laporan kasus dr. wiyoto

Click here to load reader

Upload: sigit-budi-utomo

Post on 27-Sep-2015

43 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

laporan kasus hernia sigit

TRANSCRIPT

Laporan Kasus

Laporan Kasus STASE Bedah RSUD CianjurPEMBIMBING : dr.Wiyoto Sukardi, Sp.BOLEH : Sigit PrasetyoFAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA

1ANAMNESIS Identitas PenderitaNama: Tn. SUmur: 35 tahunJenis kelamin: Laki-laki Agama: IslamAlamat: CianjurNo. RMK: 45.80.XXTanggal MSRS: 17 April 2015Keluhan Utama: Terdapat benjolan pada selangkangan kanan sejak 10 tahun SMRS Mual, muntah, lemas, pusing, tidak nafsu makan & pucat 2Riwayat Penyakit Sekarang: Pada awalnya benjolan terasa kecil dan lama kelamaan membesar seperti telur ayam. Benjolan keluar/membesar saat sedang berdiri. Benjolan saat turun bisa dinaikkan kembali. Kadang nyeri saat berjalan. Dulu saat berjalan tidak nyeri sekarang terasa nyeri. Saat sewaktu dirumah terasa nyeri dan tidak bisa kembali lagi sehingga dibawa ke IGD. Saat di IGD Benjolan menghilang dan terasa nyeri. BAB juga berdarah merah segar semenjak 2 hari yang lalu di UGD tetapi saat masuk dibangsal sudah tidak lagi. Tidak ada benjolan yang keluar dari lubang anus saat pasien sedang BAB darah. Mual dan muntah disangkal oleh pasien. BAB dan BAK untuk saat ini dalam batas normal. Demam disangkal

Riwayat Penyakit Dahulu Pasien sudah lama memiliki riwayat seperti ini dari 10 tahun yang lalu, dan baru terasa nyeri dari 1 minggu yang laluRiwayat Penyakit KeluargaPasien mengatakan bahwa pada anggota keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang sama, tidak ada riwayat astma, riwayat darah tinggi, riwayat penyakit kencing manis disangkal.Riwayat Pengobatan Pasien mengatakan bahwa belum pernah berobat ke dokter atau minum obat sebelumnya dan saat nyeri langsung dibawa ke UGD Riwayat Alergi Pasien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan, cuaca ataupun debu. Riw. PsikososialPasien merupakan seorang buruh tani yang kesehariannya bekerja dan sering memikul barang berat. Istirahat pasien teratur. Pasien tidak merokok ataupun minum beralkohol. Pola makan pasien teratur setiap harinya.Pemeriksaan FisikKeadaan Umum: Tampak sakit sedangKesadaran: Compos mentis (Lemah)Tanda VitalTD: 120/80 mmHgSuhu: 36,8o CNadi: 76 x/menit reguler kuat angkat isi cukupPernapasan: 24 x/menit

STATUS GENERALIS

Ekstremitas- Atas: Akral hangat, RCT = 2detik, sianosis (-), edema(-/-), - Bawah: Akral hangat, RCT = 2 detik, sianosis (-), edema (-/-)Genitalia: Tidak terdapat pembesaran di skrotum, tidak nyeri Inguinal : Benjolan berbentuk lonjong dengan ukuran 2 x 4 cm, tidak terasa nyeri, konsistensi kenyal, bising usus (+), finger test (+)RT: Spinkter kuatMukosa licin , nyeri tekan (-), massa (-), prostat :dbn, darah (-), feses (+).

ResumeSeorang laki-laki usia 35 tahun, datang ke rumah sakit dengan Terdapat benjolan pada selangkangan kanan sejak 10 tahun SMRS. Benjolan terasa membesar saat sedang berdiri. Saat turun bisa dinaikkan kembali. Kadang terasa nyeri saat berjalan. Dulu saat berjalan tidak nyeri sekarang terasa nyeri. Saat sewaktu dirumah terasa nyeri dan tidak bisa kembali lagi sehingga dibawa ke IGD. Saat di IGD Benjolan menghilang dan terasa nyeri. BAB juga berdarah merah segar semenjak 2 hari yang lalu di UGD tetapi saat masuk dibangsal sudah tidak lagi. Pasien sudah lama memiliki riwayat seperti ini dari 10 tahun yang lalu, dan baru terasa nyeri dari 1 minggu yang lalu. Pasien merupakan seorang buruh tani yang kesehariannya bekerja dan sering memikul barang berat.Kesadaran Compos Mentis. Pemeriksaan Fisik yang ditemukan TD : 120/80 mmHg HR : 76 x/menit, RR : 24 x/ menit, S : 36.80 C. Status generalis didapatkan di inguinal didapatkan Benjolan berbentuk lonjong dengan ukuran 2 x 4 cm, tidak terasa nyeri, konsistensi kenyal, bising usus (+), finger test (+)DiagnosisHernia Inguinalis lateralis Dextra ReponibleRencana TerapiPada pasien ini diberikan terapiFarmakologisInf. RL ( 20 40 gtt/menit)Inj. Ketorolac 3 x 25 mg IVInj. Metronidazole 3 x 500 mg IVNon Farmakologis Rencana Operasi HernioraphyTinjauan PustakaDefinisi24 April 2015FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR14Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Hernia terdiri atas cincin, kantong dan isi hernia.

EMBRIOLOGI 25 July 2013FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR15

ANATOMI25 Ju;y 2013FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR16

KANALISINGUINALIS25 July 2013FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR17

SEGITIGA HASSELBACH24 April 2015FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR18

EpidemiologiSekitar 75% hernia yang terjadi adalah hernia inguinalisHernia inguinalis lebih banyak ditemukan pada pria dari pada wanita 7:1

25 July 2013FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR1925 July 2013FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR20 Etiologi Klasifikasi 24 April 2015FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR21Menurut waktu Hernia kongenital, Hernia akuisita/didapat

Menurut lokasi/letaknya Hernia inguinalis, Hernia femoralis, Hernia umbilikalis

Menurut sifatnyaHernia reponible dan Hernia ireponibleHernia Reponible24 April 2015FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR22Bila isi hernia dapat keluar masuk, tetapi kantungnya menetap.

Isinya tidak serta merta muncul secara spontan, namun terjadi bila disokong gaya gravitasi atau tekanan intraabdominal yang meningkat.

Usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk perut, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus

Hernia Ireponible24 April 2015FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR23Bila isi kantong tidak dapat direposisi kembali kedalam rongga perut. Ini biasanya disebabkan olehperlekatan isi kantong pada peritoneum kantong hernia. Hernia ini disebut hernia akreta.Dapat juga terjadi karena leher yang sempit dengan tepi yang kaku (misalnya pada : femoral, umbilical). Tidak ada keluhan rasa nyeri ataupun sumbatan usus. Hernia ireponibel mempunyai resiko yang lebih besar untuk terjadi obstruksi dan strangulasi daripada hernia reponibel.

24 April 2015FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR24

PATOFISIOLOGI24 April 2015FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR25DIAGNOSIS25 July 2013FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR2626Anamnesis Benjolan di inguinal/scrotumBenjolan dapat masuk lagi/menetapNyeri Gangguan passage usus Mual, muntah, kembung, tidak bisa BAB, tidak bisa buang angin, nyeri perut hebat, perut tegang (hernia incarserata)Nekrosis ususGangguan passage usus disertai demam, nyeri hebat (hernia strangulata)

25 July 2013FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR2727PemeriksaanDiagnosis InspeksiPasien diminta mengedan dalam posisi berdiri dapat dilihat hernia inguinalis lateralis muncul sebagai penonjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral atas ke medial bawahPalpasiJika pasien diminta untuk batuk pada pemeriksaan jari dimasukan ke annulus dan tonjolan terasa pada sisi jari hernia ingunalis medialis. Jika terasa pada ujung jari hernia ingunalis lateralis.

25 July 2013FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR28PemeriksaanFinger Test25 July 2013FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR29

Pemeriksaan Zieman Test 25 July 2013FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR30

Pemeriksaan Thumb Test25 July 2013FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR31

Pemeriksaan Penunjang32Penatalaksanaan HernioraphyOpen Anterior RepairOperasi hernia (teknik Bassini, McVay dan Shouldice) melibatkan pembukaan aponeurosis otot obliquus abdominis eksternus dan membebaskan funnikulus spermatikus. Fascia transversalis kemudian dibuka, dilakukan inspeksi kanalis spinalis, celah direct dan indirect. Kantung hernia diligasi dan dasar kanalis spinalis di rekonstruksi.

Teknik BassiniKomponen utama dari teknik ini adalah :Membelah aponeurosis otot obliquus abdominis eksternus dikanalis inguinalis hingga ke cincin eksternal.Memisahkan otot kremaster dengan cara reseksi untuk mencari hernia indirect sekaligus menginspeksi dasar dari kanalis inguinal untuk mencari hernia direct.Memisahkan bagian dasar atau dinding posterior kanalis inguinalis (fascia transversalis)Melakukan ligasi kantong hernia seproksimal mungkin.Rekonstruksi dinding posterior dengan menjahit fascia transversalis, otot transversalis abdominis dan otot abdominis internus ke ligamentum inguinalis lateral.

Open Posterior Repair

Posterior repair (iliopubic repair dan teknik Nyhus) dilakukan dengan membelah lapisan dinding abdomen superior hingga ke cincin luar dan masuk ke properitoneal space.

Diseksi kemudian diperdalam kesemua bagian kanalis inguinalis. Perbedaanutama antara teknik ini dan teknik open anterior adalah rekonstruksi dilakukan dari bagian dalam.

Posterior repair sering digunakan pada hernia dengan kekambuhan karena menghindari jaringan parut dari operasi sebelumnya. Operasi ini biasanya dilakukan dengan anastesi regional atau anastesi umum.

Tension-free repair with Mesh

(teknik Lichtenstein dan Rutkow) menggunakan pendekatan awal yang sama dengan teknik open anterior. Akan tetapi tidak menjahit lapisan fascia untuk memperbaiki defek, tetapi menempatkan sebuah prostesis, yaitu Mesh yang tidak diserap.

Mesh ini dapat memperbaiki defek hernia tanpa menimbulkan tegangan dan ditempatkan di sekitar fascia. Hasil yang baik diperoleh dengan teknik ini dan angka kekambuhan dilaporkan kurang dari 1 persen.

Pada awal pengembangan teknik ini, hernia diperbaiki dengan menempatkan potongan mesh yang besar di regio inguinal diatas karena potensi obstruksi usus halus dan pembentukan fistel karena paparan usus terhadap mesh.

Kebanyakan teknik laparoscopic herniorhappies dilakukan menggunakan salah satu pendekatan transabdominal preperitoneal (TAPP) atau total extraperitoneal (TEP). Pendekatan TAPP dilakukan dengan meletakkan trokar laparoskopik dalam cavum abdomen dan memperbaiki regio inguinal dari dalam. Ini memungkinkan mesh diletakkan dan kemudian ditutupi dengan peritoneum. LaparoscopicTeknik-teknik operasi HerniaKomplikasi HerniaFemoralis Umumnya dijumpai pada perempuan lanjut usiaKeluhan : benjolan dilipat paha terutama waktu melakukan kegiatanBenjolan hilang pada waktu berbaringPenderita sering datang ke dokter dengan hernia strangulataPemeriksaan fisik : benjolan lunak di lipat paha di bawah ligamentum inguinale di medial vena femoralis dan lateral tuberkulum pubikum.

25 July 2013FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR41Secara patofisiologi, peningkatan tekanan intraabdomen akan mendorong lemak preperitoneal ke dalam kanalis femoralis yang akan menjadi pembuka jalan terjadinya hernia. Setiap hernia femoralis memerlukan tindakan operasi, prinsip operasi hernia femoralis adalah herniotomi.24 April 2015FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR42HerniaUmbilikalisPenonjolan yang mengandung isi rongga perut yang masuk melalui cincin umbilikus, paling sering berisi omentum, bisa juga terisi usus halus atau usus besar akibat peningkatan tekanan intraabdomen, biasanya ketika bayi menangis. Bila cincin hernia 2 cm jarang terjadi regresi spontan. Pada dewasa terapi hanya dengan pembedahan25 July 2013FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR4343Hernia lainnya 24 April 2015FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR44Hernia paraumbilikalisHernia epigastrikaHernia ventralisHernia lumbalis

Hernia littreHernia spiegheliHernia obturatoriaHernia perinealisHernia pantalon

Daftar PustakaNorton, Jeffrey A. 2001. Hernias And Abdominal Wall Defects. Surgery Basic Science and Clinical Evidence. New York. Springer. Brunicardi, F Charles. 2005. Inguinal Hernias. Schwartzs Principles of Surgery. Eighth edition. New York. Mc Graw-Hill.Zinner, Michael J, seymour I. Schwartz dan harold ellis. 1997. Abdominal Operations. 24 April 2015FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR45TERIMA KASIH...24 April 2015FK UMJ - STASE BEDAH RSUD CIANJUR46