laporan kasus cpd
DESCRIPTION
Cephalopelvic DisproportionTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
CEPHALOPELVIC DISPROPORTION (CPD)
Oleh:
Nama : Tika Gustia Saraswati
NIM : 2011730109
Pembimbing : dr. Kalsah Nugroho Ariyanto, Sp.OG
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2015
LAPORAN KASUS
1. Identitas PasienNama : Ny. DUmur : 25 tahunTempat/ Tgl lahir : Bekasi, 8 Januari 1990Jenis Kelamin : PerempuanAgama : Islam Pekerjaan : Ibu RTAlamat : Jln. Rawa Kuning, Cakung, Jakarta timurNama Suami : Tn. RPekerjaan : Karyawan swasta
2. Keluhan utama: Hamil anak pertama usia 38 minggu dengan rencana operasi sesar.
Anamnesis umum G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu datang ke UGD RSIJ Pondok Kopi. Pasien mengeluh mulai merasakan kencang pada perutnya sejak 3 hari SMRS, adanya rasa mulas disangkal. Pasien direncanakan untuk persalinan sectio sesaria dengan indikasi CPD.
Anamnesis khusus Riwayat menstruasi
Pasien menarche umur 14 tahun. Pasien mengatakan haid selalu teratur setiap bulannya dan tidak mengalami nyeri yang bermakna ketika haid.
Riwayat obstetriG1P0A0HPHT : 14 Juli 2014Taksiran Kelahiran : 21 April 2015
Riwayat pernikahanPasien saat ini masih menikah, merupakan pernikahan yang pertama. Usia pernikahan 2 tahun.
Riwayat KBPasien tidak sedang memakai KB
Riwayat penyakit terdahuluRiwayat penyakit hipertensi, diabetes melitus, asma dan penyakit menahun lainnya disangkal.
1
Riwayat penyakit dalam keluargaPasien menyangkal adanya riwayat penyakit hipertensi, diabetes melitus, asma dan penyakit menahun lainnya di keluarga.
Riwayat alergi obatPasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat sebelumnya.
3. Pemeriksaan FisikStatus PresentKu : baik Kesadaran : compos mentisTD : 110/70 mmHgN : 88x/menitRR : 20x/menit
Tax : 36,5 C
Status generalKepala : normocephalMata : anemia +/+, ikterus -/-THT : tampak tenang Leher : KGB tidak teraba membesar, massa (-)Thorax: Cor: Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat, bentuk dan gerak simetris
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS 5 MCLS Perkusi : dullness, batas jantung tidak ada kelainan
Auskultasi: S1S2 tunggal regular murmur (-) Pulmo: Inspeksi: simetris pada saat statis dan dinamis Palpasi : VF N/N Perkusi : Sonor / sonor Auskultasi: Vesikuler +/+ Rhonki-/- Wheezing -/-
Abdomen : sesuai status obstetriExtremitas: hangat(+) edema(-)
Status Obstetri Pemeriksaan luar
TFU : 31 cm Palpasi :• Leopold I : bokong • Leopold II : puki• Leopold III : kepala• Leopold IV : konvergen• DJJ : 130x/menit• HIS : belum terlihat adanya His
2
Pemeriksaan dalam • Tidak dilakukan
4. Pemeriksaan LaboratoriumHb : 11,2 g/dL
5. Pemeriksaan CTG– DJJ 130x/menit– Belum terlihat adanya His
6. Pemeriksaan USGHasil USG normal
7. ResumeSeorang wanita G1P0A0 usia 25 tahun datang ke UGD kebidanan RSIJ
Pondok Kopi. Pasien merasa hamil 38 minggu. Pasien mengeluh mulai merasakan kencang pada perutnya sejak 3 hari SMRS, adanya rasa mulas disangkal. Pasien direncanakan untuk persalinan sectio sesaria dengan indikasi CPD. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya kelainan. Pada pemeriksaan leopold, hasil dalam batas normal. Pada pemeriksaan lab didapatkan Hb 11,2 g/dL.
8. Diagnosis kerja G1P0A0 hamil 38 minggu + CPD
9. Rencana Kerja Planning :
– Pemeriksaan panggul dengan pemeriksaan dalam– Pelvimetri
↓Jika hasil panggul sempit Rencana sectio caesarea
TINJAUAN PUSTAKA
3
Cephalopelvic Disproportion (CPD)
Definisi Distosia adalah persalinan yang abnormal atau sulit dan ditandai dengan terlalu lambatnya kemajuan persalinan. Gangguan persalinan biasanya disebabkan oleh ketidaksesuaian ukuran antara bagian terendah janin dengan kapasitas jalan lahir.
EtiologiKurangnya kapasitas panggul, berat badan janin yang besar dan kombinasi keduannya. Kesempitan panggul dapat terjadi pada : – Pintu atas panggul– Bidang tengah panggul– Pintu bawah panggul atau kombinasi diantaranya
1. Pintu Atas PanggulPintu atas panggul dinyatakan sempit bila ukuran : Diameter antero-posterior terpendek < 10 cm Diameter transversal terbesar < 12 cm Perkiraan diameter AP – Pintu Atas Panggul dilakukan melalui pengukuran
Conjugata Diagonalis secara manual (VT) dan kemudian dikurangi 1,5 cm Kesempitan pintu atas panggul sering ditegakkan bila ukuran Conjugata
diagonalis <11,5 cm atau conjugata vera < 10 cm
2. Bidang Tengah PanggulBidang obstetrik Bidang Tengah Panggul dari tepi bawah simfisis pubis melalui spina ischiadica dan mencapai sacrum didekat pertemuan antara vertebra sacralis 4 ± 5 cm.Ukuran rata-rata Bidang Tengah Panggul : Diameter transversal (interspinous) = 10,5 cm Diameter AP (tepi bawah SP sampai pertemuan S4 ± S5 ) 11,5 cm Diameter sagitalis posterior – DSP (titik pertengahan diameter interspinous
dengan pertemuan S4 - S5) 5 cm Kesempitan BTP tidak dapat dinyatakan secara tegas seperti kesempitan PAP BTP diperkirakan mengalami kesempitan bila jumlah dari diameter interspinous
+ DSP (normal 10,5 cm + 5 cm = 15,5 cm) kurang dari 13,5 cm Ukuran terpenting yang hanya dapat ditetapkan secara pasti dengan pelvimetri
roentgenologik ialah distansia interspinarum
3. Pintu Bawah PanggulTerdiri dari 2 arah berbentuk segitiga, tidak pada satu bidang tapi mempunyai dasar yang sama, yaitu garis yang ditarik antara dua tuberositas iskii.3 Diameter PBP :
– Diameter anteroposterior : 9,5 s.d 11,5 cm
4
– Diameter transfersal : 11 cm– Diameter sagital posterior : > 7,5 cm
Perkiraan Panggul Sempit1) Tinggi ibu yang kurang2) Bentuk perut : perut gantung (pendular abdomen)3) Cara berjalan : pincang / miring4) Bentuk punggung : skoliosis, kifosis
Penilaian Kapasitas Panggul Pemeriksaan Dalam
– Sudut arcus pubis– Linea inuminata – Penonjolan spina ischiadica– Dinding panggul– Teraba atau tidaknya promontorium– Pengukuran conjugata diagonalis dan conjugata vera
Pemeriksaan Penunjang :– Pem. X-ray pelvimetri– Computed Tomography Scanning– Magnetic Resonance Imaging
Percobaan Persalinan
Definisi Persalinan percobaan adalah suatu penilaian kemajuan pesalinan. Untuk memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya cephalopelvic disproportion (CPD). Kemajuan persalinan secara fisiologis dinilai dari pembukaan, tingkat turunnya kepala dan posisi kepala dibandingkan pada satu titik tolak tertentu dan waktu tertentu. Perubahan bisa terjadi bersamaan atau berurutan atau bergantian. Selama didapat perubahan, walaupun hanya satu jenis gerakan saja, masih dapat dikatakan partus maju. Syarat percobaan yaitu His normal dan adekuat, serviks lunak dan janin dengan letak kepala.
Sectio Caesarea
Sectio caesarea elektif : kesempitan panggul berat dengan kehamilan aterm atau CPD yang nyata. Sectio juga dapat dilakukan pada kesempitan panggul ringan apabila ada komplikasi seperti primigravida tua dan kelainan letak janin yang tak dapat diperbaiki. Sectio caesaria sekunder : dilakukan karena persalinan percobaan
5
dianggap gagal atau ada indikasi untuk menyelesaikan persalinan secepat mungkin sedangkan syarat persalinan pervaginam belum dipenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham, Mac Donald, Gant. 2005. William Obstetri, Edisi 22. Jakarta : EGC.
2. Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
6
7