laporan kasus ca mamae.pptx

70
Laporan Kasus Ca Mamae Pembimbing: 1. dr.Michael,Sp.B 2. dr.Rachmat. C.Nikijuluw,Sp.B 3. dr.Diah Asih Lestari,Sp.B 4. dr.Rhino,Sp.B Disusun Oleh: Levina Septembera – 11.2014.014

Upload: levinaseptembera

Post on 17-Sep-2015

105 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Laporan Kasus Ca Mamae

Laporan KasusCa MamaePembimbing:1. dr.Michael,Sp.B2. dr.Rachmat. C.Nikijuluw,Sp.B3. dr.Diah Asih Lestari,Sp.B4. dr.Rhino,Sp.B

Disusun Oleh:Levina Septembera 11.2014.014Anatomi

Vaskularisasi Payudara

Payudara mendapatkan perdarahan dari:Cabang-cabang perforantes a. Mamaria interna. Cabang I,II,III,IV dari a. Mamaria interna memberi perdarahan tepi medial glandula mammae.Rami pektoralis a. Torako-akromialis. Pembuluh ini merupakan pembuluh utama m. Pectoralis mayor. Setelah menembus m. Pectoralis mayor, arteri ini akan memperdarahi glandula mamma bagian dalam (deep surface)

A. Torakalis lateralis (a. Mammaria eksterna). Pembuluh darah ini berjalan turun menyusuri tepi lateral m. Pectoralis mayor untuk memperdarahi bagian lateral payudara.A. Torako-dorsalis. Pembuluh ini merupakan cabang dari a. Subskapularis. Arteri ini memperdarahi m. Latissiumus dorsi dan m. Serratus magnus. Pada tindakan radikal mastektomi, perdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit dikontrol, sehingga daerah ini dinamakan the bloody angle

Vena aksilaris, vena thoracica interna, dan vena intercostals 3-5 mengalirkan darah dari kelenjar mamma. Vena-vena ini mengikuti arterinya. Vena aksilaris terbentuk dari gabungan vena brachialis dan vena basilica, terletak di medial atau superficial terhadap arteri aksilaris, menerima juga 1 atau 2 cabang pectoral dari mammae. Setelah vena ini melewati tepi lateral dari iga pertama, vena ini menjadi vena subclavia. Di belakang, vena intercostalis berhubungan dengan sistem vena vertebra dimana masuk vena azygos, hemiazygos, dan accessory hemiazygos, kemudian mengalirkan ke dalam vena cava superiorAliran limfatik

Pembuluh-pembuluh limfatik timbul dari tepi medial mammae pada fascia pectoralis. KGB ini juga menerima trunkus limfatikus dari kulit mammae kontralateral, hati, diafragma, rectus sheath, bagian atas rectus abdominis. KGB sekitar 4-5 setiap sisinya, kecil, dan biasanya dalam lemak dan jaringan ikat dari ruang interkosta. Saluran ini bermuara ke ductus thoracicus atau ductus limfatikus dextra. Rute ke vena aksilaris lebih pendek daripada rute aksilaPersarafanPersarafanMammae dipersarafi oleh nervus intercosta 2-6, dengan cabang-cabangnya melewati permukaan kelenjar.2 cabang mammae dari nervus kutaneus lateral keempat juga mempersarafi papilla mammae.

Tumor Jinak PayudaraEtiologiTumor jinak mammae ialah lesi jinak yang berasal dari parenkim, stroma, areola dan papilla mammae. Sering timbul akibat dari rangsangan ovarium siklik atas komponen epitel dan lobules mammae. Perkembangannya setelah menarke dan regresi klinik setelah menopause sangat melibatkan estrogen dan progestin dalam etiologinya. Pemeriksaan pasien bisa menunjukkan fibronodularitas dan kepenuhan payudara difus.Kista penyakit nonproliferatif bisa tuggal atau majemuk serta biasanya berbatas tegas, mobile, halus dan tidak nyeri tekan

Klasifikasi Tumor Jinak PayudaraFibroadenomaFibroadenoma RaksasaKistosarkoma FiloidesPapiloma IntraduktusEktasia Duktus Mamma (Mastitis Sel Plasma)Mioblastoma Sel Granular

FibroadenomaSuatu neoplasma berbatas tegas, padat, berkapsul dan lesi payudara terlazim dalam wanita berusia di bawah 25 tahun. Sebagian besar (80%) tunggal. Biasanya neoplasma tampil sebagai massa payudara mobile, lobulasi tidak nyeri tekan, kenyal seperti karet berukuran 1 sampai 4 cm. Tergantung hormone dan bisa berfluktuasi dalam diameter sebanyak 1 cm dibawah pengaruh estrogen haid normal, kehamilan, laktasi atau penggunaan kontrasepsi oral.

Fibroadenoma Raksasa

Fibroadenoma raksasa atau mikosoma intrakanalikular raksasa berdiameter 10 cm atau lebih. Jaringan ikat lebih aktif dan proliferative dibandingkan yang dalam fibroadenoma lebih kecil. Massa polipoid besar terihat menonjol ke dalam saluran parenkima serta ditutupi oleh epitel yang menghasilkan mosaic variasi terdistorsi.

Kistosarkoma Filoides

Varian jarang fibroadenomaAsalnya bisa dari fibroadenoma seluler yang telah ada yang sekarang mengandung satu atau lebih komponen asal mesenkima. Sering lesi ini mengandung penampilan seperti tetesan air mata besar. Kulit di atasnya tidak terlibat, namun dapat tampak eritematosa dan hangat serta bisa mengandung beberapa vena yang berdilatasi. Secara histology 25 persen lesi ini akan tampak ganas; 10 persen akan bermetastasis. Transformasi ganas timbul dalam komponen stroma (mesotel) tumor ini dan metastasis hamper selalu melalui jalur hematogen ke paru ketimbang ke nodi lymphatici axillares.

Kistosarkoma Filoides

Papiloma Intraduktus

Adanya sekret puting susu berdarah atau serosa pada wanita pramenopause tanpa massa payudara parenkima penyerta. Lesi ini khas muncul dalam saluran lactifer besar dari kompleks subareola-putting susu. Biasanya ia dalam diameter 1 sampai 2 mm serta lunak dan sering tidak dapat dipalpasi. Ia tampil sebagai tonjolan seperti raspberry dari dinding samping duktus dan bisa mencapai ukuran lebih dari 1 cm.Papiloma intraduktus jinak ,walaupun karsinoma papiler intraduktus telah dilaporkan timbul sebagai suatu transformasi dari proliferasi papiler lesi ini.

Ektasia Duktus Mamma (Mastitis Sel Plasma)

Lesi ini nyeri dan memperihatkan suatu massa penyerta, fiksasi dermis dan/ atau inverse puting susu. Edema dan perubahan peradangan payudara bisa juga ada. Lesi ini jinak, tetapi menyerupai karsinoma oleh penampilan klinik dan radiologisnya.Secara mikroskopik ada dilatasi duktus yang atrofi, retensi debris aselular dan infiltrasi sel plasma.Diperlukan beberapa biopsy untuk mengkonfirmasi sifat jinak lesi ini.

Mioblastoma Sel Granular

Suatu neoplasma berasal dari mesodermis yang jarang ditemukan. Lesi khas berdiameter kecil dari 2 cm dan bisa dikelirukan secara klinik dan radiografi dengan adenokarsinoma dini.

Karsinoma Payudara

Kanker adalah suatu kondisi dimanaseltelah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Kanker payudaraadalahkankerpada jaringanpayudara. Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma ganas yang berasal dari parenchyma.

Etiologi

Etiologi pasti dari kanker payudara masih belum jelas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan faktor risiko tertentu lebih sering untuk berkembang menjadi kanker payudara dibandingkan yang tidak memiliki beberapa faktor risiko tersebut.Faktor risiko UmurRiwayat kanker payudara Riwayat Keluarga Perubahan payudara tertentu Perubahan Genetik Riwayat reproduksi dan menstruasi RasWanita yang mendapat terapi radiasi pada daerah dada Kepadatan jaringan payudara Overweight atau Obese setelah menopauseKurangnya aktivitas fisik Diet

Umur : Kemungkinan untuk menjadi kanker payudara semakin meningkat seiring bertambahnya umur seorang wanita. Angka kejadian kanker payudara rata-rata pada wanita usia 45 tahun ke atas.Kanker jarang timbul sebelum menopause. Kanker dapat didiagnosis pada wanita premenopause atau sebelum usia 35 tahun, tetapi kankernya cenderung lebih agresif, derajat tumor yang lebih tinggi, dan stadiumnya lebih lanjut, sehingga survival rates-nya lebih rendah. Riwayat kanker payudara : Wanita dengan riwayat pernah mempunyai kanker pada satu payudara mempunyai risiko untuk berkembang menjadi kanker pada payudara yang lainnya. Riwayat Keluarga : Risiko untuk menjadi kanker lebih tinggi pada wanita yang ibunya atau saudara perempuan kandungnya memiliki kanker payudara. Risiko lebih tinggi jika anggota keluarganya menderita kanker payudara sebelum usia 40 tahun. Risiko juga meningkat bila terdapat kerabat/saudara (baik dari keluarga ayah atau ibu) yang menderita kanker payudara. Perubahan payudara tertentu : Beberapa wanita mempunyai sel-sel dari jaringan payudaranya yang terlihat abnormal pada pemeriksaan mikroskopik. Risiko kanker akan meningkat bila memiliki tipe-tipe sel abnormal tertentu, seperti atypical hyperplasia dan lobular carcinoma in situ [LCIS].

Perubahan Genetik : BRCA1 and BRCA2 termasuk tumor supresor gen. Secara umum, gen BRCA-1 beruhubungan dengan invasive ductal carcinoma, poorly differentiated, dan tidak mempunyai reseptor hormon. Sedangkan BRCA-2 berhubungan dengan invasive ductal carcinoma yang lebih well differentiated dan mengekspresikan reseptor hormon. Wanita yang memiliki gen BRCA1 dan BRCA2 akan mempunyai risiko kanker payudara 40-85%. Wanita dengan gen BRCA1 yang abnormal cenderung untuk berkembang menjadi kanker payudara pada usia yang lebih dini.

Riwayat reproduksi dan menstruasi :Meningkatnya paparan estrogen berhubungan dengan peningkatan risiko untuk berkembangnya kanker payudara, sedangkan berkurangnya paparan justru memberikan efek protektif. Beberapa faktor yang meningkatkan jumlah siklus menstruasi seperti menarche dini (sebelum usia 12 tahun), nuliparitas, dan menopause yang terlambat (di atas 55 tahun) berhubungan juga dengan peningkatan risiko kanker. Diferensiasi akhir dari epitel payudara yang terjadi pada akhir kehamilan akan memberi efek protektif, sehingga semakin tua umur seorang wanita melahirkan anak pertamanya, risiko kanker meningkat. Wanita yang mendapatkan menopausal hormone therapy memakai estrogen, atau mengkonsumsi estrogen ditambah progestin setelah menopause juga meningkatkan risiko kanker.

Ras : Kanker payudara lebih sering terdiagnosis pada wanita kulit putih, dibandingkan wanita Latin Amerika, Asia, or Afrika. Wanita yang mendapat terapi radiasi pada daerah dada: Wanita yang mendapat terapi radiasi di daerah dada (termasuk payudara) sebelum usia 30 tahun, risiko untuk berkembangnya kanker payudara akan meningkat di kemudian hari. Kepadatan jaringan payudara : Jaringan payudara dapat padat ataupun berlemak. Wanita yang pemeriksaan mammogramnya menunjukkan jaringan payudara yang lebih padat, risiko untuk menjadi kanker payudaranya meningkat.

Overweight atau Obese setelah menopause: Kemungkinan untuk mendapatkan kanker payudara setelah menopause meningkat pada wanita yang overweight atau obese, karena sumber estrogen utama pada wanita postmenopause berasal dari konversi androstenedione menjadi estrone yang berasal dari jaringan lemak, dengan kata lain obesitas berhubungan dengan peningkatan paparan estrogen jangka panjang. Kurangnya aktivitas fisik : Dengan aktivitas fisik akan membantu mengurangi peningkatan berat badan dan obesitas.

Diet : Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang sering minum alkohol mempunyai risiko kanker payudara yang lebih besar. Karena alkohol akan meningkatkan kadar estriol serum. Sering mengkonsumsi banyak makan berlemak dalam jangka panjang akan meningkatkan kadar estrogen serum, sehingga akan meningkatkan risiko kanker.

Klasifikasi Kanker Payudara

Non Invasive CarcinomaDuctal Carcinoma in situ/ Karsinoma In Situ Noninfiltratif dari duktusLobular Carcinoma in situ/ Karsinoma lobularis insituInvasive carcinomaPagets disease dari papilla mammaeInvasive ductal carcinoma

Ductal Carcinoma in situ/ Karsinoma In Situ Noninfiltratif dari duktusDisebut juga intraductal cancer, merujuk pada sel kanker yang telah terbentuk dalam saluran dan belum menyebar. Saluran menjadi tersumbat dan membesar seiring bertambahnya sel kanker di dalamnya. Terdapat kalsifikasi mikro (microcalcifications) pada hasil mammogram seorang wanita tanpa gejala kanker.DCIS dapat menyebabkan keluarnya cairan puting atau munculnya massa yang secara jelas terlihat atau dirasakan, dan terlihat pada mammografi. Jika diabaikan dan tidak ditangani, DCIS dapat menjadi kanker invasif dengan potensi penyebaran ke seluruh tubuh.DCIS muncul dengan dua tipe sel yang berbeda, dimana salah satu sel cenderung lebih invasif dari tipe satunya. Tipe pertama, dengan perkembangan lebih lambat, terlihat lebih kecil dibandingkan sel normal. Sel ini disebut solid, papillary atau cribiform. Tipe kedua, disebut comedeonecrosis, sering bersifat progresif di awal perkembangannya, terlihat sebagai sel yang lebih besar dengan bentuk tak beraturan.

Lobular Carcinoma in situ/ Karsinoma lobularis insituMeskipun sebenarnya ini bukan kanker, tetapi LCIS kadang digolongkan sebagai tipe kanker payudara non-invasif. Bermula dari kelenjar yang memproduksi air susu, tetapi tidak berkembang melewati dinding lobulusInvasive carcinomaPagets disease dari papilla mammae1 -3 % dari semua karsinoma payudara. Seringnya muncul sebagai erupsi eksim kronik dari papilla mammae, dapat berupa lesi bertangkai, ulserasi, atau halus. Memiliki gejala rasa terbakar, rasa gatal, nyeri tekan dan kadang-kadang perdarahan. Paget's disease biasanya berhubungan dengan DCIS (Ductal Carcinoma in situ) yang luas dan mungkin berhubungan dengan kanker invasif.

Invasive ductal carcinomaAdenocarcinoma with productive fibrosis Medullary carcinoma Mucinous (colloid) carcinoma Papillary carcinoma Tubular carcinoma Komedokarsinoma

Adenocarcinoma with productive fibrosis Kanker ini ditemukan sekitar 80% dari kanker payudara dan pada 60% kasus kanker ini mengadakan metastasis (baik mikro maupun makroskopik) ke KGB aksila.Massa soliter dan keras. Batasnya kurang tegas dan pada potongan melintang, tampak permukaannya membentuk konfigurasi bintang di bagian tengah dengan garis berwarna putih kapur atau kuning menyebar ke sekeliling jaringan payudara.Medullary carcinoma Medullary carcinoma adalah tipe khusus dari kanker payudara, berkisar 4% dari seluruh kanker payudara yang invasif dan merupakan kanker payudara herediter yang berhubungan dengan BRCA-1. Karakterisitik mikroskopik dari medullary carcinoma berupa (1) infiltrat limforetikular yang padat terutama terdiri dari sel limfosit dan plasma; (2) inti pleomorfik besar yang berdiferensiasi buruk dan mitosis aktif; (3) pola pertumbuhan seperti rantai, dengan minimal atau tidak ada diferensiasi duktus atau alveolar.Mucinous (colloid) carcinoma (2%)Mucinous carcinoma (colloid carcinoma), merupakan tipe khusus lain dari kanker payudara, sekitar 2% dari semua kanker payudara yang invasif, biasanya muncul sebagai massa tumor yang besar dan ditemukan pada wanita yang lebih tua. Papillary carcinoma (2%)Papillary carcinoma merupakan tipe khusus dari kanker payudara sekitar 2% dari semua kanker payudara yang invasif.Biasanya ditemukan pada wanita dekade ketujuh dan sering menyerang wanita non kulit putih. Ukurannya kecil dan jarang mencapai diameter 3 cm.

Tubular carcinoma (2%) Tubular carcinoma merupakan tipe khusus lain dari kanker payudara sekitar 2% dari semua kanker payudara yang invasif. Biasanya ditemukan pada wanita perimenopause dan pada periode awal menopause. Komedokarsinoma (5-10%)Karsinoma duktus invasive, membentuk sekitar 5-10 % dari semua kanker payudara dan seperti varian insitunya, ia mempunyai sumbat materi seperti pasta khas yang dapat dikeluarkan dari permukaan neoplasma. Pertumbuhan nya lambat bisa meluas dalam beberapa tahun. Secara makroskopis tumor ini berbatas tegas, kenyal dan keabu-abuan.

Invasive lobular carcinoma (10%)Invasive lobular carcinoma sekitar 10% dari kanker payudara. Gambaran histopatologi meliputi sel-sel kecil dengan inti yang bulat, nucleoli tidak jelas, dan sedikit sitoplasma. Seringnya multifokal, multisentrik, dan bilateral. Karena pertumbuhannya yang tersembunyi sehingga sulit untuk dideteksi.Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Inspeksi visualsimeteri dan perubahan kulit sperti fiksasi, elevasi, retraksi dan warna.pengenalan edema difusretraksi kulit dan lesing peau d orange

Palpasi payudara dan Axilla

Pemeriksaan PenunjangUltrasonografi (USG)Penggunaan USG merupakan pemeriksaan penunjang yang penting untuk membantu menentukan massa yang kistik atau massa yang padat. USG merupakan pemeriksaan yang praktis dan sangat dapat diterima oleh pasien tetapi tidak dapat mendeteksi lesi dengan diameter 1 cm

Mammografidigunakan baik sebagai skrining maupun diagnostik.Mammografi lebih akurat daripada pemeriksaan klinis untuk deteksi karsinoma mammae stadium awal, dengan tingkat akurasi sebesar 90%.Protokol saat ini berdasarkan National Cancer Center Network (NCCN) menyarankan bahwa setiap wanita diatas 20 tahun harus dilakukan pemeriksaan payudara setiap 3 tahun. Pada usia di atas 40 tahun, pemeriksaan payudara dilakukan setiap tahun disertai dengan pemeriksaan mammografi.Magnetic Resonance Imaging (MRI)sangat sensitif tetapi tidak spesifik dan tidak seharusnya digunakan untuk skrining. MRI berguna dalam membedakan karsinoma mammae yang rekuren atau jaringan parut. MRI juga bermanfaat dalam memeriksa mammae kontralateral pada wanita dengan karsinoma payudara, menentukan penyebaran dari karsinoma terutama karsinoma lobuler atau menentukan respon terhadap kemoterapi neoadjuvan.BiopsiFine-needle aspiration biopsy Large-needle (core-needle) biopsy mengambil bagian sentral atau inti jaringan dengan jarum yang besar.Open biopsy Open biopsy dengan lokal anestesi sebagai prosedur awal sebelum memutuskan tindakan defintif merupakan cara diagnosis yang paling dapat dipercayaFNAB atau core-needle biopsy, ketika hasilnya positif, memberikan hasil yang cepat dengan biaya dan resiko yang rendah, tetapi ketika hasilnya negatif maka harus dilanjutkan dengan open biopsy.Stadium Penyakit Kanker

Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistim TNM yang direkomendasikan oleh UICC(International Union Against Cancer dari WHO atau World Health Organization) / AJCC (American Joint Committee On Cancer)

Jalur Penyebaran

Invasi lokalKanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar. Tumor pada mulanya menjalar dalam duktus, lalu menginvasi dinding duktus dan ke sekitarnya, ke anterior mengenai kulit, posterior ke otot pektoralis hingga ke dinding toraks

Metastasis kelenjar limfe regionalMetastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar. Semakin lanjut stadiumnya, diferensiasi sel kanker makin buruk, angka metastasis makin tinggi. Kelenjar limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting. Metastasis hematogenSel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah, juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen. Hasil autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru, tulang, hati, pleura, dan adrenal.Penatalaksanaan

Terapi dapat bersifat kuratif atau paliatif. Terapi kuratif dianjurkan untuk stadium I, II, dan III. Pasien dengan tumor lokal lanjut (T3,T4) dan bahkan inflammatory carcinoma mungkin dapat disembuhkan dengan terapi multimodalitas, tetapi kebanyakan hanya bersifat paliatif. Terapi paliatif diberikan pada pasien dengan stadium IV dan untuk pasien dengan metastasis jauh atau untuk karsinoma lokal yang tidak dapat direseksi.Terapi secara pembedahanMastektomi partialWanita dengan DCIS hanya memerlukan reseksi tumor primer dan radioterapi adjuvan. Ketika lumpectomy dilakukan, insisi dengan garis lengkung konsentrik pada nipple-areola complex dibuat pada kulit diatas karsinoma mammae. Jaringan karsinoma diangkat dengan diliputi oleh jaringan mammae normal yang adekuat sejauh 2 mm dari tepi yang bebas dari jaringan tumor. Modified Radical Mastectomy Modified radical mastectomy mempertahankan baik M. pectoralis mayor and M. pectoralis minor, dengan pengangkatan KGB aksilla level I dan II tetapi tidak level III. Modifikasi Patey mengangkat M. pectoralis minor dan diseksi KGB axilla level III. Batasan anatomis pada Modified radical mastectomy adalah batas anterior M. latissimus dorsi pada bagian lateral, garis tengah sternum pada bagian medial, bagian inferiornya 2-3 cm dari lipatan infra-mammae dan bagian superiornya m. subclavia.Terapi secara medikalis (non-pembedahan)

RadioterapiTerapi radiasi dapat digunakan untuk semua stadium karsinoma mammae. Radiasi juga diberikan pada kasus resiko/kecurigaan metastasis yang tinggi.Pada karsinoma mammae lanjut (Stadium IIIa atau IIIb), dimana resiko rekurensi dan metastasis yang tinggi maka setelah tindakan pembedahan dilanjutkan dengan terapi radiasi adjuvanKemoterapi adjuvanKemoterapi adjuvan memberikan hasil yang minimal pada karsinoma mammae tanpa pembesaran KGB dengan tumor berukuran kurang dari 0,5 cm dan tidak dianjurkan. Jika ukuran tumor 0,6 sampai 1 cm tanpa pembesaran KGB dan dengan resiko rekurensi tinggi maka kemoterapi dapat diberikan. Untuk wanita dengan karsinoma mammae yang reseptor hormonalnya negatif dan lebih besar dari 1 cm, kemoterapi adjuvan cocok untuk diberikan. Neoadjuvant chemotherapyKemoterapi neoadjuvan merupakan kemoterapi inisial yang diberikan sebelum dilakukan tindakan pembedahan, dimana dilakukan apabila tumor terlalu besar untuk dilakukan lumpectomy. Untuk Stadium IIIa inoperabel dan IIIb, kemoterapi neoadjuvan digunakan untuk menurunkan beban atau ukuran tumor tersebut, sehingga memungkinkan untuk dilanjutkan modified radical mastectomy, diikuti dengan kemoterapi dan radioterapi. Terapi anti-estrogenRespon klinis terhadap anti-estrogen sekitar 60% pada wanita dengan karsinoma mammae dengan reseptor hormon yang positif, tetapi lebih rendah yaitu sekitar 10% pada reseptor hormonal yang negatif.Resiko jangka panjang pengunaan tamoxifen adalah karsinoma endometrium. Terapi dengan tamoxifen dihentikan setelah 5 tahun.Untuk semua wanita dengan karsinoma mammae stadium IV, anti-estrogen (tamoxifen), dipilih sebagai terapi awalPrognosis

Karakteristik dari beberapa tumor sangat penting untuk dikenali karena dapat menentukan prognosis secara signifikan dan dapat dipertimbangkan sebagai acuan dalam penentuan strategi terapi pada tiap individu penderita. Prognosis karsinoma mamma tergantung dari :UsiaUkuran tumor.Adanya metastasis ke kelenjar limfe. Hal ini sangat panting dalam memprediksi rekurensi penyakit dan harapan hidup. Dimana pasien tanpa metastase ke kelenjar limfe angka harapan hidup 10 tahun mencapai 70%-80%, dan prognosis akan lebih buruk pada pasien dengan metastase ke kelenjar limfe.Derajat kanker secara histologis.

Kesimpulan

Tumor jinak dan ganas payudara adalah suatu kondisi dimanaseltelah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Tumor payudara adalahtumorpada jaringanpayudara. Tumor payudara sendiri dibagi menjadi tumor yang jinak maupun yang ganas. Tumor payudara sendiri dapat timbul oleh karena banyak hal. Mulai dari pengaruh diet, factor genetika, factor hormonal, hingga factor radiasi. Tumor payudara dapat mematikan dan dengan penatalaksanaan yang tepat, dapat mengurangi angka kematian, bahkan memperpanjang angka kehidupan bagi penderita yang mendapat penanganan, baik secara bedah, dan kombinasi bedah dan obat-obatan.