laporan karya wisata bandung 2013

Upload: jauharzainalarifin

Post on 01-Mar-2016

163 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Desember 2013 –sekolah kami SMP Negeri 6 Bogor, mengadakan studi wisata ke Bandung. Tujuannya kami akan belajar di Museum Geologi Bandung dan ber-refreshing di Trans Studio Bandung (TSB). Wali kelas kami menugasi kami untuk membuat tim dan menyusun sebuah laopran karya wisata. Di Museum Geologi Bandung, kami belajar mengenai sejarah museum dan sumberdaya geologi (terdiri atas : 1) Sumberdaya Mineral; 2) Sumberdaya Energi; 3) Sumberdaya Air). Sedangkan d TSB, selain kami bermain kami juga belajar mengenai sejarah Trans Studio Bandung itu sendiri, dan Science Center. Setelah kami susun laporan karya wisata ini pun kami berikan kepada wali kelas kami, Ibu Dwi Windani untuk mendapatkan nilai. Untuk lebih mengetahui isi dari laporan itu silahkan klik file di bawah ini.Tugas : Laporan Karya Wisata Bandung, Museum Geologi, Sumberdaya Geologi, Trans Studio Bandung

TRANSCRIPT

  • PROFIL TIM

    ii

    LAPORAN KARYA WISATA

    SSUUMMBBEERR DDAAYYAA GGEEOOLLOOGGII && SSCCIIEENNCCEE CCEENNTTEERR MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

    DAN TRANS STUDIO BANDUNG

    2 0 1 3

    Nama Tim : MINERAL VIII A

    Kelas : VIII (Delapan) A

    Tahun Ajaran : 2013/2014

    Wali Kelas VIII-A : Dwi Windani, SPd

    Ketua Tim : JAUHAR ZAINAL ARIFIN

    Anggota :AMIR ARIFIN

    DARU RAGIL WICAKSONO

    DIESE SEPTIA GIFARANI

    FATHAN IMANUDDIN N.

    M. FAHRIAN TRI PRAMUDIYA

    M. IMADUR RISALAH

    NAMIRA ZAHRAH ADIVA

    PRADITYAS ENDYANTORO

    VIVIANIE YUNITA PUTRI

    SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 KOTA BOGOR

    SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) Jl. Dr. Semeru-Gang Kelor No.4 Telp.(0251) 8326965 Fax.(0251) 8320980 Bogor 16111

  • Kata Pengantar

    iii

    Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT. yang telah melimpahkan

    rahmat dan karunia-Nya, kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan

    kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman

    hidup yakni Al-Quran dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia,

    sehingga kami sebagai penyusun dapat menyelesaikan Laporan Karya

    Wisata yang kami beri judul Sumber Daya Geologi & Science Center

    Laporan ini merupakan salah satu pelaksanaan penugasan yang diberikan

    oleh guru dalam rangka Karya Wisata ke Bandung. Laporan ini berisi hasil

    observasi tentang bagimana dan apa isi dari Museum Geologi dan Science

    Center di Trans Studio yang terketak di Bandung. Observasi ini kami

    lakukan selama satu hari. Maka akhirnya kami membuat laporan ini sebagai

    akhir dari observasi yang sudah kami lakukan.

    Dalam proses obervasi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan,

    dan pengetahuan, untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kami

    sampaikan kepada pembimbing kami yang sekaligus merupakan guru kami.

    Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

    mendukung dan membantu kami dalam proses pengamatan ini. Semoga

    hasil dari laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang bersedia dengan

    ikhlas hati nya, membaca dengan seksama laporan ini.

    Bogor, Desember 2013

    Tim MINERAL VIII A

  • Daftar Isi

    iv

    Judul

    Hal.

    Sampul Buku

    i

    Profil

    ii

    Kata Pengantar

    iii

    Daftar Isi

    iv

    Bab I : Pendahuluan

    1.1. Latar Belakang

    1

    1.2. Rumusan Masalah

    2

    1.3. Tujuan

    2

    Bab II : Pembahasan

    2.1. Museum Geologi Bandung

    3

    Sejarah

    3

    2.2. Trans Studio Bandung

    6

    Informasi Tiket Masuk

    6

    2.3. Sumberdaya Geologi

    7

    2.3.1. Sumberdaya Mineral

    8

    Pembentukan Mineral

    8

    2.3.1.1. Mineral Logam

    9

    Pengelompokam Mineral Logam

    10

    Mineral Penting di Indonesia

    11

  • Daftar Isi

    v

    Keberadaan Mineral Logam Emas dan Perak

    22

    2.3.1.2. Mineral Non Logam

    23

    Pembentukan Bahan Galian Non Logam

    23

    Penggolongan Mineral Non Logam

    24

    Batu Mulia

    25

    Intan dan Proses Terjadinya

    27

    Batu Mulia Populer di Indonesia

    29

    2.3.2. Sumberdaya Energi

    30

    Sumber Energi Skala Kecil

    30

    2.3.2.1. Batubara

    32

    Proses Pembentukan Batubara

    32

    Gas Metana dalam Batubara

    36

    Jenis Batubara

    36

    Batubara di Indonesia

    37

    2.3.2.2. Minyak Bumi dan Gas Alam

    39

    Minyak Bumi

    39

    Gas Alam

    40

    Penyimpanan dan Transportasi Gas Alam

    40

    Pemanfaatan Gas Alam

    42

    Gas Alam di Indonesia

    42

    Hidrokarbon

    43

    Pemisahan Minyak Bumi

    44

  • Daftar Isi

    vi

    Proses Pemisahan

    44

    Proses Pemisahan Gas Alam

    47

    Proses Terbentuknya Minyak Bumi dan Gas Alam

    48

    Aplikasi Metode Seismik

    52

    Beberapa Macam Jenis Sumur

    53

    Syarat Terakumulasinya Minyak Bumi dan Gas Alam

    54

    2.3.2.3. Panas Bumi

    55

    Energi Terbaharukan

    58

    Keunggulan dan Kelemahan Energi Geothermal

    60

    Ketersediaan Sumberdaya Energi

    61

    2.3.3. Sumberdaya Air

    62

    2.3.3.1. Sumber Air Tawar

    63

    Air Permukaan

    63

    Aliran Sungai Bawah Tanah

    65

    Air Tanah

    65

    Desalinasi

    66

    Air Beku

    66

    2.3.3.2. Penggunaan Air Tawar

    67

    Pertanian

    67

    Industri

    68

    Rumah Tangga

    69

    Rekreasi

    69

  • Daftar Isi

    vii

    Lingkungan dan Ekologi

    70

    2.3.3.3. Stres Air

    70

    Peningkatan Populasi

    71

    Peningkatan Kesejahteraan

    71

    Ekspansi Bisnis

    71

    Perubahan Iklim

    72

    Hilangnya Aquifer

    72

    Polusi dan Proteksi Air

    73

    Konflik Perebutan Air

    73

    2.3.3.4. Suplai dan Distribusi Air Dunia

    74

    2.4. Science Center

    75

    Tabung Berisi Cairan Warna-warni

    76

    Telur yang Lembek

    76

    Bab III : Penutup

    3.1. Kesimpulan

    76

    3.2. Manfaat

    77

    3.3. Saran

    77

    Lampiran

    78

    Koordinasi Tim

    80

  • 1

    Bab I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Pada saat ini banyak peserta didik yang belum mengetahui atau pun tidak

    mengetahui tentang isi dan bagaimana geologi itu. Untuk mengatasi ketidak

    tahuan tersebut perlu dicari sumber edukasi yang akurat, secara refresing.

    Salah satunya adalah mengadakan karya wisata. Dalam karya wisata ini kami

    berkunjung ke Museum Geologi yang terletak di Bandung, Jawa Barat.

    Alasan dipilihnya karya wisata ke Museum Geologi Bandung sebagai

    alternatif tempat rekreasi yang beredukasi adalah sebagai wadah pembelajaran

    yang mempunyai beberapa koleksi, alat peraga, rekaman, dan fosil yang

    jarang ditemukan di tempat lain, sehingga menarik untuk dipelajari.

    Karya wisata ini diadakan dalam rangka pembelajaran akhir kegiatan

    belajar mengajar (KBM) yang diadakan selama satu semester yang berbentuk

    observasi. Karya wisata ini diikuti oleh peserta didik SMP Negeri 6 Kota

    Bogor, mulai dari kelas 7, 8, dan 9. Dalam karya wisata ini peserta didik diberi

    tugas untuk mencari beberapa hal yang berkaitan dengan geologi. Setiap kelas

    diberikan pengarahan untuk mencari informasi yang sudah ditentukan. Karya

    wisata ini merupakan suatu wadah pembelajaran berbasis teknologi yang

    disajikan dengan unik, sehinggga peserta didik tertarik untuk mengetahui serta

    mempelajari tentang geologi. Misalnya simulasi gempa bumi yang dapat

    dicoba dan dirasakan oleh peserta didik. Salah satu cabang ilmu geologi

    adalah Sumber Daya Geologi dan Energi, yang merupakan tujuan dari karya

    wisata ini, khususnya kelas delapan.

    Dengan mengadakan karya wisata ini peserta didik mendapatkan banyak

    pengetahuan dan informasi tentang hal yang terkait dengan tujuan masing

    masing. Dengan mendapatkan pengetahuan dan informasi tersebut peserta

    didik dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari hari. Dengan begitu

    munculah ide untuk mengembangkannya menjadi suatu yang baru,

  • 2

    bermanfaat, praktis, dan dapat dilaksanakan dalam kehidupan. Sehingga dapat

    mendukung kemjauan bangsa dalam bidang edukasi, atau pun di bidang

    lainnya, seperti di bidang teknologi.

    1.2. Rumusan Masalah

    Dalam observasi ini permasalahan dibatasi pada:

    1. Museum Geologi yang terletak di Bandung mempunyai banyak

    koleksi, fosil, alat peraga yang sangat penting untuk dipelajari.

    Bagaimana cara agar peserta didik dapat memahami dan mengetahui

    tentang isi dari Museum Gelogi Bandung.

    2. Science Center yang terdapat di Trans Studio Bandung mempunyai

    banyak alat peraga yang dapat kita coba dan kita pelajari. Bagaimana

    cara agar peserta didik dapat lebih memahami dan mempelajari

    pelajaran terkait dengan mempercoba dengan alat peraga yang dapat

    digunakan dengan menyenangkan.

    1.3. Tujuan

    Tujuan dari obervasi ini adalah :

    1. Untuk mempelajari tentang sumber daya geologi.

    2. Untuk mengetahui tentang mineral dan penggolongannya.

    3. Untuk mengetahui proses terbentuknya mineral dan batu batuan.

    4. Untuk mengetahui macam macam teknologi modern.

    5. Untuk memperdalam tentang ilmu geologi.

    6. Untuk lebih mengetahui ilmu yang ada di Science Center dengan cara

    yang menyenangkan/

  • 3

    Bab II

    PEMBAHASAN

    2.1. Museum Geologi Bandung

    Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah

    direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation

    Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologidibuka kembali dan

    diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23

    Agustus 2000. Sebagai salah satu monument bersejarah, museum berada di bawah

    perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum

    ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil,

    batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia

    sejak 1850.

    Sejarah

    Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pengelolaan Museum Geologi

    berada dibawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG/1945-1950). Pada

    tanggal 19 September 1945, pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat dan

    Inggris yang diboncengi oleh Netherlands Indis Civil Administration (NICA)

    tiba di Indonesia. Mereka mendarat di Tanjungpriuk, Jakarta. Di Bandung, mereka

    berusaha menguasai kembali kantor PDTG yang sudah dikuasai oleh para

    pemerintah Indonesia. Tekanan yang dilancarkan oleh pasukan Belanda memaksa

    kantor PDTG dipindahkan ke Jl. Braga No. 3 dan No. 8, Bandung, pada tanggal

    12 Desember 1945. Kepindahan kantor PDTG rupanya terdorong pula oleh

    gugurnya seorang pengemudi bernama Sakiman dalam rangka berjuang

    mempertahankan kantor PDTG. Pada waktu itu, Tentara Republik Indonesia

    Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian Tambang, yang tenaganya diambil dari

    PDTG. Setelah kantor di Rembrandt Straat ditinggalkan oleh pegawai PDTG,

  • 4

    pasukan Belanda mendirikan lagi kantor yang bernama Geologische Dienst

    ditempat yang sama.

    Di mana-mana terjadi pertempuran. Maka, sejak Desember 1945 sampai

    dengan Desember 1949, yaitu selama 4 tahun berturut-turut, kantor PDTG

    terlunta-lunta berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

    Pemerintah Indonesia berusaha menyelamatkan dokumen-dokumen hasil

    penelitian geologi. Hal ini menyebabkan dokumen-dokumen tersebut harus

    berpindah tempat dari Bandung, ke Tasikmalaya, Solo, Magelang, Yogyakarta,

    dan baru kemudian, pada tahun 1950 dokumen-dokumen tersebut dapat

    dikembalikan ke Bandung.

    Dalam usaha penyelamatan dokumen-dokumen tersebut, pada tanggal 7 Mei

    1949, Kepala Pusat Jawatan Tambang dan Geologi, Arie Frederic Lasut, telah

    diculik dan dibunuh tentara Belanda. Ia telah gugur sebagai kusuma bangsa di

    Desa Pakem, Yogyakarta.

    Sekembalinya ke Bandung, Museum Geologi mulai mendapat perhatian dari

    pemerintah RI. Hal ini terbukti pada tahun 1960, Museum Geologi dikunjungi

    oleh Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno.

    Pengelolaan Museum Geologi yang semula berada dibawah PUSAT

    DJAWATAN TAMBANG DAN GEOLOGI (PDTG), berganti nama menjadi:

    Djawatan Pertambangan Republik Indonesia (1950-1952), Djawatan Geologi

    (1952-1956), Pusat Djawatan Geologi (1956-1957), Djawatan Geologi (1957-

    1963), Direktorat Geologi (1963-1978), Pusat Penelitian dan Pengembangan

    Geologi (1978 - 2005), Pusat Survei Geologi (sejak akhir tahun 2005 hingga

    sekarang).

    Seiring dengan perkembangan zaman, pada tahun 1999 Museum Geologi

    mendapat bantuan dari Pemerintah Jepang senilai 754,5 juta Yen untuk

    direnovasi. Setelah ditutup selama satu tahun, Museum Geologi dibuka kembali

  • 5

    pada tanggal 20 Agustus 2000. Pembukaannya diresmikan oleh Wakil Presiden RI

    pada waktu itu, Ibu Megawati Soekarnoputri yang didampingi oleh Menteri

    Pertambangan dan Energi Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.

    Dengan penataan yang baru ini peragaan Museum Geologi terbagi menjadi 3

    ruangan yang meliputi Sejarah Kehidupan, Geologi Indonesia, serta Geologi dan

    Kehidupan Manusia. Sedangkan untuk koleksi dokumentasi, tersedia sarana

    penyimpan koleksi yang lebih memadai. Diharapkan pengelolaan contoh koleksi

    di Museum Geologi akan dapat lebih mudah diakses oleh pengguna baik peneliti

    maupun grup industri.

    Sejak tahun 2002 Museum Geologi yang statusnya merupakan Seksi Museum

    Geologi, telah dinaikkan menjadi UPT Museum Geologi. Untuk menjalankan

    tugas dan fungsinya dengan baik, dibentuklah 2 seksi dan 1 SubBag yaitu Seksi

    Peragaan, Seksi Dokumentasi, dan SubBag Tatausaha. Guna lebih

    mengoptimalkan perananya sebagai lembaga yang memasyarakatkan ilmu

    geologi, Museum Geologi juga mengadakan kegiatan antara lain penyuluhan,

    pameran, seminar serta kegiatan survei penelitian untuk pengembangan peragaan

    dan dokumentasi koleksi.

    Pergeseran fungsi museum, seirama dengan kemajuan teknologi, menjadikan

    museum geologi sebagai :

    1. Tempat pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi dan usaha

    pelestariannya.

    2. Tempat orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan. Dimana

    Museum Geologi sebagai pusat informasi ilmu kebumian yang

    menggambarkan keadaan geologi bumi Indonesia dalam bentuk kumpulan

    peraga.

    3. Objek geowisata yang menarik.

  • 6

    2.2. Trans Studio Bandung

    Trans Studio Bandung adalah taman bermain di dalam ruangan terbesar di

    dunia yang dikelola oleh Trans Corp. Trans Studio Bandung adalah taman

    bermain di dalam ruangan kedua yang dibangun untuk menyusul

    kesuksesan Trans Studio Makassar yang dibangun pada tahun tahun 2009.

    Wahana yang disajikan diberi nama sesuai dengan program-program yang ada

    di Trans TV ataupun Trans7.

    Trans Studio Bandung beralamat di Jln. Jend. Gatot Subroto no. 289 Bandung,

    Jawa Barat. Taman bermain ini memiliki wahana permainan sebanyak 20.

    Kawasan wahana di Trans Studio Bandung dibagi menjadi 5 kawasan, yaitu

    Studio Central, The Lost City, Magic Corner, Cafe and Resto, Trans Studio Store.

    Selain memiliki banyak wahana permainan, di Trans Studio Bandung ini

    memiliki beberapa pertunjukan utama. Seperti Kabayan Goes to Hollywood,

    Legenda Putra Mahkota, Special Effect Action Show, Petualangan si Bolang &

    ZooCrew, The New Parade and Laser Show.

    Informasi Tiket Masuk Trans Studio Bandung

    Harga tiket masuk Trans Studio Bandung adalah:

    Senin s/d Jumat : Rp. 150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah )

    Sabtu - Minggu / Hari Libur : Rp. 250.000,- (Dua ratus lima puluh ribu

    rupiah)

    Tambahan Rp. 250.000,- (Dua ratus lima puluh ribu rupiah ) untuk VIP

    Access, untuk Jalur Antrian Cepat dengan Pintu Khusus.

    Berlaku untuk seluruh wahana dan atraksi sepuasnya atau dapat berkali-kali.

    Tiket masuk Trans Studio menggunakan kartu Mega Cash, harga kartu adalah

    Rp. 10.000,-. Kartu Mega Cash dapat digunakan untuk melakukan transaksi di

    semua outlet di dalam Trans Studio Theme Park.

  • 7

    2.3. Sumberdaya Geologi

    Wilayah Indonesia merupakan daerah pertemuan atau benturan tiga lempeng

    tektonik yaitu Eurasia , Hindia-Australia dan Pasifik. Benturan tersebut sudah

    terjadi sejak jutaan tahun yang lalu, yang mengakibatkan adanya pergerakan pulau

    dan struktur batuan yang beragam.

    Proses geologi yang berlangsung sejak milyaran tahun lalu di bumi, yang

    berupa gerakan litoser (dikenal dengan tektonik) dan kegiatan magma. Secara

    berlangsung maupun tidak langsung menghasilkan aneka sumberdaya geologi

    (Mineral, energi, dan air) yang berguna bagi kehidupan manusia, disamping

    bencana geologi.

    Gerakan lotosfer menyebabkan naiknya magma kepermukaan bumi, yang

    menghasilkan mineral, non logam, dan batu mulia, serta panas bumi. Disamping

    itu juga tercipta cekungan sedimen yang memungkinkan terbentuknya minyak dan

    gas bumi, serta batubara. Air hujan yang jatuh kepermukaan bumi sebagian masuk

    ke dalam bumi, sebagai air tanah dan sisanya yang tidak diserap akan mengalir

    sebagai air limpasar.

    Berbagai jenis dan umur batuan batuan yang bervariasi membuat wilayah

    Indonesia kaya dengan sumberdaya mineral baik logam, non logam dan energi.

    Jenis mineral logam seperti emas, tembaga, perak, besi, kromit, timah, dsb. Jenis

    mineral non logam seperti belerang, batugamping, gambut, dsb. Jenis energi yang

    banyak tersedia di wilayah Indonesia diantaranya minyak, gas, batubara, dsb.

    Selain potensi sumberdaya yang cukup banyak tersedia, wilayah Indonesia

    juga merupakan zona-zona sesar, patahan dan deretan gunung api aktif yang

    memanjang dari ujung Sumatera sampai ke Maluku.

  • 8

    2.3.1. Sumberdaya Mineral

    Sumberdaya Mineral adalah material anorganik homogen yang terjadi secara

    alamiah serta mempunyai struktur atom dan komposisi kimia tertentu. Mineral

    dapat dibedakan menurut karakteristiknya, yaitu berdasarkan : warna, goresan,

    transparansi, kekerasan, struktur kristal dan tampilan yang terletak di lepas pantai

    laut indonesia. Beberapa sifat keterdapatan endapan mineral, diantaranya :

    terdapat dalam jumlah terbatas dan tidak merata di kulit bumi, baik dari segi mutu

    (kualitas) maupun jumlah (kuantitas). Oleh karena itu eksplorasi mineral (logam)

    merupakan kegiatan bersifat padat modal, berisiko tinggi dan saat ini semakin

    banyak memakai teknologi tinggi (yang sudah tentu relatif memerlukan biaya

    yang lebih tinggi).

    Pembentukan Mineral

    Mineral termasuk sumberdaya alam yang tidak bisa diperbaharui serta

    terbentuk melalui proses geologi yang panjang. Ketika mineral habis, maka tidak

    ada penggantinya. Karena itu pemanfaatan mineral harus dilakukan dengan

    sebaik-baiknya.

    Magma adalah sumber dari berbagai jenis batuan dan mineral. Magma

    berasal dari mantel bumi atau dari batuan kerak bumi yg meleleh karena mendapat

    temperatur dan tekanan tinggi. Magma yang cair dan kental mengandung berbagai

    unsur kimia yang berasal dari mantel bumi ataupun dari batuan kerak bumi yang

    meleleh kembali akibat tekanan dan temperatur yang tinggi pada kedalaman

    tertentu. Karena sifatnya yang cair dan tempatnya yang dalam dengan tekanan dan

    temperatur tinggi, maka magma cenderung mengalir naik kepermukaan bumi

    melalui bagian-bagian bumi yang lemah, misalnya retakan. Atau jika tekanannya

    cukup, maka magma dapat pula menerobos batuan lain di atasnya. Dalam

    perjalanannya ke permukaan bumi inilah magma berinteraksi dengan batuan lain

  • 9

    yang telah ada, sehingga membentuk berbagai mineral yang berharga bagi

    manusia.

    Mineral dapat terbentuk melalui beberapa proses, seperti: magmatik,

    sedimentasi, metamorfik, dan hidrotermal. Proses magmatik adalah ketika

    mineral terbentuk karena pembekuan magma. Proses sedimentasi (pengendapan)

    adalah pembentukan mineral sebagai akibat pelapukan atau erosi yang terjadi

    pada batuan induknya. Proses metamorfik adalah pembentukan mineral pada

    batuan induk yang mengalami perubahan suhu maupun tekanan. Adapun proses

    hidrotermal adalah pembentukan mineral melalui proses kimia yang terjadi dari

    interaksi antara batuan dengan aliran air panas di dalam bumi.

    Magma, material utama pembentuk batuan dan mineral: aliran lava (magma

    yang keluar di permukaan bumi) membentuk batuan beku basalt, kab Raja Ampat,

    Papua (a); batuan beku ultrabasa, sumber mineral nikel, kab Raja Ampat,

    Papua b); batuan beku andesit sumber mineral industri, kab Aceh Singkil, NAD

    (c)

    2.3.1.1. Mineral Logam

    Mineral adalah material anorganik homogen yang terjadi secara alamiah serta

    mempunyai struktur atom dan komposisi kimia tertentu. Mineral dapat dibedakan

  • 10

    menurut karakteristiknya, yaitu berdasarkan : warna, goresan, transparansi,

    kekerasan, struktur kristal dan tampilan.

    Sebagian besar mineral merupakan gabungan beberapa unsur kimia, sebagai

    contoh mineral Pyrite, yang disusun oleh 2 unsur yaitu unsur besi (Fe) dan sulfur

    (S). Hanya sedikit sekali mineral yang disusun oleh hanya satu unsur. Contoh

    mineral yang disusun oleh hanya satu unsur adalah emas (Au), perak (Ag) dan

    tembaga (Cu). Batuan adalah kumpulan beberapa mineral. Contoh, batuan Granit

    yang terdiri dari mineral kuarsa, feldsfar, mika dan amphibole dengan rasio kimia

    yang bervariasi. Dari ribuan jenis mineral yang ada, hanya sekitar 100 jenis

    mineral yang merupakan komponen utama penyusun batuan.

    Beberapa sifat keterdapatan endapan mineral, diantaranya : terdapat dalam

    jumlah terbatas dan tidak merata di kulit bumi, baik dari segi mutu (kualitas)

    maupun jumlah (kuantitas). Oleh karena itu eksplorasi mineral (logam)

    merupakan kegiatan bersifat padat modal, berisiko tinggi dan saat ini semakin

    banyak memakai teknologi tinggi (yang sudah tentu relatif memerlukan biaya

    yang lebih tinggi)

    Pengelompokan Mineral Logam

    Mineral logam dapat dikelompokan dalam 4 (empat) kelompok utama yaitu :

    1. Kelompok Logam Dasar; logam yang umum terdapat dan secara kimia

    lebih aktif, misalnya : Tembaga (Cu), Timbal/Timah Hitam (Pb), Timah

    (Sn) dan Seng (Zn) dan lain-lain.

    2. Kelompok Logam Mulia; logam yang secara ekonomis sangat berharga

    dan banyak dibutuhkan, terdiri dari : emas (Au), Perak (Ag) dan Platina

    (Pt).

  • 11

    Dalam kedua kelompok ini satu sama lain selalu berkaitan, bisa dalam bentuk

    urat maupun dalam bentuk sebaran dalam batuan, khusus untuk emas selain

    terkemas dalam bentuk urat, biasanya dalam urat kuarsa, juga bisa terdapat

    sebagai emas alluvial yang tersebar di bekas undak-undak sungai tua atau tersebar

    di endapan pasir sungai yang masih aktif. Logam Dasar dan Logam Mulia yang

    terbentuk dalam urat biasanya di Indonesia khususnya terjadi dalam lingkungan

    batuan gunung api dan populer disebut Emas Epitermal. Sudah barang tentu

    disebut demikian setelah memenuhi kriteria-kriteria pembentukkannya.

    3. Kelompok Logam Jarang adalah logam yang secara relatif, ditemukan

    dalam jumlah sedikit dan tersebar di bumi. Unsur-unsur logam ini, jarang

    ditemukan terkonsentrasi dalam jumlah banyak. Beberapa diantaranya

    adalah :Lithium (Li), Yurium (Y), Zirconium (Zr), Logam Tanah Jarang

    (Rare Earth Elements; unsur yang mempunyai Nomor Atom 57 s.d. 71),

    Indium (In), Cadmium (Cd) dan lain-lain. Kegunaan unsur-unsur logam

    jarang umumnya untuk teknologi tinggi seperti : barang elektronik,katalis

    dalam pengolahan minyak bumi, keramik tahan panas dan lain-lain.

    4. Kelompok Mineral Logam Besi dan Campuran Besi, logam yang lazim

    digunakan dalam industri besi dan campurannya, seperti : Besi (Fe), Kobal

    (Co), Kromit (Cr), Mangan (Mn) dan lain-lain.

    Mineral Penting di Indonesia

    1. Emas

    Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa,

    kekerasannya berkisar antara 2,5 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung

    pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa

    emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral

  • 12

    ikutan tersebut umumnya kuarsa,karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil

    mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan

    sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas

    nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-

    unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas

    nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%.

    Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di

    permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak

    dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis

    menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua

    yaitu:

    Endapan primer; dan

    Endapan plaser.

    Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga

    digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas dalam bidang

    moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri

    terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia, meskipun secara resmi di bursa

    komoditas dunia, harga emas dicantumkan dalam mata uang dolar Amerika.

    Bentuk penggunaan emas dalam bidang moneter lazimnya berupa bulion atau

    batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram.

    2. Perak

    Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

    lambang Ag dan nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa

    Latin Argentum. Sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak memiliki

    konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat

    di mineral dan dalam bentuk bebas. Logam ini digunakan

  • 13

    dalam koin, perhiasan, peralatan meja, dan fotografi. Perak termasuk logam

    muliaseperti emas.

    Di era saat ini juga, perak dinilai sebagai alat yang digunakan sebagai

    investasi bersama dengan logam mulia yaitu emas. Logam ini digunakan untuk

    membuat hiasan, perhiasa, peralatan makan bernilai tinggi, maupun dalam bentuk

    batangan atau koin, bahkan saat ini perak juga dikenal dalam alat tukar di saham

    Ion dan senyawa memiliki efek toksik pada beberapa bakteri, virus, ganggang

    dan jamur. Hippocrates, "bapak kedokteran", menulis bahwa perak dapat

    membunuh mikroorganisme serta merupakan alat untuk mencegah pembusukan.

    Pada awal abad 20, orang-orang Akan menempatkan koin perak dalam botol susu

    untuk mempertahankan kesegaran susu. Efek toksik dari perak ini memiliki andil

    dengan adanya peralatan makanan yang terbuat dari perak, begitu juga perak yang

    digunakan sebagai perhiasan memiliki efek pada pengurangan dan mengurangi

    mikroorganisme, tapi tidak menjelaskan tentang efek terhadap virus.

    Saat ini perak juga digunakan sebagai assesoris di pakaian. Perak menghambat

    pertumbuhan bakteri dan jamur pada pakaian, seperti kaus kaki, sehingga

    mengurangi bau dan risiko infeksi bakteri dan jamur. Hal ini dimasukkan ke

    dalam pakaian atau sepatu baik dengan mengintegrasikan nanopartikel perak ke

    dalam polimer dari benang yang dibuat atau dengan benang pelapisan dengan

    perak.

    3. Tembaga

    Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

    lambang Cu dannomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa

    Latin Cuprum.Tembaga merupakankonduktor panas dan listrik yang baik. Selain

    itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan

    lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan

    dengan timah untuk membuat perunggu.

  • 14

    Logam ini dan aloinya (campuran) telah digunakan selama empat hari. Di era

    Roma, tembaga umumnya ditambang di Siprus, yang juga asal dari nama logam

    ini (yprium, logam Siprus), nantinya disingkat jadi uprum). Ikatan dari logam

    ini biasanya dinamai dengan tembaga(II).

    Tembaga berguna bagi kehidupan manusia, salah satu kegunaan tembaga

    adalah sebagai kabel dan kawat. Meski bersaing dengan material lainnya, tembaga

    tetap dipilih sebagai konduktor listrikutama di hampir semua kategori kawat

    listrik kecuali di bagian transmisi tenaga listrikdimana aluminium lebih dipilih.

    Kawat tembaga digunakan untuk pembangkit listrik, transmisi tenaga, distribusi

    tenaga,telekomunikasi, sirkuit elektronik, dan berbagai macam peralatan

    listrik lainnya. Kawat listrik adalah pasar paling penting bagi industri

    tembaga. Hal ini termasuk kabel pada gedung, kabel telekomunikasi, kabel

    distribusi tenaga, kabel otomotif, kabel magnet, dsb. Setengah dari jumlah

    tembaga yang ditambang digunakan untuk membuat kabel listrik dan kabel

    konduktor.

    Banyak alat listrik menggunakan kawat tembaga karena

    memiliki konduktivitasmlistrik tinggi,tahan korosi, ekspansitermal rendah, kond-

    uktivitas termal tinggi, dapat disolder, dan mudah dipasang.

    4. Nikel

    Nikel Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki

    simbol Ni dan nomor atom 28.

    Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat

    lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat

    membentuk baja tahan karat yang keras.

    Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel)

    yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur (sendok, dan peralatan

    memasak), ornamen-ornamen rumah dan gedung, serta komponen industri. Alloy

  • 15

    tembaga-nikel berbentuk tabung banyak digunakan untuk pembuatan instalasi

    proses penghilangan garam untuk mengubah air laut menjadi air segar.

    Nikel, digunakan untuk membuat uang koin,dan baja nikel untuk melapisi

    senjata dan ruangan besi (deposit di bank), dan nikel yang sangat halus, digunakan

    sebagai katalis untuk menghidrogenasi minyak sayur (menjadikannya padat).

    Nikel juga digunakan dalam keramik, pembuatan magnet Alnico dan baterai

    penyimpanan.

    Batuan induk bijih nikel adalah batuan peridotit.

    Menurut Vinogradov batuan ultra basa rata-rata mempunyai kandungan nikel

    sebesar 0,2 %. Unsur nikel tersebut terdapat dalam kisi-kisi kristal

    mineral olivin dan piroksin, sebagai hasil substitusi terhadap atom Fe dan Mg.

    Proses terjadinya substitusi antara Ni, Fe dan Mg dapat diterangkan karena radius

    ion dan muatan ion yang hampir bersamaan di antara unsur-unsur tersebut.

    Proses serpentinisasi yang terjadi pada batuan peridotit akibat pengaruh

    larutan hydrothermal, akan mengubah batuan peridotit menjadi

    batuan serpentinit atau batuan serpentinit peroditit. Sedangkan proses kimia dan

    fisika dari udara, air serta pergantian panas dingin yang bekerja kontinu,

    menyebabkan disintegrasi dan dekomposisi pada batuan induk.

    Pada pelapukan kimia khususnya, air tanah yang kaya akan CO2 berasal dari

    udara dan pembusukan tumbuh-tumbuhan menguraikan mineral-mineral yang

    tidak stabil (olivin dan piroksin) pada batuan ultra basa, menghasilkan Mg, Fe, Ni

    yang larut; Si cenderung membentuk koloid dari partikel-partikel silika yang

    sangat halus. Didalam larutan, Fe teroksidasi dan mengendap sebagai ferri-

    hydroksida, akhirnya membentuk mineral-mineral seperti geothit, limonit, dan

    haematit dekat permukaan. Bersama mineral-mineral ini selalu ikut serta unsur

    cobalt dalam jumlah kecil.

    Larutan yang mengandung Mg, Ni, dan Si terus menerus kebawah selama

    larutannya bersifat asam, hingga pada suatu kondisi dimana suasana cukup netral

    akibat adanya kontak dengan tanah dan batuan, maka ada kecenderungan untuk

  • 16

    membentuk endapan hydrosilikat. Nikel yang terkandung dalam rantai silikat atau

    hydrosilikat dengan komposisi yang mungkin bervariasi tersebut akan mengendap

    pada celah-celah atau rekahan-rekahan yang dikenal dengan urat-urat garnierit

    dan krisopras. Sedangkan larutan residunya akan membentuk suatu senyawa yang

    disebut saprolit yang berwarna coklat kuning kemerahan. Unsur-unsur lainnya

    seperti Ca dan Mg yang terlarut sebagai bikarbonat akan terbawa kebawah sampai

    batas pelapukan dan akan diendapkan sebagai dolomit, magnesit yang biasa

    mengisi celah-celah atau rekahan-rekahan pada batuan induk. Dilapangan urat-

    urat ini dikenal sebagai batas petunjuk antara zona pelapukan dengan zona batuan

    segar yang disebut dengan akar pelapukan (root of weathering).

    Faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan bijih nikel laterit ini adalah:

    1. Batuan asal. Adanya batuan asal merupakan syarat utama untuk

    terbentuknya endapan nikel laterit, macam batuan asalnya adalah batuan

    ultra basa. Dalam hal ini pada batuan ultra basa tersebut: - terdapat elemen

    Ni yang paling banyak di antara batuan lainnya - mempunyai mineral-

    mineral yang paling mudah lapuk atau tidak stabil, seperti olivin dan

    piroksin - mempunyai komponen-komponen yang mudah larut dan

    memberikan lingkungan pengendapan yang baik untuk nikel.

    2. Iklim. Adanya pergantian musim kemarau dan musim penghujan dimana

    terjadi kenaikan dan penurunan permukaan air tanah juga dapat

    menyebabkan terjadinya proses pemisahan dan akumulasi unsur-unsur.

    Perbedaan temperatur yang cukup besar akan membantu terjadinya

    pelapukan mekanis, dimana akan terjadi rekahan-rekahan dalam batuan

    yang akan mempermudah proses atau reaksi kimia pada batuan.

    3. Reagen-reagen kimia dan vegetasi. Yang dimaksud dengan reagen-reagen

    kimia adalah unsur-unsur dan senyawa-senyawa yang membantu

    mempercepat proses pelapukan. Air tanah yang mengandung CO2

  • 17

    memegang peranan penting di dalam proses pelapukan kimia. Asam-asam

    humus menyebabkan dekomposisi batuan dan dapat mengubah pH larutan.

    Asam-asam humus ini erat kaitannya dengan vegetasi daerah. Dalam hal

    ini, vegetasi akan mengakibatkan: penetrasi air dapat lebih dalam dan

    lebih mudah dengan mengikuti jalur akar pohon-pohonan akumulasi air

    hujan akan lebih banyak humus akan lebih tebal Keadaan ini merupakan

    suatu petunjuk, dimana hutannya lebat pada lingkungan yang baik akan

    terdapat endapan nikel yang lebih tebal dengan kadar yang lebih tinggi.

    Selain itu, vegetasi dapat berfungsi untuk menjaga hasil pelapukan

    terhadap erosi mekanis.

    4. Struktur. Struktur yang sangat dominan yang terdapat didaerah Polamaa

    ini adalah struktur kekar (joint) dibandingkan terhadap struktur

    patahannya. Seperti diketahui, batuan beku mempunyai porositas dan

    permeabilitas yang kecil sekali sehingga penetrasi air sangat sulit, maka

    dengan adanya rekahan-rekahan tersebut akan lebih memudahkan

    masuknya air dan berarti proses pelapukan akan lebih intensif.

    5. Topografi. Keadaan topografi setempat akan sangat memengaruhi sirkulasi

    air beserta reagen-reagen lain. Untuk daerah yang landai, maka air akan

    bergerak perlahan-lahan sehingga akan mempunyai kesempatan untuk

    mengadakan penetrasi lebih dalam melalui rekahan-rekahan atau pori-pori

    batuan. Akumulasi andapan umumnya terdapat pada daerah-daerah yang

    landai sampai kemiringan sedang, hal ini menerangkan bahwa ketebalan

    pelapukan mengikuti bentuk topografi. Pada daerah yang curam, secara

    teoritis, jumlah air yang meluncur (run off) lebih banyak daripada air yang

    meresap ini dapat menyebabkan pelapukan kurang intensif.

    6. Waktu. Waktu yang cukup lama akan mengakibatkan pelapukan yang

    cukup intensif karena akumulasi unsur nikel cukup tinggi.

    Profil nikel laterit keseluruhan terdiri dari 4 zona gradasi sebagai berikut :

  • 18

    1. Iron Capping : Merupakan bagian yang paling atas dari suatu penampang

    laterit. Komposisinya adalah akar tumbuhan, humus, oksida besi dan sisa-

    sisa organik lainnya. Warna khas adalah coklat tua kehitaman dan bersifat

    gembur. Kadar nikelnya sangat rendah sehingga tidak diambil dalam

    penambangan. Ketebalan lapisan tanah penutup rata-rata 0,3 s/d 6 m.

    berwarna merah tua, merupakan kumpulan massa goethite dan limonite.

    Iron capping mempunyai kadar besi yang tinggi tapi kadar nikel yang

    rendah. Terkadang terdapat mineral-mineral hematite, chromiferous.

    2. Limonite Layer : Merupakan hasil pelapukan lanjut dari batuan beku

    ultrabasa. Komposisinya meliputi oksida besi yang dominan, goethit, dan

    magnetit. Ketebalan lapisan ini rata-rata 8-15 m. Dalam limonit dapat

    dijumpai adanya akar tumbuhan, meskipun dalam persentase yang sangat

    kecil. Kemunculan bongkah-bongkah batuan beku ultrabasa pada zona ini

    tidak dominan atau hampir tidak ada, umumnya mineral-mineral di batuan

    beku basa-ultrabasa telah terubah menjadi serpentin akibat hasil dari

    pelapukan yang belum tuntas. fine grained, merah coklat atau kuning,

    lapisan kaya besi dari limonit soil menyelimuti seluruh area. Lapisan ini

    tipis pada daerah yang terjal, dan sempat hilang karena erosi. Sebagian

    dari nikel pada zona ini hadir di dalam mineral manganese oxide,

    lithiophorite. Terkadang terdapat mineral talc, tremolite, chromiferous,

    quartz, gibsite, maghemite.

    3. Silika Boxwork : putih orange chert, quartz, mengisi sepanjang fractured

    dan sebagian menggantikan zona terluar dari unserpentine fragmen

    peridotite, sebagian mengawetkan struktur dan tekstur dari batuan asal.

    Terkadang terdapat mineral opal, magnesite. Akumulasi dari garnierite-

    pimelite di dalam boxwork mungkin berasal dari nikel ore yang kaya

    silika. Zona boxwork jarang terdapat pada bedrock yang serpentinized.

  • 19

    4. Saprolite : Zona ini merupakan zona pengayaan unsur Ni. Komposisinya

    berupa oksida besi, serpentin sekitar 35%. Permeabilitas batuan dasar

    meningkat sebanding dengan intensitas serpentinisasi.Zona ini

    terfrakturisasi kuat, kadang membuka, terisi oleh mineral garnierite dan

    silika. Frakturisasi ini diperkirakan menjadi penyebab adanya root zone

    yaitu zona high grade Ni, akan tetapi posisinya tersembunyi.

    5. Mangan

    Mangan adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

    lambang Mn dannomor atom 25.

  • 20

    Prospek market mangan sangat bergantung pada industri baja dunia. Saat ini

    90 persen produksi mangan masih dikonsumsi industri baja dan untuk keperluan

    ini biasanya digunakan campuran besi mangan, yaitu feromangan. Feromangan

    diproduksi dengan mereduksi campuran besi dan oksida mangan dengan karbon.

    Bijih mangan yang paling utama adalah pirolisit, MnO2

    Mangan merupakan salah satu produk pertambangan dengan kegunaan luar

    biasa. Komoditi yang termasuk dalam kelompok dua belas mineral di kulit bumi

    menjadi bahan baku yang tidak tergantikan di industri baja dunia. Ferro Mangan

    dan Silico Mangan merupakan dua bentuk mangan yang banyak digunakan

    industri baja. Mangan juga digunakan untuk produksi baterai kering, keramik,

    gelas dan kimia.

    Mangan sangat penting untuk produksi besi dan baja. Mangan adalah

    komponen kunci dari biaya rendah formulasi baja stainless dan digunakan secara

    luas tertentu. Mangan digunakan dalam paduan baja untuk meningkatkan

    karakteristik yang menguntungkan seperti kekuatan, kekerasan dan ketahanan..

    Mangan digunakan untuk membuat agar kaca tdk berwarna dan membuat kaca

    berwarna ungu.

    Mangan dioksida juga digunakan sebagai katalis. Selain itu Mangan

    digunakan dalam industri elektronik, di mana mangan dioksida, baik alam atau

    sintetis, yang digunakan untuk menghasilkan senyawa mangan yang memiliki

    tahanan listrik yang tinggi; di antara aplikasi lain, ini digunakan sebagai

    komponen dalam setiap pesawat televisi.

    Mangan merupakan salah satu mineral yang digunakan oleh beberapa orang

    untuk membantu mencegah keropos tulang dan mengurangi gejala yang

    mengganggu terkait dengan sindrom pramenstruasi (PMS).

    Methylcyclopentadienyl mangan tricarbonyl digunakan sebagai aditif dalam

    bensin bebas timbel bensin untuk meningkatkan oktan dan mengurangi ketukan

    mesin. Mangan dalam senyawa organologam yang tidak biasa ini adalah dalam

    bilangan oksidasi 1.

  • 21

    Mangan (IV) oksida (mangan dioksida, MnO 2) digunakan sebagai reagen

    dalam kimia organik untuk oksidasi dari benzilik alkohol (yaitu bersebelahan

    dengan sebuah cincin aromatik). Mangan dioksida telah digunakan sejak jaman

    dahulu untuk menetralkan oksidatif kehijauan semburat di kaca disebabkan oleh

    jumlah jejak kontaminasi besi. MnO 2 juga digunakan dalam pembuatan oksigen

    dan klorin, dan dalam pengeringan cat hitam. Dalam beberapa persiapan itu

    adalah cokelat pigmen yang dapat digunakan untuk membuat cat dan merupakan

    konstituen alam Umber. Mangan (IV) oksida digunakan dalam jenis asli sel kering

    baterai sebagai akseptor elektron dari seng, dan merupakan bahan kehitaman yang

    ditemukan saat membuka seng karbon-jenis sel senter. Mangan dioksida yang

    direduksi ke mangan oksida-hidroksida MnO (OH) selama pemakaian, mencegah

    pembentukan hidrogen pada anoda baterai.

    Mangan juga penting dalam fotosintesis oksigen evolusi dalam kloroplas pada

    tumbuhan.

    6. Timah

    Timah adalah suatu unsur kimia didalam tabel periodik yang mempunyai

    lambang sn ( bhs latin : stannum) serta nomor atom 50. unsur ini adalah logam

    miskin keperakan, bisa ditempa ( malleable ), tidak gampang teroksidasi

    didalam hawa atau udara hingga tahan dari karat, ditemukan didalam banyak aloy,

    serta dipakai untuk melapisi logam yang lain untuk menghindari karat. timah

    didapatkan dari mineral kasiterit yang terbentuk untuk dijadikan oksida.

    Sangat banyak manfaat timah serta faedah timah terlebih untuk bahan baku

    logam pelapis, solder, cendera mata, dan sebagainya.

    Timah abu-abu mempunyai sedikit manfaat. timah bisa dipoles amat licin

    serta dipakai untuk menyelimuti logam lain untuk menghindar korosi serta aksi

    kimia. lapisan tidak tebal timah pada baja dipakai untuk menjadikan makanan

    tahan lama.

  • 22

    Campuran logam timah amat mutlak. solder lunak, perunggu, logam babbit,

    logam bel, logam putih, campuran logam bentukan serta perunggu fosfor

    merupakan lebih dari satu campuran logam yang memiliki kandungan timah.

    Garam timah yang disemprotkan pada gelas dipakai untuk bikin lapisan

    konduktor listrik. aplikasi ini sudah digunakan untuk kaca mobil yang tahan beku.

    umumnya kaca jendela saat ini ini dibuat dengan cara mengapungkan gelas cair

    didalam timah cair untuk membentuk permukaan datar ( proses pilkington ).

    Baru-baru ini, campuran logam kristal timah-niobium jadi superkonduktor

    pada suhu amat rendah, menjadikannya untuk bahan konstruksi magnet

    superkonduktif yang menjanjikan. magnet tersebut, yang terbuat oleh kawat

    timah-niobium mempunyai berat cuma lebih dari satu kilogram namun dengan

    baterai yang kecil bisa menghasilkan medan magnet nyaris sama juga dengan

    kemampuan 100 ton elektromagnet yang digerakkan dengan sumber listrik yang

    besar.

    Keberadaan Mineral Logam Emas Dan Perak

    Emas dan Perak Berasosiasi dengan Tembaga

    Tipe pertama pada umumnya yang disebut dengan tipe tembaga porfiri

    (porphiry copper) yang terdapat di bagian timur dari Busur Sunda-Banda dan di

    bagian tengah Busur Papua, beberapa cadangan emas tipe ini yang telah

    dieksploitasi dan terbukti memiliki cadangan yang besar bahkan bisa

    dikategorikan sebagai cadangan kelas dunia terdapat di tembaga Pura, Papua dan

    Batuhijau, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

    Emas dan Perak Tidak Berasosiasi dengan Tembaga

    Tipe kedua atau biasa disebut epitermal dengan ciri endapan urat terutama

    urat kuarsa dapat ditemukan di sepanjang Busur Sunda-Banda, sepanjang Busur

  • 23

    Kalimantan, dan sepanjang Busur Sulawesi Timur-Mindanau di Sulawesi bagian

    utara. Beberapa cadangan yang cukup signifikan dan telah dieksploitasi terdapat

    di 6 pongkor, daya barat : Kelian, Kalimantan Timur ; Mt. Muro, Kalimantan

    Tengah ; Minahasa, Sulawesi Utara ; dan Gosowong Halmahera, Maluku Utara.

    Emas dan perak sebagai endapan sungai

    Tipe ketiga umumnya ditemukan di daerah limpah banjir aliran sungai

    besar, terutama disekitar aliran Sungai Kapuas, Sungai Barito, Sungai Kahayan di

    Kalimantan dan aliran-aliran sungai besar di Pulau Sumatra dan Sulawesi.

    2.3.1.2. Mineral Non Logam

    Mineral non logam adalah kelompok komoditas mineral yang tidak termasuk

    mineral logam, batubara maupun mineral energi lainnya. Mineral non logam biasa

    disebut juga sebagai bahan galian non logam atau bahan galian industri atau bahan

    galian golongan C. Bahan galian non logam mudah dicari dan

    pengusahaannnyapun tidak membutuhkan modal yang besar, teknologi yang rumit

    maupun waktu yang lama untuk eskplorasi, sehingga sangat cocok digunakan

    untuk mendorong perekonomian rakyat.

    Pembentukan Bahan Galian Non Logam

    Cikal bakal semua jenis batuan maupun bahan galian (mineral) yang

    membentuk kerak bumi adalah magma. Magma bersifat cair seperti bubur dan

    mengandung berbagai unsur kimia. Magma dapat berasal dari mantel bumi, atau

    berasal dari batuan kerak bumi yang meleleh kembali akibat tekanan dan

    temperatur tinggi pada kedalaman tertentu.

  • 24

    Karena sifatnya yang cair dan tempatnya yang dalam dengan tekanan dan

    temperatur tinggi, maka magma mempunyai kecenderungan untuk mengalir naik

    ke permukaan bumi melalui bagian-bagian bumi yang lemah atau retak, atau jika

    tekanannya cukup, magma dapat menerobos batuan lain diatasnya.

    Perjalanan magma ke permukaan menyebabkan magma mengalami berbagai

    proses, rintangan dan interaksi dengan batuan lain yang telah ada. Proses interaksi

    tersebut bisa menghasilkan bahan-bahan galian yang berharga bagi manusia.

    Proses-proses geologis yang terjadi dalam waktu yang singkat maupun dalam

    waktu yang lama dan bahkan seringkali diikuti oleh kegiatan tektonik yang

    berulang-ulang, dapat mengakibatkan terjadinya proses pembentukan mineral atau

    bahan galian termasuk terutama bahan galian industri. Proses-proses tersebut

    dapat terjadi secara lokal ataupun meliputi daerah yang sangat luas pada berbagai

    macam formasi batuan mulai dari yang sederhana seperti pada pembentukan pasir

    dan batu (sirtu) sungai sampai yang kompleks seperti pembentukan bahan galian

    karena proses pelapukan, kegiatan magmatis, hidroternal, diagenesis,

    metamorfisme, sedimentasi dan yang lainnya.

    Perubahan ini dapat terjadi pada semua jenis batuan, dari yang berumur pra

    tersier sampai kuarter yang disebut sebagai batuan sumber atau batuan induk atau

    batuan pengandung bahan galian.

    Penggolongan Mineral Non Logam

    Berdasarkan kegunaannya, SNI 13-4688-1998 membagi mineral non logam

    menjadi 4 kelompok besar, yaitu:

    1. Bahan Galian Aneka Industri

    Adalah kelompok komoditas mineral bukan logam dan batuan yang terdiri

    atas batugamping, dolomit, fosfat, kalsit, zeolit, gipsum, bentonit, diatomea, barit,

    oker, yarosit, belerang, asbes talk, mika, dan yodium. Bahan galian aneka industri

  • 25

    ini dipakai terutama sebagai bahan mentah dalam industri pupuk, kertas, plastik,

    cat, peternakan, pertanian, kosmetik, farmasi, dan kimia.

    2. Bahan Galian Keramik

    Adalah kelompok komoditas mineral bukan logam dan batuan yang terdiri

    dari lempung, toseki, felspar, kaolin, ballclay, bondclay, pasirkuarsa, batu

    pasirkuarsa, perlit, batuan kalium-natrium, trakhit, magnesit dan kuarsit. Bahan ini

    dipakai terutama sebagai bahan mentah dalam industri keramik, refraktori, dan

    gelas.

    3. Bahan Galian Bangunan/Konstruksi

    Adalah kelompok batuan yang terdiri dari: andesit, batugamping, sirtus, tras,

    onik, marmer, diorit, granit, batuapung, obsidian, dan basal,. Bahan ini dipakai

    terutama sebagai bahan mentah dalam industri bahan bangunan/konstruksi dan

    ornamen.

    4. Bahan Galian Batumulia dan Batuhias

    Adalah kelompok komoditas mineral dan batuan yang terdiri dari oniks,

    kalsedon, rijang, kristal, kuarsa, opal, jasper, krisopras, kayu terkersikkan, kokal

    terkersikkan, garnet, jade, agat, intan, zirkon, dan topas. Bahan ini dipakai

    terutama dalam industri perhiasan dan kerajinan.

    Secara individual, kegunaan beberapa bahan galian industri yang umum di

    jumpai di alam, seperti pasir batu (sirtu), pasir kuarsa, batu camping, dan lain-

    lainnya akan diuraikan lebih rinci dalam lampiran A.

    Batu Mulia

    Batu mulia atau batu permata adalah sebuah mineral, batu yang dibentuk dari

    hasil proses geologi yang unsurnya terdiri atas satu atau beberapa komponen

  • 26

    kimia yang mempunyai harga jual tinggi, dan diminati oleh para kolektor. Batu

    permata harus dipoles sebelum dijadikan perhiasan.

    Di dunia ini tidak semua tempat mengandung batu permata. Di Indonesia

    hanya beberapa tempat yang mengandung batu permata antara lain

    di provinsi Banten dengan Kalimayanya, di Lampung dengan batu jenis-jenis

    anggur yang menawan dan jenis cempaka,di PulauKalimantan dengan

    Kecubungnya (amethys) dan Intan (berlian). Batu permata mempunyai nama dari

    mulai huruf a sampai huruf z yang diklasifikasikan menurut kekerasannya yang

    dikenal dengan Skala Mohs dari 1 sampai 10. Permata yang paling diminati di

    dunia adalah yang berkristal yang selain jenis batu mulia

    seperti Berlian, Zamrud, Ruby dan Safir, batu-batu akik jenis anggur seperti Biru

    Langit, bungur atau kecubung yang berasal dari Tanjung Bintang, Lampung saat

    ini banyak di buru oleh para kolektor karena kualitas kristalnya.

    Ketika cahaya tampak menimpa sebuah benda, sebagian cahaya diserap oleh

    benda tersebut pada panjang gelombang atau frekuensi tertentu sementara sisanya

    diteruskan. Bagian yang tidak diserap mengenai mata kita sebagai cahaya putih.

    Cahaya putih sebagai sinar tampak memiliki panjang gelombang antara 400-800

    nm. Warna yang ditampilkan adalah pada panjang gelombang atau frekuensi

    yang dipantulkan benda tersebut. Warna yang dilihat mata kita adalah warna

    komplementer.

    Batu permata yang disebut ruby memancarkan warna merah karena ruby

    menyerap warna komplementernya yaitu warna hijau dan semua warna kecuali

    merah. Benda yang sama dapat memancarkan warna-warni yang berbeda.

    Contohnya ruby dan safir walaupun memiliki komposisi kimia yang mirip namun

    keduanya memancarkan warna yang berbeda. Perbedaan warna ini berdasarkan

    pada struktur atom batuan tersebut. Impurities (pengotor) sengaja diberlakukan

    pada sebuah batu permata dengan cara mengganti jenis suatu unsur dengan jenis

    unsur lain. Baik ruby dan safir disebut corundum. Safir dapat berwarna biru,

  • 27

    pink, kuning hingga pink orange. Safir yang disebut terakhir ini disebut

    Padparadscha sapphire.

    Batu permata beryl, dalam bentuk murninya tidak berwarna namun akan

    menjadi sebuah permata nan mahal yang disebut emerald jika ke dalamnya

    dikotori dengan chrom. Jika mangan ditambahkan ke dalamnya maka beryl akan

    berwarna pink yaitu morganite. Sedangkan dengan besi menjadi aquamarine yang

    berwarna biru terang. Manipulasi impurities ke dalam batu permata akan

    mengubah warna permata sesuai keinginan kita.

    Intan dan Proses Terjadinya

    Intan atau berlian adalah mineral yang secara kimia merupakan

    bentuk kristal, atau alotrop, dari karbon. Intan terkenal karena memiliki sifat-sifat

    fisika yang istimewa, terutama faktor kekerasannya dan

    kemampuannya mendispersikan cahaya. Sifat-sifat ini yang membuat intan

    digunakan dalam perhiasan dan berbagai penerapan di dalam dunia industri.

    Intan terutama ditambang di Afrika tengah dan selatan, walaupun kandungan

    intan yang signifikan juga telah ditemukan di Kanada, Rusia, Brasil,

    dan Australia. Sekitar 130 juta "carat" (26.000 kg) intan ditambang setiap tahun,

    yang berjumlah kira-kira 9 miliar dollar Amerika Serikat. Selain itu, hampir

    empat kali berat intan dibuat di dalam makmal sebagaiintan sintetik (synthetic

    diamond).

    Intan terutama ditambang dari pipa-pipa vulkanis, tempat kandungan intan

    yang berasal dari bahan-bahan yang dikeluarkan dari dalam Bumi karena tekanan

    dan temperaturnya sesuai untuk pembentukan intan. di Indonesia intan telah lama

    ditambang di kawasan Martapura,Kalimantan Selatan.

    Pipa vulkanik adalah struktur geologis bawah tanah yang dibentuk oleh

    letusan supersonik gunung berapi. Pipa vulkanik dipandang sebagai jenis

  • 28

    daridiatrema. Pipa vulkanik tersusun atas magma beku yang membentuk kerucut

    kurus yang dalam (disebut sebagai "berbentuk wortel"), dan biasanya terdiri dari

    satu atau dua jenis batuan karakteristik, yakni kimberlit atau lamproit. Batuan ini

    mencerminkan komposisi sumber magma di bawah gunung berapi, di mana Bumi

    kaya akan magnesium. Pipa vulkanik relatif langka. Pipa vulkanik dikenal baik

    sebagai sumber intan utama, dan ditambang untuk memperoleh intan.

    Kimberlit adalah sejenis batu vulkanik potasik (mengandung kalium) yang

    dikenal baik karena potensinya mengandung intan. Nama batu ini diilhami oleh

    nama kota kecilKimberley di Afrika Selatan, di mana penemuan intan 83,5 karat

    pada tahun 1871 telah memicu perlombaan memburu intan, yang sebenarnya juga

    menciptakan Lubang Besar.

    Kimberlit hadir di dalam kerak bumi dengan struktur vertikal yang disebut

    sebagai pipa kimberlit. Pipa kimberlit adalah sumber terpenting intan yang

    ditambang saat ini. Kesepakatan mengenai kimberlit adalah bahwa kimberlit

    terbentuk di dalam mantel. Pembentukan terjadi pada kedalaman 150-450

    kilometer, dari komposisi mantel eksotik yang diperkaya, dan diletuskan secara

    sering dan merusak, seringkali besertakarbondioksida dan senyawa yang mudah

    menguap lainnya. Adalah pelelehan dan penyusunan pada kedalaman ini yang

    membuat kimberlit cenderung mengandung intanksenolit.

    Kimberlit telah menarik perhatian yang lebih besar daripada volume

    relatifnya. Ini terutama disebabkan oleh sifatnya sebagai pembawa intan dan

    ksenolit batu delima peridotit dari mantel ke permukaan Bumi. Turunannya yang

    mungkin dari kedalaman adalah lebih besar daripada jenis batuan beku lainnya,

    dan komposisi magma ekstrem yang ia cerminkan dari rendahnya kadar silika dan

    tingginya unsur kelumit yang tak-kompatibel, membuat pemahaman

    akan petrogenesis kimberlit menjadi penting. Dalam hal ini, kajian kimberlit

    berpotensi menyediakan informasi tentang komposisi mantel dalam dan tentang

    proses pelelehan yang terjadi di atau di dekat antarmuka

  • 29

    antara litosfer benua kratonik dan mantel astenosfer di dekatnya yang

    berkonveksi.

    Kimberlit hadir sebagai intrusi vertikal yang menyerupai wortel, yang disebut

    'pipa'. Bentuk wortel klasik ini terbentuk karena proses intrusif kompleks dari

    magma kimberlitik yang mewariskan proporsi CO2 dan H2O yang sama besarnya

    dalam sistem ini, yang menghasilkan tahapan pendidihan yang meledak-ledak

    yang menyebabkan kobaran api vertikal besar-besaran (Bergman, 1987).

    Penggolongan kimberlit didasarkan pada pengenalan fasies batu yang berbeda-

    beda. Fasies yang berbeda-beda ini berhubungan erat dengan gaya aktivitas

    magmatik khusus, yaitu kawah, diatrema, dan batuan hipabisal (Clement dan

    Skinner 1985; dan Clement, 1982).

    Intan terdapat dari dalam perut bumi yang digali baik secara manual maupun

    dengan mekanisasi. Sekarang kebanyakan para penambang intan sudah

    menggunakan mekanisasi, yaitu dengan mesin penyedot untuk menyedot tanah

    yang sudah digali.

    Tanah yang disedot bersama air, dipilah melalui tapisan. Dengan

    keterampilannya, si penambang bisa membedakan batu biasa, pasir, atau intan.

    Intan yang baru didapat ini disebut "galuh" di daerah Martapura. Galuh ini masih

    merupakan intan mentah. Untuk menjadikannya siap pakai, intan harus digosok

    terlebih dahulu. Penggosokan intan yang ada di masyarakat sebagian besar masih

    dengan alat tradisional.

    Batu Mulia Populer di Indonesia

    Akik

    Akuamarin

    Ametis

    Batu biduri Bulan

    Batu Cempaka

    Batu delima

    Berlian

    Biduri laut

    Bloodstone

    Giok

    Intan

    Kuarsa

    Mata kucing

    Mutiara

    Opal

    Pirus

    Quattro

  • 30

    Ruby

    Safir

    Spinel

    Tashmarine

    Zamrud

    2.3.2. Sumberdaya Energi

    Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat diolah oleh manusia

    sehingga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi. Energi adalah

    kemampuan untuk melakukan kerja yang dapat berupa panas, cahaya, mekanika,

    kimia, dan elektromagnetika (Undang-undang Republik Indonesia No. 30 Tahun

    2007). Sumber daya energi ini disebut sumber energi primer, yaitu sumber daya

    energi dalam bentuk apa adanya yang tersedia di alam. Secara umum, sumber

    daya energi dapat dibedakan menjadi :

    1. Sumberdaya energi konvensional

    2. Sumberdaya energi nuklir

    3. Sumberdaya energi terbarukan

    Sumber Energi Skala Kecil

    Ada banyak sumber energi skala kecil yang umumnya tidak dapat ditingkatkan

    untuk ukuran industri. Daftar pendek:

    PIEZO listrik kristal menghasilkan tegangan kecil setiap kali mereka mekanis

    cacat. Getaran dari mesin dapat merangsang listrik PIEZO kristal, seperti

    dapat tumit sepatu.

    Beberapa jam tangan sudah didukung oleh kinetika, dalam hal ini gerakan

    lengan.

    Elektrokenetika menghasilkan listrik dari energi kinetik air yang dipompa

    melalui saluran kecil.

    Khusus antena dapat mengumpulkan energi dari gelombang radio liar atau

    bahkan secara teori cahaya ( EM radiasi).

  • 31

    Berdasarkan asal-muasalnya sumber daya energi bisa diklasifikasikan sebagai

    fosil dan non fosil.

    Minyak bumi, gas bumi, dan batubara disebut sebagai sumber energi fosil

    karena, menurut teori yang berlaku hingga saat ini, berasal dari jasad-jasad

    organik (makhluk hidup) yang mengalami proses sedimentasi selama jutaan

    tahun.

    Sedangkan energi non fosil adalah sumber energi yang pembentukannya

    bukan berasal dari jasad organik. Termasuk sumber energi non fosil adalah sinar

    matahari, air, angin, dan panas bumi.

    Dari segi pemakaian sumber energi terdiri atas energi primer dan energi

    sekunder. Energi yang langsung diberikan oleh alam dalam wujud aslinya dan

    belum mengalami perubahan (konversi) disebut sebagai energi primer. Sementara

    energi sekunder adalah energi primer yang telah mengalami proses lebih lanjut.

    Minyak bumi jika baru digali (baru diproduksikan ke permukaan), gas bumi,

    batu bara, uranium (nuklir), tenaga air, biomassa, panas bumi, radiasi panas

    matahari (solar), tenaga angin, dan tenaga air laut dalam wujud aslinya disebut

    sebagai energi primer.

    Hasil olahan minyak bumi seperti bahan bakar minyak dan LPG disebut

    sebagai energi sekunder. Air terjun apabila belum diolah masuk klasifikasi energi

    primer. Apabila sudah dipasang pembangkit tenaga listrik maka hasil olahannya,

    yaitu energi listrik, disebut sebagai energi sekunder. Pada dasarnya energi

    sekunder berasal dari olahan energi primer.

    Bila dilihat dari nilai komersial, sumber energi bisa diklasifikasikan sebagai

    komersial, non komersial, dan energi baru. Energi komersial adalah energi yang

    sudah dapat dipakai dan diperdagangkan dalam skala ekonomis. Energi non

    komersial adalah energi yang sudah dapat dipakai dan dapat diperdagangkan

    tetapi belum mencapai skala eknomis. Sedangkan energi baru adalah energi yang

  • 32

    pemanfaatannya masih sangat terbatas dan sedang dalam tahap pengembangan

    (pilot project). Energi ini belum dapat diperdagangkan karena belum mencapai

    skala ekonomis. Klasifikasi berdasarkan nilai ekonomi ini bisa berbeda-beda

    berdasarkan waktu dan tempat. Energi non komersial atau energi baru bisa saja

    suatu saat menjadi energi komersial. Atau energi non komersial di suatu tempat

    bisa saja menjadi energi komersial di tempat lain.

    2.3.2.1. Batubara

    Batubara adalah batuan sedimen organik, yang dapat terbakar sehingga dapat

    digunakan sebagai sumber energi. Batubara terbentuk dari hasil pengawetan sisa -

    sisa tanaman purba dan menjadi padat setelahtertimbun oleh lapisan di atasnya.

    Batubara merupakan bahan galian strategis dan salah satu sumber energi yang

    mempunyai peran besar dalam pembangunan nasional.

    Secara umum batubara dapat dikenal dari kenampakan sifat fisiknya yaitu

    berwarna coklat sampai hitam, berlapis, padat, mudah terbakar, kedap cahaya, non

    kristalin, berkilap kusam sampai cemerlang, bersifat getas, pecahan kasar sampai

    konkoidal. Unsur kimia utama pembentuk batubara adalah karbon (C), hidrogen

    (H), nitrogen (N) dan sulfur (S).

    Proses Pembentukan Batubara

    Proses pembentukan batubara diawali oleh adanya pertumbuhan tanaman

    pembentuk batubara di lingkungan rawa-rawa. Tumbuhan tersebut kemudian mati

    dan terbenam di rawa. Tumbuhan baru hidup dan mati. Pada akhirnya sisa-sisa

    tumbuhan yang mati membentuk suatu lapisan, yang kemudian menghilang di

    bawah permukaan air. Dan terawetkan melalui proses biokimia. Ketebalan lapisan

    tumbuhan tersebut tergantung dari lamanya tumbuhan hidup. Lapisan tumbuhan

  • 33

    yang telah mati dapat ditemukan dalam ketebalan yang bervariasi mulai dari

    beberapa meter hingga lebih dari 60 meter.

    Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batu bara disebut

    dengan istilah pembatu baraan (coalification). Secara ringkas ada 2 tahap proses

    yang terjadi, yakni:

    Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat material tanaman

    terdeposisi hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses

    perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi dan gangguan biologis yang

    dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material

    organik serta membentuk gambut.

    Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit

    menjadi bituminus dan akhirnya antrasit.

    Jika diakibatkan oleh adanya penurunan muka tanah (subsidence) yang

    disebabkan oleh proses tektonik, hutan berakhir dibawah muka air, kehidupan

    tumbuhanpun berakhir. Selanjutnya material klastik yang dibawa oleh sungai

    diendapkan diatas sisa-sisa tumbuhan yang telah mati tersebut. Material klastik

    tersebut dapat berupa lapisan batupasir, batulempung atau batulanau yang

    kemudian menjadi tebal jika pengendapan terjadi dalam kurun waktu yang lama.

    Lapisan-lapisan tersebut dikenal sebagai lapisan pembawa batubara yang

    ketebalannya bisa mencapai ratusan meter. Jika penurunan tanah (subsidence)

    berkurang atau adanya proses pengangkatan tanah, daratan dapat muncul kembali

    diatas muka air sehingga tumbuhan dapat hidup kembali. Daurpun berulang

    kembali. Dengan cara seperti ini akan terbentuk beberapa lapisan sisa-sisa

    tanaman dengan kehadiran batupasir, batulanau atau batulempung berselingan

    mengendap diatasnya.

  • 34

    Dalam proses biokimia, adanya aktifitas bakteri mengubah bahan sisa-sisa

    tumbuhan menjadi gambut (peat). Gambut yang telah terbentuk lambat laun

    tertimbun oleh endapan-endapan lainnya seperti batulempung, batulanau dan

    batupasir. Dengan perjalanan waktu yang mungkin berpuluh juta tahun, gambut

    ini akan mengalami perubahan sifat fisik dan kimia akibat pengaruh tekanan (P)

    dan temperatur (T), sehingga berubah menjadi batubara. Proses perubahan dari

    gambut menjadi batubara dikenal dengan nama proses pembatubaraan

    (coalification). Sebagai gambaran untuk batubara dengan tebal +2m, dibutuhkan

    lapisan sisa-sisa tumbuhan dengan ketebalan + 60m. Pada tahap ini proses

    pembentukan batubara lebih didominasi oleh proses fisika dan geokimia. Pada

    proses pembatubaraan, gambut berubah menjadi batubara lignit, batubara

    bituminous sampai batubara antrasit.

    Kondisi paleogeografi, tektonik, serta iklim berperan penting dalam proses

    pembentukan batubara. Kondisi Paleogeografi dan Tektonik harus membentuk

    suatu cekungan yang memudahkan proses penumpukan sisa-sisa tumbuhan

    disamping melindungi rawa-rawa dari laut terbuka. Kondisi paleografi dan

    tektonik juga harus mendukung agar rawa-rawa tempat penumpukan tumbuhan

    yang mati, mengalami kenaikan muka air tanah secara perlahan dan lambat.

    Kondisi ini akan sangat mendukung bagi perkembangan endapan gambut yang

    tebal, yang pada akhirnya akan menentukan pembentukan lapisan-lapisan

    batubara. Sedangkan iklim berpengaruh besar terhadap jenis tumbuhan sebagai

    sumber pembentuk batubara. Iklim juga berpengaruh terhadap pertumbuhan

    tanaman serta kecepatan dekomposisi.

    Sekitar 90% batubara didunia termasuk Indonesia terbentuk pada lingkungan

    paralism yaitu rawa-rawa yang berdekatan dengan pantai. Daerah seperti ini dapat

    dijumpai di dataran pantai, laguna, paparan dan fluvitil/sungai.

    Pengendapan batubara di dataran pantai terjadi pada rawa-rawa dibelakang

    pematang pasir pantai, yang kearah darat berasosiasi dengan sistem laguna.

  • 35

    Daerah ini tertutup hubungan dengan laut terbuka, pengaruh oksidasi air laut tidak

    ada, sehingga menunjang pembentukan batubara.

    Pengendapan batubara pada lingkungan sungai (fluvitil) dapat terjadi pada

    rawa-rawa dataran banjir (flood plain) dan belakang tanggul alam (natural levee).

    Batubara yang terbentuk pada lingkungan seperti ini biasanya membentuk lensa-

    lensa yang membaji ke segala arah mengikuti bentuk cekungan limpahnya.

    Ditinjau dari proses terbentuknya, batubara dapat dibagi atas dua golongan yaitu:

    Batubara insitu atau autochtonous, yaitu batubara yang terbentuk ditempat

    dimana tanaman itu berasal. Pada umumnya batubara jenis ini memiliki lapisan

    yang cukup tebal dengan kandungan abu rendah.

    Batubara tertransportasi (transported) atau allochthonous, yaitu batubara yang

    terbentuk tidak pada tempat dimana tanaman asal terdapat, sehingga harus melalui

    proses transportasi ke tempat pengendapan. Batubara jenis ini biasanya memiliki

    lapisan yang tipis dan mengandung mineral (abu) cukup tinggi dibandingkan

    dengan batubara insitu.

    Coal gasification adalah sebuah proses untuk mengubah batu bara padat

    menjadi gas batu bara yang mudah terbakar (combustible gases), setelah proses

    pemurnian gas-gas ini karbon monoksida (CO), karbon

    dioksida (CO2), hidrogen (H), metan (CH4), dan nitrogen(N2) dapat digunakan

    sebagai bahan bakar. hanya menggunakan udara dan uap air sebagai reacting-gas

    kemudian menghasilkan water gas atau coal gas, gasifikasi secara nyata

    mempunyai tingkat emisi udara, kotoran padat dan limbah terendah.

    Tetapi, batu bara bukanlah bahan bakar yang sempurna. Terikat di dalamnya

    adalah sulfur dan nitrogen, bila batu bara ini terbakar kotoran-kotoran ini akan

    dilepaskan ke udara, bila mengapung di udara zat kimia ini dapat menggabung

    dengan uap air (seperti contoh kabut) dan tetesan yang jatuh ke tanah seburuk

    bentuk asam sulfurik dan nitrit, disebut sebagai "hujan asam" acid rain. Disini

    juga ada noda mineral kecil, termasuk kotoran yang umum tercampur dengan batu

  • 36

    bara, partikel kecil ini tidak terbakar dan membuat debu yang tertinggal di coal

    combustor, beberapa partikel kecil ini juga tertangkap di putaran combustion

    gases bersama dengan uap air, dari asap yang keluar dari cerobong beberapa

    partikel kecil ini adalah sangat kecil setara dengan rambut manusia.

    Gas Metana dalam Batubara

    Gas metan batubara atau Coal Bed Methane (CBM) merupakan gas dengan

    komponen utama metana (CH4) yang terperangkap dalam lapisan batubara, baik

    itu dalam pori batubara maupun dalam rekahan batubara. Gas tersebut

    terperangkap dalam batubara pada saat proses pembatubaraan.

    Keberadaan CBM ini sangat membahayakan keamanan tambang. Beberapa

    kasus kecelakaan tambang batubara terjadi karena ledakan yang diakibatkan

    terbangnya gas metan ini ke udara. Dengan alasan keamanan, alangkah baiknya

    apabila CBM ini diambil sebelum dilakukan penambangan batubara. Hal ini juga

    memberikan keuntungan lain yaitu pasokan gas metan yang dapat dimanfaatkan

    sebagai sumber energi.

    Jenis Batubara

    Berdasarkan tahapan pembentukannya, batubara dapat dikelompokan kedalam

    lima jenis, mulai dari yang memiliki kalori terendah sampai tertinggi, yaitu :

    1. Gambut

    2. Lignit

  • 37

    3. Batubara sub bituminous

    4. Batubara bitominous

    5. Batubara antrasit

    Standar Nasional Indonesia menetapkan jenis batubara berdasarkan nilai

    kalorinya, yaitu :

    1. Batubara Kalori Rendah : < 5100 (gambut dan lignite)

    2. Batubara Kalori Sedang : 5100 6100 (batubara sub bituminous)

    3. Batubara Kalori Tinggi : 6100 - 7100 (batubara bituminus)

    4. Batubara Kalori Sangat Tinggi : > 7100 (batubara bituminus dan antrasit)

    Dalam penggunaannya di dunia industri, batubara dapat dibagi menjadi dua

    kelompok yaitu batubara kokas (coking coal) dan batubara uap (steaming coal).

    Batubara kokas dipergunakan untuk pembuatan kokas (metallurgical coke),

    sedangkan batubara uap adalah bahan baku untuk menghasilkan uap yang

    selanjutnya dipergunakan menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik.

    Batubara Indonesia

    Di Indonesia batubara terbentuk pada cekungan-cekungan sedimentasi

    berumur Permo-Karbon sampai Terrier (Neogen dan Paleogen). Sebagian besar

    batubara Indonesia berumur muda (Neogen), berupa batubara lignite dan

    subbituminus dengan nilai kalori yang rendah dan sedang. Akan tetapi di

    beberapa tempat, seperti di daerah Bukit Asam dan Kubah Pinang (Sangata),

    batubara peringkat rendah tersebut mendapat pengaruh panas dari intrusi magma,

    yang menyebabkan kualitasnya meningkat, sehingga ada yang mencapai peringkat

    antrasit.

  • 38

    Endapan batubara Neogen yang bernilai ekonomis ditemukan di Cekungan

    Sumatra Selatan, Cekungan Bengkulu, Cekungan Kutai dan Tarakan (Kalimantan

    Timar) serta Cekungan Barito (Kalimantan Selatan). Sedangkan batubara

    Indonesia yang berumur Paleogen dengan nilai kalori yang tinggi serta bernilai

    ekonomis lebih sedikit jumlahnya daripada batubara Neogen, diantaranya terdapat

    di Cekungan Ombilin Sumatra Barat, Cekungan Sumatra Tengah (Riau),

    Cekungan Pasir dan Asam-Asam (Kalimantan Timar dan Selatan), Cekungan

    Barito (Kalimantan Tengah dan Selatan) serta Cekungan Ketungau ( Kalimantan

    Barat). Endapan batubara Paleogen juga ditemukan di Sulawesi dan Jawa Barat,

    walaupun tidak terdapat dalam jumlah yang banyak.

    Pada tahun 2006, jumlah sumberdaya batubara Indonesia tercatat sebanyak

    90.451,87 juta ton. Dari jumlah tersebut sebanyak 67% berupa batubara dengan

    kalori sedang, 22% berupa batubara dengan kalori rendah, 10% berupa batubara

    dengan kalori tinggi dan 1% berupa batubara dengan kalori sangat tinggi.

    Batubara Indonesia ditinjau dari penggunaannya dalam dunia industri dan

    perdagangan termasuk kedalam jenis batubara uap (steam coal/termal

    coal).Hingga saat ini, di Indonesia belum pernah ditemukan batubara kokas.

    Walaupun demikian batubara bituminus Indonesia sangat bagus digunakan

    sebagai bahan campuran kokas.

    Batubara Indonesia tergolong batubara yang bersih dengan kandungan abu

    (

  • 39

    2.3.2.2. Minyak Bumi Dan Gas Alam

    Minyak Bumi

    Minyak Bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latinpetrus karang

    dan oleum minyak), dijuluki juga sebagaiemas hitam, adalah cairan kental,

    berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di

    lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak Bumi terdiri dari campuran

    kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi

    dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak Bumi diambil

    darisumur minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur

    minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen,

    karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya.Setelah itu,

    minyak Bumi akan diproses di tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan

    hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam

    bahan bakar, mulai dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai

    reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan.Minyak

    Bumi digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan material yang

    dibutuhkan manusia.

    Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan sampai

    saat ini masih merupakan komoditas yang penting. Minyak Bumi menjadi bahan

    bakar utama setelah ditemukannya mesin pembakaran dalam, semakin

    majunya penerbangan komersial, dan meningkatnya penggunaan plastik.

    Lebih dari 4000 tahun yang lalu, menurut Herodotus dan Diodorus

    Siculus, aspal telah digunakan sebagai konstruksi dari tembok dan

    menara Babylon; ada banyak lubang-lubang minyak di dekat Ardericca (dekat

    Babylon).[17] Jumlah minyak yang besar ditemukan di tepiSungai Issus, salah

    satu anak sungai dari Sungai Eufrat. Tablet-tablet dari Kerajaan PersiaKuno

    menunjukkan bahwa kebutuhan obat-obatan dan penerangan untuk kalangan

    menengah-atas menggunakan minyak Bumi. Pada tahun 347, minyak diproduksi

    dari sumur yang digali dengan bambu di China.[18]

  • 40

    Pada tahun 1850-an, Ignacy ukasiewicz menemukan bagaimana proses untuk

    mendistilasiminyak tanah dari minyak Bumi, sehingga memberikan alternatif

    yang lebih murah daripada harus menggunakan minyak paus. Maka, dengan

    segera, pemakaian minyak Bumi untuk keperluan penerangan melonjak drastis di

    Amerika Utara.[19] Sumur minyak komersial pertama di dunia yang digali

    terletak di Polandia pada tahun 1853. Pengeboran minyak kemudian berkembang

    sangat cepat di banyak belahan dunia lainnya, terutama saat Kerajaan Rusia

    berkuasa. Perusahaan Branobel yang berpusat di Azerbaijan menguasai produksi

    minyak dunia pada akhir abad ke-19.

    Gas Alam

    Gas alam sering juga disebut sebagai gas Bumi atau gas rawa, adalah bahan

    bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4). Ia dapat

    ditemukan diladang minyak, ladang gas Bumi dan juga tambang batu bara. Ketika

    gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri

    anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil, maka ia disebut biogas.

    Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah,

    serta penampungan kotoran manusia dan hewan.

    Penyimpanan dan Transportasi Gas Alam

    Metode penyimpanan gas alam dilakukan dengan "Natural Gas Underground

    Storage", yakni suatu ruangan raksasa di bawah tanah yang lazim disebut sebagai

    "salt dome" yakni kubah-kubah di bawah tanah yang terjadi dari reservoir sumber-

    sumber gas alam yang telah depleted. Hal ini sangat tepat untuk negeri 4 musim.

    Pada musim panas saat pemakaian gas untuk pemanas jauh berkurang (low

    demand), gas alam diinjeksikan melalui kompresor-kompresor gas kedalam kubah

    di dalam tanah tersebut. Pada musim dingin, dimana terjadi kebutuhan yang

  • 41

    sangat signifikan, gas alam yang disimpan di dalam kubah bawah tanah

    dikeluarkan untuk disalurkan kepada konsumen yang membutuhkan. Bagi

    perusahaan (operator) penyedia gas alam, cara ini sangat membantu untuk

    menjaga stabilitas operasional pasokan gas alam melalui jaringan pipa gas alam.

    Pada dasarnya sistem transportasi gas alam meliputi :

    Transportasi melalui pipa salur.

    Transportasi dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG) dengan kapal tanker

    LNG untuk pengangkutan jarak jauh.

    Transportasi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), baik di daratan

    dengan road tanker maupun dengan kapal tanker CNG di laut, untuk jarak

    dekat dan menengah (antar pulau).

    Di Indonesia, Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Hilir Migas) telah menyusun

    Master Plan "Sistem Jaringan Induk Transmisi Gas Nasional Terpadu". Dalam

    waktu yang tidak lama lagi sistem jaringan pipa gas alam akan membentang

    sambung menyambung dari Nang roe Aceh Darussalam-Sumatera Utara-

    Sumatera Tengah-Sumatera Selatan-Jawa-Sulawesi dan Kalimantan. Saat ini

    jaringan pipa gas di Indonesia dimiliki oleh PERTAMINA dan PGN dan masih

    terlokalisir terpisah-pisah pada daerah-daerah tertentu, misalnya di Sumatera

    Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur dan

    Kalimantan Timur.

    Carrier LNG dapat digunakan untuk mentransportasi gas alam cair (liquefied

    natural gas, LNG) menyebrangi samudra, sedangkan truk tangki dapat membawa

    gasa alam cair atau gas alam terkompresi (compressed natural gas, CNG) dalam

    jarak dekat. Mereka dapat mentransportasi gas alam secara langsung ke

    pengguna-akhir atau ke titik distribusi, seperti jalur pipa untuk transportasi lebih

    lanjut. Hal ini masih membutuhkan biaya yang besar untuk fasilitas tambahan

  • 42

    untuk pencairan gas atau kompresi di titik produksi, danpenggasan atau

    dekompresi di titik pengguna-akhir atau ke jalur pipa.

    Pemanfaatan Gas Alam

    Secara garis besar pemanfaatan gas alam dibagi atas 3 kelompok yaitu :

    1. Gas alam sebagai bahan bakar, antara lain sebagai bahan bakar Pembangkit

    Listrik Tenaga Gas/Uap, bahan bakar industri ringan, menengah dan berat,

    bahan bakar kendaraan bermotor (BBG/NGV), sebagai gas kota untuk

    kebutuhan rumah tangga hotel, restoran dan sebagainya.

    2. Gas alam sebagai bahan baku, antara lain bahan baku pabrik pupuk,

    petrokimia, metanol, bahan baku plastik (LDPE = low density polyethylene,

    LLDPE = linear low density polyethylene, HDPE = high density polyethylen,

    PE= poly ethylene, PVC=poly vinyl chloride, C3 dan C4-nya untuk LPG,

    CO2-nya untuk soft drink, dry ice pengawet makanan, hujan buatan, industri

    besi tuang, pengelasan dan bahan pemadam api ringan.

    3. Gas alam sebagai komoditas energi untuk ekspor, yakni Liquefied Natural Gas

    (LNG.

    Teknologi mutakhir juga telah dapat memanfaatkan gas alam untuk air

    conditioner (AC=penyejuk udara), seperti yang digunakan di bandara Bangkok,

    Thailand dan beberapa bangunan gedung perguruan tinggi di Australia.

    Gas Alam di Indonesia

    Pemanfaatan gas alam di Indonesia dimulai pada tahun 1960-an dimana

    produksi gas alam dari ladang gas alam PT Stanvac Indonesia di Pendopo,

  • 43

    Sumatera Selatan dikirim melalui pipa gas ke pabrik pupuk Pusri IA, PT Pupuk

    Sriwidjaja di Palembang. Perkembangan pemanfaatan gas alam di Indonesia

    meningkat pesat sejak tahun 1974, dimana PERTAMINA mulai memasok gas

    alam melalui pipa gas dari ladang gas alam di Prabumulih, Sumatera Selatan ke

    pabrik pupuk Pusri II, Pusri III dan Pusri IV di Palembang. Karena sudah terlalu

    tua dan tidak efisien, pada tahun 1993 Pusri IA ditutup,dan digantikan oleh Pusri

    IB yang dibangun oleh putera-puteri bangsa Indonesia sendiri. Pada masa itu Pusri

    IB merupakan pabrik pupuk paling modern di kawasan Asia, karena

    menggunakan teknologi tinggi. Di Jawa Barat, pada waktu yang bersamaan, 1974,

    PERTAMINA juga memasok gas alam melalui pipa gas dari ladang gas alam di

    lepas pantai (off shore) laut Jawa dan kawasan Cirebon untuk pabrik pupuk dan

    industri menengah dan berat di kawasan Jawa Barat dan Cilegon Banten. Pipa gas

    alam yang membentang dari kawasan Cirebon menuju Cilegon, Banten memasok

    gas alam antara lain ke pabrik semen, pabrik pupuk, pabrik keramik, pabrik baja

    dan pembangkit listrik tenaga gas dan uap.

    Selain untuk kebutuhan dalam negeri, gas alam di Indonesia juga di ekspor

    dalam bentuk LNG (Liquefied Natural Gas).

    Salah satu daerah penghasil gas alam terbesar di Indonesia adalah Nanggre

    Aceh Darussalam. Sumber gas alam yang terdapat di daerah Kota

    Lhokseumawe dikelola oleh PT Arun NGL Company. Gas alam telah

    diproduksikan sejak tahun 1979 dan diekspor keJepang dan Korea Selatan. Selain

    itu di Krueng Geukuh, Nanggre Aceh Barh (kabupaten Aceh Utara) juga

    terdapat PT Pupuk Iskandar Muda pabrik pupuk urea, dengan bahan baku dari gas

    alam.

    Hidrokarbon

    Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri

    dari unsur atomkarbon (C) dan atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki

  • 44

    rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut.

    Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.

    Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom

    karbon dan empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih

    terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan

    sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom karbon:

    C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2n+2).

    Pemisahan Minyak Bumi

    Minyak Bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak

    bumi diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh

    ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau

    ke kilang minyak.

    Pada proses penyulingan minyak mentah, terdapat 5 fraksi produk yang

    dihasilkan, yaitu: refinery gas (banyak mengandung metana, etana, dan hidrogen),

    light distillates (LPG, gasoline, naptha), middle distillates (kerosene, diesel oil),

    heavy distillates (fuel oil), dan residuum (lubricating oils, wax, tar). Tiap kategori

    dari bahan bakar ini memiliki boiling point pada kisaran temperatur yang berbeda-

    beda, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

    Proses Pemisahan (Separation Processes)

    Unit operasi yang digunakan dalam penyulingan minyak biasanya sederhana

    tetapi yang kompleks adalahinterkoneksi dan interaksinya. Proses pemisahan

    tersebut adalah :

    1. Distilasi

  • 45

    Penyulingan atau Destilasi adalah teknik pemisahan berdasarkan perbedaan

    titik didih larutan. Penyulingan terfraksi digunakan untuk solusi memiliki

    perbedaan titik didih tidak terlalu jauh dari sekitar 30oC atau lebih. Dasar

    pemisahan suatu campuran dengan penyulingan adalah perbedaan titik didih dari

    dua atau lebih cairan jika campuran dipanaskan, komponen titik didih lebih

    rendah akan menguap terlebih dahulu. Dengan mengatur suhu dengan hati-

    hati,kita dapat menguapkan dan kemudian mengembunkan komponen secara

    bertahap.

    Ada 5 jenis distilasi yang akan dibahas disini, yaitu distilasi bertingkat,

    distilasi sederhana, distilasi fraksionasi, distilasi uap, dan distilasi vakum. Selain

    itu ada pula distilasi ekstraktif dan distilasi azeotropic homogenous, distilasi

    dengan menggunakan garam berion, distilasi pressure-swing, serta distilasi

    reaktif.

    1. Destilasi Bertingkat

    2. Distilasi Sederhana

    3. Distilasi Fraksionisasi

    4. Distilasi Uap

    5. Distilasi Vakum

    2. Absorpsi

    Umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang bertitik didih tinggi dengan

    gas. Minyak gas digunakan untuk menyerap gasolin alami dari gas-gas basah.

    Gas-gas dikeluarkan dari tank penyimpanan gas sebagai hasil dari pemanasan

    matahari yang kemudian diserap ulang oleh tanaman.

    Steam stripping pada umumnya digunakan untuk mengabsorpsi hidrokarbon

    fraksi ringan dan memperbaiki kapasitas absorpsi minyak gas. Proses ini

    dilakukan terutama dalam hal-hal sebagai berikut:

    Untuk mendapatkan fraksi-fraksi gasolin alami yang dapat dicampurkan pada

    bensin.

  • 46

    Untuk pemisahan gas-gas rekahan dalam suatu fraksi yang sangat ringan

    (misalnya fraksi yang terdiri dari zat hidrogen, metana, etana) dan fraksi

    yang lebih berat yaitu yang mempunyai komponen-komponen yang lebih

    tinggi.

    Untuk menghasilkan bensin-bensin yang dapat dipakai dari berbagai gas

    ampas dari suatu instalasi penghalus

    3. Adsorpsi

    Adsorpsi atau penjerapan adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida,

    cairan maupun gas , terikat kepada suatu padatan atau cairan (zat penjerap,

    adsorben) dan akhirnya membentuk suatu lapisan tipis atau film (zat terjerap,

    adsorbat) pada permukaannya. Proses adsorpsi digunakan untuk memperoleh

    material berat dari gas. Pemakaian terpenting proses adsorpsi pada perindustrian

    minyak adalah:

    Untuk mendapatkan bagian-bagian berisi bensin (natural gasoline) dari gas-

    gas buni, dalam hal ini digunakan arang aktif.

    Untuk menghilangkan bagian-bagian yang memberikan warna dan hal-hal

    lain yang tidak dikehendaki dari minyak, digunakan tanah liat untuk

    menghilangkan warna dan bauxiet (biji oksida-aluminium).

    4. Filtrasi

    Digunakan untuk memindahkan endapan lilin dari lilin yang mengandung

    destilat. Filtrasi dengan tanah liat digunakan untuk decolorisasi fraksi.

  • 47

    5. Kristalisasi

    Sebelum di filtrasi lilin harus dikristalisasi untuk menyesuaikan ukuran kristal

    dengan cooling dan stirring. Lilin yang tidak diinginkan dipindahkan dan menjadi

    lilin mikrokristalin yang diperdagangkan. Kristalisasi adalah proses pembentukan

    bahan padat dari pengendapan larutan, melt (campuran leleh), atau lebih jarang

    pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan

    kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa (mass transfer)

    dari s