laporan karya wisata bandung 2013
DESCRIPTION
Desember 2013 –sekolah kami SMP Negeri 6 Bogor, mengadakan studi wisata ke Bandung. Tujuannya kami akan belajar di Museum Geologi Bandung dan ber-refreshing di Trans Studio Bandung (TSB). Wali kelas kami menugasi kami untuk membuat tim dan menyusun sebuah laopran karya wisata. Di Museum Geologi Bandung, kami belajar mengenai sejarah museum dan sumberdaya geologi (terdiri atas : 1) Sumberdaya Mineral; 2) Sumberdaya Energi; 3) Sumberdaya Air). Sedangkan d TSB, selain kami bermain kami juga belajar mengenai sejarah Trans Studio Bandung itu sendiri, dan Science Center. Setelah kami susun laporan karya wisata ini pun kami berikan kepada wali kelas kami, Ibu Dwi Windani untuk mendapatkan nilai. Untuk lebih mengetahui isi dari laporan itu silahkan klik file di bawah ini.Tugas : Laporan Karya Wisata Bandung, Museum Geologi, Sumberdaya Geologi, Trans Studio BandungTRANSCRIPT
-
PROFIL TIM
ii
LAPORAN KARYA WISATA
SSUUMMBBEERR DDAAYYAA GGEEOOLLOOGGII && SSCCIIEENNCCEE CCEENNTTEERR MUSEUM GEOLOGI BANDUNG
DAN TRANS STUDIO BANDUNG
2 0 1 3
Nama Tim : MINERAL VIII A
Kelas : VIII (Delapan) A
Tahun Ajaran : 2013/2014
Wali Kelas VIII-A : Dwi Windani, SPd
Ketua Tim : JAUHAR ZAINAL ARIFIN
Anggota :AMIR ARIFIN
DARU RAGIL WICAKSONO
DIESE SEPTIA GIFARANI
FATHAN IMANUDDIN N.
M. FAHRIAN TRI PRAMUDIYA
M. IMADUR RISALAH
NAMIRA ZAHRAH ADIVA
PRADITYAS ENDYANTORO
VIVIANIE YUNITA PUTRI
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 KOTA BOGOR
SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) Jl. Dr. Semeru-Gang Kelor No.4 Telp.(0251) 8326965 Fax.(0251) 8320980 Bogor 16111
-
Kata Pengantar
iii
Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan
kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman
hidup yakni Al-Quran dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia,
sehingga kami sebagai penyusun dapat menyelesaikan Laporan Karya
Wisata yang kami beri judul Sumber Daya Geologi & Science Center
Laporan ini merupakan salah satu pelaksanaan penugasan yang diberikan
oleh guru dalam rangka Karya Wisata ke Bandung. Laporan ini berisi hasil
observasi tentang bagimana dan apa isi dari Museum Geologi dan Science
Center di Trans Studio yang terketak di Bandung. Observasi ini kami
lakukan selama satu hari. Maka akhirnya kami membuat laporan ini sebagai
akhir dari observasi yang sudah kami lakukan.
Dalam proses obervasi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan,
dan pengetahuan, untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kami
sampaikan kepada pembimbing kami yang sekaligus merupakan guru kami.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan membantu kami dalam proses pengamatan ini. Semoga
hasil dari laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang bersedia dengan
ikhlas hati nya, membaca dengan seksama laporan ini.
Bogor, Desember 2013
Tim MINERAL VIII A
-
Daftar Isi
iv
Judul
Hal.
Sampul Buku
i
Profil
ii
Kata Pengantar
iii
Daftar Isi
iv
Bab I : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Rumusan Masalah
2
1.3. Tujuan
2
Bab II : Pembahasan
2.1. Museum Geologi Bandung
3
Sejarah
3
2.2. Trans Studio Bandung
6
Informasi Tiket Masuk
6
2.3. Sumberdaya Geologi
7
2.3.1. Sumberdaya Mineral
8
Pembentukan Mineral
8
2.3.1.1. Mineral Logam
9
Pengelompokam Mineral Logam
10
Mineral Penting di Indonesia
11
-
Daftar Isi
v
Keberadaan Mineral Logam Emas dan Perak
22
2.3.1.2. Mineral Non Logam
23
Pembentukan Bahan Galian Non Logam
23
Penggolongan Mineral Non Logam
24
Batu Mulia
25
Intan dan Proses Terjadinya
27
Batu Mulia Populer di Indonesia
29
2.3.2. Sumberdaya Energi
30
Sumber Energi Skala Kecil
30
2.3.2.1. Batubara
32
Proses Pembentukan Batubara
32
Gas Metana dalam Batubara
36
Jenis Batubara
36
Batubara di Indonesia
37
2.3.2.2. Minyak Bumi dan Gas Alam
39
Minyak Bumi
39
Gas Alam
40
Penyimpanan dan Transportasi Gas Alam
40
Pemanfaatan Gas Alam
42
Gas Alam di Indonesia
42
Hidrokarbon
43
Pemisahan Minyak Bumi
44
-
Daftar Isi
vi
Proses Pemisahan
44
Proses Pemisahan Gas Alam
47
Proses Terbentuknya Minyak Bumi dan Gas Alam
48
Aplikasi Metode Seismik
52
Beberapa Macam Jenis Sumur
53
Syarat Terakumulasinya Minyak Bumi dan Gas Alam
54
2.3.2.3. Panas Bumi
55
Energi Terbaharukan
58
Keunggulan dan Kelemahan Energi Geothermal
60
Ketersediaan Sumberdaya Energi
61
2.3.3. Sumberdaya Air
62
2.3.3.1. Sumber Air Tawar
63
Air Permukaan
63
Aliran Sungai Bawah Tanah
65
Air Tanah
65
Desalinasi
66
Air Beku
66
2.3.3.2. Penggunaan Air Tawar
67
Pertanian
67
Industri
68
Rumah Tangga
69
Rekreasi
69
-
Daftar Isi
vii
Lingkungan dan Ekologi
70
2.3.3.3. Stres Air
70
Peningkatan Populasi
71
Peningkatan Kesejahteraan
71
Ekspansi Bisnis
71
Perubahan Iklim
72
Hilangnya Aquifer
72
Polusi dan Proteksi Air
73
Konflik Perebutan Air
73
2.3.3.4. Suplai dan Distribusi Air Dunia
74
2.4. Science Center
75
Tabung Berisi Cairan Warna-warni
76
Telur yang Lembek
76
Bab III : Penutup
3.1. Kesimpulan
76
3.2. Manfaat
77
3.3. Saran
77
Lampiran
78
Koordinasi Tim
80
-
1
Bab I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada saat ini banyak peserta didik yang belum mengetahui atau pun tidak
mengetahui tentang isi dan bagaimana geologi itu. Untuk mengatasi ketidak
tahuan tersebut perlu dicari sumber edukasi yang akurat, secara refresing.
Salah satunya adalah mengadakan karya wisata. Dalam karya wisata ini kami
berkunjung ke Museum Geologi yang terletak di Bandung, Jawa Barat.
Alasan dipilihnya karya wisata ke Museum Geologi Bandung sebagai
alternatif tempat rekreasi yang beredukasi adalah sebagai wadah pembelajaran
yang mempunyai beberapa koleksi, alat peraga, rekaman, dan fosil yang
jarang ditemukan di tempat lain, sehingga menarik untuk dipelajari.
Karya wisata ini diadakan dalam rangka pembelajaran akhir kegiatan
belajar mengajar (KBM) yang diadakan selama satu semester yang berbentuk
observasi. Karya wisata ini diikuti oleh peserta didik SMP Negeri 6 Kota
Bogor, mulai dari kelas 7, 8, dan 9. Dalam karya wisata ini peserta didik diberi
tugas untuk mencari beberapa hal yang berkaitan dengan geologi. Setiap kelas
diberikan pengarahan untuk mencari informasi yang sudah ditentukan. Karya
wisata ini merupakan suatu wadah pembelajaran berbasis teknologi yang
disajikan dengan unik, sehinggga peserta didik tertarik untuk mengetahui serta
mempelajari tentang geologi. Misalnya simulasi gempa bumi yang dapat
dicoba dan dirasakan oleh peserta didik. Salah satu cabang ilmu geologi
adalah Sumber Daya Geologi dan Energi, yang merupakan tujuan dari karya
wisata ini, khususnya kelas delapan.
Dengan mengadakan karya wisata ini peserta didik mendapatkan banyak
pengetahuan dan informasi tentang hal yang terkait dengan tujuan masing
masing. Dengan mendapatkan pengetahuan dan informasi tersebut peserta
didik dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari hari. Dengan begitu
munculah ide untuk mengembangkannya menjadi suatu yang baru,
-
2
bermanfaat, praktis, dan dapat dilaksanakan dalam kehidupan. Sehingga dapat
mendukung kemjauan bangsa dalam bidang edukasi, atau pun di bidang
lainnya, seperti di bidang teknologi.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam observasi ini permasalahan dibatasi pada:
1. Museum Geologi yang terletak di Bandung mempunyai banyak
koleksi, fosil, alat peraga yang sangat penting untuk dipelajari.
Bagaimana cara agar peserta didik dapat memahami dan mengetahui
tentang isi dari Museum Gelogi Bandung.
2. Science Center yang terdapat di Trans Studio Bandung mempunyai
banyak alat peraga yang dapat kita coba dan kita pelajari. Bagaimana
cara agar peserta didik dapat lebih memahami dan mempelajari
pelajaran terkait dengan mempercoba dengan alat peraga yang dapat
digunakan dengan menyenangkan.
1.3. Tujuan
Tujuan dari obervasi ini adalah :
1. Untuk mempelajari tentang sumber daya geologi.
2. Untuk mengetahui tentang mineral dan penggolongannya.
3. Untuk mengetahui proses terbentuknya mineral dan batu batuan.
4. Untuk mengetahui macam macam teknologi modern.
5. Untuk memperdalam tentang ilmu geologi.
6. Untuk lebih mengetahui ilmu yang ada di Science Center dengan cara
yang menyenangkan/
-
3
Bab II
PEMBAHASAN
2.1. Museum Geologi Bandung
Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah
direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation
Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologidibuka kembali dan
diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23
Agustus 2000. Sebagai salah satu monument bersejarah, museum berada di bawah
perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum
ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil,
batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia
sejak 1850.
Sejarah
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pengelolaan Museum Geologi
berada dibawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG/1945-1950). Pada
tanggal 19 September 1945, pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat dan
Inggris yang diboncengi oleh Netherlands Indis Civil Administration (NICA)
tiba di Indonesia. Mereka mendarat di Tanjungpriuk, Jakarta. Di Bandung, mereka
berusaha menguasai kembali kantor PDTG yang sudah dikuasai oleh para
pemerintah Indonesia. Tekanan yang dilancarkan oleh pasukan Belanda memaksa
kantor PDTG dipindahkan ke Jl. Braga No. 3 dan No. 8, Bandung, pada tanggal
12 Desember 1945. Kepindahan kantor PDTG rupanya terdorong pula oleh
gugurnya seorang pengemudi bernama Sakiman dalam rangka berjuang
mempertahankan kantor PDTG. Pada waktu itu, Tentara Republik Indonesia
Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian Tambang, yang tenaganya diambil dari
PDTG. Setelah kantor di Rembrandt Straat ditinggalkan oleh pegawai PDTG,
-
4
pasukan Belanda mendirikan lagi kantor yang bernama Geologische Dienst
ditempat yang sama.
Di mana-mana terjadi pertempuran. Maka, sejak Desember 1945 sampai
dengan Desember 1949, yaitu selama 4 tahun berturut-turut, kantor PDTG
terlunta-lunta berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Pemerintah Indonesia berusaha menyelamatkan dokumen-dokumen hasil
penelitian geologi. Hal ini menyebabkan dokumen-dokumen tersebut harus
berpindah tempat dari Bandung, ke Tasikmalaya, Solo, Magelang, Yogyakarta,
dan baru kemudian, pada tahun 1950 dokumen-dokumen tersebut dapat
dikembalikan ke Bandung.
Dalam usaha penyelamatan dokumen-dokumen tersebut, pada tanggal 7 Mei
1949, Kepala Pusat Jawatan Tambang dan Geologi, Arie Frederic Lasut, telah
diculik dan dibunuh tentara Belanda. Ia telah gugur sebagai kusuma bangsa di
Desa Pakem, Yogyakarta.
Sekembalinya ke Bandung, Museum Geologi mulai mendapat perhatian dari
pemerintah RI. Hal ini terbukti pada tahun 1960, Museum Geologi dikunjungi
oleh Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno.
Pengelolaan Museum Geologi yang semula berada dibawah PUSAT
DJAWATAN TAMBANG DAN GEOLOGI (PDTG), berganti nama menjadi:
Djawatan Pertambangan Republik Indonesia (1950-1952), Djawatan Geologi
(1952-1956), Pusat Djawatan Geologi (1956-1957), Djawatan Geologi (1957-
1963), Direktorat Geologi (1963-1978), Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi (1978 - 2005), Pusat Survei Geologi (sejak akhir tahun 2005 hingga
sekarang).
Seiring dengan perkembangan zaman, pada tahun 1999 Museum Geologi
mendapat bantuan dari Pemerintah Jepang senilai 754,5 juta Yen untuk
direnovasi. Setelah ditutup selama satu tahun, Museum Geologi dibuka kembali
-
5
pada tanggal 20 Agustus 2000. Pembukaannya diresmikan oleh Wakil Presiden RI
pada waktu itu, Ibu Megawati Soekarnoputri yang didampingi oleh Menteri
Pertambangan dan Energi Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.
Dengan penataan yang baru ini peragaan Museum Geologi terbagi menjadi 3
ruangan yang meliputi Sejarah Kehidupan, Geologi Indonesia, serta Geologi dan
Kehidupan Manusia. Sedangkan untuk koleksi dokumentasi, tersedia sarana
penyimpan koleksi yang lebih memadai. Diharapkan pengelolaan contoh koleksi
di Museum Geologi akan dapat lebih mudah diakses oleh pengguna baik peneliti
maupun grup industri.
Sejak tahun 2002 Museum Geologi yang statusnya merupakan Seksi Museum
Geologi, telah dinaikkan menjadi UPT Museum Geologi. Untuk menjalankan
tugas dan fungsinya dengan baik, dibentuklah 2 seksi dan 1 SubBag yaitu Seksi
Peragaan, Seksi Dokumentasi, dan SubBag Tatausaha. Guna lebih
mengoptimalkan perananya sebagai lembaga yang memasyarakatkan ilmu
geologi, Museum Geologi juga mengadakan kegiatan antara lain penyuluhan,
pameran, seminar serta kegiatan survei penelitian untuk pengembangan peragaan
dan dokumentasi koleksi.
Pergeseran fungsi museum, seirama dengan kemajuan teknologi, menjadikan
museum geologi sebagai :
1. Tempat pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi dan usaha
pelestariannya.
2. Tempat orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan. Dimana
Museum Geologi sebagai pusat informasi ilmu kebumian yang
menggambarkan keadaan geologi bumi Indonesia dalam bentuk kumpulan
peraga.
3. Objek geowisata yang menarik.
-
6
2.2. Trans Studio Bandung
Trans Studio Bandung adalah taman bermain di dalam ruangan terbesar di
dunia yang dikelola oleh Trans Corp. Trans Studio Bandung adalah taman
bermain di dalam ruangan kedua yang dibangun untuk menyusul
kesuksesan Trans Studio Makassar yang dibangun pada tahun tahun 2009.
Wahana yang disajikan diberi nama sesuai dengan program-program yang ada
di Trans TV ataupun Trans7.
Trans Studio Bandung beralamat di Jln. Jend. Gatot Subroto no. 289 Bandung,
Jawa Barat. Taman bermain ini memiliki wahana permainan sebanyak 20.
Kawasan wahana di Trans Studio Bandung dibagi menjadi 5 kawasan, yaitu
Studio Central, The Lost City, Magic Corner, Cafe and Resto, Trans Studio Store.
Selain memiliki banyak wahana permainan, di Trans Studio Bandung ini
memiliki beberapa pertunjukan utama. Seperti Kabayan Goes to Hollywood,
Legenda Putra Mahkota, Special Effect Action Show, Petualangan si Bolang &
ZooCrew, The New Parade and Laser Show.
Informasi Tiket Masuk Trans Studio Bandung
Harga tiket masuk Trans Studio Bandung adalah:
Senin s/d Jumat : Rp. 150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah )
Sabtu - Minggu / Hari Libur : Rp. 250.000,- (Dua ratus lima puluh ribu
rupiah)
Tambahan Rp. 250.000,- (Dua ratus lima puluh ribu rupiah ) untuk VIP
Access, untuk Jalur Antrian Cepat dengan Pintu Khusus.
Berlaku untuk seluruh wahana dan atraksi sepuasnya atau dapat berkali-kali.
Tiket masuk Trans Studio menggunakan kartu Mega Cash, harga kartu adalah
Rp. 10.000,-. Kartu Mega Cash dapat digunakan untuk melakukan transaksi di
semua outlet di dalam Trans Studio Theme Park.
-
7
2.3. Sumberdaya Geologi
Wilayah Indonesia merupakan daerah pertemuan atau benturan tiga lempeng
tektonik yaitu Eurasia , Hindia-Australia dan Pasifik. Benturan tersebut sudah
terjadi sejak jutaan tahun yang lalu, yang mengakibatkan adanya pergerakan pulau
dan struktur batuan yang beragam.
Proses geologi yang berlangsung sejak milyaran tahun lalu di bumi, yang
berupa gerakan litoser (dikenal dengan tektonik) dan kegiatan magma. Secara
berlangsung maupun tidak langsung menghasilkan aneka sumberdaya geologi
(Mineral, energi, dan air) yang berguna bagi kehidupan manusia, disamping
bencana geologi.
Gerakan lotosfer menyebabkan naiknya magma kepermukaan bumi, yang
menghasilkan mineral, non logam, dan batu mulia, serta panas bumi. Disamping
itu juga tercipta cekungan sedimen yang memungkinkan terbentuknya minyak dan
gas bumi, serta batubara. Air hujan yang jatuh kepermukaan bumi sebagian masuk
ke dalam bumi, sebagai air tanah dan sisanya yang tidak diserap akan mengalir
sebagai air limpasar.
Berbagai jenis dan umur batuan batuan yang bervariasi membuat wilayah
Indonesia kaya dengan sumberdaya mineral baik logam, non logam dan energi.
Jenis mineral logam seperti emas, tembaga, perak, besi, kromit, timah, dsb. Jenis
mineral non logam seperti belerang, batugamping, gambut, dsb. Jenis energi yang
banyak tersedia di wilayah Indonesia diantaranya minyak, gas, batubara, dsb.
Selain potensi sumberdaya yang cukup banyak tersedia, wilayah Indonesia
juga merupakan zona-zona sesar, patahan dan deretan gunung api aktif yang
memanjang dari ujung Sumatera sampai ke Maluku.
-
8
2.3.1. Sumberdaya Mineral
Sumberdaya Mineral adalah material anorganik homogen yang terjadi secara
alamiah serta mempunyai struktur atom dan komposisi kimia tertentu. Mineral
dapat dibedakan menurut karakteristiknya, yaitu berdasarkan : warna, goresan,
transparansi, kekerasan, struktur kristal dan tampilan yang terletak di lepas pantai
laut indonesia. Beberapa sifat keterdapatan endapan mineral, diantaranya :
terdapat dalam jumlah terbatas dan tidak merata di kulit bumi, baik dari segi mutu
(kualitas) maupun jumlah (kuantitas). Oleh karena itu eksplorasi mineral (logam)
merupakan kegiatan bersifat padat modal, berisiko tinggi dan saat ini semakin
banyak memakai teknologi tinggi (yang sudah tentu relatif memerlukan biaya
yang lebih tinggi).
Pembentukan Mineral
Mineral termasuk sumberdaya alam yang tidak bisa diperbaharui serta
terbentuk melalui proses geologi yang panjang. Ketika mineral habis, maka tidak
ada penggantinya. Karena itu pemanfaatan mineral harus dilakukan dengan
sebaik-baiknya.
Magma adalah sumber dari berbagai jenis batuan dan mineral. Magma
berasal dari mantel bumi atau dari batuan kerak bumi yg meleleh karena mendapat
temperatur dan tekanan tinggi. Magma yang cair dan kental mengandung berbagai
unsur kimia yang berasal dari mantel bumi ataupun dari batuan kerak bumi yang
meleleh kembali akibat tekanan dan temperatur yang tinggi pada kedalaman
tertentu. Karena sifatnya yang cair dan tempatnya yang dalam dengan tekanan dan
temperatur tinggi, maka magma cenderung mengalir naik kepermukaan bumi
melalui bagian-bagian bumi yang lemah, misalnya retakan. Atau jika tekanannya
cukup, maka magma dapat pula menerobos batuan lain di atasnya. Dalam
perjalanannya ke permukaan bumi inilah magma berinteraksi dengan batuan lain
-
9
yang telah ada, sehingga membentuk berbagai mineral yang berharga bagi
manusia.
Mineral dapat terbentuk melalui beberapa proses, seperti: magmatik,
sedimentasi, metamorfik, dan hidrotermal. Proses magmatik adalah ketika
mineral terbentuk karena pembekuan magma. Proses sedimentasi (pengendapan)
adalah pembentukan mineral sebagai akibat pelapukan atau erosi yang terjadi
pada batuan induknya. Proses metamorfik adalah pembentukan mineral pada
batuan induk yang mengalami perubahan suhu maupun tekanan. Adapun proses
hidrotermal adalah pembentukan mineral melalui proses kimia yang terjadi dari
interaksi antara batuan dengan aliran air panas di dalam bumi.
Magma, material utama pembentuk batuan dan mineral: aliran lava (magma
yang keluar di permukaan bumi) membentuk batuan beku basalt, kab Raja Ampat,
Papua (a); batuan beku ultrabasa, sumber mineral nikel, kab Raja Ampat,
Papua b); batuan beku andesit sumber mineral industri, kab Aceh Singkil, NAD
(c)
2.3.1.1. Mineral Logam
Mineral adalah material anorganik homogen yang terjadi secara alamiah serta
mempunyai struktur atom dan komposisi kimia tertentu. Mineral dapat dibedakan
-
10
menurut karakteristiknya, yaitu berdasarkan : warna, goresan, transparansi,
kekerasan, struktur kristal dan tampilan.
Sebagian besar mineral merupakan gabungan beberapa unsur kimia, sebagai
contoh mineral Pyrite, yang disusun oleh 2 unsur yaitu unsur besi (Fe) dan sulfur
(S). Hanya sedikit sekali mineral yang disusun oleh hanya satu unsur. Contoh
mineral yang disusun oleh hanya satu unsur adalah emas (Au), perak (Ag) dan
tembaga (Cu). Batuan adalah kumpulan beberapa mineral. Contoh, batuan Granit
yang terdiri dari mineral kuarsa, feldsfar, mika dan amphibole dengan rasio kimia
yang bervariasi. Dari ribuan jenis mineral yang ada, hanya sekitar 100 jenis
mineral yang merupakan komponen utama penyusun batuan.
Beberapa sifat keterdapatan endapan mineral, diantaranya : terdapat dalam
jumlah terbatas dan tidak merata di kulit bumi, baik dari segi mutu (kualitas)
maupun jumlah (kuantitas). Oleh karena itu eksplorasi mineral (logam)
merupakan kegiatan bersifat padat modal, berisiko tinggi dan saat ini semakin
banyak memakai teknologi tinggi (yang sudah tentu relatif memerlukan biaya
yang lebih tinggi)
Pengelompokan Mineral Logam
Mineral logam dapat dikelompokan dalam 4 (empat) kelompok utama yaitu :
1. Kelompok Logam Dasar; logam yang umum terdapat dan secara kimia
lebih aktif, misalnya : Tembaga (Cu), Timbal/Timah Hitam (Pb), Timah
(Sn) dan Seng (Zn) dan lain-lain.
2. Kelompok Logam Mulia; logam yang secara ekonomis sangat berharga
dan banyak dibutuhkan, terdiri dari : emas (Au), Perak (Ag) dan Platina
(Pt).
-
11
Dalam kedua kelompok ini satu sama lain selalu berkaitan, bisa dalam bentuk
urat maupun dalam bentuk sebaran dalam batuan, khusus untuk emas selain
terkemas dalam bentuk urat, biasanya dalam urat kuarsa, juga bisa terdapat
sebagai emas alluvial yang tersebar di bekas undak-undak sungai tua atau tersebar
di endapan pasir sungai yang masih aktif. Logam Dasar dan Logam Mulia yang
terbentuk dalam urat biasanya di Indonesia khususnya terjadi dalam lingkungan
batuan gunung api dan populer disebut Emas Epitermal. Sudah barang tentu
disebut demikian setelah memenuhi kriteria-kriteria pembentukkannya.
3. Kelompok Logam Jarang adalah logam yang secara relatif, ditemukan
dalam jumlah sedikit dan tersebar di bumi. Unsur-unsur logam ini, jarang
ditemukan terkonsentrasi dalam jumlah banyak. Beberapa diantaranya
adalah :Lithium (Li), Yurium (Y), Zirconium (Zr), Logam Tanah Jarang
(Rare Earth Elements; unsur yang mempunyai Nomor Atom 57 s.d. 71),
Indium (In), Cadmium (Cd) dan lain-lain. Kegunaan unsur-unsur logam
jarang umumnya untuk teknologi tinggi seperti : barang elektronik,katalis
dalam pengolahan minyak bumi, keramik tahan panas dan lain-lain.
4. Kelompok Mineral Logam Besi dan Campuran Besi, logam yang lazim
digunakan dalam industri besi dan campurannya, seperti : Besi (Fe), Kobal
(Co), Kromit (Cr), Mangan (Mn) dan lain-lain.
Mineral Penting di Indonesia
1. Emas
Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa,
kekerasannya berkisar antara 2,5 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung
pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa
emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral
-
12
ikutan tersebut umumnya kuarsa,karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil
mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan
sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas
nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-
unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas
nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%.
Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di
permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak
dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis
menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua
yaitu:
Endapan primer; dan
Endapan plaser.
Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga
digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas dalam bidang
moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri
terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia, meskipun secara resmi di bursa
komoditas dunia, harga emas dicantumkan dalam mata uang dolar Amerika.
Bentuk penggunaan emas dalam bidang moneter lazimnya berupa bulion atau
batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram.
2. Perak
Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Ag dan nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa
Latin Argentum. Sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak memiliki
konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat
di mineral dan dalam bentuk bebas. Logam ini digunakan
-
13
dalam koin, perhiasan, peralatan meja, dan fotografi. Perak termasuk logam
muliaseperti emas.
Di era saat ini juga, perak dinilai sebagai alat yang digunakan sebagai
investasi bersama dengan logam mulia yaitu emas. Logam ini digunakan untuk
membuat hiasan, perhiasa, peralatan makan bernilai tinggi, maupun dalam bentuk
batangan atau koin, bahkan saat ini perak juga dikenal dalam alat tukar di saham
Ion dan senyawa memiliki efek toksik pada beberapa bakteri, virus, ganggang
dan jamur. Hippocrates, "bapak kedokteran", menulis bahwa perak dapat
membunuh mikroorganisme serta merupakan alat untuk mencegah pembusukan.
Pada awal abad 20, orang-orang Akan menempatkan koin perak dalam botol susu
untuk mempertahankan kesegaran susu. Efek toksik dari perak ini memiliki andil
dengan adanya peralatan makanan yang terbuat dari perak, begitu juga perak yang
digunakan sebagai perhiasan memiliki efek pada pengurangan dan mengurangi
mikroorganisme, tapi tidak menjelaskan tentang efek terhadap virus.
Saat ini perak juga digunakan sebagai assesoris di pakaian. Perak menghambat
pertumbuhan bakteri dan jamur pada pakaian, seperti kaus kaki, sehingga
mengurangi bau dan risiko infeksi bakteri dan jamur. Hal ini dimasukkan ke
dalam pakaian atau sepatu baik dengan mengintegrasikan nanopartikel perak ke
dalam polimer dari benang yang dibuat atau dengan benang pelapisan dengan
perak.
3. Tembaga
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cu dannomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa
Latin Cuprum.Tembaga merupakankonduktor panas dan listrik yang baik. Selain
itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan
lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan
dengan timah untuk membuat perunggu.
-
14
Logam ini dan aloinya (campuran) telah digunakan selama empat hari. Di era
Roma, tembaga umumnya ditambang di Siprus, yang juga asal dari nama logam
ini (yprium, logam Siprus), nantinya disingkat jadi uprum). Ikatan dari logam
ini biasanya dinamai dengan tembaga(II).
Tembaga berguna bagi kehidupan manusia, salah satu kegunaan tembaga
adalah sebagai kabel dan kawat. Meski bersaing dengan material lainnya, tembaga
tetap dipilih sebagai konduktor listrikutama di hampir semua kategori kawat
listrik kecuali di bagian transmisi tenaga listrikdimana aluminium lebih dipilih.
Kawat tembaga digunakan untuk pembangkit listrik, transmisi tenaga, distribusi
tenaga,telekomunikasi, sirkuit elektronik, dan berbagai macam peralatan
listrik lainnya. Kawat listrik adalah pasar paling penting bagi industri
tembaga. Hal ini termasuk kabel pada gedung, kabel telekomunikasi, kabel
distribusi tenaga, kabel otomotif, kabel magnet, dsb. Setengah dari jumlah
tembaga yang ditambang digunakan untuk membuat kabel listrik dan kabel
konduktor.
Banyak alat listrik menggunakan kawat tembaga karena
memiliki konduktivitasmlistrik tinggi,tahan korosi, ekspansitermal rendah, kond-
uktivitas termal tinggi, dapat disolder, dan mudah dipasang.
4. Nikel
Nikel Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Ni dan nomor atom 28.
Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat
lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat
membentuk baja tahan karat yang keras.
Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel)
yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur (sendok, dan peralatan
memasak), ornamen-ornamen rumah dan gedung, serta komponen industri. Alloy
-
15
tembaga-nikel berbentuk tabung banyak digunakan untuk pembuatan instalasi
proses penghilangan garam untuk mengubah air laut menjadi air segar.
Nikel, digunakan untuk membuat uang koin,dan baja nikel untuk melapisi
senjata dan ruangan besi (deposit di bank), dan nikel yang sangat halus, digunakan
sebagai katalis untuk menghidrogenasi minyak sayur (menjadikannya padat).
Nikel juga digunakan dalam keramik, pembuatan magnet Alnico dan baterai
penyimpanan.
Batuan induk bijih nikel adalah batuan peridotit.
Menurut Vinogradov batuan ultra basa rata-rata mempunyai kandungan nikel
sebesar 0,2 %. Unsur nikel tersebut terdapat dalam kisi-kisi kristal
mineral olivin dan piroksin, sebagai hasil substitusi terhadap atom Fe dan Mg.
Proses terjadinya substitusi antara Ni, Fe dan Mg dapat diterangkan karena radius
ion dan muatan ion yang hampir bersamaan di antara unsur-unsur tersebut.
Proses serpentinisasi yang terjadi pada batuan peridotit akibat pengaruh
larutan hydrothermal, akan mengubah batuan peridotit menjadi
batuan serpentinit atau batuan serpentinit peroditit. Sedangkan proses kimia dan
fisika dari udara, air serta pergantian panas dingin yang bekerja kontinu,
menyebabkan disintegrasi dan dekomposisi pada batuan induk.
Pada pelapukan kimia khususnya, air tanah yang kaya akan CO2 berasal dari
udara dan pembusukan tumbuh-tumbuhan menguraikan mineral-mineral yang
tidak stabil (olivin dan piroksin) pada batuan ultra basa, menghasilkan Mg, Fe, Ni
yang larut; Si cenderung membentuk koloid dari partikel-partikel silika yang
sangat halus. Didalam larutan, Fe teroksidasi dan mengendap sebagai ferri-
hydroksida, akhirnya membentuk mineral-mineral seperti geothit, limonit, dan
haematit dekat permukaan. Bersama mineral-mineral ini selalu ikut serta unsur
cobalt dalam jumlah kecil.
Larutan yang mengandung Mg, Ni, dan Si terus menerus kebawah selama
larutannya bersifat asam, hingga pada suatu kondisi dimana suasana cukup netral
akibat adanya kontak dengan tanah dan batuan, maka ada kecenderungan untuk
-
16
membentuk endapan hydrosilikat. Nikel yang terkandung dalam rantai silikat atau
hydrosilikat dengan komposisi yang mungkin bervariasi tersebut akan mengendap
pada celah-celah atau rekahan-rekahan yang dikenal dengan urat-urat garnierit
dan krisopras. Sedangkan larutan residunya akan membentuk suatu senyawa yang
disebut saprolit yang berwarna coklat kuning kemerahan. Unsur-unsur lainnya
seperti Ca dan Mg yang terlarut sebagai bikarbonat akan terbawa kebawah sampai
batas pelapukan dan akan diendapkan sebagai dolomit, magnesit yang biasa
mengisi celah-celah atau rekahan-rekahan pada batuan induk. Dilapangan urat-
urat ini dikenal sebagai batas petunjuk antara zona pelapukan dengan zona batuan
segar yang disebut dengan akar pelapukan (root of weathering).
Faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan bijih nikel laterit ini adalah:
1. Batuan asal. Adanya batuan asal merupakan syarat utama untuk
terbentuknya endapan nikel laterit, macam batuan asalnya adalah batuan
ultra basa. Dalam hal ini pada batuan ultra basa tersebut: - terdapat elemen
Ni yang paling banyak di antara batuan lainnya - mempunyai mineral-
mineral yang paling mudah lapuk atau tidak stabil, seperti olivin dan
piroksin - mempunyai komponen-komponen yang mudah larut dan
memberikan lingkungan pengendapan yang baik untuk nikel.
2. Iklim. Adanya pergantian musim kemarau dan musim penghujan dimana
terjadi kenaikan dan penurunan permukaan air tanah juga dapat
menyebabkan terjadinya proses pemisahan dan akumulasi unsur-unsur.
Perbedaan temperatur yang cukup besar akan membantu terjadinya
pelapukan mekanis, dimana akan terjadi rekahan-rekahan dalam batuan
yang akan mempermudah proses atau reaksi kimia pada batuan.
3. Reagen-reagen kimia dan vegetasi. Yang dimaksud dengan reagen-reagen
kimia adalah unsur-unsur dan senyawa-senyawa yang membantu
mempercepat proses pelapukan. Air tanah yang mengandung CO2
-
17
memegang peranan penting di dalam proses pelapukan kimia. Asam-asam
humus menyebabkan dekomposisi batuan dan dapat mengubah pH larutan.
Asam-asam humus ini erat kaitannya dengan vegetasi daerah. Dalam hal
ini, vegetasi akan mengakibatkan: penetrasi air dapat lebih dalam dan
lebih mudah dengan mengikuti jalur akar pohon-pohonan akumulasi air
hujan akan lebih banyak humus akan lebih tebal Keadaan ini merupakan
suatu petunjuk, dimana hutannya lebat pada lingkungan yang baik akan
terdapat endapan nikel yang lebih tebal dengan kadar yang lebih tinggi.
Selain itu, vegetasi dapat berfungsi untuk menjaga hasil pelapukan
terhadap erosi mekanis.
4. Struktur. Struktur yang sangat dominan yang terdapat didaerah Polamaa
ini adalah struktur kekar (joint) dibandingkan terhadap struktur
patahannya. Seperti diketahui, batuan beku mempunyai porositas dan
permeabilitas yang kecil sekali sehingga penetrasi air sangat sulit, maka
dengan adanya rekahan-rekahan tersebut akan lebih memudahkan
masuknya air dan berarti proses pelapukan akan lebih intensif.
5. Topografi. Keadaan topografi setempat akan sangat memengaruhi sirkulasi
air beserta reagen-reagen lain. Untuk daerah yang landai, maka air akan
bergerak perlahan-lahan sehingga akan mempunyai kesempatan untuk
mengadakan penetrasi lebih dalam melalui rekahan-rekahan atau pori-pori
batuan. Akumulasi andapan umumnya terdapat pada daerah-daerah yang
landai sampai kemiringan sedang, hal ini menerangkan bahwa ketebalan
pelapukan mengikuti bentuk topografi. Pada daerah yang curam, secara
teoritis, jumlah air yang meluncur (run off) lebih banyak daripada air yang
meresap ini dapat menyebabkan pelapukan kurang intensif.
6. Waktu. Waktu yang cukup lama akan mengakibatkan pelapukan yang
cukup intensif karena akumulasi unsur nikel cukup tinggi.
Profil nikel laterit keseluruhan terdiri dari 4 zona gradasi sebagai berikut :
-
18
1. Iron Capping : Merupakan bagian yang paling atas dari suatu penampang
laterit. Komposisinya adalah akar tumbuhan, humus, oksida besi dan sisa-
sisa organik lainnya. Warna khas adalah coklat tua kehitaman dan bersifat
gembur. Kadar nikelnya sangat rendah sehingga tidak diambil dalam
penambangan. Ketebalan lapisan tanah penutup rata-rata 0,3 s/d 6 m.
berwarna merah tua, merupakan kumpulan massa goethite dan limonite.
Iron capping mempunyai kadar besi yang tinggi tapi kadar nikel yang
rendah. Terkadang terdapat mineral-mineral hematite, chromiferous.
2. Limonite Layer : Merupakan hasil pelapukan lanjut dari batuan beku
ultrabasa. Komposisinya meliputi oksida besi yang dominan, goethit, dan
magnetit. Ketebalan lapisan ini rata-rata 8-15 m. Dalam limonit dapat
dijumpai adanya akar tumbuhan, meskipun dalam persentase yang sangat
kecil. Kemunculan bongkah-bongkah batuan beku ultrabasa pada zona ini
tidak dominan atau hampir tidak ada, umumnya mineral-mineral di batuan
beku basa-ultrabasa telah terubah menjadi serpentin akibat hasil dari
pelapukan yang belum tuntas. fine grained, merah coklat atau kuning,
lapisan kaya besi dari limonit soil menyelimuti seluruh area. Lapisan ini
tipis pada daerah yang terjal, dan sempat hilang karena erosi. Sebagian
dari nikel pada zona ini hadir di dalam mineral manganese oxide,
lithiophorite. Terkadang terdapat mineral talc, tremolite, chromiferous,
quartz, gibsite, maghemite.
3. Silika Boxwork : putih orange chert, quartz, mengisi sepanjang fractured
dan sebagian menggantikan zona terluar dari unserpentine fragmen
peridotite, sebagian mengawetkan struktur dan tekstur dari batuan asal.
Terkadang terdapat mineral opal, magnesite. Akumulasi dari garnierite-
pimelite di dalam boxwork mungkin berasal dari nikel ore yang kaya
silika. Zona boxwork jarang terdapat pada bedrock yang serpentinized.
-
19
4. Saprolite : Zona ini merupakan zona pengayaan unsur Ni. Komposisinya
berupa oksida besi, serpentin sekitar 35%. Permeabilitas batuan dasar
meningkat sebanding dengan intensitas serpentinisasi.Zona ini
terfrakturisasi kuat, kadang membuka, terisi oleh mineral garnierite dan
silika. Frakturisasi ini diperkirakan menjadi penyebab adanya root zone
yaitu zona high grade Ni, akan tetapi posisinya tersembunyi.
5. Mangan
Mangan adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Mn dannomor atom 25.
-
20
Prospek market mangan sangat bergantung pada industri baja dunia. Saat ini
90 persen produksi mangan masih dikonsumsi industri baja dan untuk keperluan
ini biasanya digunakan campuran besi mangan, yaitu feromangan. Feromangan
diproduksi dengan mereduksi campuran besi dan oksida mangan dengan karbon.
Bijih mangan yang paling utama adalah pirolisit, MnO2
Mangan merupakan salah satu produk pertambangan dengan kegunaan luar
biasa. Komoditi yang termasuk dalam kelompok dua belas mineral di kulit bumi
menjadi bahan baku yang tidak tergantikan di industri baja dunia. Ferro Mangan
dan Silico Mangan merupakan dua bentuk mangan yang banyak digunakan
industri baja. Mangan juga digunakan untuk produksi baterai kering, keramik,
gelas dan kimia.
Mangan sangat penting untuk produksi besi dan baja. Mangan adalah
komponen kunci dari biaya rendah formulasi baja stainless dan digunakan secara
luas tertentu. Mangan digunakan dalam paduan baja untuk meningkatkan
karakteristik yang menguntungkan seperti kekuatan, kekerasan dan ketahanan..
Mangan digunakan untuk membuat agar kaca tdk berwarna dan membuat kaca
berwarna ungu.
Mangan dioksida juga digunakan sebagai katalis. Selain itu Mangan
digunakan dalam industri elektronik, di mana mangan dioksida, baik alam atau
sintetis, yang digunakan untuk menghasilkan senyawa mangan yang memiliki
tahanan listrik yang tinggi; di antara aplikasi lain, ini digunakan sebagai
komponen dalam setiap pesawat televisi.
Mangan merupakan salah satu mineral yang digunakan oleh beberapa orang
untuk membantu mencegah keropos tulang dan mengurangi gejala yang
mengganggu terkait dengan sindrom pramenstruasi (PMS).
Methylcyclopentadienyl mangan tricarbonyl digunakan sebagai aditif dalam
bensin bebas timbel bensin untuk meningkatkan oktan dan mengurangi ketukan
mesin. Mangan dalam senyawa organologam yang tidak biasa ini adalah dalam
bilangan oksidasi 1.
-
21
Mangan (IV) oksida (mangan dioksida, MnO 2) digunakan sebagai reagen
dalam kimia organik untuk oksidasi dari benzilik alkohol (yaitu bersebelahan
dengan sebuah cincin aromatik). Mangan dioksida telah digunakan sejak jaman
dahulu untuk menetralkan oksidatif kehijauan semburat di kaca disebabkan oleh
jumlah jejak kontaminasi besi. MnO 2 juga digunakan dalam pembuatan oksigen
dan klorin, dan dalam pengeringan cat hitam. Dalam beberapa persiapan itu
adalah cokelat pigmen yang dapat digunakan untuk membuat cat dan merupakan
konstituen alam Umber. Mangan (IV) oksida digunakan dalam jenis asli sel kering
baterai sebagai akseptor elektron dari seng, dan merupakan bahan kehitaman yang
ditemukan saat membuka seng karbon-jenis sel senter. Mangan dioksida yang
direduksi ke mangan oksida-hidroksida MnO (OH) selama pemakaian, mencegah
pembentukan hidrogen pada anoda baterai.
Mangan juga penting dalam fotosintesis oksigen evolusi dalam kloroplas pada
tumbuhan.
6. Timah
Timah adalah suatu unsur kimia didalam tabel periodik yang mempunyai
lambang sn ( bhs latin : stannum) serta nomor atom 50. unsur ini adalah logam
miskin keperakan, bisa ditempa ( malleable ), tidak gampang teroksidasi
didalam hawa atau udara hingga tahan dari karat, ditemukan didalam banyak aloy,
serta dipakai untuk melapisi logam yang lain untuk menghindari karat. timah
didapatkan dari mineral kasiterit yang terbentuk untuk dijadikan oksida.
Sangat banyak manfaat timah serta faedah timah terlebih untuk bahan baku
logam pelapis, solder, cendera mata, dan sebagainya.
Timah abu-abu mempunyai sedikit manfaat. timah bisa dipoles amat licin
serta dipakai untuk menyelimuti logam lain untuk menghindar korosi serta aksi
kimia. lapisan tidak tebal timah pada baja dipakai untuk menjadikan makanan
tahan lama.
-
22
Campuran logam timah amat mutlak. solder lunak, perunggu, logam babbit,
logam bel, logam putih, campuran logam bentukan serta perunggu fosfor
merupakan lebih dari satu campuran logam yang memiliki kandungan timah.
Garam timah yang disemprotkan pada gelas dipakai untuk bikin lapisan
konduktor listrik. aplikasi ini sudah digunakan untuk kaca mobil yang tahan beku.
umumnya kaca jendela saat ini ini dibuat dengan cara mengapungkan gelas cair
didalam timah cair untuk membentuk permukaan datar ( proses pilkington ).
Baru-baru ini, campuran logam kristal timah-niobium jadi superkonduktor
pada suhu amat rendah, menjadikannya untuk bahan konstruksi magnet
superkonduktif yang menjanjikan. magnet tersebut, yang terbuat oleh kawat
timah-niobium mempunyai berat cuma lebih dari satu kilogram namun dengan
baterai yang kecil bisa menghasilkan medan magnet nyaris sama juga dengan
kemampuan 100 ton elektromagnet yang digerakkan dengan sumber listrik yang
besar.
Keberadaan Mineral Logam Emas Dan Perak
Emas dan Perak Berasosiasi dengan Tembaga
Tipe pertama pada umumnya yang disebut dengan tipe tembaga porfiri
(porphiry copper) yang terdapat di bagian timur dari Busur Sunda-Banda dan di
bagian tengah Busur Papua, beberapa cadangan emas tipe ini yang telah
dieksploitasi dan terbukti memiliki cadangan yang besar bahkan bisa
dikategorikan sebagai cadangan kelas dunia terdapat di tembaga Pura, Papua dan
Batuhijau, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Emas dan Perak Tidak Berasosiasi dengan Tembaga
Tipe kedua atau biasa disebut epitermal dengan ciri endapan urat terutama
urat kuarsa dapat ditemukan di sepanjang Busur Sunda-Banda, sepanjang Busur
-
23
Kalimantan, dan sepanjang Busur Sulawesi Timur-Mindanau di Sulawesi bagian
utara. Beberapa cadangan yang cukup signifikan dan telah dieksploitasi terdapat
di 6 pongkor, daya barat : Kelian, Kalimantan Timur ; Mt. Muro, Kalimantan
Tengah ; Minahasa, Sulawesi Utara ; dan Gosowong Halmahera, Maluku Utara.
Emas dan perak sebagai endapan sungai
Tipe ketiga umumnya ditemukan di daerah limpah banjir aliran sungai
besar, terutama disekitar aliran Sungai Kapuas, Sungai Barito, Sungai Kahayan di
Kalimantan dan aliran-aliran sungai besar di Pulau Sumatra dan Sulawesi.
2.3.1.2. Mineral Non Logam
Mineral non logam adalah kelompok komoditas mineral yang tidak termasuk
mineral logam, batubara maupun mineral energi lainnya. Mineral non logam biasa
disebut juga sebagai bahan galian non logam atau bahan galian industri atau bahan
galian golongan C. Bahan galian non logam mudah dicari dan
pengusahaannnyapun tidak membutuhkan modal yang besar, teknologi yang rumit
maupun waktu yang lama untuk eskplorasi, sehingga sangat cocok digunakan
untuk mendorong perekonomian rakyat.
Pembentukan Bahan Galian Non Logam
Cikal bakal semua jenis batuan maupun bahan galian (mineral) yang
membentuk kerak bumi adalah magma. Magma bersifat cair seperti bubur dan
mengandung berbagai unsur kimia. Magma dapat berasal dari mantel bumi, atau
berasal dari batuan kerak bumi yang meleleh kembali akibat tekanan dan
temperatur tinggi pada kedalaman tertentu.
-
24
Karena sifatnya yang cair dan tempatnya yang dalam dengan tekanan dan
temperatur tinggi, maka magma mempunyai kecenderungan untuk mengalir naik
ke permukaan bumi melalui bagian-bagian bumi yang lemah atau retak, atau jika
tekanannya cukup, magma dapat menerobos batuan lain diatasnya.
Perjalanan magma ke permukaan menyebabkan magma mengalami berbagai
proses, rintangan dan interaksi dengan batuan lain yang telah ada. Proses interaksi
tersebut bisa menghasilkan bahan-bahan galian yang berharga bagi manusia.
Proses-proses geologis yang terjadi dalam waktu yang singkat maupun dalam
waktu yang lama dan bahkan seringkali diikuti oleh kegiatan tektonik yang
berulang-ulang, dapat mengakibatkan terjadinya proses pembentukan mineral atau
bahan galian termasuk terutama bahan galian industri. Proses-proses tersebut
dapat terjadi secara lokal ataupun meliputi daerah yang sangat luas pada berbagai
macam formasi batuan mulai dari yang sederhana seperti pada pembentukan pasir
dan batu (sirtu) sungai sampai yang kompleks seperti pembentukan bahan galian
karena proses pelapukan, kegiatan magmatis, hidroternal, diagenesis,
metamorfisme, sedimentasi dan yang lainnya.
Perubahan ini dapat terjadi pada semua jenis batuan, dari yang berumur pra
tersier sampai kuarter yang disebut sebagai batuan sumber atau batuan induk atau
batuan pengandung bahan galian.
Penggolongan Mineral Non Logam
Berdasarkan kegunaannya, SNI 13-4688-1998 membagi mineral non logam
menjadi 4 kelompok besar, yaitu:
1. Bahan Galian Aneka Industri
Adalah kelompok komoditas mineral bukan logam dan batuan yang terdiri
atas batugamping, dolomit, fosfat, kalsit, zeolit, gipsum, bentonit, diatomea, barit,
oker, yarosit, belerang, asbes talk, mika, dan yodium. Bahan galian aneka industri
-
25
ini dipakai terutama sebagai bahan mentah dalam industri pupuk, kertas, plastik,
cat, peternakan, pertanian, kosmetik, farmasi, dan kimia.
2. Bahan Galian Keramik
Adalah kelompok komoditas mineral bukan logam dan batuan yang terdiri
dari lempung, toseki, felspar, kaolin, ballclay, bondclay, pasirkuarsa, batu
pasirkuarsa, perlit, batuan kalium-natrium, trakhit, magnesit dan kuarsit. Bahan ini
dipakai terutama sebagai bahan mentah dalam industri keramik, refraktori, dan
gelas.
3. Bahan Galian Bangunan/Konstruksi
Adalah kelompok batuan yang terdiri dari: andesit, batugamping, sirtus, tras,
onik, marmer, diorit, granit, batuapung, obsidian, dan basal,. Bahan ini dipakai
terutama sebagai bahan mentah dalam industri bahan bangunan/konstruksi dan
ornamen.
4. Bahan Galian Batumulia dan Batuhias
Adalah kelompok komoditas mineral dan batuan yang terdiri dari oniks,
kalsedon, rijang, kristal, kuarsa, opal, jasper, krisopras, kayu terkersikkan, kokal
terkersikkan, garnet, jade, agat, intan, zirkon, dan topas. Bahan ini dipakai
terutama dalam industri perhiasan dan kerajinan.
Secara individual, kegunaan beberapa bahan galian industri yang umum di
jumpai di alam, seperti pasir batu (sirtu), pasir kuarsa, batu camping, dan lain-
lainnya akan diuraikan lebih rinci dalam lampiran A.
Batu Mulia
Batu mulia atau batu permata adalah sebuah mineral, batu yang dibentuk dari
hasil proses geologi yang unsurnya terdiri atas satu atau beberapa komponen
-
26
kimia yang mempunyai harga jual tinggi, dan diminati oleh para kolektor. Batu
permata harus dipoles sebelum dijadikan perhiasan.
Di dunia ini tidak semua tempat mengandung batu permata. Di Indonesia
hanya beberapa tempat yang mengandung batu permata antara lain
di provinsi Banten dengan Kalimayanya, di Lampung dengan batu jenis-jenis
anggur yang menawan dan jenis cempaka,di PulauKalimantan dengan
Kecubungnya (amethys) dan Intan (berlian). Batu permata mempunyai nama dari
mulai huruf a sampai huruf z yang diklasifikasikan menurut kekerasannya yang
dikenal dengan Skala Mohs dari 1 sampai 10. Permata yang paling diminati di
dunia adalah yang berkristal yang selain jenis batu mulia
seperti Berlian, Zamrud, Ruby dan Safir, batu-batu akik jenis anggur seperti Biru
Langit, bungur atau kecubung yang berasal dari Tanjung Bintang, Lampung saat
ini banyak di buru oleh para kolektor karena kualitas kristalnya.
Ketika cahaya tampak menimpa sebuah benda, sebagian cahaya diserap oleh
benda tersebut pada panjang gelombang atau frekuensi tertentu sementara sisanya
diteruskan. Bagian yang tidak diserap mengenai mata kita sebagai cahaya putih.
Cahaya putih sebagai sinar tampak memiliki panjang gelombang antara 400-800
nm. Warna yang ditampilkan adalah pada panjang gelombang atau frekuensi
yang dipantulkan benda tersebut. Warna yang dilihat mata kita adalah warna
komplementer.
Batu permata yang disebut ruby memancarkan warna merah karena ruby
menyerap warna komplementernya yaitu warna hijau dan semua warna kecuali
merah. Benda yang sama dapat memancarkan warna-warni yang berbeda.
Contohnya ruby dan safir walaupun memiliki komposisi kimia yang mirip namun
keduanya memancarkan warna yang berbeda. Perbedaan warna ini berdasarkan
pada struktur atom batuan tersebut. Impurities (pengotor) sengaja diberlakukan
pada sebuah batu permata dengan cara mengganti jenis suatu unsur dengan jenis
unsur lain. Baik ruby dan safir disebut corundum. Safir dapat berwarna biru,
-
27
pink, kuning hingga pink orange. Safir yang disebut terakhir ini disebut
Padparadscha sapphire.
Batu permata beryl, dalam bentuk murninya tidak berwarna namun akan
menjadi sebuah permata nan mahal yang disebut emerald jika ke dalamnya
dikotori dengan chrom. Jika mangan ditambahkan ke dalamnya maka beryl akan
berwarna pink yaitu morganite. Sedangkan dengan besi menjadi aquamarine yang
berwarna biru terang. Manipulasi impurities ke dalam batu permata akan
mengubah warna permata sesuai keinginan kita.
Intan dan Proses Terjadinya
Intan atau berlian adalah mineral yang secara kimia merupakan
bentuk kristal, atau alotrop, dari karbon. Intan terkenal karena memiliki sifat-sifat
fisika yang istimewa, terutama faktor kekerasannya dan
kemampuannya mendispersikan cahaya. Sifat-sifat ini yang membuat intan
digunakan dalam perhiasan dan berbagai penerapan di dalam dunia industri.
Intan terutama ditambang di Afrika tengah dan selatan, walaupun kandungan
intan yang signifikan juga telah ditemukan di Kanada, Rusia, Brasil,
dan Australia. Sekitar 130 juta "carat" (26.000 kg) intan ditambang setiap tahun,
yang berjumlah kira-kira 9 miliar dollar Amerika Serikat. Selain itu, hampir
empat kali berat intan dibuat di dalam makmal sebagaiintan sintetik (synthetic
diamond).
Intan terutama ditambang dari pipa-pipa vulkanis, tempat kandungan intan
yang berasal dari bahan-bahan yang dikeluarkan dari dalam Bumi karena tekanan
dan temperaturnya sesuai untuk pembentukan intan. di Indonesia intan telah lama
ditambang di kawasan Martapura,Kalimantan Selatan.
Pipa vulkanik adalah struktur geologis bawah tanah yang dibentuk oleh
letusan supersonik gunung berapi. Pipa vulkanik dipandang sebagai jenis
-
28
daridiatrema. Pipa vulkanik tersusun atas magma beku yang membentuk kerucut
kurus yang dalam (disebut sebagai "berbentuk wortel"), dan biasanya terdiri dari
satu atau dua jenis batuan karakteristik, yakni kimberlit atau lamproit. Batuan ini
mencerminkan komposisi sumber magma di bawah gunung berapi, di mana Bumi
kaya akan magnesium. Pipa vulkanik relatif langka. Pipa vulkanik dikenal baik
sebagai sumber intan utama, dan ditambang untuk memperoleh intan.
Kimberlit adalah sejenis batu vulkanik potasik (mengandung kalium) yang
dikenal baik karena potensinya mengandung intan. Nama batu ini diilhami oleh
nama kota kecilKimberley di Afrika Selatan, di mana penemuan intan 83,5 karat
pada tahun 1871 telah memicu perlombaan memburu intan, yang sebenarnya juga
menciptakan Lubang Besar.
Kimberlit hadir di dalam kerak bumi dengan struktur vertikal yang disebut
sebagai pipa kimberlit. Pipa kimberlit adalah sumber terpenting intan yang
ditambang saat ini. Kesepakatan mengenai kimberlit adalah bahwa kimberlit
terbentuk di dalam mantel. Pembentukan terjadi pada kedalaman 150-450
kilometer, dari komposisi mantel eksotik yang diperkaya, dan diletuskan secara
sering dan merusak, seringkali besertakarbondioksida dan senyawa yang mudah
menguap lainnya. Adalah pelelehan dan penyusunan pada kedalaman ini yang
membuat kimberlit cenderung mengandung intanksenolit.
Kimberlit telah menarik perhatian yang lebih besar daripada volume
relatifnya. Ini terutama disebabkan oleh sifatnya sebagai pembawa intan dan
ksenolit batu delima peridotit dari mantel ke permukaan Bumi. Turunannya yang
mungkin dari kedalaman adalah lebih besar daripada jenis batuan beku lainnya,
dan komposisi magma ekstrem yang ia cerminkan dari rendahnya kadar silika dan
tingginya unsur kelumit yang tak-kompatibel, membuat pemahaman
akan petrogenesis kimberlit menjadi penting. Dalam hal ini, kajian kimberlit
berpotensi menyediakan informasi tentang komposisi mantel dalam dan tentang
proses pelelehan yang terjadi di atau di dekat antarmuka
-
29
antara litosfer benua kratonik dan mantel astenosfer di dekatnya yang
berkonveksi.
Kimberlit hadir sebagai intrusi vertikal yang menyerupai wortel, yang disebut
'pipa'. Bentuk wortel klasik ini terbentuk karena proses intrusif kompleks dari
magma kimberlitik yang mewariskan proporsi CO2 dan H2O yang sama besarnya
dalam sistem ini, yang menghasilkan tahapan pendidihan yang meledak-ledak
yang menyebabkan kobaran api vertikal besar-besaran (Bergman, 1987).
Penggolongan kimberlit didasarkan pada pengenalan fasies batu yang berbeda-
beda. Fasies yang berbeda-beda ini berhubungan erat dengan gaya aktivitas
magmatik khusus, yaitu kawah, diatrema, dan batuan hipabisal (Clement dan
Skinner 1985; dan Clement, 1982).
Intan terdapat dari dalam perut bumi yang digali baik secara manual maupun
dengan mekanisasi. Sekarang kebanyakan para penambang intan sudah
menggunakan mekanisasi, yaitu dengan mesin penyedot untuk menyedot tanah
yang sudah digali.
Tanah yang disedot bersama air, dipilah melalui tapisan. Dengan
keterampilannya, si penambang bisa membedakan batu biasa, pasir, atau intan.
Intan yang baru didapat ini disebut "galuh" di daerah Martapura. Galuh ini masih
merupakan intan mentah. Untuk menjadikannya siap pakai, intan harus digosok
terlebih dahulu. Penggosokan intan yang ada di masyarakat sebagian besar masih
dengan alat tradisional.
Batu Mulia Populer di Indonesia
Akik
Akuamarin
Ametis
Batu biduri Bulan
Batu Cempaka
Batu delima
Berlian
Biduri laut
Bloodstone
Giok
Intan
Kuarsa
Mata kucing
Mutiara
Opal
Pirus
Quattro
-
30
Ruby
Safir
Spinel
Tashmarine
Zamrud
2.3.2. Sumberdaya Energi
Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat diolah oleh manusia
sehingga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi. Energi adalah
kemampuan untuk melakukan kerja yang dapat berupa panas, cahaya, mekanika,
kimia, dan elektromagnetika (Undang-undang Republik Indonesia No. 30 Tahun
2007). Sumber daya energi ini disebut sumber energi primer, yaitu sumber daya
energi dalam bentuk apa adanya yang tersedia di alam. Secara umum, sumber
daya energi dapat dibedakan menjadi :
1. Sumberdaya energi konvensional
2. Sumberdaya energi nuklir
3. Sumberdaya energi terbarukan
Sumber Energi Skala Kecil
Ada banyak sumber energi skala kecil yang umumnya tidak dapat ditingkatkan
untuk ukuran industri. Daftar pendek:
PIEZO listrik kristal menghasilkan tegangan kecil setiap kali mereka mekanis
cacat. Getaran dari mesin dapat merangsang listrik PIEZO kristal, seperti
dapat tumit sepatu.
Beberapa jam tangan sudah didukung oleh kinetika, dalam hal ini gerakan
lengan.
Elektrokenetika menghasilkan listrik dari energi kinetik air yang dipompa
melalui saluran kecil.
Khusus antena dapat mengumpulkan energi dari gelombang radio liar atau
bahkan secara teori cahaya ( EM radiasi).
-
31
Berdasarkan asal-muasalnya sumber daya energi bisa diklasifikasikan sebagai
fosil dan non fosil.
Minyak bumi, gas bumi, dan batubara disebut sebagai sumber energi fosil
karena, menurut teori yang berlaku hingga saat ini, berasal dari jasad-jasad
organik (makhluk hidup) yang mengalami proses sedimentasi selama jutaan
tahun.
Sedangkan energi non fosil adalah sumber energi yang pembentukannya
bukan berasal dari jasad organik. Termasuk sumber energi non fosil adalah sinar
matahari, air, angin, dan panas bumi.
Dari segi pemakaian sumber energi terdiri atas energi primer dan energi
sekunder. Energi yang langsung diberikan oleh alam dalam wujud aslinya dan
belum mengalami perubahan (konversi) disebut sebagai energi primer. Sementara
energi sekunder adalah energi primer yang telah mengalami proses lebih lanjut.
Minyak bumi jika baru digali (baru diproduksikan ke permukaan), gas bumi,
batu bara, uranium (nuklir), tenaga air, biomassa, panas bumi, radiasi panas
matahari (solar), tenaga angin, dan tenaga air laut dalam wujud aslinya disebut
sebagai energi primer.
Hasil olahan minyak bumi seperti bahan bakar minyak dan LPG disebut
sebagai energi sekunder. Air terjun apabila belum diolah masuk klasifikasi energi
primer. Apabila sudah dipasang pembangkit tenaga listrik maka hasil olahannya,
yaitu energi listrik, disebut sebagai energi sekunder. Pada dasarnya energi
sekunder berasal dari olahan energi primer.
Bila dilihat dari nilai komersial, sumber energi bisa diklasifikasikan sebagai
komersial, non komersial, dan energi baru. Energi komersial adalah energi yang
sudah dapat dipakai dan diperdagangkan dalam skala ekonomis. Energi non
komersial adalah energi yang sudah dapat dipakai dan dapat diperdagangkan
tetapi belum mencapai skala eknomis. Sedangkan energi baru adalah energi yang
-
32
pemanfaatannya masih sangat terbatas dan sedang dalam tahap pengembangan
(pilot project). Energi ini belum dapat diperdagangkan karena belum mencapai
skala ekonomis. Klasifikasi berdasarkan nilai ekonomi ini bisa berbeda-beda
berdasarkan waktu dan tempat. Energi non komersial atau energi baru bisa saja
suatu saat menjadi energi komersial. Atau energi non komersial di suatu tempat
bisa saja menjadi energi komersial di tempat lain.
2.3.2.1. Batubara
Batubara adalah batuan sedimen organik, yang dapat terbakar sehingga dapat
digunakan sebagai sumber energi. Batubara terbentuk dari hasil pengawetan sisa -
sisa tanaman purba dan menjadi padat setelahtertimbun oleh lapisan di atasnya.
Batubara merupakan bahan galian strategis dan salah satu sumber energi yang
mempunyai peran besar dalam pembangunan nasional.
Secara umum batubara dapat dikenal dari kenampakan sifat fisiknya yaitu
berwarna coklat sampai hitam, berlapis, padat, mudah terbakar, kedap cahaya, non
kristalin, berkilap kusam sampai cemerlang, bersifat getas, pecahan kasar sampai
konkoidal. Unsur kimia utama pembentuk batubara adalah karbon (C), hidrogen
(H), nitrogen (N) dan sulfur (S).
Proses Pembentukan Batubara
Proses pembentukan batubara diawali oleh adanya pertumbuhan tanaman
pembentuk batubara di lingkungan rawa-rawa. Tumbuhan tersebut kemudian mati
dan terbenam di rawa. Tumbuhan baru hidup dan mati. Pada akhirnya sisa-sisa
tumbuhan yang mati membentuk suatu lapisan, yang kemudian menghilang di
bawah permukaan air. Dan terawetkan melalui proses biokimia. Ketebalan lapisan
tumbuhan tersebut tergantung dari lamanya tumbuhan hidup. Lapisan tumbuhan
-
33
yang telah mati dapat ditemukan dalam ketebalan yang bervariasi mulai dari
beberapa meter hingga lebih dari 60 meter.
Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batu bara disebut
dengan istilah pembatu baraan (coalification). Secara ringkas ada 2 tahap proses
yang terjadi, yakni:
Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat material tanaman
terdeposisi hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses
perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi dan gangguan biologis yang
dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material
organik serta membentuk gambut.
Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit
menjadi bituminus dan akhirnya antrasit.
Jika diakibatkan oleh adanya penurunan muka tanah (subsidence) yang
disebabkan oleh proses tektonik, hutan berakhir dibawah muka air, kehidupan
tumbuhanpun berakhir. Selanjutnya material klastik yang dibawa oleh sungai
diendapkan diatas sisa-sisa tumbuhan yang telah mati tersebut. Material klastik
tersebut dapat berupa lapisan batupasir, batulempung atau batulanau yang
kemudian menjadi tebal jika pengendapan terjadi dalam kurun waktu yang lama.
Lapisan-lapisan tersebut dikenal sebagai lapisan pembawa batubara yang
ketebalannya bisa mencapai ratusan meter. Jika penurunan tanah (subsidence)
berkurang atau adanya proses pengangkatan tanah, daratan dapat muncul kembali
diatas muka air sehingga tumbuhan dapat hidup kembali. Daurpun berulang
kembali. Dengan cara seperti ini akan terbentuk beberapa lapisan sisa-sisa
tanaman dengan kehadiran batupasir, batulanau atau batulempung berselingan
mengendap diatasnya.
-
34
Dalam proses biokimia, adanya aktifitas bakteri mengubah bahan sisa-sisa
tumbuhan menjadi gambut (peat). Gambut yang telah terbentuk lambat laun
tertimbun oleh endapan-endapan lainnya seperti batulempung, batulanau dan
batupasir. Dengan perjalanan waktu yang mungkin berpuluh juta tahun, gambut
ini akan mengalami perubahan sifat fisik dan kimia akibat pengaruh tekanan (P)
dan temperatur (T), sehingga berubah menjadi batubara. Proses perubahan dari
gambut menjadi batubara dikenal dengan nama proses pembatubaraan
(coalification). Sebagai gambaran untuk batubara dengan tebal +2m, dibutuhkan
lapisan sisa-sisa tumbuhan dengan ketebalan + 60m. Pada tahap ini proses
pembentukan batubara lebih didominasi oleh proses fisika dan geokimia. Pada
proses pembatubaraan, gambut berubah menjadi batubara lignit, batubara
bituminous sampai batubara antrasit.
Kondisi paleogeografi, tektonik, serta iklim berperan penting dalam proses
pembentukan batubara. Kondisi Paleogeografi dan Tektonik harus membentuk
suatu cekungan yang memudahkan proses penumpukan sisa-sisa tumbuhan
disamping melindungi rawa-rawa dari laut terbuka. Kondisi paleografi dan
tektonik juga harus mendukung agar rawa-rawa tempat penumpukan tumbuhan
yang mati, mengalami kenaikan muka air tanah secara perlahan dan lambat.
Kondisi ini akan sangat mendukung bagi perkembangan endapan gambut yang
tebal, yang pada akhirnya akan menentukan pembentukan lapisan-lapisan
batubara. Sedangkan iklim berpengaruh besar terhadap jenis tumbuhan sebagai
sumber pembentuk batubara. Iklim juga berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman serta kecepatan dekomposisi.
Sekitar 90% batubara didunia termasuk Indonesia terbentuk pada lingkungan
paralism yaitu rawa-rawa yang berdekatan dengan pantai. Daerah seperti ini dapat
dijumpai di dataran pantai, laguna, paparan dan fluvitil/sungai.
Pengendapan batubara di dataran pantai terjadi pada rawa-rawa dibelakang
pematang pasir pantai, yang kearah darat berasosiasi dengan sistem laguna.
-
35
Daerah ini tertutup hubungan dengan laut terbuka, pengaruh oksidasi air laut tidak
ada, sehingga menunjang pembentukan batubara.
Pengendapan batubara pada lingkungan sungai (fluvitil) dapat terjadi pada
rawa-rawa dataran banjir (flood plain) dan belakang tanggul alam (natural levee).
Batubara yang terbentuk pada lingkungan seperti ini biasanya membentuk lensa-
lensa yang membaji ke segala arah mengikuti bentuk cekungan limpahnya.
Ditinjau dari proses terbentuknya, batubara dapat dibagi atas dua golongan yaitu:
Batubara insitu atau autochtonous, yaitu batubara yang terbentuk ditempat
dimana tanaman itu berasal. Pada umumnya batubara jenis ini memiliki lapisan
yang cukup tebal dengan kandungan abu rendah.
Batubara tertransportasi (transported) atau allochthonous, yaitu batubara yang
terbentuk tidak pada tempat dimana tanaman asal terdapat, sehingga harus melalui
proses transportasi ke tempat pengendapan. Batubara jenis ini biasanya memiliki
lapisan yang tipis dan mengandung mineral (abu) cukup tinggi dibandingkan
dengan batubara insitu.
Coal gasification adalah sebuah proses untuk mengubah batu bara padat
menjadi gas batu bara yang mudah terbakar (combustible gases), setelah proses
pemurnian gas-gas ini karbon monoksida (CO), karbon
dioksida (CO2), hidrogen (H), metan (CH4), dan nitrogen(N2) dapat digunakan
sebagai bahan bakar. hanya menggunakan udara dan uap air sebagai reacting-gas
kemudian menghasilkan water gas atau coal gas, gasifikasi secara nyata
mempunyai tingkat emisi udara, kotoran padat dan limbah terendah.
Tetapi, batu bara bukanlah bahan bakar yang sempurna. Terikat di dalamnya
adalah sulfur dan nitrogen, bila batu bara ini terbakar kotoran-kotoran ini akan
dilepaskan ke udara, bila mengapung di udara zat kimia ini dapat menggabung
dengan uap air (seperti contoh kabut) dan tetesan yang jatuh ke tanah seburuk
bentuk asam sulfurik dan nitrit, disebut sebagai "hujan asam" acid rain. Disini
juga ada noda mineral kecil, termasuk kotoran yang umum tercampur dengan batu
-
36
bara, partikel kecil ini tidak terbakar dan membuat debu yang tertinggal di coal
combustor, beberapa partikel kecil ini juga tertangkap di putaran combustion
gases bersama dengan uap air, dari asap yang keluar dari cerobong beberapa
partikel kecil ini adalah sangat kecil setara dengan rambut manusia.
Gas Metana dalam Batubara
Gas metan batubara atau Coal Bed Methane (CBM) merupakan gas dengan
komponen utama metana (CH4) yang terperangkap dalam lapisan batubara, baik
itu dalam pori batubara maupun dalam rekahan batubara. Gas tersebut
terperangkap dalam batubara pada saat proses pembatubaraan.
Keberadaan CBM ini sangat membahayakan keamanan tambang. Beberapa
kasus kecelakaan tambang batubara terjadi karena ledakan yang diakibatkan
terbangnya gas metan ini ke udara. Dengan alasan keamanan, alangkah baiknya
apabila CBM ini diambil sebelum dilakukan penambangan batubara. Hal ini juga
memberikan keuntungan lain yaitu pasokan gas metan yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi.
Jenis Batubara
Berdasarkan tahapan pembentukannya, batubara dapat dikelompokan kedalam
lima jenis, mulai dari yang memiliki kalori terendah sampai tertinggi, yaitu :
1. Gambut
2. Lignit
-
37
3. Batubara sub bituminous
4. Batubara bitominous
5. Batubara antrasit
Standar Nasional Indonesia menetapkan jenis batubara berdasarkan nilai
kalorinya, yaitu :
1. Batubara Kalori Rendah : < 5100 (gambut dan lignite)
2. Batubara Kalori Sedang : 5100 6100 (batubara sub bituminous)
3. Batubara Kalori Tinggi : 6100 - 7100 (batubara bituminus)
4. Batubara Kalori Sangat Tinggi : > 7100 (batubara bituminus dan antrasit)
Dalam penggunaannya di dunia industri, batubara dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu batubara kokas (coking coal) dan batubara uap (steaming coal).
Batubara kokas dipergunakan untuk pembuatan kokas (metallurgical coke),
sedangkan batubara uap adalah bahan baku untuk menghasilkan uap yang
selanjutnya dipergunakan menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik.
Batubara Indonesia
Di Indonesia batubara terbentuk pada cekungan-cekungan sedimentasi
berumur Permo-Karbon sampai Terrier (Neogen dan Paleogen). Sebagian besar
batubara Indonesia berumur muda (Neogen), berupa batubara lignite dan
subbituminus dengan nilai kalori yang rendah dan sedang. Akan tetapi di
beberapa tempat, seperti di daerah Bukit Asam dan Kubah Pinang (Sangata),
batubara peringkat rendah tersebut mendapat pengaruh panas dari intrusi magma,
yang menyebabkan kualitasnya meningkat, sehingga ada yang mencapai peringkat
antrasit.
-
38
Endapan batubara Neogen yang bernilai ekonomis ditemukan di Cekungan
Sumatra Selatan, Cekungan Bengkulu, Cekungan Kutai dan Tarakan (Kalimantan
Timar) serta Cekungan Barito (Kalimantan Selatan). Sedangkan batubara
Indonesia yang berumur Paleogen dengan nilai kalori yang tinggi serta bernilai
ekonomis lebih sedikit jumlahnya daripada batubara Neogen, diantaranya terdapat
di Cekungan Ombilin Sumatra Barat, Cekungan Sumatra Tengah (Riau),
Cekungan Pasir dan Asam-Asam (Kalimantan Timar dan Selatan), Cekungan
Barito (Kalimantan Tengah dan Selatan) serta Cekungan Ketungau ( Kalimantan
Barat). Endapan batubara Paleogen juga ditemukan di Sulawesi dan Jawa Barat,
walaupun tidak terdapat dalam jumlah yang banyak.
Pada tahun 2006, jumlah sumberdaya batubara Indonesia tercatat sebanyak
90.451,87 juta ton. Dari jumlah tersebut sebanyak 67% berupa batubara dengan
kalori sedang, 22% berupa batubara dengan kalori rendah, 10% berupa batubara
dengan kalori tinggi dan 1% berupa batubara dengan kalori sangat tinggi.
Batubara Indonesia ditinjau dari penggunaannya dalam dunia industri dan
perdagangan termasuk kedalam jenis batubara uap (steam coal/termal
coal).Hingga saat ini, di Indonesia belum pernah ditemukan batubara kokas.
Walaupun demikian batubara bituminus Indonesia sangat bagus digunakan
sebagai bahan campuran kokas.
Batubara Indonesia tergolong batubara yang bersih dengan kandungan abu
(
-
39
2.3.2.2. Minyak Bumi Dan Gas Alam
Minyak Bumi
Minyak Bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latinpetrus karang
dan oleum minyak), dijuluki juga sebagaiemas hitam, adalah cairan kental,
berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di
lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak Bumi terdiri dari campuran
kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi
dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak Bumi diambil
darisumur minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur
minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen,
karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya.Setelah itu,
minyak Bumi akan diproses di tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan
hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam
bahan bakar, mulai dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai
reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan.Minyak
Bumi digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan material yang
dibutuhkan manusia.
Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan sampai
saat ini masih merupakan komoditas yang penting. Minyak Bumi menjadi bahan
bakar utama setelah ditemukannya mesin pembakaran dalam, semakin
majunya penerbangan komersial, dan meningkatnya penggunaan plastik.
Lebih dari 4000 tahun yang lalu, menurut Herodotus dan Diodorus
Siculus, aspal telah digunakan sebagai konstruksi dari tembok dan
menara Babylon; ada banyak lubang-lubang minyak di dekat Ardericca (dekat
Babylon).[17] Jumlah minyak yang besar ditemukan di tepiSungai Issus, salah
satu anak sungai dari Sungai Eufrat. Tablet-tablet dari Kerajaan PersiaKuno
menunjukkan bahwa kebutuhan obat-obatan dan penerangan untuk kalangan
menengah-atas menggunakan minyak Bumi. Pada tahun 347, minyak diproduksi
dari sumur yang digali dengan bambu di China.[18]
-
40
Pada tahun 1850-an, Ignacy ukasiewicz menemukan bagaimana proses untuk
mendistilasiminyak tanah dari minyak Bumi, sehingga memberikan alternatif
yang lebih murah daripada harus menggunakan minyak paus. Maka, dengan
segera, pemakaian minyak Bumi untuk keperluan penerangan melonjak drastis di
Amerika Utara.[19] Sumur minyak komersial pertama di dunia yang digali
terletak di Polandia pada tahun 1853. Pengeboran minyak kemudian berkembang
sangat cepat di banyak belahan dunia lainnya, terutama saat Kerajaan Rusia
berkuasa. Perusahaan Branobel yang berpusat di Azerbaijan menguasai produksi
minyak dunia pada akhir abad ke-19.
Gas Alam
Gas alam sering juga disebut sebagai gas Bumi atau gas rawa, adalah bahan
bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4). Ia dapat
ditemukan diladang minyak, ladang gas Bumi dan juga tambang batu bara. Ketika
gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri
anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil, maka ia disebut biogas.
Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah,
serta penampungan kotoran manusia dan hewan.
Penyimpanan dan Transportasi Gas Alam
Metode penyimpanan gas alam dilakukan dengan "Natural Gas Underground
Storage", yakni suatu ruangan raksasa di bawah tanah yang lazim disebut sebagai
"salt dome" yakni kubah-kubah di bawah tanah yang terjadi dari reservoir sumber-
sumber gas alam yang telah depleted. Hal ini sangat tepat untuk negeri 4 musim.
Pada musim panas saat pemakaian gas untuk pemanas jauh berkurang (low
demand), gas alam diinjeksikan melalui kompresor-kompresor gas kedalam kubah
di dalam tanah tersebut. Pada musim dingin, dimana terjadi kebutuhan yang
-
41
sangat signifikan, gas alam yang disimpan di dalam kubah bawah tanah
dikeluarkan untuk disalurkan kepada konsumen yang membutuhkan. Bagi
perusahaan (operator) penyedia gas alam, cara ini sangat membantu untuk
menjaga stabilitas operasional pasokan gas alam melalui jaringan pipa gas alam.
Pada dasarnya sistem transportasi gas alam meliputi :
Transportasi melalui pipa salur.
Transportasi dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG) dengan kapal tanker
LNG untuk pengangkutan jarak jauh.
Transportasi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), baik di daratan
dengan road tanker maupun dengan kapal tanker CNG di laut, untuk jarak
dekat dan menengah (antar pulau).
Di Indonesia, Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Hilir Migas) telah menyusun
Master Plan "Sistem Jaringan Induk Transmisi Gas Nasional Terpadu". Dalam
waktu yang tidak lama lagi sistem jaringan pipa gas alam akan membentang
sambung menyambung dari Nang roe Aceh Darussalam-Sumatera Utara-
Sumatera Tengah-Sumatera Selatan-Jawa-Sulawesi dan Kalimantan. Saat ini
jaringan pipa gas di Indonesia dimiliki oleh PERTAMINA dan PGN dan masih
terlokalisir terpisah-pisah pada daerah-daerah tertentu, misalnya di Sumatera
Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur dan
Kalimantan Timur.
Carrier LNG dapat digunakan untuk mentransportasi gas alam cair (liquefied
natural gas, LNG) menyebrangi samudra, sedangkan truk tangki dapat membawa
gasa alam cair atau gas alam terkompresi (compressed natural gas, CNG) dalam
jarak dekat. Mereka dapat mentransportasi gas alam secara langsung ke
pengguna-akhir atau ke titik distribusi, seperti jalur pipa untuk transportasi lebih
lanjut. Hal ini masih membutuhkan biaya yang besar untuk fasilitas tambahan
-
42
untuk pencairan gas atau kompresi di titik produksi, danpenggasan atau
dekompresi di titik pengguna-akhir atau ke jalur pipa.
Pemanfaatan Gas Alam
Secara garis besar pemanfaatan gas alam dibagi atas 3 kelompok yaitu :
1. Gas alam sebagai bahan bakar, antara lain sebagai bahan bakar Pembangkit
Listrik Tenaga Gas/Uap, bahan bakar industri ringan, menengah dan berat,
bahan bakar kendaraan bermotor (BBG/NGV), sebagai gas kota untuk
kebutuhan rumah tangga hotel, restoran dan sebagainya.
2. Gas alam sebagai bahan baku, antara lain bahan baku pabrik pupuk,
petrokimia, metanol, bahan baku plastik (LDPE = low density polyethylene,
LLDPE = linear low density polyethylene, HDPE = high density polyethylen,
PE= poly ethylene, PVC=poly vinyl chloride, C3 dan C4-nya untuk LPG,
CO2-nya untuk soft drink, dry ice pengawet makanan, hujan buatan, industri
besi tuang, pengelasan dan bahan pemadam api ringan.
3. Gas alam sebagai komoditas energi untuk ekspor, yakni Liquefied Natural Gas
(LNG.
Teknologi mutakhir juga telah dapat memanfaatkan gas alam untuk air
conditioner (AC=penyejuk udara), seperti yang digunakan di bandara Bangkok,
Thailand dan beberapa bangunan gedung perguruan tinggi di Australia.
Gas Alam di Indonesia
Pemanfaatan gas alam di Indonesia dimulai pada tahun 1960-an dimana
produksi gas alam dari ladang gas alam PT Stanvac Indonesia di Pendopo,
-
43
Sumatera Selatan dikirim melalui pipa gas ke pabrik pupuk Pusri IA, PT Pupuk
Sriwidjaja di Palembang. Perkembangan pemanfaatan gas alam di Indonesia
meningkat pesat sejak tahun 1974, dimana PERTAMINA mulai memasok gas
alam melalui pipa gas dari ladang gas alam di Prabumulih, Sumatera Selatan ke
pabrik pupuk Pusri II, Pusri III dan Pusri IV di Palembang. Karena sudah terlalu
tua dan tidak efisien, pada tahun 1993 Pusri IA ditutup,dan digantikan oleh Pusri
IB yang dibangun oleh putera-puteri bangsa Indonesia sendiri. Pada masa itu Pusri
IB merupakan pabrik pupuk paling modern di kawasan Asia, karena
menggunakan teknologi tinggi. Di Jawa Barat, pada waktu yang bersamaan, 1974,
PERTAMINA juga memasok gas alam melalui pipa gas dari ladang gas alam di
lepas pantai (off shore) laut Jawa dan kawasan Cirebon untuk pabrik pupuk dan
industri menengah dan berat di kawasan Jawa Barat dan Cilegon Banten. Pipa gas
alam yang membentang dari kawasan Cirebon menuju Cilegon, Banten memasok
gas alam antara lain ke pabrik semen, pabrik pupuk, pabrik keramik, pabrik baja
dan pembangkit listrik tenaga gas dan uap.
Selain untuk kebutuhan dalam negeri, gas alam di Indonesia juga di ekspor
dalam bentuk LNG (Liquefied Natural Gas).
Salah satu daerah penghasil gas alam terbesar di Indonesia adalah Nanggre
Aceh Darussalam. Sumber gas alam yang terdapat di daerah Kota
Lhokseumawe dikelola oleh PT Arun NGL Company. Gas alam telah
diproduksikan sejak tahun 1979 dan diekspor keJepang dan Korea Selatan. Selain
itu di Krueng Geukuh, Nanggre Aceh Barh (kabupaten Aceh Utara) juga
terdapat PT Pupuk Iskandar Muda pabrik pupuk urea, dengan bahan baku dari gas
alam.
Hidrokarbon
Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri
dari unsur atomkarbon (C) dan atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki
-
44
rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut.
Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.
Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom
karbon dan empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih
terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan
sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom karbon:
C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2n+2).
Pemisahan Minyak Bumi
Minyak Bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak
bumi diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh
ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau
ke kilang minyak.
Pada proses penyulingan minyak mentah, terdapat 5 fraksi produk yang
dihasilkan, yaitu: refinery gas (banyak mengandung metana, etana, dan hidrogen),
light distillates (LPG, gasoline, naptha), middle distillates (kerosene, diesel oil),
heavy distillates (fuel oil), dan residuum (lubricating oils, wax, tar). Tiap kategori
dari bahan bakar ini memiliki boiling point pada kisaran temperatur yang berbeda-
beda, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Proses Pemisahan (Separation Processes)
Unit operasi yang digunakan dalam penyulingan minyak biasanya sederhana
tetapi yang kompleks adalahinterkoneksi dan interaksinya. Proses pemisahan
tersebut adalah :
1. Distilasi
-
45
Penyulingan atau Destilasi adalah teknik pemisahan berdasarkan perbedaan
titik didih larutan. Penyulingan terfraksi digunakan untuk solusi memiliki
perbedaan titik didih tidak terlalu jauh dari sekitar 30oC atau lebih. Dasar
pemisahan suatu campuran dengan penyulingan adalah perbedaan titik didih dari
dua atau lebih cairan jika campuran dipanaskan, komponen titik didih lebih
rendah akan menguap terlebih dahulu. Dengan mengatur suhu dengan hati-
hati,kita dapat menguapkan dan kemudian mengembunkan komponen secara
bertahap.
Ada 5 jenis distilasi yang akan dibahas disini, yaitu distilasi bertingkat,
distilasi sederhana, distilasi fraksionasi, distilasi uap, dan distilasi vakum. Selain
itu ada pula distilasi ekstraktif dan distilasi azeotropic homogenous, distilasi
dengan menggunakan garam berion, distilasi pressure-swing, serta distilasi
reaktif.
1. Destilasi Bertingkat
2. Distilasi Sederhana
3. Distilasi Fraksionisasi
4. Distilasi Uap
5. Distilasi Vakum
2. Absorpsi
Umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang bertitik didih tinggi dengan
gas. Minyak gas digunakan untuk menyerap gasolin alami dari gas-gas basah.
Gas-gas dikeluarkan dari tank penyimpanan gas sebagai hasil dari pemanasan
matahari yang kemudian diserap ulang oleh tanaman.
Steam stripping pada umumnya digunakan untuk mengabsorpsi hidrokarbon
fraksi ringan dan memperbaiki kapasitas absorpsi minyak gas. Proses ini
dilakukan terutama dalam hal-hal sebagai berikut:
Untuk mendapatkan fraksi-fraksi gasolin alami yang dapat dicampurkan pada
bensin.
-
46
Untuk pemisahan gas-gas rekahan dalam suatu fraksi yang sangat ringan
(misalnya fraksi yang terdiri dari zat hidrogen, metana, etana) dan fraksi
yang lebih berat yaitu yang mempunyai komponen-komponen yang lebih
tinggi.
Untuk menghasilkan bensin-bensin yang dapat dipakai dari berbagai gas
ampas dari suatu instalasi penghalus
3. Adsorpsi
Adsorpsi atau penjerapan adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida,
cairan maupun gas , terikat kepada suatu padatan atau cairan (zat penjerap,
adsorben) dan akhirnya membentuk suatu lapisan tipis atau film (zat terjerap,
adsorbat) pada permukaannya. Proses adsorpsi digunakan untuk memperoleh
material berat dari gas. Pemakaian terpenting proses adsorpsi pada perindustrian
minyak adalah:
Untuk mendapatkan bagian-bagian berisi bensin (natural gasoline) dari gas-
gas buni, dalam hal ini digunakan arang aktif.
Untuk menghilangkan bagian-bagian yang memberikan warna dan hal-hal
lain yang tidak dikehendaki dari minyak, digunakan tanah liat untuk
menghilangkan warna dan bauxiet (biji oksida-aluminium).
4. Filtrasi
Digunakan untuk memindahkan endapan lilin dari lilin yang mengandung
destilat. Filtrasi dengan tanah liat digunakan untuk decolorisasi fraksi.
-
47
5. Kristalisasi
Sebelum di filtrasi lilin harus dikristalisasi untuk menyesuaikan ukuran kristal
dengan cooling dan stirring. Lilin yang tidak diinginkan dipindahkan dan menjadi
lilin mikrokristalin yang diperdagangkan. Kristalisasi adalah proses pembentukan
bahan padat dari pengendapan larutan, melt (campuran leleh), atau lebih jarang
pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan
kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa (mass transfer)
dari s