laporan hasil kunjungan karya wisata xi a1
TRANSCRIPT
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN STUDY BUDAYA
(GOMBONG, JOGJAKARTA DAN SOLO)
Tanggal 03 Juni s/d 07 Juni 2013
Oleh XII IPA 1
1. Melinda Marta Ningtyas2. Melindasari3. Ni Nyoman Sri Eftiriana4. Ollyngga Mirza Arumi5. Rakha Alvian Oktafrizal
Pembimbing Sribhawono,10 Juni 2013
Ketua Kelompok
BAGUS WIDAYANI, S.Pd Ollyngga Mirza Arumi
NIP. 19700620 199802 1 001 NIS.2809
Mengesahkan
Kepala SMAN 1 Bandar Sribhawono,
Drs. KHAIRUL, M.M,M.Si
NIP. 19661205 199303 1007
[Type text] Page 2
MOTTO
Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya
adalah sesuatu yang utama.
Contoh yang baik adalah nasehat terbaik (Fuller)
Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga
berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah.
(Kahlil Gibran)
Kejujuran adalah perhiasan jiwa yang lebih bercahaya daripada berlian.
Pengetahuan adalah mata uang yang digunakan di belahan dunia manapun.
Satu hal yang besar di mulai dengan hal-hal yang kecil dan simple.
[Type text] Page 3
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
kasih‐Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima, serta petunjuk‐Nya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam penyusunan
laporan karya tulis study wisata ini.
Dalam penyusunan tugas, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan tugas ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, guru, teman-teman. Sehingga kendala-
kendala yang kami hadapi bisa teratasi.
Oleh karna itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala SMAN 1 Bandar Sribhawono Bapak Drs.Khairul,M.M.
2. Bapak Ibu Guru yang telah membimbing kami terutama Bapak Bagus
Widayani,S.Pd selaku guru pembimbing dalam penyusunan karya tulis ini.
3. Teman-teman siswa siswi SMAN 1 Bandar Sribhawono khususnya kelas XI.
Mengingat kami sebagai manusia biasa lepas dari kekurangan dan kesalahan,maka
apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini kami selaku penulis
memohon maaf. Semoga karya tulis ini memberi manfaat untuk teman-teman.
Harapan kami, semoga laporan karya wisata ini membawa manfaat bagi kita,
setidaknya untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang daerah Bayat
yang merupakan daerah kita sendiri
Wassalamualaikum wr.wb
BANDAR SRIBHAWONO, 10 Juni 2013
Penulis Kelompok III
[Type text] Page 4
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. 2
HALAMAN MOTO............................................................................................ 3
KATA PENGANTAR........................................................................................ 4
DAFTAR ISI....................................................................................................... 5
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................. 6
1.1 Latar Belakang Kegiatan............................................................. 6
1.2 Tujuan kegiatan........................................................................... 6
BAB 2 LAPORAN HASIL KUNJUNGAN................................................ 7
2.1 Objek Wisata Gombang................................................................ 7
a. Goa Jati Jajar........................................................................... 8
2.2 Objek Wisata Jogjakarta............................................................... 9
a. Candi Borobudur.....................................................................9-17
b. Candi Prambana....................................................................17-29
c. Malioboro..............................................................................29-30
d. Pengrajin Grabah Kasongan...................................................30-32
2.3 Objek Wisata Solo........................................................................32
a. Sangiran..................................................................................32-34
b. Air Terjun Grojokan Sewu..............................................34-36
[Type text] Page 5
BAB III PENUTUP......................................................................................... 37
1.1 Kesimpulan.................................................................................. 37
1.2 Saran............................................................................................ 38
Daftar Pustaka................................................................................................... 39
Lampiran.....................................................................................................40-47
[Type text] Page 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1........................................................................................................................Latar
Belakang Kegiatan
Kelas XI IPA dan XI IPS SMAN 1 Bandar Sribhawono Lam-Tim mengadakan study
tour ke Bandung, Jogjakarta, dan Solo untuk menambah wawasan pengetahuan yung
lebih banyak. Selain ini siswa hanya mendapat pengetahuan dari sekolah,dan banyak
dari siswa yang tidak mengerti tentang sesuatu. Bisa kita ambil contoh, siswa yang
hanya mendeapatkan pelajaran sejarah tapi itu hanya dari guru namun mereka belum
melihat sejarahnya secara langsung, dan dengan di adakannya studytour akan lebih
menambah pengetahuan siswa.
1.2........................................................................................................................Tujua
n Kegiatan
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa-siswi mengenai kota
Bandung, Jogjakarta dan Solo serta objek-objek wisata sejarah maupun
rekreasi di kota Bandung, Jogjakarta, dan Solo.
2. Membekali siswa akan gambaran langsung suatu proses produksi suatu bidang
usaha atau perusahaan.
3. Melatih siswa dalam mempertanggung jawabkan pelaksanaan program
sekolah dalam bentuk laporan.
[Type text] Page 7
4. Memenuhi tugas sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan di SMAN 1
Bandar Sribhawono, Lampung Timur.
BAB II
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN
2.1. Objek Wisata Gombang
1.Goa Jati Jajar
Gambaran Umum Goa Jatijajar
Goa Jatijajar terletak 21 km dari Gembong ke arah selatan atau 42 km dari
Kebumen ke arah barat, tepatnya terletak di Desa Jatijajar, Kecamatan Ayah,
Kabupaten Kebumen-Jawa Tengah.Goa Jatijajar dengan keadaan tanahnya yang
berupa tanah kapur atau yang disebut juga Kars, terletak di ketinggian 50 m di atas
permukaan laut, panjang Goa Jatijajar lebih dari 250 m, dan mempunyai lebar rata-
rata 15 m serta tingginya mencapai 12 m lebih.Suhu udara dari Goa Jatijajar yang
memiliki kedalaman 40 m ini berkisar antara 32°C-20°C ini memiliki bermacam-
macam jenis batuan, yang diantaranya : batu kapur, batu cadas, dan batu kalsit.
Asal Mula Goa Jatijajar
Goa Jatijajar ditemukan oleh Ki Jayamenawi pada tahun 1802, Konon diberi
nama Jatijajar karena pada saat ditemukan, terdapat dua buah pohon jati yang tumbuh
sejajar di depan pintu masuk goa.Sebelum Goa Jati Jajar digunakan sebagai objek
[Type text] Page 8
wisata,banyak orang-orang yang masuk ke dalam Goa yang bertujuan untuk bertapa
atau bersemedi,mandi,serta mengambil air untuk dibawa pulang untuk keperluan
sehari-hari.
Pada saat itu banyak orang yang mengambil air dari Goa Jatijajar karena di dalam goa
itu terdapat beberapa sendang atau sungai bawah tanah.Berikut ini nama-nama sedang
yang terdapat di dalam Goa Jatijajar:
a)Sendang Puser Bumi c) Sendang Mawar
b) Sendang Jombor d) Sendang Kantil
Sendang Puser Bumi dan Sendang Jombor tempatnya masih alami, keadaan pada
sendang-sendang tersebut masih gelap dan mitosnya air dari Sendang Puser Bumi dan
Sendang Jombor dapat digunakan untuk segala macam tujuan menurut kepercayaan
masing-masing, sampai saat ini orang-orang di sekitar Goa Jatijajar masih banyak
yang mempercayai hal tersebut. Sedangkan Sendang Mawar dan Kantil keadaannya
sudah tidak alami, di kedua Sendang tersebut sudah banyak diperbarui oleh warga
sekitar, mitosnya barang siapa yang mandi atau mencuci muka menggunakan air dari
kedua sendang tersebut, orang itu akan awet muda.
Proses Terbentuknya Goa Jatijajar
A. Terbentuknya Goa Jatijajar di perkirakan karena ada beberapa kemungkinan
yang terjadi,yaitu:
Karna ada aliran sungai di bawah tanah.
Karna adanya tekanan endogen dari dalam bumi.
Karna pembentukannya stalagtit dan stalagmite.
[Type text] Page 9
B. Terbentuknya sendang (sungai) bawah tanah pada goa karena adanya sungai
di permukan tanah yang masuk ke dalam tanah kapur dan mengakibatkan
pengikisan dan rongga di bawah tanah. Pada suatu permukaan yang lebih
rendah air akankeluar dari tanah dan membentuk suatu aliran sungai di
permukaan lagi.
C. Terbentuknya stalagtit dan stalagmite di dalam goa karena adanya rembesan
air hujan yang bereaksi dengan kalsium hidroksida yang lama-kelamaan akan
membentuk suatu endapan di langit-langit goa atau yang baisa disebut
stalagtit dan endapan di bawah permukaan goa atau stalagmite. Dalam
pembentukan stalagtit dan stalagmite, waktu yng di perlukan tidaklah cepat,
untuk bias membentuk suatu stalagmit dan stalagtit seperti yang terdapat pada
Goa Jatijajar diperlukan waktu hingga mencapai ratusan tahun, bahkan ribuan.
Manfaat Goa Jatijajar Bagi Masyarakat Sekitar
A. Dilihat Dari Segi Ekonomi
Objek wisata Goa Jatijajar merupakan salah satu dari 8 objek wisata yang
telah dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen. Goa Jatijajar
merupakan andalan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen, karena
±60% dari total pendapatan yang diperoleh daerah berasal dari objek
wisata Goa Jatijajar. Oleh karena itu objek wisata ini sangat vital bagi
pertumbuhan perekonomian masyarakat Kebumen.
[Type text] Page 10
B. Dilihat Dari Segi SDA
Objek wisata Goa Jatijajar selain sebagai tempat penghasilan mayarakat
Kebumen ternyata mengandung SDA (Sumber Daya Alam) yang tinggi.Di
dalam Goa Jatijajar terdapat batu fosfat yang sangat berguna bagi
msyarakat Kebumen yang umumnya adalah petani.Batu fosfat adalah
senyawa yang terbentuk dari fosfor dan oksigen serta unsur-unsur
lainnya.Batuan ini terbentuk dari kotoran kelelawar yang sudah lama
bereaksi dengan batu kapur. Penambangan batu ini akan sangat membantu
sekali bagi para petani, karena batu ini merupakan senyawa asam yang
digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk buatan.
2.2. Objek Wisata Jogjakarta
1.Candi Borobudur
sejarah yang menuliskan tentang Candi Borobudur,dirikan tidaklah dapat di
ketahui secara pasti namun suatu perkiraan dapat di peroleh dengan tulisan
singkat yang di pahatkan di atas pigura relief kaki asli Candi Borobudur ( Karwa
Wibhangga ) menunjukan huruf sejenis dengan yang di dapatkan dari prasati di
akhir abad ke – 8 sampai awal abad ke – 9 dari bukti – bukti tersebut dapat di
tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di dirikan sekitar tahun 800 M.
Kesimpulan tersebut di atas itu ternyata sesuai benar dengan dengan kerangka
sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sejrah yang berada di daerah jawa
tengah paa khususnya periode antara abad ke – 8 dan pertengahan abad ke – 9 di
terkenal dengan abad Emas Wangsa Syailendra kejayaan ini di tandai di
[Type text] Page 11
bangunnya sejumlah besar candi yang di lereng – lereng gunung kebanyakan
berdiri khas bangunan hindu sedangkan yang bertebaran di dataran – dataran
adaaalah khas bangunan Budha tapi ada juga sebagian khas Hindu
Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di bangun
oleh wangsa Syailendra yang terkenal dalam sejarah karena karena usaha untuk
menjungjung tinggi dan mengagungkan agama Budha Mahayana.
Penyelamatan I
Semenjak Candi Borobudur di temukan dimulailah usaha perbaikan dan
pemugaran kembali bangunan Candi Borobudur mula – mula hanya dilakukan
secara kecil – kecilan serta pembuatan gambar – gambar dan photo – photo
reliefnya. Pemugaran Candi Borobudur yang pertam kali di adakan pada tahun
1907 M – 1911 M di bawah pimpinan Th Van erf dengan maksudnya adalah
untuk menghindari kerusakan – kerusakan yang lebih besar lagi dari bangunan
Candi Borobudur walaupun banyak bagian tembok atau dinding – dinding
terutam tingkat tiga dari bawah sebelah Barat Laut, Utara dan Timur Laut yang
masih tampak miring dan sangat mengkhawatirkan bagi para pengunjungmaupun
bangunannya sendiri namun pekerjaan Van Erp tersebut untuk sementara Candi
Borobudur dapat dsi selamatkan dari kerusakan yang lebih besar.
Mengenai gapura – gapura hanya beberapa saja yang telah di kerjakan masa itu
telah mengembalikan kejayaan masa silam, namun juga perlu di sadari bahwa
tahun – tahun yang di lalui borobudur selama tersembunyi di semak – semak
secara tidak langsung telah menutupi adan melindungi dari cuaca buruk yang
[Type text] Page 12
mungkin dapat merusak bangunan Candi Borobudur, Van Erp berpendapat miring
dan meleseknya dinding – dinding dari bangunan itu tidak sangat membahayakan
bangunan itu, Pendapat itu sampai 50 tahun kemudian memang tidak salah akan
tetapi sejak tahun 1960 M pendapat Tn Vanerf itu mulai di ragukan dan di
khawatirkan akan ada kerusakan yang lebih parah.
Bangunan Candi Borobudur
A.Uraian Banguan Candi Borobudur
Candi Borobudur di bangun mengunakan batu Adhesit sebanyak 55.000 M3
bangunan Candi Borobudur berbentuk limas yang berundak – undak dengan tangga
naik pada ke – 4 sisinya ( Utara, selatan, Timur Dan Barat ) pada Candi Borobudur
tidak ada ruangan di mana orang tak bisa masuk melainkan bisa naik ke atas saja.
Lebar bangunan Candi Borobudur 123 M
Panjang bangunan Candi Borobudur 123 M
Pada sudut yang membelok 113 M
Dan tinggi bangunan Candi Borobudur 30.5 M
Pada kaki yang asli di di tutup oleh batu Adhesit sebanyak 12.750 M3 sebagai selasar
undaknya.
Candi Borobudur merupakan tiruan dari kehidupan pada alam semesta yang terbagi
ke dalam tiga bagian besar di antaranya :
1. Kamadhatu: Sama dengan alam bawah atau dunia hasrat dalam dunia ini manusia
[Type text] Page 13
terikat pada hasrat bahkan di kusai oleh hasrat kemauan dan hawa nafsu, Relief –
relief ini terdapat pada bagian kaki candi asli yang menggambarkan adegan – adegan
Karmawibangga ialah yang melukiskan hukum sebab akibat.
2. Rupadhatu: Sama dengan alam semesta antara dunia rupa dalam hal manusia telah
meninggalkan segala urusan keduniawian dan meninggalkan hasrat dan kemauan
bagian ini terdapat pada lorong satu sampai lorong empat
3. Arupadhatu: Sama dengan alam atas atau dunia tanpa rupa yaitu tempat para dewa
bagian ini terdapat pada teras bundar ingkat I, II, dan III beserta Stupa Induk.
B. Patung
Di dalam bangunan Budha terdapat patung – patung Budha berjumlah 504 buah
diantaranya sebagai berikut:
Patung Budha yang terdapat pada relung – relung : 432 Buah
Sedangkan pada teras – teras I, II, III berjumlah : 72 Buah
Jumlah : 504 Buah
Agar lebih jelas susunan – susunan patung Budha pada Budha sebagai berikut:
1. Langkah I Teradapat : 104 Patung Budha
2. Langkah II Terdapat : 104 Patung Budha
3. Langkah III Terdapat : 88 Patung Budha
4. Langkah IV Terdapat : 22 Patung Budha
5. Langkah V Terdapat : 64 Patung Budha
6. Teras Bundar I Terdapat : 32 Patung Budha
[Type text] Page 14
7. Teras Bundar II Terdapat : 24 Patung Budha
8. Teras Bundar III Terdapat : 16 Patung Budha
Jumlah : 504 Patung Budha
Sekilas patung Budha itu tampak serupa semuanya namun sesunguhnya ada juga
perbedaannya perbedaan yang sangat jelas dan juga yang membedakan satu sama
lainya adalah dalam sikap tangannyayang di sebut Mudra dan merupakan ciri khas
untuk setiap patung sikap tangan patung Budha di Candi Borobudur ada 6 macam
hanya saja karena macam oleh karena macam mudra yang di miliki menghadap
semua arah (Timur Selatan Barat dan Utara) pada bagian rupadhatu langkah V
maupun pada bagian arupadhatu pada umumnya menggambarkan maksud yang sama
maka jumlah mudra yang pokok ada 5 kelima mudra it adalah Bhumispara – Mudra
Wara – Mudra, Dhayana – Mudra, Abhaya – Mudra, Dharma Cakra – Mudra.
C. Patung Singa
Pada Candi Borobudur selain patung Budha juga terdapat patung singa jumlah patung
singa seharusnya tidak kurang dari 32 buah akan tetapi bila di hitung sekarang
jumlahnya berkurang karena berbagai sebab satu satunya patung singa besar berada
pada halaman sisi Barat yang juga menghadap ke barat seolah – olah sedang menjaga
bangunan Candi Borobudur yang megah dan anggun.
[Type text] Page 15
D. Stupa
- Stupa Induk
Berukuran lebih besar dari stupa – stupa lainya dan terletak di tengah – tengah paling
atas yang merupakan mhkota dari seluruh monumen bangunan Candi Borobudur,
garis tengah Stupa induk + 9.90 M puncak yang tertinggi di sebut pinakel / Yasti
Cikkara, terletak di atas Padmaganda dan juga trletak di garis Harmika.
- Stupa Berlubang / Terawang
Yang dimaksud stupa berlubang atau terawang ialah Stupa yang terdapat pada teras I,
II, III di mana di dalamnya terdapat patung Budha.
Di Candi Borobudur jumlah stupa berlubang seluruhnya 72 Buah, stupa – stupa
tersebut berada pada tingkat Arupadhatu
Teras I terdapat 32 Stupa
Teras II terdapat 24 Stupa
Teras III terdapat 16 Stupa
Jumlah 72 Stupa
- Stupa kecil
Stupa kecil berbentuk hampir sama dengan stupa yang lainya hanya saja
perbedaannya yang menojol adalah ukurannya yang lebih kecil dari stupa yang
lainya, seolah – olah menjadi hiasan bangunan Candi Borobudur keberadaanstupa ini
menempati relung – relung pada langkah ke II saampai langkah ke V sedangkan pada
[Type text] Page 16
langkah I berupa Keben dan sebagian berupa Stupa kecil jumlah stupa kecil ada 1472
Buah.
E. Relief
Relief Karmawibhangga bagian yang terlihat sekarang ini tidaklah sebagaimana
bangunan aslinya karena alasan teknis maupun yang lainya maka candi di buatkan
batu tambahan sebagai penutup
Relief Karmawibhanga yang terdapat pada bagian Kamadhatu berjumlah 160 buah
pigura yang secara jelas menggambarkan tentang hawa nafsu dan kenikmatan serta
akibat perbuatan dosa dan juga hukuman yang di terima tetapi ada juga perbuatan
baik serta pahalanya.
Yang di perlihatkan pada relief – relief itu antara lain:
- Gambaran mengenai mulut – mulut yang usil orang yang suka mabuk – mabukan
perbuatan – perbuatan lain yang mengakibatkan suatu dosa.
- Perbuatan terpuji, gambaran mengenai orang yang suka menolong Ziarah ke tempat
suci bermurah hati kepada sesama dan lain – lain yang mengakibatkan orang
mendapat ketentraman hidup.
2. Candi Prambanan
Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah kompleks candi Hindu
terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini
dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa
[Type text] Page 17
pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah.
Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha
(bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang
utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang
menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.Candi ini terletak di
desa Prambanan, pulau Jawa, kurang lebih 20 kilometer timur Yogyakarta, 40
kilometer barat Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan
antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang
terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan
Klaten.Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO , candi Hindu
terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur
bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada
umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47
meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil.Sebagai
salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik
kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai
dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan
dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, di masa kerajaan Medang Mataram.
[Type text] Page 18
Pembangunan
Beberapa sejarawan lama menduga bahwa pembangunan candi agung Hindu ini
untuk menandai kembali berkuasanya keluarga Sanjaya atas Jawa, hal ini terkait teori
wangsa kembar berbeda keyakinan yang saling bersaing; yaitu wangsa Sanjaya
penganut Hindu dan wangsa Sailendra penganut Buddha. Pastinya, dengan
dibangunnya candi ini menandai bahwa Hinduisme aliran Saiwa kembali mendapat
dukungan keluarga kerajaan, setelah sebelumnya wangsa Sailendra cenderung lebih
mendukung Buddha aliran Mahayana. Hal ini menandai bahwa kerajaan Medang
beralih fokus dukungan keagamaanya, dari Buddha Mahayana ke pemujaan terhadap
Siwa.
Bangunan ini pertama kali dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan dan
secara berkelanjutan disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan raja
Balitung Maha Sambu. Berdasarkan prasasti Siwagrha berangka tahun 856 M,
bangunan suci ini dibangun untuk memuliakan dewa Siwa, dan nama asli bangunan
ini dalam bahasa Sanskerta adalah Siwagrha (Sanskerta:Shiva-grha yang berarti:
'Rumah Siwa') atau Siwalaya (Sanskerta:Shiva-laya yang berarti: 'Ranah Siwa' atau
'Alam Siwa'). Dalam prasasti ini disebutkan bahwa saat pembangunan candi
Siwagrha tengah berlangsung, dilakukan juga pekerjaan umum perubahan tata air
untuk memindahkan aliran sungai di dekat candi ini. Sungai yang dimaksud adalah
sungai Opak yang mengalir dari utara ke selatan sepanjang sisi barat kompleks candi
[Type text] Page 19
Prambanan. Sejarawan menduga bahwa aslinya aliran sungai ini berbelok
melengkung ke arah timur, dan dianggap terlalu dekat dengan candi sehingga erosi
sungai dapat membahayakan konstruksi candi. Proyek tata air ini dilakukan dengan
membuat sodetan sungai baru yang memotong lengkung sungai dengan poros utara-
selatan sepanjang dinding barat di luar kompleks candi. Bekas aliran sungai asli
kemudian ditimbun untuk memberikan lahan yang lebih luas bagi pembangunan
deretan candi perwara (candi pengawal atau candi pendamping).
Beberapa arkeolog berpendapat bahwa arca Siwa di garbhagriha (ruang utama) dalam
candi Siwa sebagai candi utama merupakan arca perwujudan raja Balitung, sebagai
arca pedharmaan anumerta beliau. Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat
candi ini berdiri, diduga merupakan perubahan nama dialek bahasa Jawa dari "Para
Brahman", yang mungkin merujuk kepada masa jaya candi ini yang dahulu dipenuhi
oleh para brahmana.candi Prambanan berfungsi sebagai candi agung Kerajaan
Mataram, tempat digelarnya berbagai upacara penting kerajaan. Pada masa puncak
kejayaannya, sejarawan menduga bahwa ratusan pendeta brahmana dan murid-
muridnya berkumpul dan menghuni pelataran luar candi ini untuk mempelajari kitab
Weda dan melaksanakan berbagai ritual dan upacara Hindu.
Diterlantarkan
Sekitar tahun 930-an, ibu kota kerajaan berpindah ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok,
yang mendirikan Wangsa Isyana. Penyebab kepindahan pusat kekuasaan ini tidak
[Type text] Page 20
diketahui secara pasti. Akan tetapi sangat mungkin disebabkan oleh letusan hebat
Gunung Merapi yang menjulang sekitar 20 kilometer di utara candi Prambanan.
Kemungkinan penyebab lainnya adalah peperangan dan perebutan kekuasaan. Setelah
perpindahan ibu kota, candi Prambanan mulai terlantar dan tidak terawat, sehingga
pelan-pelan candi ini mulai rusak dan runtuh.Bangunan candi ini diduga benar-benar
runtuh akibat gempa bumi hebat pada abad ke-16. Meskipun tidak lagi menjadi pusat
keagamaan dan ibadah umat Hindu, candi ini masih dikenali dan diketahui
keberadaannya oleh warga Jawa yang menghuni desa sekitar. Candi-candi serta
arca Durga dalam bangunan utama candi ini mengilhami dongeng rakyat Jawa yaitu
legenda Rara Jonggrang. Setelah perpecahan Kesultanan Mataram pada tahun 1755,
reruntuhan candi dan sungai Opak di dekatnya menjadi tanda pembatas antara
wilayah Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta (Solo).
Penemuan kembali
Penduduk lokal warga Jawa di sekitar candi sudah mengetahui keberadaan candi ini.
Akan tetapi mereka tidak tahu latar belakang sejarah sesungguhnya, siapakah raja dan
kerajaan apa yang telah membangun monumen ini. Sebagai hasil imajinasi, rakyat
setempat menciptakan dongeng lokal untuk menjelaskan asal-mula keberadaan candi-
candi ini; diwarnai dengan kisah fantastis mengenai raja raksasa, ribuan candi yang
dibangun oleh makhluk halus jin dan dedemit hanya dalam tempo satu malam, serta
putri cantik yang dikutuk menjadi arca. Legenda mengenai candi Prambanan dikenal
[Type text] Page 21
sebagai kisah Rara Jonggrang.Pada tahun 1733, candi ini ditemukan oleh CA. Lons
seorang berkebangsaan Belanda. Candi ini menarik perhatian dunia ketika pada masa
pendudukan Britania atas Jawa. Ketika itu Colin Mackenzie, seorang surveyor
bawahan Sir Thomas Stamford Raffles, menemukan candi ini. Meskipun Sir Thomas
kemudian memerintahkan penyelidikan lebih lanjut, reruntuhan candi ini tetap
terlantar hingga berpuluh-puluh tahun. Penggalian tak serius dilakukan sepanjang
1880-an yang sayangnya malah menyuburkan praktek penjarahan ukiran dan batu
candi. Kemudian pada tahun 1855 Jan Willem IJzerman mulai membersihkan dan
memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik candi. Beberapa saat kemudian
Isaäc Groneman melakukan pembongkaran besar-besaran dan batu-batu candi
tersebut ditumpuk secara sembarangan di sepanjang Sungai Opak. Arca-arca dan
relief candi diambil oleh warga Belanda dan dijadikan hiasan taman, sementara warga
pribumi menggunakan batu candi untuk bahan bangunan dan pondasi rumah.
Pemugaran
Pemugaran dimulai pada tahun 1918, akan tetapi upaya serius yang sesungguhnya
dimulai pada tahun 1930-an. Pada tahun 1902-1903, Theodoor van Erp memelihara
bagian yang rawan runtuh. Pada tahun 1918-1926, dilanjutkan oleh Jawatan
Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di bawah P.J. Perquin dengan cara yang lebih
sistematis sesuai kaidah arkeologi. Sebagaimana diketahui para pendahulunya
melakukan pemindahan dan pembongkaran beribu-ribu batu secara sembarangan
[Type text] Page 22
tanpa memikirkan adanya usaha pemugaran kembali. Pada tahun 1926 dilanjutkan De
Haan hingga akhir hayatnya pada tahun 1930. Pada tahun 1931 digantikan oleh Ir.
V.R. van Romondt hingga pada tahun 1942 dan kemudian diserahkan kepemimpinan
renovasi itu kepada putra Indonesia dan itu berlanjut hingga tahun 1993.Upaya
renovasi terus menerus dilakukan bahkan hingga kini. Pemugaran candi Siwa yaitu
candi utama kompleks ini dirampungkan pada tahun 1953 dan diresmikan oleh
Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno . Banyak bagian candi yang direnovasi,
menggunakan batu baru, karena batu-batu asli banyak yang dicuri atau dipakai ulang
di tempat lain. Sebuah candi hanya akan direnovasi apabila minimal 75% batu asli
masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil yang tak dibangun ulang dan
hanya tampak fondasinya saja.Kini, candi ini termasuk dalam Situs Warisan Dunia
yang dilindungi oleh UNESCO, status ini diberikan UNESCO pada tahun 1991. Kini,
beberapa bagian candi Prambanan tengah direnovasi untuk memperbaiki kerusakan
akibat gempa Yogyakarta 2006. Gempa ini telah merusak sejumlah bangunan dan
patung.
Peristiwa kontemporer
Pada awal tahun 1990-an pemerintah memindahkan pasar dan kampung yang
merebak secara liar di sekitar candi, menggusur kawasan perkampungan dan sawah di
sekitar candi, dan memugarnya menjadi taman purbakala. Taman purbakala ini
meliputi wilayah yang luas di tepi jalan raya Yogyakarta-Solo di sisi selatannya,
[Type text] Page 23
meliputi seluruh kompleks candi Prambanan, termasuk Candi Lumbung, Candi
Bubrah, dan Candi Sewu di sebelah utaranya. Pada tahun 1992 Pemerintah Indonesia
Perusahaan milik negara, Persero PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan,
dan Ratu Boko. Badan usaha ini bertugas mengelola taman wisata purbakala di
Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, serta kawasan sekitarnya. Prambanan adalah
salah satu daya tarik wisata terkenal di Indonesia yang banyak dikunjungi wisatawan
dalam negeri ataupun wisatwan mancanegara.
Tepat di seberang sungai Opak dibangun kompleks panggung dan gedung
pertunjukan Trimurti yang secara rutin menggelar pertunjukan Sendratari Ramayana.
Panggung terbuka Trimurti tepat terletak di seberang candi di tepi Barat sungai Opak
dengan latar belakang Candi Prambanan yang disoroti cahaya lampu. Panggung
terbuka ini hanya digunakan pada musim kemarau, sedangkan pada musim
penghujan, pertunjukan dipindahkan di panggung tertutup. Tari Jawa Wayang orang
Ramayana ini adalah tradisi adiluhung keraton Jawa yang telah berusia ratusan tahun,
biasanya dipertunjukkan di keraton dan mulai dipertunjukkan di Prambanan pada saat
bulan purnama sejak tahun 1960-an. Sejak saat itu Prambanan telah menjadi daya
tarik wisata budaya dan purbakala utama di Indonesia.Setelah pemugaran besar-
besaran tahun 1990-an, Prambanan juga kembali menjadi pusat ibadah agama Hindu
di Jawa. Kebangkitan kembali nilai keagamaan Prambanan adalah karena terdapat
cukup banyak masyarakat penganut Hindu, baik pendatang dari Bali atau warga Jawa
yang kembali menganut Hindu yang bermukim di Yogyakarta, Klaten dan sekitarnya.
[Type text] Page 24
Tiap tahun warga Hindu dari provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta berkumpul di
candi Prambanan untuk menggelar upacara pada hari suci Galungan, Tawur Kesanga,
dan Nyepi.
Pada 27 Mei 2006 gempa bumi dengan kekuatan 5,9 pada skala Richter (sementara
United States Geological Survey melaporkan kekuatan gempa 6,2 pada skala Richter)
menghantam daerah Bantul dan sekitarnya. Gempa ini menyebabkan kerusakan hebat
terhadap banyak bangunan dan kematian pada penduduk sekitar. Gempa ini berpusat
pada patahan tektonik Opak yang patahannya sesuai arah lembah sungai Opak dekat
Prambanan. Salah satu bangunan yang rusak parah adalah kompleks Candi
Prambanan, khususnya Candi Brahma. Foto awal menunjukkan bahwa meskipun
kompleks bangunan tetap utuh, kerusakan cukup signifikan. Pecahan batu besar,
termasuk panil-panil ukiran, dan kemuncak wajra berjatuhan dan berserakan di atas
tanah. Candi-candi ini sempat ditutup dari kunjungan wisatawan hingga kerusakan
dan bahaya keruntuhan dapat diperhitungkan. Balai arkeologi Yogyakarta
menyatakan bahwa diperlukan waktu berbulan-bulan untuk mengetahui sejauh mana
kerusakan yang diakibatkan gempa ini. Beberapa minggu kemudian, pada tahun 2006
situs ini kembali dibuka untuk kunjungan wisata. Pada tahun 2008, tercatat sejumlah
856.029 wisatawan Indonesia dan 114.951 wisatawan mancanegara mengunjungi
Prambanan. Pada 6 Januari 2009 pemugaran candi Nandi selesai. Pada tahun 2009,
ruang dalam candi utama tertutup dari kunjungan wisatawan atas alasan keamanan.
[Type text] Page 25
Arsitektur
candi Prambanan berpedoman kepada tradisi arsitektur Hindu yang berdasarkan kitab
Wastu Sastra. Denah candi megikuti pola mandala, sementara bentuk candi yang
tinggi menjulang merupakan ciri khas candi Hindu. Prambanan memiliki nama asli
Siwagrha dan dirancang menyerupai rumah Siwa, yaitu mengikuti bentuk gunung
suci Mahameru, tempat para dewa bersemayam. Seluruh bagian kompleks candi
mengikuti model alam semesta menurut konsep kosmologi Hindu, yakni terbagi atas
beberapa lapisan ranah, alam atau Loka.
Seperti Borobudur, Prambanan juga memiliki tingkatan zona candi, mulai dari yang
kurang suci hingga ke zona yang paling suci. Meskipun berbeda nama, tiap konsep
Hindu ini memiliki sandingannya dalam konsep Buddha yang pada hakikatnya
hampir sama. Baik lahan denah secara horisontal maupun vertikal terbagi atas tiga
zona.
Bhurloka (dalam Buddhisme: Kamadhatu), adalah ranah terendah makhluk
yang fana; manusia, hewan, juga makhluk halus dan iblis. Di ranah ini
manusia masih terikat dengn hawa nafsu, hasrat, dan cara hidup yang tidak
suci. Halaman terlar dan kaki candi melambangkan ranah bhurloka.
Bhuwarloka (dalam Buddhisme: Rupadhatu), adalah alam tegah, tempat
orang suci, resi, pertapa, dan dewata rendahan. Di alam ini manusia mulai
[Type text] Page 26
melihat cahaya kebenaran. Halaman tengah dan tubuh candi melambangkan
ranah bhuwarloka.
Swarloka (dalam Buddhisme: Arupadhatu), adalah ranah trtinggi sekaligus
tersuci tempat para dewa bersemayam, juga disebut swargaloka. Halaman
dalam dan atap candi melambangkan ranah swarloka. Atap candi-candi di
kompleks Prambanan dihiasi dengan kemuncak mastaka berupa ratna
(Sanskerta: permata), bentuk ratna Prambanan merupakan modifikasi bentuk
wajra yang melambangkan intan atau halilintar. Dalam arsitektur Hindu Jawa
kuno, ratna adalah sandingan Hindu untuk stupa Buddha, yang berfungsi
sebagai kemuncak atau mastaka candi.
Relief
1. Ramayana dan Krishnayana
Candi ini dihiasi relief naratif yang menceritakan epos Hindu; Ramayana dan
Krishnayana. Relif berkisah ini diukirkan pada dinding sebelah dalam pagar langkan
sepanjang lorong galeri yang mengelilingi tiga candi utama. Relief ini dibaca dari
kanan ke kiri dengan gerakan searah jarum jam mengitari candi. Hal ini sesuai
dengan ritual pradaksina, yaitu ritual mengelilingi bangunan suci searah jarum jam
oleh peziarah. Kisah Ramayana bermula di sisi timur candi Siwa dan dilanjutkan ke
candi Brahma temple. Pada pagar langkan candi Wisnu terdapat relief naratif
[Type text] Page 27
Krishnayana yang menceritakan kehidupan Krishna sebagai salah satu awatara
Wishnu.
Relief Ramayana menggambarkan bagaimana Shinta, istri Rama, diculik oleh
Rahwana. Panglima bangsa wanara (kera), Hanuman, datang ke Alengka untuk
membantu Rama mencari Shinta. Kisah ini juga ditampilkan dalam Sendratari
Ramayana, yaitu pagelaran wayang orang Jawa yang dipentaskan secara rutin di
panggung terbuka Trimurti setiap malam bulan purnama. Latar belakang panggung
Trimurti adalah pemandangan megah tiga candi utama yang disinari cahaya lampu.
2. Lokapala, Brahmana, dan Dewata
Di seberang panel naratif relief, di atas tembok tubuh candi di sepanjang galeri dihiasi
arca-arca dan relief yang menggambarkan para dewata dan resi brahmana. Arca
dewa-dewa lokapala, dewa surgawi penjaga penjuru mata angin dapat ditemukan di
candi Siwa. Sementara arca para brahmana penyusun kitab Weda terdapat di candi
Brahma. Di candi Wishnu terdapat arca dewata yang diapit oleh dua apsara atau
bidadari kahyangan.
3. Panil Prambanan: Singa dan Kalpataru
Di dinding luar sebelah bawah candi dihiasi oleh barisan relung (ceruk) yang
menyimpan arca singa diapit oleh dua panil yang menggambarkan pohon hayat
kalpataru. Pohon suci ini dalam mitologi Hindu-Buddha dianggap pohon yang dapat
[Type text] Page 28
memenuhi harapan dan kebutuhan manusia. Di kaki pohon Kalpataru ini diapit oleh
pasangan kinnara-kinnari (hewan ajaib bertubuh burung berkepala manusia), atau
pasangan hewan lainnya, seperti burung, kijang, domba, monyet, kuda, gajah, dan
lain-lain. Pola singa diapit kalpataru adalah pola khas yang hanya ditemukan di
Prambanan, karena itulah disebut "Panil Prambanan".
3. Malioboro
Tidak lengkap rasanya jika berkunjung ke Yogyakarta tanpa pergi ke jalan yang satu
ini yaitu Jl. Malioboro dengan panjang kurang lebih 2 km dari pintu perlintasan KA Stasiun
Tugu sampai Kraton Kasunanan Yogyakarta. Kata malioboro sendiri berasal dari bahasa
Sansekerta yang berarti “Karangan Bunga” kenapa disebut demikian, karena dulu jalan ini
merupakan salah satu rute dalam setiap acara yang diadakan kraton dan jalan sepanjang 1 km
ini akan dipenuhi dengan karangan bunga. Gelaran yang berlangsung antara lain Jogja Java
Carnival bulan Oktober, Pekan Budaya Tionghoa tiap Imlek, Festival Kesenian Yogyakarta
Juni – Juli, Karnaval Malioboro, dsb.
Jalan yang sudah dikenal oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara
ini mempunyai suasana khas Jogja, dimana Kita bisa makan di warung atau rumah makan
dengan “Lesehan” ditemani suara motor berseliweran dan tidak kalah unik bisa
[Type text] Page 29
mendengarkan pengamen dengan lagu “Yogyakarta” milik Kla Project. Produk yang dijual
merupakan produk khas jogja seperti baju, sandal, sepatu, sovenir-sovenir kecil, wayang, dsb.
Dapat Kita peroleh dengan kisaran harga Rp 10000,- sampai Rp 30000,- untuk baju, sandal
dan sepatu harga tersebut juga bisa kurang apabila Anda pandai bernegosiasi dengan
pedagang.
Untuk makanan khas Jojga sendiri Anda lebih baik membeli di pusat oleh-oleh khas jogja
agar makanan yang Anda beli terjamin tanggal kadaluarsanya. Di tempat ini juga
menyediakan andong maupun becak untuk menemani Anda berkeliling di kota Gudeg dengan
kisaran harga minimal Rp 5000,-. Untuk pengunjung yang menggunakan bus pariwisata
sudah disediakan tempat khusus untuk lapangan parkir bus dari berbagai daerah, dan Anda
juga tidak perlu kuatir akan terlambat masuk kedalam bus karena terlalu asyik menawar
berbagai barang karena pengelola menyediakan pos yang berfungsi untuk memanggil para
wisatawan dengan microphone agar tidak ada yang tertingal bus.
4. Pengrajin Grabah Kasongan
Kasongan adalah nama daerah tujuan wisata di wilayah kabupaten Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal dengan hasil kerajinan gerabahnya.
Tempat ini tepatnya terletak di daerah pedukuhan Kajen, desa Bangunjiwo,
kecamatan Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, (~ S 7.846567° - E
110.344468°) sekitar 6 km dari Alun-alun Utara Yogyakarta ke arah Selatan.
[Type text] Page 30
Sejarah
Kasongan mulanya merupakan tanah pesawahan milik penduduk desa di
selatan Yogyakarta. Pada Masa Penjajahan Belanda di Indonesia, di daerah
pesawahan milik salah satu warga tersebut ditemukan seekor kuda yang mati. Kuda
tersebut diperkirakan milik Reserse Belanda. Karena saat itu Masa Penjajahan
Belanda, maka warga yang memiliki tanah tersebut takut dan segera melepaskan hak
tanahnya yang kemudian tidak diakuinya lagi. Ketakutan serupa juga terjadi pada
penduduk lain yang memiliki sawah di sekitarnya yang akhirnya juga melepaskan hak
tanahnya. Karena banyaknya tanah yang bebas, maka penduduk desa lain segera
mengakui tanah tersebut. Penduduk yang tidak memiliki tanah tersebut kemudian
beralih profesi menjadi seorang pengrajin keramik yang mulanya hanya mengempal-
ngempal tanah yang tidak pecah bila disatukan. Sebenarnya tanah tersebut hanya
digunakan untuk mainan anak-anak dan perabot dapur saja. Namun, karena
ketekunan dan tradisi yang turun temurun, Kasongan akhirnya menjadi Desa Wisata
yang cukup terkenal.Sejak tahun 1971-1972, Desa Wisata Kasongan mengalami
kemajuan cukup pesat. Sapto Hudoyo (seorang seniman besar Yogyakarta)
membantu mengembangkan Desa Wisata Kasongan dengan membina masyarakatnya
yang sebagian besar pengrajin untuk memberikan berbagai sentuhan seni dan
komersil bagi desain kerajinan gerabah sehingga gerabah yang dihasilkan tidak
menimbulkan kesan yang membosankan dan monoton, namun dapat memberikan
[Type text] Page 31
nilai seni dan nilai ekonomi yang tinggi. Keramik Kasongan dikomersilkan dalam
skala besar oleh Sahid Keramik sekitar tahun 1980an.
Desa Wisata
Hasil kerajinan dari gerabah yang diproduksi oleh Kasongan pada umumnya
berupa guci dengan berbagai motif (burung merak, naga, bunga mawar dan banyak
lainnya), pot berbagai ukuran (dari yang kecil hingga seukuran bahu orang dewasa),
souvenir, pigura, hiasan dinding, perabotan seperti meja dan kursi, dll. Namun
kemudian produknya berkembang bervariasi meliputi bunga tiruan dari daun pisang ,
perabotan dari bambu, topeng-topengan dan masih banyak yang lainnya. Hasil
kerajinan tersebut berkualitas bagus dan telah diekspor ke mancanegara seperti Eropa
dan Amerika. Biasanya desa ini sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan.
2.3. Objek Wisata Solo
1.Sangiran(Denah Museum)
[Type text] Page 32
Manusia modern adalah spesies yang langka kalau bukan satu-satunya.
Hanya manusia yang dapat berbahasa, menciptakan teknologi, berkarya seni,
memiliki ilmu pengetahuan dan belajar dari masa lampau.
Dengan kata lain, species satu-satunya yang menghasilkan budaya.
Sejarah evolusi manusia mengajarkan pada kita, bahwa semua keunggulan itu adalah
hasil suatu proses panjang yang terjalin oleh keberuntungan, kecerdasan dan
keberhasilan manusia menjalin hubungan sosial.
Karena itu, hakekat kemanusiaan tidak terletak pada keberhasilannya memenuhi
kebutuhan ragawi, tetapi justru pada kemampuan manusia untuk belajar terus
memelihara kepedulian sosial, saling menghormati, tenggang rasa dan memiliki cinta
kasih. Itulah yang membedakan manusia dengan mahluk lain.
Hubungan Museum Manusia Purba Sangiran Dengan IPTEK
Siswa dapat mengetahui sejarah Manusia modern dengan mengunjungi museum
“The Homeland of Java Man”, Sangiran.Memberikan semangat untuk tetap.Siswa
dapat secara mudah mengenal species satu-satunya yang menghasilkan budaya.
Persepsi Masyuarakat Terhadap Museum
Bagi masyarakat, museum merupakan tempat peninggalan benda-benda bersejarah, di
mana benda benda tersebut di simpan dan di rawat dengan baik agar tidak rusak. Museum
juga dapat di jadikan sebagai tempat wisata maupun tempat belajar untuk mengetahui
perkembangan jaman dengan melakukan pengamatan langsung di tempat tersebut. Selain itu
[Type text] Page 33
museum juga di jadikan sebagai pelestarian budaya daerah setempat yang di anggap penting
untuk kelanjutan generasi di masa mendatang. Sehingga meraka dapat menikmati bahkan
melestarikan kebudayaanya di negeri kita, indonesia tercinta ini.
2. Air Terjun Grojogan Sewu
Tawangmangu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Karanganyar, Jawa
Tengah.Kecamatan ini ternama karena merupakan daerah wisata yang sangat sejuk.
Tawangmangu dikenal sebagai obyek wisata pegunungan di lereng barat Gunung
Lawu yang bisa ditempuh dengan kendaraan darat selama sekitar satu jam dari Kota
Surakarta (Solo). Tempat ini sejak masa kolonial Belanda telah menjadi tempat
berwisata.Obyek tujuan wisata utama adalah air terjunGrojogan Sewu (tinggi 81
m).Di tempat tetirah ini tersedia berbagai sarana pendukung wisata seperti kolam
renangdan berbagai bentuk penginapan.Dari Tawangmangu dapat dimulai pendakian
ke puncak Gunung Lawu (Pos Cemorokandang).Selain itu, dari sini terdapat jalan
tembus yang menuju ke Telaga Sarangan di Magetan lewat Cemorosewu.
Tawangmangu berada pada arel pegunungan yang subur dikelilingi oleh hutan dan
perbukitan. Namun demikian kota kecil ini telah terkenal hingga ke manca negara
karena kawasan ini merupakan obyek pariwisata yang cocok untuk dijadikan pilihan
saat berlibur maupun berdarma wisata.
[Type text] Page 34
Selain udaranya yang sejuk, keindahan alam di sekitarnya tidak kalah menarik
dengan kawasan lain di indonesia, terlebih lagi didaerah ini terkenal dengan produksi
pertanian penghasil sayur mayur selain dari keberadaan obyek wisata Air Terjun
Grojokan Sewu. Tawangmangu sendiri telah menjadi pilihan bagi orang-orang
perkotaan untuk membangun villa-villa, maupun berinvestasi dengan mendirikan
hotel-hotel & penginapan.
Untuk mendukung kemudahan dalam mengakses daerah ini, pemerintah telah
mengusahakan perbaikan jalur transportasi dengan melakukan perawatan jalan dan
pembangunan jalan baru lintas propinsi dari Tawangmangu sendiri yang berada di
Jawa Tengah ke arah Magetan Jawa Timur. Dan sampai dengan saat proses
pembangunan jalan masih terus berlangsung melewati perbukitan dan melintas di
tengah-tengah lahan pertanian yang asri dengan pemandangan elok di kiri dan kanan
sepanjang jalan baru ini. Selain pembangunan jalan, pemerintah juga telah melakukan
Rebuilding secara total Pasar Tawangmangu yang tadinya berupa pasar tradisional
yang kumuh, kini telah berupa bangunan megah Pasar Wisata, diharapkan dengan
rehabilitasi pasar ini para wisatawan yang datang ke Tawangmangu dapat dengan
mudah dan leluasa untuk berbelanja segala macam jenis oleh-oleh, maupun hasil
bumi dengan lebih nyaman. Tempat ini sebenarnya cocok untuk belajar mengingat
udaranya yang sejuk, namun sayang ditempat ini pendidikan formal yang tersedia
hanya setingkat SMP, sehingga mengharuskan warganya yang ingin melanjutkan
studi harus pindah ke tempat lain (migrasi), Hal ini tentu saja tidak baik bagi
[Type text] Page 35
pengembangan SDM masyarakat Tawangmangu. Ada beberapa lokasi yang sering
menjadi lokasi tujuan wisatawan domestic maupun mancanegara, baik yang ada di
Kecamatan Tawangmangu sendiri maupun daerah lain di sekitarnya yang dekat dapat
diakses dari Tawangmangu, yaitu :
1. Grojogan Sewu
2. Air Terjun Pringgodani
3. Puncak Lawu
4. Sentra Tanaman Hias (Desa Nglurah)
5. Bumi perkemahan
[Type text] Page 36
BAB III
PENUTUP
1.1................................................................................................................Kesimp
ulan
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Dengan karya wisata ini peserta dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
2. Siswa dapat menerapkan pembelajaran langsung ke objek dengan pendekatan
kontekstual.
1.2................................................................................................................Saran
Setelah pelaksanaan suatu kegiatan pasti mempunyai hal-hal yang kurang
menyenangkan,agar kegiatan lebih baik dikemudian hari diperlukan adanya kritik dan
saran.Berikut kritik dan saran yang sekiranya bisa diperbaiki baik untuk siswa
maupun sekolah:
1. Siswa agaknya harus mematuhi jam perjalanan yang di buat oleh sekolah agar
perjalanan berjalan sesuai jadwal dan selalu menjaga nama baik sekolah.
2. Guru pendamping diharapkan lebih tegas lagi dalam memperingati siswa agar
lebih mematuhi jadwal perjalanan dan dapat mengontrol siswa.
[Type text] Page 37
3. kita sebagai generasi muda harus menadi generasi penerus bangsa dengan cara
giat belajar dan berlatih supaya menjadi siswa – siswi yang terampil dan
bertaqwa.
4. Kita sebagai warga negara harus menjaga dan melestarikan bdaya bangsa
dengan memelihara tempat – tempat bersejarah sebagai peninggalan nenek
moyang kita.
5. penulis berharap dengan berkembangnya kebudayaan barat di harapkan pada
rekan generasi muda mampu memilih dan menilia budaya yang masuk dan
berusaha mempertahankan kebudayaan bangsa sendiri.
[Type text] Page 38
Daftar Pustaka
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html
Bandung_West_Java_Java.html
April 2011 Cibaduyut.http://bandung.jacktour.com/2011/04/cibaduyut.html
MoerTjipto, Drs Borobudur, Pawon Dan Mendut, Kanisus Yogyakarta 1993
Soediman, Drs Borobudur Salah Satu Keajaiban Dunia Gramedia Yogyakarta, 1980
www .wikipedia .com .
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[Type text] Page 39
Lampiran
MUSEUM SANGIRAN
[Type text] Page 40
[Type text] Page 41
[Type text] Page 42
[Type text] Page 43
[Type text] Page 44
Candi Prambanan
Candi Borobudur
[Type text] Page 45
Grojogan Sewu
Goa JatiJajar
[Type text] Page 46
Asongan
[Type text] Page 47