laporan hasil kunjungan karya wisata xi a1

66
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN STUDY BUDAYA (GOMBONG, JOGJAKARTA DAN SOLO) Tanggal 03 Juni s/d 07 Juni 2013 Oleh XII IPA 1 1. Melinda Marta Ningtyas 2. Melindasari 3. Ni Nyoman Sri Eftiriana 4. Ollyngga Mirza Arumi 5. Rakha Alvian Oktafrizal Pembimbing Sribhawono,10 Juni 2013 Ketua Kelompok BAGUS WIDAYANI, S.Pd Ollyngga Mirza Arumi NIP. 19700620 199802 1 001 NIS.2809 Mengesahkan Kepala SMAN 1 Bandar Sribhawono, [Type text] Page 2

Upload: oing-mirza

Post on 10-Jul-2016

117 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN STUDY BUDAYA

(GOMBONG, JOGJAKARTA DAN SOLO)

Tanggal 03 Juni s/d 07 Juni 2013

Oleh XII IPA 1

1. Melinda Marta Ningtyas2. Melindasari3. Ni Nyoman Sri Eftiriana4. Ollyngga Mirza Arumi5. Rakha Alvian Oktafrizal

Pembimbing Sribhawono,10 Juni 2013

Ketua Kelompok

BAGUS WIDAYANI, S.Pd Ollyngga Mirza Arumi

NIP. 19700620 199802 1 001 NIS.2809

Mengesahkan

Kepala SMAN 1 Bandar Sribhawono,

Drs. KHAIRUL, M.M,M.Si

NIP. 19661205 199303 1007

[Type text] Page 2

Page 2: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

MOTTO

Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya

adalah sesuatu yang utama.

Contoh yang baik adalah nasehat terbaik (Fuller)

Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga

berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah.

(Kahlil Gibran)

Kejujuran adalah perhiasan jiwa yang lebih bercahaya daripada berlian.

Pengetahuan adalah mata uang yang digunakan di belahan dunia manapun.

Satu hal yang besar di mulai dengan hal-hal yang kecil dan simple.

[Type text] Page 3

Page 3: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

Kata Pengantar

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

kasih‐Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima, serta petunjuk‐Nya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam penyusunan

laporan karya tulis study wisata ini.

Dalam penyusunan tugas, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun

kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan tugas ini tidak lain berkat

bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, guru, teman-teman. Sehingga kendala-

kendala yang kami hadapi bisa teratasi.

Oleh karna itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kepala SMAN 1 Bandar Sribhawono Bapak Drs.Khairul,M.M.

2. Bapak Ibu Guru yang telah membimbing kami terutama Bapak Bagus

Widayani,S.Pd selaku guru pembimbing dalam penyusunan karya tulis ini.

3. Teman-teman siswa siswi SMAN 1 Bandar Sribhawono khususnya kelas XI.

Mengingat kami sebagai manusia biasa lepas dari kekurangan dan kesalahan,maka

apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini kami selaku penulis

memohon maaf. Semoga karya tulis ini memberi manfaat untuk teman-teman.

Harapan kami, semoga laporan karya wisata ini membawa manfaat bagi kita,

setidaknya untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang daerah Bayat

yang merupakan daerah kita sendiri

Wassalamualaikum wr.wb

BANDAR SRIBHAWONO, 10 Juni 2013

Penulis Kelompok III

[Type text] Page 4

Page 4: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. 2

HALAMAN MOTO............................................................................................ 3

KATA PENGANTAR........................................................................................ 4

DAFTAR ISI....................................................................................................... 5

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................. 6

1.1 Latar Belakang Kegiatan............................................................. 6

1.2 Tujuan kegiatan........................................................................... 6

BAB 2 LAPORAN HASIL KUNJUNGAN................................................ 7

2.1 Objek Wisata Gombang................................................................ 7

a. Goa Jati Jajar........................................................................... 8

2.2 Objek Wisata Jogjakarta............................................................... 9

a. Candi Borobudur.....................................................................9-17

b. Candi Prambana....................................................................17-29

c. Malioboro..............................................................................29-30

d. Pengrajin Grabah Kasongan...................................................30-32

2.3 Objek Wisata Solo........................................................................32

a. Sangiran..................................................................................32-34

b. Air Terjun Grojokan Sewu..............................................34-36

[Type text] Page 5

Page 5: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

BAB III PENUTUP......................................................................................... 37

1.1 Kesimpulan.................................................................................. 37

1.2 Saran............................................................................................ 38

Daftar Pustaka................................................................................................... 39

Lampiran.....................................................................................................40-47

[Type text] Page 6

Page 6: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1........................................................................................................................Latar

Belakang Kegiatan

Kelas XI IPA dan XI IPS SMAN 1 Bandar Sribhawono Lam-Tim mengadakan study

tour ke Bandung, Jogjakarta, dan Solo untuk menambah wawasan pengetahuan yung

lebih banyak. Selain ini siswa hanya mendapat pengetahuan dari sekolah,dan banyak

dari siswa yang tidak mengerti tentang sesuatu. Bisa kita ambil contoh, siswa yang

hanya mendeapatkan pelajaran sejarah tapi itu hanya dari guru namun mereka belum

melihat sejarahnya secara langsung, dan dengan di adakannya studytour akan lebih

menambah pengetahuan siswa.

1.2........................................................................................................................Tujua

n Kegiatan

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa-siswi mengenai kota

Bandung, Jogjakarta dan Solo serta objek-objek wisata sejarah maupun

rekreasi di kota Bandung, Jogjakarta, dan Solo.

2. Membekali siswa akan gambaran langsung suatu proses produksi suatu bidang

usaha atau perusahaan.

3. Melatih siswa dalam mempertanggung jawabkan pelaksanaan program

sekolah dalam bentuk laporan.

[Type text] Page 7

Page 7: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

4. Memenuhi tugas sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan di SMAN 1

Bandar Sribhawono, Lampung Timur.

BAB II

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN

2.1. Objek Wisata Gombang

1.Goa Jati Jajar

Gambaran Umum Goa Jatijajar

Goa Jatijajar terletak 21 km dari Gembong ke arah selatan atau 42 km dari

Kebumen ke arah barat, tepatnya terletak di Desa Jatijajar, Kecamatan Ayah,

Kabupaten Kebumen-Jawa Tengah.Goa Jatijajar dengan keadaan tanahnya yang

berupa tanah kapur atau yang disebut juga Kars, terletak di ketinggian 50 m di atas

permukaan laut, panjang Goa Jatijajar lebih dari 250 m, dan mempunyai lebar rata-

rata 15 m serta tingginya mencapai 12 m lebih.Suhu udara dari Goa Jatijajar yang

memiliki kedalaman 40 m ini berkisar antara 32°C-20°C ini memiliki bermacam-

macam jenis batuan, yang diantaranya : batu kapur, batu cadas, dan batu kalsit.

Asal Mula Goa Jatijajar

Goa Jatijajar ditemukan oleh Ki Jayamenawi pada tahun 1802, Konon diberi

nama Jatijajar karena pada saat ditemukan, terdapat dua buah pohon jati yang tumbuh

sejajar di depan pintu masuk goa.Sebelum Goa Jati Jajar digunakan sebagai objek

[Type text] Page 8

Page 8: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

wisata,banyak orang-orang yang masuk ke dalam Goa yang bertujuan untuk bertapa

atau bersemedi,mandi,serta mengambil air untuk dibawa pulang untuk keperluan

sehari-hari.

Pada saat itu banyak orang yang mengambil air dari Goa Jatijajar karena di dalam goa

itu terdapat beberapa sendang atau sungai bawah tanah.Berikut ini nama-nama sedang

yang terdapat di dalam Goa Jatijajar:

a)Sendang Puser Bumi c) Sendang Mawar

b) Sendang Jombor d) Sendang Kantil

Sendang Puser Bumi dan Sendang Jombor tempatnya masih alami, keadaan pada

sendang-sendang tersebut masih gelap dan mitosnya air dari Sendang Puser Bumi dan

Sendang Jombor dapat digunakan untuk segala macam tujuan menurut kepercayaan

masing-masing, sampai saat ini orang-orang di sekitar Goa Jatijajar masih banyak

yang mempercayai hal tersebut. Sedangkan Sendang Mawar dan Kantil keadaannya

sudah tidak alami, di kedua Sendang tersebut sudah banyak diperbarui oleh warga

sekitar, mitosnya barang siapa yang mandi atau mencuci muka menggunakan air dari

kedua sendang tersebut, orang itu akan awet muda.

Proses Terbentuknya Goa Jatijajar

A. Terbentuknya Goa Jatijajar di perkirakan karena ada beberapa kemungkinan

yang terjadi,yaitu:

Karna ada aliran sungai di bawah tanah.

Karna adanya tekanan endogen dari dalam bumi.

Karna pembentukannya stalagtit dan stalagmite.

[Type text] Page 9

Page 9: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

B. Terbentuknya sendang (sungai) bawah tanah pada goa karena adanya sungai

di permukan tanah yang masuk ke dalam tanah kapur dan mengakibatkan

pengikisan dan rongga di bawah tanah. Pada suatu permukaan yang lebih

rendah air akankeluar dari tanah dan membentuk suatu aliran sungai di

permukaan lagi.

C. Terbentuknya stalagtit dan stalagmite di dalam goa karena adanya rembesan

air hujan yang bereaksi dengan kalsium hidroksida yang lama-kelamaan akan

membentuk suatu endapan di langit-langit goa atau yang baisa disebut

stalagtit dan endapan di bawah permukaan goa atau stalagmite. Dalam

pembentukan stalagtit dan stalagmite, waktu yng di perlukan tidaklah cepat,

untuk bias membentuk suatu stalagmit dan stalagtit seperti yang terdapat pada

Goa Jatijajar diperlukan waktu hingga mencapai ratusan tahun, bahkan ribuan.

Manfaat Goa Jatijajar Bagi Masyarakat Sekitar

A. Dilihat Dari Segi Ekonomi

Objek wisata Goa Jatijajar merupakan salah satu dari 8 objek wisata yang

telah dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen. Goa Jatijajar

merupakan andalan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen, karena

±60% dari total pendapatan yang diperoleh daerah berasal dari objek

wisata Goa Jatijajar. Oleh karena itu objek wisata ini sangat vital bagi

pertumbuhan perekonomian masyarakat Kebumen.

[Type text] Page 10

Page 10: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

B. Dilihat Dari Segi SDA

Objek wisata Goa Jatijajar selain sebagai tempat penghasilan mayarakat

Kebumen ternyata mengandung SDA (Sumber Daya Alam) yang tinggi.Di

dalam Goa Jatijajar terdapat batu fosfat yang sangat berguna bagi

msyarakat Kebumen yang umumnya adalah petani.Batu fosfat adalah

senyawa yang terbentuk dari fosfor dan oksigen serta unsur-unsur

lainnya.Batuan ini terbentuk dari kotoran kelelawar yang sudah lama

bereaksi dengan batu kapur. Penambangan batu ini akan sangat membantu

sekali bagi para petani, karena batu ini merupakan senyawa asam yang

digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk buatan.

2.2. Objek Wisata Jogjakarta

1.Candi Borobudur

sejarah yang menuliskan tentang Candi Borobudur,dirikan tidaklah dapat di

ketahui secara pasti namun suatu perkiraan dapat di peroleh dengan tulisan

singkat yang di pahatkan di atas pigura relief kaki asli Candi Borobudur ( Karwa

Wibhangga ) menunjukan huruf sejenis dengan yang di dapatkan dari prasati di

akhir abad ke – 8 sampai awal abad ke – 9 dari bukti – bukti tersebut dapat di

tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di dirikan sekitar tahun 800 M.

Kesimpulan tersebut di atas itu ternyata sesuai benar dengan dengan kerangka

sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sejrah yang berada di daerah jawa

tengah paa khususnya periode antara abad ke – 8 dan pertengahan abad ke – 9 di

terkenal dengan abad Emas Wangsa Syailendra kejayaan ini di tandai di

[Type text] Page 11

Page 11: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

bangunnya sejumlah besar candi yang di lereng – lereng gunung kebanyakan

berdiri khas bangunan hindu sedangkan yang bertebaran di dataran – dataran

adaaalah khas bangunan Budha tapi ada juga sebagian khas Hindu

Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di bangun

oleh wangsa Syailendra yang terkenal dalam sejarah karena karena usaha untuk

menjungjung tinggi dan mengagungkan agama Budha Mahayana.

Penyelamatan I

Semenjak Candi Borobudur di temukan dimulailah usaha perbaikan dan

pemugaran kembali bangunan Candi Borobudur mula – mula hanya dilakukan

secara kecil – kecilan serta pembuatan gambar – gambar dan photo – photo

reliefnya. Pemugaran Candi Borobudur yang pertam kali di adakan pada tahun

1907 M – 1911 M di bawah pimpinan Th Van erf dengan maksudnya adalah

untuk menghindari kerusakan – kerusakan yang lebih besar lagi dari bangunan

Candi Borobudur walaupun banyak bagian tembok atau dinding – dinding

terutam tingkat tiga dari bawah sebelah Barat Laut, Utara dan Timur Laut yang

masih tampak miring dan sangat mengkhawatirkan bagi para pengunjungmaupun

bangunannya sendiri namun pekerjaan Van Erp tersebut untuk sementara Candi

Borobudur dapat dsi selamatkan dari kerusakan yang lebih besar.

Mengenai gapura – gapura hanya beberapa saja yang telah di kerjakan masa itu

telah mengembalikan kejayaan masa silam, namun juga perlu di sadari bahwa

tahun – tahun yang di lalui borobudur selama tersembunyi di semak – semak

secara tidak langsung telah menutupi adan melindungi dari cuaca buruk yang

[Type text] Page 12

Page 12: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

mungkin dapat merusak bangunan Candi Borobudur, Van Erp berpendapat miring

dan meleseknya dinding – dinding dari bangunan itu tidak sangat membahayakan

bangunan itu, Pendapat itu sampai 50 tahun kemudian memang tidak salah akan

tetapi sejak tahun 1960 M pendapat Tn Vanerf itu mulai di ragukan dan di

khawatirkan akan ada kerusakan yang lebih parah.

Bangunan Candi Borobudur

A.Uraian Banguan Candi Borobudur

Candi Borobudur di bangun mengunakan batu Adhesit sebanyak 55.000 M3

bangunan Candi Borobudur berbentuk limas yang berundak – undak dengan tangga

naik pada ke – 4 sisinya ( Utara, selatan, Timur Dan Barat ) pada Candi Borobudur

tidak ada ruangan di mana orang tak bisa masuk melainkan bisa naik ke atas saja.

Lebar bangunan Candi Borobudur 123 M

Panjang bangunan Candi Borobudur 123 M

Pada sudut yang membelok 113 M

Dan tinggi bangunan Candi Borobudur 30.5 M

Pada kaki yang asli di di tutup oleh batu Adhesit sebanyak 12.750 M3 sebagai selasar

undaknya.

Candi Borobudur merupakan tiruan dari kehidupan pada alam semesta yang terbagi

ke dalam tiga bagian besar di antaranya :

1. Kamadhatu: Sama dengan alam bawah atau dunia hasrat dalam dunia ini manusia

[Type text] Page 13

Page 13: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

terikat pada hasrat bahkan di kusai oleh hasrat kemauan dan hawa nafsu, Relief –

relief ini terdapat pada bagian kaki candi asli yang menggambarkan adegan – adegan

Karmawibangga ialah yang melukiskan hukum sebab akibat.

2. Rupadhatu: Sama dengan alam semesta antara dunia rupa dalam hal manusia telah

meninggalkan segala urusan keduniawian dan meninggalkan hasrat dan kemauan

bagian ini terdapat pada lorong satu sampai lorong empat

3. Arupadhatu: Sama dengan alam atas atau dunia tanpa rupa yaitu tempat para dewa

bagian ini terdapat pada teras bundar ingkat I, II, dan III beserta Stupa Induk.

B. Patung

Di dalam bangunan Budha terdapat patung – patung Budha berjumlah 504 buah

diantaranya sebagai berikut:

Patung Budha yang terdapat pada relung – relung : 432 Buah

Sedangkan pada teras – teras I, II, III berjumlah : 72 Buah

Jumlah : 504 Buah

Agar lebih jelas susunan – susunan patung Budha pada Budha sebagai berikut:

1. Langkah I Teradapat : 104 Patung Budha

2. Langkah II Terdapat : 104 Patung Budha

3. Langkah III Terdapat : 88 Patung Budha

4. Langkah IV Terdapat : 22 Patung Budha

5. Langkah V Terdapat : 64 Patung Budha

6. Teras Bundar I Terdapat : 32 Patung Budha

[Type text] Page 14

Page 14: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

7. Teras Bundar II Terdapat : 24 Patung Budha

8. Teras Bundar III Terdapat : 16 Patung Budha

Jumlah : 504 Patung Budha

Sekilas patung Budha itu tampak serupa semuanya namun sesunguhnya ada juga

perbedaannya perbedaan yang sangat jelas dan juga yang membedakan satu sama

lainya adalah dalam sikap tangannyayang di sebut Mudra dan merupakan ciri khas

untuk setiap patung sikap tangan patung Budha di Candi Borobudur ada 6 macam

hanya saja karena macam oleh karena macam mudra yang di miliki menghadap

semua arah (Timur Selatan Barat dan Utara) pada bagian rupadhatu langkah V

maupun pada bagian arupadhatu pada umumnya menggambarkan maksud yang sama

maka jumlah mudra yang pokok ada 5 kelima mudra it adalah Bhumispara – Mudra

Wara – Mudra, Dhayana – Mudra, Abhaya – Mudra, Dharma Cakra – Mudra.

C. Patung Singa

Pada Candi Borobudur selain patung Budha juga terdapat patung singa jumlah patung

singa seharusnya tidak kurang dari 32 buah akan tetapi bila di hitung sekarang

jumlahnya berkurang karena berbagai sebab satu satunya patung singa besar berada

pada halaman sisi Barat yang juga menghadap ke barat seolah – olah sedang menjaga

bangunan Candi Borobudur yang megah dan anggun.

[Type text] Page 15

Page 15: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

D. Stupa

- Stupa Induk

Berukuran lebih besar dari stupa – stupa lainya dan terletak di tengah – tengah paling

atas yang merupakan mhkota dari seluruh monumen bangunan Candi Borobudur,

garis tengah Stupa induk + 9.90 M puncak yang tertinggi di sebut pinakel / Yasti

Cikkara, terletak di atas Padmaganda dan juga trletak di garis Harmika.

- Stupa Berlubang / Terawang

Yang dimaksud stupa berlubang atau terawang ialah Stupa yang terdapat pada teras I,

II, III di mana di dalamnya terdapat patung Budha.

Di Candi Borobudur jumlah stupa berlubang seluruhnya 72 Buah, stupa – stupa

tersebut berada pada tingkat Arupadhatu

Teras I terdapat 32 Stupa

Teras II terdapat 24 Stupa

Teras III terdapat 16 Stupa

Jumlah 72 Stupa

- Stupa kecil

Stupa kecil berbentuk hampir sama dengan stupa yang lainya hanya saja

perbedaannya yang menojol adalah ukurannya yang lebih kecil dari stupa yang

lainya, seolah – olah menjadi hiasan bangunan Candi Borobudur keberadaanstupa ini

menempati relung – relung pada langkah ke II saampai langkah ke V sedangkan pada

[Type text] Page 16

Page 16: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

langkah I berupa Keben dan sebagian berupa Stupa kecil jumlah stupa kecil ada 1472

Buah.

E. Relief

Relief Karmawibhangga bagian yang terlihat sekarang ini tidaklah sebagaimana

bangunan aslinya karena alasan teknis maupun yang lainya maka candi di buatkan

batu tambahan sebagai penutup

Relief Karmawibhanga yang terdapat pada bagian Kamadhatu berjumlah 160 buah

pigura yang secara jelas menggambarkan tentang hawa nafsu dan kenikmatan serta

akibat perbuatan dosa dan juga hukuman yang di terima tetapi ada juga perbuatan

baik serta pahalanya.

Yang di perlihatkan pada relief – relief itu antara lain:

- Gambaran mengenai mulut – mulut yang usil orang yang suka mabuk – mabukan

perbuatan – perbuatan lain yang mengakibatkan suatu dosa.

- Perbuatan terpuji, gambaran mengenai orang yang suka menolong Ziarah ke tempat

suci bermurah hati kepada sesama dan lain – lain yang mengakibatkan orang

mendapat ketentraman hidup.

2. Candi Prambanan

Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah kompleks candi Hindu

terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini

dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa

[Type text] Page 17

Page 17: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah.

Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha

(bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang

utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang

menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.Candi ini terletak di

desa Prambanan, pulau Jawa, kurang lebih 20 kilometer timur Yogyakarta, 40

kilometer barat Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan

antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang

terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan

Klaten.Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO , candi Hindu

terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur

bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada

umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47

meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil.Sebagai

salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik

kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai

dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan

dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, di masa kerajaan Medang Mataram.

[Type text] Page 18

Page 18: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

Pembangunan

Beberapa sejarawan lama menduga bahwa pembangunan candi agung Hindu ini

untuk menandai kembali berkuasanya keluarga Sanjaya atas Jawa, hal ini terkait teori

wangsa kembar berbeda keyakinan yang saling bersaing; yaitu wangsa Sanjaya

penganut Hindu dan wangsa Sailendra penganut Buddha. Pastinya, dengan

dibangunnya candi ini menandai bahwa Hinduisme aliran Saiwa kembali mendapat

dukungan keluarga kerajaan, setelah sebelumnya wangsa Sailendra cenderung lebih

mendukung Buddha aliran Mahayana. Hal ini menandai bahwa kerajaan Medang

beralih fokus dukungan keagamaanya, dari Buddha Mahayana ke pemujaan terhadap

Siwa.

Bangunan ini pertama kali dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan dan

secara berkelanjutan disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan raja

Balitung Maha Sambu. Berdasarkan prasasti Siwagrha berangka tahun 856 M,

bangunan suci ini dibangun untuk memuliakan dewa Siwa, dan nama asli bangunan

ini dalam bahasa Sanskerta adalah Siwagrha (Sanskerta:Shiva-grha yang berarti:

'Rumah Siwa') atau Siwalaya (Sanskerta:Shiva-laya yang berarti: 'Ranah Siwa' atau

'Alam Siwa'). Dalam prasasti ini disebutkan bahwa saat pembangunan candi

Siwagrha tengah berlangsung, dilakukan juga pekerjaan umum perubahan tata air

untuk memindahkan aliran sungai di dekat candi ini. Sungai yang dimaksud adalah

sungai Opak yang mengalir dari utara ke selatan sepanjang sisi barat kompleks candi

[Type text] Page 19

Page 19: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

Prambanan. Sejarawan menduga bahwa aslinya aliran sungai ini berbelok

melengkung ke arah timur, dan dianggap terlalu dekat dengan candi sehingga erosi

sungai dapat membahayakan konstruksi candi. Proyek tata air ini dilakukan dengan

membuat sodetan sungai baru yang memotong lengkung sungai dengan poros utara-

selatan sepanjang dinding barat di luar kompleks candi. Bekas aliran sungai asli

kemudian ditimbun untuk memberikan lahan yang lebih luas bagi pembangunan

deretan candi perwara (candi pengawal atau candi pendamping).

Beberapa arkeolog berpendapat bahwa arca Siwa di garbhagriha (ruang utama) dalam

candi Siwa sebagai candi utama merupakan arca perwujudan raja Balitung, sebagai

arca pedharmaan anumerta beliau. Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat

candi ini berdiri, diduga merupakan perubahan nama dialek bahasa Jawa dari "Para

Brahman", yang mungkin merujuk kepada masa jaya candi ini yang dahulu dipenuhi

oleh para brahmana.candi Prambanan berfungsi sebagai candi agung Kerajaan

Mataram, tempat digelarnya berbagai upacara penting kerajaan. Pada masa puncak

kejayaannya, sejarawan menduga bahwa ratusan pendeta brahmana dan murid-

muridnya berkumpul dan menghuni pelataran luar candi ini untuk mempelajari kitab

Weda dan melaksanakan berbagai ritual dan upacara Hindu.

Diterlantarkan

Sekitar tahun 930-an, ibu kota kerajaan berpindah ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok,

yang mendirikan Wangsa Isyana. Penyebab kepindahan pusat kekuasaan ini tidak

[Type text] Page 20

Page 20: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

diketahui secara pasti. Akan tetapi sangat mungkin disebabkan oleh letusan hebat

Gunung Merapi yang menjulang sekitar 20 kilometer di utara candi Prambanan.

Kemungkinan penyebab lainnya adalah peperangan dan perebutan kekuasaan. Setelah

perpindahan ibu kota, candi Prambanan mulai terlantar dan tidak terawat, sehingga

pelan-pelan candi ini mulai rusak dan runtuh.Bangunan candi ini diduga benar-benar

runtuh akibat gempa bumi hebat pada abad ke-16. Meskipun tidak lagi menjadi pusat

keagamaan dan ibadah umat Hindu, candi ini masih dikenali dan diketahui

keberadaannya oleh warga Jawa yang menghuni desa sekitar. Candi-candi serta

arca Durga dalam bangunan utama candi ini mengilhami dongeng rakyat Jawa yaitu

legenda Rara Jonggrang. Setelah perpecahan Kesultanan Mataram pada tahun 1755,

reruntuhan candi dan sungai Opak di dekatnya menjadi tanda pembatas antara

wilayah Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta (Solo).

Penemuan kembali

Penduduk lokal warga Jawa di sekitar candi sudah mengetahui keberadaan candi ini.

Akan tetapi mereka tidak tahu latar belakang sejarah sesungguhnya, siapakah raja dan

kerajaan apa yang telah membangun monumen ini. Sebagai hasil imajinasi, rakyat

setempat menciptakan dongeng lokal untuk menjelaskan asal-mula keberadaan candi-

candi ini; diwarnai dengan kisah fantastis mengenai raja raksasa, ribuan candi yang

dibangun oleh makhluk halus jin dan dedemit hanya dalam tempo satu malam, serta

putri cantik yang dikutuk menjadi arca. Legenda mengenai candi Prambanan dikenal

[Type text] Page 21

Page 21: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

sebagai kisah Rara Jonggrang.Pada tahun 1733, candi ini ditemukan oleh CA. Lons

seorang berkebangsaan Belanda. Candi ini menarik perhatian dunia ketika pada masa

pendudukan Britania atas Jawa. Ketika itu Colin Mackenzie, seorang surveyor

bawahan Sir Thomas Stamford Raffles, menemukan candi ini. Meskipun Sir Thomas

kemudian memerintahkan penyelidikan lebih lanjut, reruntuhan candi ini tetap

terlantar hingga berpuluh-puluh tahun. Penggalian tak serius dilakukan sepanjang

1880-an yang sayangnya malah menyuburkan praktek penjarahan ukiran dan batu

candi. Kemudian pada tahun 1855 Jan Willem IJzerman mulai membersihkan dan

memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik candi. Beberapa saat kemudian

Isaäc Groneman melakukan pembongkaran besar-besaran dan batu-batu candi

tersebut ditumpuk secara sembarangan di sepanjang Sungai Opak. Arca-arca dan

relief candi diambil oleh warga Belanda dan dijadikan hiasan taman, sementara warga

pribumi menggunakan batu candi untuk bahan bangunan dan pondasi rumah.

Pemugaran

Pemugaran dimulai pada tahun 1918, akan tetapi upaya serius yang sesungguhnya

dimulai pada tahun 1930-an. Pada tahun 1902-1903, Theodoor van Erp memelihara

bagian yang rawan runtuh. Pada tahun 1918-1926, dilanjutkan oleh Jawatan

Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di bawah P.J. Perquin dengan cara yang lebih

sistematis sesuai kaidah arkeologi. Sebagaimana diketahui para pendahulunya

melakukan pemindahan dan pembongkaran beribu-ribu batu secara sembarangan

[Type text] Page 22

Page 22: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

tanpa memikirkan adanya usaha pemugaran kembali. Pada tahun 1926 dilanjutkan De

Haan hingga akhir hayatnya pada tahun 1930. Pada tahun 1931 digantikan oleh Ir.

V.R. van Romondt hingga pada tahun 1942 dan kemudian diserahkan kepemimpinan

renovasi itu kepada putra Indonesia dan itu berlanjut hingga tahun 1993.Upaya

renovasi terus menerus dilakukan bahkan hingga kini. Pemugaran candi Siwa yaitu

candi utama kompleks ini dirampungkan pada tahun 1953 dan diresmikan oleh

Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno . Banyak bagian candi yang direnovasi,

menggunakan batu baru, karena batu-batu asli banyak yang dicuri atau dipakai ulang

di tempat lain. Sebuah candi hanya akan direnovasi apabila minimal 75% batu asli

masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil yang tak dibangun ulang dan

hanya tampak fondasinya saja.Kini, candi ini termasuk dalam Situs Warisan Dunia

yang dilindungi oleh UNESCO, status ini diberikan UNESCO pada tahun 1991. Kini,

beberapa bagian candi Prambanan tengah direnovasi untuk memperbaiki kerusakan

akibat gempa Yogyakarta 2006. Gempa ini telah merusak sejumlah bangunan dan

patung.

Peristiwa kontemporer

Pada awal tahun 1990-an pemerintah memindahkan pasar dan kampung yang

merebak secara liar di sekitar candi, menggusur kawasan perkampungan dan sawah di

sekitar candi, dan memugarnya menjadi taman purbakala. Taman purbakala ini

meliputi wilayah yang luas di tepi jalan raya Yogyakarta-Solo di sisi selatannya,

[Type text] Page 23

Page 23: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

meliputi seluruh kompleks candi Prambanan, termasuk Candi Lumbung, Candi

Bubrah, dan Candi Sewu di sebelah utaranya. Pada tahun 1992 Pemerintah Indonesia

Perusahaan milik negara, Persero PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan,

dan Ratu Boko. Badan usaha ini bertugas mengelola taman wisata purbakala di

Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, serta kawasan sekitarnya. Prambanan adalah

salah satu daya tarik wisata terkenal di Indonesia yang banyak dikunjungi wisatawan

dalam negeri ataupun wisatwan mancanegara.

Tepat di seberang sungai Opak dibangun kompleks panggung dan gedung

pertunjukan Trimurti yang secara rutin menggelar pertunjukan Sendratari Ramayana.

Panggung terbuka Trimurti tepat terletak di seberang candi di tepi Barat sungai Opak

dengan latar belakang Candi Prambanan yang disoroti cahaya lampu. Panggung

terbuka ini hanya digunakan pada musim kemarau, sedangkan pada musim

penghujan, pertunjukan dipindahkan di panggung tertutup. Tari Jawa Wayang orang

Ramayana ini adalah tradisi adiluhung keraton Jawa yang telah berusia ratusan tahun,

biasanya dipertunjukkan di keraton dan mulai dipertunjukkan di Prambanan pada saat

bulan purnama sejak tahun 1960-an. Sejak saat itu Prambanan telah menjadi daya

tarik wisata budaya dan purbakala utama di Indonesia.Setelah pemugaran besar-

besaran tahun 1990-an, Prambanan juga kembali menjadi pusat ibadah agama Hindu

di Jawa. Kebangkitan kembali nilai keagamaan Prambanan adalah karena terdapat

cukup banyak masyarakat penganut Hindu, baik pendatang dari Bali atau warga Jawa

yang kembali menganut Hindu yang bermukim di Yogyakarta, Klaten dan sekitarnya.

[Type text] Page 24

Page 24: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

Tiap tahun warga Hindu dari provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta berkumpul di

candi Prambanan untuk menggelar upacara pada hari suci Galungan, Tawur Kesanga,

dan Nyepi.

Pada 27 Mei 2006 gempa bumi dengan kekuatan 5,9 pada skala Richter (sementara

United States Geological Survey melaporkan kekuatan gempa 6,2 pada skala Richter)

menghantam daerah Bantul dan sekitarnya. Gempa ini menyebabkan kerusakan hebat

terhadap banyak bangunan dan kematian pada penduduk sekitar. Gempa ini berpusat

pada patahan tektonik Opak yang patahannya sesuai arah lembah sungai Opak dekat

Prambanan. Salah satu bangunan yang rusak parah adalah kompleks Candi

Prambanan, khususnya Candi Brahma. Foto awal menunjukkan bahwa meskipun

kompleks bangunan tetap utuh, kerusakan cukup signifikan. Pecahan batu besar,

termasuk panil-panil ukiran, dan kemuncak wajra berjatuhan dan berserakan di atas

tanah. Candi-candi ini sempat ditutup dari kunjungan wisatawan hingga kerusakan

dan bahaya keruntuhan dapat diperhitungkan. Balai arkeologi Yogyakarta

menyatakan bahwa diperlukan waktu berbulan-bulan untuk mengetahui sejauh mana

kerusakan yang diakibatkan gempa ini. Beberapa minggu kemudian, pada tahun 2006

situs ini kembali dibuka untuk kunjungan wisata. Pada tahun 2008, tercatat sejumlah

856.029 wisatawan Indonesia dan 114.951 wisatawan mancanegara mengunjungi

Prambanan. Pada 6 Januari 2009 pemugaran candi Nandi selesai. Pada tahun 2009,

ruang dalam candi utama tertutup dari kunjungan wisatawan atas alasan keamanan.

[Type text] Page 25

Page 25: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

Arsitektur

candi Prambanan berpedoman kepada tradisi arsitektur Hindu yang berdasarkan kitab

Wastu Sastra. Denah candi megikuti pola mandala, sementara bentuk candi yang

tinggi menjulang merupakan ciri khas candi Hindu. Prambanan memiliki nama asli

Siwagrha dan dirancang menyerupai rumah Siwa, yaitu mengikuti bentuk gunung

suci Mahameru, tempat para dewa bersemayam. Seluruh bagian kompleks candi

mengikuti model alam semesta menurut konsep kosmologi Hindu, yakni terbagi atas

beberapa lapisan ranah, alam atau Loka.

Seperti Borobudur, Prambanan juga memiliki tingkatan zona candi, mulai dari yang

kurang suci hingga ke zona yang paling suci. Meskipun berbeda nama, tiap konsep

Hindu ini memiliki sandingannya dalam konsep Buddha yang pada hakikatnya

hampir sama. Baik lahan denah secara horisontal maupun vertikal terbagi atas tiga

zona.

Bhurloka (dalam Buddhisme: Kamadhatu), adalah ranah terendah makhluk

yang fana; manusia, hewan, juga makhluk halus dan iblis. Di ranah ini

manusia masih terikat dengn hawa nafsu, hasrat, dan cara hidup yang tidak

suci. Halaman terlar dan kaki candi melambangkan ranah bhurloka.

Bhuwarloka (dalam Buddhisme: Rupadhatu), adalah alam tegah, tempat

orang suci, resi, pertapa, dan dewata rendahan. Di alam ini manusia mulai

[Type text] Page 26

Page 26: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

melihat cahaya kebenaran. Halaman tengah dan tubuh candi melambangkan

ranah bhuwarloka.

Swarloka (dalam Buddhisme: Arupadhatu), adalah ranah trtinggi sekaligus

tersuci tempat para dewa bersemayam, juga disebut swargaloka. Halaman

dalam dan atap candi melambangkan ranah swarloka. Atap candi-candi di

kompleks Prambanan dihiasi dengan kemuncak mastaka berupa ratna

(Sanskerta: permata), bentuk ratna Prambanan merupakan modifikasi bentuk

wajra yang melambangkan intan atau halilintar. Dalam arsitektur Hindu Jawa

kuno, ratna adalah sandingan Hindu untuk stupa Buddha, yang berfungsi

sebagai kemuncak atau mastaka candi.

Relief

1. Ramayana dan Krishnayana

Candi ini dihiasi relief naratif yang menceritakan epos Hindu; Ramayana dan

Krishnayana. Relif berkisah ini diukirkan pada dinding sebelah dalam pagar langkan

sepanjang lorong galeri yang mengelilingi tiga candi utama. Relief ini dibaca dari

kanan ke kiri dengan gerakan searah jarum jam mengitari candi. Hal ini sesuai

dengan ritual pradaksina, yaitu ritual mengelilingi bangunan suci searah jarum jam

oleh peziarah. Kisah Ramayana bermula di sisi timur candi Siwa dan dilanjutkan ke

candi Brahma temple. Pada pagar langkan candi Wisnu terdapat relief naratif

[Type text] Page 27

Page 27: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

Krishnayana yang menceritakan kehidupan Krishna sebagai salah satu awatara

Wishnu.

Relief Ramayana menggambarkan bagaimana Shinta, istri Rama, diculik oleh

Rahwana. Panglima bangsa wanara (kera), Hanuman, datang ke Alengka untuk

membantu Rama mencari Shinta. Kisah ini juga ditampilkan dalam Sendratari

Ramayana, yaitu pagelaran wayang orang Jawa yang dipentaskan secara rutin di

panggung terbuka Trimurti setiap malam bulan purnama. Latar belakang panggung

Trimurti adalah pemandangan megah tiga candi utama yang disinari cahaya lampu.

2. Lokapala, Brahmana, dan Dewata

Di seberang panel naratif relief, di atas tembok tubuh candi di sepanjang galeri dihiasi

arca-arca dan relief yang menggambarkan para dewata dan resi brahmana. Arca

dewa-dewa lokapala, dewa surgawi penjaga penjuru mata angin dapat ditemukan di

candi Siwa. Sementara arca para brahmana penyusun kitab Weda terdapat di candi

Brahma. Di candi Wishnu terdapat arca dewata yang diapit oleh dua apsara atau

bidadari kahyangan.

3. Panil Prambanan: Singa dan Kalpataru

Di dinding luar sebelah bawah candi dihiasi oleh barisan relung (ceruk) yang

menyimpan arca singa diapit oleh dua panil yang menggambarkan pohon hayat

kalpataru. Pohon suci ini dalam mitologi Hindu-Buddha dianggap pohon yang dapat

[Type text] Page 28

Page 28: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

memenuhi harapan dan kebutuhan manusia. Di kaki pohon Kalpataru ini diapit oleh

pasangan kinnara-kinnari (hewan ajaib bertubuh burung berkepala manusia), atau

pasangan hewan lainnya, seperti burung, kijang, domba, monyet, kuda, gajah, dan

lain-lain. Pola singa diapit kalpataru adalah pola khas yang hanya ditemukan di

Prambanan, karena itulah disebut "Panil Prambanan".

3. Malioboro

Tidak lengkap rasanya jika berkunjung ke Yogyakarta tanpa pergi ke jalan yang satu

ini yaitu Jl. Malioboro dengan panjang kurang lebih 2 km dari pintu perlintasan KA Stasiun

Tugu sampai Kraton Kasunanan Yogyakarta. Kata malioboro sendiri berasal dari bahasa

Sansekerta yang berarti “Karangan Bunga” kenapa disebut demikian, karena dulu jalan ini

merupakan salah satu rute dalam setiap acara yang diadakan kraton dan jalan sepanjang 1 km

ini akan dipenuhi dengan karangan bunga. Gelaran yang berlangsung antara lain Jogja Java

Carnival bulan Oktober, Pekan Budaya Tionghoa tiap Imlek, Festival Kesenian Yogyakarta

Juni – Juli, Karnaval Malioboro, dsb.

Jalan yang sudah dikenal oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara

ini mempunyai suasana khas Jogja, dimana Kita bisa makan di warung atau rumah makan

dengan “Lesehan” ditemani suara motor berseliweran dan tidak kalah unik bisa

[Type text] Page 29

Page 29: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

mendengarkan pengamen dengan lagu “Yogyakarta” milik Kla Project. Produk yang dijual

merupakan produk khas jogja seperti baju, sandal, sepatu, sovenir-sovenir kecil, wayang, dsb.

Dapat Kita peroleh dengan kisaran harga Rp 10000,- sampai Rp 30000,- untuk baju, sandal

dan sepatu harga tersebut juga bisa kurang apabila Anda pandai bernegosiasi dengan

pedagang.

Untuk makanan khas Jojga sendiri Anda lebih baik membeli di pusat oleh-oleh khas jogja

agar makanan yang Anda beli terjamin tanggal kadaluarsanya. Di tempat ini juga

menyediakan andong maupun becak untuk menemani Anda berkeliling di kota Gudeg dengan

kisaran harga minimal Rp 5000,-. Untuk pengunjung yang menggunakan bus pariwisata

sudah disediakan tempat khusus untuk lapangan parkir bus dari berbagai daerah, dan Anda

juga tidak perlu kuatir akan terlambat masuk kedalam bus karena terlalu asyik menawar

berbagai barang karena pengelola menyediakan pos yang berfungsi untuk memanggil para

wisatawan dengan microphone agar tidak ada yang tertingal bus.

4. Pengrajin Grabah Kasongan

Kasongan adalah nama daerah tujuan wisata di wilayah kabupaten Bantul,

Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal dengan hasil kerajinan gerabahnya.

Tempat ini tepatnya terletak di daerah pedukuhan Kajen, desa Bangunjiwo,

kecamatan Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, (~ S 7.846567° - E

110.344468°) sekitar 6 km dari Alun-alun Utara Yogyakarta ke arah Selatan.

[Type text] Page 30

Page 30: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

Sejarah

Kasongan mulanya merupakan tanah pesawahan milik penduduk desa di

selatan Yogyakarta. Pada Masa Penjajahan Belanda di Indonesia, di daerah

pesawahan milik salah satu warga tersebut ditemukan seekor kuda yang mati. Kuda

tersebut diperkirakan milik Reserse Belanda. Karena saat itu Masa Penjajahan

Belanda, maka warga yang memiliki tanah tersebut takut dan segera melepaskan hak

tanahnya yang kemudian tidak diakuinya lagi. Ketakutan serupa juga terjadi pada

penduduk lain yang memiliki sawah di sekitarnya yang akhirnya juga melepaskan hak

tanahnya. Karena banyaknya tanah yang bebas, maka penduduk desa lain segera

mengakui tanah tersebut. Penduduk yang tidak memiliki tanah tersebut kemudian

beralih profesi menjadi seorang pengrajin keramik yang mulanya hanya mengempal-

ngempal tanah yang tidak pecah bila disatukan. Sebenarnya tanah tersebut hanya

digunakan untuk mainan anak-anak dan perabot dapur saja. Namun, karena

ketekunan dan tradisi yang turun temurun, Kasongan akhirnya menjadi Desa Wisata

yang cukup terkenal.Sejak tahun 1971-1972, Desa Wisata Kasongan mengalami

kemajuan cukup pesat. Sapto Hudoyo (seorang seniman besar Yogyakarta)

membantu mengembangkan Desa Wisata Kasongan dengan membina masyarakatnya

yang sebagian besar pengrajin untuk memberikan berbagai sentuhan seni dan

komersil bagi desain kerajinan gerabah sehingga gerabah yang dihasilkan tidak

menimbulkan kesan yang membosankan dan monoton, namun dapat memberikan

[Type text] Page 31

Page 31: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

nilai seni dan nilai ekonomi yang tinggi. Keramik Kasongan dikomersilkan dalam

skala besar oleh Sahid Keramik sekitar tahun 1980an.

Desa Wisata

Hasil kerajinan dari gerabah yang diproduksi oleh Kasongan pada umumnya

berupa guci dengan berbagai motif (burung merak, naga, bunga mawar dan banyak

lainnya), pot berbagai ukuran (dari yang kecil hingga seukuran bahu orang dewasa),

souvenir, pigura, hiasan dinding, perabotan seperti meja dan kursi, dll. Namun

kemudian produknya berkembang bervariasi meliputi bunga tiruan dari daun pisang ,

perabotan dari bambu, topeng-topengan dan masih banyak yang lainnya. Hasil

kerajinan tersebut berkualitas bagus dan telah diekspor ke mancanegara seperti Eropa

dan Amerika. Biasanya desa ini sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan.

2.3. Objek Wisata Solo

1.Sangiran(Denah Museum)

[Type text] Page 32

Page 32: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

Manusia modern adalah spesies yang langka kalau bukan satu-satunya.

Hanya manusia yang dapat berbahasa, menciptakan teknologi, berkarya seni,

memiliki ilmu pengetahuan dan belajar dari masa lampau.

Dengan kata lain, species satu-satunya yang menghasilkan budaya.

Sejarah evolusi manusia mengajarkan pada kita, bahwa semua keunggulan itu adalah

hasil suatu proses panjang yang terjalin oleh keberuntungan, kecerdasan dan

keberhasilan manusia menjalin hubungan sosial.

Karena itu, hakekat kemanusiaan tidak terletak pada keberhasilannya memenuhi

kebutuhan ragawi, tetapi justru pada kemampuan manusia untuk belajar terus

memelihara kepedulian sosial, saling menghormati, tenggang rasa dan memiliki cinta

kasih. Itulah yang membedakan manusia dengan mahluk lain.

Hubungan Museum Manusia Purba Sangiran Dengan IPTEK

Siswa dapat mengetahui sejarah Manusia modern dengan mengunjungi museum

“The Homeland of Java Man”, Sangiran.Memberikan semangat untuk tetap.Siswa

dapat secara mudah mengenal species satu-satunya yang menghasilkan budaya.

Persepsi Masyuarakat Terhadap Museum

Bagi masyarakat, museum merupakan tempat peninggalan benda-benda bersejarah, di

mana benda benda tersebut di simpan dan di rawat dengan baik agar tidak rusak. Museum

juga dapat di jadikan sebagai tempat wisata maupun tempat belajar untuk mengetahui

perkembangan jaman dengan melakukan pengamatan langsung di tempat tersebut. Selain itu

[Type text] Page 33

Page 33: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

museum juga di jadikan sebagai pelestarian budaya daerah setempat yang di anggap penting

untuk kelanjutan generasi di masa mendatang. Sehingga meraka dapat menikmati bahkan

melestarikan kebudayaanya di negeri kita, indonesia tercinta ini.

2. Air Terjun Grojogan Sewu

Tawangmangu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Karanganyar, Jawa

Tengah.Kecamatan ini ternama karena merupakan daerah wisata yang sangat sejuk.

Tawangmangu dikenal sebagai obyek wisata pegunungan di lereng barat Gunung

Lawu yang bisa ditempuh dengan kendaraan darat selama sekitar satu jam dari Kota

Surakarta (Solo). Tempat ini sejak masa kolonial Belanda telah menjadi tempat

berwisata.Obyek tujuan wisata utama adalah air terjunGrojogan Sewu (tinggi 81

m).Di tempat tetirah ini tersedia berbagai sarana pendukung wisata seperti kolam

renangdan berbagai bentuk penginapan.Dari Tawangmangu dapat dimulai pendakian

ke puncak Gunung Lawu (Pos Cemorokandang).Selain itu, dari sini terdapat jalan

tembus yang menuju ke Telaga Sarangan di Magetan lewat Cemorosewu.

Tawangmangu berada pada arel pegunungan yang subur dikelilingi oleh hutan dan

perbukitan. Namun demikian kota kecil ini telah terkenal hingga ke manca negara

karena kawasan ini merupakan obyek pariwisata yang cocok untuk dijadikan pilihan

saat berlibur maupun berdarma wisata.

[Type text] Page 34

Page 34: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

Selain udaranya yang sejuk, keindahan alam di sekitarnya tidak kalah menarik

dengan kawasan lain di indonesia, terlebih lagi didaerah ini terkenal dengan produksi

pertanian penghasil sayur mayur selain dari keberadaan obyek wisata Air Terjun

Grojokan Sewu. Tawangmangu sendiri telah menjadi pilihan bagi orang-orang

perkotaan untuk membangun villa-villa, maupun berinvestasi dengan mendirikan

hotel-hotel & penginapan.

Untuk mendukung kemudahan dalam mengakses daerah ini, pemerintah telah

mengusahakan perbaikan jalur transportasi dengan melakukan perawatan jalan dan

pembangunan jalan baru lintas propinsi dari Tawangmangu sendiri yang berada di

Jawa Tengah ke arah Magetan Jawa Timur. Dan sampai dengan saat proses

pembangunan jalan masih terus berlangsung melewati perbukitan dan melintas di

tengah-tengah lahan pertanian yang asri dengan pemandangan elok di kiri dan kanan

sepanjang jalan baru ini. Selain pembangunan jalan, pemerintah juga telah melakukan

Rebuilding secara total Pasar Tawangmangu yang tadinya berupa pasar tradisional

yang kumuh, kini telah berupa bangunan megah Pasar Wisata, diharapkan dengan

rehabilitasi pasar ini para wisatawan yang datang ke Tawangmangu dapat dengan

mudah dan leluasa untuk berbelanja segala macam jenis oleh-oleh, maupun hasil

bumi dengan lebih nyaman. Tempat ini sebenarnya cocok untuk belajar mengingat

udaranya yang sejuk, namun sayang ditempat ini pendidikan formal yang tersedia

hanya setingkat SMP, sehingga mengharuskan warganya yang ingin melanjutkan

studi harus pindah ke tempat lain (migrasi), Hal ini tentu saja tidak baik bagi

[Type text] Page 35

Page 35: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

pengembangan SDM masyarakat Tawangmangu. Ada beberapa lokasi yang sering

menjadi lokasi tujuan wisatawan domestic maupun mancanegara, baik yang ada di

Kecamatan Tawangmangu sendiri maupun daerah lain di sekitarnya yang dekat dapat

diakses dari Tawangmangu, yaitu :

1. Grojogan Sewu

2. Air Terjun Pringgodani

3. Puncak Lawu

4. Sentra Tanaman Hias (Desa Nglurah)

5. Bumi perkemahan

[Type text] Page 36

Page 36: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

BAB III

PENUTUP

1.1................................................................................................................Kesimp

ulan

Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Dengan karya wisata ini peserta dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

2. Siswa dapat menerapkan pembelajaran langsung ke objek dengan pendekatan

kontekstual.

1.2................................................................................................................Saran

Setelah pelaksanaan suatu kegiatan pasti mempunyai hal-hal yang kurang

menyenangkan,agar kegiatan lebih baik dikemudian hari diperlukan adanya kritik dan

saran.Berikut kritik dan saran yang sekiranya bisa diperbaiki baik untuk siswa

maupun sekolah:

1. Siswa agaknya harus mematuhi jam perjalanan yang di buat oleh sekolah agar

perjalanan berjalan sesuai jadwal dan selalu menjaga nama baik sekolah.

2. Guru pendamping diharapkan lebih tegas lagi dalam memperingati siswa agar

lebih mematuhi jadwal perjalanan dan dapat mengontrol siswa.

[Type text] Page 37

Page 37: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

3. kita sebagai generasi muda harus menadi generasi penerus bangsa dengan cara

giat belajar dan berlatih supaya menjadi siswa – siswi yang terampil dan

bertaqwa.

4. Kita sebagai warga negara harus menjaga dan melestarikan bdaya bangsa

dengan memelihara tempat – tempat bersejarah sebagai peninggalan nenek

moyang kita.

5. penulis berharap dengan berkembangnya kebudayaan barat di harapkan pada

rekan generasi muda mampu memilih dan menilia budaya yang masuk dan

berusaha mempertahankan kebudayaan bangsa sendiri.

[Type text] Page 38

Page 38: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

Daftar Pustaka

http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html

Bandung_West_Java_Java.html

April 2011 Cibaduyut.http://bandung.jacktour.com/2011/04/cibaduyut.html

MoerTjipto, Drs Borobudur, Pawon Dan Mendut, Kanisus Yogyakarta 1993

Soediman, Drs Borobudur Salah Satu Keajaiban Dunia Gramedia Yogyakarta, 1980

www .wikipedia .com .

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

[Type text] Page 39

Page 39: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

Lampiran

MUSEUM SANGIRAN

[Type text] Page 40

Page 40: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

[Type text] Page 41

Page 41: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

[Type text] Page 42

Page 42: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

[Type text] Page 43

Page 43: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

[Type text] Page 44

Page 44: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

Candi Prambanan

Candi Borobudur

[Type text] Page 45

Page 45: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

Grojogan Sewu

Goa JatiJajar

[Type text] Page 46

Page 46: Laporan Hasil Kunjungan Karya Wisata Xi a1

Asongan

[Type text] Page 47