penerapan metode karya wisata dalam …

76
PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI I PASIMASUNGGU TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu peryaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan islam (S.Pd.i) pada prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar JUBAIR 105 190 1458 11 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1437 H / 2015 M

Upload: others

Post on 23-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DI SMA NEGERI I PASIMASUNGGU TIMURKABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu peryaratan guna memperolehgelar sarjana pendidikan islam (S.Pd.i) pada prodiPendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

JUBAIR105 190 1458 11

FAKULTAS AGAMA ISLAMUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1437 H / 2015 M

Page 2: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan penuh kesadaran, penulis/ peniliti yang bertanda tangan di

bawa ini, menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penulis/

peneliti sendiri. Jika kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat,

tiruan, plagiat di buat atau dibantu secara langsung orang lain baik

keseluruhan, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi

hukum.

Makassar, 22 Dzulkaiddah1436 H08 September 2015 M

Peneliti

JUBAIR

Page 3: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

PRAKATA

الرحمن الرحیم بسم ا

لوة رب العلمین، والص لام على ا الحمد ف والس الأنبیآء شر

...والمرسلین وعلى اله وصحبه اجمعین، امابعد Tak ada kata yang pantas peneliti ucapkan kecuali kata syukur

kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Inayah-Nya, sehingga

penulisan Skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Karya Wisata Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam Di SMA Negeri I Pasimasunggu Timur Kabupaten

Kepulauan Selayar ” dapat penulis tuntaskan. Dan saya yakin bahwa

dalam penulisan Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan

kesalahan. Namun kesemuanya itu tidak dapat mengurangi rasa syukur

saya kepada-Nya. Begitu pula salam dan taslim semoga tercurah kepada

junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, Nabi pembawa risalah dan

rahmat bagi seluruh alam semesta.

Banyak kendala yang dihadapi oleh peneliti dalam rangka

penyusunan skripsi ini, tetapi berkat bantuan berbagai pihak maka skripsi

ini dapat peneliti selesaikan pada waktunya. Dalam kesempatan ini

peneliti menyampaikan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada yang

terhormat:

1. Kedua orangtua tercinta Ayah Maduara dan Ibu DaengTallasa yang

telah mendidik dan mendoakan setiap langka saya dalam menempuh

pendidikan hingga selesai.

2. Dr.Abd.Aziz Muslimin S.Ag, M.Pd.i, M.Pd, pembimbing I dan Dra.Hj,

Nurhaeni DS,M.Pd, pembimbing II yang senantiasa meluangkan

waktunya bagi peneliti dalam memberikan arahan dan bimbingan demi

penyempurnaan skripsi ini.

Page 4: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

3. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Bapak DR.H. Irwan Akib,

M.Pd. serta jajaran pembantu rektor yang senantiasa membina

Perguruan Tinggi Muhammadiyah ke arah yang lebih baik.

4. Dekan Fakultas Agama Islam Bapak Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I

beserta jajaran pembantu dekan yang senantiasa meningkatkan

sistem pelayanan kepada mahasiswa dan perbaikan sistem

pengajaran yang lebih tertib.

5. Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam Ibu Amirah Mawardi,

S.Ag, M.Si,yang senantiasa melayani dan mengarahkan para

mahasiswa terhadap disiplin keilmuan yang ditekuni.

6. Bapak dan ibu dosen Fakultas Agama Islam yang telah memberikan

ilmunya kepada peneliti selama duduk di bangku perkuliahan di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

7. Bapak Bahtiar, S.Pd, MM selaku Kepala sekolah dan Guru- guru SMA

Negeri 1 Passimasunggu Timur Kabupaten Kepulauan Selayar yang

telah memberikan Informasi guna penyelesaian skripsi ini.

8. Adinda Kurnia S.Pd.I yang telah banyak memberikan dukungan,

motivasi, dan bantuan secara langsung maupun tidak langsung demi

selesainya penyusunan skripsi ini.

9. Kepada saudara-saudarku, sakkarang, patta Bali, Ruga, Tanri, Pati,

Lu’mu,Bau Siang,dan Muliati yang senantiasa menjawab pertanyaan

setiap peneliti menghadapi kesulitan dalam penyusunan skripsi ini dan

sangat membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

10.Rekan-rekan seperjuangan, Pendidikan Agama Islam Angkatan

2011, yang telah memberikan kebersamaan dan keceriaan kepada

penulis selama di bangku perkuliahan.

11.Seluruh pihak yang tak dapat saya sebutkan satu persatu yang turut

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

penyelesaian skripsi ini.

Page 5: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

Semoga keberadaan skripsi ini dapat menjadi kontribusi

pemikiran bagi semua pihak. Akhirnya kepada Allah SWT sajalah kita

semua memohon Ridho-Nya, agar semua yang terkait dengan studi dan

keberadaan skripsi ini, langsung atau tidak langsung mendapat hidayah,

rahmat, dan ridho Allah SWT, baik kehidupan di dunia maupun

kehidupan akhirat kelak, Jazakumullah Khairan Katsiran.

Makassar, 02 Shafar 1437 H13 November 2015 M

Penulis

JUBAIR

Page 6: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

ABSTRAK

Jubair,105 190 145 811. ‘’Penerapan Metode KaryaWisata DalamMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PendidikanAgama Islam Di SMA Negeri 1 Pasimasunggu Timur KabupatenKepulauan Selayar’’ ( di bimbing oleh Abd.Aziz Muslimin pembimbing Idan Hj.Nurhaeni Ds, pembimbing II.

Adapun tujuan penelitian adalah,untuk mengetahui penerapanmetode karya Wisata dalam pembelajaran pendidikan agama islam diSMA Negeri 1 Pasimasunggu Timur Kabupaten Kepulauan Selayar,untukmengetahui peningkatkan hasil belajar peserta didik di SMA Negeri 1pasimasunggu timur Kabupaten Kepulauan Selayar setelah diterapkanmetode karya wisata,untuk mengetahui apakah dengan penerapanmetode karya wisata dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Jenis penelitian ini adalah penelitian Survey dan merupakanpenelitian kuantitatif dengan melakukan analisis deskriktif dengan caramengeksplorasi data dilapangan dengan metode analisis deskriktif.penelitian mengambil lokasi penelitian di SMA Negeri 1 PassimasungguTimur kabupaten kepulauan selayar karena letaknya strategis, mudah dijangkau dan tidak memerlukan banyak biaya, Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh peserta didik di SMA Negeri 1 Pasimasunggu Timurdimana jumlah keseluruhannya berjumlah 329 peserta didik sedangkansampelnya adalah kelas XI dengan jumlah 26 orang, teknik pengambilansampel yaitu dengan Purposive Sampling. Penulis menggunakaninstrumen memilih kuensioner / angket, wawancara, observasi, dandokumentasi digunakan untuk melengkapi data yang dibutuhkan.Pengelolaan penyajian dalam bentuk tabel, teknik pengelolaan data yangdipakai adalah analisis data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode karyawisata sangat membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Penerapanmetode ini sangat cocok untuk diterapkan karena siswa lebih senangbelajar diluar kelas atau di tempat yang terbuka dan lebih cepatmemahami pelajaran ketika melihat langsung contoh dari materi pelajaranyang sedang dijelaskan. Hal ini terbukti dari 26 orang responden yangditeliti tentang apakah metode karya wisata dapat meningkatkan hasilbelajar peserta didik 19 orang atau 73% menjawab ya,dan dari 26 orangrespinden diteliti tetang penerapan metode karya wisata dapatmeningkatkan hasil belajar peserta didik dari 24 orang atau 92% yangmenjawab ya.Artinya ini penerapan metode karya wisata dapatmeningkatkan hasil belajar peserta didik sehingga sangat cocookditerapkan di SMA Negeri I Pasimasunggu Timur Kabupaten KepulauanSelayar.

Page 7: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …
Page 8: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …
Page 9: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …
Page 10: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………….. i

BERITA ACARA………………………………………………………………………….. ii

PENGESAHANSKRIPSI………………………………………………………………… iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………………………….. iv

PERNYATAN KEASLIAN SKRIPSI.…………………………………………………… v

PRAKATA………………………………………………………………………………… vi

ABSTRA…………………………………………………………………………………...vii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………... viii

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................ 8

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………. 8

D. Manfaat Penelitian............................................................................ 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Metode karyawisata……………………………….……………………..11

B. Hasil Belajar.............………………………………………………………22

C. Pendidikan Agama Islam...……………………………………………… 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian................................................................................ 28

B. Lokasi dan objek Penelitian .............................................................. 28

C. Varialbel Penelitian .......................................................................... 29

D. Definisi Oprasional Variabel ......................................................... 29

Page 11: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

E. Populasi dan Sampel.................................................................... 31

F. Instrumen Penelitian .................................................................... 34

G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 35

H. Teknik Analisis Data ................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 38

B. Penerapan Metode Karyawisata di SMA Negeri 1

Pasimasunggu Timur.................................................................. 44

C. Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik di SMA Negeri 1

Pasimasunggu Timur................................................................. 48

D. Penerapan Metode Karya Wisata Dapat Meningkatkan Hasil

Belajar Peserta didik ................................................................ 50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................. 54

B. Saran ...................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 56

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 12: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bidang pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan

kemajuan suatu negara karena pada dasarnya tingkat kemajuan tersebut

tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia sebagai produk dari

pendidikan. Oleh sebab itu, perubahan pendidikan perlu mendapat

perhatian dari pemerintah khususnya oleh Departemen Pendidikan

Nasional. Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan

kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun.

Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan

kualitas manusia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, dan olah rasa

agar memiliki daya saing dalam memasuki tantangan global. Peningkatan

relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang

sesuai dengan tuntunan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam

Indonesia. Kualitas dalam pendidikan sangat menunjang untuk

menghasilkan lulusan yang profesional dan bermutu. Dengan demikian,

pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia yang dapat

membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas

pembangunan bangsa.

Page 13: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

2

Sudirman N, dkk (1989:3) Pendidikan bersifat mutlak dalam

kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang dan keluarga, maupun

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga pendidikan sangat

penting dan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan karena kemajuan

suatu bangsa dan negara banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan

bangsa atau negara tersebut. Mengingat sangat pentingnya dalam

kehidupan, sehingga pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya agar

memperoleh hasil sesuai yang diharapkan.

Zakiah Daradjat (2006: 34) Pendidikan sebagai suatu proses

pemindahan nilai berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat, sehingga tanggung

jawab pendidikan diselenggarakan dengan kewajiban mendidik.

Sehubungan dengan itu, maka pendidikan merupakan tanggung jawab

bersama antara orang tua, guru, dan masyarakat.

Muhmmad Daud Ali dan Habibah (1995:137) Pendidikan adalah

usaha sadar yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan potensi

manusia lain atau memindahkan nilai-nilai yang dimilikinya kepada orang

lain dalam masyarakat. Proses pemindahan nilai tersebut dapat dilakukan

melalui pengajaran, pelatihan, dan indoktrinasi (bimbingan).

Sesuai dengan Undang-Undang pendidikan nasional nomor 20

tahun 2003 tentang tujuan pendidikan nasional bahwa pendidikan

nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang

Page 14: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

3

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti

luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan

rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan. Undang-undang Republik

Indonesia,Nomor 20 Tahun 2003.

Pelaksanaan pendidikan yang diharapkan dapat membawa hasil

yang sebaik-baiknya, tentu saja tidak terpisahkan dengan kualitas tenaga

pendidik sebagai aktor utamanya. Guru yang profesional pastinya

mengetahui berbagai macam strategi dan metode dalam pelaksanaan

pembelajaran di dalam kelas. Keberhasilan guru menyampaikan materi

kepada peserta didiknya sangat tergantung pada metode yang digunakan.

Minimnya metode yang digunakan membawa akibat terhadap pesan yang

diberikan oleh guru.

Secara umum, metode pendidikan adalah cara yang dapat

ditempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan pendidikan. Dalam

pembelajaran terdapat berbagai macam metode yang perlu untuk

diterapkan oleh seorang pendidik.

Dari sekian banyak metode pendidikan yang ditawarkan oleh

beberapa pakar pendidikan, tidak semuanya dapat diaplikasikan pada

setiap pelajaran. Oleh karena itu, hendaknya setiap pendidik terlebih

dahulu dapat mempertimbangkan metode apa yang tepat untuk

digunakan, yang dapat mempengaruhi hasil belajar ke arah yang lebih

baik dan relevan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan.

Page 15: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

4

Disamping itu, penggunaan metode yang bervariasi juga harus menjadi

pertimbangan bagi setiap guru, untuk meningkatkan minat belajar anak.

Perkembangan metode pendidikan diukur dari seberapa modern

media yang digunakan oleh setiap pendidik dalam mengaplikasikan

metode yang ada. Pada dasarnya metode-metode tersebut tidak ada yang

tertinggal pada setiap periode karena banyak metode yang lahir sesuai

dengan perkembangan pemikiran dan kebutuhan kemajuan zaman.

Dengan begitu, untuk memudahkan pencapaian tujuan pendidikan maka

guru perlu mengetahui, memahami, dan mengaplikasikan berbagai

metode dalam proses pembelajaran.

Penggunaan metode yang tepat sangat berpengaruh terhadap

pencapaian tujuan yang telah dirancang. Metode yang harus digunakan

oleh pendidik seharusnya adalah metode yang bisa membuat para

peserta didik merasakan ketenangan dan kesenangan dalam

pembelajaran. Dengan demikian, para peserta didik akan mendapatkan

dorongan dari dalam dirinya untuk senantiasa mengembangkan

kreativitasnya. Mereka akan berusaha mencari sendiri materi ajar yang

sudah ditentukan oleh pendidik.

Peng Kheng Sun.(2011:1-2), Belajar sebenarnya bisa

menimbulkan kenikmatan, kegembiraan dan kepuasan hati kalau disiasati

secara kreatif dan cerdik. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk

meningkatkan gairah belajar. Pelajar akan semakin bergairahbelajar jika

Page 16: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

5

sudah merasakan kenikmatan belajar. Itulah sebabnya pendidik perlu

menerapkan bergbagai cara kreatif untuk menambah kenikmatan belajar.

Sahabuddin (2007:73) Salah satu metode yang bisa membuat

peserta didik merasakan ketenangan dan kesenangan dalam

melaksanakan pembelajaran adalah metode karya wisata. Metode

karyawisata/widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa

peserta didik mempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata

memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dapat merangsang

kreativitas peserta didik, informasi dapat lebih luas dan aktual, serta

peserta didik dapat mencari dan mengolah sendiri informasi

Syaiful Sagala (2006:168-169), Metode ini merupakan suatu cara

pengajaran yang dilaksanakan dengan jalan mengajak peserta didik ke

luar kelas untuk dapat memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang ada

hubungannya dengan bahan pelajaran. Metode ini juga lebih menekankan

pembinaan pada aspek psikomotorik karena dalam metode ini peserta

didik lebih banyak dituntut keaktifannya dalam setiap kegiatan, sedangkan

untuk pembinaan aspek yang lain (kognitif dan afektif) merupakan

pendorong untuk tercapainya elaborasi dari teori-teori yang telah

didapatkan oleh anak didik.

Sebagaimana diketahui, Pasimasunggu Timur mempunyai obyek

wisata yang sangat indah dan cocok digunakan untuk penerapan metode

karya wisata. Di Pasimasunggu Timur terdapat hamparan pasir putih yang

melintang sepanjang bibir pantai. Para peserta didik akan merasa senang

Page 17: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

6

dalam melaksanakan pembelajaran jika belajar di suasana yang bebas

serta udara yang sejuk. Membawa peserta didik ke tempat yang seperti

itu, akan membuat mereka sadar akan kebesaran Allah Swt. Mereka akan

membuka cakrawala berpikirnya sebagai makhluk Allah Swt.

Sebagaimana firman Allah Swt. Sebagai QS.As-Shaad (38:27):

Terjemahnya:

Dan Kami tidak menciftakan langit dan bumi dan apa yang adadiantara keduanya dengan sia-sia. Itu anggapan orang-orang kafir,maka celakalah orang-orang yang kafir itu karena akan masukneraka.

Dari ayat tersebut di atas, Allah SWT menjelaskan bahwa Dia

menjadikan langit, bumi dan makhluk apa saja yang berada diantaranya

tidak sia-sia. Langit dengan segala bintang yang menghiasi, matahari

yang memancarkan sinarnya di waktu siang, dan bulan yang

menampakkan bentuknya yang berubah-ubah dari malam kemalam serta

bumi tempat tinggal manusia, baik yang tampak di permukaannya maupun

yang tersimpan di dalamnya, sangat besar artinya bagi kehidupan

manusia. Kesemuanya itu diciptakan Allah atas kekuasaan dan ke-

hendaknya sebagai rahmat yang tidak ternilai harganya. Allah

menciptakan makhluknya dengan berbagai bentuk, ukuran dan fungsinya

Page 18: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

7

masing-masing di muka bumi agar manusia memahami dan mengambil

hikmah dari ciptaan Allah tersebut.

Metode karya wisata ini masih jarang diterapkan oleh para

pendidik di sekolah-sekolah. SMA Negeri I Pasimasunggu Timur adalah

salah satu sekolah yang terletak di Pulau Jampea kecamatan

Pasimasunggu Timur Kabupaten Kepulauan Selayar. Sekolah ini sangat

strategis karena terletak di daerah yang mempunyai banyak obyek wisata.

Sayangnya para pendidik jarang atau bahkan tidak pernah menerapkan

metode karya wisata dalam proses pembelajaran.

Peserta didik selama ini selalu mengeluh karena mereka merasa

jenuh dengan kondisi di lingkungan belajarnya. Mereka selalu dibatasi

ruang geraknya karena belajar di dalam ruangan yang tidak semuanya

mempunyai fasilitas yang bisa membuat nyaman di dalamnya. Mungkin

saja yang membuat mereka tidak nyaman adalah suasana ruangan yang

pengap karena tidak ada fasilitas seperti kipas angin atau AC. Hal inilah

yang biasanya membuat sebagian peserta didik memilih untuk bolos atau

bahkan tidak ke sekolah sama sekali.

Fenomena inilah yang menjadi landasan sehingga dianggap perlu

untuk meneliti lebih jauh penerapan metode karya wisata dalam

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama

islam di SMA Negeri 1 Pasimasunggu Timur Kabupaten Kepulauan

Selayar. Metode ini bisa membuat peserta didik lebih nyaman dalam

Page 19: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

8

pelaksanaan pembelajaran. Apalagi ditunjang oleh berbagai macam

obyek wisata yang ada di Pasimasunggu Timur itu sendiri.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas,

maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan metode karya wisata dalam pembelajaran

pendidikan agama islam di SMA Negeri Pasimasunggu Timur

Kabupaten selayar ?

2. Bagaimana peningkatkan hasil belajar peserta didik di SMA Negeri 1

Pasimasunggu Timur Kabupaten Kepulauan Selayar setelah diterapkan

metode karya wisata?

3. Apakah penerapan metode karya wisata dapat meningkatkan hasil

belajar peserta didik di SMA Negeri I Pasimasunggu Timur Kabupaten

Kepulauan Selayar?

C.Tujuan Penelitian

Dari tinjauan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis

merumuskan tujuan dari penelitian ini:

1. Untuk mengetahui penerapan metode karya wisata dalam

pembelajaran pendidikan agama islam di SMA Negeri 1 Pasimasunggu

Timur Kabupaten selayar.

Page 20: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

9

2. Untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar peserta didik di SMA

Negeri 1 Pasimasunggu Timur Kabupaten Kepulauan Selayar setelah

diterapkan metode karya wisata.

3. Untuk mengetahui Apakah penerapan metode karya wisata dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik di SMA Negeri I

Pasimasunggu Timur Kabupaten Kepulauan Selayar.

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peserta didik

a. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada peserta didik agar

dapat belajar dengan cara yang menyenangkan.

b. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada diri peserta didik

dapat secara terbuka untuk berpartisipasi aktif saat proses

pembelajaran berlangsung.

c. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada diri peserta didik bisa

muncul berbagai kreativitas sehingga peserta didik bisa keluar dari

berbagai permasalahan dalam pembelajaran.

2. Bagi pihak sekolah

a. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada pihak sekolah agar

dapat secara terbuka dan penuh tanggung jawab dalam

merencanakan pola pembelajaran yang dapat meningkatkan

kreativitas bagi peserta didik.

Page 21: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

10

b. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada pihak sekolah agar

dapat meminimalisir faktor penyebab kesulitan dan kemalasan

belajar peserta didik dan mampu melakukan pembelajaran yang bisa

meningkatkan kreativitas peserta didiknya.

c. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada pihak sekolah agar

dapat melakukan upaya-upaya untuk senantiasa melakukan evaluasi

dalam pelaksanaan metode pengajaran maupun model pembelajar-

an sehingga metode yang digunakan betul-betul sesuai dengan yang

diinginkan peserta didik.

3. Bagi peneliti

a. Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan pengetahuan baru

bagi peneliti tentang pentingnya perencanaan pembelajaran yang

matang agar tercapainya peningkatan prestasi belajar pada peserta

didik.

b. Dengan adanya penelitian ini, ketika peneliti mengabdikan diri

sebagai guru di kemudian hari, maka akan menerapkan pem-

belajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik mampu

menikmati pembelajaran dan meminimalisir peserta didik yang bolos

di sekolah karena salah satu penyebab peserta didik yang bolos

karena tidak mendapatkan ketenangan dan kesenangan dalam

pembelajaran.

c. Dengan adanya penelitian ini, peneliti akan senantiasa memiliki rasa

kepekaan dan berupaya melaksanakan perencanaan pembelajaran

Page 22: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

11

yang inovatif dan kreatif demi tercapainya pengembangan kreativitas

dalam diri peserta didik.

Page 23: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Metode Karyawisata

1. Pengertian Metode

Jamil Suprihatimingrum, (2013:281) metode secara harfiah berasal

dari bahasa Yunani methodos, yang artinya jalan/cara. Metode

pembelajaran diartikan sebagai cara yang berisi prosedur baku untuk

melaksanakan kegiatan pembelajaran, khususnya kegiatan penyajian

materi pelajaran kepada peserta didik. Metode dalam mengajar berperan

sebagai alat untuk menciptakan proses pembelajaran antara peserta didik

dengan pendidik dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran

merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan materi

pembelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan zain, (2002:53) Dalam

kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan

penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak dapat melaksanakan

tugasnya bila ia tidak menguasai satupun metode mengajar yang telah

dirumuskan dan dikemukakan oleh para ahli psikologi dan pendidikan.

Sahabuddin, (2007:67) Suatu metode mengajar tentu tidak dapat

serba guna, karena mungkin hanya cocok untuk suatu kegiatan tertentu.

Pemilihan metode mengajar ditentukan oleh hasil atau tujuan yang

hendak dicapai. Jadi, sebelum menentukan metode yang akan digunakan

Page 24: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

12

dalam pembelajaran pendidik harus memperhatikan tujuan yang telah

dirumuskan dan ditentukan oleh kurikulum. Sehingga metode yang

digunakan selaras dengan tujuan pembelajaran dan kearifan lokal suatu

daerah. Dengan demikian, tujuan pembelajaran akan mudah tercapai.

Jamil Suprihatiningrum, (2013:48) Pembelajaran yang baik

meliputi mengajarkan siswa bagaimana belajar, bagaimana mengingat,

bagaimana berpikir, dan bagaimana memotivasi diri mereka sendiri. Jadi,

mengajarkan siswa bagaimana belajar merupakan suatu tujuan

pendidikan yang sangat penting dan menjadi tujuan utama. Selanjutnya

dikatakan bahwa pentingnya mengajarkan siswa bagaimana belajar atau

disebut pengajaran strategi berlandaskan pada dalil bahwa keberhasilan

siswa sebagian besar tergantung pada kemahiran untuk belajar secara

mandiri dan memonitor belajar mereka sendiri sehingga strategi belajar

mutlak diajarkan kepada siswa. Ciri-ciri metode yang baik

Semua metode pembelajaran adalah baik, selama sesuai dengan

karakteristik materi dan karakteristik peserta didik. Peserta didik yang aktif

tidak akan cocok jika diajar dengan metode ceramah, karena mereka akan

bosan dan jemu. Guru juga dapat menggunakan beberapa metode

pembelajaran dalam mengoperasionalkan strategi pembelajaran. Jamil

Suprihatinigrum, (2013:282-283) Metode pembelajaran dikatakan baik,

jika memenuhi ciri-ciri di bawah ini:

a. Kesesuaian dengan tujuan, karakteristik materi, dan karakteristik

peserta didik.

Page 25: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

13

b. Bersifat luwes, fleksibel, artinya dapat dipadupadankan dengan

metode-metode lain untuk mewujudkan tujuan pembelajaran.

c. Memiliki fungsi untuk menyatukan teori dengan praktik sehingga

mampu mengantarkan peserta didik pada pemahaman materi dan

kemampuan praktis.

d. Penggunaannya dapat mengembangkan materi.

e. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk ikut aktif di

dalam kelas.

Jika kelima ciri tersebut telah dimiliki oleh suatu metode

pembelajaran, tugas pendidk selanjutnya adalah memilih metode

pembelajaran. Pemilihan metode harus didasari oleh need assesment

(analisis kebutuhan) dan analisis situasi di kelas dan tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran merupakan breakdown dari standar kompetensi dan

kompetensi dasar sehingga tujuan pembelajaran biasanya lebih dari satu.

Oleh karena itu,guru dapat saja menggunakan lebih dari satu metode

dalam satu kali pertemuan.

Sumiati, dkk, (2008: 92-96) Pemilihan metode harus sesuai

dengan: (1) tujuan pembelajaran, (2) materi pembelajaran, (3)

kemampuan guru, (4) kondisi peserta didik, (5) sumber dan fasilitas yang

tersedia, (6) situasi kondisi belajar dan mengajar, (7) waktu yang tersedia,

(8) dan tempat belajar.

Hal-hal tersebut harus menjadi pertimbangan pendidik sebelum

menentukan sebuah metode dalam pembelajaran. Oleh karena itu,

Page 26: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

14

pendidik harus professional dan pandai-pandai membaca dan

menganalisis kondisi peserta didik dan keadaan tempat belajarny.

2. Metode Karyawisata

Salah satu metode mengajar adalah karyawisata. Karyawisata

dalam arti metode mengajar mempunyai arti sendiri yang berbeda dengan

karyawisata dalam arti umum. Berikut ini beberapa pengertian metode

karyawisata menurut pakar:

a. Zahara Idris, (1984), karyawisata ialah “suatu metode dalam

mengajar yaitu anak didik di bawah bimbingan pendidik dengan

perumusan tujuan yang tegas dan rencana yang konkrit pergi ke

suatu tempat atau daerah untuk mempelajari atau menyelidiki

sesuatu”.

b. Oemar Hamalik, (1982) “karyawisata adalah suatu kunjungan ke

suatu tempat di luar kelas yang dilaksanakan sebagai bagian

integral dari pada seluruh kegiatan akademis dan terutama dalam

rangka mencapai tujuan pendidikan”.

c. S. Nasution, (1982) “Karyawisata bukan piknik, melainkan

memindahkan kelas untuk sementara keluar”.

d. Sudarwan Danim, (1989) “karyawisata sebagai suatu strategi belajar

mengajar, di mana guru dan muridnya mengunjungi suatu tempat

tertentu yang relevan untuk memperoleh sejumlah pengalaman

empiris”.

Page 27: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

15

e. Rochman Natadwijaya, (1999), Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, “metode karyawisata tidak lain adalah membawa

murid ke luar kelas untuk mempelajari sesuatu (kunjungan keluar

kelas dalam rangka belajar mengajar)”. Syaiful Bahri Djamarah,

(2000), “Metode karyawisata ialah suatu cara pengusaan bahan

pelajaran oleh para anak didik dengan jalan membawa mereka

langsung ke objek yang terdapat di luar kelas atau di lingkungan

kehidupan nyata, agar mereka dapat mengamati atau mengalami

secara langsung.”

f. Cece Wijaya dan A. Tabrani Rusyan, (1991:292) “Karyawisata ialah

pesiar (ekskursi) yang dilakukan oleh para peserta didik untuk

melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian

integral dari kurikulum sekolah.”

g. Cee Wijaya dan A.Tabrani Rusyan, (1991:293), Metode karyawisata

dilakukan dengan cara mengajak anak-anak ke luar kelas untuk

dapat memperlihatkan hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang ada

hubungannya dengan materi pelajaran. Ada yang menyebut metode

ini sebagai metode study wisata (Study tour), namun bukan piknik

atau tamasya. Peserta didik tidak hanya bersenang-senang

mengunjungi suatu tempat, namun juga ada upaya untuk

mempelajari sesuatu dari tempat yang dikunjunginya tersebut.

Metode karyawisata menuntut peserta didikuntuk membuat laporan

Page 28: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

16

mengenai apa yang dilihat, didengar, dan dialami di tempat wisata.

.”

Dari pengertian metode karyawisata menurut pakar tersebut,

disimpulkan bahwa metode karyawisata ialah kegiatan belajar mengajar

yang dilaksanakan di luar kelas dalam rangka mempelajari sesuatu, di

mana anak didik dapat mengamati suatu obyek secara langsung. Selama

karyawisata selain anak didik mempelajari suatu obyek mereka juga

sekaligus rekreasi di tempat yang bisa menghibur dan menenangkan

pikirannya.

Karyawisata/Fieldtrip, dapat berupa perjalanan keliling sekolah

atau ke tempat yang lebih jauh. Misalnya pergi ke pabrik, ke kebun

binatang, ke museum, ke hotel-hotel, ke sanggar kegiatan belajar,ke panti

asuhan dan ke pantai atau tempat-tempat lain yang memiliki

pemandangan yang indah dan memiliki udara segar. Dari kegiatan

tersebut, anak didik akan mendapatkan pengalaman langsung yang dapat

membuat mereka lebih tertarik kepada pelajaran yang disajikan sehingga

anak didik lebih ingin mendalami ikhwal yang diminati dengan mencari

informasi dari buku-buku sumber lainnya serta menumbuhkan rasa cinta

kepada alam sekitar sebagai ciptaan Allah swt.

Dengan metode karyawisata, peserta didik akan menyadari dan

meyakini bahwa Allah adalah Sang Maha Pencipta yang menciptakan

segala sesuatu tanpa sia-sia. Dari ciptaan-Nya kita sebagai hamba bisa

Page 29: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

17

mengambil pelajaran dan manfaat untuk digunakan beribadah dan

menyembah kepada-Nya. Sebagaimana Allah Swt. Qs.Ali-imran (190:75):

Terjemahnya:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silihbergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

Dari ayat di atas kita dapat mengambil pelajaran bahwa salah satu

cara mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah adalah dengan

membaca dan merenungkan ayat-ayat-Nya yang terbentang di alam

semesta. Dalam ayat ini, Allah menyuruh manusia untuk merenungkan

alam, langit dan bumi. Langit yang melindungi dan bumi yang terhampar

tempat manusia hidup. Juga memperhatikan pergantian siang dan malam.

Semuanya itu penuh dengan ayat-ayat, tanda-tanda kebesaran Allah swt.

Langit adalah yang di atas yang menaungi kita. Hanya Allah yang

tahu berapa lapisnya, yang dikatakan kepada kita hanya tujuh.

Menakjubkan pada siang hari dengan berbagai awan, mengharukan

malam harinya dengan berbagai bintang.

Bumi adalah tempat kita berdiam, penuh dengan aneka keganjilan.

Makin diselidiki makin mengandung rahasia ilmu yang belum terurai.

Langit dan bumi dijadikan oleh Al-Khaliq (Sang Pencipta) tersusun dengan

Page 30: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

18

sangat tertib. Bukan hanya semata dijadikan, tetapi setiap saat nampak

hidup. Semua bergerak menurut aturan.

Silih bergantinya malam dan siang, besar pengaruhnya atas hidup

kita dan segala yang bernyawa. Kadang-kadang malam terasa panjang

dan sebaliknya. Musim pun silih berganti. Musim dingin, panas,gugur, dan

semi. Demikian juga hujan dan panas. Semua ini menjadi tanda-tanda

kebesaran dan keagungan Allah bagi orang yang berpikir. Bahwa tidaklah

semuanya terjadi dengan sendirinya. Pasti ada yang menciptakan yaitu

Allah swt.

Orang yang melihat dan memikirkan hal itu, akan meninjau

menurut bakat pikirannya masing-masing. Apakah dia seorang ahli ilmu

alam, ahli ilmu bintang, ahli ilmu tanaman, ahli ilmu pertambangan,

seorang filosofis, ataupun penyair dan seniman. Semuanya akan

terpesona oleh susunan tabir alam yang luar biasa. Terasa kecil diri di

hadapan kebesaran alam, terasa kecil alam di hadapan kebesaran

penciptanya. Akhirnya tak ada arti diri, tak ada arti alam, yang ada

hanyalah Dia, Yang Maha Pencipta. Di akhir ayat 190, manusia yang

mampu melihat alam sebagai tanda-tanda kebesaran dan keagungan-

Nya, Allah sebut sebagai Ulil Albab (orang-orang yang berpikir).

Metode karyawisata ini mampu membuat peserta didik lebih

berpikir pada kekuasaan Allah swt dengan melalui ciptaannya. Saat

karyawisata berlangsung, peserta didik dapat melakukan berbagai

kegiatan seperti; mempelajari proses sosial, mempelajari masalah sosial

Page 31: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

19

yang berguna bagi lapangan akademik. Kegiatan karyawisata pada

umumnya didorong oleh motivasi mencari keterangan tentang hal-hal

tertentu, melatih sikap anak, membangkitkan minat, mengembangkan

apresiasi, menikmati pengalaman-pengalaman baru. Lamanya kegiatan

karyawisata tergantung pada tujuan dan jarak tempat yang menjadi obyek.

Karyawisata memungkinkan peserta didik dapat melihat suatu

peristiwa yang terjadi secara langsung dan tentu saja akan menambah

pengalaman. Pengalaman tersebut tidak akan mereka dapatkan apabila

mereka hanya belajar dalam kelas. Kehidupan di antara keempat dinding

kelas sangat terbatas. Sementara di luar kelas mereka dihadapkan

dengan kehidupan yang kaya akan hal-hal yang dapat mereka pelajari.

Menurut Sahabuddin (2007: 72) dalam bukunya belajar dan

mengajar dua aspek dari suatu proses yang disebut pendidikan

menyatakan bahwa metode karyawisata dapat berhasil dengan baik jika:

1) Guru menyelidiki apakah objek karyawisata itu cocok untuk mencapai

tujuan

2) Semua peserta didik dapat mengunjungi objek karyawisata serta

kembali dengan mudah

3) Memperhitungkan waktu yang tersedia

4) Sebelum karyawisata, peserta didik-peserta didik diberitahukan pokok-

pokok yang akan/perlu diperhatikan

5) Pembiayaan karyawisata tidak dibebankan kepada peserta didik.

a. Kelebihan dari metode karyawisata

Page 32: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

20

Metode ini memiliki kelebihan di antaranya:

a) Pengalaman langsung dapat diperoleh peserta didik.

b) Peserta didik dapat ikut aktif mencoba sesuatu dalam kegiatan

di objek wisata.

c) Memungkinkan peserta didik melakukan wawancara kepada

pemandu wisata atau masyarakat di sekitar objek

wisata.Membuat suasana pembelajaran rileks dan

menyenangkan.

b. Langkah-langkah metode karya wisata

a) Meramu tujuan dengan jelas sehingga tampak wajar tidaknya

metode ini digunakan.

b) Menyelidiki objek yang akan ditinjau dan memperhatikan hal-

hal yang mungkin akan menjadi hambatan seperti

kendaraan,logistik, dan sebagainya.

c) Meminta izin kepada penguasa objek yang akan ditinjau.

d) Jika keluar kota, mintakan izin peserta didik pada orang tua

mereka.

e) Memeriksa perlengkapan mereka masing-masing sebelum

berangkat.

f) Jelaskan tujuan karyawisata pada peserta didik dan siapkan

pertanyaan-pertanyaan yang harus mereka jawab.

g) Tentukan tata tertib selama karyawisata.

Page 33: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

21

h) Bila peserta banyak, bagilah peserta didik-peserta didik ke

dalam kelompok-kelompok dengan ketua serta tugasnya

masing-masing.

i) Setelah sampai di tempat yang tinjau berikan waktu untuk

menyelesaikan tugasnya.

j) Bawalah peserta didik semua kembali ke sekolah.

k) Hasil karyawisata berupa laporan didiskusikan pada

kesempatan lain.

l) Hasil karyawisata berupa benda-benda yang dikumpulkan oleh

peserta didik akan dipamerkan.

Namun demikian metode karyawisata juga mempunyai beberapa

kelemahan di antaranya:

a) Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak,

b) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang,

c) Dalam karyawisata sering unsur rekreasi yang menjadi prioritas

daripada tujuan utama,

d) Memerlukan biaya yang mahal jika dilakukan pada tempat yang

jauh,

e) Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap

gerak-geriknya anak didik di lapangan,

f) Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran

karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata

yang jauh dan lama.

Page 34: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

22

Walaupun metode karyawisata ini memiliki kekurangan, namun

metode ini sangat cocok digunakan untuk mengembangkan kreativitas

pada peserta didik sebab kreativitas hanya bisa dikembangkan dengan

pengalaman secara langsung.

B. Hasil Belajar

Blom dalam Agus Suprijono (2014:6) hasil belajar mencakup

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik’’. Hasil belajar adalah

pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, dan

apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne dalam Agus

Suprijono, (2004:5) hasil belajar berupa:

a. Informasi Verbal yaitu kapasitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep

dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan

mengategorisasi, kemampuan analisis-sintesis fakta-konsep dan

mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.

c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

aktivitas kognitifnya sendiri.

d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dan urusan koordinasi, sehingga terwujud atomatisme gerak

jasmani.

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian objek tersebut.

Page 35: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

23

Menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno ( 2010: 103)

menyatakan bahwa belajar dikatakan berhasil apabila diikuti ciri-ciri

sebagai berikut:

a. Daya serap terhadap materi pengajaran yang diajarkan mencapai

prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok.

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran khusus (TPK) telah

dicapai oleh siswa baik secara individu maupun kelompok.

c. Terjadinya proses penguasaan materi pelajaran yang secara sekuersial

(seguential) mengantar materi tahap beriktnya.

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Abdul Majid dan Dian Andayani, (2004: 130) mengatakan bahwa

‘’Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani ajaran Agama Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk

menghormati penganut Agama lainnya dalam hubungannya dengan

kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan

bangsa’’.

Sedangkan A. Tafsir dalam Abdul Majid dan Dian Andayani,

(2004:130) mengatakan bahwa ‘’Pendidikan Agama Islam adalah

bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia

berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam’’.

Page 36: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

24

Dari pengertian pendapat diatas maka penulis dapat disimpulkan

bahwa pengertian Pendidikan Agama Islam itu merupakan suatu usahan

sadar atau terencana untuk membentuk suatu kepribdian pendidikan

untuk mengeni, memahami dan menghayati serta bertakwa dan

berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran islam agar dapat membentuk

suatu kepribadian muslim, sehingga ajaran cara berpikir, merasa, dan

bersikap sesuai dengan ajaran islam sehingga dapat mencapai

kebahagiaan didunia dan berakhlak.

2. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah landasan tempat berpijak atau tempat tegarnya

sesuatu dalam hubungannya dengan pendidikan agama islam, dasar itu

merupakan tegang untuk memperkokok nilai-nilai yang terkandung

didalamnya. Adapun menjadi dasar pendidikan agama islam adalah:

a. Al-Quran

Merupakan kitab suci bagi umat islam yang tentunya terpelihara

keaslianya dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab dan tidak

ada keraguan.

Al-quran sebagai kitab suci telah dipelihara dijaga kemurniannya

oleh Allah SWT dari segala sesuatu yang dapat merusaknya sepanjang

masa dan sejak diturunkan sampai hari kiamat kelak.

b. Al-Hadits

Merupakan perkataan atau perbuatan Nabi Muhammad SAW yang

memberikan gambaran tentang segala sesuatu hal, yang juga dijadikan

Page 37: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

25

dasar dan pedoman dalam islam, dan sebagai umat islam kita harus

mentaati apa yang telah disunnahkan rasulullah SAW.

Dari kedua uraian tersebut diatas penulis dapat simpulkan bahwa

dasar pendidikan yang pertama (Al-quran) adalah, kitab Allah yang

diturunkan kepada rasul terakhir nabi Muhammad SAW yang merupakan

pedoman hidup umat islam, dan menjadi sumber hukum yang utama dan

berlaku untuk sepanjang maa. Sedangkan uraian yang kedua penulis

dapat disimpulkan bahwa dasar pendidikan Agama Islam yang kedua

adalah, As-sunnah yang merupakan perkataan, perbuatan, dan ketetapan

yang perlu diteladani sebagai pandang hidup umat islam.

3. Fungsi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Ramayulis (2001: 103) mengemukakan fungsi Pendidikan Agama

Islam di sekolah yaitu sebagai berikut:

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta

didik kepada Allah Swt, yang telah ditanamkan dalam lingkungan

keluarga.

b. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat

khusus dibidang Agama agar bakat tersebut dapat berkembang secara

optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan dapat

pula bermanfaat bagi orang lain.

c. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-

kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan,

Page 38: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

26

pemahaman dan pengalaman ajaran Islam dalam kehidupan sehari-

hari.

d. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan

atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dalam

menghambat perkembanaganya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

e. Penyesuaian, yaitu penyesuaian diri dengan lingkungannya, baik

lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah

lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.

f. Sumber nilai, yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

4. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Muhaimin (2014:123) mengemukakan 8 karakteristik mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut:

a. Pendidikan Agama Islam berusaha untuk menjaga akidah peserta didik

agar tetap kokoh dalam situasi dan kondisi apapun.

b. Pendidikan Agama Islam berusaha menjaga dan memelihara ajaran

dan nilai-nilai yang tertuang dan yang terkandung dalam Al-Qur’an dan

hadis serta otentisitas keduanya sebagai sumber ajaran utama agama

islam.

c. Pendidikan Agama Islam menonjolkan kesatuan iman, ilmu dan amal

dalam kehidupan keseharian.

Page 39: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

27

d. Pendidikan Agama Islam berusaha membentuk dan mengembangkan

kesalehan individu dan sekaligus kesalehan sosial.

e. Pendidikan Agama Islam menjadi landasan moral dan etika dalam

pengembanagan iptek dan budaya serta aspek-aspek kehidupan

lainnya.

f. Subtansi Pendidikan Agama Islam mengandung entitas-entitas yang

bersifat rasional dan supra rasional.

g. Pendidikan Agama Islam berusaha menggali, mengembangkan dan

mengambil ibrah dari sejarah dan kebudayaan (peradaban) islam.

h. Dalam beberapa hal, Pendidkan Agama Islam mengndung pemahaman

dan penafsiran yang beragam, sehingga memerlukan sikap terbuka dan

toleran atau semagat islamiyah.

Dari pengertian pendapat diatas maka penulis dapat disimpulkan

bahwa pengertian Pendidikan Agama Islam itu merupakan suatu usahan

sadar atau terencana untuk membentuk suatu kepribdian pendidikan

untuk mengeni, memahami dan menghayati serta bertakwa dan berakhlak

mulia dalam mengamalkan ajaran islam agar dapat membentuk suatu

kepribadian muslim, sehingga ajaran cara berpikir, merasa, dan bersikap

sesuai dengan ajaran islam sehingga dapat mencapai kebahagiaan

didunia dan berakhlak.

Page 40: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JenisPenelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian survey

dan merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan analisis kualitatif

yakni dengan mengeksplorasi data di lapangan dengan metode analisis

deskriktif yang bertujuan memberikan gambaran secara cepat tepat Tentang

Penerapan metode karya wisata dalam meningkatkan hasilbelajar peserta

didikpadamatapelajaranpendidikan agama islamdi SMA Negeri 1

PasimasungguTimur Kabupaten Kepulauan Selayar.

MenurutSugiono,(2010:140): “Metode penelitian kualitatif juga

merupakan metode penelitian yang lebih menekankan pada aspek

pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat

permasalahan untuk penelitian generalisasi”. Metode penelitian ini lebih suka

menggunakan teknik analisis mendalam, yaitu mengkaji masalah secara

kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah

satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di SMA Negeri 1PassimasungguTimur

KabupatenKepulauanSelayar oleh karena itu penelitian ini di golongkan

28

Page 41: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

29

dalam penelitian lapangan. Adapun objek yang akan penulis teliti pada

penelitian kali ini adalah guru,dan siswa.

C. Variabel Penelitian

Suatu penelitiandilaksanakanuntuk menemukanjawabanmasalah

yang dirumuskan,identifikasi variable penelitian merupakanhal yang sangat

pentingdilakukanoleh penelitiuntuk memastikanvariabel-variabel apasaja

yang dilibatkan dalam penelitian ini. Variable penelitian pada dasarnyaadalah

segala sesuatu yang berbentukapasaja yang ditetapkanoleh penelitiuntuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentanghal tersebut,kemudianditarik

kesimpulan.

Berdasarkan teori di atas, maka dalam penelitian ini mengunakan dua

variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam

penelitian ini adalahpenerapan metode karyawisata dalam pembelajaran pen

didikan agama islam, sedangkan variabel terikat adalah peningkatan hasil

belajar peserta didik.

D. DefinisiOperasionalVariabel

Definisi operasional variabel yang sesuai dengan judul “Penerapan

metode karya wisata dalam meningkatkan hasilbelajar peserta

didikpadamatapelajarandi SMA Negeri 1 PasimasungguTimur Kabupaten

Kepulauan Selayar” diperoleh dua variabel pokok yaitu metode karya wisata

Page 42: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

30

dan meningkatkanhasilbelajar peserta didik. Batasan variabel yang jadi

acuan dalam penelitian ini yaitu:

1. Metode Karya Wisata

Kamsina, (1980: 53)Metode karya wisata merupakan suatu cara

pengajaran yang dilaksanakan dengan jalan mengajak anak didik keluar

kelas untuk dapat memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang ada

hubungannya dengan bahan pelajaran. Metode ini lebih menekankan

pembinaan pada aspek psikomotorik karena metode ini peserta didik lebih

banyak dituntut keaktifannya dalam setiap kegiatan, sedangkan untuk

pembinaan aspek yang lain (kognitif dan afektif) merupakan pendorong untuk

tercapainya elaborasi dari teori-teori yang telah didapatkan oleh anak didik.

2. Peningkatan Hasil Belajar siswa

Blom dalam Agus Suprijono, (2014: 6) hasil belajar mencakup’’

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik’’. Hasil belajar adalah pola-

pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, dan

apresiasidanketerampilan. Menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry

Sutikno ( 2010: 103) menyatakan bahwa belajar dikatakan berhasil apabila

diikuti ciri-ciri sebagai berikut:

a. Daya serap terhadap materi pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi

tinggi, baik secara individu maupun kelompok.

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran khusus (TPK) telah

dicapai oleh siswa baik secara individu maupun kelompok.

Page 43: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

31

c. Terjadinya proses penguasaan materi pelajaran yang secara sekuersial

(seguential) mengantar materi tahap beriktnya.

Sedangkan menurut peneliti sendiri, karya wisata adalah

memaksimalkan potensi belajar dari peserta didik dengan membawa

peserta didik keluar kelas ke tempat yang lebih mendukung keaktifan dari

peserta didik tersebut dengan memanfaatkan keindahan alam yang ada

dan dapat meningkatkan hasil belajar pada peserta didik dan dapat meng

hasilkan pola- pola perbuatan, pemikiran, nilainilai, sikap dan aspresiasi

serta keterampilan dengan diterapkannya metode karya wisata di

Pasimasunggu Timur.

Maka dapat di simpulkan dari dua variabel di atas bahwa

penerapan metode karya wisata dalam meningkatkan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran pendidikan agama islam, sehingga metode inilah

yang akan diterapkan pada kelas XI IPS di sma negeri 1 pasimasunggu

timur kabupaten kepulauan selayar.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Suharnirikanto (2002:08)Populasi adalah keseluruhan objek

penelitian.Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (1992:45) bahwa populasi

adalah keseluruhan penduduk yang dimaksud untuk diselidiki atau diteliti.

Page 44: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

32

Jadi populasi adalah keseluruhan objek/subjek yang menjadi perhatian

penelitian yang dapat memberikan informasi bagi permasalahan yang

akanditeliti.

Sugiyono (2005:90), Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpula

nnya. Adapun yang menjadipopulasidalampenelitianiniadalahseluruhpesertad

idik di SMA Negeri I PasimasungguTimurKabupatenKepulauanSelayar yang

berjumlah 329 orang.

Tabel 1.

Keadaan Populasi

NO. Populasi

Jenis Kelamin

JumlahL P

1. SiswaKelas X.1 14 18 32

2. Siswa Kelas X.2 16 17 33

3. Siswa Kelas X.3 15 20 35

4. SiswaKelas XI IPA 27 34 61

5. Siswa Kelas XI IPS 28 34 62

6. SiswaKelas XII IPA 22 30 62

7. Siswa Kelas XII IPS 22 32 52

Total 144 185 329

Page 45: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

33

Sumber Data: SMA Negeri 1 Pasimasunggu Timur. Kab. Kepulauan selayar.

2. Sampel

Sugiyono, (2005:91)Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut.Sedangkan menurut Suharsismi Arikunto

(117), sampel adalah sebahagian atau wakil populasi yang akan diteliti.

Penulis berpedoman kepada teori yang dikemukakan oleh Suharsimi

Arikunto bahwa:

Jika Jumlah Subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika

jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih,

tergantung dari kemampuan peneliti.Sugiyono (2005:112).

Sampel dalam penelitian ini diambil melalui teknik purposive

(pengambilan sampling dengan pertimbangan tertentu) dengan mengambil

kelas XI IPS yang terdiri dari I kelas). Adapun jumlah peserta didik kelas XI

IPS yang dijadikan sampel sebanyak 26 orang Jadi, sampel secara keseluru

han sebanyak 26 orang sebagai objek yang akan diteliti.

Page 46: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

34

Tabel II

Keadaan Sampel

NO Siswadan Guru

Jenis Kelamin

SampelL P

1. Guru - 1 1

2. SiswaKelas XI IPS 13 13 26

Jumlah 14 14 27

F. InstrumenPenelitian

Untuk memudahkan peneliti dalam pengumpulan data, maka penulis

menggunakan beberapa instrumen pengumpulan data yang terdiri dari:

1. Pedoman observasi yang akan digunakan peneliti dalam hal ini adalah

catatan observasi.

2. Pedoman wawancara dipergunakan untuk mendapatkan informasi

berupa pendapat dari Kepala Sekolah dan Guru-guru.

3. Angket yang akan peneliti berikan pada responden dalam hal ini adalah

berbentuk cheklis.

4. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data berdasarkan dokumen,

dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dijadikan

sebagai sebagai bahan penelitian.

Page 47: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

35

G.TeknikPengumpulan data

Untuk mengola data menjadi sebuah pembahasan,maka peneliti aka

n menganalisis data dengan teknik analisis deskriftif yaitu berusaha

memberikan gambaran dari data yang diperoleh dengan menggunakan

rumus persentase dari hasil angket.

Dalam pengumpulan data yang diperlukan, maka peneliti melakukan

hal-hal sebagai berikut :

a.Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati dan mencatat secara seksama dan sistematis mengenai gejala-

gejala yang akan diteliti. Jadi yang dilakukan adalah pengamatan langsung

untuk mendapat data.

b. Wawancara, yaitu suatu dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari sumber data yang diwawancarai atau

melakukan wawancara secara langsung kepada sekolah atau pihak yang

berkepentingan dalam peneliti ini.

c. Angket, yaitu Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan tertulis yang berupa pilihan jawaban

kepada responden

d. Dokumentasi, yaitu pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-

dokumen atau sumber-sumber yang berkaitan dengan objek peneliti yang

ada dilokasi penelitian.

Page 48: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

36

H. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil instrument pengumpulandata perlu

segera dianalisis baik kuantitatif maupun kualitatif. Adapun data yang bersifat

kualitati peneliti menggunakan metode kuantitatif, induktif dan deduktif.

1.Analisis kualitatif yaitu analisis data yang dijabarkan melalui

pengamatannya berupa angka-angka, maksudnya dilakukan dengan cara

menguraikan dalam bentuk kalimat kemudian direlevansikan dengan ruang

teori yang mendukung.

2.Metode induktif yaitu menganalisis data dengan data-data atau faktor-faktor

khusus kemudian menarik kesimpulan secara umum dengan kata lain dari

kondisi nyata kemudian diambil kesimpulan yang bersifat umum.

3.Metode deduktif yaitu menganalisis data yang bertitik tolak dari beberapa

hal bersifat umum, kemudian menarik kesimpulan bersifat khusus .

4.Selain itu data yang diperoleh dari hasil angket diolah dari rumus

presentase rumus tersebut:

%100N

FP

Keterangan :

F : Frekuensi yang sedang dicari persentase

N : Jumlah frekuensi/ banyaknya responden

P : Angka persentase

Page 49: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

37

Hasil dari perhitungan tersebut, kemudian peneliti tabulasikan dalam

bentuk tabel frekuensi dan diberikan interpretasi terhadap hasil tabulasi untuk

menjawab permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya.

Page 50: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Pasimasunggu Timur Kabupaten

Kepulauan Selayar

1. Sejarah Berdirinya

Berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi dan studi

dokumentasi resmi dari pihak sekolah, maka diperoleh profil dari sekolah

yang diteliti yaitu SMA Negeri 1 Pasimasunggu Timur Kabupaten

Kepulauan Selayar.

SMA Negeri 1 Pasimasunggu Timur kabupaten Kepulauan Selayar

terletak dikecamatan pasimasunggu Timur pulau Jampea. Disekitar

lingkungan sekolah dikelilingi oleh tanah pesawahan yang sangat kondusif

untuk berlangsungnya proses pembelajaran.

Tanah sekolah sepenuhnya milik negara, luas areal 15.107 m2,

sekitar sekolah dikelilingi pagar tembok dan luas bangunan 2.830 m2, luas

pekarangan 5.316 m2, lapangan olahraga 890 m2, dan lain-lain 6069 m2.

SMA Negeri 1 Pasimasunggu Timur didirikan pada tahun

1996.Secara resmi mulai menerima siswa pada tahun ajaran 1996/1997.

Diresmikan pembukaannya berdasarkan keputusan mentri pendidikan dan

kebudayaan Nomor : 13a/0/1998 tanggal 29 Januari 1998.

Visi dan Misi SMA Negeri 1 pasimasunggu Timur Kabupaten

Kepulauan Selayar :

38

Page 51: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

39

a. Visi: Menghasilkan lulusan bermutu dan berakhlak mulia, dengan

indicator pencapaiannya adalah unggul dalam disiplin, unggul dalam

pencapaian nilai UANAS, unggul dalam kepedulian social, unggul

dalam pengembamgan potensi diri dan mampu bersaing melanjutkan

ke jenjang yang lebih tinggi

b. Misi:

1) Mengaktifkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar plus

pengayaan dan remedial, penyelenggaraan MGMP.

2) Mengaktifkan kegiatan keagamaan.

3) Mengaktifkan kegiatan ekstrakurikuler ( olahraga, seni, dan

pramuka )

4) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut

dan kultur budaya, sehingga menjadi kearifan dalam bertindak.

5) Menumbuhkan semangat keunggulan olahraga dan seni kepada

seluruh warga sekolah dan menumbuhkembangkan budaya mutu.

Sumber Data : SMA Negeri 1Pasimasunggu Timur Tahun 2013.

2. Keadaan Guru, Siswa dan Lingkungan Sekolah SMA Negeri 1

Pasimasunggu Timur Kabupaten Kepulauan Selayar.

Guru, siswa dan lingkungan sekolah adalah suatu kesatuan yang

tidak dapat dipisahkan, karena ketiganya merupakan faktor utama

berlangsungnya proses belajar mengajar, serta mempunyai peranan yang

Page 52: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

40

paling utama. Kapan salah satu dari ketiganya bermasalah maka aktivitas

sekolah akan terganggu.

Untuk mengetahui dengan jelas uraian ketiga poin di atas maka

peneneliti mengolompokkan beberapa bagian sebagai berikut :

a. Keadaan Guru

Guru adalah salah satu hal yang perlu dipenuhi oleh setiap

lembaga pendidikan, termasuk didalam lingkungan SMA Negeri 1

Pasimasunggu Timur sebagai lembaga pendidikan formal. Ini berarti

bahwa pelaksanaan pengajaran tidak berhasil dengan baik bila faktor guru

tidak terpenuhi sebagaimana mestinya.

Berdasarkan penjelasan singkat di atas, dapat dipahami bahwa

menjadi guru tidaklah mudah, karena guru mempunyai tugas dan

tanggung jawabyang kompleks dalam mengantar anak ke jenjangyang

dicita-citakan. SMA Negeri 1 Pasimasunggu Timur sebagai lembaga yang

jauh dari kota dengan sarana dan prasarana yang sangat terbatas

menuntut guru sebagai pendidik untuk lebih aktif dalam memberikan

pelajaran kepada siswanya.

Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan guru SMA Negeri 1

Pasimasunggu Timur, maka dapat dilahat pada tabel berikut:

Page 53: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

41

Tabel IIIKeadaan guru SMA Negeri 1 Pasimasunggu Timur

Tahun Pelajaran 2014/2015

No Nama Guru TTL Jabatan

1. Bahtiar,S.Pd.MM Tile-tile,09-01-1968 Kepala Sekolah

2. Firdaus,S.Pd. Ujung,23-06-1981 WK Sekolah

3. Norma,S.Pd Bonelambere,30-03-1971 Bhs. Indonesia

4. Hj.St.Rusmia,S.Pd Mare,10-11-1972 Kimia

5. Dra.Rosmiati Mare,13-09-1968 Biologi

6. Drs.Daeng Pagauk Buhung,18-03-1968 Kimia

7. Madawati,S.S Pasaraya,22-08-1968 Bahasa Inggris

8. Nurbaeti,S.Pd Batangmata,01-11-1976 Ekonomi/ AK

9. Asliana, Ujung,10-06-1979 Matematika

10. Adia,S.Pd Mare,15-05-1980 Matematika

11. Drs.Andi Aziz Selayar,15-09-1965 Sejarah

12. Arni.S.Pd Ujung Jmpea,15-08-1979 pKn

13. Sarini,S.Pd Ujung Pdang,01-07-1984 Sosiologi

14. Ridwan,S.Ag Kampala,12-08-1975 Pendais

15. St.Maryam,S.Pd Selayar,12-08-1966 pKn

16. Winarti,S.Pd Biring Balang,20-10-1981 Bhs. Indonesia

17. Muh.Basrah Ujung Pdang,29-10-1981 Bhs. Indonesia

18. Iffah Fuadah,S.Pdi Ujung,22-01-1984 Bhs. Inggris

19. Aswanti,S.Pdi Ujung,12-07-1982 Bhs. Arab

20. Nurhayati,S.Pdi Ujung,18-09-1984 Fisika

21. Andi. Suryadi,SE Ujung Pdang,17-12-1972 Ekonomi

22. Irna Santriati,S.Pd Ujung Jmpea,24-04-1989 Pendais

23. Nur Ardiasyh,S.Pd Pulo Bembe,14-08-1989 Penjas

24. Ratnawati,S.Pd Garassi,05-09-1987 Sosiologi

Sumber Data : SMA Negeri 1 Pasimasunggu Timur Tahun 2015

Page 54: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

42

Pimpinan Sekolah yang pernah bertugas di SMA Negeri 1 Pasimasunggu

Timur sejak awal berdirinya adalah sebagai berikut :

Tahun Menjabat Nama

1966-2005 Drs.H. Muh.Rusdi

2005-2010 Drs. Abdul Rahman

2010-Sekarang Bahtiar, S.Pd.MM

Sumber Data : Kantor SMA Negeri 1 Pasimasunggu Timur Tahun 2015

b. Keadaan Siswa

Siswa atau peserta didik adalah orang yang belum dewasa dan

sedang berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan baik secara

fisik maupun rohaninya menuju kedewasaan. Siswa adalah unsur penting

dalam sebuah lembaga pendidikan, tanpa siswa tidak mungkin terjadi

proses belajar mengajar dan tidak mungkin ada sekolah.

Untuk mengetahui secara lengkap data mengenai jumlah siswa di

SMA Negeri 1 Pasimasunggu Timur, dapat dilihat pada table berikut :

Tabel IVKeadaan Siswa SMA Negeri 1 Pasimasunggu Timur

No. Siswa Jenis Kelamin JumlahLaki-Laki Perempuan

1. X 62 67 1292. XI 40 63 103

Jumlah 102 130 232Sumber Data: SMA Negeri 1 Pasimasunggu Timur Tahun 2015

c. Keadaan Lingkungan Sekolah Serta Sarana dan Prasarananya

Lingkungan sekolah SMA Negeri 1 Pasimasungng Timur dikelilingi

oleh tanah persawahan sangat kondusif untuk berlangsungnya proses

Page 55: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

43

belajar mengajar, selain jauh dari keramaian lalu lintas juga sangat sejuk

ketika matahari terik karena banyak tumbuh popohonan disekitarnya.

Selain itu pekarangan sekolah sangat luas sehingga mendukung kegiatan

ekstrakurikuler siswa.

Namun disamping letak yang strategis tersebut ada beberapa

kendala yang menjadi penghambat maksimalnya proses belajar mengajar,

diantaranya keterbatasan sarana dan prasarana sekolah serta minimnya

media informasi karena listrik belum menyala pada siang hari.

Untuk mengetahui sarana dan prasarana yang terdapat di SMA

Negeri 1 Pasimasunggu Timur dapat dilihat pada table berikut:

Tabel V

Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 PasimasungguTimur Tahun Ajaran 2014/2015

No. Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan

1. Ruang Kelas 7 Baik2. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik3. Ruang Wakil kepala Sekolah 1 Baik4. Ruang guru 1 Baik5. Ruang tata Usaha 1 Baik6. Ruang BP 1 Baik7. Perpustakaan 1 Baik8. Laboratorium IPA 1 Baik9. Lapangan Olahraga 3 Baik

10. Musollah 1 Baik11. Tempat Parkir 1 Baik12. Gudang 1 Baik13. Asrama Sekolah 3 Baik14. Kursi 174 Baik15. Kantin 2 Baik16. Toilet 4 Baik

Sumber Data: Kantor SMA Negeri 1 Pasimasunggu Timur Tahun 2015

Page 56: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

44

B. Penerapan Metode Karya Wisata pada Pembelajaran PendidikanAgama Islam di SMANegeri I Pasimasunggu Timur

Metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat

untuk mencapai tujuan. Makin baik metode yang di gunakan makin efektif

pula pencapaian tujuan.Jika berbicara tentang metode pembelajaran

maka tujuan yang di maksudkan adalah tujuan pembelajaran.

Dalam penerapan metode karya wisata maka tujuan di ataslah

yang harus menjadi alasan penggunaan metode ini.Setiap guru harus

menyadari betul dan tau alasan penggunaan setiap metode

pelajaran.Penerapan metode karya wisata bukan bertujuan untuk

refreshing atau sekedar jalan- jalan melihat situasi di luar sekolah.Namun

lebih dari itu bahwa penerapan metode ini di maksudkan agar

pemahaman peserta didik lebih mendalam kaitannya dengan materi

pelajaran yang menggunakan metode karya wisata.

Antusias belajar siswa terlihat dengan penerapan metode ini.Siswa

merasa sangat senang dan bersemangat untuk belajar ketika berada di

luar kelas. Hal ini dapat dibuktikan dari table berikut:

Tabel VI

Penerapan metode karya wisata dan antusias siswa dalam belajar

No. Kategori jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat antusias 19 73

2. Antusias 1 4

3. Biasa saja 6 23

4. Tidak - -

JUMLAH 26 100

Hasil Angket No.1

Berdasarkan data di atas dapat terlihat bahwa pada penerapan

metode ini membuat antusias siswa meningkat dalam belajar karena dari

26 orang responden yang diteliti, terdapat 19 orang atau 73% menjawab

Page 57: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

45

sangat antusias, karena metode karya wisata ini membuat siswa antusias

belajar dan lebih senang belajar di alam terbuka dibanding belajar di

sekolah. Di samping itu pula dengan belajar menggunakan metode karya

wisata,siswa mempunyai pengalaman tersendiri dan dapat melihat secara

langsung contoh dari materi yang sedang di pelajari.

Dari 26 orang responden yang diteliti 6 orang atau atau 23%

menjawab kurang, karena siswa menganggap bahwa karya wisata itu

sudah hal yang biasa dan tidak terlalu menarik bagi siswa serta berfikir

bahwa memerlukan biaya yang mahal jika di lakukan pada tempat yang

jauh. 1 orang atau 4% menjawab antusias, karena mungkin siswa berfikir

bahwa tentang selesai dilaksanakan karya wisata akan mendapatkan

tugas besar seperti laporan dan benda-benda yang dikumpulkan oleh

peserta didik yang akan dilaporkan.

Penerapan metode karya wisata mampu membuat siswa sedikit

merefresh otak mereka sehingga materi pelajaran dapat diserap dengan

baik,jika ini dilakukan dengan baik maka akan ikut berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa itu sendiri.

Berdasarkan hal ini,sebagaimana dikemukakan oleh bapak

Ridwan,S.Ag bahwa:“Metode yang digunakan dalam pembelajaran di sekolah ini sedikit

kurang variatif, hal ini karena kurangnya kompotensi guru dalammemilih dan menerapkan metode pembelajaran. Namun denganpenerapan metode karya wisata ini membawa kabar gembira bagikami di sini karena metode ini menurut saya baik diterapkan agarsemua elemen yang terkait dapat bekerja sama dengan baik danmengoptimalkan sumber daya yang ada. Metode ini saya anggapcocok digunakan dalam pembelajaran pendidikan agama islam danmembuat siswa antuasias dalam belajar, karena umumnya siswa

Page 58: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

46

lebih senang belajar sambil rekreasi.(wawancara, tgl.10 agustus2015)

Penggunaan metode karya wisata ini termasuk baru untuk

diterapkan.Namun beliau sangat mendukung penerapan metode ini

karena dirasa cocok untuk digunakan dalam pembelajaran asalkan semua

elemen yang terkait bekerja sama dengan baik, maka metode ini akan

menghasilkan sesuatu yang baik sesuai tujuan pembelajaran yang

direncanakan.

Kejenuhan dan ketegangan belajar dapat terjadi jika metode yang

digunakan guru sangat monoton, ditambah lagi suasana sekolah yang

kurang kondusif membuat para guru harus memutar otak mencari cara

agar kejenuhan belajar yang dialami oleh peserta didik dapat diatasi.

Penerapan metode karya wisata mampu membuat siswa sedikit merefresh

otak mereka sehingga materi pelajaran dapat diserap dengan baik. Jika ini

dilakukan dengan baik maka akan ikut berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa itu sendiri.

Berikut tabel yang menggambarkan apakah siswa merasa tegang

saat proses pembelajaran pendidikan agama islam dengan menggunakan

metode karya wisata atau malah mereka lebih senang jika metode karya

wisata ini diterapkan dalam proses belajar mengajar:

Page 59: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

47

Tabel VII

Apakah Siswa merasa tegang saat penerapan metode karya wisata

No. Kategori jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat tegang - -

2. Tidak tegang 20 77

3. Biasa saja 6 23

4. Tidak - -

JUMLAH 26 100

Hasil angket no.2

Berdasarkan data dari table di atas, terlihat bahwa siswa tidak

merasakan ketegangan ataupun kejenuhan saat penerapan metode ini,

karena dari 26 orang responden yang diteliti, terdapat 20 orang atau 77%

menjawab tidak tegangan, karena peserta didik dapat melakukan berbagai

kegiatan seperti, mempelajari social, mempelajari masalah social yang

berguna bagi lapangan akademik dan member motifasi mencari

keterangan tentang hal-hal tertentu, melatih sikap anak,membangkitkan

minat, mengembankan apresiasi, menikmati pengalaman-pengalaman

baru. 6 orang atau 23% yang menjawab biasa saja, karena siswa sudah

biasa menghadapi namanya rekreasi maka dari itu siswa menganggap

bahwa biasa saja.

Page 60: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

48

C.Peningkatan hasil belajar peserta didik di SMA Negeri 1Passimasunggu Timur setelah Penerapan Metode Karya Wisata.

Tabel VIIIMetode karya wisata dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMA

Negeri 1 Passimasunggu TimurNo. Kategori jawaban Frekuensi Presentase

1. Meningkat 19 73

2. Tidak - -

3. Biasa saja 6 23

4. Cukup 1 4

JUMLAH 26 100

Hasil angket No.3

Berdasarkan data di atas, dapat terlihat bahwa metode karya

wisata menurut para responden dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik karena dari 26 responden yang diteliti, terdapat 19 orang atau 73%

menjawab meningkat,karena adanya metode karya wisata siswa dapat

meningkat hasil belajar sehingga siswa bisa mendapatkan pengettahuian

yang luas sehingga sikap dan apresiasi serta keterampilanya meningkat.

Dari 26 responden yang di teliti, terdapat 6 orang atau 23%

menjawab biasa saja,karena siswa lebih banyak mau santai-santai saja

dan tidak terlalu memikirkan tentang apa yang diperoleh dari hasil yang

didapatkan diluar yaitu hasil karya wisata. serta 1 orang atau 4%

menjawab cukup, karena siswa tidak mau bergerak dan tidak mau

terkuras tenaganya maka.

Page 61: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

49

Berdasarkan hal ini,sebagaimana dikemukakan oleh bapak

Ridwan,S.Ag bahwa:

“Metode karya wisata adalah metode yang terbilang sangat baru diterapkan di sekolah ini, karena adanya pertimbangan guru untukmenerapkan metode ini misalnya ketakutan guru akan tanggungjawab terhadap siswa yang di bawah keluar sekolah untukbelajar.Namun setelah penerapan metode ini membuktikan bahwapenerapan metode karya wisata meningkatkan hasil belajar pesertadidik dibandingkan dengan penggunaan metode ceramah dandiskusi yang selama ini diterapkan oleh guru pendidikan agamaislam di SMA Negeri 1 Passimasunggu Timur”(wawancara,tgl 03agustus 2015 di sekolah)

Peningkatan hasil belajar peserta didik sangat ditentukan

bagaimana guru mampu mengelolah pembelajaran, menggunakan

metode yang baik, menggunakan metode dengan memperhatikan kondisi

dan situasi peserta didik. Sehingga dapat di simpulkan bahwa peran guru

di kelas dalam mengolah pembelajaran dan situasi lingkungan sekolah

yang mendukung akan membuat siswa antusias belajar dan secara

otomatis akan mempengaruhi peningkatan hasil belajar peserta didik itu

sendiri.

Keberhasilan sebuah metode sangat tergantung pada bagaimana

guru mampu memilih metode yang akan di gunakan dan mampu

mengaplikasikan metode yang elah dipilih tersebut. Sebaik apapun

metode yang telah dipilih oleh guru tidak akan bekerja maksimal jika guru

tidak mampu memainkan metode tersebut di kelas, semua metode baik,

akan tetapi kembali kepada bagaimana guru mampu menerapkan dan

mengoptimalkan metode yang ada agar tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan dapat tercapai.

Page 62: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

50

D. Penerapan metode karya wisata dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik.

Pada bagian ini, peneliti akan menjawab rumusan masalah

terakhir. Jika melihat kembali pada bagian sebelumnya, maka dapat

dikatakan bahwa keberhasilan sebuah metode terlihat pada respon

peserta didik saat proses berlangsung, pemahaman peserta didik

terhadap materi pelajaran, yang kesemuanya itu tergambar pada hasil

akhir atau evaluasi terhadap peserta didik.

Hasil evaluasi yang biasa kita kenal dengan nilai akhir akan

menggambarkan apakah metode yang kita gunakan sudah cocok

diterapkan pada mata pelajaran tertentu atau tidak. Setelah melihat

perbandingan nilai peserta didik sebelum dan setelah penerapan metode

ini, maka tergambar dengan jelas bahwa metode ini cocok digunakan

dalam pembelajaran pendidikan agama islam. Terbukti bahwa

peningkatan hasil belajar atau hasil evaluasi peserta didik meningkat

drastis dari nilai sebelumnya.

Table IXMetode karya wisata cocok digunakan dalam pembelajaran

PAI di SMA Negeri 1 Passimasunggu TimurNo. Kategori jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat cocok 24 92

2. Cocok - -

3. Kurang cocok 2 8

4. Tidak cocok - -

JUMLAH 26 100

Page 63: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

51

Hasil angket no. 4

Berdasarkan dari data di atas, dapat dilihat bahwa metode karya

wisata cocok digunakan dalam pembelajaran pendidikan agama islam,hal

ini karena dari 26 orang responden yang diteliti, terdapat 24 orang

responden atau 92% yang menjawab sangat cocok, karena karya wisata

sehingga peserta didik terbuka wawasanya dan antusias untuk

menambah pengetahuan sehingga peserta didik akan menyadari dan

meyakini bahwa Allah adalah Sang Maha Pencipta yang menciptakan

segala sesuatu tanpa sia-sia,serta 2 orang atau 8% menjawab kurang

cocok, karena siswa menganggap karya wisat itu memerlukan biaya yang

banyak maka siswa mengatakan biasa saja.

Berdasarkan hal ini,sebagaimana dikemukakan oleh bapak

Ridwan,S.Ag bahwa:

“Menurut saya, penerapan metode karya wisata ini sangat baikdan membantu peserta didik memahami pelajaran dengan cepat,hal ini dikarenakan dengan metode ini siswa dapat melihatlangsung contoh dari materi yang di ajarkan sehingga pengalamanmereka akan berbeda jika materi diterima dengan hanyamenjelaskan saja deskripsi dari materi yang di ajarkan tanpamelihat dan merasakan secara langsung seperti apa yang dimaksudkan. Hal inilah yang menyebabkan sehingga metode karyawisata ini mampu untuk meningkatkan hasil belajar siswa disekolah ini.”(wawancara tgl,03 agustus 2015 di sekolah).

Metode karya wisata ini juga sangat cocok oleh para siswa untuk

digunakan dalam proses pembelajaran. Berikut data yang

menggambarkan tentang apakah metode karya wisata ini cocok

diterapkan dalam pembelajaran pendidikan agama islam di SMA Negeri 1

Passimasunggu Timur.

Page 64: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

52

Data di atas menggambarkan bagaimana kecocokan metode

karya wisata menurut para siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan

adanya data di atas menggambarkan kepada kita semua bahwa metode

karya wisata disenangi oleh siswa dan akan berdampak pada peningkatan

hasil belajar yang lebih baik dari sebelumnya. Berikut adalah data yang

menggambarkan tentang perasaan siswa dengan penerapan metode

karya wisata dari pada metode yang lain.

Tabel XSiswa merasa senang belajar pendidikan agama islam ketika

penerapan metode karya wisata dibandingkan metode lainNo. Kategori jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat senang 15 58

2. cukup 3 11

3. Senang 8 31

4. Kurang senang - -

JUMLAH 26 100

Hasil angket No.5

Berdasarkan data di atas maka dapat memberikan gambaran

bahwa siswa lebih senang belajar dengan menggunakan metode karya

wisata dari pada penggunaan metode lain.karena dari 26 responden yang

diteliti,terdapat 15 orang atau 58% menjawab sangat senang, karena

karya wisata bukan hanya untuk refreshing atau sekedar jalan-jalan

melihat situasi sekolah,namun lebih dari itu bahwa metode ini di

maksudkan agar pemahaman peserta didik lebih mendalam sehingga

melatih sikap anak, membangkitkan minat,mengembangkan apresiasi dan

mendapatkan pengalaman baru di bandingkan dengan mata pelajaran

Page 65: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

53

yang lain.dari 26 responden 8 orang atau 31% menjawab senang,karena

siswa kurang semangat dengan adanya penerapan karya wisata melalui

pelajaran agama islam. serta 26 responden 3 orang atau 11% menjawab

cukup, karena siswa kurang minat dengan adanya karya wisata atau tidak

pernah merasakan alam bebas maka menganggap cukup.

Page 66: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

54

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan penelitian tentang Penerapan Metode

Karya Wisata dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Passimasunggu Timur Kabupaten

Kepulauan Selayar baik melalui kajian pustaka maupun penelitian lapangan

maka dibagian ini peneliti akan mengemukakan kesimpulan pokok dari

semua apa yang telah diuraikan yaitu sebagai berikut:

1. Penerapan Metode Karya Wisata dalam pembelajaran pendidikan Agama

Islam dimulai dengan menganalisis silabus SMA Negeri 1Passimasunggu

Timur kemudian mengenalkan pada peserta didik tentang metode karya

wisata dan kemudian selanjutnya mengajak peserta didik untuk belajar

di luar sekolah dengan terlebih dahulu melakukan persiapan.Penerapan

metode ini di rasa sangat membantu menghilangkan rasa jenuh siswa

dalam belajar dan membuat siswa sangat antusias untuk mengikuti pelajar

an karena pada umumnya anak-anak lebih senang belajar di ruangan

yang terbuka.

2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 1 Passimasunggu Timur

kabupaten Kepulauan Selayar terbilang meningkat setelah penerapan

metode ini terbukti sebelum penerapan metode ini, nilai siswa yang

dulunya banyak yang tidak memenuhi standar mengalami peningkatan

yang cukup memuaskan. 54

Page 67: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

55

3. Penerapan metode karya wisata dalam pembelajaran pendidikan agama

islam dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B.SARAN

Dengan tidak bermaksud mengurangi, peneneliti mencoba memberik

an saran yang mudah - mudahan bersifat membangun yang disarankanpada

hasilpenelitianyaitu:

1. Guru sebagai pendidik hendaknya meguasai materi yang diajarkannya

dan mampu meningkatkan cara pembelajarannya dengan metode yang

lebih variatif. Dalam hal ini guru diharapkan lebih intensef menggunakan

metode karya wisata sebagai salah satu metode pembelajaran.

2. Metode karya wisata juga hendaknya dimaknai sebagai metode pembela

jaran yang efektif dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini guru

hendaknya biasa memanfaatkan lingkungan sekolah atau tempat-tempat

lain yang represantatif sebagai tempat atau sumber belajar.

Page 68: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

56

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan terjemahan

Ali, Mohammad DauddanHabibahDaud. 1995.Lembaga-lembaga Islam diIndonesia. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Arikunto, Suharsimi. 2007.ManajemenPenelitian.Jakarta: RinekaCipta.

Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur Penelitian (Suatu PendekatanPraktek). Jakarta: Rineka Cipta.

Daradjat, Zakiahdkk. 2006. IlmuPendidikan Islam. Jakarta: PT.BumiAksara.

Danim, Sudarwan. 1989.MediaKomunikasiPendidikan. Jakarta:BumiAksara.

Departemen Agama RI. 2008.Al-Quran danTerjemahnya. Bandung:Diponegoro.

Djamarah,Syaiful Bahri.2000.Guru danAnakDidikDalamInteraksiEdukatif.Jakarta: RinekaCipta.

Djamarah, Syaiful bahri dan Aswan zain. 2002.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cifta.

Hadi, Sutrisno.1992. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offest.

Hajar, Ibnu. 1999. Dasar-dasarPenelitianKualitatifDalamPendidikan.Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Hamalik, Oemar. 1982.MediaPendidikan. Bandung: Alumni.

http://id.menumbuhkembangkan-kreatifitas/wordpress.com.

http://id.menumbuhkembangkan-kreatifitas/wordpress.com.

http://id.menumbuhkembangkan-kreatifitas/wordpress.com.

Idris, Zahara. 1984.Dasar-dasar Kependidikan. Bandung: Angkasa.

Kamsinah.1980.Metode Dalam Proses Pembelajaran: Studi tentangRagam dan Implementasinya. Bandung: Hasta.

56

Page 69: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

57

Munandar, Utami. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.Jakarta: Rineka Cipta.

Nasution, S. 1982.Didaktik Asas-asasMengajar. Bandung: Jemmars.

Natadwijaya, Rochman.1979.(ed), DidaktikdanMetodikUmum. Jakarta:DepartemenPendidikandanKebudayaan.

Peng Kheng Sun. 2011.Menikmati Belajar secara kreatif. Yogyakarta:Samudra Biru.

Prihatin, Eka. 2008. Guru sebagai Fasilitator. Bandung: PT Karsa MandiriPersada.

Sahabuddin. 2007. Mengajar dan Belajar. Makassar: UNM.

Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran: untukMembantu Memecahkan ProblematikaBelajar dan Mengajar.Bandung: CV. AFABETA.

Satiadarma, Monty P. 2006.Mendidik Kecerdasan. Jakarta: Rineka Cipta.

Shaleh, Abdul Rahman. 2004.PsikologiSuatuPengantarDalamPerspektifIslam. Jakarta: Kencana.

Slameto. 2008.BelajardanFaktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:CerdasPustaka.

Sudirman N., dkk. 1989. IlmuPendidikan, Bandung: RemadjaKarya.

Sudijono,Anas. 2005.PengantarStatistikPendidikan. Jakarta: RajaGrafindoPersada.

Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2005.Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung : Al Fabeta.

Sumiati, dkk. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: CV wacana Prima.

Suprihatiningrum, Jamil. Strategi Pembelajaran Teori Dan Aplikasi,Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 20 Tahun 2003,TentangTujuan Pendidikan Nasional.

Page 70: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

58

Wijaya, Cecedan A. TabraniRusyan.1991.KemampuanDasar Guru DalamProses BelajarMengajar.Bandung: RemajaRosdakarya.

Page 71: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

L

A

M

P

I

R

A

n

Page 72: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

KUESIONER PENELITIAN

A. Mukaddimah1. Penelitian adalah Mahasiswa Fakultas Agama Islam Jurusan

Pendidikan Agama Islam Unismuh Makassar

2. Angket ini dibuat dalam rangkap penyusunan skripsi sebagai

(S.Pd.I)

3. Judul skripsi ini adalah‘‘ PENERAPAN METODE KARYAWISATA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DISMA NEGERI I PASIMASUNGGU TIMUR KABUPATENKEPULAUAN SELAYAR’’Demi kesempurnaan penulisan skripsi ini,maka anda di harapka

n memberikan jawaban sesuai keadaan yang sebenarnya.

B. PetunjukKegiatan1. Pililah Salah satujawaban yang telahtersediadanberilahtandasila

ng (X) padapilihansaudara.

2. Pililahan anda di harapkan jujur dan objektif( sesuaikenyataan )

tanpa ada pengaruh orang lain.

3. Periksalah kembali kuesioner ini sebulum anda kembalikan

jangan sampaiada yang tidak terjawab.

4. Kerahasiaan data akan kami jaga.

C. PertanyaanKuesioner1. Apakah dengan adanya penerapan Metode Karya Wisata dapat

meningkatkan hasil belajar anda meningkat dibandingkan

dengan metode belajar lainya?

A.meningkat B.Tidak

C.cukup D.Biasa saja

Page 73: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

2. Apakah penerapan Metode Karya Wisata dalam proses

belajar mebuat anda antusias dalam belajar?

A.Sangat antusias B.Tidak

C.Kurang D.Antusias

3. Apakah metode karya wisata cocok diterapkan dalam mata

pelajaran pendidikan agama islam?

A.Sangat cocok B.Tidak cocok

C.cocok D.Kurang cocok

4. Apakah Anda merasa lebih senang Pelajaran pendidikan agama

Islam yang diterapkan oleh Guru dibandingkan dengan metode

pelajaran yang lain?

A.meningkat B.Tidak

C.cukup D.Biasa saja

5. Apakah Anda merasa tegang dan tertekan selama pembelajara

n pendidikan Agama Islam berlangsung?

A.Sangat tegang B.Tidak tegang

C.cukup D.Biasa saja

.

Page 74: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

SOAL WAWANCARA1. Menurut anda bagaimana penerapan metode karya wisata dalam pembelajaran

pendidikan agama islam di SMA Negeri 1 Passimasunggu Timur Kabupaten

Kepulauan Selayar?

Jawaban:…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………..

2. Menurut anda bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik setelah

penerapan metode karya wisata di SMA Negeri 1 Passimasunggu Timur

Kabupaten Kepulauan Selayar?

Jawaban:

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

Page 75: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

3. Menurut anda apakah penerapan metode karya wisata ini dapat meningkatakan

hasil belajar peserta didik di di SMA Negeri 1 Passimasunggu Timur Kabupaten

Kepulauan Selayar?

Jawaban:…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………..

Page 76: PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM …

RIWAYAT HIDUP

JUBAIR, lahir di Garassi, 10 Oktober 1990, Kabupaten

Kepulauan Selayar. Peneliti anak keduabelas dari

duabelas bersaudara. Buah kasih sayang dari pasangan

Madduara dengan Daeng Tallasa. Peneliti memasuki

jenjang pendidikan dasar di SD Inpres Garassi pada tahun

1998 dan tamat pada tahun 2005. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan di SLTP Negeri II Pasimasunggu Timur dan tamat pada tahun 2008.

Pada tahun yang sama pula, penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri I

Pasimasunggu Timur dan tamat pada tahun 2011. Pada tahun yang sama, penulis

terdaftar sebagai mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas

Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Makassar, Program Studi Strata I.

Kerja keras, pengorbanan serta kesabaran dan atas izin Allah Swt Pada tahun 2015

penulis mengakhiri masa perkuliahan dengan menyusun karya ilmiah yang

berjudul “Penerapan Metode Karya Wisata Dalam Meningkatkan Hasil Belajar

Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sma Negeri 1 Pasimasunggu Timur

Kabupaten Kepulauan Selayar”.