karya wisata ke yogyakarta

Upload: ummi-zulfa

Post on 09-Mar-2016

68 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

karya wisata ke yogyakarta

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan limpahan karunia-Nya Karya Tulis Ilmiah sederhana ini dapat terselesaikan secara maksimal dan didukung oleh keluarga saya, bapak dan ibu guru panitia penyelenggara karya wisata yang telah memberikan banyak inspirasi untuk penulisan karya tulis ilmiah ini.Karya wisata ini memberikan banyak sekali tambahan wawasan dan pengetahuan kepada siswa siswi MTs eLBAS Ciamis, khususnya bagi saya selaku penulis. Didalam karya tulis ini saya selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa saya sajikan. Dimana didalam topik tersebut ada beberapa hal yang bisa kita pelajari khususnya tempat-tempat wisata yang ada di Yogyakarta yang indah dan menawan.Saya menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman saya tentang kota yogyakarta, menjadikan keterbatasan saya pula untuk memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang masalah ini.Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.Harapan saya, semoga karya tulis ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang kota Yogyakarta. Saya juga berharap Karya tulis ini bermanfaat dan memberikan kesan positif terhadap pembaca. Untuk menumbuhkan daya nalar,kreativitas,dan pola berpikir,saya sajikan aktivitas yang menuntut peran aktif dalam melakukan suatu kegiatan.Demikian persembahan karya tulis ini untuk dunia pendidikan.

Ciamis, Desember 2015Penyusun.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUAN11.1Latar Belakang11.2Tujuan Penulisan2BAB II PEMBAHASAN32.1 Candi Borobudur32.1.1. Lokasi Candi Borobudur32.1.2. Sejarah Candi Borobudur32.1.3.Bentuk Bangunan Candi Borobudur52.1.4.Nama Candi Borobudur52.2.Malioboro62.2.1. Lokasi Malioboro62.2.2.Nama Malioboro62.2.3. Malioboro62.3. Museum Monumen Yogya Kembali72.3.1 Sejarah8BAB III PENUTUP103.1Kesimpulan103.2Saran10DAFTAR PUSTAKA12

ii

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangYogyakarta atau Jogja adalah sebuah kota beserta merangkap sebagai ibukota provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Jogja terletak dipulau jawa yang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Tengah dan berbatasan dengan samudra Hindia. Kota Jogja sering disebut juga sebagai kota budaya dan pelajar.Yogyakarta adalah kotayang terkenal akan sejarah dan warisan budayanya. Yogyakartamerupakan pusat kerajaan Mataram (1575-1640), dan sampai sekarang ada Kraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya. Yogyakarta juga memiliki banyak candi berusia ribuan tahun yang merupakan peninggalan kerajaan-kerajaan besar jaman dahulu, di antaranya adalah Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-9 oleh dinasti Syailendra. Selain warisan budaya, Yogyakarta memiliki panorama alam yang indah dan atmosfir kesenian yang sangat kental didalamnya. Dalam hal kebudayaan propinsi Yogyakarta masih sangat kental dengan budaya Jawanya. Dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya seolah tak terpisahkan dan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempatDalam berkomunikasi, bahasa pengantar sehari-hari umumnya masyarakat Yogyakarta menggunakan bahasa Jawa. Propinsi Yogyakarta merupakan salah satu pusat bahasa dari sastra Jawa seperti bahasa parama sastra, ragam sastra, bausastra, dialek, sengkala serta lisan dalam bentuk dongeng, japamantra, pawukon, dan aksara Jawa.Tempat-tempat pariwisatanya pun juga sangat mengesankan. Tak ayal turis mancanegara banyak yang singgah di tengah-tengah pulau jawa yang eksotik ini. Karena itulah sudah sepantasnya generasi muda khususnya siswa MTs eLBAS Ciamis berkunjung untuk menimba ilmu ke Yogyakarta. Paling tidak bisa mengetahui sedikit seluk beluk mengenai Yogyakarta. Karena itulah kita sebagai generasi muda sangat tidak etis jika kita tidak pernah berkunjung ke Yogyakarta dan tidak mengenal history tentang jogja,karena jogja mempunyai sejarah yang panjang dalam terbentuknya pemerintahan NKRI mulai zaman kerajaan sampai sekarang . Jogja tetap istimewa dimata dunia .

1.2Tujuan Penulisan1. Menambah ilmu pengetahuan, wawasan yang umum dan luas.2. Mengenal tempat-tempat wisata di jogja yang indah dan dipelihara di Indonesia.3. Mengetahui asal usul dari tempat-tempat wisata di jogja.4. Menumbuhkan rasa cinta tanah air

BAB IIPEMBAHASAN

Pelaksanaan kegiatan study tour ini dilaksanakan selama 1 hari 2 malam, yaitu tanggal 2 s.d 4 Desember 2015. Kami berangkat yaitu sekitar pukul 21.00 WIB. Sebelum kami berangkat, kami diberi penjelasan dulu oleh Bapak Kepala MTs eLBAS Ciamis. Setelah itu, kami pun berangkat. Diperjalanan, kami mengisi waktu dengan mendengarkan musik, pinjam-meminjam handphone ataupun makan jajan yang kami bawa dari rumah. Kami sangat menikmati perjalanan kami karena di sepanjang perjalanan kami dapat melihat pemandangan yang indah. Berikut ini dipaparkan tempat-tempat yang dikunjungi saat Study Tour.

2.1 Candi Borobudur2.1.1. Lokasi Candi BorobudurCandi Borobudur terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Candi Borobudur dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu di sebelah Timur, Gunung Sindoro dan Sumbing di sebelah Utara, dan pegunungan Menoreh di sebelah Selatan, serta terletak di antara Sungai Progo dan Elo. Candi Borobudur didirikan di atas bukit yang telah dimodifikasi, dengan ketinggian 265 dpl.

2.1.2. Sejarah Candi BorobudurBorobudur dibangun oleh Samaratungga, seorang raja kerajaan Mataram Kuno yang juga keturunan dari Wangsa Syailendra pada abad ke-8. Keberadaan Candi Borobudur ini pertama kali terungkap oleh Sir Thomas Stanford Rafles pada tahun 1814. Pada saat itu, Candi Borobudur ditemukan dalam kondisi hancur dan terpendam di dalam tanah. Candi yang terdiri dari 10 tingkat ini sebenarnya memiliki tinggi keseluruhan 42 meter. Namun setelah dilakukan restorasi, tinggi keseluruhan candi ini hanya mencapai 34,5 meter dengan luas bangunan candi secara keseluruhan 123 x 123 meter (15.129 m2). Setiap tingkat pada Candi Borobudur ini dari lantai pertama sampai lanyai enam memiliki bentuk persegi, sedangkan mulai dari lantai ke tujuh sampai lantai ke sepuluh berbentuk bulat.Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar pada abad ke-9. Menurut Prasasti Kayumwungan, terungkapbahwaCandi Borobudur selesai dibangun pada 26 Mei 824, atau hampir 100 tahun sejak mulai awal dibangun. Konon nama Borobudur berarti sebuah gunung yang berteras - teras atau biasa juga disebut dengan budhara. Namun ada juga yang mengatakan bahwa Borobudur berarti biara yang terletak di tempat yang tinggi. Beberapa ahli mengungkapkan bahwa posisi Candi Borobudur berada pada ketinggian 235 meter diatas permukaan laut. Ini berdasarkan studi dari para ahli Geologi yang mampu membuktikan bahwa Candi Borobudur pada saat itu adalah sebuah kawasan danau yang besar sehingga sebagian besar desa-desa yang berada di sekitar Candi Borobudur berada pada ketinggian yang sama, termasuk Candi Pawon dan Candi Mendut.Berdasarkan Prasasti tanggal 842 AD, seorang sejarawan Casparis menyatakan bahwa Borobudur merupakan salah satu tempat untuk berdoa. Dimana dalam prasasi tersebut mengandung kata "Kawulan i Bhumi Sambhara" yang berarti asal kesucian dan Bhumi Sambara merupakan nama sebuah sudut di Candi Borobudur tersebut. Setiap lantai pada Candi Borobudur ini mengandung tema yang berbeda - beda karena pada setiap tingkat tersebut melambangkan tahapan kehidupan manusia. Hal ini sesuai dengan ajaran Buddha Mahayana bahwa setiap orang yang ingin mencapai tingkat kesempurnaan sebagai Buddha harus melalui setiap tingkatan kehidupan. Pada setiap lantai di Candi Borobudur terdapat relief - relief yang bila dibaca dengan runtut akan membawa kita memutari Candi Borobudur searah dengan jarum jam.

2.1.3.Bentuk Bangunan Candi Borobudur1. Denah Candi Borobudur ukuran panjang 121,66 meter dan lebar 121,38 meter.2. Tinggi 35,40 meter.3. Susunan bangunan berupa 9 teras berundak dan sebuah stupa induk di puncaknya. Terdiri dari 6 teras berdenah persegi dan3 teras berdenah lingkaran.4. Pembagian vertikal secara filosofis meliputi tingkat Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu.5. Pembagian vertikal secara teknis meliputi bagian bawah, tengah, dan atas.6. Terdapat tangga naik di keempat penjuru utama dengan pintu masuk utama sebelah timur dengan ber-pradaksina.7. Batu-batu Candi Borobudur berasal dari sungai di sekitar Borobudur dengan volume seluruhnya sekitar 55.000 meter persegi (kira-kira 2.000.000 potong batu)

2.1.4.Nama Candi BorobudurMengenai penamaannya juga terdapat beberapa pendapat diantaranya: Raffles: Budur yang kuno (Boro: kuno, budur: nama tempat) Sang Budha yang agung (Boro: agung, budur: Buddha) Budha yang banyak (Boro: banyak, budur: Buddha) Moens: Kota para penjunjung tinggi Sang Budha Casparis: Berasal dari kata sang kamulan ibhumisambharabudara, berdasarkan kutipan dari prasasti Sri Kahulunan 842 M yang artinya bangunan suci yang melambangkan kumpulan kebaikan dari kesepuluh tingkatan Bodhisattva. Poerbatjaraka: Biara di Budur (Budur: nama tempat/desa) Soekmono dan Stutertheim: Bara dan budur berarti biara di atas bukit Menurut Soekmono fungsi Candi Borobudur sebagai tempat ziarah untuk memuliakan agama Budha aliran Mahayana dan pemujaan nenek moyang.

2.2.Malioboro2.2.1. Lokasi MalioboroJalan Malioboroadalah nama salah satu jalan dari tiga jalan diKota Yogyakartayang membentang dariTugu Yogyakartahingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dariJalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro danJalan Jend. A. Yani. Jalan ini merupakan porosGaris Imajiner Kraton Yogyakarta.

2.2.2.Nama MalioboroBerasal dari bahasa Sansekerta yang berarti karangan bunga, Malioboro menjadi kembang yangpesonanyamampu menarik wisatawan. Tak hanya sarat kisah dan kenangan, Malioboro juga menjadi surga cinderamata di jantung Kota Jogja.

2.2.3. MalioboroKawasan Malioboro sebagai salah satu kawasan wisata belanja andalan kota Jogja, ini didukung oleh adanya pertokoan, rumah makan, pusat perbelanjaan, dan tak ketinggalan para pedagang kakilimanya. Untuk pertokoan, pusat perbelanjaan dan rumah makan yang ada sebenarnya sama seperti pusat bisnis dan belanja di kota-kota besar lainnya, yang disemarakan dengan nama-merk besar dan ada juga nama-nama lokal.Barang yang diperdagangkan dari barang import maupun lokal, dari kebutuhan sehari-hari sampai dengan barang elektronika, mebel dan lain sebagainya. Juga menyediakan aneka kerajinan, misal batik, wayang, ayaman, tas dan lain sebagainya. Terdapat pula tempat penukaran mata uang asing, bank, hotel bintang lima hingga tipe melati.Keramaian dansemaraknyaMalioboro juga tidak terlepas dari banyaknya pedagang kaki lima yang berjajar sepanjang jalan Malioboro menjajakan dagangannya, hampir semuanya yang ditawarkan adalah barang/benda khas Jogja sebagai souvenir/oleh-oleh bagi para wisatawan.Mereka berdagang kerajinan rakyat khas Jogjakarta, antara lain kerajinan ayaman rotan, kulit, batik, perak, bambu dan lainnya, dalam bentuk pakaian batik, tas kulit, sepatu kulit, hiasan rotan, wayang kulit, gantungan kunci bambu, sendok/garpu perak, blangkon batik [semacan topi khas Jogja/Jawa], kaos dengan berbagai model/tulisan dan masih banyak yang lainnya. Para pedagang kaki lima ini ada yang menggelar dagangannya diatas meja, gerobak adapula yang hanya menggelar plastik di lantai.Sehingga saatpengunjungMalioboro cukup ramai saja antar pengunjung akan saling berdesakan karena sempitnya jalan bagi para pejalan kaki karena cukup padat dan banyaknya pedagang di sisi kanan dan kiri.Dan ini juga perlu di waspadai atau mendapat perhatian khusus karena kawasan Malioboro menjadirawanakan tindak kejahatan, ini terbukti dengan tidak sedikitnya laporan ke pihak kepolisian terdekat soal pencopetan atau penodongan, dan tidak jarang pula wisatan asing juga menjadi korban kejahatan dan ini sangat memalukan sebenarnya.

2.3. Museum Monumen Yogya KembalMuseum Monumen Yogya Kembali, adalah sebuah museum sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia yang ada di kota Yogyakarta dan dikelola oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Museum yang berada di bagian utara kota ini banyak dikunjungi oleh para pelajar dalam acara darmawisata.

Rana di pintu masuk museumMuseum Monumen dengan bentuk kerucut ini terdiri dari 3 lantai dan dilengkapi dengan ruang perpustakaan serta ruang serbaguna. Pada rana pintu masuk dituliskan sejumlah 422 nama pahlawan yang gugur di daerah Wehrkreise III (RIS) antara tanggal 19 Desember 1948 sampai dengan 29 Juni 1949. Dalam 4 ruang museum di lantai 1 terdapat benda-benda koleksi: realia, replika, foto, dokumen, heraldika, berbagai jenis senjata, bentuk evokatif dapur umum dalam suasana perang kemerdekaan 1945-1949. Tandu dan dokar (kereta kuda) yang pernah dipergunakan oleh Panglima Besar Jendral Soedirman juga disimpan di sini (di ruang museum nomor 2).2.3.1 Sejarah

Relief dari tulisan tangan Bung Karno yang ada di dinding luar museum

Salah satu diorama (miniatur/replika) di dalam museum ini yang menggambarkan suasana Gedung Agung (istana Kepresidenan RI di Yogyakarta) pada saat itu (yang duduk dari kanan: M. Hatta, Soekarno, Jendral Soedirman, TB Simatupang?, Soeharto).Monumen Yogya Kembali dibangun pada tanggal 29 Juni 1985 dengan upacara tradisional penanaman kepala kerbau dan peletakan batu pertama oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII. Gagasan untuk mendirikan monumen ini dilontarkan oleh kolonel Soegiarto, selaku walikotamadya Yogyakarta pada tahun 1983. Nama Yogya Kembali dipilih dengan maksud sebagai tetenger (peringatan) dari peristiwa sejarah ditariknya tentara pendudukan Belanda dari ibukota RI Yogyakarta pada waktu itu, tanggal 29 Juni 1949. Hal ini merupakan tanda awal bebasnya bangsa Indonesia dari kekuasaan pemerintahan Belanda.Pembangunan monumen ini dilakukan dengan memperhitungkan beberapa faktor penting. Titik pusat bangunan ini merupakan sebuah titik yang secara imajiner menghubungkan beberapa titik penting di Yogyakarta yaitu Kraton Jogja, Tugu Yogyakarta, Gunung Merapi, Parang Tritis dan juga Panggung Krapyak. Titik ini sendiri disebut sebagai Sumbu Besar Kehidupan dan penanda dari titik imajiner ini sendiri berada pada lantai 3 bangunan monumen ini.

BAB IIIPENUTUP

3.1KesimpulanMaka dapat disimpulkan bahwa tempat-tempat pariwisata yang ada di jogja itu sangat banyak, dan kita harus senantiasa menjaga serta merawatnya agar tetap asri seperti aslinya.agar menarik para wisatawan untuk berlibur ke YogyakartaSelain itu,kota Yogyakarta yang menawan itu tidak harus kita tambahkan dengan budaya-budaya barat yang kita rasa sangat bagus atau trend.tapi justru itu salah,kita harus tetap menjaga budaya asli jogja itu sendiri agar mempunyai keaslian yang khas dimata dunia.Yogyakarta merupakan salah satu kota favorit para wisatawan untuk berlibur dan menghabiskan sisa waktu istirahatnya di tempat-tempat wisata yang ada di Jogja.walaupun banyak cerita-cerita mistis yang beredar di masyarakat luas, para wisatawan tetap antusias menikmati tempat-tempat pariwisata yang ada di Jogja.Yogyakarta disebut kota pelajar karena kualitas pendidikan di kota Jogja sudah terjamin kualitasnya. Kota Jogja disebut kota pelajar karena di daerah Jogja juga terdapat fasilitas sekolah dan universitas yang megah, berkualitas, terjamin mutunya dan sudah terakreditasi secara baik didunia pendidikan Indonesia.Budaya mungkin di Indonesia mungkin bermacam-macam dan beragam sekali di Indonesia. Mungkin salah satu budaya di Indonesia adalah budaya Jawa. Budaya tersebut masih sangat erat hubungannya dengan kota Jogja. Maka dari itu,Yogyakarta juga disebut dengan kota budaya dan berbudaya.

3.2SaranSebagaigenerasi muda dan sebagai salah satu pengunjung di objek wisata,penulis menyarankan kepada :1. Pemerintah, khususnya pengelola objek wisata agar meningkatkan pelayanan pada para wisatawan dan menjaga kelestarian objek-objek wisata .Serta berinovasi agar ada penambahan wahana wisata baru untuk mengikuti perkembangan wahana wisata diluar agar wisatawan betah karena ini merupakan devisa.2. Generasi muda Indonesia,agar mau menjaga dan melestarikan tempat-tempat wisata terutama yang berbasis budaya dan religi. Karena Negara kita dikenal sebagai Negara yang beranekaragam namun bisa hidup berdampingan dengan 3.

DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan . 1995 .Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.Jakarta: Balai PustakaPusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa . 1993 .Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka