analisis dan penerapan sistem desa wisata sendari

Click here to load reader

Upload: fatmabintisustam

Post on 13-Aug-2015

41 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Sebagai desa wisata pengrajin, Sendari tidak lepas dari system produksi, system manajemen wisata, system kependudukan dan kemasyarakatan, dimana untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya diperlukan pola pikir yang sistemik yang kemudian dapat dilakukan oleh masyarakatnya sendiri dalam rangka mendorong kemajuan kesejahteraan tersebut.Menjadi sangat menarik untuk diamati, bahwa desa Sendari merupakan desa kerajinan mebel bambu, dimana Bambu itu sendiri memiliki karakteristik yang sangat unik untuk dibahas. Keterbatasan bamboo untuk diolah, dibentuk dan difungsikan menjadi suatu tantangan tersendiri untuk mengetahui lebih dalam dari system apa sajakah yang terlibat dalam produksi mebel bambu di desa wisata kerajinan Sendari. Bagaimana selama ini desa ini bertahan ?? dan Bagaimana desa ini akan tetap eksis di masa depan ?? menjadi salah satu dari rentetan pertanyaan yang mendasari kasus ini diambil untuk diamati dan dianalisis.

TRANSCRIPT

Analisis dan Penerapan Sistem

[ Sendari Bamboo Village ]Sendari, Tirtoadi, Mlati, Sleman

Sebuah Pengantar untuk Membumikan Industri Bambu dalam Bingkai Wisata

Prinsip prinsip Perencanaan Pengembangan Kawasan Wisata Potensi dan Peluang Pengembangan Obyek

Daya Tarik Wisata Akses = Mudah, 5 km dari pusat kota Infrastruktur = Ada, bagus Fasilitas wisata yang ada = Showroom, Signage Tanah luas yang dapat dibangun = Ada, butuh

pendekatan Kebijaksanaan pemerintah = Kab Sleman berupaya mengeksiskan desa wisata, promosi, dll Sumber Daya Manusia = Ada, Pengrajin

Permasalahan dan Tantangan : pengakuan akan kebutuhan perubahan; penetapan tujuan Industri gazebo, parasol.yang lain

tersingkir, belum ada peningkatan produk Membangun Kepercayaan untuk meningkatkan potensi yang ada,

TOP DOWN Pemberdayaan semua kalangan

Peningkatan kesejahtraan masyarakat

BOTTOM Up

Peningkatan Kesejahteraan MasyarakatPeningkatan Pendapatan Wisatawan/Pembeli meningkat

Persaingan IKMKeuntungan Komparatif Produksi yang orang lain belum punya Keuntungan Kompetitif Produksi sama ada nilai lebih

Peran Pemerintah Desa

Hubungan antar Instansi

Hubungan antar Pelaku Kegiatan Wisata Kerajinan

Hubungan antar Instansi Dinas Kehutanan ( aklamasi hutan Bambu,

pelestarian bangau ketingan ) Dinas Pariwisata ( Pemantapan Desa Wisata , atraksi wisata, paket paket wisata, promosi ) Dinas pendidikan ( Pelestarian budaya pengrajin pada generasi muda , marketing produk permainan edukatif dari bambu ) Deperindagkop ( pelatihan dari luar daerah, pemasaran, pameran, korporasi / asosiasi ) LSM/ NGO yang memiliki visi dan misi yang sama dll

Innovation Design Competition

Pembinaan Generasi

Innovation Design Competition

Permasalahan dan Tantangan : Berpikir dan berkarya secara sistemik, bukan hanya

sekedar personal saja, tetapi sistem yang berarti bersama sama membangun sinergi Bagaimana membuat atraksi yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan dan pasar luas Masalah kebersihan, keindahan dan mutu Standart International untuk bertahan bersaing

Atraksi Seni LarasMadya kolaborasi Thek Thek Bamboo

Atraksi Lomba Gasing Bambu

EGRANG SHOW

Pengendalian Mutu dan Harga Kompetisi lomba Administrasi Kompetisi yang mengarah pada

SNI/ ISO untuk kemudian ditindak lanjuti pada legalisasi hukum yang diakui Nasional maupun Internasional.

Dalam perancanaan terdapat 7 elemen yang harus menjadi dasar pertimbangan ; Landuse ( Tata guna Lahan ) Signage ( Penandaan, rambuu )

Path ( jalan ) Landmark ( brain image ) Node ( Simpul )

Symbol Vegetasi ( Pepohonan, tanaman )

Desa WisataTata Guna Lahan

Sendari Wisata Kerajinan Bambu

Ketingan Wisata FAuna

Janturan Wisata Kuliner, Air

Signage

Symbol

Vegeta

LandmarkDi Showroom

PAT H