laporan ka anorganik

12
Laporan Praktikum Kimia Analisis Judul Percobaan : Analisis Kualitatif Senyawa Anorganik Hari/ Tanggal Percobaan : Senin / 3 Januari 2015/ 08.00 – 12.00 Kelompok : F Golongan : S Nama Mahasiswa / NRP : - Felicia Tjokroaminjaya (2443013040) - Sara Toding (2443013 ) - Lailatun Ni’mah (2443013259) - Yetik Oktavia (2443013298) I. Tujuan Praktikum 1. Menjelaskan tahapan analisis senyawa anorganik, meliputi analisis pendahuluan, penggolongan dan reaksi penetapan dari anion dan kation. 2. Setelah melakukan praktikum, mahasiswa harus dapat melaporkan adanya kation dan anion yang terdapat dalam zat yang dianalisis. II. Dasar Teori Analisis anorganik kualitatif atau analisis kualitatif adalah bidang kimia analitik yang membahas tentang identifikasi zat-zat, mengenai unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Analisis

Upload: lailatun-nimah

Post on 21-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

analisis kualitatif senyawa anorganik

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum Kimia AnalisisJudul Percobaan: Analisis Kualitatif Senyawa AnorganikHari/ Tanggal Percobaan: Senin / 3 Januari 2015/ 08.00 12.00Kelompok: FGolongan: SNama Mahasiswa / NRP: - Felicia Tjokroaminjaya (2443013040) - Sara Toding (2443013 ) - Lailatun Nimah(2443013259) - Yetik Oktavia(2443013298)

I. Tujuan Praktikum1. Menjelaskan tahapan analisis senyawa anorganik, meliputi analisis pendahuluan, penggolongan dan reaksi penetapan dari anion dan kation.2. Setelah melakukan praktikum, mahasiswa harus dapat melaporkan adanya kation dan anion yang terdapat dalam zat yang dianalisis.

II. Dasar TeoriAnalisis anorganik kualitatif atau analisis kualitatif adalah bidang kimia analitik yang membahas tentang identifikasi zat-zat, mengenai unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Analisis kualitatif senyawa anorganik mencakup beberapa tahap analisis, yakni:A. Analisa Pendahuluan, meliputi:1. Pemeriksaan Organoleptis, mencakup:a. Warna zatb. Bentuk kristalc. Sifat higroskopisd. Bau2. Reaksi nyala api3. Reaksi pemijaran4. Reaksi untuk zat yang mudah menyublim

B. Penggolongan1. Aniona. Anion pereduksib. Anion pengoksidasic. Golongan perak nitratd. Golongan BaCl2e. Golongan FeCl32. KationDikelompokan berdasarkan perbedaan kelarutan dan suasana dengan ditambah pereaksi tertentu. Antara lain menggunakan metode H2S oleh Bergmann.C. Reaksi Spesifik1. Anion2. Kation

III. Cara KerjaA. Analisa Pendahuluan1. Pemeriksaan Organoleptisa. Amati warna zatb. Amati bentuk Kristal menggunakan mikroskopc. Amati sifat higroskopisd. Amati bau zat2. Reaksi Nyala ApiKation : kawat NiCr dibasahi HCl pekat Nyalakan bunsen sampel + HCl encer pijarkan pada bunsen, lalu lihat nyala apinya.Anion : kawat Cu diamplas sampai mengkilat semprot dengan aquades pijarkan pada bunsen beri sampel pijarkan pada bunsen, lalu lihat nyala apinya.3. Reaksi Pemijaran / Pemanasan keringLetakkan sampel diatas cawan porselen siapkan kaki tiga dan kasa di atas bunsen bakar cawan porselen berisi sampel di atas kasa sampai pantat cawan berwarna merah amati yang terjadi pada sampel.

4. Reaksi untuk zat mudah menguap/ menyublim NH4+ + NaOH 4N - bau amoniak- lakmus merah menjadi biru- HCl kabut putih- + reagen nessler coklat hitam Asetat: zat digerus dengan K/NaSO4 : bau cuka Borat: zat + H2SO4 pekat + alkohol nyala hijau Hg2+ & Bi3+ pembentukan amalagam dengan kawat Cu As3+ & Sb3+ : reaksi Gutzeit & Fleitman Ion Halogen: kawat Cu dikenakan zat, dibakar pada nyala bunsen nyala hijau ada ion Halogen

B. PenggolonganAnion1. Anion pereduksiLarutan sampel + H2SO4 2N berlebih warna ungu hilang2. Anion pengoksidasi Larutan sampel + H2SO4 2N + diphenilamin/H2SO4 pekat warna biru tua3. Golongan perak nitratLarutan sampel + HNO3 encer + AgNO3 mengendap4. Golongan BaCl2Larutan sampel + HCl encer + BaCl2 mengendap5. Golongan FeCl3Larutan sampel + HCl encer + FeCl3 mengendap / warna

KationPenggolongan kation dengan metode H2S oleh Bergmann tidak dilakukan dalam praktikum

C. Reaksi Spesifik Anion dan Kation

IV. Hasil PraktikumA. Analisa Pendahuluan

1. Pemeriksaan OrganoleptisWarna zatPutih, kuning, orange

Sifat higroskopishigroskopis

Bau zatTidak berbau

2. Reaksi Nyala ApiDengan kawat NiCrWarna nyalaZat

Kuning emasNa

Merah bordoSr

Reaksi BelsteinMemberikan warna nyala hijau ada Halogen

3. Reaksi PemijaranZat tidak terurai dan tidak terjadi perubahan warna.

4. Reaksi untuk zat yang mudah menguap/menyublimIdentifikasi ion Halogen memberikan warna nyala hijau.B. Analisa Penggolongan AnionGolongan Perak Nitrat KationTidak dilakukan dalm praktikumC. Reaksi Penetapan Anion CrO42- + BaCl2 BaCrO4 kuning SO4 2- + BaCl2 BaSO4 yang tidak larut dalm HCl

Kation Na+ + Zn Uranyl Asetat terbentuk kristal yang saat dilihat dengan mikroskop berbentuk diamond Sr2+ Na Rhodizonat noda merah coklat yang hilang dengan penambahan HCl encer

V. PembahasanPada reaksi pendahuluan kelompok kami mengamati adanya 4 bentuk zat yang berbeda, dengan warna putih, putih bening, kuning, orange. Diantara sampel tersebut ada yang bersifat higroskopis. Namun kami tidak mencium bau khas dalam sampel tersebut. Selanjutnya kami menghomogenkan sampel dan melakukan reaksi nyala api, pada reaksi nyala api menggunakan kawat NiCr kami mengamati adanya warna kuning emas dan merah bordo ketika menggunakan kawat Cu kami mengamati adanya nyala api hijau yang menandakan adanya halogen. Tetapi saat kami melakukan reaksi penetapan terhadap ion halogen kami tidak mendapat hasil positif yang dapat kami gunakan sebagai acuan untuk menentukan jenis dari Halogen tersebut, hal ini dikarenakan kurang telitinya kami saat mengamati setiap perubahan dalam reaksi yang terjadi. Melalui reaksi pemijaran, sampel teramati bahwa tidak terurai. Dan dari uji yang kami lakukan untuk zat yang mudah menguap /menyublim tidak ada yang menunjukkan hasil positif.Diantara reaksi penggolongan anion hanya golongan perak nitrat yang positif, hal ini dapat dikarenakan sampel yang dibuat terlalu encer, Reaksi penggolongan kation dengan metode H2S oleh Bergmann tidak dilakukan dalam praktikum ini.Untuk menentukan anion dan kation apa yang terdapat dalam sampel, kami melakukan reaksi penetapan berdasarkan reaksi pendahuluan dan penggolongan yang telah dilakukan . Kami menemukan kation Na+ dari reaksi pemijaran dan memastikan pada reaksi spesifik Na+ dengan penambahan Zn Uranyl Asetat terbentuk kristal berbentuk diamond. Kation Sr2+ kami temukan dari reaksi nyala api yang berwarna merah bordo dan dengan reaksi spesifik zat ditambah Na Rhodizonat terbentuk noda merah coklat yang dengan penambahan HCl encer noda tersebut hilang sehinggan menunjukkan dalm sampel terdapan kation Sr2+.Anion CrO42- dapat kami temukan melalui organoleptis yaitu kristal berwarna kuning dan melalui reaksi penetapan dengan penambahan BaCl2 terbentuk endapan berwarna kuning pucat. Hal ini karena BaCrO4 yang terbentuk tidak dapat larut dalam air dan dalam asam asetat. Anion SO4 2- kami dapatkan dari endapan BaCrO4 yang ada sebelumnya ketika ditambahkan HCl ternyata endapan yang ada tidak hilang sehingga dalam sampel menunjukkan adanya anion SO4 2- .Anion dan kation lainnya tidak dapat kami temukan misalnya ada kation yang memiliki warna spesifik pada reaksi nyala api tetapi kami tidak dapat mengidentifikasinya, hal ini dikarenakan keterbatasan praktikan dalam mengamati warna yang ada, sebab kation saling bercampur dan memberikan warna masing-masing sehingga sulit untuk dibedakan secara bersamaan. Dan dar reaksi Belstein menunjukkan hasil positif tetapi ketika melakukan reaksi penetapan Halogen kami tidak mendapatkan hasil positif yang dapat digunakan dalam menentukan jenis unsur halogen tersebut, hal ini dapat dikarekan ketakutan kami kehabisan sampel sehingga kami tidak menyadari sampel yang kami buat terlalu encer. VI. KesimpulanAnion dan Kation yang dapat kami identifikasi adalah:Na+Sr2+CrO42-SO42-

Pertanyaan/ Tugas1. Apa gunanya analisa pendahuluan ? Jawab: untuk mempermudah analisa penetapan, sebab beberapa zat memiliki warna, bau, bentuk kristal, sifat higroskopis, nyala api dan reaksi-reaksi lainnya yang spesifik seperti untuk zat yang mudah menguap/ menyublim, sehingga dapat digunakan untuk membantu penetapan anion maupun kation dalam sampel.2. Gambarkan kristal spesifik dari hasil reaksi penetapan untuk anion dan kation (lihat di buku pustaka yang dianjurkan) !Jawab: Na+Sr2+Pustaka: Alexeyev. V., 1969. Qualitative Analysis, MIR Publishers, Moscow3. Ion apa saja yang dapat teridentifikasi dalam analisa pendahuluan ?Jawab: - Cu dari warna zat yaitu biru- CrO42- dari warna zat yaitu kuning- Garam asetat dari bau cuka- Garam NH4+ dari bau amoniak- Na+ dari warna nyala api kuning emas- K+ dari warna nyala api lembayung muda- Ion Halogen dari reaksi Belstein akan terbentuk nyala hijau- Ion Borat dari zat + H2SO4 pekat + alkohol nyala hijau- Hg2+ & Bi3+ pembentukan amalagam dengan kawat Cu- As3+ & Sb3+ : reaksi Gutzeit & Fleitman 4. Apa yang dimaksud dengan ekstrak soda dalam analisa kualitatif dari senyawa anorganik ?Jawab: ekstrak soda adalah larutan atau campuran yang dibuat untuk identifikasi zat yang tidak larut dengan semua urutan pelarutan yang ditetapkan mulai dari air dingin- panas, HCl encer dingin- panas, HCl pekat dingin-panas, HNO3 pekat dingin-panas, sampai Aqua regia. Cara pembuatan dengan mereaksikan zat dengan Na2CO3 jenuh sehingga terbentuk garam yang larut (untuk identifkasi anion) dan endapan (untuk identifikasi kation).5. Carilah cara pembuatan pereaksi yang digunakan dalam analisa kualitatif senyawa anorganik !Jawab: a. Morin Morin adalah pigmen ynag ditemukan dalam kayu kuning (Morus tinctura) cara pembuatan: dilarutkan jenuh dalam 20 % alkoholb. Reagen Nessler larutkan 115 g HgI2 dan 80 g KI dalam air secukupnya, buat sampai 500 mL. Tambahkan 500 Ml NaOH 6N dan tuang larutan dari endapan. Simpan dalam tempat gelap sebagai stok.c. Reagen untuk K+ , Na2PbCu(NO2)6Larutkan 2 g NaNO2 yang bebas garam K, 0,9 g Cu(CH3COO)2. H2Odan 1,6 g Pb(CH3COO)2.3H2O dalm 15 mL aqua destilasi yang sebelumnya diasamkan dengan 0,2 mL CH3COOH 30 %.d. Zn Uranil Asetat1) larutkan 10 g UO2(CH3COO)2.2H2O dan 6 g asam asetat 30 % dalam 50 mL aqua destilasi2) larutkan 30 g Zn(CH3COO). 2H2O dan 3 g asam asetat 30 % dalam 50 mL aqua destilasi. campur kedua larutan, biarkan semalam dan tuang dari endapan yang ada

Pustaka: Alexeyev. V., 1969. Qualitative Analysis, MIR Publishers, Moscow