laporan magang fkm di dinas kesehatan ka

91
i LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT DI PROGRAM DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF SEKSI PROMOSI KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN OGAN ILIR OLEH FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015 NAMA : MARETALINIA NIM : 10111001010

Upload: ibnu-rezpectur

Post on 13-Apr-2018

702 views

Category:

Documents


72 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 1/91

i

LAPORAN

PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKATDI PROGRAM DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF

SEKSI PROMOSI KESEHATAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN OGAN ILIR

OLEH

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2015

NAMA : MARETALINIA

NIM : 10111001010

Page 2: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 2/91

ii

LAPORAN

PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT

DI PROGRAM DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF

SEKSI SEKSI PROMOSI KESEHATAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN OGAN ILIR

Laporan ini dibuat sebagai syarat

Telah menyelesaikan Praktikum Kesehatan Masyarakat

Peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

OLEH

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2015

NAMA : MARETALINIA

NIM : 10111001010

Page 3: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 3/91

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

di Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif ,Seksi Promosi Kesehatan

Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir

dari tanggal 15 Desember 2014 sampai tanggal 15 Januari 2015,

telah disahkan pada tanggal 05 Februari 2015.

Indralaya, 05 Februari 2015

Dosen Pembimbing Materi

Asmaripa Ainy, S.Si, M.Kes

NIP 19790915 200604 2005

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sriwijaya

Iwan Stia Budi, S.KM, M.KM

NIP 19771206 200312 1003

Page 4: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 4/91

iv

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat

mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir

dari tanggal 15 Desember 2014 sampai dengan tanggal 15 Januari 2015

telah disetujui pada tanggal Februari 2015

Mengetahui,

Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Ogan ilir

dr.Hj. Siska Susanti, M.Kes

NIP 19661023 199803 2002

Pembimbing Lapangan

Desjon Priani, S.KM, M.Si

NIP 19701230 199203 1 004

Page 5: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 5/91

v

KATA PENGANTAR

 Bismillahirrahmanirrahim.

 Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh. 

 Alhamdulillahirabbil ‘alamiin. 

Puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan ridha serta

 petunjuk-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Kesehatan

Masyarakat di Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir

ini. Laporan ini berisikan gambaran umum implementasi Program Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif yang merupakan salah satu program di Seksi Promkes.

Laporan ini dibuat untuk memenuhi syarat mata kuliah Praktikum Kesehatan

Masyarakat pada semester VIII Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sriwijaya.

Saya berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi

segenap civitas akademika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir pada khususnya, serta bagi segenap

 pembaca pada umumnya.

Ucapan terima kasih saya haturkan kepada semua pihak yang telah

memberikan segala bentuk dukungan, bantuan, bimbingan, motivasi, serta do’a

yang memacu dan membantu saya dalam pembuatan Laporan Praktikum

Kesehatan Masyarakat ini:

1.  Keluargaku: ayah, ibu, ayuk, sai, ana.

Page 6: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 6/91

vi

2. 

Bapak Iwan Stia Budi, S.KM, M.Kes Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sriwijaya;

3.  Ibu Elvi Sunarsih, S.KM, M.Kes, selaku Kepala Program Studi Ilmu

Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya;

4.  Ibu Asmaripa Ainy, S.Si, M.Kes, dosen pembimbing materi sekaligus

motivator agar laporan ini segera diselesaikan.

5.  Ibu dr. Hj.Siska Susanti,M.Kes, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Ogan Ilir;

6. 

Bapak Desjon Priani, S.KM, M.Si, selaku pembimbing lapangan kami dalam

Praktikum Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir,

yang telah mengarahkan;

7.  Bapak Priyadi, S.KM, selaku Kepala Bidang Promosi dan Pelayanan

Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir;

8.  Bapak H. Asnawi S.KM, M.Kes, selaku Kepala Seksi Promosi Kesehatan

Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir;

9.  Pak Jalili, Bu Amiroh, Bu Yayu, Yuk Weni selaku staf Seksi Promosi

Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, yang telah banyak

membantu dan memfasilitasi pengumpulan data;

10. Ibu Susi Andriyani,S.Kep,Ners,M.Kep, selaku Kepala Seksi Monitoring dan

Evaluasi Program, yang telah membantu memfasilitasi kami dalam

 pengumpulan data;

11. Bapak Edy Rahman, S.KM, M.Si, selaku Kepala Bidang Farmasi, Makanan,

Minuman, dan Kosmetika, yang telah memberikan motivasi dan pencerahan;

Page 7: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 7/91

vii

12. 

Bapak Khairil anwar, S.KM, M.Kes selaku Kepala Seksi Makanan dan

Minuman Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, beserta Yuk Yuli dan Yuk

Meri selaku Staf Seksi Makanan dan Minuman Dinas Kesehatan Kabupaten

Ogan Ilir, yang telah memberikan pengalaman baru dalam pemantauan dan

 pengawasan keamanan pangan. Terima kasih atas pengalaman lapangan yang

 berharga dan berkesan;

13. Seluruh Staf dan Karyawan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, atas

keramahtamahannya, serta segala bentuk bantuannya;

14. 

Seluruh dosen, staf, dan karyawan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sriwijaya yang telah membantu dalam penyusunan Laporan

Praktikum Kesehatan Masyarakat ini;

15. Rekan-rekan seperjuangan, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sriwijaya angkatan 2011, atas persaudaraannya, motivasi,

semangat, dukungan, dan kebersamaannya. Terkhusus untuk rekan-rekan

 peserta Praktikum Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan Kabupaten

Ogan Ilir: Nosi, Wulan, Ecy, terima kasih atas kebersamaan dan canda tawa

serta silaturrahim yang terjalin selama menjalani Praktikum Kesehatan

Masyarakat;

16. Kakak-kakak dan adik-adik tingkat di Fakultas Kesehatan Masyarakat, yang

selalu menjadi  supporter sekaligus  young motivator  bagi saya selama

menjalani dan menyusun Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat ini;

Page 8: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 8/91

viii

17. 

Seluruh pihak yang terlibat dan berkontribusi dalam proses Praktikum

Kesehatan Masyarakat dan penyusunan laporan ini, yang tidak dapat saya

 jabarkan satu per satu.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan.

Oleh karena itu, saya selaku penyusun, membuka diri terhadap kritik dan saran

yang membangun sebagai bahan pembelajaran saya agar lebih di masa

mendatang. Semoga Allah SWT. senantiasa meridhai dan membarakahi setiap

langkah kita. Aamiin.

Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh. 

Indralaya, Februari 2015

Maretalinia

NIM 10111001010

Page 9: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 9/91

ix

DAFTAR ISI

Halaman Sampul Luar --------------------------------------------------------------- i

Halaman Sampul Dalam -------------------------------------------------------------ii

Halaman Pengesahan ---------------------------------------------------------------- iii

Halaman Persetujuan ---------------------------------------------------------------- iv

Kata Pengantar ------------------------------------------------------------------------ v

Daftar Isi ------------------------------------------------------------------------------ ix

Daftar Tabel ------------------------------------------------------------------------ xiii

Daftar Bagan -------------------------------------------------------------------------- ix

Daftar Grafik ------------------------------------------------------------------------ xv

Daftar Lampiran -------------------------------------------------------------------- xvi

BAB I PENDAHULUAN ----------------------------------------------------- 1

1.1 Latar Belakang ----------------------------------------------------- 1

1.2 Tujuan --------------------------------------------------------------- 5

1.2.1 

Tujuan Umum -------------------------------------------- 5

1.2.2  Tujuan Khusus -------------------------------------------- 6

1.3 

Manfaat -------------------------------------------------------------- 6

1.3.1  Bagi Mahasiswa ------------------------------------------ 6

1.3.2  Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat ----------------- 7

1.3.3 

Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir ---------- 7

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan --------------------------------- 7

1.4.1 

Waktu PKM ----------------------------------------------- 7

1.4.2  Lokasi PKM ----------------------------------------------- 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ---------------------------------------------- 7

1.1 Promosi Kesehatan ------------------------------------------------ 8

2.1.1 Sejarah Promosi Kesehatan ------------------------------ 8

2.1.2 Pengertian Promosi Kesehatan -------------------------- 9

2.1.3 Visi dan Misi Promosi Kesehatan -------------------- 11

2.1.4 Strategi Promosi Kesehatan --------------------------- 12

Page 10: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 10/91

x

2.1.5 Sasaran Promosi Kesehatan --------------------------- 15

2.1.6 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan ------------------ 15

2.1.7 Metode Promosi Kesehatan --------------------------- 16

2.1.8 Media Promosi Kesehatan ----------------------------- 17

2.1.9 Perencanaan Promosi Kesehatan --------------------- 19

2.2 Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif -------------------- 22

2.2.1 Desa dan Kelurahan Siaga Aktif ---------------------- 22

2.2.2 Pelayanan Kesehatan Dasar --------------------------- 22

2.2.3 Kriteria Desa Dan Kelurahan Siaga Aktif ----------- 23

2.2.4 Pendekatan Pengembangan Desa Dan

Kelurahan Siaga Aktif ---------------------------------- 24

2.2.5 Persiapan Pengembangan Desa Dan

Kelurahan Siaga Aktif ---------------------------------- 24

2.2.6 Penyelengaraan Desa Dan Kelurahan Siaga Aktif - 25

2.2.7 Peran Pemangku Kepentingan Di Berbagai

Tingkatan Pemerintahan ------------------------------- 27

2.2.8 Indikator Keberhasilan Program Desa Dan

Kelurahan Siaga Aktif ---------------------------------- 28

2.3 Konsep Manajemen

2.3.1 Pendekatan Ilmu Manajemen ------------------------- 29

2.3.2 Fungsi Manajemen -------------------------------------- 29

2.3.3 Sarana Manajemen -------------------------------------- 30

2.3.4 Perencanaan Kesehatan -------------------------------- 30

2.3.5 Pengorganisasian Kesehatan -------------------------- 31

2.3.6 Pengarahan dan Pengawasan Kesehatan ------------ 32

BAB III DESKRIPSI TEMPAT PRAKTIKUM

KESEHATAN MASYARAKAT --------------------------------- 33

3.1 Gambaran Umum Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir

3.1.1 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir -------------- 33

3.1.2 Visi dan Misi Dinas Kesehatan

Page 11: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 11/91

xi

Kabupaten Ogan Ilir ------------------------------------ 34

3.1.3 Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir ----- 35

3.1.4 Sasaran Strategis Dinas Kesehatan

Kabupaten Ogan Ilir ------------------------------------ 35

3.1.5 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan

Kabupaten Ogan Ilir ------------------------------------ 36

3.1.6 Tenaga Kesehatan --------------------------------------- 38

3.1.7 Sarana Pelayanan Kesehatan -------------------------- 38

3.2 Gambaran Khusus Seksi Promosi Kesehatan ---------------- 39

3.2.1 Bidang Promosi dan Pelayanan Kesehatan---------- 39

3.2.2 Struktur Organisasi Seksi Promosi Kesehatan ------ 42

3.2.3 Program Kerja Seksi Promosi Kesehatan ----------- 43

BAB IV HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN ------------------ 50

4.1 Komponen Input  Pelaksanaan Program Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif ------------------------------------------ 50

4.1.1 Kebijakan ------------------------------------------------ 50

4.1.2 Sumber Daya Manusia --------------------------------- 51

4.1.3 Sumber Dana -------------------------------------------- 53

4.1.4 Metode ---------------------------------------------------- 54

4.1.5 Sarana dan Prasarana ----------------------------------- 55

4.1.6 Pengawasan ---------------------------------------------- 55

4.2 Komponen Proses Pelaksanaan Program Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif ------------------------------------------- 56

4.2.1 Persiapan ------------------------------------------------- 56

4.2.2 Penyelenggaraan ---------------------------------------- 57

4.2.3 Pentahapan ----------------------------------------------- 58

4.2.4 Pembinaan Kelestarian --------------------------------- 59

4.2.5 Peran Pemangku Kepentingan ------------------------ 60

4.2.6 Pemantauan dan Evaluasi ------------------------------ 62

4.3 Komponen Output  Pelaksanaan Program Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif ------------------------------------------- 63

Page 12: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 12/91

xii

4.4 Komponen Outcome Pelaksanaan Program Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif ------------------------------------------- 66

BAB V PENUTUP ------------------------------------------------------------ 68

5.1 Kesimpulan ------------------------------------------------------- 68

5.2 Saran --------------------------------------------------------------- 70

5.2.1 Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir --------------- 70

5.2.2 Puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir ------------------- 71

5.2.3 Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) --------------------- 71

5.2.4 Sektor Terkait Lainnya --------------------------------- 71 

DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------- 73

LAMPIRAN ------------------------------------------------------------------------ 76

Page 13: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 13/91

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Daftar Tenaga Kesehatan di Kabupaten Ogan Ilir ............................................ 38

Tabel 3.2

Distribusi Puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014 .............................. 38

Tabel 4.1

SDM Promosi Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir ................ 51

Tabel 4.2

SDM Promosi Kesehatan Puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir ......................... 52

Tabel 4.3

Pentahapan Desa/Kelurahan Siaga Aktif .......................................................... 58

Tabel 4.4

Pentahapan Desa Siaga Aktif di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2014 ................... 59

Page 14: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 14/91

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1

Siklus Pemecahan Masalah Kesehatan oleh Masyarakat .................................. 25

Bagan 2.2

Keterlibatan pihak lain pada Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif .......... 28

Bagan 3.1

Struktur Organisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir.......................... 42

Page 15: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 15/91

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1

Jumlah Desa Siaga dan Desa Siaga Aktif di Kabupaten Ogan Ilir ................... 64

Page 16: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 16/91

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rekapitulasi Pencapaian Desa Siaga Aktif Kabupaten Ogan Ilir

Tahun 2011-2013

Lampiran 2 Keputusan Bupati Ogan Ilir Nomor 112/KEP/KES/2011 Tentang

Pembentukan Forum Koordinasi Pembinaan Desa Siaga Kabupaten

Ogan Ilir Tahun 2011

Lampiran 3 Keputusan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sriwijaya Nomor 40/UN.9.1.10/DT/2015 Tentang

Penunjukan/Pengangkatan Pembimbing Materi dan Pembimbing

Lapangan Angkatan 2011 PKM FKM Unsri Tahun 2015

Lampiran 4 Surat Permohonan PKM

Lampiran 5 Surat Izin PKM dari Dinas Kesehatan OI

Lampiran 6 Lembar Pemantauan Kegiatan PKM

Lampiran 7 Lembar Bimbingan Kegiatan PKM

Lampiran 8 Daftar Hadir Mahasiswa PKM

Lampiran 9 Dokumentasi PKM

Lampiran 10 Surat Keterangan telah Selesai PKM

Lampiran 11 Materi Presentasi PKM

Page 17: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 17/91

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan sebagai hak dasar setiap warga negara Indonesia yang

tercantum dalam UUD 1945 pasal 28H dan 34 menuntut upaya strategis

seluruh  stakeholder   untuk mewujudkan pemenuhannya yang merupakan

salah satu Hak Asasi Manusia (HAM) tersebut. Selaras dengan dasar hukum

tersebut, WHO (World Health Organization) melalui Target Pembangunan

Millennium ( Millenium Development Goals)  tahun 2015 dengan delapan

target yang lima diantaranya berkaitan langsung dengan kesehatan, yaitu

memberantas kemiskinan dan kelaparan, menurunkan angka kematian anak,

meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit

lainnya, serta melestarikan lingkungan hidup.

Implementasi misi untuk mencapai MDG’s 2015 dituangkan dalam Visi

Pembangunan Nasional 2005-2025: “Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan

Makmur ”  yang secara khusus diimplementasikan dalam Visi Pembangunan

Kesehatan Tahun 2010-2014 adalah “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan

Berkeadilan” dengan misi 1) Meningkatkan dera jat kesehatan masyarakat,

melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani,

2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya

kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan, 3) Menjamin

Page 18: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 18/91

2

ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan, dan 4) Menciptakan tata

kelola kepemerintahan yang baik (UU No 17 Tahun 2007).

Untuk mencapai visi dan misi tersebut dibutuhkan komitmen dan kerja

sama semua pihak tidak hanya  stakeholder  bidang kesehatan. Ujung tombak

kesehatan masyarakat terletak pada fasilitas kesehatan tingkat pertama yang

 pada prinsipnya memberikan pelayanan kesehatan langsung pada masyarakat

desa atau kelurahan. Pusat pelayanan kesehatan tingkat desa atau kelurahan

akan berjalan dengan efektif jika didukung dengan kemampuan masyarakat

dalam mengelola secara mandiri sumber daya yang ada untuk meningkatkan

status kesehatan serta mengatasi permasalahan kesehatannya. Wujud

kemandirian masyarakat dapat terlihat dari kegiatan pemberdayaan masyakat

yang terdiri dari kegiatan-kegiatan dalam wadah UKBM (Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat). Menurut Nasikun (2000) dalam Nawalah

(2012) paradigma pembangunan baru berprinsip bahwa pembangunan harus

 pertama-tama dan terutama dilakukan atas inisiatif dan dorongan berbagai

kepentingan masyarakat.

Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang merupakan salah satu program

 promosi kesehatan dengan konsep kemandirian yang langsung ditujukan pada

masyarakat dalam bentuk pemberdayaan masyarakat hendaknya program ini

mendapat perhatian lebih karena dampaknya yang menyeluruh di setiap aspek

dan sebagian besar terfokuskan pada dampak aspek kesehatan. Masyarakat

yang mandiri secara perlahan akan mampu mengatasi permasalahan

kesalahan kesehatannya sehingga derajat kesehatannya pun akan semakin

Page 19: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 19/91

3

meningkat secara perlahan namun pasti. Besarnya pengaruh program ini

terhadap kesehatan masyarakat akan menunjukkan peran promosi kesehatan

 bagi masyarakat. Program promosi kesehatan lainnya belum ada yang

komprehensif, terpadu dan menyeluruh seperti Program Desa dan Kelurahan

Siaga Aktif.

Program ini sejalan dengan kebijakan otonomi daerah sesuai Ketetapan

Majelis Permusyawatan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR Tahun

2000 Tentang Rekomendasi Kebijakan dalam Penyelenggaraan Otonomi

Daerah, dimana setiap daerah dapat secara mandiri mengelola progam ini.

Kebijakan Desa siaga sudah dimulai pada tahun 2006 yang ditetapkan melalui

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 564/Menkes/SK/VIII/2006 tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga. Kriteria sebuah desa telah

menjadi Desa Siaga apabila desa tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya

sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Sesuai dengan visi Indonesia Sehat,

salah satu sasaran terpenting yang harus dicapai yaitu pada akhir tahun 2008

seluruh desa telah menjadi Desa Siaga. Sampai dengan tahun 2009 tercatat

42.295 desa dan kelurahan (56,1%) telah memulai upaya mewujudkan Desa

Siaga, namun jumlah tersebut belum mencapai target 100% pada akhir tahun

2008 (Kemenkes RI, 2010). Konsep utama dari pemberdayaan masyarakat

yaitu adanya upaya bersama yang berkelanjutan, terus menerus, dan

 berproses. Strategi pemberdayaan masyarakat dalam menangani

 permasalahan kesehatan pada Program Desa Siaga dilakukan melalui

Page 20: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 20/91

4

 peningkatan fungsi upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (Misnaniarti

dkk, 2011).

Kebijakan tentang Desa Siaga diakselerasi menjadi Kebijakan Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 Tentang Pedoman

Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Pengembangan

 program Desa Siaga menjadi Desa Siaga Aktif terletak pada kriterianya,

kriteria desa yang tergolong Desa dan Kelurahan Siaga Aktif terdapat delapan

kriteria yang dilaksanakan secara bertahap, sehingga evaluasi setiap desa

akan dikategorikan pada tahap Pratama, Madya, Purna dan Mandiri.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

741/MENKES/PER/VII/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Kesehatan di Kabupaten/Kota target cakupan Desa Siaga Aktif 80% pada

tahun 2015. Data Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014 capaian

Desa Siaga yaitu 76,34% yaitu 184 desa dari 241 desa dengan proporsi desa

siaga aktif tahap Pratama 149 desa, desa siaga aktif tahap Madya 35 desa dan

 belum ada desa yang termasuk pada tahap Purnama dan Mandiri.

Dampak adanya Program Desa Siaga di Kepulauan Mentawai terlihat

dari penurunan jumlah bayi yang meninggal dengan difungsikannya sarana

 pelayanan kesehatan tingkat desa (Poskesdes) yaitu pada tahun 2006 dari

1000 kelahiran meninggal 29 bayi, tahun 2007 turun menjadi 25 bayi. Ibu

yang meninggalpun berkurang dari 5 orang pada 2006 menjadi 4 orang pada

2007 (Ayuningtyas dkk, 2008).

Page 21: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 21/91

5

Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir tahun 2014, jumlah

kematian balita di Kabupaten Ogan Ilir masih tinggi yaitu 48 kasus, serta

angka kematian ibu 10 kasus. Angka kesakitan berbasis lingkungan juga

masih tinggi, yaitu TB 575 kasus, pneumonia 3.934 kasus, diare 8.524 kasus,

AFP non polio 12 kasus, demam berdarah dangue  118 kasus, malaria 19

kasus dan filariasis 1 kasus. Tingginya angka kasus tersebut menunjukkan

 belum adanya upaya terpadu pemerintah dan masyarakat khususnya pada

 program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang belum berjalan efektif.

Pelaksanaan program Desa Siaga Aktif belum sepenuhnya diiringi dukungan

 penuh pemerintah daerah dan persiapan sumber daya, seperti tenaga

kesehatan yang kompeten, sarana dan prasarana, pembiayaan, dan lain-lain

dengan memberdayakan kemampuan masyarakat (Kusuma, 2013). Masih

tingginya angka kesakitan dan kematian pada beberapa penyakit, pelaksanaan

 program ini yang masih top-down serta dampak kesehatan masyarakat dalam

 pelaksanaan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif inilah yang mendasari penulis

untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program Desa dan Kelurahan Siaga

Aktif pada Seksi Promosi Kesehatan, Bidang Promosi dan Pelayanan

Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, dan

keterampilan mahasiswa mengenai Manajemen Promosi Kesehatan dan

Sistem Kebijakan Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir

Page 22: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 22/91

6

khususnya di Seksi Promosi Kesehatan pada program Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif.

1.2.2 Tujuan Khusus

1.  Mengetahui cakupan program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di

Kabupaten Ogan Ilir.

2.  Mengetahui perencanaan program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir.

3.  Mengetahui pengorganisasian program Desa dan Kelurahan Siaga

Aktif di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir.

4.  Mengetahui pelaksanaan program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir.

5. 

Mengetahui pengawasan program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir.

1.3  Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari kegiatan Praktikum Kesehatan

Masyarakat di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir antara lain:

1.3.1 Bagi Mahasiswa

Sebagai sarana untuk menambah pengalaman dan pembelajaran di

 bagian peminatan administrasi dan kebijakan kesehatan (AKK) dan

dapat mendukung terlaksananya penyelesaian penyusunan skripsi.

Page 23: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 23/91

7

1.3.2 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat

Sebagai wadah untuk membina dan meningkatkan kerja sama

antara Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya dengan

Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir yang membutuhkan informasi

mengenai kegiatan manajemen serta sebagai aspek kebijakan yang

diterapkan di Kabupaten Ogan Ilir.

1.3.3 Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir 

1.  Sebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi Dinas Kesehatan Ogan

Ilir mengenai pemanfaatan manajemen program di bidang kesehatan.

2.  Meningkatkan dan memperluas jaringan kerja sama antara Fakultas

Kesehatan Masyarakat Univeritas Sriwijaya dengan Dinas Kesehatan

Kabupaten Ogan Ilir.

1.4  Waktu Pelaksanaan dan Lokasi Praktikum Kesehatan Masyarakat

(PKM)

1.4.1 Waktu PKM

Kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat dilaksanakan di Dinas

Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir mulai tanggal 15 Desember 2014

sampai dengan 15 Januari 2015 pada jam kerja (07.30 –  16.00 WIB).

1.4.2 Lokasi PKM

Lokasi Praktikum Kesehatan Masyarakat dilaksanakan di Dinas

Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, yang beralamat di Jl. Lintas Timur

Komplek Kantor Bupati Km.35 Telp/Fax 0711-580713 Indralaya.

Page 24: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 24/91

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Promosi Kesehatan

2.1.1 Sejarah Promosi Kesehatan

Istilah  Health Promotion  (promosi kesehatan) sudah mulai

dicetuskan setidaknya pada tahun 1986 ketika Konferensi Internasional

Pertama tentang  Health Promotion  di Ottawa, Kanada. Saat itu

dicanangkan The Ottawa Charter yang membahas definisi prinsip dasar

 Health Promotion. Istilah Promosi Kesehatan di Indonesia saat itu

masih belum dikenal oleh banyak pihak, saat itu masih populer istilah

 penyuluhan kesehatan, KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi),

 pemasaran sosial, mobilisasi sosial dll. Tahun 1994 kunjungan Direktur

 Health Promotion WHO  Headquarter Geneva, Dr. Ilona Kickbush ke

Indonesia banyak mengajarkan tentang  Health Promotion  (promosi

kesehatan) bagi pejabat di Indonesia. Penggunaan istilah promosi

kesehatan dipicu oleh perkembangan dunia internasional yang

kemudian menghantarkan Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi

Internasional Promosi Kesehatan ke-4 yang menghasilkan Deklarasi

Jakarta, yang menjadi acuan kegiatan promosi kesehatan dunia

(Hartono, 2011).

Page 25: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 25/91

2.1.2 Pengertian Promosi Kesehatan

Secara definisi istilah promosi kesehatan dalam ilmu kesehatan

masyarakat (health promotion) mempunyai dua pengertian. Pengertian

 promosi kesehatan yang pertama adalah sebagai bagian dari tingkat

 pencegahan penyakit. Level and Clark yang menyatakan adanya 4

tingkat pencegahan penyakit dalam perspektif kesehatan masyarakat,

yakni:

a. 

 Health promotion (peningkatan/promosi kesehatan)

 b. 

Spesific protection (perlindungan khusus melalui imunisasi)

c.  Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan

 pengobatan segera)

d.  Diability limitation (membatasi atau mengurangi terjadinya

kecacatan).

e.  Rehabilitation (pemulihan).

Sedangkan pengertian yang kedua, promosi kesehatan diartikan

sebagai upaya memasarkan, menyebarluaskan, mengenalkan atau

“menjual” kesehatan. Dengan perkataan lain promosi kesehatan adalah

“memasarkan” atau “menjual” atau “memperkenalkan” pesan-pesan

kesehatan atau “upaya-upaya” kesehatan, sehingga masyarakat

“menerima” atau “membeli” atau “mengenal” pesan-pesan kesehatan

tersebut yang akhirnya masyarakat mau berperilaku hidup sehat

(Notoatmodjo, 2005).

Page 26: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 26/91

10 

Pengertian/batasan atau definisi promkes dari beberapa ahli, antara

lain:

1.  Illona Kickbush menguraikan:

“Promosi kesehatan lahir (emerged-out ) dari pendidikan kesehatan.

Ada alasan untuk itu:

1)  Para penyuluh/pendidik kesehatan masyarakat menjadi lebih

sadar tentang perlunya sebuah pendekatan positif dalam

 pendidikan kesehatan, lebih dari sekedar pencegahan penyakit.

2) 

Menjadi semakin nyata bahwa pendidikan kesehatan akan lebih

 berdaya jika didukung dengan seperangkat upaya seperti legal

environment and regulatory. 

2.  WHO memberikan definisi:

“Promosi kesehatan adalah proses pembedayaan individu dan

masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka mengendalikan

determinan kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat

kesehatan mereka”. 

3. 

Departemen Kesehatan merumuskan definisi:

“Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan

kemampuan masyarakat dalam mengendalikan faktor-faktor

kesehatan, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta

mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai

sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang

 berwawasan kesehatan (Kemenkes RI, 2008).

Page 27: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 27/91

11 

2.1.3 Visi dan Misi Promosi Kesehatan

Visi umum promosi kesehatan tidak terlepas dari Undang-Undang

Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 maupun misi WHO yakni

meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan

meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya

sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial. Menurut

 Notoatmodjo (2012) untuk mencapai visi tersebut, perlu upaya yang

harus dilakukan berupa misi promosi kesehatan secara umum yang

terdiri dari:

1.  Advokasi ( Advocate) 

Melakukan advokasi terhadap para pengambil keputusan di berbagai

 program dan sektor yang terkait dengan kesehatan. Upaya advokasi

dibutuhkan untuk membuat keputusan dan penentu kebijakan agar

adanya dukungan dari sektor terkait.

2.  Menjembatani ( Mediate) 

Menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program

dan sektor yang terkait dengan kesehatan. Dalam melaksanakan

 program-program kesehatan perlu kerja sama dengan program lain di

lingkungan kesehatan, maupun sektor lain yang terkait. Oleh sebab

itu, dalam mewujudkan kerja sama atau kemitraan ini peran promosi

kesehatan diperlukan.

Page 28: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 28/91

12 

3. 

Memampukan ( Enable) 

Memberikan kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar

mereka mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka

sendiri secara mandiri. Hal ini berarti kepada masyarakat diberikan

kemampuan atau keterampilan agar mereka mandiri di bidang

kesehatan, termasuk memelihara dan meningkatkan kesehatan

mereka.

2.1.4 Strategi Promosi Kesehatan

Menurut Notoatmodjo (2012) strategi ialah cara untuk mencapai

atau mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan secara efektif dan

efisien.

1. 

Strategi Global (Promosi Kesehatan) menurut WHO 1984

a.  Advokasi (advocacy) 

Tujuan advokasi adalah agar para pembuat keputusan

mengeluarkan kebijakan-kebijakan antara lain dalam bentuk

 peraturan, undang-undang, instruksi, dan sebagainya yang

menguntungkan kesehatan public. Bentuk kegiatan advokasi

antara lain lobbying,  pendekatan atau pembicaraan-pembicaraan

formal atau informal terhadap para pembuat keputusan, penyajian

isu-isu atau masalah-masalah kesehatan atau yang mempengaruhi

kesehatan masyarakat setempat, seminar-seminar masalah

kesehatan dan sebagainya.

Page 29: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 29/91

13 

 b. 

Dukungan sosial ( social support) 

Kegiatan yang ditujukan kepada para tokoh masyarakat, baik

formal (guru, lurah, camat, petugas kesehatan, dan sebagainya)

maupun informal (tokoh agama, tokoh masyarakat dan

sebagainya). Tujuannya agar kegiatan atau program kesehatan

tersebut memperoleh dukungan dari para tokoh masyarakat.

c. 

Pemberdayaan masyarakat (empowerment) 

Pemberdayaan ini ditujukan kepada masyarakat langsung, sebagai

sasaran primer atau utama promosi kesehatan. Tujuannya adalah

agar masyarakat memiliki kemampuan dalam memelihara dan

meningkatkan kesehatan mereka sendiri.

2. 

Strategi Promosi Kesehatan Berdasarkan Piagam Ottawa (Ottawa

Charter)

Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa-Canada

tahun 1986 menghasilkan Piagam Ottawa dan salah satunya rumusan

strategi promosi kesehatan yang dikelompokkan menjadi 5 (lima)

 butir.

1.  Kebijakan berwawasan kesehatan (healthy public policy)

Kebijakan ini ditujukan kepada para pembuat keputusan atau

 penentu kebijakan, sehingga dikeluarkan atau dikembangkannya

kebijakan-kebijakan pembangunan yang berwawasan kesehatan.

Hal ini berarti bahwa setiap kebijakan pembangunan di bidang

Page 30: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 30/91

14 

apa saja harus mempertimbangkan dampak kesehatannya bagi

masyarakat.

2.  Lingkungan yang mendukung ( supportive environment) 

Kegiatan untuk mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana

yang mendukung, ditujukan kepada para pemimpin organisasi

masyarakat serta pengelola tempat-tempat umum.

3. 

Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health service) 

Orientasi baru kesehatan masyarakat harus melibatkan pihak

 pemberi pelayanan kesehatan ( provider ) dan penerima pelayanan

kesehatan (konsumer ). Keterlibatan masyarakat dalam pelayanan

kesehatan berarti memberdayakan masyarakat dalam memelihara

dan meningkatkan kesehatannya sendiri.

4. 

Keterampilan individu ( personal skill) 

Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat, yang terdiri dari

kelompok, keluarga, dan individu. Oleh sebab itu kesehatan

masyarakat terwujud apabila kesehatan kelompok, kesehatan

masing-masing keluarga, dan kesehatan individu terwujud.

5. 

Gerakan masyarakat (community action) 

Kesehatan masyarakat adalah perwujudan kesehatan kelompok,

keluarga, dan individu. Oleh sebab itu mewujudkan derajat

kesehatan masyarakat akan efektif apabila unsur-unsur yang ada

di masyarakat tersebut bergerak bersama-sama.

Page 31: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 31/91

15 

2.1.5 Sasaran Promosi Kesehatan

Keterbatasan sumber daya, akan menyebabkan kegiatan promosi

kesehatan tidak efektif dilakukan untuk seluruh sasaran promosi

kesehatan. Maka dari itu perlu adanya pentahapan sasaran promosi

kesehatan. Tiga kelompok sasaran promosi kesehatan yaitu:

1.  Sasaran Primer ( Primary Target ) 

Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala upaya

 pendidikan atau promosi kesehatan.

2. 

Sasaran Sekunder (Secondary Target ) 

Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya.

Disebut sasaran sekunder karena dengan memberikan pendidikan

kesehatan kepada kelompok ini diharapkan untuk selanjutnya

kelompok ini memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat

di sekitarnya.

3.  Sasaran Tersier (Tertiary Target ) 

Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat

 pusat, maupun daerah adalah sasaran tersier promosi kesehatan.

Dengan kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh

kelompok ini akan mempunyai dampak terhadap perilaku tokoh

masyarakat dan juga masyarakat umum (Notoatmodjo, 2012).

2.1.6 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan

1.  Ruang Lingkup Berdasarkan Aspek Kesehatan

a. 

Promosi kesehatan pada aspek preventif-promotif

Page 32: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 32/91

16 

 b. 

Promosi kesehatan pada aspek penyembuhan dan pemulihan

(kuratif –  rehabilitatif)

2.  Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Berdasarkan Tatanan

Pelaksanaan

a.  Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)

 b.  Promosi kesehatan pada tatanan sekolah

c. 

Promosi kesehatan di tempat kerja

d. 

Promosi kesehatan di tempat-tempat umum

e. 

Fasilitas pelayanan kesehatan

3.  Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat Pelayanan

a.  Promosi kesehatan

 b.  Perlindungan khusus

c. 

Diagnosis dini dan pengobatan segera

d.  Pembatasan cacat

e.  Rehabilitasi (Notoatmodjo, 2012).

2.1.7 Metode Promosi Kesehatan

 Notoatmodjo (2005) menyebutkan metode promosi kesehatan

disesuaikan dengan sasaran promosi kesehatan agar pelaksanaan

 promosi kesehatan berjalan efektif dan efisien.

1.  Metode Promosi Individual (Perorangan)

Dalam promosi kesehatan, metode yang bersifat individual

digunakan untuk membina perilaku baru atau membina seseorang

Page 33: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 33/91

17 

yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau

inovasi. Bentuk pendekatan ini antara lain:

a.  Bimbingan dan penyuluhan

 b.  Interview (wawancara)

2.  Metode Promosi Kelompok

Dalam memilih metode promosi kelompok, harus mengingat

 besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dari

sasaran.

a. 

Kelompok Besar ( > 15 orang) : Ceramah dan seminar

 b.  Kelompok Kecil ( < 15 orang) : Diskusi, curah pendapat,bola

salju,kelompok-kelompok kecil, Role Play, Permainan Simulasi

3.  Metode Promosi Kesehatan Massa

a. 

Ceramah umum

 b.  Pidato/diskusi

c.  Simulasi

d.  Tulisan

e.  Bill board

2.1.8 Media Promosi Kesehatan

Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk

menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh

komunikator sehingga sasaran dapat meningkatkan pengetahuannya

Page 34: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 34/91

18 

yang akhirnya dapat berubah perilakunya kearah positif terhadap

kesehatan. Menurut Notoatmodjo (2005) penggolongan tersebut:

1.  Penggolongan media promosi kesehatan berdasarkan bentuk umum

 penggunaannya.

a.  Bahan bacaan: Modul, buku rujukan/bacaan, folder,leaflet,dll

 b.  Bahan peragaan: poster tunggal, poster seri, fliptchart , dll

2. 

Penggolongan media promosi kesehatan berdasarkan cara produksi

a. 

Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-

 pesan visual. Media cetak pada umumnya terdiri dari gambaran

sejumlah kata, gambar, foto dalam tata warna. Macam-

macamnya:

-  Poster

Leaflet

-  Brosur

-  Majalah

-  Surat kabar

Lembar balik

Sticker dan pamphlet

 b.  Media elektronik, yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat

dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya. Macam-

macamnya yaitu:

-  TV

Radio

Page 35: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 35/91

19 

Film

Video film

-  Cassette

-  CD

-  VCD

c.  Media luar ruangan yaitu media yang menyampaikan pesannya di

luar ruang secara umum melalui media cetak dan elektronika

secara statis, misalnya:

Papan reklame

-  Spanduk

-  Pameran

-  Banner

TV layar lebar

2.1.9 Perencanaan Promosi Kesehatan

Perencanaan dalam promosi kesehatana menurut Notoatmodjo (2005):

I.  Menentukan kebutuhan promosi kesehatan

1. 

Diagnosis masalah

Diagnosis dapat dilakukan dengan kerangka Precede-Proceed

dengan fase antara lain:

Fase 1: Diagnosis Sosial

Fase 2: Diagnosis Epidemiologi

Fase 3: Diagnosis Perilaku dan Lingkungan

Fase 4: Diagnosis Pendidikan dan Organisasional

Page 36: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 36/91

20 

Fase 5: Diagnosis Administratif dan Kebijakan

Sumber data untuk mendukung diagnosis masalah dapat

 bersumber dari dokumen yang ada, langsung dari masyarakat,

 petugas kesehatan di lapangan serta tokoh masyarakat.

2.  Menetapkan prioritas masalah

Langkah menetapkan prioritas masalah:

a. 

Menentukan status kesehatan masyarakat

 b. 

Menentukan pola pelayanan kesehatan masyarakat yang

ada.

c.  Menentukan hubungan antara status kesehatan dengan

 pelayanan kesehatan di masyarakat.

d.  Menentukan determinan masalah kesehatan masyarakat.

II. 

Mengembangkan komponen promosi kesehatan

1.  Menentukan tujuan promosi kesehatan

Pada dasarnya tujuan utama promosi kesehatan adalah untuk

mencapai 3 hal yaitu:

a. 

Peningkatan pengetahuan dan atau sikap masyarakat

 b. 

Peningkatan perilaku masyarakat

c.  Peningkatan status kesehatan masyarakat

2.  Menentukan sasaran promosi kesehatan

Sasaran promosi kesehatan dan sasaran pendidikan kesehatan

tidak selalu sama, oleh karena itu harus ditetapkan sasaran

langsung dan tidak langsung.

Page 37: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 37/91

21 

3. 

Menentukan isi promosi kesehatan

Isi promosi kesehatan sederhana, menggunakan gambar dan

 bahasa setempat sehingga sasaran merasa bahwa pesan

tersebut memang benar ditujukan untuknya.

4.  Menentukan metode yang akan digunakan

Metode disesuaikan dengan aspek yang akan dicapai. Aspek

 pengetahuan metode yang tepat dengan penyuluhan langsung,

 poster, spanduk dll. Aspek sikap metode yang tepat dengan

contoh konkrit dengan tampilan foto dan video. Untuk aspek

keterampilan harus diberi kesempatan untuk mencoba

keterampilan tersebut.

5.  Menentukan media yang akan digunakan

Media yang dipilih harus tergantung pada jenis sasarannya,

tingkat pendidikan sasaran, aspek yang ingin dicapai, metode

yang digunakan dan sumber daya yang ada.

6.  Menyusun rencana evaluasi

Penjabaran kapan evaluasi akan dilaksanakan, dimana dan

kelompok sasaran mana yang akan dievaluasi dan siapa yang

akan melaksanakan evaluasi.

7.  Menyusun jadwal pelaksanaan

Merupakan penjabaran dari waktu, tempat dan pelaksanaan

yang biasanya disajikan dalam bentuk gan chart.

Page 38: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 38/91

22 

2.2  Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

2.2.1 

Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

Desa atau kelurahan Siaga Aktif adalah desa atau yang disebut

dengan nama lain atau kelurahan, yang:

1.  Penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan

dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos Kesehatan

Desa (Poskesdes) atau sarana kesehatan yag ada di wilayah tersebut

seperti, Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu), Pusat

Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau sarana kesehatan lainnya.

2.  Penduduknya mengembangkan UKBM dan melaksanakan survailans

 berbasis masyarakat (meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu

dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku), kedaruratan kesehatan dan

 penanggulangan bencana, serta penyehatan lingkungan sehingga

masyarakat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

(Kemenkes RI, 2010).

2.2.2 Pelayanan Kesehatan Dasar

Pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Desa Siaga Aktif atau

Kelurahan Siaga Aktif diselenggarakan melalui berbagai UKBM, serta

kegiatan kader dan masyarakat. Pelayanan ini selanjutnya didukung

oleh sarana-sarana kesehatan yang ada seperti Puskesmas Pembantu

(Pustu), Puskesmas, dan Rumah Sakit. Teknis pelaksanaan pelayanan

mengacu kepada petunjuk-petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan

dengan pengawasan dan bimbingan dari Puskesmas (Kemenkes RI,

Page 39: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 39/91

23 

2010). Kelengkapan sarana dan prasarana pada Poskesdes turut menjadi

indikator keberhasilan Program Desa Siaga (Kusuma, 2013).

2.2.3 Kriteria Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

Program Desa Siaga yang dicanangkan pada tahun 2006

menetapkan kriteria Desa Siaga adalah Desa yang mempunyai minimal

1 Poskesdes (Pos Kesehatan Desa). Untuk menjamin kemantapan dan

kelestarian, pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

dilaksanakan secara bertahap, dengan memperhatikan kriteria atau

unsur-unsur yang harus dipenuhi, yaitu:

1.  Kepedulian Pemerintah Desa atau Kelurahan dan pemuka

masyarakat terhadap Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang tercermin

dari keberadaan dan keaktifan Forum Desa dan Kelurahan.

2. 

Keberadaan Kader Pemberdayaan Masyarakat/kader teknis Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif.

3.  Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar

yang buka atau memberikan pelayanan setiap hari.

4. 

Keberadaan UKBM yang dapat melaksanakan (a) survailans berbasis

masyarakat, (b) penanggulangan bencana dan kedaruratan kesehatan,

(c) penyehatan lingkungan.

5.  Tercakupnya (terakomodasinya) pendanaan untuk pengembangan

Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dalam Anggaran Desa atau

Kelurahan serta dari masyarakat dan dunia usaha.

Page 40: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 40/91

24 

6. 

Peran serta aktif masyarakat dan organisasi kemasyarakatan dalam

kegiatan kesehatan di Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

7.  Peraturan di tingkat desa atau kelurahan yang melandasi dan

mengatur tentang pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

8.  Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah

Tangga di desa atau kelurahan.

2.2.4 Pendekatan Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

1. 

Urusan wajib pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota

2. 

Dukungan kebijakan di Tingkat Desa dan Kelurahan

3.  Integrasi dengan Program Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Orgen et al (2003) dalam Hill et al (2013) pendekatan

konsep “siaga” yang kemudian menjadi trand  dilakukan dengan proses

mengurangi dan mensintesis proses yang kompleks menjadi tunggal

dan luas serta dikomunikasikan dengan keseluruhan.

2.2.5 Persiapan Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

Sasaran program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif salah satunya

adalah ibu hamil. Persiapan Desa Siaga dalam menangani

kegawatdaruratan ibu hamil terdiri dari Siaga (Siap –  Antar –  Jaga):

1.  Siap, yaitu dengan mengenal dan mendata kehamilan yang ada di

desa, menganjurkan warga untuk menggunakan jasa bidan, memberi

 pengetahuan akan pentingnya peran aktif dan kesiagaan suami.

2.  Antar, yaitu merencanakan dan menyiapkan sistem angkutan desa

untuk menangani kasus darurat, merencanakan pengumpulan dana

Page 41: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 41/91

25 

dan menginformasikan bahwa bantuan tersedia untuk yang

membutuhkan.

3.  Jaga, yaitu menganjurkan suami untuk selalu mendampingi istri ke

Puskesmas/Rumah Sakit pada kasus darurat, mengingatkan keluarga

agar memastikan kecukupan gizi dan menjaga kondisi kesehatan ibu

hamil (Hill et al, 2013).

2.2.6 Penyelenggaraan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

Langkah-langkah dalam memfasilitasi siklus pemecahan masalah

demi masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat desa atau kelurahan,

yang secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 2.1

Siklus Pemecahan Masalah Kesehatan oleh Masyarakat

Sumber: Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif(Kemenkes RI,2010)

Page 42: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 42/91

26 

1. 

Pengenalan Kondisi Desa atau Kelurahan

Di Tidore, pengenalan kondisi dilakukan dengan keberadaan forum

desa/kelurahan, kader kesehatan, kemudahan akses pelayanan

kesehatan, UKBM, dana, ormas, peraturan kepala desa/ bupati serta

PHBS desa (Musa dkk, 2013).

2.  Identifikasi Masalah Kesehatan dan PHBS

Kajian dari perumusan masalah terdiri dari memastikan keberadaan

tingkat fisik,target fisik, Poskesdes, variasi, mengunjungi tempat

lain, kemampuan kader dan masyarakat (Kusuma, 2012).

3.  Musyawarah Desa/Kelurahan

Bila dirasakan perlu, Musyawarah Desa/Kelurahan dapat dilakukan

secara berjenjang dengan terlebih dulu menyelenggarakan

Musyawarah Dusun atau Rukun Warga (RW).

4.  Perencanaan Partisipatif

Setelah diperolehnya kesepakatan dari warga desa atau kelurahan,

KPM dan lembaga kemasyarakatan yang ada mengadakan

 pertemuan-pertemuan secara intensif guna menyusun rencana

 pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif untuk dimasukkan

ke dalam Rencana Pembangunan Desa/Kelurahan.

5.  Pelaksanaan Kegiatan

1.  Sementara menunggu proses Musrenbang selesai dan

ditetapkannya alokasi dana Pemerintah, KPM/kader kesehatan

Page 43: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 43/91

27 

dan lembaga kemasyarakatan yang ada dapat memulai kegiatan

dengan membentuk UKBM-UKBM yang diperlukan.

2.  Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan secara swakelola oleh

masyarakat dengan didampingi Perangkat Pemerintahan serta

dibantu oleh para KPM/kader kesehatan dan fasilitator.

3.  Tim pelaksana kegiatan bertanggungjawab mengenai realisasi

fisik, keuangan, dan administrasi kegiatan yang dilakukan, sesuai

dengan rencana.

4. 

Apabila dibutuhkan barang/jasa berupa bahan, alat, dan tenaga

teknis kesehatan yang tidak dapat disediakan/dilakukan sendiri

oleh masyarakat, maka Dinas Kesehatan melalui Puskesmas dapat

membantu masyarakat untuk menyediakan barang/jasa tersebut.

5. 

Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan

 petunjuk teknis dari Kementerian Dalam Negeri.

6.  Pelatihan teknis, termasuk kursus-kursus penyegar, bagi para

kader pelaksana UKBM.

2.2.7 Peran Pemangku Kepentingan di Berbagai Tingkatan

Pemerintahan

Di tingkat pusat, keterlibatan Kementerian Dalam Negeri,

Kementerian Kesehatan, dan Pokjanal Pusat dihubungkan secara

horizontal, sedangkan di tingkat Provinsi koordinasi terjalin antara

Pemerintah Provinsi dan Pokjanal Provinsi, di tingkat Kabupaten/Kota

Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pokjanal Kabupaten/Kota. 

Page 44: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 44/91

28 

Bagan 2.2

Keterlibatan Pihak Lain pada Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

Sumber: Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif(Kemenkes RI,2010)

Pada tingkat Kecamatan terdiri dari Pemerintah Kecamatan dan

Forum Desa/Kelurahan Siaga Tingkat Kecamatan, dan pada tingkat

desa koordinasi horizontal antara Pemerintah Desa/Kelurahan, Forum

Desa/Kelurahan Siaga Tingkat Desa/Kelurahan, Lembaga

Kemasyarakatan, dan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM)

(Kemenkes RI, 2010).

2.2.8 

Indikator Keberhasilan Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

Keberhasilan pengembangan Desa atau Kelurahan Siaga Aktif di

suatu desa atau kelurahan dapat dilihat dari pencapaian upaya-upaya

yang dilakukan di Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan serta

Desa atau Keluruhan.

Page 45: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 45/91

29 

2.3  Konsep Manajemen

2.3.1 

Pendekatan Ilmu Manajemen

Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang

melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang

kearah tujuan organisasional atau maksud yang nyata (Terry, 2013).

Pendekatan manajemen antara lain:

1. 

Proses Pendekatan Operasional

2. 

Pendekatan Perilaku Manusia

3. 

Pendekatan Sistem Sosial

4.  Pendekatan Sistem-Sistem

5.  Pendekatan Kuantitatif

2.3.2 

Fungsi Manajemen

Manajemen sebagai bentuk kerja, kerja tersebutlah yang

dinamakan fungsi manajemen. Menurut Alamsyah, 2012 fungsi

manajemen terdiri dari:

1. 

 Planning  (perencanaan)

Adalah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi

sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk pencapaiannya.

2.  Organizing  (pengorganisasian)

Adalah rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua

sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan

memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.

Page 46: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 46/91

30 

3. 

 Actuating (directing, commanding, motivating, staffing,

coordinating)  atau fungsi penggerakan pelaksanaan adalah proses

 bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal

menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai keterampilan yang telah

dimiliki, dan dukungan sumber daya yang tersedia.

4.  Controlling (monitoring)  atau pengawasan dan pengendalian

(wasdal) adalah proses untuk mengamati secara terus menerus

 pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah

disusun dan mengdakan koreksi jika terjadi penyimpangan.

2.3.3 Sarana Manajemen

1.  Men (Manusia)

2.  Money (Uang)

3. 

Material (Bahan-bahan)

4.  Machine (Bahan-bahan)

5.  Metode (Cara)

6.  Market (Pasar)

2.3.4 Perencanaan Kesehatan

Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk

mencapai hasil yang diinginkan (Louis A. Allen). Berdasarkan

 pengertian tersebut perencanaan dibutuhkan untuk mengetahui apa saja

hal-hal yang harus dipersiapkan dalam rangka mencapai tujuan. Ciri-

ciri perencanaan antara lain:

1. 

Bagian dari administrasi

Page 47: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 47/91

31 

Suatu perencanaan yang baik adalah menempatkan pekerjaan

sebagian dari sistem administrasi secara keseluruhan.

2.  Dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan.

3.  Berorientasi pada massa depan

Artinya setiap pekerjaan yang dilaksanakan mendatangkan kebaikan

 pada masa yang akan datang.

4. 

Mampu menyelesaikan masalah

5. 

Mempunyai tujuan

6. 

Bersifat kelola

Artinya bersifat wajar, logis, objektif, jelas, runtun dan telah

disesuaikan dengan sumber daya.

2.3.5 Pengorganisasian Kesehatan

Salah satu bentuk pengorganisasian adalah mengatur personel atau

staf yang ada di dalam rencana tersebut supaya berlangsung sesuai

dengan rencana dan tujuan yang dicapai. Hal-hal yang perlu

diorganisasikan ada dua macam, yakni:

1. 

Pengorganisasian kegiatan

Ialah pengaturan berbagai yang ada di dalam rencana sehingga

membentuk satu kesatuan yang terpadu untuk mencapai kegiatan.

2.  Pengorganisasian tenaga pelaksana

Ialah mencakup pengaturan hak dan wewenang setiap tenaga

 pelaksana sehingga mempunyai penanggung jawabnya.

Page 48: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 48/91

32 

Proses pengorganisasian yaitu langkah-langkah yang harus dilakukan

sedemikian rupa sehingga semua kegiatan dan tenaga pelaksana dapat

 berjalan dengan sebaik-baiknya. Sedangkan hasil pengorganisasian

yaitu wadah yang terbentuk, yaitu yang disebut dengan organisasian

(Alamsyah, 2011).

2.3.6 Pengarahan dan Pengawasan Kesehatan

Pengawasan dilakukan dengan tujuan untuk mengukur, menjaga

organisasi, pencapaian tujuan dan sasaran, kepatuhan terhadap apa yang

dilakukan dan menetapkan tingkat penyimpangan yang terjadi terhadap

apa yang direncanakan sebelumnya.

Metode pengawasan yang terdiri dari observasi atau pengamatan

secara langsung terhadap suatu objek fenomena terhadap apa yang

dikerjakan, analisis terhadap apa-apa yang dilakukan, melakukan

 pengumpulan data atau informasi dan tanggung jawab dari pimpinan

(Alamsyah, 2011).

Page 49: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 49/91

33 

BAB IIIDESKRIPSI TEMPAT

PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT (PKM)

3.1 Gambaran Umum Lokasi PKM

3.1.1 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten

Ogan Ilir

Berdasarkan Peraturan Bupati Ogan Ilir Nomor 38 Tahun 2008

tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten

Ogan Ilir, Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir memiliki kedudukan,

tugas pokok, dan fungsi sebagai berikut:

a.  Kedudukan

1) 

Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir merupakan unsur

 pelaksana Pemerintah Kabupaten di bidang kesehatan;

2) 

Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir dipimpin oleh seorang

Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab

langsung kepada Bupati Ogan Ilir melalui Sekretaris Daerah

Ogan Ilir.

b.  Tugas Pokok

Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir mempunyai tugas

 pokok melaksanakan kewenangan otonomi kabupaten dalam

rangka pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang kesehatan.

Page 50: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 50/91

34 

c.  Fungsi

1) 

Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;

2)  Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di

 bidang kesehatan;

3)  Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam

lingkup tugas;

4)  Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati Ogan Ilir

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.1.2 Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir

a.  Visi

Visi Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten

Ogan Ilir tahun 2011-2015 adalah terwujudnya Kabupaten Ogan Ilir

Sehat.

b. Misi

Misi Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten

Ogan Ilir tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut : 

1.  Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui peningkatan

kuantitas dan kualitas daya manusia kesehatan dan fasilitas

kesehatan secara merata.

2.  Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat dibidang

kesehatan dengan melibatkan masyarakat dalam program-

 program kesehatan sehingga mandiri untuk hidup sehat.

Page 51: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 51/91

35 

3.1.3 Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir

Tujuan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Kesehatan

Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:

1)  Meningkatkan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan

terhadap masyarakat secara adil dan merata;

2)  Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan,

 pengembangan, keamanan dan pengawasan obat dan makanan;

3) 

Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan serta pencegahan,

 penanganan dan penanggulangan penyakit dan bencana;

4) 

Meningkatkan mutu manajemen kesehatan yang profesional;

5)  Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan

upaya pelayanan kesehatan;

6) 

Meningkatkan promosi kesehatan.

3.1.4 Sasaran Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir

Adapun sasaran strategis dari Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas

Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir adalah (Indikator Kinerja Utama Dinas

Kesehatan Kab.Ogan Ilir Tahun 2013):

1) 

Terpenuhinya sarana dan prasarana kesehatan;

2) Tersedianya sarana rujukan pelayanan kesehatan, yaitu RSUD

dengan pelayanan yang bermutu;

3) 

Meningkatnya pemeliharaan sarana dan prasarana penunjang

kesehatan;

4) 

Meningkatnya manajemen obat dan perbekalan kesehatan;

Page 52: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 52/91

36 

5) 

Meningkatnya pengawasan obat dan makanan;

6) 

Meningkatnya lingkungan sehat;

7) Meningkatnya upaya penanggulangan masalah kesehatan terutama

upaya pencegahan penyakit, khususnya penyakit menular dan tidak

menular, KLB dan imunisasi serta meningkatnya pelaksanaan

epidemiologi penyakit;

8) Terpenuhinya sarana dan prasarana perkantoran;

9) 

Menyediakan data dasar kesehatan agar perencanaan, evaluasi dan

 pelaporan terselenggara dengan baik;

10) 

Meningkatnya upaya pelayanan kesehatan;

11)  Meningkatnya pelayanan kesehatan anak balita;

12)  Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan anak;

13) 

Meningkatnya status gizi masyarakat;

14)  Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.

3.1.5 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir

Berdasarkan Peraturan Bupati Ogan Ilir Nomor 38 Tahun 2008

tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten

Ogan Ilir, susunan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir

terdiri dari:

a.  Kepala Dinas;

 b. 

Sekretariat membawahi:

1) 

Sub bagian Kepegawaian;

2) 

Sub bagian Keuangan;

Page 53: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 53/91

37 

3) 

Sub bagian Umum.

c. 

Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan, membawahi:

1)  Seksi Pengamatan, Pencegahan dan Matra;

2)  Seksi Penyehatan Lingkungan;

3)  Seksi Pemberantasan Penyakit.

d.  Bidang Promosi dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat,

membawahi:

1) 

Seksi Promosi Kesehatan;

2) 

Seksi Pelayanan Kesehatan Masyarakat;

3)  Seksi Pembinaan Gizi Masyarakat.

e.  Bidang Farmasi, Makanan, Minuman dan Kosmetik, membawahi:

1) 

Seksi Obat, Alat Kesehatan;

2)  Seksi Makanan dan Minuman;

3)  Seksi Nafza, Batra dan Kosmetik.

f.  Bidang Perencanaan, Registrasi, Akreditasi dan Evaluasi Program,

membawahi:

1) 

Seksi Penyusunan Program;

2)  Seksi Registrasi, Akreditasi dan Sertifikasi;

3)  Seksi Monitoring dan Evaluasi Program.

g.  Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), terdiri dari:

1)  Puskesmas;

2)  Rumah Sakit Umum;

Page 54: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 54/91

38 

3) 

Lab.Kesda.

h. 

Kelompok Jabatan Fungsional.

3.1.6 Tenaga Kesehatan

Tabel 3.1

Daftar Tenaga Kesehatan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014

3.1.7 Sarana Pelayanan Kesehatan

Tabel 3.2.

Distribusi Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014

No. Kecamatan Puskesmas

wilayah I

No. Kecamatan Puskesmas

wilayah I

1. Indralaya Indralaya 5. Sungai Pinang Sungai Pinang

Simpang

Timbangan

6. Payaraman Payaraman

Talang Aur 7. Tanjung Batu Tanjung Batu

2. Indralaya

Utara

Palem Raya Sri Tanjung

Payakabung 8. Pemulutan Barat Talang Pangeran

KTM

Rambutan

3. Indralaya

Selatan

Tebing

Gerinting

4. Tanjung Raja Tanjung Raja

Kerinjing

Tahun

Tenaga Kesehatan

Tenaga Medis

Tenaga Kepera-

watan (Bidan,

Perawat)

Tenaga Kefarma-

sian (Apoteker,

Asisten Apoteker)

Tenaga

Gizi

(AhliGizi)

Tenaga Kesehatan

Masyara-kat (Kesmas,

Sanitarian)

Tenaga Teknisi Medis

dan Fisio-terapis

Dokterdr gigi

BidanPerawat

ApotkrTekns

frmsi

S.KM SanitarianTeknisi

Fisiotrapis

2010 22 11 236 247 4 32 34 106 42 24 4

2011 23 12 254 265 8 30 35 127 33 24 6

2012 19 9 251 247 7 29 35 136 36 24 3

2013 21 10 330 241 8 27 33 114 35 25 3

Page 55: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 55/91

39 

Tabel 3.2.

Distribusi Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014 (lanjutan)

No. Kecamatan Puskesmas

wilayah II

No. Kecamatan Puskesmas

wilayah II

1. Pemulutan Pemulutan 7. Muara Kuang Muara Kuang

Pegayut 8. Kandis Kandis

2. Pemulutan

Selatan

Sungai Lebung

Sungai Keli

3. Rantau Panjang Rantau Panjang

4. Rantau Alai Lebung Bandung

Mekar Sari

5. Lubuk Keliat Betung

6. Rambang Kuang Tambang RambangSumber: Bidang Perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014

3.2  Gambaran Khusus di Seksi Promosi Kesehatan

3.2.1 Bidang Promosi dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Bidang Promosi dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat terdiri dari 3

seksi, yaitu:

a)  Seksi Promosi Kesehatan. Seksi Promosi Kesehatan mempunyai

tugas sebagai berikut :

a.  Melaksanakan, merencanakan, mengevaluasi, dan melaporkan

 pelaksanaan tugas promosi kesehatan.

 b.  Melaksanakan operasional promosi kesehatan

c. 

Melaksanakan pengembangan kegiatan pemberdayaan peran serta

masyarakat.

d.  Melaksanakan penyebarluasan informasi kesehatan meliputi

 pesan kesehatan, metode penyuluhan, serta motivasi petugas

kesehatan.

Page 56: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 56/91

40 

e. 

Melaksanakan pengkajian potensi dan permasalahan dalam

 pengembangan JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Masyarakat)

f.  Melaksanakan pembinaan dan pengendalian Program

Penyelenggaraan JPKM.

g.  Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

h. 

Melaksanakan koordinasi promosi kesehatan dengan sub unit

kerja lain lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir.

i.  Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan.

 b) 

Seksi Pelayanan Kesehatan

Seksi Pelayanan Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas :

a. 

Melaksanakan, merencanakan, mengkoordinasikan,

mengendalikan tugas-tugas dibidang pelayanan kesehatan

masyarakat.

 b. 

Melaksanakan rencana kegiatan program pelayanan kesehatan

masyarakat.

c.  Mengkoordinasikan perencanaan teknis di bidang pelayanan

kesehatan masyarakat .

Page 57: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 57/91

41 

d. 

Melaksanakan perumusan sasaran di bidang pelayanan kesehatan

masyarakat.

e.  Membina dan mengarahkan pelaksanaan tugas di bidang

 pelayanan kesehatan masyarakat.

f.  Melaksanakan evaluasi tugas di bidang pelayanan kesehatan

masyarakat.

g. 

Melaporkan pelaksaan tugas di bidang pelayanan kesehatan

masyarakat.

h.  Melaksanakan koordinasi/krjasama dan kemitraan dengan unit

kerja instansi lembaga atau pihak ketiga dalam rangka pelayanan

kesehatan masyarakat.

i.  Melaksanakan tugas-tugas kedinasaan lain yang diberikan oleh

atasan.

c) 

Seksi pembinaan Gizi Masyarakat

Seksi pembinaan Gizi Masyarakat mempunyai tugas sebagai

 berikut:

a. 

Seksi pembinaan Gizi Masyarakat mempunyai tugas pokok

merencanakan,melaksanakan,mengkoordinasikan, mengevaluasi

dan melaporkan tugas pembinaan gizi masyarakat.

Page 58: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 58/91

42 

 b. 

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagai dimaksud ayat (1)

diatas seksi pembinaan gizi masyarakat mempunyai fungsi:

1.  Merancanakan operasional kegiatan pembinaan gizi

masyarakat.

2.  Pelaksanaan pembinaan upaya penerapan pola peningkatan

gizi dan integrasi program gizi.

3. 

Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas pembinaan gizi

masyarakat.

4.  Pelaksanaan koordinasi dengan sub unit kerja lain

dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir.

3.2.2 

Struktur Organisasi Seksi Promosi Kesehatan

Bagan 3.1

Struktur Organisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir

Kepala Dinas Kesehatan

Bidang Perencanaan,

Registrasi, Akreditasi danEvaluasi Program

Bidang Promosi Kesehatan

dan Pelayanan KesehatanMasyarakat

Bidang Pengendalian

Penyakit dan PenyehatanLingkungan

Bidang Farmasi,

Makanan, Minuman danKosmetika

Staf Pemegang

Program

Staf Pemegang

Program

Staf Pemegang

Program

Staf Pemegang

Program

Seksi Promosi

Kesehatan

Staf Pemegang

Program

Sumber: Seksi Promkes Dinkes OI tahun 2014

Page 59: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 59/91

43 

3.2.3 Program Kerja Seksi Promosi Kesehatan

1. 

UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan

kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat,

dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi

sumber daya manusia yang berkualitas. Kesehatan sekolah

diselenggarakan melalui sekolah formal dan informal atau melalui

lembaga pendidikan lain (UU No 36 tahun 2009).

2.  UKO (Upaya Kesehatan Olahraga)

Upaya kesehatan olahraga ditujukan untuk meningkatkan

kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat. Peningkatan derajat

kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat merupakan upaya

dasar dalam meningkatkan prestasi belajar, kerja dan olahraga yang

dilaksanakan melalui aktifitas fisik, latihan fisik dan/atau olahraga

dengan lebih mengutamakan pendekatan preventif dan promotif,

tanpa mengabaikan pendekatan kuratif dan rehabilitatif.

Penyelenggaraannya oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan

masyarakat (UU No 36 tahun 2009).

3.  UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar

hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh

 buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan meliputi pekerja di sektor

formal dan informal yang berlaku bagi setiap orang selain pekerja

Page 60: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 60/91

44 

yang berada di lingkungan tempat kerja. Upaya kesehatan kerja

 berlaku juga bagi kesehatan pada lingkungan tentara nasional

Indonesia baik darat, laut, maupun udara serta kepolisian Republik

Indonesia. Pemerintah menetapkan standar kesehatan kerja, serta

 pengelola tempat kerja wajib menaati standar kesehatan kerja dan

menjamin lingkungan kerja yang sehat serta bertanggung jawab atas

terjadinya kecelakaan kerja. Pengelola tempat kerja wajib

 bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang terjadi di lingkungan

kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (UU

 No 36 tahun 2009).

4.  Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

Desa san kelurahan siaga aktif adalah bentuk pengembangan

dari Desa Siaga yang telah dimulai sejak tahun 2006. Desa atau

kelurahan Siaga Aktif adalah desa atau yang disebut dengan nama

lain atau kelurahan, yang:

1.  Penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan

kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui

Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau sarana kesehatan yag ada di

wilayah tersebut seperti, Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu

(Pustu), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau sarana

kesehatan lainnya.

2.  Penduduknya mengembangkan UKBM dan melaksanakan

survailans berbasis masyarakat (meliputi pemantauan penyakit,

Page 61: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 61/91

45 

kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku),

kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana, serta

 penyehatan lingkungan sehingga masyarakat menerapkan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Berdasarkan pengertian tersebut di atas maka Desa atau

Kelurahan Siaga Aktif memiliki komponen (1) Pelayanan kesehatan

dasar, (2) Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UKBM

dan mendorong upaya surveilans berbasis masyarakat, kedaruratan

kesehatan dan penanggulangan bencana serta penyehatan

lingkungan, (3) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Untuk menjamin kemantapan dan kelestarian, pengembangan

Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dilaksanakan secara bertahap,

dengan memperhatikan kriteria atau unsur-unsur yang harus

dipenuhi, yaitu:

1.  Kepedulian Pemerintah Desa atau Kelurahan dan pemuka

masyarakat terhadap Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang

tercermin dari keberadaan dan keaktifan Forum Desa dan

Kelurahan.

2.  Keberadaan Kader Pemberdayaan Masyarakat/kader teknis Desa

dan Kelurahan Siaga Aktif.

3.  Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

dasar yang buka atau memberikan pelayanan setiap hari.

Page 62: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 62/91

46 

4. 

Keberadaan UKBM yang dapat melaksanakan (a) survailans

 berbasis masyarakat, (b) penanggulangan bencana dan

kedaruratan kesehatan, (c) penyehatan lingkungan.

5.  Tercakupnya (terakomodasinya) pendanaan untuk pengembangan

Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dalam Anggaran Desa atau

Kelurahan serta dari masyarakat dan dunia usaha.

6.  Peran serta aktif masyarakat dan organisasi kemasyarakatan

dalam kegiatan kesehatan di Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

7. 

Peraturan di tingkat desa atau kelurahan yang melandasi dan

mengatur tentang pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga

Aktif.

8.  Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah

Tangga di desa atau kelurahan (KMK Nomor

1529/Menkes/SK/X/2010).

5.  JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)

Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS

(Badan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan). Menurut UU nomor

24 tahu 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang

selanjutnya disingkat BPJS adalah badan hukum yang dibentuk

untuk menyelenggarakan program Jaminan sosial. BPJS dikelola

oleh negara sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan

 bertanggung jawab langsung kepada presiden Republik Indonesia.

BPJS memiliki tujuan besar yaitu untuk mempercepat tercapainya

Page 63: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 63/91

47 

universal coverage. Oleh karena itu BPJS harus bersifat “non for

 profit”  sehingga lebih menguntungkan peserta hasilnya

(sulastomo,2002). BPJS Kesehatan berfungsi menyelenggarakan

 program jaminan kesehatan. Jaminan Kesehatan ialah jaminan

 berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat

 pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi

kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang

telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah (UU

 No 24 tahun 2011).

6.  Saka Bakti Husada

Satuan karya Pramuka Bakti Husada yaitu salah satu jenis

Satuan Karya Pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang

kesehatan yang dapat diterapkan pada diri, keluarga, lingkungan dan

 pengembangan lapangan pekerjaan di bidang kewirausahaan.

Anggota Saka Bakti Husada adalah Pramuka Penegak dan Pramuka

Pandega putra dan putri yang menjadi anggota gugusdepan di

wilayah ranting atau canag yang mengembangkan bakat, minat,

kemampuan, dan pengalaman di bidang keterampilan, ilmu

 pengetahuan dan teknologi tertentu melalui Saka Bakti Husada.

Sasaran dibentuknya Saka Bakti Husada adalah agar para anggota

Gerakan Pramuka yang telah mengikuti kegiatan Saka tersebut:

Page 64: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 64/91

48 

a. 

Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam

 bidang kesehatan, khususnya tenatang:

1) Lingkungan sehat

2) Keluarga sehat

3) Penanggulangan penyakit

4) Gizi

5) Obat

6) 

Perilaku hidup bersih dan sehat

 b. 

Mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang

kesehatan kepada para anggota Pramuka di gugusdepan (gudep)

masing-masing.

c.  Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat serta menjadi contoh

 bagi teman sebaya, keluarga dan masyarakat di lingkungannya.

d.  Mau dan mampu menyebarluaskan informasi kesehatan tersebut

di atas kepada masyarakat (Keputusan Kwartir Nasional Gerakan

Pramuka Nomor 154 Tahun 2011).

7.  PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu

strategi yang dicanangkan oleh Departemen Kesehatan untuk

mencapai tujuan pembangunan Millenium 2015 melalui rumusan

visi dan misi Indonesia Sehat, sebagaimana yang dicita-citakan oleh

seluruh masyarakat Indonesia dalam menyongsong Milenium

Development Goals (MDGs). Prilaku Hidup Bersih dan Sehat

Page 65: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 65/91

49 

(PHBS) merupakan prilaku yang dipraktekkan oleh setiap individu

dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya dan

 berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat.

10 indikator PHBS Rumah Tangga:

1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

2) Memberi bayi ASI Eksklusif

3) Menimbang balita setiap bulan

4) 

Menggunakan air bersih

5) 

Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

6) 

Menggunakan jamban sehat

7) Memberantas jentik di rumah

8) Makan sayur dan buah setiap hari

9) 

Melakukan aktifitas fisik setiap hari

10)  Tidak merokok di dalam rumah (Kemenkes RI, 2009)

8.  Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat)

JAMKESMAS adalah program bantuan sosial untuk pelayanan

kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Program ini

diselenggarakan secara nasional agar terjadi subsidi silang dalam

rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi

masyarakat miskin. Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota

 berkewajiban memberikan kontribusi sehingga menghasilkan

 pelayanan yang optimal (Kemenkes RI, 2008).

Page 66: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 66/91

50 

BAB IV

HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Komponen Input  Pelaksanaan Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

4.1.1 Kebijakan

Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif merupakan kerja sama

antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian

Dalam Negeri Republik Indonesia. Kebijakan dan peraturan yang

 berkaitan dengan pelaksanaan Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

antara lain:

1.  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

564/MENKES/SK/VIII/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengembangan Desa Siaga.

2.  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1529/MENKES/SK/X/2010 tentang Pedoman Umum

Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif (kerja sama antara

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Dalam

 Negeri Republik Indonesia).

3.  Keputusan Bupati Ogan Ilir Nomor 112/KEP/KES/2011 tentang

Pembentukan Forum Koordinasi Pembinaan Desa Siaga Kabupaten

Ogan Ilir Tahun 2011.

Page 67: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 67/91

51 

4.1.2 Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam pelaksanaan Program

Desa dan Kelurahan Siaga Aktif terdiri atas Sumber Daya Manusia

Bidang Kesehatan dan Sumber Daya Manusia Bukan Bidang

Kesehatan. Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan di Dinas

Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir terdiri dari:

Tabel 4.1

SDM Promosi Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir

No. Nama Jabatan

1. Priyadi, S.KM Kepala Bidang Promyankes

2. H. Asnawi, SKM, M.Kes Kepala Seksi Promkes

3. Abdul Jalili,S.KM Staf Promkes

4. Amiroh Fitriani, S.Pd Staf Promkes

5. Weni Prasura,SST Staf Promkes (pemegang program

Desa dan Kelurahan Siaga Aktif)

6. Salvari Gusti Ayu Dwi Putri,

S.Kep, Ners

Staf Promkes

Sumber: Seksi Promkes Dinkes OI tahun 2014

Pelaksanaan Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di wilayah

kerja Puskesmas dibantu oleh tenaga promosi kesehatan di setiap

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama sesuai wilayah kerjanya yang akan

membantu desa dalam melaksanakan program tersebut.

Page 68: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 68/91

52 

Tabel 4.2

SDM Promosi Kesehatan di Puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir

No. Puskesmas Nama Staf Promkes

1.  Sri Tanjung Refitaliah, S.KM

2.  Sungai Pinang Arofah

3. 

Simpang Timbangan Elly Kusnaini, S.Kep

4.  Tanjung Batu Yenni Nuniyanti

5.  Payaraman Sudianto

6. 

Indralaya Ernawati, S.KM

7.  Kandis Asperi, S.KM

8. 

Tanjung Raja Elly Yusmita, S.KM9.  Sungai Keli Rena Rayendra, Am.Kep

10.  KTM Rambutan Marlia, S.KM

11. 

Talang Pangeran Ihsan Panca Putra, S.KM

12.  Kerinjing Elita Dewi Sawitri

13.  Talang Aur Yenni Soptariny, S.KM

14.  Pegayut Septi Maynanti, S.KM

15.  Payakabung Elsa Fitri

16.  Palemraya Elfita Agustina

17. 

Sungai Lebung Sofie18.  Rantau Panjang Eka

19. 

Muara Kuang

20.  Tambang Rambang Heri Herawati

21.  Mekar Sari Sarastuti

22.  Lebung Bandung Aulia Nuraini, Am.Kep

23.  Pemulutan Heriyanto

24. 

Betung Yeni Darsita

25.  Tebing Gerinting Marlina, S.KM

Sumber: Seksi Promkes Dinkes OI tahun 2014

Pelaksanaan Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif pada tingkat

desa didukung dengan Sumber Daya Manusia bidang kesehatan antara

lain 23 bidan desa siaga dan 760 kader kesehatan se Kabupaten Ogan

Ilir. Bidan desa menjadi salah satu SDM yang menentukan keberhasilan

upaya pemberdayaan masyarakat melalui program Desa Siaga dalam

Page 69: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 69/91

53 

upaya menurunkan AKI, AKB, dan angka kelahiran (Nawalah dkk,

2012).

Sumber Daya Manusia Bukan Bidang Kesehatan yang juga terlibat

dalam pengembangan Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

 berdasarkan Keputusan Bupati Ogan Ilir Nomor 112/KEP/KES/2011

tentang Pembentukan Forum Koordinasi Pembinaan Desa Siaga

Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 (terlampir) terdiri dari Bupati dan

Dinas, Badan serta Instansi lainnya. Namun di sisi lain menurut

 Nawalah dkk (2012)  peran “orang luar” hendaknya jangan berperan

sebagai “pembina” dan “penyuluh” melainkan sebagai “fasilitator”

yang bertugas memudahkan, mendorong, dan memfasilitasi kelompok

sosial dalam pemberdayaan masyarakat.

4.1.3 

Sumber Dana

Sumber dana dalam pelaksanaan Program Desa dan Kelurahan

Siaga Aktif di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir bersumber dari

APBD Kabupaten Ogan Ilir. Berdasarkan DPA (Dokumen Pelaksanaan

Anggaran) tahun 2014 total dana untuk seksi Promosi Kesehatan yaitu

Rp. 496.220.000,- yang termasuk di dalamnya dana untuk

 pengembangan Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

Pengembangan Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di tingkat

desa menjadi tanggung jawab Puskesmas Wilayah Kerja yang

 bersangkutan dengan sumber dana promosi kesehatan dari dana BOK

(Bantuan Operasional Kesehatan) yang jumlahnya berbeda pada

Page 70: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 70/91

54 

masing-masing Puskesmas tergantung pada jumlah kapitasi. Dana

mandiri yang dikelola oleh Desa/Kelurahan yang bersangkutan turut

andil menjadi sumber dana dalam pelaksanaan program ini (Kemenkes

RI, 2010). Belum meningkatnya derajat kesehatan secara signifikan

dapat dikarenakan masalah pembiayaan/jaminan kesehatan bagi

masyarakat yang belum memenuhi semua kebutuhan (Kusuma, 2013).

4.1.4 Metode

Metode yang digunakan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir

dalam Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yaitu dengan

sosialisasi kepada petugas promosi kesehatan pada setiap Puskesmas.

Selain itu juga dengan mengadakan lomba Desa Sehat yang beberapa

indikatornya adalah kriteria Desa Siaga Aktif, dengan lomba ini

diharapkan desa yang menang akan memotivasi dan menjadi contoh

 bagi desa lainnya.

Metode lainnya yaitu koordinasi dengan leading sectoral   yang

dalam hal ini adalah BPMPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemerintahan Desa) Kabupaten Ogan Ilir. Metode yang baru diterapkan

yaitu dengan menjadikan satu desa percontohan Desa dan Kelurahan

Siaga Aktif di setiap kecamatan. Desa percontohan ini akan dibina

secara intensif untuk mencapai delapan kriteria desa siaga aktif.

Metode lainnya yang dapat dikembangkan oleh Desa/Kelurahan

secara mandiri misalnya pengadaan ambulan desa di Desa Kemuning

Page 71: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 71/91

55 

Lor Kabupaten Jember yang menjadi kegiatan paling menonjol dalam

 program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif (Wulandari, 2012).

4.1.5 Sarana dan Prasarana

Sarana penting yang harus dimiliki suatu Desa atau Kelurahan

Siaga aktif yaitu Poskesdes (Pos Kesehatan Desa). Menurut

Ayuningtyas dkk (2008) kegiatan utama Poskesdes adalah pengamatan

dan kewaspadaan dini, penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan

kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan dasar.

Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014 jumlah

Poskesdes di Ogan Ilir 199 Poskesdes dari 241 desa dan kelurahan.

Prasarana untuk Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yaitu

dengan media promosi kesehatan berupa poster, leaflet, booklet , dan

 pedoman pengembangan program dalam bentuk Keputusan Menteri

Kesehatan yang masing-masing disebarluaskan kepada Puskesmas.

4.1.6 Pengawasan

Pengawasan pada Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir baik secara

langsung maupun tidak langsung. Pengawasan langsung dilakukan

dengan mendatangi Puskesmas maupun Desa atau Kelurahan yang

 bersangkutan. Pengawasan tidak langsung dilakukan dengan Laporan

Triwulan dari Puskesmas. Pada tingkat desa, fungsi pengawasan

 berjalan dengan adanya supervise, monitoring, dan evaluasi yang

dilakukan bidan desa (Sari, 2014).

Page 72: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 72/91

56 

4.2 Komponen Proses Pelaksanaan Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

4.2.1 Persiapan

Pelatihan fasilitator di Kabupaten atau kota dilaksanakan oleh

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan peserta petugas Promosi

Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten dengan materi pemberdayaan

dan pengorganisasian masyarakat dalam pengembangan Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif. Pelatihan petugas kesehatan di Puskesmas

diberikan kepada Kepala Puskesmas dan Pengelola program kesehatan

serta satu orang penanggung jawab Desa Siaga Aktif. Upaya

 peningkatan pelayanan kesehatan, petugas dan kader serta masyarakat

 perlu diberi bimbingan baik melalui pelatihan atau penyuluhan sehingga

mampu bersama-sama menjalankan program tersebut (Ayuningtyas

dkk, 2008).

Analisis situsi perkembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

dilaksanakan oleh Fasilitator di Kabupaten yang mengarah kepada

evaluasi dan inventarisasi terhadap desa dan kelurahan. Hasil evaluasi

dan inventarisasi berupa daftar desa dan kelurahan yang dikelompokkan

menjadi empat kategori yang kemudian dilaporkan kepada Bupati atau

Walikota.

Penetapan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM), KPM

merupakan tenaga penggerak di desa atau kelurahan yang akan diserahi

tugas pendampingan di desa atau kelurahan dalam rangka

 pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Pelatihan Kader

Page 73: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 73/91

57 

Pemberdayaan Masyarakat diselenggarakan oleh Kabupaten atau Kota

yang bersangkutan. Kader dan bidan desa seharusnya bukan aktor

utama, adanya sumber daya lintas sektor yang komprehensif yang

didukung dan dipersiapkan dengan baik akan mendorong tercapainya

target Desa Siaga (Kusuma, 2013)

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola Program Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir

 persiapan masih belum maksimal, yang ditunjukkan dengan Kader

Kesehatan yang merangkap sebagai Kader Pemberdayaan Masyarakat.

Kegiatan pelatihan hanya sebatas sosialisasi karena terkendala dana

APBD yang tidak ada alokasi khusus untuk Program Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif.

4.2.2 Penyelenggaraan

Kegiatan penyelenggaraan terdiri atas siklus:

1.  Pengenalan kondisi desa/kelurahan

2.  Identitas masalah kesehatan dan PHBS

3.  Musyawarah desa/kelurahan

4. 

Perencanaan partisipatif

5.  Pelaksanaan kegiatan

6.  Pembinaan kelestarian

Berdasarkan siklus di atas, Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir

 belum dapat memberikan informasi sebab penjelasan secara rincinya

hanya dapat dijelaskan oleh Desa atau Kelurahan yang bersangkutan.

Page 74: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 74/91

58 

Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir hanya dapat memberikan

gambaran umum pelaksanaan siklus tersebut melalui Lomba Desa

Aktif, yang dapat mencerminkan siklus pemecahan masalah di atas.

Pada Lomba Desa Aktif tahun 2014 Desa Tajung Bulan dan Betung

termasuk dalam golongan desa aktif.

4.2.3 Pentahapan

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

 Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010, atas dasar kriteria Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif yang telah ditetapkan, dilakukan pentahapan

sehingga dapat dicapai tingkatan-tingkatan atau kategori desa siaga

aktif sebagai berikut:

Tabel 4.3

Pentahapan Desa/Kelurahan Siaga Aktif

Sumber: Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

(Kemenkes RI,2010)

Page 75: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 75/91

59 

Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir tahun 2014,

 pentahapan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yaitu:

Tabel 4.4

Pentahapan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014

No. Puskesmas Jumlah desa Pratama Madya %

1. Indralaya 12 5 2 58,3

2. Talang Aur 8 5 1 75,0

3. Simpang Timbangan 4 3 0 75,0

4. Palemraya 3 2 2 133,3

5. Payakabung 6 3 0 50,0

6. KTM Rambutan 3 2 1 100

7. Tebing Gerinting 14 6 2 57,1

8. Tanjung Raja 8 2 4 75,0

9. Kerinjing 11 7 1 72,7

10. Sungai Pinang 13 5 1 46,2

11. Rantau Panjang 12 8 3 91,7

12. Lebung Bandung 6 5 1 100

13. Mekar Sari 7 5 1 85,7

14. Kandis 12 8 2 83,3

15. Tanjung Batu 12 7 3 83,3

16. Sri Tanjung 9 7 1 88,9

17. Payaraman 13 7 4 84,6

18. Pemulutan 15 8 0 53,3

19. Pegayut 10 4 1 50,0

20. Talang Pangeran 11 8 1 81,8

21. Sungai Lebung 9 9 0 100

22. Sungai Keli 6 6 0 100

23. Muara Kuang 14 10 2 85,7

24. Betung 10 8 0 80

25. Tambang Rambang 13 9 2 84,6Jumlah 241 149 35 76,3

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014

4.2.4 Pembinaan Kelestarian

Pembinaan kelestarian Desa/Kelurahan Siaga Aktif pada dasarnya

merupakan tugas dari KPM/kader kesehatan, Kepala Desa/Lurah dan

 perangkat desa lainnya. Selain pertemuan-pertemuan berkala dan

Page 76: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 76/91

60 

kursus-kursus penyegar bagi para kader, termasuk KPM/kader

kesehatan dikembangkan dengan meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan kader dengan Kelompencapir (Kelompok Pendengar,

Pembaca, dan Pemirsa) serta Perpustakaan Desa/Kelurahan. Peran dan

 partisipasi bidan desa dalam pembinaan kelestarian Program Desa Siaga

dipengaruhi oleh faktor internal (umur, tingkat pendidikan, pengetahuan

dan sikap, masa kerja, motivasi, status kepegawaian, status pernikahan)

dan eksternal (tempat tinggal dan kondisi geografis desa) (Nawalah

dkk, 2012).

Peran Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir dalam pembinaan

kelestarian yaitu pemantauan, pengawasan dan evaluasi dengan

koordinasi dengan pihak Puskesmas dan perangkat desa serta dengan

Lomba Desa yang dilaksanakan setiap tahun.

4.2.5 Peran Pemangku Kepentingan

Berdasarkan bagan peran pihak lain yang terlibat pada Program

Desa dan Kelurahan Siaga Aktif pada bab sebelumnya, peran

Pemerintah Kabupaten/Kota termasuk juga Dinas Kesehatan Kabupaten

Ogan Ilir yaitu:

1.  Menetapkan kebijakan-kebijakan koordinatif dan pembinaan dalam

 bentuk penetapan peraturan atau keputusan tentang pengembangan

Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

Page 77: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 77/91

61 

2. 

Menetapkan mekanisme koordinasi antar instansi terkait dengan

seluruh instansi yang terlibat dalam pengembangan Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif.

3.  Menetapkan kebjjakan-kebijakan koordinatif dan pembinaan dalam

 bentuk penetapan peraturan atau keputusan tentang pelaksanaan

revitalisasi Puskesmas dan Posyandu di wilayahnya.

4.  Membentuk forum Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga di tingkat

Kabupaten dan Kota, dengan susunan sebagai berikut:

  Pembina : Bupati/Walikota

  Pengarah : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota

  Ketua : Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemerintah Desa Kabupaten dan Kota

  Wakil Ketua/Sekretaris : Pejabat Eselon III Dinas Kesehatan

dan Pemerintah Desa Kabupaten dan Kota

  Anggota: Pejabat Eselon III dan IV Dinas/Instansi terkait.

5.  Menyelenggarakan pelatihan pengembangan Desa dan Kelurahan

Siaga Aktif bagi aparatur desa dan kelurahan, KPM dan lembaga

kemasyarakatan serta pihak-pihak lain.

6. 

Memberikan bantuan pembiayaan dari APBD Kabupaten/Kota dan

sumber daya lain untuk pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga

Aktif.

7.  Menyelenggarakan Sistem Informasi Desa Siaga yang terintegrasi

dalam profil Desa Desa dan Kelurahan lingkup kabupaten/kota,

Page 78: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 78/91

62 

melalui penetapan langkah dan mekanisme penyelenggaraan secara

 berjenjang dari Desa/Kelurahan-Kecamatan-Kabupaten/Kota-

Provinsi dan Pemerintah Pusat.

8.  Memfasilitasi kecamatan dan desa untuk ikut bertanggung jawab

dalam pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

9.  Melaksanakan hal-hal lain yang dianggap perlu sesuai dengan

kondisi dan kebutuhan masing-masing daerah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Seksi Promosi Kesehatan

dan pengelola program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif serta hasil

observasi dokumen, peran Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir masih

 belum maksimal. Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir belum

menetapkan kebijakan koordinatif dengan BPMPD, namun telah

membentuk Forum Pokjanal tingkat Kabupaten dan Kota. Pelatihan

KPM masih sebatas sosialisasi dengan kader kesehatan serta belum

adanya Sistem Informasi Desa Siaga yang terintegrasi dalam profil

Desa dan Kelurahan lingkup kabupaten/kota.

4.2.6 Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan dapat dilakukan oleh pihak-pihak antara lain

masyarakat,pemerintah, fasilitator, dan pengawasan independen dari

 berbagai pihak. Masih belum tersebarluaskannya informasi tentang

Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif berdampak pada rendahnya

 partisipasi masyarakat untuk mendukung dan mengawasi pelaksanaan

 program ini. Pengawasan oleh pemerintah dan pihak lain juga masih

Page 79: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 79/91

63 

kurang serta peran serta pihak lain yang belum ada. Pemantauan oleh

Fasilitator dalam hal ini adalah pengelola program Desa Siaga Aktif

sudah ada, yaitu dilakukan dengan pemantauan per triwulan yang

 bersumber dari data laporan setiap puskesmas.

Berdasarkan pedoman pengembangan Program Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif evaluasi dilakukan secara tahunan, tengah

 periode yaitu tahun 2012 dan pada akhir periode yaitu tahun 2014. Hasil

wawancara dengan pengelola program evaluasi yang telah dilakukan

yaitu evaluasi tahunan melalui kegiatan perlombaan desa, sedangkan

evaluasi pertengahan dan akhir periode belum terlaksana.

4.3 Komponen Output Pelaksanaan Program Desa dan Kelurahan Siaga

Aktif

Komponen Output sesuai dengan input yang ada dan proses yang telah

dilakukan yaitu dalam bentuk persentase ketercapaian Program Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif. Target ketercapaian Desa Siaga Aktif menurut

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota yaitu 80%

Desa Siaga Aktif pada tahun 2015.

Komponen output inilah yang seharusnya menjadi saran serta masukan

untuk menyusun kebijakan praktis yang terkait dengan program ini. Hasil

output ini dapat menjadi bahan utama proses perencanaan.

Page 80: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 80/91

64 

Grafik 4.1

Jumlah Desa Siaga dan Desa Siaga Aktif di Kabupaten Ogan Ilir

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014

Berdasarkan grafik di atas, pada tahun 2011 dari total 241 desa di

Kabupaten Ogan Ilir jumlah Desa Siaga 191 desa dan jumlah Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif 152 desa. Pada tahun 2012 dari total 241 desa di

Kabupaten Ogan Ilir jumlah Desa Siaga 191 desa dan jumlah Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif 175 desa. Sedangkan tahun 2013 dari total 241 desa di

Kabupaten Ogan Ilir jumlah Desa Siaga 241 desa dan jumlah Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif 184 desa.

Jumlah Desa Siaga terus bertambah setiap tahunnya karena diiringi dengan

 pertambahan jumlah Poskesdes, karena kriteria suatu desa termasuk desa siaga

yaitu telah memiliki Poskesdes. Jumlah desa siaga aktif juga terus bertambah

seiring dengan promosi dan sosialisasi yang dilakukan dengan memperhatikan

delapan kriteria desa dan kelurahan siaga aktif.

0

50

100

150

200

250

2011 2012 2013

   J   u   m    l   a    h   D   e   s   a

Tahun

Desa Siaga

Desa Siaga Aktif 

Page 81: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 81/91

65 

Tabel 4.4

Jumlah Desa Siaga Aktif di Kabupaten Ogan Ilir

No. Puskesmas Jumlah Desa Siaga Aktif

2011 2012 2013

1. Indralaya 12 13 12

2. Talang Aur 3 3

3. Simpang Timbangan 3 12 3

4. Palemraya 2 2

5. Payakabung 3 3

6. KTM Rambutan 2 2

7. Tebing Gerinting 10 8 108. Tanjung Raja 5 11 5

9. Kerinjing 5 5

10. Sungai Pinang 10 6 10

11. Rantau Panjang 7 11 7

12. Lebung Bandung 1 12 1

13. Mekar Sari 2 2

14. Kandis 12 10 12

15. Tanjung Batu 12 18 12

16. Sri Tanjung 9 9

17. Payaraman 13 11 13

18. Pemulutan 5 10 5

19. Pegayut 5 5

20. Talang Pangeran 3 9 3

21. Sungai Lebung 0 15 0

22. Sungai Keli - 0

23. Muara Kuang 14 12 14

24. Betung 1 6 1

25. Tambang Rambang 13 11 13

Jumlah 152 175 184

% 63,07 % 72,61 % 76,34 %

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014

Dari tabel cakupan Desa Siaga pada setiap Puskesmas tahun 2011 dan

2013, dan cakupan setiap kecamatan pada tahun 2012, dapat diketahui bahwa

 pada tahun 2011 ada 152 Desa dan Kelurahan Siaga Aktif atau 63,07 % Desa

di Kabupaten Ogan Ilir telah menjadi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Tahun

2012 ada 175 Desa dan Kelurahan Siaga Aktif atau 72,61 % Desa di

Page 82: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 82/91

66 

Kabupaten Ogan Ilir telah menjadi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

Sedangkan tahun 2013 ada 184 Desa dan Kelurahan Siaga Aktif atau 76,34 %

Desa di Kabupaten Ogan Ilir telah menjadi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

Untuk data tahun 2014 sedang dalam proses perekapan di Seksi Promosi

Kesehatan saat laporan ini ditulis.

Persentase cakupan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif pada tahun

2011,2012, dan 2013 sesuai data di atas masih belum mencapai target SPM

yaitu cakupan 80 % pada tahun 2015.

4.4  Komponen outcome   pelaksanaan program Desa dan Kelurahan Siaga

Aktif

Ketercapaian target cakupan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif merupakan

misi pada lingkup terkecil yang merupakan ujung tombak tercapainya Visi

Indonesia Sehat 2005-2025 dan  Millenium Development Goals 2015.

Tercapainya Indonesia sehat dan target  MDGs  tahun 2015 sebagian besar

ditentukan oleh tercapainya target pada tingkat desa dan kelurahan. Oleh sebab

itu dapat dikatakan bahwa pencapaian Indonesia Sehat dan target indikator

 MDGs  sangat ditentukan oleh keberhasilan pengembangan dan pembinaan

Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

Outcome  dari output   cakupan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di

Kabupaten Ogan Ilir tergambarkan pada data Profil Kesehatan Kabupaten

Ogan Ilir yang menunjukkan angka kematian neonatal sebesar 3,5 per 1000

kelahiran hidup, angka kematian bayi sebesar 4,5 per 1000 kelahiran, angka

Page 83: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 83/91

67 

kematian bayi 1,18 per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu sebesar

11 orang per 9457 kelahiran hidup. Pada penyakit berbasis lingkungan angka

notifikasi kasus TB paru BTA+ 100,7 per 100.000 penduduk, angka notifikasi

seluruh kasus TB yaitu 144,4 per 100.000 penduduk. Cakupan penemuan dan

 penanganan penyakit diare adalah 91% dengan target SPM 100%,penemuan

kasus baru kusta adalah 0,25 per 100.000 penduduk, penanganan penderita

AFP 10,20 per 100.000 penduduk <15 tahun, angka kesakitan DBD pada tahun

2013 118 kasus per 100.000 penduduk, angka kesakitan malaria 19 kasus pada

tahun 2013.

Page 84: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 84/91

68

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1.  Persentase cakupan Desa Siaga Aktif di Kabupaten Ogan Ilir terus

meningkat dengan tidak terlalu tajam setiap tahunnya, 2011 (63,07%),

2012 (72,61%), 2013 (76,34%). Persentase tersebut belum mencapai

target SPM 80% pada tahun 2015. Perlu adanya evaluasi pada unsur

masukan, proses, dan keluaran untuk mengetahui kendala dan

memberikan solusi dengan melibatkan unsur masyarakat dan sektor

terkait.

2. 

Perencanaan Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di Kabupaten

Ogan Ilir melalui unsur masukan telah dipersiapkan melalui Keputusan

Bupati Ogan Ilir yang menunjukkan keseriusan Kabupaten Ogan Ilir

dalam pelaksanaan program ini. Kondisi sumber daya manusia sudah

mendukung baik di tataran Dinas Kesehatan Kabupaten maupun

Puskesmas, namun di tataran desa jumlah bidan desa siaga hanya 23 dari

241 desa di Kabupaten Ogan Ilir, serta jumlah kader kesehatan telah

tercukupi. Jumlah Poskesdes belum 199 dari 241 desa, yang seharusnya

setiap desa mempunyai Poskesdes dan Bidan Desa Siaga. Sumber dana

untuk pelaksanaan program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif belum

dikhususkan, dan belum ada koordinasi mengenai dana dengan leading

 sector yaitu BPMPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Page 85: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 85/91

69

Pemerintahan Desa), serta belum siapnya desa menjadi swakelola dalam

hal dana.

3.  Pengorganisasian khususnya pada sumber dana dan persebaran SDM

 belum merata. Upaya perekrutan Kader Pemberdayaan Masyarakat

(KPM) belum ada alur yang jelas dan masih disamakan dengan kader

kesehatan.

4.  Pelaksanaan Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di Kabupaten

Ogan Ilir telah dimulai dengan pelaksanaan Lomba Desa Sehat yang

kemudian desa tersebut menjadi percontohan untuk desa lainnya. Metode

ini kemudian diterapkan untuk seluruh kecamatan, disiapakan satu desa

untuk setiap kecamatan yang diberi intervensi khusus agar dapat menjadi

teladan bagi desa lainnya.

5. 

Belum tercapainya target SPM tersebut disebabkan masih rendahnya

koordinasi antar sektor terkait serta kebijakan yang hanya disadur

langsung dari pusat tanpa penyesuaian dengan kondisi daerah sehingga

terkesan top-down akibat rendahnya koordinasi vertikal dari pusat hingga

ke desa. Desa yang dicanangkan menjadi Desa Siaga Aktif tidak secara

utuh mandiri sehingga masih perlu pengarahan dan pengawasan lebih dari

sektor terkait. Proses pengawasan pelaksanaan Program Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif masih belum optimal, sebab pengawasan sebatas

laporan tri wulan dan rekap tahunan, sedangkan pengawasan pada

 pertengahan dan akhir periode belum berjalan serta belum oprimalnya

 pengawasan langsung baik ke puskesmas maupun langsung ke desa.

Page 86: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 86/91

70

5.2 Saran

5.2.1 Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir

1.  Disarankan untuk melakukan pengelolaan dana yang tepat sesuai

dengan urutan prioritas masalah khususnya di Seksi Promosi

Kesehatan sehingga kegiatan yang urgent  dapat segera ditangani.

2.  Disarankan untuk melakukan sosialisasi Program Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif kepada pihak Puskesmas secara berkala dan

dilakukan pemantauan terus menerus.

3. 

Disarankan untuk benar-benar memperhatikan delapan kriteria Desa

Siaga Aktif untuk menentukan tahap desa saat itu.

4.  Kegiatan lomba Desa Aktif sebaiknya dilakukan secara rutin dengan

memperhatikan delapan kriteria yang ada, tidak hanya terfokus pada

PHBS.

5.  Kerja sama dengan sektor terkait, yang paling utama dengan leading

 sektoral   untuk menjalin upaya bersama agar target cakupan 80%

dapat tercapai. 

6.  Desa percontohan menjadi fokus perhatian tanpa melepaskan

 pengawasan pada desa lainnya. 

7.  Penambahan jumlah Bidan Desa Siaga minimal 1 bidan setiap

desanya serta penambahan jumlah Poskesdes sesuai jumlah desa di

Kabupaten Ogan Ilir. 

Page 87: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 87/91

71

5.2.2 Puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir

1. 

Disarankan untuk memberikan sosialisasi kepada bidan desa dan

kader mengenai program ini dan memberikan pengetahuan akan

 pentingnya desa yang mandiri khususnya pada aspek kesehatan.

2.  Disarankan untuk aktif turun ke desa melakukan pengawasan,

 pemantauan dan evaluasi serta menjadi penyumbang saran akan

kendala yang dialami tenaga kesehatan di desa.

3. 

Adanya usulan tambahan UKBM sesuai dengan kondisi desa akan

membantu masyarakat desa mengetahui potensi desanya.

5.2.3 Poskesdes (Pos Kesehatan Desa)

1.  Melaksanakan delapan kriteria desa Siaga Aktif bersama-sama antar

warga desa dan berupaya untuk mencapainya.

2.  Mengkonsultasikan kendala yang dialami dalam pelaksanaan

 program ini kepada puskesmas dan Dinas Kesehatan.

3.  Bekerja sama dengan perangkat desa untuk melakukan tindakan

terintegrasi yang melibatkan peran aktif masyarakat.

4. 

Secara kreatif menyusun UKBM terbaru sesuai dengan kondisi desa

dengan tujuan mengetahui kegiatan unggulan desa dalam Program

Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

5.2.4 Sektor terkait lainnya

1.  Disarankan untuk saling bekerja sama dan mengadakan rapat

koordinasi secara rutin.

Page 88: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 88/91

72

2. 

Mensosialisasikan program ini kepada kepala daerah sebagai

 pemangku kebijakan di tingkatnya untuk memotivasi masyarakat

agar ikut serta secara aktif mewujudkan Desa Siaga Aktif.

3.  Hendaknya mengadakan evaluasi setiap tahunnya, serta memberikan

langkah konkrit sesuai potensi desa untuk meningkatkan

kemandirian desa dalam melaksanakan kriteria Desa Siaga Aktif.

Page 89: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 89/91

73

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Mariyah M. 2014. Laporan PKM  Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir

Seksi Promosi Kesehatan. FKM Unsri.

Alamsyah D. 2011. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Alia. 2014. Laporan PKM  Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Seksi Promosi

 Kesehatan. FKM Unsri.

Ayuningtyas D dan Asri J.  Analisis Kesiapan Pos Kesehatan Desa Dalam

 Pengembangan Desa Siaga Di Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat Tahun 2008. Jurnal manajemen pelayanan

kesehatan. 2008; 11(3):130-6. 

Bupati Ogan Ilir. Keputusan Bupati Ogan Ilir Nomor 112/KEP/KES/2011 Tentang

 Pembentukan Forum Koordinasi Pembinaan Desa Siaga Kabupaten

Ogan Ilir Tahun 2011. 2011.

Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir. 2014.  Profil Kesehatan Tahun 2104

 Lembar Situasi Kesehatan Tahun Kerja 2013. Indralaya.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.2015.  Buku Pedoman

 Praktikum Kesehatan Masyarakat. Palembang: Unsri Press.

Hartono, Bambang. 2011.  Promosi Kesehatan Sejarah dan Perkembangannya di

 Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Hill PS, Goeman Lieve, Sofiarini R, Djara MM. 2013. “Desa Siaga” the “Alert

Village”: the evoluation of an iconic brand in Indonesian Public Health

Strategies. Health Policy and Planning Advice Access. 2013;1-12.

Kementerian Kesehatan RI.  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 564/Menkes/SK/VIII/2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan

 Pengembangan Desa Siaga. 2006.

.  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

828/Menkes/SK/IX/2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan

 Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. 2008.

.  Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

741/Menkes/Per/VII/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

 Kesehatan di Kabupaten/Kota. 2008.

Page 90: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 90/91

74

.  Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

2008.

.  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor1529/Menkes/SK/X/2010 Tentang Pedoman Umum Pengembangan

 Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. 2010.

.  Petunjuk Teknis Penghitungan Biaya Pengembangan Desa dan

 Kelurahan Siaga Aktif . 2010.

.  Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun

2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan

 Masyarakat Bidang Kesehatan. 2013.

Kementerian Dalam Negeri. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 140/1508/SJ Tentang Pedoman Pelaksanaan

 Pembentukan Kelompok Kerja Operasional dan Forum Desa dan

 Kelurahan Siaga Aktif. 2011.

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.  Keputusan Kwartir Nasional Gerakan

 Pramuka Nomor 154 Tahun 2011 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan

Satuan Karya Pramuka Bakti Husada.2011.

Kusuma, Reni M.  Analisis Kebijakan Desa Siaga di Kabupaten Sleman

Yogyakarta.  Jurnal kebijakan kesehatan Indonesia.  2013; 02(03):126-

133.

Misnaniarti, Ainy A, Fajar NA.  Kajian Pengembangan Desa Siaga di Kabupaten

Ogan Ilir. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. 2011;14(02):78-83.

Musa H, Razak A, Nyorong M. Siklus Pemecahan Masalah Dalam Implementasi

 Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di Kota Tidore Kepulauan.  Jurnal

AKK. 2013; 02(03):8-14.

 Nawalah H, Qomaruddin MB, Hargono R.  Desa Siaga:Upaya Pemberdayaan

 Masyarakat di Bidang Kesehatan Melalui Peran Bidan di Desa. TheIndonesian Journal of Public Health. 2012; 08(03):91-8.

 Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

. 2012.  Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Presiden Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia No 24 Tahun

2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 2011.

Page 91: Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

7/25/2019 Laporan Magang FKM Di Dinas Kesehatan Ka

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-fkm-di-dinas-kesehatan-ka 91/91

. Undang-Undang Republik Indonesia No 36 Tahun 2009 Tentang

 Kesehatan. 2009.

. Undang-Undang Republik Indonesia No 17 Tahun 2007 Tentang

 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-

2025.2007.

Sari, E. 2014.  Evaluasi Pelaksanaan Fungsi Manajemen Program Desa Siaga

oleh Bidan Desa di Kabupaten Bengkulu Selatan. Tesis.

Sariana. 2014. Laporan PKM  Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Seksi Bina

Gizi Masyarakat . FKM Unsri.

Terry GR, Leslie W R. 2013. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Wulandari, RS. 2013.  Evaluasi Program Desa Siaga di Desa Kemuning Lor

 Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember Tahun 2012. Skripsi. 2013; vii-

viii.

Yunita. 2005. Laporan PKM   Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Seksi

 Promosi Kesehatan. FKM Unsri.