laporan individual program latihan profesi

69
BAB I MASALAH – MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN PPL A. PENDAHULUAN Definisi masalah secara umum dapat diartikan sebagai adanya suatu kesenjangan antara harapan yang dinginkan dengan fakta yang terjadi dilapangan. Manusia sebagai mahluk tuhan hanya dapat berencana, dan terkadang hasil yang didapat oleh manusia tidak selalu sesuai dengan apa yang direncanakan. Masalah timbul karena banyak faktor yang memicunya. Bisa dari eksternal maupun internal individu itu sendiri. Sebagai mahluk tuhan yang beriman, timbulnya masalah bukanlah menjadi suatu hambatan yang menggangu, alangkah baiknya masalah dijadikan sebagai suatu sarana belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi di masa depan. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan suatu lembaga pendidikan yang mencetak calon tenaga

Upload: -

Post on 22-Jun-2015

39 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ppl

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Individual Program Latihan Profesi

BAB I

MASALAH – MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN

PPL

A. PENDAHULUAN

Definisi masalah secara umum dapat diartikan sebagai adanya suatu

kesenjangan antara harapan yang dinginkan dengan fakta yang terjadi dilapangan.

Manusia sebagai mahluk tuhan hanya dapat berencana, dan terkadang hasil yang

didapat oleh manusia tidak selalu sesuai dengan apa yang direncanakan. Masalah

timbul karena banyak faktor yang memicunya. Bisa dari eksternal maupun

internal individu itu sendiri. Sebagai mahluk tuhan yang beriman, timbulnya

masalah bukanlah menjadi suatu hambatan yang menggangu, alangkah baiknya

masalah dijadikan sebagai suatu sarana belajar untuk menjadi pribadi yang lebih

baik lagi di masa depan.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan suatu lembaga

pendidikan yang mencetak calon tenaga pendidik dan kependidikan. Dalam

tahapan pendidikannya, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) membekali

mahasiswanya dengan pemberian pengalaman nyata menjadi guru melalui

Program Latihan Profesi (PLP). Seluruh mahasiswa jurusan kependidikan di

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) wajib menyelesaikan Program Latihan

Lapangan (PLP) sebagai salah satu prasyarat menyelesaikan studi jenjang sarjana.

Page 2: Laporan Individual Program Latihan Profesi

Mata kuliah ini memiliki bobot sebesar 4 SKS yang biasanya teknis pelaksanaan

kegiatan ini berlangsung selama durasi satu semester.

PLP Kependidikan ini, bertujuan agar para mahasiswa (praktikan)

mendapatkan pengalaman kependidikan secara faktual di lapangan, sebagai

wahana terbentuknya tenaga kependidikan yang profesional. Pengalaman meliputi

pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam profesi sebagai pendidik serta mampu

menerapkannya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran baik yang

dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah dengan penuh rasa tanggung

jawab.

Selain tujuan umum tersebut, secara khusus PLP Kependidikan ini

bertujuan agar para mahasiswa:

1. Mengenal karakteristik peserta didik dari segi perkembangan dan

perbedaan individual.

2. Mengamati lingkungan fisik, geografis dan lingkungan sekolah.

3. Mengamati proses pembelajaran siswa.

4. Mengkaji materi, metode, media dan sumber belajar yang dipergunakan.

5. Mengenali struktur organisasi dan manajemen operatif sekolah

6. Mengkaji proses dan hasil penilaian belajar siswa oleh guru.

7. Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajara (RPP)

8. Mengimplementasikan RPP yang telah dibuat didalam proses

pembelajaran.

9. Melaksanakan diagnostik kesulitan belajar dan pengajaran remedial.

Page 3: Laporan Individual Program Latihan Profesi

10. Mengidentifikasi masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran di

sekolah yang dapat dijadikan bahan awal penelitian skripsi.

Sebagai salah satu unit kerja dibawah naungan Universitas Pendidikan

Indonesia, Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JPTM) FPTK UPI melaksanakan

kerjasama dengan sekolah mitra yang memiliki bidang yang relevan dengan

kajian ilmiah JPTM. Sekolah mitra ini tersebar lokasinya di beberapa kota

kabupaten di Jawa Barat. Praktikan sendiri melaksanakan kegiatan PLP di salah

satu Sekolah Menengah Kejuruan Kota Bandung tepatnya di SMKN 12 Kota

Bandung yang beralamat di Jalan Pajajaran no. 92 Kota Bandung. Sekolah ini

merupakan salah satu sekolah yang kajian ilmunya di bidang Manufaktur khusus

pesawat udara. Adapun waktu pelaksanaan kegiatan PLP yang praktikan lakukan

berawal di akhir bulan Januari sampai dengan pertengahan Juni.

Selama berlangsungnya kegiatan PLP di SMKN 12 Bandung, praktikan

ditugaskan untuk membantu kegiatan pembelajaran di Jurusan Konstruksi Rangka

Pesawat Udara (KRPU). Adapun mata pelajaran yang praktikan dapatkan adalah:

1. Aerodynamic and Flight Control (AFC).

Mata pelajaran ini merupakan pengetahuan dasar mengenai aerodinamis

pesawat dan pengetahuan dasar mengenai kontrol pesawat udara.

Praktikan mendapatkan tugas untuk mengajar 2 kelas untuk tingkat X yaitu

kelas XE dan XF. Lama waktu jam pelajaran setiap pertemuannya adalah 2

x 45 menit. Jadwal pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada hari selasa

Page 4: Laporan Individual Program Latihan Profesi

pukul 07. 00 - 08.–30 untuk kelas XF dan pukul 08. 30 – 10. 00 untuk

kelas XE.

2. Basic skill KRPU.

Mata pelajaran ini merupakan pengenalan mengenai skill dasar di program

studi Konstruksi Rangka Pesawat Udara. Mata pelajaran ini terdiri dari

teori dan praktikum. Adapun materi keahlian yang dipelajari pada mata

pelajaran ini antara lain mengenai kerja bangku dan proses penyambungan

menggunakan metode riveting. Lama waktu berlangsungnya pelajaran

adalah 8 x 45 menit mulai dari pukul 07. 00 – 14. 30. Jadwal waktu

pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada hari jumat dan sabtu. Teknis

pelaksanaan kegiatan pembelajaran sendiri menggunakan sistem rolling.

Setiap kelas mempunyai kesempatan melakukan praktikum selama satu

hari dalam kurun waktu 6 pekan. Setelah 6 minggu, kelas tersebut

bergantian dengan kelas lainnya dan kemudian berganti lagi ke kelas lain

dalam kurun waktu yang sama selama 6 pekan. Jadi masing-masing kelas

memiliki waktu 6 kali pertemuan untuk menyelesaikan job yag telah

ditugaskan diawal pertemuan. Praktikan mendapatkan tugas untuk

membantu pembelajaran di kelas X G, X H, X I, H J, X K dan X L.

Berbagai pengalaman berharga praktikan dapatkan selama melaksanakan

kegiatan PLP di SMKN 12 Bandung. Pengalaman tersebut praktikan dapatkan

melalui berbagai tantangan dan rintangan yang praktikan hadapi baik itu ketika

dalam proses kegiatan pembelajaran di kelas maupun kegiatan diluar

Page 5: Laporan Individual Program Latihan Profesi

pembelajaran. Pada bab ini, praktikan akan mencoba merumuskan berbagai

kendala yang bersifat teknis maupun non teknis yang praktikan hadapi dalam

pelaksanaan kegiatan PLP.

A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) adalah suatu

kegiatan perencanaan bagi seorang pendidik baik itu seorang guru maupun

mahasiswa praktikan yang dibuat sebelum melaksanakan KBM (Proses belajar

mengajar). RPP ini memiliki peranan sangat penting dalam menentukan kualitas

pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh pendidik, menjadikan panduan dlam

melaksanakan kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai evaluasi pengembangan

kualitas proses pembelajaran kedepannya. Oleh sebab itu, sebelum melakukan

KBM, praktikan juga harus menyusun RPP secara sistematis dan terumuskan

dengan jelas, sehingga dalam penyampaian materi lebih terarah dan proses KBM

bisa berjalan dengan efektif dan lancar.

Untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajran (RPP), guru merujuk

kepada permendiknas no. 81 A tahun 2013 mengenai implementasi kurikulum dan

pedoman untuk pelaksanaan Kurikulum 2013. Dalam peraturan tersebut

disebutkan RPP kurikulum 2013 sekurang-kurangnya memuat komponen RPP

diantaranya:

1. Tujuan pembelajaran 2. Materi Pembelajaran

3. Metode Pembelajaran 4. Sumber Belajar

Page 6: Laporan Individual Program Latihan Profesi

5. Penilaian

Dalam pengembangannya, format praktikanan RPP menjadi lebih kompleks.

Komponen yang disebutkan diatas dilengkapi lagi dengan komponen tambahan

yang semakin memperjelas fungsi dari RPP itu sendiri. Format RPP yang

digunakan kurang lebih memuat komponen sebagai berikut:

1. Nama sekolah 2. Mata pelajaran

3. Kelas/ semester 4. Materi pokok

5. Alokasi waktu 6. Kompetensi inti

7. Kompetensi dasar dan indikator 8. Tujuan pembelajaran

9. Materi pembelajaran 10. Metode pembelajaran

11. Media, alat dan sumber belajar 12. Langkah-langkah pembelajaran

13. Penilaian

Kendala umum yang praktikan hadapi dalam upaya penyususan RPP adalah

perubahan kurikulum yang diterapkan di sekolah mengubah sedikit format dan

konten dari RPP yang digunakan. Adapun kendala khusus dari praktikanan RPP

dari pertama sampai akhir antara lain di deskripsikan sebagai berikut:

1. Penyusunan RPP pertama, kendala yang dihadapi :

a) Kesulitan merumuskan rumusan tujuan pembelajaran.

Page 7: Laporan Individual Program Latihan Profesi

b) Kesulitan merumuskan penjabaran Indikator.

c) Kesulitan mendapatkan dan menyusun materi pembelajaran.

d) Kesulitan menyusun langkah-langkah pembelajaran (Skenario).

e) Kesulitan menyesuaikan media pembelajaran.

f) Kesulitan membuat alat evaluasi.

2. Penyusunan RPP kedua, kendala yang dihadapi :

a) Kesulitan merumuskan penjabaran Indikator.

b) Kesulitan mendapatkan dan menyusun materi pembelajaran.

c) Kesulitan menyusun langkah-langkah pembelajaran (Skenario).

d) Kesulitan menyesuaikan media pembelajaran.

e) Kesulitan membuat alat evaluasi.

3. Penyusunan RPP ketiga, kendala yang dihadapi :

a) Kesulitan menyusun materi pembelajaran.

b) Kesulitan menyusun langkah-langkah pembelajaran (Skenario).

c) Kesulitan menyesuaikan media pembelajaran.

d) Kesulitan membuat alat evaluasi.

4. Penyusunan RPP ke empat, kendala yang dihadapi :

a) Kesulitan menyusun langkah-langkah pembelajaran (Skenario).

b) Kesulitan menyesuaikan media pembelajaran.

c) Kesulitan membuat alat evaluasi.

5. Penyusunan RPP ke lima sampai dengan RPP kedelapan, kendala yang

dihadapi:

Page 8: Laporan Individual Program Latihan Profesi

Pada penyusunan RPP ke lima sampai dengan RPP terakhir, praktikan

tidak menemui kesulitan khusus dalam hal penyusunan RPP, dikarenakan

seringnya melaksanakan bimbingan RPP di sekolah dengan dosen luar

biasa.

A. Proses Penampilan

Proses penampilan mengajar dikelas merupakan aplikasi dari penerapan RPP

yang telah diremcanakan. Dalam kegiatan ini, praktikan mengimplementasikan

ilmu kependidikan yang praktikan dapatkan di kampus serta menambah khasanah

pengetahuan praktikan tentang dinamika nyata yang praktikan rasakan melalui

pengalaman nyata mengajar dihadapan siswa. Melalui penampilan ini pula,

kualitas penampilan praktikan dalam mengajar dapat tercermin dan dinilai baik

oleh pihak dosen luar bisa maupun siswa.

Kendala atau masalah yang dihadapi praktikan dalam proses penampilan

di kelas, antara lain :

1. Penampilan mengajar pertama, masalah yang dialami :

a) Kemampuan membuka pelajaran.

b) Sikap praktikan dalam proses pembelajaran.

c) Penguasaaan materi pembelajaran.

d) Implementasi langkah-langkah pembelajaran (Skenario).

e) Penggunaan media Pembelajaran.

f) Evaluasi.

g) Kemampuan menutup pelajaran.

Page 9: Laporan Individual Program Latihan Profesi

h) Manajemen waktu.

2. Penampilan mengajar kedua, masalah yang dialami :

a) Kemampuan membuka pelajaran.

b) Sikap praktikan dalam proses pembelajaran.

c) Penguasaaan materi pembelajaran.

d) Implementasi langkah-langkah pembelajaran (Skenario).

e) Penggunaan media Pembelajaran.

f) Evaluasi.

g) Kemampuan menutup pelajaran.

h) Manajemen waktu.

3. Penampilan mengajar ketiga, masalah yang dihadapi :

a) Sikap praktikan dalam proses pembelajaran.

b) Penguasaaan materi pembelajaran.

c) Implementasi langkah-langkah pembelajaran (Skenario).

d) Penggunaan media Pembelajaran.

e) Evaluasi.

f) Kemampuan menutup pelajaran.

g) Manajemen waktu.

4. Penampilan mengajar ke empat, masalah yang dihadapi :

a) Sikap praktikan dalam proses pembelajaran.

b) Implementasi langkah-langkah pembelajaran (Skenario).

c) Penggunaan media Pembelajaran.

Page 10: Laporan Individual Program Latihan Profesi

d) Evaluasi.

e) Kemampuan menutup pelajaran.

f) Manajemen waktu.

5. Penampilan mengajar kelima s/d keenam belas

Praktikan tidak begitu banyak masalah yang dihadapi pada saat

melaksanakan KBM berada di dalam kelas dikarenakan praktikan sudah

mulai dapat beradaptasi dengan karakter siswa, atmosfir dan dinamika

yang terjadi dalam kelas. Kendala yang masih praktikan temukan bersifat

teknis seperti fasilitas pembelajaran seperti alat bantu pembelajaran yaitu

Infocus yang tidak tersedia di ruangan sehingga perlu waktu untuk

meminjam yang akhirnya cukup memakan waktu kegiatan pembelajaran.

Selain kekurangan jumlah lokal gedung menjadikan kelas tersebut harus

berpindah ruangan mencari ruangan untuk jadwal mata pelajaran

selanjutnya sehingga ketika hendak berpindah dari satu mata pelajaran ke

pelajaran selanjutnya cukup memakan waktu. Kendala terakhir adalah

banyaknya hari libur sehingga beberapa penyampaian materi sedikit

terganggu dan perlu dilakukan pemadatan materi.

B. Bimbingan belajar / Ekstrakurikuler.

Kegiatan ekstra kurikuler merupakan kegiatan diluar jam pelajaran yang

tercantum pada struktur kurikulum. Kegiatan ini ditunjukan untuk

pengembangan bakat dan minat serta untuk memantapkan pembentukan

softskill peserta didik. Dari data Kegiatan ekstrakurikuler yang praktikan

Page 11: Laporan Individual Program Latihan Profesi

dapatkan dari pembina ekskul SMKN 12 Bandung terdapat banyak sekali jenis

ekskul, diantaranya:

1. Badminton 2. Ekskul Bidang Pemesinan

3. Futsal 4. Ekskul Bidang KBPU

5. Basket Bal 6. Ekskul Bidang KRPU

7. Volley Ball, Atletik 8. Ekskul Bidang KPU

9. Angklung dan Paduan

Suara

10. Ekskul Bidang EPU

11. Theatre 12. Sains Fisika

13. PMR 14. Sains Kimia

15. Pramuka Putra 16. Sains Matematika

17. Pramuka Putri 18. Klub Konservasi Sekolah

19. Paskibra 20. Kewirausahaan

21. Polisi Taruna 22. Bahasa Sunda

23. Nasyid 24. English Club

25. DKM ( Remaja Masjid

Al-Iqro

26. Silat (Perisai Diri)

27. Keputrian 28. Taekwondo

29. Aeromodeling,

Kompetensi Keahlian

30. Fotografi

Dari beberapa kegiatan ekstra kurikuler tersebut, praktikan diwajibkan ikut

serta minimal satu jenis kegiatan ekstrakurikuler yang ada, praktikan memilih

Page 12: Laporan Individual Program Latihan Profesi

ekstrakurikuler Klub Konservasi Sekolah (KKS). Praktikan merasa tertarik

untuk mengikuti ekskul ini karena dapat menambah pengetahuan baru

mengenai upaya pemberdayaan dan pengelolaan lingkungan hidup. Kegiatan

ekskul KKS ini dilakukan setiap hari jum’at setiap pukul 15.00 – 17.00.

Selama mengikuti kegiatan ekstrakulikuler ini, kendala yang praktikan

temui adalah terkadang kegiatan ekskul KKS tidak rutin dilaksanakan setiap

minggu, kegiatan tersebut biasanya dilaksanakan apabila ada pekerjaan khusus

yang hendak dikerjakan.

C. Partisipasi Dalam Kehidupan Sekolah / Tempat Latihan.

Selain kegiatan KBM, selama PPL praktikan juga diharuskan untuk ikut

berpartisipasi dalam kehidupan sekolah. Hal ini dilakukan praktikan agar tidak

hanya mendapat pengalaman mengajar dikelas saja ataupun mengajar di

bengkel, namun juga bisa benar-benar merasakan atmosfir kehidupan sekolah

yang sebenarnya. Beberapa kegiatan yang dilakukan di sekolah mitra selain

kegiatan pokok pembelajaran di kelas diantaranya ; Mengikuti upacara

bendera, petugas guru piket harian, piket pelayanan BK (Bimbingan

Konseling), piket perpustakaan, partisipasi dalam pelaksanaan pengujian

laporan Prakerin program studi KRPU.

1. Mengikuti Upacara Bendera

Di tempat praktikan, yakni SMKN 12 Bandung, pelaksanaan Upacara

bendera dilaksanakan dua minggu sekali pada hari senin pagi. Pelaksanaan

Page 13: Laporan Individual Program Latihan Profesi

upacara bendera dimulai dari pukul 07.00 s/d 07.45 yang diikuti oleh semua

siswa beserta guru yang ada di lingkungan sekolah. Dalam mengikuti upacara

bendera ini, praktikan tidak banyak menghadapi banyak kendala, karena

upacara bendera merupakan kegiatan yang dulu juga sering praktikan lakukan

sewaktu masih duduk di bangku sekolah dasar sampai sekolah menengah.

2. Petugas Guru Piket Harian

Setiap mahasiswa PPL mendapat tugas untuk melaksanakan piket harian

sekali dalam satu minggu. Dalam melaksanakan tugas ini, praktikan mendapat

kesempatan piket pada setiap hari Kamis, bersamaan dengan dengan guru PPL

lainnya. Tugas yang harus dilaksanakan dalam piket harian adalah sebagai

berikut :

a) Mencatat nama siswa-siswi yang terlambat datang kesekolah.

b) Memberikan pembinaan kepada siswa.

c) Menyampaikan surat pemberitahuan sakit atau surat izin ke kelas.

d) Apabila ada guru yang tidak hadir dan memberikan tugas, maka

praktikan akan menyampaikan tugas tersebut ke kelas yang dimaksud.

Lebih jauhnya lagi praktikan diberi kesempatan untuk mengisi kelas

apabila mata pelajaran tersebut relevan dengan bidang keahlian yang

dimiliki oleh masing-masing praktikan.

e) Memberikan surat izin meninggalkan kelas jika ada siswa yang

membutuhkan untuk alasan tertentu.

Page 14: Laporan Individual Program Latihan Profesi

a. Memberikan bantuan mengawas kelas yang melaksanakan ulangan jika

ada guru yang membutuhkan.

b. Merekapitulasi data siswa yang terlambat, sakit, izin, alpa, dispensasi

dan meninggalkan kelas.

Masalah-masalah yang dialami ketika melaksanakan piket harian, antara lain :

a) Terkadang praktikan kewalahan dalam mencatat siswa yang terlambat

karena jumlahnya yang banyak.

b) Terkadang praktikan merasa kebingungan ketika harus memberikan

sanksi untuk pembinaan siswa.

c) Banyak siswa yang berusaha menyalahgunakan surat izin untuk keluar

masuk lingkungan sekolah.

3. Piket Pelayanan Bimbingan dan Konseling.

Dilaksanakan oleh praktikan sekali dalam seminggu pada hari kamis.

Tugas yang dilaksanakan pada piket bimbingan dan konseling antara lain

membantu operasional BK yang bersifat administratif seperti:

Memanggil siswa yang bermasalah untuk menghadap ke ruangan

BK.

Menerima tamu atau orang tua murid dan mempersilahkan

menunggu di ruangan konseling.

Mengumpulkan form angket sosiometri dan angket peminatan

jurusan ke kelas X

Page 15: Laporan Individual Program Latihan Profesi

Membantu administrasi penyaluran pendaftaran melanjutkan study

untuk kelas XII

Tidak terdapat permasalahan umum yang praktikan hadapi ketika

melaksanakan piket di ruangan BK. Selain guru BK bersikap ramah dan

baik, tugas-tugas yang diberikan pun menambah pengetahuan baru

mengenai tertib administrasi di sekolah. Kendala khusus yang mungkin

sempat praktikan rasakan adalah ketika mendata kelas XII yang hendak

melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, guru BK dan

praktikan sempat kewalahan menghadapi banyaknya siswa yang berminat

untuk melanjutkan pendidikan.

a. Piket Perpustakaan

Sama halnya dengan piket di ruang BK piket di perpustakaan

dilaksanakan sekali dalam seminggu pada hari Kamis. tugas yang

dilaksanakan antara lain ;

1. Menjaga ruang piket.

2. Melayani siswa-siswi yang akan meminjam buku.

3. Melayani siswa-siswi yang akan mengembalikan buku.

4. Menata buku-buku di perpustakaan.

Masalah yang dihadapi :

1) Ruang piket terkadang di pakai untuk proses belajar mengajar oleh

guru lain, sehingga mengganggu pengunjung perpustakaan.

2) Siswa-siswi yang datang terkadang tidak mengisi daftar hadir.

Page 16: Laporan Individual Program Latihan Profesi

3) Sembarangan menaruh buku yang telah dibaca, sehingga harus di

tata ulang kembali.

5. Berpartisipasi Dalam Pelaksanaan Pengujian Laporan Prakerin

Jurusan KRPU

Praktikan termasuk yang merasa beruntung dapat dilibatkan oleh

guru KRPU dalam kegiatan pengujian laporan prakerin di jurusan KRPU,

sedangkan praktikan di jurusan lain tidak ikut dilibatkan dalam pengujian

laporan prakerin. Dari kegiatan tersebut praktikan mempunyai pengalaman

baru dalam hal pengujian laporan prakerin. Dalam kegiatan tersebut tugas

praktikan antara lain adalah:

1) Mengecek kelengkapan administrasi ujian prakerin (kartu kendali,

kartu bimbingan, draft laporan dan lembaran penilaian dari

industri)

2) Menguji penguasaan materi yang siswa tulis di laporan prakerin.

3) Memberikan penilaian presentasi laporan prakerin.

4) Mengolah nilai prakerin dari skor mentah menjadi nilai raport.

Kendala yang praktikan hadapi hanya bersifat teknis saja, antara lain:

1) Jadwal pengujian mundur satu hari dari hari yang telah dijadwalkan

2) Banyaknya peserta cukup membuat praktikan menjadi kewalahan

3) Pengetahuan praktikan yang kurang dalam bidang penerbangan

menjadikan praktikan perlu menggali pengetahuan yang lebih

dalam lagi dari peserta.

Page 17: Laporan Individual Program Latihan Profesi

D. Proses Bimbingan

Proses bimbingan memiliki peran yang sangat penting dan bermanfaat

bagi praktikan ketika melaksanakan PPL ini. Sebagaimana diketahui bahwa

praktikan adalah sebagai seseorang yang masih awam baik segi pengalaman

yang minim dalam dunia pendidikan, tentu banyak hal yang belum dimengerti

atau belum dikuasai oleh praktikan, maka dari itu perlu dilaksanakan proses

bimbingan. Proses bimbingan dilaksanakan pada saat penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), penampilan mengajar ataupun berkonsultasi

mengenai materi apa yang akan disampaikan pada siswa. Adapun proses

bimbingan dilakukan dengan berbagai pihak, diantaranya :

1. Bimbingan Dengan Dosen Luar Biasa PPL (DLB)

Dosen luar bisaa (DLB)/guru pamong merupakan guru mata

pelajaran Aerodynamic and Fight Control (AFC). Sedangkan untuk tugas

tambahan mengajar Basic Skill, praktikan meminta bimbingan materi

kepada guru bersangkutan. Kegiatan bimbingan dengan dosen LB,

diantaranya seperti ;

a) Bimbingan RPP dilaksanakan setiap akan mengajar.

b) Bimbingan Penampilan mengajar dilaksanakan setiap akan

mengajar.

Dalam kegiatan bimbingan dengan dosen LB praktikan tidak

menemui kendala pada saat bimbingan penyusunan RPP, konsultasi materi

Page 18: Laporan Individual Program Latihan Profesi

dan konsultasi mengenai proses penampilan mengajar. Bimbingan yang

dilakukan secara rutin menjadikan permasalahan yang dihadapi menjadi

cepat terselesaikan.

2. Bimbingan Dengan Dosen Tetap PPL.

Dosen tetap yakni dosen yang diutus oleh jurusan masing-masing

untuk memantau kegiatan mahasiswa PPL di sekolah mitra . Proses

bimbingan dengan dosen tetap ini rutin dilakukan dalm tenggang waktu 2

minggu sekali. Bimbingan yang dilakukan adalah terkait dengan

permasalahan teknis pembuatan RPP harian, kendala teknis maupun non

teknis diluar kegiatan pembelajaran, bimbingan pembuatan RPP Ujian dan

laporan PPL. Dengan rutinnya pelaksanaan bimbingan tadi, permasalahan

yang praktikan hadapi bisa dengan cepat terselesaikan dengan baik.

3. Bimbingan dengan supervisor.

Supervisor, yakni dosen yang diutus oleh Universitas Pendidikan

Indonesia untuk memantau kegiatan PPL di sekolah tertentu. kelancaran

komunikasi serta penyampaian informasi antara pihak Unit Pelaksana

Teknis Program Pengalaman Lapangan Universitas Pendidikan Indonesia

(UPT PPL UPI) dengan pihak SMKN 12 Bandung merupakan salah satu

tugas dari supervisor. Dalam bimbingan dengan supervisor tidak ada

bimbingan khusus mengenai keterkaitan dengan KBM, supervisor hanya

membimbing pada saat serah terima mahasiswa praktikan dengan pihak

sekolah

Page 19: Laporan Individual Program Latihan Profesi

BAB II

FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI

A. Penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya masalah dalam penyusunan

RPP antara lain adalah :

1. RPP pertama, faktor penyebab masalah

a) Praktikan mengalami kesulitan dalam menjabarkan indikator

pencapaian kompetensi dalam satu KD.

b) Praktikan mengalami kebingungan membagi bahasan per

pertemuan.

c) Praktikan kesulitan menyusun materi ajar yang sesuai dengan

pencapaian kompetensi. Materi ajar yang ada berbahasa inggris, hal

ini menjadi kendala yang cukup menghambat baik penyusunan

materi maupun penguasaan materi.

d) Praktikan kesulitan menyusun skenario pembelajaran yang sesuai

dengan amanat kurikulum 2013.

e) Praktikan kesulitan dalam menyiapkan media pembelajaran yang

berisi konten pendukung pelaksanaan pembelajaran.

f) Praktikan kesulitan dalam membuat berbagai jenis evaluasi dan

rubrik penilaian.

Page 20: Laporan Individual Program Latihan Profesi

g) Praktikan kesulitan menghitung durasi waktu pada masing-masing

skenario pembelajaran.

2. RPP kedua, faktor penyebab masalah

a) Praktikan mengalami kesulitan dalam menjabarkan indikator

pencapaian kompetensi dalam satu bahasan materi.

b) Praktikan kesulitan menyusun materi ajar yang sesuai dengan

indikator pencapaian kompetensi. Materi ajar yang ada berbahasa

inggris, hal ini menjadi kendala yang cukup menghambat baik

penyusunan materi maupun penguasaan materi.

c) Praktikan mengalami kesulitan menyusun perubahan skenario

pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan amanat kurikulum

2013.

d) Praktikan kesulitan dalam menyiapkan media pembelajaran yang

berisi konten pendukung pelaksanaan pembelajaran.

e) Praktikan kesulitan dalam membuat berbagai jenis evaluasi dan

rubrik penilaian.

f) Praktikan kesulitan menghitung durasi waktu pada masing-masing

skenario pembelajaran.

3. RPP ketiga, faktor penyebab masalah

a) Praktikan kesulitan menyusun materi ajar yang sesuai dengan

pencapaian kompetensi. Materi ajar yang ada berbahasa inggris, hal

Page 21: Laporan Individual Program Latihan Profesi

ini menjadi kendala yang cukup menghambat baik penyusunan

materi maupun penguasaan materi.

b) Praktikan kesulitan menyusun variasi skenario pembelajaran yang

menarik dan sesuai dengan amanat kurikulum 2013.

c) Praktikan kesulitan dalam menyusun media pembelajaran yang

berisi konten pendukung pelaksanaan pembelajaran.

d) Praktikan kesulitan dalam membuat berbagai jenis evaluasi dan

rubrik penilaian.

e) Praktikan kesulitan menghitung durasi waktu pada masing-masing

skenario pembelajaran.

4. RPP ke empat, faktor penyebab masalah

a) Praktikan kesulitan menyusun materi ajar yang sesuai dengan

pencapaian kompetensi. Materi ajar yang ada berbahasa inggris, hal

ini menjadi kendala yang cukup menghambat baik penyusunan

materi maupun penguasaan materi.

b) Praktikan kesulitan dalam menyiapkan media pembelajaran yang

berisi konten pendukung pelaksanaan pembelajaran.

c) Praktikan kesulitan menghitung durasi waktu pada masing-masing

skenario pembelajaran.

5. RPP 5 sampai dengan RPP 8

Pada penyusunan RPP ke lima sampai dengan RPP terakhir, praktikan

tidak terlalu menemui kesulitan, seiring dengan intensifnya bimbingan

RPP di sekolah dengan dosen luar biasa.

Page 22: Laporan Individual Program Latihan Profesi

B. Proses Penampilan.

Proses penampilan yang praktikan rasa masih kurang maksimal, hal ini

dikarenakan oleh faktor-faktor seperti berikut:

1. Penampilan 1

a) Perasaan gugup dalam menghadapi siswa yang baru praktikan

kenal.

b) Praktikan kesulitan dalam menarik perhatian siswa.

c) Praktikan kesulitan dalam hal menjelaskan maksud dalam

berkomunikasi dengan siswa.

d) Praktikan kesulitan dalam hal kejelasan memposisikan materi ajar

yang disampaikan dengan materi yang disampaikan sebelumnya.

e) Penguasaan materi yang kurang menjadikan praktikan tidak terlalu

lancar dalam memberikan pengarahan dalam hal menjawab

pertanyaan dari siswa

f) Praktikan kesulitan dalam penyajian materi ajar yang relevan, buku

sumber yang kurang dan bahasa pengantar dari buku sumber dalam

bahasa inggris cukup menyulitkan praktikan.

g) Praktikan kurang memperhatikan prinsip penggunaan media

pembelajaran.

h) Praktikan kesulitan dalam melakukan evaluasi berdasarkan

tuntutan aspek penilaian pada kurikulum 2013.

Page 23: Laporan Individual Program Latihan Profesi

i) Praktikan kesulitan dalam membimbing siswa untuk

menyimpulkan materi yang dipelajari pada pertemuan tersebut.

j) Praktikan kesulitan memanage waktu pembelajaran yang tepat

2. Penampilan 2

a) Praktikan kesulitan dalam memotivasi siswa berkaitan dengan

materi yang akan diajarkan.

b) Praktikan kesulitan dalam hal menerangkan materi pembelajaran

yang berkaitan dengan tema bahasan pertemuan hari itu.

c) Praktikan kesulitan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan

kontek implementasi kurikulum 2013.

d) Praktikan kesulitan menggunakan media yang tepat agar

pembelajaran menjadi lebih menarik.

e) Praktikan kesulitan melakukan penilaian dengan menggunakan

rubrik dan evaluasi.

f) Praktikan kesulitan ketika menjawab pertanyaan siswa pada sesi

tanya jawab.

g) Praktikan kesulitan memanage waktu pembelajaran yang tepat

3. Penampilan 3

a) Praktikan kesulitan dalam memotivasi siswa di awal proses

pembelajaran.

b) Praktikan kesulitan dalam hal kejelasan dalam memberikan

contoh/ilustrasi yang relevan dengan kasus pada materi yang

sedang dijelaskan siswa.

Page 24: Laporan Individual Program Latihan Profesi

c) Praktikan kesulitan dalam melakukan evaluasi sesuai dengan

alokasi waktu yang direncanakan.

d) Praktikan kesulitan memanage waktu pembelajaran yang tepat

4. Penampilan 4

a) Praktikan kurang cermat dalam memanfatkan waktu, sesuai dengan

alokasi yang direncanakan.

b) Media yang praktikan pilih kurang membantu kelancaran proses

pembelajaran.

c) Praktikan kesulitan menginformasikan materi ajar berikutnya.

5. Pada penampilan ke lima s/d enam belas

Pada penampilan ke lima sampai dengan terakhir praktikan tidak terlalu

menemui kesulitan, seiring dengan intensifnya bimbingan RPP di sekolah

dengan dosen luar biasa.

C. Bimbingan Belajar / Ekstrakurikuler.

Di SMK Negeri 12 Bandung tidak hanya mengadakan kegiatan

pembelajaran akan tetapi menyediakan banyak sekali program bimbingan

belajar/ekstrakurikuler diluar jam mata pelajaran yang dapat mengembangkan

minat siswa untuk menyalurkan bakat yang dimiliki oleh siswa. Kegiatan

ekstrakurikuler yang praktikan ikuti tidak dapat dilaksanakan dengan

maksimal karena keterbatasan waktu praktikan. Kurang rapih nya

Page 25: Laporan Individual Program Latihan Profesi

kepengurusan dan administrasi ekstrakulikuler KKS juga turut menghambat

pelaksanaan kegiatan rutin mingguan.

D. Partisipasi dalam Lingkungan Sekolah/Tempat Latihan

Berikut ini ada beberapa faktor penyebab dari masalah yang dihadapi praktikan

dalam berpartisipasi di lingkungan kehidupan sekolah/tempat latihan,

diantaranya:

1. Mengikuti Upacara Bendera

Dalam mengikuti kegiatan ini praktikan tidak memiliki faktor penyebab

timbulnya masalah yang berarti, hanya saja ada sebagian dari mahasiswa

PPL lainnya yang tidak mengikuti kegiatan upacara. Padahal sudah jelas

tertulis dalam aturan mengenai kegiatan wajib yang harus diikuti oleh

mahasiswa praktikan salah satunya adalah kegiatan upacara.

2. Petugas Guru Piket Harian

Dalam melaksanakan piket guru, para mahasiswa praktikan juga tidak

terlepas dari permasalahan. Adapun faktor penyebab masalah yang

dihadapi adalah :

1) Jumlah mahasiswa PPL yang membantu mencatat keterlambatan

siswa, sehingga praktikan selalu kewalahan dalam mencatat siswa

yang terlambat.

Page 26: Laporan Individual Program Latihan Profesi

2) Terkadang praktikan tidak dapat mengetahui mana siswa yang

boleh/diizinkan untuk meninggalkan sekolah dan mana yang tidak

diizinkan untuk meninggalkan sekolah.

3. Piket Pelayanan Bimbingan dan Konseling (BK)

Secara umum praktikan tidak menemukan masalah pada pelaksanaan

piket BK khusus untuk piket di hari praktikan melaksanakan piket. Tim

piket di hari praktikan piket sangat solid dan sangat toleran sehingga saling

bantu apabila terdapat kendala yang terjadi selama piket BK.

4. Piket Perpustakaan

Adapun faktor-faktor dari masalah yang dihadapi dalam melaksanakan

piket perpustakaan diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Terkadang guru di sekolah menggunakan ruang perpustakaan untuk

KBM bertujuan agar suasana lebih nyaman, sehingga membuat piket

di perpustakaan menjadi terganggu.

2) Kurang disiplinnya siswa-siswi terhadap aturan perpustakaan.

3) Kurangnya pemahaman tentang adminisrtasi sekolah sehingga

menyulitkan praktikan untuk melakukan pemasukan atau pemindahan

data peminjaman dan pemulangan buku di perpustakaan.

5. Berpartisipasi Dalam Pelaksanaan ujian Ptakerin Jurusan KRPU

Page 27: Laporan Individual Program Latihan Profesi

Faktor penyebab timbulnya masalah yang terjadi pada saat

Pelaksanaan pengujian laporan prakerin jurusan KRPU adalah kurangnya

pemahaman praktikan dalam hal teori penerbangan. Mengingat program

keahlian yang praktikan miliki tidak relevan dengan materi yang diujikan.

E. Proses Bimbingan

1) Proses Bimbingan dengan Dosen LB

Secara umum tidak terdapat keluhan ataupun permasalahan yang

praktikan hadapi. Peranan Dosen Luar Biasa sudah praktikan rasakan

berperan maksimal.

2) Proses Bimbingan dengan Dosen Tetap

Secara umum tidak terdapat keluhan ataupun permasalahan yang

praktikan hadapi. Peranan Dosen Luar Biasa sudah praktikan rasakan

berperan maksimal. Rutinnya kegiatan bimbingan yang dilaksanakan 2

minggu sekali menjadikan permasalahan yang dihadapi praktikan cepat

terselesaikan.

Page 28: Laporan Individual Program Latihan Profesi

BAB III

UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH

Sebagai mahasiswa yang dilatih untuk menjadi problem solver, ketika

mengalami kesulitan praktikan diharapkan segera aktif untuk mencari solusinya.

Sebelumnya praktikan telah melakukan tela’ah dan pengidentifikasian faktor-

faktor penyabab permasalahan yang timbul selama pelaksanaan Program Latihan

Prfofesi (PPL) praktikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di SMK

Negeri 12 Bandung. Selanjutnya tinggal memulai untuk menentukan solusi atau

pemecahannya secara tepat. Adapun solusi atau pemecahan yang coba

diselesaikan oleh praktikan, yaitu :

A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Upaya yang ditempuh praktikan untuk memecahkan permasalahan yang

dihadapi dalam penyusunan Rencana Program Pembelajaran antara lain :

1. RPP pertama, penanggulangan masalahnya :

a) Sebelum menyusun indikator, sebaiknya pahami terlebih dahulu cakupan

materi yang terdapat pada KD tersebut kemudian disesuaikan dengan

lever berfikir siswa SMK dan level karir siswa SMK di industri.

Page 29: Laporan Individual Program Latihan Profesi

b) Pemilihan bahasan materi harus disesuaikan dengan alokasi waktu yang

terdapat pada silabus.

c) Menyusun materi ajar harus mengacu kepada indicator dan disusun

secara sistematis, sehingga penyusunan materi ajar akan sesuai dengan

pencapaian kompetensi. Terkait dengan kendala bahasa pengantar

sumber belajar, praktikan mencoba menterjemahkan buku secara

mandiri.

d) Scenario pembelajaran disusun berdasarkan tiap penjabaran indicator

yang ingin dicapai, pelajari terlebih dahulu mengenai metode

pembelajaran yang disarankan digunakan pada implementasi kurikulum

2013.

e) Dalam pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan

indikator yang ditentukan. Variasi bentuk media juga mutlak diperlukan

untuk menghindari dampak negatif penampilan monoton dengan satu

media.

f) Membaca kembali panduan penilaian yang digunakan pada kurikulum

2013. Untuk menambah khasanah pengetahuan, diperlukan diskusi antar

rekan maupun dengan guru senior untuk menyamakan persepsi dari

format baku praktikanan RPP yang baik dan benar.

g) Sulit diprediksinya waktu pemahaman materi yang dicapai oleh siswa

menjadikan proses pembelajaran terkadang melebihi waktu yang

ditentukan didalam RPP.

2. RPP kedua, penanggulangan masalahnya :

Page 30: Laporan Individual Program Latihan Profesi

a) Pemahaman materi menjadi kunci penentu penjabaran indikator.

Indikator hendaknya dirancang agar mudah untuk diukur.

b) Pengayaan materi yang relevan dengan bahasan materi mutlak dilakukan

praktikan. Sumber materi yang digunakan tidak hanya menggunakan dari

satu sumber saja melainkan dengan mencari lebih banyak lagi sumber

materi yang relevan.

c) Sekenario pembelajaran dirancang agar mampu merangsang siswa untuk

aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Sekenario pembelajaran

disesuaikan dengan karakter siswa yang dihadapi tanpa mengabaikan pula

amanat kurikulum 2013 dimana dalam setiap prosesnya haruslah bersifat

saintific.

d) Variasi penggunaan media pembelajaran yang digunakan mampu menarik

minat siswa untuk terangsang bertanya dan mencari tahu secara mandiri,

praktikan harus mencari media yang bersifat audio visual karena terbukti

media ini dinilai paling cocok memberikan ilustrasi kepada siswa

mengenai bahasan materi. Praktikan hanya perlu mempersempit keyword

yang tepat dalam pencarian media yang tepat dengan bantuan internet.

e) Praktikan kurang memahami pedoman penilaian dalam panduan

kurikulum 2013, praktikan melakukan diskusi tambahan dengan rekan

praktikan untuk menyamakan persepsi tentang teknis penilaian pada

kurikulum 2013.

Page 31: Laporan Individual Program Latihan Profesi

f) Penguasaan materi mutlak dilakukan agar praktikan mampu merancang

skenario yang efektif agar proses pembelajaran yang dilakukan tidak

memakn waktu banyak.

3. RPP ketiga, penanggulangan masalahnya :

a) Materi ajar yang disusun harus mengacu pada indicator dan disusun

secara sistematis agar sesuai dengan pencapaian kompetensi.

b) Perubahan sekenario pembelajaran mutlak dilakukan untuk menghindari

efek jenuh siswa ketika harus belajar dengan sekenario yang sama.

Pemberlakuan sistem point bagi keaktifan siswa juga menambah

semangat belajar dan berkompetisi siswa dalam kelas.

c) Ketersediaan media penunjang yang minim menjadi masalah klasik

ketika praktikan hendak melakukan kegiatan pembelajaran. Hal tersebut

bisa di tanggulangi dengan jalan memahami prinsip dari materi yang

dibahas selanjutnya medianya diganti menjadi lebih disederhanakan

dengan gambar.

d) Diskusi dengan rekan sesama praktikan dan dengan guru pamong secara

intensif bisa memperjelas prosedur dan teknis penilaian yang harus

dilakukan.

e) Penguasaan materi mutlak dilakukan untuk mengetahui strategi yang

paling tepat dan durasi yang diperlukan untuk melakukan sekenario

tersebut.

4. RPP keempat, penanggulangan masalahnya :

Page 32: Laporan Individual Program Latihan Profesi

a) Memperluas sumber materi baik dari internet maupun ebook dalam

bahasa indonesia. Praktikan juga mulai mencoba berdiskusi dengan rekan

praktikan yang sama-sama mengajar mata pelajaran tersebut untuk

memperluas pengetahuan dan penguasaan materi bahasan.

b) Ketersediaan media penunjang yang minim menjadi masalah klasik

ketika praktikan hendak melakukan kegiatan pembelajaran. Hal tersebut

bisa di tanggulangi dengan jalan memahami prinsip dari materi yang

dibahas selanjutnya medianya diganti menjadi lebih disederhanakan

dengan gambar.Pembuatan alat evaluasi disesuaikan dengan waktu yang

dibutuhkan dalam sekenario pembelajaran.

c) Penguasaan materi mutlak dilakukan untuk mengetahui strategi yang

paling tepat dan durasi yang diperlukan untuk melakukan sekenario

tersebut.

5. RPP 5 sampai dengan RPP 8

Pada penyusunan RPP ke lima sampai dengan RPP terakhir, praktikan tidak

menemui kesulitan, dikarenakan seringnya melaksanakan bimbingan RPP di

sekolah dengan dosen luar biasa.

Selain itu, upaya lainnya yang dilakukan praktikan yaitu dengan selalu

berdiskusi, berkomunikasi, berkoordinasi dengan sesama mahasiswa praktikan

PPL lainnya, sehinggga mendapat masukan-masukan positif untuk

penyusunan RPP. Praktikan juga berusaha mencari dan mempelajari literatur-

literatur yang dapat membantu dalam proses penyusuanan rencnana

pengajaran.

Page 33: Laporan Individual Program Latihan Profesi

B. Proses Penampilan

Dalam menanggulangi masalah pada saat proses penampilan, praktikan

selalu mengevaluasi setiap penampilan didalam kelas untuk mencoba mengetahui

kekurangan dan kesulitan yang dihadapi. Kesulitan praktikan pada saat pertama

kali mangajar merupakan pengalaman yang sangat berharga, karena dengan

pengalaman tersebut praktikan mengetahui situasi kelas dalam belajar dan

mengetahui berbagai macam karakter siswa. Upaya yang ditempuh praktikan

untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam proses penampilan antara

lain :

1. Proses Penampilan 1, penanggulangan masalahnya :

a) Cara terbaik mengatasi rasa gugup adalah dengan tidak hanya duduk

atau diam di satu tempat, lakukan pendekatan interpersonal dengan

melakukan perkenalan sehingga praktikan dapat dengan mudah

membaca karakter siswa.

b) Kejalasan suara harus sering dilatih agar terbiasa, mengeluarkan suara

yang jelas dlam berkomunikasi dengan siswa.

c) Penguasaaan materi pembelajaran sebelumnya harus dikuasai dengan

baik, agar dapat diakitkan dengan materi yang akan diajarkan.

d) Praktikan harus selalu melatih langkah-langkah pembelajaran agar

penyajian materi ajar sesuai dengan langkah-langkah yang tertuang

dalam RPP.

e) Persiapan mengajar harus matang, perhitungkan materi bahasan yang

akan disampaikan sebanyak apa. Perbanyak kahasanah pengetahuan

Page 34: Laporan Individual Program Latihan Profesi

dengan menambah referensi dari sumber artikel maupun sumber valid

lainnya.

f) Kurangnya kesiapan menjadikan penampilan kurang maksimal, antara

lain adalah media yang digunakan kurang begitu dapat memotivasi

siswa untuk turut aktif dalam pembelajaran. Perlu dipertimbangkan

jenis media yang cocok untuk bahasan tertentu dan disesuaikan dengan

karakter siswanya pula.

g) Susahnya mengarahkan siswa karena praktikan belum begitu faham

karakter siswa yang praktikan hadapi. Sehingga pengenalan karakter

mutlak perlu dilakukan untuk mengetahui strategi apa yang cocok

digunakan

h) Cari strategi yang tepat dan tercepat untuk proses pembelajaran.

Konsisten terhadap durasi waktu yang telah ditetapkan pada RPP.

2. Proses Penampilan 2, penanggulangan masalahnya :

a) Sebelum memotivasi siswa berkaitan dengan materi yang akan

diajarkan, terlebih dahulu praktikan harus dapat menarik perhatian

siswa dan memiliki wawasan tentang pengaplikasian materi pelajaran.

b) Pelajari terlebih dahulu materi pelajaran dengan baik,, lalu pelajari

aspek kompetensi yang ingin dicapai dari materi pelajaran yang akan

disampaikan.

c) Pelajari terlebih dahulu metode belajar student centre, metode tersebut

mencerminkan proses pembelajaran komunikasi guru dengan siswa,

dengan berpusat pada siswa.

Page 35: Laporan Individual Program Latihan Profesi

d) Pilihlah media yang cocok dengan materi pembelajaran yang akan

digunakan sehingga, tepat pada saat penggunannya.

e) Kenali karakter individu untuk penilaian sikap, keterampilan maupun

pengetahuannya. Untuk teknis penilaian, pelajari lagi pedoman

penilaian pada kurikulum 2013.

f) Pemberian kesempatan bertanya pada siswa sebaiknya dilakukan pada

saat penyampaian materi pelajaran telah selesai.

3. Proses Penampilan 3, penanggulangan masalahnya :

a) Sebelum memotivasi siswa berkaitan dengan materi yang akan

diajarkan, terlebih dahulu praktikan harus dapat menarik perhatian

siswa dan memiliki wawasan tentang pengaplikasian materi pelajaran.

b) Agar pemberian contoh/ilustrasi sesuai dengan tuntutan aspek

kompetensi. Gunakanlah media pembelajaran yang relevan dengan

indicator dan juga dengan aspek kompetensi.

c) Perencanaan waktu evaluasi harus disesuaikan dengan scenario yang

telah dirancang, tidak hanya itu evaluasi juga harus disesuaikan dengan

kondisi dikelas apakah dimungkinkan untuk melkukan evaluasi.

4. Proses Penampilan 4, penanggulangan masalahnya :

a) Rencanakan alokasi waktu dengan sebaik-baiknya pada scenario

pembelajaran, manfaatkan waktu yang tersedia untuk mengulang –

ulang materi pelajaran untuk meyakinkan bahwa indicator telah

tercapai.

Page 36: Laporan Individual Program Latihan Profesi

b) Pilihlah media pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan standar

kompetensi, yang relevan dengan sasaran indicator, dan disesuaikan

dengan kondisi kelas agar membantu kelancaran dalam proses

pembelajaran.

c) Rencanakan dan pelajari terlebih dahulu materi ajar yang akan

disampaikan berikutnya pada siswa, agar penyampaian materi tapat

guna dan efektif.

C. Bimbingan Belajar / Ekstra Kurikuler

Kegiatan bimbingan dan ekstra kurikuler tidak dapat dijalani maksimal

selama praktikan mengikuti kegiatan PPL di SMK Negeri 12 Bandung, khusus

untuk ektra kulikuler yang praktikan ikuti susunan kepengurusan organisasi dan

program kerjanya belum tersusun secara rapi.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan kegitan ekstra

kurikuler diantaranya :

1. Ikut melakukan pendekatan secara personal dengan siswa yang aktif di

organisasi ekskul tersebut dan mulai melakukan pengenalan mengenai

keorganisasian.

2. Turut menyemarakan kegiatan mingguan dengan berpartisipasi dalam

kegiatan rutin mingguan

3. Memupuk rasa memiliki dan kecintaan anggota ekskul sehingga terbentuk

tim yang solid dan mempunyai visi dan misi yang jelas.

Page 37: Laporan Individual Program Latihan Profesi

D. Partisipasi dalam Lingkungan Sekolah/Tempat Latihan

Upaya praktikan untuk menanggulangi masalah partisipasi dalam

kehidupan sekolah/tempat latihan di SMK Negeri 12 Bandung adalah untuk

mencoba lebih bersosialisasi dengan staf dan pendidik yang ada di SMK Negeri

12 Bandung dengan ikut aktif berkomunikasi saat istirahat atau sewaktu piket.

1. Mengikuti Upacara Bendera

a) Praktikan berusaha agar datang tepat pada waktunya untuk

melaksanakan kewajiban upacara bendera pada hari senin.

b) Praktikan bersama teman PPL lainnya harus selalu menjalin komunikasi

dalam setiap kegiatan kelompok di sekolah.

2. Melaksanakan Piket Guru

a) Praktikan mempelajari SOP yang berlaku sebelum melakukan piket.

b) Praktikan harus bisa memanajemen waktu agar datang tepat waktu pada

saat jadwal piket.

c) Praktikan berusaha mengerjakan setiap tugas piket dengan baik agar

tidak berdampak buruk bagi yang lain, salah satunya mengatarkan surat

ijin/sakit ke ruang kelas.

3. Piket Pelayanan Bimbingan dan Konseling (BK)

Secara umum tidak terdapat masalah untuk piket ruagan BK. Praktikan

hanya perlu melakukan pengenalan mendalam lagi agar piket di ruangan

BK terlaksana lebih baik lagi diantaranya dengan:

a) Pelajari aturan/tata tertib di ruang BK

Page 38: Laporan Individual Program Latihan Profesi

b) Apabila terdapat intruksi yang tidak dimengerti segera tanyakan

kepada guru BK.

4. Piket Perpustakaan.

a) Pelajari aturan/tata tertib di ruang perpustakaan.

b) Tegur siswa yang melanggar tata tertib di ruang perpustakaan.

c) Pahami aturan tentang administrasi sekolah dalam hal

peminjaman/pengembalian buku.

5. Berpartisipasi Dalam Pelaksanaan Pengujian Prakerin jurusan KRPU.

Upaya penanggulangan masalahnya adalah sebagai berikut :

a) Tanyakan teknis tentang pedoman pengujian prakerin. Komunikasi

perlu dibangun antara mahasiswa praktikan dengan guru-guru

lainnya sehingga jelas tugas yang harus dilakukan seperti apa.

b) Menggali lebih dalam lagi informasi dari siswa mengenai teori

penerbangan dan lebih menfokuskan kepada kegiatan harian rutin

pekerjaan selama melaksanakan prakerin di industri.

E. Proses Bimbingan

1) Proses Bimbingan dengan Dosen LB

Untuk mengantisipasi kendala bimbingan dengan dosen LB

praktikan harus belajar lebih dan mencari referensi mengenai ilmu/teori

penyusunan RPP maupun dalam hal teknis penampilan mengajar agar

bimbingan tidak hanya terpaku dengan dosen LB tetapi seorang praktikan

Page 39: Laporan Individual Program Latihan Profesi

bisa belajar secara otodidak agar dalam hal penyusunan RPP dan proses

penampilan menjadi lancer.

1) Dosen Tetap PPL

Dalam setiap kesempatan yang diberikan untuk bimbingan dengan

dosen tetap PPL harus selalu dimanfaatkan oleh praktikan untuk

menyampaikan segala kendala atau hal-hal yang dialami pada saat

melaksanakan kegiatan PPL.

Aturlah jadwal untuk bisa bimbingan dengan dosen tetap sehingga

pada saat akan melaksanakan ujian PPL praktikan tidak akan terhambat

atupun mendapat masalah.

Page 40: Laporan Individual Program Latihan Profesi

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1) Kesimpulan Umum

Pada akhirnya, setelah mengikuti kegiatan PPL dari awal sampai

dengan akhir pelaksanaan praktikan dapat mengambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Program Latihan Propesi (PPL) merupakan program yang merupakan

proses aplikasi dari pengetahuan-pengetahuan yang bersifat kompetensi

keahlian dan kompetensi profesi kependidikan yang praktikan terima di

bangku kuliah. Kegiatan PPL ini juga merupakan sarana belajar lapangan

yang memperluas pengalaman dan pengetahuan lapangan praktikan

dimana praktikan dihadapkan dengan permasalahan yang bersifat praktis

dan dinamis.

2. Banyak manfaat yang praktikan dapatkan dari program PPL, diantaranya :

Page 41: Laporan Individual Program Latihan Profesi

a. Mempelajari bagaimana seharusnya bersikap sebagai seorang guru,

karena tidak dipungkiri sebagai seorang pendidik dituntut untuk

menjadi teladan yang baik pada perserta didik.

b. Menumbuhkan kreatifitas dalam mengembangkan media dan metode

dalam proses pembelajaran.

c. Melatih kesabaran dalam menghadapi berbagai kareakter siswa yang

beragam.

d. Mencari treatment yang tepat diberikan untuk siswa yang memiliki

kelemahan dalam proses pembelajaran.

3. Program PPL membantu praktikan menilai langsung kemampuan diri

dalam konteks penguasaan materi maupun kemampuan menyampaikan

materi dengan berbagai pendekatan metode serta berusaha mengintropeksi

diri dalam rangka perbaikan kompetensi kependidikan yang praktikan

miliki.

4. Siswa dapat lebih maksimal dalam belajar ketika siswa dapat membangun

suatu ikatan emosiaonal dengan guru, menjadikan proses belajar jauh lebih

menyenangkan dan terkesan bebas dari tekanan.

5. Kegiatan belajar mengajar akan berhasil mencapai tujuannya jika

dilakukan persiapan dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang relevan dan efisien.

6. Mengenal secara cermat lingkungan sosial, fisik, administrasi dan akdemik

sekolah/tempat latihan.

Page 42: Laporan Individual Program Latihan Profesi

7. Dapat menerapkan berbagai keterampilan dasar keguruan/kependidikan

secara utuh dan terpadu dalam situasi sebenarnya.

2) Kesimpulan Khusus

a) Penyusunan RPP

Penyusunan RPP merupakan kegiatan wajib sebelum

melaksanakan KBM di kelas maupun di workshop. Dalam penyusunan

RPP praktikan menyimpulkan bahwa sebelum kita membuat sebuah RPP,

terlebih dahulu kita harus memahami teori-teori mengenai penyusunan

RPP yang baik, seperti contohnya bagaimana kita menentukan indicator

yang baik untuk suatu materi pembelajran, menentukan metode

pembelajaran, menentukan media pembelajaran yang akan digunakan dan

lain-lain yang terkait dengan penyusunan suatu rencana pelaksanaan

pembelajaran.

b) Penampilan Mengajar

Penampilan mengajar merupakan kegiatan wajib yang dilakukan

setelah menyusun suatu RPP, dalam penampilan mengajar kita harus

mengetahui bagaimana teknik-teknik mengajar yang baik.

c) Bimbingan belajar/Ekstrakurikuler

Bimbingan belajar/Ekstrakurikuler merupakan kegiatan wajib

diikuti oleh semua mahasiswa praktikan di SMKN 12, yang bertujuan

untuk mengembangkan bakat dan minat serta untuk memantapkan

pembentukan kepribadian peserta didik.

Page 43: Laporan Individual Program Latihan Profesi

d) Proses Bimbingan

Proses bimbingan memiliki peran yang sangat penting dan

bermanfaat bagi praktikan ketika melaksanakan PPL ini. Sebagaimana

diketahui bahwa praktikan adalah sebagai seseorang yang masih awam

dalam dunia mengajar, tentu banyak hal yang belum dimengerti atau

belum dikuasai oleh praktikan, maka dari itu perlu dilaksanakan proses

bimbingan. Proses bimbingan dilaksanakan pada saat penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), penampilan mengajar ataupun

berkonsultasi mengenai materi apa yang akan disampaikan pada siswa.

B. Saran

1) Untuk Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian UPI

1. Dijalankan komunikasi yang baik antara pihak UPI dan sekolah/tempat

latihan praktik kependidikan (PPL) sehingga hubungan kerjasama yang

tealh dibangun dapat terpelihara.

2. Praktikan berharap agar UPT PPL lebih tanggap dalam menangani

permasalahan yang dihadapi oleh praktikan PPL.

3. Pembelakalan kiranya lebih intensif dan ditingkatkan karena selama ini

pembekalan yang diberikan UPT PPL kurang bisa dirasakan

manfaatnya dalam mempersiapkan diri untuk melaksanakan kegiatan

PPL.

Page 44: Laporan Individual Program Latihan Profesi

2) Saran Untuk Sekolah

SMK Negeri 12 Bandung sebagai sebuah lembaga penyelanggara

pendidikan, memiliki peran yang sangat vital sekali guna menghasilkan

para lulusan SMK yang siap bersaing di dunia kerja dengan dibekali ilmu

pengetahuan, etika hidup, dan skill yang memandai.

Adapun saran atau masukan bagi SMK Negeri 12 Bandung

adalah :

1. Praktikan berharap agar kerjasama yang telah terjalin dapat terus

berlangsung sampai pada masa yang akan datang.

2. Tata tertib dan disiplin yang telah berjalan dengan baik, hendaknya

terus dipertahankan sehingga tercipta lingkungan sekolah yang kondusif

dan mendukung suasana belajar mangajar.

3. Peningkatan sarana dan prasarana yang ada serta melengkapi

kekurangannya, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan menunjang

kelancaran proses belajar mengajar.

4. Tetap menjaga prestasi kerja dan mempertahankan sebaik mungkin,

karena mempertahankan prestasi kerja merupakan beban yang berat

bagi suatu lembaga pendidikan formal yang cukup ternama di Bandung.

3) Saran Untuk Siswa

1. Harus lebih bersikap aktif dalam mengikuti proses pembelajaran di

kelas.

Page 45: Laporan Individual Program Latihan Profesi

2. Hendaknya lebih mendisiplinkan diri akan hal-hal yang berkaitan

dengan peraturan dilingkungan sekolah.

3. Ikut berperan serta dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh

sekolah, ataupun ikut serta ambil bagian dalam kegiatan ektstra

kurikuler yang ada disekolah.

4. Berperan aktif dalam hal pengembangan sekolah, dengan memberikan

saran ataupun menyampaikan semua keluhan dan permasalahan yang

terjadi kepada pihak sekolah.

4) Saran Untuk Calon Praktikan

1. Sebelum melaksanakan pengajaran, pastikan kondisi fisik sikap dengan

segala aktivitas yang akan dijalankan, dan dibekali dengan ilmu

pengetahuan yang memadai agar tampil dengan penuh percaya diri

mengahadapi peserta didik.

2. Membina hubungan yang baik dengan mahasiswa praktikan lainnya dan

juga dengan para guru yang ada di lingkungan PPL, dan juga hubungan

baik dengan para siswa agar semua hal dalam pelaksanaan PPL berjalan

dengan lancar.