laporan ii a 3
DESCRIPTION
Laporan KKNTRANSCRIPT
LAPORAN PELAKSANAAN
KULIAH KERJA NYATA ALTERNATIF UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
PERIODE XLIX TAHUN AKADEMIK 2015/2016
Dukuh / RW : Pujokusuman/05Desa / Kelurahan : KeparakanKecamatan : MergangsanKabupaten : Kota YogyakartaPropinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta
Disusun oleh:
1. Dannies Mutiara Adi NIM 110111042. Sukma Aras Oyaputra NIM 110180493. Dasmiatun NIM 120012974. Amelia Rizka Widianti NIM 120041715. Zaeni Ahmad Ridho NIM 120050306. Lisdha Zumayanti NIM 120052297. Lina Budiarti NIM 120070528. Fitriyarni Sari Kusumaningrum NIM 120131229. Farica Deskhirna Fanni NIM 12023222
UNIVERSITAS AHMAD DAHLANYOGYAKARTA
2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian
mahasiswa pada masyarakat yang dilakukan secara interdisipliner, lintas
sektoral dan komprehensif. KKN adalah sebagai suatu bentuk pendidikan
dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup
di tengah-tengah masyarakat di luar kampus dan secara langsung
mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang
dihadapi. KKN dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya
meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa dan untuk mendapat
nilai tambah yang lebih besar pada perguruan tinggi.
Bangsa Indonesia saat ini merupakan suatu bangsa yang sedang
berkembang dalam segala aspek kehidupannya. Seluruh masyarakat Indonesia
pasti berharap bahwa perkembangan tersebut dapat merata di seluruh tanah
air, sehingga semua lapisan masyarakat dapat merasakannya. Guna
mendukung perkembangan bangsa Indonesia agar dapat lebih maju perlu
memperhatikan banyak aspek. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan
adalah sumber daya manusiasehingga pendidikan sangat mempengaruhi
generasi baru yang akan tercipta dalam suatu bangsa.
Mahasiswa sebagai salah satu anggota masyarakat di lingkungan
perguruan tinggi, mempunyai andil dalam mengatasi permasalahan
pembangunan. Termasuk pembangunan di bidang kemasyarakatan, terlebih
2
mahasiswa di kenal sebagai sosok yang berpendidikan dan juga kritis dalam
menghadapi sesuatu. Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu sarana untuk
melatih diri mahasiswa dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang
mungkin tidak akan ditemukan dalam perkuliahan biasa. Kuliah Kerja Nyata
ini merupakan program dari Universitas Ahmad Dahlan, agar keberadaan
Universitas Ahmad Dahlan dapat lebih dirasakan manfaatnya secara langsung
oleh masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata yang merupakan bagian dari proses pendidikan yang
berhubungan erat bagi pembina masyarakat secara utuh serta pembangunan
dan peningkatan kemampuan masyarakat. KKN merupakan program
intrakulikuler atau menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan tinggi,
khususnya jenjang S-1.
Program KKN merupakan mata kuliah intrakulikuler yang wajib
ditempuh oleh mahasiswa pada tiap-tiap program studi jenjang S-1 di
lingkungan Universitas Ahmad Dahlan. Intrakulikuler berarti bahwa program
KKN menjadi bagian dari kurikulum tiap fakultas, sedangkan wajib berarti
program KKN harus diikuti oleh mahasiswa yang minimal sudah memasuki
semester 7 dan telah menyelesaikan mata kuliah sekurang-kurangnya 120 SKS
dengan Indeks Prestasi Kumulatif minimal 2,00.
Kedudukan KKN sama dengan mata kuliah umum, wajib untuk tingkat
Universitas. Mahasiswa yang belum mengikuti program KKN belum dapat
dinyatakan lulus dari Universitas Ahmad Dahlan. Status KKN yang
intrakulikuler ditentukan oleh dua ketentuan pokok, yakni :
3
1. Program yang terstruktur.
2. Mempunyai beban akademik atau bobot SKS.
KKN mempunyai parameter tertentu yang ditentukan dalam struktur
KKN, yang antara lain meliputi :
1. Dilakukan oleh sekelompok mahasiswa dalam jumlah tertentu dan dengan
konfigurasi anggota dari beberapa disiplin ilmu atau (intradisipliner).
Mahasiswa dapat mengikuti program KKN apabila telah memenuhi
persyaratan kurikuler tertentu. Mahasiswa peserta KKN harus mengikuti
sejumlah tahapan kegiatan, yaitu tahapan persiapan, tahapan pembekalan,
tahapan survey dan perencanaan program, tahapan pelaksanaan
operasional di lapangan, tahapan laporan kegiatan dan tahapan evaluasi
atau proses.
2. Mahasiswa harus melaksanakan tugas yang wajib untuk setiap tahap
pelaksanaan KKN tersebut. Mahasiswa harus melakukan pendekatan
sosial kepada aktivitas akademika, pemerintah maupun masyarakat luas.
Beban akademik atau bobot akademik KKN adalah 4 SKS. Kegiatan yang
harus dilakukan untuk program KKN ini sama dengan kegiatan kulikuler
lainya, yakni melalui proses perkuliahan, evaluasi dan penilaian.
Kuliah kerja nyata (KKN) adalah bagian integral dari proses
pendidikan yang memiliki ciri-ciri khusus. Sistem penyelenggaranya
memerlukan landasan ideal yang akan memberikan gambaran serta pengertian
yang utuh tentang pengertian dan tujuan KKN itu diselenggarakan. Landasan
ini akan memberikan petunjuk serta mengendalikan pola pikir dan pola
4
tindakan dalam setiap proses penyelenggara KKN, yang pada giliranya akan
membedakan KKN dengan bentuk-bentuk kegiatan lain yang bukan KKN.
KKN mempunyai lima aspek yang bernilai fundamental yang tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lain, yaitu:
1. Keterpaduan Pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi KKN merupakan
suatu bentuk kegiatan yang memadukan unsur-unsur yang terkandung
dalam Tri Darma Perguruan Tinggi. KKN merupakan kegiatan integral
dari kurikulum pendidikan tinggi Strata Satu (S1) pada tingkat tertentu
dalam jangka waktu tertentu. Hal ini berarti KKN :
a. Merupakan program yang tidak berdiri sendiri dan tidak
terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan tinggi lainnya. Memiliki
fungsi sebagai pengikat dan perangkuman semua isi kurikulum dan
bahkan juga penambahan atau pelengkap isi kurikulum yang telah ada.
b. Merupakan pengalaman belajar yang menghubungkan konsep-konsep
akademis dengan realitas kehidupan dalam masyarakat.
c. Merupakan program yang didalamnya pengetahuan teori mahasiswa
dapat diperkaya melalui pengalaman praktis dilapangan.
d. Merupakan program yang dapat mematangkan kepribadianmahasiswa,
menumbuhkan rasa percaya diri sebagai calon pemimpin yang handal
bagi pembangunan bangsa.
e. Bagi Muhammadiyah, sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang
amar ma’ruf nahi mungkar dan bagi Universitas Ahmad Dahlan dan
Perguruan Tinggi Muhammadiyah lainnya sebagai amal usaha milik
5
Muhammadiyah, KKN merupakan kegiatan strategis dalam konteks
dakwah masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan sebagai salah
satu dakwah masyarakat sebagai salah satu dimensi penting dalam
KKN.
2. Pendekatan interdisipliner dan komprehensif
KKN merupakan pengalaman ilmu yang menuntun mahasiswa pada
pola berpikir interdisipliner dan komprehensif. Usaha pemecahan berbagai
masalah nyata yang timbul dalam pembangunan masyarakat dengan
pendekatan interdisipliner merupakan pengalaman belajar baru, yang tidak
diperoleh melalui aktivitas perkuliahan disiplin ilmu masing-masing.
3. Kegiatan Lintas Sektoral
Keterpaduan dalam melaksanakan proses pembangunan di Indonesia
oleh berbagai sektor yang ada merupakan prinsip yang penting. Hal ini
terkait dengan kompleksnya permasalahan serta upaya pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya dengan ragam aspirasi dan budaya yang
berkembang. Melalui KKN, pola berfikir sektoral mau tidak mau harus
ditinggalkan oleh mahasiswa. Hal ini dilandasi oleh kenyataan bahwa
hampir setiap masalah dalam kehidupan masyarakat selalu menpunyai
kaitan antara satu dengan yang lainnya.
4. Dimensi yang Luas dan Pragmatis
Program Pengalaman Lapangan, Pengalaman Kerja Lapangan, dan
Kuliah Kerja Lapangan kegiatan mahasiswa hanya sebatas bidang ilmunya
dalam KKN, mahasiswa boleh dan bahkan dianjurkan mengadakan
6
kegiatan diluar bidang studi yang dikuasainya. Modal KKN bukan hanya
ilmu yang dipelajarinya secara formal dibidang studinya, namun juga
semua pengetahuan, pengalaman, intelegensi yang dimiliki oleh masing-
masing mahasiswa.
5. Keterlibatan Masyarakat Secara Aktif
Pelaksanaan kegiatan KKN harus selalu ada jalinan kerjasama yang
baik serta keterlibatan aktif antara mahasiswa dan masyarakat sejak proses
pengumpulan data dan informasi, analisis situasi, identifikasi dan
perumusan masalah, memilih alternatif pemecahan masalah, perumusan
program dan rencana kerja sampai pelaksanaan evaluasi hasilnya.
Keterlibatan masyarakat secara aktif merupakan aspek yang sangat
diperlukan. Hal ini didasarkan atas pemikiran bahwa kegiatan KKN adalah
membantu masyarakat dalam memecahkan masalah pembangunan agar
selanjutnya masyarakat mampu memecahkan masalah-masalah tersebut
secara mandiri.
6. Hakikat dan Tujuan Kuliah Kerja Nyata
KKN pada hakikatnya merupakan kegiatan perkuliahan intrakulikuler
dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh
mahasiswa secara interdisipliner dan lintas sektoral yang dilakukan di luar
kampus, terutama di pedesaan. Kegiatan ini tujuannya untuk
mengembangkan kepekaan rasa dan kondisi sosial mahasiswa serta
membantu proses pembangunan terutama di pedesaan. Kegiatan KKN
memiliki arah yang ganda, yaitu memberikan pendidikan pelengkap
7
kepada para mahasiswa dan membantu masyarakat melancarkan
pembangunan di wilayahnya masing-masing. Kegiatan KKN ini akan
terlihat bahwa perguruan tinggi bukan merupakan suatu lembaga yang
terpisah dari masyarakat dan dengan KKN tersebut akan terjadi keterkaitan
dan saling ketergantungan baik fisik maupun emosioal antara perguruan
tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
menjadi lebih nyata.
B. Arah dan Sasaran KKN
1. Sasaran dan Sifat
Pada pokoknya KKN UAD diarahkan pada tiga sasaran yaitu (1)
mahasiswa sebagai calon penerus pembangunan, (2) perguruan tinggi
tempat mahasiswa belajar secara formal, dan (3) masyarakat maupun
pemerintah daerah yang menjadi tempat mahasiswa berdarma bakti dan
belajar secara nonformal maupun informal. Berdasar atas ketiga sasaran
tersebut, kegiatan KKN UAD bersifat tripartite, artinya melibatkan tiga
lembaga, yaitu perguruan tinggi , masyarakat, dan pemerintah. Dengan
demikian, KKN UAD tidak akan dilaksanakan dengan hanya melibatkan
satu lembaga (misalnya KKN di kampus sendiri) atau dua lembaga saja
(misalnya KKN di masyarakat tanpa melapor atau melibatkan
pemerintah). Adapun sasaran dari pelaksanaan KKN adalah sebagai
berikut :
1. Mahasiswa
8
a. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa mengenai
(i) cara berpikir dan bekerja interdisipliner atau lintas sektoral, (ii)
kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat desa dalam pembangunan
serta konteks keseluruhan masalah pembangunan maupun
pengembangan daerah pedesaan, dan (iii) kegunaan dan
kebermanfaatan hasil pendidikan yang diperolehnya bagi
pembangunan nasional umumnya, khususnya pembangunan daerah
pedesaan.
b. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penalaahan
dan pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis
ilmiah.
c. Memberikan keterampilan untuk melaksanakan pembangunan
berdasarkan ilmu, teknologi dan seni secara interdisipliner dan
antarsektor.
d. Melatih mahasiswa untuk mengaktualisasikan peran sebagai
dan/atau membina mahasiswa menjadi seorang innovator,
motivator, dinamisator, dan problem solver.
e. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja kepada para
mahasiswa dalam melakukan penelaahan, merumuskan atau
memecahkan masalah secara langsung sehingga tumbuh sifat
profesionalisme dan kepedulian sosial dalam arti peningkatan
keahlian, tanggung jawab, dan rasa kesejawatan.
9
f. Memberi pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai
kader pembangunan dan diharapkan akan terbentuk sikap, rasa
cinta, dan tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat,
terutama masyarakat pedesaan, sehingga kelak setelah menjadi
sarjana sanggup ditempatkan di mana saja.
g. Sarjana secara khusus bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah
selain keenam hal di atas, KKN diarahkan pula pada :
a) Pemerluasan pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang
kenyataan kehidupan keagamaan dimasyarakat.
b) Pemupukan semangat solidaritas atau kesetiakawanan sosial
terhadap masyarakat pedesaan.
c) Penumbuhan semangat pengabdian mahasiswa dalam
memecahkan “kemiskinan rohaniah” sebagai realisasi dari
amar ma’ruf nahi munkar dalam kehidupan nyata masyarakat
Islam di pedesaan.
d) Pelatihan terhadap mahasiswa dalam mengambil keputusan
yang tepat dan cepat dalam mengatasi keterbelakangan,
kemiskinan, dan kebodohan yang bermotif keislaman.
e) Penumbuhan pemahaman dan kesediaan belajar secara
nonformal mapun non-formal di tengah masyarakat atau
lingkungan pemerintah.
f) Pembelajaran bagi para mahasiswa di bidang keagamaan,
keterampilan, maupun kemasyarakatan.
10
g) Penumbuhan dan pengembangan gairah kegiatan
Muhammadiyah, bagi desa yang memiliki Ranting
Muhammadiyah
2. Masyarakat dan Pemerintah
a. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran untuk merencanakan serta
melaksanakan pembangunan di masyarakat atau untuk
melaksanakan proyek pembangunan yang berada di bawah
tanggungjawab pemerintah.
b. Memperoleh cara-cara (baru) di bidang ilmu, teknologi, dan seni
yang dibutuhkan untuk merencanakan dan melaksanakan
pembangunan.
c. Memperoleh pengalaman, cara berpikir, bersikap, dan bertindak
untuk menggali dan menumbuhkan potensi swadaya masyarakat
sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
d. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang sangat berguna bagi
kehidupan masyarakat.
e. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan dalam
masyarakat sehingga kelangsungan upaya pembangunan terjamin.
f. Secara khusus bagi perguruan Tinggi Muhammadiyah, KKN
diarahkan pula pada:
a) Upaya memperkuat kesadaran tentang pentingnya ketahanan
sosial keagamaan dalam kehidupan yang majemuk yang
11
dilandasi dengan iman yang kokoh dan pemahaman yang benar
tentang nilai agama Islam.
b) Pembimbingan dalam berbagai masalah kehidupan secara
menyeluruh dilihat dari perspektif agama.
c) Penumbuhan rasa tanggung jawab akan perlunya mewujudkan
keluarga sejahtera melalui pemahaman yang benar tentang
ajaran kemasyarakatan Islami.
d) Upaya menumbuhkan pemahaman tentang kaitan antara nilai-
nilai dan ajaran Islam dengan realitas hidup sehari-hari yang
tercermin dalam partisipasi di segala bidang pembangunan.
3. Perguruan Tinggi
a. Pemerolehan umpan balik sebagai hasil pengintegrasian
mahasiswanya dengan proses pembangunan di masyarakat dalam
bentuk input untuk penyesuaian kurikulum, materi perkuliahan,
dan pengembangan ilmu dengan tuntutan nyata pembangunan
sehingga Perguruan Tinggi akan lebih matang dalam pengisian
ilmu atau pendidikan kepada mahasiswanya.
b. Pemerolehan berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan
oleh tenaga pengajar sebagai contoh dalam memberikan materi
perkuliahan atau proses pendidikan lainnya dan menemukan
masalah untuk pengembangan penelitian.
c. Mempercepat, meningkatkan, memperluas dan/ atau mempererat
kerja sama antara perguruan tinggi sebagai pusat ilmu, teknologi,
12
dan seni dengan instansi-instansi, dinas-dinas, maupun
departemen-departemen dalam melaksanakan pembangunan
(dalam hal ini mahasiswa KKN dapat sebagai perintis kerja sama
tersebut perlu ditindaklanjuti oleh perguruan tinggi atau sebagai
penerus kerja sama yang sudah dirintis atau dilaksanakan oleh
perguruan tinggi).
d. Secara khusus bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah, selain tiga
hal di atas, KKN diarahkan pula pada:
a) Upaya konkret untuk menjembatani teori-teori atau
pengetahuan keagamaan mahasiswa Perguruan Tinggi
Muhammadiyah dengan realita kehidupan masyarakat.
b) Upaya pelibatan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dalam
menggali kenyataan empiris realitas keberagaman masyarakat.
c) Upaya untuk terlibat aktif dalam pemecahan problem
keagamaan masyarakat sebagai manifestasi dari tanggung
jawab sosial dalam mengembangkan misi persyarikatan.
d) Upaya untuk turut serta dalam memecahkan problem-problem
persyarikatan tingkat pedesaan (Cabang dan Ranting), baik
menyangkut masalah pendidikan, dakwah, maupun
pengembangan amal usaha lainnya.
2. Tema dan Arah
Seluruh kegiatan KKN UAD dirancang dan dilaksanakan untuk
meningkatkkan kualitas taqwa, ilmu maupun amal shaleh serta
13
keikhalasan pengabdian dalam rangka mencapai Negara yang aman dan
sejahtera serta memperoleh ridha Allah. Rancangan dan pelaksanaan KKN
tersebut dijabarkan dalam tema-tema yang dirumuskan tersendiri dalam
setiap periode atau jenis kegiatan KKN UAD. Perumusan tema tersebut
dapat dilakukan oleh LPM UAD, dosen pengusung program PPM,
maupun oleh mahasiswa KKN. Selain itu, tema juga dapat ditentukan atas
dasar permintaan pemerintah daerah, lembaga, instansi, persyarikatan,
ataupun masyarakat. Kemudian tema tersebut nantinya akan dijadikan
sebagai gambaran arah atau dasar pelaksanaan kegiatan KKN.
Tema yang dipilih sebagai dasar pelaksanaan KKN disyararatkan
untuk memenuhi ketentuan berikut:
a) Mempunyai tujuan dan target yang jelas serta dapat diukur hasilanya.
b) Sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
c) Memungkinkan dilaksanakan secara multidisiplin.
d) Memiliki tahapan-tahapan yang jelas bagi tema dengan waktu panjang
(lebih dari 1 tahun).
e) Mengimplementasikan teknologi atau metode ilmiah dalam rangka
memberdayakan masyarakat.
f) Pelaksanaannya memberikan informasi yang berguna untuk riset atau
kajian lanjut.
14
C. Struktur Organisasi
Kegiatan KKN akan berjalan dengan lancar jika terdapat kerjasama yang
baik antar satu kelompok, untuk memudahkan dalam pelaksanaannya maka
dibentuk struktur kepengurusan dalam unit kerja KKN yang ada di Masjid
Darussalam, Kelurahan Keparakan, Kecamatan Mergangsan, D.I Yogyakarta.
Adapun susunan organisasinya adalah sebagai berikut :
Penanggung jawab :
Rektor Universitas Ahmad Dahlan : Drs. H. Kasiyarno, M. Hum
Kepala LPM : Drs. H. Jabrohim, M.M.
Pembimbing Lapangan : Mufti Khakim, M.H.
Pelaksana :
Ketua : Dannies Mutiara Adi
Wakil Ketua : Farica Deskhirna Fanni
Sekretaris I : Fitriyarni Sari Kusumaningrum
Sekretaris II : Amelia Rizka Widianti
Bendahara I : Lina Budiarti
Bendahara II : Lisdha Zumayanti
Humas dan Dokumentasi : Sukma Aras Oyaputra
Dasmiatun
Zaeni Ahmad Ridho
15
BAB II
PROFIL WILAYAH
A. Deskripsi Wilayah
Kecamatan Mergangsan merupakan salah satu kecamatan yang ada di
Kota Yogyakarata. Kecamatan Mergangsan memiliki luas wilayah sebesar
133,705 Ha. Dengan jumlah penduduk sebanyak 36.409 jiwa yang tersebar di
tiga kelurahan, yaitu Kelurahan Wirogunan, Kelurahan Keparakan, dan
Kelurahan Brontokusuman. Kecamatan Mergangsan ini memiliki jumlah RW
(Rukun Warga) sebanyak 60 buah,untuk RT (Rukun Tetangga) sebanyak 217
buah. Batas Kecamatan Mergangsan yaitu:
Utara : Kec Gondomanan dan Kec Pakualaman
Timur : Kec Umbulharjo dan Kec Sewon, Bantul
Selatan : Kec Umbulharjo dan Kec Sewon, Bantul
Barat : Kec Mantrijeron, Kec Kraton, dan Kec Gondomanan
Kecamatan Mergangsan terdiri dari 3 kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Brontokusuman, yang terdiri dari 3
kampung, yakni Karang Kajen, Karang Anyar, dan Brontokusuman
2. Kelurahan Keparakan, yang terdiri dari 4 kampung,
yakni Keparakan Lor, Keparakan Kidul, Pujokusuman, dan Dipowinatan
3. Kelurahan Wirogunan, yang terdiri dari 4 kampung,
yakni Wirogunan, Bintaran, Surokarsan, dan Mergangsan
16
B. Profil Wilayah Lokasi KKN
1. Aspek Geografis
Keparakan merupakan kelurahan yang terletak di Kecamatan
Mergangsan, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Batas wilayah
Keparakan yaitu :
Utara : Kelurahan Prawirodirjan
Timur : Kelurahan Wirogunan
Selatan: Kelurahan Brontokusuman
Barat : Kelurahan Panembahan
2. Aspek Demografis dan Ketenaga Kerjaan.
a. Kepala Keluarga (KK) Kelurahan Keparakan khususnya RW 05,
berjumlah 40 KK.
b. Penduduk berdasarkan jenis kelamin Kelurahan Keparakan RW 05
terdiri dari :
- Laki-laki = 44 orang
- Perempuan = 84 orang
c. Penduduk berdasarkan kelompok usia
Umur (tahun) Jumlah (orang)
0-5 6
6-15 19
16-25 25
26-40 30
41-60 39
Lansia 9
17
d. Penduduk berdasarkan kelompok agama
Agama Jumlah
Islam 111
Kristen 13
Katolik 4
Hindu -
Budha -
e. Penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
Pendidikan Jumlah
Tidak Sekolah 2
Belum Sekolah 4
SD 4
SMP 13
SMA 12
PerguruanTinggi 45
f. Penduduk berdasarkan jenis pekerjaan
Pekerjaan Jumlah
Belum Bekerja 7
PNS 5
Buruh 2
Pegawai Swasta 30
Wiraswasta 18
Pelajar/Mahasiswa 32
Lain-lain 35
18
3. Sarana dan prasarana yang terdapat di Kampung Pujokusuman, Keparakan
antara lain:
a. Sarana / Prasarana Kesenian dan Olahraga
Di Kampung Pujokusuman, Keparakan mempunyai kegiatan seni
brupa kentongan dan gamelan untuk lansia yang dilaksanakan
seninggu sekali. Di bidang olah raga, diadakan senam poco-poco untuk
ibu-ibu yang dilaksanakan setiap sore di hari Senin.
b. Sarana / Prasarana Kesehatan
Di Kampung Pujokusuman, Keparakan terdapat Posyandu untuk
balita dan lansia. Posyandu lansia dan balita dilaksanakan setiap
bulan, tanggal 20.
C. Deskripsi Masjid
Di Kampung Pujokusuman, Keparakan terdapat Masjid yang bernama
Masjid Darussalam, berdiri pada tahun 2001, yang beralamat di
Pujokusuman,MG I/493 Yogyakarta. Masjid Darussalam mencakup tiga RW,
yaitu RW 04, RW 05, dan RW 06. Masjid yang berada di Kampung
Pujokusuman, Keparakan memiliki letak yang strategis, berada di tengah
lingkungan masyarakat. Kondisi masjid cukup baik dan nyaman untuk
dijadikan tempat ibadah. Kegiatan rutin yang dilakukan adalah seperti
pengajian rutin setiap hari Minggu Pagi dan Jumat Kliwon. TPA (Taman
Pendidikan Al-Quran) adalah salah satu wadah untuk memfasilitasi
pendidikan dan pembinaan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan
akhlaq, spiritual bagi generasi muda, terutama anak-anak. TPA Darussalam
19
selaku salah satu wadah pendidikan dan pembinaan akhlaq akan selalu
berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan bagi santri didiknya.
Visi TPA Darussalam yaitu mewujudkan generasi Qurani yang Mencintai
Allah dan Rasul-Nya yang siap berjuang dijalan Allah dengan hati yang ikhlas
dan akal yang cerdas. Sedangkan misi TPA Darussalam adalah menanamkan
rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya pada diri santri dan menegakkan Al-
Quran sesuai syariat. Pendidikan TPA yang rutin dilaksanakan 3 x seminggu
yaitu setiap pada hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Kepengurusan di TPA
Darussalam dipimpin oleh Rr. Nabila Za. Takmir dari masjid Darussalam
adalah Bapak Drs. H. Bambang Subroto, M.Kes, Apt.
20