laporan ihmb (repaired)

13
Mk. Teknik Inventarisasi SDH Hari/Tanggal :Rabu, 18 Desember 2012 Tempat : Lab. LPPU DESAIN SAMPLING IHMB Disusun oleh : Andita Ayuningtyas E14100014 Randy Dwi Presetya E14100015 Gina Lugina Aprilina E14100020 Dedy Anggara E14100033 Nora Wikhen Anjarsari E14100034 Dosen : Dr. Nining Puspaningsih, M.Si Priyanto, S.Hut, M.Si

Upload: gina-lugina-aprilina

Post on 10-Aug-2015

271 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Ihmb (Repaired)

Mk. Teknik Inventarisasi SDH Hari/Tanggal :Rabu, 18 Desember 2012 Tempat : Lab. LPPU

DESAIN SAMPLING IHMB

Disusun oleh :

Andita Ayuningtyas E14100014

Randy Dwi Presetya E14100015

Gina Lugina Aprilina E14100020

Dedy Anggara E14100033

Nora Wikhen Anjarsari E14100034

Dosen :

Dr. Nining Puspaningsih, M.Si

Priyanto, S.Hut, M.Si

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 2: Laporan Ihmb (Repaired)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata

Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan,

para pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam

(IUPHHK-HA) dan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan

Tanaman (IUPHHK-HT) diwajibkan menyusun Rencana Kerja Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu sepuluh tahunan (Pasal 73 dan 75 Peraturan

Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007) yang disusun berdasarkan inventarisasi berkala

sepuluh tahunan dengan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri. Berdasarkan

inventarisasi tersebut perlu dibuat pedoman inventarisasi berkala untuk

pelaksanaan di lapangan oleh pemegang IUPHHK-HA atau IUPHHK-HT.

Setiap pemegang IUPHHK, sebelum melaksanakan IHMB, wajib

menyusun Dokumen Rencana IHMB untuk mendapat persetujuan Ditjen BPK.

Dalam Dok. Rencana IHMB, memuat Keadaan Umum Areal IUPHHK,

Rancangan Design Plot Contoh, Struktur Organisasi, Rancangan Teknik

Pengukuran/Pengambilan data, Rancangan Pengolahan dan Analisis Data,

Rancangan Hasil Rancangan Pelaporan dan Rancangan Tata Waktu.

Tujuan penarikan contoh pada hutan alam adalah untuk mengitung volume

tegakan komersial yang terdiri dari pohon-pohon dengan diameter setinggi dada

(dbh) sama atau lebih besar dari 10 cm. Jumlah plot contoh dihitung berdasarkan

tingkat kesalahan sebesar 5%, Peletakan plot contoh dalam areal dilakukan

dengan sampling sistematik dimulai secara acak (systematic sampling with

random start) dalam jalur berplot, dengan lebar jalur 20 m. Jarak antar jalur

sebesar 1 Km dengan tujuan agar semua petak yang ada dapat terwakili. Plot

pertama dalam jalur diletakan secara acak. Jarak antar plot (JP) dalam satu jalur

dihitung berdasarkan luas daerah yang terwakili sebuah plot sample yang dibagi

1000. Persiapan yang Dilakukan dalam Pelaksanaan IHMB :

1. Penyusunan Pedoman IHMB (Permenhut No. P.34/Menhut-II/2007 yang

diperbarui dengan P.33/Menhut-II/2009).

Page 3: Laporan Ihmb (Repaired)

2. Penyusunan Pedoman Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan IHMB

(Surat Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam No. S.578/BPHA-

2/2009 tanggal 14 Juli 2009 yang diperbaharuidengan surat No.

S.1064/BPHA-2/2009 tanggal 28 Desember 2009).

3. Penerbitan Surat Edaran Menteri Kehutanan kepada Pimpinan Perusahaan

IUPHHK-HA di seluruh Indonesia No. SE.8/Menhut-VI/2009 tanggal 5

Agustus 2009 tentang Kewajiban Menyusun RKUPHHK Berdasarkan

IHMB.

4. Penerbitan Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan

kepada Kepala Dinas Kehutanan di seluruh Indonesia No. SE.5/VI-

BPHA/2009 tanggal 6 Oktober 2009 tentang Evaluasi Pelaksanaan IHMB.

5. Rekruitmen Pakar IHMB dari IPB, UGM dan UNMUL, yaitu Prof. Dr. I

Nengah Surati Jaya, Dr. Sofyan P. Warsito, Dr. Fadjar Pambudhi dan Ir.

Soewarno Sutarahardja, MS.

6. Pembentukan Tim Pengendali Teknis IHMB Pusat, yang terdiri dari

perwakilan Ditjen Bina Produksi Kehutanan, Balitbang Kehutanan, dan

Ditjen Planologi Kehutanan.

7. Pelatihan Tenaga Teknis (Ganis) PHPL Canhut dari IUPHHK bekerjasama

dengan APHI pada bulan April s/d Juni 2008 di 4 provinsi sebanyak 4

angkatan dengan peserta sebanyak 376 orang.

8. Pelatihan Pengawas Tenaga Teknis (Wasganis) PHPL Canhut dari Dishut

Provinsi dan UPT Pusat, bekerjasama dengan IPB, UGM dan UNMUL

pada November 2008 di 3 provinsi sebanyak 3 angkatan dengan jumlah

peserta sebanyak 83 orang. Sedangkan Pelatihan Wasganis PHPL Canhut

yang diselenggarakan oleh BP2HP di 17 provinsi dengan peserta sebanyak

79 orang. Sehingga total Wasganis PHPL Canhut yang telah mengikuti

pelatihan sebanyak 162 orang.

9. Penyegaran Teknis Wasganis PHPL Canhut dari Dishut Provinsi dan UPT

Pusat (BP2HP) seluruh Indonesia pada bulan Desember 2009 dengan

peserta sebanyak 33 orang.

10. Sosialisasi peraturan perundangan terkait IHMB (Peraturan Menteri

Kehutanan No. P.34/Menhut- II/2007 yang kemudian diganti

Page 4: Laporan Ihmb (Repaired)

P.33/Menhut-II/2009) kepada aparat Dishut Provinsi, UPT Pusat di Daerah

dan Pemegang IUPHHK serta Wasganis dan Ganis PHPL-Canhut.

1.2 Tujuan Instruksional

• Mendisain bagan penarikan contoh (sampling) secara praktis dengan tetap

memperhatikan kaidah-kaidah pengacakan (random) sehingga kaidah-

kaidah statistika tetap bisa diterapkan;

• Mampu menggunakan teknologi spasial (SIG) untuk membuat lokasi plot-

plot contoh dengan cara sistematik dengan awal secara acak (systematic

sampling with random start);

• Menghitung koordinat titik-titik pusat petak contoh (sampel) di lapangan;

• Memperkirakan kondisi setiap plot di lapangan (slope, kondisi vegetasi

dan elevasi);

• Memberikan penomoran petak secara otomatis dan sistematis.

Page 5: Laporan Ihmb (Repaired)

2.2 Pembahasan

Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala yang selanjutnya disebut IHMB

adalah kegiatan pengumpulan data dan informasi tentang kondisi sediaan tegakan

hutan (timber standing stock), yang dilaksanakan secara berkala 1(satu) kali dalam

10 (sepuluh) tahun pada seluruh petak didalam kawasan hutan produksi setiap

wilayah unit pengelolaan/unit managemen. Petak (compartment) adalah unit areal

yang merupakan unit administrasi terkecil dalam kesatuan pengelolaan/

manajemen hutan. Hasil IHMB berupa peta penyebaran spasial potensi volume

(standing stock) Jumlah pohon dan volume per ha dikelompokan pada setiap kelas

diameter dan kelompok jenis pohon. Kelompok jenis pohon terdiri : Kelompok

jenis meranti; Kelompok jenis kayu rimba lainnya; Kelompok jenis kayu indah;

dan Kelompok jenis kayu dilindungi. Sedangkan untuk Kelompok diameter pohon

dibagi kedalam kelas diameter : 10-<20 cm, 20-<35 cm, 35-<50 cm dan 50 cm up

(Lillesand 1988).

Plot contoh di hutan alam berbentuk empat persegi panjang (20 m x 125 m)

diletakan dalam jalur inventarisasi dengan arah Utara-Selatan dan didalamnya

terdapat beberapa plot ukur/plot contoh yang jumlahnya tergantung dari panjang

jalur ukur. Dalam satu plot contoh terdapat 4 sub-plot contoh yang luasnya

dibedakan berdasarkan pada tingkat pertumbuhan pohon dan tingkat permudaan

yang ada, yaitu : Sub-plot pancang. Pada sisi kiri plot contoh (10 m kekiri dari as

plot contoh) dibuat sub-plot pancang berbentuk lingkaran dengan jari-jari 2,82 m.

Pada pusat sub plot ini dipasang tanda berupa pasak dan pada subplot ini dicatat

kedalam tally sheet semua permudaan tingkat pancang jenis komersial; Sub-plot

tiang. Dari titikn awal plot (pada awal as plot, dibuat sub-plot tiang berbentuk

bujur sangkar berukuran 10 m x 10 m disis kiri jalur. Pada sub-plot ini dicatat

pohon-pohon tingkat tiang pada tally sheet; Sub-plot pohon kecil. Sub-plot dibuat

pada awal plot berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 20 m x 20 m. Pada sub-

plot ini dicatat pohon-pohon kecil kedalam tally sheet; dan Sub-plot pohon besar.

Bentuk plot persegi panjang dengan ukuran 20 m x 125 m. Semua pohon besar

pada sub plot ini dicatat dalam tally sheet (Lindgren 1985).

Pendugaan IHMB pada hutan tanaman (IUPHHK-HT) dilakukan pada

tanaman umur 4 tahun keatas dan dengan tujuan untuk monitoring perkembangan

Page 6: Laporan Ihmb (Repaired)

produksi dan menduga besarnya produksi pada saat ditebang. Kelas Umur pada

jenis pohon pertumbuhan cepat, interval kelas umur satu tahun, pada jenis pohon

pertumbuhan sedang, interval 5 tahun dan pada jenis pohon pertumbuhan lambat,

interval 10 tahun. Ukuran Plot Contoh tergantung Kelas Umur , Lingkaran : 0,02

ha; 0,04 ha dan 0,1 ha, dan tree Sampling : 6-Pohon, 8-Pohon dan 10- pohon.

Pada umur tegakan dibawah 4 tahun, tujuan inventarisasi lebih diarahkan pada

penilaian keberhasilan tanaman, penentuan kualitas tapak (site quality) dan

gangguan hama/penyakit. Untuk hutan tanaman kayu pulp, hanya dibedakan atas

2 kelas umur, yaitu kurang dari 4 tahun dan 4 tahun keatas (Sutanto 1998)

Pohon contoh diambil secara purposive, dipilih pohon yang sehat, tersebar

pada setiap kelas diameter dan tersebar pada seluruh areal. Pohon contoh

dikelompokkan kedalam Pohon contoh untuk penyusunan model dan Pohon

contoh untuk validasi model. Masing-masing kelompok pohon contoh tersebut,

semua kelas diameter terwakili. Di buat sebaran pohon contoh untuk penyusunan

model dalam bentuk diagram tebar (scatter diagram) untuk dapat memperkirakan

model yang akan dipilih.

Menurut Estes (1974), pelaksanaan IHMB dengan berbasis inventarisasi

tegakan “one plot one compartment”, menghasilkan data proyeksi sediaan tegakan

per petak yang akurat pada sebaran kelas diameter dan volume tegakan yang telah

disusun dalam ranking. Data tersebut akan dipergunakan untuk menyusun

RKUPHHK 10 tahunan sebagai revisi RKU sebelumnya, dimana blok tebangan di

lapangan tidak lagi ditempatkan dengan pola papan catur, tetapi menggunakan

proyeksi riil sediaan tegakan hasil IHMB dan ranking volume per petak dengan

basis growing stock. IHMB memang mahal, namun betapa besar nilai hasilnya

setelah 25,7 juta hektar hutan produksi yang dikelola dengan IUPHHK-HA di

Indonesia saat ini diinventaris serentak dalam 3 tahun terakhir ini yang dipetakan

secara akurat. Rencana apapun dapat dilakukan setelah seluruh areal tersebut

diketahui isinya. Betapa strategisnya nilai IHMB bagi kita semua.

Menurut Ruhimat (1997), inventarisasi hutan selalu berhubungan dengan

sumberdaya yang besar (biaya, waktu dan tenaga) yaitu sampling (pencuplikan).

Perlu disain atau rancangan karena sangat menentukan ketelitian dari data dan

informasi yang akan dikumpulkan, memudahkan pelaksanaan. Penyusunan

Page 7: Laporan Ihmb (Repaired)

strategi pelaksanaan: koordinat plot, titik awal plot, logistik, regu surveyor.

Desain (rancangan) acak dapat dilaksanakan dengan cara acak sederhana (simple

random sampling) dan sistimatik dengan pengambilan contoh awal secara acak

(systematic sampling with random start).

Page 8: Laporan Ihmb (Repaired)

Daftar Pustaka

Estes J E. 1974. Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala di Hutan Alam. California: Hamilton Publishing Compagny.

Lillesand Kiefer. 1988. IHMB. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Lindgren D T. 1985. Land use Planning and Remote Sensing. Doldrecht: Martinus Nijhoff Publisher.

Ruhimat Mamat.1997. Desain Sampling IHMB . Bandung: Ganeca Exact Press.

Sutanto. 1998. IHMB dan pengaturannya. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Page 9: Laporan Ihmb (Repaired)

Lampiran

Luas total = 255.530 Ha

1. Luas efektif = Ltot – Lnon produksi

= Ltot – (LPemukiman+Ljalan+Lsungai)

= 255.530 – (2471+336)

= 255.530 – 25.051

Luas efektif = 230.479 Ha

2. Jumlah plot contoh untuk luas efektif 230.479 Ha adalah 1200plot.

3. Jarak antar plot

Lw = Lareal efektif

∑plot contoh

= 230.479

1200

= 192,06 Ha/plot

Jp = 192,06 × 10.000 m 2

1000 m

= 1920,6 m (di lapang)

= 0,76 cm (di peta)

4. a. Intensitas Sampling (Is)

Is = (20×125)×100%

192,06 ×10.000

= 0,13 %

b. Jarak antar Jalur = 0,4 cm (di peta)

1km = 105 cm 250.000

= 0,4 cmc. Lebar Jalur = 0,008 cm