laporan skenario b (repaired)kj

Upload: anin-kalma-martadinata

Post on 03-Mar-2016

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jk

TRANSCRIPT

LAPORAN TUTORIAL

KASUS SKENARIO BTutorial 2

1. Maulana Iskandardinata ( 70 2010 008 )

2. Anin Kalma Perdani ( 70 2010 009 )

3. Mesfa Juniny ( 70 2010 011 )

4. Ian Pahlevi ( 70 2010 012 )

5. Ike Yuni Pratiwi ( 70 2010 013 )

6. Ajeng Dwinta Lestari ( 70 2010 014 )

7. M. Merlinnandoe ( 70 2010 015 )

8. Ayu Ika Gustanti Nurrahmah ( 70 2010 019 )

9. Rani (70 2010 024 )

10. Rosyiidta Janah (70 2010 031 )

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Jalan Jenderal Ahmad Yani Talang Banten Kampus-B

13 Ulu Telp. 0711-7780788

PALEMBANG

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul Laporan Tutorial Kasus Skenario B sebagai tugas kompetensi kelompok. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.

Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.

2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.

3. dr. Hj. Siti Hildani, M.kes, selaku tutor kelompok 24. Teman-teman seperjuangan

5. Semua pihak yang membantu penulis.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal perbuatan kepada semua orang yang telah mendukung penulis, dan semoga laporan turotial ini bermanfaat bagi kita serta perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang, September 2010

PenulisDAFTAR ISI

Halaman Judul ..1

Kata Pengantar 2

Daftar Isi .3

BAB I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang .4

1.2 Maksud dan Tujuan .4

BAB II:Pembahasan

2.1 Data Praktikum 5

2.2Skenario ..5

2.3Paparan ....6

2.3.1 Klarifikasi Istilah-Istilah .6

2.3.2Identifikasi Permasalahan 6

2.3.3Analisis Permasalahan dan Jawaban...7

2.3.4Hipotesis ..10

2.3.5 Merumuskan Keterbatasan Pengetahuan

dan Learning Issue ..11

2.3.6Mensintesis dan Merangkum Hasil Belajar Mandiri ..11

BAB III:Kesimpulan

..19

DAFTAR PUSTAKA.. 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blok Keterampilan Belajar dan Berkomunikasi adalah blok pertama pada semester 1 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario 1 yang memaparkan kasus mengenai Mahasiswa FK semester pertama yang mengalami kebimbangan dalam memutuskan suatu persoalan.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari system pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Data Praktikum

TUTORIAL SKENARIO A

Tutor: dr.YantiModerator: Ian PahleviSekretaris meja: AninSekretaris papan: RaniWaktu Tutorial: Selasa, 12 Oktober 2010

Rule tutorial: 1. Alat komunikasi dinonaktifkan;

2.

Belum boleh berbicara sebelum dipersilahkan oleh moderator.

3. Tidak boleh berdiskusi sendiri selama tutorial berlangsung.

4. Izin sebelum meninggalkan ruangan.

5. Tidak boleh terlambat2.2 Skenario Kasus

Wisnu, 20 tahun , mahasiswa FK UMP blok 1, datang ke UBKM dengan keluhan sering sakit kepala dan sulit berkonsentrasi pada saat kuliah maupun belajar dirumah.ia merasa tidak sanggup untuk mengikuti kuliah di FK karena sistem pembelajaran di FK berbeda dengan di SMA dimana Wisnu telah terbiasa mendengar penjelasan dari guru daripada membaca.Selain itu, literature di FK banyak meggunakan bahasa inggris , sehingga ia sulit memahami , ia merasa tertekan sehingga ia berfikir untuk berhenti kuliah di FK tetapi ia takut mengatakan kepada orang tuannya karena kuliah di FK merupakan pilihannya bukan orang tuannya.Oleh konselor ia disarankan untuk mengikuti kursus bahasa inggris agar masalah belajarnya dapat diselesaikan.2.3 Paparan

2.3.1 Klarifikasi Istilah-Istilah

1. UBKM: unit badan konseling mahasiswa2. Keluhan : ungkapan persaan susah3. Konsentrasi : pemusatan pikiran pada suatu hal4.sistem : mekanisme yang telah dirancang oleh fakultas

Kedokteran untuk pembelajaran.4. literatur: kepustakaan atau sumber5. guru: profesi seseorang yang mengajar 6. takut: merasa cemas terhadap sesuatu yang dianggap masalah 7. tertekan: keadaan yang tidak menyenangkan yang umumnya beban

Batin.8. Kursus: pelajaran tentang sesuatu pengetahuan secara singkat2.3.2 Identifikasi Permasalahan1 .Wisnu,mahasiswa FK ump blok 1 datang ke UBKM dengan keluhan sering sakit kepala dan sulit berkonsentrasi pada saat kuliah maupun belajar di rumah.2. Wisnu tidak sanggup untuk mengikuti kuliah di FK karena system pembeljaran di FK berbeda dengan SMA.3. ia sulit memahami karena literatu di FK banyak menggunakan bahasa inggris.4. ia tertekan sehingga berfikir untuk berhenti kuliah di FK tetapi ia takut mengatakan pada orangtuanya.

5. konselor menyarankan untuk mengikuti kursus bahasa inggris agar masalah belajarnya dapat diselesaikan.

2.3.3 Analisis Permasalahan dan Jawaban

1. a.apa yang dimaksud dengan UBKMJawaban : Suatu lembaga yang membantu mahasiswa untuk berkonsultasi dalam memecahkan suatu masalah agar mahasiswa dapat menjalankan proses pembelajaran dengan baik.

b.mengapa wisnu mengeluh sering sakit kepala dan sulit berkonsentrasi di kuiliah maupun di rumah Jawaban : terlalu banyak memikirkan hal hal yang berat dan tidak mampu beradaptasiDengan pembeljaran di FK.

c.. bagaimana cara wisnu agar bisa konsentrasi belajar di kuliah maupun

dirumah

Jawaban: wisnu harus pandai beradaptasi lingkungan di FK sekarang dengan menerapkan adut learning dan memaksimalkan learning style.II.a. Bagaimana sistem pembelajaran di FK dan SMA Jawaban : . b. apa perbedaan atau ciri ciri perbedaannyaJawaban :TEACHER CENTEREDSTUDENT CENTERED

1. Terstandaridasi

2. Tradisional

3. Model pabrik

4. Berdasarkan Norma (bell curve)

5. Dangkal

6. Satu subjek

7. Berorientasi Produk

8. Ada batasan waktu

9. PBM terarah

10. Hapalan

1. BersIfat konstruktif

2. Berkembang

3. Berpola pengumpulan Informasi

4. Berbasis Kriteria

5. Dalam

6. Tema terintergrasi

7. Berorientasi Proses dan produk

8. Blok terjadwal

9. Kerjasama

10. Dengan pengalaman

c. mengapa wisnu terbiasa mendengar pejelasan daripada membaca Jawaban : d. bagaimana gaya belajar wisnuJawaban : auditorye. bagaimana cara wisnu agar terbiasa pada sistem pembelajaran di FKJawaban : memaksimalkan learning style dan mulai menerapkan III. a. bagaimana cara wisnu agar bisa memahami literatur yag menggunakan

Jawaban : b. mengapa literatur di FK banyak menggunakan bahasa inggris Jawaban :

IV.a mengapa wisnu merasa tertekan Jawaban :

b. bagaimana cara komunikasi yang baik antara wisnu dan orang tuannya

Jawaban :

c. apakah pemikiran wisnu untuk berenti kuliah dapat dibenarkan , padahal kuiah diFK adalah piihannya.

Jawaban :tidak.V.a. apakah dengan mengikuti kursus bahasa inggris , semua masalahnya dapat diseesaikan.Jawaban :tidak karena masalah utamanya dia tidak bisa mengikuti sistem beljar di FK b. bagaimana solusi agar masalah belajar wisnu dapat diselesaikan Jawaban :Mengikuti les b.inggris dan menerapkan adult learning HipotesisKerangka Konsep

Dari kerangka konsep di atas dapat diambil kesimpulan :

Wisnu mahasiswa FK UMP sulit mengikuti system pembelajaran di FK karena belum menerapkan Adult Learning dan belum memaksimalkan Learning Style.

2.3.2 Merumuskan Keterbatasan Pengetahuan dan Learning IssuePokok BahasanWhat I KnowWhat I Dont KnowWhat I Hope To ProveHow I Will Learn

Sistem belajar

Adult learning Learning style

komunikasi Definisi system belajar

Faktor pendukung pembelajaran.

Communication,adult

Definisi,tujuan,tipe Bagaimana pengaruh faktor-faktor pendukung pembelajaran terhadap system belajar. Family communication

Faktor-faktor pendukung pembelajaran mempengaruhi sistem belajar

Text Book

Journal

Internet

Pakar

Sumber Lain

PENJELASAN

1. MOTIVASI

Artinya Dorongan untuk melakukan sesuatu.

INSTRINSIK: dorongan dari dalam sendiri untuk mencapai sesuatu Ex : kemauan dari dalam diri sendiri

EKSTRINSIK: dorongan dari luar diri individu

Ex : paksaan, motivasi dari luar2. LEARNING STYLE

Artinya cara yang dipilih masing masing individu mulai belajar untuk berkonsentrasi, menyerap, memproses dan menyimpan informasi baru dan sulit.

TUJUAN : membantu dan memahami kita untuk mempermudah pembelajaranBeberapa jenis Learning Styles, antara lain :

1. Active dan Reflective stylesActive style

Seorang mahasiswa yang menerapkan cara belajar yang aktif umumnya lebih mudah memahami informasi dengan melakukan sesuatu sendiri.

Seorang active learner lebih menyukai bekerja secara berkelompok.

Sulit untuk duduk diam dan tidak mengerjakan sesuatu.

Beberapa cara yang dapat ditempuh untuk membantu seorang active learner dalam belajar, antara lain :

Belajar dalam kelompok dimana setiap anggotanya bergiliran menjelaskan topik yang berbeda satu sama lain.

Memprediksikan pertanyaan-pertanyaan dan menjawabnya.

Reflective style

Seorang mahasiswa yang menerapkan cara belajar reflective cenderung lebih mudah memahami informasi dengan memikirkannya sendiri.

Seorang reflective learner lebih menyukai bekerja sendirian daripada harus mengikuti sebuah grup belajar.

Lebih senang duduk diam, memikirkan sesuatu.

Beberapa cara yang dapat ditempuh untuk membantu seorang reflective learner, antara lain :

Tidak mencoba membaca dan mengingat materi. Tidak mengulang secara periodik apa yang telah dibaca dan berpikir tentang pertanyaan dan aplikasi yang mungkin ditemukan.

Meringkas bacaan dengan kata-kata sendiri.

Latihan mengingat materi secara efektif.

TYPE LEARNING STYLE SECARA UMUM

VISUAL

AURAL

WRITE AND READ

KINESTETIKType Learning style menurut, HOWARD GARDNER, yaitu Multiple Intellegency

7 cara untuk mendemonstrasikan kemampuan intelektual diantaranya :

1. LOGICAL ( MATEMATICAL )

2. SPASIAL ( VISUAL )

3. LINGUISTIC ( VERBAL )

4. INTERPERSONAL

5. INTRAPERSONAL

6. MUSICAL

7. BODILY ( KINESTHETIK ) 3. TIME MANAGEMENT

Adalah USE TIME WISELY

Memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin

Memprioritaskan waktu kegiatan seefektif mungkin.Cara menerapkan time management dengan baik, antara lain:

Clear your schedule Get motivated Prioritize Make Sure you understand the task Break down the task into chunks It doesnt have to be perfect When you really hate it, try to make it as enjoyable as possible4. EFFECTIVE COMMUNICATION

Merupakan proses penyampaian pesan agar lebih dimengerti oleh komunikan

Faktor Penghambat dalam komunikasi efektif adalah:

Hambatan Psikologi

Ex. Situasi psikologi, marah, cemas dsb

Hambatan Semantis

Ex. Latar belakang bahasa yang berbeda.

Hambatan Mekanis

Ex. Suara yang bising, tulisan yang tidak terbaca, sinyal yang hilang pada telepon seluler, dll.

Hambatan Ekologis

Ex. Adanya gangguan suara ( noise ) , hujan deras, lalu lintas yang bising.

Komunikasi dapat dikatakan effektif bila pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan.5. ADULT LEARNING

Dapat diartikan sebagai :

Belajar mandiri

Tahu tujuan

Mematuhi tujuan

Mematahui alasan ( Relevasi )

Pratical, Fokus kepada sesuatu yang berguna

Adanya hubungan experience dan pengetahuan

Mengakumulasikan situasiWhat we do as adult learning ?

1. Taking responsibility

2. Making connection

3. Planning

4. Strategic Learning

5. Monitoring ProgressPerubahan sistem pengajaran di universitas di Indonesia memang telah memulai suatu babak baru dalam dunia pendidikan. Perubahan ini tentunya dilatarbelakangi oleh hal-hal yang positif dan esensial. Dari teacher centered ke student centered. Sistem lama perlahan-lahan mulai ditinggalkan dan beralih kepada suatu pencerahan. Tentunya, sistem baru menuntut beberapa kriteria yang harus dimiliki berbagai komponen yang terlibat dalam dunia pendidikan untuk mewujudkan suatu keberhasilan.

Teacher centered

Teacher centered merupakan sistem konvensional yang sebenarnya telah mengakar kuat di tubuh pendidikan Indonesia. Teacher centered menitikberatkan proses pembelajaran pada pemberian materi secara berkesinambungan dari teacher (pendidik; guru atau dosen) kepada student (murid atau mahasiswa).

Beberapa karakteristik teacher centered :

Guru berperan sebagai pentransfer ilmu pengetahuan kepada muridnya.

Murid atau mahasiswa bersifat pasif; hanya menerima masukan ilmu yang diberikan guru.

Materi pembelajaran disampaikan secara terpisah-pisah sesuai dengan mata pelajaran.

Tidak memiliki standar kompetensi yang jelas dalam setiap akhir proses pembelajaran.

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari pengaplikasian sistem ini, antara lain:

Murid atau mahasiswa bisa mendapatkan pengetahuan lebih terarah karena telah disuapi ilmu oleh para pengajarnya.

Para pengajar ( guru atau dosen ) dapat lebih mengenal muridnya satu per satu karena intensitasnya bertemu dan berkomunikasi langsung dengan murid-muridnya.

Murid dapat mengetahui langsung kesalahan yang ia perbuat dalam proses pembelajaran karena guru atau dosen akan langsung memberi tahu kesalahannya sehingga tidak menimbulkan keragu-raguan.

Proses pembelajaran cenderung stabil (terarah) karena dimonitor langsung oleh guru atau dosen yang bersangkutan.

Waktu yang diperlukan dalam proses pembelajaran cenderung lebih singkat karena pemberian materi langsung dilakukan dari dosen kepada mahasiswanya.

Beberapa karakteristik yang dikemukakan di atas ternyata menimbulkan beberapa fakta yang dapat dipandang tidak terlalu menguntungkan, antara lain :

Pengetahuan yang didapatkan oleh murid atau mahasiswa terbatas pada ilmu yang diberikan oleh guru atau dosen. Lebih jauhnya, mahasiswa tidak dapat mengembangkan pengetahuan dasar yang dimiliki secara lebih luas dan mendalam.

Dapat mematikan kreativitas murid atau mahasiswa.

Karena materi yang diberikan secara terpisah-pisah, mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan membuat koneksi antara satu materi dengan materi lainnya.

Kegiatan pembelajaran cenderung monoton.

Karena tidak memiliki standar kompetensi yang jelas, maka keberhasilan belajar mahasiswa tidak memiliki indikator yang jelas pula.

Student centered

Student centered adalah suatu sistem pembelajaran yang sedang dalam pengembangan di Indonesia. Sistem ini menitikberatkan prosesnya pada student ( murid atau mahasiswa) tanpa mengabaikan sepenuhnya keberadaan dan posisi pembimbing. Pada sistem ini, dosen berperan sebagai motivator.

Beberapa karakteristik student centered adalah sebagai berikut :

Guru atau dosen berperan sebagai motivator yang akan memberikan trigger atau rangsangan kepada para mahasiswanya dalam proses pembelajaran.

Mahasiswa berperan aktif dalam menjalankan studinya. Dituntut pribadi yang mandiri dan dewasa.

Materi yang disampaikan tidak lagi terpisah-pisah, tetapi terintegrasi secara baik dalam suatu problem yang harus dituntaskan mahasiswa.

Memiliki standar kompetensi yang jelas yang harus dicapai setiap mahasiswa. Standar kompetensi berbeda-beda dan ditetapkan sesuai dengan kebijaksanaan universitas.

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan penerapan sistem ini, antara lain :

Membentuk pribadi mahasiswa yang aktif, kreatif, dan mandiri.

Mahasiswa dapat mengembangkan potensinya sekaligus membiasakan diri dengan masalah-masalah yang diberikan.

Karena materi telah terintegrasi dengan baik, maka pengetahuan yang didapatkan akan semakin luas dan mendalam.

Dengan standar kompetensi yang jelas, maka mahasiswa akan berpacu untuk lebih baik lagi dalam segala bidang.

Kegiatan belajar mengajar akan lebih terasa variatif dan tidak membosankan antara lain dengan cara :

a. Berbagi informasi : curah gagasan, kooperatif, kolaboratif, diskusi kelompok, diskusi panel, simposium, dan seminar.

b. Belajar dari pengalaman : stimulasi, bermain peran, permainan,dan kelompok temu.

c. Pembelajaran melalui pemecahan masalah : studi kasus, tutorial.

Para pengajar dituntut untuk memperdalam ilmunya agar selalu up to date dan dapat mengayomi mahasiswanya.

Beberapa kelemahan sistem ini antara lain :

Peran seorang pengajar yang hanya sebagai motivator membuatnya tidak terlalu mengikuti perkembangan para mahasiswanya.

Proses cenderung memerlukan waktu yang lebih lama karena mahasiswa diberikan kesempatan untuk mencari dan mengumpulkan informasi yang sebanyak-banyaknya.

Menuntut kecakapan yang lebih baik terutama dalam mengorganisasikan semua kegiatan baik bagi mahasiswa maupun dosen. Kecakapan yang dimaksud meliputi kepribadian yang mandiri, sikap mental yang tidak mudah putus asa, peningkatan pengetahuan, pemahaman, keahlian, dan keterampilan.

Menuntut terpenuhinya sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran.

Bagi mahasiswa yang pasif, sulit untuk ,mengikuti sistem pembelajaran.

Kesulitan yang dihadapi oleh Yoyok dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis berdasarkan asal datangnya kesulitan tersebut, yaitu :

1. Internal: Kesulitan yang dihadapi yang datangnya dari dalam diri individu. Kesulitan internal ini meliputi :

a. Kurang baiknya sosialisasi dan komunikasi.

b. Kurangnya rasa percaya diri

c. Tidak beradaptasi dengan baik.

d. Belum menerapkan metode pembelajaran adult learning.

e. Belum bisa mandiri.

2. Eksternal: Kesulitan yang dihadapi yang datangnya dari luar diri individu.

Yang termasuk kesulitan eksternal antara lain :

a. Lingkungan yang kurang kondusif.

b. Sarana belajar yang kurang memadai.

c. Tempat menetap yang jauh dari sumber atau tempat mendapatkan informasi.

Learning styles

Learning styles adalah cara pembelajaran atau metode belajar yang diterapkan setiap orang dan menjadi karakteristik setiap orang atau mahasiswa. Learning styles yang khas akan sulit diubah. Bahkan memerlukan waktu sekitar 2 sampai 3 tahun. Namun, beberapa orang dapat menggabungkan bermacam-macam learning styles.

Beberapa jenis Learning Styles, antara lain :

2. Active dan Reflective styles

Active style

Seorang mahasiswa yang menerapkan cara belajar yang aktif umumnya lebih mudah memahami informasi dengan melakukan sesuatu sendiri.

Seorang active learner lebih menyukai bekerja secara berkelompok.

Sulit untuk duduk diam dan tidak mengerjakan sesuatu.

Beberapa cara yang dapat ditempuh untuk membantu seorang active learner dalam belajar, antara lain :

Belajar dalam kelompok dimana setiap anggotanya bergiliran menjelaskan topik yang berbeda satu sama lain.

Memprediksikan pertanyaan-pertanyaan dan menjawabnya.

Reflective style

Seorang mahasiswa yang menerapkan cara belajar reflective cenderung lebih mudah memahami informasi dengan memikirkannya sendiri.

Seorang reflective learner lebih menyukai bekerja sendirian daripada harus mengikuti sebuah grup belajar.

Lebih senang duduk diam, memikirkan sesuatu.

Beberapa cara yang dapat ditempuh untuk membantu seorang reflective learner, antara lain :

Tidak mencoba membaca dan mengingat materi. Tidak mengulang secara periodik apa yang telah dibaca dan berpikir tentang pertanyaan dan aplikasi yang mungkin ditemukan.

Meringkas bacaan dengan kata-kata sendiri.

Latihan mengingat materi secara efektif.

Time management.

7 prinsip manajemen waktu menurut Dr. Jan Yager

D : Divide. Membagi-bagi tugas ( memprioritaskan tugas-tugas )

O : Organize. Atur bagaimana melak4sanakannya.

I : Ignore. Mengabaikan gangguan.

T : Take. Mengambil kesempatan.

N : Now. Jangan menunda tugas-tugas yang dapat dikerjakan sekarang.

O : Opportunity. Memanfaatkan kesempatan

W : Watch out! Berhati-hati menggunakan waktu.

Tips menurut George :

1. lakukan survey waktu pribadi.

2. Perhatikan jadwal harian.

3. Jangan menjadi perfeksionis.

4. belajarlah berkata tidak.

5. belajar menentukan priritas.

6. gabungkan sejumlah aktivitas.

7. Adaptasi diri.

--

I. Mensintesis dan merangkum hasil belajar mandiriSistem pembelajar di FK Usnri adalah KBK dimana mahasiswa sebagai pusat pembelajaran, dosen hanya sebagai fasilitator atau Student centered merupakan sistem pembelajaran yang ada dalam KBK FK Unsri. Student centered adalah sistem pembelajaran yang mana siswa dituntut lebih aktif dan mandiri untuk melakukan proses pembelajaran.

Student centered secara tidak langsung menuntut Yoyok sebagai adult learning

Perbedaan sistem pembelajaran antara SMA yang menggunakan sistem teacher centered dengan FK yang menggunakan sistem student centered

TEACHER CENTEREDSTUDENT CENTERED

11. Terstandaridasi

12. Tradisional

13. Model pabrik

14. Berdasarkan Norma (bell curve)

15. Dangkal

16. Satu subjek

17. Berorientasi Produk

18. Ada batasan waktu

19. PBM terarah

20. Hapalan

11. BersIfat konstruktif

12. Berkembang

13. Berpola pengumpulan Informasi

14. Berbasis Kriteria

15. Dalam

16. Tema terintergrasi

17. Berorientasi Proses dan produk

18. Blok terjadwal

19. Kerjasama

20. Dengan pengalaman

Sistem ini membuat Yoyok sulit memahami materi kuliah karena belum bisa

menjadi adult learner, me-manage waktu dan mengenali learning style-nya.

Sebaikanya Yoyok dapat menjadi :

1. Adult learner

Otonom dan belajar mandiri

Mengakumulasikan fondasi dari pengalaman hidup dan pengetahuan

Berorientasi pada tujuan

Berorientasi pada relevansi

Praktek

Mencari penghargaan

2. Time management

Membuat perencanaan

Memusatkan perhatian

Mengambil waktu istirahat

Menjauhkan suasana berkecamuk

Jangan menjadi perfectionist

Jangan takut mengatakan tidak

Jangan menunda-nunda pekerjaan

3. Learning style

Ada 6 tipe dalam belajar =

1. Visual

2. Audio

3. Gerakan

4. Sentuhan

5. Umum

6. Analisis (logika)

Yoyok harus dapat mengenali cara belajarnya sendiri karena dengan begitu ia dapat menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran di FK Unsri.

Wisnu

Mahasiswa FK

Student Center

Audictory Visual Kinestik Audiovisual

LearningStyle

Sistem Belajar

Sulit Konsentrasi dan memahami literatur bahasa Inggris

Konsultasi di UBKM

Komunikasi orangtua kurang baik

Berpikir berhenti kuliah

Kursus bahasa Inggris

Adult learning