laporan ichtiologi final

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis (berdarah dingin), memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan siripnya serta tergantung pada air sebagai medium untuk kehidupannya. Ikan memiliki kemampuan di dalam air untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angin. Salah satu contoh ikan adalah ikan nila (Oreochromis niloticus). Saluran pencernaan ikannila yang terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. Perhatikan gambar berikut. Sistem Pencernaan Ikan Di dalam rongga mulut ikan terdapat gigi-gigi dan lidah. Ikan mas tidak memiliki kelenjar ludah, tetapi memiliki kelenjar lendir yang berguna untuk membantu menelan makanan.

Upload: muhammad-rozi

Post on 13-Jan-2016

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Ichtiologi Final

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

            Ikan merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis

(berdarah dingin), memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan siripnya serta tergantung

pada air sebagai medium untuk kehidupannya. Ikan memiliki kemampuan di dalam air untuk

bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak

tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angin.

            Salah satu contoh ikan adalah ikan nila (Oreochromis niloticus). Saluran pencernaan

ikannila yang terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Kelenjar pencernaan

terdiri dari hati dan pankreas. Perhatikan gambar berikut.

Sistem Pencernaan Ikan

            Di dalam rongga mulut ikan terdapat gigi-gigi dan lidah. Ikan mas tidak memiliki

kelenjar ludah, tetapi memiliki kelenjar lendir yang berguna untuk membantu menelan makanan.

            Pada proses pencernaan, makanan dari rongga mulut masuk ke kerongkongan dan

selanjutnya ke lambung. Dari lambung, makanan masuk ke usus. Di usus bermuara cairan

empedu yang membantu proses pencernaan. Di usus halus, sari-sari makanan diserap dan

selanjutnya diedarkan oleh darah ke seluruh bagian tubuh. Sisa-sisa makanan yang tidak diserap

dikeluarkan melalui anus.

Page 2: Laporan Ichtiologi Final

1.2    Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini sebagai berikut:

Ø  Sebagai tugas mata kuliah ikhtiologi perikanan.

Ø  Sebagai bahan bacaan agar dapat mengetahui dan memahami

jebih jelas tentang ikhtiologi ikan khususnya pada system pencernaan dan pernapasan pada ikan.

Ø  untuk mengetahui sistem pencernaan dan kelenjar pencernaan yang terdapat pada ikan.

Sedangkan mafaat dari penyusunan makalah ini adalah dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan

sumber referensi atau acuan bagi para pembaca, baik mahasiswa, masyarakat umum maupun

para peneliti.

1.3    Manfaat

Manfaaat yang dapat diambil setelah praktikum ini adalah mahasiswa dapat

mengetahui bentuk Sistem Pernapasan dan pencernaan yang terdapat pada ikan.

 Dalam manfaat pengetikan  makalah ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi

Teman teman semuanya.

Page 3: Laporan Ichtiologi Final

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Sistem Pencernaan

            Secara anatomis, struktur alat pencernaan ikan berkaitan dengan bentuk tubuh,

kebiasan makanan, tingkah laku ikan dan umur ikan. Sistem atau alat pencernaan pada ikan

terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan (Tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan

(Glandula digestoria).

2.2. Saluran pencernaan

            Mulai dari muka ke belakang, saluran pencernaan tersebut terdiri dari mulut, rongga

mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus.

a. Mulut

            Bagian terdepan dari mulut adalah bibir, pada ikan-ikan tertentu bibir tidak

berkembng dan malahan hilang secara total karena digantikan oleh paruh atau rahang (ikan

famili scaridae, diodotidae, tetraodontidae). Pada ikan belanak atau tambakan, bibir berkembang

dengan baik dan menebal, bahkan mulutnya dapat disembulkan. Keberadaan bibir berkaitan erat

dengan cara mendapatkan makanan. Di sekitar bibir pada ikan tertentu terdapat sungut, yang

berperan sebagai alat peraba. Mulut terletak di ujung hidung dan juga terletak di atas hidung.

b. Rongga mulut

            Di bagian belakan mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut. Rongga mulut

ini berhubungan langsung dengan segmen faring. Secara anatomis organ yang terdapata pada

rongga mulut adalah gigi, lidah dan organ palatin. Permukaan rongga mulut diselaputi oleh

Page 4: Laporan Ichtiologi Final

lapisan sel permukaan (epitelium) yang berlapis. Pada lapisan permukaan terdapat sel-sel

penghasil lendir (mukosit) untuk mempermudah masuknya makanan. Disamping mukosit, di

bagian mulut juga terdapat organ pengecap (organ penerima rasa) yang berfungsi menyeleksi

makanan.

c. Farings

            Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mlut, masih ditemukan organ

pengecap, Sebagai tempat proses penyaringan makanan.

d. Esofagus

            Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa, mengandung lendir

untuk membantu penelanan makanan. Pada ikan laut, esofagus berperan dalam penyerapan

garam melalui difusi pasif menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum akan menurun

ketika berada di lambung dan usus sehingga memudahkan penyerapan air oleh usus belakang

dan rectum (proses osmoregulasi)

e. Lambung

            Lambung merupakan segmen pencernaan yang diameternya relatif lebih besar bila

dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain. Besarnya ukuran lambung berkaitan dengan

fungsinya sebagai penampung makanan. Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mukus

yang mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung dinding

lambung dari kerja asam klorida. Sebagai penampung makanan dan mencerna makanan secara

kimiawi. Pada ikan-ikan herbivora terdapat gizard (lambung khusus) berfungsi untuk menggerus

makanan (pencernaan secara fisik).

f. Pilorus

Page 5: Laporan Ichtiologi Final

            Pilorus merupakan segmen yang terletak antara lambung dan usus depan. Segmen ini

sangat mencolok karena ukurannya yang mengecil/menyempit.

g. Usus ( intestinum)

            Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan. Intestinum berakhir

dan bermuara keluar sebagai anus. Merupakan tempat terjadinya proses penyerapan zat makanan

h. Rektum

            Rektum merupakan segmen saluran pencernaan yang terujung. Secara anatomis sulit

dibedakan batas antara usus dengan rektum. Namun secara histologis batas antara kedua segmen

tersebut dapat dibedakan dengan adanya katup rektum.

i. Kloaka

            Kloaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan saluran urogenital.

Ikan bertulang sejati tidak memiliki kolaka, sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ

tersebut.

j. Anus

            Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus

terletak di sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang bentuk tubuhnya memanjang, anus

terletak jauh dibelakang kepala bedekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya

membundar, posisi anus terletak jauh di depan pangkal ekor mendekati sirip dada.

2.3. Kelenjar Pencernaan

            Kelenjar pencernaan berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang nantinya

akan bertugas membantu proses penghancuran makanan. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh

ikan buas juga berbeda dengan ikan vegetaris. Ikan buas pada umumnya menghasilkan enzim-

enzim pemecah protein, sedangkan ikan vegetaris menghasilkan enzim-enzim pemecah

Page 6: Laporan Ichtiologi Final

karbohidrat. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. Disamping itu, saluran

pencernaannya (lambung dan usus) juga berfungsi sebagai kelenjar pencernaan.

            Hati meupakan organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses pencernaan.

Organ ini umumnya merupakan suatu kelenjar yang kompak, berwarna merah kecokelatan.

Posisi hati terletak pada rongga tubuh bagian bawah, di belakang jantung dan disekitar usus

depan. Di sekitar hati terdapat organ berbentuk kantong kecil, bulat, oval atau memanjang dan

berwarna hijau kebiruan, organ ini dinamakan kantung empedu yang fungsinya untuk

menampung cairan empedu yang disekresikan oleh organ hati. Secara umum hati berfungsi

sebagi tempat metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta tempat memproduksi cairan

empedu.

            Pankreas merupakan organ yang mensekresikan bahan (enzim) yang berperan dalam

proses pencernaan. Pankreas ada yang berbentuk kompak dan ada yang diffus (menyebar) di

antara sel hati. Letak penkreas berdekatan dengan usus depan sebab saluran pankreatik bermuara

ke usus depan. Saluran pankreatik yaitu saluran-saluran kecil yang bergabung satu sama lain dan

pada akhirnya akan terbentuk saluran yang keluar dari pankreas menuju usus depan.

2.4. Proses Pencernaan

            Sebelum makanan di sambar dan ditelan, terlebih dahulu telah menimbulkan

rangsangan berupa nafsu untuk makan. Nafsu untuk makan ini dapat dirangsang melalui

penglihatan, bau dan rabaan. Begitu ada nafsu untuk makan, maka alat-alat pencernaanya segera

bersiap-siap untuk menerima makanan dan selanjutnat mencernakannya. Setelah makanan

digigit, untuk menelannya diperlukan bahan pelicin yaitu air liur. Selai sebagai pelicin, air liur

juga mengandung enzim ptialin yang merupakan enzim pemecah karbohidrat menjadi maltosa

yang kemudaian dilanjutkan menjadi glukosa. Tapi karena ikan tidak mengunyah makanan,

Page 7: Laporan Ichtiologi Final

padahal pemecahan karbohidrat membutuhkan waktu yang lama, maka ptialinnya baru dapat

bekerja aktif setelah makanan sampai di lambung. Selain mengandung enzim ptialin, air liur juga

mengandung senyawa penyangga derajat keasaman (bufer) yang berguna untuk memecah

terjadinya penurunan pH agar proses pencernaan dapat berjalan normal.

            Apabila makanan telah masuk ke dalam saluran pencernaan, maka dindng saluran

pencernaannya akan terangsang untuk menghasilkan hormon gastrin. Hormon ini akan memacu

pengeluaran asam klorida (HCL) dan pepsinogen. HCL akan mengubah pepsinogen menjadi

pepsin yang merupakan enzim pencernaan akif, yaitu sebagai pemecah protein menjadi pepton

(polipeptida). Apabila makanannya banyak mengandung lemak, maka akan dihasilkan juga

hormon entergastron.

            Di dalam usus, makanan itu sendiri akan merangsang keluarnya hormon

kolsistokinin. Hormon ini kemudian akan memacu keluarnyagetah empedu dari hati. Getah

empedu itu sebenarnya dibuat dari sel-sel darah merah yang telah rusak di dalam hati.

Pengeluaran getah empedu tersebut melalui pembuluh hepatikus yang kemidaian ditampung di

dalam kantong empedu. Fungsi getah empedu tersebut adalah memeperhalus butiran-butiran

lemak menjadi emulsi sehingga mudah larut dalam air dan diserap oleh usus.

            Dinding usus juga mengeluarkan hormon sekretin dan pankreozinin. Sekretin akan

memacu pengeluaran getah empedu dan pankreas. Getah penkreas ini mengandung enzim

amilase, lipase dan protase. Sedangkan hormon pankreozinin menyebabkan rangsangan untuk

mempertinggi produksi getah pankreas.

            Enzim amilase akan memecah karbohidrat menjadi glukosa. Enzim lipase memecah

lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sedangkan protase memecah protein menjadi asam

amino. Ketiga enzim tersebut dapat mencapai puncak keaktifan apabila kadar protein dalam

Page 8: Laporan Ichtiologi Final

makanan antara 40-60%. Apabila kadar proteinnya berubah maka untuk mencapai puncak

keaktifan, enzim-enzim tersebut membutuhkan waktu untuk menyseuaikan diri.

2.5. Penyerapan Sari Makanan

            Makanan yang sudah dicerna halus sekali kemudian sari-sarinya akan diserap oleh

dinding usus. Sebenarnya di dalam lambung juga sudah mulai penyerapan, tapi jumlahnya masih

sangat sedikit. Penyerapan yang utama terjadi di dalam usus. Untuk menyerap sari makanan

tersebut, dinding usus mempunyai jonjot-jonjot agar permukaannya lebih luas. Melalui

pembuluh darah rambut pada jonjot usus tersebut, sari makanan akan diserap ke dalam darah.

            Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, yaitu glikosa, galaktosa, fruktosa

dan lain-lain. Proses penyerapannya dipengaruhi oleh hormon insulin. Hormon tersebut

dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Di

dalam lapisan lendir dinding usus, asam lemak dan gliserol bersatu lagi, untuk kemudian

diedarkan keseluruh tubuh melalui limfe (70%) dan melalui pembuluh darah (30%). Sedangkan

protein diserap dalam bentuk asam amino yang dibawa ke hati dulu untuk diubah menjadi

protein lagi, akan tetapi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan tubuh ikan yang bersangkutan.

            Zat-zat makanan yang telah diserap oleh darah kemudian diedarkan ke seluruh tubuh

untuk keperluan metabolisme, yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah

pembentukan zat-zat yang lebih kompleks dari zat-zat yang lebih sederhana. Misalnya

pembentukan protein dan asam-asam amino. Sedangkan katabolisme adalah pemecahan zat-zat

yang merupakan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga. Misalnya pemecahan karbohidrat

menjadi tenaga, air dan karbondioksida.

Page 9: Laporan Ichtiologi Final

            Pada hewan-hewan darat, yang digunakan sebagai sumber tenaga pertama-tama

adalah karbohidrat kemudian disusul oleh lemak sebagai sumber nomor dua dan terakhir protein.

Sedangkan pada ikan adalah kebalikan dari hewan darat, yaitu protein, lemak dan karbohidrat.

2.6. Pencernaan Secara Fisik Mekanik dan Kimiawi

            Pencernaan secara fisik dan mekanik dimulai di bagian rongga mulut yaitu dengan

berperannya gigi pada proses pemotongan dan penggerusan makanan. Pencernaan secara

mekanik ini juga berlangsung di segmen lambung dan usus yaitu melalui gerakan-gerakan

(kontraksi) otot pada segmen tersebut. Pencernaan secara mekanik di segmen lambung dan usus

terjadi lebih efektif oleh karena adanya peran cairan digestif. Pada ikan, pencernaan secara

kimiawi dimulai di bagian lambung, hal ini dikarenakan cairan digestif yang berperan dalam

proses pencernaan secara kimiawi mulai dihasilkan di segmen tersebut yaitu disekresikan oleh

kelenjar lambung. Pencernaan ini selanjutnya disempurnakan di segmen usus. Cairan digestif

yang berperan pada proses pencernaan di segmen usus berasal dari hati, pankreas dan dinding

usus itu sendiri. Kombinasi antara aksi fisik dan kimiawi inilah yang menyebabkan perubahan

makanan dari yang asalnya bersifat komplek menjadi senyawa sederhana atau yang asalanya

berpartikel makro menjadi partikel mikro. Bentuk partikel mikro inilah makanan menjadi zat

terlarut yang memungkinkan dapat diserap oleh dinding usus yang selanjutnya diedarkan ke

seluruh tubuh.

2.7 Sistem Pernafasan

 Definisi : Pernafasan : pertukaran CO2 (sisa-sisa proses metabolisme tubuh yg

harus dibuang) dengan O2 (berasal dari perairan, dibutuhkan tubuh untuk proses

metabolisme dsb).

 Organ-organ pernafasan :

Page 10: Laporan Ichtiologi Final

terutama insang

organ tambahan   mengambil O2 dari udara;paru-paru, labirin, dsb

kulit dan kantung  pada embrio dan larva kuning telur

 Insang, bagian-bagiannya :

tulang lengkung insang

tulang tapis insang

daun insang

 Fungsi bagian-bagian insang :

 1. Tulang lengkung insang sebagai tempat melakeatnya tulang tapis insang dan

daun insang, mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran syaraf

 2. Tulang tapis insang, berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah

keluarnya organisme makanan melalui celah insang

 3. Daun insang, berfungsi sebagai dalam sistem pernafasan dan peredaran darah,

tempat terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.

 Mekanisme pernafasan :

 Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi secara difusi ketika air dari habitat yang masuk melalui

mulut, terdorong ke arah daerah insang. O2 yang banyak dikandung di dalam air akan diikat oleh

hemoglobin darah, sedangkan CO2 yang dikandung di dalam darah akan dikeluarkan ke

perairan. Darah yang sudah banyak mengandung O2 kemudian diedarkan kembali ke seluruh

organ tubuh dan seterusnya.

 Hal-hal yang berkaitan dg sistem pernafasan :

 1. Perairan harus mengandung O2 cukup banyak

 2. Bila perairan kurang O2, ikan akan a.l :

Page 11: Laporan Ichtiologi Final

a. menuju permukaan  pedagang ikan

 b. menuju tempat pemasukkan air

 c. menuju tempat air yg berarus

 3. Daun insang harus dalam keadaan lembab

 Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2:

 1. ukuran dan umur (standia hidup) : ikan-ikan kecil membutuhkan O2 >>

 2. aktivitas ikan : yang aktif berenang perlu O2 >>

 3. Jenis kelamin : ikan betina membutuhkan O2 >>

 4. Stadia reproduksi

Page 12: Laporan Ichtiologi Final

BAB III

METODELOGI

3.1 Metodelogi 

            Metode yang dilakukan dalam praktikum ini, yaitu pengamatan secara langsung,

dimana data dan informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cara mengamati secara

langsung di laboratorium Biologi Perikanan, sehingga dapat memberikan gambaran tentang

Sistem Pencernaan dan Pernapasan pada ikan.

3.2 Waktu dan tempat

            Praktikum ini di laksanakan pada hari Senin tanggal 08 April 2013 , pukul 15:00 - 16:00

di Laboratorium Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh.

3.3. Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

1. Ikan Sepat

2. Ikan Merah

3.4 Alat alat dan bahan

Alat-alat yang digunakan adalah:

1. Nampan

2. Kain lap / Serbet

Page 13: Laporan Ichtiologi Final

3. Buku penuntun praktikum ikhtiologi

5. Alat-alat tulis (Pena, Pensil, Penghapus, dan penggar

6.. pisau

3.5 Prosudur Praktikum

            Adapun prosedur praktikum ini adalah menggambar ikan-ikan yang telah disediakan.

Ikan diletakkan di atas nampan yang telah disediakan lalu digambar pada buku gambar, membuat

klasifikasi ikan, menyebutkan ciri-ciri ikan, dan mengamati tentang Sistem Pencernaan dan

Pernapasan, dan perhitungan kembali ukuran panjang total,panjang standar,dan berat tubuh ikan

tersebut pada ikan yang dipraktikumkan

Page 14: Laporan Ichtiologi Final

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Mengukur morfometri ikan.

Sample : Ikan Sepat (Trichogaster)

No Pengukuran Cm Bentuk Tubunya

1 Panjang Baku(SL) 5.9 Cm Pipih Mendatar

2 Panjang Total (TL) 7.3 Cm -

3 Panjang Kepala (Hdl) 1.5 Cm -

4 Tinggi Badan (Bdh) 3 Cm -

5 Lebar Mata (ED) 0.2 Cm -

6 Panjang Usus 15,5 Cm -

Sampel : Jenis Ikan Merah (Lutjanus lutjatus)

No Pengukuran Cm Bentuk Tubunya

1 Panjang Baku(SL) 15 Cm Pipih Mendatar

2 Panjang Total (TL) 13 Cm -

3 Panjang Kepala (Hdl) 2.5 Cm -

4 Tinggi Badan (Bdh) 4 Cm -

5 Lebar Mata (ED) 1 Cm -

6 Panjang Usus 11Cm -

Page 15: Laporan Ichtiologi Final

4.2 Pembahasan

            Dalam kegiatan ini bentuk Sistem Pencernaan dan Pernapasan sangat penting untuk

diperhatikan, di laboratorium ini kita harus mengetahui Cara mengkonsumsi makanan maka ikan

memerlukan sistem pencernaan agar bahan tersebut dapat diproses. Pencernaan adalah proses

penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan

yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem

peredaran darah. 

Ukuran panjang Usus ikan merah (lutjanus lutjanus) adalah berukuran pendek, yaitu

golongan ikan pemakan Omnivora, akan tetapi omnivora ikan ini kecenderungan mengkonsumsi

daging.

Sedangkan ikan Sepat (Trichogaster) ususnya melebihi panjang baku dan panjang total ikan

ini. Oleh karena itu, ikan ini dapat disimpulkan secara visual bahwa ikan ini pemakan tumbuhan

atau sering dikenal dengan golongan Herbivora.

Page 16: Laporan Ichtiologi Final

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia, sehingga

menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh

organ tubuh melalui sistem peredaran darah.

Sistem atau alat pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan

(Tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan (Glandula digestoria). saluran pencernaan terdiri

dari mulut, rongga mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus. Sedangkan

kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas yang berguna untuk menghasilkan enzim

pencernaan yang nantinya akan bertugas membantu proses penghancuran makanan.

4.2 Saran

            Pada kegiatan praktikum kali ini sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan

disiapkan terlebih dahulu agar praktikan lebih siap dan terlaksana dengan baik dalam

melaksanakan penelitian praktikum tersebut.

Page 17: Laporan Ichtiologi Final

Daftar Pustaka

Adaaja.com . 2010. Sistem Pencernaan Pada Ikan. http://adaaja.com/sistem-pencernaan-

pada-ikan/

Adhi,I.K.D2008.sistem-pencernaan-padahewan. 

http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/23/sistem-pencernaan-pada-hewan/

Arfinanda, G.F. 2010. Sistem Pencernaan Hewan. http://blogs.myspace.com/ index.cfm?

fuseaction=blog.

Eafrianto. 2009. Probiotik Pada Ikan. http://eafrianto.wordpress.com/ 2009/11/29/probiotik-

pada-ikan/.

Ensilokpedia. 2008. Saluran pencernaan pada ikan. http://ensiklofauna.net46.net /?q=node/17.

Meitanisyah. 2009. Anatomi dan Fisiologi ikanhttp://www.bloggaul.com/

meitanisyah/readblog/99696/anatomi-n-fisiologi-ikan.

Made Astawan, . 2001. Ikan Air Tawar Kaya Protein dan Vitamin. http://www. gizi.net/cgi-

bin/berita/fullnews.cgi?newsid1057636419,44479,

Mirzan, C. 2009. Anatomi dan Fisologi Ikan Nila . http://www.blog.co.id/

Blogkage/blog/266/