laporan hipertensi

12
LAPORAN PENDAHULUAN GERONTIK (HIPERTENSI) OLEH : SHINTA ARDIANA PUSPITASARI 115070201111021 KELOMPOK 8A PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

Upload: shinta-nyil-unyil

Post on 17-Jan-2016

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

LAPORAN HIPERTENSI

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN HIPERTENSI

LAPORAN PENDAHULUAN GERONTIK

(HIPERTENSI)

OLEH :

SHINTA ARDIANA PUSPITASARI

115070201111021

KELOMPOK 8A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Page 2: LAPORAN HIPERTENSI

SLO

1. Definisi Hipertensi

2. Klasifikasi Hipertensi

3. Anatomi Fisiologi

4. Etiologi dan Faktor Resiko Hipertensi

5. Patofisiologi Hipertensi

6. Manifestasi Klinis Hipertensi

7. Penatalaksanaan Medis Hipertensi

8. Komplikasi Hipertensi

9. Askep Hipertensi

Page 3: LAPORAN HIPERTENSI

PEMBAHASAN

1. Definisi Hipertensi

Hipertensi Adalah gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai

oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh

yang membutuhkan (Buston, 2000).

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan

konsisten di atas 140/90 mmHg. Diagnosis hipertensi tidak berdasarkan atas

peningkatan tekanan darah yang hanya sekali. Tekanan darah harus di ukur

dalam posisi duduk dan berbaring (Baradero, 2008).

Hipertensi dengan peningkatan sistole tanpa disertai dengan peningkatan

diastole lebih sering terjadi pada lansia, sedangkan hipertensi peningkatan

diastole tanpa disertai peningkatan sistole lebih sering terdapat pada dewasa

muda (Tambayong, 2000).

2. Klasifikasi Hipertensi

Hipertensi Esensial (primer)

90% dari kasus hipertensi adalah hipertensi primer. Tidak ada sebab yang jelas

dari hipertensi primer, beberapa teori menyebutkan adanya hubungan dengan

genetik, perubahan hormon, perubahan simpatis, usia, obesitas, alkohol,

merokok, dll (Baradero, 2008).

Hipertensi sekunder

Merupakan akibat dari penyakit atau gangguan tertentu, misalnya obesitas,

diabetes, pil KB, stres kronis, kelainan ginjal (penyakit parenkim ginjal :

glomerulonefritis, gagal ginjal), kelainan kelenjar adrenal (sindrom cushing,

Page 4: LAPORAN HIPERTENSI

aldoteronisme primer yang dapat menyebabkan retensi natrium dan air yang

mabuat volume darah meningkat), fenokromositoma (sekresi berlebihan

katekolamin, norepinefrin yang membuat tahanan meningkat), koarktasi aorta,

trauma kepala / tumor intrakranial.

Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC VII

Kategori Sistole Dan/Atau Diastole

Normal <120mmHg Dan <80mmHg

Pre-Hipertensi 120-139mmHg Atau 80-89mmHg

Hipertensi Tahap I 140-159mmHg Atau 90-99mmHg

Hipertensi Tahap II >160mmHg atau >100mmHg

Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO

Kategori Sistole (mmHg) Diastole (mmHg)

Optimal <120mmHg <80mmHg

Normal <130mmHg <85mmHg

Hipertensi Tingkat I

(Hipertensi ringan)

140-159mmHg 90-99mmHg

Subgrup Pembatasan 140-149mmHg 90-94mmHg

Hipertensi Tipe II

(hipertensi Sedang)

160-179mmHg 100-109mmHg

Hipertensi Tipe III

(hipertensi Berat)

>180mmHg >110mmHg

Hipertensi Sistole

Terisolasi

>140mmHg <90mmHg

Hipertensi grup :

Perbatasan

140-149mmHg <90mmHg

Page 5: LAPORAN HIPERTENSI

Hipertensi menurut Kelompok umur (Tambayong, 2000)

Kelompok usia Normal (mmHg) Hipertensi (mmHg)

Bayi 80/40 90/60

Anak 7-11 tahun 100/60 120/80

Remaja 12-17

tahun

115/70 130/80

Dewasa 20-45

tahun

120-125/75-80 135/90

45-65 tahun 135-140/85 140-160/90-95

>65 tahun 150/85 160/95

3. Anatomi Fisiologi Jantung

4. Etiologi dan Faktor Resiko Hipertensi

Etiologi Hipertensi

a. Peningkatan tahanan perifer

Tahanan vaskular perifer berkaitan dengan besarnya lumen pembuluh

darah perifer. Makin sempit pembuluh darah, makin tinggi tahanan terhadap

aliran darah, makin besar dilatasinya makin kurang tahanan terhadap pembuluh

darah. Jadi, makin menyem[it pembuluh darah maka tekanan akan semakin

meningkat. Dilatasi dan konstriksi pembuluh-pembuluh darah dikendalikan oleh

sistem saraf simpatis dan sistem renin angiotensin. Stimulasi dari keduanya akan

menyebabkan vasokonstriksi pada pembuluh darah (Baradero, 2008).

b. Peningkatan volume darah

Darah yang mengalir ditentukan oleh volume darah yang dipompakan oleh

ventrikel kiri setiap kontraksi dan kecepatan denyut jantung (Baradero, 2008).

Peningkatan denyut jantung dapat terjadi akibat rangsangan saraf simpatis atau

Page 6: LAPORAN HIPERTENSI

hormonal yang abnormal pada nodus SA (nodus sinoatrium). Nodus SA

mengatur frekuensi konstraksi irama, disebut pemacu jantung (Corwin, 2009).

Peningkatan volume plasma dapat menyebabkan peningkatan volume sekuncup

(jumlah darah yang dipompa keluar per denyutan). Karena peningkatan volume

plasma direfleksikan dengan peningkatan volume diastolik akhir sehingga

volume sekuncup dan tekanan darah meningkat (Corwin, 2009).

Faktor Resiko Hipertensi

a. Penyakit parenkim ginjal (glomerulonefritis, gagal ginjal)

Seringkali menyebabkan hipertensi dependen renin atau natrium, perubahan

fisiologis dipengaruhi oleh macamnya penyakit dan beratnya insufisiensi ginjal

(Baradero, 2008).

b. Penyakit renovaskular

Berkurangnya perfusi ginjal karena aterosklerosis atau fibrosis yang membuat

arteri renalis menyempit, menyebabkan tahanan vaskular perifer meningkat

(Baradero, 2008).

c. Sindrom cushing

Terjadi akibat aktivitas korteks adrenal yang berlebihan, sehingga meningkatkan

volume darah (Baradero, 2008).

d. Aldoteronisme primer

Aldosteron menyebabkan retensi natrium dan air yang membuat volume darah

meningkat (Baradero, 2008).

e. Fenokromositoma

Sekresi berlebihan katekolamin (norepinefrin membuat tahanan perifer

meningkat (Baradero, 2008).

f. Koarktasi aorta

Page 7: LAPORAN HIPERTENSI

Menyebabkan tekanan darah meningkat pada ekstremitas atas dan

berkurangnya perfusi pada ekstremitas bawah (Baradero, 2008).

g. Trauma kepala atau tumor spinal

Meningkatnya tekanan intrakranial akan mengakibatkan perfusi serebral

berkurang, iskemia yang timbul akan merangsang pusat vasomotor medula

untuk meningkatkan tekanan darah (Baradero, 2008).

h. Konsumsi alcohol

Meningkatkan plasma katekolamin (Baradero, 2008).

i. Kadar garam tinggi

Garam menyebabkan cairan dalam tubuh menumpuk karena menarik cairan

diluar sel agar tidak keluar sehingga meningkatkan volume dan tekanan darah.

Konsumsi garam yang dianjurkan tidak lebih dari 6gram/hari.

Natrium dapat menyebabkan retensi air yang menyebabkan volume darah

meningkat (Baradero, 2008).

j. Stres emosi

Merangsang sistem saraf simpatis yang dapat menyebabkan peningkatan

tekanan perifer (Baradero, 2008).

k. Usia

Insiden hipertensi semakin meningkat dengan meningkatnya usia (Tambayong,

2000).

l. Jenis kelamin

Pada umumnya insiden pada pria lebih tinggi daripada wanita, namun pada usia

diatas 65 tahun insiden pada wanita lebih tinggi (Tambayong, 2000).

m. Ras

Hipertensi pada klit hitam 2x lenih tinggi daripada kulit putih (Tambayong, 2000).

Page 8: LAPORAN HIPERTENSI

n. Pola hidup

Penghasilan rendah, tingkat pendidikan rendah, dan kehidupan atau

pekerjaan yang penuh stres agaknya berhubungan dengan insiden hipertensi

yang lebih tinggi.

Obesitas, yang dikaitkan dengan peningkatan tekanan intravaskular.

Merokok, nikotin dapat membuat pembuluh darah menyempit.

Kurang olahraga

Hiperkolesterolemia dan hiperglikemia adalah faktor utama untuk

perkembangan aterosklerosis yang berhubungan erat dengan hipertensi

(Tambayong, 2000).

o. Diabetes mellitus

Hipertensi sering terjadi pada penderita diabetes dan resistensi insulin ditemukan

pada banyak pasien hipertensi yang tidak memiliki disbetes klinis. Resistensi

insulin berhubungan dengan penurunan pelepasan endotelial oksida nitrat dan

vasodilator lain dan mempengaruhi fungsi ginjal. Resistensi insulin dan kadar

insuli yang tinggi meningkatkan aktivitas SNS (sympathetic nervous system) dan

RAA (Renin Angitensin Aldosteron) yang dapat meningkatkan tahanan perifer

(Brashers, 2007).

p. Riwayak keluarga (Departemen Kesehatan RI, 2009).

q. Produksi berlebihan dari hormon yang menahan natrium dan vasokonstriktor

(Departemen Kesehatan RI, 2009).

r. Tidak cukupnya asupan kalsium dan kalium (Departemen Kesehatan RI, 2009).

s. Meningkatnya sekresi renin sehingga mengakibatkan meningkatnya produksi

angiotensin II dan aldosteron (Departemen Kesehatan RI, 2009).

Page 9: LAPORAN HIPERTENSI

t. Defisiensi vasodilator seperti prostasiklin, nitrik oxida (NO), dan peptide

natriuretik (Departemen Kesehatan RI, 2009).

u. Perubahan dalam ekspresi sistem kallikrein-kinin yang mempengaruhi tonus

vaskular dan penanganan garam oleh ginjal (Departemen Kesehatan RI, 2009).

v. Abnormalitas tahanan pembuluh darah (Departemen Kesehatan RI, 2009).

w. Meningkatnya aktivitas vaskular growth factor (Departemen Kesehatan RI,

2009),

x. Obesitas (IMT>25)

Semakin besar masa tubuh, makin banyak darah yang dibutuhkan untuk

memasok oksigen dan makanan ke jaringan tubuh, hal ini berarti volume darah

yang beredar melalui pembuluh darah menjadi meningkat. Sehingga member

tekanan lebih besar pada dinding arteri.

5. Patofisiologi Hipertensi

Terlampir

6. Manifestasi Klinis Hipertensi