laporan dk4p1.docx

Upload: irene-olivia-salim

Post on 14-Apr-2018

260 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Laporan DK4P1.docx

    1/19

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Pemicu

    Seorang anak perempuan berusia 7 tahun datang ke dokter diantar ibunya, dengan

    keluhan kedua payudara sudah tumbuh sejak 3 bulan yang lalu.Riwayat kelahiran dan

    dalam kehamilan tidak bermakna.Tidak ada sakit kepala, penglihatan ganda, maupun

    muntah.Tidak terdapat riwayat pajanan terhadap radioterapi, trauma, atau operasi di

    daerah kepala. Ibu menarche pada usia 12 tahun. Tinggi badan ibu 157 cm, tinggi badan

    ayah 160 cm. Pada pemeriksaan fisik tampak pasien stabil, cukup aktif, tinggi badan 123

    cm, berat badan 29 kg. Tidak terdapat caf au lait, maupun kelainan fisis lainnya.Status

    pubertas A1M2P1.

    1.2Klarifikasi Dan Definisi Masalah

    1. Menarche adalah haid pertama dalam menstruasi pertama dalam rentang usia 10-

    16 tahun.

    2. Caf au Lait merupakan kelainan pigmentasi kulit yang ditandai dengan bercak

    atau lesi hiperpigmentasi saat lahir.

    3. Status Pubertas A1M2P1 . A1 = Rambut Aksia Pra Pubertas.

    M2 = Payudara dan papilla menonol.

    P1 = Rambut pubik pra pubertas.

    4. Radioterapi merupakan pengobatan terapi dengan menggunakan radiasi pengion.

    1.3 Kata kunci

    1. Anak perempuan usia 7 tahun2. Menarche

    3. TB Pasien 123 cm

    4. BB Pasien 29 Kg

    5. Status pubertas A1M2P1

    6. Tidak ada kelainan Fisik

  • 7/27/2019 Laporan DK4P1.docx

    2/19

    1.4Rumusan Masalah

    Anak perempuan, usia 7 tahun dengan tinggi badan 123 cm dan berat badan 2 kg dating

    dengan status pubertas A1M2P1.

    1.5Analisis Masalah

    1.6 Hipotesis

    Anak perempuan usia 7 tahun mengalami pubertas prekoks dimana gangguan pada

    hormone GnRH dan obesitas sebagai faktor risiko.

    1.7 Pertanyaan Diskusi

    1. Bagaimana tumbuh kembang yang normal pada usia remaja? Syed | Kinan

    2. Apa yang dimaksud dengan pubertas? Ardi | Dinda

    Pubertas merupakan suatu tahapan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan

    kontinu yang merupakan masa transisi antara masa anak

    anak dengan dewasa. Pada

    masa ini terjadi pacu tumbuh, timbul ciri ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan

    terjadi perubahan kognitif dan psikologis. Peristiwa yang penting terjadi semasa ini

    adalah perubahan morfologis dan fisiologis dari masa anakanak ke masa dewasa,

    terutama maturasi dari sistem reproduksi yang timbul karena adanya perubahan

    aktivitas endokrin secara sekuensial dan teratur. Umumnya pubertas pada anak laki

    laki terjadi pada usia rata rata 11,5 tahun dengan rentang antara 9,5 13,5 tahun

    sedangkan pada anak perempuan terjadi pada usia 8

    13 tahun.

    Pulungan AB. Pubertas dan gangguannya. Dalam : Jose RL Batubara dkk,

    penyunting. Buku Ajar Endokrinologi Anak Edisi I. Jakarta: Balai Penerbit

    IDAI, 2010.h.85-104.

    3. Apa saja tanda-tanda pubertas? Andri | Hendri

  • 7/27/2019 Laporan DK4P1.docx

    3/19

    Pubertas ditandai dengan tampaknya karakteristik seks sekunder dan diakhiri degan

    datangnya menarche dan siklus ovulasi. Berdasarkan gambaran karakteristik seks

    sekunder dapat ditentukan tingkat maturitas kelamin (TMK) dengan menggunakan

    skala Tanner. Pada wanita, tanda pertama adalah tumbuhnya kuncup payudara yang

    diikuti oleh tumbuhnya rambut pubis 6-12 bulan kemudian. Selain itu, pubertas juga

    ditandai oleh maturasi genitalia eksterna, tumbuhnya rambut aksila dan menarche

    Dattani, M.T., Hindmarsh P.C., 2005. Normal and Abnormal Puberty.In: Brook CG,

    Clayton PE, Brown RS. Clinical Pediatric Endocrinology. Edisi ke-5.

    Massachussetts: Blackwell Publishing: 183-201

    4. Apa saja pertumbuhan yang terjadi saat pubertas? Kinan | Kak Izza

    Pada fase pubertas terjadi perubahan fisik sehingga pada akhirnya seorang anak akan

    memiliki kemampuan bereproduksi. Terdapat lima perubahan khusus yang terjadi pada

    pubertas, yaitu, pertambahan tinggi badan yang cepat (pacu tumbuh), perkembangan seks

    sekunder, perkembangan organ-organ reproduksi, perubahan komposisi tubuh serta

    perubahan sistem sirkulasi dan sistem respirasi yang berhubungan dengan kekuatan dan

    stamina tubuh.Perubahan fisik yang terjadi pada periode pubertas berlangsung dengan

    sangat cepat dalam sekuens yang teratur dan berkelanjutan. Tinggi badan anak laki-laki

    bertambah kira-kira 10 cm per tahun, sedangkan pada perempuan kuran lebih 9 cm per

    tahun. Secara keseluruhan pertambahan tinggi badan sekitar 25 cm pada anak perempuan

    dan 28 cm pada anak laki-laki. Pertambahan tinggi badan terjadi dua tahun lebih awal

    pada anak perempuan dibanding anak laki-laki. Puncak pertumbuhan tingg badan (peak

    height velocity) pada anak perempua terjadi sekitar usia 12 tahun, sedangkan pada anak

    laki-laki pada usia 14 tahun. Pada anak perempuan, pertumbuhan akan berakhir pada usia

    16 tahu sedangkan pada anak laki-laki pada usia 18 tahun Setelah usia tersebut, padaumumnya pertambahan tinggi badan hampir selesai. Hormon steroid seks juga

    berpengaruh terhadap maturasi tulang pada lempeng epifisis. Pada akhir pubertas

    lempeng epifisis akan menutup dan pertumbuhan tinggi badan akan berhenti.

    Pertambahan berat badan terutama terjadi karena perubahan komposisi tubuh,

    pada anak laki-laki terjadi akibat meningkatnya massa otot, sedangkan pada anak

  • 7/27/2019 Laporan DK4P1.docx

    4/19

    perempuan terjadi karena meningkatnya massa lemak. Perubahan komposisi tubuh terjadi

    karena pengaruh hormon steroid seks.

    Mason P, Narad C., Long-term Growth and Puberty concerns in International

    Adoptees.Pediatric Clin N Am 52;2005; 1351-1368

    5. Apa yang memengaruhi pubertas? Dinda | Syed

    faktor lingkungan seperti nutrisi dan stes juga berperan dalam awitan pubertas. Pada

    keadaan malnutrisi dapat dijumpai pubertas terlambat.. Awitan pubertas di Amerika

    Serikat lebih dini dibandingkan data normal yang dibuat dua dekade sebelumnya. Hal ini

    dihubungkan dengan meningkatnya prevalensi overweightdan obesitas pada remaja.

    Berbagai stress seperti penyakit akut dan kronis dapat menekan HPA axis. Latihan

    fisik dan kompetisi olahraga yang intensif seperti senam dapat mengakibatkan stres fisik

    dan psikologis yang berhubungan dengan keterlambatan pubertas

    Pada anak yang bermigrasi atau diadopsi ke luar negeri dapat terjadi kejar tumbuh (Catch

    up growth) dan terpicunya pubertas dini .Ini diduga akibat lepasnya si anak dari

    lingkungan yang penuh stress. Keadaan ini dihubungkan pula dengan peningkatan

    aktifitas metabolik pada masa kejar tumbuh. Namun pada keadaan lain lingkungan yang

    penuh stress dan hubungan orang tua yang tidak nyaman dapat pula menyebabkan

    timbulnya pubertas dini .

    Respon neuroendokrin terhadap berbagai faktor lingkungan menunjukkan pola yang

    berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan tertentu menggunakan

    beberapa jalur spesifik dalam pengaruh pubertas. Berbagai faktor seperti siklus pajanan

    terhadap cahaya, musim, dan bahan kimia yang mengganggu sistem endokrin juga

    dikatakan dapat mempengaruhi awitan pubertas

    Rosenblatt, Peter L, 2007. Menstrual Cycle: The Merck Manual. Available from:http://www.merck.com/mmhe/sec22/ch241/ch241e.html. [Accesed 1 April 2010]

    6. Bagaimana penjelasan tentang status pubertas? Cindy | Agung

  • 7/27/2019 Laporan DK4P1.docx

    5/19

    . Perubahan Pada Wanita

    Tanda awal sebelum memasuki masa pubertas pada anak perempuan adalah peningkatan

    kecepatan pertumbuhan yang mendahuliu awal lonjakan pertumbuhan masa pubertas,

    biasanya tanda awal pubertas anak perempuan dilihat dari pertumbuhan payudaranya.

    Tahap - tahapan perkembangan payudara menurut Marshall dan Tanner :

    Tahap Perubahan pada Payudara

    M1 Praremaja; hanya penonjolan papila

    M2 Tahap putik susu; peninggian payudara dan papila sebagai tonjolan

    kecil, dan pembesaran diameter areola

    M3 Pembesaran payudara dan areola lebih lanjut, tanpa pemisahan

    kontur keduanya

    M4 Penonjolan areola dan papila membentuk tonjolan kedua diatas

    tonjolan payudara

    M5 Tahap matang; hanya penonjolan papila akibat resesi areola yang

    menyatu dengan kontur payudara

    Perubahan diameter puting sedikit pada stadium M1 M3 (kira kira 3 4 mm), akan

    tetapi sangat membesar dalam tahap

    tahap selanjutnya (sekitar 7.4 mm pada tahap M4

    hingga 10 mm pada tahap M5), hal ini mungkin terjadi akibat peningkatan sekresi estrogen

    pada saat menarke. Ciri ciri lain dari peningkatan estrogen yaitu adanya pembesaran dari

    labia mayora dan minora, mukosa vagina menjadi keruh yang agak keputihan sebelum

    terjadinya menarke.

    Selain itu, juga terjadi perkembangan rambut pubis terutama ditentukan oleh

    sekresi androgen ovarium dan adrenal. Bersamaan dengan dengan tumbuhnya rambut pubis,

    tumbuh pula rambut ketiak.

    Tahap Perubahan pada Rambut Pubis

    P1 Praremaja; tidak ada rambut pubis

    P2 Pertumbuhan rambut rambut panjang, sedikit berpigmen, lurus

    atau sedikit keriting yang masih jarang jarang, terutama sepanjang

  • 7/27/2019 Laporan DK4P1.docx

    6/19

    labia

    P3 Rambut lebih gelap, kasar dan keriting. Rambut menyebar jarang

    jarang pada perbatasan pubis

    P4 Rambut kini telah tipe dewas tetapi daerah yang ditutupi rambut

    masih cukup kecil dari dewasa

    P5 Bentuk rambutnya tersebar seperti pola segitiga terbalik dan

    tersebar sampai ke bagian medial paha

    Ukuran dan bentuk uterus berubah memberikan bentuk gelendong dan uterus

    memanjang kurang dari 3 5 cm. Ovarium membesar dari volum yang semula menjadi 2

    10 mL.

    Haid merupakan tahap akhir pubertas wanita. Haid yang pertama disebut sebagai menars (

    menarche ). Dengan sudah berlangsungnya haid periodik, maka berakhirlah pertumbuhan

    fisis pubertas anak pada wanita. Secara biologis proses reproduksi sudah dapat berlangsung.

    Tinggi badan wanita tidak akan bertambah banyak lagi sesudah haid berlangsung secara

    periodik.

    b. Perubahan Pada Pria

    Tanda perubahan pertama pada anak laki

    laki biasanya berupa peningkatan

    ukuran testis hingga melampaui 2.5 cm pada diameter terpanjang dan penipisan skrotum.

    Sebagian besar pertambahan ukuran testis ini disebabkan oleh perkembangan tubulus

    seminiferus sekunder dari stimulus oleh FSH, namun sebagian kecil adalah karena stimulasi

    sel leydig oleh LH. Setelah itu diikuti dengan pigmentasi skrotum dan pertumbuhan penis

    yang hampir bersamaan dengan pacu tumbuh dan pertumbuhan rambut pubis.

    Pertumbuhan rambut pubis disebabkan androgen adrenal dan testis.

    Tahap Perubahan pada Gonad

    G1 Praremaja; testis, skrotum, dan penis memiliki ukuran dan proporsi

    yang hampir sama pada masa anakanak

    G2 Skrotum dan testis telah membesar dan terjadi perubahan tekstur

  • 7/27/2019 Laporan DK4P1.docx

    7/19

    serta warna kemerahan pada kulit skrotum

    G3 Pertumbuhan penis sudah terjadi, mula mula terutama panjagnya,

    tetapi dengan sedikit pertambahan kaliber; pertumbuhan lebih lanjut

    dari skrotum dan testis

    G4 Pembesaran panjang dan kaliber lebih lanjut dan perkembangan

    glans. Testis dan skrotum semakin membesar, kulit skrotum

    semakin gelap

    G5 Genitalia dewasa menurut bentuk dan ukurannya. Tidak terjadi

    pembesaran lebih lanjut setelah mencapa tahap ini

    Tahap Perubahan pada Rambut Pubis

    P1 Praremaja; velus pada pubis tidak lebih berkembang dari pada velus

    pada dinding anterior abdomen, tidak ada rambut pubis

    P2 Pertumbuhan rambut rambut panjang, sedikit berpigmen, lurus

    atau sedikit keriting, terutama tampak pada pangkal penis

    P3 Rambut lebih gelap, kasar dan keriting. Rambut menyebar jarang

    jarang pada perbatasan pubis

    P4 Rambut kini dalam tipe dewasa namun daerah yang ditutupi rambut

    masih cukup kecil dibandingkan dengan P5. Tidak ada penyebaran

    rambut ke madial paha

    P5 Rambut dewasa menurut jumlah dan tipenya, tersebar dengan pola

    segitiga terbalik dan rambut menyebar ke daerah medial paha tetapi

    tidak merambat naik ke ke linea alba atau di atas dasar segitiga

    terbalik.

    Selain dari perkembangan gonad dan rambut pubis, ditemukan juga adanyaspermatozoa dalam spesimen kemih pagi hari (spermake) terjadi usia kronologis rata rata

    13,4 tahun.

    Setelah pematangan secara reproduktif, anak laki laki akan mengalami

    pematangan secara fisik berupa terjadinya pacu tumbuh. Pacu tumbuh tinggi badan ( Growth

    spurt ) rata-rata muali sekitar 13 tahun ( antara 10 16 tahun ) dan rata-rata berakhir sekitar

  • 7/27/2019 Laporan DK4P1.docx

    8/19

    16 tahun ( antara13,5 -17,5 tahun ), walaupun sesudah itu masih tumbuh, namun tidak

    secepat sebelumnya. Pertumbuhan tinggi badan pada pria pada umumnya sudah brakhir pada

    umur 19 20 tahun. Setiap orang memiliki pola tersendiri , ada yang mulai dini, tetapi juga

    berhenti dengan cepat, sedangkan yang lain mulai lambat namun masih tumbuh terus sampai

    diatas 20 tahun.

    Selain itu, rambut akan timbul juga ditempat lain seperti di ketiak dan di

    wajah. Rambut ketiak biasanya baru tumbuh kalau rambut pubik sudah mencapai P4. Kumis

    dan janggut biasanya baru tumbuh setelah rambut ditempat-tempat lainnya tumbuh.4

    Perubahan suara juga terjadi pada pria remaja, terjadi sebagai akibat bertambah

    panjangnya pita suara yang mengikuti pacu tumbuh laring. Hal ini trjadi bila proses pubertas

    sudah berlangsung beberapa waktu.

    Setiyohadi B. Kesehatan Remaja. Dalam: Sudoyo, A.W., dkk, penyunting. Buku Ajar Ilmu Penyakit

    Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: Universitas Indonesia, 2006.h.93-98.

    7. Bagaimana pengaruh genetik pada status pubertas anak? Irene | Bang Albe

    Pengaruh faktor genetik terhadap waktu pubertas diakibatkan oleh karakteristik ras atau

    herediter. Variasi pubertas dari individu dipengaruhi oleh keturunan dan etnik yang tergantung

    dari kontrol genetik yang mengekspresikan signal atau reseptor signal pada hipotalamus. Faktor

    genetik memiliki hubungan yang sangat kuat antara IMT dan waktu pubertas. Hal ini diakibatkan

    perbedaan faktor genetik yang akan mempengaruhi faktor hormon, sebagai contoh faktor

    hormonal akan merangsang peningkatan IMT pada remaja dan awal pubertas. Studi dengan ras

    dan karakteristik etnis yang berbeda seperti ras Negro Amerika, Afrika, Jepang, Oriental, Israel

    dan Eskimo, memiliki pengaruh terhadap waktu pubertas, tetapi faktor lingkungan lebih

    memiliki peranan dibandingkan dengan faktor ras. Beberapa laporan juga menyebutkan

    hubungan yang signifikan antara umur menarche ibu dan anak.Beberapa studi mendapatkan faktor genetik mengendalikan variasi onset pubertas.

    Menarche dini dihubungkan dengan A2 polymorphism dari gen CYP17 yang mengatur

    biosintesis androgen. Pada anak perempuan di amerika alleles CYP17 tidak berhubungan dengan

    perkembangan payudara yang dini. CYP17 berhubungan kuat dengan A4 alleles CYP3

    merupakan enzim yang mempengaruhi katabolisme testosteron. Studi kohort di Kanada tidak

  • 7/27/2019 Laporan DK4P1.docx

    9/19

    menemukan hubungan antara umur menarche dan variasi polymorphik gen CYP3A4, CYP17,

    CYP1B1 dan CYP1A2. Hal ini menunjukkan pengaruh dari gen dalam mengendalikan

    biosintesis, kerja dan metabolime steroid seks dalam penentuan genetik dari waktu pubertas

    dengan kemungkinan variasi antara Negara dan populasi.

    Dattani, M.T., Hindmarsh P.C., 2005. Normal and Abnormal Puberty. In: Brook CG, Clayton PE,

    Brown RS. Clinical Pediatric Endocrinology. Edisi ke-5. Massachussetts: Blackwell Publishing: 183-

    201

    8. Apa hubungan antara ibu menarche usia 12 tahun dengan pubertas? Kak Wenny | Jovi

    9. Hormon apa saja yang mempengaruhi pubertas? Bang Albe | Ardi

    Pubertas terjadi sebagai akibat peningkatan sekresi gonadotropin releasing hormone

    (GnRH) dari hipotalamus, diikuti oleh sekuens perubahan sistem endokrin yang

    kompleks yang melibatkan sistem umpan balik negatif dan positif. Selanjutnya, sekuens

    ini akan diikuti dengan timbulnya tandatanda seks sekunder, pacu tumbuh, dan kesiapan

    untuk reproduksi. Gonadotropin releasing hormone disekresikan dalam jumlah cukup

    banyak pada saat janin berusia 10 minggu, mencapai kadar puncaknya pada usia gestasi

    20 minggu dan kemudian menurun pada saat akhir kehamilan.1 Hal ini diperkirakan

    terjadi karena maturasi sistim umpan balik hipotalamus karena peningkatan kada estrogenperifer. Pada saat lahir GnRH meningkat lagi secara periodik setelah pengaruh estrogen

    dari plasenta hilang. Keadaan ini berlangsung sampai usia 4 tahun ketika susunan saraf

    pusat menghambat sekresi GnRH.2 Pubertas norma diawali oleh terjadinya aktivasi aksis

    hipotalamus hipofisisgonad dengan peningkatan GnRH secar menetap Pada anak

    perempuan, mula-mula akan terjad peningkatan FSH pada usia sekitar 8 tahun kemudia

    diikuti oleh peningkatan LH pada periode berikutnya Pada periode selanjutnya, FSH akan

    merangsang se granulosa untuk menghasilkan estrogen dan inhibin. Estrogen akan

    merangsang timbulnya tanda-tanda seks sekunder sedangkan inhibin berperan dalam

    kontrol mekanisme umpan balik pada aksis hipotalamushipofisis- gonad. Hormon LH

    berperan pada proses menarke dan merangsang timbulnya ovulasi.Hormon androgen

    adrenal, dalam hal ini dehidroepiandrosteron (DHEA) mulai meningkat pada awal

    sebelum pubertas, sebelum terjadi peningkatan gonadotropin. Hormon DHEA berperan

  • 7/27/2019 Laporan DK4P1.docx

    10/19

    pada proses adrenarke.Proses menarke normal terdiri dalam tiga fase yaitu fase folikuler,

    fase ovulasi, dan fase luteal (sekretori).Pada fase folikuler, peningkatan GnRH pulsatif

    dari hipotalamus akan merangsang hipofisis untuk mengeluarkan FSH dan LH yang

    kemudian merangsang pertumbuhan folikel. Folikel kemudian akan mensekresi estrogen

    yang menginduksi proliferasi sel di endometrium. Kira-kira tujuh hari sebelum ovulasi

    terdapat satu folikel yang dominan. Pada puncak sekresi estrogen, hipofisis mensekresi

    LH lebih banyak dan ovulasi terjadi 12 jam setelah peningkatan LH. Pada fase luteal

    yang mengikuti fase ovulasi ditandai dengan adanya korpus luteum yang dibentuk dari

    proses luteinisasi sel folikel. Pada korpus luteum kolesterol dikonversi menjadi estrogen

    dan progesteron. Progesteron ini mempunyai efek berlawanan dengan estrogen pada

    endometrium yaitu menghambat proliferasi dan perubahan produksi kelenjar sehingga

    memungkinkan terjadinya implantasi ovum. Tanpa terjadinya fertilisasi ovum dan

    produksi human chorionic gonadotropine (hCG), korpus luteum tidak bisa bertahan.

    Regresi korpus luteum mengakibatkan penurunan kadar progesteron dan estrogen yang

    menyebabkan terlepasnya endometrium, proses tersebut dikenal sebagai menstruasi.

    Menstruasi terjadi kira-kira 14 hari setelah ovulasi. Pada anak laki-laki, perubahan

    hormonal ini dimulai dengan peningkatan LH, kemudian diikuti oleh peningkatan FSH.

    Luteinising hormon akan menstimulasi sel Leydig testis untuk mengeluarkan testosteron

    yang selanjutnya akan merangsang pertumbuhan seks sekunder, sedangkan FSH

    merangsang sel sertoli untuk mengeluarkan inhibin sebagai umpan balik terhadap aksis

    hipotalamushipofisis- gonad. Fungsi lain FSH menstimulasi perkembangan tubulus

    seminiferus menyebabkan terjadinya pembesaran testis. Pada saat pubertas terjadi

    spermatogenesis akibat pengaruh FSH dan testosteron yang dihasilkan oleh sel Leydig.

    Pada periode pubertas, selain terjadi perubahan pada aksis hipotalamus-hipofisis-gonad,

    ternyata terdapat hormon lain yang juga memiliki peran yang cukup besar selama

    pubertas yaitu hormon pertumbuhan (growth hormone/GH). Pada periode pubertas, GH

    dikeluarkan dalam jumlah lebih besar dan berhubungan dengan proses pacu tumbuh

    selama masa pubertas. Pacu tumbuh selama pubertas memberi kontribusi sebesar 17%

    dari tinggi dewasa anak lakilaki dan 12% dari tinggi dewasa anak perempuan. Hormon

    steroid seks meningkatkan sekresi GH pada anak laki-laki dan perempuan. Pada anak

    perempuan terjadi peningkatan GH pada awal pubertas sedangkan pada anak laki-laki

  • 7/27/2019 Laporan DK4P1.docx

    11/19

    peningkatan ini terjadi pada akhir pubertas. Perbedaan waktu peningkatan GH pada anak

    laki-laki dan perempuan serta awitan pubertas dapat menjelaskan perbedaan tinggi akhir

    anak laki-laki dan perempuan.

    Jose RL Batubara Sari Pediatri, Vol. 12, No. 1, Juni 2010 Adolescent

    development (perkembangan remaja)

    10.Bagaimana mekanisme kerja hormon dalam memengaruhi pertumbuhan dan

    perkembangan? Cindy | Andri

    11.Apa saja faktor yang memengaruhi kerja hormon? Kak Izza | Kak Wenny

    12.Bagaimana pengaruh pubertas terhadap psikologis anak? Agung | Jovi

    Perubahan psikososial pada remaja dibagi dalam tiga tahap yaitu remaja awal (early

    adolescent), pertengahan (middle adolescent), dan akhir (late adolescent). Periode

    pertama disebut remaja awal atau earlyadolescent, terjadi pada usia usia 12-14 tahun.

    Pada masa remaja awal anak-anak terpapar pada perubahan tubuh yang cepat, adanya

    akselerasi pertumbuhan, dan perubahan komposisi tubuh disertai awal pertumbuhan

    seks sekunder.

    Karakteristik periode remaja awal ditandai oleh terjadinya perubahan-perubahan

    psikologis seperti,

    Krisis identitas,

    Jiwa yang labil,

    Meningkatnya kemampuan verbal untuk ekspresi diri,

    Pentingnya teman dekat/sahabat,

    Berkurangnya rasa hormat terhadap orangtua, kadang-kadang berlaku kasar,

    Menunjukkan kesalahan orangtua,

    Mencari orang lain yang disayangi selain orangtua,

    Kecenderungan untuk berlaku kekanak-kanakan, dan

    Terdapatnya pengaruh teman sebaya (peer group) terhadap hobi dan cara berpakaian.

    Pada fase remaja awal mereka hanya tertarik pada keadaan sekarang, bukan masa depan,

    sedangkan secara seksual mulai timbul rasa malu, ketertarikan terhadap lawan jenis tetapi

    masih bermain berkelompok dan mulai bereksperimen dengan tubuh seperti masturbasi.

    Selanjutnya pada periode remaja awal, anak juga mulai melakukan eksperimen dengan

  • 7/27/2019 Laporan DK4P1.docx

    12/19

    rokok, alkohol, atau narkoba. Peran peer group sangat dominan, mereka berusaha

    membentuk kelompok, bertingkah laku sama, berpenampilan sama, mempunyai bahasa

    dan kode atau isyarat yang sama. Periode selanjutnya adalah middle adolescent terjadi

    antara usia 15-17 tahun, yang ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan sebagai

    berikut,

    Mengeluh orangtua terlalu ikut campur dalam kehidupannya,

    Sangat memperhatikan penampilan,

    Berusaha untuk mendapat teman baru,

    Tidak atau kurang menghargai pendapat orangtua,

    Sering sedih/moody,

    Mulai menulis buku harian,

    Sangat memperhatikan kelompok main secara selektif dan kompetitif, dan

    Mulai mengalami periode sedih karena ingin lepas dari orangtua.

    Pada periode middle adolescent mulai tertarik akan intelektualitas dan karir. Secara seksual

    sangat memperhatikan penampilan, mulai mempunyai dan sering berganti-ganti pacar. Sangat

    perhatian terhadap lawan jenis. Sudah mulai mempunyai konsep role modeldan mulai konsisten

    terhadap cita-cita.Periode late adolescentdimulai pada usia 18 tahun ditandai oleh tercapainya

    maturitas fisik secara sempurna. Perubahan psikososial yang ditemui antara lain,

    Identitas diri menjadi lebih kuat,

    Mampu memikirkan ide,

    Mampu mengekspresikan perasaan dengan katakata,

    Lebih menghargai orang lain,

    Lebih konsisten terhadap minatnya,

    Bangga dengan hasil yang dicapai,

    Selera humor lebih berkembang, dan

    Emosi lebih stabil.

    Pada fase remaja akhir lebih memperhatikan masa depan, termasuk peran yang diinginkan

    nantinya. Mulai serius dalam berhubungan dengan lawan jenis, dan mulai dapat menerima tradisi

    dan kebiasaan lingkungan.

  • 7/27/2019 Laporan DK4P1.docx

    13/19

    American Academy of Child Psychiatry. Adolescent development transition [Diakses 10Oktober 2009]. Diunduh darihttp://www.aacap.org.

    13.Bagaimana kelainan pada pubertas? Hendri | Irene

    Pubertas Terlambat (Delayed Puberty) Pubertas Terlambat (delayed puberty) pada

    perempuan didefenisikan tidak membesarnya payudara sampai umur 13 tahun atau tidak

    adanya menstruasi sampai umur 15 tahun. Pada laki-laki pubertas terlambat adalah bila

    panjang testis tidak mencapai 2,5 cmn atau volume testis tidak mencapai 4 ml sampai

    umur 14 tahun. Secara statistik pubertas yang mengalami keterlambatan sebanyak 2,5%

    dari normal populasi remaja pada kedua jenis kelamin, lebih banyak pada laki-laki yang

    mengalami keterlambatan pubertas daripada perempuan. Kebanyakan keterlambatan padaremaja masih normal atau disebut dengan constitutional delay in growth and puberty

    (CDGP). Hal ini perlu dibedakan dengan penderita yang mengalami kelainan hormonal.

    Klasifikasi yang digunakan pada pubertas yang terlambat didasarkan pada sekresi

    gonadotropin yang dihubungkan dengan stadium diferensiasi seksual bukan berdasarkan

    umur kronologis. Berdasarkan kadar gonadotropin dapat dibagi menjadi

    hypergonadotropic hypogonadism dan hypogonadotropin hypogonadism. Pada

    hypergonadotropic hypogonadism, ditemukan kadar hormon gonadotropin (FSH dan LH)

    meningkat namun kadar hormon seks steroid seperti testosteron dan estrogen tetap

    rendah, hal ini menandakan kerusakan tidak pada aksis hipotalamus hipofise. Sedangkan

    pada hypogonadotropin hypogonadism, ditemukan penurunan kadar hormon

    gonadotropin (Suryawan, 2004).

    Pubertas Prekok Pubertas prekok terjadi apabila tanda-tanda pubertas ditemukan sebelum

    umur 8 tahun pada perempuan dan sebelum umur 9 tahun pada laki-laki. Pubertas prekok

    dapat diklasifikasikan berdasarkan aktifitas dari aksis neuroendokringonad. Diagnosis

    pubertas prekok dibuat berdasarkan gejala klinis yang mendukung dan hasil tes

    laboratorium. Pada anak yang dicurigai menderita pubertas prekok diperiksa secara

    lengkap antara lain pembesaran payudara dan pertumbuhan rambut pubis pada

    perempuan. Pubertas prekok pada perempuan bila ditemukan pembesaran payudara

    sebelum umur 8 tahun, timbulnya rambut pubis sebelum umur 9 tahun, atau terjadinya

    http://www.aacap.org/http://www.aacap.org/http://www.aacap.org/http://www.aacap.org/
  • 7/27/2019 Laporan DK4P1.docx

    14/19

    menstruasi sebelum umur 9,5 tahun. Rontgen pergelangan dan telapak tangan kiri untuk

    menilai umur tulang (bone age) sebagai tanda terjadinya peningkatan hormon seks

    steroid secara sistemik. Pada anak-anak dengan pubertas prekok kadar hormon FSH dan

    LH meningkat sesuai dengan masa pubertas (Suryawan, 2004).

    Suryawan, 2004. Pubertas Prekok. Dalam Soetjiningsih,2004. Tumbuh Kembang Remaja danPermasalahannya. Jakarta: Sagung Seto Hal 73-78

    Suryawan, 2004. Pubertas Terlambat. Dalam Soetjiningsih, 2004. Tumbuh Kembang Remaja

    dan Permasalahannya. Sagung Seto, Jakarta : 67-71

    14.Bagaimana obesitas dapat memengaruhi pubertas? Cindy | Dinda

    Gizi mempengaruhi kematangan seksual pada remaja yang mendapat menarche lebih

    dini, mereka cenderung lebih berat dan lebih tinggi pada saat menstruasi pertama

    dibandingkan dengan mereka yang belum menstruasi pada usia yang sama.

    Sebaliknya, pada remaja yang menstruasinya terlambat, beratnya lebih ringan

    daripada yang sudah menstruasi pada usia yang sama, walaupun tinggi badan mereka

    sama. Pada umumnya, mereka yang menjadi matang lebih dini akan memiliki Indeks

    Masa Tubuh (Body Mass Index) yang lebih tinggi dan mereka yang matang terlambat

    memiliki IMT lebih kecil pada usia yang sama (Soetjiningsih, 2004).

    Gangguan hormonal berhubungan dengan obesitas dan disertai dengan disfungsi

    reproduksi. Kelebihan jaringan adipose meningkatkan aromatisasi perifer androgen

    menjadi estrogen. Kerusakan sex hormone-binding globulin (SHBG) meningkatkan

    bioavaibilitas testosteron dan estradiol (E2). Pusat negatif feedback kelebihan

    estrogen berkontribusi menurunkan sinyal hipotalamus-pituitari. Kelebihan

    bioavaibilitas androgen juga memiliki efek merusak oosit, folikel dan endrometrium

    (Gosman, 2009).

    Pemahaman terhadap obesitas dari segi endokrinologi yang semakin berkembang

    pesat menemukan adiposit, yang disekresi oleh lemak, dan enterokines, yang

    disekresi oleh usus, dengan efek luas pada proses metabolik termasuk selera makan,

    metabolisme energi, tekanan darah dan koagulasi. Hampir semua adipokines dan

    enterokines diidentifikasikan memiliki reseptor di hipotalamus, dipercaya sebagai

    jaringan tujuan yang penting oleh hormon ini. Oleh karena itu, reseptor dari sinyal ini

    berperan besar dalam menguraikan jaringan yang diikuti oleh efek jaringan spesifik.

  • 7/27/2019 Laporan DK4P1.docx

    15/19

    Beberapa sinyal juga berpengaruh pada variasi siklus menstruasi di berbagai

    konsentrasi dalam sirkulasi darah (Gosman, 2009).

    Gosman, G.G., Katcher, H.I., Legro, R.S., 2009. Obesity and the role of gut and adipose

    hormones in female reproduction. Oxford journal. Medicine. Human reproduction.

    Update vol 12 number 5: 585-601.

    15.Jelaskan tentang pubertas prekoks! Syed | Ardi

    16.Bagaimana etiologi dari pubertas prekoks? Kak Izza | Hendri

    17.Bagaimana patofisiologi dari pubertas prekoks? Irene | Agung

    3.1 Definisi

    Pubertas prekoks adalah ditemukannya tanda tanda pubertas pada anak perempuan sebelum

    umur 8 tahun atau pada anak laki laki sebelum umur 9 tahun. Tanda tanda mulainya ciri

    seksual sekunder yang terlalu cepat.1,2,3

    3.2 Etiologi dan Klasifikasi1,2,3

    1) Pubertas prekok lengkap / sejati / dependent / sentral / tergantung gonadotropin

    Adalah pubertas prekok yang disebabkan oleh aktivitas prematur dari poros hipotalamus-

    hipofisis.

    2) Pubertas prekok tidak lengkap / semu / independent / perifer / tidak tergantung

    gonadotropin

    Adalah pubertas prekok yang disebabkan oleh sekresi gonadotropin ektopik atau sekresi

    steroid seks otonom tidak dipengaruhi oleh poros hipotalamus-hipofisis-gonad.

    3) Varian

    Klasifikasi dan Etiologi

    Pubertas prekok lengkap Idiopatik

    Kelainan SSP (tumor atau nontumor)

    Hipotiroidisme berkepanjangan dan tidak

    diobati

  • 7/27/2019 Laporan DK4P1.docx

    16/19

    Pubertas prekok tak lengkap Pria

    Tumortumor pensekresi gonadotropin

    Produksi androgen berlebihan

    Pematangan dini sel leydig dan sel benih

    Wanita

    Kista ovarium

    Noplasma pensekresi estrogen

    Pria dan wanita

    Hipotiroidisme berat

    Sindroma McCune Albright

    Variasi perkembangan

    pubertas

    Telarke prematur

    Menarke prematur

    Adrenarke prematur

    Ginekomastia adolesen

    3.3 Patofisiologi2

    a) Patofisiologi pada Pubertas Prekoks Sentral (Gonadotropin-dependent precocious

    puberty)Pada pubertas prekoks tipe sentral ini yang mengalami gangguan adalah pada GnRH yang

    menstimulasi pelepasan Gonadotropin sebelum waktunya. Dari penelitian yang dilakukan

    oleh Carel JC. dan Lger J. pada tahun 2008 penyebab terjadinya pubertas prekoks sentral ini

    masih Idiopatic (92% kasus pada perempuan dan 50% kasus pada laki-laki), namun

    ditemukan bahwa terdapat kemungkinan bersifat familial. Sedangkan sisa kasus pubertas

    prekoks tipe sentral disebabkan oleh lesi pada SSP. Beberapa lesi yang dapat menimbulkan

    pubertas prekoks sentral :

    o Hypothalamic Hemartoma, merupakan lesi atau tumor jinak pada hipotalamus. Lesi ini

    dapat menimbulkan berbagai gangguan menyangkut kinerja hipotalamus yang berfungsi

    sebagai pusat otonom tubuh. Gejala yang timbul dari hemartoma hipotalamus ini antara lain :

    kejang, pubertas prekoks, detoriasi kognitif, dan gejala behavioral yang biasa dikenal rage

    behaviours.

  • 7/27/2019 Laporan DK4P1.docx

    17/19

    o Gliomas, merupakan tumor otak yang terjadi akibat pertumbuhan abnormal dari sel glial

    (sel penyokong saraf).

    b) Patofisiologi pada Pubertas Prekoks Perifer(Gonadotropin-independent precocious

    puberty)

    Pada pubertas prekoks tipe perifer yang menjadi masalah adalah sekresi berlebih hormone

    steroid seks (esterogen dan testosterone) yang tidak dipengaruhi oleh aktifitas GnRH, dan hal

    ini memicu terjadinya pubertas sebelum waktunya. Biasanya yang paling sering

    menyebabkan pubertas prekoks tipe perifer adalah masalah pada ovarium, testis, ataupun

    kelenjar adrenal.

    o Gangguan adrenal :

    - Congenital Adrenal hyperplasia, hal ini menyebabkan produksi hormone androgen

    berlebih akibat terjadinya hyperplasia kelenjar adrenal.

    - Adrenal tumors hal ini juga memacu terjadinya pubertas prekoks akibat sekresi

    berlebih hormone androgen

    o Gangguan pada Ovarium maupun Testis

    Biasa berkaitan dengan tumor pada ovarium maupun testis. Selain tumor, pubertas prekoks

    juga dapat disebabkan oleh kista pada ovarium.

    Selain hal-hal tersebut ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan timbulnya pubertas

    prekoks tipe perifer, sebagai contohMcCune-Albright Syndrome yang merupakan penyakit

    genetic dimana terjadi gangguan pada tulang, pigmentasi kulit dan gangguan hormonal yang

    dapat memicu terjadinya pubertas prekoks.

    1. Guyton, Arthur, Hall, John, 1997. Buku Ajar Fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC, 1294-

    1298.2. DiGeorge AM, Garibaldi L. Gangguan Perkembangan Pubertas. Dalam: Behrman,

    Kliegman, Arvin, penyunting. NelsonTextbook of Pediatrics vol.3, 16th ed. Jakarta :

    EGC,2006.h.1926-1934.

    3. Suryawan, 2004. Pubertas Prekok. Dalam Soetjiningsih,2004. Tumbuh Kembang Remaja

    dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto Hal 73-78

  • 7/27/2019 Laporan DK4P1.docx

    18/19

    18.Apa yang dimaksud dengan telars prematur? Kak Wenny | Kinan

    BAB II

    PEMBAHASAN

  • 7/27/2019 Laporan DK4P1.docx

    19/19