laporan dk4p1.docx
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 Laporan DK4P1.docx
1/19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Pemicu
Seorang anak perempuan berusia 7 tahun datang ke dokter diantar ibunya, dengan
keluhan kedua payudara sudah tumbuh sejak 3 bulan yang lalu.Riwayat kelahiran dan
dalam kehamilan tidak bermakna.Tidak ada sakit kepala, penglihatan ganda, maupun
muntah.Tidak terdapat riwayat pajanan terhadap radioterapi, trauma, atau operasi di
daerah kepala. Ibu menarche pada usia 12 tahun. Tinggi badan ibu 157 cm, tinggi badan
ayah 160 cm. Pada pemeriksaan fisik tampak pasien stabil, cukup aktif, tinggi badan 123
cm, berat badan 29 kg. Tidak terdapat caf au lait, maupun kelainan fisis lainnya.Status
pubertas A1M2P1.
1.2Klarifikasi Dan Definisi Masalah
1. Menarche adalah haid pertama dalam menstruasi pertama dalam rentang usia 10-
16 tahun.
2. Caf au Lait merupakan kelainan pigmentasi kulit yang ditandai dengan bercak
atau lesi hiperpigmentasi saat lahir.
3. Status Pubertas A1M2P1 . A1 = Rambut Aksia Pra Pubertas.
M2 = Payudara dan papilla menonol.
P1 = Rambut pubik pra pubertas.
4. Radioterapi merupakan pengobatan terapi dengan menggunakan radiasi pengion.
1.3 Kata kunci
1. Anak perempuan usia 7 tahun2. Menarche
3. TB Pasien 123 cm
4. BB Pasien 29 Kg
5. Status pubertas A1M2P1
6. Tidak ada kelainan Fisik
-
7/27/2019 Laporan DK4P1.docx
2/19
1.4Rumusan Masalah
Anak perempuan, usia 7 tahun dengan tinggi badan 123 cm dan berat badan 2 kg dating
dengan status pubertas A1M2P1.
1.5Analisis Masalah
1.6 Hipotesis
Anak perempuan usia 7 tahun mengalami pubertas prekoks dimana gangguan pada
hormone GnRH dan obesitas sebagai faktor risiko.
1.7 Pertanyaan Diskusi
1. Bagaimana tumbuh kembang yang normal pada usia remaja? Syed | Kinan
2. Apa yang dimaksud dengan pubertas? Ardi | Dinda
Pubertas merupakan suatu tahapan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
kontinu yang merupakan masa transisi antara masa anak
anak dengan dewasa. Pada
masa ini terjadi pacu tumbuh, timbul ciri ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan
terjadi perubahan kognitif dan psikologis. Peristiwa yang penting terjadi semasa ini
adalah perubahan morfologis dan fisiologis dari masa anakanak ke masa dewasa,
terutama maturasi dari sistem reproduksi yang timbul karena adanya perubahan
aktivitas endokrin secara sekuensial dan teratur. Umumnya pubertas pada anak laki
laki terjadi pada usia rata rata 11,5 tahun dengan rentang antara 9,5 13,5 tahun
sedangkan pada anak perempuan terjadi pada usia 8
13 tahun.
Pulungan AB. Pubertas dan gangguannya. Dalam : Jose RL Batubara dkk,
penyunting. Buku Ajar Endokrinologi Anak Edisi I. Jakarta: Balai Penerbit
IDAI, 2010.h.85-104.
3. Apa saja tanda-tanda pubertas? Andri | Hendri
-
7/27/2019 Laporan DK4P1.docx
3/19
Pubertas ditandai dengan tampaknya karakteristik seks sekunder dan diakhiri degan
datangnya menarche dan siklus ovulasi. Berdasarkan gambaran karakteristik seks
sekunder dapat ditentukan tingkat maturitas kelamin (TMK) dengan menggunakan
skala Tanner. Pada wanita, tanda pertama adalah tumbuhnya kuncup payudara yang
diikuti oleh tumbuhnya rambut pubis 6-12 bulan kemudian. Selain itu, pubertas juga
ditandai oleh maturasi genitalia eksterna, tumbuhnya rambut aksila dan menarche
Dattani, M.T., Hindmarsh P.C., 2005. Normal and Abnormal Puberty.In: Brook CG,
Clayton PE, Brown RS. Clinical Pediatric Endocrinology. Edisi ke-5.
Massachussetts: Blackwell Publishing: 183-201
4. Apa saja pertumbuhan yang terjadi saat pubertas? Kinan | Kak Izza
Pada fase pubertas terjadi perubahan fisik sehingga pada akhirnya seorang anak akan
memiliki kemampuan bereproduksi. Terdapat lima perubahan khusus yang terjadi pada
pubertas, yaitu, pertambahan tinggi badan yang cepat (pacu tumbuh), perkembangan seks
sekunder, perkembangan organ-organ reproduksi, perubahan komposisi tubuh serta
perubahan sistem sirkulasi dan sistem respirasi yang berhubungan dengan kekuatan dan
stamina tubuh.Perubahan fisik yang terjadi pada periode pubertas berlangsung dengan
sangat cepat dalam sekuens yang teratur dan berkelanjutan. Tinggi badan anak laki-laki
bertambah kira-kira 10 cm per tahun, sedangkan pada perempuan kuran lebih 9 cm per
tahun. Secara keseluruhan pertambahan tinggi badan sekitar 25 cm pada anak perempuan
dan 28 cm pada anak laki-laki. Pertambahan tinggi badan terjadi dua tahun lebih awal
pada anak perempuan dibanding anak laki-laki. Puncak pertumbuhan tingg badan (peak
height velocity) pada anak perempua terjadi sekitar usia 12 tahun, sedangkan pada anak
laki-laki pada usia 14 tahun. Pada anak perempuan, pertumbuhan akan berakhir pada usia
16 tahu sedangkan pada anak laki-laki pada usia 18 tahun Setelah usia tersebut, padaumumnya pertambahan tinggi badan hampir selesai. Hormon steroid seks juga
berpengaruh terhadap maturasi tulang pada lempeng epifisis. Pada akhir pubertas
lempeng epifisis akan menutup dan pertumbuhan tinggi badan akan berhenti.
Pertambahan berat badan terutama terjadi karena perubahan komposisi tubuh,
pada anak laki-laki terjadi akibat meningkatnya massa otot, sedangkan pada anak
-
7/27/2019 Laporan DK4P1.docx
4/19
perempuan terjadi karena meningkatnya massa lemak. Perubahan komposisi tubuh terjadi
karena pengaruh hormon steroid seks.
Mason P, Narad C., Long-term Growth and Puberty concerns in International
Adoptees.Pediatric Clin N Am 52;2005; 1351-1368
5. Apa yang memengaruhi pubertas? Dinda | Syed
faktor lingkungan seperti nutrisi dan stes juga berperan dalam awitan pubertas. Pada
keadaan malnutrisi dapat dijumpai pubertas terlambat.. Awitan pubertas di Amerika
Serikat lebih dini dibandingkan data normal yang dibuat dua dekade sebelumnya. Hal ini
dihubungkan dengan meningkatnya prevalensi overweightdan obesitas pada remaja.
Berbagai stress seperti penyakit akut dan kronis dapat menekan HPA axis. Latihan
fisik dan kompetisi olahraga yang intensif seperti senam dapat mengakibatkan stres fisik
dan psikologis yang berhubungan dengan keterlambatan pubertas
Pada anak yang bermigrasi atau diadopsi ke luar negeri dapat terjadi kejar tumbuh (Catch
up growth) dan terpicunya pubertas dini .Ini diduga akibat lepasnya si anak dari
lingkungan yang penuh stress. Keadaan ini dihubungkan pula dengan peningkatan
aktifitas metabolik pada masa kejar tumbuh. Namun pada keadaan lain lingkungan yang
penuh stress dan hubungan orang tua yang tidak nyaman dapat pula menyebabkan
timbulnya pubertas dini .
Respon neuroendokrin terhadap berbagai faktor lingkungan menunjukkan pola yang
berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan tertentu menggunakan
beberapa jalur spesifik dalam pengaruh pubertas. Berbagai faktor seperti siklus pajanan
terhadap cahaya, musim, dan bahan kimia yang mengganggu sistem endokrin juga
dikatakan dapat mempengaruhi awitan pubertas
Rosenblatt, Peter L, 2007. Menstrual Cycle: The Merck Manual. Available from:http://www.merck.com/mmhe/sec22/ch241/ch241e.html. [Accesed 1 April 2010]
6. Bagaimana penjelasan tentang status pubertas? Cindy | Agung
-
7/27/2019 Laporan DK4P1.docx
5/19
. Perubahan Pada Wanita
Tanda awal sebelum memasuki masa pubertas pada anak perempuan adalah peningkatan
kecepatan pertumbuhan yang mendahuliu awal lonjakan pertumbuhan masa pubertas,
biasanya tanda awal pubertas anak perempuan dilihat dari pertumbuhan payudaranya.
Tahap - tahapan perkembangan payudara menurut Marshall dan Tanner :
Tahap Perubahan pada Payudara
M1 Praremaja; hanya penonjolan papila
M2 Tahap putik susu; peninggian payudara dan papila sebagai tonjolan
kecil, dan pembesaran diameter areola
M3 Pembesaran payudara dan areola lebih lanjut, tanpa pemisahan
kontur keduanya
M4 Penonjolan areola dan papila membentuk tonjolan kedua diatas
tonjolan payudara
M5 Tahap matang; hanya penonjolan papila akibat resesi areola yang
menyatu dengan kontur payudara
Perubahan diameter puting sedikit pada stadium M1 M3 (kira kira 3 4 mm), akan
tetapi sangat membesar dalam tahap
tahap selanjutnya (sekitar 7.4 mm pada tahap M4
hingga 10 mm pada tahap M5), hal ini mungkin terjadi akibat peningkatan sekresi estrogen
pada saat menarke. Ciri ciri lain dari peningkatan estrogen yaitu adanya pembesaran dari
labia mayora dan minora, mukosa vagina menjadi keruh yang agak keputihan sebelum
terjadinya menarke.
Selain itu, juga terjadi perkembangan rambut pubis terutama ditentukan oleh
sekresi androgen ovarium dan adrenal. Bersamaan dengan dengan tumbuhnya rambut pubis,
tumbuh pula rambut ketiak.
Tahap Perubahan pada Rambut Pubis
P1 Praremaja; tidak ada rambut pubis
P2 Pertumbuhan rambut rambut panjang, sedikit berpigmen, lurus
atau sedikit keriting yang masih jarang jarang, terutama sepanjang
-
7/27/2019 Laporan DK4P1.docx
6/19
labia
P3 Rambut lebih gelap, kasar dan keriting. Rambut menyebar jarang
jarang pada perbatasan pubis
P4 Rambut kini telah tipe dewas tetapi daerah yang ditutupi rambut
masih cukup kecil dari dewasa
P5 Bentuk rambutnya tersebar seperti pola segitiga terbalik dan
tersebar sampai ke bagian medial paha
Ukuran dan bentuk uterus berubah memberikan bentuk gelendong dan uterus
memanjang kurang dari 3 5 cm. Ovarium membesar dari volum yang semula menjadi 2
10 mL.
Haid merupakan tahap akhir pubertas wanita. Haid yang pertama disebut sebagai menars (
menarche ). Dengan sudah berlangsungnya haid periodik, maka berakhirlah pertumbuhan
fisis pubertas anak pada wanita. Secara biologis proses reproduksi sudah dapat berlangsung.
Tinggi badan wanita tidak akan bertambah banyak lagi sesudah haid berlangsung secara
periodik.
b. Perubahan Pada Pria
Tanda perubahan pertama pada anak laki
laki biasanya berupa peningkatan
ukuran testis hingga melampaui 2.5 cm pada diameter terpanjang dan penipisan skrotum.
Sebagian besar pertambahan ukuran testis ini disebabkan oleh perkembangan tubulus
seminiferus sekunder dari stimulus oleh FSH, namun sebagian kecil adalah karena stimulasi
sel leydig oleh LH. Setelah itu diikuti dengan pigmentasi skrotum dan pertumbuhan penis
yang hampir bersamaan dengan pacu tumbuh dan pertumbuhan rambut pubis.
Pertumbuhan rambut pubis disebabkan androgen adrenal dan testis.
Tahap Perubahan pada Gonad
G1 Praremaja; testis, skrotum, dan penis memiliki ukuran dan proporsi
yang hampir sama pada masa anakanak
G2 Skrotum dan testis telah membesar dan terjadi perubahan tekstur
-
7/27/2019 Laporan DK4P1.docx
7/19
serta warna kemerahan pada kulit skrotum
G3 Pertumbuhan penis sudah terjadi, mula mula terutama panjagnya,
tetapi dengan sedikit pertambahan kaliber; pertumbuhan lebih lanjut
dari skrotum dan testis
G4 Pembesaran panjang dan kaliber lebih lanjut dan perkembangan
glans. Testis dan skrotum semakin membesar, kulit skrotum
semakin gelap
G5 Genitalia dewasa menurut bentuk dan ukurannya. Tidak terjadi
pembesaran lebih lanjut setelah mencapa tahap ini
Tahap Perubahan pada Rambut Pubis
P1 Praremaja; velus pada pubis tidak lebih berkembang dari pada velus
pada dinding anterior abdomen, tidak ada rambut pubis
P2 Pertumbuhan rambut rambut panjang, sedikit berpigmen, lurus
atau sedikit keriting, terutama tampak pada pangkal penis
P3 Rambut lebih gelap, kasar dan keriting. Rambut menyebar jarang
jarang pada perbatasan pubis
P4 Rambut kini dalam tipe dewasa namun daerah yang ditutupi rambut
masih cukup kecil dibandingkan dengan P5. Tidak ada penyebaran
rambut ke madial paha
P5 Rambut dewasa menurut jumlah dan tipenya, tersebar dengan pola
segitiga terbalik dan rambut menyebar ke daerah medial paha tetapi
tidak merambat naik ke ke linea alba atau di atas dasar segitiga
terbalik.
Selain dari perkembangan gonad dan rambut pubis, ditemukan juga adanyaspermatozoa dalam spesimen kemih pagi hari (spermake) terjadi usia kronologis rata rata
13,4 tahun.
Setelah pematangan secara reproduktif, anak laki laki akan mengalami
pematangan secara fisik berupa terjadinya pacu tumbuh. Pacu tumbuh tinggi badan ( Growth
spurt ) rata-rata muali sekitar 13 tahun ( antara 10 16 tahun ) dan rata-rata berakhir sekitar
-
7/27/2019 Laporan DK4P1.docx
8/19
16 tahun ( antara13,5 -17,5 tahun ), walaupun sesudah itu masih tumbuh, namun tidak
secepat sebelumnya. Pertumbuhan tinggi badan pada pria pada umumnya sudah brakhir pada
umur 19 20 tahun. Setiap orang memiliki pola tersendiri , ada yang mulai dini, tetapi juga
berhenti dengan cepat, sedangkan yang lain mulai lambat namun masih tumbuh terus sampai
diatas 20 tahun.
Selain itu, rambut akan timbul juga ditempat lain seperti di ketiak dan di
wajah. Rambut ketiak biasanya baru tumbuh kalau rambut pubik sudah mencapai P4. Kumis
dan janggut biasanya baru tumbuh setelah rambut ditempat-tempat lainnya tumbuh.4
Perubahan suara juga terjadi pada pria remaja, terjadi sebagai akibat bertambah
panjangnya pita suara yang mengikuti pacu tumbuh laring. Hal ini trjadi bila proses pubertas
sudah berlangsung beberapa waktu.
Setiyohadi B. Kesehatan Remaja. Dalam: Sudoyo, A.W., dkk, penyunting. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: Universitas Indonesia, 2006.h.93-98.
7. Bagaimana pengaruh genetik pada status pubertas anak? Irene | Bang Albe
Pengaruh faktor genetik terhadap waktu pubertas diakibatkan oleh karakteristik ras atau
herediter. Variasi pubertas dari individu dipengaruhi oleh keturunan dan etnik yang tergantung
dari kontrol genetik yang mengekspresikan signal atau reseptor signal pada hipotalamus. Faktor
genetik memiliki hubungan yang sangat kuat antara IMT dan waktu pubertas. Hal ini diakibatkan
perbedaan faktor genetik yang akan mempengaruhi faktor hormon, sebagai contoh faktor
hormonal akan merangsang peningkatan IMT pada remaja dan awal pubertas. Studi dengan ras
dan karakteristik etnis yang berbeda seperti ras Negro Amerika, Afrika, Jepang, Oriental, Israel
dan Eskimo, memiliki pengaruh terhadap waktu pubertas, tetapi faktor lingkungan lebih
memiliki peranan dibandingkan dengan faktor ras. Beberapa laporan juga menyebutkan
hubungan yang signifikan antara umur menarche ibu dan anak.Beberapa studi mendapatkan faktor genetik mengendalikan variasi onset pubertas.
Menarche dini dihubungkan dengan A2 polymorphism dari gen CYP17 yang mengatur
biosintesis androgen. Pada anak perempuan di amerika alleles CYP17 tidak berhubungan dengan
perkembangan payudara yang dini. CYP17 berhubungan kuat dengan A4 alleles CYP3
merupakan enzim yang mempengaruhi katabolisme testosteron. Studi kohort di Kanada tidak
-
7/27/2019 Laporan DK4P1.docx
9/19
menemukan hubungan antara umur menarche dan variasi polymorphik gen CYP3A4, CYP17,
CYP1B1 dan CYP1A2. Hal ini menunjukkan pengaruh dari gen dalam mengendalikan
biosintesis, kerja dan metabolime steroid seks dalam penentuan genetik dari waktu pubertas
dengan kemungkinan variasi antara Negara dan populasi.
Dattani, M.T., Hindmarsh P.C., 2005. Normal and Abnormal Puberty. In: Brook CG, Clayton PE,
Brown RS. Clinical Pediatric Endocrinology. Edisi ke-5. Massachussetts: Blackwell Publishing: 183-
201
8. Apa hubungan antara ibu menarche usia 12 tahun dengan pubertas? Kak Wenny | Jovi
9. Hormon apa saja yang mempengaruhi pubertas? Bang Albe | Ardi
Pubertas terjadi sebagai akibat peningkatan sekresi gonadotropin releasing hormone
(GnRH) dari hipotalamus, diikuti oleh sekuens perubahan sistem endokrin yang
kompleks yang melibatkan sistem umpan balik negatif dan positif. Selanjutnya, sekuens
ini akan diikuti dengan timbulnya tandatanda seks sekunder, pacu tumbuh, dan kesiapan
untuk reproduksi. Gonadotropin releasing hormone disekresikan dalam jumlah cukup
banyak pada saat janin berusia 10 minggu, mencapai kadar puncaknya pada usia gestasi
20 minggu dan kemudian menurun pada saat akhir kehamilan.1 Hal ini diperkirakan
terjadi karena maturasi sistim umpan balik hipotalamus karena peningkatan kada estrogenperifer. Pada saat lahir GnRH meningkat lagi secara periodik setelah pengaruh estrogen
dari plasenta hilang. Keadaan ini berlangsung sampai usia 4 tahun ketika susunan saraf
pusat menghambat sekresi GnRH.2 Pubertas norma diawali oleh terjadinya aktivasi aksis
hipotalamus hipofisisgonad dengan peningkatan GnRH secar menetap Pada anak
perempuan, mula-mula akan terjad peningkatan FSH pada usia sekitar 8 tahun kemudia
diikuti oleh peningkatan LH pada periode berikutnya Pada periode selanjutnya, FSH akan
merangsang se granulosa untuk menghasilkan estrogen dan inhibin. Estrogen akan
merangsang timbulnya tanda-tanda seks sekunder sedangkan inhibin berperan dalam
kontrol mekanisme umpan balik pada aksis hipotalamushipofisis- gonad. Hormon LH
berperan pada proses menarke dan merangsang timbulnya ovulasi.Hormon androgen
adrenal, dalam hal ini dehidroepiandrosteron (DHEA) mulai meningkat pada awal
sebelum pubertas, sebelum terjadi peningkatan gonadotropin. Hormon DHEA berperan
-
7/27/2019 Laporan DK4P1.docx
10/19
pada proses adrenarke.Proses menarke normal terdiri dalam tiga fase yaitu fase folikuler,
fase ovulasi, dan fase luteal (sekretori).Pada fase folikuler, peningkatan GnRH pulsatif
dari hipotalamus akan merangsang hipofisis untuk mengeluarkan FSH dan LH yang
kemudian merangsang pertumbuhan folikel. Folikel kemudian akan mensekresi estrogen
yang menginduksi proliferasi sel di endometrium. Kira-kira tujuh hari sebelum ovulasi
terdapat satu folikel yang dominan. Pada puncak sekresi estrogen, hipofisis mensekresi
LH lebih banyak dan ovulasi terjadi 12 jam setelah peningkatan LH. Pada fase luteal
yang mengikuti fase ovulasi ditandai dengan adanya korpus luteum yang dibentuk dari
proses luteinisasi sel folikel. Pada korpus luteum kolesterol dikonversi menjadi estrogen
dan progesteron. Progesteron ini mempunyai efek berlawanan dengan estrogen pada
endometrium yaitu menghambat proliferasi dan perubahan produksi kelenjar sehingga
memungkinkan terjadinya implantasi ovum. Tanpa terjadinya fertilisasi ovum dan
produksi human chorionic gonadotropine (hCG), korpus luteum tidak bisa bertahan.
Regresi korpus luteum mengakibatkan penurunan kadar progesteron dan estrogen yang
menyebabkan terlepasnya endometrium, proses tersebut dikenal sebagai menstruasi.
Menstruasi terjadi kira-kira 14 hari setelah ovulasi. Pada anak laki-laki, perubahan
hormonal ini dimulai dengan peningkatan LH, kemudian diikuti oleh peningkatan FSH.
Luteinising hormon akan menstimulasi sel Leydig testis untuk mengeluarkan testosteron
yang selanjutnya akan merangsang pertumbuhan seks sekunder, sedangkan FSH
merangsang sel sertoli untuk mengeluarkan inhibin sebagai umpan balik terhadap aksis
hipotalamushipofisis- gonad. Fungsi lain FSH menstimulasi perkembangan tubulus
seminiferus menyebabkan terjadinya pembesaran testis. Pada saat pubertas terjadi
spermatogenesis akibat pengaruh FSH dan testosteron yang dihasilkan oleh sel Leydig.
Pada periode pubertas, selain terjadi perubahan pada aksis hipotalamus-hipofisis-gonad,
ternyata terdapat hormon lain yang juga memiliki peran yang cukup besar selama
pubertas yaitu hormon pertumbuhan (growth hormone/GH). Pada periode pubertas, GH
dikeluarkan dalam jumlah lebih besar dan berhubungan dengan proses pacu tumbuh
selama masa pubertas. Pacu tumbuh selama pubertas memberi kontribusi sebesar 17%
dari tinggi dewasa anak lakilaki dan 12% dari tinggi dewasa anak perempuan. Hormon
steroid seks meningkatkan sekresi GH pada anak laki-laki dan perempuan. Pada anak
perempuan terjadi peningkatan GH pada awal pubertas sedangkan pada anak laki-laki
-
7/27/2019 Laporan DK4P1.docx
11/19
peningkatan ini terjadi pada akhir pubertas. Perbedaan waktu peningkatan GH pada anak
laki-laki dan perempuan serta awitan pubertas dapat menjelaskan perbedaan tinggi akhir
anak laki-laki dan perempuan.
Jose RL Batubara Sari Pediatri, Vol. 12, No. 1, Juni 2010 Adolescent
development (perkembangan remaja)
10.Bagaimana mekanisme kerja hormon dalam memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan? Cindy | Andri
11.Apa saja faktor yang memengaruhi kerja hormon? Kak Izza | Kak Wenny
12.Bagaimana pengaruh pubertas terhadap psikologis anak? Agung | Jovi
Perubahan psikososial pada remaja dibagi dalam tiga tahap yaitu remaja awal (early
adolescent), pertengahan (middle adolescent), dan akhir (late adolescent). Periode
pertama disebut remaja awal atau earlyadolescent, terjadi pada usia usia 12-14 tahun.
Pada masa remaja awal anak-anak terpapar pada perubahan tubuh yang cepat, adanya
akselerasi pertumbuhan, dan perubahan komposisi tubuh disertai awal pertumbuhan
seks sekunder.
Karakteristik periode remaja awal ditandai oleh terjadinya perubahan-perubahan
psikologis seperti,
Krisis identitas,
Jiwa yang labil,
Meningkatnya kemampuan verbal untuk ekspresi diri,
Pentingnya teman dekat/sahabat,
Berkurangnya rasa hormat terhadap orangtua, kadang-kadang berlaku kasar,
Menunjukkan kesalahan orangtua,
Mencari orang lain yang disayangi selain orangtua,
Kecenderungan untuk berlaku kekanak-kanakan, dan
Terdapatnya pengaruh teman sebaya (peer group) terhadap hobi dan cara berpakaian.
Pada fase remaja awal mereka hanya tertarik pada keadaan sekarang, bukan masa depan,
sedangkan secara seksual mulai timbul rasa malu, ketertarikan terhadap lawan jenis tetapi
masih bermain berkelompok dan mulai bereksperimen dengan tubuh seperti masturbasi.
Selanjutnya pada periode remaja awal, anak juga mulai melakukan eksperimen dengan
-
7/27/2019 Laporan DK4P1.docx
12/19
rokok, alkohol, atau narkoba. Peran peer group sangat dominan, mereka berusaha
membentuk kelompok, bertingkah laku sama, berpenampilan sama, mempunyai bahasa
dan kode atau isyarat yang sama. Periode selanjutnya adalah middle adolescent terjadi
antara usia 15-17 tahun, yang ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan sebagai
berikut,
Mengeluh orangtua terlalu ikut campur dalam kehidupannya,
Sangat memperhatikan penampilan,
Berusaha untuk mendapat teman baru,
Tidak atau kurang menghargai pendapat orangtua,
Sering sedih/moody,
Mulai menulis buku harian,
Sangat memperhatikan kelompok main secara selektif dan kompetitif, dan
Mulai mengalami periode sedih karena ingin lepas dari orangtua.
Pada periode middle adolescent mulai tertarik akan intelektualitas dan karir. Secara seksual
sangat memperhatikan penampilan, mulai mempunyai dan sering berganti-ganti pacar. Sangat
perhatian terhadap lawan jenis. Sudah mulai mempunyai konsep role modeldan mulai konsisten
terhadap cita-cita.Periode late adolescentdimulai pada usia 18 tahun ditandai oleh tercapainya
maturitas fisik secara sempurna. Perubahan psikososial yang ditemui antara lain,
Identitas diri menjadi lebih kuat,
Mampu memikirkan ide,
Mampu mengekspresikan perasaan dengan katakata,
Lebih menghargai orang lain,
Lebih konsisten terhadap minatnya,
Bangga dengan hasil yang dicapai,
Selera humor lebih berkembang, dan
Emosi lebih stabil.
Pada fase remaja akhir lebih memperhatikan masa depan, termasuk peran yang diinginkan
nantinya. Mulai serius dalam berhubungan dengan lawan jenis, dan mulai dapat menerima tradisi
dan kebiasaan lingkungan.
-
7/27/2019 Laporan DK4P1.docx
13/19
American Academy of Child Psychiatry. Adolescent development transition [Diakses 10Oktober 2009]. Diunduh darihttp://www.aacap.org.
13.Bagaimana kelainan pada pubertas? Hendri | Irene
Pubertas Terlambat (Delayed Puberty) Pubertas Terlambat (delayed puberty) pada
perempuan didefenisikan tidak membesarnya payudara sampai umur 13 tahun atau tidak
adanya menstruasi sampai umur 15 tahun. Pada laki-laki pubertas terlambat adalah bila
panjang testis tidak mencapai 2,5 cmn atau volume testis tidak mencapai 4 ml sampai
umur 14 tahun. Secara statistik pubertas yang mengalami keterlambatan sebanyak 2,5%
dari normal populasi remaja pada kedua jenis kelamin, lebih banyak pada laki-laki yang
mengalami keterlambatan pubertas daripada perempuan. Kebanyakan keterlambatan padaremaja masih normal atau disebut dengan constitutional delay in growth and puberty
(CDGP). Hal ini perlu dibedakan dengan penderita yang mengalami kelainan hormonal.
Klasifikasi yang digunakan pada pubertas yang terlambat didasarkan pada sekresi
gonadotropin yang dihubungkan dengan stadium diferensiasi seksual bukan berdasarkan
umur kronologis. Berdasarkan kadar gonadotropin dapat dibagi menjadi
hypergonadotropic hypogonadism dan hypogonadotropin hypogonadism. Pada
hypergonadotropic hypogonadism, ditemukan kadar hormon gonadotropin (FSH dan LH)
meningkat namun kadar hormon seks steroid seperti testosteron dan estrogen tetap
rendah, hal ini menandakan kerusakan tidak pada aksis hipotalamus hipofise. Sedangkan
pada hypogonadotropin hypogonadism, ditemukan penurunan kadar hormon
gonadotropin (Suryawan, 2004).
Pubertas Prekok Pubertas prekok terjadi apabila tanda-tanda pubertas ditemukan sebelum
umur 8 tahun pada perempuan dan sebelum umur 9 tahun pada laki-laki. Pubertas prekok
dapat diklasifikasikan berdasarkan aktifitas dari aksis neuroendokringonad. Diagnosis
pubertas prekok dibuat berdasarkan gejala klinis yang mendukung dan hasil tes
laboratorium. Pada anak yang dicurigai menderita pubertas prekok diperiksa secara
lengkap antara lain pembesaran payudara dan pertumbuhan rambut pubis pada
perempuan. Pubertas prekok pada perempuan bila ditemukan pembesaran payudara
sebelum umur 8 tahun, timbulnya rambut pubis sebelum umur 9 tahun, atau terjadinya
http://www.aacap.org/http://www.aacap.org/http://www.aacap.org/http://www.aacap.org/ -
7/27/2019 Laporan DK4P1.docx
14/19
menstruasi sebelum umur 9,5 tahun. Rontgen pergelangan dan telapak tangan kiri untuk
menilai umur tulang (bone age) sebagai tanda terjadinya peningkatan hormon seks
steroid secara sistemik. Pada anak-anak dengan pubertas prekok kadar hormon FSH dan
LH meningkat sesuai dengan masa pubertas (Suryawan, 2004).
Suryawan, 2004. Pubertas Prekok. Dalam Soetjiningsih,2004. Tumbuh Kembang Remaja danPermasalahannya. Jakarta: Sagung Seto Hal 73-78
Suryawan, 2004. Pubertas Terlambat. Dalam Soetjiningsih, 2004. Tumbuh Kembang Remaja
dan Permasalahannya. Sagung Seto, Jakarta : 67-71
14.Bagaimana obesitas dapat memengaruhi pubertas? Cindy | Dinda
Gizi mempengaruhi kematangan seksual pada remaja yang mendapat menarche lebih
dini, mereka cenderung lebih berat dan lebih tinggi pada saat menstruasi pertama
dibandingkan dengan mereka yang belum menstruasi pada usia yang sama.
Sebaliknya, pada remaja yang menstruasinya terlambat, beratnya lebih ringan
daripada yang sudah menstruasi pada usia yang sama, walaupun tinggi badan mereka
sama. Pada umumnya, mereka yang menjadi matang lebih dini akan memiliki Indeks
Masa Tubuh (Body Mass Index) yang lebih tinggi dan mereka yang matang terlambat
memiliki IMT lebih kecil pada usia yang sama (Soetjiningsih, 2004).
Gangguan hormonal berhubungan dengan obesitas dan disertai dengan disfungsi
reproduksi. Kelebihan jaringan adipose meningkatkan aromatisasi perifer androgen
menjadi estrogen. Kerusakan sex hormone-binding globulin (SHBG) meningkatkan
bioavaibilitas testosteron dan estradiol (E2). Pusat negatif feedback kelebihan
estrogen berkontribusi menurunkan sinyal hipotalamus-pituitari. Kelebihan
bioavaibilitas androgen juga memiliki efek merusak oosit, folikel dan endrometrium
(Gosman, 2009).
Pemahaman terhadap obesitas dari segi endokrinologi yang semakin berkembang
pesat menemukan adiposit, yang disekresi oleh lemak, dan enterokines, yang
disekresi oleh usus, dengan efek luas pada proses metabolik termasuk selera makan,
metabolisme energi, tekanan darah dan koagulasi. Hampir semua adipokines dan
enterokines diidentifikasikan memiliki reseptor di hipotalamus, dipercaya sebagai
jaringan tujuan yang penting oleh hormon ini. Oleh karena itu, reseptor dari sinyal ini
berperan besar dalam menguraikan jaringan yang diikuti oleh efek jaringan spesifik.
-
7/27/2019 Laporan DK4P1.docx
15/19
Beberapa sinyal juga berpengaruh pada variasi siklus menstruasi di berbagai
konsentrasi dalam sirkulasi darah (Gosman, 2009).
Gosman, G.G., Katcher, H.I., Legro, R.S., 2009. Obesity and the role of gut and adipose
hormones in female reproduction. Oxford journal. Medicine. Human reproduction.
Update vol 12 number 5: 585-601.
15.Jelaskan tentang pubertas prekoks! Syed | Ardi
16.Bagaimana etiologi dari pubertas prekoks? Kak Izza | Hendri
17.Bagaimana patofisiologi dari pubertas prekoks? Irene | Agung
3.1 Definisi
Pubertas prekoks adalah ditemukannya tanda tanda pubertas pada anak perempuan sebelum
umur 8 tahun atau pada anak laki laki sebelum umur 9 tahun. Tanda tanda mulainya ciri
seksual sekunder yang terlalu cepat.1,2,3
3.2 Etiologi dan Klasifikasi1,2,3
1) Pubertas prekok lengkap / sejati / dependent / sentral / tergantung gonadotropin
Adalah pubertas prekok yang disebabkan oleh aktivitas prematur dari poros hipotalamus-
hipofisis.
2) Pubertas prekok tidak lengkap / semu / independent / perifer / tidak tergantung
gonadotropin
Adalah pubertas prekok yang disebabkan oleh sekresi gonadotropin ektopik atau sekresi
steroid seks otonom tidak dipengaruhi oleh poros hipotalamus-hipofisis-gonad.
3) Varian
Klasifikasi dan Etiologi
Pubertas prekok lengkap Idiopatik
Kelainan SSP (tumor atau nontumor)
Hipotiroidisme berkepanjangan dan tidak
diobati
-
7/27/2019 Laporan DK4P1.docx
16/19
Pubertas prekok tak lengkap Pria
Tumortumor pensekresi gonadotropin
Produksi androgen berlebihan
Pematangan dini sel leydig dan sel benih
Wanita
Kista ovarium
Noplasma pensekresi estrogen
Pria dan wanita
Hipotiroidisme berat
Sindroma McCune Albright
Variasi perkembangan
pubertas
Telarke prematur
Menarke prematur
Adrenarke prematur
Ginekomastia adolesen
3.3 Patofisiologi2
a) Patofisiologi pada Pubertas Prekoks Sentral (Gonadotropin-dependent precocious
puberty)Pada pubertas prekoks tipe sentral ini yang mengalami gangguan adalah pada GnRH yang
menstimulasi pelepasan Gonadotropin sebelum waktunya. Dari penelitian yang dilakukan
oleh Carel JC. dan Lger J. pada tahun 2008 penyebab terjadinya pubertas prekoks sentral ini
masih Idiopatic (92% kasus pada perempuan dan 50% kasus pada laki-laki), namun
ditemukan bahwa terdapat kemungkinan bersifat familial. Sedangkan sisa kasus pubertas
prekoks tipe sentral disebabkan oleh lesi pada SSP. Beberapa lesi yang dapat menimbulkan
pubertas prekoks sentral :
o Hypothalamic Hemartoma, merupakan lesi atau tumor jinak pada hipotalamus. Lesi ini
dapat menimbulkan berbagai gangguan menyangkut kinerja hipotalamus yang berfungsi
sebagai pusat otonom tubuh. Gejala yang timbul dari hemartoma hipotalamus ini antara lain :
kejang, pubertas prekoks, detoriasi kognitif, dan gejala behavioral yang biasa dikenal rage
behaviours.
-
7/27/2019 Laporan DK4P1.docx
17/19
o Gliomas, merupakan tumor otak yang terjadi akibat pertumbuhan abnormal dari sel glial
(sel penyokong saraf).
b) Patofisiologi pada Pubertas Prekoks Perifer(Gonadotropin-independent precocious
puberty)
Pada pubertas prekoks tipe perifer yang menjadi masalah adalah sekresi berlebih hormone
steroid seks (esterogen dan testosterone) yang tidak dipengaruhi oleh aktifitas GnRH, dan hal
ini memicu terjadinya pubertas sebelum waktunya. Biasanya yang paling sering
menyebabkan pubertas prekoks tipe perifer adalah masalah pada ovarium, testis, ataupun
kelenjar adrenal.
o Gangguan adrenal :
- Congenital Adrenal hyperplasia, hal ini menyebabkan produksi hormone androgen
berlebih akibat terjadinya hyperplasia kelenjar adrenal.
- Adrenal tumors hal ini juga memacu terjadinya pubertas prekoks akibat sekresi
berlebih hormone androgen
o Gangguan pada Ovarium maupun Testis
Biasa berkaitan dengan tumor pada ovarium maupun testis. Selain tumor, pubertas prekoks
juga dapat disebabkan oleh kista pada ovarium.
Selain hal-hal tersebut ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan timbulnya pubertas
prekoks tipe perifer, sebagai contohMcCune-Albright Syndrome yang merupakan penyakit
genetic dimana terjadi gangguan pada tulang, pigmentasi kulit dan gangguan hormonal yang
dapat memicu terjadinya pubertas prekoks.
1. Guyton, Arthur, Hall, John, 1997. Buku Ajar Fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC, 1294-
1298.2. DiGeorge AM, Garibaldi L. Gangguan Perkembangan Pubertas. Dalam: Behrman,
Kliegman, Arvin, penyunting. NelsonTextbook of Pediatrics vol.3, 16th ed. Jakarta :
EGC,2006.h.1926-1934.
3. Suryawan, 2004. Pubertas Prekok. Dalam Soetjiningsih,2004. Tumbuh Kembang Remaja
dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto Hal 73-78
-
7/27/2019 Laporan DK4P1.docx
18/19
18.Apa yang dimaksud dengan telars prematur? Kak Wenny | Kinan
BAB II
PEMBAHASAN
-
7/27/2019 Laporan DK4P1.docx
19/19