laporan faperta1.docx

29
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah merupakan satu rantai di antara sistem tubuh alam yang keberadaannya tidak dengan sendirinya, proses pembentukan dan keberadaannya sangat dipengaruhi oleh faktor alam yang lain, seperti bahan induk, iklim, topografi atau relief, vegetasi atau organisme,manusia dan waktu. Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antar agregat. Sruktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari butiran-butiran tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh perekat seperti : bahan organic, oksida besi dll. Tanah tersusun dari tiga fasa: fasa padatan, fasacair, dan fasa gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang antar agregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini. Ruang antar agregat disebut sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah baik bagi perakaran apabila pori berukuran besar (makropori) terisi udara dan pori berukuran kecil (mikropori) terisi air. Kadar lengas tanah sering disebut sebagai kandungan air moisture yang terdapat dalam pori tanah.

Upload: afif-mazta

Post on 09-Aug-2015

152 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

LAPORAN BERMANFAAT

TRANSCRIPT

Page 1: laporan faperta1.docx

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah merupakan satu rantai di antara sistem tubuh alam yang

keberadaannya tidak dengan sendirinya, proses pembentukan dan keberadaannya

sangat dipengaruhi oleh faktor alam yang lain, seperti bahan induk, iklim,

topografi atau relief, vegetasi atau organisme,manusia dan waktu. Struktur tanah

merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari komposisi antara agregat

(butir) tanah dan ruang antar agregat.

Sruktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari butiran-butiran

tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu sama

lain oleh perekat seperti : bahan organic, oksida besi dll. Tanah tersusun dari tiga

fasa: fasa padatan, fasacair, dan fasa gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang antar

agregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini.

Ruang antar agregat disebut sebagai porus (jamak  pori). Struktur tanah baik bagi

perakaran apabila pori berukuran besar (makropori) terisi udara dan pori

berukuran kecil (mikropori) terisi air.

Kadar lengas tanah sering disebut sebagai kandungan air moisture yang

terdapat dalam pori tanah. Satuan untuk menyatakan kadar lengas tanah dapat

berupa persen berat atau persen volume. Berkaitan dengan istilah air dalam tanah,

secara umum dikenal 3 jenis, yaitu (a) lengas tanah soil moisture adalah air dalam

bentuk campuran gas (uap air) dan cairan; (b) air tanah soil water yaitu air dalam

bentuk cair dalam tanah, sampai lapisan kedap air, (c) air tanah dalam ground

water yaitu lapisan air tanah continue yang berada ditanah bagian dalam.

http://wwwasik-asik.blogspot.com/2012/05/laporan-dasar-dasar-ilmu-

tanah_13.html

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara menentukan BJV, BJP, KA, ruang pori tanah, dan pF?

2. Kendala apa yang dihadapi pada saat praktikum?

Page 2: laporan faperta1.docx

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

1. Dapat melakukan pengukuran dan menentukan nilai BJV, BJP, KA, ruang

pori tanah, dan pF.

2. Memahami cara kerja alat picnometer.

1.3.2 Manfaat

Page 3: laporan faperta1.docx

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Lengas Tanah

Lengas tanah merupakan air yang terdapat dalam tanah yang terikat oleh

berbagai kakas (matrik, osmosis, dan kapiler). Kakas ini meningkat sejalan

dengan peningkatan permukaan jenis zarah dan kerapatan muatan elektrostatik

zarah tanah. Tegangan lengas tanah juga menentukan beberapa banyak air yang

dapat diserap tumbuhan. Bagian lengas tanah yang tumbuhan mampu menyerap

dinamakan air ketersediaan. Keberadaan lengas tanah dipengaruhi oleh energi

pengikat spesifik yang berhubungan dengan tekanan air. Status energi bebas

(tekanan) lengas tanah dipengaruhi oleh perilaku dan keberadaannya oleh

tanaman. Lengas tanah dipengaruhi oleh keberadaan gravitasi dan tekanan

osmosis apabila tanah dilakukan pemupukan dengan konsentrasi tinggi.

Di dalam tanah, air berada di dalam ruang pori diantara padatan tanah. Jika

tanah dalam keadaan jenuh air, semua ruang pori tanah terisi air. Dalam keadaan

ini jumlah tanah yang disimpan di dalam tanah merupakan jumlah air maksimum

disebut kapasitas penyimpanan air maksimum. Selanjutnya jika tanah dibiarkan

mengalami pengeringan, sebagian ruang pori akan terisi udara dan sebagian

lainnya terisi air. Dalam keadaan ini tanah dikatakan tidak jenuh.

http://wwwasik-asik.blogspot.com/2012/05/laporan-dasar-dasar-ilmu-

tanah_13.html

2.2 Lingkup Lengas Tanah

Lingkup lengas tanah adalah petunjuk umum tentang keadaan lengas

tanah. Secara kasar menunjukan tanah berada dalam keadaan kering atau lembab

berdasarkan keadaan dalam penggal baku tanah (Soil ontrol ection), yaitu

mintakat antara jeluk 10 dan 30 cm dalam tanah lempungan atau antara 30 dan 90

cm dalam tanah pasiran. Penetapan kadar lengas tanah dapat dilakuakn secara

tidak langsung atau langsung. Metode langsung diartikan sebagai metode dimana

air dikeluarkan dari sampel misalnya melalui evaporasi selanjutnya jumlah air

Page 4: laporan faperta1.docx

yang dikeluarkan tersebut ditentukan. Cara yang paling umum digunakan dalam

menentukan jumlah air yang dikeluarkan adalah dengan mengukur kehilangan

berat sample (Gardner,1986).

Penetapan kadar lengas secara tidak langsung dilakuan dengan

mengevaluasi perubahan sifat-sifat bahan yang berkorelasi dengan keberadaan air

di dalam tanah. Dua sifat-sifat tersebut yang paling banyak digunakan adalah :

1. Jumlah dan laju penyebaran neutron

2. Konduktifitas dan kapasitas listrik didalam tanah.

Keuntungan dari metode tidak langsung ini adalah pengukuran dapat dilakukan

secara cepat dan tidak mengganggu lingkungan disekitarnya. (Poewowidodo,

1992).

2.3 Berat Volume dan Berat Jenis Partikel

Pengukuran BV pada prinsipnya dilakukan dengan menghitung berat

partikel-partikel padatan tanah total termasuk volume padatan, cairan dan udara.

Kerapatan Masa Tanah menyatakan berat tanah, dimana seluruh ruang tanah

diduduki butir padat dan pori yang masuk dalam perhitungan. Berat volume

dinyatakan dalam masa suatu kesatuan volume tanah kering. Volume yang

dimaksudkan adalah menyangkut benda padat dan pori yang terkandung di dalam

tanah. BV umumnya ditentukan dengan metode ring sampel dan metode lilin.

Pengukuran BJ dilakukan dengan menetapkan berat partikel-partikel

padatan dan volume dari padatan itu sendiri, tidak termasuk udara dan volume

cairan. Menghitung kerapatan butir tanah, berarti menentukan kerapatan partikel

tanah dimana pertimbangan hanya diberikan untuk partikel yang solid. Oleh

karena itu kerapatan partikel setiap tanah merupakan suatu tetapan dan tidak

bervariasi menurut jumlah ruang partikel. BJ tanah umumnya ditetapkan dengan

menggunakan metode Pyonometer. Meskipun pyonometer itu sendiri dapat juga

diganti dengas gelas ukur, prinsip kerja keduanya adalah sama. Variasi dari

metode ini juga terjadi pada larutan yang digunakan untuk menetapkan volume

partikel padatan. Sabagaian ahli merekomendasikan minyak tanah, sedangkan

yang lain cukup dengan menggunakan aquades.

Page 5: laporan faperta1.docx

2.4 Porositas Total

Porositas adalah proporsi ruang pori total (ruang kosong) tang terdapat

dalam satuan volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, sehingga

merupakan indikator kondisi drainase dan aerasi tanah. Porositas dapat ditentukan

melalui 2 cara, yaitu menghitung selisih bobot tanah jenuh dengan bobot tanah

kering dan menghitung ukuran volume tanah yang ditempati bahan padat.

Komposisi pori-pori tanah ideal terbentuk dari kombinasi fraksi debu, pasir, dan

lempung.

Pengukuran porositas total tanah pada prinsipnya adalah menentukan

volume ruang pori yang ada diantara partikel-partikel padatan, nilai Pt dapat

ditentukan melalui dua cara yaitu pengukuran dan perhitungan. Metode yang

umum digunakan ialah menggunakan contoh tanah utuh di dalam ring sampel.

Metode lain adalah dengan menggunakan metode thinsection (Klami, 1992 ).

2.5 pF

Konsep air tanah yang tertahan pada berbagai tegangan (hisapan) adalah

sangat penting. Konsep ini menjelaskan perubahan secara kontinyu, air irigasi

yang dapat tersedia untuk tanaman pada kondisi tidak jenuh dinyatakan dalam PF.

Air yang tersedia adalah perbedan antara air yang bertahan pada kondisi kapasitas

lapang (air yang bertahan 1/3 atm) dan air yang bertahan secara erat pada pori

yang sangat kecil, atau sebagai lapisan kohesi yang tipis (air pada titik layu, pada

15 atm).

Page 6: laporan faperta1.docx

BAB 3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum

Pelaksanaan praktikum pengukuran Kadar Lengas Tanah dilakukan pada:

Hari, tanggal : Senin dan kamis, 29 Oktober 2012 dan 1 November 2012

Waktu : 13.00 – 15.00 WIB

Tempat : Di Laboratorium Fakultas Pertanian, Universitas Jember.

3.2 Alat dan Bahan Praktikum

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut :

1. Neraca Analitik

2. Ring Sampler

3. Cawan

4. Oven

5. Alumunium voil

6. Hotplate

7. Picnometer kering dan bersih

8. Sand box dengan pF 0 – 1,8

9. Kaolin box dengan pF 0 – 2,5

10. pF meter dengan pF 0 – 3,5

11. pF meter dengan pF 0 – 4,2

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut:

1. Tanah kering angin halus

2. Aquadest

Page 7: laporan faperta1.docx

3.3 Cara kerja

3.3.1 Berat Jenis Volume Tanah

1. Contoh tanah di ambil dari lapang dengan “Ring Sample” ditimbang.

2. Keringkan di dalam oven (105oC) selam 24 jam, kemudian timbang.

3. Timbang ring sample kosong.

4. Kemudian, hitung berat contoh tanah kering.

5. BV tanah = ρb=berat tanah keringvolume tanah

, satuan gr/cm3.

3.3.2 Berat Jenis Partikel

1. Siapkan dan timbang picnometer yang bersih dan kering.

2. Isikan ± 10 gram tanah kering udara, bersihkan bagian luar dan leher

picnometer, kemudian tutup dan timbang.

3. Isikan aquadest ± setengahnya sambil membilas tanah yang menempel

pada leher picnometer.

4. Untuk menghilangkan udara yang terjerap dalam tanah, didihkan

perlahan selama beberapa menit sambil sekalikali digoyang dengan

hati-hati untuk mencegah hilangnya tanah.

5. Dinginkan picnometer dengan isinya sampai suhu ruangan, kemudian

tambahkan aquadest sampai batas volume, tutup dan bersihkan bagian

luar picnometer dengan tissue, kemudian timbang.

6. Keluarkan isi picnometer, cuci kemudian isi lagi dengan aquadest

dingin yang telah dididihkan sampai batas volume, tutup dan bersihkan

bagian luar dengan tissue, kemudian timbang.

7. Setelah itu, tentukan kadar airnya, dengan persamaan:

ρp=ρw (Ws−Wa)

{(Ws−Wa )−(Wsw−Ww)}

3.3.3 Kadar Air Contoh Tanah

1. Timbang alumunium voil kosong

2. Isi dengan sampel tanah dan timbang

Page 8: laporan faperta1.docx

3. Masukkan ke dalam oven dalam keadaan terbuka selama 4 jam

4. Keluarkan dalam keadaan tertutup dan masukkan dalam eksikator

selama ± 15 menit, kemudian timbang.

5. Tetapkan kadar air contoh tanah:

a. KA (% massa) = ω= berat airberat tana h kering

× 100 %

b. KA (% volume) = % (v/v) = θ = ω . ρb

3.3.4 Persiapan pF 0 - 2,5 dan pF 4,2

a. pF 0 – 2,5

1. Letakkan contoh di dalam bak berisi Air Bebas Udara ketinggian 1

cm. Tiga jam kemudian naikkan tinggi air sampai ½ tinggi Ring

Sampler.

2. Contoh dibiarkan semalam sampai terjadi gerakan air kapiler ke

permukaan contoh tanah.

3. Tambahkan Air Bebas Udara sampai 1 cm di atas permukaan contoh.

Biarkan semalam untuk memastikan udara di dalamnya telah terusir.

b. pF 4,2

1. Menggunakan contoh tanah terusik (disturb), kemudian dibuat pasta

tanah.

2. Masukkan dalam “Ring Sampler tipis” tebal 4 – 6 mm.

3.3.5 Perlakuan pF 0-2,5 dan pF 4,2

a. pF 0 – 2,5

1. Pindahkan contoh tanah dari bak ke dalam Sandbed dan pasang tutup

Sandbed

2. Berikan tekanan 1 mbar untuk pF 0, biarkan semalam.

3. Timbang contoh tanah bersama ring (WA).

4. Turunkan tekanan sampai –10 mbar, biarkan selama (3 – 7) hari.

Timbang contoh tanah bersama ring (WB).

Page 9: laporan faperta1.docx

5. Turunkan tekanan sampai –60 mbar, biarkan selama (3 – 7) hari.

Timbang contoh tanah bersama ring (WC).

6. Pindahkan ke dalam panci tekan. Berikan air sampai 1 mm tinggi di

atas plat keramik.

7. Berikan tekanan 330 mbar sampai terjadi kesetimbangan air (tidak

terdapat air menetes keluar dari panci). Berdasar pengalaman, waktu

yang diperlukan (3 – 7) hari. Timbang contoh tanah bersama ring

(WD).

8. Ambil contoh tanah dari dalam ring, masukkan dalam oven selama

24 jam kemudian timbang (WE)

9. Bersihkan Ring Sampler dan keringkan, kemudian ditimbang (WF).

b. pF 4,2

1. Pindahkan contoh tanah disturb yang sudah dibuat pasta, dalam Ring

Sampler tipis ke dalam panci tekan 15000 mbar.

2. Basahi keramik dengan air, kemudian tekan contoh tanah secara

pelan dengan stempel untuk memperoleh kontak tanah-keramik.

Biarkan selama 1 jam.

3. Berikan tekanan 15000 mbar sampai Kadar Air stabil (diperlukan 7 –

14 hari).

4. Ukur Kadar Air contoh tanah secara gravimetri.

Page 10: laporan faperta1.docx

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Hasil Pengamatan Berat Jenis Volume Tanah dan Kadar Air Tanah

a. Berat wadah kosong = 10,85 gram

b. Berat ring + tanah = 249,02 gram

c. Berat ring kosong = 95,37 gram

d. Berat alumunium voil = 0,24 gram

e. Berat alumunium voil + tanah = 10,17 gram

f. Diameter ring = 5 cm

g. Jari-jari ring = D2

=¿2,5 cm

h. Tinggi ring = 5 cm

i. Berat alumunium voil + tanah kering = 9,12 gram

j. Berat ring kosong setelah di oven = 95,37 gram

k. Berat ring + wadah + tanah kering = 221,73 gram

l. Tabel pengamatan dari semua kelompok

Kelompok BV (gr/cm3)KL atau KA(% massa)

1 1,21 11,572 1,18 11,823 1,10 11,484 1,11 11,135 1,04 9,136 1,02 11,737 1,09 10,458 1,10 11,459 1,12 11,4110 1,11 11,43

Tabel 1. Data Semua Kelompok

4.1.2 Hasil pengamatan Berat Jenis Partikela. Wa = 14,25 gram,

Page 11: laporan faperta1.docx

b. Wb = 24,3 gram,c. Wsw = 44,89 d. Ww = 39,4 grame. Ws = 23,11 gramf. p = 2,269 gram/cm3

4.1.3 Ruang pori total tanaha. b = 1,18 gram/cm3

b. p = 2,269 gram/cm3

c. % ruang pori total tanah = 48%4.1.4 Pf

a. Tabel

Kondisi Tekanan Berat tanah + ring (g)

Berat tanah + ring (105oC)

Berat ring (g)

Berat tanah

Berat tanah kering (g)

Berat air (g)

Kadar air pf

(cm) (g) g/g (%) v/v (%)

saturated

0 274,67 199,23 35,26 239,41 163,97 75,44 46,01 38,34 0

Very wet

1 274,67 199,23 35,26 239,41 163,97 75,44 46,01 38,34 0

Wet 10 271,18 199,23 35,26 235,92 163,97 71,95 43,88 36,57 1

  30 266,71 199,23 35,26 231,45 163,97 67,48 41,15 34,29 1,48

  60 257,62 199,23 35,26 222,36 163,97 58,39 35,61 29,68 1,78

Field capacity

330 235,92 199,23 35,26 200,66 163,97 36,69 22,38 18,65 2,52

  1000 227,26 199,23 35,26 192 163,97 28,03 17,09 14,25 3

Wilting point

15000 4,16 3,71 0,24 3,92 3,47 0,45 12,97 10,81 4,18

b. Grafik

Page 12: laporan faperta1.docx

5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.000

0.51

1.52

2.53

3.54

4.5

f(x) = − 0.122626110431087 x + 5.13126622686187R² = 0.913861711560237

grafik hubungan kadar air dengan % volume

Series2

Linear (Series2)

kadar air %V(v/v)

PF

Pada grafik di atas memiliki kondisi-kondisi diantaranya:1. AH = Air Higroskopis PF 4,22. Pw = Air kapiler atau air tersedia PF4,2 – PF2,543. AG = Air Gravitasi PF2,54 – PF 04. PW = Titik layu dimana tegangan air 15 atm atau sabesar 15 x 1023 cm air

= log 15345 atau PF= 4,2

4.2 Pembahasan

4.2.1 Berat Jenis Volume Tanah

Berat jenis volume tanah dari praktikum tersebut didapat dari

perbandingan massa total tanah terhadap volume tanah (BV tanah =

berat tana h keringvolumetanah

). Massa total ini merupakan tanah yang diambil dari

lapang dengan ring sample yang ditimbang kemudian di oven selama 24 jam

pada suhu 105°C, yang dinamakan berat kering tanah. Sedangkan volume

tanah merupakan volume dari ring yang digunakan untuk mengambil tanah.

Setelah di oven kemudian di timbang didapat berat kering tanah yaitu 115,51

gram, dan untuk volume tanah yaitu 98,125 cm3. Dari hasil tersebut maka

berat jenis volume tanah dapat diketahui yaitu 1,18 gram/cm3.

Berat jenis volume antara kelompok 1 sampai kelompok 10 memiliki

nilai BJV yang berbeda-beda, ini dikarenakan keragaman berat volume tanah

Page 13: laporan faperta1.docx

yang sangat bergantung pada jenis fraksi penyusunan tanah termasuk tekstur

tanah. Tanah-tanah yang bertekstur jarang biasanya mempunyai berat volume

yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah yang agak pejal. pertumbuhan

akar akan terhambat pada tanah-tanah yang mempunyai berat volume lebih

dari 1,7 hingga 1.9 g/cm3 ( Suhardi, 1997 ). Jadi berat jenis volume tanah

yang didapat dari praktikum tersebut antara kelompok 1 hingga 10 memiliki

nilai BJV yang kurang dari nilai 1,7 hingga 1,9 gram/cm3 berarti dengan nilai

BJV tersebut pertumbuhan akar tidak akan terhambat pada tanah.

4.2.2 Kadar Air Contoh Tanah

4.2.3 Berat Jenis Partikel

Berat jenis partikel dapat diketahui dengan menggunakan persamaan:

p =w(Ws – Wa)

(Ws−Wa)−(Wsw – Ww)

Keterangan :

p = Kerapatan partikel = berat jenis partikel

w = Kerapatan air = berat jenis air

Wa = berat picnometer kosong

Wb = berat picnometer dan sampel kering angin

Wsw = berat picnometer dan sampel dan air

Ww = berat picnometer dan aquades pada suhu kamar(30oC)

Ws = berat picnometer dan sampel (105oC)

= Wb – {% massa ka x (Wb – Wa)}

Pada praktikum yang dilakukan didapatkan data untuk mencari berat jenis

pertikel yaitu wa= 14,25 gram, wb= 24,3 gram, wsw= 44,89 dan ww= 39,4 gram.

Ws dapat diketahui dengan menggunkan persamaan wb – {%massa ka x (wb-

Page 14: laporan faperta1.docx

wa)}. Ws adalah berat picnometer dan sempel (1050C). Maka ws diketahui

sebesar 23,11 gram. Dengan dimasukkan pada persamaan BJP maka besar BJP

didapat sebesar 2,269 gram/cm3.

4.2.4 Ruang Pori Total Tanah

Ruang pori total tanah merupakan perbandingan antara volume pori

terhadap volume total tanah yang dinyatakan dalam %. Ruang pori total dapat

dihitung menggunakan persamaan:

% ruang pori total = (1 – berat volume tanah

berat jenis partikel tanah) x 100%

Maka hasil yang diperoleh yaitu berat volume tanah= 1,18 gr/cm3 dan

besarnya BJP= 2,629 gram/cm3. Untuk mencari besarnya ruang pori total tanah

maka dimasukkan pada persamaan diatas maka ruang pori total tanah= 48%.

4.2.5 Energi Potensial Air (pF)4.2.6 Kendala Saat Praktikum

Page 15: laporan faperta1.docx

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

      Diharapkan agar tata letak alat-alat di laboratorium lebih rapi dan telah

terkelompokkan sesuai modul praktikum untuk kemudahan dan kenyamanan

praktikum

Page 16: laporan faperta1.docx

LAMPIRAN

A. Berat Jenis Volume Tanah

1. V = π. r2. t

= 3,14. (2,5)2. 5

= 3,14. 6,25. 5

= 98,125 cm3

2. Berat tanah basah = berat tanah basah + ring – berat ring kosong

= 249,02 gram – 95,37 gram

= 153,65 gram

Berat tanah kering = berat tanah kering + ring + wadah – berat ring – berat

wadah

= 221,73 gram – 95,37 gram – 10,85 gram

= 115,51 gram

3. Berat tanah basah = berat tanah + alumunium voil – alumunium voil kosong

= 10,17 gram – 0,24 gram

= 9,93 gram

Berat tanah kering = berat tanah kering + alumunium voil – alumunium voil

kosong

= 9,12 gram – 0,24 gram

= 8,88 gram

Berat air = berat tanah basah – berat tanah kering

= 9,93 gram – 8,88 gram

= 1,05 gram

Page 17: laporan faperta1.docx

4. BV tanah = ρb=berat tanah kerin g gram

volume tana h cm3

= 115,51gram

98,125 cm3

= 1,18 gr/cm3

5. KA (% massa) = ω= berat airberat tana h kering

× 100 %

= 1,05 gram8,88 gram

×100 %

= 11,82% massa

6. KA (% volume) = θ = ω x ρb

= 11,82% x 1,18 gr/cm3

= 13,95% volume

7. BJP = w(Ws – Wa)

(Ws−Wa)−(Wsw – Ww)

= 1 (23,11 – 14,25 )

(23,11−14,25 ) – (44,89 – 39,4 )

= 1 (8,86 )

8,86 – 5,49

= 8,863,37

= 2,629 gram/cm3

8. Ws = wb – {%massa ka x (wb-wa)}

= 24,3 – {11,82% x (24,3 – 14,25)}

= 24,3 – {11,82% x (10,05)}

= 23,11 gram

9. % ruang pori total = (1 – berat volume tanah

berat jenis partikel tanah) x 100%

= (1 – 1,18

2,269) x 100%

= 48%

Page 18: laporan faperta1.docx

10. Pf a. Tekanan 0 cm

- Berat tanah kering = (Berat tanah + ring (105oC)) - Berat ring (g)

= 199,23 - 35,26 = 163,97 gram

- Berat air = (berat tanah)- berat tanah kering

= 274,67 - 35,26 = 75,44

- Kadar air % berat (g/g) = berat air

berat tanah kering x 100%

= 75,44163,97

x 100% = 46,01 %

- Kadar air %berat (v/v) = Mw/ pwMs / Ps

x 100%

= 75,44 /1

163,97/1,2 x 100% = 38,34 %

- Pf = log tinggi muka air (cm)

= log 0 = 0

b. Tekanan 0 cm

- Berat tanah kering = (Berat tanah + ring (105oC)) - Berat ring (g)

= 199,23 - 35,26 = 163,97 gram

- Berat air = (berat tanah)- berat tanah kering

= 274,67 - 35,26 = 75,44

- Kadar air % berat (g/g) = berat air

berat tanah kering x 100%

= 75,44 /1

163,97/1,2x 100% = 46,01 %

- Kadar air %berat (v/v) = Mw/ pwMs / Ps

x 100%

= 75,4 /1,2

163,97/1,2 x 100% = 38,34 %

- Pf = log tinggi muka air (cm)

= log 1 = 0

c. Tekanan 0 cm

- Berat tanah kering = (Berat tanah + ring (105oC)) - Berat ring (g)

= 199,23 - 35,26 = 163,97 gram

Page 19: laporan faperta1.docx

- Berat air = (berat tanah)- berat tanah kering

= 271,18 - 35,26 = 71,95

- Kadar air % berat (g/g) = berat air

berat tan ah kering x 100%

= 75,44163,97

x 100% = 43,8 %

- Kadar air %berat (v/v) = Mw/ pwMs / Ps

x 100%

= 71,95/1

163,97/1,2 x 100% = 36,57 %

- Pf = log tinggi muka air (cm)

= log 10 = 1

d. Tekanan 30 cm

- Berat tanah kering = (Berat tanah + ring (105oC)) - Berat ring (g)

= 199,23 - 35,26 = 163,97 gram

- Berat air = (berat tanah )- berat tanah kering

= 231,45 - 35,26 = 67,48 gram

- Kadar air % berat (g/g) = berat air

berat tanah kering x 100%

= 67,48

163,97x 100% = 49,38 %

- Kadar air %berat (v/v) = Mw/ pwMs / Ps

x 100%

= 67,48/1

163,97/1,2 x 100% = 34,29 %

- Pf = log tinggi muka air (cm)

= log 30 = 1

e. Tekanan 60 cm

- Berat tanah kering = (Berat tanah + ring (105oC)) - Berat ring (g)

= 199,23 - 35,26 = 163,97 gram

- Berat air = (berat tanah )- berat tanah kering

= 222,36 - 35,26 = 58,39 gram

Page 20: laporan faperta1.docx

- Kadar air % berat (g/g) = berat air

berat tanah kering x 100%

= 58,39

163,97x 100% = 35,61 %

- Kadar air %berat (v/v) = Mw/ pwMs / Ps

x 100%

= 58,39/1

163,97/1,2 x 100% = 29,68 %

- Pf = log tinggi muka air (cm)

= log 30 = 1,78

f. Tekanan 330 cm

- Berat tanah kering = (Berat tanah + ring (105oC)) - Berat ring (g)

= 199,23 - 35,26 = 163,97 gram

- Berat air = (berat tanah )- berat tanah kering

= 200,66 - 35,26 = 36,69 gram

- Kadar air % berat (g/g) = berat air

berat tanah kering x 100%

= 36,69

163,97x 100% = 22,38 %

- Kadar air %berat (v/v) = Mw/ pwMs / Ps

x 100%

= 36,69/1

163,97/1,2 x 100% = 18,65 %

- Pf = log tinggi muka air (cm)

= log 330 = 2,72

g. Tekanan 1000 cm

- Berat tanah kering = (Berat tanah + ring (105oC)) - Berat ring (g)

= 199,23 - 35,26 = 163,97 gram

- Berat air = (berat tanah )- berat tanah kering

= 192 - 35,26 = 28,03 gram

- Kadar air % berat (g/g) = berat air

berat tanah kering x 100%

= 28,03

163,97x 100% = 14,25 %

Page 21: laporan faperta1.docx

- Kadar air %berat (v/v) = Mw/ pwMs / Ps

x 100%

= 28,03/1

163,97/1,2 x 100% = 26,85 %

- Pf = log tinggi muka air (cm)

= log 1000 = 3

h. Tekanan 1500 cm

- Berat tanah kering = (Berat tanah + ring (105oC)) - Berat ring (g)

= 3,71 – 0,24 = 3,47 gram

- Berat air = (berat tanah )- berat tanah kering

= 3,92 – 3,47 = 0,45 gram

- Kadar air % berat (g/g) = berat air

berat tanah kering x 100%

= 0,453,47

x 100% = 12,97 %

- Kadar air %berat (v/v) = Mw/ pwMs / Ps

x 100%

= 0,45/1

3,47/1,2 x 100% = 15,56 %

- Pf = log tinggi muka air (cm)

= log 15000 = 4,18

11.