laporan analisa, monitoring, evaluasi, dan tindak...

23
i LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK LANJUT INDIKATOR MUTU PRIORITAS TRIWULAN IV TAHUN 2018 RSJD Dr. RM. SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH

Upload: others

Post on 24-Dec-2019

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

i

LAPORAN ANALISA, MONITORING,

EVALUASI, DAN TINDAK LANJUT

INDIKATOR MUTU PRIORITAS

TRIWULAN IV TAHUN 2018

RSJD Dr. RM. SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH

Page 2: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

ii

Page 3: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT, karena atas perkenan NYA Laporan Analisa,

Monitoring, Evaluasi, dan Tindak Lanjut Indikator Mutu Prioritas RSJD Dr. RM.

Soedjarwadi Klaten dapat diselesaikan.

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran

mengenai pelaksanaan upaya peningkatan mutu yang dilakukan di RSJD Dr. RM.

Soedjarwadi melalui pengukuran indikator mutu. Saat ini RSJD Dr. RM. Soedjarwadi

telah menentukan indikator prioritas baru. Indikator itu telah memenuhi persyaratan

Misi RS dan Tujuan Strategi RS, Data Permasalahan di RS, Sistem & Proses yang

bervariasi dalam penerapan, Sistem yang klinis kompleks yang perlu efisiensi.

Dampak perbaikan sistem ke seluruh unit di RS, Riset Klinis & pendidikan profesi

kesehatan. Diharapkan dengan upaya peningkatan mutu yang berkelanjutan (CQI)

Continous Quality Improvement yang dilakukan bisa meningkatkan mutu pelayanan

dan keselamatan pasien di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi. Selain itu pula, laporan ini dapat

digunakan sebagai Benchmarking bagi Rumah Sakit Jiwa lain dalam rangka memenuhi

standar akreditasi pokja PMKP akreditasi SNARS Edisi 1.

Masih banyak yang perlu diperbaiki dalam upaya peningkatan mutu dengan

menggunakan metode PDCA (Plan, Do, Check, Action) ini. Untuk itu semua pihak baik

manajerial maupun pelaksana harus senantiasa bekerja keras memperbaiki diri dan

meningkatkan kualitas sehingga pelayanan kesehatan di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi

pada khususnya bisa lebih bermutu dan kita bisa meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan di Indonesia secara umum.

Terimakasih kepada segala pihak yang telah ikut berpartisipasi dan bekerja

keras dalam penyusunan laporan ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan

balasan kebaikan terhadap segala amal perbuatan yang kita lakukan.

Klaten, 10 Januari 2019

Ketua Komite Mutu

dr. Alhaq Nafsi Setyawan

Page 4: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

iv

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR JUDUL .............................................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... iv

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................................................... vii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1

B. Tujuan ................................................................................................................................... 2

BAB II. ISI .......................................................................................................................................... 3

A. Daftar Indikator Prioritas RSJD Dr. RM. Soedjarwadi ........................................ 3

B. Laporan Analisa, Monitoring, Evaluasi, dan Tindak Lanjut 34 Indikator

Mutu Prioritas .................................................................................................................... 4

IAK 1. Kelengkapan Asessmen risikoPK, risiko bunuh diri, dan risiko

lari di IGD ............................................................................................................................. 4

IAK 2a. Angka Kejadian Pasien Lari ........................................................................... 5

IAK 2b. Angka Kekerasan Fisik .................................................................................... 6

IAM 11. Waktu tunggu Obat di Apotek Rawat jalan 2 ........................................ 7

a. Waktu Tunggu Obat Racikan < 60 menit ......................................................... 7

b. Waktu Tunggu Obat Jadi< 30 menit ................................................................... 8

IAM 2. Ketersediaan Obat Antipsikotik .................................................................... 9

a. Juli 2018 ........................................................................................................................ 9

b. Agustus 2018 .............................................................................................................. 10

c. September 2018 ......................................................................................................... 11

IAM 3. Pasien BPJS yang klaimnya melebihi dari biaya RS .............................. 12

IASKP 1. Kepatuhan identifikasi pasien jiwa dengan mencocokkan foto

pada lembar CPO sebelum memberikan obat ....................................................... 13

IASKP 2. Angka verifikasi oleh DPJP setelah komunikasi melalui telpon ... 14

IASKP 3. Ketepatan pelabelan obat High Alert ...................................................... 15

IASKP 4. Kepatuhan cuci tangan ................................................................................. 16

IASKP 5. Kelengkapan Assesmen risiko jatuh setiap pasien rawat inap .... 17

IASKP 6. Kelengkapan Assesmen risiko lari ........................................................... 18

BAB III. PENUTUP ......................................................................................................................... 19

A. Kesimpulan ......................................................................................................................... 19

B. Saran ...................................................................................................................................... 19

Page 5: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mutu adalah bentuk persepsi yang dipahami berbeda oleh orang yang

berbeda, namun berimplikasi pada prioritas tertentu. Peningkatan mutu adalah

pendekatan pendidikan, edukasi berkelanjutan dan perbaikan proses-proses

pemberian pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasar dan pihak-pihak yang

berkepentingan lainnya. Definisi Mutu RSJD Dr. RM. Soedjarwadi adalah derajat

kesempurnaan pelayanan RSJD Dr. RM. Soedjarwadi untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar

profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang

tersedia di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi secara wajar, efisien, efektif serta diberikan

secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum dan sosio budaya

dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan Rumah Sakit dan

masyarakat konsumen.

Banyak pihak yang berkepentingan dengan mutu, pihak-pihak tersebut

adalah: konsumen, pembayar atau perusahaan atau asuransi, manajemen RSJD Dr.

RM. Soedjarwadi, Karyawan RSJD Dr. RM. Soedjarwadi, masyarakat, Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah sebagai pemilik RSJD Dr. RM. Soedjarwadi dan Ikatan profesi.

Setiap kepentingan yang disebut di atas berbeda sudut pandang dan

kepentingannya terhadap mutu, karena itu mutu adalah multi dimensional. Dimensi

Mutu atau aspeknya adalah keprofesian, efisiensi, keamanan pasien, kepuasan

pasien, dan aspek sosial budaya

Mutu suatu rumah sakit adalah produk akhir dari interaksi dan

ketergantungan yang rumit antara berbagai komponen atau aspek rumah sakit

sebagai suatu sistem. Aspek tersebut terdiri dari struktur, proses dan

outcome.Struktur adalah sumber daya manusia, sumber daya fisik, sumber daya

keuangan dan sumber daya lain-lain pada fasilitas pelayanan kesehatan. Baik

tidaknya struktur dapat diukur dari kewajaran, kuantitas, biaya dan mutu

komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang dilakukan dokter dan

tenaga profesi lain terhadap pasien: evaluasi, diagnosa, perawatan, konseling,

pengobatan, tindakan, penanganan jika terjadi penyulit, follow up. Baik tidaknya

proses dapat diukur dari relevansinya bagi pasien, efektifitasnya, dan mutu proses

itu sendiri. Pendekatan proses adalah pendekatan paling langsung terhadap mutu

asuhan. Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan dokter dan tenaga profesi

lain terhadap pasien dalam arti perubahan derajat kesehatan dan kepuasannya

serta kepuasan provider. Outcome yang baik sebagian besar tergantung kepada

mutu struktur dan mutu proses yang baik. Sebaiknya outcome yang buruk adalah

kelanjutan struktur atau proses yang buruk.

Page 6: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

2

RSJD Dr. RM. Soedjarwadi adalah suatu institusi pelayanan kesehatan milik

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang menyediakan pelayanan kejiwaan yang

lengkap bermutu dan menggunakan ilmu terkini. Pelayanan RSJD Dr. RM.

Soedjarwadi menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan serta penelitian.

Untuk menjamin keberlangsungan fungsi tersebut dengan baik maka RSJD Dr. RM.

Soedjarwadi harus memiliki sumber daya manusia yang profesional baik di bidang

teknis medis maupun administrasi. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu, RSJD

Dr. RM. Soedjarwadi harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan

mutu di semua tingkatan.

Pengukuran mutu di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi sudah diawali dengan

penilaian akreditasi Rumah Sakit yang mengukur dan memecahkan masalah pada

tingkat struktur dan proses. Pada kegiatan ini RSJD Dr. RM. Soedjarwadi harus

melakukan berbagai standar dan prosedur yang telah ditetapkan. RSJD Dr. RM.

Soedjarwadi dipacu untuk dapat menilai diri (self assesment) dan memberikan

pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sebagai kelanjutan untuk

mengukur hasil kerjanya perlu ada alat ukur yang lain yaitu instrumen mutu

pelayanan RSJD Dr. RM. Soedjarwadi yang menilai dan memecahkan masalah pada

hasil (outcome). Tanpa mengukur hasil kinerja RSJD Dr. RM. Soedjarwadi tidak

dapat mengetahui apakah struktur dan proses yang baik telah menghasilkan

outcome yang baik pula.

Sesuai dengan standar akreditasi maka saat ini RSJD Dr RM Soedjarwadi juga

melakukan benchmarking/ pembanding dengan rumah sakit sejenis saat yang kami

dapatkan untuk data pembanding sebagai benchmarking dariRSJD Surakarta.

B. Tujuan a. Tujuan Umum

Terlaksananya peningkatan mutu pelayanan RS secara berkelanjutan dan

berkesinambungan.

b. Tujuan Khusus

1. Tersusunya sistem monitoring upaya peningkatan mutu pelayanan melalui

pemantauan indikator prioritas rumah sakit dan unit kerja

2. Menjamin terlaksananya program keselamatan pasien serta monitoring

kinerja individu dan unit.

Page 7: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

3

BAB II

ISI

Daftar Indikator Prioritas RSJD Soedjarwadi : A. Indikator Area Klinis

1. IGD : Kelengkapan Asessmen resiko PK , resiko bunuh diri, dan risiko lari.

2. Rawat Inap :

a. Angka Kejadian Pasien Lari

b. Angka Kekerasan Fisik

B. Indikator Area Manajerial

1. Waktu tunggu Obat di Apotek Rawat jalan 1

2. Ketersediaan Obat Antipsikotik

3. Angka plafon klaim BPJS pasien Skizofrenia kurang dari biaya rumah sakit

C. Indikator Area Keselamatan Pasien

1. Kepatuhan identifikasi pasien dengan mencocokkan foto pada lembar CPO

sebelum memberikan obat.

2. Angka verifikasi oleh DPJP setelah komunikasi melalui telpon

3. Ketepatan pemberian Label High Alert

4. Kepatuhan cuci tangan

5. Kelengkapan Assesmen resiko jatuh setiap pasien rawat inap

6. Kelengkapan Assesmen resiko lari

Page 8: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

A. Laporan Analisa, Monitoring, Evaluasi, dan Tindak Lanjut Indikator Mutu

IAK 1. Kelengkapan Asessmen ri

Oktober I

Oktober II

Capaian 100 100

Standar 100 100

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Study ( Analisa data )

Pada Triwulan Idan risiko lari di

Action

1.

2.

Laporan Analisa, Monitoring, Evaluasi, dan Tindak Lanjut Indikator Mutu Prioritas Oktober - Desember

engkapan Asessmen risiko PK , risiko bunuh diri,

dan risiko lari di IGD

Okto Oktober III

Oktober IV

Oktober V

Nov I

Nov II

Nov III

Nov IV

Nov V

Des IDes

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pada Triwulan IV tahun 2018 semua asesmen dan risiko lari di IGD terisi lengkap sesuai standar

1. Mempertahankan capaian kelengkapan asesmen risiko PK, bunuh diri, dan risiko lari di IGD.

2. Sosialisasi secara kontinyu tentang kepatuhan pengisian asesmen risiko PK, bunuh diri, dan risiko lari di IGD.

4

Laporan Analisa, Monitoring, Evaluasi, dan Tindak Lanjut Desember 2018

siko bunuh diri,

Des II

Des III

Des IV

Des V

100 100 100 100

100 100 100 100

tahun 2018 semua asesmen risiko PK, bunuh diri,

standar (100%).

Mempertahankan capaian kelengkapan asesmen risiko PK,

Sosialisasi secara kontinyu tentang kepatuhan pengisian asesmen risiko PK, bunuh diri, dan risiko lari di IGD.

Page 9: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

IAK 2a. A

Capaian

Standar Kemenkes

0

1

Study ( Analisa data )

Pada Triwulan rawat inap jiwa.

Action

1.2.3.

IAK 2a. Angka Kejadian Pasien Lari

Okt I

Okt II

Okt III

Okt IV

Okt V

Nov I

Nov II

Nov III

Nov IV

Nov V

Des I

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pada Triwulan IV tahun 2018 tidak ada pasien lari di bangsal rawat inap jiwa.

1. Meningkatkan pengawasan terhadap asuhan pada pasien2. Monitoring kepatuhan pengisian asesmen pasien lari3. Sosialisasi secara berkesinambungan mengenai asuhan

pada pasien dengan risiko lari di setiap unit ruang perawatan.

5

Pasien Lari

Des Des II

Des III

Des IV

Des V

0 0 0 0

0 0 0 0

tidak ada pasien lari di bangsal

Meningkatkan pengawasan terhadap asuhan pada pasien Monitoring kepatuhan pengisian asesmen pasien lari

berkesinambungan mengenai asuhan pada pasien dengan risiko lari di setiap unit ruang

Page 10: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

IAK 2b.

Capaian

Standar Kemenkes

0

1

2

3

Study ( Analisa data )

Pada Bulan masing

Action

1.

2.

3.

IAK 2b. Angka Kekerasan Fisik

Okt I

Okt II

Okt III

Okt IV

Okt V

Nov I

Nov II

Nov III

Nov IV

Nov V

Des I

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pada Bulan Oktober Minggu I dan Desember Minggu IImasing-masing 1 pasien kekerasan fisik di Ruang Dewandaru

1. Meningkatkan asuhan keperawatan terhadap pasien dengan perilaku kekerasan.

2. Meningkatkan kepatuhan dan ketepatan pengisian asesmen perilaku kekerasan sehingga bisa dengan tepat dideteksi pasien dengan perilaku kekerasan

3. Mengajukan Tim untuk Re-design melalui Tim FMEA RS

6

Des Des II

Des III

Des IV

Des V

1 0 0 0

0 0 0 0

Desember Minggu II terdapat fisik di Ruang Dewandaru.

Meningkatkan asuhan keperawatan terhadap pasien

Meningkatkan kepatuhan dan ketepatan pengisian asesmen perilaku kekerasan sehingga bisa dengan tepat dideteksi

design melalui Tim FMEA RS

Page 11: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

IAM 1. Waktu tun

a. Waktu Tunggu Obat Racikan < 60 menit

Okt IOkt

II

Capaian 100 93,

Standar 80% 80%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Study ( Analisa data )

Setelah dilakukan perbaikan melalui koordinasi dari farmasi rawat jalan ke poli kerja ke semua poli rawat jalan selama 3 bulan didapatkan capaian 75.03%.Belum mencapai standar yang ditetapkan yaitu 80%Diperlukan tindakan perbaikan dengan metode yang lain.

Action

1.

2.

3.

Waktu tunggu Obat di Apotek Rawat jalan 2

Waktu Tunggu Obat Racikan < 60 menit

Okt Okt III

Okt IV

Okt V

Nov I

Nov II

Nov III

Nov IV

Nov V

Des IDes

100 93, 100 100 100 92, 96, 96% 97, 84,

80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%

Setelah dilakukan perbaikan melalui koordinasi dari farmasi rawat jalan ke poli klinik mengenai jam pelayanan oleh DPJP di pagi hari kerja ke semua poli rawat jalan selama 3 bulan didapatkan capaian 75.03%. Belum mencapai standar yang ditetapkan yaitu 80%Diperlukan tindakan perbaikan dengan metode yang lain.

1. Meningkatkan pengawasan respon time Instalasi dan pihak manajemen terkait.

2. Membakukan standar waktu mulai dari verifikasi resep, input komputer, penyiapan, double check sampai dengan disampaikan ke pasien.

3. Peningkatan kemampuan pegawai farmasi dalam pelayanan resep yang masuk sampai penyiapan obat .

7

ggu Obat di Apotek Rawat jalan 2

Waktu Tunggu Obat Racikan < 60 menit

Des II

Des III

Des IV

Des V

84, 75, 97, 100

80% 80% 80% 80%

Setelah dilakukan perbaikan melalui koordinasi dari farmasi rawat klinik mengenai jam pelayanan oleh DPJP di pagi hari

kerja ke semua poli rawat jalan selama 3 bulan didapatkan

Belum mencapai standar yang ditetapkan yaitu 80%. Diperlukan tindakan perbaikan dengan metode yang lain.

respon time oleh Kepala Instalasi dan pihak manajemen terkait. Membakukan standar waktu mulai dari verifikasi resep, input komputer, penyiapan, double check sampai dengan

Peningkatan kemampuan pegawai farmasi dalam nan resep yang masuk sampai penyiapan obat .

Page 12: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

b. Waktu Tunggu Obat

Okt I

Capaian 98,

Standar 80%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Study ( Analisa data )

Capaian indicator waktu tunggu obat jadi sudah sesuai dengan standar dengan rata

Action

1.

2.

3.

Waktu Tunggu Obat Jadi<30 menit

Okt IOkt

IIOkt III

Okt IV

Okt V

Nov I

Nov II

Nov III

Nov IV

Nov V

Des I

98, 93, 99, 95, 97, 96, 98, 90, 97, 100

80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%

Capaian indicator waktu tunggu obat jadi sudah sesuai dengan standar dengan rata-rata capaian 97.35%.

1. Meningkatkan pengawasan respon time Instalasi dan pihak manajemen terkait.

2. Membakukan standar waktu mulai dari verifikasi resep, input komputer, penyiapan, double check sampai dengan disampaikan ke pasien.

3. Peningkatan kemampuan pegawai farmasi dalam pelayanan resep yang masuk sampai penyiapan obat .

8

menit

Des IDes

IIDes III

Des IV

Des V

97, 95, 100 100 100

80% 80% 80% 80% 80%

Capaian indicator waktu tunggu obat jadi sudah sesuai dengan

respon time oleh Kepala Instalasi dan pihak manajemen terkait. Membakukan standar waktu mulai dari verifikasi resep, input komputer, penyiapan, double check sampai dengan

Peningkatan kemampuan pegawai farmasi dalam ng masuk sampai penyiapan obat .

Page 13: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

IAM 2.

Capaian

Standar Kemenkes

0123456789

101112131415

Study ( Analisa data )

Pada Bulan yaitu lodomer 2 mg

Action

1.

2.

3.

IAM 2. Ketersediaan Obat Antipsikotik

a. Oktober2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920212223

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Pada Bulan Oktober terdapat 1 obat antipsikotik yang kosongyaitu lodomer 2 mg.

1. Memperbaiki sistem pengadaan obat antipsikotik melalui E-Katalog maupun pembelian langsung, terutama yang berkaitan dengan kecepatan pengiriman obat sampai di RS.

2. Penyediaan anggaran yang mencukupi baik APBD maupun BLUD terfokus obat-obat antipsikotik.

3. Meningkatkan MoU dengan Apotek luar yangsama secara cepat dan saling menguntungkan.

9

Ketersediaan Obat Antipsikotik

232425262728293031

1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1

obat antipsikotik yang kosong

Memperbaiki sistem pengadaan obat antipsikotik baik yang Katalog maupun pembelian langsung, terutama

yang berkaitan dengan kecepatan pengiriman obat sampai

Penyediaan anggaran yang mencukupi baik APBD maupun

Meningkatkan MoU dengan Apotek luar yang bisa bekerja sama secara cepat dan saling menguntungkan.

Page 14: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

Capaian

Standar Kemenkes

0123456789

101112131415

Study ( Analisa data )

Pada Bulan yaitu lodomer 2 mg

Action

1.

2.

3.

b. November 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920212223

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Pada Bulan November terdapat 1 obat antipsikotik yang kosongyaitu lodomer 2 mg.

1. Memperbaiki sistem pengadaan obat antipsikotik baik yang melalui E-Katalog maupun pembelian langsung, terutama yang berkaitan dengan kecepatan pengiriman obat sampai di RS.

2. Penyediaan anggaran yang mencukupi baik APBD maupun BLUD terfokus obat-obat antipsikotik.

3. Meningkatkan MoU dengan Apotek luar yang bisa bekesama secara cepat dan saling menguntungkan.

10

232425262728293031

1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1

obat antipsikotik yang kosong

Memperbaiki sistem pengadaan obat antipsikotik baik yang Katalog maupun pembelian langsung, terutama

yang berkaitan dengan kecepatan pengiriman obat sampai

Penyediaan anggaran yang mencukupi baik APBD maupun

Meningkatkan MoU dengan Apotek luar yang bisa bekerja sama secara cepat dan saling menguntungkan.

Page 15: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

Capaian

Standar Kemenkes

0123456789

101112131415

Study ( Analisa data )

Pada Bulan yaitu lodomer 2 mg

Action

1.

2.

3.

c. Desember 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Pada Bulan Desemberterdapat 1 obat antipsikotik yang kosongyaitu lodomer 2 mg.

1. Memperbaiki sistem pengadaan obat antipsikotik baik yang melalui E-Katalog maupun pembelian langsung, terutama yang berkaitan dengan kecepatan pengiriman obat sampai di RS.

2. Penyediaan anggaran yang mencukupi baik APBD maupun BLUD terfokus obat-obat antipsikotik.

3. Meningkatkan MoU dengan Apotek luar yang bisa bekerja sama secara cepat dan saling menguntungkan.

11

222324252627282930

1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1

obat antipsikotik yang kosong

Memperbaiki sistem pengadaan obat antipsikotik baik yang Katalog maupun pembelian langsung, terutama

yang berkaitan dengan kecepatan pengiriman obat sampai

Penyediaan anggaran yang mencukupi baik APBD maupun

Meningkatkan MoU dengan Apotek luar yang bisa bekerja secara cepat dan saling menguntungkan.

Page 16: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

IAM 3. Angka plafon klaim BPJS pasien Skizofrenia kurang

Okt IOkt

II

Capaian 68,0 52,0

Standar 10% 10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Study ( Analisa data )

Ada kecenderungan melebihi dari biaya RS. Dengan titik Minggu

Action

1.

2.

1. Oktober 2018: a. Total Klaim BPJS = b. Total Tarif RS =

2. November 2018a. Total Klaim BPJS = b. Total Tarif RS =

3. Desember 2018a. Total Klaim BPJS = b. Total Tarif RS = a.

Angka plafon klaim BPJS pasien Skizofrenia kurang

dari biaya rumah sakit

Okt Okt III

Okt IV

Okt V

Nov I

Nov II

Nov III

Nov IV

Nov V

Des IDes

56,0 32,0 45,8 45,4 54,5 45,4 45,4 50% 70,5 44,4

10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10%

Ada kecenderungan kenaikan klaim BPJS pasien Skizofrenia yang melebihi dari biaya RS. Dengan titik tertinggi yaitu70.59

inggu pertama bulan Desember 2018 .

1. Berupaya mempertahankan atau menurunkan klaim BPJS pada pasien Skizofrenia yang melampaui biaya RS.

2. Sosialisasi kepada PPA (Profesional Pemberi Asuhan) tentang hasil capaian indikator.

Oktober 2018: Total Klaim BPJS = Rp. 708.499.600 Total Tarif RS = Rp. 748.957.540

November 2018 Total Klaim BPJS = Rp. 635.872.200 Total Tarif RS = Rp. 640.484.669

Desember 2018 Total Klaim BPJS = Rp. 498.425.200 Total Tarif RS = Rp. 510.410.092

12

Angka plafon klaim BPJS pasien Skizofrenia kurang

Des II

Des III

Des IV

Des V

44,4 50% 52,9 41,1

10% 10% 10% 10%

klaim BPJS pasien Skizofrenia yang tertinggi yaitu70.59% pada

Berupaya mempertahankan atau menurunkan klaim BPJS pada pasien Skizofrenia yang melampaui biaya RS. Sosialisasi kepada PPA (Profesional Pemberi Asuhan)

Page 17: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

IASKP 1. Kepatuhan identifikasi pasien

mencocokkan foto pada lembar CPO sebelum memberikan

Okt IOkt

II

Capaian 96, 90,

Standar 100 100

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Study ( Analisa data )

Kepatuhan identifikasi pasienlembar CPO sebelum memberikan obat pada Triwulan I2018 masih di bawah standar kemenkes dengan rata93.33

Action

1.

2.

Kepatuhan identifikasi pasien jiwa

mencocokkan foto pada lembar CPO sebelum memberikan

obat

Okt Okt III

Okt IV

Okt V

Nov I

Nov II

Nov III

Nov IV

Nov V

Des IDes

90, 92, 99, 93, 94, 96, 94, 97, 92, 88,

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Kepatuhan identifikasi pasien jiwa dengan mencocokkan foto pada lembar CPO sebelum memberikan obat pada Triwulan I2018 masih di bawah standar kemenkes dengan rata93.33%

1. Melakukan supervisi secara kontinyu terhadap kepatuhan identifikasi sebelum pemberian obat pada pasien jiwa di setiap ruang rawat inap.

2. Sosialisasi secara berkesinambungan terhadap identifikasi pasien jiwa dengan mencocokkan foto pada lembar CPO sebelum memberikan obat.

13

jiwa dengan

mencocokkan foto pada lembar CPO sebelum memberikan

Des II

Des III

Des IV

Des V

88, 87, 87, 99,

100 100 100 100

jiwa dengan mencocokkan foto pada lembar CPO sebelum memberikan obat pada Triwulan IV tahun 2018 masih di bawah standar kemenkes dengan rata-rata capaian

Melakukan supervisi secara kontinyu terhadap kepatuhan pemberian obat pada pasien jiwa di

Sosialisasi secara berkesinambungan terhadap identifikasi pasien jiwa dengan mencocokkan foto pada lembar CPO

Page 18: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

IASKP 2. Angka verifikasi oleh DPJP setelah komunikasi

Okt IOkt

II

Capaian 100 100

Standar 100 100

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Study ( Analisa data )

Angka verifikasi oleh DPJP setelah komunikasi melalui telpon pada Triwulan Idengan rata

Action

1.2.

3.

Angka verifikasi oleh DPJP setelah komunikasi

melalui telpon

Okt Okt III

Okt IV

Okt V

Nov I

Nov II

Nov III

Nov IV

Nov V

Des IDes

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Angka verifikasi oleh DPJP setelah komunikasi melalui telpon pada Triwulan IV tahun 20118 sudah sesuaidengan rata-rata capaian 100%

1. Mempertahankan capaian. 2. Meningkatkan knowledge dan

keselamatan pasien dengan melakukan pelatihan safety atau mengirim staf untuk mengikuti pelatihan eksternal.

3. Melakukan supervise atau monitoring terhadapkepatuhan verifikasi oleh DPJP baik dari Kepala Bidang, Kepala Instalasi, maupun Kepala Ruang.

14

Angka verifikasi oleh DPJP setelah komunikasi

Des II

Des III

Des IV

Des V

100 100 100 100

100 100 100 100

Angka verifikasi oleh DPJP setelah komunikasi melalui telpon sudah sesuai standar kemenkes

dan awareness tentang keselamatan pasien dengan melakukan pelatihan patient

atau mengirim staf untuk mengikuti pelatihan

Melakukan supervise atau monitoring terhadapkepatuhan verifikasi oleh DPJP baik dari Kepala Bidang, Kepala

Page 19: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

15

IASKP 3. Ketepatan pelabelan obat High Alert

Juli I Juli II Juli III Juli IV Juli V Agust I Agust II

Agust III

Agust IV

Agust V

Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat

Sept I Sept II Sept III Sept IV Sept V Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat

Study ( Analisa data )

Pada triwulan IV tahun 2018 pelabelan obat high alert sudah tepat.

Action

1. Sosialisasi ulang SOP penyimpanan dan pemberian Label pada obat dan elektrolit konsentrat High Alert

2. Supervisi oleh kepala Instalasi Farmasi atau kepala ruang Farmasi.

3. Supervisi oleh Komite Mutu dan Komite Keselamatan Pasien RS.

4. Ronde Keselamatan ke Ins. Farmasi

Page 20: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

IASKP

Okt I

Capaian 87,

Standar 100

Benchmarking 77%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Study ( Analisa data )

Rata2018 yaitu

Action

1.

2.

3.

IASKP 4. Kepatuhan cuci tangan

Okt Okt II

Okt III

Okt IV

Okt V

Nov I

Nov II

Nov III

Nov IV

Nov V

Des I

87, 87, 87, 87, 87, 87, 87, 87, 87, 86,

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

77% 77% 77% 77% 77% 77% 77% 77% 77% 77% 77%

Rata-rata angka kepatuhan cuci tangan pada Triwulan I2018 yaitu 87.34%.

1. Supervisi secara terus menerus terhadapa kepatuhan cuci tangan di setiap unit rawat inap.

2. Monitoring dan evaluasi terhadap kepatuhan cuci tangan di tiap-tiap unit.

3. Melakukan sosialisasi secara berkesinambungan tentang 5 moment cuci tangan dan langkah-langkah cuci tangan yang benar.

16

Des II

Des III

Des IV

Des V

86, 86, 86, 86,

100 100 100 100

77% 77% 77% 77%

pada Triwulan IV tahun

Supervisi secara terus menerus terhadapa kepatuhan cuci

Monitoring dan evaluasi terhadap kepatuhan cuci tangan di

berkesinambungan tentang 5 langkah cuci tangan yang

Page 21: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

IASKP 5.Kelengkapan Assesmen ri

Okt I

Capaian 97,

Standar 100

Benchmarking 100

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Study ( Analisa data )

Ratainap

Action

1.2.

Kelengkapan Assesmen risiko jatuh setiap pasien

rawat inap

Okt Okt II

Okt III

Okt IV

Okt V

Nov I

Nov II

Nov III

Nov IV

Nov V

Des I

95, 95% 86, 83% 97, 95, 95, 86, 83, 91,

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Rata-rata capaian kelengkapan asesmen risiko jatuh pasien rawat inap pada Triwulan IV Tahun 2018 yaitu 91.44

1. Mempertahankan capain 2. Terus melakukan monitoring terhadap kelengkapan

pengisian asesmen risiko jatuh di setiap unit rawat inap.

17

siko jatuh setiap pasien

Des II

Des III

Des IV

Des V

94, 92, 88, 88,

100 100 100 100

100 100 100 100

rata capaian kelengkapan asesmen risiko jatuh pasien rawat 91.44%

Terus melakukan monitoring terhadap kelengkapan pengisian asesmen risiko jatuh di setiap unit rawat inap.

Page 22: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

IASKP 6.Kelengkapan Assesmen r

Okt I

Capaian 97,

Standar 100

Benchmarking 100

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Study ( Analisa data )

Ratainap

Action

1.2.

.Kelengkapan Assesmen risiko lari

Okt Okt II

Okt III

Okt IV

Okt V

Nov I

Nov II

Nov III

Nov IV

Nov V

Des I

95, 95% 86, 83% 97, 95, 95, 86, 83, 91,

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Rata-rata capaian kelengkapan asesmen risiko lari pasien rawat inap pada Triwulan IV tahun 2018 yaitu 91.44

1. Mempertahankan capain 2. Terus melakukan monitoring terhadap kelengkapan

pengisian asesmen risiko lari di setiap unit rawat inap.

18

siko lari

Des II

Des III

Des IV

Des V

94, 92, 88, 88,

100 100 100 100

100 100 100 100

rata capaian kelengkapan asesmen risiko lari pasien rawat 91.44%

Terus melakukan monitoring terhadap kelengkapan di setiap unit rawat inap.

Page 23: LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK …ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/Grafik... · komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang

19

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Upaya peningkatan mutu yang dilakukan di RSJD Dr. RM Soedjarwadi saat ini

sudah mendapatkan dukungan maksimal dari pimpinan/ direktur. Seluruh

staf/pelaksana juga memberikan kerjasama dan kontribusi yang baik. Akan tetapi

masih butuh koordinasi dan tata kelola yang baik dalam sistematika kerjanya.

Kedisiplinan dalam waktu pelaporan Mutu juga harus ditingkatkan. Kompetensi

dan pengetahuan seluruh anggota Komite Mutu dan Champion Mutu tentang upaya

peningkatan mutu harus selalu diupdate dan dilaksanakan.

B. Saran

1. Memaksimalkan pertemuan rutin Komite Mutu sebagai upaya sosialisasi

seluruh program peningkatan mutu kepada kepala unit maupun Champion

Mutu 2. Mengikuti pelatihan upaya peningkatan mutu baik bagi Komite Mutu maupun

seluruh Champion Mutu 3. Penataan dan pendistribusian ulang seluruh dokumen PMKP yang berupa

Program, Panduan, dan SOP sehingga setiap pegawai lebih memahami upaya

peningkatan mutu di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi 4. Mengoptimalkan upaya validasi data mutu sehingga data mutu yang

ditampilkan benar-benar bisa dipertanggung jawabkan kepada public 5. Mengadakan pertemuan/forum mutu dengan komite/Komite Mutu dari

Rumah Sakit sejenis sehingga menjadi sarana Benchmarking dan bertukar

informasi tentang upaya peningkatan mutu di Rumah Sakit masing-masing 6. Sosialisasi ulang program upaya peningkatan mutu kepada seluruh aparatur

RSJD Dr. RM. Soedjarwadi.