laporan akhir tahunuilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/b07fb6ec207...mengemukakan bahwa:...
TRANSCRIPT
1
LAPORAN AKHIR TAHUN
PENELITIAN PRODUK TERAPAN
PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN LATIHAN JUGGLING UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGGIRING DALAM
PERMAINAN SEPAKBOLA
Tahun ke 1 dari Rencana 2 Tahun
Dr. Saifuddin, M.Pd / NIDN. 0005055804 (Ketua Tim Pengusul)
Dr. Nyak Amir, M,Pd / NIDN. 0025117401 (Anggota Tim Pengusul)
Dibiayai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Sesuai dengan Kontrak Penelitian
Nomor: 105/SP2H/LT/DPRM/IV/2017 tanggal 3 April 2017 dan
Addendum Kontrak Nomor: 105/ADD/SP2HL/LT/DPRM/VIII/2017
tanggal 21 Agustus 2017
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
OKTOBER 2017
Kata Kunci : Pengaruh, Juggling, Pemain Usia 10-12 tahun.
Masalah utama dalam latihan keterampilan sepakbola hingga saat ini belum
efektifnya bentuk latihan keterampilan teknik dasar, khususnya pelaksanaan proses
latihan menggiring bola. Kondisi ini disebabkan terbatasnya kemampuan pelatih dan
minimnya metode latihan yang efektif untuk meningkatkan keterampilan dasar
bermain sepakbola khususnya menggiring untuk pemain usia dini. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengembangkan bentuk latihan Juggling yang praktis
dan variatif, selanjutnya mengetahui pengaruh latihan Juggling trhadap hasil
ketrampilan menggiring. Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan
dan Quasi Eksperiment. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Pemain Sekolah
Sepakbola Real Madrid Foundation Usia 10-12 tahun yang berjumlah 20 orang..
Sedangkan rancangan penelitian meliputi observasi, potensi masalah, desain teori,
desain produk, validasi ahli, revisi desain, ujicoba produk, revisi produk, produk
dihasilkan dan pengujian hasil produk. Data yang telah dikumpulkan kemudian
dianalisis untuk mengetahui validitas dan reabilitas bentuk latihan selanjutnya
mencari rata-rata, standar deviasi dan uji t. Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa bentuk latihan juggling untuk pemain usia
10-12 tahun merupakan bentuk latihan yang valid dan memiliki tingkat kesahihan
yang tinggi dengan perolehan poin indeks skor validitas rata-rata 0,965, sehingga
dapat digunakan sebagai bentuk latihan dan memiliki tingkat kehandalan yang tinggi
dengan perolehan indeks skor reabilitas 0,780.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling banyak
digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Demikian juga di
Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh
semua lapisan masyarakat baik dari tingkat daerah, nasional, dan internasional, dari
usia anak-anak, dewasa hingga orang tua, mereka senang memainkan sendiri atau
sebagai penonton. Dewasa ini permainan sepakbola tidak sekedar dilakukan untuk
tujuan rekreasi dan pengisi waktu luang akan tetapi dituntut suatu prestasi yang
optimal. Prestasi yang tinggi hanya dapat dicapai dengan latihan-latihan yang
direncanakan dengan sistematis dan dilakukan secara terus-menerus, dengan
demikian peran dari seorang pelatih sangat penting untuk mengawasi dan
memberikan metode latihan yang tepat.
Memperoleh prestasi yang baik dalam permainan sepakbola tentu saja harus
didukung oleh penguasaan teknik dasar sepakbola. Dalam rangka usaha untuk
meningkatkan prestasi maksimal pada cabang olahraga yang ditekuni, seorang atlet
perlu sekali memperhatikan faktor-faktor penentunya. Faktor-faktor penentu dapat
disebutkan ada tiga faktor penting yaitu: 1) kondisi fisik atau tingkat kesegaran
jasmani, 2) ketepatan teknik atau ketrampilan yang dimiliki, dan 3) masalah-masalah
lingkungan (Sajoto, 1988: 2). Selanjutnya Bompa (1983:43) bahwa: “ada 4 aspek
utama yang perlu dipersiapkan dalam proses pelatihan keterampilan olahraga yaitu
meliputi; (1) persiapan fisik, (2)persiapan teknik, (3) persiapan taktik, dan (4)
persiapan psikologis” pendapat tersebut sejalan dengan pernyataan Harsono
(1988:100) yang mengatakan bahwa; ada empat aspek penting yang perlu dilatih
dalam meningkatkan ketrampilan cabang olahraga yaitu (1) aspek fisik, (2) aspek
teknik, (3) aspek taktik (4) aspek mental‟. Keempat aspek ini memiliki kedudukan
yang sama penting meskipun memuliki persentase yang berbeda-beda sesuai dengan
kondisi dan tingkat kemampuan masing-masing individu. Hal senada juga di
ungkapkan Sneyer, (1988:10) “Seorang pemain sepakbola yang bermutu jelas
membutuhkan beberapa kemampuan, diantaranya adalah fisik dan teknik. Menurut
Sucipto (2000:17) teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah
menendang (kicking), menghentikan (stoping), menggiring (dribbling), menyundul
(heading), merampas (tackling), lemparan kedalam (throw-in), dan menjaga gawang
(goal keeping). Salah satu teknik dasar yang sangat berpengaruh dalam permainan
sepak bola adalah meggiring bola, Soedjono (2008:2) mengemukakan bahwa:
„Menggiring bola merupakan salah satu teknik dasar yang harus di kuasai oleh
seorang pemain sepakbola, karena menggiring bola merupakan kunci dasar dalam
bermain Sepakbola‟. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Sarumpaet (1992:3)
bahwa: “Menggiring bola adalah suatu usaha untuk menyentuh bola secara pelan-
pelan dengan menggunakan kaki bagian dalam maupun luar kaki. Menggiring bola
dapat dilakukan apabila lapangan yang berada di depan pemain yang menguasai bola
dalam keadaan kosong atau tidak dijaga oleh pemain bertahan. Masalah menggiring
bola dalam permainan sepakbola itu sangat dibutuhkan pada keadaan atau kondisi
melewati hadangan lawan ataupun bila seorang pemain penyerang ingin menendang
kearah gawang lawan, maka pemain tersebut harus mampu menggiring bola untuk
dapat melawati hadagan lawan.
Masalah utama dalam proses latihan keterampilan bermain sepakbola yang
meliputi keterampilan teknik dasar, Yusuf (1985:45) mengemukakan; “Salah satu
kelemahan yang masih terlihat pada pemain-pemain kita diantaranya dalam hal
keterampilan, sehingga tidak jarang permainan cepat terhambat dan kesempatan
mencetak gol terbuang sia-sia”. Kondisi kualitas latihan keterampilan bermain
sepakbola yang memprihatinkan di sekolah sepakbola juga telah dikemukakan dan
ditelaah dalam berbagai forum oleh beberapa pengamat olahraga. Ada beberapa
faktor penyebab dari lemahnya kualitas tersebut adalah terbatasnya kemampuan
pelatih dan sumber-sumber yang telah digunakan untuk mendukung proses latihan.
Juggling merupakan salah satu teknik memainkan bola dengan seluruh
anggota tubuh kecuali tangan dan bola tidak jatuh ke tanah. Melakukan Juggling
adalah cara yang sangat bagus untuk mengembang kan reaksi yang cepat, kontrol
bola dan meningkatkan kosentrasi yang diperlukan agar bisa berperan dengan baik di
dalam permainan. Mielke (2007:9). Juggling adalah teknik menimang-nimang bola
dengan menggunakan kaki, dada, kepala dan paha. Menimang bola itu dilakukan
bukan sekali dua kali tapi terus menerus dengan catatan tidak sampai menyentuh
tanah. Latihan ini berfungsi untuk melatih penguasaan bola, diantara macam
penguasaan bola adalah dribbling, control dan passing. Mielke (2007:9)
mengemukakan bahwa: “tidak seorangpun yang bisa menjadi seorang penimang bola
(juggler) andal tanpa meluangkan banyak waktu untuk melatih keterampilan ini”.
Pendapat diatas memberikan gambaran bahwa latihan juggling sangat sesuai dan
tepat untuk meningkatkan keterampilan menggiring untuk pemain usia dini.
Sekolah Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh adalah salah satu sekolah
sepakbola yang memiliki tujuan memberikan pendidikan dan pelatihan sepakbola
untuk meningkatkan pengembangan individu secara komprehensif, yakni
peningkatkan kapabilitas fisik, keterampilan sepakbola, dan mengintegrasikan nilai-
nilai fundamental seperti solidaritas, respek, konsep diri, fair play, persahabatan,
disiplin dan kerja keras sebagai nilai dasar yang dimiliki anak dalam kehidupan
sehari-hari. Dari pengamatan penulis saat tim usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola
Real Madrid Foundation Aceh mengikuti kejuaraan Danone Nations Cup tahun 2015
belum mampu menjuarai avents tersebut dan pada tahun 2015 hanya mampu meraih
juara III di tingkat Kota Banda Aceh. Hal ini disebabkan beberapa kendala yang
dihadapi oleh para pemain dan pelatih, diantaranya metode latihan yang belum
efektif dan penguasaan teknik dasar bermain sepakbola khususnya menggiring yang
masih kurang. Dengan adanya kelemahan tersebut, perlu adanya pengembangan
bentuk latihan teknik dasar bermain sepakbola yang sesuai dengan kebutuhan
pemain.
1.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang akan dicapai, maka tujuan pelaksanaan
penelitian ini adalah: Untuk mengembangkan dan menerapkan latihan menggiring
berbentuk juggling untuk meningkatkan keterampilan menggiring permainan
sepakbola pada pemain Sekolah Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh.
1.3 Urgensi (Keutamaan) Penelitian
Hal ini mengingat metode bermain sepakbola yang digunakan belum efektif
dan penguasaan teknik dasar bermain sepakbola khususnya menggiring yang masih
kurang. Maka perlu adanya pengembangan bentuk latihan teknik menggiring
bermain sepakbola yang sesuai dengan kebutuhan siswa sekolah sepakbola
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hakikat Pengembangan
Pengembangan merupakan suatu cara dan usaha seseorang untuk bisa
merubah sesuatu ke arah yang lebih baik. Pengembangan sangat diperlukan dalam
berbagai bidang salah satunya dalam bidang olahraga. Pengembangan sangat
diperlukan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan olahraga salah satunya yaitu mampu
menciptakan sumber daya manusia yang produktif dan berprestasi. Oleh karenanya
sangat penting sekali untuk untuk mengetahui mengenai konsep dasar mengenai
pengertian perkembangan menurut para ahli. Kasiram (1983:23) memandang
perkembangan adalah sebagai makna adanya permunculan sifat-sifat baru yang
berbeda dari sebelumnya, dalam hal ini adalah perkembangan itu adalah sebuah
proses yang di lalui oleh seorang individu dalam menyempurnakan sifat-sifat
sebelumnya yang mana ini mendapatkan faktor dari pengalaman dari berbagai faktor
yang dialami oleh manusia. Dimana faktor tersebut bisa datanya dari luar dan juga
bisa datang dari dalam diri seseorang. Kamus Besar Bahasa Indonesia karya
Poerwadarminta (2002:473), bahwa pengembangan adalah perbuatan menjadikan
bertambah, berubah sempurna pikiran, pegetahuan dan sebagainya.
Menurut Gay (1990:96) pengembangan adalah suatu usaha untuk
mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan di sekolah. Sedangkan
Borg and Gall (1989:772) pengembangan merupakan suatu cara dan usaha seseorang
untuk bisa merubah sesuatu ke arah yang lebih baik. Pengembangan diperlukan
dalam berbagai bidang dan salah satunya adalah dalam bidang pendidikan dan
pelatihan. Pengembangan sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pelatihan dalam
menggapai prestasi. Pengembangan bentuk latihan dapat menciptakan suasana baru
bagi atlet dalam proses latihan sehingga atlet termotivasi dalam mengikuti latihan.
Pengembangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan
penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk
tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk
menguji keefektifan produk tersebut sehingga metode yang digunakan adalah metode
penelitian dan pengembangan.
Berdasarkan kutipan tersebut dikatakan bahwa pengembangan merupakan
suatu proses perubahan perbuatan yang bertujuan untuk menghasilkan sesuatu secara
efektif. Penelitian pengembangan merupakan suatu kemampuan dan keahlian
seorang guru atau pelatih dalam menciptakan dan menghasilkan produk baru serta
menguji keefektifan produk tersebut.
2.2. Hakikat Permainan Sepakbola
Sepakbola adalah salah satu permainan beregu yang digemari oleh
masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Saifuddin (2001;26)
menyebutkan “Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang dimainkan secara
sederhana di lapangan rumput yang berbentuk empat persegi panjang oleh dua regu,
masing-masing regu beranggotakan 11 orang pemain, ditandai dua buah gawang dan
memakai sebuah bola dengan tujuan memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke
gawang lawan dan berusaha agar tidak kebobolan gawang sendiri‟. Selanjutnya
Soedjono (1985:16) mengemukakan: “sepakbola adalah permainan beregu, oleh
karena itu, kerjasama regu merupakan tuntutan permainan sepakbola yang harus
dipenuhi oleh setiap kesebelasan yang mengiginkan kemenangan.
Menurut Sneyers (1990:3) mengatakan bahwa “Prinsip dalam sepakbola
sederhana sekali yaitu membuat gol dan mencegah sampai jangan lawan berbuat
sama terhadap gawang sendiri”. Pendapat lain dikemukakan Tarigan (2001:2) bahwa,
“Sepakbola adalah pemecahan masalah, bagaimana memperagakan sebuah teknik
yang serasi, ditinjau dari posisi lawan dan kawan. Pengetahuan tentang taktik dan
strategi bermain sepakbola sangat penting”. Pendapat lain juga dikemukakan
Soekatamsi (1988:12) bahwa: “Semua pemain sepakbola harus menguasai teknik
dasar dan keterampilan bermain sepakbola, karena orang akan menilai sampai mana
teknik dan keterampilan para pemain dalam hal menendang bola, memberikan bola,
menyundul bola menembak bola kegawang lawan untuk mencetak gol”.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa permainan sepakbola merupakan permainan yang dimainkan
oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas (11) orang pemain, yang
lazim disebut kesebelasan. Tujuan masing-masing regu atau kesebelasan adalah
berusaha memasukan bola sebanyak-banyaknya kedalam gawang lawan dan
mempertahankan gawang sendiri agar tidak kemasukan. Dalam permainan sepakbola
para pemain dituntut untuk dapat menerapkan berbagai teknik ke dalam pola taktik
dan strategi serta kerja sama tim yang kompak agar dapat memperoleh kemenangan.
Dengan demikian teknik dasar merupakan hal paling utama yang harus dimiliki oleh
setiap pemain sepakbola, maka harus di latih sejak usia dini.
2.3. Pengertian Latihan
Latihan fisik, taktik dan psikis untuk meningkatkan prestasi olahraga, tidak
dapat dicapai dalam waktu yang pendek. Oleh karena itu perlu adanya pembagian
masa-masa latihan. Dalam satu tahun pembagian masa latihan dalam program latihan
berbeda-beda, tergantung pelatih. Menurut Sukarno (1985 : 7) latihan adalah suatu
proses penyempurnaan atau pendewasaan atlet secara sadar mencapai mutu prestasi
maksimal dengan diberi beban-beban fisik dan mental secara teratur, terarah,
meningkat dan berulang-ulang. Latihan menurut Sukadiyanto (2005: 5-6) adalah:
Suatu proses penyempurnaan kemampuan berolahraga yang berisikan materi
teoridan praktek menggunakan metode dan aturan pelaksanaan dengan
pendekatan ilmiah, memakai prinsip pendidikan yang terencana danteratur
sehingga tujuan latihan dapat tercapai pada waktunya. Dalam susunan latihan
satu kali pertemuan berisikan antara lain “(1) pembukaan dan pengantar
latihan, (2) pemanasan (warming up), (3) latihan inti, (4) latihan tambahan
(suplemen), dan (5) pendinginan (cooling down)”.
Selanjutnya Irianto (2002:11-12) menjelaskan latihan adalah proses pelatihan
dilaksanaan secara teratur, terencana, menggunakan pola dan sistem tertentu, metodis
serta berulang seperti gerakan yang semula sukar dilakukan, kurang koordinatif
menjadi semakin mudah, otomatif dan reflektif sehingga gerak menjadi lebih efisien
dan itu harusdikerjakan berkali-kali.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa atlet dianjurkan untuk berlatih
paling sedikit tiga kali dalam satu minggu. Dalam menentukan frekuensi latihan,
benar-benar memperhatikan batas kemampuan seseorang. Bagaimanapun juga tubuh
seseorang tidak dapat beradaptasi lebih cepat dari batas kemampuannya. Apabila
frekuensi latihan diberikan dengan berlebihan akibatnya bukan percepatan kenaikan
kapasitas endurancenya yang dicapai, tetapi dapat mengakibatkan sakit yang
berkepanjangan.
2.4. Pengertian Juggling
Juggling adalah sebuah keterampilan dalam memainkan bola dengan cara
menimang-nimang baik dengan kaki maupun dengan bagian tubuh lain kecuali
tangan. Istilah juggling dalam sepak bola merujuk pada aktifitas menendang-nendang
bola ke atas atau menyundul-nyundul bola berulang-ulang ke atas.Yang palingpokok
adalah bola harus dijaga sedemikian rupa sehingga jangan sampai jatuh tanah.
(http;//duniabola. Net November 2010).
Dalam kamus dwibahasa Inggris-Indonesia juggling atau juggle artinya adalah
“menyulap”, bermain sulap dengan bola .Kamus Webster juggle bermakna
melakukan trik, orang yang melakukan trik disebut juggler. Etimologinya adalah
jogelour (Inggris pertengahan) atau joculator dalam bahasa latin. Dalam
perkembangannya dari masa kemasa teknik sepak bola juga semakin berkembang
mulai teknik passing, control, dribble dan shooting.Kreasi-kreasi perkembangan dari
teknik yang biasa menjadi teknik baru ini bertujuan untuk menciptakan keindahan
dalam permainan sepak bola. Keindahan sepak bola ini terinspirasi dari Brazil, para
pemain profesional maupun amatir di sana terus melakukan percobaan demi
percobaan demi menghasilkan teknik yang baru. Dari percobaan inilah muncul
gebrakan baru dari olahraga sepak bola yaitu freestyle soccer. (http;//duniabola. Net
November 2010)
Freestyle soccer adalah perpaduan antara permainan sepak bola dengan
keindahan. Dalam “one man show” seseorang freestyler menjelaskan trik dasar
freestyle ada 3 yaitu : (1) Juggling adalah memantulkan bola menggunakan kaki atau
kepala berulang kali, salah satu trik dalam juggling yang terkenal dinamakan
“arround the word” (ATW). Arround the word adalah teknik memutar kaki
melingkar mengitari bola ketika bola terpantul di udara. (2) Controling adalah
mengontrol bola agar tetap menempel pada kaki, punggung dan kepala. (3) Passing
adalah memberikan atau mengumpan bola kepada teman setim.
2.5. Pengertian Menggiring bola
Menggiring bola atau dribbling merupakan salah satu teknik dasar bermain
sepakbola yang cukup menarik dan disenangi oleh pemain sepakbola. Seperti
dikemukakan oleh Saifuddin (2001:31) bahwa, “menggiring merupakan suatu teknik
memainkan bola yang dilakukan dengan cara menguasai bola yang bergulir secara
terus menerus diatas lapangan dengan tetap dilindungi, menggiring bola merupakan
bagian dari keterampilan dasar bermain sepakbola, sehingga keterampilan ini perlu
dikuasai oleh setiap pemain”. Scheunemann (2005:47) bahwa, “Bagian dari
sepakbola yang mungkin paling disenangi pemain Indonesia bahkan dunia adalah
menggiring bola”. Karena dengan menggiring bola melewati lawan pemain tersebut
akan terlihat menonjol dibandingkan pemain lain. Sedangkan pengertian menggiring
bola menurut Sardjono (1989:7) bahwa, “Menggiring bola diartikan menggulirkan
bola terus menerus di tanah sambil berlari”. Selanjutnya Soekatamsi (1988:158)
bahwa, “Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan bagian kaki
mendorong bola agar bergulir terus-menerus diatastanah. Menggiring bola hanya
dilakukan pada saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan‟.
Berdasarkan pengertian menggiring bola yang dikemukakan para ahli
tersebut dapat disimpulkan bahwa, menggiring bola merupakan usaha pemain
sepakbola untuk menggulirkan bola secara terus-menerus di atas lapangan untuk
membawa bola dari satu titik ke titik yang lain sambil berlari bertujuan untuk
menahan bola dan menghindari lawan dengan bola tetap dalam penguasaannya.
Untuk mempertahankan bola, maka seorang pemain harus mampu melakukan
improvisasi atau bergerak merubah arah dan kecepatannya. Hal ini dimaksud kan
untuk mengecoh lawan agar dapat lolos dari hadangan lawan. Kemampuan seorang
pemain menggiring bola dengan kecepatan berubah-ubaharah akan menyulitkan
lawan untuk menghadangnya, sehingga akan mampu menyelesaikan bola dengan
tepat sesuai dengan keinginannya.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Pendekatan penelitian
Penelitian ini menggunakan metode pengembangan dan eksperimen, yang
bertujuan mengembangkan suatu model latihan Juggling untuk anak usia 10-12
tahun, lalu memberi perlakuan terhadap variabel untuk mengetahui pengaruh dari
sebuah produk latihan. Sugiyono (2012:297) menjelaskan bahwa, penelitian dan
pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Arikunto (1991:34)
menerangkan bahwa: penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang bermaksud
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh suatu treatment terhadap terhadap variabel
lainnya”. Selanjutnya Dwiyogo (2004:6) mengatakan dalam setiap pengembangan
dapat memilih dan menemukan langkah yang paling tepat bagi penelitiannya
berdasarkan kondisi dan kendala yang dihadapi.
3.2. Rancangan Penelitian
Adapun rancangan dan kerangka kerja penelitian tahun pertama penelitian ini
sebagai berikut.
Observasi Potensi dan
masalah
Desain
Produk
Desain
Teori
Validasi
AhliTeori
Revisi
desain
Ujicoba
Produk
Revisi
Produk
Gambar 3.1 Skema langkah Metode Research & Development.
Sugiyono (2012:298)
Setelah diperoleh bentuk latihan juggling, selanjutnya bentuk latihan juggling
diterapkan untuk melihat peningkatan kemampuan menggiring dalam permainan
sepakbola. Sampel dites awal menggiring lalu diberikan perlakuan bentuk latihan
juggling hasil dari produk pengembangan kemudian dites akhir untuk menemukan
pengaruh latihan juggling untuk peningkatan kemampuan menggiring.
Adapun rancangan dan kerangka kerja tahun kedua penelitian ini sebagai
berikut.
Gambar 3.2 Skema langkah-langkah metode Eksperimen
One Group Pretest dan Posttest Design” (Suryabrata, 1994:55)
3.4 Subjek Penelitian
Sumber data yang dapat memberikan kejelasan mengenai permasalahan yang
akan dikaji dalam penelitian ini yang dijadikan subjek hanyalah sumber daya yang
dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai beberapa peristiwa, tentang
berbagai bentuk latihan menggiring pada sekolah. Arikunto, (2006:130)
menyebutkan “Subjek penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi objek
penelitian” Berdasarkan kutipan di atas maka yang menjadi subjek dalam penelitian
ini adalah seluruh pemain sekolah Sepakbola Real Madrid Foundation Usia 10-12
tahun yang berjumlah 20 orang sebagai subjek uji coba produk dan penerapan
produk.
3.4. Teknik Pengumpulan data
1. Observasi
Tes awal
menggirin
g
Perlakuan
Juggling
Tes akhir
menggirin
g
Hasil latihan
Produk yang di
hasilkan
Validasi dan
Pengumpulan
data
Revisi
Produk
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan
latihan juggling pada pemain usia 10-12 tahun di SSB Real Madrid Foundation
Aceh, untuk mengambil keputusan mengenai kriteria bentuk latihan untuk
menentukan produk yang akan dikembangkan berupa bentuk latihan juggling untuk
pemain usia 10-12 tahun di SSB Real Madrid Foundation Aceh.
2. Validasi Ahli
Bentuk latihan yang dihasilkan setelah melalui proses desain. Produk terse-
but divalidasikan oleh para hli yang sesuai dengan bidang penelitian. Untuk
memvalidasi produk yang dihasilkan, dilibatkan 3 orang ahli pembelajaran dan
pelatihan sepakbola yang berasal dari dosen dan pelatih sepakbola.
Validasi dilakukan dengan cara memberikan draf produk bentuk latihan
juggling dengan disertai lembar evaluasi untuk ahli. Lembar evaluasi berupa
kuisioner yang berisi aspek kualitas bentuk latihan dan saran serta komentar dari ahli.
Hasil evaluasi berupa nilai untuk aspek kualitas bentuk latihan dengan menggunakan
skala likert 1-5.
3. Ujicoba Produk
Setelah produk divalidasikan oleh para ahli selanjutnya bentuk latihan
juggling diujicobakan langsung pada pemain, masukan yang berupa saran dan
komentar para ahli pada produk bentuk latihan Juggling sangat diperlukan untuk
revisi dan perbaikan hingga memperoleh hasil bentuk latihan juggling yang baik.
4. Pre test dan Post test
Hasil bentuk latihan juggling yang telah divalidasi oleh ahli kemudian
dilakukan Tes awal untuk melihat kemampuan awal menggiring pemain, selanjutnya
sampel diberikan perlakuan bentuk latihan juggling selama 1 tahun, setelah masa
perlakuan untuk latihan, subjek dites akhir dengan menggiring bola dan tes akhir
melihat pengaruh latihan juggling terhadap peningkatan kemampuan menggiring
dalam permainan sepakbola. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh
sebagaiberikut:
a. Tes Awal (Pre Test): Tes Menggiring Bola
b. Pemberian Program Latihan selama 1 tahun: Latihan Juggling
c. Tes Akhir (Post Test): Tes Menggiring Bola
3.6. Teknik Analisis Data
1. Untuk melihat validitas dan reabilitas data hasil Validasi bentuk pengembangan
latihan Juggling diolah menggunakan program SPSS.
2. Selanjutnya untuk melihat pengaruh bentuk latihan juggling terhadap kemampuan
menggiring bola, data yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran yang
dilakukan terhadap 20 orang sampel diolah dan dianalisis dengan rumus-rumus
statistik. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menghitung Rata-rata
∑
Keterangan:
X : Rata-rata yang dicari
∑X : Jumlah Sekor X
N : Jumlah sampel
b. Perhitungan Standar Deviasi
Menurut jhonson (1991:18) untuk menghitung standar Deviasi dapat
digunakan Rumus:
√ (∑ ) (∑ )
( )
Keterangan:
SD : Standar Deviasi
: jumlah sekor X kali X
: jumlah sekor X
: Jumlah Sampel penelitian
c. Uji Beda Dua Rata-Rata (T.Tes) yang dikemukakan oleh Isparjaji (1989 : 57)
sebagi berikut :
t =
)1(
)( 2
2
21
nn
N
DD
XX
keterangan : t = Beda rata-rata yang dihitung
=Beda skor pertama dengan skor kedua dikuadratkan
= Beda skor pertama dengan skor kedua
N = Jumlah sample
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
1. Validitas Butir Bentuk Latihan Juggling pemain usia 10-12 Sekolah
Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh
Hasil perhitungan uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kehandalan atau keabsahan suatu alat ukur penelitian Arikunto, (1995: 63-69
dalam Ridwan, 2010:109). Validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan suatu
butir-butir dalam satu daftar konstruk item pernyataan dalam mendefinisikan suatu
variabel Nugroho, (2005:67). Hasil perhitungan validitas item dengan menggunakan
program Statistical Package for Social Sciense, (SPSS 17.0) kesahihan butir
didasarkan padat pendapat sugiyono, (2012:16) yaitu: 0.30 bahwa tingkat kesahihan
suatu alat ukur berada diatas 0.030 sehingga suatu instrumen tersebut dikatakan
valid, proses uji coba bentuk latihan Juggling pemain Sekolah Sepakbola Real
Madrid Foundation Aceh usia 10-12 tahun sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Pengembangan Bentuk latihan Juggling Tanpa bola
No No
Item
Item P Status
1 1 Bentuk Latihan juggling tanpa bola
dapat memudahkan pemain dalam
melakukan juggling dan
meningkatkan kelincahan kaki.
.996 .000 Sahih
2 2 Dalam melakukan gerakan sendi
dapat bergerak aktif
.996 .000 Sahih
3 3 Kenyamanan sendi kaki dalam .577 .000 Sahih
2DD
melakukan gerakan
4 4 Bentuk latihan yang dikembangkan
tidak mengganggu pergerakan sendi
dan otot.
α .000 Tidak
Sahih
5 5 Bentuk latihan yang dikembangkan
mudah dilakukan oleh anak usia 10-
12 tahun.
α .000 Tidak
Sahih
6 6 Kesesuain waktu yang telah
ditentukan dengan teori yang
digunakan
.577 .000 Sahih
7 7 Waktu yang dilakukan dalam latihan
tidak melelahkan anak-anak
.996 .000 Sahih
8 8 Kecocokan bentuk latihan yang
dikembangkan sesuai dengan cabang
olahraga sepak bola.
.996 .000 Sahih
9 9 Bentuk latihan yang kembangkan
meningkatkan keaktifan pemain
dalam bergerak.
.419 .000 Sahih
10 10 Bentuk latihan ini dapat memudahkan
pemain dalam melakukan juggling
dan meningkatkan kelincahan
gerakan kaki pemain dalam
melakukan gerakan juggling bola.
.996 .000 Sahih
11 11 Tahapan bentuk latihan yang disusun
dari yang termudah ke yang sulit.
.419 .000 Sahih
12 12 Kesesuaian alat dan fasilitas yang
digunakan dalam bentuk latihan
sesuai untuk anak-anak.
.577 .000 Sahih
13 13 Bentuk latihan yang dikembangkan
dapat diberikan/tepat untuk pemain
sepak bola
.996 .000 Sahih
14 14 Bentuk latihan ini menarik dimainkan
oleh anak-anak usia 10-12 tahun.
.577 .000 Sahih
15 15 Uraian isi bentuk latihan
menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti
.577 .000 Sahih
16 16 Kejelasan petunjuk gambar dan
pelaksanaan bentuk latihan yang
dikembangkan mudah dipahami
.419 .000 Sahih
17 17 Bentuk latihan ini aman dilakukan
oleh pemain sepakbola usia 10-12
tahun
.577 .000 Sahih
Bentuk latihan yang pertama juggling tanpa terdiri atas tujuh belas butir
pernyataan, setelah dilakukan pengujian validitas ternyata butir pernyataan yang
sahih hanya lima belas butir pernyataan. Kesahihan butir pernyataan didasarkan atas
ketentuan diatas 0.030. Maka hanya lima belas butir pernyataan yang layak diikutkan
dalam alat ukur penelitian yaitu pernyataan nomor satu, dua, tiga, ,enam, tujuh,
delapan, sembilan, seuluh, sebelas, dua belas, tigabelas, empat belas lima belas enam
belas dan tujuh belas sedangkan dua pernyataan yang tidak sahi yaitu nomor empat
dan nomor lima, ini disebabkan karena tingkat validitas butir berada dibawah 0.030.
Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa bentuk pengembangan
latihan juggling tanpa bola hanya lima belas item bentuk latihan yang mampu
mengukur konstruk secara valid, dengan bobot faktor diperoleh sebesar 15%, ini
berarti muatan faktor ( faktor loadiang) pada pengembangan bentuk latihan juggling
tanpa bola yang pertama terhadap sekolah sepakbola Real Madrid Foundation Aceh
sebesar 15%.
Tabel 4.2 Hasil Pengembangan Bentuk Latihan Juggling Punggung Kaki
No No
Item
Item P Status
1 1 Bentuk latihan juggling dengan
punggung kaki dapat meningkatkan
kemampuan juggling dan
keseimbangan pemain
.998 .000 Sahih
2 2 Dalam melakukan gerakan sendi
dapat bergerak aktif
.554 .000 Sahih
3 3 Kenyamanan sendi kaki dalam
melakukan gerakan
.998 .000 Sahih
4 4 Bentuk latihan yang dikembangkan
tidak mengganggu pergerakan sendi
dan otot
.444 .000 Sahih
5 5 Bentuk latihan yang dikembangkan
mudah dilakukan oleh anak usia 10-
12 tahun.
.998 .000 Sahih
6 6 Kesesuaian waktu yang telah
ditentukan dengan teori yang
digunakan
.554 .000 Sahih
7 7 Waktu yang digunakan dalam latihan
tidak melelahkan anak-anak
.998 .000 Sahih
8 8 Kecocokan Bentuk latihan yang
dikembangakan sesuai dengan
cabang olahraga sepakbola
.998 .000 Sahih
9 9 Bentuk latihan yang dikembangkan
meningkatkan keaktifan pemain
dalam bergerak.
.444 .000 Sahih
10 10 Bentuk latihan ini dapat
memudahkan pemain dalam
menguasai bola di udara dan
pengenaan bola dengan punggung
kaki.
.998 .000 Sahih
11 11 Tahapan bentuk latihan yang disusun
dari yang termudah ke yang tersulit
.554 .000 Sahih
12 12 Kesesuaian alat dan fasilitas yang
digunakan dalam bentuk latihan
sesuai untuk anak-anak.
.998 .000 Sahih
13 13 Bentuk latihan yang dikembang
dapat diberikan untuk pemain
sepakbola usia 10-12 tahun
.998 .000 Sahih
14 14 Bentuk latihan ini menarik
dimainkan oleh anak-anak usia 10-12
tahun.
.554 .000 Sahih
15 15 Uraian isi bentuk latihan
menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti
.998 .000 Sahih
16 16 Kejelasan petunjuk gambar dan
pelaksanaan bentuk latihan yang
dikembangkan mudah dipahami
.998 .000 Sahih
17 17 Bentuk latihan ini aman dilakukan
oleh Pemain sepakbola usia 10-12
tahu
.444 .000 Sahih
Bentuk latihan yang kedua juggling degan punggung kaki terdiri atas tujuh
belas butir pernyataan, setelah dilakukan pengujian validitas ternyata semua item
pernyataan sahih Kesahihan butir pernyataan didasarkan atas ketentuan diatas 0.030.
Maka semua item pernyataan yang terdiri dari tujuh belas butir pernyataan yang
layak diikutkan dalam alat ukur penelitian yaitu pernyataan nomor satu, dua,
tiga,empat, lima ,enam, tujuh, delapan, sembilan, seuluh, sebelas, dua belas,
tigabelas, empat belas, lima belas, enam belas, dan tujuh belas. Berdasarkan hasil
diatas maka dapat disimpulkan bahwa bentuk pengembangan latihan juggling dengan
punggung kaki ke tujuh belas bentuk latihan mampu mengukur konstruk secara
valid, dengan bobot faktor diperoleh sebesar 17%, ini berarti muatan faktor ( faktor
loadiang) pada pengembangan bentuk latihan juggling dengan punggung kaki
terhadap sekolah sepakbola Real Madrid Foundation Aceh sebesar 17%.
Tabel 4.3 Hasil Pengembangan Bentuk Latihan Mengcungkit Bola.
No No
Item
Item P Status
1 1 Bentuk latihan yang dikembangkan
dapat meningkatkan kemampuan dan
keseimbangan pemain dalam
melakukan juggling.
.796 .000 Sahih
2 2 Dalam melakukan gerakan sendi
dapat bergerak aktif
.132 .000 Sahih
3 3 Kenyamanan sendi kaki dalam
melakukan gerakan
.924 .000 Sahih
4 4 Bentuk latihan yang dikembangkan
tidak mengganggu pergerakan sendi
dan otot
.924 .000 Sahih
5 5 Bentuk latihan yang dikembangkan
mudah dilakukan oleh anak usia 10-
12 tahun.
.792 .000 Sahih
6 6 Kesesuaian waktu yang telah
ditentukan dengan teori yang
digunakan
.924 .000 Sahih
7 7 Waktu yang digunakan dalam latihan
tidak melelahkan anak-anak.
.792 .000 Sahih
8 8 Kecocokan bentuk latihan yang
dikembangakan sesuai dengan
cabang olahraga sepakbola
.924 .000 Sahih
9 9 Bentuk latihan yang dikembangkan
meningkatkan keaktifan pemain
dalam bergerak.
.792 .000 Sahih
10 10 Bentuk latihan yang dikembangkan
dapat meningkatkan kemampuan
pemain dalam tahap awal melakukan
gerakan juggling bola
.132 .000 Sahih
11 11 Tahapan bentuk latihan yang disusun
dari yang termudah ke yang tersulit
.132 .000 Sahih
12 12 Kesesuaian alat dan fasilitas yang
digunakan dalam bentuk latihan
sesuai untuk anak-anak
.924 .000 Sahih
13 13 Bentuk latihan yang dikembang
dapat diberikan/tepat untuk pemain
sepakbola usia 10-12 tahun
.924 .000 Sahih
14 14 Bentuk latihan ini menarik
dimainkan oleh anak-anak usia 10-12
tahun.
.924 .000 Sahih
15 15 Uraian isi bentuk latihan .924 .000 Sahih
menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti
16 16 Kejelasan petunjuk gambar dan
pelaksanaan bentuk latihan yang
dikembangkan mudah dipahami
.924 .000 Sahih
17 17 Bentuk latihan ini aman dilakukan
oleh Pemain sepakbola usia 10-12
tahun
.132 .000 Sahih
Bentuk latihan mengcungkit bola yang ketiga mengcungkit bola terdiri atas
tujuh belas butir pernyataan, setelah dilakukan pengujian validitas ternyata semua
item pernyataan sahih Kesahihan butir pernyataan didasarkan atas ketentuan diatas
0.030. Maka semua item pernyataan yang terdiri dari tujuh belas butir pernyataan
yang layak diikutkan dalam alat ukur penelitian yaitu pernyataan nomor satu, dua,
tiga,empat, lima ,enam, tujuh, delapan, sembilan, seuluh, sebelas, dua belas,
tigabelas, empat belas, lima belas, enam belas, dan tujuh belas. Berdasarkan hasil
diatas maka dapat disimpulkan bahwa bentuk pengembangan latihan mengcungkit
ke tujuh belas bentuk latihan mampu mengukur konstruk secara valid, dengan bobot
faktor diperoleh sebesar 17%, ini berarti muatan faktor ( faktor loadiang) pada
pengembangan bentuk latihan dengan mengcungklik bola terhadap sekolah
sepakbola Real Madrid Foundation Aceh sebesar 17%.
Tabel 4.4 Hasil Pengembangan Bentuk Latihan Juggling Bola Rotan.
No No
Item
Item P Status
1 1 Bentuk latihan juggling bola rotan
dapat meningkatkan kelincahan
pemain dalam melakukan gerakan
juggling
.964 .000 Sahih
2 2 Dalam melakukan gerakan sendi
dapat bergerak aktif
.965 .000 Sahih
3 3 Kenyamanan sendi kaki dalam
melakukan gerakan
.965 .000 Sahih
4 4 Bentuk latihan yang dikembangkan
tidak mengganggu pergerakan sendi
dan otot
.965 .000 Sahih
5 5 Bentuk latihan yang dikembangkan
mudah dilakukan oleh anak usia 10-
12 tahun.
α .000 TidakSahi
h
6 6 Kesesuaian waktu yang telah
ditentukan dengan teori yang
digunakan
.965 .000 Sahih
7 7 Waktu yang digunakan dalam latihan
tidak melelahkan anak-anak.
.711 .000 Sahih
8 8 Kecocokan bentuk latihan yang
dikembangakan sesuai dengan cabang
olahraga sepakbola
.965 .000 Sahih
9 9 Bentuk latihan yang dikembangkan
meningkatkan keaktifan pemain
dalam bergerak.
.965 .000 Sahih
10 10 Bentuk latihan yang dikembangkan
dapat meningkatkan keseimbangan
dan kemampuan mempertahankan
bola agar tidak jatuh dalam
melakukan gerakan juggling
.254 .000 Sahih
11 11 Tahapan bentuk latihan yang disusun
dari yang termudah ke yang tersulit
.254 .000 Sahih
12 12 Kesesuaian alat dan fasilitas yang
digunakan dalam bentuk latihan
sesuai untuk anak-anak.
.711 .000 Sahih
13
13
Bentuk latihan yang dikembang dapat
diberikan/tepat untuk pemain
sepakbola usia 10-12 tahun
.965
.0000
Sahih
14 14 Bentuk latihan ini menarik dimainkan
oleh anak-anak usia 10-12 tahun.
.965 .000 Sahih
15 15 Uraian isi Bentuk latihan
menggunakan bahasa yang mudah
dimengert
α .000 Tidak
Sahih
16 16 Kejelasan petunjuk gambar dan
pelaksanaan bentuk latihan yang
dikembangkan mudah dipahami
.965 .000 Sahih
17 17 Bentuk latihan ini aman dilakukan
oleh pemain sepakbola usia 10-12
tahup.
.965 .000 Sahih
Bentuk latihan juggling bola rotan yang keempat terdiri atas tujuh belas butir
pernyataan, setelah dilakukan pengujian validitas ternyata butir pernyataan yang
sahih hanya lima bela butir pernyataan. Kesahihan butir pernyataan didasarkan atas
ketentuan diatas 0.030. Maka hanya lima belas butir pernyataan yang layak diikutkan
dalam alat ukur penelitian yaitu pernyataan nomor satu, dua, tiga,empat,enam, tujuh,
delapan, sembilan, seuluh, sebelas, dua belas, tigabelas, empat belas, enam belas dan
tujuh belas sedangkan dua pernyataan yang tidak sahih yaitu nomor empat dan
nomor lima belas, ini disebabkan karena tingkat validitas butir berada dibawah
0.030. Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa bentuk
pengembangan latihan juggling bola rotan hanya lima belas item bentuk latihan yang
mampu mengukur konstruk secara valid, dengan bobot faktor diperoleh sebesar 15%,
ini berarti muatan faktor ( faktor loadiang) pada pengembangan bentuk latihan
juggling bola rotan yang keempat terhadap sekolah sepakbola Real Madrid
Foundation Aceh sebesar 15%.
Tabel 4.5 Hasil Pengembangan Bentuk Latihan Juggling dalam Area.
No No
Item
Item P Status
1 1 Bentuk latihan juggling dalam area
dapat meningkatkan kelincahan,
ketenangan dan keseimbangan pemain
.961 .000 Sahih
2 2 Dalam melakukan gerakan sendi dapat
bergerak aktif
.961 .000 Sahih
3 3 Kenyamanan sendi kaki dalam
melakukan gerakan
α .000 Tidak
Sahih
4 4 Bentuk latihan yang dikembangkan
tidak mengganggu pergerakan sendi
dan otot
.961 .000 Sahih
5 5 Bentuk latihan yang dikembangkan
mudah dilakukan oleh anak usia 10-12
tahun.
.961 .000 Sahih
6 6 Kesesuaian waktu yang telah
ditentukan dengan teori yang
digunakan
.961 .000 Sahih
7 7 Waktu yang digunakan dalam latihan
tidak melelahkan anak-anak.
.961 .000 Sahih
8 8 Kecocokan bentuk latihan yang
dikembangakan sesuai dengan cabang
olahraga sepakbola
.961 .000 Sahih
9 9 Bentuk latihan yang dikembangkan
meningkatkan keaktifan pemain dalam
bergerak.
.961 .000 Sahih
10 10 Bentuk latihan yang dikembangkan
dapat meningkatkan keterampilan
pemain dalam melakukan juggling.
.961 .000 Sahih
11 11 Tahapan bentuk latihan yang disusun
dari yang termudah ke yang tersulit
.721 .000 Sahih
12 12 Kesesuaian alat dan fasilitas yang
digunakan dalam bentuk latihan sesuai
untuk anak-anak.
α .000 Tidak
Sahih
13 13 Bentuk latihan yang dikembang dapat
diberikan/tepat untuk pemain sepakbola
usia 10-12 tahun
.721 .000 Sahih
14 14 Bentuk latihan ini menarik dimainkan
oleh anak-anak usia 10-12 tahun.
.721 .000 Sahih
15 15 Uraian isi bentuk latihan menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti
.721 .000 Sahih
16
16
Kejelasan petunjuk gambar dan
pelaksanaan bentuk latihan yang
dikembangkan mudah dipahami
α
.000
Tidak
Sahih
17 17 Bentuk latihan ini aman dilakukan oleh
pemain sepakbola usia 10-12 tahun
.961 .000 Sahih
Bentuk latihan juggling dalam area yang kelima terdiri atas tujuh belas butir
pernyataan, setelah dilakukan pengujian validitas ternyata butir pernyataan yang
sahih hanya empat bela butir pernyataan. Kesahihan butir pernyataan didasarkan atas
ketentuan diatas 0.030. Maka hanya emapt belas butir pernyataan yang layak
diikutkan dalam alat ukur penelitian yaitu pernyataan nomor satu, dua, ,empat, lima,
enam, tujuh, delapan, sembilan, seuluh, sebelas, , tiga belas, empat belas,lima belas,
dan tujuh belas sedangkan dua pernyataan yang tidak sahih yaitu nomor tiga, dua
belas dan enam belas, ini disebabkan karena tingkat validitas butir berada dibawah
0.030. Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa bentuk
pengembangan latihan juggling dalam area hanya empat belas item bentuk latihan
yang mampu mengukur konstruk secara valid, dengan bobot faktor diperoleh sebesar
14%, ini berarti muatan faktor ( faktor loadiang) pada pengembangan bentuk latihan
juggling bola dalam area yang kelima terhadap sekolah sepakbola Real Madrid
Foundation Aceh sebesar 14%.
Tabel 4.6 Hasil Pengembangan Bentuk Latihan Game Juggling Area.
No No
Item
Item P Status
1 1 Bentuk latihan game juggling
areadapat meningkatkan kebugaran
.991 .000 Sahih
dan keceriaan pemain dalam berlatih
2 2 Dalam melakukan gerakan sendi dapat
bergerak aktif
.991 .000 Sahih
3 3 Kenyamanan sendi kaki dalam
melakukan gerakan
.991 .000 Sahih
4 4 Bentuk latihan yang dikembangkan
tidak mengganggu pergerakan sendi
dan otot
.610 .000 Sahih
5 5 Bentuk latihan yang dikembangkan
mudah dilakukan oleh anak usia 10-12
tahun.
.381 .000 Sahih
6 6 Kesesuaian waktu yang telah
ditentukan dengan teori yang
digunakan
α .000 Tidak
Sahih
7 7 Waktu yang digunakan dalam latihan
tidak melelahkan anak-anak.
.610 .000 Sahih
8 8 Kecocokan bentuk latihan yang
dikembangakan sesuai dengan cabang
olahraga sepakbola
.991 .000 Sahih
9 9 Bentuk latihan yang dikembangkan
meningkatkan keaktifan pemain dalam
bergerak.
.991 .000 Sahih
10 10 Bentuk latihan yang dikembangkan
dapat meningkatkan kemampuan
pemain dalam melakukan juggling,
keseimbangan dan koordinasi antara
bola dengan seluruh anggota tubuh.
.991 .000 Sahih
11 11 Tahapan bentuk latihan yang disusun
dari yang termudah ke yang tersulit
.991 .000 Sahih
12 12 Kesesuaian alat dan fasilitas yang
digunakan dalam bentuk latihan sesuai
untuk anak-anak
.610 .000 Sahih
13 13 Bentuk latihan yang dikembang dapat
diberikan/tepat untuk pemain
sepakbola usia 10-12 tahun
.991 .000 Sahih
14 14 Bentuk latihan ini menarik dimainkan
oleh anak-anak usia 10-12 tahun.
.381 .000 Sahih
15 15 Uraian isi bentuk latihan menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti
992 .000 Sahih
16 16 Kejelasan petunjuk gambar dan
pelaksanaan bentuk latihan yang
dikembangkan mudah dipahami
.610 .000 Sahih
17 17 Bentuk latihan ini aman dilakukan oleh
Pemain sepakbola usia 10-12 tahun
.991 .000 Sahih
Bentuk latihan Game juggling dalam area yang keenam terdiri atas tujuh
belas butir pernyataan, setelah dilakukan pengujian validitas ternyata butir
pernyataan yang sahih hanya enam belast bela butir pernyataan. Kesahihan butir
pernyataan didasarkan atas ketentuan diatas 0.030. Maka hanya emapt belas butir
pernyataan yang layak diikutkan dalam alat ukur penelitian yaitu pernyataan nomor
satu, dua, tiga ,empat, lima, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, sebelas,dua belas, tiga
belas, empat belas, lima belas, enam belas dan tujuh belas sedangkan satu pernyataan
yang tidak sahih yaitu nomor enam, , ini disebabkan karena tingkat validitas butir
berada dibawah 0.030. Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa
bentuk pengembangan latihan game juggling area hanya enam belas item bentuk
latihan yang mampu mengukur konstruk secara valid, dengan bobot faktor diperoleh
sebesar 16%, ini berarti muatan faktor ( faktor loadiang) pada pengembangan bentuk
latihan game juggling area terhadap sekolah sepakbola Real Madrid Foundation
Aceh sebesar 16%.
Tabel 4.7 Hasil Bentuk Latihan Game Juggling Post
No No
Item
Item P Status
1 1 Bentuk latihan game juggling post
dapat meningkatkan kebugaran dan
keceriaan pemain dalam berlatih
sepakbola.
.936 .000 Sahih
2 2 Dalam melakukan gerakan sendi dapat
bergerak aktif
α .000 Tidak
Sahih
3 3 Kenyamanan sendi kaki dalam
melakukan gerakan
.936 .000 Sahih
4 4 Bentuk latihan yang dikembangkan
tidak mengganggu pergerakan sendi
dan otot
.773 .000 Sahih
5 5 Bentuk latihan yang dikembangkan
mudah dilakukan oleh anak usia 10-12
tahun.
.163 .000 Sahih
6 6 Kesesuaian waktu yang telah
ditentukan dengan teori yang
digunakan
.936 .000 Sahih
7 7 Waktu yang digunakan dalam latihan
tidak melelahkan anak-anak.
.936 .000 Sahih
8 8 Kecocokan bentuk latihan yang
dikembangakan sesuai dengan cabang
olahraga sepakbola
.936 .000 Sahih
9 9 Bentuk latihan yang dikembangkan
meningkatkan keaktifan pemain dalam
bergerak.
.773 .000 Sahih
10 10 Bentuk latihan yang dikembangkan
dapat meningkatkan kemampuan
pemain dalam melakukan juggling dan
koordinasi antara bola dengan seluruh
anggota tubuh dalam melakukan
gerakan juggling
.773 .000 Sahih
11 11 Tahapan bentuk latihan yang disusun
dari yang termudah ke yang tersulit
.163 .000 Sahih
12 12 Kesesuaian alat dan fasilitas yang
digunakan dalam bentuk latihan sesuai
untuk anak-anak.
.936 .000 Sahih
13 13 Bentuk latihan yang dikembang dapat
diberikan/tepat untuk pemain
sepakbola usia 10-12 tahun
.936 .000 Sahih
14 14 Bentuk latihan ini menarik dimainkan
oleh anak-anak usia 10-12 tahun.
α .000 Tidak
Sahih
15 15 Uraian isi bentuk latihan menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti
.773 .000 Sahih
16 16 Kejelasan petunjuk gambar dan
pelaksanaan bentuk latihan yang
dikembangkan mudah dipahami
.773 .000 Sahih
17 17 Bentuk latihan ini aman dilakukan oleh
Pemain sepakbola usia 10-12 tahun
.773 .000 Sahih
Bentuk latihan yang ketujuh game juggling post terdiri atas tujuh belas butir
pernyataan, setelah dilakukan pengujian validitas ternyata butir pernyataan yang
sahih hanya lima belas bela butir pernyataan. Kesahihan butir pernyataan didasarkan
atas ketentuan diatas 0.030. Maka hanya lima belas butir pernyataan yang layak
diikutkan dalam alat ukur penelitian yaitu pernyataan nomor satu, tiga ,empat, lima,
tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, sebelas,dua belas, tiga belas, lima belas, enam
belas dan tujuh belas sedangkan satu pernyataan yang tidak sahih yaitu nomor dua
dan nomor empat belas, ini disebabkan karena tingkat validitas butir berada dibawah
0.030. Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa bentuk
pengembangan latihan game juggling post hanya lima belas item bentuk latihan yang
mampu mengukur konstruk secara valid, dengan bobot faktor diperoleh sebesar 15%,
ini berarti muatan faktor (faktor loadiang) pada pengembangan bentuk latihan Game
juggling post yang ketujuh terhadap sekolah sepakbola Real Madrid Foundation
Aceh sebesar 15%.
2. Reliabilitas Bentuk Latihan Juggling
Pengujian reliabilitas bentuk latihan Juggling menggunakan rumus Alpha
Cronbach, tujuan dari pengujian reliabilitas adalah untuk mengtahui stabilitas
internal jawaban dalam satu faktor, hasil perhitungan koefisien reliabilitasi
(kehandalan) dilakukan dengan menggunakan program statistical Package for Social
siciences (SPSS 17.0) (Ridwan etal. 2011:143-206) dengan jumlah sabjek sebanyak
3 pakar. Hasil uji coba reliabilitas bentuk latihan Juggling dengan menggunkan
formula Space saver menunjukkan, bahwa bentuk latihan latihan Juggling pemain
usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh memiliki
koefisien reliabilitas 0.780 dengan demikian bentuk tersebut akan memberikan hasil
bentuk latihan yang handal atau dapat dipercaya. Rangkuman koefisien reliabilitas
bentuk latihan Juggling pemain Usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Real Madrid
Foundation Aceh dilihat pada tabel.
Tabel 4.8 Rangkuman Reliabilitas Coefficien (n=3)
Bentuk
Latihan
Juggling
tanpa
bola
Juggling
dengan
punggung
kaki
Mencu
ngkit
bola ke
atas
Juggling
bola
rotan
Juggling
dalam
area
Game
juggling
area
Juggling
post
Mean 396 631 438 451 796 670 606
Variance 340 166 334 468 057 144 175
Std dev 5.507 7.810 6.557 5.865 7.211 7.571 7.904
N.of
fariabel
15 17 17 15 14 16 16
Case 3 3 3 3 3 3 3
Rn Alpha 0.756 0.770 0.754 0.767 0.780 0.772 0.733
Status Andal Andal Andal Andal Andal Andal Andal
Berdaskan hasil uraian pengolahan data, dari 7 bentuk latihan dengan 119 item
bentuk latihan juggling ternyata 110 item pernyataan sahih sehingga bentuk latihan
dalam penelitian ini terdiri dari 7 bentuk latihan dengan 110 item pernyataan, butir
valid diatas 0.030. Sedangkan uji reliabilitas dengan menggunkan formula space
saver menunjukkan bahwa ke tujuh bentuk latihan Juggling untuk pemain usia 10-12
tahun Sekolah Sepakbola Real Madrit Foundation Aceh tersebut memiliki koeffisien
reliabiltas 0,780 dengan demikian berarti ke tujuh bentuk latihan Juggling memenuhi
persyaratan pengujian yang berarti bahwa bentuk latihan jugling tersebut akan
memberikan hasil yang dapat dipercaya.
Setelah dilakukan validasi oleh para pakar dan pelatih sepakbola serta uji coba
pada pemain usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh dari
7 Bentuk latihan yaitu: 1 latihan juggling tanpa bola yang terdiri dari 17 item
pernyataan yang valid dan reliabel 15 item. 2 juggling dengan punggung kaki yang
terdiri dari 17 item pernyataan semua pernyataan valid dan reliable. 3 Mengcungkit
bola keatas yang terdiri dari 17 item semua pernyataan valid dan reliable. 4 juggling
bola rotan yang terdiri dari 17 item pernyataan yang valid dan reliabel 15 item. 5
Juggling dalam area yang terdiri dari 17 item pernyataan yang valid dan reliabel 14
item. 6 game juggling area yang terdiri dari 17 item pernyataan yang valid dan
reliabel 16 item, 7 game juggling post yang terdiri dari 17 item pernyataan yang valid
dan reliabel 16 item dari ke tujuh item bentuk latihan maka bila di gabung
memperoleh 110 item pernyataan dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang tingi.
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Validitas Bentuk latihan Juggling
Berdasarkan hasil pengujian data pada hasil penelitian, maka bentuk latihan
juggling yang di kembangkan memperoleh 110 item butir pernyataan ternyata
memiliki tingkat validitas yang sangat tinggi dengan skor rata-rata 0,965 hal ini
mengacu pada kriteria yang dikemukan oleh Morehouse, Stull dan Bergemen dalam
Sugiyono, (2012:172-173) bahwa 000 -± 200 derajat validitas sangat rendah, 200- ±
400 derajat validitas rendah, 400± 600 validitas sedang, 600 ± 800 derajat validitas
tinggi dan 800 ± 1000 derajat validitas sangat tinggi, disamping itu juga diperoleh
nilai validitas lebih kecil dari 0,30 item yang memiliki tingkat validitas paling kecil
adalah pada bentuk latihan ke tiga mengungkitkan bola keatas yaitu item nomor 2,
0,132 sedangkan bentuk latihan yang tingkat validitas paling besar terdapat bentuk
latihan ke dua juggling dengan punggung kaki yaitu item nomor 12 dengan skor
0,998. Ketujuh bentuk latihan juggling untuk pemin usia 10-12 tahun sekolah
Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh tingkat validitas sangat tinggi.
2. Reliabilitas Bentuk latihan Juggling
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas bentuk latihan juggling untuk pemain
usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Real Madrid dari tujuh bentuk latihan juggling
ternyata memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi, hal ini dapat kita lihat
dengan diperoleh harga rhitung sebesar 0.780 Sedangkan disyaratkan lebih besar dari
0,300 hal ini mengacu pada keriteria yang dikemukankan Moerehouse, Stull dan
Bargemen dalam Sugiyono bahwa. 000-±.200 derajat reliabilitas sangat rendah, 200-
± 400 reliabilitas derajat rendah, 400- ± 600 derajat reliabilitas sedang, 600- ± 800
derajat reliabilitas derajat tinggi dan 800- ± 1000 derajat reliabilitas derajat sangat
tinggi. Bentuk latihan yang memiliki derajat reliabilitas paling kecil terdapat dalam
bentuk latihan kedua yaitu latihan juggling dengan punggung kaki 0,770 sedangkan
bentuk latihan yang memiliki tingkat reliabilitas paling tinggi terdapat pada bentuk
latihan ke lima yaitu juggling dalam area 0,780.
Keseluruhan bentuk latihan juggling untuk pemain usia 10-12 tahun Sekolah
Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh yang dibagi dalam tujuh bentuk latihan
mimiliki tingkat validitas sangat tinggi serta tinggkat reliabilitas sangat tinggi yang
dapat dijadikan sebagai bentuk latihan juggling dalam sepakbola. Rentang validitas
yang sedang serta memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi dianggap wajar,
karena proses tahapan pengembangan bentuk latihan juggling untuk pemain usi 10-
12 tahun Sekolah Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh benar-benar dilakukan
dengan melibatkan pakar dan pelatih sepakbola langsung. Hasil persentase
sumbangan konstruk bentuk latihan juggling untuk pemain usia 10-12 sekolah
Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh sumbangan paling kecil terdapat pada
bentuk latihan ke lima juggling dalam area 14% sedangkan bentuk latihan ke dua
dan tiga juggling dengan punggung kaki dan mencungkit bola keatas memberikan
sumbangan yang paling besar yaitu 17%. Bila semua bentuk latihan diurutkan
berdasarkan urutan pengembagan bentuk latihan juggling untuk pemain usia 10-12
tahun sekolah sepakbola Real Madrid Foudation Aceh secara lengkap dari yang
paling rendah sampai ke yang paling tinggi yaitu: (1) bentuk latihan ke lima juggling
dalam area 14%, (2) bentuk latihan keempat juggling bola rotan 15%, (3) bentuk
latihan ke satu juggling tanpa bola 15%, (4) bentuk latihan ke enam game juggling
area 16%,(5) bentuk latihan ketujuh game juggling post 16%, (6) bentuk latihan ke
tiga mencungkik bola ke atas 17% dan (7) bentuk latihan ke dua juggling dengan
punggung kaki sebesar 17 %.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang sudah dibahas dalam
bagian analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa skala
pengembangan bentuk latihan juggling untuk pemain usia 10-12 tahun Sekolah
Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh yang terdiri dari 7 bentuk latihan serta
memperoleh 110 item butir pernyataan ternyata memiliki tingkat kesahihan yang
sangat tinggi dengan perolehan poin indek skor validitas 0,965 dan memiliki tingkat
kehandalan yang sangat tinggi dengan perolehan poin indeks skor reabilias 0.780
sehingga dapat digunakan sebagai suatu btentuk latihan juggling untuk meningkatkan
kemampuan menggiring bola pada pemain usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Real
Madrid Foundation Aceh.
5.2.Saran-saran
Berdasarkan tahapan-tahapan serta kesimpulan diatas maka penulis
menyarankan kepada pihak yang berkecimpung dalam dunia olahraga khususnya
sepakbola serbagai berikut, diharapkan kepada:
1. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) khususnya Aceh agar dapat
mengintruksikan kepada Pelatih Sekolah Sepakbola untuk dapat menggunakan
bentuk latihan juggling dalam upaya meningkatkan kemampuan menggiring dan
penguasaan bola.
2. Pelatih Sepakbola usia dini dan guru pendidikan jasmani diharapkan dapat
memasukkan bentuk latihan juggling dalam program latihan sepakbola, guna
memperoleh kemampuan menggiring dan penguasaan bola yang baik.
3. Pemain usia dini harus selalu melakukan latihan juggling secara kontinew dan
terprogram agar kemampuan menggiring dan penguasaan bola dapat ditingkatkan
serta dapat menjadi seorang pengolah bola yang lebih baik di lapangan permainan.
4. Kepada Peneliti lainya diharapkan untuk melakukan penelitian memilih bentuk
pengembangan latihan sepakbola lain agar hasil penelitian yang diperoleh dapat
menjadi rujukan bagi para pelatih untuk meningkatkan keterampilan dasar pemain
usia dini.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bompa. 1994. Power Training For Sport. Canada, Mocaic Press.
Dwiyogo, 2004. Konsep Penelitian dan Pengembangan. Makalah disajikan pada
Lokakarya Metodologi Penelitian Jurusan Kepelatihan Olahraga Fakultas
Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.
Gay. LR.1987. Researsh in Education. New Yok: McGraw-Hill Book Company.
Harsono. 1988. Coaching dan Aspek Psikologi Dalam Coaching.Jakarta: Dirjen
Dikti.
Irianto. 2010. Statistika Konsep, Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Mielke, D. 2007. Dasar-dasar sepak bola. Bandung: Pakar Raya
Poerwadarminta. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Depdiknas, edisi III,
Cetakan Kedua, Jakarta: Balai Pustaka.
Saifuddin. 2001. Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola. Jakarta: Program Pasca
Sarjana UNJ
Sajoto, M. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam
Olahraga. Jakarta: Dahara Prize.
Sarumpaet. 1992. Permainan Besar. Padang: Depdikbud.
Sneyers, J. 1988. Sepak Bola Latihan Dan Strategi Bermain. Jakarta: PT Rosda
Jayaputra.
Soedjono. 1985. Sepakbola Taktik dan Kerjasama. Yogyakarta: PT. Badan Penerbit
Kedaulatan Rakyat.
Sucipto. 2000. Sepak Bola. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional.
Sudjarwo. 1991. Materi Pokok dan Perkembangan dan Belajar Gerak Buku I Modul
1-6. Jakarta: Depdikbud Proyek penataran Guru SD setara D-II.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Suharno. 1978. Ilmu Coaching Umum. Yogyakarta: Yayasan STO.
Sukadiyanto. 2005. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Yogyakarta: FIK
UNY.
Sukatamsi. 1992. Teknik Dasar Bermain Sepakbola. Surabaya: Tiga Serangkai.
Suryabrata, S. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Yusuf. 2009. Psikologi Olahraga. Bandung: CV. Bintang Warlialika.