laporan 6 fix

25
ACARA VI I JUDUL MENGENAL EKOSISTEM II TUJUAN Untuk mengenal komponen-komponen yang terdapat di dalam ekosistem dan kedudukannya dalam ekosistem. III DASAR TEORI 1. Pengertian ekosistem Istilah ekosistem pertama kali diusulkan oleh seorang ahli ekologi berkebangsaan Inggris bernama A.G. Tansley pada tahun 1935 (Indriyanto,2006:19). Ekosistem dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok organisme yang saling berinteraksi satu sama lain, dan berinteraksi pula terhadap lingkungan- nya secara terus-menerus (Sudarmadji,2004:19). Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks yang di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan, dan binatang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi (Indriyanto,2006:53). 1. Ekosistem darat Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa dartan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya) 2. Ekosistem air tawar Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang.Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar.Organismee yang

Upload: maulfi-aida

Post on 19-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan biodas

TRANSCRIPT

ACARA VII JUDUL MENGENAL EKOSISTEMII TUJUANUntuk mengenal komponen-komponen yang terdapat di dalam ekosistem dan kedudukannya dalam ekosistem.III DASAR TEORI1. Pengertian ekosistemIstilah ekosistem pertama kali diusulkan oleh seorang ahli ekologi berkebangsaan Inggris bernama A.G. Tansley pada tahun 1935 (Indriyanto,2006:19).Ekosistem dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok organisme yang saling berinteraksi satu sama lain, dan berinteraksi pula terhadap lingkungan- nya secara terus-menerus (Sudarmadji,2004:19).Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks yang di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan, dan binatang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi (Indriyanto,2006:53).1. Ekosistem darat Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa dartan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya)2. Ekosistem air tawarCiri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang.Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar.Organismee yang hidup di air tawar pada umunya telah beradaptasi dengan lingkungannya3. Ekosistem air lautHabitat laut (Oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi danpenguapan besar. Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapatbercampur,maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan.Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal (Kaligis,1986:4.23).Setiap ekosistem memiliki sifat-sifat yang khas disamping yang fundamental (umun) yang secara bersama-sama dengan lain-lain ekosistem yang ada melakukan peranan terhadap keseluruhan ekosistem alam di bumi kita (Ryadi,1981:27).

2. Komponen struktur ekosistemMasing-masing ekosistem dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu abiotik (komponen tak hidup) dan biotik (komponen hidup) (Sudarmadji,2004:20).a. Faktor faktor abiotikFaktor-faktor abiotik meliputi semua komponen kemis dan fisik dari lingkungan, misalnya temperatur, cahaya, tanah, terdapatnya berbagai macam nutrisi, jumlah kelembapan, dan sebagainya. Sebagai contoh, sebagaimana temparetur berfariasi sepanjang tahun, dan bagaimana curah hujan tersebar sepanjang musim (Sudarmadji,2004:21).Alat yang digunakan untuk mengukur komponen abiotik ada beberapa macam, diantaranya higrotermometer (untuk mengukur kelembapan dan suhu udara), anemometer (untuk mengukur kecepatan angin), soil tester (untuk mengukur pH tanah), luxmeter (untuk mengukur intensitas cahaya), dan masih banyak alat pengukur faktor abiotik lannya (Tim Dosen Pembina,2013:23).

b. Komponen biotikBerdasarkan segi trofik dan nutrisinya, maka komponen biotik dalam ekosistem terdiri atas dua jenis sebagai berikut: Komponen autotrof (autotrophic)Organismee yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri berupa bahan organik berasal dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari Komponen heterotrofik (heterotrofhic)Organisme yang hidupnya selalu memanfatkan bahan organik sebagai bahan makananya, sedangkan bahan organik yang dimakannya itu disediakan oleh organisme lain (Indriyanto,2006:21).

a) Produsen Dalam setiap ekosistem, produsen yang paling penting adalah tumbuhan hijau, yang meliputi pepohonan, rumput, kaktus, algae, dan lain-lain yang ini sangat bergantung pada tipe ekosistemnya (Sudarmadji,2004:23).Produsen dalam ekosistem adalah jasad yang memberi makanan diri sendiri atau bersifat autotrof (Ewusie,1990:152).b) KonsumenOrganisme heterotrof misalnya binatang dan manusia yang makan organisme lain. Jadi yag disebut sebagai konsumen adalah semua organisme dalam ekosistem yang menggunakan hasil sintesa (bahan organik) dari produsen atau dari organisme lain (Indriyanto,2006:22).a. Konsumen pertama (konsumen primer)Konsumen pertama adalah golongan herbivora, yaitu binatang yang makan tumbuhan hijau. Contoh organisme yang termasuk herbivora adalah serangga, rodensia, kelinci, kijang, sapi, kerbau, kambing ,zooplankton,crustacean,danmollusca(Indriyanto,2006:22).b. Konsumen kedua (konsumen sekunder)Golongan karnivora kecil dan Omnivora. Karnivora kecil ialah binatang yang berukuran tubuh lebih kecil dari karnivora besar dan makanan binatang lain yana masih hidup, misalnya anjing, kucing, ruba, anjing hutan, burung jalak, burung prenjak, dan burung gagak. Omnivora yaitu organisme yang memakan herbivora dan tumbuhan, misalnya manusia dan burung gereja (Indriyanto,2006:22).c. Konsumen ketiga (karnivora tingkat tinggi)Golongan karnivora besar (karnivora tingkat tinggi). Karnivora besar yaitu binatang yang memakan atau memangsa karnivora kecil, herbuvora, maupun omnivora, misalnya singa, harimau, serigala, dan burung raja wali (Indriyanto,2006:23).d. MikrokonsumenTumbuhan atau binatang yang hidupnya sebagai parasit, scavenger, dan saprobe.Parasit tumbuhan maupun binatang hidupnya bergantung kepada sumber makanan dari inangnya. Sedangkan scavenger dan saproba hidup dengan makan bangkai binatang dan tumbuhan yang telah mati (Indriyanto,2006:23).c) Makhluk pengurai (dekomposer)Makluk pengurai terdiri atas dua kolompok organismee, yaitu fungi dan bakteri (Sudarmadji,2004:27).Pengurai ini meliputi kelompok tingkat makanan utama yang terkhir dalam ekosistem.Kelompok ini terutama terdiri dari jasad renik tanah seperti bakteri, dan jamur, walaupun juga mencakuo cacing tanah, rayap, tungau, kumbang, dan artropoda kecil lainya. Funsi jasad pengurai dalam ekosistem adalah untuk menguraikan berbagai senyawa organik yang tersimpan dalam tubuh produsen dan konsumen (tumbuhan dan hewan) maupun dalam bahan buangannya seperti kotoran hewan atau guguran daun tumbuhan (Ewusie,1990:153).

3. Perpindahan energi dan nutrisi Rantai makananYaitu transfer atau pemindahan energi dari sumbernya melalui serangkaianorganisme yang dimakan dan yang memakan (Indriyanto,2006:30).Pada prinsipnya, rantai makanan dapat dibedakan kedalam tiga kelompok sebagai berikut :1. Rantai pemangsa, yaitu pemindahan energi dan materi dari produsen (tumbuhan) ke binatang kecil, kemudian ke binatang yang besar, dan berakhir pada binatang yang paling besar2. Rantai parasit, yaitu pemindahan energi dan materi dari organisme basar ke organisme kecil3. Rantai saprofit, yaitu pemindahan energi dan materi dari organisme mati (bahan orgaik) ke mikroorganisme atau jasad renik (Indriyanto,2006:30).

Jaring makananJaring makanan, yaitu gabungan dari berbagai rantai makanan.Semua rantai makanan dalam ekosistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berkaitan antarrantai makanan.Jaring makanan dalam ekosistem dapat menggambarkan kestabilan ekosistem tesebut. Semakin banyak rantai makanan dan makin besar kemungkinan tebentuknya gabungan dalam jaring makanan, akan menunjukkan kestabilan yang sangat tinggi (Indriyanto,2006:31-32).

Tinggkat trofikTingkat trofik menunjukkan urutan organisme dalam rantai makanan pada suatu ekosistem. Berdasarkan atas pemahaman tingkat trofik, maka organismee dalam ekosistem dikelompokkan sebagai berikut :a. Tingkat trofik pertamaSemua organisme yang berstatus sebagai produsen. Semua junis tumbuhan hijau membentuk tingkat trofik pertamab. Tingkat trofik keduaSemua organismee yang berstatus sebagai herbivora. Semua herbivora (konsumen primer) membentuk tingkat trofik keduac. Tingkat trofik ketigaSemua organismee yang berstatus sebagai karnivora kecil (konsumen sekunder)d. Tingkat trofik keempatSemua organismee yang berstatus sebagai karnivora besar (karnivora tinggkat tinggi)e. Tingkat trofik kelimaSemua organisme yang berstatus sebagai perombak (dekomposer dan transformer) atau semua mikroorganisme (Indriyanto,2006:32).

(Ansyah,2013).Bahwa dalam tingkat trofik terjadi penyusutan jumlah biomasa pada tingkatan trofik yang berada di atasnya. Penyusutan biomasa ini merupakan tingkatan kritis yang berhubungan dengan aliran dalam ekosistem (Sudarmadji,2004:33).

Struktur Trofik dan Piramida ekologiPyramida ekologi dapat digolongkan ke dalam tiga tipe piramida, yaitu:1. Piramida jumlahPiramida yang menggambarkan terjadinya penurunan jumlah individu organisme pada tiap tahap tingkatan trofik. Jadi dalam piraida jumlah itu yang diliukis adalah jumlah individu yang berbeda pada tiap tingkat trofik (Indriyanto,2006:33). Piramida jumlah individu organism dalam suatu ekosistem (Indriyanto,2006:34).2. Piramida biomassaPiramida yang menggambarkan terjadinya penurunan atau peningkatan biomassa organism pada tiap tahap tingkatan trofik. Piramida biomassa pada ekosistem daratan dan ekosistem perairan terjadi perbedaan bentuk (Indriyanto,2006:34).Ekosistem daratan

Ekosistem perairan3. Piramida energiPiramida yang menggambarkan terjadinya penurunan energy pada tiap tahap tingkat trofik. Pada setiap urutan tingkat trofik terjadi kehilangan energy(Indriyanto,2006:35).

Piramida energi dalam suatu ekosistem(Indriyanto,2006:35).IV ALAT DAN BAHAN 1. Alat a. Alat tulisb. Plotc. Higrotemometerd. Anemometere. Kamera2. BahanEkosistem daratan (daerah sekitar kampus)

Menentukan ekosistem daratan yang akan diamatiDitentukan daerah pengamatan (dibuat kuadran 1x1 m2 )komponen biotik dan abiotiknya didata atau diinventarisasiKelengkapan komponen yang teramati di dataMembuat diagram antara komponen-komponen dengan daur energiV LANGKAH KERJA

VI HASIL PENGAMATAN1.

KETERANGAN : Rumput teki Begagan Tapak liman Rumput biasa Rumput A Rumput B Serangga A Serangga B Belalang A Belalang B Daun kering Rumput kering Batang kering

Tabel pengamatan KomponenJenisJumlah

Biotik Rumput teki Begagan Tapak liman Rumput biasa Rumput A Rumput B Serangga A Serangga B Belalang A Belalang B45939072491261

Abiotik Daun kering Rumput kering Batang kering Kelembapan Cahaya matahari Tanah Suhu 150243176%--300

Catatan : - Cahaya matahari pada saat praktikum menunjukkan keadaan yang redup Tanah memiliki keadaan yang gembur2. Komponen biotik dan abiotika. Biotik Rumput teki = 45 Begagan= 9 178Tapak liman= 3 Rumput biasa= 90 Rumput A= 7 Rumput B= 24 Serangga A= 9 28Serangga B= 12 Belalang A= 6 Belalang B= 1Jumlah = 206

% biotik = x 100 %= x 100 %= 34.33 %

Presentase masing-masing jenis terhadap biotiknya (%= x 100 %) % Rumput teki= % Begagan= % Tapak liman= % Rumput biasa = % Rumput A = % Rumput B= % Serangga A= % Serangga B= % Belalang A = % Belalang B=

b. Abiotik Daun kering = 150 Rumput kering= 243 Batang kering= 1Jumlah = 394

% abiotic = x 100 %= x 100 %= 65.66 %

Presentase masing-masing jenis terhadap abiotiknya (%= x 100 %) % Daun kering = % Rumput kering= % Batang kering = 3. Tingkat tropik % Produsen = = % Rumput teki= % Begagan= % Tapak liman= % Rumput biasa = % Rumput A = % Rumput B= % Konsumen = = % Serangga A= % Serangga B = % Belalang A= % Belalang B = VII PEMBAHASANPada praktikum yang berjudul mengenal ekosistem, dengan daerah sekitar kampus sebagai bahan pengamatan. Dilakukan dengan cara membuat kuadran yang berukuran 1 x 1 m2 yang dibatasi dengan plot. Setelah diamati diketahui bahwa terdapat beberapa faktor penyusun ekosistem. Diantaranya adalah faktor biotik dan faktor abiotik. Berdasarkan teori, faktor biotik adalah komponen yang terdiri dari makhluk hidup (binatang, tumbuhan, dan mikroba). Sedangkan faktor abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda mati (air, udara, dan energi). Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan ditemukan beberapa komponen biotik dan abiotik. Komonen biotik terdiri dari beberapa jenis rumput seperti rumput teki (45), begagan (9), rumput biasa (90),rumput A (7), dan Rumput B(24), serangga A (9 ekor), serangga B (12 ekor), belalang A (6 ekor), dan belalang B (1 ekor). Sedangkan komponen abiotik terdiri dari satu batang kering, daun kering (150), rumput kering (243), tanah memiliki keadaan gembur,kelembapan udara sebesar 76% dan cahaya memiliki keadaan redup karena pada saat praktikum cuacanya mendung.Setelah dilakukan perhitunganjumlah komponen abiotik lebih besar daripada komponen biotiknya. Yaitu dengan presentase biotik 34.33% dan presentase komponen abiotik 65.66%Berdasarkan hasil perhitungan yang termasuk produsen adalah berbagai jenis rumput, karena memiliki jumlah yang lebih banyak yaitu sebesar 77.76 %. Dan yang bertindak sebagai konsumen adalah jenis hewan kecil, serangga dan belalang. Memiliki jumlah presentase 13.59%, dengan rincian sebagai berikut : Serangga B = sebagai konsumen tingkat pertama Serangga A= sebagai konsumen tingkat ke dua Belalang A= sebagai konsumen tingkat ke tiga Belalang B = sebagai konsumen tingkat ke empat.Berdasarkan literatur yang ada seharusnya jenis serangga dan belalang termasuk konsumen tingkat pertama, karena pada saat praktikum tidak menenukan konsumen karnivora kecil dan karnivora besar (tingkat tinggi), jadi klasifikasi tingkat komsumen didasarkan pada banyak sedikitnya jumlah presentase hewan (serangga dan belalang).Komponen biotik adalah faktor yang sangat penting, dan dapat menentukan tipe ekosistem dalam suatu daerah tertentu. Komponen biotik ini terbagi menjadi tiga kategori berdasarkan peranannya dalam ekosistem, yaitu sebagia produsen, konsumen, dan makhluk pengurai. Secara singkat kita dapat menjelaskan atau menggambarkan siklus nutrisi yang terjadi antara komponen biotik dan abiotik, yaitu siklus nutrisi dari lingkungan ke produsen, konsumen, makhluk pengurai dan kembali ke lingkungan abiotik. Pada saat yang sama energi cahaya matahari mengalir ke produsen, konsumen, makhluk pengurai, dan ke luar sistem. Hubungan mendasar antara produsen, konsumen, dan makhluk pengurai menyusun struktur dasar yang memungkinkan ekosistem terus-menerus berfungsi.Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan telah ditemukan komponen biotic dan abiotik.Dari masing masing komponen mempunyai peranan masing- masing. Seperti dalam komponen abiotik yang ditemukan misalnya cahaya matahari, cahaya matahari berfungsi sebagai sumber energicahaya yang digunakan untuk membantu proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan hijau. Begitu juga dengan daun kering, rumput kering, dan batang kering yang nantinya akan diuraikan oleh makhluk pengurai (dekomposer), hasil uraian ini akan bermanfaat bagi tanah karena dapat menyuburkan tanah. Tanah itu sendiri merupakan media tanam dari produsen, misalnya beraneka jenis rumput (rumput teki, tapak liman, begagan, dan lain-lain) jika tanahnya subur maka kualitas dan jumlahnyaakan semakin banyak, dan akan berdampak pada konsumen yang semakin baik pula. Jadi, dalam ekosistem ini komponen biotik dan abiotik saling berhubungan, dan mengadakan timbal balik.Tingkatan trofik, dalam tingkatan trofik organisme dalam ekosistem dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, sesuai dengan kedudukan atau tingkatan status organisme.Tingkatan trofik pertama adalah produsen.Tingkat kedua adalah konsumen primer, tingkat ketiga adalah konsumen sekunder. Tingkatan keempat adalah karnivora tingkat tinggi, dan tingkat yang ke lima adalah dekomposer atau transformer. Dari tingkatan trofik ini dapat disusun sebuah piramida yang disebut piramida ekologi, yaitu suatu diagram piramida yang dapat menggambarkan hubungan antara tingkat trofik satu dengan tingkat trofik lain, secara kuantitatif pada suatu ekosistem. Pada piramida ini organisme yang menempati tingkat trofik bawah memiliki jumlah yang banyak. Makin tinggi tingkat trofiknya jumlah individunya semakin sedikit pula.Tingkat trofik tersebut terdiri dari produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, dankarnivora tingkat tinggi. Dimana produsen selalu menempati tingkat trofik pertama atau paling bawah, karena jumlahnya paling banyak, dalam praktikum ini jumlah produsen sebanyak yang terdiri dari berbagai macam rumput. Sedangkan herbivora atau konsumen primer menempati tingkat trofik kedua yang terdiri dari berbagai jenis hewan kecil misalnya belalang dan serangga, konsumen sekunder menempati tingkat trofik ketiga, karnivora tingkat tinggi menempati tingkat trofik ke empat atau puncak piramida, karena jumlahnya paling sedikit.Dapat digambarkansebagai berikut: Pengamatan yang dilakukan tidak menemukan konsumen sekunder dan karnivora tingkat tinggi, karena lingkungan yang dipakai merupakan lingkungan kampus yang dijaga kebersihanya.Sehingga diagram yang dapat dibuat hanya sampai pada konsumen tingkat pertama saja. Praktikum ini juga tidak menemukan hewan pengurai atau decomposer.Berdasarkan sumber yang ada seharusnya tingkat trofik sebagai berikut :

Berdasarkan data yang diperoleh, ekosistem yang teramati termasuk ekosistem lengkap karena memiliki komponen biotikdan abiotik.

VIII KESIMPULANBerdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat disimpulaka bahwa :1. Komponen ekosistem terdiri dari komponena. Komponen biotic (rumput teki, begagan, tapak liman, rumput biasa, rumput A, rumput B, belalang A, belalang B, serangga A, dan serangga B)b. Komponen abiotik ( Suhu, tanah, daun kering, cahaya, batang kering, rumput kering, dan kelembapan)2. Kedudukan dalam ekosistem a. Produsen (rumput teki, begagan, tapak liman, rumput biasa, rumput A, dan rumput B)c. Konsumen (belalang A, belalang B, serangga A, dan serangga B)

DAFTAR PUSTAKA

Ansyah,Suliy.2013.Ekosistem Rantai Makanan dan Jaring.Online.Tersedia:http://sule-gratis.blogspot.com/2013/01/ekosistem-rantai-makanan-dan-jaring14.html.23 April 2013Ewusie,J.Yanney.1990.Pengantar Ekologi Tropika.Bandung:ITB BandungIndriyanto.2006.Ekologi Hutan.Jakarta:PT Bumi AksaraKaligis,Jenny.RE.1986.Buku Materi Pokok Biologi 1 Modul 1-5.Jakarta:karunika Jakarta Universitas TerbukaRyadi,Slamet.1981.Ecology Ilmu Lingkungan, Dasar-dasar & Pengertiannya. Surabaya: Usana Offset PrintingSudarmadji.2004.Pengantar Ilmu Lingkungan.Jember:Universitas JemberTim Dosen Pembina.2013.Petunjuk Praktikum Biologi Dasar.Jember: Universitas Jember

LAMPIRAN

LAPORAN BIOLOGIACARA VIMENGENAL EKOSISTEM

Nama: Maulfi Aida Nur FitriNim: 120210101051Kelas: Biologi Dasar B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS JEMBER2013