laporan 5

Upload: esdavini

Post on 04-Mar-2016

240 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Laporan PraktikumHari/Tanggal: Kamis,Pengemasan PanganPJ Praktikum: Dwi Yuni HastatiAsisten:

KEMASAN LOGAM

Kelompok: VI/B-P2

Disusun oleh:Anggi Nova AmeliaJ3E112089Bintang Abdi NegaraJ3E112103Nety AgustinJ3E112022Novi AmeliaJ3E112055Putu PranindyaJ3E112042Risa Aldila MaulidinaJ3E212133

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGANPROGRAM DIPLOMAINSTITUT PERTANIAN BOGOR2013BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKemasan logam merupakan konduktor (penghantar panas) yang baik. Kemasan logam memiliki kelebihan bila dibandingkan kemasan yang lainnya, antara lain tidak tembus pandang, dapat menjaga bahan pangan, tahan terhadap suhu tinggi, dan umur simpan dari makanan tersebut biasanya lebih awet bila dibandingkan menggunakan kemasan yang lainnya. Kemasan logam yang biasanya paling luas penggunaannya yaitu kemasan kaleng. Menurut cara dan tujuannya terdapat dua jenis kaleng. Kaleng yang pertama yaitu kaleng yang mengalami proses pengemasan steril. Untuk kaleng jenis ini menggunakan metode menutup kaleng sampai kedap udara dengan menggunakan alat khusus sehingga nantinya akan diperoleh sambungan ganda (double seam) dari kaleng tersebut . Contoh dari kalengnya yaitu tin plate dan alumunium. Jenis yang kedua yaitu kaleng yang tidak menggunakan proses steril, kaleng jenis ini biasanya tidak ditutup dengan alat khusus sehingga tidak terdapat sambungan ganda pada batas antara badan kaleng dengan tutup kaleng.Keuntungan dari penggunaan kemasan kaleng dalam industry pangan itu sendiri sangat banyak yaitu mempunyai sifat sebagai pelindung atau barrier yang baik terhadap gas, daya toksisitas rendah, tahan terhadap perubahan suhu ekstrim, dan memiliki permukaan yang ideal untuk dekorasi dan labeling. Pada awalnya bahan baku dalam pembuatan kemasan kaleng terbuat dari plat timah akan tetapi dalam penggunaan plat timah itu sendiri juga harus memperhatikan sifat korosif dan keamanan dari makanan yang akan dikemas dalam kemasan kaleng tersebut. Untuk mencegah makanan dari korosi dan kontak langsung antara bahan pangan dengan wadah logam dilakukan pelapisan dengan menggunakan kemasan enamel. Enamel kaleng adalah bahan organic yang dilapiskan pada suatu kaleng untuk mempertahankan daya tarik makanan yang akan dikemas dalam kaleng, memperbaiki kenampakan bagian dalam dan memperpanjang umur pakai dari wadah kaleng. Disamping itu pelapisan enamel juga sangat berguna secara ekonomis, karena dengan cara ini dapat digunakan kaleng dengan pelapisan timah yang lebih tipis, dan tentunya dari segi harga akan didapatkan harga yang lebih murah. Beberapa persyaratan untuk bahan enamel kaleng diantaranya yaitu 1) tidak memberikan atau mengubah bau dan citarasa dari makanan yang dikemas, 2) Boleh kontak langsung dengan makanan sesuai dengan peraturan yang berlaku, 3) Dapat menjaga kaleng dan bahan makanan selama waktu yang diinginkan, 4) Tidak mengelupas selama pembuatan wadah kaleng dan selama penyimpanan, 5) Tahan terhadap suhu tinggi (sterilisasi) dan 6) Murah dan mudah digunakan. Untuk itu apabila sebuah kaleng yang akan digunakan perlu dilakukan pengujian terhadap lapisan enamel untuk suatu wadah kaleng.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum pengemasan pangan kali ini adalah untuk mengukur dimensi kaleng menurut satuan English Units, Menguji ketahanan enamel yang tahan terhadap asam, Menguji ketahanan enamel kaleng dari senyawa belerang dan membandingkan efektifitas dari kemasan laminasi produk cokelat batang dan juga kemasan laminasi untuk produk keripik kentang dengan melakukan pengujian di bawah sinar matahari langsung lalu melihat bagian printing kemasan tersebut dan berapa banyak lapisan yang digunakan untuk membungkus produk tersebut.

BAB IIMETEDOLOGI

2.1Bahan dan Alat

Beberapa contoh kemasan kaleng Kaleng Berenamel Gelas Jar Sari Buah Bawang merah Air Destilata Larutan Tembaga, Sulfat, dan HCl Double Seamer Machine Gunting

2.2Metode Kerja

Metode Kerja yang kami lakukan yaitu dengan cara melakukan pengujian kemasan berenamel. Dalam pengujian kemasan enamel kami membagi pengujian tersebut dalam kemasan kaleng terhadap cairan yang bersifat asam, pengujian kaleng terhadap senyawa belerang,

2.3 Prosedur Kerjaa. Pengujian umum untuk semua jenis enamel

Kaleng berenamel yang akan diuji diisi dengan air destilata mendidih , sisakan untuk head space, setinggi 0.25 in

Tutup kaleng dengan double seamer

Lakukan pengamatan terhadap perubahan citarasa yang tidak diinginkannya, bandingkan dengan control menggunakan gelas jar.Panaskan dalam otoklaf suhu 115.5oC, 30 menit, lalu didinginkandalam air, simpan disuhu 37oC selama 2minggu

b. Pengujian untuk enamel yang tahan asam

Sari jeruk atau sari tomat yang diencerkan dengan konsentrasi yang sama, panaskan sampai suhu 80oC

Sari buah 80oC ke dalamkaleng berenamel. Tutup dengan double seamer

Simpan pada suhu 37oC selama 2 minggu, lakukan pengamatan seperti diatasPanaskan kaleng dalam air mendidih selama 30 menit, lalu dinginkan dalam air

C. Uji Tahan Enamel terhadap Senyawa Belerang

Siapkan contoh pelat berukuran 4x4 cm dan masukkan ke dalam gelas jar

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN3.1 Hasil A. Mengukur Dimensi Kaleng aatau Standar KalengDiameter: 7.3Tinggi: 11.3Hasil: 407x214 inchJadi, 407x214 inch artinya 4 7/16 inch dalam 2 14/16 inch.B.1. Pengujian keseragaman lapisan enamel2. Pengujian Untuk Enamel yang Tahan Asam3. Uji Daya Tahan Enamel Terhadap Senyawa Belerang4.Pengujian Keseragaman Terhadap EnamelBahan yang digunakanKeadaan fisik sebelum direndam dengan HClKeadaan fisik sebelum direndam dengan HCl

Logam ukuran 4X4 cmTidak berkaratBagian enamel dalam tidak berkarat tetapi bagian luar agak berkarat dan bekas potongannya juga berkarat.

5. . Membandingkan Efektifitas LaminasiNama ProdukBanyaknya Lapisan Keterangan

1. Produk Keripik

4 Lapis

Lapisan 1: Bagian Printing Lapisan 2: Bagian PVC Lapisan 3 : Bagian Alumunium Foil Lapisan 4 : Plastik PVC

2. Produk Cokelat Batang3 Lapis Lapisan 1 : Bagian Printing Lapisan 2 : Bagian Alumunium Foil Lapisan 3 : Plastik PVC

3.2 PembahasanPada pengujian keseragaman lapisan enamel dilakukan pengujian pada salah satu jenis logam berukuran 3X3 cm yang di larutkan dalam larutan HCL yang merupakan larutan asam, hasil dari pengujian ini didapatkan bahwa lapisan logam bagian dalam tidak berkarat namun bagian luarnya agak berkarat serta bagian logam yang sudah terkena potongan menjadi berkarat. Bagian dalam logam ini tidak berkarat dikarenakan pada dasarnya akan bersentuhan langsung dengan produk pangan, yang harus tahan karat. Pada perhitungan dimensi kaleng kelompok kami mendapatkan hasil perhitungan 407x214 inch yang diubah menjadi 4 7/16 dengan diameter kaleng 214 dan tinggi 407.Setiap kaleng memiliki diameter dan tinggi yang berbeda-bedea.Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu saat proses pembuatan,suhu,dan paparan sinar mataharib yang dapat membuat kaleng tersebut menjadi memuai.Pada percobaan laminasi kita mendapatkan bahwa pada kemasan kripik lebih banyak memiliki lapisan yang banyak yaitu 4 lapis.Lapis yang pertama yaitu plastik PVC,pada lapisan kedua printing,pada lapisan ketiga berisi alufo,dan pada lapisan keempat berisi PVC.Kemasan plastik pada kripik lebih tebal karena kripik mengandung minyak yang mengandung lemak sehingga mudah teroksidasi dibandingkan dengan kemasan coklat.