laporan 1 blok 21

29
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan ridho dan rahmat-Nya kami kelompok diskusi tutorial 4 dapat menyelesaikan laporan tutorial pertama yang berjudul ‘My Family’, sebagai suatu laporan atas hasil diskusi tutorial kami yang berkaitan dengan materi pembelajaran pada blok XXI semester VII ini. Pada laporan ini kami membahas masalah yang berkaitan tentang kasus Kedokteran Keluarga. Kami mohon maaf bila dalam laporan ini terdapat banyak kekurangan dalam menggali semua aspek yang menyangkut segala hal yang berhubungan dengan scenario 1 ini serta learning objective yang kami cari. Karena ini semua disebabkan oleh keterbatasan kami sebagai manusia. Tetapi, kami berharap laporan ini dapat memberi pengetahuan serta manfaat kepada pembaca. Kritik & saran sangat kami harapkan demi perbaikan laporan di masa yang akan datang. 1

Upload: ria-raissa-fala

Post on 02-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

referat

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan ridho dan rahmat-Nya kami kelompok diskusi tutorial 4 dapat menyelesaikan laporan tutorial pertama yang berjudul My Family, sebagai suatu laporan atas hasil diskusi tutorial kami yang berkaitan dengan materi pembelajaran pada blok XXI semester VII ini.Pada laporan ini kami membahas masalah yang berkaitan tentang kasus Kedokteran Keluarga. Kami mohon maaf bila dalam laporan ini terdapat banyak kekurangan dalam menggali semua aspek yang menyangkut segala hal yang berhubungan dengan scenario 1 ini serta learning objective yang kami cari. Karena ini semua disebabkan oleh keterbatasan kami sebagai manusia. Tetapi, kami berharap laporan ini dapat memberi pengetahuan serta manfaat kepada pembaca. Kritik & saran sangat kami harapkan demi perbaikan laporan di masa yang akan datang.

DAFTAR ISI

Kata pengantar1Daftar Isi2Skenario 13Concept Map4Learning Objective5Prinsip dokter keluarga6Definisi keluarga7Bentuk-bentuk keluarga9Fungsi keluarga11Peran keluarga13Kriteria rumah sehat19Daftar pustaka22

SKENARIOMy FamilyPak Ali seorang nelayan berusia 33 tahun tinggal bersama dengan seorang istri dengan dua orang anak yang masih duduk di bangku SD dan SMP. Di rumah itu tinggal ibu pak Ali dan seorang adik perempuan Pak Ali yang belum bekerja. Rumah tersebut berdinding bedek dan berlantai semen dengan ukuran 5x6 m terdiri dari 2 kamar tidur, satu ruang tamu yang berfungsi juga sebagai ruang keluarga dengan satu dapur. Rumah terlihat gelap karena pencahayaan kurang. Keluarga ini masih menggunakan fasilitas umum karena mereka tidak memiliki fasilitas MCK. Dalam perkampungan yang ditinggali Pak Ali jarak antar rumah kurang dari 2 m. Kebutuhan hidup keluarga sepenuhnya ditanggung oleh Pak Ali. Anak terkecil dari Pak Ali mengalami diare 3 kali dalam 1 bulan terakhir. Ibu dari Pak Ali memiliki riwayat hipertensi namun jarang kontrol. Apakah analisa Anda terhadap keluarga ini?

CONCEPT MAP

KELUARGAMASALAH KELUARGAPERAN ANTAR KELUARGAANALISIS LINGKUNGAN PASIENRUMAH SEHAT ?KELUARGA SEHAT ?PENGARUH THD KESEHATAN INTERVENSI PREVENTIFKURATIF PENYAKITREEVALUASI GAGAL BERHASILKESMAS MENINGKATB EVALUASI EDUKASIPROMOSI KESEHATANKERJASAMA LINTAS SEKTOR

LO

1. Prinsip dokter keluarga2. Definisi keluarga3. Fungsi keluarga4. Peran keluarga5. Macam / bentuk keluarga6. Peran keluarga terhadap kesehatan

PRINSIP DOKTER KELUARGA

Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif tetapi bila aktif mengunjungi penderita atau keluarganya (IDI 1982). Pelayanan yang diberikan oleh dokter keluraga memusatkan pelayanan kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien juga tidak boleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu. Dengan kata lain, dokter keluarga diharapakan dapat memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya.Adapun karakteristik pelayanan dokter keluarga ialah: Dokter yang melayani penderita tidak hanya sebagai orang perorang melainkan sebagai anggota satu keluarga dan bahkan sebagai anggota masyarakat sekitarnya. Dokter yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan memberikan perhatian kepada penderita secara lengkap dan sempurna, jauh melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang disampaikan. Dokter yang mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin, mencegah timbulnya penyakit dan mengenal serta mengobati penyakit sedini mungkin. Dokter yang mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut sebaik-baiknya. Dokter yang menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat pertama dan bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan lanjutan.

DEFINISI KELUARGA

Definisi Keluarga menurut Depkes RI, 1998: Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas Kepala Keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.Definisi keluarga menurut WHO, 1969:Anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah adaptasi atau perkawinan.Definisi keluarga menurut Burgess dkk dalam Friedman, 1998: 1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan dalam ikatan perkawinan, darah, dan ikatan adopsi.2. Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga, atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka.3. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran-peran social keluarga seperti suami-istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan, saudara dan saudari.4. Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang diambil dari masyarakat dengan beberapa cirri unik tersendiri. Definisi keluarga menurut Whall dalam Friedman, 1998 :Keluarga adalah kelompok yang mengidentifikasi diri dengan anggotanya terdiri dari dua individu atau lebih, asosiasinya dicirikan oleh istilah-istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tapi berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai sebuah keluarga.Definisi keluarga menurut Friedman dalam Suprajitno, 2004 :Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.Definisi kleuarga menurut Salvicon:Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, dan mereka hidup dalm suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam peranannya satu sama lain dan di dalam peranannya masing-masing, dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Definisi keluarga menurut Duvall dan Logan(1986) :Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,emosional,sertasosialdaritiapanggotakeluarga.Definisi keluarga menurut Bailondan Maglaya (1978) : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.Definisi Rumah Sehat:Rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental, dan social, sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif. (menurut Keputusan Menkes RI No. 829/ Menkes/SK/VII/1999)

BENTUK-BENTUK KELUARGA

Tradisional1. Nuclear Family atau Keluarga IntiAyah, ibu, anak tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah.2. Reconstituted NuclearPembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami atau istri. Tinggal dalam satu rumah dengan anak-anaknya baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru.3. Niddle Age atau Aging CaupleSuami sebagai pencari uang, istri di rumah atau kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah atau perkawinan / meniti karier.4. Keluarga Dyad / Dyadie NuclearSuami istri tanpa anak.5. Single ParentSatu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak.6. Dual CarrierSuami istri / keluarga orang karier dan tanpa anak.7. Commuter MarriedSuami istri / keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.8. Single AdultOrang dewasa hidup sendiri dan tidak ada keinginan untuk kawin.9. Extended Family1, 2, 3 geneasi bersama dalam satu rumah tangga.10. Keluarga UsilaUsila dengan atau tanpa pasangan, anak sudah pisah.

Non Tradisional1. Commune FamilyBeberapa keluarga hidup bersama dalam satu rumah, sumber yang sama, pengalaman yang sama.2. Cohibing CoipleDua orang / satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.3. Homosexual / LesbianSama jenis hidup bersama sebagai suami istri.4. InstitusionalAnak-anak / orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti.5. Keluarga orang tua (pasangan) yang tidak kawin dengan anak

FUNGSI KELUARGA

Menurut WHO (1978), terdapat beberapa fungsi keluarga, yaitu diantaranya:1. Fungsi Biologis a. Untuk meneruskan keturunanb. Memelihara dan membesarkan anak c. Memenuhi kebutuhan gizi kleuargad. Memelihara dan merawat anggota keluarga 2. Fungsi Psikologis a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga d. Memberikan identitas keluarga 3. Fungsi Sosialisasi a. Membina sosialisasi pada anak b. Membina norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkah perkembangan anak c. Meneruskan nilai-nilai keluarga 4. Fungsi Ekonomi a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga b. Pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga c. Menabung untuk memenuhi kebutuhah keluarga di masa yang akan datang. Misalnya : pendidikan anak, jaminan hari tua. 5. Fungsi Pendidikan a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa. c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

Sedangkan menurut Friedman (1998), fungsi keluarga adalah: 1. Fungsi Affective a. Menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan sehat secara mental saling mengasuh, menghargai, terikat dan berhubungan. b. Mengenal identitas individu c. Rasa aman 2. Fungsi Sosialisasi Peran a. Proses perubahan dan perkembangan individu untuk menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan. b. Fungsi dan peran di masyarakat. c. Sasaran untuk kontak sosial didalam atau di luar rumah. 3. Fungsi Reproduksi Menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan hidup masyarakat. 4. Fungsi Ekonomi a. Memenuhi kebutuhan tiap anggota keluarga b. Menambah penghasilan keluarga sampai dengan pengalokasian dana 5. Fungsi Perawatan Kesehatan a. Konsep sehat sakit keluarga b. Pengetahuan dan keyakinan tentang sakit tujuan kesehatan keluarga keluarga mandiri

PERAN KELUARGA

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

a. PERAN FORMAL KELUARGA1. Peran parental Peran parental adalah peran dasar yang membentuk posisi social, yaitu suami sebagai ayah dan istri sebagai ibu. Menurut Murwani (2007) ada delapan peran parental. Peran-peran tersebut adalah : Peran provider (penyedia), peran sebagai pengatur rumah tangga, peran perawatan anak, peran sosialisasi anak, peran rekreasi peran persaudaraan (kinship) atau peran memelihara hubungan peternal dan maternal, peran terapeutik (memenuhi kebutuhan afektif pasangan), dan peran seksual. 2. Peran perkawinan Kebutuhan bagi pasangan memelihara suatu hubungan perkawinan yang kokoh itu sangat penting. Anak-anak terutama dapat mempengaruhi hubungan perkawinan, menciptakan situasi dimana suami dan istri membentuk suatu koalisi dengan anak. Memelihara suatu hubungan perkawinan yang memuaskan merupakan salah satu tugas yang vital dari keluarga.

b. PERAN INFORMAL 1. Pengharmonis : menengahi perbedaan yang terdapat diantara para anggota, menghibur dan menyatukan kembali perbedaan pendapat 2. Inisiator-kontributor : mengemukakan dan mengajukan ide-ide baru atau cara-cara mengingat masalah-masalah atau tujuan-tujuan kelompok. 3. Pendamai (compromiser) : merupakan salah satu bagian dari konflik dan ketidaksepakatan, pendamai menyatakan kesalahan posisi dan mengakui kesalahnnya, atau menawarkan penyelesaian setengah jalan . 4. Perawat keluarga : Orang yang terpanggil untuk merawat dan mengasuh anggota keluarga lain yang membutuhkannya. 5. Koordinator keluarga : mengorganisasi dan merencanakan kegiatan-kegiatan keluarga, berfungsi mengangkat keterikatan / keakraban

TUGAS-TUGAS KELUARGA DALAM BIDANG KESEHATANUntuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara. (Friedman, 1981). Membagi 5 tugas kesehatan yang harus dilakukan oleh keluarga yaitu :1. Mengenai gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya.2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.3. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit dan yang tidak dapat membantu dirinya karena cacat / usia yang terlalu muda.4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dari lembaga-lembaga kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan dengan fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.

PENGARUH KELUARGA TERHADAP KESEHATAN INDIVIDUKeluarga memiliki 5 peran utama dalam mempengaruhi kesehatan individu, yaitu:1. Pengaruh genetikKeluarga mewariskan sifat-sifat genetik kepada seseorang termasuk juga penyakit-penyakit genetik. Penyakit genetik ini dibagi menjadi 3 yaitu penyakit dengan defek gen tunggal seperti talasemia; kelainan kromosom seperti sindrom Down; dan kelainan genetik multifaktorial seperti diabetes melitus. Pengetahuan mengenai keterlibatan genetik ini penting untuk diagnosis prenatal, konseling genetik, dan tindakan antisipasi seperti kanker familial.2. Pengaruh terhadap penyakitPenyakit menular dapat menyebar dari satu anggota keluarga ke anggota keluarga lainnya, seperti faringitis streptokokus, konjungtivitis viral, infestasi cacing. Peningkatan risiko gangguan neurotik pada anggota keluarga dari pasien neurosis.3. Pengaruh terhadap perkembangan anakTerdapat bukti adanya hubungan antara patologi pada keluarga dengan gangguan pada anak, baik secara fisik (seperti kecelakaan dan enuresis) maupun pada tingkah laku anak (seperti agresi, penarikan diri dari lingkungan sosial).4. Pengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas pada dewasaTerdapat catatan mengenai peningkatan mortalitas pada janda dan duda selama tahun pertama setelah ia ditinggalkan pasangannya. Rasa kehilangan ini juga berhubungan dengan peningkatan laju konsultasi pada anggota keluarga.5. Pengaruh terhadap kepulihan dari penyakitDukungan keluarga adalah faktor yang penting dalam menentukan keluaran/hasil akhir dari semua penyakit, khususnya penyakit kronik dan kecacatan. Kepercayaan agama dan budaya dari anggota keluarga juga merupakan faktor yang penting pada penyembuhan pasien.

KONSEP SEHAT SAKIT MENURUT WHOMenurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994) :1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.

SEHAT MENURUT DEPKES RIKonsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor -faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama faktor sosial budaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan pengertian yang satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain. Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradap -tasi dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosio budaya.UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa :Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Definisi sakit: seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis), atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu. Walaupun seseorang sakit (istilah sehari -hari) seperti masuk angin, pilek, tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan kegiatannya, maka ia di anggap tidak sakit. Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultante dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, social budaya, perilaku, populasi penduduk, g enetika, dan sebagainya. Derajat kesehatan masyarakat yang disebut sebagai psycho socio somatic health well being , merupakan resultante dari 4 faktor(3)yaitu:1. Environment atau lingkungan.2. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua d ihubungkan dengan ecological balance.3. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan sebagainya.4. Health care service berupa program kesehatan yang5. bersifat preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat. Tingkah laku sakit, peranan sakit dan peranan pasien sangat dipengaruhi oleh faktor -faktor seperti kelas sosial, perbedaan suku bangsa dan budaya. Maka ancaman kesehatan yang sama (yang ditentukan secara klinis), ergantung dari variabel-variabel tersebut dapat menimbulkan reaksi yang berbeda di kalangan pasien. Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik, yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia. Pernyataan tentang pengetahuan ini dalam tradisi klasik Yunani, India, Cina, menunjukkan model keseimbangan (equilibrium model) seseoran dianggap sehat apabila unsur - unsur utama yaitu panas dingin dalam tubuhnya berada dalam keadaan yang seimbang. Unsur-unsur utama ini tercakup dalam konsep tentang humors, ayurveda dosha, yin dan yang. Departemen Kesehatan RI telah mencanangkan kebijakan baru berdasarkan paradigma sehat.Paradigma sehat adalah cara pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, proaktif antisipatif, dengan melihat masalah kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis dan lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang berorientasi kepada peningkatan pemeliharaan dan per - lindungan terhadap penduduk agar tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit.Pada intinya paradigma sehat memberikan perhatian utama terhadap kebijakan yang bersifat pencegahan dan promosi kesehatan, memberikan dukungan dan alokasi sumber daya untuk menjaga agar yang sehat tetap sehat namun teta p mengupayakan yang sakit segera sehat. Pada prinsipnya kebijakan tersebut menekankan pada masyarakat untuk mengutamakan kegiatan kesehatan daripada mengobati penyakit. Telah dikembangkan pengertian tentang penyakit yang mempunyai konotasi biomedik dan sosio kultural. Dalam bahasa Inggris dikenal kata disease dan illness sedangkan dalam bahasa Indonesia, kedua pengertian itu dinamakan penyakit. Dilihat dari segi sosio cultural terdapat perbedaan besar antara kedua pengertian tersebut. Dengan disease dimaksudkan gangguan fungsi atau adaptasi dari proses-proses biologik dan psikofisiologik pada seorang individu, dengan illness dimaksud reaksi personal, interpersonal, dan kultural terhadap penyakit atau perasaan kurang nyaman. Para dokter mendiagnosis dan mengobati disease, sedangkan pasien mengalami illness yang dapat disebabkan oleh disease illness tidak selalu disertai kelainan organic maupun fungsional tubuh. Tulisan ini merupakan tinjauan pustaka yang membahas pengetahuan sehat-sakit pada aspek sosial budaya dan perilaku manusia; serta khusus pada interaksi antara beberapa aspek ini yang mempunyai pengaruh pada kesehatan dan penyakit. Dalam konteks kultural, apa yang disebut sehat dalam suatu kebudayaan belum tentu disebut sehat pula d alam kebudayaan lain. Di sini tidak dapat diabaikan adanya faktor penilaian atau faktor yang erat hubungannya dengan sistem nilai.

KRITERIA RUMAH SEHAT

Menurut Winslow dan APHA1. Memenuhi kebutuhan fisiologis. Antara lain pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.2. Memenuhi kebutuhan psikologis. Antara lain privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah, yaitu dengan penyediaan air bersih, pengeloaan tinja dan air limbah rumah tangga, bebas vektor dan tikus, kepadatan hunian yang berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup.4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan, baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999a. Bahan-bahan bangunanTidak tebuatbdari bahan yang dapat melepaskan zat yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain : Debu total kurang dari 150 mg/m2 Asbestos kurang dari 0,5 serat/kubik/24 jam Timbal (Pb) kurang dari 300 mg/kg bahan Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogenb. Komponen dan penataan ruangan Lantai kedap air dan mudah dibersihkan Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci kedap air dan mudah dibersihkan Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal petir Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukkannya Dapur harus memiliki sarana pembuangan asapc. PencahayaanPencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tudak langsung dapat menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak menyilaukan mata.d. Kualitas udara Suhu udara nyaman, antara 18-30 0C Kelembaban udara, antara 40-70 % Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam Pertukaran udara 5 kali 3/menit untuk setiap penghuni Gas CO kurang dari 100 ppm/8 jam Gas formaldehid kurang dari 120 mg/m3e. VentilasiLuas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.f. Vektor penyakitTidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah.g. Penyediaan air Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60 L/orang setiap hari Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minum menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002h. Pembuangan limbah Limbah cair yang bersal dari rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan batu, tidak mencemari permukaan tanah dan air tanahi. Kepadatan hunianLuas kamar tidur minimal 8 m2, dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2 orang tidur.

Menurut Ditjen Cipta Karya, 1997Komponen yang harus dimiliki rumah sehat adalah :1. Pondasi yang kuat guna meneruskan beban bangunan ke tanah dasar, memberi kestabilan bangunan, dan merupakan konstruksi penghubung antara bangunan dengan tanah.2. Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10 cm dari pekarangan dan 25 cm dari badan jalan, bahan kedap air, untuk rumah panggung dapat terbuat dari papan atau anyaman bambu.3. Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya sinar matahari dengan luas minimum 10% luas lantai.4. Dinding rumah kedap air yang berfungsi untuk mendukung atau menyangga atap, menahan angin dan air hujan, melindungi dari panas dan b=debu dari luar, serta menjaga kerahasiaan (privacy) penghuninya.5. Langit-langit untuk menahan dan menyerap panas terik matahari, minimum 2,4 m dari lantai, bisa dari bahan papan, anyaman bambu, tripleks atau gipsum.6. Atap rumah yang berfungsi sebagai penahan panas sinar matahari serta melindungi masuknya debu, angin, dan air hujan.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar azrul, dkk. 2004. A Primer On Family Medicine Practice. Singapore International Foundation. Singapore

4