laporan 1

26
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Agar mahasiswa mampu mengetahui farmakologi obat-obatan yang bisa dipakai pada tetanus.Nyeri pinggang (NP) merupakan masalah kesehatan yang penting pada semua negara. Di negara-negara industri prevalensi NP termasuk yang tertinggi dan paling membebani masyarakat. Hampir setiap orang pernah mengalami NP. Sebagian besar keluhan dianggap sebagai gangguan yang tidak serius. Oleh karena itu, penyebab yang lebih serius seringkali diabaikan oleh pasien sendiri atau oleh dokter yang menanganinya. Nyeri pinggang merupakan keadaan yang sering dijumpai oleh dokter umum, baik ketika baru didiagnosis maupun ketika merawat pasien dengan penyakit kronik. Oleh sebab itu pemahaman tentang anatomi dan fisiologi tulang belakang sangat diperlukan sebagai dasar dalam pemahaman patogenesis kelainan-kelainan tulang belakang dan dalam melakukan proses diagnosis dan penatalaksanaannya. 3 B. TUJUAN 1. Agar mahasiswa mampu memahami anatomi dari vertebra. 2. Agar mahasiswa mampu mengetahui saja tipe-tipe nyeri. 3. Agar mahasiswa mampu memahami mekanisme menjalarnya nyeri punggung sampai ke tungkai bawah. 4. Agar mahasiswa mampu hubungan usia, dan mengangkat berat dengan keluhan pasien 5. Agar mahasiswa mampu memahami isi dari neo- rheumacyl dan bagaimana cara kerjanya 6. agar mahasiswa mampu memahami Hitunglah Body Mass Index Indeks Massa Tubuh. 7. Agar mahasiswa mampu memahami tentang HNP. C. TERMINOLOGI Nyeri Laseque sign Kernig sign Patrick sign D. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana anatomi dari vertebra? 2. Apa saja tipe-tipe nyeri? 3. Bagaimana mekanisme menjalarnya nyeri punggung sampai ke tungkai bawah? 4. Bagaimana hubungan usia, dan mengangkat berat dengan keluhan pasien? 5. Apa isi dari neo-rheumacyl dan bagaimana cara kerjanya? 6. Hitunglah Body Mass Index Indeks Massa Tubuh? 1

Upload: laras

Post on 14-Nov-2015

31 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

perbaikan

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUANA. LATAR BELAKANGAgar mahasiswa mampu mengetahui farmakologi obat-obatan yang bisa dipakai pada tetanus.Nyeri pinggang (NP) merupakan masalah kesehatan yang penting pada semua negara. Di negara-negara industri prevalensi NP termasuk yang tertinggi dan paling membebani masyarakat. Hampir setiap orang pernah mengalami NP. Sebagian besar keluhan dianggap sebagai gangguan yang tidak serius. Oleh karena itu, penyebab yang lebih serius seringkali diabaikan oleh pasien sendiri atau oleh dokter yang menanganinya. Nyeri pinggang merupakan keadaan yang sering dijumpai oleh dokter umum, baik ketika baru didiagnosis maupun ketika merawat pasien dengan penyakit kronik. Oleh sebab itu pemahaman tentang anatomi dan fisiologi tulang belakang sangat diperlukan sebagai dasar dalam pemahaman patogenesis kelainan-kelainan tulang belakang dan dalam melakukan proses diagnosis dan penatalaksanaannya.3

B. TUJUAN1. Agar mahasiswa mampu memahami anatomi dari vertebra.2. Agar mahasiswa mampu mengetahui saja tipe-tipe nyeri.3. Agar mahasiswa mampu memahami mekanisme menjalarnya nyeri punggung sampai ke tungkai bawah.4. Agar mahasiswa mampu hubungan usia, dan mengangkat berat dengan keluhan pasien5. Agar mahasiswa mampu memahami isi dari neo-rheumacyl dan bagaimana cara kerjanya6. agar mahasiswa mampu memahami Hitunglah Body Mass Index Indeks Massa Tubuh.7. Agar mahasiswa mampu memahami tentang HNP.

C. TERMINOLOGI Nyeri Laseque sign Kernig sign Patrick sign

D. RUMUSAN MASALAH1. Bagaimana anatomi dari vertebra?2. Apa saja tipe-tipe nyeri?3. Bagaimana mekanisme menjalarnya nyeri punggung sampai ke tungkai bawah? 4. Bagaimana hubungan usia, dan mengangkat berat dengan keluhan pasien? 5. Apa isi dari neo-rheumacyl dan bagaimana cara kerjanya?6. Hitunglah Body Mass Index Indeks Massa Tubuh?

BAB IIPEMBAHASAN1. SKENARIONYERI PINGANG

Seorang laki-laki berumur 50 tahun, datang ke RS dengan keluhan utama nyeri pinggang yang sangat pada pungung bawah, yang menjalar dari pinggang ke tungkai bawah kiri sejak kemarin. Selain itu penderita merasa kesemutan di tungkai bawah kiri. Nyeri timbul setelah mengangkat lemari yang berat saat pindah rumah. Tidak ada keluhan BAB dan BAK. Keluhan nyeri dan kesemutan ini sudah pernah dirasakan sebelumnya namun masih ringan dan sifatnya hilang timbul. Kemarin sudah minum neo-rheumacyl, tetapi belum sembuh. Penderita seorang buruh pabrik sudah 15 tahun lamanya.Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan BB 70 kg, TB 170 cm, tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 84x/menit, suhu 37oC. Pada pemeriksaan di daerah perut dan punggung: jejas (-), nyeri tekan (-), kelainan tulang belakang (-), nyeri ketok costovertebral (-), spasme otot pungggung (+). Dari hasil pemeriksaan neurologis: lassique sign (+), patrick sign (-), kernig sign (-), kontra Patrick (-).Dari pemeriksaan laboratorium: Hb 12 g/dL, AL 6.000/L, AE 4,5 juta/L, AT 300.000/L, LED 10 mm/jam, urine lengkap normal, ureum 20 mg/dL, kreatinin 1,0 mg/dL.

2. KEYWORD Laki-laki berumur 50 tahun Keluhan nyeri pada punggung bawah yang menjalar dari pinggang hingga ketungkai bawah kiri Kesemutan di tungkai bawah kiri Tidak ada keluhan BAK dan BAB Penderita seorang buruh pabrik sudah 15 tahun

Pemeriksaan : Pemeriksaan fisik: BB 70 kg, TB 170 cm, TD 130/80 mmHg, nadi 84x/menit, suhu 37C. Pada pemeriksaan perut dan daerah tulang belakang: jejas (-), nyeri tekan (-), kelainan tulang belakang (-), nyeri ketok costovertebra (-), spasme otot punggung (+) Pemeriksaan neurologis: lassique sign (+), kernig sign (-), patrick sign (-), kontra patrick (-) Pemeriksaan laboratorium: Hb 12 g/dL, AL 6000/L, AE 4,5 juta/L, AT 300 ribu/L, LED 10 mm/jam, urine lengkap normal, uroeum 20 mg/dL, creatinin 1,0 mg/Dl

3. TERMINOLOGI NyeriPengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan dimana berhubungan dengan kerusakan jaringan atau potensial terjadi kerusakan jaringan

Laseque sign

Gambar 1: laseque sign

Untuk pemeriksaan ini dilakukan pada pasien yang berbaring lalu kedua tingkai diluruskan (diekstensikan), kemudian satu tungkai diangkat lurus, dibengkokkan (fleksi) persendian panggulnya. Tungkai yang satu lagi harus selalu berada dalam keadaan ekstensi (lurus). Pada keadaan normal dapat dicapai sudut 70 sebelum timbul rasa sakit dan tahanan. Bila sudah timbul rasa sakit dan tahanan sebelum mencapai 70, maka disebut Lassigue sign positif

Kernig sign

Pada pemeriksaan ini, pasien yang sedang berbaring difleksikan pahanya pada persendian panggul sampai membentuk sudut 90. Setelah itu tungkai bawah di ekstensikan pada persendian lutut sampai membentuk sudut lebih dari 135 terhadap paha. Bila terdapat tahanan dan rasa nyeri sebelum atau kurang dari sudut 135, maka dinyatakan Kernig sign positif.

Patrick sign

Gambar 2: patrick signPositif jika pada saat lutut tungkai difleksikan pasien merasakan nyeri di sendi panggul.

Kontra patrick

Gambar 3: kontra patrickPemeriksaan ini dilakukan untuk membangkitkan nyeri di sendi sacroiliaka. Tes ini bertujuan menetukan lokasi patologi dengan memfleksikan tungkai yang sakit ke sisi luar, kemudian dilakukan endorotasi serta aduksi. Jika nyeri di garis sendi sacroiliaka maka hasilnya positif

4. RUMUSAN MASALAH4.1 BAGAIMANA ANATOMI DARI VERTEBRA ?Kolumna vetebralis merupakan poros tulang rangka utuh yang memungkinkan untuk bergerak. Columna vetebralis terbentang dari cranium sampai ujung os coccygis. Kolumna vetebralis melindungi medulla spinalis, menyangga berat badan, serta berfungsi sebagai poros untuk kepala berputar.2Kolumna vetebralis terdiri dari 33 vetebra yang teratur dalam 5 daerah, tetapi hanya ada 24 dari yang disebutkan (7 vetebra cervicalis, 12 vertebra thorakalis, dan 5 vetebra lumbalis) yang dapat digerakan. Pada orang dewasa kelima vetebralis ini melembur untuk membentuk os sacrum dan keempat vertebra coccygis. Corpus vertebra berangsur menjadi lebih besar keujung kaudal kolumna vetebralis, dan kemudian berturut-turut menjadi makin kecil keujung os coccygis. Perbedaan structural ini berhubungan dengan keadaan bahwa daerah rumbal dan sacral menanggung beban yang lebih besar dari pada servical dan thorakal. Lengkung thorakal dan sakrokoksigeal mencekung kearah ventral. Sedangkan servikal dan lumbal mencengkung kearah dorsal.2

Gambar 4: vertebra; dilihat dari ventral, sisi kiri dan dorsal.2

Gambar 5: lengkung-lengkung vertebraPada columna vetebralis orang dewasa terdapat lengkung. Lengkung torakal (cokelat) dan lengkung sakrokoksigeal (jingga) mencekung ke ventral, sedangkan lengkung servikal (merah muda) dan lengkung lumbal (kuning) mencekung ke dorsal.2Lengkung torakal dan lengkung sacral adalah lengkungan primer yang berkembang pada masa vetal. Lengkung servikal adalah lengkungan sekunder dimulai terjadi di daerah servikal dan daerah lumbal sebelum kelahiran, tetapi tidak menjadi nyata samapai masa kanak-kanak. Lengkung sekunder terutama terjadi karena ketebalan antara bagian ventral dan bagian dorsal discus intervetebralis. Lengkung servikal menjadi lebih nyata sewaktu bayi mulai mengangkat kepalanya.lengkung torakal terjadi karena corpus vertebrae yang agak berbentuk biji. Lengkung lumbal menjadi nyata sewaktu anak mulai berjalan. Lengkung ini yang umumnya lebih jelas pada wanita, berakhir pada sudut sakro vertebral yang terjadi pada pertemuan antara vertebra lumbalis V dan os sacrum. Lengkung sacrococssygeal juga bersifat tetap dan pada laki-laki berbeda dibanding pada wanita; lengkung ini lebih tajam pada wanita.2

Struktur Dan Fungsi VertebraVertebra dari berbagai daerah berbeda dalam ukuran dan sifat khas lainnya, dan vertebra dalam satu daerahpun satu dengan yang lain memperlihatkan perbedaan yang lebih kecil. Vertebra yang khas terdiri dari korpus vertebra dan arkus vertebra. Corpus vertebra adalah bagian ventral yang memeberi kekuatan pada columna vertebra dan menanggung berat badan. Corpus vertebra terutama dari vertebra thorakalis iv ke kaudal berangsur bertambah besar supaya dapat memikul beben yang makin berat.2Arcus vertebra adalah bagian dorsal vertebra yang terdiri dari pediculus dan lamina arkus vebra. Pediculus adalah taju pendek yang kokoh dan menghubungkan lengkung pada corpus vertebra, incisura vetebralis inverior pada vertebra-vetebra yang bertetangga membentuk sebuah foramen intervetebralis. Pediculus menjorok kea rah dorsal untuk bertemu dengan dua lempeng tulang yang lebar dan gepeng, yaini lamina arcus vertebra. Foramen vertebra berurutan pada columna vetebralis yang utuh membentuk canalis vetebralis yang berisi medulla spinalis, meningens, jaringan lemak, akar saraf, dan pembuluh darah.2

Gambar 6: vertebra; dilihat dari kranial

NamaFungsi

Prosesus spinous Prosesus articular superiorPelekatan otot

Prosesus transversumPembatasan gerak.

ARCUS VERTEBRAE Pedicle / peduculus arcus vertebrae Lamina / lamina arcus vertebraePerlindungan medulla spinalis

Vertebral body / corpus vertebraePenyangga berat tubuh

Tujuh prossesus menonjol dari arcus vertebra : Prosessus spinosus menonjol dari tempat persatuan kedua lamina dan bertumpang di sebelah dorsal pada prosessus spinosus vertebra di bawahanya.2 Dua prosessus transversus menonjol kea rah dorso lateral dari tempat persatuan pediculus dan lamina arcus vertebra.2 Prosessus articularis superior dan inferior, masing-masing terdapat di kanan dan kiri juga berpangkal pada tempat persatuan pediculus dan lamina.2

Sendi-Sendi Kolumna VertebralisSendi-sendi kolumna vertebralis terdiri dari sendi-sendi korpus vertebralis, sendi-sendi arcus vertebralis, sendi kraniovertebralis, sendi kostovertebralis dan sendi sacro-iliaca. 2

Gambar 7: struktur discus intervertebralisSendi korpus vertebralis termasuk jenis sendi kondral (simfisis) yang dirancang untuk menangguang beban dan kekuatan. Permukaan vertebra-vertebra berdekatan yang bersendi memperoleh hubungan melalui sebuah discus dan ligamentum. Setiap discus intervertebralis terdiri dari annulus fibrosus yang terbentuk dari lamel-lamel fibrokartilago yang teratur konsentris mengelilingi nucleus pulposus yang berkonsistensi jeli. Antara vertebra servikalis i (atlas) dan ii (axis) tidak terdapat diskus intervertebralis. Ketebalan diskus intervertebralis di berbagai daerah berbeda satu dari yang lain; diskus intervertebralis yan paling tebal terdapat di daerah lumbal dan yang paling tipis di daerah torakal sebelah kranial. Didaerah servikal dan daerah rumbal discus intervertebralis lebih tebal disebelah ventral dan lebih merata ketebalannya didaerah torakal. 2Sendi-sendi unkovertebral (yang dihubungkan dengan nama luschka) terletak antara prosessus uncinatus (uncus) vertebrae cervicalis III-IV dan permukaan corpus vertebrae diatasnya yang diserong. Sendi-sendi sinovial ini (fissura) terdapat pada tepi discus inervertebralis disebelah lateral dan dorsales. 2

Gambar 8: badan sendi unkovertebralLigamentum longitudinale anterius adalah sebuah pita jaringan ikat yang kuat dan menutupi serta menghubungkan bagian ventral corpus vertebrae dan discus intervertebrae. Ligamentum longitudinal anterius terbentang dari facies pelvic assis sacralis ke tuberculum anterius atlas dan os occipital ventral terhadap foramen magnum. Ligamentum longitudinal anterius memantapkan kedudukan sendi-sendi antara corpus vertebrae dan membantu mencegah hiperekstensi columna vertebralis.2Sendi Lengkung VertebraeArticulationzygapophysealis adalah persendian kecil yang menghubungkan tulang vertebra dengan yang lainnya. Sendi faset merupakan sendi diartrosis yang membolehkan tulang belakang bergerak. Oleh karena kelenturan kapsul sendi, tulang belakang mampu bergerak dalam batas wajar dengan arah yang berbeda-beda.2

Gambar 9: saraf-saraf sendi vertebraVaskularisasi Columna Vertebrae Arterispinalis yang mengantar darah kepada vertebra, adalah cabang dari : Arteri vertebralis dan arteri cervicalis asendens dileher. 2 Arteri intercostalis posterior didaerah torakal. 2 Arteri subcostalis dan arteri lumbalis diabdomen. 2 Arteri iliolumbalis dan arteri sacralis lateralis. 2

Arteri spinalis memasuki foramen intervertebrale dan bercabang menjadi cabang akhir dan cabang radikular. Beberapa dari cabang-cabang ini beranastomosis dengan arteri arteri medulla spinalis. 2Vena spinalis membentuk pleksus vena yang meluas sepanjang columna vertebralis, baik didalam (plexus venosi vertebrales profundi) dan juga diluar (plexus venosi vertebrales superficiales) canalis vertebralis. 2

4.2 APA SAJA TIPE-TIPE NYERI?a. Nyeri akut versus nyeri kronikNyeri akut dan nyeri kronik adalah dua tipe nyeri yang berbeda cukup signifikan. Nyeri kronik bukan sekedar perluasaan dari nyeri akut. Nyeri yang mereda setelah intervensi atau penyembuhan disebut nyeri akut. Awitan nyeri akut biasanya mendadak dan berkaitan dengan masalah spesifik yang memicu individu untuk segera bertindak menghilangkan nyeri. Nyeri berlangsung singkat (kurang dari 6 bulan) dan menghilang apabila faktor internal atau eksternal yang merangsang reseptor nyeri dihilangkan. Durasi nyeri akut berkaitan dengan faktor penyebab dan umumnya dapat diperkirakan. Pasien dan dokter dapat berharap bahwa nyeri mereda setelah pengobatan dimulai.3b. Nyeri somatic superficial (kulit)Nyeri kulit berasal dari struktur-struktur superficial kulit dan jaringan subkutis. Stimulus yang efektif untuk menimbulkan nyeri dikulit dapat berupa rangsangan mekanis,suhu,kimiawi, atau listrik. Apabila hanya kulit yang terlihat, nyeri sering dirasakan sebagai penyengat,tajam,mengiris,atau seperti terbakar; tetapi apabila ada pembuluh darah ikut berperan menimbulkan nyeri, sifat nyeri menjadi berdenyut. Kulit memiliki banyak saraf sensorik sehingga kerusakan dikulit menimbulkan sensasi yang lokasinya lebih akurat dan presisi yang lebih luas dibandingkan di bagian tubuh lain. Daerah nyeri mungkin terbatas di sepanjang suatu dermatom(segmen kulit) tertentu yang dipersyarafi oleh satu akar dorsal (sensorik). Namun, dermato-dermatom bukanlah segmen yang tersendiri dan terpisah. Diantara dua dermatom yang berdekatan banyak terdapat tumpang-tindih, dan tumpang-tindih tersebut meningkat apabila yang terlibat adalah sensasi nyeri dan suhu dibandingkan dengan sensasi sentuh. Karena itu, apabila satu saraf spinal kehilangan sama sekali fungsinya, dikulit tidak ditemukan daerah yang mengalami anesthesia total, karena saraf-saraf dari dua dermatom didekatnaya akan menyerap rangsangan sensorik. Dipihak lain apabila akar dorsal dari satu saraf spinal mengalami iritasi, seperti pada herpes zoster (dompo, shingles, suatu infeksi virus pada ganglion spinal), rangsangan yang mengganggu akan dirasakan secara subjektif dari seluruh dermatom, termasuk bagian yang tumpang-tindih. 3c. Nyeri somatic dalamNyeri somatic dalam mengacu kepada nyeri yang berasal dari otot, tendon, ligamentum, tulang, sendi, dan arteri. Struktur-struktur ini memiliki lebih sedikit reseptor nyeri sehingga lokalisasi nyeri sering tidak jelas. Nyeri dirasakan lebih difus daripada nyeri kulit dan cenderung menyebak ke daerah di sekitarnya. Nyeri dari berbagai struktur dalam berbeda. Nyeri akibat suatu cedera akut pada sendi memiliki lokalisasi yang jelas dan biasanya dirasakan sebagai rasa tertusuk, terbakar, atau berdenyut. Pada peradangan kronik sendi (artritis), yang dirasakan adalah nyeri pegal-tumpul yang disertai seperti tertusuk apabila sendi bergerak. Nyeri tulang berasal dari stimulasi reseptor nyeri di periosteum dan lokalisasiny relative kurang jelas; nyeri ini sering dirasakan sebagai rasa pegal-tumpul atau linu. Nyeri otot rangka juga memiliki lokalisasi yang kurang jelas dan dirasakan sebagai rasa pegal-tumpul atau kram. Nyeri otot rangka akan terasa menghebat saat otot berkontraksi dalam keadaan iskemia. 3d. Nyeri viseraNyeri visera mengacu kepada nyeri yang berasal dari organ-organ tubuh. Reseptor nyeri visera lebih jarang dibandingkan dengan reseptor nyeri somatic dan terletak didinding otot polos organ-organ berongga (lambung,kandung empedu, saluran empedu, ureter, kandung kemih) dan di kapsul organ-organ padat (hati,pancreas,ginjal). Parenkim visera relative tidak sensitive terhadap sayatan,panas,atau cubitan. Mekanisme utama yang menimbulkan nyeri visera adalah peregangan atau distensi abnormal dinding atau kapsul organ, iskemia, dan peradangan. Usus adalah sumber dari nyeri kram atau perih atau nyeri intermiten yang dikenal sebgai kolik saat mengalami iritasi oleh zat-zat kimia yang dihasilkan oleh peradangan atau apabila teregang. Struktur-struktur lain yang dapat diregangkan, misalnya kandung empedu, salura empedu, atau ureter, dapat menimbulkan nyeri kolik, sering akibat spasme otot polos. Obstruksi aliran keluar dan peregangan berlebihan juga menyebabkan iskemia dan dibebaskannya zat-zat kimia yang merangsang reseptor nyeri. 3e. Nyeri AlihNyeri Alih didefinisikan sebagai nyeri yang berasal dari salah satu daerah di tubuh teapi dirasakan terletak didaerah lain. Nyeri visera sering dialihkan ke dermatom ( daerah kulit ) yang dipersarafi oleh segemen medulla spinalis yang sama dengan viskus yang nyeri tersebut. Apabila dialihkan kepermukaan tubuh, maka nyeri visera umumnya terbatas disegmen dermatom tempat organ visera tersebut berasal pada masa mudigah, tidak harus ditempat organ tersebut berada pada masa dewasa. 3f. Nyeri neuropatiSystem saraf secara normal menyalurkan rangsangan-rangsangan yang merugikan dari SST ke SSP yang menimbulkan perasaan nyeri. Dengan demikian, lesi di SST atau SSP dapat menyebabkan gangguan atau hilangnya sensasi nyeri yang masing-masing disebut hipalgesia dan analgesia. Secara paradoks, kerusakan atau disfungsi SSP atau saraf perifer dapat menyebabkan nyeri. Jenis nyeri ini disebut nyeri neuropatik aau deaferentasi (deafferentation). Nyeri neuropatik berasal dari saraf perifer di sepanjang perjalanannya atau dari SSP karena gangguan fungsi, tanpa melibatkan eksitasi reseptor nyeri spesifik (nosiseptor). 3

4.3 BAGAIMANA MEKANISME MENJALARNYA NYERI PUNGGUNG SAMPAI KE TUNGKAI BAWAH?

Gambar 11 : Mekanisme nyeri

Gerakan membungkuk atau gerakan mengangkat lutut dalam keadaan lurus akan mencetuskan nyeri radikuler pada penyakit bagian bawah vertebra lumbal yang terjadi atas dasar regangan, kompresi vena jugularis yang menaikan tekanan intraspinal dan dapat menyebabkan suatu pergeseran pada posisi dari atau tekanan pada radiks. Iritasi radiks saraf lumbal ke empat dan ke lima dan sakral pertama yang membentuk nervus ischiadikus, akan menimbulkan rasa nyeri yang terutama meluas ke bawah hingga mengenai permukaan posterior paha dan permukaan posterior serta lateral tungkai. Berhenti di daerah pergelangan kaki dan disertai dengan perasaan kesemutan atau rasa baa yang menjalar ke bagian lebih distal hingga mengenai kaki. 3

4.4 BAGAIMANA HUBUNGAN USIA, DAN MENGANGKAT BERAT DENGAN KELUHAN PASIEN? Hubungan dengan usia :Nukleus pulposus bekerja seperti peredam kejut (shock absorber) dengan mendistribusikan stres mekanis pada tulang belakanag yang terjadi ketika tubuh bergerak. Stres fisik yang biasanya berupa gerakan berputar dapat merobek atau menimbulkan ruptur anulus fibrosus sehingga terjadi herniasi nukleus pulposus ke dalam kranialis spinalis. Tulang vertebra akan saling mendekat dan materi diskus yang ruptur dapat menimbulkan tekanan pada radiks saraf sehingga timbul rasa nyeri dan mungkin pula kehilangan fungsi sensorik serta motorik. Hernia diskus intervertebralis dapat terjadi pula bersama degenerasi persendian intervertebralis. Pada pasien usia lanjut yang diskus intervertebralisnya sudah mulai berdegnerasi, trauma yang ringan pun sudah dapat menimbulkan herniasi.5

Mengangkat berat :Karena pasien mengalami nyeri yang sangat pada pada punggung bawah setelah mengangkat lemari, dimana mengangkat lemari yang berat mebutuhkan gerakan yang menggunakan tenaga besar akan memberikan beban mekanik yang besar terhadap otot, tendon, ligamentum dan sendi. Beban berat akan menyebabkan inflamasi, iritasi, kelelahan otot, kerusakan otot, tendon dan jaringan lainnya.5

4.5 APA ISI DARI NEO-RHEUMACYL DAN BAGAIMANA CARA KERJANYA?Neo-rheumacyl adalah obat non stroid yang bersifat analgesik. Kandungannya : Ibuprofen (200 mg): analgesik, NSAID, dan antipiretik Parasetamol/paracetamol (500 mg): analgesik dan antipiretik

Indikasi : untuk menghilangkan nyeri yang berhubungan dengan proses peradanganKontra Indikasi : Ulkus peptikum aktif, gagal jantung kongesif, gangguan hati & ginjal, kehamilan (khususnya trimester pertama dan terakhir)

4.6 HITUNGLAH BODY MASS INDEX INDEKS MASSA TUBUH?Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan suatu indeks sederhana yang paling umum digunakan untuk mengklasifikasikan kekurangan berat badan, kelebihan berat badan dan obesitas pada orang dewasa. IMT ini didefinisikan sebagai berat badan (kg) dibagi dengan kuadrat dari tinggi badan (m2) sehingga hasilnya dalam (kg/m2). Sehingga pada skenario Nyeri Pinggang dapat kita cari IMT dari pasien tersebut dengan memasukan data dari tinggi badan dan berat badan yang telah ada. Jadi perhitungannya sebagai berikut :4

IMT = BB (kg)/TB2 (m2) = 70 / 1,72 = 70 / 2.89 = 24.22 (kg/m2)

Dari hasil perhitungan diatas, dapat kita ketahui bahwa IMT dari pasien yang ada di skenario adalah normal. Dengan nilai rentan normal menurut WHO yaitu 18.50 24.99 dan menurut Depkes RI 18.5-25.0, sehingga dapat diasumsikan bahwa pasien di skenario tersebut terlepas dari faktor resiko yang dapat menyebabkan cedera pada tulang belakang pada orang dengan IMT yang berlebih. 4

Table 1: The International Classification of adult underweight, overweight and obesity according to BMI. 4

ClassificationBMI(kg/m2)

Principal cut-off pointsAdditional cut-off points

Underweight