lapkas kulit tinea korporis
TRANSCRIPT
-
8/23/2019 Lapkas Kulit Tinea Korporis
1/7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1DEFINISITinea korporis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur superfisial golongan
dermatofita, menyerang daerah kulit tak berambut pada wajah, badan, lengan, dan tungkai.
1.2EPIDEMIOLOGITinea korporis dapat terjadi pada semua umur tetapi lebih sering menyerang orang dewasa.
Penyakit ini tersebar diseluruh dunia terutama pada daerah tropis. Kebersihan besar
pengaruhnya terhadap penyakit ini. Insiden meningkat pada kelembapan udara yang tinggi.
1.3 ETIOLOGI
Tinea korporis dapat disebabkan oleh berbagai spesies dermatofit seperti Trichophyton,
Microsporum, Epidermophyton. Variasi penyebabnya dapat ditemukan berdasarkan spesies
yang terdapat di daerah tertentu. Namun demikian yang lebih umum menyebabkan tinea
korporis adalah T. rubrum, T. metagrophytes, dan M. canis.
1.4GAMBARAN KLINISKelainan yang dilihat dari Tinea korporis dalam klinik merupakan lesi bulat atau lonjong,
berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang-kadang dengan vesikel dan papul di tepi.
Daerah tengahnya biasanya lebih tenang, sementara yang di tepi lebih aktif (tanda
peradangan lebih jelas) yang sering disebut dengan sentral healing. Kadang-kadang terlihat
erosi dan krusta akibat garukan. Lesi-lesi pada umumnya merupakan bercak-bercak terpisah
satu dengan yang lain. Kelainan kulit dapat pula terlihat sebagai lesi-lesi dengan pinggir yang
polisiklik karena beberapa lesi kulit yang menjadi satu. Bentuk dengan tanda radang yang
lebih nyata, lebih sering dilihat pada anak-anak dari pada orang dewasa karena umumnya
mereka mendapat infeksi baru pertama kali.
1.5PEMERIKSAAN LABORATORIUMYaitu pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH 10-20% , bila positif memperlihatkan elemen
jamur berupa hifa panjang dan artrospora.
1.6DIAGNOSIS BANDINGa. Pitiriasis rosea : perbedaannya pada Pitiriasis rosea gatalnya tidak begitu berat seperti
pada Tinea korporis, skuamanya halus sedangkan Tinea korporis kasar. Hanya
pemeriksaan laboratorium yang dapat menjadi diagnosis pasti.
-
8/23/2019 Lapkas Kulit Tinea Korporis
2/7
b. Psoriasis : pada stadium penyembuhan menunjukkan gambaran eritema pada bagianpinggir sehingga menyerupai tinea. Pada Psoriasis menunjukkan gambaran yang khas
yakni skuama kasar, transparan serta berlapis-lapis, fenomena tetes lilin.
1.7TERAPIa. Topikal
- Kombinasi asam salisilat (3-6%) dan asam benzoate (6-12%) dalam bentuk salep(salep whitfield)
- Kombinasi asam salisilat dan sulfur presipitatum dalam bentuk salep- Derivate azol : mikonazol 2%, klotrimasol 1%, ketokonazol 1% dll.
b. Sistemik- antihistamin- Griseofulvin , dewasa: 500-1000mg/hari, anak-anak : 15-20mg/kgBB/hari- Itrakonazol 100mg/hari selama 2 minggu- Ketokonazol 200mg/hari dalam 3 minggu
1.8PROGNOSISBaik
-
8/23/2019 Lapkas Kulit Tinea Korporis
3/7
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1 Identitas pasien
Nama : An. Silvi Apriani
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 5 tahun
Alamat : mantang
Agama : islam
Tanggal periksa : 23-02-2013 (poli penyakit kulit kelamin)
BB : 17kg
2.2 Anamnesis (autoanamnesis dan alloanamnesis)
Keluhan utama : gatal
Riwayat penyakit sekarang :
Seorang anak perempuan datang bersama bibinya ke poli penyakit kulit kelamin RSUD
Embung Fatimah dengan keluhan gatal pada kaki kiri. Gatal dirasakan sejak satu bulan yang lalu.
Awalnya berupa bercak-bercak merah kecil, digaruk kemudian makin melebar. Gatal bertambah
jika OS berkeringat. Satu minggu yang lalu OS berobat kebidan diberi salep dan pil. OS
mengatakan gatal sedikit berkurang tetapi luka di kaki malah semakin melebar.
Riwayat alergi : alergi obat-obatan dan makanan disangkal OS
Riwayat pengobatan : OS diberi bidan pil CTM dan salep betason.
Riwayat penyakit dahulu : belum pernah mengalami penyakit seperti ini
Riwayat penyakit keluarga : tidak ada yang mengalami seperti OS
-
8/23/2019 Lapkas Kulit Tinea Korporis
4/7
2.3 Pemeriksaan Fisik
Status General
Keadaan umum : baik
Kesadaran : komposmentis
Status Dermatologi
Lokasi : regio crurallis anterior sinistra
Ruam : plak eritem, hiperpigmentasi, papul, papul, skuama kasar, krusta,
batas tegas, tepi aktif, sentral healing.
2.4 Usulan pemeriksaan : kerokan kulit dengan KOH 10%
2.5 Diagnosis Banding
1. Tinea korporis
2. Psoriasis
2.6 Diagnosis Kerja
Tinea korporis
2.7 Penatalaksanaan
Umum : meningkatkan kebersihan badan, menghindari pakaian yang tidak menyerap
keringat.
Khusus :
Topikal : ketokonazol 2%
Sistemik : ctm, becom
2.8 Prognosis
Dubia ad bonam
-
8/23/2019 Lapkas Kulit Tinea Korporis
5/7
FOTO PASIEN TINEA KORPORIS
Di bagian regio crurallis anterior sinistra
-
8/23/2019 Lapkas Kulit Tinea Korporis
6/7
BAB III
PEMBAHASAN
Diagnosis tinea korporis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari
anamnesis didapatkan bahwa penderita mengeluh gatal di kaki kiri sejak satu bulan yang lalu.
Pada awalnya hanya bercak-bercak merah kecil kemudian digaruk semakin melebar. Bila terkena
keringat, gatal semakin bertambah. Hal ini sesuai dengan teori bahwa pada tinea gejala yang
muncul berupa gatal. Adanya bercak-bercak merah kecil yang makin lama makin meluas
mendukung bahwa terdapat tepi yang aktif yang membuat lesi semakin meluas. Dari
pemeriksaan fisik status dermatologi didapatkan gambaran lesi berupa plak eritem,
hiperpigmentasi, papul, papul, skuama kasar, krusta, batas tegas ,tepi aktif, sentral healing.
Untuk pemeriksaan penunjang diusulkan pemeriksaan KOH 10%.
Diagnosis banding pada kasus ini adalah Psoriasis. Untuk Psoriasis gambaran lesinya berupa
bercak-bercak eritema yang meninggi (plak) dengan skuama diatasnya hampir menyerupai
gambaran kasus tinea korporis namun pada skuama psoriasis biasanya berlapis-lapis, kasar, dan
berwarna putih mengkilat, jika skuama digores dengan benda tajam menunjukkan tanda tetesan
lilin.
Berdasarkan hasil diagnosis pada pasien ini maka terapi yang di berikan ctm,becom c, dan salep
ketokonazol 2%.
Berdasarkan kepustakaan, terapi tinea korporis untuk sistemik bias diberikan : antihistamin,
Griseofulvin dewasa: 500-1000mg/hari, anak-anak : 15-20mg/kgBB/hari,Itrakonazol 100mg/hariselama 2 minggu, Ketokonazol 200mg/hari dalam 3 minggu. Topikal : Kombinasi asam salisilat
(3-6%) dan asam benzoate (6-12%) dalam bentuk salep (salep whitfield),Kombinasi asam
salisilat dan sulfur presipitatum dalam bentuk salep, derivate azol : mikonazol 2%, klotrimasol
1%, ketokonazol 1% dll.
-
8/23/2019 Lapkas Kulit Tinea Korporis
7/7
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, R.S . 2004.Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi Kedua. EGC : Jakarta
D.juanda A, Hamzah M, Aisah S. 2006.Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keempat.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta