lapkas 2 tinea capitis ahmad fauzi.ppt

35
Case Report Dokter Pembimbing : dr. H. Dindin BR, Sp.kk SMF ILMU KESEHATAAN KULIT DAN KELAMIN RSUD CIANJUR FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2014 Oleh : Ahmad Fauzi 2010730005

Upload: amanda-smith

Post on 06-Sep-2015

135 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

  • Case ReportDokter Pembimbing :dr. H. Dindin BR, Sp.kk SMF ILMU KESEHATAAN KULIT DAN KELAMIN RSUD CIANJURFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA2014Oleh : Ahmad Fauzi 2010730005

  • Nama: An. SNUmur: 9 tahun Jenis Kelamin: PerempuanAlamat: Kampung Paragajan Rt.04 Rw.02, Cimacan, CipanasPekerjaan: - Pendidikan: SDAgama: Islam Status Marital: -

    Identitas

  • Alo dan Autoanamnesis : Pada ibu pasien dan pasien pada tanggal 13 Februari 2015 pukul 09:32

    Keluhan UtamaKebotakan pada daerah kulit kepala atas disertai gatal dan bersisik Anamnesa

  • Riwayat Penyakit Sekarang

  • Riwayat Penyakit Sekarang

  • PEMERIKSAAN FISIK

    Keadaan umum : Tampak sakit ringanKesadaran : Composmentis Berat badan : 20 kg

    Tekanan darah: Tidak dilakukanNadi: 88 x/menit Respirasi : 18 x/menit Suhu: 36,8C

  • Kepala Rambut: Alopecia (+)Mata: Conjunctiva tak anemis (+/+), Sklera tak ikterik (+/+) Hidung: Deviasi septum nasi(-), Sekret (-)Telinga : Normotia, Sekret (-/-), Serumen (-/-)Mulut: Bibir kering (-), mukosa faring hiperemis (-), tonsil T1/T1 tidak hiperemis, tidak ada caries dentis Leher Pembesaran KGB: Tidak teraba membesarPembesaran tiroid: Tidak teraba membesar

    Status Generalis

  • Thoraks Paru-paru Inspeksi Bentuk dan pergerakan simetris, retraksi ICS dan SS (-) Palpasi Vokal fremitus (+/+) di kedua lapang paru, nyeri tekan (-/-)Perkusi Sonor pada kedua lapang paruAuskultasi Vesikuler (+/+), Wheezing (-/-), Rhonki (-/-)Status Generalis

  • Jantung Inspeksi Ictus Cordis tidak terlihat Palpasi Ictus Cordis tidak teraba. PerkusiTidak dilakukan Auskultasi Bunyi jantung I / II regular murni, murmur (-), gallop(-)

    Status Generalis

  • AbdomenInspeksi Datar, Scar (-)Auskultasi Bising usus (+) normal.Palpasi Supel, turgor baik, hepatosplenomegali (-)PerkusiTimpani diseluruh kuadran abdomen Ekstremitas Atas : Deformitas (-), udem (-/-), akral hangat (+/+), RCT < 2 detik. Bawah : Deformitas (-), udem (-/-), akral hangat (+/+), RCT < 2 detik. Kulit: Lihat status DermatologikusStatus Generalis

  • Status Dermatologikus

    Distribusi RegionalAt regio Kulit kepala ocipitalisLesi Tampak lesi multipel, bentuk tidak teratur, dengan diameter terkecil 0.5 x 1cm, diameter terbesar 3 x 3 cm, berbatas tegas, sebagian menimbul dan sebagian datar , kering.Eflouresensi Papul eritem, skuama

  • Dilakukan pemeriksaan KOH 10%, dengan spesimen berasal dari kerokan kulit pada lesi yang dilihat di atas mikroskop.Intrepetasi : ditemukan hifa (panjang)

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

  • An.SN Perempuan 9 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD cianjur dengan kelahuan kebotakan pada daerah kulit kepala bawah disertai gatal dan bersisik sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Kebotakan disertai gatal yang terus menerus dengan ukuran seperti koin logam yaitu diameternya sekitar 3x3 cm dan terus menyebar. 2 minggu SMRS, awalnya terdapat bruntus kemerahan berukuran kecil seperti jarum pentul di daerah kulit kepala bawah yang dirasakan gatal sehingga pasien sering menggaruknya dan lama kelamaan semakin membesar. 9 hari SMS, bruntus kemerahan mulai melebar disertai kerontokan pada rambut dan timbul sisik. 1 minggu SMRS, rambut semakin rontok dan timbul kebotakan sebagian didaerah kulit kepala bagian atas yang semakin terasa gatal dan timbul sisik yang semakin banyak. 2 hari SMRS, kebotakan semakin meluas disertai gatal yang semakin berat dan ditemukan kerontokan rambut didaerah kulit kepala lain disertai sisik yang semakin banyak. Pada riwayat psikososial pasien mandi minimal 2x/ hari dan cuci rambut dengan shampoo jarang dilakukan. RESUME

  • Pada Status Generalisata ditemukan adanya alopesia didaerah rambut bawah, dan pada status dermatologis ditemukan : distribusi regioner. A/R : Kulit kepala occipitalis. Lesi multiple, bentuk tidak teratur, dengan diameter terkecil 0.5 x 1cm, diameter terbesar 3 x 3 cm, berbatas tegas, sebagian menimbul dan sebagian datar , kering. Efloresensi : papula ertema, skuama.

    RESUME

  • Diagnosis

  • Usulan Pemeriksaan

  • PENATALAKSANAAN

  • PENATALAKSANAANKhusus

  • PROGNOSIS

  • Tinjauan PustakaTinea Capitis

  • Definisi:

    Tinea kapitis adalah suatu infeksi pada kulit kepala dan rambut yang disebabkan oleh spesies dermatofita.Dermatofita merupakan golongan jamur yang menyebabkan dermatifitosis yang mempunyai sifat mencerna keratin.1 Tinea Capitis

  • Sinonim Ringworm of the scalp and hair, Tinea tonsurans, Herpes tonsurans.

  • Penyakit ini disebabkan oleh spesies dermatofita dari genus Trichophyton dan Microsporum, misalnya T. violaceum, T. gourvilii, T. mentagrophytes, T. tonsurans, M. audoinii, M. canis, M. ferrugineum.

    Etiologi

  • Umur : anak-anak umur 4 -14 tahunJenis kelamin : insiden terjadinya laki-laki sama dengan perempuanTinea kapitis sering terjadi di daerah pedesaan dan tranmisi meningkat dengan higienitas yang buruk, kepadatan penduduk dan status sosial ekonomi yang rendah.

    Epidemiologi

  • Cara PenularanAda tiga cara penularan dermatofita yaitu :

  • Gejala Klinis

    ( RIPPON, 1970 dan CONANT dkk, 1971 )

    Grey patchKerionBlack dotpapul merah sekitar rambut, melebar, bercak pucat berskuamarambut abu-abu, suram, mudah patah, alopesiaradang berat seperti sarang lebahalopesia rambut patah tepat di muara folikelujung rambut penuh spora hitam (black dot)

  • Kerion Grey Patch Black dot

  • Dengan Lampu Wood (Woods Lamp)Dengan mikroskopisDengan cara kultur/biakanDengan biopsi histopatologiDengan tes kulit

    Pemeriksaan penunjang

  • Diagnosis Banding

  • PENATALAKSANAAN

    Pencegahan Penting untuk dilakukan pemeriksaan kontak rumah dan sekolah dari anak yang terinfeksi dengan gejala asimtomatik dan kasus ringan tinea kapitis. Ketoconazole atau sampo selenium sulfide dapat membantu eradikasi pada fase asimtomatik1.Agen anti-fungal topicalTreatment harus diberikan sampai gejala menghilang dan hasil kultur jamur negative1.Agen anti-fungal oralGriseofulvin adalah drug of choice yang digunakan di USA. Obat lainnya seperti terbinafin, itraconazole, fluconazole terbukti cukup efektif dan aman1.

  • PENATALAKSANAAN

    Terapi TambahanPrednisone 1 mg/kgBB/hari selama 14 hari pada anak dengan gejala berat disertai nyeri hebat.Antibiotic sistemikUntuk infeksi sekunder oleh S.aureus / infeksi streptococcus grup A dapat digunakan erytromicin, dicloxacilin, cephalexin.

  • Terima kasih

    ***