lapkas aki rumkit

Upload: chairulna

Post on 12-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    1/38

    Laporan kasus RUMKIT Tk II PUTRI HIJAU MEDAN

    Gagal Ginjal Akut

    OLEH : Chairul Nurdin Azali

    Aditya Prakoso

    Ridha Aryani

    Putri Permata Valentine

    tanley

    PROGRA! PEN"#"#$AN PRO%E# "O$&ER

    "EPAR&E!EN #L!' PEN(A$#& "ALA!

    %A$'L&A $E"O$&ERAN 'N#VER#&A '!A&ERA '&ARA

    R'!$#& &k ## P'&R# H#)A' !E"AN

    *+,-

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    2/38

    LE!.AR PENGEAHAN

    Telah dibacakan pada tanggal :

    Nilai :

    Pimpinan Sidang

    (dr. Bambang Darmawan, Sp.PD)

    1

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    3/38

    $A&A PENGAN&AR

    Puji dan sukur kehadirat Tuhan !ang "aha #sa, ang telah memberikan

    berkat dan karunia$Na sehingga penulis dapat menelesaikan lap%ran kasus ini

    dengan judul /Gagal Ginjal Akut0.

    Penulisan lap%ran kasus ini adalah salah satu sarat untuk menelesaikan

    &epaniteraan &linik Seni%r Pr%gram Pendidikan Pr%'esi D%kter di Departemen

    lmu Penakit Dalam, akultas &ed%kteran *ni+ersitas Sumatera *tara.

    Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada d%sen

    pembimbing, dr. Bambang Darmawan, Sp.PD ang telah meluangkan waktuna

    dan memberikan banak masukan dalam penusunan lap%ran kasus ini sehingga

    penulis dapat menelesaikan lap%ran kasus tepat pada waktuna.

    Penulis menadari bahwa penulisan lap%ran kasus ini masih jauh dari

    kesempurnaan, baik isi maupun susunan bahasana, untuk itu penulis

    mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sebagai k%reksi dalam penulisan

    lap%ran kasus selanjutna. Sem%ga makalah lap%ran kasus ini berman'aat, akhir

    kata penulis mengucapkan terima kasih.

    "edan, - September /0

    Penulis

    2

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    4/38

    "A%&AR ##1#"B23 P#N4#S252N......................................................................................i

    &2T2 P#N42NT23..............................................................................................ii

    B2B / P#ND25*1*2N......................................................................................./

    B2B TN62*2N P*ST2&2...............................................................................

    ./. De'inisi dan &riteria Diagn%sis.....................................................................

    .. &lasi'ikasi #ti%l%gi........................................................................................0

    .7. Pendekatan Diagn%sis....................................................................................8

    .7./. Pemeriksaan &linis.................................................................................8

    .7.. Pemeriksaan Penunjang..........................................................................9

    .7.7. Peranan Penanda Bi%l%gis....................................................................//

    .-. Tata 1aksana................................................................................................/

    .-./. Terapi Nutrisi......................................................................................../

    .-.. Terapi armak%l%gi: ur%semid, "anit%l, dan D%pamin...................../7

    .-.7. Tata 1aksana &%mplikasi....................................................................../

    .0. Pencegahan................................................................................................../8

    B2B 7 S"P*12N........................................................................................../9

    Da'tar Pustaka........................................................................................................

    3

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    5/38

    1

    .A. ,PEN"AH'L'AN

    Acute kidney injury (2&), ang sebelumna dikenaldengan gagal ginjal akut

    (442, acute renal failure;23

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    6/38

    2

    .A. *

    N)A'AN P'&A$A

    *1,1 "e2inisi dan $riteria "iagnosis

    Secara k%nseptual 2& adalah penurunan cepat (dalam jam hingga minggu) laju

    'iltrasi gl%merulus (14) ang umumna berlangsung re+ersibel, diikuti

    kegagalan ginjal untuk mengekskresi sisa metab%lisme nitr%gen, dengan@ tanpa

    gangguan keseimbangan cairan dan elektr%lit.- Penurunan tersebut dapat terjadi

    pada ginjal ang 'ungsi dasarna n%rmal (2& Aklasik) atau tidak n%rmal (acute

    onchronic kidney disease). Dahulu, hal di atas disebut sebagaigagal ginjal akut

    dan tidak ada de'inisi %perasi%nal ang seragam, sehingga parameter dan batas

    parameter gagal ginjal akut ang digunakan berbeda$beda pada berbagai kepus$

    takaan. 5al itu menebabkan permasalahan antara lain kesulitan membandingkan

    hasil penelitian untuk kepentingan meta$analisis, penurunan sensiti+itas kriteria

    untuk membuat diagn%sis dini dan spesi'isitas kriteria untuk menilai tahap

    penakit ang diharapkan dapat menggambarkan pr%gn%sis pasien.0,

    2tas dasar hal tersebut, Acute Dialysis Quality Initia-tive (2DC) ang

    berangg%takan para ne'r%l%g dan intensi+isdi 2merika pada tahun sepakat

    mengganti istilah 23 menjadi 2&. Penggantian istilah renal menjadi kidney

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    7/38

    3

    diharapkan dapat membantu pemahaman masarakat awam, sedangkan

    penggantian istilah failure menjadi injurydianggap lebih tepat menggambarkan

    pat%l%gi gangguan ginjal. &riteria ang melengkapi de'inisi 2& menangkut

    beberapa hal antara lain (/) kriteria diagn%sis harus mencakup semua tahap

    penakit () sedikit saja perbedaan kadar kreatinin (?r) serum ternata

    mempengaruhi pr%gn%sis penderita (7) kriteria diagn%sis mengak%m%dasi

    penggunaan penanda ang sensiti' aitu penurunan urine output (*E) ang

    seringkali mendahului peningkatan ?r serum (-) penetapan gangguan ginjal

    berdasarkan kadar ?r serum, *E dan 14 mengingat belum adana penanda

    bi%l%gis (biomarker) penurunan 'ungsi ginjal ang mudah dan dapat dilakukan di

    mana saja. 2DC mengeluarkan sistem klasi'ikasi 2& dengan kriteria 31#

    ang terdiri dari 7 kateg%ri (berdasarkan peningkatan kadar ?r serum atau

    penurunan 14 atau kriteria *E) ang menggambarkan beratna penurunan

    'ungsi ginjal dan kateg%ri ang menggam$barkan pr%gn%sis gangguan ginjal,

    seperti ang terlihat pada tabel /.0,>

    &a3el ,1 $lasi2ikasi A$# dengan $riteria R#%LE4 A"5# Re6isi *++78

    $ate9 Peningkatan Penurunan L%G $riteria 'O

    g o r i kadar Cr serum

    Risk F/,0 kali nilai dasar F0= nilai dasar G,0 m1@kg@jam,

    F jam

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    8/38

    4

    Injury F, kali nilai dasar F0= nilai dasar G,0 m1@kg@jam,

    F/ jam

    Failure F7, kali nilai dasar F>0= nilai dasar G,7 m1@kg@jam,

    atau F- mg@d1 F- jam atau

    dengan kenaikan anuria F/ jam

    akut F ,0 mg@d1

    Loss Penurunan 'ungsi ginjal menetap selama lebih dari -

    minggu

    End stae Penurunan 'ungsi ginjal menetap selama lebih dari 7

    bulan

    &riteria 31# sudah diuji dalam berbagai penelitian dan menunjukkan

    kegunaaan dalam aspek diagn%sis, klasi'ikasi berat penakit, pemantauan

    perjalanan penakit dan prediksi m%rtalitas.8

    Pada tahun 0, Acute !idney Injury "et#ork(2&N), sebuah k%lab%rasi

    ne'r%l%g dan intensi+is internasi%nal, mengajukan m%di'ikasi atas kriteria 31#.

    2&N meng$upaakan peningkatan sensiti+itas klasi'ikasi dengan

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    9/38

    5

    merek%mendasikan (/) kenaikan kadar ?r serum sebesar F,7 mg@d1 sebagai

    ambang de'inisi 2& karena dengan kenaikan tersebut telah didapatkan

    peningkatan angka kematian - kali lebih besar (E3H-,/ ?H7,/$0,0) ()

    penetapan batasan waktu terjadina penurunan 'ungsi ginjal secara akut,

    disepakati selama maksimal -8 jam (bandingkan dengan / minggu dalam kriteria

    31#) untuk melakukan %bser+asi dan mengulang pemeriksaan kadar ?r serum

    (7) semua pasien ang menjalani terapi pengganti ginjal (TP4) diklasi'ikasikan

    dalam 2& tahap 7 (-) pertimbangan terhadap penggunaan 14 sebagai pat%kan

    klasi'ikasi karena penggunaanna tidak mudah dilakukan pada pasien dalam

    keadaan kritis. Dengan beberapa m%di'ikasi, kateg%ri 3, , dan pada kriteria

    31# secara berurutan adalah sesuai dengan kriteria 2&N tahap /, , dan 7.

    &ateg%ri 1# pada kriteria 31# menggambarkan hasil klinis (outcome) sehingga

    tidak dimasukkan dalam tahapan.,>&lasi'ikasi 2& menurut 2&N dapat dilihat

    pada tabel . Sebuah penelitian ang bertujuan membandingkan keman'aatan

    m%di'ikasi ang dilakukan %leh 2&N terhadap kriteria 31# gagal

    menunjukkan peningkatan sensiti+itas, dan kemampuan prediksi klasi'ikasi 2&N

    dibandingkan dengan kriteria 31#.8

    &a3el *1 $lasi2ikasi A$# dengan kriteria A$#N4 *++-18

    &aha Peningkatan kadar Cr serum $riteria 'O

    / F/,0 kali nilai dasar atau peningkatan G,0 m1@kg@jam,

    F,7 mg@d1 F jam

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    10/38

    6

    F, kali nilai dasar G,0 m1@kg@jam,

    F / jam

    7 F7, kali nilai dasar atau F- mg@d1 G,7 m1@kg@jam,

    dengan kenaikan akut F ,0 mg@d1 F- jam atau

    atau inisiasi terapi pengganti ginjal anuria F/ jam

    *1*1 $lasi2ikasi Etiologi

    #ti%l%gi 2& dibagi menjadi 7 kel%mp%k utama berdasarkan pat%genesis 2&,

    akni (/) penakit ang menebabkan hip%per'usi ginjal tanpa menebabkan

    gangguan pada parenkim ginjal (2& prarenal,I00=) () penakit ang secara

    langsung menebabkan gangguan pada parenkim ginjal (2&

    renal@intrinsik,I-=) (7) penakit ang terkait dengan %bstruksi saluran kemih

    (2& pascarenal,I0=). 2ngka kejadian penebab 2& sangat tergantung dari

    tempat terjadina 2&.-,9 Salah satu cara klasi'ikasi eti%l%gi 2& dapat dilihat

    pada tabel 7.

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    11/38

    7

    &a3el ;1 $lasi2ikasi Penye3a3 A$#

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    12/38

    8

    $ 2ritmia

    $ Penebab katup jantung

    B. Perubahan rasi% resistensi +askular ginjal sistemik

    $ Penurunan resistensi +askular peri'er

    Sepsis, sindr%m hepat%renal, %bat dalam d%sis berlebihan (c%nt%h:

    barbiturat), +as%dilat%r (nitrat, antihipertensi)

    $ Jas%k%nstriksi ginjal

    5iperkalsemia, n%repine'rin, epine'rin, sikl%sp%rin, takr%limus,

    amph%tericinB

    $ 5ip%per'usi ginjal l%kal

    Sten%sis a.renalis, hipertensi maligna

    J. 5ip%per'usi ginjal dengan gangguan aut%regulasi ginjal

    $ &egagalan penurunan resistensi arteri%l a'eren

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    13/38

    9

    Perubahan struktural (usia lanjut, ater%skler%sis, hipertensi kr%nik, P4&

    (penakit ginjal kr%nik), hipertensi maligna), penurunan pr%staglandin

    (penggunaan E2NS, ?EK$ inhibi tor), +as%k%nstriksi arteri%l a'eren

    (sepsis, hiperkalsemia, sindr%m hepat%renal, sikl%sp%rin, takr%limus,

    radi%k%ntras)

    $ &egagalan peningkatan resistensi arteri%l e'eren

    $ Penggunaan penekat 2?#, 23B

    $ Sten%sis a. renalis

    J. Sindr%m hiper+isk%sitas

    $ "iel%ma multipel, makr%gl%bulinemia, p%lisitemia

    A$# Renal?intrinsik

    . Ebstruksi ren%+askular

    $ Ebstruksi a.renalis (plak ater%skler%sis, tr%mb%sis, emb%li, diseksi

    aneurisma, +askulitis), %bstruksi +.renalis (tr%mb%sis, k%mpresi)

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    14/38

    10

    . Penakit gl%merulus atau mikr%+askular ginjal

    $ 4l%merul%ne'ritis, +askulitis

    B. Nekr%sis tubular akut (Acute $ubular "ecrosis, 2TN)

    $ skemia (serupa 2& prarenal)

    $ T%ksin

    $ #ks%gen (radi%k%ntras, sikl%sp%rin, antibi%tik, kem%terapi,

    pelarut %rganik, asetamin%'en), end%gen (rabd%mi%lisis, hem%$lisis, asam

    urat, %ksalat, miel%ma)

    J. Ne'ritis interstitial

    $ 2lergi (antibi%tik, E2NS, diuretik, kapt%pril), in'eksi (bakteri, +iral, jamur),

    in'iltasi (lim'%ma, leukemia, sark%id%sis), idi%patik

    J. Ebstruksi dan dep%sisi intratubular

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    15/38

    11

    $ Pr%tein miel%ma, asam urat, %ksalat, asikl%+ir, met%treksat,

    sul'%namida

    J. 3ejeksi al%gra' ginjal

    A$# Pas@arenal

    . Ebstruksi ureter

    Batu, gumpalan darah, papila ginjal, keganasan, k%mpresi eksternal

    2. Ebstruksi leher kandung kemih

    $ &andung kemih neur%genik, hipertr%'i pr%stat, batu, kegana$san, darah

    B. Ebstruksi uretra

    $ Striktur, katup k%ngenital, 'im%sis

    Pada sebuah studi di ?* sebuah rumah sakit di Bandung selama pengamatan tahun 0$,

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    16/38

    12

    didapatkan penebab 2& (dengan dialisis) terbanak adalah sepsis (-=), disusul dengan gagaljantung (8=), 2& pada penakit ginjal kr%nik (P4&) (8=), luka bakar dan gastr%en$teritis akut

    (masing$masing 7=).//

    *1;1 Pendekatan "iagnosis

    Pada pasien ang memenuhi kriteria diagn%sis 2& sesuai dengan ang

    telah dipaparkan di atas, pertama$tama harus ditentukan apakah keadaan tersebut

    memang merupakan 2& atau merupakan suatu keadaan akut pada P4&.

    Beberapa pat%kan umum ang dapat membedakan kedua keadaan ini antara lain

    riwaat eti%l%gi P4&, riwaat eti%l%gi penebab 2&, pemeriksaan klinis (anemia,

    neur%pati pada P4&) dan perjalanan penakit (pemulihan pada 2&) dan ukuran

    ginjal. Pat%kan tersebut tidak sepenuhna dapat dipakai. "isalna, ginjal

    umumna berukuran kecil pada P4&, namun dapat pula berukuran n%rmal bahkan

    membesar seperti pada neur%pati diabetik dan penakit ginjal p%likistik. -,9*paa

    pendekatan diagn%sis harus pula mengarah pada penentuan eti%l%gi, tahap 2&,

    dan penentuan k%mplikasi.

    *1;1,1 Pemeriksaan $linis

    Petunjuk klinis 2& prarenal antara lain adalah gejala haus, penurunan *E dan

    berat badan dan perlu dicari apakah hal tersebut berkaitan dengan penggunaan

    E2NS, penekat 2?# dan 23B. Pada pemeriksaan 'isis dapat ditemukan tanda

    hip%tensi %rt%statik dan takikardia, penurunan juular venouspressure (6JP),

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    17/38

    13

    penurunan turg%r kulit, muk%sa kering, stig$mata penakit hati kr%nik danhipertensi p%rtal, tanda gagal jantung dan sepsis. &emungkinan 2& renal iskemia

    menjadi tinggi bila upaa pemulihan status hem%dinamik tidak memperbaiki tanda

    2&. Diagn%sis 2& renal t%ksik dikaitkan dengan data klinis penggunaan Lat$Lat

    ne'r%t%ksik ataupun t%ksin end%gen (misalna mi%gl%bin, hem%gl%bin, asam urat).

    Diagn%sis 2& renal lainna perlu dihubungkan dengan gejala dan tanda ang

    men%k%ng seperti gejala tr%mb%sis, gl%merul%ne'ritis akut, atau hipertensi

    maligna.-,9,/ 2& pascarenal dicurigai apabila terdapat neri sudut k%st%+er tebra

    atau suprapubik akibat distensi pel+i%kalises ginjal, kapsul ginjal, atau kandung

    kemih. Neri pinggang k%lik ang menjalar ke daerah inguinal menandakan %bstruksi

    ureter akut. &eluhan terkait pr%stat, baik gejala %bstruksi maupun iritati' dan

    pembesaran pr%stat pada pemeriksaan c%l%k dubur men%k%ng adana %bstruksi

    akibat pembesaran pr%stat.

    &andung kemih neur%genik dapat dikaitkan dengan pengunaan antik%linergik dan

    temuan dis'ungsi sara' %t%n%m.

    *1;1*1 Pemeriksaan Penunjang

    Dari pemeriksaan urinalisis, dapat ditemukan berbagai penanda in'lamasi

    gl%merulus, tubulus, in'eksi saluran kemih, atau ur%pati kristal. Pada 2&

    prarenal, sedimen ang didapatkan aselular dan mengandung cast hialin ang

    transparan. 2& pascarenal juga menunjukkan gambaran sedimen inakti',

    walaupun hematuria dan piuria dapat ditemukan pada %bstruksi intralumen atau

    penakit pr%stat. 2& renal akan menunjukkan berbagai cast ang dapat

    mengarahkan pada penebab 2&, antara lain pimented %muddy bro#n&

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    18/38

    14

    ranular cast,cast ang mengandung epitel tubulus ang dapat ditemukan pada2TN casteritr%sit pada kerusakan gl%merulus atau ne'ritis tubul%interstitial cast

    leuk%sit danpimented %muddy bro#n& ranular castpada ne'ritis interstitial.-,/7

    5asil pemeriksaan bi%kimiawi darah (kadar Na, ?r, urea plasma) dan urin

    (%sm%lalitas urin, kadar Na, ?r, urea urin) secara umum dapat mengarahkan pada

    penentuan tipe 2&, seperti ang terlihat pada tabel -).

    Pada keadaan 'ungsi tubulus ginjal ang baik, +as%k%nstriksi pembuluh darah

    ginjal akan menebabkan peningkatan reabs%rbsi natrium %leh tubulus hingga

    mencapai 99=. 2kibatna, ketika sampah nitr%gen (ureum dan kreatinin)

    terakumulasi di dalam darah akibat +as%$k%nstriksi pembuluh darah ginjal dengan

    'ungsi tubulus ang masih terjaga baik, 'raksi ekskresi natrium (#NaH ;(Na urin M

    ?r plasma)@(Na plasma M ?r urin)< mencapai kurang dari /=, # *reakurang dari

    70=. Sebagai pengecualian, adalah jika +as%k%nstriksi terjadi pada sese%rangang menggunakan diuretik, manit%l, atau gluk%suria ang menurunkan reabs%rbsi

    Na %leh tubulus dan menebabkan peningkatan #Na. 5al ang sama juga berlaku

    untuk pasien dengan P4& tahap lanjut ang telah mengalami adaptasi kr%nik

    dengan pengurangan 14. "eskipun demikian, pada beberapa keadaan spesi'ik

    seperti 23 renal akibat radi%k%ntras dan mi%gl%binuria, terjadi +as%k%nstriksi

    berat pembuluh darah ginjal secara dini dengan 'ungsi tubulus ginjal ang masih

    baik sehingga #Nadapat pula menunjukkan hasil kurang dari /=./7

    &a3el >1 $elainan Analisis 'rin

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    19/38

    15

    #ndeks diagnosis A$# rarenal A$# renal

    *rinalisis Silinder hialin 2bn%rmal

    4ra+itasi spesi'ik F/, I/,/

    Esm%lalitas urin (mm%l@kg5) F0 I7

    &adar natrium urin (mm%l@1) G/ (G) F (F-)

    raksi ekskresi natrium (=) G/ F/

    raksi ekskresi urea (=) G70 F70

    3asi% ?r urin@?r plasma F- G

    3asi% urea urin@urea plasma F8 G7

    Pemeriksaan ang cukup sensiti' untuk meningkirkan 2& pascarenal adalah

    pemeriksaan urin residu pasca$berkemih. 6ika +%lume urin residu kurang dari 0

    cc, didukung dengan pemeriksaan *S4 ginjal ang tidak menunjukkan adana

    dilatasi pel+i%kalises, kecil kemungkinan penebab 2& adalah pascarenal.

    Pemeriksaan pencitraan lain seperti '%t% p%l%s abd%men, ?T$scan, "3, dan

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    20/38

    16

    angi%gra'i ginjal dapat dilakukan sesuai indikasi.-,/7

    Pemeriksaan bi%psi ginjal diindikasikan pada pasien dengan penebab renal

    ang belum jelas, namun penebab pra$ dan pascarenal sudah berhasil

    disingkirkan. Pemeriksaan tersebut terutama dianjurkan pada dugaan 2& renal

    n%n$2TN ang memiliki tata laksana spesi'ik, seperti gl%me$rul%ne'ritis,

    +askulitis, dan lain lain.-

    *1;1;1 Peranan Penanda .iologis

    Beberapa parameter dasar sebagai penentu kriteria di$agn%sis 2& (?r serum,

    14 dan *E) dinilai memiliki beberapa kelemahan. &adar ?r serum antara lain

    (/) sangat tergantung dari usia, jenis kelamin, massa %t%t, dan latihan 'isik ang

    berat () tidak spesi'ik dan tidak dapat membedakan tipe kerusakan ginjal

    (iskemia, ne'r%t%ksik, kerusakan gl%meru$lus atau tubulus) (7) tidak sensiti'

    karena peningkatan kadar terjadi lebih lambat dibandingkan penurunan 14 dan

    tidak baik dipakai sebagai parameter pemulihan. Penghitungan 14 menggunakan

    rumus berdasarkan kadar ?r serum merupakan perhitungan untuk pasien dengan

    P4& dengan asumsi kadar ?r serum ang stabil. Perubahan kinetika ?r ang

    cepat terjadi tidak dapat Aditangkap %leh rumus$rumus ang ada. Penggunaan

    kriteria *E tidak meningkirkan pengaruh 'akt%r prarenal dan sangat dipengaruhi

    %leh penggunaan diuretik. &eseluruhan keadaan tersebut menggambarkan

    kelemahan perangkat diagn%sis ang ada saat ini, ang dapat berpe$ngaruh pada

    keterlambatan diagn%sis dan tata laksanasehingga dapat berpengaruh pada

    pr%gn%sis penderita. Dibutuhkan penanda bi%l%gis ideal ang mudah diperiksa,

    dapat mendeteksi 2& secara dini sebelum terjadi peningkatan kadar kreatinin,

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    21/38

    17

    dapat membedakan penebab 2&, menentukan derajat keparahan 2&, danmenentukan pr%gn%sis 2&. Penanda bi%l%gis dari spesimen urin ang saat ini

    dikembangkan pada umumna terdiri dari 7 kel%mp%k akni penanda in'lamasi

    (N421, 1$/8), pr%tein tubulus (kid-ney injury molecule ;&"1 &ata Laksana

    Pada dasarna tata laksana 2& sangat ditentukan %leh penebab 2& dan

    pada tahap apa 2& ditemukan. 6ika ditemukan pada tahap prarenal dan inisiasi

    (kriteria 31# 3 dan ), upaa ang dapat dilakukan adalah tata laksana %pti$mal

    penakit dasar untuk mencegah pasien jatuh pada tahap 2& berikutna. *paa ini

    meliputi rehidrasi bila penebab 2& adalah prarenal@hip%+%lemia, terapi sepsis,

    penghentian Lat ne'r%t%ksik, k%reksi %bstruksi pascarenal, dan meng$hindari

    penggunaan Lat ne'r%t%ksik. Pemantauan asupan dan pengeluaran cairan harus

    dilakukan secara rutin.-,/> Selama tahap p%liuria (tahap pemeliharaan dan awal

    perbaikan), beberapa pasien dapat mengalami de'isit cairan ang cukup berarti,

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    22/38

    18

    sehingga pemantauan ketat serta pengaturan keseimbangan cairan dan elektr%litharus dilakukan secara cermat. Substitusi cairan harus diawasi secara ketat dengan

    ped%man +%lume urin ang diukur secara serial, serta elektr%lit urin dan serum./8

    *1>1,1 &erai Nutrisi

    &ebutuhan nutrisi pasien 2& ber+ariasi tergantung dari penakit dasarna

    dan k%ndisi k%m%rbid ang dijumpai. Se$buah sistem klasi'ikasi pemberian nutrisi

    berdasarkan status katab%lisme diajukan %leh Druml pada tahun 0 (tabel 0).

    *1>1*1 &erai %armakologi: %urosemid4 !anitol4 dan "oamin

    Dalam pengel%laan 2&, terdapat berbagai macam %bat ang sudah digunakan

    selama berpuluh$puluh tahun namun kesahihan penggunaanna bersi'at

    k%nt%+ersial. Ebat$%batan tersebut antara lain diuretik, manit%l, dan d%pamin.

    Diuretik ang bekerja menghambat Na@&$2TPase pada sisi luminal sel,

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    23/38

    19

    menurunkan kebutuhan energi sel thick limb2nsa

    &a3el -1 $lasi2ikasi dan $e3utuhan Nutrisi Pasien A$#

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    24/38

    20

    &ebutuhan pr%tein ,$/ g@kgBB@ ,8$/, g@kgBB@ /,$/,0 g@kgBB@

    hari hari hari

    Pemberian nutrisi "akanan %rmula enteral %rmula enteral

    4luk%sa 0$>= 4luk%sa 0$>=

    1emak /$= 1emak /$=

    22 ,0$/= 22 ,0$/=

    "ikr%nutrien "ikr%nutrien

    5enle. Selain itu, berbagai penelitian melap%rkan pr%gn%sis pasien 2& n%n$

    %lig%urik lebih baik dibandingkan dengan pasien 2& %lig%urik. 2tas dasar hal

    tersebut, banak klinisi ang berusaha mengubah keadaan 2& %lig%urik

    menjadi n%n$%lig%urik, sebagai upaa mempermudah penanganan

    ketidakseimbangan cairan dan mengurangi kebutuhan dialisis. Namun,

    penelitian dan meta$analisis ang ada tidak menunjukkan kegunaan diuretik

    untuk peng%batan 2& (menurunkan m%rtalitas, kebutuhan dialisis, jumlah

    dialisis, pr%p%rsi pasien %lig%uri, masa rawat inap), bahkan peng$gunaan d%sis

    tinggi terkait dengan peningkatan risik% %t%t%ksisitas (33H7,9> ?: /,$

    /0,>8).,/ "eskipun demikian, pada keadaan tanpa 'asilitas dialisis, diuretik

    dapat menjadi pilihan pada pasien 2& dengan kelebihan cairan tubuh. Beberapa

    hal ang harus diperhatikan pada peng$gunaan diuretik sebagai bagian dari tata

    laksana 2& adalah:/>,/

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    25/38

    21

    /. Pastikan +%lume sirkulasi e'ekti' sudah %ptimal, pastikan pasien tidak dalam

    keadaan dehidrasi. 6ika mungkin, dilakukan pengukuran ?JP atau dilakukan

    tes cairan dengan pemberian cairan is%t%nik 0$7 cc dalam /0$7 menit.

    Bila jumlah urin bertambah, lakukan rehidrasi terlebih dahulu.

    . Tentukan eti%l%gi dan tahap 2&. Pemberian diuretik tidak berguna pada 2&

    pascarenal. Pemberian diuretik masih dapat berguna pada 2& tahap awal

    (keadaan %lig%uria kurang dari / jam).

    Pada awalna, dapat diberikan 'ur%semid i.+. b%lus - mg. 6ika man'aat tidak

    terlihat, d%sis dapat digandakan atau diberikan tetesan cepat /$0 mg@kali

    dalam /$ jam atau tetesan lambat /$ mg@kgBB@hari dengan d%sis

    maksimum / gram@hari. *saha tersebut dapat dilakukan bersamaan dengan

    pemberian cairan k%l%id untuk meningkatkan transl%kasi cairan ke

    intra+askuler. Bila cara tersebut tidak berhasil (keberhasilan hana pada 8$

    = kasus), harus dipikirkan terapi lain. Peningkatan d%sis lebih lanjut tidak

    berman'aat bahkan dapat menebabkan t%ksisitas. />,/

    Secara hip%tesis, manit%l meningkatkan transl%kasi cairan ke intra+askuler

    sehingga dapat digunakan untuk tata laksana 2& khususna pada tahap %lig%uria.

    Namun kegu$naan manit%l ini tidak terbukti bahkan dapat menebabkan

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    26/38

    22

    kerusakan ginjal lebih jauh karena bersi'at ne'r%t%ksik, menebabkan agregasieritr%sit dan menurunkan kecepatan aliran darah. #'ek negati' tersebut muncul

    pada pemberian manit%l lebih dari 0 mg@kg tiap - jam. Penelitian lain

    menunjukkan sekalipun dapat meningkatkan pr%duksi urin, pemberian manit%l

    tidak memperbaiki pr%gn%sis pasien.,7

    D%pamin d%sis rendah (,0$7 g@kgBB@menit) secara hist%ris digunakan

    dalam tata laksana 2&, melalui kerjana pada resept%r d%pamin D2/ dan D2 di

    ginjal. D%pamin d%sis rendah dapat menebabkan +as%dilatasi pembuluh darah

    ginjal, menghambat Na@&$2TPase dengan e'ek akhir peningkatan aliran darah

    ginjal, 14 dan natriuresis. Sebalikna, pada d%sis tinggi d%pamin dapat

    menimbulkan +as%k%nstriksi. aktana te%ri itu tidak sesederhana ang

    diperkirakan karena dua alasan aitu terdapat perbedaan derajat resp%ns tubuhterhadap pemberian d%pamin, juga tidak terdapat k%relasi ang baik antara d%sis

    ang diberikan dengan kadar plasma d%pamin. 3esp%ns d%pamin juga sangat

    tergantung dari keadaan klinis secara umum ang meliputi status +%lume pasien

    serta abn%rmalitas pembuluh darah (seperti hipertensi, diabetes mellitus,

    ater%skler%sis), sehingga beberapa ahli berpendapat sesungguhna dalam dunia

    nata tidak ada d%pamin Ad%sis renal seperti ang tertulis pada literatur. Dalam

    penelitian dan meta$analisis, penggunaan d%pamin d%sis rendah tidak terbukti

    berman'aat bahkan terkait dengan e'ek samping serius seperti iskemia mi%kard,

    takiaritmia, iskemia muk%sa saluran cerna, gangren digiti, dan lain$lain. 6ika tetap

    hendak digunakan, pemberian d%pamin dapat dic%ba dengan pemantauan resp%ns

    selama jam. 6ika tidak terdapat perubahan klinis, dianjurkan agar menghentikan

    penggunaanna untuk menghindari t%ksisitas. D%pamin tetap dapat digunakan

    untuk peng%batan penakit dasar seperti s%k, sepsis (sesuai indikasi) untuk

    memperbaiki hem%dinamik dan 'ungsi ginjal./>,-,0Ebat$%batan lain seperti ag%nis

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    27/38

    23

    selekti' D2/ ('en%ld%pam) dalam pr%ses pembuktian lanjut dengan uji klinismultisenter untuk penggunaanna dalam tata laksana 2&. 2NP, antag%nis

    aden%sin tidak terbukti e'ekti' pada tata laksana 2&.0

    *1>1;1 &ata Laksana $omlikasi

    Pengel%laan k%mplikasi ang mungkin timbul dapat dilakukan secara

    k%nser+ati', sesuai dengan anjuran ang dapat dilihat pada tabel . Pengel%laan

    k%mplikasi juga dapat dilakukan dengan terapi pengganti ginjal ang

    diindikasikan pada keadaan %lig%uria, anuria, hiperkalemia (&F,0 m#R@l),

    asid%sis berat (p5G>,/), aL%temia (ureumF mg@dl), edemaparu, ense'al%pati

    uremikum, perikarditis uremikum, neur%pati atau mi%pati uremikum, disnatremia

    berat (NaF/ m#R@l atau G//0 m#R@l), hipertermia, kelebihan d%sis %bat ang

    dapat didialisis. Tidak ada panduan pasti kapan waktu ang tepat untuk

    menghentikan terapi pengganti ginjal. Secara umum, terapi dihentikan jika k%ndisi

    ang menjadi indikasi sudah teratasi.

    &a3el B1 &ata Laksana $onser6ati2 $omlikasi A$#>

    &E"P1&2S T2T212&S2N2

    &elebihan cairan Batasi garam (/$ g@hari) dan air (G/ 1@hari)

    intra+askular

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    28/38

    24

    Penggunaan diuretik

    5ip%natremia $ Batasi cairan (G/ 1@hari)

    $ 5indari pemberian in'us cairan hip%t%nik

    5iperkalemia Batasi asupan &(G- mm%l@hari)

    5indari suplemen & dan diuretik hemat &

    Beri resinpotassium-bindin ion e'chane

    Beri Dekstr%sa 0= 0 cc insulin / unit

    Beri Natrium bikarb%nat 0$/ mm%l

    Beri salbutam%l /$ mg inhaler atau ,0$/ mg i+

    &alsium gluk%nat /= (/ cc dalam $0 menit

    2sid%sis "etab%lik Batasi asupan pr%tein (,8$/ g@&gBB@hari)

    Beri natrium bikarb%nat (usahakan kadar se$rum

    bikarb%nat plasma F/0 mm%l@1 dan p5 arteri F>,)

    5iper'%s'atemia Batasi asupan '%s'at (8 mg@hari) Beri

    pengikat '%s'at

    5ip%kalsemia Beri kalsium karb%nat atau kalsium gluk%nat /=

    (/$ cc)

    5iperurisemia Terapi kadar asam urat F/0mg@d1

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    29/38

    25

    *1-1 Pen@egahan

    "engingat terapi 2& ang belum sepenuhna me$muaskan, maka

    pencegahan sangat penting untuk dilakukan. alaupun demikian sampai saat ini,

    tidak ada pencegahan umum ang dapat diberikan pada se%rang dengan penakit

    dasar ang dapat menebabkan 2&,seperti usia lanjut dan sese%rang dengan

    P4&. Pencegahan 2& terbaik adalah dengan memperhatikan status hem%dinamik

    se%rang pasien, mempertahankan keseimbangan cairan dan mencegah penggunaan

    Lat ne'r%t%ksik maupun %bat ang dapat mengganggu k%mpensasi ginjal pada

    sese%rang dengan gangguan 'ungsi ginjal. D%pamin d%sis ginjal maupun diuretik

    tidak terbukti e'ekti' mencegah terjadina 2&./-,/9,>

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    30/38

    26

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    31/38

    27

    .A. ;

    $E#!P'LAN

    Acute kidney injury merupakan salah satu sindr%mdalam bidang ne'r%l%gi

    dengan m%rbiditas dan m%rtalitas ang tinggi. Diagn%sis 2& ditegakkan

    berdasarkan klasi'ikasi 31#@2&N, ang selain menggambarkan berat penakit

    juga dapat menggambarkan pr%gn%sis kematian dan pr%gn%sis kebutuhan terapi

    pengganti ginjal. Diagn%sis dini ang meliputi diagn%sis eti%l%gi, tahap penakit,

    dan k%mplikasi 2& mutlak diperlukan. Tata laksana 2& mencakup upaa tata

    laksana eti%l%gi, pencegahan penu$runan 'ungsi ginjal lebih jauh, terapi cairan dan

    nutrisi, serta tata laksana k%mplikasi.

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    32/38

    28

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    33/38

    29

    "a2tar Pustaka

    / . 1ameire N, Biesen J, Janh%lder 3. The rise %' pre+alence and the 'all %'

    m%rtalit %' patients with acute renal 'ailure: what the analsis %' tw%

    databases d%es and d%es n%t tell us. 6 2m S%c Nephr%l. (/>:97$0.

    . 3%esli 3"2. #pidemi%l%gi gangguan ginjal akut. Dalam 3%esli 3"2,

    4%nd%diputr% 3S, Bandiara 3, edit%r. Diagn%sis dan pengel%laan gangguan

    ginjal akut. Bandung: Pusat Penerbitan lmiah Bagian lmu Penakit Dalam

    & *NP2D@3S dr. 5asan Sadikin 8.p.>$-.

    7 . aikar SS. Declining m%rtalit in patients with acute renal 'ail$ure, /988 t%

    . 6 2m S%c Nephr%l. />://-7$0.

    - . Brad 53, Brenner B". 2cute renal 'ailure. Dalam &asper D1, auci 2S,

    1%ng% D1, Braunwald #, 5auser S1, 6ames%n 61, edi$t%r. 5arris%nUs principle

    %' internal medicine. #d /. New !%rk: "c4raw$5ill, nc 0.p./--$07.

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    34/38

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    35/38

    31

    Dalam & *NP2D@3S dr. 5asan Sadikin 8.p.-/$.

    / . 2buel% 64. N%rm%tensi+e ischemic acute renal 'ailure. N #ngl 6 "ed.

    >70>:>9>$80.

    // . 3%esli 3"2, "artakusumah 25, Surant%. Terapi dialisis pada penderita

    sakit kritis dengan gagal ginjal akut. 4injal 5ipertensi. >>(/):/$/>.

    / . "arkum 5"S. 4agal ginjal akut. Dalam Sud%% 2, Seti%hadi B, 2lwi ,

    Simadibrata ", Setiati S, edit%r. Buku ajar ilmu penakit dalam jilid . #d -.

    6akarta: Pusat Penerbitan PD &* . p.080$9.

    /7 . Schrier 3, ang , P%%le B, "itra 2. 2cute renal 'ailure: de'initi%ns,

    diagn%sis, path%genesis, and therap. 6. ?lin. n+est. -//-:0$/-.

    /- . aikar SS, 1iu &D, ?hert%w 4". Diagn%sis, epidemi%l%g and %utc%mes %'

    acute kidne injur. ?lin 6 2m S%c Nephr%l. 87:8--$8/.

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    36/38

    32

    /0 . Biesen J, Janh%lder 3, 1ameire N. De'ining acute renal 'ail$ure: 31#

    and Be%nd. ?lin 6 2m S%c Nephr%l. /:/7/-W9.

    / . ?%ca S4, Parikh ?3. *rinar bi%markers '%r acute kidne injur:

    perspecti+es %n translati%n. ?lin 6 2m S%c Nephr%l. 87:-8/$-9 .

    /> . 3%esli 3"2. Pengel%laan k%nser+ati' (sup%rti'). Dalam 3%esli 3"2,

    4%nd%diputr% 3S, Bandiara 3, edit%r. Diagn%sis dan pengel%laan gangguan

    ginjal akut. Bandung: Pusat Penerbitan lmiah Bagian lmu Penakit Dalam

    & *NP2D@3S dr. 5asan Sadikin 8.p.>9$9.

    /8 . Sutarj% B. P%liuria pada gagal ginjal akut. Dalam DharmeiLar, "arbun "B5,

    edit%r. "akalah lengkap the 8th6akarta nephr%l$%g X hpertensi%n c%urse and

    smp%sium %n hpertensi%n. 6akarta: P#3N#3 8.p.07$9.

    /9 . 4ill N, Nall 6r 6J, atica 32. 3enal 'ailure sec%ndar t% acute tubular

    necr%sis. ?hest. 0/88->$87.

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    37/38

    33

    . 5% &", Sheridan D6. "eta$analsis %' 'rusemide t% pre+ent %r treat acute

    renal 'ailure. B"6. 777(>00):-.

    / . "%hani ?. Diuretika pada kasus dengan %lig%uria. Dalam DharmeiLar,

    "arbun "B5, edit%r. "akalah lengkap the 8th

    6akarta nephr%l%g X

    hpertensi%n c%urse and smp%sium %n hpertensi%n. 6akarta: P#3N#3

    8.p.9$/.

    . 5immel'arb 6, 6%annidis ", "%lit%ris B, SchietL ", Ekusa "D, arn%ck D,

    et al. #+aluati%n and initial management %' acute kidne injur. ?lin 6 2m S%c

    Nephr%l. 87: 9$>.

    7 . SjaUbani ". Penggunaan manit%l: dampakna pada ginjal. Dalam DharmeiLar,

    "arbun "B5, edit%r. "akalah lengkap the 8th 6akarta nephr%l%g X

    hpertensi%n c%urse and smp%sium %n hpertensi%n. 6akarta: P#3N#3

    8.p./$.

    - . 1%ekman 6S. Jas%acti+e drugs and the kidne. Dalam: DharmeiLar, "arbun

    "B5, edit%r. "akalah lengkap the 8th 6akarta nephr%l$%g X hpertensi%n

    c%urse and smp%sium %n hpertensi%n. 6akarta: P#3N#3 8.p./7$/>.

  • 7/23/2019 Lapkas Aki Rumkit

    38/38

    34

    0 . &umar JS. 3enal d%se d%pamine in acute renal 'ailure. ndian 6 *r%l./:/>0.

    . Bell%m% 3, 3%nc% ?. ndicati%ns and criteria '%r initiating renal replacement

    therap in the intensi+e care unit. &idne nt. /998 07():S/$9.

    > . EU1ear "6, Bihari D6. Pre+enting renal 'ailure in the criticall ill:There are

    n% magic bullets$just high Rualit intensi+e care. Br "ed 6. /7:/-7>$9.