lapak uji pembedaan

12
BAB V THRESHOLD DENGAN RANGSANGAN TUNGGAL DAN UJI PASANGAN A. PENDAHULUAN Rangsangan yang diberikan oleh suatu benda tidak selalu dapat menimbulkan kesan. Rangsangan yang terlalu rendah tidak akan cukup untuk menimbulkan kesan dan sebaliknya rangsangan yang terlalu tinggi juga akan memberikan kesan yang berlebihan, sehingga mengganggu kesan konsumen. Adanya indera yang cacat atau sakit tidak dapat melakukan proses penginderaan dengan baik dan tidak dapat menghasilkan kesan yang wajar. Intensitas atau tingkatan rangsangan terkecil yang mulai dapat menghasilkan respon disebut ambang rangsangan. Salah satu cara menentukan ambang rangsangan adalah melalui uji pembedaan. Uji pembedaan terdiri atas dua jenis, yaitu sensitivity test yang mengukur kemampuan panelis untuk mendeteksi suatu sifat sensori, dan uji difference test yang dimaksudkan untuk melihat secara statisti adanya perbedaan diantara contoh uji (Sina 2009). Pengujian pembedaan ini meliputi: uji pasangan (paired comparison), uji segitiga (triangle test), uji pembanding ganda (dual standards test), uji pembanding jamak (multiple standards test ), uji rangsangan tunggal (single stimulus test ), uji pasangan jamak (multiple pairs test), dan uji tunggal (Susiwi 2009).

Upload: yulian-arthia-putry

Post on 30-Dec-2014

84 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

uji mutu

TRANSCRIPT

Page 1: Lapak Uji Pembedaan

BAB V

THRESHOLD DENGAN RANGSANGAN TUNGGAL DAN UJI

PASANGAN

A. PENDAHULUAN

Rangsangan yang diberikan oleh suatu benda tidak selalu dapat menimbulkan

kesan. Rangsangan yang terlalu rendah tidak akan cukup untuk menimbulkan

kesan dan sebaliknya rangsangan yang terlalu tinggi juga akan memberikan kesan

yang berlebihan, sehingga mengganggu kesan konsumen. Adanya indera yang

cacat atau sakit tidak dapat melakukan proses penginderaan dengan baik dan tidak

dapat menghasilkan kesan yang wajar. Intensitas atau tingkatan rangsangan

terkecil yang mulai dapat menghasilkan respon disebut ambang rangsangan. Salah

satu cara menentukan ambang rangsangan adalah melalui uji pembedaan. Uji

pembedaan terdiri atas dua jenis, yaitu sensitivity test yang mengukur kemampuan

panelis untuk mendeteksi suatu sifat sensori, dan uji difference test yang

dimaksudkan untuk melihat secara statisti adanya perbedaan diantara contoh uji

(Sina 2009). Pengujian pembedaan ini meliputi: uji pasangan (paired comparison),

uji segitiga (triangle test), uji pembanding ganda (dual standards test), uji

pembanding jamak (multiple standards test ), uji rangsangan tunggal (single

stimulus test ), uji pasangan jamak (multiple pairs test), dan uji tunggal (Susiwi

2009).

Pada praktikum ini menggunakan Uji Rangsangan Tunggal (“A”Not A” Test)

dan Uji pasangan.

Uji rangsangan tunggal (“A”Not A”Test) adalah uji pembedaan yang

digunakan untuk menggolongkan suatu contoh dengan contoh lainnya sedangkan

uji pembanding jamak (multiple standard test ) digunakan untuk mengidentifikasi

perbedaan pada sampel uji dari pembanding yang banyak (Sina 2009). Mula-mula

panelis diwajibkan mengenal dan menghafal suatu contoh baku A, setelah panelis

mengenal dan hafal akan contoh baku A, maka sejumlah contoh yang akan diuji

disuguhkan secara acak. Penyuguhan akan diberikan secara berurutan tetapi juga

akan dilakukan secara bersamaan apabila jumlahnya kecil. Panelis diminta untuk

Page 2: Lapak Uji Pembedaan

memasukkan contoh kedalam dua kategori A dan bukan A. Karena untuk tiap-tiap

contoh hanya ada dua pilihan dan peluang untuk menyebut benar adalah 50%.

Uji pasangan juga disebut paired comparison, paired test atau dual corn

paration. Cara pengujian mi termasuk paling sederhana dan paling tua, karena itu

juga sering digunakan. Dalam pengujian de ngan uji pasangan, dua contoh

disajikan bersamaan atau berurutan dengan nomor kode berlainan. Masing-masing

anggota panel diminta menyatakan ada atau tidak ada perbedaan dalam hal sifat

yang di ujikan. Agar pengujian ini efektif, sifat atau kriteria yang diujikan harus

jelas dan dipahami paneis.

Ada dua cara uji pasangan yaitu dengan dan tanpa dengan bahan pembanding

(reference). Dan dua contoh yang disajikan yang satu dapat merupakan bahan

pembanding atau sebagai kontrol sedangkan yang lain sebagai yang dibandingkan,

dinilai atau yang diuji. Dalam hal uji pasangan dengan pembanding, bahan

pembanding dicicip lebih dulu baru contoh ke dua. Tetapi dapat juga dua contoh

itu tidak mempunyai bahan pembanding. Dalam uji pasangan, pengujian dapat

dianggap cukup jika panelis telah dapat menyatakan ada atau tidak adanya

perbedaan. Dalam uji pasangan tanpa bahan pembanding kedua contoh itu

disajikan secara acak. Di samping itu pengelola pengujian dapat pula meminta

keterangan lebih lanjut pada para panelis untuk menyatakan lebih lanjut tingkat

perbedaan Meskipun uji pasangan itu sederhana penyelenggaraannya, tetapi tidak

mudah dalam memberi interpretasi hasil analisisnya. Karena hanya 2 contoh

disajikan bersama-sama maka chance of probability dan masing-masing contoh

untuk dipilih adalah V2 atau 50%. Ke simpulan tidak dapat diambil jika

panelisnya sedikit. Jumlah panelis yang dibutuhkan biasanya di atas 10 orang.

B. TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk mengetahui ambang mutlak dan ambang pengenalan dari suatu larutan

dengan rangsangan tunggal dan uji pasangan.

C. METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat Praktikum

Page 3: Lapak Uji Pembedaan

Praktikum dilakukan pada hari Senin, 1 Oktober 2012 pukul 11.00 WIB

bertempat di Laboratorium Agroindustri, Program Studi Pendidikan Teknologi

Agroindustri, FPTK, UPI, Bandung.

Alat dan Bahan

Alat Bahan

Sendok Larutan gula dan garam pada berbagai

konsentrasiSloki

Prosedur Kerja

a. Rangsangan Tunggal

Memberikan nilai 0 apabila tidak ada rangsangan dan nilai 1 apabila ada

rangsangan.

b. Uji Pasangan

Memberikan nilai 0 apabila sampel tidak berbeda dengan standar dan nilai 1

apabila berbeda dengan standar.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Analisis Statistik

a. Uji rangsang Tunggal (Bahan: Larutan Garam)

No

PanelisKonsentrasi Larutan Garam

STD0,05 0,15 0,25 0,1 0,2 0,3NIM 869 548 321 973 667 169

1 1005128 0 1 1 1 1 1 02 1006578 0 1 1 1 1 1 03 1000664 0 1 1 1 1 1 04 1000566 0 1 1 1 1 1 05 1000822 1 1 1 1 1 1 06 1008992 1 1 1 1 1 1 07 1005384 0 1 1 1 1 1 08 1003097 0 1 1 1 1 1 09 1000551 1 1 1 1 1 1 010 1005151 0 1 1 1 1 1 011 1002280 0 1 1 1 1 1 012 1000684 0 1 1 1 1 1 013 1006272 0 1 1 1 1 1 014 1000497 0 1 1 1 1 1 015 1003133 0 1 1 1 1 1 016 1002394 0 1 1 1 1 1 0

Page 4: Lapak Uji Pembedaan

17 1000774 0 1 1 1 1 1 018 1003108 0 1 1 1 1 1 019 1000748 0 1 1 0 1 1 020 1002356 0 1 1 0 1 1 021 1000077 0 1 1 0 1 1 022 1000701 0 1 1 1 1 1 023 1005194 1 1 1 1 1 1 024 1005218 0 1 1 1 1 1 025 1000198 1 0 0 0 1 1 026 1000205 0 1 1 0 1 1 027 1002439 0 0 1 0 1 1 028 1006404 0 0 1 0 1 1 029 1005338 1 1 1 1 1 1 030 1000151 0 1 1 1 1 1 031 1000215 0 1 1 0 1 1 032 1003090 1 1 1 1 1 1 033 1002311 0 1 1 1 1 1 034 1002457 0 1 1 1 1 1 035 1005051 0 1 1 1 1 1 036 1000732 0 1 1 1 1 1 0

Jumlah 7 33 35 28 36 36 0

b. Uji Pasangan (Bahan : Larutan Gula)

NoPanelis Konsentrasi Larutan Garam

NIM 183 112 678 960 269 537 STD1 1005128 1 1 1 0 1 0 02 1006578 0 0 0 0 0 0 03 1000664 1 1 1 1 1 0 04 1000566 0 0 1 0 0 0 05 1000822 0 1 1 1 1 0 06 1008992 0 1 0 0 0 0 07 1005384 0 0 0 1 1 1 08 1003097 1 0 0 0 1 1 09 1000551 0 0 0 0 0 0 0

10 1005151 1 1 0 1 1 1 011 1002280 1 0 1 1 1 0 012 1000684 1 1 1 1 0 0 013 1006272 1 1 1 0 1 0 014 1000497 1 0 0 1 1 0 015 1003133 1 0 0 1 0 1 016 1002394 0 0 0 1 0 0 017 1000774 0 0 0 0 0 0 0

Page 5: Lapak Uji Pembedaan

18 1003108 1 1 1 0 1 0 019 1000748 0 0 0 1 1 1 020 1002356 0 0 1 1 0 0 021 1000077 0 0 0 0 0 0 022 1000701 0 0 0 0 0 0 023 1005194 1 1 1 1 0 1 024 1005218 0 0 1 1 0 1 025 1000198 0 0 0 0 0 0 026 1000205 1 0 0 1 1 0 027 1002439 0 0 0 1 1 0 028 1006404 0 0 1 0 0 0 029 1005338 1 1 1 1 1 1 030 1000151 0 0 1 0 1 0 031 1000215 0 0 1 0 1 1 032 1003090 0 1 1 1 1 0 033 1002311 0 0 1 0 0 0 034 1002457 0 0 1 0 0 1 035 1005051 1 1 1 0 0 1 036 1000732 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 13 12 19 17 17 11 0

Pembahasan

a. Uji Rangsang Tunggal

Pada praktikum ini, dilakukan pengujian uji rangsangan tunggal terhadap rasa

dari penambahan berbagai konsentrasi garam pada larutan air. Panelis disediakan 6

contoh uji larutan garam dengan kode 869, 548, 321, 972, 667, dan 169 serta 1

contoh pembanding (standar). Panelis diminta untuk membandingkan rasa pada setiap

contoh uji dengan contoh pembanding. Panelis terlebih dahulu mencicipi dari contoh

pembanding, kemudian mencicipi dari contoh uji, lalu diberikan penilaian dengan

memberi tanda 1 bila rasa berbeda dan 0 bila rasa sama dengan contoh pembanding

pada kolom respon form uji.

Berdasarkan pada hasil praktikum uji rangsang tunggal , dari 36 panelis

diperoleh sebanyak 7 panelis menyatakan bahwa contoh uji 869 berbeda dengan

contoh pembanding, 33 panelis menyatakan bahwa contoh uji 548 berbeda dengan

contoh pembanding, 35 panelis menyatakan bahwa contoh uji 321 berbeda dengan

contoh pembanding, 28 panelis menyatakan bahwa contoh uji 973 berbeda dengan

contoh pembanding, 36 panelis menyatakan bahwa contoh uji 667 berbeda dengan

contoh pembanding, dan 36 panelis menyatakan bahwa contoh uji 169 berbeda

Page 6: Lapak Uji Pembedaan

dengan contoh pembanding. Berdasarkan perhitungan pada lampiran 1, didapat

bahwa t hitung > t tabel. Hal ini berarti persamaan y = 17,56 + 343,25 x signifikan

dan dapat digunakan sebagai peramal untukpengujian pasangan

b. Uji Pasangan

Pada praktikum ini, dilakukan uji pasangan terhadap rasa larutan yang

ditambahkan gula dalam berbagai konsentrasi. Panelis diberikan 6 sampel larutan

gula berbagai konsentrasi dengan kode 183, 112, 678, 960, 296, dan 537.

Berdasarkan pada hasil praktikum uji pasangan, , dari 36 panelis diperoleh

sebanyak 13 panelis menyatakan bahwa contoh uji 183 berbeda dengan contoh

pembanding, 12 panelis menyatakan bahwa contoh uji 112 berbeda dengan contoh

pembanding, 19 panelis menyatakan bahwa contoh uji 678 berbeda dengan contoh

pembanding, 17 panelis menyatakan bahwa contoh uji 960 berbeda dengan contoh

pembanding, 17 panelis menyatakan bahwa contoh uji 296 berbeda dengan contoh

pembanding, dan 11 panelis menyatakan bahwa contoh uji 537 berbeda dengan

contoh pembanding. Berdasarkan perhitungan pada lampiran 2, didapat bahwa bahwa

t hitung > t tabel. Hal ini berarti persamaan y = 9.32+136.84 x signifikan dan dapat

digunakan sebagai peramal untukpengujian pasangan

E. KESIMPULAN

Padakedua uji, baik uji rangsangan tunggal atau uji pasangan, masing-masing

memiliki nilai t hitung yang lebih besar daripada t tabel sehingga persamaan yang

ada signifikan dan dapat digunakan sebagi perama untuk pengujian pasangan (uji

rangsang tunggal) dan pengujian rangsang tunggal (uji pasangan).

F. DAFTAR PUSTAKA

Setyaningsih, Dwi.dkk. (2010). Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro.

PT Penerbit IPB (IPB Press). Bogor.

G. LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan Uji rangsang Tunggal

  x y xy x^2 y^2STD 0 0 0 0 0

Page 7: Lapak Uji Pembedaan

869 0,05 19,44 0,97 0,00 378,09548 0,15 91,67 13,75 0,02 8402,78321 0,25 97,22 24,31 0,06 9452,16973 0,1 75,00 7,50 0,01 5625,00667 0,2 100,00 20,00 0,04 10000,00169 0,3 100,00 30,00 0,09 10000,00∑ 1,05 483,33 96,53 0,23 43858,02

b1 = ∑ xy−¿¿¿¿ = 343,25

= ∑ y

7 = 69,05

x^ = ∑ x

7 = 0,15

b0 = - b1 (x) = 69,05 – 343,25 (0,15) = 17,56

Persamaan : y = 17,56 + 343,25 x

∑ y2 = 10485, 01

∑ xy = 24, 03

s2 = ∑ y2−b1(∑ xy )n−2

= 447,48

Sb1 = √ s2

∑ x2 = 44,35

t = b

sb1 = 7,74.

t tabel = 2,57

Lampiran 2. Perhitungan Uji Pasangan

  x y xy x^2 y^2STD 0 0 0 0 0

183 0,2 33,33 6,67 0,04 1111,11112 0,1 33,33 3,33 0,01 1111,11678 0,25 52,78 13,19 0,06 2785,49960 0,35 47,22 16,53 0,12 2229,94296 0,3 52,78 15,83 0,09 2785,49537 0,15 30,56 4,58 0,02 933,64

∑ 1,35 250,00 60,14 0,3510956,7

9

Page 8: Lapak Uji Pembedaan

b1 = ∑ xy−¿¿¿¿ = 136,84

= ∑ y

7 = 35,71

x^ = ∑ x

7 = 0,19

b0 = - b1 (x) = 35,71 – 136,84 (0,19) = 9,32

Persamaan : y = 9.32+136.84 x

∑ y2 = 2028,22

∑ xy = 11,92

s2 = ∑ y2−b 1(∑ xy )n−2

= 79,29

Sb1 = √ s2

∑ x2 = 15,11

t = b

sb1 = 9,06

t tabel = 2,57