lap prtk karbo

23
LIPID 1. DAYA LARUT Periksa daya larut gajih dalam: Air Alcohol dingin Chloroform Hasil : Air : gajih tidak larut & larutan tetap benih Alcohol dingin : gajih tidak larut & larutan tetap benih Chloroform : gajih larut,larutan menjadi berwarna keruh Kesimpulan : Dari ketiga pelarut tersebut yang membuat bahan gajih terlarut adalah larutan chloroform, berdasarkan hasil percobaan pada larutan chloroform, larutan menjadi keruh dan mengkeruh sedangkan kedua

Upload: winda-anastesya

Post on 07-Aug-2015

46 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pratikum karbohidrat

TRANSCRIPT

Page 1: lap prtk karbo

LIPID

1. DAYA LARUT

Periksa daya larut gajih dalam:

Air

Alcohol dingin

Chloroform

Hasil :

Air : gajih tidak larut & larutan tetap benih

Alcohol dingin : gajih tidak larut & larutan tetap benih

Chloroform : gajih larut,larutan menjadi berwarna keruh

Kesimpulan :

Dari ketiga pelarut tersebut yang membuat bahan gajih terlarut adalah

larutan chloroform, berdasarkan hasil percobaan pada larutan chloroform,

larutan menjadi keruh dan mengkeruh sedangkan kedua larutan lainnya tidak

larut, dengan demikian gajih memiliki daya larut yang tinggi pada larutan

chloroform.

2. HIDROLISA SABUN

Cara Kerja :

Sepotong kecil sabun dalam tabung reaksi + 2-3 ml aquadest.

Panaskan sampai diperoleh suatu larutan pekat, dinginkan dibawah air

kran.

Page 2: lap prtk karbo

Beri 2 tetes larutan fenolftalein dalam alkohol.

Hasil :

Setelah dipanaskan akuades menjadi keruh yang kemudian (+) fenolftalein dan

setelah diberi air kembali sekitar 1ml tejadi perubahan dimana larutan tersebut

menjadi warna merah jambu.

Kesimpulan :

Terjadi reaksi hidrolisa, pada saat larutan pekat tersebut ditambahkan

fenolftalein dan perlahan - lahan dituangkan air yang membuat larutan yang

tadinya putih keruh tersebut menjadi berwarna merah jambu.

3. DAYA MENGEMULSI DARI SABUN.

Cara kerja

5 ml air sabun + beberapa tetes minyak kelapa,

Campur, dikocok dan dibiarkan beberapa waktu.

5 ml air + beberapa tetes minyak kelapa, campur dan dikocok dan

dibiarkan beberapa waktu.

Hasil : terdapat 2 lapisan warna pada hasil percobaan yang dilakukan.adanya

sabun dan air keruh yang sangat tampak berpisah

Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang didapat, disimpulkan bahwa pada minyak

(+) air sabun dapat larut,sedangkan bersama air tidak dapat karena air tidak

mengandung sifat lemak sehingga tidak larut.

Page 3: lap prtk karbo

4. PERCOBAAN MENYATAKAN IKATAN TIDAK JENUH

Alat dan bahan

Sediakan 3 tabung :

1. Sedikit minyak kelapa + chloroform dalam jumlah yang sama

2. Sedikit margarin + " " "

3. Sedikit gajih + " " " .....................

4. larutan Hubl

5. KMnC>4 yang dibasakan dengan natrium karbonat.

Hasil : hasil dari larutan ini adalah dari kuning menjadi orange saat diberi

larutan HuBl

Kesimpulan : terjadi reaksi ikatan tidak jenuh pada larutan tersebut.

5. PERCOBAAN – PERCOBAAN DENGAN CHOLESTEROL

a. Reaksi Salkowski

1 ml cholesterol 0,05% dalam chloroform + 1 ml H2SO4 pekat (tuang

perlahan-lahan dengan tabung dimiringkan).

Hasil:

Terlihat warna kuning dan bening pada tabung yang terpisah.kemudian

berturut turut ada warna merah dan biru

Kesimpulan:

Page 4: lap prtk karbo

Oksidasi larutan kolesterol dalam anhidrida asam asetat dengan H2SO4 pekat

memberikan warna merah biru dan kehijauan

b. Reaksi Liebermann-Burchard

2 ml larutan cholesterol 0,05 % dalam chloroform + 10 tetes asam asetat

anhidrida. Kedalam campuran ini ditambahkan 2-3 tetes H2SO4 pekat.

Hasil I: larutan menjadi putih keruh setelah dimkasukkan larutan kolesterol

0,05% + asam asetat anhidrida

Hasil II: setelah H2SO4 pekat tabung terasa panas dan ada dua warna yang

terpisah yaitu keruh dan bening.

Kesimpulan : larutan tersebut mengalami reaksi (+) dimana tejadi perubahan

pada larutan tersebut, larutan tersebut terasa panas dan berwarna keruh serta

bening

Page 5: lap prtk karbo

PERCOBAAN TERHADAP ASAM AMINO DALAM PROTEIN

1. REAKSI BIURET

Tujuan : untuk melihat adanya ikatan peptida

Alat dan bahan:

-larutan albumin 2%

-NaOH 10%

-CuSo4 7%

-Kasein 2%

-peptone 2%

-Tabung reaksi

-Pipet tetes

Cara kerja :

1. campurkan 1 ml larutan albumin 2% dengan NaOH 10%

2. tambahkan 1 tetes larutan CuSo4 7%

3. Bila belum terbentuk warna merah jambu/lembayung, tambahkan 1 tetes CuSo4

(max 10tetes).

4. Ulangi percobaan dengan kasein 2 % dan pepton 2%

Hasil pengamatan:

1. Larutan albumin 2% :ada endapan biru di dasar tabung, cairan berwarna

keunguan.

2. Kasein 2% : ada endapan biru muda (turgoise) didasar tabung cairan

bening sedikit kekuningan.

Page 6: lap prtk karbo

3.Pepton 2 % : ada endapan biru muda di dasar tabung, cairan berwarna bening.

Kesimpulan :

Dari hasil percobaan tersebut dapat dilihat ada /tidaknya ikatan protein peptida dalam

suatu larutan. Syarat-syarat terjadinya ikatan peptida: minimal ada 2 ikatan

peptida.Ikatan antara Cu2+, oksigen dan nitrogen (ligand) : asam+ basa menghasilkan

ikatan peptida+ molekul air.

2. REAKSI NINHIDRIN

Tujuan : Melihat adanya asam α amino

Alat dan bahan :

-larutan albumin 2%

-larutan ninhidrin 1 %

- penangas air mendidih

- stopwatch/jam tangan

- larutan kasein 0,2 %

- peptone 0,2%

- tabung reaksi

- pipet tetes

- (NH4OH)2SO4 diganti NH4OH

Cara kerja:

1. Masukan 2 ml larutan albumin 2% ke tabung reaksi.

1. Tambahkan 3 tetes larutan nihidrin 1 %

2. Letakan dalam penangas air mendidih 1 %

Page 7: lap prtk karbo

2. Reaksi (+) jika terjadi warna bru

3. Ulangi percobaan dengan larutan kasein 0,2%, petone 0,2% dan NH4OH

Hasil pengamatan :

Albumin 2 % : perubahan warna manjadi biru tua (+)

Kasein 0,2 % : perubahan warna menjadi merah pekat (+)

Pepton 0,2 % : perubahan warna menjadi kuning bening (+)

NH4OH : perubahan warna menjadi bitu tua (+)

Kesimpulan :

Dari pengamatan di atas dapat dilihat bahwa semua protein bereaksi

positif terhadap nihidrin. Jika peraksi ninhidrin + NH3. Ini adalh sumber amina

dari ammonium sulfat.

3. REAKSI XANTROPROTEIN.

Tujuan: identifikasi senyawaan yang mengandung asam αamino yang

mempunyai gugus inti benzene fenol.

Alat dan bahan :

-larutan albumin 2%

-HNO3 pekat

-penangas air

-tabung reaksi

-pipet tetes

-larutan NaOH/NH4OH

- gelatin 2%

-larutan kasein 2%

Page 8: lap prtk karbo

-larutan fenol 2%

Cara kerja :

1. campurkan 2 ml larutan albumin 2 % dengan 1 ml pekat

2. akan terjadi endapan berwarna putih

3. panaskan hati-hati larutan akan berubah menjadi kuning.

4. dinginkan di bawah keran

5. tambahkan tetes demi tetes larutan NaOH/NH4OH dengan hati-hati

6. perhatikan apa yang terjadi

7. ulangi percobaan dengan gelatin 2%, larutan kesein 2%, larutan fenol 2%

Hasil pengamatan :

Larutan albumin 2% : ada endapan warna kuning muda

Gelatin 2% : bening, tidak ada endapan

Larutan kasein 2% : warna kuning teh, tidak endapan

Larutan fenol 2% :bagian atas warna kuning, bangian bawah

merah bata dasar tabung berwarna bening kekuningan.

Kesimpulan:

Dari hasil pengamatan kita dapat melihat bahwa reaksi xantoprotein

positif terhadap albumin 2%, kasein 2% dan fenol 2%.

4. REAKSI MILON

Tujuan : Identifikasi gugus hidroksi benzene (fenol) dalam asam amino.

Page 9: lap prtk karbo

Alat & bahan :

-pipet tetes

-tabung reaksi

-pereaksi milon

-larutan albumin 2%

-penangas air

-gelatin

-kasein

-fenol 2 %

Cara kerja :

Campurkan 2-3 tetes pereaksi millon dengan 2 ml larutan albumin 2%

Terjadi endapan warna putih

Panaskan dengan hati-hati

Reaksi (+) jika terjadi warna merah daging

Ulangi percobaan dengan gelatin, kasein, fenol 2 %

Hasil pengamatan :

Larutan albumin 2% : perubahan warna menjadi merah muda(+)

Gelatin : perubahan warna mejadi kuning (+)

Kasein : perubahan warna menjadi orange (+)

Fenol 2% : perubahan warna majadi merah muda (+)

Page 10: lap prtk karbo

Kesimpulan :

Reaksi (+) apabila dalam seyawaan yang di uji terdapat asam α amino

yang mengandung gugus benzene seperti fenol.

5.REAKSI HOPKINS COLE.

Tujuan : Identifikasi cincin indol pada asam amino dan uji terhadap asam-asam

amino yang mengadung triptofan.

Alat dan bahan :

-larutan albumin 2%

-pereaksi Hopkins- cole

- H2SO4 pekat

-kasein 2%

- gelatin 2%

- tabung reaksi

-pipet tetes

Cara kerja :

1. Campurkan 2 ml larutan albumin 2 % dan 2 ml pereaksi Hopkins-cole

2. Tambahkan dengan hati-hati melalui pinggir tabung H2SO4 pekat

sehingga terjadi 2 lapisan cairan lalu diamkan sebentar.

3. Perhatikan terjadinya cicin warna ungu pada pembatasan ke-2 cairan

itu dan jangan di kocok

4. Ulangi percobaan dengan kasein 2 % dan galatin 2%.

Page 11: lap prtk karbo

Hasil pengamatan :

1. Larutan albumin 2% : terdapat cincin indol (+)

2. Kasein 2% : terdapat cicin indol (+)

3. Gelatin 2% : terdapat cicin indol (+)

Kesimpulan :

Reaksi (+) apabila pada senyawaan yang di periksa mengandung asam

amino yang memiliki cincin indol sehingga terbentuk cicin ungu di antara

ke-2 lapisan tersebut.

Page 12: lap prtk karbo

Presipitasi Protein (Denaturasi Protein)

1. Pengaruh asam anorganik kuat

5 ml larutan albumin 2%

HCl pekat.

H2SO4 pekat dan HNO3 pekat.

Hasil :

HCL : terjadi prespitat dengan berwarna putih susu(keruh)

H2SO4 : pekat :ada 2 lapisan atas: atas keruh bawah putih benih dan terjadi

prespitat

HNO3 : pekat terdapat 3 warna yang berbeda yaitu putih keruh,kuning telur,bening

putih dan terjadi prespitat.

Kesimpulan:

terjadi nya prespitat pada ketiga larutan yang telah dicampur albumin tersebut

membuat reaksi tersbut dikatakan (+) sehingga dapat dikatakan adanya pengaruh

asam anorganik kuat pada percobaan diatas.

2. Pengaruh logam berat

5 ml larutan albumin 2%

CuSO4 2%

Pb asetat dan FeCl3.

Page 13: lap prtk karbo

Hasil:

HCL :terdapat 2 warna yaitu keruh dan putih bening

Pb asetat : terjadi endapan berwarna putih

FeCL3: berwarna kuning dan biru terang yang terpisah

Kesimpulan : pada ketiga larutan logam yang dicampur kedalam albumin yang

mengalami prespitat kembali larut dalam HCL dan FeCL3, sedangkan Pb asetat tetap

mengendap sehingga dengan demikian Pb asetat tidak berpengaruh terhadap

terlarutnya kembali suatu reaksi prespitat.

3. Presipitasi oleh berbagai pereaksi

larutan albumin 2%

asam pikrat jenuh

asam trichloroasetat,

asam sulfosalisilat, asam

fosfomolibdat dan asam tannat

Hasil:

asam pikrat jenuh :mengendap dan berwarna kuning telur

asam trichloroasetat : tetap bening

asam sulfosalisilat :terdapat 2 berwarna yang terpisah yaitu:putih susu dan

bening serta terdapat endapat

asam fosfomolibdat : terjadi prespitat dan berwarna yaitu putih keruh.

Page 14: lap prtk karbo

asam tannat: terdapat warna putih yang mengalami prespitat.

Kesimpulan: yang mengalami larut kembali hanya pada asam sulfosalisilat dimana

setelah dipanaskan endapan larutan tersbut menjadi pecah dan larut bersama

larutan.sehingga larutan tersebut dipengaruhi oleh berbagai pereaksi.

4. Salting out protein

larutan putih telur

larutan NaCl 1%, disaring

cairan filtrat dibagi pada 2 tabung :

Tambahkan (NH4)2SO4 jenuh (volume = putih telur).

Hasil :

Putih telur tetap berwarna putih keruh

Kesimpulan:

Setelah larutan albumin ditambah NaCl disaring dan cairan Filtrat yang telah

dikocok ditambah (NH4)2SO4 banyak tetapi warnanya tetap dan tidak mengalami

perubahan yaitu putih keruh sehingga reaksi merupakan reaksi negative,bila positif

maka akan diteruskan.

5. Pengaruh alkohol terhadap protein

1 ml larutan albumin 2%

alkohol 95%.

gelatin 2% dan pepton 2%.

Page 15: lap prtk karbo

Hasil :

Alcohol: tidak terjadi prespitat tetapi larut dalam alcohol

Gelatin : terlarut

Pepton :terlarut

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil percobaan tersebut, albumin larut dalam alcohol dan tidak

mengalami prespitat dibandingkan dengan kedua larutan lainnya. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa albumin mudah larut pada larutan alcohol 95%.sehingga reaksi

ini positif.

Page 16: lap prtk karbo

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

Nama : Winda AnastesyaNIM : 10.2009.246

Kelompok B6

Fakultas KedokteranUniversitas Kristen Krida Wacana

@2010

Page 17: lap prtk karbo