lap kimia 5

10
I. Pendahuluan A. Latar Belakang Sifat zat biasanya ditentukan oleh struktur khusus pada molekul zat tersebut disebut gugus fungsional. Beberapa contoh gugus fungsional adalah alkohol, aldehid, keton, asam karboksilat, ester, benzena, fenol, amina dan amida. Pada zat- zat tertentu dapat digunakan sebagai indikator untuk menunjukkan adanya gugus secara kualitatif. Pada senyawa karbon memiliki gugus fungsi sebagai berikut : misalnya alkohol memiliki rumus umumnya R-OH, eter rumus umumnya R-O-R’, aldehid memiliki rumus umum R-CHO, keton memiliki rumus umum R-CO-R’, asam karboksilat memiliki rumus umum R-COOH, sedangkan ester memiliki rumus umum R-COO-R’ dan amina memiliki rumus umum RNH 2 (Wulandari,2012) B.Tujuan Untuk mengetahui konsep dasar dalam pengujian gugus fungsional tertentu dan terampil dalam melakukan pengujian gugus fungsional tersebut. II. Bahan dan Metode A. Waktu dan Tempat Praktikum Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2013 , pukul 14.00-16.00 WIB bertempat di Laboratorium Biokimia dan Biologi Molekuler , Fakultas Biologi , Universitas Kristen Satya Wacana , Salatiga. B. Alat dan Bahan 1

Upload: anonymous

Post on 21-Jan-2016

64 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kimia

TRANSCRIPT

Page 1: Lap Kimia 5

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Sifat zat biasanya ditentukan oleh struktur khusus pada molekul zat tersebut disebut

gugus fungsional. Beberapa contoh gugus fungsional adalah alkohol, aldehid, keton, asam

karboksilat, ester, benzena, fenol, amina dan amida. Pada zat-zat tertentu dapat digunakan

sebagai indikator untuk menunjukkan adanya gugus secara kualitatif.

Pada senyawa karbon memiliki gugus fungsi sebagai berikut : misalnya alkohol memiliki

rumus umumnya R-OH, eter rumus umumnya R-O-R’, aldehid memiliki rumus umum R-

CHO, keton memiliki rumus umum R-CO-R’, asam karboksilat memiliki rumus umum R-

COOH, sedangkan ester memiliki rumus umum R-COO-R’ dan amina memiliki rumus umum

RNH2(Wulandari,2012)

B. Tujuan

Untuk mengetahui konsep dasar dalam pengujian gugus fungsional tertentu dan terampil

dalam melakukan pengujian gugus fungsional tersebut.

II. Bahan dan Metode

A. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2013 , pukul 14.00-16.00 WIB

bertempat di Laboratorium Biokimia dan Biologi Molekuler , Fakultas Biologi , Universitas

Kristen Satya Wacana , Salatiga.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah rak tabung reaksi, tabung reaksi, pipet tetes, batang

pengaduk, bunsen, panci dan sendok plastik.

Bahan yang digunakan adalah etanol 90%, asam formiat, padatan asam sulfat, metanol,

fenol, aseton, formaldehid, padatan urea, akuades, K2Cr2O7, KMnO4, H2SO4 1M, H2SO4 pekat

(95-97%), FeCl3, larutan Br2, reagen d.n.p., AgNO3 1M, NH4OH 1M, reagen Schiff, NaOH

5%, NaOH 1M, NaOH 4M, larutan I2, kertas lakmus dan gas.

C. Metode

Pada percobaan menggunakan pengujian gugus alkohol dengan reaksi oksidasi tabung

reaksi disiapkan dan diisi dengan 3 tetes K2Cr2O7 dan ditambah dengan 2 tetes H2SO4 pekat,

kemudian ditetesi dengan 5 tetes etanol( sebagai pembanding, selain etanol digunakan

akuades) dan dipanaskan, diamati perubahan warna yang terjadi pada tabung tersebut.

Percobaan ini diulangi dengan mengganti K2Cr2O7 dengan KMnO4.

1

Page 2: Lap Kimia 5

Pada percobaan menggunakan pengujian gugus alkohol dengan reaksi pembentukan ester

disiapkan 2 reaksi, tabung reaksi yang pertama ditetesi dengan 10 tetes asam formiat,

ditambah dengan 5 tetes etanol, kemudian ditambah dengan 5 tetes H2SO4, lalu dipanaskan

dan dicium aroma yang ada dalam tabung tersebut. Sedangkan tabung yang kedua diberi 1

ujung sendok asam salisilat, kemudian ditetesi dengan 5 tetes metanol, ditambah dengan 5

tetes H2SO4, kemudian dipanaskan dan dicium aroma yang timbul dalam tabung kedua.

Pada percobaan pengujian fenol dengan menggunakan FeCl3 disiapkan tabung reaksi dan

diisi dengan 5 tetes fenol, kemudian ditetesi dengan 3 tetes FeCl3(sebagai pembanding,

digunakan akuades), lalu diamati perubahan warna yang terjadi.

Pada percobaan pengujian karbonil dengan reaksi dengan menggunakan reagen d.n.p

tabung reaksi disiapkan, diisi dengan 3 tetes d.n.p, lalu ditetesi dengan 1 tetes aseton(sebagai

pembanding digunakan akuades), diamati perubahan warna yang terjadi, diulangi percobaan

dengan mengganti aseton dengan menggunakan formaldehid.

Pada pengujian karbonil dengan menggunakan oksidasi aldehid dengan pengoksidasi

kuat dilakukan dengan disiapkan tabung reaksi,diisi dengan 3 tetes K2Cr2O7/H(sebagai

pembanding digunakan akuades), ditetesi 3 tetes formaldehid, diamati perubahan warna yang

terjadi.

Pada pengujian karbonil dengan oksidasi aldehid dengan reagen Tollens dilakukan

dengan disiapkan sebuah tabung reaksi, diisi dengan 10 tetes reagen Tollens[Ag(NH3)2+],

ditetesi dengan 3 tetes formaldehid, dipanaskan sebentar dan diamati terbentuknya cermin

perak.

Pada pengujian karbonil dengan oksidasi aldehid dengan reagen Schiff dilakukan dengan

disiapkan sebuah tabung reaksi, diisi dengan 5 tetes reagen Schiff, lalu ditetesi dengan 2 tetes

formaldehid, dan diamati perubahan warna yang terjadi.

Pengujian karbonil dengan uji iodoform dilakukan dengan disiapkan sebuah tabung

reaksi, diisi dengan 10 tetes akuades, kemudian ditetesi 2 tetes aseton dan 10 tetes NaOH 5%,

ditetesi setetes demi setetes reagen KI/I2 sampai warna iodium tidak hilang, didiamkan

selama 3 menit, jika terbentuk kristal iodoform maka diamati dan jika tidak dipanaskan,

kemudian ditambah setetes demi setetes KI/I2 sampai warna tidak hilang, lalu ditambah

dengan NaOH encer, dikocok, ditambah dengan akuades dengan volume yang sama, dan

didiamkan kemudian diamati,

Pengujian asam karboksilat dengan menguji keasaman dilakukan dengan menguji

keasaman asam karboksilat dengan menggunakan kertas lakmus/pH strip.

2

Page 3: Lap Kimia 5

Pengujian asam karboksilat dengan pembentukan ester dilakukan dengan memasukkan 1

ujung sendok asam salisilat kedalam tabung reaksi, ditetesi dengan 5 tetes etanol dan 5 tetes

H2SO4, kemudian dipanaskan dan dicium aroma yang timbul dari tabung tersebut.

Pengujian amida dilakukan dengan disiapkan sebuah tabung reaksi dan diisi dengan 1

ujung sendok urea, ditetesi dengan 10 tetes NaOH 4M dan dipanaskan, kemudian

ditempelkan kertas lakmus merah yang telah dibasahi air pada batang pengaduk, lakmus

didekatkan dengan uap yag terbentuk dan diamati perubahan warna kertas lakmus.

III. Hasil dan Pembahasan

A. Hasil

Berdasarkan hasil pengamatan dengan menguji beberapa gugus fungsional seperti

alkohol, fenol, karbonil, asam karboksilat dan amida diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 1. Pengujian alkohol, fenol, karbonil, asam karboksilat dan amida

No Gugus Fungsional Reaksi Hasil Pengamatan

1.a. Alkohol K2Cr2O7+H2SO4+akuades kuning tetap kuning

K2Cr2O7+H2SO4+etanol kuning tak berwarna

KMnO4+H2SO4+akuades ungu ungu

KMnO4+H2SO4+etanol ungu tak berwarna

b. Ester As.formiat+etanol+H2SO4 bau wangi-wangian

As.salisilat+metanol+H2SO4 bau balsem

2. Fenol fenol+FeCl3 kuning ungu hitaman

3.a. Karbonil reagen d.n.p+aseton kuning kuning

(ada endapan)

reagen d.n.p+akuades kuning kuning

reagen d.n.p+formaldehid kuning kuning

(ada endapan)

b. akuades+formaldehid tak berwarna

tak berwarna

K2Cr2O7+formaldehid kuning kuning

c. AgNO3+NH4OH+formaldehid terbentuk endapan cermin

perak

d. reagen Schiff+formaldehid tak berwarna ungu

e. Aselit akuades+aseton+NaOH5%+KI terbentuk kristal iodoform

4.a. Asam Karboksilat As.Karboksilat(As. Formiat)+ kertas lakmus merah tetap

kertas lakmus merah

b. As. Salisilat+etanol+ H2SO4 aroma buah-buahan

3

Page 4: Lap Kimia 5

(dipanaskan)

5. Amida Urea+NaOH(dipanaskan) kertas lakmus merah

Biru

B. Pembahasan

Uji kualitatif pada uji karbonil yang tadinya berwarna tak berwarna menjadi ungu dengan

menggunakan reaksi Schiff menunjukkan bahwa uji tersebut menunjukkan adanya senyawa

aldehid dalam reaksi tersebut. Pada pengujian fenol yang direaksikan adalah fenol dengan

FeCl3 yang tadinya bening menjadi ungu kehitaman menunjukkan adanya gugus fenol dalam

reaksi tersebut(Ardian,2012).

Pada reaksi iodoform untuk menguji adanya karbonil dalam reaksi tersebut adalah

apabila zat uji +NaOH dipanaskan dan ditambah dengan beberapa tetes iodoform maka akan

tercium bau turunan etil asetat dan akan terbentuk kristal iodoform. Dalam pengujian ester

dalam alkohol apabila zat uji ditambah dengan metanol dan H2SO4 maka akan tercium bau

balsem(Ardian,2012).

Pada pengujian gugus karbonil antara oksidasi aldehid dengan reagen Tollens yang pada

hasilnya bisa terbentuk endapan cermin perak, aldehid mereduksi pereaksi Tollens sehingga

membebaskan unsur perak(Ag), saat sampel ditetesi dengan pereaksi Tollens maka akan

terbentuk cermin perak yang merupakan endapan dari Ag yang berisi fruktosa dan

formaldehid(Astuti, 2013).

Pada percobaan asam formiat + etanol + H2SO4 bisa tercium bau wangi-wangian karena

dalam reaksi tersebut terbentuk etil asetat. Etil asetat dibuat dari reaksi esterifikasi dari asam

asetat dan etanol. Sehingga aroma yang muncul dari pembentukan asam asetat adalah aroma

wangi-wangian(Massimiliano,2011).

Pada percobaan asam salisilat + etanol+ H2SO4 yang dipanaskan tercium aroma buah-

buahan karena biasanya dalam reaksi pembentukan ester atau yang disebut dengan reaksi

esterifikasi dan juga dalam hal ini untuk menguji adanya asam karboksilat dalam reaksi

tersebut akan tercium aroma buah-buahan yang khas( Harwandi, 2012).

4

Page 5: Lap Kimia 5

IV. Kesimpulan

Dalam melakukan berbagai uji kualitatif dalam gugus fungsi ada berbagai cara dan ciri

pada masing-masing cara tersebut. Gugus fungsi ada yang merupakan senyawa organik dan

turunan senyawa. Dalam pengujian gugus fungsional tersebut misalnya alkohol, fenol,

karbonil, asam karboksilat,dan juga amida dapat diuji dengan berbagai macam cara untuk

menunjukkan keberadaan atau adanya gugus tersebut misalnya dari perubahan warna dan

aroma yang dihasilkan dari reaksi tersebut.

Daftar Pustaka

Ardian, Bayyinah. 2012. Kimia Farmasi Analisa. (http://www.scribd.com/doc/93134168/KIMIA-FARMASI-ANALISA ) . Diakses tanggal 13 Oktober 2013.

Astuti, Yuli. 2013. Uji Tollens untuk Aldehid dan Keton. (http://www.scribd.com/doc/148481082/Laprak-Kimor-4-Uji-Tollens-Untuk-Aldehid-Dan-Keton ) . Diakses tanggal 11 Oktober 2013.

Harwandi, dkk. 2012. Kimia. MGMP SMA/MA Kabupaten Temanggung: Temanggung.Massimiliano, Riezky Paci. 2011. Pembuatan Etil Asetat.

( http://www.scribd.com/doc/168884990/54940613-Pembuatan-Etil-Asetat ) . Diakses tanggal 10 Oktober 2013.

Wulandari, Sri. 2013. Kupas Tuntas Ujian Nasional SMA/MA Kimia. Sindunata: Sukoharjo.

Lampiran

Tabel 1. Gambar Praktikum Pengujian Gugus Fungsional

No Gambar Keterangan

1 K2Cr2O7+H2SO4+akuades

2 K2Cr2O7+H2SO4+etanol

5

Page 6: Lap Kimia 5

3 KMnO4+H2SO4+ akuades

4 KMnO4+H2SO4+etanol

5 fenol+ FeCl3

6 reagen d.n.p+ aseton

7 reagen d.n.p+ akuades

6

Page 7: Lap Kimia 5

8 reagen d.n.p+ formaldehid

9 akuades+formaldehid

10 K2Cr2O7+formaldehid

11 AgNO3+NH4OH+formaldehid

12 As.karboksilat(as. Formiat)+

kertas lakmus merah

7