lap fix aq wulan kus

Upload: wulan-kusmaryani

Post on 29-Oct-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ZAT ANTI MIKROBA

LAPORAN UTAMA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Praktikum Mikrobiologi Pangan Jurusan Teknologi Pangan

Oleh:

Nama: Wulan KusmaryaniNRP: 113020141Kelompok: FMeja: 3 (Tiga)Asisten: Astrie Wijayanthi

JURUSAN TEKNOLOGI PANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDANBANDUNG2012

I PENDAHULUANBab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Pecobaan.

1.1 Latar BelakangMikrobiologi ilmu yang mempelajari tentang jasad renik atau mikrobia. Mikrobia berasal dari kata mikro yang berarti sangat kecil dan bio yang artinya hidup. Dengan demikianMikrobia adalahjasad hidup yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat tanpa mikroskop. Mikrobia meliputi semua jasad mikroskopik yang terdiri dariArkhaebakteri, Khamir, Bakteri, Fungi, Sianobakteri,danProtozoa.Mikrobia merupakan jasad uniseluler dengan sifatnya yang berbeda dari tumbuhan maupun hewan. Mikrobia mampu hidup dimana saja, di lingkungan yang lembab, kering, suhu tinggi, maupun suhu rendah. Sel mikrobia mampu melakukan proses untuk kelangsungan hidupnya tanpa tergantung pada sel-sel yang lain dan sel mikrobia dapat memproduksi tenaga maupun berkembang biak tanpa tergantung sel lain.Mikrobiologi Pangan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada Anda tentang pengertian dan dasar-dasar mikrobiologi yang meliputi pengenalan terhadap mikroorganisme termasuk bentuk dan karakteristik sel, cara pertumbuhan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, penggolongan dan sifat-sifat mikroorganisme penyebab penyakit dan perusak makanan, pengujian mikrobiologi, serta prinsip pengawetan dan fermentasi pangan.Salah satu upaya untuk melawan mikroba tersebut adalah dengan menggunakan mikroba lain yang mempunyai sifat antagonis (antimikroba) sebagai pengganggu atau penghambat metabolisme mikroba lainnya. Mikroba antagonis yang memiliki kemampuan antimikroba tersebut dapat menghasilkan senyawa antimikroba. Senyawa antimikroba yang dihasilkan oleh mikroba pada umumnya merupakan metabolit sekunder yang tidak digunakan untuk proses pertumbuhan, tetapi untuk pertahanan diri dan kompetisi dengan mikroba lain dalam mendapatkan nutrisi, habitat, oksigen, cahaya dan lain-lain. Senyawa antimikroba tersebut dapat digolongkan sebagai antibakteri atau antifungi. Beberapa senyawa antimikroba adalah fenol, formaldehida, antibiotik, asam, dan toksin. Mikroba yang memiliki kemampuan antimikroba dan menghasilkan senyawa antimikroba adalah bakteri, aktinomycetes, dan kapang.Aktinomycetes dan kelompok bakteri, seperti kelompok bakteri asam laktat dan bakteri Gram positif telah banyak diteliti dan dikenal sebagai sumber berbagai senyawa antimikroba. Kapang tanah yang mempunyai aktivitas antimikroba adalah genus Aspergillus, Penicillium, Paecilomyces, Trichoderma dan Fusarium. Aspergillus menghasilkan senyawa antimikroba mevionin dan aspersilin. Penicillium sp. menghasilkan penisilin untuk menghambat sintesis peptidoglikan dinding sel bakteri.Trichoderma sp. menghasilkan senyawa antimikroba yaitu enzim 1,3 glukanase dan khitinase yang dapat menghancurkan dinding hifa dari beberapa fungi serta isocyanide-3-(-isocyanocyclopent-2-enylidene) propionic acid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. coli. Genus-genus kapang tanah lainnya yang mampu menghasilkan senyawa antimikroba masih belum banyak diteliti.Skrining isolat-isolat kapang tanah baru terutama dari berbagai daerah di Indonesia masih harus terus dilakukan untuk mengetahui potensinya sebagai agen antimikroba. Dalam teknologi pangan mikrobiologi adalah ilmu yang sangat penting, misalnya dalam hubungannya dengan kerusakan atau kebusukan makanan, sehingga dapat diketahui tindakan pencegahan atau pengawetan yang paling tepat untuk menghindari terjadinya kerusakan tersebut.disamping itu mikrobiologi juga penting dalam fermentasi makanan, sanitasi, pengawasan mutu pangan, dan sebagainya (Fardiaz, 1992).1.1 Tujuan PercobaanTujuan dari Percobaan zat anti mikroba adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya zat anti mikroba atau zat pengawet dalam suatu bahan pangan

1.3 Prinsip PercobaanPrinsip dari percobaan ini yaitu berdasarkan kekuatan anti mikroba atau bahan pengawet dari serangan mikroba terhadap suatu bahan pangan.

II ALAT, BAHAN, DAN METODE PERCOBAANBab ini menguraikan mengenai: (1) Alat yang digunakan,(2) Bahan yang digunakan, dan (3) Metode Percobaan.3.1 Alat yag DigunakanAlat yang digunakan pada percobaan zat anti mikroba adalah tabung reaksi, cawan petri.3.2 Bahan yang DigunakanBahan yang digunakan pada percobaan zat anti mikroba adalah sampel minuman,media agar agar.3.3 Prosedur PercobaanPertama-tama sediakan alat berupa cawan petri dengan covernya, lalu sediakan pula medium NA yang telah dibuat dan diletakkan dalam cawan petri, kemudian bagi / buat lingkaran pada cawan petri lingkaran kecil, yang perlu diingat lingakaran yang dibuat berada diluar medium ditulis dengan spidol karena nantinya akan diletkkan kertas cakram diaatas cawan petri yang berisi medim NA, lalu NA yang telah kering didalam cawan petri tersebut di olesi dengan biakan bakteri dengan cara aseptis. Setelah diolesi dengan bakteri kemudian sediakan kertas cakram yang berbentuk bulatan kecil dan diolesi dengan zat anti mikroba, setelah itu letakkan pada cawan petri yang telah dibulati dengan spidol dibagian dasar cawan petri, kemudian diamati perubahan yang terjadi pada lingkaran cakramselama 48 jam.

Keterangan :D1 = Diameter kertas saringD2 = Diameter daerah beningD3 = hambatan

Gambar 1.1 Metode zat anti mikroba