lap farmako v

50
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI V OBAT – OBAT ANALGETIK DAN ANTI INFLAMASI NON STEROID Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah praktikum Farmakologi Disusun Oleh : Kelas 3B2 Kelompok 1: 1. Fiara Kusumawati ( 080105108 ) 2. Dwi Purwati ( 080105109 ) 3. Eni Kurniawati ( 080105110 ) 4. Gita Destiyani ( 080105111 ) 5. Agustin Endriyani ( 080105112 ) 6. Rini Yuniati ( 080105113 ) 7. Fadmawati ( 080105114 ) 8. Nuria Desiana ( 080105115 ) PROGRAM STUDI KEBIDANAN DIII

Upload: ratna-suciati

Post on 05-Dec-2014

394 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

obat

TRANSCRIPT

Page 1: Lap Farmako V

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI V

OBAT – OBAT ANALGETIK DAN ANTI INFLAMASI NON STEROID

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah praktikum Farmakologi

Disusun Oleh :

Kelas 3B2 Kelompok 1:

1. Fiara Kusumawati ( 080105108 )

2. Dwi Purwati ( 080105109 )

3. Eni Kurniawati ( 080105110 )

4. Gita Destiyani ( 080105111 )

5. Agustin Endriyani ( 080105112 )

6. Rini Yuniati ( 080105113 )

7. Fadmawati ( 080105114 )

8. Nuria Desiana ( 080105115 )

PROGRAM STUDI KEBIDANAN DIII

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

2009/2010

Page 2: Lap Farmako V

BAB I

PENDAHULUAN

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Mengetahui penggolongan, indikasi, kontra indikasi, farmakokinetik,

farmakodinamik, efek samping, cara pemberian dan hal – hal yang berhubungan dengan

proses asuhan kebidanan dari obat – obat analgetik dan anti inflamasi non steroid.

B. BAHAN DAN ALAT

No Nama Obat No Nama Obat

1 Panadol tab 14 Asam mefenamat 500 tab

2 Dumin supp 15 Peroksikam 10 mg tab

3 Neuralgin tab 16 Celebrex 100 mg tab

4 Antalgin inj. 17 Movicox tab.

5 Pondex suspense 18 Thenil 20 mg tab

6 Voltaren gel 19 Vioxx 12.5 mg tab.

7 Cataflam D50 tab 20 Ketoprofen inj

8 Feldene flash tab 21 Ketoprofen 50 mg

9 Pronalges supp 22 Ketorolak inj.

10 Doloneurobion tab 23 Tramadol inj.

11 Ibuprofen 200 mg 24 Petidin inj.

12 Meloxicam 7,5 mg tab 25 Morphin inj.

13 Paramidon inj.

C. CARA KERJA

Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan obat tertentu

secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah :

a. Nama obat ( merek dagang ) dan zat berkhasiat.

b. Indikasi, kontra indikasi

c. Farmakokinetik, farmakodinamik.

d. Efek samping

e. Cara pemberian

f. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam proses asuhan kebidanan.

Page 3: Lap Farmako V

BAB II

DASAR TEORI

A. PENGERTIAN

1. OBAT ANALGETIK

Obat saraf dan otot golongan analgesik atau obat yang dapat menghilangkan rasa sakit/

obat nyeri sedangkan obat antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan suhu tubuh

obat analgetik ini terbagi pada dua kategori besar yakni Obat Analgetik Narkotik dan Obat

Analgetik Non-Narkotik.

A. Obat Analgetik Narkotik

Obat Analgetik Narkotik merupakan kelompok obat yang memiliki sifat opium atau

morfin. Meskipun memperlihatkan berbagai efek farmakodinamik yang lain, golongan obat

ini terutama digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri yang hebat.

Meskipun terbilang ampuh, jenis obat ini umumnya dapat menimbulkan ketergantungan

pada pemakai. Obat Analgetik Narkotik ini biasanya khusus digunakan untuk mengahalau

rasa nyeri hebat, seperti pada kasus patah tulang dan penyakit kanker kronis.

Ada 3 golongan obat ini yaitu :

1. Obat yang berasal dari opium-morfin,

2. Senyawa semisintetik morfin, dan

3. Senyawa sintetik yang berefek seperti morfin.

B. Obat Analgetik Non-Narkotik

Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal dengan

istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik

atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa

sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek

menurunkan tingkat kesadaran. Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini

juga tidak mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan

penggunanaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik).

2. OBAT ANTI INFLAMASI NON STEROID

Obat anti inflamasi non steroid, atau biasa disingkat OAINS, adalah obat-obat yang

memiliki efek analgesik, antipiretik dan, bila diberikan dalam dosis yang lebih besar, akan

memberikan efek anti inflamasi. OAINS mengurangi nyeri, demam, dan inflamasi

Page 4: Lap Farmako V

(peradangan). Istillah “non steroid” digunakan untuk membedakan obat-obat ini dari obat

golongan steroid, yang memiliki peran eikosanoid yang hampir serupa – efek depresi, dan

anti inflamasi. Sebagai analgesik, kekhususan dari obat OAINS adalah obat ini bukan

golongan narkotik. Yang termasuk ke dalam kelompok obat-obatan ini adalah aspirin,

ibuprofen, dan naproxen. Paracetamol (acetaminofen) memiliki efek anti inflamasi yang

kecil, dan bukan tergolong OAINS.

Sebagian besar obat OAINS bekerja sebagai inhibitor non selektif enzim

siklooksigenase, dimana obat ini menghambat isoenzim siklooksigenase 1 (COX-1) dan

siklooksigenase 2 (COX-2). Siklooksigenase mengkatalisis pembentukkan prostaglandin dan

tromboksan dari asam arakidonat. Asam arakidonat ini dihasilkan dari lapisan ganda

fosfolipid oleh fosfolipase A2). Prostaglandin bekerja sebagai molekul pembawa dalam

proses inflamasi.

Obat OAINS biasanya diindikasikan untuk pengobatan kondisi akut dan kronik

dimana ditemukan nyeri dan inflamasi.

Pemakaian obat OAINS yang luas menyebabkan efek samping obat golongan ini menjadi

meningkat. Dua reaksi samping utama (adverse drug reactions / ADRs) yang berkaitan

dengan OAINS berhubungan dengan saluran cerna dan ginjal.

Efek ini bersifat “dose-dependent”, dan pada sebagian besar kasus bisa menyebabkan

perforasi ulkus, perdarahan saluran cerna bagian atas, dan kematian. Sekitar 10%-20%

pasien-pasien yang menggunakan OAINS mengalami dispepsia, dan efek samping saluran

cerna akibat penggunaan OAINS diperkirakan menyebabkan 103.000 pemakaian dirawat di

rumah sakit, dan menyebabkan 16500 kematian di Amerika Serikat, dan juga mewakili 43%

pasien yang datang ke bagian gawat garurat rumah sakit. Kejadian ini sebenarnya bisa

dihindarkan; dari ulasan terhadap kunjungan dokter dan resep yang dibuat menunjukkan

adanya 42% peresepan obat OAINS yang tidak diperlukan (Green, 2001).

Efek samping utama (ADRs) terkait penggunaan OAINS menyebabkan iritasi

langsung maupun tidak langsung saluran cerna. Ada 2 mekanisme kerja obat OAINS yang

bisa menyebabkan kerusakan pada saluran cerna – molekul-molekul obat OAINS yang

bersifat asam akan langsung mengiritasi mukosa gaster; dan inhibisi enzim COX-1 akan

mengurangi kadar prostaglandin yang bersifat protektif terhadap mukosa gaster.

Efek samping (ADRs) saluran cerna yang biasa ditemukan adalah (Rossi, 2006):

Mual / muntah

Dispepsia

Tukak lambung / perdarahan lambung

Page 5: Lap Farmako V

Diare

Resiko terjadinya ulserasi meningkat sejalan dengan lama pemberian obat, dan juga

berkaitan dengan pemberian dosis yang lebih tinggu. Untuk mengurangi efek samping

terhadap saluran cerna, sangatlah penting untuk memberikan dosis terkecil yang efektif

untuk waktu yang pendek.

Indometasin, ketoprofen dan piroksikam cenderung memiliki efek samping saluran

cerna yang paling tinggi, sementara ibuprofen (dosis rendah) dan diklofenak cenderung

memiliki efek samping yang lebih rendah (Rossi, 2006)

Beberapa obat OAINS, seperti aspirin, telah dipasarkan dalam bentuk ‘enteric-

coated” yang mana dikatakan dapat mengurangi efek samping saluran cerna. Akan tetapi,

mengingat mekanisme kerja dari obat OAINS ini dan dalam praktek sehari-hari, bentuk

seperti tersebut diatas tidak menunjukkan adanya pengurangan resiko ulserasi saluran cerna

(Rossi, 2006)

Page 6: Lap Farmako V

BAB III

HASIL PENGAMATAN

1. Nama Obat : ASAM MEFENAMAT

Nama Generik : Mefenamic acid/Asam mefenamat  

Dosis : 3 kali sehari 1-2 kapsul.

Indikasi Obat :Rematik, sakit pinggang, nyeri otot dan nyeri

traumatik (terpukul, terbentur, teriris), sakit

telinga, sakit gigi, sakit kepala, migren, linu

panggul, penyakit pegal pada pinggang,

demam, dismenore (nyeri saat haid), menoragia

(haid dengan perdarahan yang berlebihan).

Kontra Indikasi : Ulserasi saluran pencernaan atau penyakit

radang usus.

Interaksi obat : mempertinggi efek antikoagulan Kumarin.

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan : Dikonsumsi bersamaan dengan makanan

Efek Samping : Gangguan saluran pencernaan, mengantuk,

hipersensitifitas, diare.

Indeks Keamanan pada wanita hamil : Penelitian pada hewan menunjukkan efek

samping pada janin ( teratogenik atau

embriosidal atau lainnya) dan belum ada

penelitian yang terkendali pada wanita atau

penelitian pada wanita dan hewan belum

tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya

keuntungan potensial memberikan alasan

terhadap bahaya potensial pada janin.

2. Nama Obat :KETOROLAC 10 MG INJEKSI

Nama Generik : Ketorolac tromethamine

Jumlah Dosis :

Indikasi Obat : Penatalaksanaan jangka pendek, nyeri akut

sedang -berat setelah operasi prosedur bedah.

Page 7: Lap Farmako V

Kontradikasi Obat : a. Ulkus peptikum aktif, penyakit

serebrovaskular, diatesis hemoragik,

gangguan koagulasi, sindrom polip nasal,

angioedema.

b.Bronkospasme, hipovolemia, gangguan

ginjal derajad sedang-berat riwayat asma,

hamil, persalinan laktasi, anak usia kurang

16 tahun.

c. Riwayat sindrom, Steven-Johnson atau

ruam vesikulobulosa.

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara penggunaan :

Efek Samping : Diare, dispepsia, nyeri Gastro Intestinal,

neusea, sakit kepala, pusing, mengantuk,

berkeringat, asma, dispnea, pruritus,

urtikaria, vasodilatsi, pucat.

3. Nama Obat : KETOROLAC OGB DEXA

Nama Generik : Ketorolac tromethamine.

Dosis : Dewasa : Awal 10 mg Intra Muskular atau

bolus Intra Vena, kemudian 10 - 30 mg tiap

4 - 6 jam. Maksimal : 90 mg/hari selama 2

hari. Usia Lanjut : Maksimal 60 mg.

Indikasi Obat : Penatalaksanaan jangka pendek, nyeri akut

sedang -berat setelah operasi prosedur

bedah.

Kontra Indikasi : Ulkus peptikum aktif, penyakit

serebrovaskular, diatesis hemoragik,

gangguan koagulasi, sindrom polip nasal,

angioedema.

Page 8: Lap Farmako V

Bronkospasme, hipovolemia, gangguan

ginjal derajad sedang-berat riwayat asma,

hamil, persalinan laktasi, anak usia kurang

16 tahun.

Riwayat sindrom, Steven-Johnson atau

ruam vesikulobulosa.

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Efek Samping : Diare, dispepsia, nyeri Gastro Intestinal,

neusea, sakit kepala, pusing, mengantuk,

berkeringat, asma, dispnea, pruritus,

urtikaria, vasodilatsi, pucat.

Indeks Keamanan pada wanita hamil : Penelitian pada hewan menunjukkan efek

samping pada janin ( teratogenik atau

embriosidal atau lainnya) dan belum ada

penelitian yang terkendali pada wanita atau

penelitian pada wanita dan hewan belum

tersedia. Obat seharusnya diberikan bila

hanya keuntungan potensial memberikan

alasan terhadap bahaya potensial pada janin.

4. Nama Obat :PRONALGES 100 MG SUPP @10

Nama Generik :

Jumlah Dosis : Ketoprofen 50 mg; 100 mg/tablet; 100

mg/supositoria; 100 mg/2 ml ampul; 200

mg/tablet CR

Indikasi Obat : Reumatik artritis dan osteoartritis

Page 9: Lap Farmako V

Kontra Indikasi :Ulkus peptikum; penderita asma, urtikaria

atau reaksi sensitivitas lain yang ditimbulkan

oleh aspirin atau NSAID lain

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan :

Efek Samping : Gangguan saluran pencernaan; pusing,

sakit kepala

Dosis : Tablet: Reumatik artritis dan osteoartritis:

50 mg, 3-4xsehari; Nyeri: 25-50 mg setiap 6-

8 jam; Supositoria: 1 supositoria pada pagi

dan malam hari; 1 supositoria pada malam

hari, jika digabung

5. Nama Obat : VOLTAREN GEL

Nama Generik :

Jumlah Dosis :

Indikasi Obat : - Inflamasi trauma pada tendon, legamen,

otot dan persendian seperti yang disebabkan

oleh salah urat, terkilir dan memar.

- Rematik jaringan lunak yang terlokalisir

seperti tendovaginitis, bursitis shoulder hand

syndrome dan periatropati.

- Penyakit reumatik yang terlokalisir, seperti

osteoartrosis pada sendi-sendi parifer dan

kolumna vertebral.

Kontra Indikasi Obat :Hipersensitif terhadap diclofenac, propilen

glikon, isopropil alkohol atau zat tambahan

lainyan. Emilgel juga dikontraindikasikan

Page 10: Lap Farmako V

untuk pasien-pasien yang terserang asthama,

urtikaria atau rhinitis akut yang ditimbulkan

oleh asam asetilsalisilat atau obat

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

6. Nama obat : Tramadol

Nama Generik : Tramadol (TRAM a dol)

Nama Merek : Ultram, Ultram ER

Jumlah Dosis :

Indikasi Obat : 1. Tramadol adalah narkotik seperti obat

pereda nyeri.

2.Tramadol digunakan untuk mengobati

rasa sakit sedang sampai parah. Tramadol

extended-release digunakan untuk

mengobati sedang sampai parah sakit kronis

ketika pengobatan diperlukan sekitar jam.

3. Tramadol dapat juga digunakan untuk

tujuan lain tidak tercantum dalam panduan

pengobatan ini.

Kontraindikasi Obat : penyakit ginjal, penyakit hati, gangguan

perut atau riwayat depresi, penyakit mental,

atau usaha bunuh diri.

Perhatian bagi ibu hamil : kategori FDA kehamilan obat ini dapat

membahayakan bayi yang belum lahir.

Tramadol dapat juga menyebabkan fatal

serius atau efek samping pada bayi yang

baru lahir jika ibu menggunakan obat selama

Page 11: Lap Farmako V

kehamilan atau persalinan. Katakan kepada

dokter Anda jika Anda sedang hamil atau

merencanakan untuk hamil selama

pengobatan. Tramadol dapat masuk ke ASI

dan menyusui dapat membahayakan bayi.

Jangan gunakan obat ini tanpa memberitahu

dokter Anda jika Anda menyusui bayi.

Tramadol tidak boleh diberikan kepada

seorang anak muda dari 18 tahun.

7. Nama Obat : Celebrex

Nama Generik : Celecoxib

Jumlah Dosis :

Dosis : OA 100 mg per kapsul

Indikasi Obat : OA dan RA pada orang tua

Kontraindikasi Obat : Reaksi alergi terhadap Sulfonamid,

Aspirin, Golongan AINS lain. Asma dan

Ustikaria.

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Pengguanaan :

Efek Samping : Nyeri abdeomen, diare, dyspepsia,

kembung, mual, nyeri punggung,edema

perifer, luka kerena kecelakaan, pusing, sakit

kepala, insomnia, faringitis, sinitis, sirusinis,

ruam kulit, memperburuk hipertansi, angina

pectoris, UI serasi dan perdarahan GI.

Page 12: Lap Farmako V

8. Nama Obat :Cataflam ® D

Nama Generik :

Jumlah Dosis : Diklofenak bebas asam 50 mg/tablet

dispersibel.

Dosis : Dosis awal 2 – 3 tablet. Ana > 14 Tahun 3

Tablet. Diberikan dalam 2 – 3 dosis.

Indikasi Obat : pengobatan jangka pendek untuk inflamasi

dan nyeri, oesteoartritis, gout, reumatik non

artikuler.

Kontraindikasi Obat : Gejala atau ada riwayat penyakit GI.

Penyakit Crohn gangguan fungsi hati,

jantung atau ginjal, asma, lanjut usia,

monitor fungsi hati dan hitung darah secara

periodik pada penggunaan jangka lama.

Hamil, laktasi, porfiria, deplesi volume

ekstraseluler. Dapat mengganggu

kemampuan mengemudi atau

mengoprasikan mesin.

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan :

Efek Samping : Sering gangguan GI, sakit kepala, pusing,

vortigo, ruam, peningkatan transaminase

serum. Jarang, tukak peptik, pendarahan

saluran pencernakan, pankreatitis, fungsi

ginjal abnormal, reaksi hipersensitivitas,

hepatitis, kasus khusus, gangguan

perasaan(sensasi) atau penglihatan.

9. Nama Obat : Meloxicam OGB Dexa

Nama Generik :

Page 13: Lap Farmako V

Dosis : OA 7,5 mg 1x per Hari ditingkatkan

menjadi 15 mg 1x per Hari, Reumatold

artritis 15 mg 1x per Hari dikurangi menjadi

7,5 mg 1x per Hari. Pasien risiko tingi awal

7,5 mg ix per Hari. Gagal ginjil maksimal

7,5 mg 1x per Hari.

Indikasi Obat : OA, reumatoid artritis

Kontraindikasi Obat : Hipersensitif terhadap aspirin, AINS lain.

Penyakit ginjal berat. Hamil dan laktasi.

Anak. Penyakit/riwayat tukak lambung.

Gagal ginjal non-dialisis berat. Peredaran

saluran cerna dan serebrovaskuler.

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan :

Efek Samping : Gangguan pencernaan, edema, nyeri,

pusing, sakit kepala, anemia, altralgia, back

pain, insomnia, batuk, infeksi saluran napas,

ruam, pruritus, micturition frequency.

Infeksi saluran kehamilan.

10. Nama Obat :Paramidon Prafa

Nama Generik :

Jumlah Dosis :

Indikasi Obat :

Kontraindikasi Obat :

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan :

Efek Samping :

11. Nama Obat : Neuralgin

Nama Generik : Paracetamol 350 mg, ibuprofen 200mg,

caffeine 50 mg

Page 14: Lap Farmako V

Dosis : Dewasa dan anak-anak usia diatas 12

tahun= 1 kaplet 3-1 kali sehari. Anak usia 6-

12 tahun = ½ kaplet 3-4 kali sehari

Indikasi Obat : Meringankan rasa nyeri pada sakit kepala,

sakit kepala pada migrain, nyeri otot, sakit

gigi, nyeri haid (dismenore primer)

Kontraindikasi Obat : Hipersensitifitas terhadap paracetamol atau

ibuprofen dan anti inflamasi non steroid

(AINS) lainnya serta caffeine. Penderita

dengan ulkus peptikum (tukak lambung dan

usus 12 jari) yang berat dan aktif. Penderita

dimana bila menggunakan Acetosal atau

obat-obat yang anti inflamasi nonsteroid

lainnya akan timbul gejala asma, rinitis

(selesma) atau urtikaria wanita pada

kehamilan 3 bulan terakhir

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan :

Efek Samping : Yang paling sering adalah gangguan

saluran cerna seperti mual , muntah, nyeri

ulu hati, kemerahan pada

kulit,trombositopenialimfopenia, dll. Dapat

terjadi reaksi hiprsensitivitas, terutama pada

penderita dengan riwayat asma, atau reaksi

alergi lainterhadap golongan anti-inflamasi

non steroid (AINS). Penggunaan jangka

lama dan dosis besar dapat menimbulkan

kerusakan fungsi hati . penggunaan pada

penderita yang mengkonsumsi alkohol dapat

meningkatkan resiko kerusakan fungsi hati,

penurunan ketajaman penglihatan dan

kesulitan membedakan warna dapat terjadi

Page 15: Lap Farmako V

tetapi sangat jarang dan akan sembuh bila

penggunaan dihentikan.

12. Nama Obat : Saridon

Nama Generik : Parasetamol 250 mg, propifenason 150 mg,

kofeina 50 mg.

Dosis : Dewasa 1-2 tablet, anak-anak 6-12 tahun

½-1 tablet, dapat diulang 3 kali sehari , tablet

diminum setelah makan

Indikasi Obat : Untuk meringankan rasa nyeri, seperti sakit

kepala, demam, sakit gigi, neuralgia,

meringankan rasa lesu pada flu biasa dan

penyakit virus lainnya.

Kontraindikasi Obat : Dikontraindikasikan pada kelainan fungsi

hati, fungsi ginjal, anemia hemolitik, porfiria

hepatitis akut, hipersensitif terhadap salah

satu komponen saridon

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan :

Efek Samping : Kemerahan, urtikaria, anafilaktik syok,

agranulositosis

13. Nama Obat : Ibuprofen

Nama Generik : Phapros

Dosis : Dewasa : 200 – 400 mg , 3 – 4 kali sehari

Indikasi obat :

Kontraindikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap

asetosal (aspirin) atau obat antiinflamasi non

steroid lainnya, wanita hamil dan menyusui,

serta anak dibawah usia 14 tahun.

Penderita dengan syndroma nasal polyps,

angioderma dan reaksi bronchospasma

Page 16: Lap Farmako V

terhadap asetosal (aspirin) atau antiinflamasi

non steroid yang lain. Dapat menyebabkan

reaksi anafilaktik. Penderita dengan riwayat

hipersensitif terhadap Ibuprofen dan obat

antiinflamasi non-steroid yang lain.Penderita

dengan ulkus peptikum (tukak lambung dan

duodenum) yang berat dan aktif. Penderita

dimana bila menggunakan asetosal atau obat

antiinflamasi non-steroid lainnya akan

timbul gejala asma,rinitis (selesma) atau

urtikaria (kaligata). Kehamilan tiga bulan

terakhir.

Farmakokinetik : Pada pemberian oral ibuprofen diabsorbsi

dengan cepat, berikatan dengan protein

plasma dan kadar puncak dalam plasma

tercapai 1 – 2 jam setelah pemberian.

Adanya makanan akan memperlambat

absorbsi, tetapi tidak mengurangi jumlah

yang diabsorbsi. Metabolisme terjadi di hati

dengan waktu paruh 1,8 – 2 jam. Ekskresi

bersama urin dalam bentuk utuh dan

metabolit inaktif, sempurna dalam 24

jam.Indikasi Terapi simptomatik rematoid

artritis dan osteoartritis, mengurangi rasa

nyeri setelah operasi pada gigi dan

dismenore.Dosis

Farmakodinamik : KerjaIbuprofen merupakan derivat asam

fenil propionat dari kelompok obat

antiinflamasi non steroid. Senyawa ini

bekerja melalui penghambatan enzim siklo-

oksigenase pada biosintesis prostaglandin,

sehingga konversi asam arakidonat menjadi

PG-G2 terganggu. Prostaglandin berperan

Page 17: Lap Farmako V

pada patogenesis inflamasi, analgesia dan

demam. Dengan demikian maka ibuprofen

mempunyai efek antiinflamasi dan analgetik-

antipiretik.

Khasiat ibuprofen sebanding, bahkan lebih

besar dari pada asetosal (aspirin) dengan

efek samping yang lebih ringan terhadap

lambung.

Cara Penggunaan :

Efek Samping : Efek samping adalah ringan dan bersifat

sementara berupa mual, muntah, diare,

konstipasi, nyeri lambung, ruam kulit,

pruritus, sakit kepala, pusing dan heart burn.

Juga pernah dilaporkan terjadi kemerahan

pada kulit, bronchospasme (penyempitan

bronkus), trombositopenia (penurunan

jumlah sel pembeku darah), Limfopenia

(penurunan jumlah sel limfosit).

Penurunan ketajaman penglihatan dan

kesulitan membedakan warna dapat terjadi,

tetapi sangat jarang dan akan sembuh bila

obat dihentikan.

14. Nama obat : Pondex

Nama Generik : Mefenamic acid/Asam mefenamat  

Dosis : Dewasa & anak berusia lebih dari 16

tahun : diawali dengan 500 mg kemudian

250 mg tiap 6 jam

Indikasi Obat : Sakit kepala, sakit gigi, reumatik, mialgia

(nyeri otot), dismenore (nyeri pada saat

haid), nyeri traumatik (terpukul, terbentur,

teriris, dll), nyeri setelah operasi, nyeri

setelah melahirkan, sakit pinggang, &

demam.  

Page 18: Lap Farmako V

Kontraindikasi Obat : Ulserasi aktif atau peradangan kronis

saluran pencernaan, asma, & penyakit ginjal.

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan : Dikonsumsi bersamaan dengan makanan  

Efek Samping : Gangguan saluran pencernaan, sakit kepala,

mengantuk, kecemasan, ruam kulit.  

15. Nama Obat : Dumin

Nama Generik : Parasetamol

Dosis : Dewasa 0,5 -1 g 3-4 x/hari, maks 4 g/hr,

anak 7-12 tahun 250 mg, maks 1 g/hr, 1-6

thn 125 mg, maks 750 mg/hr, < 1 thn 60 mg.

Diberikan 3-4 x/hr

Indikasi Obat : Meringankan rasa sakit pada keadaan sakit

kepala, sakit gigi dan menurunkan

demam,nyeri dan nyeri otot

Kontraindikasi Obat : Gangguan fungsi hati. Hipersensitif

terhadap paraaminofenol.

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan :

Efek Samping : Reaksi hipersensitivitas. Gangguan

hematologi, pankreatis akut. Dosis tinggi

atau terapi langka lama dapat menyebabkan

kerusakan hati

16. Nama Obat : Dellamidon

Nama Generik :

Jumlah Dosis : Per ml : Metamizol 250 mg, Amidopirin 50

mg, Lidokain HCl 15 mg.

Page 19: Lap Farmako V

Indikasi Obat : Analgetik (pereda rasa sakit) & antipiretik

(menurunkan suhu tubuh pada waktu

demam).

Kontraindikasi Obat : Hipersensitivitas terhadap derivat

Pirazolon, porfiria, kelainan perdarahan.

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan :

Efek Samping : Reaksi alergi, perdarahan saluran

pencernaan.

17. Nama Obat : Panadol Extra

Nama Generik : Acetaminophen dan caffeine

Jumlah Dosis :

Indikasi Obat : Untuk meringankan sakit kepala: migraine

(sakit kepala sebelah)

Kontraindikasi Obat : Pada penderita yang hipersensiitif terhadap

acetaminophen dan caffeine, pada penderita

dengan gangguan fungsi hati, reaksi

sensitivitas jarang terjadi diawali dengan

reaksi dermatologis seperti urtikarea,

eritema, atau erupsi.

Farmakokinetik :

Farmakodinamik : Acetaminophen berkhasiat analgesik, yang

timbul karena efek depresi selektif terhadap

alat persepsi rasa sakit pada telamus dan

hipotalamus disusunan saraf pusat. Aktifitas

analgesiknya sebading dengan acetosal.

Caffeine merupakan stimulansistem syaraf

pusat yang dapat memperlihatkan sifat-sifat

tertentu seperti stimulasi jantung, diuretik,

dan relaksasi otot polos. . Kombinasi

acetaminophen-caffeine dapat meningkatkan

Page 20: Lap Farmako V

efikasi analgesik. Panadol Extra merupakan

suatu produk non acetosal yang dirancang

untuk memberikan efek peredaan nyeri.

Cara Penggunaan : 1 - 2 kaplet ditelan dengan air, 3 atau 4 kali

sehari bila gejala membandel.

Efek Samping : Dosis besar dapat menyebabkan kerusakan

hati. Bila diminum dengan dosis yang

dianjurkan biasanya tidak menimbulkan efek

samping, reaksi seperti urtikaria jarang

sekali terjadi

18. Nama Obat : ADONA

Nama Generik : Karbazokrom Na Sulfonat

Jumlah Dosis :

Perdarahan tidak normal selama dan sesudah

operasi yang disebabkan penurunan

resistensi kapiler

Kontraindikasi Obat :

Farmakokinetik : seperti halnya obat NSAID lainnya yaitu

dgn cara menghambatsintesa prostaglandin

(siklooksigenase)

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan : peroral

Efek Samping : Adakalanya nafsu makan hilang dan

perasaan tidak enak pada perut, reaksi

hipersensitifitas.

19. Nama Obat : THENIL

Nama Generik : Tenoxicam / Tenoksikam

: Kecenderungan perdarahan akibat

menurunnya resistensi kapiler dan

meningkatnya permeabilitas kapiler.

Perdarahan dari kulit, membran mukosa dan

membran internal, perdarahan pada sekitar

mata, perdarahan nefrotik, dan metroragia

(perdarahan dari rahim yang banyak di luar

masa haid).

Page 21: Lap Farmako V

Dosis : Tablet salut selaput 20 mg x 5 x 10 biji.:20

mg sekali sehari.

Artritis gout : 40 mg sekali sehari selama 2

hari dilanjutkan dengan 20 mg sekali sehari

untuk 5 hari berikutnya.

10 mg sehari.

Pasien yang menjalani anestesi

(pembiusan) atau pembedahan.

Farmakokinetik :

: Terapi simtomatik artritis reumatoid,

osteoartritis, artrosis, ankylosing

spondylitis, kelainan ekstra artikular

seperti tendinitis, bursitis, periartritis

pada bahu & panggul, terkilir & kaku.

Gout akut.

: Pasien dengan asma yang gejala-

gejalanya dipicu oleh Salisilat atau obat-

obat anti radang non steroid lainnya,

rinitis atau urtikaria (biduran/kaligata).

Pen

yaki

t

salur

an

penc

erna

an

bagi

an

atas

yang

para

h.

Page 22: Lap Farmako V

Farmakodinamik : seperti halnya obat NSAID lainnya yaitu

dgn cara menghambatsintesa prostaglandin

(siklooksigenase)

Cara Penggunaan : Dikonsumsi bersamaan dengan makanan

Efek Samping : Biasanya ringan dan bersifat reversibel

(tidak akan terjadi lagi bila obat tidak lagi

diberikan) : gangguan saluran pencernaan,

kelainan perdarahan, dispepsia. Sakit kepala,

pusing, tinitus (telinga berdenging tanpa

rangsang dari luar), hematuria (kencing

darah).

20. Nama Obat : Antalgin

Nama Generik : Antalgin

Jumlah Dosis :

Indikasi Obat : Untuk menghilangkan rasa sakit, terutama

kolik dan sakit setelah operasi.

Kontraindikasi Obat : -  Pada penderita yang alergi terhadap

derivat pirazolon. Kasus porfiria hati (amat

jarang) dan defisiensi bawaan glukosa-6-

fosfat-dehidrogenase.

-  Penderita yang hipersensitif.

-  Bayi 3 bulan pertama atau dengan berat

badan dibawah 5 kg.

- WanitahamilteTutama^B bulan

pertamanaTT 6 minggu terakhir,

-   Penderita dengan tekanan darah <100

mmHg.

Farmakokinetik :

Farmakodinamik : Antalgin adalah derivat metansulfonat dan

amidopirina yang bekerja terhadap susunan

saraf pusat yaitu mengurangi sensitivitas

reseptor rasa nyeri dan mempengaruhi pusat

pengatur suhu tubuh. Tiga efek utama adalah

sebagai analgesik, antipiretik dananti-

Page 23: Lap Farmako V

inflamasi.

Antalgin mudah larut dalam air dan mudah

diabsorpsi ke dalam jaringan tubuh.

Cara Penggunaan : Melalui mulut (per oral).

Efek Samping : Gejala kepekaan yang manifestasinya

kelainan pada kulit. Pada penggunaan jangka

panjang dapat menyebabkan agranulositosis

21. Nama Obat : Piroxicam

Nama Generik : Hexpharm

Jumlah Dosis :

Indikasi Obat : Terapi simptomatik rematoid artritis,

osteoartritis, ankilosing spondilitis,

gangguan muskuloskeletal akut dan gout

akut.

Kontraindikasi Obat : Penderita yang hipersensitif terhadap

piroksikam dan penderita yang mengalami

urtikaria, angioderma, bronkospasme, rinitis

berat dan syok akibat Antiinflamasi

Nonsteroid Agent.

Farmakokinetik :

Farmakodinamik : Aktifitas kerja piroksikam belum

sepenuhnya diketahui, diperkirakan melalui

interaksi beberapa tahap respons imun dan

inflamasi, antara lain: penghambat enzim

siklo-oksigenase pada biosintesa

prostaglanin, penghambat pengumpulan

netrofil dalam pembuluh darah, serta

penghambat migrasi polimorfonuklear

(PMN) dan monosit ke daerah inflamasi.

Cara Penggunaan : peroral

Efek Samping : Keluhan gastrointestinal, misalnya

anoreksia, nyeri perut, konstipasi, diare,

flatulen, mual, muntah, perforasi, tukak

Page 24: Lap Farmako V

lambung dan duodenum. gangguan

hematologik seperti trombositopenia, depresi

sumsum tulang. Gangguan kulit: eritema,

dermatitis eksfoliatif, sindroma Stevens-

Johnson.

Gangguan Saraf pusat: sakit kepala, pusing,

depresi, insomnia, gugup. Efek samping lain

seperti hiperkalemia, sindroma nefrotuk,

nyeri, demam, penglihatan kabur, hipertensi

dan reaksi hipersensitif.

22. Nama Obat : Movi-cox

Nama Generik : meloxicam

Jumlah Dosis :

Indikasi Obat : Artritis reumatoid: 15mg/hari tergantung

respon terapetik dosis dapat dikurangi

hingga 7,5mg; Osteoartrtis: 7,5mg/hari,

dosis dapat ditingkatkan hingga

15mg/haRI.Pasien yang berisiko

meningkatnya efek samping: dosisi

awal,7,5mg/hari.Pasien dianalisa dengan

gagal ginjal berat: tidak boleh lebih dari 7,5

mg/hari. Dosis maksimum:15mg/hari.

Kontraindikasi Obat : Ulkus lambung yang aktif, insufisiensi

hepar berat, insufisiensi ginjal berat yang

tidak didialisis, anak dan remaja kurang dari

15 thn, masa kehamilan atau menyusui,

perdarahan gastrointestinalis, perdarahan

pembuluhdarah otak atau penyakit

perdarahan lain.

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan : Peroral dengan 2x10 tablet 7,5mg

Efek Samping :

Page 25: Lap Farmako V

23. Nama Obat : Tradosik Retard

Nama Generik : Tramadol Hydrochloride

Jumlah Dosis :

Indikasi Obat : Nueri akut dan kronik yang berat, pasca

bedah, nyeri akbat tindakan dignostik.

Kontraindikasi Obat :

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan : Injeksi IntraVena, IntraMuscular, dan SC

Efek Samping :

24. Nama Obat : Antalgin

Nama Generik : Metampiron

Jumlah Dosis : Metampiron 1 ml=250mg

Indikasi Obat : Meredakan nyeri ringan sampai dengan

berat, demam

Kontraindikasi Obat : Hipersensitif

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan : Peroral ddengan dewasa 1-2 kapsul 3x

sehari, anak 6-12 tahun 1/2 -1 kapsul 3x

sehari,1-6 tahun ¼-1/2 kapsul3xn sehari

Efek Samping : Reaksi Hipersensitif, gangguan GI,

leukopenia, agranulositosis

25. Nama Obat : Pronalges

Nama Generik : Ketoprofen

Jumlah Dosis : Ketoprofen 50mg/ml

Indikasi Obat :

Kontraindikasi Obat : Ulkus peptikum; penderita asma, urtikaria

atau reaksi sensitivitas lain yang ditimbulkan

oleh aspirin atau AINS lain.

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan : Injeksi IntraMuscular

Page 26: Lap Farmako V

Efek Samping : Gangguan efek pencernaan; pusing, sakit

kepala

26. Nama Obat : Xylomidon

Nama Generik :

Jumlah Dosis : Metampiron 250mg, aminofenazon 50 mg,

silokain hidroklorida 15mg tiap ml injeksi

Indikasi Obat : Nyeri dan demam

Kontraindikasi Obat :

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan : Injeksi intraMuscular

Efek Samping :

27. Nama Obat : piroxicam (generik)

Nama Generik :

Jumlah Dosis : Tiap kapsul mengandung 10 mg

piroksikam.

Indikasi Obat :

Kontraindikasi Obat : Penderita yang hipersensitif terhadap

piroksikam dan penderita yang mengalami

urtikaria, angiodema, bronkospasme, rinitis

berat dan syok akibat Antiinflamasi

Nonsteroid Agent.

Farmakokinetik : Farmakokinetik : Cara KerjaPiroksikam

adalah obat antiinflamasi non steroid yang

mempunyai aktifitas antiinflamasi, analgetik

– antipiretik.

Aktifitas kerja piroksikam belum

sepenuhnya diketahui, diperkirakan melalui

interaksi beberapa tahap respon imun dan

inflamasi, antara lain : penghambatan enzim

siklo-oksigenase pada biosintesa

Page 27: Lap Farmako V

prostaglandin, penghambatan pengumpulan

netrofil dalam pembuluh darah, serta

penghambatan migrasi polimorfonuklear

(PMN) dan monosit ke daerah

inflamasi.Indikasi Terapi simptomatik

rematoid artritis, osteoartritis, ankilosing

spondilitis, gangguan muskuloskeletal akut

dan gout akut

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan :

Efek Samping : Keluhan gastrointestinal, misalnya

anoreksia, nyeri perut, konstipasi, diare,

flatulen, mual, muntah, perforasi, tukak

lambung dan duodenum.

Gangguan hematologik seperti

trombositopenia, depresi sumsum tulang.

Gangguan kulit : eritema, dermatitis

eksfoliatif, sindroma Stevens-Johnson.

Gangguan Saraf pusat : sakit kepala, pusing,

depresi, insomnia, gugup.

Efek samping lain seperti,hiperkalemia,

sindroma nefrotik, nyeri, demam,

penglihatan kabur, hipertensi dan reaksi

hipersensitif.

28. Nama Obat : Doloneorobion

Nama Generik :

Jumlah Dosis : Tiap tablet salut selaput mengandung:

Paracetamol

(Acetaminophen).............................500 mg

VitaminB1(Thiamine

Mononitrate)..............50 mg

Page 28: Lap Farmako V

VitaminB6(Pyridoxol

Hydrochloride).................................100mg

VitaminB12......................................100 mcg

Indikasi Obat : Untuk meringankan rasa sakit yang

disebabkan oleh neuritis dan neuralgia.

Kontraindikasi Obat : - Penderita gangguan fungsi hati yang

berat.

- Penderita hipersensitif.

Farmakokinetik : Paracetamol bekerja sebagai analgesik

dengan meningkatkan ambang rangsang

sakt.

Vitamin B1, B6 dan B12: memelihara fungsi

sel-sel saraf.

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan : Pada keadaan dimana tidak diperlukan

terapi parental, 1 tablet 2 - 3kali sehari

cukup untuk mengurangi rasa nyeri.

Efek Samping : - Dosis besar dan jangka lama dapat

menyebabkan kerusakan fungsi hati.

-Reaksi hipersensitif.

29. Nama Obat : movicox meloxicam

Nama Generik :

Jumlah Dosis : meloksikam 7, 5 mg, 15 mg/ tablet, 15 mg/

supositoria

Dosis : artritis reumatoid : 15 mg/hari tergantung

respon terapetik, dosis dikurangi hingga 7,5

mg/hari. Osteoartritis 7,5 mg.hari, dosis

dapat ditingkatkan hingga 15 mg/ hari.

Pasien yang beresiko meningkatnya efek

samping : dosis awal, 7,5 mg/hari. Pasien

dialisa dengan gagal ginjal berat. Dosis tidak

Page 29: Lap Farmako V

lebih dari 7,5 mg/hari. Dosis maksimum :

15mg/hari

Indikasi Obat :

Kontraindikasi Obat : ulkus lambung yang aktif, insufisiensi

hepar berat, insufisiensi ginjal berat yang

tidak didialisis, anak dan remaja kurang dari

15 tahun, masa kehamilan / menyusui,

perdarahan gastrointestinalis, perdarahan

pembuluh darah otak ( penyakit perdarahan

lain).

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan :

Efek Samping :

30. Nama Obat : piroxicam feldene flash

Nama Generik :

Jumlah Dosis :

Indikasi Obat : ostreoartitis, artritis rematoid, spondilitis

ankilosa, gangguan muskuloskeletal akut

dan gout akut

Kontraindikasi Obat :

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan :

Efek Samping :

31. Nama Obat : Panadol

Nama Generik :

Jumlah Dosis : tiap kaplet 500mg parasetamol

Indikasi Obat : Untuk meredakan rasa sakit, seperti sakit

kepala, sakit gigi, sakit pada otot dan

menurunkan demam yang menyertai

flu/influenza dan demam sesudah vaksinasi

Kontraindikasi Obat :

Page 30: Lap Farmako V

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan :

Efek Samping : Bila diminum dengan dosis yang

dianjurkan biasanya tidak menimbulkan efek

samping, reaksi seperti urtikaria jarang

sekali terjadi.

32. Nama Obat : Kaltrofen

Nama Generik :

Jumlah Dosis : Ketoprofen 50 mg

Indikasi Obat :

Kontraindikasi Obat :

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan : injeksi

Efek Samping :

33. Nama Obat : Ponstan

Nama Generik :

Jumlah Dosis :

Indikasi Obat :

Kontraindikasi Obat :

Farmakokinetik :

Farmakodinamik :

Cara Penggunaan :

Efek Samping :

Page 31: Lap Farmako V

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN.

Analgesik, yang timbul karena efek depresi selektif terhadap alat persepsi

rasa sakit pada telamus dan hipotalamus disusunan saraf pusat. Aktifitas

analgesiknya sebading dengan acetosal. Caffeine merupakan stimulansistem syaraf

pusat yang dapat memperlihatkan sifat-sifat tertentu seperti stimulasi jantung,

diuretik, dan relaksasi otot polos. Kombinasi acetaminophen-caffeine dapat

meningkatkan efikasi analgesik.

Pemakaian obat OAINS yang luas menyebabkan efek samping obat golongan

ini menjadi meningkat. Dua reaksi samping utama (adverse drug reactions / ADRs)

yang berkaitan dengan OAINS berhubungan dengan saluran cerna dan ginjal.

Efek ini bersifat “dose-dependent”, dan pada sebagian besar kasus bisa

menyebabkan perforasi ulkus, perdarahan saluran cerna bagian atas, dan kematian.

Sekitar 10%-20% pasien-pasien yang menggunakan OAINS mengalami dispepsia,

dan efek samping saluran cerna akibat penggunaan OAINS diperkirakan

menyebabkan 103.000 pemakaian dirawat di rumah sakit, dan menyebabkan 16500

kematian di Amerika Serikat, dan juga mewakili 43% pasien yang datang ke bagian

gawat garurat rumah sakit. Kejadian ini sebenarnya bisa dihindarkan; dari ulasan

terhadap kunjungan dokter dan resep yang dibuat menunjukkan adanya 42%

peresepan obat OAINS yang tidak diperlukan

B. SARAN

1. Bagi masyarakat harus berhati-hati dalam membeli dan

mengkonsumsi obat, kita harus mengerti efek, kontraindikasinya dan sediaan

yang ada pada obat agar obat lebih cepat bereaksi.

Page 32: Lap Farmako V

2. Masyarakat harus mengetahui jenis obat yang berbahaya bagi

ibu hamil..

3. Bagi tenaga kesehatan harus komunikasi aktif dengan

masyarakat agar tidak timbul akibat yang tidak diinginkan

LAMPIRAN

ETIKET OBAT

Etiket Obat

R/ Feidene Flash tab no X

s.2 dd 1 tab dihisap

R/ vormilat no X

s.1 dd 1

R/ Doloneurobion tab no X

S prn 3 dd 1 bila pusing

Pro : Ny. Juwita ( 28 th )

MR : 120450

Ruang : Cempaka 7

29 – 10 – 09 Ny. Juwita ( 28 th ) 120450 Cempaka 7 Feidene Flash ( dihisap ) Vormilat Doloneurobion ( bila pusing ) Jam 7 pagi Setelah makan

29 – 10 – 09 Ny. Juwita ( 28 th )

120450Cempaka 7

Doloneurobion tabJam 3 soreJika pusing

Setelah makan

291009 Ny. Juwita ( 28 th ) 120450 Cempaka 7 Feidene Flash Jam 7 malam Setelah makan ( dihisap )

29 – 10 – 2009 Ny. Juwita 120450 Cempaka 7 Doloneurobion Jam 11 malam sesudah makan Bila pusing

Page 33: Lap Farmako V

DAFTAR PUSTAKA

Banister Claire. Pedoman Obat Buku Saku Bidan.2006. Jakarta: EGC

Fitrianingsih Dwi , S. Farm., Apt, Drs. H. Akhsin Zulkoni, M.Si. Farmakologi Obat-Obat

dalam Praktek Kebidanan.2009. Yogyakarta: Binari Media Utama.

L. Batubara. 2008. Farmakologi Dasar. Jawa Barat: Leskonfi

Yeo, Ben. 2008. MIMS Bidan. Jakarta:BIP

Hion, Tan. 1991. Obat-obat Penting Jakarta:DepKes

Sartono. 2005. Obat dan Wanita. Bandung : ITB

http://medicastore.com/obat/4681/PITON-S.html

http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=31199

http://www.medicastore.com/obat_generik/

http://masarie.wordpress.com/2007/10/10/pilih-obat-generik-atau-paten/

ISO

MIMS