kuliah farmako reproduksi
DESCRIPTION
kuliahTRANSCRIPT
Tri Cahyani Widiastuti, M.Sc., Apt
* OBAT–OBAT YANG BERKAITAN DENGAN SIKLUS REPRODUKSI
WANITA ( KEHAMILAN PERSALINAN DAN NIFAS )
dan Menyusui
*PENDAHULUAN
Kelompok kehamilan, persalinan &nifas merupakan kelompok khusus
dalam farmakoterapi
Perlu beberapa penyesuaian sepertidosis & perhatian lebih besar padakemungkinan efek obat pada janin
*PENDAHULUAN
Hampir sebagian besar obat dapat
melintasi sawar darah/plasenta
kemungkinan dapat menimbulkan
efek farmakologik maupun teratogenik pada janin
*Farmakokinetika obat selama Kehamilan
1.Absorpsi Pe sekresi asam lambung Pe motilitas GI Tract2.Distribusi Volume plasma & cairan ekstrasel meningkat Penurunan albumin serum
* Farmakokinetika obat selama Kehamilan
3.Metabolisme Aktivitas metabolisme obat
4.Eliminasi Akhir kehamilan aliran darah ginjal
perubahan fisiologis selama hamil
jml air dlm tubuh
metabolisme hepar
aliran darah ginjal
kadar protein plasma darah
mengubah farmako kinetik & kadar obat dlm darah .
faktor yang mempengaruhi masuknya obat ke dalam plasenta dan memberikan efek pada janin antara lain :
*Sifat fsikokimiawi obat .
*kecepatan obat melintasi plasenta dan mencapai sirkulasi janin .
* lamanya pemaparan obat .
*distribusi obat .
*priode perkembangan janin saat obat diberikan .
*efek obat jika diberikan dlm bentuk kombinasi .
*Farmakokinetik
a. Daya larut lemak
Seperti pada membran biologis lainnya, masuknya obat melalui plasenta bergantung pada daya larut lemak dan derajat ionisasi obat
Obat-obat lipofilik cenderung untuk menyebar dengan mudah melalui plasenta dan memasuki sirkulasi janin.contoh: thiopenthal (obat yang biasa digunakan pada SC) melewati plasenta dengan cepat dan dapat menyebabkan sedasi atau apnea pada bayi baru lahir
Obat yang berionisasi tinggi seperti succinylcholine atau tubocurarine(juga digunakan pada SC)melewati plasenta secara perlahan dan mencapai konsentrasi yang sangat rendah pada janin
Impermeabilitas plasenta terhadap senyawa polar lebih relatif. Jika tercapai konsentrasi yang cukup tinggi,senyawa polar melewati plasenta dalam jumlah yang dapat diukur.
Salicylate, yang hampir seluruhnya diionisasi pada pH fisiologis, melewati plasenta dengan cepat karena sejumlah kecil salicylate yang tidak terionisasi daya larut lemaknya tinggi
*b. Ukuran molekul
*Berat molekul juga berpengaruh pada transfer dan jumlah obat yang melalui plasenta
*Obat-obat dengan berat molekul 250-500 dapat melewati plasenta dengan mudah, bergantung kelarutannya dalam lemak dan derajat ionisasi
*Obat-obat dengan berat molekul 500-1000 lebih sulit melewati plasenta.
*Aplikasi yang penting dari obat dengan molekul besar ini yaitu pemilihan heparin sebagai antikoagulan pada wanita hamil. Karena ukurannya sangat besar, heparin tidak dapat melewati plasenta.
*c. ikatan protein
*Derajat obat yaing terikat protein plasma (umumnya albumin)dapat mempengaruhi tingkat pemindahan dan jumlah yang melewati plasenta.
*Perbandingan ikatan protein juga penting, karena beberapa obat menunjukkan ikatan protein yang lebih besar pada plasma maternal daripada plasma janin karena rendahnya affinitas ikatan protein pada janin
*d. Metabolisme obat pada janin dan plasenta
Dua mekanisme yang melindungi janin dari obat pada sirkulasi ibu :
1. Plasenta itu sendiri yang berperan baik sebagai suatu barrier semipermeabel dan sebagai sisi yang memetabolisme obat
2. Obat-obat yang telah melewati plasenta memasuki sirkulasi janin melalui vena umbilikal. Sekitar 40-60% aliran darah vena umbilikal memasuki liver janin. Obat yang masuk ke liver janin sebagian dimetabolisme sebelum masuk ke sirkulasi janin.
PENGARUH OBAT PADA JANIN Pengaruh buruk bisa - toksik - teratogenik - letal
Tergantung sifat obat & umur Kehamilan .
Secara umum pengaruh buruk obat pada janin beragam Sesuai dengan fase fase berikut :
1. Fase imflantasi ( umur kehamilan kecil dari 3 minggu ). - menyebabkan kematian embrio / abortus . 2. Fase embional atau organogenesis ( umur kehamilan 4 – 8 minggu . - terjadi diferensiasi pertumbuhan unt terjadinya malformasi anatomik ( pengaruh teratogenik ) . - gangguan fungsional atau metabolik yang permanen yang muncul kemudian setelah lahir . contoh : pemakaian hormon dietilstabesterol pada Trimester pertama kehamilan terjadinya adenokarsinoma vagina pada anak wanita setelah dewasa .
- Pengaruh letal , berupa kematian janin ( abortus )- pengaruh sub letal yang biasanya dlm bentuk malformasi anatomis pertumbuhan organ , misal : fokomelia akibat talidomid
3. Fase fetal yaitu pada trimester 2 & 3 - terjadi maturasi dan pertumbuhan lebih lanjut dari janin . - gangguan pertumbuhan baik terhadap fungsi fsiologik atau biokimia organ . contoh : terjadi depresi pernafasan neonatus karena ibu meng konsumsi analgetik narkotik
sewaktu hamil .
Penggolongan / katagori obatBerdasarkan resiko pada janin .
Katagori A : yaitu obat obat yang telah banyak digunakan oleh wanita hamil tampa disertai kenaikan frequensi malformasi janin . contoh : parasetamol , penicillin , glycosida jantung , antasida , isoniazid serta bahan 2 hemopoetik MISALNYA fe & ASAM FOLAT .
Katagori B : yaitu obat obat yang pemakaiannya pada wanita hamil masih terbatas , tdk terbukti meningkatkan frequensi Malformasi .Mengingat terbatasnya pengalaman pemakaian pada wanita hamil ,maka katagori b dibagi atas : B.1 : penelitian pada hewan tdk terbukti meningkatnya kerusakan janin . contoh : simetidin , dipiridamol dan spektinomisin .
B.2 : data dari penelitian pada hewan belum memadai , tetapi ada Petunjuk tdk meningkatnya kejadian kerusakan janin . contoh : amfoterisin , dopamin , asetilkistein tikarsilin dan alkoloid belladon . B.3 : penelitian pada hewan menunjukan peningkatan kejadian kerusakan janin , tetapi belum tentu bermakna pada manusia . contoh : karbamazepin ,primetamin , griseofulvin , trimetoporin dan mebendazol .
Katagori C :Merupakan obat obatan yang dpt memberikan pengaruh buruk pada janin , tampa disertai malformasi anatomik , semata mata krn efek farmakologiknya . umumnya bersifat reversibel ( membaik kembali ) . contoh : analgetik narkotika , fenotiazin , rifampisin , aspirin , anti inflamasi non steroid dan diuretik .
Katagori D : Obat obat yang terbukti menyebabkan kejadian malformasi janin pada manusia atau menyebabkan kerusakan janin yang bersifat ireversibel ( tdk dpt membaik kembali ) dan mempunyai efek farmakologik yang merugikan terhadap janin .Contoh : adrogen , fenitoin , pirimidon ,fenobarbital ,kinin , klonazepam , valproat , steroid anabolik dan anti koagulan . Katagori X : Obat obat yang termasuk dalam katagori ini adalah yang telah terbukti mempunyai resiko tinggi terjadinya pengaruh buruk yang menetap ( ireversibel ) pada janin jika diminum pada masa hamil .Obat katagori ini merupakan “ kontra indikasi “ mutlak selama kehamilan .Contoh : misoprostol, isotretionin dan dietilstibesterol .
*CONTOH OBAT
*Katagori
A : Antasid,bisacodil,cascara,dimenhydrinat,
metoclopamid
*B: Cimetidin,famotidin,ranitidin,Sucralfat,Ondansetron,
donperidon ,hyoscine salt,Hyoscine N butl Br,
Omeprazole,Loperamid
*C: Dexametason,hidrocortison,prednisolon,interferons,
chlorperazin
*D: AB Tetracyclin,AB Aminoglikosid
*X: Mesoprostol,Methergin,Oksitosin
*DAFTAR OBAT BERBAHAYA PADA
JANIN
*OBAT-OBAT YANG BERPOTENSIMENIMBULKAN EFEK TERATOGENIK
Tetrasiklin deposisi tulang in utero
Aminoglikosida kerusakan ginjal tingkat ringan
Kloramfenikol gray baby sindrome
Sulfonamide kern icteric
Analgetik narkotik retardasi pertumbuhan intra uterin
*Bentuk Malformasi
Konsekwensi fungsional ringan:
Polidaktili/sindaktili
*Cleft lip
Thalidomide deformity of the arms
*Thalidomide
*Deformitas berupa pemendekan tungkai dari satu sampai keempat tungkai.
*Thalidomide teratogenik pada kehamilan 28-50 hari dan diketahui pertama kali th 1960an di Jerman dan Inggris.
*Khas: tangan memendek menyerupai bentuk lengan lumba-2 atau anjing laut (phocomelia), atau tidak ada sama sekali (amelia)
* PRINSIP PENGGUNAAN OBATPADA KEHAMILAN
1.Pertimbangkan mengatasi penyakit tanpa obat
2.Obat hanya digunakan bila benefit > risk
3.Pilihlah obat yang sudah dikenal luas
4.Hindari polifarmasi
5.Cari tahu kategori obat A,B,C,D atau X
Obat obat dalam kehamilan , persalinan dan
nifas Zat besi :
Defisiensi zat besi akan menyebakan anemia . kebutuhan orang hamil akan zat besi 2 x lipat dari orang yang tidak hamil . kebutuhan tertinggi pada trimester ke 3 . antasida , tetrasiklin & makanan akan memperlambat absorpsi besi sedangkan vitamin c akan akan meningkatKan absorpsi besi . contoh obat : - fero sulfat - fero gluconat - Fero fumarat indikasi : mencegah dan mengobati anemia defisinsi besi . efek samping : - nausea ( mual ) , muntah - tinja bewarna hitam & konstipasi . - nyeri pepigastrik / ulu hati - Muntah , diare .
Asam folat ( vit b 9 ) :
difesiensi asam folat diawal kehamilan menyebabkan : - abortus spontan - kelahiran prematur - berat badan rendah - solusio plasenta ( pelepasan plasenta ) .
efek samping : - bronkospasme - alergi - ruam kulit - pruritis - eritemia - malaise .
Obat gangguan hamil :
88 % ibu hamil mengalami mual & muntah yang kemungkinan disebabkan oleh : - peningkatan produksi hormon . - perubahan dalam metabolisme karbo hidrat . - perubahan dalam emosional . contoh obat : - metoklorpramid ( primperan ) - meklizin - dimenhidraminat ( antimo ) . efek samping : - ngantuk sakit kepala - mulut dan hidung kering . - lelah dan gelisah .
Nyeri uluhati ( pirosis )
- adalah suatu sensasi terbakar yang dirasakan pada daerah epigastrik dan dada yang timbul dengan refluk isi asam lambung .
- klin hamil mengalami penurunan motilitas gastrointestinal sebagai akibat peningkatan normal hormon progesteron .
- contoh obat : antasida - efeksamping : diare , konstifasi , alkolosis , mual , hipermagnesemia , dll .
Nyeri : - sakit kepala karena faktor emosi , induksi hormonal akibat penurunan / perubahan dalam tubuh , sumbatan sinus , atau ketegangan mata .
- sakit punggung , nyeri sendi dan cedera ringan sering terjadi pada klin hamil .
- contoh obat : asetaminofen ( parasetamol ) sering digunakan selama kehamilan . Dapat menembus plasenta dan ekskresi dapat Juga melalui air susu ibu . tidak menyebabkan teratogenik . Dosis maksimal 8 tablet 500 mg / hari . efeksamping : ringan berupa erupsi kulit , ultikaria , anemia hemolitik , trombositopeni , dll .
30
*HIPERTENSI
*DALAM KEHAMILAN HIPERTENSI
DAPAT BERBENTUK
. GESTATIONAL HYPERTENTION
. PRE- EKLAMSIA
. HIPERTENSI KRONIK
*♀ DENGAN RESIKO ↑ UTK PRE- EKLAMSIA
→ ASPIRIN DOSIS RENDAH STL KEHAMILAN 12 MINGGU → ME ↓ INSIDENPRE-EKLAMASIA 19% & ME↓ LAHIR PERMATUR & † NEONATUS
*Th/- KALSIUM 1 GRAM / HR DI ANJURKAN UTK ♀ HAMIL → MENCEGAH HIPERTENSI & ME Θ RESIKO PRE-EKLAMPSIA
31
• ANTI HIPERTENSI YANG BIASA DI GUNAKAN PADA KEHAMILAN = METIL DOPA , LABETALOL & PENGHAMBAT KANAL KALSIUM
• K.I = - ACE-INHIBITOR → SELAMA KEHAMILAN
- Mg – SULFAT , d/- ↑ DIAZOXID , NIMODIPIN &
KLORPROMAZIN UTK DI GUNAKAN PADA HIPERTENSI
BERAT DLM KEHAMILAN• Th/ - PRE EKLAMPSIA
- SEGERA LAHIRKAN FETUS BILA SUDAH A-TERM
- ANTI HIPERTENSI = METIL DOPA , LABETALOL
PENGHAMBAT KANAL KALSIUM
- Mg – SULFAT → MENCEGAH & MENGURANGI KEJANG
Pre-eklamsi
Ialah adanya : hipertensi , proteinuria ,dan edemaSetelah hamil 20 minggu , sedangkan sebelum hamil tdk didapati .
5 % klien pre-eklamsi yaitu mereka yang perawatan prenatalnya kurang teratur akan menjadi eklamsi yang mengakibatkan kejang kejang .
Obat obat untuk kasus pre-eklamsi : - magnesium sulfat - hidralazin ( ser-ap-es )
Efek samping : - ruam kulit / terasa panas - bertambahnya denyut nadi - hipotensi - pusing sakit kepala - Mual dan muntah - hidung tersumbat .
* KONSTIPASI- SERING TERJADI
- Th/ - NON FARMAKOLOGIS → EDUKASI , LATIHAN O.R. , BIO-FEEBACK & PE ↑ INTAKE SERAT & CAIRAN
- Th/- SUPLEMEN – SERAT & PELUNAK
FECES = LAKTULOSE , SORBITOL , BISA KODIL & SENNA
*HEMOROID SERING
TH/ FARMAKOLOGIS → TOPIKAL ANESTETIK &
ASTRINGENT& SKIN PROTECTANT
NON FARMAKILOGI → DIET SERAT ↑, CUKUP CAIRAN , LIGASI , SKLERO Th/- & BEDAH
- NON FARMAKOLOGI
PERUBAHAN GAYA HIDUP & DIET → MAKAN SEDIKIT & SERING , HINDARI ROKOK & KOPI
TIDAK BOLEH MAKAN 3 JAM SEBELUM TIDUR & TINGGIKAN KEPALA SAAT TIDUR
- FARMAKOLOGI
ANTASIDA : AL ,Ca , Mg
SUKRALFAT / SIMETIDIN / RANITIDIN LANZOPRAZOL , OMEPRAZOL & METOKLOPRAMID → YANG TIDAK MEMPAN H² - BLOKERS
K.I : SODIUM BIKARBONAT & Mg - TRISILIKAT
*GASTRO ESOFAGEAL REFLUK DISEASE (GERD)
80% ♀ HAMIL PERNAH MENGALAMI 1-3% → HIPEREMESIS GRAVIDARUMI , N &V HEBAT → R.S
Th/ = ANTI HISTAMIN DOKSILAMIN VITAMIN ← = PIRIDOKSIN &
SIANO KOBAIAMIN ANTIKOLINERGIK = DISIKLOMIN ,
SKOPOLAMIN ONDANSETRONK.I. DEXAMETASON & PREDISOLON → BIBIR SUMBING
Th/- ALTERNATIF ← = JAHE,AKUPRESUR,AKUSTIMULASI
*Nausea dan Vomiting (mual –muntah)
* GESTATIONAL DIABETES MELITUS
Th/-LINI PERTAMA → NUTRISI & EKSERSISE
*BILA GAGAL → RECOMBINANT HUMAN INSULIN TIPE 1 & 2 → GLIBURID UTK TIPE 2
GLIBURIDE (ADO) SETELAH HAMIL 11 MINGGU
PILIHAN LAIN = METFORMIN
37
* PENGOBATAN PENYAKIT AKUT PADA KEHAMILAN
SAKIT KEPALA
1. TENSION HEADACNES → OLAH RAGA, BIOPEED BACK *
PIJAT, BILA MSH NYERI → PILIHAN I : ASETAMINOFEN
2. MIGRAINE → ICE PACK & ASETAMINOFEN UTK KASUS
REFRAKTER → ANALGESIK OPIOID & NSAID
• K.I SALISILAT & INDOMETAZIN, NSAID SETELAH HAMIL 37
MINGGU
• SUMATRIPTAN → KONTROVERSI
• NAUSEA PADA MIGRAINE →Th/- DGN METOKLOPRAMIDE
*PENYAKIT KRONIS PADA KEHAMILAN
RINITIS ALERGIKA & ASMA
- DRUG OF CHOICE = AGONIS RESEPTOR β² KERJA CEPAT (ALBUTEROL)
- ASMA RINGAN YG PERSISTEN → D/. RENDAH KORTIKOSTEROID IN HALER ( BUDESONID)
- TH/- PILIHAN LAIN = KROMOLIN, ANTAGONIS RESEPTOR LEKOTRIEN & TEOFILIN
- KASUS ASMA BERAT → D/- KORTIKOSTEROID INHALASI ↑ & DI + KORTIKOSTEROID SISTEMIK
- RINITIS ALERGIKA → INTRANASAL KORTIKOSTEROID (BEKLOMETASON & BUDESONID); KROMOLIN & ANTIHISTAMIN ( CTM,TRIPELAMIN. SEDANG LORATADIN & CETIRIZIN → DATA BELUM LENGKAP)
- SHORT TERM OKSIMETAZOLIN TOPIKAL & INHALASI KORTIKOSTEROID
39
*PENYAKIT KULIT
*OBAT TOPIKAL YG CUKUP AMAN UTK KEHAMILAN → BASITRASIN, BENZOILPEROKSIDA, SIKLOPIROX, KLINDAMISIN, METRONIDAZOL, MUPIROSIN, PERMETRIN & TERBINAFIN
*TOPIKAL KORTIKOSTERIOD → D/. RENDAH & SESINGKAT MUNGKIN
*OBAT SISTEMIK YG AMAN : ASIKLOVIR, AMOKSILIN, AZITROMISIN, SEFALOSPORIN, KLORFENERAMIN, SIPROHEPTADIN, DIKLOKSASIKLIN, DIFENHIDRAMIN, ERITROMISIN, NISTATIN & PENISILIN JUGA LIDOKAIN & EPINEFRIN
*KI = ACITRETIN, FLUOROURACIL, ISO TRETINOIN, MTX & TALIDOMID
40
*EPILEPSI
*MALFORMASI MAYOR 4-6 % → MENERIMA
*BENZODIAZEPIN, KARBAMAZEPIN, FENOBARBITAL,
*FENITOIN ♀ ASAM VALPROAT
*MALFORMASI RINGAN 6-20%
*SEMUA & HAMIL DGN EPILEPSI HRS DIBERI SUPLEMEN
*ASAM FOLAT 0,4-5 MG / HR & VIT K, 10MG
41
*H.I.V (HUMAN IMUNODEFICIENCY VIRUS)
*BILA ANTI VIRUS SUDAH DI BERI BELUM HAMIL → HARUS DI LANJUTKAN SELAMA HAMIL*TH/- ZIDOVUDIN → DI MULAI PERMULAAN TRIMESTER II , SELAMA PERSALINAN &POSPARTUM*BAYI JUGA HARUS DI BERI ZIDOVUDIN 8 – 12 JAM SETELAH LHR SMP 6 MINGGU PERTAMA
42
*DEPRESI
-ANTI DEPRESAN → D/- RENDAH SESINGKAT MUNGKIN
-Th/- SELECTIVE SEROTOININ REUPTAKE INHIBIRATOR (SSRI) → DI GUNAKAN LUAS SELAMA KEHAMILAN
-2/1000 BAYI TERKENA HIPERTENSI PULMONAL → RESIKO INI > 6x BILA SSRI DI BERI SETELAH MINGGU 20 KEHAMILAN
- PENGHENTIAN SSRI → WITHDRAWL → BAYI MENJADI IRITABEL , SUKAR MENYUSU & BERNAFAS
- PAROXETIN → DEFEK JANTUNG → PENGHAMBAT HARUS TAPPERING OFF
*PERSALINAN
Terdiri dari :
*Oksitosik : obat yang merangsang
kontraksi uterus
*Tokolitik : obat yang menghambat
kontraksi uterus
*OKSITOSIK
1.Oksitosin & derivatnya
2.Alkaloid ergot & derivatnya
3.prostaglandin E & F
* OKSITOSIN(hormon hipofisis post)
INDIKASI: Membantu memulai proses melahirkan pada
pecah ketuban sebelum waktunya , keluar
plasenta sebelum waktunya ; pre eklamsia ,
eklamsia serta pada tranfusi . Selama proses melahirkan pada kelemahan kontraksi . kontraksi uterus setelah operasi caisar . meningkatkan pengosongan air susu / penyumbatan air susu . priode setelah melahirkan unt mengeluarkan plasenta , unt mengurangi hilangnya darah dan unt profilaksis serta mengatasi toni uterus ( Biasanya diberikan bersama metil ergometrin ).
- KONTRA INDIKASI : Kontraksi uterus hipertonik . obstruksi mekanik pada jalan lahir . gawat janin . tidak memungkinkan persalinan per vagina . preeklamsia berat / terhadap system kardiovaskular .
- Efek samping .
spasme uterus hiperstimulasi uterus ( dpt menyebabkan gawat janin , kerusakan jaringan lunak /ruptur uterus . mual , muntah , aritmia , reaksi anafilaksis , ruam kulit .
- Contoh sediaan : o Oxytocin .o syntocinon o piton s
*Alkaloid ergot
Keluarnya plasenta diperlambat .
pendarahan setelah plasenta keluar .
pembendungan pengeluaran darah pada
Waktu haid .
*Terdiri dari :
1.Alkaloid asam amino ergotamin
2.Alkaloid amin ergonovin
Uterus cukup bulan (aterm) lebih
sensitif dari pada uterus pada
kehamilan muda
- Indikasi :
*ALKALOID ERGOT
*Bersifat toksik, sehingga dapat
menyebabkan keracunan
indikasi : HPP (Hemoragik Post Partum)
Sediaan :
*Metil ergonovin maleat (Methergin)
0,2 mg/ tab, 0,2 mg/ml (ampul)
*PROSTAGLANDIN E & F
*- Indikasi :
Bagi yang tdk hamil dpt menimbulkan mensturasi .
abortus habituasi .
membantu memulai proses melahirkan dan paska
melahirkan .
menghentikan pendarahan .
profilaksis atoni uterus pada kehamilan kembar paska
Melahirkan .
Contoh sediaan : prostin e 2
*TOKOLITIK
*Tujuan :
Mencegah persalinan prematur,
sehingga janin dapat dipersiapkan
lahir cukup bulan
indikasi : kehamilan preterm (20 –37 mg) atau berat janin (500 – 2499 gr)
*Β2 adrenergik : Pitodrin, terbutalin, isoksuprin, Mg sulfat Pitodrin merangsang reseptor β2
pada otot polos uterus sediaan : tablet 10 -20 mg Pemberian oral dilakukan 30 menit
sebelum menghentikan pemberian
intra vena
ANASTETIK
Istilah anastesia dikemukakan pertama kali oleh “o.W.Holmes “ yang artinya tidak ada rasa sakit .
Terbagi atas : 1. Anastesia lokal ( hilang rasa sakit tanpa hilangnya kesadaran ) .
Cara kerja : menghambat penghantaran impuls syaraf Dengan mengurangi permeabilitas membran neuron thd natrium, potensial aksi tak terjadi sehingga perjalanan impuls juga tak berlangsung .
2. Anastesia umum ( hilang rasa sakit disertai hilangnya kesadaran ) .
Cara kerja : menekan susunan saraf pusat ( ssp ), mengu – rangi nyeri dan menyebabkan hilangnya Kesadaran ..
Anestesia dlm persalinan dan proses kelahiran Memberikan hilangnya sensasi sakit tampa atau Dengan menurunnya kesadaran , tergantung Kepada pendekatan yang dipakai .
Anestesi regional : membebaskan rasa nyeri selama persalinanTampa menghilangkan kesadaran dengan jalan Menghambat sementara konduksi impuls nyeri Sepanjang saraf sensoris ke otak denganmemakaiObat anestesi lokal .Contoh : - bupivakain 5 mg/ml injeksi ( spinal ) - ropivakain 2 mg/ml injeksi ( epidural )
Efek samping : - rasa ngantuk / hilangnya kesadaran . - hipotensi , mual muntah - Bradikardi , palpitasi - sakit kepala - rasa tidak enak dimulut / lidah baal .
Tindakan dan pengobatan
Pada masa nifas .Masa nifas atau puerperium adalah masa yang dihitung sejak plasenta lahir sampai 6 minggu Sesudahnya dimana secara fisik pada masa tsb
Terjadi pemulihan stres fisik dari kehamilan Dan persalinan untuk kembali ke keadaan seperti Sebelum hamil .
Ada 5 ( lima ) tindakan pada masa nifas :
1. Mencegah atonia uteri dan pendarahan nifas 2. Mengurangi rasa nyeri akibat kontraksi rahim, Luka atau bekas jahitan perineum dan kemung – kinan adanya hemoroid .3. Meningkatkan atau menekan laktasi .4. Meningkatkan fungsi usus .5. Meningkatkan imunitas .
*PENGGUNAAN OBAT PADA IBU MENYUSUI
*Faktor-Faktor yang mempengaruhi kadar obat dalam ASI
a. Gradien pH plasma dan ASI
- pH plasma sekitar 7,4 dan pH ASI sekitar 7
b. pKa obat (sifat asam-basa)
-Obat bersifat asam terionisasi pada pH basa kadar obat lebih banyak di plasma
-Obat bersifat basa terionisasi pada pH asam kadar obat lebih banyak di ASI
c. Lipofilisitas
-Kadar lemak dalam ASI >>>
-Obat lipofil laju perpindahan ke ASI meningkat
*Hentikan menyusui jika….
*Obat diketahui berefek berbahaya bagi bayi
*Obat sangat poten (sitotoksik, radio aktif, kortikosteroid dosis besar) jumlah kecil dalam ASI berefek pada bayi
*Ibu mengalami gangguan hati maupun ginjal
*Drugs Contraindicated during Breastfeeding
*Drugs to be Use with Caution during Breastfeeding
*Drugs that Affect Milk Production
*Drug Safety & Selection
*Drug Safety & Selection
*Terimakasih