landasan teori mata dan kelainan mata

5

Click here to load reader

Upload: paramita-affandi

Post on 19-Nov-2015

41 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

j

TRANSCRIPT

MATAMata adalah alat optic alamiah . di dalam mata terdapat lensa kristalin yng terbuat dari bahan bening, berserat, dan kenyal. Lensa kristalin berfungsi untuk mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan lensa. Cairan ini disebut aqueous humor. Intensitas cahaya yang masuk mata diatur oleh pupil.Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian belakang mata yang disebut retina. Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-olah direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf optic. Bayangan inilah yang sampai ke otak dan memberi kesn melihat benda kepada mata. Jadi, mata dapat melihat objek dengan jelas apabila bayangan benda terbentuk tepat di retina.

Lensa mata merupakan lensa yang kenyal dan feksibel yang dapat menyesuaikan dengan objek yang dilihat. Karena bayangan benda harus selalu difokuskan tepat di retina, lensa mata selalu berubah-ubah untuk menyesuaikan objek yang dilihat. Kemampuan mata untuk menyesuaikan diri terhadap objek yang dlihat dinamakan daya akomodasi mata.Saat mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan berakomodasi menjadi lebih cembung agar bayangan yang terbentuk jatuh tepat di retina. Sebaliknya, saat melihat objek yang jauh, lensa akan menjadi lebih pipih untuk memfokuskan bayangan tepat di retina.

Titik terdekat yang mampu dilihat mata dengan jelas disebut Punctum Proximum. Pada saat melihat benda yang berada di titik dekatnya, mata akan berakomodasi maksimum. Punctum Proximum juga disebut jarak baca normal karena jarak yang lebih dekat dari jarak ini tidak nyaman digunakan untuk membaca dan mata akan terasa lelah. Jarak baca normal atau Punctum Proximum adalah sekitar 25 cm.Titik terjauh yang dapat dilihat oleh mata disebut Punctum Remotum. Pada saat melihat benda yang berada di titik jauhnya, mata berada dalam keadaan tidak berakomodasi. Jarak titik jauh mata normal adalah tak terhingga.

MIOPIA

Orang yang menderita rabun jauh atau miopia tidak mampu melihat dengan jelas objek yang jauh, tetapi tetap mampu melihat dengan jelas objek di titik dekatnya (25 cm). titik jauh mata orang yang menderita miopia berada pada jarak tertentu.Rabun jauh dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa divergen yang bersifat memencarkan sinar. Lensa divergen dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.

HIPERMETROPIA

Orang yang menderita rabun dekat atau hipermetropi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang terletak di titik dekatnya, tetapi mampu melihat dengan jelas objek yang jauh. Titik dekat mata orang yang menderita hipermetropi lebih jauh dari jarak baca normal ( > 25 cm).Cacat mata hipermetropi dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa konvergen yang bersifat mengumpulkan sinar. Lensa konvergen atau lensa cembung dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.

ASTIGMATISMA

Adalah kondisi penglihatan yang biasanya dialami oleh orang yang kornea matanya tidak simetris. Kornea normal bentuknya bundar, sedangkan pada mata penderita astigmatisma, bentuk kornea sangat lengkung.Astigmatisma bisa muncul pada penderita rabun jauh dan rabun dekat. Karena mata dengan kondisi astigmatisma melengkung asimetris, fokusnya pada sumbu yang satu tepat tetapi tidak tepat pada sumbu yang lain. Cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh ke satu titik saja di retina sehingga benda yang letaknya dekat maupun jauh akan tampak buram atau bias, seperti benda yang dilihat dari balik kaca yang bergelombang.

MATA AFAKIA

Adalah keadaan dimana tidak adanya lensa di dalam mata. Afakia akan menyebabkan hipermetropia tinggi.Penyebabnya adalah sebagai berikut : Kongenital Pasca operasi Intra Capsular Cataract Extraction atau Extra Capsular Cataract Extraction Post Traumatik Psterior dislokasi dari lensa ke vitreus