kuliah ddpt 2013 (ddpt)

25
DASAR-DASAR DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN PERLINDUNGAN TANAMAN I NYOMAN WIJAYA I NYOMAN WIJAYA PS. AGROEKOTEKNOLOGI PS. AGROEKOTEKNOLOGI FAK.PERTANIAN FAK.PERTANIAN UNUD UNUD

Upload: stephanysinaga

Post on 11-Aug-2015

70 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

DASAR-DASAR DASAR-DASAR PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN

TANAMANTANAMAN

I NYOMAN WIJAYAI NYOMAN WIJAYA

PS. AGROEKOTEKNOLOGIPS. AGROEKOTEKNOLOGIFAK.PERTANIAN FAK.PERTANIAN

UNUDUNUD

DASAR-DASAR DASAR-DASAR PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN

TANAMANTANAMAN

I NYOMAN WIJAYAI NYOMAN WIJAYA

PS. AGROEKOTEKNOLOGIPS. AGROEKOTEKNOLOGIFAK.PERTANIAN FAK.PERTANIAN

UNUDUNUD

Pengelompokan HamaPengelompokan Hama

• Hama Utama atau hama KunciHama Utama atau hama Kunci

• Hama Kadang-kadangHama Kadang-kadang

• Hama PotensialHama Potensial

• Hama MigranHama Migran

Hama adalah: Organisme Hama adalah: Organisme pengganggu atau pemakan pengganggu atau pemakan tanaman, dan akibat gangguannya tanaman, dan akibat gangguannya dapat merusak tanaman yang dapat merusak tanaman yang mengakibatkan kerugian mengakibatkan kerugian ekonomis bagi manusiaekonomis bagi manusia

Istilah hama adalah berorientasi Istilah hama adalah berorientasi pada kepentiangan manusia, pada kepentiangan manusia, bukan kepentingan ekologikbukan kepentingan ekologik

HAMA UTAMAHAMA UTAMA• Spesies hama yang dalam kurun waktu Spesies hama yang dalam kurun waktu

lama selalu menyerang tanaman di lama selalu menyerang tanaman di suatu wilayah dengan intensitas suatu wilayah dengan intensitas serangan beratserangan berat

• Membutuhkan tindakan penngendalian Membutuhkan tindakan penngendalian yang serius dalam hamparan luasyang serius dalam hamparan luas

• Jika tidak dikendalikan mendatangkan Jika tidak dikendalikan mendatangkan kerugian yang amat besarkerugian yang amat besar

• Biasanya hanya ada satu atau dua jenis Biasanya hanya ada satu atau dua jenis hama yang berstatus utamahama yang berstatus utama

Contoh:Contoh:• Lalat Lalat LiriomyzaLiriomyza pada kentang, kacang pada kentang, kacang

panjangpanjang• Penggerek Buah Kakao pada CoklatPenggerek Buah Kakao pada Coklat• Penggerek Buah Kopi pada KopiPenggerek Buah Kopi pada Kopi• Wereng coklat pada padiWereng coklat pada padi

HAMA MINORHAMA MINOR• Spesies hama yang relatif kurang penting, Spesies hama yang relatif kurang penting,

kerusakannya masih dapat ditoleransi oleh kerusakannya masih dapat ditoleransi oleh tanamantanaman

• Kadang-kadang populasi melebihi aras Kadang-kadang populasi melebihi aras ekonomi akibat gangguan pada pengendali ekonomi akibat gangguan pada pengendali alami (musuh alami, iklim)alami (musuh alami, iklim)

• Sering disebut hama kadang-kadang Sering disebut hama kadang-kadang ((occasional pestsoccasional pests))

• Biasanya rentan terhadap upaya Biasanya rentan terhadap upaya pengendalian hama utamapengendalian hama utama

HAMA POTENSIALHAMA POTENSIAL• Kebanyakan dari Spesies serangga Kebanyakan dari Spesies serangga

herbivora yang saling bersaing di herbivora yang saling bersaing di dalam ekosistemdalam ekosistem

• Jarang menimbulkan kerugian pada Jarang menimbulkan kerugian pada sekala pengelolaan normalsekala pengelolaan normal

• Namun karena posisinya sebagai Namun karena posisinya sebagai herbivor dalam rantai makanan, tetap herbivor dalam rantai makanan, tetap mempunyai potensi sebagai hama mempunyai potensi sebagai hama berbahaya bila terjadi perubahan berbahaya bila terjadi perubahan lingkungan di dalam ekosistem lingkungan di dalam ekosistem tersebut.tersebut.

HelopeltisHelopeltis sp. sp.

HAMA MIGRANHAMA MIGRAN• Hama tsb tidak berasal dari ekosistem Hama tsb tidak berasal dari ekosistem

setempat, tapi datang dari luar setempat, tapi datang dari luar ekosistem karena sifatnya yang migran ekosistem karena sifatnya yang migran (berpindah-pindah) (berpindah-pindah)

• Bila datang pada suatu tempat dapat Bila datang pada suatu tempat dapat menimbulkan kerusakan berarti, dalam menimbulkan kerusakan berarti, dalam waktu yang tidak lama karena waktu yang tidak lama karena kemudian berpindah lagi ke tempat lainkemudian berpindah lagi ke tempat lain

• Contoh:Contoh:• Belalang Kembara Belalang Kembara

((Schitocerca = LocustSchitocerca = Locust migratoriamigratoria

• Ulat Grayak (Ulat Grayak (Spodoptera Spodoptera lituralitura))

• BurungBurung Spodoptera lituraSpodoptera litura

HAMA SEKUNDERHAMA SEKUNDER• Hama tsb dalam keadaan ekosistem Hama tsb dalam keadaan ekosistem

mantap tidak menjadi masalah karena mantap tidak menjadi masalah karena populasinya dapat diakendalikan oleh populasinya dapat diakendalikan oleh musuh alamimusuh alami

• Bila kondisi ekosistem berubah karena Bila kondisi ekosistem berubah karena perlakuan insektisida yang perlakuan insektisida yang menyebabkan matinya musuh-musuh menyebabkan matinya musuh-musuh alami hama bersangkutan, maka alami hama bersangkutan, maka menjadi maslahmenjadi maslah

• Contoh:Contoh:• Wereng Coklat (Wereng Coklat (Nilaparvata lugensNilaparvata lugens

Stall)Stall)• Awalnya dianggap sebagai hama Awalnya dianggap sebagai hama

potensial, kemudian menjadi hama potensial, kemudian menjadi hama utama setelah ada perubahan cara utama setelah ada perubahan cara bercocok tanambercocok tanam N. lugensN. lugens

HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN SERANGGA1. Hubungan Menguntungkan (Berguna)2. Hubungan Merugikan (Merusak)

1. Hubungan Menguntungkan

a. Serangga sebagai penyerbuk pada tanaman

Contoh serangga : lebah, kupu-kupu, kumbang dll.

Contoh tanaman : jeruk, kelapa, kubis dll. Panili ……..?

b. Serangga sebagai penghasil produk

Contoh : lebah madu, ulat sutra

c. Serangga bersifat entomofagus

Contoh : Predator dan parasitoid

d. Serangga pemakan bahan organik

e. Serangga sebagai sumber makanan manusia

f. Serangga sebagai bahan penelitian

2. Hubungan Merugikan (Merusak)

a. Perusak tanaman di lapangan

- Makan daun tanaman : belalang, ulat grayak, kumbang Oryctes rhinoceros, Lasioderma serricorne, Brontispa longisima

- Mengisap cairan tanaman : werengbatang coklat, wereng hijau, Diaphorina citri.

- Penggerek batang tanaman : T. inotata. T. incertulas, Chilo spp., Sesamia inferens

- Meletakkan telur pada tanaman

b. Perusak produk pasca panen : kuantitas dan kualitas

- Sitophillus oryzae, Tribolium castaneum, Sitotroga cerealella

c. Serangga menularkan penyakit (vektor) pada tanaman, manusia , hewan

- Pada tanaman : wereng coklat, wereng hijau, D. citri

- Pada manusia : Nyamuk Aedes aegypti : Demam berdarah

Nyamuk Anopheles : malaria

Lalat Tse tse : penyakit tidur

Lalat rumah : typhus, colera, dysentri

ORDO SERANGGA

Berjumlah antara antara 26 – 31 ordo

Di dalam serangga :

1. Coleoptera : 39%

2. Diptera : 15,7%

3. Lepidoptera : 14,8%

4. Hymenoptera : 14,2%

Perbedaan antar ordo

1. Apterygota : tidak bersayap

2. Pterygota : bersayap

ORDO UTAMA SERANGGA

1. Orthoptera : belalang, jangkerik, kecoak, walang sembah

2. Hemiptera : kepik : walang sangit

3. Homoptera : kutu daun, wereng, kutu kebul

4. Coleoptera : kumbang

5. Lepidoptera : kupu-kupu, ngengat

6. Diptera : lalat, nyamuk

7. Hymenoptera : semut, lebah, tabuhan

8. Odonata : capung

9. Isoptera : rayap

10. Thysanoptera : thrips

Masalah hama berkaitan dengan masalah populasi

Tinggi rendahnya populasi ditentukan oleh :* Hama itu sendiri (Faktor Dalam)* Faktor Lingkungan (Faktor Luar)

Fluktuasi populasi dari waktu ke waktu disebut : Dinamika Populasi

• I. FAKTOR DALAM• 1. Kemampuan Berkembang biak• Setiap binatang atau hama berbeda dalam kemampuan

berkembang biak. Contoh Penggerek batang padi (T. innotata) bertelur 150 – 500 butir

• Kemampuan berkembang biak dipengaruhi :• a. Siklus hidup• b. Keperidian (natalitas : kelahiran), kesuburan (fekunditas) dan

mortalitas (kematian)

PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN POPULASIPOPULASI

SuparthaSupartha’98’98

Hubungan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Hubungan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Populasi Populasi Liriomyza huidobrensisLiriomyza huidobrensis pada Tanaman Kentang pada Tanaman Kentang

TANAH & TANAH & IKLIMIKLIM MUSUH ALAMIMUSUH ALAMI

Telur, Larva, Telur, Larva, Pupa, ImagoPupa, Imago

Curah hujan, Curah hujan, Suhu, Cahaya, Suhu, Cahaya, KelembabanKelembaban

Predator, Predator, Parasitoid, Parasitoid,

PatogenPatogen

TANAMAN INANGTANAMAN INANGSIFAT BIOFISIKSIFAT BIOFISIK SIFAT BIOKIMIASIFAT BIOKIMIA SIFAT FISIOLOGISIFAT FISIOLOGI

Jenis, Kerapatan Jenis, Kerapatan Trikoma & Trikoma &

Ketebalan DaunKetebalan DaunNutrisi & Non Nutrisi & Non Nutrisi DaunNutrisi Daun

Pola Pertumbuhan Pola Pertumbuhan & Hipersensitif& Hipersensitif

PROSES DEMOGRAFIPROSES DEMOGRAFIPemencaranPemencaranNatalitasNatalitas MortalitasMortalitas

Perkembangan Populasi HamaPerkembangan Populasi Hama

2. Perbandingan Kelamin (Sex Ratio) Perbandingan antara betina dan jantan yang dihasilkan betina berbeda, contoh T. innotata : 2 : 1 (lebih banyak betina)

3. Umur Imago

Makin lama umur imago betina makin besar kemampuan bertelur. Contoh S. oryzae : 3-5 bulan, T. innotata 4 -14 hari

4. Sifat Mempertahankan Diri

Serangga mempunyai alat untuk mempertahankan diri, contoh mengeluarkan bau, racun, alat penusuk dan mimikri

II. FAKTOR LUAR (Faktor lingkungan tempat hidup seranggga) terdiri :

1. FAKTOR ABIOTIK /FISIK a. Suhu/Temperatur : mempengaruhi aktivitas serangga,

penyebaran dan perkembangan. Suhu minimum 150C, suhu optimum 250C, dan maksimum 450C.

b. Kelembaban : mempengaruhi penguapan cairan tubuh serangga, preferensi serangga terhadap tempat hidup dan persembunyian. Kelembaban optimum 73 – 100%

c. Cahaya/Warna/Bau Cahaya mempengaruhi : * Aktivitas serangga : Diurnal, Nokturnal dan Krepuskular * Prilaku serangga tertarik pada gelombang cahaya : T.

innotata tertarik cahaya lampu/api Serangga mempunyai preferensi tersendiri terhadap warna

dan bau. Sebaliknya, Plutella xylostella tidak menyukai bau tomat, sehingga mengurangi serangan pada kubis yang ditumpangsarikan

d. Curah hujan mempengaruhi :* Prilaku serangga : ada serangga yang berdiapause pada musim kering (T. innotata)* Efek mekanis curah hujan : terpaan air hujan dapat menghanyutkan serangga kecil seperti kutu daun dan tungau* Hujan lebat menyebabkan tanah terendam, sehingga serangga-serangga tanah mati.

e. Angin

Angin dapat mempengaruhi pemencaran serangga kecil seperti kutu loncat dan wereng

Angin kencang dapat membunuh kupu-kupu dan mengganggu bertelur

2. FAKTOR BIOTIK

a. Musuh Alami : Parasitoid, Predator dan Patogen

* Predator : memangsa ( predator – mangsa) * Parasitoid : memarasit (parasitoid – inang) Predator lebih besar dan lebih kuat

dibandingkan mangsanya Parasitoid lebih kecil dan lebih lemah

dibandingkan inangnya Ektoparasitoid, Endoparasitoid,

Hyperparasitoid (primer, sekunder)

* Patogen : menimbulkan penyakit (virus, bakteri, cendawan)

FAUNA MUSUH ALAMI SEBAGAI FAUNA MUSUH ALAMI SEBAGAI AGENS HAYATI ALAMIAGENS HAYATI ALAMI

FAUNA MUSUH ALAMI SEBAGAI FAUNA MUSUH ALAMI SEBAGAI AGENS HAYATI ALAMIAGENS HAYATI ALAMI

PREDATORPREDATOR

PARASITOIDPARASITOID

PATOGEN PATOGEN SERANGGASERANGGA

PREDATORPREDATOR

PARASITOIDPARASITOID

PATOGEN PATOGEN SERANGGASERANGGA

PERBEDAAN PARASIT DENGAN PARASITOID

PARASIT PARASITOID

Filum berbeda dg inangnya

Ukuran < dp inangnya

Tidak sampai mematikan

Filum = inangnya

Ukuran hampir = inangnya

Mematikan inangnya

b. KOMPETITOR/PERSAINGAN

Apabila terdapat individu lain yang kebutuhannya sama disuatu tempat yang sama maka akan terjadi kompetisi

* Kompetisi Intraspesifik : menyebabkan pemencaran, perkelaian

* Kompetisi Interspesifik : kompetisi yang terjadi antara 2 spesies atau lebih

3. FAKTOR MAKANAN

Makanan dengan kualitas yang sesuai dan kuantitas yang memadai akan menyebabkan meningkatnya populasi dengan cepat atau sebaliknya

Kebiasaan dan cara serangga/hama makan:* Herbivora/Fitofaga : Pemakan tumbuhan* Karnivora/Zoofaga : Pemakan

serangga/binatang lain * Saprovora : Pemakan sisa-sisa Tumbuhan

BERDASARKAN KISARAN TUMBUHAN INANGNYA

1. SERANGGA MONOFAG

2. SERANGGA OLIGOFAG

3. SERANGGA POLIFAG

1. MONOFAG : makan pada satu atau beberapa spesies tanaman (satu genus)Contoh : ulat sutera makan daun murbei

2. OLIGOFAG : makan pada sekelompok tanaman yang tergolong satu famili

Contoh : Pluttella xylostella makan jenis kubis-kubisan (Cruciferrae)

3. POLIFAG : makan pada berbagai spesies tanaman yang tergolong pada berbagai famili

Contoh : Helicoverpa armigera yang makan pada jagung (Graminae), kapas (Malvaceae), tomat (solanaceae) dll.

PENYEBAB TIMBULNYA PELETUSAN HAMA

1. PERTANAMAN MONOKULTUR

KEANEKARAGAMAN BERKURANG EKOSISTEM TIDAK STABIL POPULASI HAMA TERTENTU MENINGKAT

2. BERTANAM TERUS-MENERUS

BERTANAM SATU JENIS TANAMAN TERUS-MENERUS

TERSEDIANYA MAKANAN SEPANJANG WAKTU

POPULASI HAMA MENINGKAT

3. PENGGUNAAN PUPUK BERLEBIHAN

PENGGUNAAN PUPUK NITROGEN BERLEBIHAN

TANAMAN TUMBUH SUBUR POPULASI MENINGKAT

4. PEMASUKAN JENIS TANAMAN BARU

TANAMAN BARU MENJADI LEBIH BAIK BAGI SUATU JENIS HAMA

PENYEBAB TIMBULNYA PELETUSAN HAMALANJUTAN

5. PEMASUKAN JENIS HAMA BARU

HAMA TSB TIDAK ADA MUSUH ALAMINYA DI TEMPAT YANG BARU

6. VARIETAS UNGGUL TAHAN HAMA

MENANAM VARIETAS UNGGUL TAHAN HAMA DI SUATU DAERAH SELAMA PERIODE TERTENTU TIMBULNYA BIOTIPE BARU CONTOH : NILAPARVATA LUGENS

7. PENGGUNAAN PESTISIDA YANG TIDAK MEMENUHI PETUNJUK

TERBUNUHNYA MUSUH ALAMI HAMA MENINGKAT

4 TEPAT : 1. JENIS 3. WAKTU

2. DOSIS 4. SASARAN (NICHE HAMA)