materi kuliah pkn 2013

133
BAB I PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NASIONAL A. PANCASILA DALAM PENDEKATAN FILSAFAT Untuk mengetahui secara mendalam tentang Pancasila, perlu pendekatan filosofis. Pancasila dalam pendekatan filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mendalam mengenai Pancasila. 1. Nilai-Nilai yang Terkandung pada Pancasila Berdasarkan pemikiran filsafati, Pancasila sebagai filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai (Kaelan;2000). Rumusan Pancasila sebagaimana terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea IV adalah sebagai berikut: Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan/ perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Idonesia. Kelima sila dari Pancasila pada hakikatnya adalah suatu nilai. Nilai-nilai yang merupakan perasaan dari sila-sila Pancasila tersebut adalah 1. Nilai Ketuhanan; 2. Nilai Kemanusiaan; 3. Nilai Persatuan; 4. Nilai Kerakyatan; 5. Nilai keadilan. Nilai itu selanjutnya menjadi sumber nilai bagi penyelanggaraan kehidupan bernegara Indonesia. Beberapa pengertian tentang nilai diberikan sebagai berikut: Nilai adalah sesuatu yang berharga, baik dan berguna bagi manusi. Nilai adalah suatu penetapan atau suatu kualitas yang menyangkut jenis dan minat. Nilai adalah suatu penghargaan atau suatu kualitas terhadap suatu hal yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku manusia, karena saat itu: 1

Upload: mimiko-chan

Post on 26-Dec-2015

126 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

uitufvhb

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Kuliah Pkn 2013

BAB I

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NASIONAL

A. PANCASILA DALAM PENDEKATAN FILSAFAT

Untuk mengetahui secara mendalam tentang Pancasila, perlu pendekatan filosofis. Pancasila dalam pendekatan filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mendalam mengenai Pancasila.

1. Nilai-Nilai yang Terkandung pada PancasilaBerdasarkan pemikiran filsafati, Pancasila sebagai filsafat pada hakikatnya

merupakan suatu nilai (Kaelan;2000). Rumusan Pancasila sebagaimana terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea IV adalah sebagai berikut:

Ketuhanan Yang Maha EsaKemanusiaan yang adil dan beradabPersatuan IndonesiaKerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan/

perwakilanKeadilan sosial bagi seluruh rakyat Idonesia.Kelima sila dari Pancasila pada hakikatnya adalah suatu nilai. Nilai-nilai yang

merupakan perasaan dari sila-sila Pancasila tersebut adalah1. Nilai Ketuhanan;2. Nilai Kemanusiaan;3. Nilai Persatuan;4. Nilai Kerakyatan;5. Nilai keadilan.

Nilai itu selanjutnya menjadi sumber nilai bagi penyelanggaraan kehidupan bernegara Indonesia.

Beberapa pengertian tentang nilai diberikan sebagai berikut:Nilai adalah sesuatu yang berharga, baik dan berguna bagi manusi. Nilai adalah suatu penetapan atau suatu kualitas yang menyangkut jenis dan minat. Nilai adalah suatu penghargaan atau suatu kualitas terhadap suatu hal yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku manusia, karena saat itu:

- Berguna (useful);- Keyakinan (beliefe);- Memuaskan (satisfying);- Menarik (interesting);- Menguntungkan (profitable);- Menyenangkan (pleasant);

Ciri-ciri dari nilai adalah sebagai berikut:- Suatu realitas abstrak.- Bersifat normatif.- Sebagai motivator (daya dorong) manusia dalam bertindak.Nilai bersifat abstrak, seperti sebuah ide, dalam arti tidak dapat ditangkap melalui

indra, yang dapat ditangkap adalah objek yang memiliki nilai. Contohnya keadilan, kecantikan, kedermawanan, kesederhanaan adalah hal-hal yang bersifat abstrak. Meskipun abstrak, nilai merupakan suatu realitas, sesuatu yang ada yang dibutuhkan manusia.

1

Page 2: Materi Kuliah Pkn 2013

Nilai bersifat normative, suatu keharusan (das sollen) yang menuntut diwujudkan dalam tingkah laku.

Nilai menjadi pendorong/motivator hidup manusia. Tindakan manusia digerakkan oleh nilai. Misalnya, kepandaian. Setiap siswa berharap menjadi pandai dan pintar. Karena mengharapkan nilai itu, setiap siswa tergerak untuk melakukan berbagai perilaku supaya menjadi pandai.

Nilai juga meliki tingkatan.Menurut tinggi rendahnya, nilai dapat dikelompokkan dalam tingkatan sebagai berikut.

a. Nilai-nilai kenikmatanb. Nilai-nilai kehidupanc. Nilai-nilai kejiwaand. Nilai-nilai kerohanianDalam filsafat Pancasila juga disebutkan bahwa ada 3 (tiga) tingkatan nilai, yaitu:1. Nilai dasar2. Nilai instrumental3. Nilai praktis

Secara singkat dinyatakan bahwa nila dasar pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

Diterimanya Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional dari negara Indonesia memiliki konsekuensi logis untuk menerima dan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai acuan pokok bagi pengaturan penyelenggaraan bernegara.

2. Mewujudkan nilai Pancasila sebagai Norma BernegaraSetiap norma pasti mengandung nilai. Nilai sekaligus menjadi sumber bagi

norma. Tanpa ada nilai tidak mungkin terwujud norma. Sebaliknya, tanpa dibuat norma, nilai yang hendak dijalankan itu mustahil terwujudkan. Contah ada norma yang berbunyi “Dilarang merokok”. Norma tersebut dimaksudkan agar terwujud nilai kesehatan.Norma yang kita kenal dalam kehidupsn sehari-hari ada 4 (empat) yaitu sebagai berikut.

a. Norma agamaSumber norma ini adalah ajaran-ajaran kepercayaan atau agama yang oleh pengikut-pengikutnya dianggap sebagai perintah Tuhan.

b. Norma moral (etik)Norma ini disebut juga dengan norma kesusilaan atau etika atau budi pekerti. Asal atau sumber norma kesusilaan adalah dari manusia sendiri yang berdifat otonom dan tidak ditujukan kepada sikap lahir, tetapi ditujukan kepada sikap batin manusia.

c. Norma kesopananNorma sopan santun didasarkan atas kebiasaan, kepatuhan atau kepantasan yang berlaku dalam masyarakat. Sanksi atas pelanggaran norma kesopanan berasal dari masyarakat setempat.

d. Norma hukumNorma hukum berasal dari luar diri manusia. Norma hukum berasal dari kekuasaan luar diri manusia yang memaksakan kepada kita.

Etika Kehidupan Berbangsa Sebagai Berikut.a. Etika Ssosial dan Budaya

Etika ini dimaksudkan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kembali kehidupan berbangsa yang berbudaya tinggi dengan menggugah,

2

Page 3: Materi Kuliah Pkn 2013

menghargai, dan mengembangkan budaya lokal dan nasional serta menyiapkan budaya yang dimaksud untuk mampu melakukan adaptasi dan tindakan proaksi sejajar dengan tuntutan globalisasi.

b. Etika Pemerintah dan PolitikEtika ini dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih,

efesien, dan efektif serta menumbuhkan suasana politik yang demokratis yang bercirikan keterbukaan, rasa bertanggung jawab, tanggap akan aspirasi rakyat, menghargai perbedaan, jujur dalam persaingan, kesediaan untuk menerima pendapatan yang lebih benar walau datang dari orang per orang ataupun kelompak orang, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.

c. Etika Ekonomi dan BisnisEtika ini dimaksudkan agar prinsip dan perilaku ekonomi, baik oleh

pribadi, institusi maupun mengambil keputusan dalam bidang ekonomi, dapat melahirkan kondisi dan realitas ekonomi yang bercirikan: persaingan yang jujur, berkeadilan, mendorong berkembangnya etos kerja ekonomi, daya tahan ekonomi dan kemauan asing, dan terciptanya suasana kondusif untuk pemberdayaan ekonomi rakyat melalui usaha-usaha bersama secara berkesinambungan.

d. Etika Penegakan Hukum yang BerkeadilanEtika ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa tertib

social, ketenangan dan keteraturan hidup bersama hanya dapat diwujudkan dengan ketaatan terhadap hukum dan seluruh peraturan yang ada.

e. Etika Keilmuan dan Disiplin KehidupanEtika keilmuan diwujudkan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai ilmu

pengetahuan dan teknologi agar mampu berpikir rasional, kritis, logis, dan objektif. Di samping itu, etika ini mendorong tumbuhnya kemampuan menghadapi hambatan, rintangan, dan tantangan dalam kehidupan, mampu mengubah tantangan menjadi peluang, mampu menumbuhkan kreativitas untuk penciptaan kesempatan baru, dan tahan uji serta pantang menyerah.

Norma etik atau moral memiliki kelemahan, yaitu tidak memiliki sanksi yang kuat dan memuaskan terutama untuk mengatur perilaku hidup bernegara.

B. MAKNA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

1. Landasasn Yuridis dan Historis sebagai Dasar NegaraKedudukan Pancasila sebagai dasar Negara ini merupakan kedudukan yuridis

formal oleh karena tertuang dalam ketentuan hukum Negara, dalam hal ini UUD 1945 pada bagian pembukaan alinea IV.

Secara historis dapat pula dinyatakan bahwa Pancasila yang dirumuskan para pendiri bangsa (the founding fathers) itu dimaksudkan untuk menjadi dasarnya Indonesia merdeka.

2. Makna Pancasila sebagai Dasar NegaraPancasila sebagai dasar (filsafat) Negara mengandung makna bahwa nilai-nilai

yang terkandung dalam Pancasila menjadi dasar ataw pedoman bagi penyelenggaraan Negara.

Pancasila sebagai dasar Negara mengandung makna bahwa Pancasila harus kita letakkan dalam keutuhannya dengan pembukaan UUD 1945 , dieksplorasikan pada dimensi-dimensi yang melekatnya padanya, yaitu

3

Page 4: Materi Kuliah Pkn 2013

a. Dimensi realitasnya, dalam arti nilai yang terkandung di dalamnya dikonkretisasikan sebagai cerminan objektif yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat;

b. Dimensi idealitasnya, dalam arti idealism yang terkandung di dalamnya bukanlah sekadar utopi tanpa makna, melainkan diobjektifkan sebagai sebuah ‘kata kerja’ untuk menggairahkan masyarakat dan terutama para penyelenggara Negara menuju hari esok yang lebih baik;

c. Dimensi fleksibilitasnya, dalam arti pancasila bukan barang yang beku, dogmatis dan sudah selesai. Pancasila terbuka bagi tafsir baru untuk memenuhi kebutuhan zaman yang terus berubah. Pancasila tanpa kehilangan nilai dasarnya yang hakiki tetap actual, relevan dan fungsional sebagai tiang penyangga kehidupan berbangsa dan bernegara.

C. IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARAHans Naswiaki berpendapat bahwa kelompok norma hukum Negara terdiri atas

4 (empat) kelompok besar,yaitu1. Staatsfundamentalnorm atau norma fundamental Negara, 2. Staatgrundgesetz atau aturan dasar/pokok Negara,3. Formellgesetz atau undang-undang,4. Verordnung dan Autonome Satzung atau aturan pelaksana dan aturan otonom. Pancasila sebagai cita hukum memilki dua fungsi,yaitua) Fungsi regulative, artinya cita hukum menguji apakah hukum yang dibuat adil

atau tidak bagi masyarakat;b) Fungsi konstitutif, artinya fungsi yang menentukan bahwa tanpa dasar cita

hukum maka hukum yang di buat akan kehilangan maknanya sebagai hukum.Pancasila sebagai Negara dapat disebut sebagai:1. Norma dasar;2. Staatsfundamentalnorm;3. Norma pertama;4. Pokok kaidah Negara yang fundamental;5. Cita Hukum (Rechtsidee)

Adapun tata urutan perundangan adalah sebagai beriku.1. Undang-Undang Dasar 1945.2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.3. Undang-Undang.4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu).5. Peraturan Pemerintah.6. Keputusan Presiden.7. Peraturan Daerah.

Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan juga menyebutkan adanya jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan sebagai berikut.

a. UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.b. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang.c. Peraturan Pemerintah.d. Peraturan Presiden.e. Peraturan Daerah.

D. MAKNA PANCASILA SEBAGIAN IDEOLOGI NASIONAL1. Pengertian Ideologi

Berikut diberikan beberapa pengertian ideologi4

Page 5: Materi Kuliah Pkn 2013

a. Peatrick Corrbett menyatakan, ideologi sebagai setiap struktur kejiwaan yang tersusun oleh seperangkat keyakinan mengenai penyelenggaraan hidup bermasyarakat beserta pengorganisasiannya, seperangkat keyakinan mengenai sifat hakikat manusia dan alam semesta yang ia hidup di dalamnya, suatu pernyataan pendirian bahwa kedua perangkat keyakinan tersebut independen, dan suatu dambaan agar keyakinan-keyakinan tersebut di hayati dan pernyataan pendirian itu diakui sebagai kebenaran oleh segenap orang yang menjadi anggota penuh dari kelompok social yang bersangkutan.

b. A.S Hornby menyatakan bahwa, ideology adalah seperangkat gagasan yang membantuk landasan teori ekonomi dan politik atau yang dipegangi oleh seorang atau sekelompok orang,

c. Soejono Soemargono menyatakan secara umum “ideologo” sebagai kumpulan gagasan, ide, keyakinan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut bidang :

1 Politik 2 sosial 3 kebudayaan, dan4 agama

d. Gunawan Setirdja merumuskan ideology sebagai seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.

e. Frans Magnis Suseno mengatakan bahwa ideologim sebagai suatu system pemikiran dapat dibedakan menjadi idelologi tertutup dan terbuka. a. Ideology tertutup merupakan suatu system pemikiran tertutup. Ideology ini

mempunyai cirri sebagai berikut.o Merupakan cita-cita suatu kelompak orang untuk mengubah dan

memperbarui masyarakat.o Atas nama ideology dibenarkan pengorbanan-pengorbananyang

dibebankan kepada masyarakat.o Isinya bukan nilai-nilai dan cita-cita tertentu, melainkan terdiri dari

tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang keras, yang diajukan dengan mutlak.

b. Ideology terbuka merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Ideology terbuka mempunyai cirri-ciri sebagai berikut.o Bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksa dari luar

melainkan digali dan diambil dari moral,budaya masyarakat itu sendiri.o Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang melainkan hasil

musyawarah dari consensus masyarakat tersebut.o Nilai-nilai itu sifatnya dasar,secara garis besar saja sehingga tidak

langsung operasional.Ada dua fungsi utama ideology dalam masyarakat (Ramlan Surbakti,1999).

Pertama, sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat. Kedua, sebagai pemersatu masyarakat dan karenanya sebagai prosedur penyelesaian konflik yang terjadi dimasyarakat.

2. Landasan dan Makna Pancasila sebagai Ideologi BangsaKetetapan bangsa Indonesia bahwa Pancasila adalah ideologi bagi negara dan

bangsa Indonesia adalah sebagai tertuang dalam Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai dasar Negara.

5

Page 6: Materi Kuliah Pkn 2013

Adapun makna pancasila sebagai ideologi nasional menurut ketetapan tersebut adalah bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila menjadi cita-cita normatifpenyelenggaraan bernegara.Pancasila sebagai ideologi nasional Indonesia memiliki makna sebagai berikut:1) Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi cita-cita normatif

penyelenggaraan bernegara;2) Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan nilai yang disepakati

bersama dan olehkarena itu menjadi salah satu sarana pemersatu (integrasi) masyarakat Indonesia.

E. IPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL1. Perwujudan Ideologi Pancasila sebagai Cita-cita Bernegara.

Dalam ketetapan tersebut dinyatakan bawa Visi Indonesia Masa Depan terdiri dari tiga visi,yaitu1. Visi ideal, yaitu cita-cita luhur sebagaimana termaktub dalam pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu pada Alenia kedua dan keempat;

2. Visi antara, yaitu Visi Indonesia 2020 yang belaku sampai dengan tahun 2020;3. Visi Lima Tahunan, sebagaiman termaktub dalam Garis-Garis Besar Haluan

Negara.Untuk mengukur tingkat keberhasilan perwujudan visi Indonesia 2020

dipergunakan indikator-indikator utama sebagai berikut.1. Religious.2. Manusiawi.3. Bersatu.4. Demokratis.5. Adil.6. Sejahtera.7. Maju.8. Mandiri.9. Baik dan Bersih dalam Penyeenggaraan Negara.

2. Perwujudan Pancasila sebagai kesepakatan atau Nilai integrative BangsaPancasila sebagai sarana pemersatu dalam masyarakat dan prosedur penyelesaian

konflik itulah yang terkandung dalam nilai integrative pancasila. Pancasila sudah diterima oleh Masyarakat Indonesia sebagai sarana pemersatu, artinya sebagai suatu kesepakatan bersama bahwa nilai-nilai yang terkandung didalamnya disetujui sebagai milik bersama.

F. PENGAMALAN PANCASILAPengamalan Pancasila dalam kehidupan bernegara dapat dilakukan dengan cara:1. Pengamalan secara objektif

Pemalan secara objektif adalah dengan melaksanakan dan menaati peraturan perundang-undangan sebagai norma hokum Negara yang berlandaskan pancasila.

2. Pengamalan secara subjektifPengamalansecara subjektif adalah dengan menjalankan nilai-nilai pancasila yang berwujud norma etik secara pribadiatau sekelompak dalam bersikap dan bertingkah laku pada kehidupan berbangsa dan bernegara.

6

Page 7: Materi Kuliah Pkn 2013

BAB 2

HAKIKAT IDENTITAS NASIONAL

BANGSA1. Bangsa dalam Arti Sosiologis Antropologis

Bangsa dalam pengertian sosiologis antropologis adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat istiadat.2. Bangsa dalam Arti Politis

Bangsa dalam pengartian politik adalah suau daerah yang sama dan mereka tunduk pada kedaluatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan kedalam.3. Cultural Unity dan Political Unity

Cultural unity adalah bangsa dalam pengertian antropologi/sosiologi, sedangkan political unity adalah bangsa dalam pengertian politik kenegaraan.4. Proses Pembentuk Bangsa-Negara

Secara umum dikenal adanya dua proses pembentukan bangsa-negara, yaitu model ortodoks yaitu model ortodoks. (ramlan Surbakti, 1999). Pertama, model ortodoks yaitu bermula dari adanya suatu suatu bangsa terlebih duhulu, untuk kemudian bangsa itu membentuk suatu Negara tersendiri. Kedua, model mutakhir yaitu berawal dari adanya Negara terlebih dahulu yang terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk Negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras.

A. IDENTITAS NASIONAL1. Factor Pembentuk Identitas Bersama

a. PrimordialFaktor primodial merupakan identitas yang menyatukan masyarakat

sehingga mereka dapat membentuk bangsa-negara.Contoh, bangsa Yahudi membentuk Negara Israel.b. Sacral

Factor sacral dapat berupa kesamaan agamayang dipeluk masyarakat atau ideology doktriner yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan. Contoh, Negara Uni Sovyet diikat oleh kesamaan ideology komunis.c. Tokoh

Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan dihormati oleh masyarakat dapat pula menjadi factor yang menyatukan bangsa-negara. Contoh, Mahatma Ghandi di India.d. Bhineka Tunggal Ika

Prinsip bhineka tunggal ika pada dasarnya adalah kesediaan warga bangsa untuk bersatu dalam perbedaan (unity in diversity). Yang disebut bersatu dalam perbedaan adalah kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut Negara dan perintahnya, tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa, adat, ras, dan agamanya.e. Sejarah

Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita karena penjajahan, tidak hanya elahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antaranggota masyarakat itu.f. Perkembangan ekonomi

7

Page 8: Materi Kuliah Pkn 2013

Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan dan profesi sesuai denan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling bergantung diantara jenis pekerjaan. Setiap orang akan saling bergantung dalam emenuhi kebutuhan hidup.g. KelembagaanFactor lain yang berperan dalam mempersatukan bangsa berupa lembaga-lembaga pemerintahan dan politik. Lembaga-lembaga itu seperti birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan, dan partai politik.

2. Identitas Cultural Unity atau Identitas kesukubangsaan Cultural unity merujuk pada bangsa dalam pengertian kebudayaan atau

bangsa dalam arti sosiologis antropologis. Cultural unity disatukan leh adanya kesamaan ras dalam hal ras, suku, agama, adat dan budaya, keturunan (darah) dan daerah asal (homeland). Unsure-unsur ini menjadi identitas kelompok bangsa yang bersangkutan sehingga bias dibadakan dengan bangsa lain.

3. Identitas Political Unity dan identitas kebangsaanPolitical unity merujuk pada bangsa dalam pengertian politk yaitu bangsa-

negara. Kesamaan primordial dapat saja menciptakan bangsa tersebut untuk bernegara. Negara yang terbentuk berasal dari satu bangsa dengan identitas primordial yang sama.

B. HAKIKAT NEGARA1. Arti Negara

Menurut Kamus Besar Indonesia, Negara mempunyai dua pengertian berikut. Pertama, Negara adalah organisasi disuatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati rakyatnya. Kedua, Negara adalah kelompok social yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi dibawah lembaga politik dan pemerintah yang efaktif, mempunyai satu kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.Pengertian Negara dari pendapat para ahli, antara lain sebagai berikut.

1. Georg JellinekNegara ialah organisasi kekuasaan deri sekelompok menusia yang telah berkediaman diwilayah tertentu.

2. KranenburgNegara adalah organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.

3. Roger F. Soultau Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau

mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.4. Soenarko

Negara adalah organisasi kekuasaan masyarakat yang mempunyai daerah tertentu dimana kekuasaan Negara berlaku sepenuhnya sebagai sovereign.

5. Georg Wilhelm Fredrich HegelNegara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sitesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal.

6. R. Djokosoetono Negara ialah suatu organisasi masyarakat atau kumpulan manusia yang berada dibawah suatu pemerintahan yang sama.

7. Jean Bondin

8

Page 9: Materi Kuliah Pkn 2013

Negara adalah suatu persekutuan keluarga dengan segala kepentingannya yang dipimpin oleh akal deri suatu kuasa yang berdaulat.

8. Mirriam BudiarjaNegara adalah suatu daerah territorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warganya ketaatan pada perundangan melalui penguasaan control dari kekuasaan yang sah.

2. Unsur-Unsur NegaraDapat disimpulkan bahwa Negara adalah organisasi yang didalamnya harus

ada rakyat, wilayah yang premanen dan pemerintah yang berdaulat (baik kedalam maupun keluar). Unsur-unsur Negara meliputi:a. Rakyat

Yaitu orang-orang yang bertempat tinggal diwilayah itu, tunduk pada kekuasaan Negara dan mendukung Negara yang bersangkutan.

b. WilayahYaitu daerah yang menjadi kekuasaan Negara serta menjadi tempat tinggal bagi rakyat Negara.

c. Pemerintah yang berdaulatYaitu penyelenggara Negara yang memiliki kekuasaan menyelenggarakan pemerintah di negara tersebut.

Unsur deklaratif adalah unsur yang sifatnya menyatakan, bukan unsure yang mutlak.

Sebagai organisasi kekuasaan, Negara memiliki sifat memaksa,monopoli dan mencakup semua.a. Memaksa, artinya memiliki kekuasaan untuk menyelenggarakan ketertiban

dengan memakai kekerasan fisik secara legal.b. Monopoli, artinya memiliki hak menetapkan tujuan bersama masyarakat.c. Mencakup semua, atinya semua peraturan dan kebijakan Negara berlaku

untuk semua orang tanpa terkecuali.

3. Teori terjadinya negara a. Proses tarjadinya Negara secara teoritis

“secara teoritis” yang dimaksud adalah , para ahli politik dan hokum tata Negara berusaha membuat teoretisasi tentang terjadinya Negara.Beberapa teori terjadinya Negara adalah sebagai berikut.1) Teori Hukum Alam

Menurut teori hukum alam, terjadinya Negara adalah sesuatu yang ilmiah. Bahwa segala sesuatu itu berjalan menurut hukum alam, yaitu mulai dari lahir, berkembang, mencapai puncaknya, layu, dan akhirnya mati.

2) Teori KetuhananMenurut teori ketuhanan, terjadinya Negara adalah karena kehendak tuhan, didasari kepercayaan bahwa segala sesuatu berasal dari tuhan dan terjadi atas kehendak tuhan.

3) Teori Perjanjian]Menurut teori perjanjian, Negara terjadi sebagai hasil perjanjian antar manusia/individu. Manusia berada dalam dua keadaan, yaitu keadaan sebelum bernegara dan keadaan setelah bernegara.Pendapat lain dikemukakan oleh G. Jellienk, yaitu terjadinya Negara dapat

dilihat secara primer dan sekunder. Menurut jellienk, terjadinya Negara secara primer melalui empat tahapan,yaitua. Persekutuan masyarakat,b. Kerajaan,

9

Page 10: Materi Kuliah Pkn 2013

c. Negara, dand. Negara demokrasi.

Perkembangan Negara secara sekunder membicarakan tentang bagaimana terbentuknya Negara beru yang dihubungkan dengan masalah pengakuan.

b. Proses Terjadinya Negara di Zaman Modern Negara-negara di dunia ini terbentuk karena melalui beberapa proses, seperti:

a. Penaklukan atau occupatie,b. Pelaburan atau fusi,c. Pemecahan,d. Pemisahan diri,e. Perjuangan atau revolusi,f. Penyerahan/pemberian, dang. Pendudukan atas wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya.

4. Fungsi dan Tujuan NegaraFungsi Negara merupakan gambaran apa yang dilakukan Negara untuk

mencapai tujuannya.Di bawah ini adalah fungsi Negara menurut beberapa ahli,antara lain sebagai

berikut.a. John Locke

Seorang sarjana Inggris membagi fungsi Negara menjadi tiga fungsi, yatu1) Fungsi legislative, untuk membuat peraturan;2) Fungsi eksekutif, untuk melaksanakan peraturan;3) Fungsi federative, untuk mengurusi urusan luar negeri dan urusan

perang damai.b. Montesquieu

Tiga fungsi Negara menurut Montesquieu adalah1) Fungsi legislative, membuat undang-undang;2) Fungsi eksekutif, melaksanakan undang-undang;3) Fungsi yudikatif, untuk mengawasi agar semua peraturan ditaati (fungsi

mengadili), yang popular dengan nama Trias Politika.c. Van Vollen Hoven

Seorang sarjana dar negeri Belanda, menurutnya fungsi Negara dibagi dalam:1) Regeling, membuat peraturan;2) Bestuur, menyelenggarakan pemerintahan;3) Rechtspraak, fungsi mengadili;4) Politie, fungsi ketertiban dan keamanan;Ajaran Van Vollen Hoven tersebut terkenal dengan catur praja.

d. GoodnowMenurut goodnow, fungsi Negara secara prinsipil dibagi menjadi dua bagian:1. Policy making, yaitu kebijaksanaan Negara untuk waktu tertentu, untuk

selurah mayarakat.2. Policy eksekuting, yaitu kebijaksanaan yang harus dilaksanakan untuk

tercapainya policy making.

C. BANGSA DAN NEGARA INDONESIA1. Hakikat Negara IndonesiaMenurut Ir. Soekarno, yang dimaksud dengan bangsa Indonesia adalah seliruh manusia yang menurut wilayahnya telah di tentukan untuk tinggal secara bersama di wilayah nusantara dari ujung barat (sabang) sampai ujung timur

10

Page 11: Materi Kuliah Pkn 2013

(merauke) yang memiliki “Le desir d’etre ensemble” (pendapat Ernest Renan) dan “Charaktergemeinschaft” (pendapat Otto Van Bauer) yang telah menjadi satu.Factor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia, sebagai berikut.1) Adanya persamaan nasib,2) Adanya keinginan bersama untuk merdeka,3) Adanya kesatuan tempat tinggal,4) Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai

suatu bangsa.Hakikat Negara kesatuan Republik Indonesia adalah Negara kebangsaan

modern. Negara kebangsaan modern adalah Negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan –atau nasionalisme- yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama dibawah satu Negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut nerneda-neda agama, ras, etnik, dan golongannya.

2. Proses Terjadinya Negara IndonesiaSecara teoritis, perkembangan Negara Indonesia terjadi sebagai berikut.

a. Terjadinya Negara tidak sekedar di mulai dari proklamasi, tetapi adanya pengakuan akan hak setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya.

b. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan.c. Terjadinya Negara Indonesia adalah kehendak bersama seluruh bangsa

Indonesia, sebagai suatu keinginan luhur bersama.d. Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan Negara yang

meliputi tujuan Negara, bentuk Negara, system pemerintahan Negara , UUD Negara, dan dasar Negara.

3. Cita-Cita,Tujuan, dan Visi Negara IndonesiaBangsa Indonesia bercita-cita mewujudkan Negara yang bersatu, berdaulat,

adil, dan makmur.Tujuan Negara Indonesia selanjutnya terjabar dalam Alinea IV Pembukaan

UUd 1945. Secara rinci sebagai berikut:a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;b. Memajukan kesejahtaraan umum;c. Mencerdaskan kehidupan bangsa;d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan social.Adapun visi bangsa Indonesia adalah terwujudnya masyarakat Indonesia

yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indoneisa yang sehat, mendiri, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hokum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin (Tap MPR No. VII/MPR/2001)

D. IDENTITAS NASIONAL INDONESIAIdentitas nasional Indonesia menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional.

Beberapa bentuk identitas Indonesia, adalah sebagai berikut.1. Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia2. Bendera Negara yaitu Sang Merah Putih3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya4. Lambang Negara yaitu Garuda Pancasila

11

Page 12: Materi Kuliah Pkn 2013

5. Semboyan negara yaitu Bhineka Tunggal Ika6. Dasar falsafah Negara yaitu Pancasila7. Konstitusi (Hukum Dasar) Negara yaitu UUD 19458. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat9. Konsepsi Wawasan Nusantara10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional

12

Page 13: Materi Kuliah Pkn 2013

BAB 3

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Warga Negara adalah bagian dari penduduk suatu Negara. Warga Negara memiliki hubungan dengan negaranya. Kedudukannya sebagai Negara menciptakan hubungan berupa peranan, hak, dan kewajiban yang bersifat timbal balik.

Pemahaman yang mengenai hubungan antara warga negar dengan Negara sangat penting untuk mengembangkan hubungan yang harmonis, konstruktif, produktif, dan demokratis. Pada akhirnya pola hubungan yang baik antara warga Negara dengan Negara dapat mendukung kelangsungan hidup bernegara.

Lebih jauh mengenal hal tersebut, bahasan dalam bab ini meliputi:

1. Pengertian Warga Negara dan Kewarganegaraan;2. Kedudukan Warga Negara dalam Negara;3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia.

A. PENGERTIAN WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN1. Warga Negara

Warga mengandung arti peserta, anggota atau warga dari suatu organisasi perkumpulan. Warga negara artinya warga atatu anggota dari suatu negara.

Jadi, warga negara secara sederhana diartikan sebagai anggota dari suatu negara.

Istilah warga negara merupakan terjemahan kata citizen (bahasa inggris) yang mempunyai arti sebagai berikut:

1. warga negara ;2. petunjuk dari sebuah kota ;3. sesama warga negara, sesama penduduk, orang setanah air ;4. bawahan atau kawula.Menurut As Hikam dalam Ghazali (2004), warga Negara sebagai terjemahan dari

citizen artinya adalah anggota dari suatu komunitas yang membentuk Negara itu sendiri.

Dengan memiliki status sebagai warga Negara, orang memiliki hubungan dengan Negara. Hubungan itu nantinya tercermin dalam hak dalam hak dan kewajiban. Seperti halnya kita sebagai anggota sebuah organisasi, maka hubungan itu berwujud peranan, hak dan kewajiban secara timbal balik. Angggota memiliki hak dan kewajiban kepada organisasi, demikian pula organisasi memiliki hak dan kewajiban terhadap anggotanya.

Penduduk adalah orang-orang yang bertempat tinggal disuatu wilayah Negara dalam kurun waktu tertentu.

2. KewarganegaraanIstilah kewarganegaraan (citizenship) memiliki arti keanggotaan yang

menunjukkan hubungan atau ikatan antara Negara dengan warga Negara. Menurut memori penjelasan dari pasal II Peraturan Penutup Undang-Undang No. 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, kewarganegaraan diartikan segala jenis

13

Page 14: Materi Kuliah Pkn 2013

hubungan dengan suatu Negara yang mengakibatkan adanya kewajiban Negara itu untuk melindungi orang yang bersangkutan. Adapun menurut Undang-Undang Kewarganegaraan Republik Indonesia, kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan Negara.

Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a. Kewarganegaraan dalam Arti Yuridis dan Sosiologis.1. Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum

antara orang-orang dengan Negara.adanya ikatan hukum itu menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu, yaitu orang tersebut berada dibawah kekuasaan Negara yang bersangkutan. Tanda dari adanya ikatan hukum, misalnya akta kelahiran, surat pernyataan, bukti kewarganegaraan dan lain-lain.

2. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, tidak ditandai dengan ikatan hukum, tetapi ikatan emosional, seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan ikatan tanah air. Dengan kata lain, ikatan lahir ini lahir dari penghayatan warga Negara yang bersangkutan.

Jadi dari sisi kewarganegaraan sosiologis ada hal yang belum terpenuhi yaitu persyaratan yuridis yang merupakan ikatan formal orang tersebut dengan negara. Disisi lain, terdapat orang yang memiliki kewarganegaraan dalam arti yuridis, namun tidak memiliki kewarganegaraan dalam sosiologis. Ia memiliki tanda ikatan hukum dengan negara, tetapi ikatan emosional dan penghayatan hidupnya sebagai warga negara tidak ada. Jadi, ada kalanya terdapat seorang warga negara hanya secara yuridis saja sebagai warga negara, sedangkan secara sosiologis belum memenuhi. Adalah sangat ideal apabila seorang warga negara memiliki persyaratan yuridis dan sosiologis sebagai anggota dari negara.

b. Kewarganegaan dalam Arti Formil dan Materiil.1. Kewarganegaraan dalam arti formil menunjuk pada tempat kewarganegaraan.

Dalam sistematika hukum, maslah kewarganegaraan berada pada hukum public.2. Kewarganegaraan dalam arti materiil menunjuk pada akibat hukum dari dari

status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban warga Negara.Kewarganegaraan seseorang mengakibatkan orang tersebut memiliki pertalian

hukum serta tunduk pada hukum Negara yang bersangkutan. Orang yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada kekuasaan atau kewenangan Negara lain. Negara lain tidak berhak memperlakukan kaidah-kaidah hukum yang bukan warga negaranya.

B. KEDUDUKAN WARGA NEGARA DALAM NEGARAHubungan antara warga Negara dengan Negara terwujud dalam bentuk hak dan

kewajiban antara keduanya. Warga Negara memiliki hak dan kewajiban terhadap Negara. Sebaliknya, Negara memiliki hak dan kewajiban terhadap warganya. Dengan istilah sebagai warga Negara, ia memiliki hubungan timbal balik yang sederajat dengan negaranya.

1. Penentu Warga NegaraDalam penentuan kewarganegaraan didasarkan pada sisi kelahiran dikenal dua asas yaitu asas ius soli dan asas ius sanguinis. Ius artinya hukum atau dalil. Soli berasal dari kata solum yang artinya negeri atau tanah. Sanguinis berasal dari kata sanguis yang artinya darah.

14

Page 15: Materi Kuliah Pkn 2013

a. Asas ius sol yaitu asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang ditentukan dari tentukan dari tempat dimana orang tersebut dilahirkan.

b. Asas ius sanguinis yaitu asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan keturunan dari orang tersebut.

Selain dari sisi kelahiran, penentuan kewarganegaraan dapat didasarkan pada aspek perkawinan yang mencakup asas kesatuan hukum dan atas asas persamaan derajat.

a. Asas persamaan hukum didasarkan pandangan bahwa suami istri adalah suatu ikatan yang tidak terpecah sebagai inti dari masyarakat.

b. Asas persamaan derajat berasumsi bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan status kewarganegaraan suami atau istri.

Negara memiliki wewenang untuk menentukan warga Negara sesuai asas yang dianut Negara tersebut. Dengan adanya kedaulatan ini, pada dasarnya suatu Negara tidak terikat oleh Negara lain dalam menentukan kewarganegaraan. Negara lain juga tidak boleh menentukan siapa saja yang menjadi warga Negara dari suatu Negara.

Secara ringkas problem kewarganegaraan adalah munculnya apatride dan bipatride. Apatride adalah istilah untuk orang-orang yang memiliki kewarganegaraan rangkap (dua). Bahkan, dapat muncul multipatride yaitu istilah untuk orang-orang yang memiliki kewarganegaraan banyak (lebih dari dua).

2. Warga Negara IndonesiaNegara Indonesia telah menentukan siapa-siapa yang menjadi warga

Negara. Ketentuan tersebut tercantum dalam pasal 26 UUD 1945 sebagai berikut:

1) Yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara.

2) Pneududuk ialah warga Negara Indonesia dan orang asing ynag bertempat tinggal di Indonesia.

3) Hal-hal mengenai warga Negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.

Berdasarkan hal diatas, kita mengetahui bahwa orang yang dapat menjadi warga Negara Indonesia adalah

a. Orang-orang bangsa Indonesia asli;b. Orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang menjadi

warga Negara.Berdasarkan pasal 26 ayat (2) UUD 1945, penduduk warga Negara

Indonesia terdiri atas dua yaitu warga Negara dan orang asing. Ketentuan ini merupakan hal baru dan sebagai hasil amandemen atas UUD 1945. sebelumnya, penduduk Indonesia berdasarkan indische staatregeling 1927 pasal 163, dibagi 3, yaitu

a. Golongan eropa, terdiri atas1) Bangsa Belanda2) Bukan bangsa Belanda3) Orang bangsa lain yang hukum keluarganya sama dengan golongan

Eropa.

15

Page 16: Materi Kuliah Pkn 2013

b. Golongan Timur Asing, terdiri atas1) Golongan Tionghoa2) Golongan Timur Asing bukan Cina

c. Golongan Bumiputra atau Pribumi, taerbagi atas1) Orang indonesia asli dan keturunannya2) Orang lain yang menyesuaikan diri dengan pertama

Dengan adanya ketentuan baru mengenai penduduk indonesia, diharapkan tidak ada lagi pembedaan dan penamaan penduduk Indonesia atas golongan pribumi dan keturunan yang dapat memicu konflik antarpenduduk indonesia.

Orang-orang bangsa lain adalah orang-orang peranakan seperti peranakan Belanda, Tionghoa, dan Arab yang bertempat tinggal di Indonesia, yang mengakui Indonesia sebagai tumpah darahnya dan bersikap setia kepada Negara REpublik Indonesia. Orang-orang ini dapat menjadi warga negara indonesia dengan cara naturalisasi atau pewarganegaraan. Cara memperoleh kewarganegaraan indonesia diatur dengan undang-undang. Adapun undang-undang yang mengatur tentang warga Negara adalah undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan Republik Indonesia.

3. Ketentuan Undang-Undang Mengenai Warga Negara IndonesiaPerihal warga Negara Indonesia diatur dengan undang-undang. Sejak

proklamasi kemerdekaan Indonesia sampai saat ini, undang-undang yang mengatur perihal kewarganegaraan adalah sebagai berikut:

a. Undang-Undang No. 3 Tahun 1946 tentang warga Negara dan penduduk Negara.b. Undang-Undang No. 6 Tahun 1947 tentang perubahan atas undang-undang No. 3

Tahun 1946 tentang warga Negara dan penduduk Negara.c. Undang-undang No. 8 Tahun 1947 tentang memperpanjang waktu untuk

mengajukan pertanyaan berhubung dengan kewargaan Negara Indonesia.d. Undang-undang No. 11 Tahun 1948 tentang memperpanjang waktu lagi untuk

mengajukan pernyataan berhubung dengan kewargaan Negara Indonesia.e. Undang-Undang No. 62 Tahun 1958 tantang kewarganegaraan Republik Indonesia.f. Undang-Undang No. 3 Tahun 1976 tentang perubahan atas Pasal 18 Undang-

Undang No. 62 Tahun 1958 tentang kewarganegaraan Republik Indonesia.g. Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan Republik Indonesia.

Undang-undang yang mengatur tentang kewarganegaraan Indonesia atau undang-undang-undang sebagai pelaksanaan dari pasal 26 UUD 1945 yang berlaku sekarang ini adalah Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan Republik Indonesia yang diundangkan pada 1 Agustus 2006. undang-undang ini menggantikan undang-undang kewarganegaraan lama, yaitu undang-undang No. 62 Tahun 1958 tentang kewarganegaraan Republik Indonesia.

Pokok materi yang diatur dalam undang-undang ini adalah

a. Siapa yang menjadi warga Negara Indonesia;b. Syarat dan tata cara memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia;c. Kehilangan kewarganegaraaan Republik Indonesia;d. Syarat dan tata cara memperoleh kembali kewarganegaraan Republik Indonesia;e. Ketentuan pidana.

Beberapa ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 antara lain sebagai berikut

16

Page 17: Materi Kuliah Pkn 2013

a. Tentang siapa yang menjadi warga negara Indonesia, dinyatakan bahwa warga Negara Indonesia adalah1. setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau

berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan Negara lain sebelum undang-undang ini berlaku sudah menjadi warga Negara Indonesia;

2. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu warga Negara Indonesia;

3. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga Negara Indonesia dan ibu warga Negara asing;

4. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga Negara asing dan ibu warga Negara Indonesia;

5. anak yang lahir dari luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga Negara Indonesia; tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum Negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut;

6. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya warga Negara Indonesia;

7. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga Negara Indonesia;

8. anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing yang diakui oleh seorang ayah warga negara Indonesia sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun dan/atau belum kawin;

9. anak yang lahir diwilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya;

10. anak yang baru lahir yang ditemukan diwilayah Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui;

11. anak yang lahir diwilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaanya;

12. anak yang lahir diluar wilayah negara republic Indonesia dari seorang ayah dan ibu warga negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan;

13. anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraan, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia;

14. anak warga negara Indonesia yang lahir diluar perkawinan yang sah, belum berusia 18(delapan belas) tahun atau belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan agar tetap diakui sebagai warga negara Indonesia;

15. anak warga negara Indonesia yang belum berusia 5 (lima) tahun diangkat secara sah sebagai anak oleh warga negara asing berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui sebagai warga negara Indonesia.

b. Tentang pewarganegaraanPewarganegaraan adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan republic Indonesia melalui permohonan. Dalam undang-undang juga dinyatakan bahwa kewarganegaraan republic Indonesia dapat juga diperoleh melalui pewarganegaraan.

Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memnuhi persyaratan sebagai berikut.

17

Page 18: Materi Kuliah Pkn 2013

1) Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;2) Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal diwilayah negara

republic Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut;

3) Sehat jasmani dan rohani;4) Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara pancasila dan undang-

undang dasar negara republic Indonesia Tahun 1945;5) Tidak pernah diajtuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam

dengan pidana penjara 1 tahun atau lebih;6) Jika dengan memperoleh kewarganegaraan republic Indonesia, tidak menjadi

kewarganegaraan ganda;7) Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan8) Membayar uang pewarganegaraan ke kas negara.

Permohonan pewargaan diajukan di Indonesia oleh pemohon secara tertulis dalam bahasa Indonesia diatas kertas bermeterai cukup kepada Presiden melalui Menteri. Menteri yang dimaksud adalah menteri yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang kewarganegaraan republic Indonesia dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM.

Menteri meneruskan permohonan sebagaimana dimaksud disertai dengan pertimbangan kepada Presiden dalam waktu paling lambat 3 bulan terhitung sejak permohonan diterima. Selanjutnya Presiden berwenang mengabulkan atau menolak permohonan pewarganegaraan. Pengabulan permohonan pewarganegaraan sebagaimana dimaksud ditetapkan dengan Keputusan Presiden (Keppres).

Warga negara asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia dapat memperoleh kewarganegaraan republic Indonesia dengan menyampaikan pernyataan menjadi warga negara di hadapan pejabat berwenang.

Pernyataan sebagaimana dimaksud dilakukan apabila yang bersangkutan sudah bertempat tinggal diwilayah negara republic Indonesia paling singkat 5 tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut, kecuali dengan perolehan kewarganegaraan tersebut mengakibatkan berkewarganegaraan ganda.

Orang asing yang telah berjasa kepada negara republic Indonesia atau dengan alasan kepentingan negara dapat pula diberi kewarganegaraan republic Indonesia oleh Presiden setelah memperoleh pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, kecuali dengan pemberian kewarganegaraan tersebut mengakibatkan yang bersangkutan berkewarganegaraan ganda.

c. Tentang kehilangan kewarganegaraan, dinyatakan bahwa kewarganegaraan Republik Indonesia hilang karena:1) Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri;2) Tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang

bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu;3) Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya

sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal diluar negeri, dan dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan Republik Indonesia tidak menjadi tanpa kewarganegaraan;

4) Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden;5) Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas

semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan hanya dapat dijabat oleh warga negara Indonesia;

18

Page 19: Materi Kuliah Pkn 2013

6) Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut;

7) Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing;

8) Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya;

9) Bertempat tinggal diluar wilayah negara Republik Indonesia selama 5 tahun terus-menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidakk menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia sebelum jangka waktu 5 tahun itu berakhir, dan setiap 5 tahun beikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi Warga Negara Indonesia epada Perwakilan Republik Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan padahal Perwakilan Republik Indonesia tersebut telah memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi tanpa kewarganegaraan;

10) Perempuan warga negara Indonesia yang kawin dengan laki-laki warga negara asing kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia jika menurut hukum negara asal suaminya, kewarganegaraan istri mengikuti kewarganegaraan suami sebagai akibat perkawinan tersebut;

11) Laki-laki Warga Negara Indonesia yang kawin dengan perempuan warga negara asing kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia jika menurut hukum negara asal istrinya, kewarganegaraan suami mengikuti kewarganegaraan istri sebagai akibat perkawinan tersebut. Atau jika ingin tetap menjadi warga negara Indonesia dapat mengajukan surat pernyataan mengenai keinginannya kepada Pejabat atau Perwakilan Republik Indonesia yang wilayahnya meliputi tempat tinggal perempuan atau laki-laki tersebut, kecuali pengajuan tersebut mengakibatkan kewarganegaraan ganda. Surat pernyataan dapat diajukan oleh perempuan setlah 3 tahun sejak tanggal perkawinannya berlangsung;

12) Setiap orang memperoleh kewarganegaraan republic Indonesia berdasarkan keterangan yang kemudian hari dinyatakan palsu atau terjadi kekeliruan mengenai orangnya oleh instansi yang berwenang, dinyatakan batl kewarganegaraannya. Menteri mengumumkan nama orang yang kehilangan kewarganegaraan repblik Indonesia dalam berita negara republic Indonesia.Asas-asas yang dipakai dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang

Kewarganegaraan Republik Indonesia meliputi:

a. Asas ius sanginis, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan bukan negara tempat kelahiran;

b. Asas ius soli secara terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diperuntukkan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang;

c. Asas kewarganegaraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang;

d. Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini.

Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 pada dasarnya tidak mengenal adanya kewarganegaraan ganda (bipatride) ataupun tanpa kewarganegaraan (apatride).

19

Page 20: Materi Kuliah Pkn 2013

Kewarganegaraan ganda yang diberikan pada anak-anak merupakan suatu pengecualian.

C. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara

Wujud hubungan antara warga negara dengan negara pada umumnya berupa peranan (role). Peranan pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan sesuai dengan status yang dimiliki, dalam hal ini sebagai warga negara. Secara teori, status warga negara meliputi statuspasif, aktif, negatif, dan positif. Peranan warga negara juga meliputi peranan yang pasif, aktif, negatif dan positif. (Cholisin. 2000)

Peranan pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang-undangan serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam mempengaruhi keputusan public. Peranan positif merupakan aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari negara untuk memenuhi kebutuhan hidup. Peranan negatif merupakan aktivitas warga negara untuk menolak campur tangan negara dalam persoalan pribadi.

Di Indonesia, hubungan antara warga negara dengan negara telah diatur dalam UUD 1945. hubungan antara warga negara dengan negara Indonesia tersebut digambarkan dengan baik dalam pengaturan mengenai hak dan kewajiban. Baik itu hak dan kewajiban warga negara terhadap negara maupun hak dan kewajiban negara terhadap warganya. Ketentuan selanjutnya mengenai hak dan kewajiban warga negara di berbagai bidang terdapat dalam perturan perundang-undangan di bawah undang-undang dasar.

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 34 UUD 1945. Beberapa hak dan kewajiban tersebut antara lain sebagai berikut.

1) Hak atas pekerjaan dan penghidupan layak. Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 berbunyi

“tiap –tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” Pasal ini menunjukkan asa keadilan social dan kerakyatan.

2) Hak membela negara. Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 berbunyi: setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

3) Hak berpendapat. Pasal 28 UUD 1945, yaitu kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

4) Hak kemerdekaan memeluk agama. Pasal 29 ayat (1) dan (2) UUD 1945. ayat (1) berbunyi bahwa: “negara berdasarkanatas Ketuhanan Yang Maha Esa.”ini berarti bahwa bangsa Indonesia percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Ayat (2) berbunyi :”negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masingdanuntuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.”

5) Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 yaitu hak dan kewajiban dalam membela negara. Dinyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

6) Pasal 31 ayat (1) dan (2) UUD 1945

20

Page 21: Materi Kuliah Pkn 2013

Yaitu hak untuk mendapatkan pengajaran. Ayat (1) menerangkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Adapun dalam ayat (2) dijelaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pengajaran nasional yang diatur dengan UUD 1945.

7) Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia. pasal 32 UUD 1945 ayat (1) menyatakan bahwa negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditangah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.

8) Hak ekonomi atau hak untuk mendapatkan kesejahteraan social. Pasal 33 ayat (1), (2), (3), (4), dan 5 UUD 1945 berbunyi:

9) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

10) Cabang-cabang yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

11) Bum, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

12) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional

13) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

9) Hak mendapatkan jaminan keadilan social. Dalam pasal 34 UUD 1945 dijelaskan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara

Kewajiban warga negara terhadap negara Indonesia, antara lain:

a. Kewajiban menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

b. Kewajiban membela negara. pasal 27 ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

c. Kewajiban dalma upaya pertahanan negara. pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menyatakan : tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban yang dimiliki negara terhadap warga negara. hak dan kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan kewajiban dan hak warga negara terhadap negara. beberapa ketentuan tersebut, antara lain sebagai berikut.

a. Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintahan.b. Hak negara untuk dibela.c. Hak negara untuk menguasai bumi, air dan kekayaan untuk kepentingan rakyat.d. Kewajiban negara untuk menjamin system hukum yang adil.e. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara.f. Kewajiban negara untuk mengembangkan system pendidikan nasional untuk

rakyat.g. Kewajiban negara untuk jaminan nasional.h. Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah.

21

Page 22: Materi Kuliah Pkn 2013

Secara garis besar, hak dan kewajiban warga negara yang tertuang dalam UUD 1945 mencakup berbagai bidang. Bidang-bidang ini antara lain: bidang politik dan pemerintahan, social, keagamaan, pendidikan, ekonomi dan pertahanan.

Selain adanya hak dan kewajiban warga negara di dalam UUD 1945, tercantum pula adanya hak asasi manusia. Hak asasi manusia perlu dibedakan dengan hak warga negara. hak warga negara merupakan hak yang ditentukan dalam suatu konstitusi negara. munculnya hak ini adalah karena adanya ketentuan undang-undang dan berlaku bagi orang yang berstatus sebagai warga negara. bias terjadi hak dan kewajiban warga negara Indonesia berbeda dengan hak warga negara Malaysia oleh karena ketentuan undang-undang yang berbeda. Adapun hak asasi manusia umumnya merupakan hak-hak yang sifatnya mendasar yang melekat dengan keberadaannya sebagai manusia. Hak asasi manusia tidak diberikan oleh negara, tetapi justru memahami keberadaannya oleh negara.

Ketentuan lebih lanjut mengenai berbagai hak dan kewajiban warga negara dalam hubungannya dengan negara tertuang dalam berbagai peraturan perundang-undangan sebagai penjabaran atas UUD 1945. misalkan dengan undang-undang.

Contoh.

Hak dan kewajiban warga negara dibidang pendidikan:1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional;2. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Hak dan kewajiban warga negara dibidang pertahanan:1. UU No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara2. UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian negara RI3. UU No. 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.

Hak dan kewajiban warga negara di bidang politik terdapat dalam:1. UU no. 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan mengemukakan pendapat di

muka umum;2. UU No. 40 tahun 1999 tentang pers;3. UU No. 31 Tahun 2002 tentang partai Politik;4. UU No. 12 Tahun 2003 tentang pemilihan anggota DPR, DPD, dan DPRD;5. UU No. 23 Tahun 2003 tentang pemilihan presiden dan wakil presiden; dan

lain-lain.Berikut ini contoh hak dan kewajiban warga negara maupun hak dan kewajiban

negara terhadap warganya dibidang pendidikan berdasarkan undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional.

22

Page 23: Materi Kuliah Pkn 2013

BAB 4

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA, ORANG TUA, MASYARAKAT, DAN PEMERINTAH

Bagian Kesatu

Hak dan Kewajiban Warga Negara

Pasal 5

(1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.

(2) Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau social berhak memperoleh pendidikan khusus.

(3) Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adapt yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus

(4) Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus.

(5) Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat.

Pasal 6

(1) Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.

(2) Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan.

Bagian Kedua

Hak dan Kewajiban Orang Tua

Pasal 7

(1) Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya.

(2) Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya.

Bagian Ketiga

Hak dan Kewajiban Masyarakat

Pasal 8

Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan.

Pasal 9

23

Page 24: Materi Kuliah Pkn 2013

Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan.

Bagian Keempat

Hak dan Kewajiban Pemerintah dan Pemerintah Daerah

Pasal 10

Pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 11

(1) pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.

(2) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh samapai dengan lima belas tahun.

Peserts Didik

Pasal 12

(1) Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak:a. mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya

dan diajarkan oleh pendidik yang seagama;b. mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan

kemampuannya;c. mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak

mampu membiayai pendidikannya;d. mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak

mampu membiayai pendidikannya;e. pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain

yang setara;f. menyelesaikan program pendidikan sesuai dengna kecepatan belajar

masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.

(2) Setap peserta didik berkewajiban:a. menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan

proses dan keberhasilan pendidikan;b. ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi

peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan yang diselenggarakan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(4) Ketentuan mengenai hak dan kewajiban peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengna peraturan pemerintah.

24

Page 25: Materi Kuliah Pkn 2013

BAB 5

NEGARA DAN KONSTITUSI

Secara umum negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

A. KONSTITUSIONALISME1. Gagasan tentang Konstitusionalisme

Pemerintah adalah satu unsur negara. Pemerintahlah yang menyelenggarakan dan melaksanakan tugas-tugas demi terwujudnya tujuan bernegara.

Upaya mewujudkan pemerintahan yang menjamin hak dasar rakyat serta kekuasaan yang terbatas itu dituangkan dalam suatu aturan bernegara yang umumnya disebut konstitusi (hukum dasar atau undang-undang dasar negara). Kekuasaan negara sedemikian rupa sehingga kekuasaan pemerintahan negara efektif untuk kepentingan rakyat serta tercegah dari penyelahgunaan kekuasaan. Konstitusi dianggap sebagai jaminan yang paling efektif bahwa kekuasaan pemerintahan tidak akan disalahgunakan dan hak-hak warga negara tidak dilanggar.

Gagasan bahwa kekuasaan negara harus dibatasi serta hak-hak dasar rakyat dijamin dalam suatu konstitusi negara dinamakan konstitusionalisme. Carl J. Friedrich berpendapat “konstitusionalisme adalah gagasan bahwa pemerintah merupakan suatu kumpulan aktivitas yang diselenggarakan atas nama rakyat, tetapi yang tunduk pada beberapa pembatasan yang dimaksud untuk memberi jaminan bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk pemerintahan tidak disalahgunakan oleh mereka yang mendapat tugas untuk memerintah. Pembatasan yang dimaksud termaktub dalam konstitusi.” (Taufiqurrohman Syahuri,2004).

didalam gagasan konstitusionalisme, isi daripada konstitusi negara bercirikan dua hal pokok, yaitu sebagai berikut.

a. konstitusi itu membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa agar tidak bertindak sewenang-wenang terhadap warganya.

b. Konstitusi itu menjamin hak-hak dasar dan kebebasan warga negara.2. negara konstitusional

konstitusionalisme merupakan gagasan bahwa konstitusi suatu negara harus mampu memberi batasan kekuasaan pemerintahan serta memberi perlindungan pada hak-hak dasar warga negara.

Negara konstitusional bukan sekedar konsep formal, tetapi juga memiliki makna normative. Didalam gagasan konstitusionalisme, konstitusi tidak hanya merupakan suatu dokumen yang menggambarkan pembagian dan tugas-tugas kekuasaan tetapi juga menentukan dan membatasi kekuasaan gaar tidak disalahgunakan. Sementara itu dilain pihak konstitusi juga berisi jaminan akan hak-hak asasi dan hak dasar warga negara. Negara yang menganut gagasan konstitusionalisme inilah yang disebut negara konstitusional.

25

Page 26: Materi Kuliah Pkn 2013

Adnan Buyung Nasution (1995) menyatakan negara konstitusional adalah negara yang mengakui dan menjamin hak-hak warga negara serta membatasi dan mengatur kekuasaannya secara hukum.

B. KONSTITUSI NEGARA1. pengertian konstitusi

konstitusi berasal dari istilah bahasa Prancis “constituer” yang artinya membentuk. Pemakaian istilah konstitusi dimaksudkan untuk pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatakan suatu negara. Konstitusi bisa berarti pula peraturan dasar mengenai pembentukan negara. Istilah konstitusi bisa dipersamakan dengan hukum dasar atau undang-undang dasar. Kata konstitusi dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai berikut: (1) segala ketentuan dan aturan mengenai ketatanegaraan; (2) undang-undang dasar suatu negara.

Konstitusi juga dapat diartikan sebagai hukum dasar. Para pendiri negara koita (the founding fathers) menggunakan istilah hukum dasar. Dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan : “ Undang-Undang Dasar suatu negara ialah hanya sebagaian hukum dasar yan tertulis, sedang di samping Undang-Undang Dasar tersebut berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis, yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis”. Hukum dasar tidak tertulis disebut konvensi.

Terdapat beberapa definisi konstitusi dari para ahli, yaitu

a. Herman Heller; membagi pengertian konstitusi menjadi tiga:1) konstitusi dalam pengertian politik sosiologis. Konstitusi mencerminkan

kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai suatu kenyataan.2) Konstitusi merupakan satu kesatuan kaidah yang hidup dalam

masyarakat yang selanjutnya dijadikan suatu kesatuan kaidah hukum. Konstitusi dalam hal ini sudah mengandung pengertian yuridis.

3) Kostitusi yang ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang yang tinggi yang berlaku dalam suatu negara.

b. K.C Wheare mengartikan konstitusi sebagai “ keseluruhan sistem ketatanegaraan dari suatu negara, eberupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah dalam pemerintahan suatu negara”.

c. Prof. Prayudi Atmosudirdjo merumuskan konstitusi sebagai berikut.1) konstitusi suatu negara adalah hasil atau produk sejarah dan

proses perjuangan bangsa yang bersangkutan.2) Konstitusi suatu negara adalah rumusan dari filsafat, cita-cita,

kehendak, dan perjuangan bangsa Indonesia.3) Konstitusi adalah cermin dari jiwa, jalan pikiran, mentalitas,

dan kebudayaan suatu bangsa.Konstitusi dapat diartikan secara luas dan sempit, sebagai berikut.

a. konstitusi (hukum dasar) dalam arti luas meliputi hukum dasar tertulis dan tidak tertulis.

b. Konstitusi (hukum dasar) dalam arti sempit adalah hukum dasar tertulis, yaitu undang-undang dasar. Dalam pengertian ini undang-undang dasar merupakan konstitusi atau hukum dasar yang tertulis.

26

Page 27: Materi Kuliah Pkn 2013

Pada prinsipnya, tujuan konstitusi adalah untuk membatasi kewenangan tindakan pemerintah, untuk menjamin hak-hak yang diperintah dan merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.

2. Kedudukan Konstitusikonstitusi menjadi barometer kehidupan bernegara dan berbangsa yang sarat dengan bukti sejarah perjuangan para pendahulu. Selain itu, konstitusi juga merupakan ide-ide dasar yang digariskan oleh the founding fathers, serta memberikan arahan kepada generasi penerus bangsa dalam mengemudikan suatu negara yang mereka pimpin.

Konstitusi secara umum berisi hal-hal yang mendasar dari suatu negara. Hal-hal mendasar itu adalah aturan-aturan norma-norma dasar yang dipakai sebagai pedoman pokok bernegara.

Meskipun konstitusi yang ada didunia ini berbeda-beda baik dalam hal tujuan, bentuk dan isinya, tetapi umumnya mereka mempunyai kedudukan formal yang sama, yaitu sebagai (a) hukum dasar, dan (b) hukum tertinggi.

a. Konstitusi sebagai Hukum DasarKonstitusi berkedudukan sebagai hukum dasar karena ia berisi aturan dan ketentuan tentang hal-hal yang mendasar dalam kehidupan suatu negara. Secara khusus konstitusi memuat aturan-aturan tentang badan-badan pemerintahan dan sekaligus memberikan kewenangan kepadanya.

Jadi, konstitusi menjadi (a) dasar adanya dan (b) sumber kekuasaan bagi setiap lembaga negara. Oleh karena konstitusi juga mengatur kekuasaan badan legislative (pembuat undang-undang), maka UUD juga merupakan (c) dasar adanya dan sumber bagi isi aturan hukum yang ada di bawahnya.

b. Konstitusi sebagai hukum tertinggiKonstitusi lazimnya juga diberi kedudukan sebagai hukum tertinggi dalam tata hukum negara yang bersangkutan. Hal ini berarti bahwa aturan-aturan yang terdapat dalam konstitusi, secara hierarkis mempunyai keudukan lebih tinggi (superior) terhadap aturan-turan lainnya.

3. isi, tujuan dan fungsi konstitusi negarakonstitusi merupakan tonggak atau awal terbentuknya suatu negara. Konstitusi menjadi dasar utama bagi penyelenggaraan bernegara. Karena itu konstitusi menempati posisi penting dan strategis dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara. Prof. Hamid S. Attamimi mengatakan bahwa konstitusi atau undang-undang dasar merupakan pemberi pegangan dan pemberi batas, sekaligus merupakan petunjuk bagaimana suatu negara harus dijalankan.

Hal-hal yang diatur dala, konstitusi negara umumnya berisi tentang pembagian kekuasaan negara, hubungan antarlembaga negara, dan hubungan negara dengan warga negara. Aturan-aturan itu masih bersifat umum dan secara garis besar. Aturan-aturan itu selanjtnya dijabarkan lebih lanjut pada aturan perundangan di bawahnya.

Menurut Mirriam Budiardjodalam bukunya dasar-dasar ilmu politik, konstitusi atau undang-undang dasar memuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

27

Page 28: Materi Kuliah Pkn 2013

1. Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan eksekutif, legislative, dan yudikatif. Dalam negara federal, yaitu masalah pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dengan pemerintah negara bagian, prosedur penyelesaian masalah pelanggaran yurisdiksi lembaga negara.

2. Hak-hak asasi manusia.3. Prosedur mengubah undang-undang dasar.4. Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat-sifat tertentu dari

undang-undang dasar. Hal ini untuk menghindari terulangnya hal-hal yang telah diatasi dan tidak dikehendaki lagi.

Apabila kita membaca pasal demi pasal dalam UUD 1945 maka kita dapat mengetahui beberapa hal yang menjadi isi daripada konstitusi Republik Indonesia ini. Hal-hal yang diatur dala UUD 1945 antara lain:

1. Hal-hal yang sifatnya umum, misalnya tentang kekuasaan dalam negara dan identitas-identitas negara.

2. Hal yang menyangkut lembaga-lembaga negara, hubungan antarlembaga negara, fungsi, tugas, hak dan kewenanannya.

3. Hal yang menyangkut hubungan antara negara dengan warga negara, yaitu hak dan kewajiban negara terhadap warganya ataupun hak dan kewajiban warga negara terhadap negara, termasuk juga hak asasi manusia.

4. Konsepsi atau citra negara dalam berbagai bidang, misalnya bidang pendidikan, kesejahteraan, ekonomi, sosial dan pertahanan.

5. Hal mengenai perubahan undang-undang dasar.6. Ketentuan-ketentuan peralihan atau ketentuan transisiSejalan dengan membatasi kekuasaan pemerintahan maka konstitusi secara ringkas memiliki 3 tujuan, yaitu

a Memberi pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik;b Melepaskan control kekuasaan dari penguasa itu sendiri;c Memberi batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa dalam menjalankan

kekuasaannya (ICCE UIN, 2000).Selain itu, konstitusi negara bertujuan menjamin pemenuhan hak-hak dasar warga negara. Konstitusi negara memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut (Jimly Asshiddiqie, 2002)

a. Fungsi penentu atas pembatas kekuasaan negara.b. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antaroragan negara.c. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antara organ negara dengan warga

negara.d. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara ataupun

kegiatan penyelenggaraan kekuasaan negara.e. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli

(dalam demokrasi adalah kepada organ negara.f. Fungsi simbolik yaitu sebagai sarana pemersatu (symbol of unity), sebagai

rujukan identitas dan keagungan kebangsaan (identity of nation) serta sebagai center of ceremony.

g. Fungsi sebagai sarana pengendalianmasyarakat, baik dalam arti sempit yaitu bidang politik dan dalam arti luas mencakup bidang sosial ekonomi.

h. Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat.

28

Page 29: Materi Kuliah Pkn 2013

C. UUD 1945 SEBAGAI KONSTITUSI NEGARA REPUBLIK INDONESIAKonstitusi negara Indonesia adalah UUD 1945 yang untuk pertama kali disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945. dalam tata susunan peraturan perundangan, UUD 1945 menempati tingkat tertinggi. Menurut jenjang norma hukum, UUD 1945 adalah kelompok staatsgrundgesetz atau aturan dasar/pokok negara yang berada di bawah Pancasila sebagai Grundnorm atau norma dasar.

1. Konstitusi yang pernah berlaku di IndonesiaDalam sejarahnya, sejak proklamasi 17 Agustus 1945 hingga sekarang di Indonesia telah berlaku tiga macam undang-undang dasar dalam empat periode, yaitu sebagai berikut.

a Periode 18 Agustus 1945- 27 Desember 1949 berlaku UUD 1945. UUD 1945 terdiri dari bagian pembukaan, batang tubuh (16 bab), 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, 2 ayat aturan tambahan, dan bagian penjelasan.

b Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 berlaku UUD RIS. UUD RIS terdiri atas 6 bab, 197 pasal, dan beberapa bagian.

c Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 berlaku UUDS 1950 yang terdiri atas 6 bab, 146 pasal, dan bebrapa bagian.

d Periode 5 Juli 1959 sekarang kembali berlaku UUD 1945.Khusus untuk periode keempat berlaku UUD 1945 dengan pembagian berikut:

a. UUD 1945 yang belum diamandemen;b. UUD 1945 yang sudah diamandemen (tahun 1999, tahu 2000, tahun 2001,

dan tahun 2002).Amandemen tersebut adalah:

1) Amandemen ke 1 pada siding umum MPR, disahkan 19 Oktober 1999;2) Amandemen ke 2 pada siding tahunan MPR, disahkan 18 Agustus 2000;3) Amandemen ke 3 pada siding tahunan MPR, disahkan 10 November 2001.4) Amandemen ke 4 pada siding tahunan MPR, disahkan 10 Agustus 2002.Undang-undang dasar negara republic Indonesia pertama kali ditetapkan oleh PPKI (panitia persiapan kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 18 Agustus 1945. Undang-undang dasar yang ditetapkan oleh PPKI tersebut sebenarnya merupakan hasil karya BPUPKI(badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan Indonesia) melalui siding-sidangnya dari tanggal 29 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945 dan tanggal 10 Juli sampai 16 Juli 1945. hasil karya BPUPKI berupa rancangan pembukaan hukum

Sidang PPKI pertama berlangsung tanggal 18 Agustus 1945 yang menghasilkan 3 keputusan penting, yaitu sebagai berikut.

i. mengesahkan Rancangan Pembukaan Hukum Dasar Negara dan Hukum dasar sebagai UUD negara kesatuan Republik Indonesia.

ii. memilih Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai presiden dan wakil presiden.

iii. Membentuk suatu Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk membantu presiden.

Beberapa perubahan tersebut antara lain:

iv. istilah “hukum dasar” diganti menjadi “undang-undang dasar”;29

Page 30: Materi Kuliah Pkn 2013

v. kata “mukadimah” diganti menjadi “pembukaan”;vi. "dalam suatu hukum dasar" diubah menjadi "dalam suatu undang-undang dasar"

vii. diadakannya ketentuan tentang perubahan undang-undang dasar yang sebelumnya tidak ada;

viii. rumusan “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti menjadi “Katuhanan Yang Maha Esa”.

Penetapan UUD 1945 sebagai konstittusi negara Indonesia oleh PPKI dilakukan dua tahap, yaitu sebagai berikut.

a. pengesahan pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terdiri dari 4 alinea.

b. Pengesahan Batang Tubuh Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan.

Jadi, pada waktu itu yang disahkan PPKI adalah UUD negara Indonesia yang terdiri atas dua bagian yaitu bagianm pembukaan dan bagian batang tubuh atau pasal-pasalnya.

Adapun bagian penjelasan dilampirkan kemudian dalam satu naskah yang dimuat dalam Berita Republik Indonesia tahun II No. 7 tanggal 15 Februari 1946. berdasarkan hal itu, maka naskah undang-undang dasar negara Indonesia yang dimuat secara resmi dalam berita republic Indonesia tahun II No. 7 tanggal 15 Februari 1946, terdiri atas:

a. pembukaan,b. batang tubuh, danc. penjelasan.Konstitusi RIS atau UUD RIS 1945 terdiri atas:

a. Mukadimah yang terdiri atas 4 alinea.b. Bagian batang tubuh yang terdiri atas 6 bab, 197 pasal dan lampiran.Beberapa ketentuan pokok dalam UUD 1949 antara lain :

a. bentuk negara adalah serikat, sedang bentuk pemerintahan adalah republik.b. System pemerintahan adalah parlementer. Dalam system pemerintahan ini,

kepala pemerintahan dijabat oleh seorang perdana menteri. Perdana menteri RIS adalah Moh. Hatta.

Konstitusi yang berlaku sesudah UUD RIS adalah Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950. Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950 dimaksudkan sebagai pengganti dari UUD RIS 1949 setelah Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan. Perubahan UUD RIS menjadi UUDS 1950 dituangkan dalam Undang-Undang Federal No. 7 Tahun 1950 tentang perubahan konstitusi republic Indonesia serikat menjadi Undang-Undang Republik Indonesia.

UUDS 1950 terdiri atas:

a. Mukadimah yang terdiri dari 4 alineab. Batang tubuh yang terdiri atas 6 bab dan 146 pasal.Isi pokok yang diatur dalam UUDS 1950 antara lain :

a. Bentuk negara kesatuan dan bentuk pemerintahan republik ;b. System pemerintahan adalah parlementer menurut UUDS 1950;

30

Page 31: Materi Kuliah Pkn 2013

c. Adanya badan Konstituante yang akan menyusun undang-undang dasar tetap sebagai pengganti dari UUDS 1950.

UUDS 1945 berlaku dari tanggal 17 Agustus 1945 samapai 5 Juli 1949. dalam sejarahnya lembaga konstituante yang diberi tugas menyusun undang-undang dasar baru pengganti UUDS 1950 tidak berhasil meyelesaikan tugasnya. Situasi ini kemudian memicu munculnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. pada tanggal 5 Juli 1959 presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang isinya sebagai berikut:

1. Menetapkan pembubaran konstituante;2. Menetapkan berlakunya UUDS 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950;3. Pembentukan MPRS dan DPAS

UUD 1945 berlaku dari tanggal 5 Juli 1959 sampai tahun 1999. UUD 1945 ini berlaku pada dua masa pemerintahan yaitu

a. Masa pemerintahan presiden Soekarno dari tanggal 5 Juli 1959 sampai 1966 ;b. Masa pemerintahan Presiden Soekarno dari tahun 1966 sampai 1998.

2. Proses Amandemen UUD 1945

Istilah amandemen sebenarnya merupakan hak, yaitu hak parlemen untuk mengubah atau mengusulkan perubahan rancangan undang-undang. Perkembangan selanjutnya muncul istilah amandemen UUD yang artinya perubahan UUD. Istilah perubahan konstitusi itu sendiri mencakup dua pengertian (Taufiqurohman Syahuri, 2004), yaitu

a. Amandemen konstitusi b. Pemabruan konstitusi

Dalam hal pembaruan konstitusi, perubahan yang dilakukab adalah baru secara keseluruhan. Jadi, yang berlaku adalaha konstitusi yang baru, yang tidak lagi ada kaitannya dengan konstitusi lama atau asli. System ini dianut oleh negara seperti Belanda, Jerman dan Prancis.

Amandemen atas UUD 1945 dimaksudkan untuk mengubah dan memperbaharui konstitusi negara Indonesia agar sesuai dengan prinsip-prinsip negar demokrasi. Dengan adanya amandemen terhadap UUD 1945 maka konstitusi kita harapkan semakin baik dan lengkap menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan dan kehidupan kenegaraan yang demokratis.

UUD 1945 sebagai konstitusi atau hukum dasar negara republic Indonesia juag mampu menyesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan. Untuk itu perlu dilakukan perubahan terhadap UUD 1945 yang sejak merdeka sampai masa pemerintahan Presiden Soeharto belum pernah dilakukan perubahan.

Tentang perubahan undang-undang dasar dinyatakan pada Pasal 37 UUD 1945 sebagai berikut:

(1) Usul perubahan pasal-pasal undang-undang dasar dapat diagendakan dalam siding Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota majelis permusyawaratan rakyat.

(2) Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.

(3) Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.

31

Page 32: Materi Kuliah Pkn 2013

(4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan persetujuan dekurng-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota majelis permusyawaratan rakyat.

(5) Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.

a. Amandemen Pertama Terjadi pada Sidang Umum MPR Tahun 1999, disahkan 19 Oktober 1999MPR dalam sidang umum tahun 1999 mengeluarkan keputusan mengenai UUD 1945 dengan perubahan yang kemudian dikenal dengan perubahan pertama. Perubahan pertama atas UUD 1945 tersebut diambil dalam suatu putusan majelis pada tanggal 19 Oktober 1999. perubahan atas UUD 1945 berlaku sejak tanggal ditetapkannya putusan yaitu 19 Oktober 1999.

Pada perubahan pertama ini MPR RI mengubah pasal 5 ayat (1), pasal 7, pasal 9, pasal 13 ayat (2), pasal 14, pasal 15, pasal 17 ayat (2) dan (3), pasal 20 dan pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. jadi, pada perubahan pertama, yang diamandemen sebanyak 9 pasal.

b. Amandemen kedua terjadi pada siding tahunan MPR, disahkan 18 Agustus 2000MPR dalam sidang tahunan tahun 2000 mengeluarkan putusan mengenai UUD 1945 dengan perubahan yang kemudian dikenal dengan perubahan kedua. Perubahan kedua atas UUD 1945 tersebut diambil dalam suatu putusan majelis dan ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 2000.

Pada perubahan kedua MPR RI mengubah dan/atau menambah pasal 18, pasal 18A,pasal 18B, pasal 19, pasal 20 ayatt (5), pasal 20A, pasal 22A, pasal 22B, bab IXA, pasal 25E, bab X, pasal 26 ayat (2) dan ayat (3), pasal 27 ayat (3), bab XA, pasal 28A, pasal 28B, pasal 28C,pasal 28D, pasal 28E, pasal 28F, pasal 28G, pasal 28H, pasal 28I, Pasal 28J, bab XII, pasl 30, bab XV, pasal 36A, pasal 36B dan pasal 36C undang-undang dasar negara republic Indonesia. tahun 1945.

Jadi pada perubahan kedua yang diamandemen sebanyak 25 pasal.

c. Amandemen ketiga terjadi pada siding tahunan MPR, Disahkan 10 November 2001MPR dalam sidang tahunan tahun 2001 mengeluarkan putusan mengenai UUD 1945 dengan perubahan yang kemudian dikenal dengan perubahan ketiga. Perubahan ketiga atas UUD 1945 tersebut diambil dalam suatu jurusan majelis dan ditetapkan berlaku tanggal 9 november 2001.

Pada perubahan ketiga yang diamandemen sebanyak 23 pasal.

d. Amandemen keempat terjadi pada sidang tahunan MPR, disahkan 10Agustus 2002MPR dalam sidang tahunan tahun 2002 kembali mengeluarkan putusan mengenai UUD 1945 dengan perubahan yang kemudian dikenal dengan perubahan keempat. Perubahan ke empat atas UUD 1945 tersebut diambil dalam suatu keputusan majelis pada tanggan 10 Agustus 2002.

Pada perubahan keempat ini yang diamandemen sebanyak 13 pasal dan 3 pasal aturan peralihan dan 2 pasal aturan tambahan.

32

Page 33: Materi Kuliah Pkn 2013

Dengan cara amandemen ini, UUD 1945 yang asli masih tetap berlaku, hanya beberapa ketentuan yang sudah diganti dianggap tidak berlaku lagi. Yang berlaku adalah ketentuan-ketentuan yang baru. Nasakah perubahan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari undang-undang dasar negara republic Indonesia tahun 1945.

Dengan demikian, naskah UUD 1945 kita terdiri atas:

1. Naskah asli UUD 19452. Naskah perubahan pertama UUD 19453. Naskah perubahan kedua UUD 19454. Naskah perubahan ketiga UUD 19455. Naskah perubahan keempat UUD 1945.

3. Isi undang-undang dasar negara Indonesia tahun 1945UUD 1945 sekarang ini hanya terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pembukraan dan bagian pasal-pasal. Hal ini didasarkan atas pasal II aturan tambahan naskah UUD 1945 perubahan keempatyang menyatakan “dengan ditetapkannya peruban undang-undang dasar ini, undang-undang dasar negara republic Indonesia tahun 1945 terdiri atas pembukaan dan pasal-pasal”.

Bagian pembukaan pada umumhya berisi pernyataan luhur dan cita-cita dari bangsa yang bersangkutan. Namun tidak semua konstitusi negara memiliki bagian pembukaan ini. Konstitusi Malaysia, Singapura dan Australia tidak memiliki bagian pembukaan.

Pembukaan UUD 1945 merupakan bagian yang penting dalam konstitusi negara Indonesia. pembukaan UUD 1945 berisi 4 alinea sebagai pernyataan luhur bangsa Indonesia. selain berisi pernyataan kemerdekaan, ia juga berisi cita-cita dan keinginan bangsa Indonesia dalam bernegara yaitu mencapai masyarakat yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Tiap-tiap alinea pembukaan UUD 1945 memiliki makna dan cita-cita tersendiri sebagai satu kesatuan.

Alinea pertama berisi pernyataan objektif adanya penjajahan terhadap Indonesia. selanjutnya mengandung pernyataan subjektif bangsa Indonesia bahwa penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai denngan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Alinea kedua berisi pernyataan bahwa perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia selama ini telah mampu menghasilkan kemerdekaan. Akan tetapi, kemerdekaan bukanlah tujuan akhir perjuangan. Kemerdekaan adalah jabatan menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur.

Alinea ketiga mengandung makna adanya motivasi spiritual bangsa Indonesia. kemerdekaan Indonesia diyakini bukan hanya hasil perjuangan dan keinginan luhur bangsa tetapi juga atas berkat rahmat Allah Yang Maha Esa.

Alinea keempat berisi langkah-langkah sebagai kelanjtan dalam bernegara. Dalam alinea keempat ini ditetapkan tujuan bernegara, bentuk negara, system pemerintahan negara, kostitusi negara, dan dasar negara.

Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok pikiran. Pokok-pokok pikiran ini merupakan pancaran dari pancasila. Poko-pokok pikiran itu ialah

a) Negara melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dengan berdasar atas persatuan

33

Page 34: Materi Kuliah Pkn 2013

b) Negara hendak mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.c) Negara berkedaulatan rakyat, berdasar ats asas kerakyatan dan

permusyawaratan perwakilan.d) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan

yang adil dan beradab.Secara garis besar isi dari bagian pasal-pasal UUD 1945 adalah sebagai berikut.

c. Bab I tentang bentuk dan berkedaulatan (pasal 1)d. Bab II tentang majelis permusyawaratan rakyat (pasal 2 sampai pasal 4)e. Bab III tentang kekuasaan pemerintahan negara (pasal 4 sampai 19)

(bab IV tentang DPA diahpus)

f. Bab V tentang kementerian negara (pasal 17)g. Bab VI tentang pemerintah daerah (pasal 18 sampai 18B)h. Bab VII tentang dewan perwakilan rakyat (pasal 19 sampai pasal 22B)i. Bab VIIA tentang dewan perwakilan daerah (pasal 22C sampai 22D)j. Bab VIIB tentang pemilihan umum (pasal 22E)k. Bab VIII tentang hal keuangan (pasal 23 sampai 23D)l. Bab VIIIA tentang badan pemeriksaan keuangan (pasal 23E sampai 23G)m. Pasal IX tentang kekuasaan kehakiman (pasal 24 samapi 25)n. Pasal IXA tentang wilayah negara (pasal 25A)o. Bab X tentang warga negara dan penduduk (pasal 26 sampai 28)p. Baba XA tentang hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia (pasal 28A

sampai 28J)q. Baba XI tentang agama (pasal 29)r. Bab XII tentang pertahanan dan keamanan negara (pasal 30)s. Bab XIII tentang pendidikan dan kebudayaan (pasal 31 sampai 32)t. Bab XIV tentang perekonomian nasional dan kesejahteraan social (pasal 33

sampai 34)u. Bab XV tentang bendera, bahasa, lambing negara serta lagu kebangsaan (pasal

35 sampai 36C)v. Bab XVI tentang perubahan undang-undang dasar (pasal 37)D. SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIASistem ketatanegaraab Indonesia menurut UUD 1945 adalah sebagai berikut

a. Bentuk negara adalah kesatuan.b. Bentuk pemerintahan adalah republicc. System pemerintahan adalah presidensiald. System politik adalah demokrasi atas kedaulatan rakyat.

1. Bentuk Negara Kesatuan

Secara teori, ada dua klasifikasi bentuk negara yaitu bentuk negara serikat atau federal dan bentuk negara kesatuan. Negara federal adalah negara yang bersusunan jamak, artinya negara yang didalamnya masih terdapat negara yang disebut negara bagian. Jadi, terdapat dua susunan negara yaitu negara serikat/federal dan negara bagian. Terdapat dua pemerintahan, yaitu pemerintah federal dan perintah negara bagian. Kekuasaan dalam negara federal ada dua yaitu kekuasaan pemerintahan federal dan kekuasaan pemerintah negara bagian. Keduanya adalah sederajat satu sama lain.

34

Page 35: Materi Kuliah Pkn 2013

Negara kesatuan adalah negara yang bersusunan tunggal. Suatu bentuk negara yang tidak terdiri atas negara-negara bagaian atau negara yang didalamnya tidak terdapat daerah yang bersifat negara. didalam negara kesatuan, kekuasaan mengatur seluruh daerahnya ada di tangan pemerintah pusat. Pemerintah pusat inilah yang pada tingkat terakhir dan tertinggi dapat memutuskan segala sesuatu yang terjadi di dalam negara.

Maka didalam negara kesatuan hanya terdapat seorang kepala negara, satu undang-undang dasar negara yang berlaku untuk seluruh warga negaranya, satu kepala pemerintahan, dan satu parlemen (badan perwakilan rakyat).

Negara indonesia sebagai negara kesatuan menganut asa desentralisasi dalam penyelenggaraan kekuasaannya. Hal ini didasarkan pada pasal 18 UUD 1945. ketentuan dalam pasal 18 UUD 1945 perubahan kedua berbunyi sebagai berikut.

(1) Negara kesatuan republic Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang dianut dengan undang-undang.

(2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asa ekonomi dan tugas pembantuan.

(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.

(4) Gubernur, bupati, dan walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokratis.

(5) Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.

(6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan derah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.

(7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.

2. Bentuk Pemerintahan RepublikUUD 1945 menetapkan bahwa bentuk pemerintahan Indonesia adalah republic bukan monarki atau kerajaan. Dasar penetapan ini tertuang dalam pasal 1 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan “Negara Indonesia adalah negara kesatuan, yang berbentuk republik” , berdasarkan pasal tersebut diketahui bahwa kesatuan adalah bentuk negara, sedang republic adalah bentuk pemerintahan.

3. System pemerintahan presidensialberdasarkan ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945, Indonesia menganut system pemerintahan presidensial. Secara teoretis, system pemerintahan dibagi dalam dua klasifikasi besar, yaitu system pemerintahan parlementer dan system pemerintahan presidensiil.

Adapun ciri-ciri system pemerintahan parlementer adalah sebgaia berikut

a Badan legislative atau parlemen adalah satu-satunya badan yang anggotanya dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum

35

Page 36: Materi Kuliah Pkn 2013

b Anggota parlemen terdiri atas orang-orang dari partai politik yang memenangkan pemilihan umum. Partai politik yang menang dalam pemilihan umum memiliki peluang besar menjadi mayoritas dan memiliki kekuasaan besar di parlemen.Pemerintah atau kabinet terdiri atas para menteri dan perdana menteri sebagai pimpinan kabinet. Perdana menteri dipilih oleh parlemen untuk melaksanakan kekuasaan eksekutif.

c Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen.

d Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala negara adalah presiden dalam bentuk pemerintahan republic atau raja/sultan dalam bentuk pemerintahan monarki.

e Sebagai imbangan parlemen dapat menjatuhkan cabinet, kepala negara dapet membubarkan parlemen.

Adapun ciri-ciri pemerintahan presidensiil adalah sebagai berikut

1) Penyelenggara negara berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.2) Cabinet dibentuk oleh presiden. Cabinet bertanggung jawab kepada presiden dan

tidak bertanggung jawab kepada parlemen.3) Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen.4) Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam system pemerintahan.5) Parlemen memiliki kekuasaan legislative dan sebagai lembaga perwakilan.6) Presiden tidak berada di bawah pengawasan langsung parlemen.Berdasarkan uraian diatas, maka system pemerintahan berkaitan dengna keberadaan lembaga eksekutif dan legislative serta hubungan antara keduanya. Gambaran akan system pemerintahan di Indonesia dinyatakan dalam pasal-pasal UUD 1945 sebagai berikut

1. Presiden republic Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut undag-undang dasar. (pasal 4 ayat (1))

2. presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada dewan perwakilan rakyat. (pasal 5 ayat (1))

3. presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undnag sebagaimana mestinya. (pasal 5 ayat (2)).

4. presiden dan wakil presiden dipiih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat (pasal 6A ayat (1))

5. presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan dewan perwakilan rakyat. (pasal 7C)

6. presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara (pasal 10)

7. presiden dengan persetujuan dewan perwakilan rakyat menyatakan perang membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain (pasal 11 ayat (1))

8. presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan undang-undang. (pasal 12)

9. presiden mengangkat duta dan konsul (pasal 13)10. presiden memberi grasi, rehabilitasi, amnesty dan abolisi (pasal 14)11. presiden memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan (pasal 15)12. presiden dibantu oleh menteri-menteri negara. menteri-menteri itu diangkat dan

diberhentikan oleh presiden (pasal 17 ayat (1) dan (2))

36

Page 37: Materi Kuliah Pkn 2013

13. anggota dewan perwakilan rakyat dipilih melalui pemilihan umum. (pasal 19 ayat (1))

14. dewan perwakilan rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang (pasal 20 ayat (1))

15. dewan perwakilan rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. (pasal 20A ayat (1))

secara teoretis, system pemerintahan presidensiil memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari system pemerintahan presidensiil adalah sebagai berikut

1) Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.

2) Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu.3) Penyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu

masa jabatannya.4) Lagislatif bukan tempat kaderisasi unstuk jabatan-jabatan eksekutif karena

dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.Kelemahan sistem pemerintahan presidensiil adalah sebagai berikut

1) Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislative sehingga dapat menciptakan kekuasaan mutlak.

2) System pertanggung jawabannya kurang jelas3) Pembuatan keputusan kebijakan public umumnya hasil tawar-menawar antara

eksekutif dan legislative sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan memakan waktu yang lama.

Kelemahan utama dari system pemerintahan presidensiil adalah kecenderungan kekuasaan eksekutif atau presiden yang mutlak.

Mengenai hal diatas, beberapa contoh dalam ketentuan UUD1945.

1) Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atau usul DPR. Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak langsung.

2) Presiden dalam mengangkat pejabat negara pelu pertimbangan dan/atau persetujuan DPR.

3) Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu, perlu pertimbangan dan/atau persetujuan lembaga lain. Seperti DPR, MA, atau MK.

4) Parlemen diberi kekuasaan lebih besar dalam hal membentuk undang-undang dan hak budget (anggaran)

5) Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi memiliki hak judicial review.4. Sistem Politik Demokrasi

System polirik yang dianut negar Indonesia adalah system politik demokrasi. Hal ini secara jelas dinyatakan dalam pasal 1 ayat (2) UUD 1945 bahwa “kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar”. Hakikat demokrasi itu sendiri adalah kekuasaan dalam negara berada di tangan rakyat.

Secara teoretis, klasifikasi system politik di era modern ini terbagi dua yaitu system politk demokrasi dan system politik otoritarian. Samuel Huntington dalam buku gelombang demokratisasi ketiga(2001) membuat pembedaan antara system politik demokrasi dan system politik nondemokrasi. System politik nondemokrasi atau otoriter ini mencakup: monarki absolute, rezim militer, kediktatoran, rezim komunis, rezim otoritarian dan fasis.

37

Page 38: Materi Kuliah Pkn 2013

Pembagian atas system politik demokrasi dan system politik otoriter ini didasarkan atas:

1. Kewenangan pemerintah terhadap aspek-aspek kehidupan warganya;2. tanggung jawab pemerintah terhadap warga negara.

38

Page 39: Materi Kuliah Pkn 2013

BAB 6

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI

Sejak digulirkanya reformasi tahun 1998, wacana dan gerakan demokrasi terjadi secara masif dan luas di Indonesia. hampir semua negara di dunia meyakini demokrasi sebagai "tolok ukur tak terbantah dari keaabsahan politik". Keyakinan bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah menjadi basis bagi tegak kokohnya sistem politik demokrasi.

Pada bab ini, uraian mengenai demokrasi mencakup hal-hal sebagai berikut.

1. Hakikat Demokrasi;2. Demokratisasi;3. Demokrasi di Indonesai;4. Sistem Politik Demokrasi;5. Pendidikan Demokrasi.

A. HAKIKAT DEMOKRASIKata demorasi dapat ditinjau dari dua pengertian, yaitu

a. pengertian secara bahasa atau etimologis, danb. pengertian secara istilah atau terminologis.

1. Pengertian Etimologis DemokrasiDari sudut bahasa (etimologis), demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu

demos yang berarti rakyat dan cratos atau cratein yang berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi, secara bahasa, demos-cratein atau demos-cratos berarti pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat

Konsep demokrasi lahir dari Yunani kuno yang dipraktikkan dalam hidup bernegara antara abad ke-4 SM - abad ke-6 M. Demokrasi yang dipraktikkan pada waktu itu adalah demokrasi langsung (direct democracy), artinya hak rakyat untuk membuat keputusan-keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh rakyat atau warga negara. Hal ini dapat dilakukan karena Yunani pada waktu itu berupa negara kota (polis) yang penduduknya terbatas pada sebuah kota dan daerah sekitarnya yang berpenduduk sekitar 300.000 orang. Tambahan lagi, meskipun ada keterlibatan seluruh warga, namun masih ada pembatasan, misalnya para anak, wanita, dan para budak tidak hak berpartisipasi dalam pemerintahan.

Disebabkan adanya perkembangan zaman dan juga jumlah penduduk yang terus bertambah maka keadaan seperti yang dicontohkan dalam demokrasi secara langsung yang diterpkan seperti di atas mulai sulit dilaksanakan, dengan alasan berikut.a. Tidak ada tempat yang menampung seluruh warga yang jumlahnya cukup banyak.b. Untuk melaksanakan musyawarah dengan baik dengan jumlah yang banyak sulit dilakukan.c. Hasil persetujuan secara bulat mufakat sulit tercapai, karena sulit memungut sura dari peserta yang hadir.d. dasar yang dihadapi negara semakin kompleks dan rumit sehingga membutuhkan orang-orang yang secara khusus berkecimpung dalam penyelesaian masalah tersebut.Jadi, demokrasi atas dasar penyaluran kehendak rakyat ada dua macam, yaitu

a. Demokrasi langsung Demokrasi langsung adalah paham demokrasi yang mengikutsertakan setiap warga negaranya dalam permusyawaratan untuk menentuka kebijaksanaan umum dan

39

Page 40: Materi Kuliah Pkn 2013

undang-undang. b. Demokrasi tidak langsung Demokrasi tidak langsung adalah paham demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem perwakilan.Untuk negara-negara modern, penerapan demokrasi tidak langsug dilakukan karena berbagai alasan, antara lain:a. Penduduk yang selalu bertambah sehingga pelaksanaan musyawarah pada suatu tempat tidak gimungkinkan;b. Masalah yang dihadapi semakin kompleks karena kebutuhan dan tantangan hidup semakin banyak;c. Setiap warga negara mempunyai kesibukan sendiri-sendiri di dalam mengurus kehidupannya sehingga masalah pemerintahan cukupdiserahkan pada orang yang berminat dan memiliki keahlian di bidang pemerintahan negara.

2. Pengertian Terminologis DemokrasiBerikut ini beberapa defenisi tentang demokrasi.a. Menurut Harris SocheDemokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, karena itu kekuasaan pemerintahan itu melekat pada diri rakyat, diri orang banyak dan merupakan hak bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur, mempertahankan, dan melindungi dirinya dari paksaan dan pemerkosaan oang lain atau badan yang diserahi untuk memerintah.b. Menurut Hennry B. Mayo Sistem politik demokrasi adalah sistem yang menunjukkan bahwa kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminya kebebasan politik.c. Menurut International Commisison For JuristDemokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan di mana hak untuk membuat keputusan-keputusan politik diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan yang bertanggungjawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yang bebas.d. Menurut C.F. StrongSuatu sistem pemerintahan dalam mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan kepada mayoritas itu.e. Menurut Samuel HuntingtonSistem politik sebagai demokratis sejauh para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sistem itu dipilih melalui pemilihan umum yang adil, jujur, dan berkala dan di dalam sistem itupara calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampir semua penduduk dewasa berhak memberikan suara.

Ada satu pengertian mengenai demokrasi yang dianggap paling populer di antara pengertian yang ada. Pengertian tersebut dikemukakan pada tahun 1863 oleh Abraham Lincoln yang mengatakan demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.Secara substantif, prinsip utama dalam demokrasi ada dua (Maswadi Rauf 1997), yaitua. kebebasan/persamaan, danb. kedaulatan rakyat.Kebebasan dan persamaan adalah fondasi demokrasi. Kebebasan dianggap sebagai sarana mencapai kemajuan dengan memberikan hasil maksimal dari usaha orang tanpa adanya pembatasan dari penguasa. Jadi bagian tak terpisahkan dari ide kebebasan adalah pembatasan kekuasaan pengusa politik. Demokrasi adalah sistem politik yang

40

Page 41: Materi Kuliah Pkn 2013

melindungi kebebasan warganya sekaligus memberikan tugas pemerintah untuk menjamin kebebasan tersebut. Demokrasi pada dasarnya merupakan pelembagaan dari kebebasan.

3. Demokrasi sebagai Bentuk PemerintahanSecara klasik, pembagian bentuk pemerintahan menurut plato, dibedakan menjadi:a. Monarki, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seseorang sebagai pemimpin tertinggi dan dijalankan untuk kepentingan rakyat banyak.b. Tirani, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seseorang sebagai pemimpin tertinggi dan dijalankan untuk kepentingan pribadi.c. Aristokrasi, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok orang yang memimpin dan dijalankan untuk kepentingan rakyat banyak.d. Oligarki, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok dan dijalankan untuk kelompok itu sendiri.e. Demokrasi, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat dan dijalankan untuk kepentingan rakyat banyak.f. Mobokrasi/Okhokrasi, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat tetapi rakyat tidak tahu apa-apa, rakyat yang tidak berkependidikan, dan rakyat yang tidak paham tentang pemerintahan, yang ahkirnya pemerintahan yang dijalankan tidak berhasil untuk kepentingan rakyat banyak. Bentuk pemerintahan seperti di atas, sekarang ini tidak lagi dianut oleh banyak negara. Adapun bentuk pemerintahan yang dianut atau diterima dewasa ini adalah bentuk pemerintahan modern menurut Nicollo Machiavelli.Machiavelli membedakan bentuk pemerintahan, yaitua. Monarki adalah bentuk pemerintahan yang bersifat kerajaan.b. Republik adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang presiden atau perdana menteri.

4. Demokrasi sebagai Sistem PolitikBeberapa ahli telah mendefinisikan demokrasi sebagai sistem politik. Misalnya;a. Henry B. Mayo, menyatakan demokrasi sebagai sistem politik marupakan suatu sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan yang berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminya kebebasan poltik.b. Samuel Huntington, menyatakan bahwa sistem politik sebagai demokratis sejauh para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sistem itu dipilih melalui pemilihan umum yang adil, jujur, dan berkala dan didalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampir semua penduduk dewasa berhak memberikan suara.Sistem politik dewasa ini dibedakan menjadi dua (Huington, 2001), yaitu sistem politik demokrasi dan sistem politik nondemokrasi. Termasuk sistem politik nondemokrasi adalah sistem politik otoriter, totaliter, sistem diktator, rezim milite, rezim satu partai, monarki absolut, dan sistem komunis. Sistem politik (Pemerintahan) demokrasi adalah sistem pemerintahan dalam suatu negara yang menjalankan prinsip-prinsip demokrasi. Sistem politik kediktatoran adalah sistem pemerintahan dalam suatu negara yang menjalankan prinsip-prinsip kediktatoran/otoritarian. Umumnya dianggap bahwa prinsip-prinsip kediktatoran/otoritarian adalah lawan dari prinsip-prinsip demokrasi. Adapun prinsip-prinsip dari sistem politik demokrasi, sebagai berikut;a. pembagian kekuasaan;b. pemerintahan konstitusional;

41

Page 42: Materi Kuliah Pkn 2013

c. pemerintahan berdasarkan hukum;d. pemerintahan mayoritas;e. pemerintahan dengan diskusi;f. pemlihan umum yang bebas;g. partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya;h. manajemen yang terbuka;i. pers yang bebas;j. pengakuan tehadap hak-hak minoritas;k. perlindungan terhadap hak asasi manusia;l. peradilan yang bebas dan tidak memihak;m. pengawasn terhadap administrasi negara;n. mekanisme politik yang berubah antara kehidupan politik masyarakat denagan kehidupan politik pemerintah;o. kebijaksanaan pemerintah dibuat oleh badan perwakilan politik tanpa paksaan dari lembaga manapun;p. penempatan pejabat pemerintahan dengan merit system bukan poll system;q. penyelesaian secara damai bukan dengan kompromi;r. jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu;s. konstitusi/UUD yang demokratis;t. prinsip persetujuan.

5. Demokrasi sebagai Sikap HidupPerkembagan baru menunjukkan bahwa demokrasi tidak hanya dipahami sebagai bentuk pemerintahan dan sistem politik, tetapi demokrasi dipahami sebagai sikap hidup atau pandangan hidup demokratis. Pemerintahan atau sistem politik demokrasi tidak datang, tumbuh dan berkembang dengan sendirinya.

B. DEMOKRATISASIDemokratisasi adalah penerapan kaidah-kaidah atau prinsip-prinsip ddemokrasi pada setiap kegiatan politik kenegaraan. Tujuannya adalah terbentuknya kehidupan politik yang bercirikan demokrasi.Demokratisasi melalui beberapa tahapan, yaitua. tahapan pertama adalah pergantian dari penguasa nondemokrastisasi ke penguasa demokrasi;b. tahapan kedua adalah pembentukan lembaga-lembaga dan tertib politik demokrasi;c. tahapan ketiga adalah konsolidasi demokrasi;d. tahapan keempat adalah praktik demokrasi sebagai budaya politik bernegara.Dalam rumusan yang hampir sama, Samuel Huntington (2001), menyatakan bahwa proses demokratisasi melalui 3 tahapan, yaitu pengakhiran rezim nondemokratis, pengukuhan rezim demokratis, dan pengkonsolidasian sistem yang demokratis. Nilai atau kultur demokrasi penting untuk tegaknya demokrasi suatu negara.1. Nilai (Kultur) DemokrasiHenry B. Mayo dalam Mirriam Budiardjo (1990) menyebutkan adanya delapan nilai demokrasi, yaitu:1. menyelesaikan pertikaian-pertikaian secara damai dan sukarela;2. menjamin terjadinya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang selalu berubah;3. pergantian penguasa dengan teratur;4. penggunaan paksaan sesedikit mungkin;5. pengakuan dan penghormatan terhadap nilai keanekaragaman;6. menegakkan keadilan;

42

Page 43: Materi Kuliah Pkn 2013

7. memajukan ilmu pengetahuan;8. pengakuan dan penghormatan terhadap kebebasan.Nilai-nilai demokrasi merupakan nilai yang diperlukan untuk mengembangkan pemerintahan yang demokratis. Nilai-nilai tersebut antara lain: kebebasan (berpendapat, berpartisipasi), menghormati orang/ kelompok lain, kesetaraan, kerja sama, persaingan, dan kepercayaan (Asykuri Ibn Chamim, dkk, 2003).Rusli Karim (1991) menyebutkan perlunya kepribadian yang demokratis meliputi; inisiatif, disposisi resiprositas, toleransi, kecintaan terhadap keterbukaan, komitmen dan tanggungjawab dan kerja sama keterhubungan.Pendapat bahwa demokrasi sudah merupakan pola kehidupan, antara lain sebagai berikut:a. John Dewey dalam Zamroni (2001), demokrasi adalah pandangan hidup yang dicerminkan dari perlunya partisipasi dari warga negara dalam membentuk nilai-nilai yang mengatur kehdupa bersama.b. Padmo Wahyono dalam Alfian dan Oetojo Usman (1990), demokrasi adalah pola kehidupan berkelompok yag sesuai dengan keinginan dan pandangan hidup orang-orang yang berkelompok tersebut.c. Tim ICCE UIN Jakarta (2003), demokrasi sebagai way of life (pandangan hidup) dalam seluk-beluk sendi kehidupan bernegara, baik oleh rakyat (masyarakat) maupun pemerintah.2. Lembaga (Struktur) DemokrasiMenurut Marriam Budiardjo (1997), untuk melaksanakan nilai-nilai demokrasi perlu diselenggarakan lembaga-lembaga, antara lain sebagai berikut.a. Pemerintahan yang bertanggungjawab .b. Suatu dewan perwakilan rakyat yang mewakili golongan dan kepentingan dalam masyarakat yang diplih melalui pemilihan umum yang bebas dan rahasia.c. Suatu organisasi politik yang mencakup lebih dari satu partai (sistem dwipartai, multi partai). Partai menyelenggarakan hubungan yang kontinu dengan masyarakat.d. Pers dan media massa yang bebas untuk menyatakan pendapat.e. Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin hak asasi manusia dan mempertahankan keadilan.Dengan demikian untuk keberhasilannya demokrasi dalam suatu negara, terdapat dua hal penting sebagai berikut.a. Tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai demokrasi yang menjadi sikap dan pola hidup masyarakat dan penyelenggara negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.b. Terbentuk dan berjalanya lembaga-lembaga demokrasi dalam sistem politik dan pemerintahan.Jadi, suatu negara dikatakan negara demokrasi apabila memenuhi dua kriteria, yaitua. pemerintahan demokrasi yang berwujud pada adanya institusi (struktur) emokrasi;b. masyarakat demokrasi yang berwujud pada adanya budaya (kultur) demokrasiDengan demikian dapat disimpulkan, demokrasi tidak hanya memerlukan institusi, hukum,aturan, ataupun lembaga-lembaga negara lainnya. Demokrasi sejati memerlukan sikap dan perilaku hidup demokratis masyarakatnya. Demokrasi ternyata memerlukan syarat hidupnya, yaitu warga negara yang memiliki dan menegakkan nilai-nilai demokrasi.3. Ciri DemokratisasiDemokratisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut. (Maswadi Rauf,1997)a. Berlangsung secara evolusionerb. Proses perubahan secara persuasif bukan koersifc. Proses yang tidak pernah selesai

43

Page 44: Materi Kuliah Pkn 2013

C. DEMOKRASI DI INDONESIA1. Demokrasi DesaDemokrasi desa memiliki 5 (lima) unsur atau anasir, yaitua. rapat,b. mufakat,c. gotong-royong,d. hak mengadakan protes bersama,dane. hak menyingkir dari kekuasaan raja absolut.Demokrasi desa tidak bisa dijadikan pola demokrasi untuk Indonesia modern. Namun, kelima unsur demokrasi desa terseut dapat dikembangkan menjadi konsep demokrasi Indonesia yang modern. Demokrasi Indonesia modern menurut Moh. Hatta harus meliputi 3 (hal), yaitua. demokrasi di bidang politikb. demokrasi di bidang ekonomi, danc. demokrasi di bidang sosial.2. Demokrasi PancasilaBersumber pada ideologinya, demokrasi yang berkembang adalah demokrasi Pancasila. Pancasila adalah ideologi nasional, yaitu seperangkat nilai yang dianggap baik, sesui, adil, dan menguntungkan bangsa. Sebagai ideologi nasional, Pancasila berfungsi sebagai;1) cita-cita masyarakat yang selanjutnya menjadi pedoman dalam membuat dan menilai keputusan politik;2) alat pemersatu masyarakat yang mampu menjadi sumber nilai bagi prosedur penyelesaian konflik yang terjadi.Nilai-nilai demokrasi yang terjabar dari nilai-nilai Pancasila tersebut adalah sebagai berikut.a. Kedaulatan rakyatb. Republikc. Negara berdasar atas hukumd. Pemerintahan yang konstitusionale. Sistem perwakilanf. Prinsip musyawarahg. Prinsip ketuhananDemokrasi Pancasila dapat diartikan secara luas maupun sempit, sebagai berikut.1) Secar luas demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dalam bidang politi, ekonomi, dan sosial.2) Secara sempit demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang dilksanakan menurut hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.3.Perkembangan DemokrasiPerkembangan demokrasi di Indonesia telah mengalami pasang surut dan setua dengan usia Republik Indonesia itu sendiri. Lahirnya konsep demokrasi dalam sejarah modern Indonesia dapat ditelusuri pada sidang-sidang BPUPI antara bulan Mei sampai Juli 1945. Paradigma kenegaraan Soepomo yang disampaikan tanggal 31 Mei 1945 terkenal dengan ide integralistik bangsa Indonesia. Menurut Soepomo, politik pembangunan negara harus sesuai dengan struktur sosial masyarakat Indonesia. Bentuk negara harus mengungkap semangat kebatinan bangsa Indonesia yaitu hasrat rakyat akan persatuan. (Suseno, 1997). Negara merupakan kesatuan integral dengan masyarakatnya.Membicarakan pelaksanaan demokrasi tidak lepas dari periodisasi demokrasi yang pernah dan berlaku dan sejarah Indonesia. Menurut Mirriam Budiardjo (1997) dipandang dari sudut perkembangan sejarah, demokrasi Indonesia sampai masa Orde

44

Page 45: Materi Kuliah Pkn 2013

Baru dapat dibagi dalam 3 (tiga) masa yaitusebagai berikut.a. Masa Republik I, yang dinamakan masa demokrasi parlementer.b. Masa Republik II, yaitu masa demokrasi terpimpin. c. Masa Republik III, yaitu masa demokrasi Pancasila yang menonjolkan sistem presidensiil.Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dapat pula dibagi ke dalam periode berikut.a. Pelaksanaan Demokrasi Masa Revolusi tahun 1945 sampai 1950.b. Pelaksanaan Demokrasi Masa Orde Lama yang terdiri:1) Masa demokrasi liberal tahun 1950 sampai 1959;2) Masa demokrasi terpimpin tahun 1959 sampai 1965.c. Pelaksanaan Demokrasi Masa Orde Baru tahun 1966 sampai 1998.d. Pelaksanaan Demokrasi Masa Transisi tahun 1998 sampai 1999.e. Pelaksanaan Demokrasi Masa Reformasi tahun 1999 sampai dengan sekarang.Pada masa transisi dan reformasi ini juga, banyak terjadi pertentangan, perbedaan pendapat, yang kerap menimbulkan kerusuhan dan konflik antarbangsa sendiri. Antara tahun 1998 sampai tahun 1999 dianggap tahun yang penuh dengan gejolak dan kerusuhan. Beberapa kasus kerusuhan tersebut antara lain:a. kerusuhan di Aceh;b. kerusuhan dan pertentangan diwilayah TimorTimur;c. konflik di Ambon, Maluku, Kalimatan Tengah, dan lain-lain.

D. SISTEM POLITIK DEMOKRASI1. Lndasan Sistem Politik di Indonesia

Berdasarkan pembagian sistem politik, ada dua pembedaan, yaitu sistem politik demokrasi dan sistem politik nondemokrasi (Samuel Huntington, 2000). Sitem politik demokrasi didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demokratis.

Indonesia sejak awal berdiri sudah menjadikan demokrasi sebagai pilihan sistem politiknya. Cita-cita para pendiri negara (Frans Magnis Suseno, 1997). Namun sejak awal pula, perkembangan demokrasi di Indonsia mengalami masa pasang surut demokrasi, sesuai dengan konteks zamannya.

Landasan negara Indonesia sebagai negara demokrasi terdapat dalam:1. Pembukaan UUD 1945 pada Alinea 4 yaitu "...maka disusunlah kemerdekaan

kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD Negara RI yang terbentuk dalam susunan Negara RI yang berkedaulatan rakyat..."

2. Psal 1 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan menurut ketentuan UUD.

Isi mekanisme sistem politik demokrasi Indonesia dirumuskan pada bagian pasal-pasal UUD 1945. Hal demikian sebagaimana dinyatakan dalam pasal 1 ayat (2) UUD 1945 bahwa kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan menurut ketentuan UUD. Dari pasal ini jelas bahwa isi demokrasi Indonesia, baik itu demokrasi politik, ekonomi,dan sosial dijabarkan pada ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945.

2. Sendi-Sendi Pokok Sistem Politik Demokrasi Indonesia Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia sebagai

berikut.a. Ide kedaulatan rakyatb. Negara berdasar atas hukumc. Bentuk republikd. Pemerintahan berdasarkan konstitusi

45

Page 46: Materi Kuliah Pkn 2013

e. Pemerintahan hyang bertanggungjawabf. Sistem perwakilang. Sistem pemerintahan presidensiil3. Mekaisme dalam Sistem Politik Demokrasi IndonesiaPokok-pook dalam sistem politik Indonesia sebagai berikut.a. Merupakan bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi yang luas.b. Bentuk pemerintahan republik, sedangkan sistem pemerintahan presidensiil.c. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintah.d. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggungjawab kepada presiden.e. Parlemen terdiri dari dua (bikameral), yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).f. Pemilu diselenggarakan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, anggota DPD, anggota DPRD Provinsi, anggota DPRD Kabupaten/Kota dan Kepala daerah.g. Sistem multipartai.h. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Nahkamah Agung dan badan peradilan di baeahnya yaitu pengadilan tinggi dan pengadilan negeri seta sebuah Mahkamh Konstitusi.i. Lembaga negara lainnya adalah Badan Pemeriksa Keuangan dan Komisi Yudisial.

4. Masa Depan DemokrasiDewasa ini demokrasi telah menjadi tolok ukur tak terbantah keabsahan politik semua bangsa di dunia. Di penghuung abad ke-20 kita menyaksikan gelombang aneksasi paham demokrasi mewabah ke seluruh dunia. Demokratisasi telah menjadi isu global berbarengan dengan isu hak asasi manusia dan persoalan lingkungan hidup. Semua optimis dan berharap akan masa depan demokrasi. Setidaknya ada 5 (lima) kondisi yang diperlukan bagi kelancaran demokratisasi di negara-negara berkembang, yaitu sebagai berikut.a. Pengakuan struktur ekonomi yang berbasis keadilan sehingga memungkinkan terwujudnya prinsip kesederajatan warga negara.b. Tersedianya kebutuhan-kebutuhan dasar bagi kepentingan survave warga negara seperi pangan, kesehata, dan pendidikan.c. Kemapanan kesatuan dan identitas nasional sehingga tahan terhadap pembelahan dan perbedaan sosial politik warga negara.d. Pengetahuan yang luas, pendidikan, kedewasaan, sikap toleransi, dan rasa tanggungjawab dalam menggunakan sumber-sumber publiksecara efisien.f. Pangkuan yang berkelanjutan dari negara-negara demokratis terhadap praktik demokrasi yang berjalan dan secara khusus bersedia menawarkan pelatiha dan penyebarluaskan praktik demokrasi yang baik dan kredibel.Pendapat lain menyatakan, diperlukan 5 (lima) kondisi yang dianggap mendukung pembangunan demokrasi yang stabil, yaitu sebagai berikut.a. Para pemimpin tidak menggunakan instrumen kekerasan, yyaitu polisi dan militer untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan.b. Terdapatnya organisasi masyarakat pluralis yang modern dan dinamis.c. Potensi konflik dalam pluralisme subkultural dipertahankan pada level yang masih dapat ditoleransi.d. Di antara penduduk negeri, khususnya lapisan politik aktif, terdapat budaya politik dan sistem keyakinan yang mendukung ide dan lembaga demokrasi.e. Dampak dari pengaruh dan kontrol oleh negara asing dapat meghambat atau mendukung secara positif.Masa depan demokrasi Indonesia sesungguhnya telah mendapat pijakan kuat atas

46

Page 47: Materi Kuliah Pkn 2013

keberhasilan Orde Baru memajukan pendidikan dan kesehatan warga negara. Tingkat pendidikan yang tinggi dengan semakin banyaknya kelas menengah terdidik membawa harapan bagi demokrasi di Indonesia, setidaknya memberi basis bagi berkembangnya tradisi dan nilai-nilai demokrasi di masyarakat. Harapan lain adalah semakin kuatnya peranan media massa dalam proses pendidikan politik dan kontrol negara, tingkat urbanisasi dan mobilitas tinggi warga negara yang memungkinkan terjadinya pluralisasi dan heterogenisasi.Pelacakan historis di Indonesia konon menunjukkan bahwa feodalisme merupakan salah satu penghambat berkembangnya demokrasi dalam realitas hidup sehari-hari. Contohnya adalah subbudaya politik Jawa yang memunculkan budaya patron-client. Feodalisme atau masyarakat yang feodalistik sangat sulit dimasuki kepribadian demokratis yang bercirikan inisiatif, disposisi resiprositas, toleransi, kecintaan terhadap keterbukaan, komitmen dan tanggungjawab, dan kerja sama keterhubungan.

E. PENDIDIKAN DEMOKRASIBerdasarpada uraian-uraian sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa sistem politik demokrasi suatu negara berkaitan dengan dua hal yaitu institusi (struktur) demokrasi dan perilaku (kultur) demokrasi. Menjamin analisis Gabriel Almond dan Sidney Verba, bahwa kematangan budaya politik akan tercapai bila ada keserasian antara struktur dengan kultur, maka membangun masyarakat demokrasi berarti usaha menciptakan keserasian antara struktur yang demokratis dengan kultur yang demokratis.Masyarakat yang demokratis adalah masyarakat yang perilaku hidup baik keseharian dan kenegaraannya dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi. Mengutip pendapatannya Hanry B. Mayo, nilai-niali demokrasi meliputi: damai dan sukarela, adil, menghargai perbedaan, menghormati kebebasan, memahami keanekaragaman, teratur, paksaan yang minimal dan memajukan ilmu. Membangun kultur demokrasi berarti mengenalkan, mensosialisasikan dan menegakkan nilai-nilai demokrasi pada masyarakat.Pendidikan demokrasi pada hakikatnya adalah sosialisasi nilai-nilai demokrasi supaya bisa diterima dan dijalankan oleh warga negara. Pendidikan demokrasi bertujuan mempersiapkan warga masyarakat berperilku dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan pada generasi muda akan pengetahuan, kesadaran, dan nilai-niali demokrasi. Pengetahuan dan kesadaran akan nilai demokrasi itu meliputi tiga hal. Pertama, kesadaran bahwa demokrasi adalah pola kehidupan yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat itu sendiri, demokrasi adalah pilihan terbaik di antara yang buruk tentang pola hidup bernegara. Kedua, demokrasi adalah sebuah learning process yang lama dan tidak sekedar meniru dari masyarakat lain. Ketiga, kelangsungan demokrasi tergantung pada keberhasilan mentransformasikan nilai-niali demokrasi pada masyarakat.Indonesia sesungguhnya memiliki pengalaman yang kaya akan pendidikan demokrasi. Menurut Udin S. Winatapura (2001), sejak tahun 1945 sampai sekarang instrumen perundangan sudah menempatkan pendidikan demokrasi dan HAM sebagai bagian integral dari pendidikan nasional. Misalnya, dalam usulan BP KNIP tanggal 29 Desember 1945 dikemukakan bahwa "Pendidikan dan pengajaran harus membimbing murid-murid menjadi warga negara yang mempunyai rasa tanggungjawab"' yang kemudian oleh kementrian PPK dirumuskan dalam tujuan pendidikan : "...untuk mendidik warga negara yang sejati yang bersedia menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk negara dan masyarakat" dengan ciri-ciri sebagai berikut: "Perasaan bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa; perasaan cinta kepada negara; perasaan cinta kepada bangsa dan kebudayaan; perasaan berhak dan wajib ikut memajukan negaranya

47

Page 48: Materi Kuliah Pkn 2013

menurut pembawaan dan kekuatannya; keyakinan bahwa orang menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga dan masyarakat; keyakinan bahwa orang hidup bemasyarakat harus tunduk pada tata tertib; keyakinan bahwa pada dasarnya manusia itu sama derajatnya sehingga sesama anggota masyarakat harus saling menghormat, berdasarkan rasa keadilan dengan berpegang teguh pada harga diri; dan keyakinan bahwa negara memerlukan warga negara yang rajin bekerja, mengetahui kewajiban, dan jujur dalam pemikiran dan tindakan". Dari hutipan di atas dapat dilihat bahwa semua ide yang terkandung dalam butir-butir rumusan tujuan pendidikan nasional sesungguhnya merupakan esensi pendidikan demokrasi dan HAM.Intenational Commission of Jurist sebagai organisasi ahli hukum internasional dalam konferensinya di Bangkok tahun 1965 mengemukakan bahwa syarat-syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintah yang demokratis di bawah Rule of Law ialah:a. perlindungan konstitusional , dalam arti bahwa konstitusi, selain menjamin hak-hak individu, harus menentukan pula cara proedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin;b. badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak;c. pemilihan umum yang bebas;d. kebebasan untuk menyatakan pendapat;e. kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi;f. pendidikan kewarganegaraan.Namun berdasarkan praktik pendidikan selama ini, pendidikan kewarganegaraan di Indonesia ternyata tidak hanya mengemban misi sebagai pendidikan demokras. Pendidikan kewarganegaraan mengemban misi, sebagai berikut:a. pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan kewarganegaraan dalam arti sesungguhnya yaitu civic edication.b. pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidik nilai dan karakter.c. pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan bela negara.d. pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan demokrasi (politik).

48

Page 49: Materi Kuliah Pkn 2013

BAB 7

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Negara hukum merupakan terjemahan dari konsep Rechtsstaat atau Rule of low yang bersumber dari pengalaman demokrasi konstitusional dieropa abad ke-19 dan ke-20. oleh karena itu, negara demokrasi pada dasarnya adalah negara hukum. Ciri negara hukum antara lain : adanya supremasi hukum, jaminan hak asasi manusia, dan legalitas hukum. Dinegara hukum, peraturan perundang-undangan yang berpuncak pada undang-undang dasar (konstitusi) merupakan satu kesatuan sistem hukum sebagai landasan bagi setiap penyelenggaraan kekuasaan.

Negara indonesia adalah negara hukum. Hal ini tertuang secara jelas dalam pasal 1 ayat (3) UUD 1945 perubahan ketiga yang berbunyi “negara indonesia adalah negara hukum”. Artinya ; Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (reechtsstaat), tidak berdasar atas kekuasaan (machtsstaat), dan pemerintahan berdasarkan sistem konstitusi (hukum dasar), bukan absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas). Sebagai konsekuensi dari pasal 1 ayat (3) amandemen ketiga Undang-Undang Dasar 1945, 3 (tiga) prinsip dasar wajib dijunjung oleh setiap warga negara yaitu supremasi hukum, kesataraan dihadapan hukum, dan penegakan hukum dengan cara-cara yang tidak bertentangan dengan hukum (RPJM 2004-2009).

Perwujudan hukum tersebut terdapat dalam UUD 1945 serta peraturan perundang-undangan dibawahnya. Negara bertujuan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia serta turut memajukan kesejahteraan umum dan kecerdasan rakyat. Negara hukum Indonesia menganut konsep negara hukum materil.

Negara hukum bewrkaitan dengan hak asai manusia. Sebab, salah satu ciri dari negara hukum adanya jaminan atas hak asasi manusia. Oleh karena itu, negara hukum bertanggung jawab atas perlindungan dan penegakan hak asasi para warganya.

Bahasan mengenai negara hukum dan hak asasi manusia pada bab ini meliputi :

1. Konsep dan Ciri Negara Hukum;2. Negara Hukum Indonesia;3. Hakikat Hak asasi Manusia;4. Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia;5. Hak asasi Manusia di Indonesia.

A. KONSEP DAN CIRI NEGARA HUKUM

1. Pengertian Negara HukumNegara hukum merupakan terjemahan dari istilah Rechtsstaat atau Rule of Law.

Rechtsstaat atau Rule of Law itu sendiri dapat dikatakan sebagai bentuk perumusan yuridis dari gagasan konstitusionalisme.Oleh karena itu, konstitusi dan negar (hukum) merupakan dua lembaga yang tidak terpisahkan.

Secara sedarhana, yang dimaksud dengan negara hukum adalah negara yang penyelengaraan kekuasaan pemerintahannya didassarkan atas hukum. Didalamnya pemerintah dan lembaga-lembaga lain dalam melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Dalam

49

Page 50: Materi Kuliah Pkn 2013

negara hukum, kekuasaan menjalankan pemerintahan berdasarkan kedaulatan hukum ( supremasi hukum ) dan bertujuan untuk menyelengarakan ketertiban hukum ( Mustafa Kamal Pasha,2003).

Pengertian diataas belum lengkap, oleh karena dapat saja negara berdasar atas suatu hukum tetapi justru landasan hukum yang dibuat tersebut dugunakan untuk menyalahgunakan kekuasaan serta tidak menjamin kepentingan rakyat. Di dalam negara hukum , hukum sebagai dasar diwujudkan dalam peraturan perundang-undangan yang berpuncak pada konsitusi atau hukum dasar negara. Konstitusi negara juga harus berisi gagasan atau ide tentang konstitusionalisme. Dengan demikian didalam negara hukum, kekuasaan negara berdasar atas hukum bukan kekuasaan belaka serta pemerintahan negara berdasar pada konstitusi yang berpaham konstitusionalisme.

Negara berdasar atas hukum menempatkan hukum sebagai hal yang tertinggi (supreme) sehingga ada istilah supremasi hukum. Supremasi hukum harus tidak boleh mengabaikan tiga ide dasar hukum, Yaitu keadilan, kemanfaatan, dan kepastian (achmad Ali; 2002). Oleh karenanya, negara dalam melaksanakan hukum harus memperhatikan tiga hal tersebut. Di negara hukum, hukum tidak hanya sekedar sebagai “formalitas” atau “prosedur” belaka dari kekuasaan. Bila sekedar formalitas,hukum dapat menjadi sarana pembenaran untuk dapat melakukan tindakan yang salah atau menyimpang. Contoh, pada masa lalu presiden sering membuat “ Keppres” sebagai tempat berlindung dengan dalih telah berdasarkan hukum, padahal dengan Keppres tersebut presiden dapat menyalahgunakan kekuasaannya. Oleh karena itu di negara hukum, hukum harus tidak boleh mengabaikan “rasa keadilan masyarakat”.

Apabila negara berdasar atas hukum, pemerintahan negara itu juga harus berdasar atas hukum suatu konstitusi atau undang-undang dasar sebagai landasan penyelenggaraan pemerintahan. Konstitusi dalam negara hukum adalah konstitusi yang bercirikan gagasan konstitusianalisme yaitu adanya pembatasan atas kekuasaan dari jaminan hak dasar warga negara. Tanpa adanya konstitusi yang demikian, sulit untuk disebut negara hukum. Negara-negara komunis atau negara otoriter memiliki konstitusi tetapi menolak gagasan tentang konstitusionalisme sehingga tidak dapat disebut negara hukum dalam arti yang sesunggunya.

Negara hukum adalah unik, sebab negara hendak dipahami sebagai suatu konsep hukum (Jimly Asshiddiqie,2004). Di katakan sebagai suatu konsep yang unik sebab tidak konsep misalnya negara politik, negara ekonomi dan sebagainya. Dalam negara hukum nantinya akan terdapat satu kesatuan sistem hukum yang berpuncak pada konstitusi atau undang-undang dasar. Dengan adanya sistem hukum, penyelengaraan negara dan rakyat dapat bersatu dibawah dan tunduk pada sistem yang berlaku. Dengan demikian, dalam negara yang berdasar atas hukum, konstitusi negara merupakan sarana pemersatu bangsa. Hubungan antara warga negara dengan negara, hubungan antar lembaga negara dan kinerja masing-masing elemen kekuasaan berada pada satu sistem atauran yang disepakati dan dijunjung tinggi.

2. Negara Hukum Formil dan Negara Hukum Materiil

Salah satu ciri penting dalam negara yang meganut konstitusionalisme yang hidup pada abad ke-19 adalah sifat pemerintahannya yang pasif, artinya pemerintah hanya sebagai wasit atau pelaksana dari berbagai keinginan rakyat yang dirumuskan

50

Page 51: Materi Kuliah Pkn 2013

para wakilnya di parlemen. Di sini peranan negara lebih kecil daripada peranan rakyat karena pemerintah hanya menjadi pelaksana (tunduk pada) keinginan-keinginan rakyat yang diperjuangkan secara liberal untuk menjadi keputusan parlemen.

Jika dikaitkan dengan Trias Politik dalam konsep Montesquieu, tugas pemerintah terbatas pada tugas eksekutif, yaitu melaksanakan undang-undang yang dibuat oleh parlemen. Tugas pemerintah hanyalah melaksanakan apa yang telah di putuskan oleh parlemen. Pada waktu itu (abad ke-19) masih dikuasai gagasan bahwa pemerintah hendaknya tidak turut campur dalam urusan warga negaranya kecuali dalam hal menyangkut kepentingan umum seperti bencana alam, hubungan luar negeri dan pertahanan negara (Mirriam Budiarjo,1997) Aliran ini disebut liberalisme yang dirumuskan dalam dalil The least government is the best government (pemerintahan yang paling sedikit mengatur adalah pemerintahan yang baik).

Negara dalam pandangan ini adalah negara yang memiliki ruang gerak sempit. Negara mengurus hal-hal sedikit sedangkan yang banyak terutama dalam kepentingan ekonomi diserahkan pada warga secara liberal. Negara hanya mempunyai tugas pasif, yaitu baru bertindak apabila hak-hak warga negara dilanggar atau ketertiban keamananumum terancam.Konsepsi negara demikian adalah negara hukum dalam arti sempit atau disebut negara hukum formil, negara hukum klasik. Negara dalam pandangan ini hanya dianggap sebagai Negara Penjaga Malam (Nachtwachterstaat).

Jadi negara hukum formil adalah negara hukum dalam arti sempit yaitu negara yang membatasi ruang geraknya dan bersifat pasif terhadap kepentingan rakyat negara. Negara tidak campur tangan secara banyak terhadap urusan dan kepentingan warga negara. Urusan ekonomi diserahkan pada warga dengan dalil Laissez faire, laissez aler yang berarti bahwa warga dibiarkan mengurus kepentingan ekonominya sendiri maka dengan sendirinya perekonomian negara akan sehat.

Negara hukum formil dikecam banyak pihak karena mengakibatkan kesenjangan Ekonomi Yang amat mencolok terutama setelah Perang Dunia Kedua. Gagasan bahwa pemerintah dilarang campur tangan dalam urusan warga baik dalam bidang ekonomi dan sosial lambat laun berubah menjadi gagasan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat dan karenanya harus aktif mengatur kehidupan ekonomi dan sosial (Mirriam Budiarjo,1997). Untuk itu pemerintah tidak boleh pasif atau berlaku seperti penjaga malam melainkan harus aktif melakukan upaya-upaya membangun kesejahteraan rakyat.

Gagasan baru ini disebut dengan Welfare State atau Negara Kesejahteraan. Sebagai konsep hukum, negara yang muncul adalah Negara Hukum Materiil atau negara Hukum dalam arti luas. Dalam negara hukum materiil atau dapat disebut negara hukum modern, pemerintah diberi tugas membangun kesejahteraan umum diberbagai lapangan kehidupan.untuk itu pemerintah diberi kewenagan atau kemerdekaan untuk turut campur dalam urusan warga negara. Pemerintah diberi Freises Ermessen, yaitu kemerdekaan yang dimiliki pemerintah untuk turut serta dalam kehidupan ekonomi sosial dan keleluasaan untuk tidak terikat pada produk legislasi perlemen.

51

Page 52: Materi Kuliah Pkn 2013

Konsep negara hukum materiil (modern) dengan demikian berbeda dengan konsep negara hukum formil (klasik) yang muncul pada abad ke-19. Pemerintah dalam negara hukum materiil bisa bertindak lebih luas dalam urusan dan kepentingan publik jauh melebihi batas-batas yang pernah diatur dalam konsep negara hukum formil. Pemerintah (eksekutif) bahkan bisa memiliki kewenagan legislatif. Kewenagan ini meliputi tiga hal, pertama, adanya hak inisiatif yaitu hak mengajukan rancangan undang-undang bahkan membuat peraturan perundang-undangan yang sederajat dengan undang-undang tanpa terlebih dahulu persetujuan parlemen, meskipun dibatasi kurun waktu tertentu. Kedua, hak delegasi, yaitu membuat peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang,dan ketiga Driot ermesen ( menafsirkan sendiri aturan-aturan yang masih enunsiatif) (Mahfud MD,1993).

Jadi, Negara hukum materiil ( negara hukum modern) atau dapat disebut Welfare State adalah negara yang pemerintahnya memiliki keleluasaan untuk turut campur tangan dalam urusan warga dengan dasar bahwa pemerintah ikut bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat. Negara bersifat aktif dan mandiri dalam upaya membangun kesejahteraan rakyat.

3. Ciri-Ciri Negara Hukum

Negara Hukum Yang muncul pada abad ke-19 adalah negara hukum formil atau negara hukum dalam arti sempit. Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan bahwa negara hukum merupakan terjemahan dari istilah Rechtsstaat atau Rule of Law. Istilah Rechtsstaat diberikan oleh para ahli hukum Eropa Kontinental sedang Istilah Rule Of Law diberikan oleh para ahli Hukum Anglo Saxon.

Friedrich Julius Stahl dari kalangan ahli hukum Eropa Kontinental memberikan ciri-ciri Rechtsstaat sebagai berikut.

a. Hak asasi manusia.b. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak asasi manusia yang

biasa dikenal sebagai Trias Politika.c. Pemerintahan berdasarkan peraturan – peraturan.d. Peradilan administrasi dalam perselisihan

Adapun AV Dicey dari kalangan ahli hukum Anglo Saxon memberi ciri-ciri Rule of Law sebagai berikut.

a. Supremasi hukum, dalam arti tidak boleh ada kesewenag-wenangan,sehingga seseoarang hanya boleh dihukum jika melanggar hukum.

b. Kedudukan yang sama didepan hukum, baik bagi rakyat biasa maupun bagi pejabat.

c. Terjaminnya hak-hak manusia dalam undang-undang atau keputusan pengadilan.Ciri-ciri Rechtsstaat atau Rule of Law diatas masih dipengaruhi oleh konsep

negara hukum formil atau negara hukum dalam arti sempit. Dari pencirian diatas terlihat bahwa peranan pemerintah hanya sedikit, karena ada dalil bahwa “pemerintah yang sedikit adalah pemerintah yang baik”.

Dengan Munculnya konsep negara hukum materiil pada abad ke-20 maka perumusan ciri-ciri negara hukum sebagaimana dikemukakan oleh Stahl dan Discey diatas kemudian ditinjau lagi sehingga dapat menggambarkan perluasan tugas pemerintah yang tidak boleh lagi bersifat pasif.

52

Page 53: Materi Kuliah Pkn 2013

Sebuah komisi para juris yang tergabung dalam International Commission of Jurits pada konferensinya di Bankok tahun 1965 merumuskan ciri-ciri pemerintahan yang demokratis di bawah Rule of Law yang dinamis. Ciri-ciri trsebut adalah

a. Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi selain menjamin hak-hak individual harus menentukan pula cara prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin;

b. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak;c. Kebeasan untuk menyatakan pendapat;d. Pemilihan umum yang bebas;e. Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisi;f. Pendidikan civics (kewarganegaraan).

Dari pencirian seperti itu terlihat bahwa adanya pengakuan terhadap perluasan tugas pemerintah (eksekutif) agar lebih menjadi lebih aktif tidak hanya selaku penjaga malam.Pemerintahan diberi tugas dan tanggung jawab membangun kesejahteraan dan pemerataan yang adil bagi rakyatnya. Ciri-ciri negara hukum diatas sudah dipengaruhi oleh konsepsi negara hukum dan materiil (modern).

Disamping perumusan ciri-ciri negara hukum seperti diatas, ada pula berbagai pendapat mengenai ciri-ciri negara hukum yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Montesquieu, Negara yang dipaling baik ialah negara hukum,sebab didalam konstitusi dibanyak negara terkandung tiga inti pokok, Yaitu

a. Perlindungan HAM,b. Ditetapkanya ketatanegaraan suatu negara, danc. Membatasi kekuasaan dan wewenang organ-organ negara.

Prof. Sudargo Gautama mengemukakan ada tiga (tiga) ciri atau unsur dari negara hukum, Yakni sebagai berikut:

a. Terdapat pembatasan kekuasaan negara terhadap perorangan, maksudnya negara tidak dapat bertindak sewenang-wenang. Tindakan negara dibatasi oleh hukum, Individual mempunyai hak terhadap negara atau rakyat mempunyai hak terhadap penguasa.

b. Asas legalitasSetiap tindakan negara harus berdasarkan hukum yang telah diadakan terlebih dahulu yang harus ditaati juga oleh pemerintah atau aparaturnya.

c. Pemisahaan kekuasaanAgar hak-hak asasi itu betul-betul terlindungi, diadakan pemisahan kekuasaan yaitu badan yang membuat peraturan perundang-undangan, melaksanakan, dan badan yang mengadili harus terpisah satu sama lain tidak berada dalam satu tangan.

Frans Magnis Suseno (1997) mengemukakan adanya 5 (lima) ciri negara hukum sebagai salah satu ciri hakiki negara demokrasi,Kelima ciri negara hukum tersebut adalah sebagai berikut.

a. fungsi kenegaraan dijalnkan oleh lembaga yang bersangkutan sesuai dengan ketetapan sebuah undang-undang dasar.

b. Undang-Undang Dasar menjamin hak asasi manusia yang paling penting.karena tanpa jaminan tersebut,hukum akan menjadi sarana penindasan jaminan hak asasi manusia memastikan bahwa pemerintah tidak dapat menyalhgunakan hukum untuk tindakan yang tidak adil atau tercela.

53

Page 54: Materi Kuliah Pkn 2013

c. Badan-Badan negara menjalankan kekuasaan masing-masing selalu dan hanya taat pada dasar hukum yang berlaku

d. Terhadap tindakan badan negara, masyarakat dapat mengadu ke pengadilan dan putusan pengadilan dilaksanakan oleh badan negara.

e. Badan kehakiman bebas dan tidak memihakMustafa Kamal Pasha(2003) mennyatakan adanya tiga ciri khas negara hukum yaitu.

a. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia Di dalam ciri ini terkandung ketentuan bahwa di dalam suatu negara hukum dijamin adanya perlindungan hak asasi manusia berdasarkan ketentuan hukum. Jaminan itu umunya dituangkan dalam konstitusi negara bukan pada peraturan perundang-undangan dibawah konstitusi negara. Undang-Undang Dasar negara berisi ketentuan-ketentuan tentang hak asasi manusia. Inilah salah satu gagasan konstitusionalisme

b. Peradilan yang bebas dari pengaruh kekuasaan lain dan tidak memihakDalam Ciri ini terkandung ketentuan bahwa pengadilan sebagai lembaga peradilan dan badan kehakiman harus benar-benar independen dalam membuat putusan hukum, tidak dipengaruhi oleh kekuasaan lain terutama kekuasaan eksekutif. Dengan wewenang sebagai lembaga yang mandiri terbebas dari kekuasaan lain, diharapkan negara dapat menegakan kebenaran dan keadilan.

c. Legalitas dalam arti hukum dalam segala bentukBahwa segala tindakan penyelengara negara maupun warga negara dibenarkan oleh kaidah hukum yang berlaku serta dapat dipertanggung jawabkan secara hukum.

B. NEGARA HUKUM INDONESIA

1. Landasan yuridis negara hukum indonesia Dasar pijakan bahwa negara indonesia adalah negara hukum sekarang ini tertuang dengan jelas pada pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Perubahan ke tiga, yang berbunyi “negara indonesia adalah negara hukum”.dimasukannya ketentuan ini kedalam bagian pasal UUD 1945 Menunjukan semakin kuatnya dasar hukum serta menjadi amanat negara, bahwa negara indonesia adalah dan harus merupakan negara hukum.

Sebelumnya landasan negara indonesia kita temukan dalam bagian penjelasan umum UUD 1945 tentang sistem pemerintahan nagara, yaitu sebagai berikut.

1. Indonesia ialah negara yang berdasar atas hukum (Rechtsstaat). Negara indonesia berdasar atas hukum (Rechtsstaat), tidak berdasar atas kekuasaan belaka (Machtsstsaat).

2. Sistem Kontstitusional Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).

Berdasarkan perumusan diatas, negara indonesia memakai istilah Rechtsstaat yang kemungkinan dipengaruhi oleh konsep hukum belanda yang termasuk dalam wilayah Eropa kontinental. Perumusan negara hukum indonesia adalah

a. Negara berdasar atas hukum, bukan berdasar atas kekuasaan belakab. Pemerintah negara berdasar atas suatu konstitrusi dengan kekuasaan

pemerintahaan terbatas tidak absolut.

54

Page 55: Materi Kuliah Pkn 2013

Konsepsi negara hukum indonesia dapat kita masukan dalam konsep negara hukum material atau negara hukum dalam arti luas. Hal ini dapat kita ketahui dari perumusan mengenai tujuan bernegara sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 alinea IV. Dalam hal tujuan bernegara, negara bertugas dan bertanggung jawab tidak hanya melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia tetapi juga memajukan kesejahteraan umum,

Dasar lain yang dapat dijadikan landasan bahwa indonesia adalah negara hukum dalam arti materiil terdapat dalam bagian pasal-pasal UUD 1945, Sebagai berikut.

Pada Bab XIV tentang perekonomian negara dan kesejahteraan sosial pasal 33 dan 34 UUD 1945, yang menegaskan bahwa negara turut aktif dan bertabggung jawab atas perekonomian negara dan kesejahteraan rakyat. Adapun rumusan-rumusan tersebut sebagai berikut.

Pasal 33

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas kekeluargaan2. Cabang –Cabang Produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat

hidup orang banyak dikuasai oleh negara 3. bumi dan air dan kekayaan alam ynag terkandung di dalamnya dikuasai oleh

negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.4. perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi

dengan prnsip kebersamaan, efesiensi berkadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian.

Pewujudan Negara Hukum Indonesia

Oprasionalsasi dari konsep negara hukum indonesia dituangkan dalam konstitusi negara, yaitu UUD 1945. UUD 1945 merupakan hukum dasar negara yang menempati posisi sebagai hukum negara tertinggi dalam tertib hukum (legal order) Indonesia. Di bawah UUD 1945 terdapat berbagai aturan hukum/peraturan perundang-undangan yang bersumber dan berdasarakan pada UUD 1945.

Adpun tata urutan perundangan adalah sebagai berikut:

1. Undang-undang Dasar 19452. ketetapan majelis Permusyawaratan Rakyat republik Indonesia 3. undang-undang4. peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu)5. peraturan pemerintah

a. keputusan Presidenb. Peraturan Daerah

Hubungan Negara Hukum Dengan Demokrasi

Hubungan negara dengan demokrasi dapat di nyataka bahwa negara demokrasi pada dasarnya adalah negara hukum. Namun, negara hukum belum tentu negara demokrasi. Negara hukum hanyalah satu ciri dari negara demokrasi. Franz Magnis Suseno menyatakan adanya 5 gugus ciri hakiki dari negara demokrasi yaitu sebagai berikut:

1. Negara hukum 2. pemerintah dibawah kontrol nyata masyarakat

55

Page 56: Materi Kuliah Pkn 2013

3. pemilihan umum yang bebas4. prinsip mayoritas 5. adanya jaminan terhadap hak-hak demkratis.

C. HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA1. Pengertian Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang melekat dan dimiliki setiap manusia sebagai anugerah tuhan yang maha esa. Mustafa kemal pasha menyatakan bahwa yang dimaksud dengan hak asasi manusia ialah hak-hak dasar manusia yang dibawah sejak lahir yang melekat pada esensinya sebagai anugerah Allah SWT

Pengakuan terhadap HAM memiliki dua landasan, sebagai berikut

Landasan yang langsung dan pertama, yakni kodrat manusia.kodrat manusia adalah sama derajat dan martabatnya.

Landsasan yang kedua dan yang lebih dalam tuhan menciptakan manusia semua manusia adalah makhluk dari pencipta yang sama yaitu Tuhan yang Maha Esa.

Hak asasi manusia wajib dihormati , dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Secara definitif, hak artinya kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang atas suatu diluar dirinya (Suria Kusuma, 1986), kabalikan dari hak adalah kewajiban berarti tugas yang harus dijalankan manusia untuk mengakui kekuasaan itu. Setiap orang memiliki hak dasar memeluk agama, yang berarti kebebasan dan kewengan dia untuk menganut suatu agama sedangkan orang lain memiliki kewajiban untuk mengakui kewengan orang tersebut. Hubungan ini akan terjadi bilamana ada pengakuan yang sama antar manusia itu sendiri.

Istilah hak azazi manusia bermula dari Barat yang dikenal dengan Right of man untuk menggantikan natural right. Karena istilah right of man tidak mencakup right of woman maka oleh elanor roselvelt diganti dengan istilah human right yang lebih universal dan netral (Gazali, 2004).

Istilah natural right berasal dari konsep Jhon Looke (1632-1704) mengenai hak-hak alamiah manusia. John Looke mengambarkan bahwa kehidupan manusia yang asli sebelum bernegara (state of nature) memiliki hak-hak dasar perorangan yang alami. Hak-hak alamiah itu meliputi hak untuk hidup, hak untuk kemerdekaan, dan hak milik, serta bernegara , hak-hak itu tidak lenyap tetapi justru harus dijamin dalam kehidupan bernegara.

2. Macam hak asasi manusia.Berdasarkan pada undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi

Manusia, dinyatakan bahwa hak manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberdaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan Anugrah-Nya yang wajib dihormati, dan dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

56

Page 57: Materi Kuliah Pkn 2013

Berdasarkan pengertian hak asasi manusia, ciri pokok dari hak manusia adalah (Tim ICCE UIN, 2003) :

1. Hak asasi manusia tidak perlu diberikan, dibeli ataupu diwarisi. Hak asasi manusia adalah bagian dari manusia secara otomatis.

2. Hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, asal-usul, ras, agama, etik, dan pandangan politik.

3. hak asasi manusia tidak boleh dilanggar . tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap memiliki hak asasi manusia sekalipun sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi bahkan melanggar hak asasi manusia.

Hak asasi manusia merupakan hak dasar dari manusia. Apa saja yang termasuk hak dasar manusia itu senantiasa berubah ukuran menurut ukuran zaman dan perumusannya. Beberapa contoh hak dasar tersebut sebagai berikut :

a. Hak asasi manusia menurut Piagam PBB tentang Deklarasi Universal of Human Right 1948, meliputi :a. Hak berpikir dan mengeluarkan pendapatb. Hak memiliki sesuatuc. Hak mendapatkan pendidikan dan pengajarand. Hak menganut aliran kepercayaan atau agame. Hak untuk hidupf. Hak untuk kemerdekaan kemerdekaan hidupg. Hak untuk memperoleh nama baikh. Hak untuk memperoleh pekerjaan, dani. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum

b. Hak asasi manusia menurut undang-undang nomor 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia, meliputi :a. Hak untuk hidupb. Hak untuk berkeluargac. Hak mengembangkan dirid. Hak keadilane. Hak kemerdekaanf. Hak berkomunikasig. Hak keamananh. Hak kesejahteraan, dani. Hak perlindungan

hak manusia meliputi berbagai bidang, sebagai berikut :

a. hak asasi pribadi (Personal Rights), misal, hak kemerdekaan, hak menyatakan pendapat, hak memeluk agama,

b. hak asasi politik (Political Rights), yaitu hak untuk diakui sebagai warga negara. Misalnya memilih dan dipilih, hak berserikat, dan hak berkumpul

c. hak asasi ekonomi (property Rights), misal hak memiliki sesuatu, hak mengadakan perjanjian , hak bekerja, hak mendapat hidup layak.

d. Hak asasi sosial dan kebudayaan (Social And Cultural Rights), misal, mendapatkan pendidikan, hak mendapat santunan, hak pensiun, hak mengembangkan kebudayaan, hak berekspresi.

e. Hak untuk mendapat perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintaha (Rights of Legal Equality).

f. Hak untuk mendapat perlakuan yang sama dalam tata cara peradilan dan perlindungan (Procedural Rights)

57

Page 58: Materi Kuliah Pkn 2013

D. SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA

Sejarah Pengakuan Hak Asasi Manusia

Latar belakang sejarah hak asasi manusia, pada hakikatnya, muncul karena inisiatif manusia terhadap harga diri dan martabatnya, sebagai akibat tindaka sewenang-wenang dari penguasa, penjajahan, perbudaka, ketidakadilan, dan kezaliman (tirani)

Perkembangan pengakuan hak asasi manusia itu berjalan secara perlahan dan beraneka ragam. Perkembangan dapat kita lihat berikut ini :

a. Perkembangan hak asasi manusia pada masa sejarah1. Perjuangan nabi musa dalam membebaskan umat yahudi dari Perbudakan (tahun

6000 sebelum masehi)2. Hukum Hammurabi di Babylonia yang memberi jaminan keadilan bagi warga

negara (tahun 2000 sebelum masehi).3. Socrates (469-399SM), Plato (429-347 SM), dan Aristoteles (384-322 SM) sebagai

filsuf Yunani peletak dasar diakuinya hak asasi manusia. Mereka mengajarkan untuk mengkritik pemerintah yang tidak berdasarkan keadilan, cita-cita, dan kebijaksanaan.

4. Perjuangan Nabi Muhamad saw. Utuk membebaskan para bayi wanitadan wanita dari penindasan bangsa Quraisy (tahun 600 masehi).

b. Perkembangan hak asasi manusia di inggris Inggris merupakan negara pertama di dunia yang memperjuangkan hak asasi manusia. Perjuangan tersebut tampak dari beberapa dokumen sebagai berikut.

1. Tahun 1215, munculnya paiagam “magna charta” atau piagam agung. Terjadi pada pemerintahan raja John, yang yang bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat dan kelompok bangsawan. Tindakan Raja John, tersebut mengakibatka rasa tidak puas kaum bangsawan yang kmudian berhasil membuat suatu perjanjian yang disebut Magna Charta. Magna Charta membatasi kekuasaan Raja John di Inggris.

2. Tahun1628, keluarnya piagam “petiton of Rights”Dokumen ini berisi pertanyaan mengenai hak-hak rakyat beserta jaminannya. Hak-hak tersebut adalah

a) Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan;b) Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya;c) Tentara tidak boleh menggunaka hukum perang dalam keadaan damai.

3. Tahun1679, munculnya “Habeas Corpus Act”Dokumen ini merupakan undang-undang yang mengatur tentang penahanan seseorang. Isisnya adalah sebagai berikut.

a) Seseorang yang ditahan segera diperiksa dalam waktu dua hari setelah penahanan.

b) Alasan penahanan seseornag harus disertai bukti yang sah menurut hukum. 4. Tahun 1689, keluar “bill of rights”

Merupakan undang-undang yang diterima parlemen Inggris Sebagai berikut

a) Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemenb) Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapatc) Pajak, undang-undang, dan pembentuka tentara harus seizin parlemen

58

Page 59: Materi Kuliah Pkn 2013

d) Harga warga negara untuk memeluk agama menurut kepercayaannya masing-masing

e) Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja.c. Perkembangan Hak Asasi Manusia di Amerika Serikat

Perjangan penegak hak asasi manusia di amerika serikat didasari pemikiran John Locke, yaitu tentang hak-hak alam seperti, hak hidup (life), hak kebebasan (liberty), Dan hak milik (property). Dasar inilah ang kemudian dijadikan landasan bagi pengakuan hak-hak asasi manusia yang terlihat dalam Declaration of Indenpedence of The United States.

Di Amerika Serikat perjuangan hak-hak asasi manusia itu adalah rakyat Amerika Serikat yang berasal dari Eropa sebagai Emigran merasa tertindas oleh pemerintahan Inggris, yang pada waktu itu merupakan jajahan Inggris. Amerika Serikat berhasil mencapai kemerdekaanya pada tanggal 4 juli 1776. Deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat dimasukkan dalam konstitusi negara tersebut. Dalam sejarah perjuangan hak asasi manusia, negara Amerika Serikat dapat dikatakan sebagai negara pertama yang menetapkan dan melindungi hak asasimanusia dalam konstitusinya.

d. Perkembangan Hak Asasi Manusia di PrancisPerjuangan hak asasi manusia di prancis dirumuskan dalam suatu naskah pada awal revolusi Prancis pada tahun 1789, sebagai pernyataan tidak puas dari kaum Borjuis dan rakyat terhadap kesewenang-wenangan Raja Louis XVI. Naskah tersebut dikenal dengan Declaration des Droits de L’ homme et Du Citoyen (pernyataan mengenai hak-hak asasi manusia dan warga negara). Deklarasi ini menyatakan “hak-hak asasi manusia ialah hak-hak alamiah yang dimiliki manusia menurutnya kodratnya, yang tidak dapat dipisahkan daripada hakikatnya dan karena itu bersifat suci.”

Revolusi Prancis ini dikenal sebagai perjuangan penegakan HAM di Eropa. Dalam revolusi ini, muncul semboyan liberty, Egality, dan Fraternity 9kebebasan, Persamaan, dan persaudaraan). Pada tahun 1791, deklarasi ini dimasukkan dalam konstitusi Prancis.

e. Altantik Charter Tahun 1941Atlantic Charter muncul pada saat terjadinya paerang dunia II yang dipeloori oleh F>D> Roosevelt, yang menyebutkan The Four Freedom (empat macam kebebasan):

1. Kebebsan untuk beragama (freedom of religion); 2. kebebasan berbicara dan berpendapat (freedom of speech and thought);3. kebebasan dari rasa takut (freedom of fear);4. kebebsan dari kemelaratan (freedom of want).Empat kebebasan tersebut dianggap sebagai tiang penjaga hak-hak asasi manusia yang mendasar.

f. Pengakuan Hak Asasi Manusia oleh Perserikatan Bangsa-BangsaPada tanggal 10 Desember 1948. PBB telah berhasil merumuskan naskah yang dikenal dengan Universal Declaration of Human Rights,yaitu prnyataan sedunia tentang hak-hak asasi manusia, sehingga pada tanggal 10 Desember sering diperingati sebagai hari hak asasi manusia.

Isi pokok deklarasi itu tertuang dalam pasal 1 yang menyatakan:

59

Page 60: Materi Kuliah Pkn 2013

“sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan budi, dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan”

Deklarasi tersebut melambangkan komitmen moral dunia Internasional pada hak asasi manusia. Deklarasi Universal ini menjadi pedoman sekaligus standar minimum yang dicita-citakan umat manusia untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan damai. Berawal dari Dekalarasi universal tersebut, negara-negara yang tergabung dalam berbagai organisasi dan kelompok regional mulai merumuskan bersama hak asasi maunusia sebagai komitmen mereka dalam menegakkan hak asasi manusia. Setiap negara pun mulai menunjukan jaminan hak asasi manusia dalam konstitusi atau undang-undang dasarnya.

g. Hasil Sidang Majelis Umum PBB Tahun 1966Tahun 1966, dalam sidang majelis umum PBB, telah diakui covenants Human Rights dalam hukum Internasional dan diratifikasi oleh negara-negara anggota PBB. Covenants tersebut antara lain:

a) The Intentional on Civil and Polotical Rights, yaitu tentang hak sipil dan hak politik (konvensi tentang hak sipil dan politik, 1966);

b) The International Coventant an Economic, Social, and Cultur Rights, yaitu berisi syarat-syarat dan nilai-nilai bagi sistem demokrasi ekonomi, sosial, dan budaya (konvensi tentang hak ekonomi, sosial, dan budaya, 1966);

c) Optional Protocol, adanya kemungkinan seorang warga negara yang mengadukan pelanggaran hak asasi manusia kepada The Human Rights Commite PBB, setelah melalui upaya pengendalian di negaranya.

Selanjutnya, berkembang beberapa deklarasi mengenai hak asasi manusia di dunia, antara lain:

1. Declaration on The Rights of People to Peace (Deklarasi hak bangasa atas perdamaian) pada tahun 1948 oleh negara dunia ketiga.

2. Declaration on The Rights to Development (Deklarasi hak atas pembangunan) pada tahun 1968 oleh negara dunia ketiga.

3. African Charter on Human and peoples’ Rights (Banjul Charter) oleh negara Afrika yang tergabung dalam persatuan Afrika (OAU) pada tahun 1981.

4. Cairo Declaration on Human Rights in Islam oleh negara yang tergabung dalam OKI (Organisasi Konferensi Islam) tahun 1990

5. Bangkok Declaration diterima oleh negara-negara Asia pada tahun 1993.6. Deklarasi Wina tahun 1993 yang merupakan deklarasi universal dari negara-

negara yang tergabung dalam PBB.Berdasarkan sejarah perkembangannya, ada 3 (tiga) generasi hak asasi manusia, sebagai berikut.

1. Generasi pertama adalah Hak Sipil dan Politik yang bermula di duna Barat (Eropa), contohnya: hak atas hidup, hak atas kebebasan dan keamanan, hak atas kesemaan di muka peradilan, hak kebebasan berpikir dan berpendapat, hak beragama, hak berkumpul dan hak berserikat.

2. Generasi kedua adalah Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya yang diperjuangkan oleh negara sosialis di Eropa Timur, misalnya: hak atas pekerjaan, hak atas penghasilan yang layak, hak memebentuk serikat pekerja, hak atas pangan, kesehatan, hak atas perumahan, pendidikan, dan hak atas jaminan sosial.

60

Page 61: Materi Kuliah Pkn 2013

3. Generasi ketiga adalah hak perdamaina dan pembangunan yang diperjunagakan oleh negara-negara berkembang (Asia-Afrika), misalnya: hak bebas dari ancaman musuh, hak setiap bangsa untuk merdeka, hak sederajat dengan bangsa lain, dan hak mendapatkan kedamaian

Perkembangan berikutnya, yaitu munculnya generasi keempat hak asasi manusia (Tim ICCE UIN, 2003). Hak asasi manusia generasi keempat ini mengkritik pernana negara yang sangat dominan dalam proses pembangunan yang berfokus pembangunan ekonomi sehingga menimbulkan dampak negatif bagi keadilan rakyat. Program pembangunan dijalankan tidak memenuhi kebutuan rakyat tetapi untuk sekolompok atau elite penguasa saja. Pemikiran hak asasi manusia generasi keempat dipelopori oleh negara-negara Asia pada tahun 1983 yang melahirkan deklarasi hak asasi manusia yang disebut Declaration of The Basic Duties of Asian People and Government.

Pemikiran generasi keempat ini lebih maju dari generasi ketiga, karena tidak saja mencakup struktural, tetapi juga berpijak pada terciptanya tatanan sosial yang berkadilan.deklarasi Hak Asasi Asian selain berbicara tentang hak asasi juga berbicara tentang kewajiban asasi.

E. HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA1. Pengakuan Bangsa Indonesia Akan Hak Asasi Manusia

Pengakuan hak asasi manusia di Indonesia telah tercantum dalam UUD 1945 yang sebenarnya lebih dahulu ada dibanding dengan Deklarasi Universal PBB yang lahir pada 10 Desember 1945. Pengakuan hak asasi manusia dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya adalah sebagai berikut.

a. Pembukaan Undang-Undang Dasar Alinea Pertama Hak asasi manusia sebenarnya sudah tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa negara Indonesia sendiri sjak masa berdirinya, tidak bisa lepas dari Hak Asasi Manusia itu sendiri. Hal ini dapat dilihat pada alinea pertama yang berbunyi “ …Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa ….” Berdasarkan hal ini, bangsa Indonesia mengakui adanya hak untuk merdeka atau bebas.

b. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea KeempatPembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea Empat berbunyi, “kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerkyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwkilan, serta dengan mewujudkan kwedilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Sila kedua Pancasila, kemanusiaan yang adil dan beradab merupakan landasan idil akan pengakuan dan jaminan hak asasi manusia di Indonesia.

c. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945Rumusan hal tersebut mencakup hak dalam bidang politik, ekonomi,sosial, dan budaya yang tersebar dar pasal 27 sampai denga pasal 34 UUD 1945. Namun, rumusan-

61

Page 62: Materi Kuliah Pkn 2013

rumusan dalam konstitusi itu amat terbatas jumlahnya dan dirumuskan secara singkat dan dalam garis besarnya saja.

Sampai pada berakhirnya era orde baru tahun 1998, pengakuan akan hak asasi manusia di indonesia tidak banyak mengalami perkembangan dan tetap berlandaskan pada rumusan yang ada dalam UUD 1945, yaitu tertuang pada hak dan kewajiban warga negara. Rumusan baru tentang hak asasi manusia tertuang dalam pasal 28-A-J UUD 1945 hasil amandemen pertama tahun 1999.

d. Ketetapan MPR.Ketetapan MPR mengenai hak asasi manusia tertuang dalam ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. Berdasarkan hal itu maka keluarlah Undang-Undang Nomor 19 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia sebagai undang-undang yang sangat penting kaitannya dalam proses jalannya Hak Asasi Manusia di Indonesia. Selain itu juga undang-undang No. 26 tahun 2000 tentang pengadilan Hak Asasi Manusia.

Macam-macam hak asasi manusia yang tercantum dalam ketetapan tersebut adalah :

1. Hak untuk hidup2. Hak berkelaurga dan melanjutkan keturunan3. Hak keadilan4. Hak kemerdekaan5. Hak atas kebebasan informasi6. Hak keamanan7. Hak kesejahteraan8. Kewajiban9. Perlindungan dan pemajuan

e. Peraturan perudang-undanganUndang-undang tentang HAM di Indonesia adalah Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999. Adapun hak-hak yang ada dalam Undang-Undang Nomor 39 tahun 1939 tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Hak untuk hidup (Pasal 4)2. Hak untuk berkeluarga (Pasal 10)3. Hak untuk mengembangkan diri (Pasal 11,12,13,14,15,16)4. Hak untuk memperoleh keadilan (Pasal 20-27)5. Hak atas kebebasan pribadi (Pasal 20-27)6. Hak atas rasa aman (Pasal 36-42)7. Hak atas kesejahteraan (Pasal 36-42)8. Hak turut serta dalam pemerintahan (Pasal 43-44)9. Hak wanita (Pasal 45-51)10. Hak anak (Pasal 52-66)

Dalam UUD 1945 BAB 20A Pasal 28A sampai J, tercantum rumusan hak asasi manusia. Rumusan tersebut pada dasarnya sama dengan rumusan yang ada dalam ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998. Perlu diketahui bahwa Tap MPR No. XVII/MPR/1998 sekarang ini telah dicabut berdasarkan ketetapan MPR No. I/MPR/2003. hal ini disebabkan isi dalam ketetapan tersebut sudah termuat dalam UUD 1945.

62

Page 63: Materi Kuliah Pkn 2013

Dengan masuknya rumusan hak asasi manusia dalam UUD 1945 tersebut, semaki kuat jaminan hak asasi manusia di Indonesia. Tugas negara selanjutnya adalah mengadakan penegakan hak asasi manusia dan memberi perlindungan warga dari tindakan pelanggaran hak asasi manusia.

2. Penegakan hak asasi manusia.Dalam rangka memberikan jaminan perlindungan terhadap hak asasi manusia, disamping dibentuk aturan-aturan hukum. Juga dibentuk kelembagaan yang menangani masalah dengan penegakan hak asasi manusia, antara lain :

a. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dibentuk berdasarkan Keppres Nomor 5 Tahun 1993 pada tanggal 7 Juni 1993 yang kemudian dikukuhkan lagi melalui Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Komnas HAM adalah lembaga yang mandiri yang berkedudukan setingkat dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pamantauan, dan mediasi hak asasi manusia :Komnas HAM bertujuan :

1. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan Hak Asasi Manusia sesuai dengan pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangs, serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

2. Meningkatkan perlindungan dan penegakkan hak asasi manusia guna perkembangan pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berfartisifasi dalam berbagai bidang kehidupan.

b. Pengadilan Hak Asasi manusia dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan hak asasi manusia.

Pengadilan HAM bertugas dan berwenang dan memeriksa dan memutuskan perkara HAM yang berat.

c. Pengadilan Hak Asasi Manusia Ad Hoc dibentuk atas usul dari DPR berdasarkan peristiwa tertentu dengan Keputusan Presiden untuk memeriksa dan memutuskan pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang terjadi sebelum diundangkannya Undang-Undang.

d. Komisi kebenaran dan Rekonsiliasi. Undang-Undan Nomor 26 Tahun 2000 memberikan alternatif bahwa penyelesaia pelanggara Hak Asasi Manusia yang berat dapat dilakukan diluar pengadilan Hak Asasi Manusia.

Penegakan dan perlindungan tidak hanya di bentuk oleh negara. Adapula lembaga-lembaga yang dibentuk oleh masyarakat, yaitu LSM, sebagai contoh :

a. KONTRAS (Komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasanb. YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia)c. Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), dand. Human Rights Watch (HRW)

3. Konvensi Internasional tentang Hak Asasi ManusiaBeberapa konvensi yang berhasil diciptakan adalah sebagai berikut:

1. Universal Declaration of Human Rights (Pernyataan hak asasi manusia sedunia)2. International Convenant of civil and Political rights (Perjanjian International

tentang Hak Sipil dan Politik.

63

Page 64: Materi Kuliah Pkn 2013

3. Declaration on The Right of People to Peace (Deklarasi Hak Bangsa atas Perdamaian) pada tahun 1984 dan Declaratio on The Rights to development.

4. African Charter on Human dan People’s Rights (Banjul Charter) oleh negara Afrika yang tergabung dalam Persatuan Afrika (OAU) pada tahun 1981.

5. Cairo Declaration On Human Rights in Islam oleh negara yang tergabung dalam OKI.

6. Bangkok Declaration.7. Vienaa Declaration (Deklarasi Wina) 1993

4. Keikutsertaan Indonesia Dalam Konvensi InternationalBeberapa macam diantara, konvensi International tentang hak asasi manusia yang sudah diratifikasi :

a. Konvensi Jenewa 12 Agustus 1949b. Konvensi Tentang Hak Politik Kaum Perempuanc. Konvensi tentang penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap perempuand. Konvensi Hak Anake. Konvensi Pelarangan, Pengembangan, Produksi dan penyimpanan senjata.f. Dan beberapa konvensi lainnya.

64

Page 65: Materi Kuliah Pkn 2013

BAB 8

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

Cara bagaimana suatu bangsa memandang tanah air beserta lingkungannya menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi pandangan atau visi bangsa dalam menuju tujuanya. Namun tidak semua bangsa memiliki wawasan nasional. Inggris adalah salah satu bangsa yang memiliki wawasan nasional yang berbunyi “ Britain rules the waves” ini berarti tanah inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya.

Apakah wawasan nusantara itu? Secara konsepsional wawasan nusantara (wasantara )merupakan wawasan nasionalnya bangsa Indonesia. Rumusan wawasan bangsa Indonesia yang selanjutnya di sebut wawasan nusantara itu merupkan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan republic Indonesia.

Pembahasan mengenai wawasan nusantara, tersaji dalam urutan sebagai berikut:

1. Pengertian, hakikat, dan kedudukan wawasan nusantara.2. Latar belakang konsepsi wawasan nusantara.3. Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.4. Perwujudan wawasan nusantara.5. otonomi daerah Indonesia.

A. Pengertian, Hakikat dan Kedudukan Wawasan Nusantara1) Pengertian wawasan nusantara

Pengertian wawasan nusantara dapat di artikan secara etimologis dan terminologis a. Secara etimologis, wawasan nusantar a berasal dari kata wawasan dan

nusantara .wawasan berasal dari kata mawas (bahasa jawa) yang berarti pandangan,tinjauan atau penglihatan indrawi.selanjutnya kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat. Wawasan artinya pandangan,tinjauan,penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berate pula cara pandang, cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukan letak antara dua unsure. Nusatara artinya kesatuan kepulaun yang teretak antara dua benua, yaitu benua asia dan Australia dan dua samudra, yaitu samudra hindia dan pasifik.

b. Secara terminologis, wawasan nusantar a menurut beberapa pendapat sebagai berikut a) Pengertian wawasan nusantara menurut professor wan usman” wawasan

nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri tanah dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam “

b) Pengertian wawasan nusantara dalam GBHN 1998, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkunganya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

c) Pengertian wawasan nusantara menurut kelompok kerja wawasan nuantara untuk di usulkan menjadi tap MPR yang di buat oleh lemhannas tahun 1999, sebagai berikut” cara pandang dan sikap bangsa

65

Page 66: Materi Kuliah Pkn 2013

Indonesia mengenai diridan lingkunganya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional”.Pengertian yang di masdud belumlah menjawab apa itu wawasan nusantara secara tuntas. Di ibaratkan diri kita masing-masing bahwa kita memiliki wawasan diri yang dapat mengartikan sebagai carapandang diri kita sendiri beserta lingkungan tempat tinggalnya.

2) Hakikat Wawasan Nusantara Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan bangsa dan kesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat wawasan nusantara adalah “ persatuan bangsa dan kesatuan bangsa kesatuan wilayah”Bangsa Izan nusantarzzzzndonesia yang dari aspek sosial budaya adalah beragam serta dari segi kewilayahan bercorak nusantara, kita pandang merupakan satu kesatuan yang utuh.

3) Kedudukan Wawasan Nusantara.Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Visi adalah

B. Latar belakang konsepsi wawasan nusantaraLatar belakang atau faktor-faktor yang memengaruhi t

C. Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia tumbuhnya konsepsi wawasan nusantara adalah sebagai berikut:1. Aspek historis2. Aspek geografis dan sosial3. Aspek geopolitis dan kepentingan nasional.

1. Segi historis atau SejarahDari segi sejarah, bahwa bangsa Indonesia menginginkan m,enjadi bangsa yang bersatu dengan wilayah yang utuh adalah karena dua hal yaitu

a. Kita pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang terjajah dan terpecah.

b. Kita pernah mengalami wilayah yang terpisah-pisah.Bangsa Indonesia sebagaimana bangsa lain terutama di Benua Asia dan Afrika sama-sama pernah mengalami masa penjajahan bangsa Barat. Bangsa Barat yang pernah menjajah Indonesia adalah Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda. Selanjutnya dalam kurun waktu terakhir menjelang kemerdekaan, bangsa Indonesia pernah mengalami penjajahan Jepang. Tidak kurang dari 350 tahun kita hidup dalam zaman penjajahan. Kehidupan sebagai bangsa yang terjajah adalah penderitaan, kesengsaraan, kemiskinan, dan kebodohan.

Penajah juga menciptakan perpecahan dalam diri bangsa Indonesia. Politik pecah belah penjajah terhadap bangsa Indonesia dikenal dengan politik Devide et impera. Dengan adanya politik pecah belah ini orang-orang Indonesia justru melawann bangsanya sendiri.

Secara historis, wilayah Indonesia adalah wilayah bekas jajahan Belanda atau wilayah eks Hindia Belanda. Wilayah Hindia Belanda yang berbentuk kepulauan merupakan wilayah yang terpisahkan oleh laut bebas. Bukti bahawa wilayah Hindia Belanda adalah terpisah-pisah dan bukan merupakan satu

66

Page 67: Materi Kuliah Pkn 2013

kesatuan adalah adalah digunakannya ketentuan bahwa laut territorial Hindia Belanda adalah selebar 3 mil, berdasarkan territoriale, zee Maritime Kringen Ordonnentie tahun 1939 disingkat Ordonansi 1939. dengan adanya Ordonansi 1939 tersebut, laut atau perairan yang berada di dalama wilayah yang lebih dari 3 ml adalah diluar wilayah territorial. Perairan itu menjadi lautan bebas dan berlaku sebagai perairan internasional.

Berdasarakan keadaan historis demikian, bangsa Indonesia berupaya mengembangkan konsepsi tentang visi bangsa, yaitu sebagai bangsa yang bersatu serta wilayah yang utuh.

Untuk bisa keluar dari keadaan bangsa terjajah dan terpecah, kita membutuhkan semangat kebangsaan. Semangat kebangsaan melahirkan visi sebagai bangsa yang bersatu. Tumbuhnya semnagt kebangsaan (nasionalisme) menjadi ideology bagi perjuangan bangsa Indonesia yang akhirnya bertitik puncak pada proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia 17 Agustus 1945. munculnya semnagat kebangsaan Indonesia ditandai dengan era kebangkitan nasional yaitu kemunculan berbagai organisasi perjuangan. Penegasan akan semangat kebangsaan itu ditandai dengan adanya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Akhirnya, semangat kebangsaan menemukan hasilnya, yaitu proklamasi Kmerdekaan 17 Agustus 1945.

Perkembangan semangat kebangsaan Indonesia dapat dikategorikan dalam kurun waktu sebagai berikut:

a. Zaman perintis 1908, yaitu dengan kemunculan Pergerakan Nasional Budi Utomo.

b. Zaman penegas 1928, yaitu dengan ikrar Sumpah pemudac. Zaman pendobrak 1945, yaitu dengan Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia.Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan “revolusi

integrative” dari bangsa Indonesi. Bangsa Indonesia yang sebelumnya terpecah-pecah dalam banyak suku dan terjajah beralih menjadi bangsa yang bersatu dan merdeka.

Upaya untuk menjadikan wilayah Indonesia sebagai wilayah yang utuh tidak lagi terpisah adalah dengan mengganti territoriale zee en Maritime Kringen Ordonnentie tahun 1939. pada saat kita merdeka tahun 1945, wilayah Indonesia masih dalam keadaan terpisah-pisah disebabkan masih berlakunya Ordonansi tahun 1939.

Perdana menteri Juanda pada tanggal 13 Desember 1957 mengeluarkan pernyataan yang selanjutnya dikenal dengan Deklarasi Juanda 1957. peryataan (deklarasi) menegenai wilayah perairan Indonesia itu berbunyi sebagai beikut:

“bahwa segala perairan disekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk Negara Indonesia dengan tidak memandang luas atau lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar daripada wilayah daratan Negara Indonesia dan dengan demikian bagian daripada perairan pedalaman atau nasional yang berada dibawah kedaulatan mutlak Negara Indonesia. Lalu lintas yang damai di perairan pedalaman ini bagi kapal-kapal asing dijamin selama dan sekadar tidak bertentangan dengan/mengganggu kedaulatan dan keselamatan Negara Indonesia.

67

Page 68: Materi Kuliah Pkn 2013

Penentuan batas landas lautan territorial (yang lebarnya 12 mil) diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada pulau-pulau Negara Indonesia. Ketentuan-ketentuan diatas akan diatur selekas-lekasnya dengan undang-undang.”

Isi pokok Deklarasi Juanda adalah menyatakan laut territorial Indonesia adalah selebar 12 mil tidak lagi 3 mil berdasarkan point to point theory. Deklarasi Juanda dinyatakan sebagai pengganti territoriale Zee en Maritime Kringen Ordonantie tahun 1939 dengan tujuan:

a. Perwujudan bentuk wilayah Negara kesatuan Republik Indonesi yang utuh dan bulat;

b. Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia dosesuaikan dengan asas Negara kepulauan;

c. Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan keamanan Negara kesatuan Republik Indonseia.

Dekalarasi Juanda dikukuhkan dakam Undang-Undang Nomor 4/Prp Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia yang berisi:

a. Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman Indonesia;

b. Laut wilayah Indonesia adalah jalur 12 mil laut;c. Perairan pedalaman Indonseia adalah semua perairan yang terletak apada

sisi dalam dari garis dasar.Keluarnya deklarasi Juanda 1957 tersebut melahitkan konsepsi wawsan

nusantara dimana laut tidak lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai penghubung. Wawasan nusantara dibangun dari konsepsi kewilayahan. Negara Indonesia adalah satu kesatuan wilayah yang berciri nusantara.

Melelui perjuangan panjang akhirnya Konferensi PBB tanggal 30 April 1982 menerima “The United Nations Convention on the Law of the sea” (UNCLOS). Berdasarkan Kovensi Hukum laut 1982 tersebut diakui asa Negara Kepulauan (Archipelago State).

Pada tahun 1969 negara Indonesia mengeluarkan Deklarasi tentang landas kontinen Indonesia. Deklarasi itu berintikan:

1. kekayaan alam di landas kontinen adalah milik Negara bersangkutan;2. batas landas kontinen yang terletak di antara dua Negara adalah garis

tengahnya.Tentang landas kontinen dikuatkan dengan Undang-Undang No. 1

Tahun 1973 tentang Landas Kontinene Indonesia. Selanjtnya pada tahun 1980 pemerintah Indonesia mengeluarkan pengumuman tentang Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Zee berintikan:

1. Lebar Zone Eksklusif Indonesia 200 mil diukur dari garis pangkal laut wilayah Indonesia.

2. Hak berdaulat untuk menguasai kekayaan sumber alam di ZEEI.3. Lautan ZEEI tetap merupakan lautan bebas untuk pelayaran Internasional.

ZEEI diterima oleh hamper seluruh pserta konferensi Hukum Laut Internasional di Jamaika tahun 1982 dan dikukuhkan oleh Pemerintah RI dngan UU No. 5/1983.

2. Segi geografis dan sosial budaya68

Page 69: Materi Kuliah Pkn 2013

Dari segi geografis dan sosial budaya, Indonesia m,erupakan Negara bangsa dengan wilayah dan posisi yang unik serta bangsa yang heterogen. Keunikan wilayah heterogenitas bangsa menjadikan bangsa Indonesia perlu memiliki visi untuk menjadi bangsa yang bersatu dan utuh.

Keunikan wilayah dan heterogenitas bangsa tersebut, antara lain sebagai berikut:

a. Indonesia bercirikan Negara kepulauan/maritime (Archipelago State) dengan jumlah 17.508 pulau.

b. Luas wilayah 5,192 juta km2 dengan perincian daratan seluas 2,027 juta km2 dan laut seluas 3,166 juta km2. Negara kita terdiri 2/3 lautan/perairan.

c. Jarak utara selatan 1.888 km dan jarak timur barat 5.110 km.d. Indonesia terletak di anatara dua benua dan dua samudra (posisi

silang).e. Indonesia terletak pada garis khatulistiwa.f. Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim.g. Indonesia menjadi pertemuan dua jalur pegunungan, yiatu

Mediterania dan Sirkum Pasifik.h. Berada pada 6oLU – 11o LS dan 95o BT – 141o BT.i. wilayah yang subur dan habitable (dapat dihuni).j. Kaya akan flora, fauna, dan sumber daya laam.k. Memiliki etnik yang sangat banyak (heterogenitas suku bangsa)

sehingga memiliki kebudayaan yang beragam.l. Memiliki jumlah penduduk yang besar dengan jumlah sekitar

218,868 juta (tahun 2005)Posisi Indonsia yang demikian ini sering dinyatakan memiliki posisi

yang strategis.Keunikan wilayah dan heterogenitas bangsa membuka dua peluang. Secara positif adapat dijadikan modal memperkuat bangsa menuju cita-cita. Secara negative dapat mudah menimbulkan perpecahan serta infiltrasi pihak luar.

3. Segi geopolitis dan kepentingan nasional.Geopolitik adalah istilah yang pertama kali dikemukakan oleh Frederich

Ratzel sebagai Ilmu Bumi Politik. Sebagai ilimu, geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek geografi. Bahwa politik suatu Negara dipengaruhi oleh konstelasi geografi Negara yang bersangkutan. Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dari aspek geografi dalam menentukan kebijakan nasional untuk mewujudkan suatu tujuan. Prinsip-prinsip geopolitik suatu Negara dapat menjadi dasar bagi perkembangan wawsan nasional bangsa itu.

Kesatuan antara bangsa Indonesia dengan wilayah tanah air yang membentuk semangat dan wawasan kebangsaan, yaitu sebagai bangsa yang bersatu.prinsip geopolitik Indonesia sebagaimana tersebut diatas menandakan bahwa dalam hal wilayah, bangsa Indonesia tidak ada semangat untuk memperluas wilayah sebagai ruang hidup (lebensraum). Kesepakatan para pendiri Negara Republic Indonesia adalah wilayah Indonesia merdeka hanyalah wilayah bekas jajahan Belanda atau eks Hindia Belanda. Wilayah yang bangsanya memiliki “le desir d’etre ensemble dan character-gemeinschaft” menurut Soekarno itulah yang harus kita satukan dan pertahankan. Upaya membangun kesadaran untuk bersatunya bangsa dalam wilayah adalah konsepsi

69

Page 70: Materi Kuliah Pkn 2013

wawsan nusantara. Cirri nasionalisme Indonseia adalah nasionalisme yang tidak chauvisnisme dan juga bukan kosmopolitanisme. Nasionalisme Indonesia tumbuh dalam internasionalisme, mengembangkan hubungan baik dengan bangsa lain secara sederajat.

Salah satu kepentingan nasional Indonesia adalah bagaimana menjadikan bangsa dan wilayah ini senantiasa satu dan utuh. Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan nasional maupun visi nasional. Cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 Alinea II adalah unyuk mewujudkan Negara Indonesia. Yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Adapun tujuan nasional Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukuan UUD 1945 Alinea IV, salah satunya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Visi nasional Indonesia menurut ketetapan MPR No. VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa depan adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri, serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan Negara.

Upaya untuk terus membina persatuan dan keutuhan wilayah adalah dengan mengembangkan wawasan nasional bangsa. Wawsan nasional bangsa Indonesia itu adalah Wawasan Nusantara.

70

Page 71: Materi Kuliah Pkn 2013

BAB 9

KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI INDONESIA

Setiap bangsa dalam rangka mempertahankan eksistesi dalam mewujudkan cita-citanya perlu memmiliki pemahaman geopolitik dan geostrategi. Geopolitik bangsa Indonesia di terjemahkan dalam konsep wawasan nusantara, sedangkan geostrategi bansa Indonesia dirumuskan dalam kosep ketahanan nasional. Sesuai dengan bagan paradigma ketatanegaraan Negara Repoblik Indonesia, maka ketahanan nasional merupakan salah satu konsepsi politik dari Negara Repoblik Indonesia. ketahanan nasional dapat dikatakan sebagai konsep geostrateginya bangsa Indonesia. dengan kata lain, geostrategi bangsa Indonesia diwujutkan melalui konsep ketahanan nasional.

Geostrategi adalah suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi lingkungan untuk mewujutkan cita-cita proklamasi dan tujuan Nasional. Urayan selanjutnay tentang Ketahanan Nasional tersaji dalam urutan bab berikut:

1. pengertian ketahanan nasional2. perkembangan konsep Ketahanan Nasinal di Indonesia3. unsur-unsur Ketahanan Nasional4. pembelaan Negara5. Indonesia dan Perdamaian dunia

A. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONALTerdapat tiga prespektif atau sudut pandang terhadap konsepsi ketahanan nasional yaitu:

1. ketahanan nasional sebagai kondisi. Prespektif ini melihat ketahanan nasional sebagai suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya dipenuhi.

2. Ketahanan nasonanl sebagai suatu pendekatan, metode atau cara dalam menjalankan sebuah kegiatan khususnya pembangunan negara.

3. Ketahanan nasional sebagai doktrin. Ketahanan nasional merupakan salalh satu konsep khas indonesia yang berupa ajaran koseptual tentang pengaturan dan penyelenggaraan bernegara.

Berdasarkan ketiga pengertian ini, kita mengenal 3 wujut atau wilayah dari ketahanan nasional ( Chaidir Basrie, 2002 ) yaitu:

1. Ketahanan Nasional sebagai kondisi2. Ketahanan Nasonal sebagai metode3. Ketahanan Nasional sebagai doktrinKetahanan nasional adalah konsepsi politik kenegaraan Repoblik Indonesia.

Ketahanan Nasional merupakan konsepsional bagi pembangunan Nasional di Indonesia. Ketahanan Nasional Indonesia pada dasarnya bermula dari konsep kekuatan nasional yang selanjutnya dikembangkan termaksud penggunan istilah kethanan Nasional.

A. PERKEMBANGAN KONSEP KETAHANAN NASIONAL DI INDONESIA1. Sejarah lahirnya Ketahanan Nasional

Konsepsi ketahanan nasonal memiliki latrbelakang sejarah kelahiranya di Indonesia. gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an pada kalangan militer angkatan darat di SSKAD yang sekarang bernama SESKOAD. Masa itu adalah sedang meluasnya pengaruh komunisme yang berasal dari Uni sovyet dan cina. Pengaruh komunisme sampai menjalar di kawasan ind Cina sehingga satu persatu kawasan indo Cina menjadi negara komunis.

71

Page 72: Materi Kuliah Pkn 2013

Tahun 1960-an terjadi gerakan komunis di Filipina,Malaya,singapura dan Thailand. Bahkan, gerkan komunis di Indonesia berhasil mengadakan pemberontakan pada 30 september 1965, namun akhirnya dapat diatasi. Menyadari atas berbagai kejadian tersebut, semakin kuat gagasan pemikiran tentang kekuatan apa yang seharusnya ada dalam masyarakat dan bangsa Indonesia agar kedaulatan dan keutuhan bangsa Indonesia terjamin di masa-masa mendatang.

Perkembangan atas pemikiran diatas semakin kuat telah barakhirnya gerakan G30 S PKI. Pada tahun 1968 pemikiran di lingkungan SSKAD tersebut di lanjutkan oleh Lembaga Pertahanan Nasional. Tantangan dan ancaman terhadap bangsa harus di wujutkan dalam bentuk ketahan bangsa yang di manifestasikan dalam bentuk tameng yang terdiri dari unsur-unsur idiologi, ekonomi, social dan militer. Tameng yang dimaksud adalah sublimasi dan tameng kekuatan sebagai manifestasi dari konsep kekuatan SSKAD.

Dalam pemikiran Lemhanas tahun 1968 tersebut telah ada kemajuan konseptual berupa di temukanya unsur dari ke tata kehidupan nasinal yang berupa ediologi, politik, ekonomi dan militer. Pada tahun 1969, lahirlah istilah ketahanan nasionalyang menjadi pertanda dari di tinggalkanya konsep kekuatan, meksipun dalam ketahanan nasional sendiri terdapat konsep kekuatan. Konsepsi ketahanan nasional waktu ini di rumuskan sebagai keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional yang ditujukan untuk menghadapi segala ancaman dan kekuatan yang membahayakan kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia. kata “ segala “ menujukan kesadaran akan spectrum ancaman yang lebih dari sekedar ancaman komunis dan atau pemberontakan.

Kesadaran akan spekrum ini di perluas pada tahun 1972 menjadi ancaman, tantangan, hambatan, dan gagguan (ATHG). Konsepsi ketahanan nasional tahun 1972 di rumuskan debagai kondisi dinamis atau bangsa yang berisi keuletan dan ketngguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, didalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang dating dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung yang membahayakan identitas, integritas, kelansungan hidup bangsa dan negara serta mengejar tujuan perjuangan nasional. Dari sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa konsepsi ketahanan nasional berawal dari konsep kekuatan nasional yang di kembangkan oleh kalangan militer.

2. Ketahanan Nasional Dalam GBHN

Konsepsi ketahanan nasional untuk pertama kalinya dimasukan dalam GBHN 1973 yaitu ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 adalah sama dengan rumusan ketahanan nasional tahun 1972 dari Lemhanas.

Pada GBHN 1993 terjadi perubahan perumusan mengenai konsep ketahanan nasional. Ketahanan nasional dirumuskan sebagai kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara pada hakekatnya ketahanan nasioal adalah kemampuan dan ketahanan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidup untuk dapat menjamin kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan negara.

Rumusan mengenai ketahanan nasional dalam GBHN 1998 adalah sebagai berikut:

1 Untuk tetap memungkinkan berjalanya pembangunan nasional yang selalu harus menuju ke tujuan yang di capai dan agar dapat secara efektif dielakan dari

72

Page 73: Materi Kuliah Pkn 2013

hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan yang timbul dari luar maupun dari dalam maka pembangunan nasional disenggarakan melalui pendekatan ketahanan nasional yang mencerminkan keterpaduan antara segala aspek kehidupan nasional bangsa secara utuh dan menyeluruh.

2. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakn integrasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.pada hakikatnya ketahanan nasional untuk adalah ketahanan dan kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa unutk dapat menjamin kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan negara.

3. ketahanan nasional meliputi ketahanan ideology,ketahanan politik, ketahanan ekonomi, ketahanan sosisal budaya dan ketahanan pertahanan keamanan.

Menyimak rumusan mengenai konsepsi ketahanan nasional dalam GBHN tersebut, kita kembali mengetahui akan adanya tiga wujud atau wajah konsep ketehanan nasional, yaitu

Ketahanan nasional sebagai metode pendekatan sebagai tercermin dari rumusan pertama.

Ketahana nasioanl sebagai kondisi sebagaimana tercermin sebagai rumusan kedua. Ketahanan nasional sebagai doktrin dasar nasional sebagaimana tercermib

sebagaimana urusan ketiga.Pada wujud yang pertama , yaitu kketahanan nasional sebagai pendekatan

dimadsudkan konsepsi ketahanan nasional di gunakan sebagai strategi atau cara dalam melaksanakan dalam mbangunan.

Pada wujud yang kedua , yaitu ketahanan nasional sebagai kondisi hyang di madsu adalah kondisi yang dinamis yang merupakan integrasidari tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.

Adapun wujud yang ketiga , yaitu ketahanan nasional menggambarkan kondisi ideal dari bidang-bidang pembangunan.

UNSUR-UNSUR KETAHANAN NASIONAL

1.Gatra Dalam Kesehatan Nasional

Unsur, elemen atau factor yang mempengaruhi kekuatan /kesehatan nasional suatu negara terdiri dari beberapa aspek . para ahli memberikan pendapatnya mengenai unsur-unsur kekuatan nasional suatu negara.

1. Unsur kekuatn nasional menurut Hans J. Morgenthou Unsur kekuatan nasional terbagi dari dua factor:

a. faktor tetap ( stable factors ) terdiri atas geografi dan sumber daya alam ;b. fakto berubah ( dynamic factors ) terdiri atas kemampuan industri,

militer, demografi, karakter nasional, moral nasional, dan kualitas diplomasi;

2. Unsur kekuatan nasional menurut James Lee RaY

3. Unsur kekuatan negara menurut Palmer dan Perkins

4. Unsur kekuatan nasional menurut Prakhas chandara

5. Unsur kekuatan negara menurut Alfred T. Mahan

6. Unsur kekuatan negara menurut Cline

73

Page 74: Materi Kuliah Pkn 2013

7. Unsur kekuatan nasional model nasional

Bila di bandingkan perumusan unsur-unsur kekuatan nasional/ketahanan nasional diatas, pada hakikatnya dapat dilihat adanya persamaan. Unsur-unsur demikian diatas memengaruhi negara dalam mengembangkan kekuatan nasionalnya untuk menjmin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bersangkutan.

2. Penjelasan atas Tap Gatra dalam Ketahanan Nasional

a. Unsur atau Gatra Penduduk

penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau ketahanan suatu negara yang bersagkutan. Faktor yang berkaitan dengan penduduk negara meliputi dua hal berikut :

1. Aspek kualitas mencangkup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan kepribadian.

2. Aspek kualitas yang mencangkup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran, perataan, dan perimbangan penduduk ditiap wilayah penduduk.

b. Unsur atau Gatra wilayah

wilYh turut pula menentukan kekuatan nasional negara. Hal yang terkait dengan wilayah negar meliputi:

1. Bentuk wilayah negara dapat berupa negara pantai, negara kepulauan atau negara kontinenta.

2. luas wilayah negara; ada negara dengan wilayah yang luas dan negara dengan wilayah negara yang sempit.

3. Posisi geografis, astronomis, dan geologis negara;4. daya dukung wilayah negara; ada negara habitable dan wilayah yang

unhabitable.c. Unsur atau Gatra Sumber daya alam

hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai elemen ketahanan nasional, meliputi:

1. potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencangkup sumber daya alam hewani, nabati dan tambang.

2. kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam;3. pemanfaatan sumber daya alam dengn memperhitungkan masa depan dan

lingkungan hidup;4. control atas sumber daya alam

dewasa ini kemampuan melakukan kontol atas sumber daya alam menjadi semakin penting bagi ketahanan nasional dan kemajuan suat nagara. Banyak nagara yang kay akan sumber day alam seperti minyak di negara-negara Afrika tetapi negar tersebut tetaplah miskin. Negara-Negara berkembang belum mampu melakukan control atas sumber daya alam yang berasala dari miliknaya. Justru negara-negara yang tdak memiliki sumber daya alam seperti singapura dan jepang bias mampu oleh karena bias mampu melakukan kendali jalur perdagangan sumber daya alam dunia.

d. Unsur atau Gatra di Bidang Ideologi

ideologi adalah seperangkat gagasan, ide, cita dari sebuah masyarakat tentang kebaikan bersama yang di rumuskan dalam bentuk tujuan yang harus di capai dan cara- cara yang digunakan untuk mencapai tujuan itu. Ideologi itu berisikan serangkaian

74

Page 75: Materi Kuliah Pkn 2013

nilai (norma) atau sistem dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan di pegang oleh suatu masyarakat aty bangsa sebagai wawasan atau pandangan hidup mereka. Nilai yang terkandung di dalam ideologi tersebut di yakini oleh masyarakat sebagai nilai yang baik, adil dan benar sehingga keinginan untuk melaksanakan segala tindakan berdasarkan nilai tersebut.

Ideologi mendukung ke tahanan suatu bangsa oleh karena ideology suatu bangsa memiliki dua funsi pokok yaitu:

1. sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompo masyarakat yang bersangkutan, 2. sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan.Sejar dunia telah membuktikan bahwa ideologi dapat digunakan sebagai unsur

untuk membangun kekuatan social negara. Bagi bangsa Indonesia, pancasila telah di tetapkan sebagai ideology nasional melalui kesepakatan. Pancasiala adalah kesepakatan bangsa. Kesepakatan atas pancasila menjadikan segenap elemen bangsa bersedia bersatu di bawah negara Indonesia.

e. Unsur atau Gatra di Bidang politik

politik penyelenggaraan bernegara amat mempengruhi kekuatan nasional suatu negara. penyelenggaraan bernegara di tinjau dari beberapa aspek, seperti:

1. sistim politik yang di pakai yaitu apakah sistim demokrasi atau non demokrasi;2. sistim pemerintahan yang di jalankan apakah sistim presidensil atau

parlementer;3. bentuk pemetitahan yang di pilih apakah republic atau kerajaan;4. susunan negara yang di bentuk apakah sebagai bagian atau serikat

Pemilihan suatu bangsa atas poitik penyelenggaraan bernegara tentu saja bergantung pada nilai-nilai dan aspirasi bangsa yang bersangkutan. Dalam realitasnya, sebuah bangsa bisa memiliki beberapa kali perubahan dan pergantian polotik penyelenggaraan bernegara. Bangsa Indonesia pada saat ini telah berketetapan untuk mewujutkan negara Indonesia yang bsrsusunan kesatuan, berbentuk republic dengan system pemerintahan presidensil.

f. Unsur atau Gatra di Bidang ekonomi

ekonomi yang di jalankan oleh suatu negara merupakan kekuatan nasional neegara yang bersangkutan terlebih di era global sekarang ini. Bidang ekonomi beperan langsung dalam upaya pemberian dalam distribusi kebutuhan warga negara. kemajuan pesat di bidang ekonomi tetu saja menjadikan negara yang bersangkutan tumbuh sebagai kekuatan dunia. Contoh, Jepang dan Cina.

g. Unsur atau Gatra di Bidang Sosial Budaya

Unsur budaya di masyarakat juaga menentuakan kekuatan nasional suatu negar. Hal-hal yang dialami oleh suatu negara yang homogen tentu saja akan berbeda dengan yang akan dihadapi bangsa yang heterogen (prular) dari sosial budaya masyarakatnya. Pengembangan integrasi nasional menjadi hal yang amat penting sehingga dapat memperrkuat ketahanan nasionalnya.

h. Unsur atau Gatra di Bidang Pertahanan Keamanan

pertahanan keamanan suatu negara merupakan unsur pokok terutama dalam menghadapi anacaman militer negara lain. Oleh karena itu, unsur teruama

75

Page 76: Materi Kuliah Pkn 2013

pertahanan keamanan berada di tangan militer. Negara dapat melibatkan rakyatnya dalam upaya pertahanan negara sebagai betuk hak dan kewajiban warga negara dalam membela negara. Upaya melibatkan rakyat menggunakan cara yang berbeda-beda sesuai dengan sistem politik pertahanan yang dianut oleh negara. Bangsa indonesia dewasa ini menetapkan politik pertahanan sesuai dengan UU No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara.

ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistic, yang mana terdapat saling hubungan anatargatra dalam keseluruhan kehidupan nasional. Kualitas antargatra dalam kehidupan nasional Indonesia tersebut terintegrasi dan dalam integrasinya dengan trigatra. Keadaan kedelapan unsur tersebut menunjukan kondisi ketahanan nasional Indonesia, apakah ketahanan nasional kita kiat atau lemah. Kelemahan disalah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di salah satu gatra lain dan mempeengaruhi kondisi secara keseluruhan. Ketahanan nasional Indonesia bukanlah merupakan bukanlah suatu penjumlahan ketahanan segenap gatranya, melainkan suatu hasil keterkaitan yang intergratif dari kondisi dinamik kehidupan bangsa di seluruh aspek kehidupanya.

D. PEMBELAAN NEGARA

Terdapat hubungan antara ketahanan nasional suatu negara dengan pembelaan negara. kegiatan pembelaan negara pada dasarnya usaha merupakan usaha dari warga untuk mewujudkan ketahanan nasional.

Bela negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme,seolah-olah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada Tentara Nasional Indonesia. padahal berdasarkan pasal 27 dan 30 UU 1945, masalah bela negara dan pertahanan negara merupakan hak dan kewajiban warga negara Repoblik Indonesia. bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan Negara Indonesia terhadap ancaman, baik dari luar maupun dalam negri.

1. Makna Bela Negara

Membela negara merupakan kewajiban sebagai warga negara. membela negara bukan hanya merupakan kewajiban tetapi juga hak setiap warga negara terhadap negaranya. Membela negara Indonesia adalah merupakan hak dan kewajiban setiap warga negaranya. Hal ini tercantum secara jelas dalam pasal 27 ayat 3 UUD 1945 perubahan kedua yang berbunyi “ setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara “. Setia warga negara juga berhak dan ikut serta dalam pertahanan negara. hal demikian sebagaiman tercantum dalam pasal 30 UU 1945 perubahan ke dua bahwa “ tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. “.

Konsep bela negara dapat di uraikan secara fisik maupun non fisik. Secara fisik Yaitu dengan cara menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela negara secara fisik di lakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Adapun bela negara secara non fisik dan di defenisikan sebagai segala upaya mempertahankan Negara Kesatuan Repoblik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.\

2. Peraturan perundang-undangan tentang Bela Negara

76

Page 77: Materi Kuliah Pkn 2013

Sampai saat ini undang-undang yang merupakan pelaksanaan dari pasal 30 UUD1945 tersebut adalah:

1. Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 Tentng Kepolosian Negara Repoblik Indonesia;

2. Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara;3. Undang-Undang No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia

Mengenai perang warga negara dalam bela negara disebutkan dalam pasal 9 UU No. 3 tahun 2002, yaitu pasal I, 2, 3,

3. Keikutsertaan Warga Negara dalam Bela Negara

Keikutsertaan warga negara dalam menghadapi berbagai ancaman tettu saja dengan upaya bela negra. Urayan sebelumnya telah dikatakan bahwa bela negara mencangkup pengertian bela negara secara fisik dan non fisik. Bela negara secara fisik adalah memanggul senjata dalam menghadapi musuh. Bela negara secara fisik pengertianya lebih sempit dari bela negara secara non fisik.

a.Bela Negara Secara Fisik

Menurut undang-undang No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara, keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan menjadi anggota tentara Nasional Indonesia dan latihan dasar kemiliteran.

Tiga fungsi yang disebut pertama umumnya dilakukan pada massa damai atau pada saat terjadinya bencana alam atau darurat sipil., dimana unsur-unsur rakyat terlati membantu pemerintah daerah dalam menanagani keamanan dan ketertiban masyarakat, sementara fungsi perlawanan rakyat dilakukan dalam keadaan darurat perang dimana rakyat terlati merupakan sumber bantuan tempur bagi pasukan leguler TNI dan terlibat langsung di medan perang.

Bila keadaan ekonomi dan keuangan memunkinkan, dapat pula dipertimbangkan kemudian untuk mengadakan wajib militer bagi warga negara yang memenuhi syarat seperti yang banyak dilakukan banyak negara maju di barat. Mereka yang teleh mengikuti penddikan dasar militer akan dijadikan cadangan tentara Nasional Indonesia selama waktu tertentu, dengan masa dinas misalnya sebulan dalam setahun untuk mengikuti latihan atau kursus-kursus penyerangan.Dalam keadaan darurat perang, mereka dapat dimobilisasi dalam waktu singkat dalam tugas-tugas tempur maupun territorial. Rekrutmen dilakukan secara selektif, teratur, dan berkesenambungan.

b.Bela Negara Secara Nonfisik

Menurut undang-undang No. 3 Tahun 2002 keikutsertaan sertaan warga negara dalam belanegara secara nonfisik dapat diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan. Berdasarkan hal diatas keterliibatan warga negara dalam bela negara secara nonfisik dapat dilihat sebagai berikut.

a. Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegarab. Menanamkan kecintaan terhadap tanah airc. Berperan aktif dalam memajukan bangsad. Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukume. Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat

77

Page 78: Materi Kuliah Pkn 2013

Sampai sat ini belum ada undang-undang sendiri yang mengatur mengenai pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, dan pengabdian secara profesi sebagaimana diamanatkandalam undang-undang No. 3 Tahun 2002. Apabila undang-undang mengenai pendidikan kewarganegaraan keluar maka akan semakin jelas bentuk keikutsertaan warga negara dalam membelaan negara.

4. Identifikasi Ancaman terhadap Bangsa Dan NegaraAncaman dapat dibedakan menjadi dua yaitu ancaman militer dan ancaman non

militer.

Bentuk-bentuk dari ancaman militer :

a. agresi berupa penggunaan bersenjata oleh negara lain terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa.

b. Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain, baik yang menggunakan kapal maupun pesawat non komersial.

c. Spionasa yang di lakukan oleh negara lain untuk mencari dan mendapatkan rahasia militer.

d. Sabotase untuk merusak instalansi penting militer dan objek vital nasional yang membahayakan keselamatan negara

e. Aksi terror bersenjata yang di lakukan oleh jaringan terorisme internasional atau bekerja sama dengan terorisme dalam negeri.

f. Pemberontakan bersenjatag. Perang saudara yang terjadi antar kelompok masyarkat bersenjata dengan

kelompok masyarakat bersenjata lainya.

E. INDONESIA DAN PERADABAN DUNIA1. Posisi Negara Dalam Era Global

Globaliasasi adalah proses social yang muncul sebagai akibat dari kemajuan dan inovasi teknologi serta perkembangan komunikasi dan informasi.

Beberapa pendapat mengenai global dan globalisasi sebagai berikut;

1. Kata globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal atau internasional. Jadi globalisasi maksudnya adalah universalisasi atau internasionalisasi.

2. globalisasi dalam arti literal adalah sebuah perubahan sosial, berupa bertambahnya keterkaitan diantara masyarakat dan elemen-elemennya yang terjadi akibat transkulturasi dan perkembnagan teknologi di bidang transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi internasional.

3. beberapa pakar mengatakan era globalisasi adalah era yang tercipta berkat kemajuan teknologi informasi, telekomunikasi dan transportasi yang semakin pesat dan canggih.

4. istilah globalisasi dapat diterapkan dalam berbagai konteks sosial, budaya, ekonomi, dan sebagainya.

5. sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

6. globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia

7. global artinya sejagat. Era global berarti era kesejagatan78

Page 79: Materi Kuliah Pkn 2013

8. globalisasi menyangkut seluruh aspek kehidupan masyarakat dan individu anggota masyarakat. Globalisasi menyangkut kesadaran baru mengenai dunia sebagai satu kesatuan.

9. globalisasi didefinisikan sebagai fenomena yang menjadikan dunia mengecil dari segi perhubungan manusia disebabkan oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Namun sebagai sebuh proses, globalisasi memiliki karakteristik sebagai berikut.

a. terkait erat dengan kemajuan teknologi, arus informasi dan komunikasi yang lintas batas negara;

b. tidak dapat dilepaskan dari adanya akumulasi capital, tingginya arus investasi, keuangan, dan perdagangan global;

c. berkaitan dengan semakin tingginya intensitas perpindahan manusia, barang, jasa dan pertukaran budaya yang lintas batas negara;

d. ditandai dengan semakin meningkatnya tingkat keterkaitan dan ketergantungan tidak hanya antarbangsa/negara tetapi juga antar masyarakat (poppy S Winanti, 2002)

Globalisasi abad XXI diyakini berpengaruh besar terhadap kehidupan suatu bangsa. Globalisasi akan menimbulkan ancaman dan tantangan yang ditengarai bias berdampak negatif bagi bangsa dan negara. Namun disisi lain globalisasi memberikan peluang yang akan berdampak positif bagi kemajuan suatu bangsa.

Dalam menghadapi globalisasi ini, bangsa-bangsa didunia memberi respon atau tangggapan yang dapat dikategorikan sebagai berikut

a. sebagian bangsa menyambut positif globalisasi karena dianggap sebagai jalan keluar untuk perbaikan nasib umat manusia.

b. Sebagian masyarakat yang krisis menolak globalisasi karena dianggap sebagai bentuk baru penjajahan melalui cara-cara baru yang bersifat transnasional dibidang politik, ekonomi, dan budaya.

c. Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat perkembangan teknologi informasi dan transportasi tetapi tetap krisis terhadap akibat negatif globalisasi.

Globalisasi perlu diwaspadai dan dihadapi dengan sikap arif bijaksana. Salah satu sisi negatif dari globalisasi adalah semakin menguatnya nilai-nilai materialistis pada masyarakat indonesia. Disisi lain nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan, keramahtamahan sosial dan rasa cinta tanah air yang pernah dianggap sebagai kekuatan pemersatu dan ciri khas bangsa indonesia makin pudar.

Dalam naskah rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2004-2009 telah dimunculkan program pengembangan nilai budaya. Program ini bertujuan untuk memperkuat jati diri bangsa dan memantapkan budaya nasional.

Disamping itu, diupayakan pula pembangunan moral bangsa yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran, amanah, keteladanan, sportivitas, disiplin, etos kerja, gotong royong, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, dan tanggung jawab. Tujuan tersebut dilaksanakan pula melalui pengarusutamaan nilai-nilai budaya pada setiap aspek pembangunan.

Kegiatan pokok yang kaan ditempuh antara lain adalah

1) Aktualisasi nilai moral dan agama

79

Page 80: Materi Kuliah Pkn 2013

2) Revitalisasi dan rektualisasi budaya lokal yang bernilai luhur termasuk didalamnya pengembangan budaya maritim, dan

3) Transformasi budaya melalui adopsi dan adaptasi nilai-nilai baru yang positif untuk memperkaya dan memperkokoh khazanah budaya bangsa.

2. Partisipasi Indonesia bagi Perdamaian Dunia

Peran serta indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian merupakan amanat pembukaan UUD 1945, yaitu dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilaan social. Harapan untuk hidup damai tampaknya masih menjadi impian yang sulit bagi sebagian bangsa disebagian kawasan. Berakhirnya perang dunia II dan perang dingin yang di tandai dengan pembubaran uni Sovyet tahun 1991, ternyata tidak membuat dunia bebas dari konflik bersenjata. Perang besar antara kedua negara raksasa – AS dan – US memang tidak terjadi, namun perang kecil dan konflik justru berkecamuk dimana-mana. Di wilayah Balkan, balkin dan bekas Unu Sovyet, afrika, timu tengah, perang dan berbagai jenis konflik lain terus berkecamuk.

Untuk menjaga perdamaian kawasan konflik PBB membentuk pasukan perdamaian dalam rangka operasi pemeliharaan perdamaian (OPP). Beberapa conto pasukan perdamaian tersebut. Keikutsertanan Indonesia dalam upaya perdamaian dunia adalah dengan menjadi anggota pasukan perdamaian pada tahun 1957. pesukan perdamaian Indonesia dinamakan kontingen Garuda. Selain keikutsertaan melalui kontingen Garuda dalam upaya pemeliharaan perdamaian PBB, Indonesia tercatat sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB sebanyak tiga kali.yaitu:

1. Periode 1973 – 19742. periode 1995 – 19963. periode 2007 – 2008Dukungan yang luas terhadap ke anggotaan Indonesia di Dewan Keamanan ini

merupakan cerminan pengakuan masyarakat internasional terhadap peran dan sumbangan selama ini dalam upaya dalam menciptakan keamanan dan perdamaian baik pada tingkat kawasan maipun global. Peran dan kontribusi Indonesia tersebut mencangkup antara lain keterlibatan pasukan Indonesia di berbagai misi penjagaan perdamaian PBB sejak tahun 1957. upaya perdamaian seperti kamboja dan Filipina selatan dalam konteks ASEAN ikut serta menciptakan tatanan kawasan di bidang perdamaian dan keamanan. Serta peran aktif di berbagai forum pembahasan isu pelucutan dan non-proliferasi nuklir.

Dengan tepilh menjadi anggota, berati indonesia akan mengemban kepercayaan masyarat internasional untuk berpartisipasi menjadi Dewan Keamanan, sebagai badan yang efektif untuk menghadapi tantangan-tantangan global. Di bidang keamanan dan perdamaian dunia. Keanggotaan Indonesia di Dewan keamanan merupakan wujut dari upaya di bidang diplomasi untuk melaksanakan amanat pembukaan UUD 1945 alinea IV, yang memandatkan indonesia untuk turut seta aktif dalam upaya menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kebebasan, perdamaian abadi, dan keadialan sosial

3. Segi Geopolitis dan Kepentingan Nasional

Geopolitis adalah istilah yang pertama kali di gunakan oleh Frederich Ratzel sebagai ilmu bumi politik. Geopplitik mempelajari fenomena politik dari aspek geografis.

80

Page 81: Materi Kuliah Pkn 2013

Prinsip geopolitik Indonesia sebagaimana tersebut di atas menandakan bahwa dalam hal wilayah, bangsa Indonesia tidak ada semangat untuk mempeluas wilayah sebagai ruang lingkup. Salah satu kepentingan nasional indonesisa adalah bagaimana menjadikan bangsa dan wilayah ini senantiasa satu dan utuh. Kepentingan nasional merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan nasional maupun visi nasional. Cita-cita nasional bangsa indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea II adalah untuk mewujudkan Negara Indonesia.

2. WAWASAN WIATA MANDALA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA1. Geopolitik sebagai Ilmu Bumi politik

Geopolitik sebagai etimologi berasal dari kata geo ( bahasa yunani ) yang berarti bumi dan tidak lepas dari pengaruh letak serta kondisi geografis bumi yang menjadi wilayah hidup. Geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebujakanya di kaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara factor-faktof geografi, strategi, dan politik suatu negara, sedang untuk implementasinya di perlukan suatu atrategi yang bersifat nasional.

Istilah geopolitik pertama kali di artiakan oleh Frederich Radzel sebagai ilmu bumi politik, yang kemudian di peluas oleh Rudolf Kjellen menjadi georagrapichal pilitich, disingkat geopolitik.

Teori-teori Geopolitik

1. Teori geopolitik Frederich Radzel2. Teori geopoloik Rudolf Kjellen3. Teori geopolitik Karl Haushofer4. Teori geopolitik Halfort Mackinder5. Teori gopolitik Alfred Thayer Mahan6. Teori geopolitik GuilioDouhet, Wiliam Mitchel, Saversky, dan Jfc Puller7. Teori geopolitik Nichkholas J. Spickaman 3. Paham Geopolitik Bangsa Indonesia

Paham geopolitk Indonesia terumuskan dalam konsepsi wawasan nusantara. Bagi bangsa Indonesia, geopolitik merupakan pandangan baru dalam mempertimbangkan factor-faktor geografis wilayah negara untuk mencapai tujuan nasionalnya. Untuk Indonesia, geopolitik adalah kebijakan dalakm rangaka mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan keuntungan letak geografis negara berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang kondisi geografis tersebut.

Secara geografis Indonesia mempunyai ciri khas, yakni di apit dua samudra ( hindia dan Pasific ) dan dua benua ( asia dan Australia ), serta terletak di bawah orbit geostationari satellite orbit ( GSO ). Indonesia merupakan negara kepulauan yang di sebut nusantara ( Nusa diantara air ), sehingga bira di sebut sebagai benua maritum Indonesia.

Secara histories, wilayah Indonesia sebelumnya adalah wilah jajahan Belanda yang dulunya di sebut hindia Belanda. Berdasarkan fakta geografis dan sejarah inilah wilayah Indonesia beserta yang ada di dalamnya di pandang sebagai satu kesatuan. Pandangan atau wawasan nasional Indonesia ini dinamakan wawasan nusantara.

D. PERWUJUDAN WAWASAN NUSANTARA

81

Page 82: Materi Kuliah Pkn 2013

1. Perumusan Wawasan Nusantara

Konsepsi wawasan nusantara di tuangkan dalam peraturan per undangan yaitu dalam ketetapan MPR mengenai GBHN. Secara berturut-turut adalah:

1. Tap MPR No. IV/MPR/19732. Tap MPR No. IV/MPR/19783. Tap MPR/No II/MPR/19834. Tap MPR/No.II/MPR/19885. Tap MPR/No.II/MPR/19936. Tao MPR/No.II/MPR/1998

Hakikat wawasan nusantara adalah kesatuan bangsa dan ke utuhan wilayah Indonesia. cara pandang bangsa Indonesia mencangkup yaitu:

1. perwujudan kepulauan nusantara sebagai suatu kesatuan politik

2. perwujudan kepulauan nusantara Sebagai Sutu kesatuan Ekonomi

3. perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan social budaya

4. perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan.

Wawasan nusantra mengajarkan peuanya kesatuan system politik, system ekonomi, system social, system budaya, dan system pertahanan keamanan dalam lingkup negara nasional Indonesia.

2. Batas Wilayah Negsra Kesatuan Repoblik Indonesia

a. wilayah daratan ( negara Malaysia, papua nugini dan timur Leste )

b Wilayah Perairan ( indonesia dan Filipina ,Indonesia dan Malaysia ).

c. Wilayah udara ( negara tidak berdaulat datas udara tetapi ada peratuaran tersendiri yang mengaatur hal itu ).

3. Unsur Dasar Wawasan Nusantara

a. Wadah, sebagai wadah kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara meliputi wilayah nusantara.

b. Isi, yaitu aspirari bangsa yang berkembang dimasyarakat dan tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945.

c. Tata laku, yaitu hasil interaksi antara wadah dan isi yang terdiri dari tatalaku batiniah dan lahiriah.

4. Tujuan dan Manfaat Wawasan Nusantara

a. Tujuan wawasan nusantara

tujuan wawasan Nusantara terdiri atas dua yaitu :

1. Tujuan ke Dalam. 2. Tujuan ke Luar.

b. Manfaat Wawasan Nusantara

82

Page 83: Materi Kuliah Pkn 2013

1. Diterima dan di akui konsepsi nusantara di forum Internasional

2. Pertambahan luas wilayah territorial Indonesia.

3. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup memberikan potesi sumber daya yang besar bagi kesejahteran rakyat.

4. Penerapan wawasan nusantara menghasilkan cara pandang tentang ke utuhan wilayah nusantara yang perlu di pertahankan oleh bangsa Indonesia

5. wawasan nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional

E. OTONOMI DAERAH DI INDONESIA

1. Kaitan Wawasan Nusantara dengan Otonomi Daerah

Negara kita melaksanakan otonomi daerah karena melaksanakan amanat UUD 1945 pasal 18.

2. Otonomi Daerah Di Indonesia Menurut pasal 1 UUD 1945 Negara Indonesia Ialah Negara kesatuan yang

berbentuk republic. Nega RI memilih cara desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahanya bukan sentralisasi di sebabkan:

1. Wilayah Indonesia yang sangat luas2. daerah- daerah di Indonesia yang memiliki kondisi geografis dan budaya yang

berlainan.Dengan alasan demikian maka pemerintah menyerahkan sebahagian

kekuasanya kepada wialayah atau daerah-daerah agar mengurus dan mengatur sendiri kekuasaanya. Dengan demikian daerah memiliki hak atau kewenangan untuk mengurus dan mengatur sendiri urusanya oleh karena sudah di serahi kewenagan dari pemerintah pusat.

Menurut undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah, daerah yang otonom atau daerah otonom, meliputi tiga daerah yaitu:

1. Daerah Propinsi 2. Daerah Kabupaten 3. Daerah Kota3. Kedudukan Wawasan Nusantara

Wawsan nusantara berkedudukan sebagai visis bangsa. Visi adalah keadaan suatu rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan. Wawasan nasional merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuai dengan konsep wawasan nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.

B. Latar Belakang Konsepsi Wawasan NusantaraLatar belakang atau faktor-faktor yang memengaruhi tumbuhnya konsepsi Wawasan Nusantara adalah sebagai beikut:

1. Aspek historis2. Aspek geografis dan social budaya.3. Aspek geopolitis dan kepentingan nasional.

83

Page 84: Materi Kuliah Pkn 2013

4. Segi historis atau SejarahDari segi sejarah, bahwa bangsa Indonesia menginginkan m,enjadi

bangsa yang bersatu dengan wilayah yang utuh adalah karena dua hal yaitu

a. Kita pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang terjajah dan terpecah.

b. Kita pernah mengalami wilayah yang terpisah-pisah.Bangsa Indonesia sebagaimana bangsa lain terutama di Benua Asia dan

Afrika sama-sama pernah mengalami masa penjajahan bangsa Barat. Bangsa Barat yang pernah menjajah Indonesia adalah Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda. Selanjutnya dalam kurun waktu terakhir menjelang kemerdekaan, bangsa Indonesia pernah mengalami penjajahan Jepang. Tidak kurang dari 350 tahun kita hidup dalam zaman penjajahan. Kehidupan sebagai bangsa yang terjajah adalah penderitaan, kesengsaraan, kemiskinan, dan kebodohan.

Penajah juga menciptakan perpecahan dalam diri bangsa Indonesia. Politik pecah belah penjajah terhadap bangsa Indonesia dikenal dengan politik Devide et impera. Dengan adanya politik pecah belah ini orang-orang Indonesia justru melawann bangsanya sendiri.

Secara historis, wilayah Indonesia adalah wilayah bekas jajahan Belanda atau wilayah eks Hindia Belanda. Wilayah Hindia Belanda yang berbentuk kepulauan merupakan wilayah yang terpisahkan oleh laut bebas. Bukti bahawa wilayah Hindia Belanda adalah terpisah-pisah dan bukan merupakan satu kesatuan adalah adalah digunakannya ketentuan bahwa laut territorial Hindia Belanda adalah selebar 3 mil, berdasarkan territoriale, zee Maritime Kringen Ordonnentie tahun 1939 disingkat Ordonansi 1939. dengan adanya Ordonansi 1939 tersebut, laut atau perairan yang berada di dalama wilayah yang lebih dari 3 ml adalah diluar wilayah territorial. Perairan itu menjadi lautan bebas dan berlaku sebagai perairan internasional.

Berdasarakan keadaan historis demikian, bangsa Indonesia berupaya mengembangkan konsepsi tentang visi bangsa, yaitu sebagai bangsa yang bersatu serta wilayah yang utuh.

Untuk bisa keluar dari keadaan bangsa terjajah dan terpecah, kita membutuhkan semangat kebangsaan. Semangat kebangsaan melahirkan visi sebagai bangsa yang bersatu. Tumbuhnya semnagt kebangsaan (nasionalisme) menjadi ideology bagi perjuangan bangsa Indonesia yang akhirnya bertitik puncak pada proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia 17 Agustus 1945. munculnya semnagat kebangsaan Indonesia ditandai dengan era kebangkitan nasional yaitu kemunculan berbagai organisasi perjuangan. Penegasan akan semangat kebangsaan itu ditandai dengan adanya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Akhirnya, semangat kebangsaan menemukan hasilnya, yaitu proklamasi Kmerdekaan 17 Agustus 1945.

Perkembangan semangat kebangsaan Indonesia dapat dikategorikan dalam kurun waktu sebagai berikut:

d. Zaman perintis 1908, yaitu dengan kemunculan Pergerakan Nasional Budi Utomo.

e. Zaman penegas 1928, yaitu dengan ikrar Sumpah pemuda

84

Page 85: Materi Kuliah Pkn 2013

f. Zaman pendobrak 1945, yaitu dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan “revolusi integrative” dari bangsa Indonesi. Bangsa Indonesia yang sebelumnya terpecah-pecah dalam banyak suku dan terjajah beralih menjadi bangsa yang bersatu dan merdeka.

Upaya untuk menjadikan wilayah Indonesia sebagai wilayah yang utuh tidak lagi terpisah adalah dengan mengganti territoriale zee en Maritime Kringen Ordonnentie tahun 1939. pada saat kita merdeka tahun 1945, wilayah Indonesia masih dalam keadaan terpisah-pisah disebabkan masih berlakunya Ordonansi tahun 1939.

Perdana menteri Juanda pada tanggal 13 Desember 1957 mengeluarkan pernyataan yang selanjutnya dikenal dengan Deklarasi Juanda 1957. peryataan (deklarasi) menegenai wilayah perairan Indonesia itu berbunyi sebagai beikut:

“bahwa segala perairan disekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk Negara Indonesia dengan tidak memandang luas atau lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar daripada wilayah daratan Negara Indonesia dan dengan demikian bagian daripada perairan pedalaman atau nasional yang berada dibawah kedaulatan mutlak Negara Indonesia. Lalu lintas yang damai di perairan pedalaman ini bagi kapal-kapal asing dijamin selama dan sekadar tidak bertentangan dengan/mengganggu kedaulatan dan keselamatan Negara Indonesia. Penentuan batas landas lautan territorial (yang lebarnya 12 mil) diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada pulau-pulau Negara Indonesia. Ketentuan-ketentuan diatas akan diatur selekas-lekasnya dengan undang-undang.”

Isi pokok Deklarasi Juanda adalah menyatakan laut territorial Indonesia adalah selebar 12 mil tidak lagi 3 mil berdasarkan point to point theory. Deklarasi Juanda dinyatakan sebagai pengganti territoriale Zee en Maritime Kringen Ordonantie tahun 1939 dengan tujuan:

d. Perwujudan bentuk wilayah Negara kesatuan Republik Indonesi yang utuh dan bulat;

e. Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia dosesuaikan dengan asas Negara kepulauan;

f. Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan keamanan Negara kesatuan Republik Indonseia.

Dekalarasi Juanda dikukuhkan dakam Undang-Undang Nomor 4/Prp Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia yang berisi:

d. Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman Indonesia;

e. Laut wilayah Indonesia adalah jalur 12 mil laut;f. Perairan pedalaman Indonseia adalah semua perairan yang terletak apada

sisi dalam dari garis dasar.Keluarnya deklarasi Juanda 1957 tersebut melahitkan konsepsi wawsan

nusantara dimana laut tidak lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai penghubung.

85

Page 86: Materi Kuliah Pkn 2013

Wawasan nusantara dibangun dari konsepsi kewilayahan. Negara Indonesia adalah satu kesatuan wilayah yang berciri nusantara.

Melelui perjuangan panjang akhirnya Konferensi PBB tanggal 30 April 1982 menerima “The United Nations Convention on the Law of the sea” (UNCLOS). Berdasarkan Kovensi Hukum laut 1982 tersebut diakui asa Negara Kepulauan (Archipelago State).

Pada tahun 1969 negara Indonesia mengeluarkan Deklarasi tentang landas kontinen Indonesia. Deklarasi itu berintikan:

1. kekayaan alam di landas kontinen adalah milik Negara bersangkutan;2. batas landas kontinen yang terletak di antara dua Negara adalah garis

tengahnya.Tentang landas kontinen dikuatkan dengan Undang-Undang No. 1

Tahun 1973 tentang Landas Kontinene Indonesia. Selanjtnya pada tahun 1980 pemerintah Indonesia mengeluarkan pengumuman tentang Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Zee berintikan:

4. Lebar Zone Eksklusif Indonesia 200 mil diukur dari garis pangkal laut wilayah Indonesia.

5. Hak berdaulat untuk menguasai kekayaan sumber alam di ZEEI.6. Lautan ZEEI tetap merupakan lautan bebas untuk pelayaran Internasional.

ZEEI diterima oleh hamper seluruh pserta konferensi Hukum Laut Internasional di Jamaika tahun 1982 dan dikukuhkan oleh Pemerintah RI dngan UU No. 5/1983.

5. Segi geografis dan sosial budayaDari segi geografis dan sosial budaya, Indonesia m,erupakan Negara

bangsa dengan wilayah dan posisi yang unik serta bangsa yang heterogen. Keunikan wilayah heterogenitas bangsa menjadikan bangsa Indonesia perlu memiliki visi untuk menjadi bangsa yang bersatu dan utuh.

Keunikan wilayah dan heterogenitas bangsa tersebut, antara lain sebagai berikut:

a. Indonesia bercirikan Negara kepulauan/maritime (Archipelago State) dengan jumlah 17.508 pulau.

b. Luas wilayah 5,192 juta km2 dengan perincian daratan seluas 2,027 juta km2 dan laut seluas 3,166 juta km2. Negara kita terdiri 2/3 lautan/perairan.

c. Jarak utara selatan 1.888 km dan jarak timur barat 5.110 km.d. Indonesia terletak di anatara dua benua dan dua samudra (posisi

silang).e. Indonesia terletak pada garis khatulistiwa.f. Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim.g. Indonesia menjadi pertemuan dua jalur pegunungan, yiatu

Mediterania dan Sirkum Pasifik.h. Berada pada 6oLU – 11o LS dan 95o BT – 141o BT.i. wilayah yang subur dan habitable (dapat dihuni).j. Kaya akan flora, fauna, dan sumber daya laam.k. Memiliki etnik yang sangat banyak (heterogenitas suku bangsa)

sehingga memiliki kebudayaan yang beragam.

86

Page 87: Materi Kuliah Pkn 2013

l. Memiliki jumlah penduduk yang besar dengan jumlah sekitar 218,868 juta (tahun 2005)

Posisi Indonsia yang demikian ini sering dinyatakan memiliki posisi yang strategis.Keunikan wilayah dan heterogenitas bangsa membuka dua peluang. Secara positif adapat dijadikan modal memperkuat bangsa menuju cita-cita. Secara negative dapat mudah menimbulkan perpecahan serta infiltrasi pihak luar.

6. Segi geopolitis dan kepentingan nasional.Geopolitik adalah istilah yang pertama kali dikemukakan oleh Frederich

Ratzel sebagai Ilmu Bumi Politik. Sebagai ilimu, geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek geografi. Bahwa politik suatu Negara dipengaruhi oleh konstelasi geografi Negara yang bersangkutan. Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dari aspek geografi dalam menentukan kebijakan nasional untuk mewujudkan suatu tujuan. Prinsip-prinsip geopolitik suatu Negara dapat menjadi dasar bagi perkembangan wawsan nasional bangsa itu.

Kesatuan antara bangsa Indonesia dengan wilayah tanah air yang membentuk semangat dan wawasan kebangsaan, yaitu sebagai bangsa yang bersatu.prinsip geopolitik Indonesia sebagaimana tersebut diatas menandakan bahwa dalam hal wilayah, bangsa Indonesia tidak ada semangat untuk memperluas wilayah sebagai ruang hidup (lebensraum). Kesepakatan para pendiri Negara Republic Indonesia adalah wilayah Indonesia merdeka hanyalah wilayah bekas jajahan Belanda atau eks Hindia Belanda. Wilayah yang bangsanya memiliki “le desir d’etre ensemble dan character-gemeinschaft” menurut Soekarno itulah yang harus kita satukan dan pertahankan. Upaya membangun kesadaran untuk bersatunya bangsa dalam wilayah adalah konsepsi wawsan nusantara. Cirri nasionalisme Indonseia adalah nasionalisme yang tidak chauvisnisme dan juga bukan kosmopolitanisme. Nasionalisme Indonesia tumbuh dalam internasionalisme, mengembangkan hubungan baik dengan bangsa lain secara sederajat.

Salah satu kepentingan nasional Indonesia adalah bagaimana menjadikan bangsa dan wilayah ini senantiasa satu dan utuh. Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan nasional maupun visi nasional. Cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 Alinea II adalah unyuk mewujudkan Negara Indonesia. Yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Adapun tujuan nasional Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukuan UUD 1945 Alinea IV, salah satunya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Visi nasional Indonesia menurut ketetapan MPR No. VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa depan adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri, serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan Negara.

Upaya untuk terus membina persatuan dan keutuhan wilayah adalah dengan mengembangkan wawasan nasional bangsa. Wawsan nasional bangsa Indonesia itu adalah Wawasan Nusantara.

87

Page 88: Materi Kuliah Pkn 2013

Pokok Bahasan I

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NASIONAL

Pokok Bahasan 2HAKIKAT IDENTITAS NASIONAL

Pokok Bahasan 3

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Pokok Bahasan 4

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA, ORANG TUA, MASYARAKAT, DAN PEMERINTAH

Pokok Bahasan 5

NEGARA DAN KONSTITUSI

Pokok Bahasan 6

Pokok Bahasan 7

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI

Pokok Bahasan 8

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Pokok Bahasan 9

SUPREMASI HUKUM

Pokok Bahasan 10

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

Pokok Bahasan 11

KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI INDONESIA

88