kuliah 3 analisis anion (2013)
TRANSCRIPT
Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc., Ph.D
Bahan Kuliah 3
ANALISIS ANION
Prodi Pendidikan Kimia FMIPAUNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
Pendahuluan
Analisis kualitatif dilakukan mulai dari test
pendahuluan utk mengetahui keberadaan
anion atau golongan anion yang memiliki
sifat-sifat sama di dalam sampel
Memudahkan pemilihan teknik analisis
Penetapan penentuan spesifik (analisis
khusus)
Reaksi konfirmasi terhadap keberadaan
anion
Pendahuluan
Pemisahan anion secara fisik tidak perlu
harus dilakukan karena telah tersedia reaksi
spesifik untuk reaksi pengenalan dan
identifikasi
Untuk anion tertentu perlu pretreatment,
pada anion pengganggu yg saling
mempengaruhi dlm reaksi
Dilakukan pemisahan anion dari anion lain
Dilanjutkan pengenalan, identifikasi,
konfirmasi
Flow Chart pd QA
Flow chart dapat ditulis dalam berbagai cara
Kita ikuti model ini, yaitu menaruh endapan atau yang tidak larut di sebelah kiri dan ion di dalam larutan di sebelah kanan
Ion terlarut- Suasana pelarut
Endapan atau yg tdk
larut
Ion dalam larutan
- Reagent conditions- Reagent conditions
Solid larutan Solid Larutan
Teknik Analisis
Metode yang tersedia untuk penentuan
anion tidak sistematik sebagaimana yang
akan dilakukan pada analisis kation
Disebabkan keunikan yang dimiliki
masing-masing anion
Dapat dikelompokkan berdasarkan
kelarutannya, tetapi mengalami kesulitan
dalam reaksi identifikasi dan konfirmasi
anion
Dalam Praktek
Ada skema pengelompokan anion berdasarkan reaksinya
Golongan I dan Golongan II
Anion
Anion I (Menghasilkan gas/uap bila bereaksi dgn asam)
1. Menghasilkan gas bila bereaksi dengan HCl atau
H2SO4 encer (misal: S2-, SO32-, CO3
2-, NO2-, CN-)
2. Menghasilkan gas atau uap bila bereaksi dengan
H2SO4 pekat (misal: I-, Br-, Cl-, NO3-, ClO3
-)
Anion II (Tetap dalam larutan bila bereaksi dgn asam)
3. Menghasilkan endapan bila bereaksi dengan asam
(misal: SO42-, PO4
3-, CrO42-, Cr2O7
2-)
4. Terjadi reaksi oksidasi dan reduksi (misal: MnO4-,
CrO42-, Cr2O7
2-)
Anion Berdasarkan Golongan
Golongan A anion yg dapat menguap bila bereaksi dengan asam
Golongan B anion yg bereaksi di dalam larutan
No Anion Golongan A Anion Golongan B
1 Karbonat, Sulfit, Tiosulfat, Sulfida, Nitrit, Hypoklorit, Sanida dan Sianat
Sulfat, Fosfat, Sussinat, Arsenat, Kromat, Silikat, Salisilat, Fosfit, Hipofosphit, Arsenit, Dikromat, dan Benzoat
2 Semua anion A(1) dan Fluorida, Klorida, bromide, Iodida, Nitrat, Borat, Format, Asetat, dan Oksalat, Perklorat, Permanganat: Bromate, Heksasianoferrat(II) dan (III), Tiosianate, Tartrat, dan Sitrat
Manganat, Permanganat, Kromat, Dikromat
Target Analisis Anion
Dalam analisis anion:
Beberapa reaksi permulaan dapat dilakukan dalam bentuk padat
Kebanyakan reaksi spesifik anion dilakukan dalam bentuk larutan
Target dikhususkan thdp 11 anion, yaitu anion yang sering ditemukan di laboratorium pendidikan
1) Sulfida (S2-) 2. Sulfit (SO32-)
2) Karbonat (CO32-) 4. Nitrit (NO2
-)
5) Iodida (I-) 6. Bromida (Br-)
7) Klorida (Cl-) 8. Fosfat (PO43-)
9) Kromat (CrO42-) 10. Nitrat (NO3
-)
11) Sulfat (SO42-)
Reaksi Pendahuluan Terhadap Anion
Tahap awal identifikasi anion dilakukan reaksi
pendahuluan bertujuan utk mengetahui
keberadaan anion di dalam sampel
Berdasarkan sifat pengoksidasi dan sifat
pereduksi (anion pengoksidasi dan anion
pereduksi)
Hasil reaksi positif diketahui dgn melihat
perubahan reaksi kimia (warna, gas, dan
endapan)
Reaksi Pendahuluan Terhadap Anion
S2-, SO32-, CO3
2-, NO2-, I-, Br-, Cl-, PO4
3-, CrO42- atau Cr2O7
2-, NO3-, SO4
2-
MnCl2HCl
Warna hitam-
coklat yang
dihasilkan anion
pengoksida: NO2,
CrO42-, NO3
-
FeCl3K3[Fe(CN)6]
H+
Endapan biru dihasilkan oleh anion pereduksi: S2-
, SO32-, I-, dan
NO2-
H2SO4 (pekat)
Perobahan warna yang
dihasilkan dari CrO42- dan
Cr2O72-
Gas tidak berwarna dan tidak
berbau dihasilkan oleh CO32-
Gas tidak berwarna yang
berbau dihasilkan oleh S2-,
SO32-, dan Cl-
Gas berwarna yang berasal dari
NO2-, I-, dan Br-
Mengetahui Kehadiran Anion Pengoksida
Dilakukan berdasarkan reaksi dengan MnCl2 dalam HCl pekat
Terbentuknya warna coklat -hitam menunjukkan kehadiran anion pengoksida di dalam sampel
kemungkinan adanya senyawa pereduksi menjadi sangat kecil
target anion adalah ion NO2, CrO42-, NO3
-
Mengetahui Kehadiran Anion Pereduksi
Dilakukan melalui reaksi dengan FeCl3, K4[Fe(CN)6] dalam HCl encer
Terbentuknya suspensi atau endapan berwarna biru tua menunjukkan kehadiran anion pereduksi
Sebagai produk adalah KFe[Fe(CN)6]
Target anion:
• Perobahan warna dihasilkan dari CrO42- dan Cr2O7
2-
• Gas tidak berwarna dan tidak berbau dihasilkan CO32-
• Gas tidak berwarna, berbau dihasilkan S2-, SO32-, dan Cl-
• Gas berwarna yang berasal dari NO2-, I-, dan Br-
Mengetahui Kehadiran Golongan Anion
Pengelompokan anion menjadi golongan
hanya dipergunakan sebagai strategi
mendapatkan informasi reaksi pendahuluan
terhadap anion berdasarkan kesamaan sifat
dalam reaksi
Berdasarkan reaksinya terhadap HClO4 dan Ag+ digolongkan menjadi golongan I – IV
Penggolongan bukan untuk tujuan pemisahan
Pengelompokan kation berdasarkan reaksi kimia
Pengelompokan Anion
S2-, SO32-, CO3
2-, NO2-, I-, Br-, Cl-, PO4
3-, CrO42- atau Cr2O7
2-, NO3-, SO4
2-
NH3
Anion Golongan I
H2S dari S2-
SO2 dari SO32-
CO2 dari CO32-
NO dan NO2 dari NO3-
Ag+
Anion Golongan III
Ag2PO4, Ag2CrO4, Ag2SO4,
(Ag2CO3), (AgNO3)
HClO4 encer
Anion Golongan II
AgI, AgBr, AgCl, (Ag2S)
I-, Br-, Cl-, PO43-, Cr2O7
2-, SO42-, NO3
-, (NO2-)
NO3-, NO2
-, PO43-, Cr2O7
2-, SO42-
Anion Golongan IV
NO2-, SO4
2-
Sifat Anion Terhadap Asam Sulfat Pekat
Penambahan asam sulfat pekat (18M H2SO4)
bertujuan untuk melihat anion berdasarkan
kemampuan mengoksidasi
Dilakukan terhadap unknown dalam
keadaan padatan
Bila sampel berupa larutan harus terlebih
dahulu dikeringkan
Pengelompokan AnionBerdasarkan Reaksi
Observasi Interpretasi
Suasana Dingin Suasana Panas
Tidak ada perubahan NO3-, PO4
3-, SO42- PO4
3-, SO42
Perubahan warna CrO3 merah Cr2O72-
Oranye
Cr2O72-
Oranye CrO3
merah
Sama seperti
suasana dingin
Tidak berwarna, Tidak
berbau, Dihasilkan gasCO3
2- CO2(g)
Sama seperti
suasana dingin
Tidak berwarna,
Dihasilkan gas bau
S2- H2S
SO32- SO2
Cl- HCl
Sama seperti
suasana dingin
Dihasilkan gas yang
berwarnaBr2 merah-coklat
NO2 (bila uap
dipanaskan)
Reaksi Khusus Terhadap Anion
Untuk menyakinkan keberadaan suatu anion secara individu di dalam sampel dilakukan reaksi khusus sebagai pengujian
Disebut sebagai test identifikasi dan konfirmasi
Dipergunakan sebagai reaksi pengenalan(membedakan satu anion dengan anion yang lain)
Target anion ada sebanyak 11 anion, yaitu
S2-, SO32-, CO3
2-, NO2-,
I-, Br-, Cl-, PO43-,
CrO42- atau Cr2O7
2-, NO3-, SO4
2-
1. Pengujian anion sulfida (S2-)
Dilakukan langsung dari zat padat, yaitu dengan cara melihat kelarutannya di dalam air, karena sulfida alkali mudah larut dalam air sedangkan logam lain sukar larut
Sampel larutan harus dikeringkan sebelum diuji
Penambahan HCl ke dalam sampel akan menghasilkan gas H2S (bau spesifik)
Gas H2S hasil reaksi diuji dengan Pb(CH3COO)2 terbentuknya
warna hitam PbS
Menggunakan AgNO3 menghasilkan endapan hitam
S2- + Ag+ → Ag2S↓
2. Pengujian anion sulfit (SO32-)
Dilakukan terhadap sampel dalam bentuk zat padat
Sampel larutan harus dikeringkan sebelum diuji
Penambahan sulfit ke dalam sampel akan
menghasilkan gas belerang dioksida (SO2)
Gas SO2 dialirkan ke dalam larutan mengandung
HNO3 encer, BaCl2 dan KMnO4 membentuk BaSO4
KMnO4 ungu berubah menjadi Mn2+ merah muda
Test khusus sulfit (SO32-)
Untuk konfirmasi Sulfit dilakukan
Dengan BaCl2 atau SrCl2 membentuk endapan putih BaSO3
Dengan AgNO3 dengan perlahan membentuk kristal Ag2SO3
Mereduksi permanganat atau dikromat
SO32- + Ba2+ → BaSO3↓
SO32- + Ag+ → [AgSO3]
-
[AgSO3]- + Ag+ → Ag2SO3↓
5SO32- + MnO4
- + 6H+ → Mn2+ + 5SO42- + 3H2O
5SO32- + Cr2O7
2- + 8H+ → 2Cr3+ + 3SO42- + 4H2O
3. Pengujian anion Karbonat (CO32-)
Dilakukan terhadap sampel dalam bentuk zat padat
Sampel larutan harus dikeringkan sebelum diuji
Mengeringkan sampel harus hati-hati karena terdekomposisi
Penambahan sulfit ke dalam sampel akan menghasilkan gas belerang dioksida (SO2)
Sampel direaksikan dengan pereaksi yg mengandung Zn, H2O2, H2SO4 encer
Dihangatkan, gas yang terbentuk dialirkan ke dalam Ba(OH)2 membentuk endapan BaCO3
Test khusus Karbonat (CO32-)
Reaksi konfirmasi karbonat yg lain dilakukan
Dengan AgNO3 membentuk endapan putih
Ag2CO3
Selanjutnya endapan Ag2CO3 dengan HNO3
dan NH3 melarut kembali dan membentuk
senyawa kompleks
CO32- + Ag+ → Ag2CO3↓
Ag2CO3 + 2H+ → Ag+ + CO2 + H2O
Ag2CO3 + NH3 → 2[Ag(NH3)2]+ + CO3
2-
4. Pengujian anion Nitrit (NO2-)
Dilakukan terhadap sampel dengan melihat sifat-sifat anion nitrat menggunakan sifat pengoksida yang dimilikinya
Dilakukan dalam suasana asam encer melalui penambahan H2SO4 atau CH3COOH, kemudian menambahkan sedikit FeSO4 (larutan FeSO4 harus dalam keadaan baru)
Sebagian dari FeSO4 akan dioksidasi menjadi Fe2(SO4)3, dan NO2
- direduksi menjadi NO
NO dengan senyawa FeSO4 tersisa membentuk kompleks [Fe(NO)]2- coklat
Test khusus Nitrit (NO3-)
Untuk konfirmasi Sulfit dilakukan
Dengan HCl menghasilkan gas (harus hati-hati)
Dengan AgNO3 terbentuk endapan putih
Dengan KI yang diasamkan dengan Asam asetat menghasilkan I2 (warna biru dgn amilum)
Mereduksi permanganat (perubahan warna)
NO2- + Ag+ → AgNO2↓
2NO2- + 2I- + 2CH3COOH → I2 + 2NO +2CH3COO- + 2H2O
NO2- + H+ → HNO3 → (H2O + N2O3)
HNO3 + 2NO↑ + H2O
+ O2 + 2NO
2NO2- + 2MnO4
- + 6H+ → 52NO3- + 2Mn2+ + 3H2O
5. Pengujian anion Iodida (I-), Bromida (Br-), dan Klorida (Cl-)
Dilakukan menggunakan pereaksi khusus (bila terdapat ada dua atau tiga jenis anion halida sekaligus di dalam sampel)
Dilakukan dengan cara melihat sifat-sifat redoks halogen di dalam reaksi
Dapat dilakukan secara berurutan karena I- lebih mudah dioksidasi dibanding Br-, dan keduanya lebih mudah dioksidasi dibanding Cl-
Dibuat dalam suasana asam encer dgn penambahan HCl, kemudian menambah CCl4, mengaduk, menambah Cl2 atau hipoklorit
Terbentuknya warna ungu di dalam CCl4 (di bagian bawah) menandakan kehadiran anion iodida
5. Test khusus Klorida (Cl-)
Reaksi konfirmasi klorida dilakukan
Dengan H2SO4 pekat menghasilkan gas
Dengan MnO2 dan H2SO4(pekat) menghasilkan gas
Dengan AgNO3 membentuk endapan
Reaksi dengan Pb-Asetat membentuk endapan
Cl- + H2SO4 → HCl↑(bau gas) + HSO4-
MnO2 + 2H2SO4(p) + Cl- → Mn2+ + Cl2 + SO32- + H2O
Cl- + Ag+ → AgCl↓
Cl- + Pb2+ → PbCl2 (putih koagulan)
6. Pengujian Bromida (Br-)
Menguji keberadaan ion bromida, maka iodida harus terlebih dahulu dioksidasi menjadi senyawa yang tidak berwarna berupa IO3
- melalui penambahan air klor sehingga warna coklat akan hilang pertanda iodida telah dioksidasi menjadi IO3
-
Penambahan air klor akan mengubah warna larutan sampai terbentuk warna kuning sampai coklat muda di dalam CCl4 (di bagian bawah) menandakan kehadiran anion bromida
Test khusus Bromida (Br-)
Reaksi konfirmasi bromida dilakukan
Dengan H2SO4 pekat menghasilkan gas
Dengan MnO2 dan H2SO4(pekat) menghasilkan gas
Dengan AgNO3 membentuk endapan
Reaksi dengan Pb-Asetat membentuk endapan
MnO2 + 2H2SO4(p) + Br- → Mn2+ + Br2 + SO32- + H2O
Br- + Ag+ → AgBr↓
Br- + Pb2+ → PbBr2 (putih kristal)
KBr- + H2SO4 → HCl↑(bau gas) + HSO4- + K+
→ Br2↑ + SO2 + SO42- + 2K+ + 2H2O
7. Test khusus Iodida (I-)
Reaksi konfirmasi iodida dilakukan
Dengan H2SO4 pekat menghasilkan gas
Dengan MnO2 dan H2SO4(pekat) menghasilkan gas
Dengan AgNO3 membentuk endapan
Reaksi dengan Pb-Asetat membentuk endapan
MnO2 + 2H2SO4(p) + I- → Mn2+ + I2 + SO32- + H2O
I- + Ag+ → AgI↓
I- + Pb2+ → PbI2 (Kuning)
I- + H2SO4 → I2↑(bau gas) + SO42- + 2H2O
→ HI↑ + HSO4-
8. Pengujian anion Fosfat (PO43-)
Pengujian fosfat dilakukan dalam bentuk larutan
Dilakukan dengan cara menambahkan larutan
pereaksi amonium molibdat dalam asam nitrat
sampai terbentuk endapan amonium molibdofosfat
(NH4)3P(Mo3O10)4 berwarna kuning cerah
Ada 3 jenis asam fosfat
1) Asam ortho fosfat (H3PO4)
2) Asam pyro fosfat (H4P2O7)
3) Asam meta fosfat (HPO4)
Identifikasi Fosfat (PO4-)
Pereaksi Orthofosfat Pyrofosfat Metafosfat
1. AgNO3 - Endapan
kuning
- Larut dalam
HNO3
- Larut dalam
NH3
- Endapan putih
- Larut dlm HNO3
- Larut dalam NH3
- Sidikit larut dlm
Asam Asetat
- Endapan putih
- Larut dlm HNO3
- Larut dalam NH3
- Larut dalam
Asam Asetat
2. Albumin
dan Asam
Asetat
Tidak
mengendap
Tidak mengendap Ada endapan
3. CuSO4 Endapan biru
muda
Endapan biru
muda (agak biru)
Tidak
mengendap
Identifikasi Fosfat (PO4-) (lanjutan)
Pereaksi Orthofosfat Pyrofosfat Metafosfat
4. Larutan Mg(NO3)2
- Endapan putih
- Stabil bila pelarut berlebih
- Endapan putih- Larut kembali
bila pelarut berlebih
Tidak ada endapan
5. Cd-Ac dengan asam asetat
Tidak mengendap
Endapan putih Tidak mengendap
6. ZnSO4 Endapan putih yang larut dalam Asam asetat
Endapan putih tidak larut dalam Asam asetat encer tetapi larut dalam NH3
Endapan putih yang larut dalam Asam asetat
Test khusus Fosfat (PO43-)
Reaksi konfirmasi fosfat dilakukan
Dengan AgNO3
HPO42- + 3Ag+ → Ag3PO4↓ + H+
Ag3PO4↓ + 2H+ → H2PO4- + 3Ag+
Ag3PO4↓ + 6NH3 → 3[Ag(NH3)2]+ + PO4
3-
HPO42- + Mg2+ + NH3 → MgNH4PO4↓ (larut dlm H-Ac)
Dengan reagen Mg(NO3)2 yg mengandung Mg(NO3)2, NH4NO3 dan NH3
HPO42- + Cu2+ → PbHPO4↓(larut dalam H-Ac)
Dengan CuSO4 membentuk endapan
9. Pengujian anion Kromat (CrO42-)
Keberadaan CrO42- di dalam sampel ditunjukkan
oleh terdapatnya larutan berwarna kuning suasana basa
Penambahan asam akan mengubah CrO42-
kuning menjadi Cr2O72- oranye
Sebaliknya dalam suasana basa akan mengubah Cr2O7
2- menjadi CrO42- kuning
Pengujian CrO42- dilakukan melalui
penambahan Ba2+ membentuk endapan BaCrO4 kuning
CrO42- + Ba2+
BaCrO4(s) kuning
Test khusus Kromat (CrO42-)
Reaksi konfirmasi kromat dilakukan
Dengan BaCl2 terbentuk endapan kuning muda pertanda kehadiran CrO4
2-
CrO42- + Ba2+ → BaCrO4↓ (kuning)
CrO42- + 2Ag+ → Ag2CrO4↓
Larut dalam asam:
Ag2CrO4↓ + 2H+ → 4Ag+ + Cr2O72- + H2O
Dengan NH3 membentuk kompleks
Ag2CrO4↓ + 4NH3 → 2[Ag(NH3)2]+ + CrO4
2-
Dengan AgNO3 membentuk endapan
Test khusus Bikromat (Cr2O72-)
Reaksi konfirmasi kromat dilakukan
Dengan BaCl2 terbentuk endapan orange pertanda kehadiran Cr2O7
2-
Cr2O72- + Ba2+ → BaCr2O7↓(oranye)
Cr2O72- + 2Ag+ → Ag2Cr2O7↓
Dengan pemanasan akan terbentuk endapan
Ag2Cr2O7↓ + H2O → Ag2CrO4 ↓ + CrO42- + 2H+
Dengan AgNO3 membentuk endapan
10. Pengujian Nitrat (NO3-)
Semua garam nitrat larutan di dalam air
Test khusus dilakukan:
Dengan H2SO4 pekat menghasilkan gas NO2
4NO3- + 2H2SO4 → 4NO2↑ + O2↑ + 2SO4
2- + 2H2O
Dengan H2SO4 pekat dengan adanya FeSO4 akan membentuk cincin berwarna coklat
Fe2+ + NO↑ → [Fe(NO)]+ (cincin coklat di dalam tabung)
2NO3- + 4H2SO4 + 6Fe2+ → 6Fe3+ + NO↑ + 4SO4
2- + 4H2O
11. Pengujian anion sulfat (SO42-)
Dilakukan terhadap sampel dalam bentuk larutan
SO42- dengan BaCl2 membentuk endapan putih
SO42- + Ba2+ → BaSO4↓
Dengan Pb-Ac membentuk endapan putih
SO42- + Pb2+ → PbSO4↓
Dengan AgNO3 membentuk endapan putih
SO42- + Ag+ → Ag2SO4↓
Dengan Hg2NO3 membentuk endapan kuning
SO42- + 3Hg2+ + 2H2O → HgSO4.2H2O↓ + 4H+
Contoh soal
Analisis dengan test pendahuluan diperoleh
data sebagai berikut:a) Senyawa berwarna putih (padat)
b) Reaksi dengan H2SO4 pekat dingin tidak mengalami
perubahan
c) Penambahan HClO4 encer dan AgNO3 ke dalam
larutan tidak terbentuk endapan
d) Penambahan beberapa tetes larutan unknown ke
dalam MnCl2 dan HCl pekat, tidak terjadi perubahan
Buatlah kesimpulan, senyawa anion apa yang
terdapat di dalam unknown tersebut
Jawaban
a) Dari data warna, berarti tidak ada CrO42-
b) Dari data perubahan, berarti tidak ada CO32-, S2-,
SO32-, Cl-, NO2
-, I-, Br-
Kemungkinan: PO43-, NO3
-, atau SO42-
c) Data pada (c) tidak ada yang dapat dihilangkan dari
SO42- karena tidak ada yang membentuk endapan
dengan Ag+
d) Karena tidak mengandung anion pengoksida,
berarti tidak ada NO3-
Maka senyawa adalah PO43- atau SO4
2-
(Perlu test spesifik)
Tugas 2
Buatlah tulisan ringkasan dari “Analisis anion:
Reaksi identifikasi dan konfirmasi”
Artikel diketik rapi 2-3 halaman (sesuai
Topik Kelompok pada halaman berikut ini)
Tugas pribadi, hindari duplikasi dari teman
(didiskwalifikasi)
Dikumpulkan pada minggu ke 5 dalam
bentu soft copy (Dalam CD per-kelompok),
buat label: Tugas 2, Kelomok (...)
Jangan lupa menuliskan Nama dan Tugas 2
pada sampul tugas di dalam file
Tugas Pribadi 2
Kelompok Topik Tugas
1 10 Reaksi identifikasi dan konfirmasi terhadap ion Sulfida (S2-)
2 11 Reaksi identifikasi dan konfirmasi terhadap ion sulfit (SO32-)
3 12 Reaksi identifikasi dan konfirmasi terhadap ion karbonat (CO32-)
4 13 IReaksi identifikasi dan konfirmasi terhadap ion Nitrit (NO2-) dan
ion Nitrate (NO3-)
5 14 Reaksi identifikasi dan konfirmasi terhadap ion halida (I-,Br-, Cl-)
6 15 Reaksi identifikasi dan konfirmasi terhadap ion fhosfat (PO43-)
7 16 Reaksi identifikasi dan konfirmasi terhadap ion kromat (CrO42-)
8 17 Reaksi identifikasi & konfirmasi terhadap ion bikromate (Cr2O72-)
9 18 Reaksi identifikasi dan konfirmasi terhadap ion Sulfat (SO42-)