kul 7 - aspek hukum untuk pembangunan tata ruang udara

Upload: nur-fitri-indah-kumalasari

Post on 16-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rfdgg

TRANSCRIPT

  • KAITAN KEWENANGANASPEK HUKUM UNTUK PEMBANGUNAN TATA RUANG UDARA R.I.

  • Dalam pengembangan ilmu dan teknologi angkasa, wilayah Ruang Udara di atmosfer bumi (yang berisikan gas-gas udara yang dibutuhkan oleh semua makhluk serta tanaman penghuni bumi dan ruang angkasa yang hampa atau kosong gas-gas udara) dikatakan bahwa : WAJIB dikembangkan hukumnya.Dalam usaha ilmu dan teknologi keangkasaan, Hukum bukan saja mengikuti dan mendampingi ilmu dan teknologi bahkan ada kalanya mendahului perkembangannya hukum dapat diterapkan melalui hukum yang sudah ada dan berlaku atau melalui analogi atau menciptakan Hukum Baru berlaku di bidang ke-angkasa-an.

  • Bentuk 3 Dimensi Wilayah Nusantara IndonesiaDimensi I wilayah DaratanDimensi II wilayah Lautan teritorial lautDimensi III wilayah Udara bagaimana status ruang udara di atas wilayah suatu negara di atas daratan & perairan teritorialnya.

    Setiap Negara Anggota memiliki kedaulatan yang lengkap dan eksklusif atas Ruang Udara di atas wilayahnya (Convention Relating to the Regulation of Aerial Navigation, Paris, October 13, 1919).

    Setelah PD II selesai Convention on International Civil Aviation, Chicago, Dec. 7, 1944 mengakui setiap negara Tidak satupun pesawat udara asing diperbolehkan melalui ruang udara nasional suatu negara tanpa ijin negara bersangkutan.

  • Wawasan NusantaraAsosiasi pada Konvensi Hukum Laut, diterima 1982 pandangan diperluas dengan 3 dimensi tersebut yakni Hak Milik atas sebidang tanah mengandung di dalamnya, Kepemilikan atas segala yang ada di atasnya dan di dalam tanah.Sejak 1963, diperlukan kejelasan yang mengatur kegiatan manusia di dirgantara Hukum Udara (Air Law) dan Hukum Ruang Angkasa (Space Law) masing-masing telah berkembang diri & meluas.

    Hukum Udara ke arah Hukum Angkutan Udara, Hukum Asuransi Penerbangan, Hukum Sengketa Penerbangan, Hukum Pidana Penerbangan, Hukum Ekonomi Penerbangan dll.Hukum Ruang Angkasa ke arah Hukum Telekomunikasi, Hukum Penginderaan Jauh, Hukum Milik Bersama Kemanusiaan, Hukum Persenjataan Ruang Angkasa.

  • INDONESIA MEMPUNYAI KEDAULATAN YANG PENUH DI RUANG UDARA DI ATAS WILAYAH NEGARANYATIDAK ADA HAK LINTAS BAGI SEGALA MACAM PESAWAT UDARA ASING DI RUANG UDARA DI ATAS WILAYAH NEGARA INDONESIA

    Sebagai pedoman untuk mengatur pemanfaatan ruang udara untuk kepentingan domestik dan kepentingan internasional.Dikomunikasikan secara Internasional.

  • TEORI KEDAULATAN NEGARA DI RUANG UDARA Penafsiran Luas Ruang Udara Negara secara Logika Yuridis

  • Keterangan :A merupakan wilayah udara negara di atmosfir yang jarak ketinggiannya ditentukan oleh kemampuan tinggi terbang (ceiling) pesawat udara pada masa sekarangB dan C kemampuan tinggi terbang di masa-masa yang akan datangD dan F ruang udara (air space) di atmosfir bumi yang berisikan cukup udara (sufficient air) untuk memberikan reaksi udara kepada pesawat udara.

  • TEORI PENGUASAAN COOPER (COOPERS CONTROL THEORY

  • TEORI RUANG UDARA SCHACHTER

    Kedaulatan negara di ruang udara hanya terbatas pada daerah udara di mana dapat dilakukan penerbangan dengan pesawat udara yang dikemudikan manusia (navigable airspace) yang kini dapat mencapai ketinggian terbang sampai kira-kira 20 mil, dan di kemudian hari mungkin sampai ketinggian 40 mil

  • RUANG LINGKUP HUKUM UDARAMeliputi :Sifat dan luas daerah di ruang udara di mana Hukum Udara diterapkanBentuk Kegiatan manusia yang seperti apa dan bagaimanaAlat penerbangan yang berhubungan dengan itu dan dalam hal ini pesawat udara

  • Pokok PersoalanBerkisar pada :Luas Ruang Udara Jarak KetinggianKlasifikasi dan Batasan Pesawat UdaraLuas Wewenang Negara terhadap daerah territorialnya bertalian dengan keamanan negaraMasalah Hukum ketentuan hukum kebiasaan (customary law) ketentuan konvensi yang ada/baru

  • PANDANGAN BARU TERHADAP TEORI KEDAULATAN NEGARA DI RUANG UDARARuang Penerbangan (Flight Space) secara fisik terbagi dalam :Ruang Udara (Air Space)Ruang Angkasa (Outer Space)

  • PANDANGAN BARU TERHADAP TEORI KEDAULATAN NEGARA DI RUANG UDARAJessup and Taubenfeld + Cooper and McDougal berdasarkan Konvensi Jalan Tengah.Heinrich pemecahan kegiatan manusia di angkasa kepada bidang-bidang yang tidak mungkin dianalisi secara teknis+yuridis.Haley titik tolak moral Haleys Unanimity Theory berkeyakinan agar hukum harus selalu mendahului manusia di angkasa.

  • TEORI KERUKUNAN (Mochtar Kusumaatmadja)Menghindarkan sedapat-dapatnya timbul atau dikemukakannya keberatan-keberatan oleh pihak ketiga.Kepekaan terhadap kepentingan yang sah (legitimate) dari negara-negara lain.Akomodasi untuk menyesuaikan kedua kepentingan tersebut terdahulu untuk sampai kepada pengakuan baik secara terang-terangan atau diam-diam. Kesediaan untuk menemukan akomodasi kepentingan harus dilakukan tanpa mengorbankan kepentingan nasional yang vital.

  • PERTIMBANGAN SEGI DOKTRIN yang ada di duniaDoktrin Kebutuhan (Doctrine of Necessity)Doktrin Mempertahankan Diri ( Doctrine of Right of Self Preservation) Kaitan sebagai negara Indonesia butuh melindungi warga negara kepulauan + segi pertahanan keamanan Doktrin Nusantara Negara Republik Indonesia memiliki kedaulatan yang lengkap dan eksklusif terhadap Ruang Udara di atas wilayah Daratan dan di atas wilayah perairan yang menurut Undang-Undang Indonesia merupakan : PERAIRAN TERRITORIAL negara Indonesia*harus sanggup dan mampu menjaga integritas dan keamanan negaranya.