kul mesin sinkron.ppt

90
MESIN SINKRON • Stator • Rotor kutub silindris (kec. Tinggi) kutub salient / menojol (kec.Rendah) • Ada Kutub Luar dan Kutub Dalam Kebanyakan kutub dalam

Upload: mbloex

Post on 13-Aug-2015

320 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kul MESIN SINKRON.ppt

MESIN SINKRON

• Stator

• Rotor kutub silindris (kec. Tinggi)

kutub salient / menojol (kec.Rendah)• Ada Kutub Luar dan Kutub Dalam Kebanyakan kutub dalam

Page 2: Kul MESIN SINKRON.ppt

Kutub Luar dan Kutub Dalam

Page 3: Kul MESIN SINKRON.ppt

Kutub Silindris

Page 4: Kul MESIN SINKRON.ppt

STATOR DAN ROTOR

Page 5: Kul MESIN SINKRON.ppt

KUMPARAN STATOR DAN ROTOR

Page 6: Kul MESIN SINKRON.ppt

Rotor Kutub Menonjol (Salient)Putaran Rendah-Turbin air, Mesin Diesel

Page 7: Kul MESIN SINKRON.ppt

Rotor Kutub Menonjol (Salient)

Page 8: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 9: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 10: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 11: Kul MESIN SINKRON.ppt

Rotor Kutub SilindrisPutaran Tinggi- Turbin Uap/Gas

Page 12: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 13: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 14: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 15: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 16: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 17: Kul MESIN SINKRON.ppt

KUMPARAN PEREDAM

Page 18: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 19: Kul MESIN SINKRON.ppt

Mengapa Kutub Dalam?

• Tegangan yang dibangkitkan biasanya antara 18 kv – 24 kv, maka tegangan ini tidak perlu dikeluarkan melalui cincin slip dan kontak geser tetapi dapat dikeluarkan langsung ke alat penghubung.

• Ada keuntungan mekanis, getaran lilitan jangkar berkurang dan gaya sentrifugal menjadi lebih baik

• Kumparan medan yang berputar dicatu dgn arus dc pd teg. 125, 250 atau 375 volt melalui cincin slip dan sikat, atau langsung dgn kabel antara medan dengan penyearah untk sistem eksitasi tanpa sikat.

Page 20: Kul MESIN SINKRON.ppt

GENERATOR SINKRON

Page 21: Kul MESIN SINKRON.ppt

GENERATOR SINKRON

Page 22: Kul MESIN SINKRON.ppt

Prinsip Kerja Generator AC

• Rotor diberi kumparan yang dialiri arus dc (medan magnet) dan diputar oleh penggerak utama, medan rotor akan memotong kumparan utama di stator sehingga timbul tegangan induksi di kump. Stator yang gelombang tegangannya berbentuk sinusoidal.

Page 23: Kul MESIN SINKRON.ppt

Generator AC Konvensional

• Arus dc diperoleh dari sebuag generator dc kecil

Page 24: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 25: Kul MESIN SINKRON.ppt

Static Exciter Generator

• Exciternya tidak turut berputar, berupa penyearah

Page 26: Kul MESIN SINKRON.ppt

Brush Less Generator

• Static exciter masih perlu sikat• Brush less tidak, tapi pakai penyearah yang ikut

berputar bersama dgn rotor. Exciternya berupa generator ac kecil dgn kutub luar. Kutubnya mendapatkan sumber dc seperti pd static exciter, sedang dirotornya timbul teg ac yang disearahkan dan langsung dimasukkan pada rotor generator utama. Teg pd stator utama dipakai untuk beban dan sebagian kecil untuk excitasi.

Page 27: Kul MESIN SINKRON.ppt

Brush Less Generator

Page 28: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 29: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 30: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 31: Kul MESIN SINKRON.ppt

Generator Sinkron Berbeban

• Putaran dijaga konstan, bila n berubah f juga

• Yang berubah biasanya tegangan (teg drop)

• Tegangan drop yang terjadi akibat:

a. Tahanan jangkar (Ra)

b. Reaktans bocor pd jangkar (XL)

c. Reaksi jangkar

Page 32: Kul MESIN SINKRON.ppt

Fluks Bocor

Page 33: Kul MESIN SINKRON.ppt

Reaksi Jangkar

Page 34: Kul MESIN SINKRON.ppt

Perbedaan Reaksi Jangkar Mesin AC dan DC

• Reaksi Jangkar adalah reaksi medan yang dihasilkan kutub utama dengan medan yang dihasilkan arus jangkar.

• Pada mesin ac reaksi jangkar dipengaruhi oleh power faktor atau bebannya

Page 35: Kul MESIN SINKRON.ppt

Pengaruh Power Faktor

Page 36: Kul MESIN SINKRON.ppt

Pengaruh Beban Pada Reaksi Jangkar

• Untuk beban resistif, medan jangkar akan mengganggu distribusi medan utama dan mengakibatkan penurunan tegangan

• Untuk beban induktif, medan jangkar melemahkan medan utama, akibatnya tegangan generator akan turun

• Untuk beban kapasitif, medan jangkar menguatkan medan utama, akibatnya tegangan generator akan naik

Page 37: Kul MESIN SINKRON.ppt

Reaktans Sinkron

• Pada Saat tanpa beban Teg. Terminal V sama dengan Eo

• Pada Saat berbeban Teg. Terminal V turun dan lebih kecil dari Eo (saat pf lagging)

• Drop akibat tahanan jangkar (Ra), reaktans bocor (XL) dan reaksi jangkar (Xa)

• Xs =XL + Xa Reaktans Sinkron

Page 38: Kul MESIN SINKRON.ppt

Rangkaian Pengganti

Page 39: Kul MESIN SINKRON.ppt

Diagram Vektor Gen Berbeban

Page 40: Kul MESIN SINKRON.ppt

Beban Resistif (pf = 1)

Page 41: Kul MESIN SINKRON.ppt

Beban Induktif (pf lagging)

Page 42: Kul MESIN SINKRON.ppt

Beban Kapasitif (pf leading)

Page 43: Kul MESIN SINKRON.ppt

Pengaturan Tegangan

• Perubahan tegangan dari beban nol ke beban penuh dengan menjaga eksitasi dan putaran konstan

Page 44: Kul MESIN SINKRON.ppt

Methoda Impedans Sinkron

Beban nol (open circuit) Hubung singkat (Short circuit)

Page 45: Kul MESIN SINKRON.ppt

Methoda Impedans Sinkron

Page 46: Kul MESIN SINKRON.ppt

Menentukan Parameter Generator Sinkron

Jika Ra sangat kecil Ra << Xs

Page 47: Kul MESIN SINKRON.ppt

Kerja Paralel?

• Memperbesar kapasitas daya yang dibangkitkan karena perluasan sistem atau beban berkembang

• Menjaga kontinuitas pelayanan apabila ada mesin (alternator) yang harus dihentikan, misalnya untuk keadaan darurat, perawatan, istirahat atau reparasi.

• Keadaan operasi optimum/ekonomis, karena beban yang berubah-ubah.

Page 48: Kul MESIN SINKRON.ppt

Persyaratan Sebelum Kerja Paralel

• Harga sesaat ggl kedua alternator harus sama besarannya

• Frekuensi kedua alternator atau frekuensi alternator dengan jala-jala harus sama

• Phasa kedua alternator harus sama

• Urutan phasa kedua alternator harus sama

Page 49: Kul MESIN SINKRON.ppt

Generator 1 Phase

Page 50: Kul MESIN SINKRON.ppt

Generator 1 Phase

Page 51: Kul MESIN SINKRON.ppt

Generator 1 Phase

Page 52: Kul MESIN SINKRON.ppt

Generator 1 Phase

Page 53: Kul MESIN SINKRON.ppt

Generator 1 Phase

Page 54: Kul MESIN SINKRON.ppt

Hubungan Terang-Terang

Page 55: Kul MESIN SINKRON.ppt

Hubungan Terang-Terang

Page 56: Kul MESIN SINKRON.ppt

Terang Terang

Page 57: Kul MESIN SINKRON.ppt

Hubungan Gelap - Gelap

Page 58: Kul MESIN SINKRON.ppt

Hubungan Gelap - Gelap

Page 59: Kul MESIN SINKRON.ppt

Gelap Gelap

Page 60: Kul MESIN SINKRON.ppt

Hubungan Gelap - Terang

Page 61: Kul MESIN SINKRON.ppt

Hubungan Gelap - Terang

Page 62: Kul MESIN SINKRON.ppt

Gelap Terang

Page 63: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 64: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 65: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 66: Kul MESIN SINKRON.ppt

Motor Sinkron

Beberapa sifat penting motor sinkron

• Putarannya tetap / konstan

• Tidak dapat start sendiri

• Dapat bekerja pada power faktor yang berbeda-beda tergantung pada besar kecilnya arus eksitasi yang diberikan

Page 67: Kul MESIN SINKRON.ppt

Cara Kerja Motor Sinkron

• Bila kumparan stator 3 phasa dari mesin mendapat tegangan 3 phasa, maka akan timbul medan resultan yang berputar dengan kecepatan sinkron Ns=(120f/p).

• Rotor mendapat eksitasi dc jadi magnet yang akan dapat saling tarik menarik dengan medan putar stator. Jadi rotor akan ikut berputar dengan kecepatan sinkron.

Page 68: Kul MESIN SINKRON.ppt

Kumparan 3 Phase

Page 69: Kul MESIN SINKRON.ppt

Medan Putar

Page 70: Kul MESIN SINKRON.ppt

Medan Putar

Page 71: Kul MESIN SINKRON.ppt

Kerja Motor Sinkron Kutub Menonjol

Page 72: Kul MESIN SINKRON.ppt

Kenapa Tidak Dapat Start Sendiri?

• Rotor dengan kutub magnetnya tidak dapat turut serta berputar seketika itu dengan medan putar stator, jadi tetap tinggal diam.

• Karena terlalu cepatnya perubahan kutub medan putar sehingga yang semula terjadi tarik menarik kemudian berubah tolak menolak, jadi rotor tetap diam dan juga karena rotor dengan kutubnya berat sekali maka rotor tidak mungkin bergerak seketika itu juga.

Page 73: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 74: Kul MESIN SINKRON.ppt

Cara Start

1. Mengurangi kecepatan medan magnet stator pada nilai yang rendah sehingga rotor dapat mengikuti dan menguncinya pada setengah siklus putaran medan magnet. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi frekuensi tegangan yang diterapkan.

2. Menggunakan penggerak mula eksternal untuk mengakselarasikan motor sinkron hingga mencapai kecepatan sinkron, kemudian penggerak mula dimatikan (dilepaskan).

3. Menggunakan kumparan peredam (damper windings).

Page 75: Kul MESIN SINKRON.ppt

• Semakin berat beban, rotor akan diperlambat beberapa derajat, sudutnya semakin besar. Akan tetapi putarannya tetap sinkron.

Page 76: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 77: Kul MESIN SINKRON.ppt

Kerja Motor Sinkron Kutub Silindris

Page 78: Kul MESIN SINKRON.ppt

Rangkaian Pengganti

Page 79: Kul MESIN SINKRON.ppt

Motor Tanpa Beban dan Tanpa Rugi-rugi

Page 80: Kul MESIN SINKRON.ppt

Motor Dengan Rugi-rugi

Page 81: Kul MESIN SINKRON.ppt

Motor Berbeban

Page 82: Kul MESIN SINKRON.ppt

Daya dan Rugi-rugi

Page 83: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 84: Kul MESIN SINKRON.ppt

Torsi Yang Dihasilkan Motor

Page 85: Kul MESIN SINKRON.ppt

Torsi Yang Dihasilkan Motor

Page 86: Kul MESIN SINKRON.ppt

Daya Maksimum

Page 87: Kul MESIN SINKRON.ppt

Daya Maksimum

Page 88: Kul MESIN SINKRON.ppt

Torsi

• Torsi start adalah torsi atau usaha dari motor untuk memutar rotor pada saat diberi tegangan nominal

• Torsi kerja adalah torsi dari mesin pada saat dibebani

• Torsi Pull in adalah torsi yang masih dapat membuat rotor masuk dalam keadaan sinkron.

• Torsi Pull out adalah torsi maksimum yang dapat dihasilkan oleh motor sebelum lepas dari keadaan sinkron

Page 89: Kul MESIN SINKRON.ppt
Page 90: Kul MESIN SINKRON.ppt

http://www.tpub.com/content/doe/h1011v4/css/h1011v4_48.htm