kti pipit lengkap

Upload: sakura-dhani

Post on 07-Apr-2018

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    1/52

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangPartus Lama merupakan salah satu dari beberapa penyebab

    kematian ibu dan bayi baru lahir. Partus Lama adalah persalinan yang

    berlangsung lebih dari 18 jam yang dimulai dari tanda-tanda persalinan.

    Partus lama akan menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi pada

    ibu, kadang dapat terjadi pendarahan post partum yang dapat

    menyebabkan kematian ibu. Pada janin akan terjadi infeksi, cedera dan

    asfiksia yang dapat meningkatkan kematian bayi.

    Angka kematian ibu (AKI) di dunia berdasarkan data Badan

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2003 didapatkan bahwa dalam

    setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi yang

    terkait dengan proses kehamilan dan persalinannya. Peneliti dari

    University of Washington dan University of Queensland di Brisbane,

    Australia, diperkirakan kematian ibu dunia pada tahun 2008 sebesar

    342.900. (Wikipedia, 16 Maret 2011)

    Di Asia, jumlah kematian ibu diperkirakan telah menurun dari

    315.000 ke 139.000 antara tahun 1990-2008, oleh Organisasi Kesehatan

    Dunia (WHO), United Nations Children's Fund (Unicef), yang United

    Nations Population Fund (UNFPA) dan Bank Dunia. Angka Kematian

    Ibu di Indonesia tertinggi di ASEAN. Di Indonesia Angka Kematian Ibu

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    2/52

    2

    berkisar 228 per 100.000 kelahiran. Walaupun sebelumnya Indonesia

    telah mampu melakukan penurunan dari angka 300 per 100.000 kelahiran

    pada tahun 2004. Padahal berdasarkan Sasaran Pembangunan Milenium

    atau Millenium Development Goal (MDG), kematian ibu melahirkan

    ditetapkan pada angka 103 per 100.000 kelahiran. Demikian disampaikan

    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia

    Sari Gumelar. (Index Berita, Selasa 11 May 2010).

    Sebagaimana dinyatakan oleh WHO melalui Laporan Kesehatan

    Dunia 2005 beberapa penyebab kematian ibu adalah perdarahan (25%),

    infeksi (13%), aborsi tidak aman (13%), eklampsia (12%), partus lama

    (37%). Tenaga kerja terhambat (8%), penyebab langsung lainnya (8%),

    dan penyebab tidak langsung (20%). Penyebab tidak langsung seperti

    malaria, anemia, HIV/AIDS dan penyakit kardiovaskuler, mempersulit

    kehamilan. (Child Info, 2011).

    Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan,

    infeksi, eklamsi, partus lama dan komplikasi abortus. Menurut Dr. Ieke

    Irdjiati, MPH. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat

    Departemen Kesehatan menyebutkan bahwa 90% kematian ibu

    disebabkan oleh perdarahan, teksemia gravidarum, infeksi, partus lama

    dan komplikasi abortus.

    Persalinan lama atau partus kasep atau partus terlantar merupakan

    masalah besar di indonesia karena pertolongan di daerah pedesaan masih

    dilakukan oleh dukun. (Manuaba, Ilmu kebidanan, 2005). Sedangkan

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/World_Health_Report&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiqm7UPqiF0PPehzGiAvSIDlfI3mQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/World_Health_Report&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiqm7UPqiF0PPehzGiAvSIDlfI3mQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Eclampsia&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi_azXy38q_OKryYJldL9dKHrjGUAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Eclampsia&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi_azXy38q_OKryYJldL9dKHrjGUAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/World_Health_Report&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiqm7UPqiF0PPehzGiAvSIDlfI3mQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/World_Health_Report&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiqm7UPqiF0PPehzGiAvSIDlfI3mQ
  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    3/52

    3

    menurut Harry Oxorn 2010, sebab utama partus lama adalah disproporsi

    fetopelfik, malposisi, malpresentasi, kerja uterus yang tidak efisien

    termasuk serviks yang kaku. Sedangkan faktor tambahan lainnya adalah

    primigravida, ketuban pecah dini ketika serviks masih tertutup keras dan

    mendatar, analgesi dan anastesi yang berlebihan dalam fase laten.

    Dari perolehan data di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika

    berdasarkan Medical Record diketahui data kasus kebidanan sebagai

    berikut: pada tahun 2008 ibu bersalin berjumlah 771 orang dan yang

    mengalami partus lama berjumlah 46 orang (6,47%), pada tahun 2009 ibu

    yang bersalin berjumlah 766 orang yang mengalami partus lama

    berjumlah 54 orang (7,04%), tahun 2010 ibu yang bersalin berjumlah 740

    orang yang mengalami partus lama berjumlah 57 orang (7,70%).

    Dari berbagai uraian di atas penulis tertarik melakukan penelitian

    untuk mengetahui dan mempelajari faktor faktor apa saja yang

    berhubungan dengan partus lama pada ibu bersalin di Rumah Sakit

    Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara Periode Januari-Juni Tahun 2011.

    B.

    Rumusan Masalah

    Semakin meningkatnya jumlah persalinan dengan partus lama di

    Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika, maka peneliti ingin mengetahui apa

    saja faktor faktor yang berhubungan dengan partus lama pada ibu

    bersalin di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara Periode

    Januari-Juni tahun 2011.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    4/52

    4

    C. Pertanyaan PenelitianApa saja faktor

    faktor yang berhubungan dengan partus lama

    pada ibu bersalin di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara

    Periode Januari-Juni tahun 2011?

    D. Tujuan Penelitian1. Tujuan Umum

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang

    berhubungan dengan partus lama pada ibu bersalin di Rumah Sakit

    Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara Periode Januari-Juni tahun 2011.

    2. Tujuan Khususa. Untuk mengetahui distribusi ibu parus lama, umur, paritas,

    kelainan letak, ketuban pecah dini pada ibu bersalin di Rumah

    Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara periode Januari-Juni

    Tahun 2011

    b. Untuk melihat hubungan antara partus lama dengan umur diRumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara Periode

    Januari-Juni tahun 2011.

    c. Untuk melihat hubungan antara partus lama dengan paritas diRumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara Periode

    Januari-Juni tahun 2011.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    5/52

    5

    d. Untuk mengatahui hubungan antara partus lama dengan kelainanletak (malposisi) di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta

    Utara Periode Januari-Juni tahun 2011.

    e. Untuk mengetahui hubungan antara partus lama dengan kejadianKetuban Pecah Dini (KPD) di rumah sakit sukmul sisma medika

    Jakarta utara periode januari-juni tahun 2011.

    E. Manfaat Penelitian1. Bagi tempat penelitian

    Sebagai masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan,

    pengambil kebijakan atau keputusan manajemen.

    2. Bagi institusi pendidikanHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

    khususnya untuk dapat menambah referensi perpustakaan Stikes

    Abdi Nusantara serta bahan masukan bagi penelitian selanjutnya.

    F. Ruang Lingkup

    Penelitian ini diarahkan pada faktor faktor yang berhubungan

    dengan partus lama pada ibu bersalin di Rumah Sakit Sukmul Sisma

    Medika Jakarta Utara Periode Januari-Juni tahun 2011. Populasi dalam

    penelitian ini adalah semua ibu bersalin di Rumah Sakit Sukmul Sisma

    Medika . Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin dengan

    partus lama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah study

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    6/52

    6

    deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data diperoleh

    dari data sekunder rekam medik. Data akan diolah secara univariat dan

    bivariat dengan uji statistikchi-square dengan bantuan komputer program

    SPSS.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    7/52

    7

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A. Persalinan1. Pengertian

    Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan

    janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin

    dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan dan

    kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

    kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan

    presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa

    koplikasi baik pada ibu maupun janin. (Prawirohardjo, 2009).

    2. Pembagian Kala dalam PersalinanPersalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu:

    a. Kala I : dimulai dari saat persalinan mulai sampaipembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase,

    yaitu fase laten (8 jam) serviks membuka dari 3 sampai 10 cm.

    Kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif.

    b. Kala II : dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampaibayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi

    dan 1 jam pada multi.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    8/52

    8

    c. Kala III : dimmulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnyaplasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.

    d. Kala IV : dimulai pada saat lahirnya plasenta sampai 2 jampertama postpartum. (Prawirohardjo, 2009).

    3. PartografPartogaf dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan

    membantu petugas kesehatan dalam menentukan keputusan dalam

    pelaksaan. Partograf memberikan peringatan pada petugas kesehatan

    bahwa suatu persalinan berlangsung lama, adanya gawat ibu dan janin,

    bahwa ibu mungkin perlu dirujuk. (Prawirohardjo, 2009).

    Untuk menggunakan partograf dengan benar, petugas harus

    mencacat kondisi ibu dan janin sebagai berikut:

    a. Denyut Jantung Janin. Catat setiap jamb. Air ketuban. Catat warna air ketuban setiap melakukan

    pemeriksaan vagina:

    1) U : selaput ketuban Utuh2)

    J : selaput ketuban Jernih

    3) M : selaput ketuban bercampur Mekonium4) D : air ketuban bernoda Darah

    c. Perubahan bentuk kepala janin (molding atau moulage)1) 1: sutura (pertemuan dua tulang tengkorak) yang

    tepat/bersesuaian.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    9/52

    9

    2) 2 : sutura tumpang tindih tetapi dapat diperbaiki3) 3 : sutura tumppang tindih dan tidak dapat diperbaiki4) Pembukaan mulut rahin (serviks). Dinilai pada setiap

    pemeriksaan pervaginam dan diberi tanda silang (X)

    5) Penurunan : mengacu pada bagian kepala (dibagi 5 bagian)yang teraba (pada pemeriksaan abdomen/luar) di atas simfisis

    pubis, catat dengan tanda lingkaran (O) pada setiap

    pemeriksaan dalam. Pada posisi 0/5, sinsiput (S) atau apruh

    atas kepala berada di simfisis pubis.

    6) Waktu : menyatakan berapa jam waktu yang telah dijalanisesudah pasien diterima.

    7) Jam : catat jam sesungguhnya8) Kontraksi : catat setiap setengah jam; lakukan palpasi untuk

    menghitung banyaknya kontraksi dalam 10 menit dan lamanya

    masing-masing kontraksi dalam hitungan detik.

    a) Kurang dari 20 detikb) Antara 20 dan 40 detikc)

    Lebih dari 40 detik

    9) Oksitosin. Bila memakai oksitosin, catatlah banyaknyaoksitosin per volume cairan infus dan dalam tetesan per menit.

    10)Obat yang diberikan. Catat obat lain yang diberikan.11)Nadi. Cacat setiap 30-60 menit dan tandai dengan sebuauh titik

    besar.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    10/52

    10

    12)Tekanan darah. Catat setiap 4 jam dan tandai dengan anakpanah.

    13)Suhu badan. Catatlah setiap dua jam.14)Protein, aseton dan volume urin. Catatlah setiap kali ibu

    berkemih.

    Bila temuan-temuan melintas ke arah kanan dari garis waspada,

    petugas kesehatan harus melakukan penilaian terhadap kondisi ibu

    dan janin dan segera mencari rujukan yang cepat. (Prawirohardjo,

    2009).

    B. Partus Lama1. Pengertian

    Menurut beberapa teori pengertian partus lama adalah sebagai berikut:

    a. Partus LamaPartus lama adalah perjalanan persalinan yang berlangsung lebih

    dari 24 jam. (Oxorn / Forte, 2010).

    b. Partus kasepAdalah suatu keadaan dari suatu persalinan yang mengalami

    kemacetan dan berlangsung lama sehingga timbul komplikasi ibu

    maupun anak. (Siti Aisyah, 2008).

    c. Persalinan yang lamaPersalinan yang lama jika berlangsung lebih dari 24 jam pada primi

    dan 18 jam pada multi. (Rizka harni, 2011).

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    11/52

    11

    d. Persalinan DisfungsionalYaitu meliputi semua keadaan persalinan dengan terhambat atau

    terhentinya kemajuan pembukaan serviks pada fase aktif atau

    terhambatnya dan terhentinya bagian terendah janin penurunan

    pada kala II (Simkin dan Ancheia,2005).

    2. Penyebab Partus LamaPada prinsipnya partus lama dapat disebabkan oleh:

    a) His tidak efisien (adekuat)b) Faktor janin (malpresentasi, malposisi, janin besar)c) Faktor jalan lahir (panggul sempit, kelainan serviks, vagina,

    tumor).

    Faktor-faktor ini saling berhubungan.

    Menurut Harry Oxorn, Ilmu Kebidanan, 2010. Sebab utama

    partus lama adalah disproporsi fetopelfik, malposisi dan

    malpresentasi, kerja uterus yang tidak efisien, termasuk serviks

    yang kaku.

    Faktor-faktor tambahan lainnya adalah sebagai berikut:

    a) Primigravidab) Ketuban pecah dini ketika serviks masih menutup, keras

    dan belum mendatar

    c) Analgesi dan anasthesi yang berlebihan dalam fase laten

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    12/52

    12

    Faktor-faktor ini dapat berperan sendiri-sendiri atau secara

    bersama-sama.

    a. His tidak adekuat (inersia uteri)Inersia uteri adalah pemanjangan fase laten atau fase aktif atau

    keeduanya dari kala pembukaan. Penyebab inersia uteri adalah:

    penggunaan analgesik terlalu cepat, kesempitan panggul, letak

    defleksi, kelainan posisi, regangan dinding rahim, (hidramnion,

    kehamilan ganda), dan rasa takut dari ibu. (Sastrawinata, 2005).

    Pembagian inersia uteri adalah sebagai berikut:

    1) Inersia uteri primer: jika his lemah dari awal persaalinan.2) Inersia uteri sekunder: Jika mula-mula his baik, tetapi

    kemudian menjadi lemah karena otot-otot rahim lelah

    akibat persalinan berlangsung lama (inersia karena

    kelelahan). (Sastrawinata, 2005).

    Keadaan umum penderita biasanya baik, dan rasa nyeri tidak

    seberapa. Selama ketuban masih utuh umumnya tidak banyak bahaya

    baik bagi ibu maupun bagi janin, kecuali jika persainan berlangsung

    terlalu lama. (Prawirohardjo,2009). Dalam hal ini morbiditas ibu

    maupun mortalitas janin naik. Tanda-tanda inersia uteri adalah

    kontraksi kurang dari 3 kontraksi dalam waktu 10 menit masing-

    masing kontraksi berlangsung kurang dari 40 detik.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    13/52

    13

    b. Masalah-masalah janin (passanger)Tiga kelompok penyebab kegagalan kemajuan persalinan adalah

    karena masalah-masalah passenger (janin tunggal/multipel).

    Terdapat tiga faktor utama:

    1) Janin terlalu besarBayi besar atau istilah lain dikenal dengan Makrosomia

    atau Giant Baby adalah bayi dengan berat badan di atas 4

    kilogram. Kejadian sangat bervariasi antara 8-10 persen total

    kelahiran. (Rukiyah / Yulianti, 2010).

    Penyabab bayi mengalami makrosomia adalah: Diabetes

    Melitus (DM), multiparitas dengan riwayat makrosomia

    sebelumnya, keturunan/bayi yang lahir terdahulu besar.

    2) MalpresentasiMalpresentasi adalah bagian terendah janin berada di bawah

    segmen bawah rahim, bukan belakang kepala. Malposisi adalah

    petunjuk (presenting part) tidak berada di anterior.

    (Prawirohardjo, 2008).

    Macam-macam diagnosis malpresentasi:

    a) Presentasi DahiDisebabkan oleh ekstensi partial dari kepala janin sehingga

    oksiput lebih tinggi dari sinsiput.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    14/52

    14

    b) Pesentasi MukaDisebabkan oleh terjadinya ekstensi yang penuh dari kepala

    janin. Penolong akan meraba muka bayi: mulut, hidung dan

    pipi.

    c) Presentasi Ganda (majemuk)Presentasi majemuk adalah terjadinya prolaps satu atau lebih

    ekstermitas pada presentasi kepala maupun bokong.

    Kemungkinan terjadinya presentasi majemuk dapat dipikirkan

    apabila terjadi kelambatan kemajuan persalinan fase aktif,

    bagian terendah janin (kepala atau bokong). Tidak dapat

    masuk panggul terutama setelah terjadi pecah ketuban.

    d) Presentasi Bokong (sungsang)Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan

    bagian terendahnya bokong, kaki, atau kombinasi keduanya.

    Presentasi bokong dapat diketahui melalui pemeriksaan

    palpasi abdomen. Presentasi bokong dapat dibagi menjadi:

    (1)Presentasi Bokong SempurnaTerjadi jika kedua kaki mengalami fleksi pada panggul

    dan lutut.

    (2)Presentasi Bokong MurniTerjadi jika kedua kaki mengalami fleksi pada panggul

    dan dan ekstensi pada lutut.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    15/52

    15

    (3)Presentasi KakiTerjadi sebuah kaki mengalami ekstensi pada panggul dan

    lutut.

    (4)Letak Lintang dan Presentasi BahuTerjadi jika sumbu panjang janin terletak melintang dan

    bahu menjadi presentasi. (Prawirohardjo, 2009)

    c. Kelainan jalan lahir (disproporsi fetopelvik)Disproporsi fetopelvik adalah ketidakmampuan janin untuk melewati

    panggul. Disproporsi dapat absolut atau relatif. Absolut apabila janin

    sama sekali tidak akan bisa melewati jalan lahir. Sedangkan relatif terjadi

    apabila faktor-faktor lain berpengaruh. Panggul yang sedikit sempit dapat

    diatasi dengan kontraksi uterus yang efisien, kelonggaran jaringan lunak,

    letak, presentasi dan kedudukan janin yang menguntungkan dan

    kemampuan janin untuk mengadakan moulage. Sebaliknya kontraksi yang

    jelek, jaringan lunak yang kaku, kedudukan abnormal, dan ketidak

    mampuan kepala untuk mengadakan moulage sebagaimana mestinya,

    semuanya dapat menyebabkan persalinan menjadi lama, bahkan

    kemungkinan besar persalinan vaginal tidak mungkin. (Oxorn/Forte,

    2010).

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    16/52

    16

    d. PrimigravidaPada primigravida, fase aktif yang lebih panjang dari 12 jam

    merupakan keadaan abnormal. Yang lebih penting dari panjangnya fase

    ini adalah kecepatan dilatasi servik. (Oxorn/Forte, 2010).

    e. Ketuban Pecah DiniKetuban pecah dini ketika serviks masih tertutup, keras dan belum

    mendatar. Pecahnya ketuban dengan adanya serviks yang matang dan

    kontraksi yang kuat tidak pernah memperpanjang persalinan. Akan tetapi,

    apabila kantong ketuban pada saat serviks masih panjang, keras dan

    menutup, maka sebelum dimulainya proses persalinan sering terdapat

    periode laten yang lama. Hal ini dipengaruhi dimana ketika terjadi

    kesempitan pintu atas panggul (PAP) yang akhirnya berpengaruh terhadap

    persalinan yaitu pembukaan serviks lamban dan seringkali tidak lengkap.

    Kerja uterus yang tidak efisien mencakup ketidak mampuan serviks untuk

    membuka secara lancar dan cepat, disamping kontraksi rahim yang tidak

    efisien pada akhirnya akan terjadi partus lama. (Bascom label: teori

    kesehatan, 15 Maret 2011).

    f. Analgesik dan anastesi yang berlebihan dalam fase letenKadang-kadang besar gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot

    abdomen sangat menurun sehingga pelahiran pervaginan spontan tidak

    terjadi. Sedasi berat atau analgesia epidural yang berlebihan cenderung

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    17/52

    17

    mengurangi refleks keinginan untuk mengejan terlebih mengingat saat

    fase laten keadaan portio masih tebal dengan pembukaan kurang dari

    4cm. Hai ini akan menyebabkan portio bertambah lama untuk menipis

    sehingga pembukaan menjadi semakin lamban. Analgesia epigural

    menurunkan kadar oksitosin alamiah dan merelaksasikan otot dasar pelvis

    yang normalnya keras. Bentuk penghilangan nyeri ini berhubungan

    dengan penurunan kontraksi dan peningkatan penggunaan oksitosin

    intravena (IV). Epidural meningkatkan insiden malrotasi, persalinan lama

    dan intervensi yang bersangkutan. (Bascom label: teori kesehatan, 15

    Maret 2011)

    3. Komplikasi Akibat Partus LamaKomplikasi yang dapat disebabkan akibat partus lama adalah:

    a. Keadaan ibu1. Terjadi dehidrasi.2. Tampak sakit, pucat, mata cekung dan keringat dingin.3. Nadi meningkat, tekanan darah turun dan temperatur

    meningkat.

    4. His mulai melemah, perut tampak kembung.5. Karena manipulasi berlebihan pada pemeriksaan dalam

    terdapat infeksi intra uterin seperti lochea berbau, berwarna

    keruh dan tampak bercampur mekonium serta edema pada

    vulva.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    18/52

    18

    b. Keadaan janin1. Dapat mengalami asfiksia ringan sampai terjadi kematian

    dalam rahim

    2. Air ketuban keruh dan bercampur mekonim karena asfiksiadalam rahim

    3. Dalam beberapa keadaan terjadi kelainan letak janin sepertiletak lintang, sungsang dan kelainan letak kepala

    4. Bila terdapat lingkaran Bandle yang makin meningkat,keadaan ini disebut ruptura uteri imminens (membakat)

    4. Penanganan Partus LamaPenanganan umum

    a. Nilai secara cepat keadaan umum wanita hamil tersebuttermasuk tanda vital dan tingkat hidrasi

    b. Apakah ada masalah medik lain atau hal-hal yang mengancamjiwanya? Apakah ia kesakitan? Gelisah? Jika ya pertimbangkan

    pemberian analgetik

    c.

    Tentukan apakah pasien berada dalam persalinan

    Tentukan keadaan janin

    d. Periksa denyut jantung janin selama atau segera sesudah his.Hitung frekuensinya sekurang-kurangnya sekali dalam 30

    menit selama fase aktif dan tiap menit selama kala II. Jika

    terdapat gawat janin, lakukan seksio sesarea; kecuali jika

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    19/52

    19

    syarat-syaratnya dipenuhi, lakukan ekstraksi vakum atau

    forceps

    e. Jika ketuban sudah pecah, air ketuban kehijau-hijauan ataubercampur darah, fikirkan kemungkinan gawat janin

    f. Jika tidak ada ketuban yang mengalir setelah seaput ketubanpecah, pertimbangkan adanya indikasi penurunan jumlah air

    ketuban yang mungkin menyebabkan gawat janin. Perbaiki

    keadaan umum dengan:

    1. Memberikan dukungan emosi. Bila keadaan masihmemungkinkan anjurkan bebas bergerak, duduk dengan

    posisi yang berubah (sesuai dengan pebanganan persalinan

    normal)

    2. Berikan cairan baik secara oral atau parenteral danupayakan buang air kecil (hanya perlu katerisasi bila

    memang diperlukan)

    g. Bila penderita merasakan nyeri yang sangat berikan analgetik:tramadol atau pethidin 25 mg dinaikkan ampai dengan

    maksimum 1 mg/kg atau morfin 10 mg IM. Lakukan

    pemeriksaan vaginal untuk menentukan laka persalinan (lihat

    persalinan normal). Lakukan penilaian frekuensi dan lamanya

    kotraksi berdasarkan partograf. (Prawirohardjo, 2009).

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    20/52

    20

    C. FaktorFaktor yang Berhubungan dengan Partus Lama1. Umur

    Umur adalah lamanya hidup yang dihitung sejak lahir sampai saat

    ini. (Notoatmodjo, 2007).

    Pembagian umur ialah:

    a. < 20 tahunb. 20-35 tahunc. > 35 tahunBerdasarkan pengertian di atas usia ibu dalam penelitian ini adalah

    lama seorang ibu hidup sampai melahirkan. Jika dilihat dari sisi

    biologis manusia usia 20 - 35 merupakan tahun terbaik wanita untuk

    hamil karena selain di usia ini kematangan organ reproduksi dan

    hormon telah bekerja dengan baik juga belum ada penyakit-penyakit

    degeneratif seperti hipertensi, diabetes, serta daya tahan tubuh masih

    kuat. Tidak semua ibu dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari

    35 tahun dipastikan mengalami partus lama, akan tetapi pada sebagian

    wanita dengan usia yang masih muda organ reproduksinya masih

    belum begitu sempurna dan fungsi hormon-hormon yang berhubungan

    dengan persalinan juga belum sempurna pula. Ditambah dengan

    keadaan psikologis, emosional dan pengalaman yang belum pernah

    dialami sebelumnya dan mempengaruhi kontraksi uterus menjadi tidak

    aktif, yang nantinya akan mempengaruhi lamanya persalinan.

    Sedangkan pada ibu dengan usia lebih dari 35 tahun diketahui kerja

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    21/52

    21

    organ-organ reproduksinya sudah mulai lemah, dan tenaga ibu pun

    sudah mulai berkurang, hal ini akan membuat ibu kesulitan untuk

    mengejan yang pada akhirnya apabila ibu terus menerus kehilangan

    tenaga karena mengejan akan terjadi partus lama (Amiruddin / Bascom

    Label, 2011).

    2. ParitasParitas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh ibu, baik

    yang lahir hidup atau yang lahir mati dari pasangan suami istri.

    (Notoatmodjo, 2009).

    Menurut Prawirohardjo (2009), paritas dapat digolongkan menjadi

    primipara, multipara dan grandemultipara.

    a. Primipara (1 anak) : adalah wanita yang telah melahirkan seoranganak, yang cukup besar untuk hidup di dunia luar (Varney, 2006).

    b. Multipara (2-5 anak) : adalah wanita yang telah melahirkanseorang anak lebih dari satu kali (Prawirohardjo, 2009).

    c. Grandemultipara ( > 5 anak) : adalah wanita yang telah melahirkan5 orang anak atau lebih dan biasanya mengalami penyulit dalam

    kehamilan dan persalinan (Manuaba, 2008).

    Menurut Wiknjosastro salah satu penyebab kelainan his yang

    dapat menyebabkan partus lama terutama ditemukan pada

    primigravida khususnya primigravida tua, sedangkan pada multipara

    ibu banyak ditemukan kelainan yang bersifat inersia uteri. Partus lama

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    22/52

    22

    sering dijumpai pada primigravida tua dan inersia uteri pada

    multigravida. Kelainan his dipengaruhi oleh faktor herediter, emosi

    dan kekuatan mengahadapi persalinan yang sering dijumpai pada

    primigravida. (Rukiyah/Yulianti, 2010).

    3. MalposisiMalposisi atau kelainan posisi adalah posisi abnormal dari

    verteks kepala janin (dengan ubun-ubun kecil sebagai penanda

    terhadap panggul ibu atau jalan lahir). (Dini Kasdu, 2007). Hal ini

    terjadi karena adanya usaha penyesuaian kepala terhadap bentuk dan

    ukuran panggul dan ubun-ubun kecil sulit untuk memutar ke depan.

    4. Ketuban Pecah DiniKetuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat

    tanda mulai persalinan dan ditunggu satu jam sebelum terjadi inpartu.

    Ketuban pecah dini merupakan pecahnya selaput janin sebelum proses

    persalinan dimulai. Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum

    proses persalinan berlangsung. Ketuban pecah dini disebabkan oleh

    karena berkurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya tekanan

    intra uterin atau oleh kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan

    mambran disebabkan adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina

    serviks. (Sarwono Prawiroharjo, 2009)

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    23/52

    23

    D.Kerangka TeoriVariabel Independen Variabel Dependen

    Sumber: Harry Oxorn danWilliam R: Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi

    Persalinan, 2010.

    Keterangan: : Diteliti

    : Tidak diteliti

    1. Umur2. Paritas3. Malposisi4. Ketuban Pecah Dini

    1. His tidak efisien2. Analgesik dan

    anastesi yang

    berlebihan pada

    masa laten

    3. Disproporsifetopelvik

    Ibu Bersalin Dengan Partus

    Lama

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    24/52

    24

    BAB III

    KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

    A. Kerangka KonsepBerdasarkan kerangka teori yang ada, maka penulis membuat suatu

    kerangka konsep yang terdiri dari variabel dependen yaitu semua ibu

    bersalin dengan partus lama dan variabel independen yaitu umur, paritas,

    disproporsi fetopelvik dan malposisi seperti terlihat dalam bagan berikut

    ini:

    Variabel Independen Variabel Dependen

    Ibu Bersalin Dengan

    Partus Lama

    1. Umur2. Paritas3. Malposisi4. Ketuban Pecah Dini

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    25/52

    25

    B. Definisi Operasional

    Tabel 3. 1. Definisi Operasional

    No Variabel Definisi

    Operasional

    Alat Ukur Cara

    Ukur

    Hasil Ukur Skala

    Ukur

    1 Partus

    lama

    Persalinan yang

    berlangsung lebih

    dari 24 jam pada

    primigravida dan 18

    jadi pada

    multigravida.

    (Rizkaharni, 2011)

    - Formatpengumpu

    lan data

    - Bukuregister

    Mencatat

    dari buku

    register

    dan rekam

    medic

    1. 1824 jam2. > 24 jam Ordinal

    2 Umur Lamanya hidup yang

    dihitung sejak lahir

    sampai saat ini.

    (Notoatmodjo, 2007)

    - Formatpengumpu

    lan data

    - Bukuregister

    Mencatat

    dari buku

    register

    1. 35 tahun

    Ordinal

    3 Paritas Jumlah anak yang

    pernah dilahirkan

    oleh ibu, baik yang

    lahir hidup atau yang

    lahir mati dari

    pasangan suami istri.

    (Notoatmodjo, 2010)

    - Formatpengumpu

    lan data

    - Bukuregister

    Mencatat

    dari buku

    register

    1. Primipara2. Multipara3. Grande

    multipara

    Ordinal

    4 Malposisi Posisi kepala janin

    relatif terhadap

    pelvis dengan

    oksiput sebagai titik

    reverensi.

    (Prawirohardjo,

    - Formatpengumpu

    lan data

    - Arsiptahunan

    Mencatat

    dari

    medikal

    Record

    1. Ya2. Tidak Nominal

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    26/52

    26

    2009)

    5 Ketuban

    Pecah Dini

    Ketuban pecah dini

    adalah pecahnya

    ketuban sebelum

    terdapat tanda mulai

    persalinan dan

    ditunggu satu jam

    sebelum terjadi

    inpartu (Sarwono

    Prawiroharjo, 2009)

    - Formatpengumpu

    lan data

    - Bukuregister

    Mencatat

    dari buku

    register

    dan rekam

    medic

    1. Ya2. Tidak Nominal

    C. Hipotesis1. Ada hubungan antara umur dengan kejadian partus lama di Rumah

    Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Timur Periode Januari-Juni Tahun

    2011.

    2. Ada hubungan antara paritas dengan kejadian partus lama di RumahSakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Timur Periode Januari-Juni Tahun

    2011.

    3. Ada hubungan antara malposisi dengan kejadian partus lama di RumahSakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Timur Periode Januari-Juni Tahun

    2011.

    4. Ada hubungan antara Ketuban Pecah Dini dengan kejadian partus lamadi Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Timur Periode Januari-

    Juni Tahun 2011.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    27/52

    27

    BAB IV

    METODE PENELITIAN

    A. Desain PenelitianPenelitian menggunakan study deskriptif dengan pendekatan cross

    sectional dimana variabel bebasnya adalah umur, paritas dan malposisi.

    Sedangkan variabel terikatnya adalah ibu bersalin dengan partus lama.

    B. Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika

    Jakarta Utara Periode Januari-Juni Tahun 2011. Waktu penelitian atau

    pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus 2011.

    C. Populasi dan Sampel1. Populasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan ibu bersalin

    dengan Partus Lama di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Periode

    Januari-Juni tahun 2011 yaitu sebanyak 52 orang.

    2. SampelYang menjadi sampel atau kriteria sampel dalam penelitian ini

    adalah ibu bersalin yang mengalami partus lama di Rumah Sakit

    Sukmul Sisma Medika Periode Januari-Juni tahun 2011 yang

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    28/52

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    29/52

    29

    b. CodingSetelah dilakukan editing, selanjutnya penulis memberikan

    kode tertentu pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam

    menganalisa data.

    c. EntryingSesudah tahapan cooding, maka data yang telah diberi kode

    dimasukkan dalam komputer.

    d. TabulatingPada tahap ini, data yang sama dikelompokkan dengan teliti

    dan teratur, kemudian dihitung dan dijumlahkan, kemudian

    dimasukkan dalam tabel-tabel.

    2. Analisa Dataa. Analisa Univariat

    Analisa univariat dilakukan untuk melihat distribusi

    frekuensi dari variabel dependent dan variabel independent.

    Analisa univariat dilakukan menggunakan rumus distribusi

    frekuensi sebagai berikut:

    Keterangan:

    F: Frekuensi

    X: Jumlah yang didapat

    N: Objek yang diteliti

    F=

    x 100%

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    30/52

    30

    b. Analisa BivariatAnalisa bivariat dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan

    antara variabel dependent dan variabel independent, serta untuk

    identifikkasi variabel yang bermakna menggunakan uji statistik

    Chi-Square dengan kemaknaan 95 % artinya apabila nilai P-Value

    > 0,05 berarti secara signifikan tidak ada hubungan antara variabel

    independen dengan variabel dependen. Sedangkan bila nilai P-

    Value < 0,05 berarti ada hubungan antara variabel independen

    dengan variabel dependen.

    Rumus Chi Square:

    Keterangan:

    O = Observasi

    E = Eksplortasi (harapan)

    df = ( k-i ) ( b-i )

    k = Kolom

    b = Baris

    X =

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    31/52

    31

    BAB V

    HASIL PENELITIAN

    Pada bab ini penulis menguraikan hasil penelitian yang dikumpulkan

    melalui cheklist dan diolah menggunakan sutudy analitik, analisa dengan

    univariat dan bivariat yang bertujuan mempermudah pembaca membaca hasil

    penelitian. Subjek atau responden pada penelitian ini berjumlah 52 ibu

    bersalin yang mengalami partus lama. Setelah data terkumpul dan ditabulasi,

    selanjutnya dianalisa dengan bantuan komputer program aplikasi statistik.

    Hasil analisa jumlah disajikan dalam tabel berikut ini.

    A. Analisa Univariat1. Distribusi frekuensi partus lama

    Tabel 5.1

    Proporsi ibu bersalin dengan partus lama di Rumah Sakit

    Sukmul Sisma Medika Jakarta utara

    Periode Januari-Juni 2011

    No Partus lama F %

    1 1824 jam 27 51,92 %

    2 > 24 jam 25 48,08 %

    Jumlah 52 100 %

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    32/52

    32

    Pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa ibu bersalin yang

    mengalami partus lama 18

    24 jam sebanyak 27 orang (51,92 %)

    dan yang mengalami partus lama lebih dari 25 jam sebanyak 25

    orang (48,08 %).

    2. Distribusi frekuensi umurTabel 5.2

    Proporsi umur ibu bersalin di Rumah SakitSukmul Sisma Medika Jakarta utara

    Periode Januari-Juni 2011

    No Umur F %

    1 < 20 tahun 20 38,5 %

    2 20-35 tahun 25 48,1 %

    3 > 35 tahun 7 13,46 %

    Jumlah 52 100 %

    Dari tabel 5.2 diketahui bahwa dari 52 ibu bersalin yang

    mengalami partus lama berdasarkan umur di Rumah Sakit Sukmul

    Sisma Medika, pada kelompok umur < 20 tahun sebanyak 20 orang

    (38,5 %), pada kelompok umur 20-35 tahun terdapat 25 orang

    (48,1%), pada kelompok umur > 35 tahun terdapat 7 orang (13,46

    %).

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    33/52

    33

    3. Distribusi frekuensi paritas

    Tabel 5.3

    Proporsi paritas ibu bersalin di Rumah Sakit

    Sukmul Sisma Medika Jakarta utara

    Periode Januari-Juni 2011

    No Paritas F %

    1 Primipara 14 26,92 %

    2 Multipara 37 71,16 %

    3 Grandemulti 1 1,92 %

    Jumlah 52 100 %

    Dari tabel 5.3 dapat diketahui bahwa dari 51 ibu bersalin

    yang mengalami partus lama pada kelompok paritas primipara

    terdapat 14 orang (26,92 %), pada kelompok multipara terdapat 37

    orang (71,16 %) dan pada kelompok grandemultipara terdapat 1

    orang (1,92 %).

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    34/52

    34

    4. Distribusi frekuensi malposisiTabel 5.4

    Proporsi malposisi ibu bersalin di Rumah Sakit

    Sukmul Sisma Medika Jakarta utara

    Periode Januari-Juni 2011

    No Malposisi F %

    1 Ya 20 38,46 %

    2 Tidak 32 61,54 %

    Jumlah 52 100 %

    Dari tabel 5.4 ibu bersalin dengan partus lama yang

    disebabkan oleh malposisi sebanyak 20 orang (38,46 %) dan yang

    tidak disebabkan oleh malposisi sebanyak 32 orang (61,54 %).

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    35/52

    35

    5. Distribusi frekuensi ketuban pecah diniTabel 5.5

    Proporsi ketuban pecah dini ibu bersalin di

    RS Sukmul Sisma Medika Jakarta utara

    Periode Januari-Juni 2011

    No KPD F %

    1 Ya 28 53,8 %

    2 Tidak 24 46,2 %

    Jumlah 52 100 %

    Dari tabel 5.4 ibu bersalin dengan partus lama yang

    disebabkan oleh Ketuban Pecah Dini sebanyak 28 orang (53,8 %)

    dan yang tidak disebabkan oleh Ketuban Pecah Dini sebanyak 24

    orang (46,2 %).

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    36/52

    36

    B. Analisa Bivariat1. Hubungan antara umur dengan partus lama

    Tabel 5.6

    Hubungan antara umur dengan kejadian partus lama di Rumah

    Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta utara

    Periode Januari-Juni 2011

    Umur

    Partus Lama

    Jumlah P

    Value

    1824 jam > 24 jam

    N % N % N %

    < 20 tahun 7 35 13 65 20 100

    0,078

    20-35 tahun 17 68 8 32 25 100

    > 35 tahun 3 42,9 4 57,1 7 100

    Jumlah 27 51,9 25 48,1 52 100

    Tabel 5.5 menyatakan bahwa dari 20 orang ibu bersalin dengan partus

    lama pada kelompok umur < 20 tahun terdapat 7 orang (35 %) responden

    mengalami partus lama 18 24 jam, 13 orang (65 %) responden mengalami

    partus lama lebih dari 24 jam. 25 orang pada kelompok umur 20-35 tahun

    terdapat 17 orang (68 %) responden mengalami partus lama 18 24 jam, 8 orang

    (32 %) responden mengalami partus lama lebih dari 24 jam. 7 orang pada

    kelompok umur > 35 tahun terdapat 3 orang (42,9 %) responden mengalami

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    37/52

    37

    partus lama lebih dari 18 24 jam dan 4 orang (57 %) responden mengalami

    partus lama lebih dari 24 jam.

    Nilai P-Value 0,078, nilai P-Value ini lebih besar dari alpha (0,05),

    kesimpulan tolak Ha artinya umur tidak berhubungan dengan kejadian partus

    lama.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    38/52

    38

    2. Hubungan antara paritas dengan partus lama

    Tabel 5.7

    Hubungan antara paritas dengan kejadian partus lama

    di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta

    Utara Periode Januari-Juni 2011

    Paritas

    Partus Lama

    Jumlah P

    Value

    1824 jam > 24 jam

    n % n % N %

    Primipara 1 7,1 13 92,9 14 100

    0,0001

    Multipara 26 70,3 11 29,7 37 100

    Grandemulti 0 0 1 100 1 100

    Jumlah 27 51,9 25 48,1 52 100

    Tabel 5.6 menyatakan bahwa dari 14 orang ibu bersalin dengan partus

    lama pada kelompok paritas primipara terdapat 1 orang (7,1 %) responden

    mengalami partus lama lebih dari 18 jam, 13 orang (92,9 %) responden

    mengalami partus lama lebih dari 24 jam. 37 orang pada kelompok multipara

    terdapat 26 orang (70,3 %) responden mengalami partus lama lebih dari 18

    jam, 11 orang (29,7 %) responden mengalami partus lama lebih dari 24 jam,

    sedangkan pada kelompok grandemultipara terdapat 1 orang (100 %)

    responden mengalami partus lama lebih dari 24 jam.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    39/52

    39

    Nilai P Value sebesar 0,0001, nilai P Value ini lebih kecil dari alpha

    (0,05) kesimpulan bahwa Ho ditolak artinya paritas berhubungan nyata

    dengan partus lama.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    40/52

    40

    3. Hubungan antara malposisi dengan partus lama

    Tabel 5.8

    Hubungan antara malposisi dengan kejadian partus lama

    di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta

    Utara Periode Januari-Juni 2011

    Malposisi

    Partus Lama

    Jumlah P Value OR1824 jam > 24 jam

    N % n % N %

    0,001 0,098

    (0,026-0,373)

    Ya 4 20 16 80 20 100

    Tidak 23 71,9 9 28,1 32 100

    Jumlah 27 51,9 25 48,1 52 100

    Tabel 5.7 menyatakan bahwa dari 20 ibu bersalin dengan partus lama

    yang mengalami malposisi diketahui 4 orang (20 %) responden yang

    mengalami partus lama lebih dari 18 jam, 16 orang (80 %) responden

    mengalami partus lama lebih dari 24 jam. 32 ibu bersalin dengan partus lama

    yang tidak disebabkan karena malposisi terdapat 23 orang (71,9 %) responden

    mengalami partus lama 18 24 jam dan 9 orang (28,1 %) responden

    mengalami partus lama lebih dari 24 jam.

    Nilai P Value sebesar 0,001, nilai ini lebih kecil dari alpha (0,05),

    kesimpulan tolak Ho artinya ada hubungan antara malposisi dengan partus

    lama.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    41/52

    41

    Dari hasil uji statistic di dapat Odd Ratio (OR) = 0,098, berarti ibu

    bersalin dengan partus lama yang mengalami malposisi mempunyai peluang

    0,098 terhadap ibu bersalin dengan partus lama yang tidak mengalami

    malposisi dengan 18-24 jam

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    42/52

    42

    4. Hubungan antara ketuban pecah dini dengan partus lama

    Tabel 5.9

    Hubungan antara ketuban pecah dini dengan kejadian partus lama

    di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta

    Utara Periode Januari-Juni 2011

    Ketuban

    pecah

    dini

    Partus Lama

    Jumlah P Value1824 jam > 24 jam

    N % n % N %

    0,0001

    Ya 3 10,7 25 89,3 28 100

    Tidak 24 100 0 0 24 100

    Jumlah 27 51,9 25 48,1 52 100

    Tabel 5.7 menyatakan bahwa dari 28 ibu bersalin dengan partus lama

    yang mengalami ketuban pecah dini diketahui 3 orang (10,7 %) responden

    yang mengalami partus lama lebih dari 18 jam, 25 orang (89,3 %) responden

    mengalami partus lama lebih dari 24 jam. 24 ibu bersalin dengan partus lama

    yang tidak disebabkan karena ketuban pecah dini terdapat 24 orang (100 %)

    responden mengalami partus lama 1824 jam.

    Nilai P Value sebesar 0,0001, nilai ini lebih kecil dari alpha (0,05),

    kesimpulan tolak Ho artinya ada hubungan antara Ketuban Pecah Dini

    dengan partus lama.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    43/52

    43

    BAB VI

    PEMBAHASAN

    Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data penelitian yang

    dikumpulkan sesuai dengan tujuan khusus awal dari penelitian ini untuk

    mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi partus lama pada ibu bersalin.

    Hasil yang akan dibahas berdasarkan variabel yang telah ditetapkan yaitu umur,

    paritas dan malposisi dan ibu bersalin dengan partus lama sebagai variabel

    dependen dalam penelitian ini.

    A. Partus lama berdasarkan umurDari 52 responden dalam penelitian ini, dikelompokkan menurut

    umur pada ibu bersalin yang mengalami partus lama di Rumah Sakit

    Sukmul Sisma Medika Jakarta Timur Periode Januari-Juni Tahun 2011,

    didapat 25 orang pada kelompok umur 20-35 tahun terdapat 17 orang

    (68%) responden mengalami partus lama 18 24 jam, 8 orang (32 %)

    responden mengalami partus lama lebih dari 24 jam. Nilai P-Value 0,078,

    nilai P-Value ini lebih besar dari alpha (0,05), kesimpulan tolak Ha

    artinya umur tidak berhubungan dengan kejadian partus lama.

    Hal ini berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Amiruddin,

    2009 bahwa usia 20-35 tahun merupakan tahun terbaik wanita untuk

    hamil.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    44/52

    44

    Sedangkan menurut penulis hal ini karena Rumah Sakit Sukmul

    Sisma Medika Jakarta Utara merupakan Rumah Sakit rujukan yang semua

    usia ibu melahirkan dapat berada di Rumah Sakit tersebut. Sedangkan di

    Rumah Sakit tersebut pada usi 20-35 tahun ini masih banyak terjadi his

    tidak adekuat, panggul sempit atau bahkan malposisi, janin besar dan

    tidak semua ibu dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun

    dipastikan mengalami partus lama. Oleh sebab itu, penulis mengambil

    kesimpulan bahwa ada kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang

    ada.

    B. Partus lama berdasarkan paritasBerdasarkan hasil penelitian didapatkan 52 orang ibu bersalin

    dengan partus lama berdasarkan paritas didapat 37

    orang pada kelompok multipara terdapat 26 orang (70,3 %) responden

    mengalami partus lama 18 24 jam, 11 orang (29,7 %) responden

    mengalami partus lama lebih dari 24 jam. Nilai P Value sebesar 0,000,

    nilai P Value ini lebih kecil dari alpha (0,05) kesimpulan bahwa Ho

    ditolak artinya paritas berhubungan nyata dengan partus lama.

    Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Wiknjosastro bahwa

    pada multipara lebih banyak ditemukan kelainan yang bersifat inersia

    uteri.

    Sedangkan menurut penulis pada multipara lebih banyak

    ditemukan kelainan yang bersifat inersia uteri, karena pada ibu bersalin

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    45/52

    45

    berparitas 2-5 anak ini mereka mayoritas pasien rujukan dari tenaga

    kesehatan lain. Dari hasil yang diperoleh dari Rumah Sakit mereka adalah

    ibu yang berada pada persalinan kala I aktif yang lebih dari 12 jam pada

    multipara, dan pembukaan tidak maju dalam 3 jam walaupun sudah

    mendapatkan penanganan berupa pemberian oksitosin.

    C. Partus lama berdasarkan malposisiDari hasil penelitian diperoleh 52 ibu bersalin dengan partus lama

    terdapat 20 orang yang engalami malposisi yaitu 4 orang (20 %)

    responden yang mengalami partus lama 18 24 jam. 16 orang (80 %)

    responden mengalami partus lama lebih dari 24 jam. Nilai P Value

    sebesar 0,000, nilai ini lebih kecil dari alpha (0,05), kesimpulan tolak Ho

    artinya ada hubungan antara malposisi dengan partus lama.

    Hal ini sesuai dengan teori bahwa malposisi atau kelainan posisi

    adalah posisi abnormal dari verteks kepala janin (dengan ubun-ubun kecil

    sebagai penanda terhadap panggul ibu atau jalan lahir). (Dini Kasdu,

    2007).

    Sedangkan menurut peneliti, kejadian malposisi yang ada di

    Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara, salah satunya adalah

    karena panggul ibu sempit. Oleh karena itu ubun-ubun kecil janin sulit

    untuk melakukan penyesuaian terhadap panggul ibu dan janin mengalami

    kesulitan dalam melakukan rotasi, sehingga kepala janin pun tidak dapat

    turun dengan mudah. Selain itu ada juga yang mengalami kelainan letak

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    46/52

    46

    seperti letak lintang dan sungsang, sehingga hal ini dapat menyebabkan

    terjadinya partus lama.

    D. Partus Lama Berdasarakan Ketuban Pecsh DiniDari hasil penelitian di peroleh 52 Ibu bersalin dengan partus lama,

    terdapat 28 orang yang mengalami ketuban pecah dini. Yaitu 3 orang

    (10,7 %) responden yang mengalami partus lama 18-24 jam. 25 orang

    (89,3 %) responden mengalami partus lama lebih dari 24 jam. Nilai P

    Value sebesar 0,000, nilai ini lebih kecil dari (0,05), kesimpulan tolak Ho

    artinya ada hubungan antara ketuban pecah dini dengan partus lama.

    Hal ini sesuai dengan teori bahwa ketuban pecah dini adalah

    pecahnya selaput janin sebelum proses persalinan dimulai. Ketuban

    pecah dini di sebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran

    atau meningkatnya tekanan intra uterin atau oleh kedua factor tersebut.

    Berkurangnya kekuatan membrane di sebabkan adanya infeksi yang

    dapat berasal dari vagina serviks. (Sarwono Prawiroharjo, 2009)

    Sedangkan menurut peneliti kejadian ketuban pecah dini yang ada

    di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara di sebabkan karena

    terjadi robekan pada kantung ketuban karena trauma atau mulut rahim

    yang lemah sehingga tidak bisa menahan kehamilan. Bisa juga karena

    tegangan rahim yang berlebihan, seperti kehamilan ganda atau kelainan

    letak janin, atau bisa juga kelainan bawaan dari selaput ketuban. Bisa pua

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    47/52

    47

    karena infeksi yang kemudian menimbulkan proses biomekanik pada

    selaput ketuban sehingga memudahkan ketuban pecah.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    48/52

    48

    BAB VII

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit

    Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara Periode Januari-Juni 2011, maka

    dapat disimpulkan bahwa: Presentasi kejadian Partus Lama pada ibu

    bersalin yang berjumlah 52 orang di Rumah sakit Sukmul Sisma Medika

    Jakarta Utara Periode Januari-Juni Tahun 2011 terdapat proporsi terbesar

    ibu yang mengalami partus lama di atas 18-24 jam 27 orang (51,92%).

    Nilai P-Value 0,078, nilai P-Value ini lebih besar dari alpha (0,05),

    kesimpulan tolak Ha artinya umur tidak berhubungan dengan kejadian

    partus lama.

    Nilai P Value sebesar 0,0001, nilai P Value ini lebih kecil dari

    alpha (0,05) kesimpulan bahwa Ho ditolak artinya paritas berhubungan

    nyata dengan partus lama.

    Nilai P Value sebesar 0,001, nilai ini lebih kecil dari alpha (0,05),

    kesimpulan tolak Ho artinya ada hubungan antara malposisi dengan partus

    lama.

    Nilai P Value sebesar 0,0001, nilai ini lebih kecil dari alpha (0,05),

    kesimpulan tolak Ho artinya ada hubungan antara ketuban pecah dini

    dengan partus lama.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    49/52

    49

    B. Saran1. Bagi Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

    informasi bagi Rumah Sakit agar dapat memberikan pelayanan yang

    terbaik pada persalinan terutama pada kasus partus lama. Pada ibu

    hamil dengan jarak kehamilan yang terlalu dekat dan terlalu jauh di

    lakukan pengawasan yang ketat dalam antenatal care nya, dan pada

    ibu yang memiliki risiko agar di anjurkan bersalin di rumah sakit

    sehingga tidak terjadi rujukan pada saat ibu sedang mengalami

    persalinan.

    Tenaga kesehatan juga perlu meningkatkan kewaspadaan dalam

    pemantauan ibu bersalin dengan selalu menggunakan partogfar

    dengan benar terutama dalam menghadapi ibu bersalin dengan paritas

    multipara dan ibu bersalin umur 20-35 tahun karena menurut hasil

    penelitian partus lama banyak ditemukan pada ibu bersalin dengan

    multipara dan umur 20-35 tahun.

    2.

    Bagi Institusi Pendidikan

    Buku sumber yang berkaitan dengan partus lama sebaiknya di

    perbanyak referensinya di institusi pendidikan karena pengetahuan

    dan perkembangan yang berkaitan dengan kejadian Partus lama terus

    meningkat. Baik kejadian Partus lama yang terjadi dalam negri

    maupun luar negri perlu diikuti terus perkembangannya oleh

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    50/52

    50

    mahasiswa yang berkepentingan dengan ibu bersalin dan kejadian

    Partus lama. Agar pada pembuatan karya tulis ilmiah berikutnya

    hasilnya akan jauh lebih baik.

    3. Penelitian lainPenulis menyarankan Perlu penelitian lebih lanjut terhadap

    variabel lain yang belum diteliti, misalnya Disproporsi fetopelvik,

    analgesic dan anastesi yang berlebihan pada masa laten dan hal - hal

    lain yang mungkin menarik untuk dilakukan penelitian. Sehingga

    tingkat validitasnya lebih baik serta manambah variable yang diteliti.

    Diharapkan pula peneliti selanjutnya dapat memperbanyak teori

    teori yang dapat menunjang penelitiannya sehingga dapat membuka

    wawasan lebih luas, khususnya tentang Partus lama.

  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    51/52

    51

    DAFTAR PUSTAKA

    Ida Bagus Gde Manuaba. 2008.

    Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk

    Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta.

    Kasdu Dini. 2007.

    Solusi Problem Persalinan. Cetakan kedua. Puspa Swara. Jakarta.

    Lisnawati Lilis, 2011

    Buku Pintar Bidan, AplikasiPenatalaksanaan Gawat Darurat Kebidanan.

    Trans Info Media. Jakarta

    Notoadmodjo Soekidjo. 2007.

    Pendidikan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

    Oxorn Harry & R. Forte William. 2010.

    Ilmu Kebidanan, Patologi dan fisiologi Persalinan. Yayasan Essentia

    medica. Yogyakarta.

    Prawirohardjo Sarwono. 2009.

    Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, YBP. Jakarta.

    Prawirohardjo Sarwono. 2008.

    Ilmu Kebidanan. YBP. Jakarta.

    Rukiyah Ai Yeyeh & Lia Yulianti. 2010.

    Asuhan Kebidanan IV, Patologi Kebidanan. Trans Info Media. Jakarta.

    Sastrawinata, Sulaiman etc. 2005.

    Obstetri Patologi, Ilmu Kesehatan Reproduksi. Edisi kedua. EGC. Jakarta.

    Simkin Penny & Ancheta Ruth. 2005.

    Buku Saku Persalinan. EGC. Jakarta.

    Varney. 2006.

    Buku Ajar Asuhan Kebidanan. EGC. Jakarta

    Rizkaharni.wordpress.com. 2011

    http://id.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=angka+kematian+ibu+di+duni

    a+tahun+2008&go=Go (16 Maret 2011)

    http://en.wikipedia.org/wiki/maternal-death(16 Maret 2011)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=angka+kematian+ibu+di+dunia+tahun+2008&go=Gohttp://id.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=angka+kematian+ibu+di+dunia+tahun+2008&go=Gohttp://id.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=angka+kematian+ibu+di+dunia+tahun+2008&go=Gohttp://en.wikipedia.org/wiki/maternal-deathhttp://en.wikipedia.org/wiki/maternal-deathhttp://en.wikipedia.org/wiki/maternal-deathhttp://id.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=angka+kematian+ibu+di+dunia+tahun+2008&go=Gohttp://id.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=angka+kematian+ibu+di+dunia+tahun+2008&go=Go
  • 8/3/2019 KTI PIPIT LENGKAP

    52/52

    http://sitti06700116.wordpress.com/2008/06/24/partus-kasep/(18 Januari 2011)

    http://WWW.bascommetro.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-partus.html

    http://www.childinfo.org/(18 Maret 2011)

    http://www.who.int/reproductivehealth/publications/monitoring/9789241500265/e

    n/index.html&usg=ALkJrhg2_EukW8M9ei1nw3HH7lYzrol60A (11 April 2011)

    Medical Record Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara Periode

    Januari-Juni Tahun 2011

    http://sitti06700116.wordpress.com/2008/06/24/partus-kasep/http://www.childinfo.org/http://www.childinfo.org/http://www.who.int/reproductivehealth/publications/monitoring/9789241500265/en/index.html&usg=ALkJrhg2_EukW8M9ei1nw3HH7lYzrol60Ahttp://www.who.int/reproductivehealth/publications/monitoring/9789241500265/en/index.html&usg=ALkJrhg2_EukW8M9ei1nw3HH7lYzrol60Ahttp://www.who.int/reproductivehealth/publications/monitoring/9789241500265/en/index.html&usg=ALkJrhg2_EukW8M9ei1nw3HH7lYzrol60Ahttp://www.who.int/reproductivehealth/publications/monitoring/9789241500265/en/index.html&usg=ALkJrhg2_EukW8M9ei1nw3HH7lYzrol60Ahttp://www.childinfo.org/http://sitti06700116.wordpress.com/2008/06/24/partus-kasep/