kti pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi

46
KTI PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI DI PUSKESMAS GRAJAGAN KECAMATAN PURWOHARJO BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Agar imunisasi dapat menjangkau semua lapisan masyarakat maka sasaran yang ditujukan ialah orang tua. Khususnya pada ibu atau calon ibu untuk diberikan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi bagi anak, menganjurkan agar ibu membawa anaknya ke Posyandu.

Upload: hipmmastunpatti

Post on 15-Jan-2016

59 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

KTI PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

KARYA TULIS ILMIAH

PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA

BAYI DI PUSKESMAS GRAJAGAN

KECAMATAN PURWOHARJO

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Agar imunisasi dapat menjangkau semua lapisan masyarakat maka sasaran yang

ditujukan ialah orang tua. Khususnya pada ibu atau calon ibu untuk diberikan penyuluhan

tentang pentingnya imunisasi bagi anak, menganjurkan agar ibu membawa anaknya ke

Posyandu.

Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi yaitu faktor pendidikan (pengetahuan),

usia, penyuluhan oleh bidan.

Semua orang tua, tentu berkeinginan supaya anak-anaknya tetap sehat. Jangankan

sakit berat, sakit ringanpun kalau mungkin jangan sampai diderita anaknya. Salah satu

Page 2: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

upaya agar anak-anak jangan sampai menderita suatu penyakit adalah dengan jalan

memberi imunisasi.

Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat ini terbukti dengan

menurunya angka kesakitan dan angka kematian bayi. Angka kesakitan bayi menurun

10% dari angka sebelumnya, sedangkan angka kematian bayi menurun 5% dari angka

sebelumnya menjadi 1,7 juta kematian setiap tahunnya di Indonesia. ( Depkes RI/2009 )

1

Untuk kabupaten Banyuwangi sendiri pada tahun 2008 kasus kematian bayi yang disebabkan karena tidak imunsasi adalah 0% dan jumlah cakupan BCG adalah 90%, DPT I dan DPT II adalah 90%, DPT III adalah 80%, Hepatitis B adalah 90%, Polio adalah 95%, dan Campak adalah 90%.

Keberhasilan imunisasi ini dikarenakan sudah tersebarnya posyandu dan tenaga

kesehatan. Selain itu peran dari orang tua khususmya ibu-ibu sangat mendukung

pelaksanaan imunisasi.

Pada hakekatnya masalah imunisasi tidak luput dari perhitungan untung rugi.

Dengan imunisasi anak pasti dapat mencapai keuntungan bukan kerugian. Keuntungan

pada imunisasi tidak terlihat dalam bentuk materi.Mungkin pula secara langsung

dirasakan. Anak yang tidak mendapat imunisasi mempunyai resiko tinggi terjangkit

penyakit infeksidan menular. Penyakit ini mungkin menyebabkan ia cacat seumur hidup,

gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak bahkan dapat berakhir dengan kematian.

Di Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo balita yang mendapatkan imunisasil

lengkap sesuai dengan status Universal Child Immunitation (UCI) yang ditetapkan oleh

WHO, Yaitu sesuai dengan cakupan BCG minimal 90%, DPT I dan DPT II minimal

90%, DPT III minimal 80%, Hepatitis B minimal 90%, Polio minimal 95%, dan Campak

Page 3: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

minimal 90%. Padahal, umumnya sebagian besar ibu-ibu masih merasa takut dan enggan

membawa anaknya untuk imunisasi ke Posyandu karena alassan bayinya menjadi sakit

setelah pemberian imunisasi.

Dari beberapa keterangan diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

yang berjudul “Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Di

Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo “.

B.Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan maka peneliti membatasi

pada tingkat tahu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut:

Bagaimana Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Di

Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo?

C.Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap

Pada Bayi Di Peskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo.

D.Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Dapat memperkaya konsep/ teori yang menyokong perkembangan ilmu

pengetahuan kebidanan khususnya yang terkait dengan tingkat pengetahuan ibu

tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi.

Page 4: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

b. Manfaat praktis

Dapat memberikan masukkan yang berarti bagi ibu dalam meningkatkan

pengetahuan tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi khususnya melalui

perspektif motivasi.

c. Manfaat bagi peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat karya tulis

ilmiah (KTI)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah melakukan penginderaan

terhadap objek tertentu. ( Notoatmodjo,2003)

Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa dan

pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi, persentuhan, dan hubungan dengan

lingkungan dan alam sekitar. (referensi assyari abdullah, 2008)

Pengetahuan adalah dua buah kelebihan manusia disbanding dengan mahluk lain

ciptaan Allah, dengan pengetahuan (knowledge) maka manusia dapat mengetahui apa

air, api, alam dan sebagainya. (Suyanto dan Umi Salamah,2009)

Page 5: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

2. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo,2003Tingkat pengetahuan adalah

a. Tahu

5

Mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap apa yang telah diterima juga bias dikatakan suatu kata kerja untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang atau ibu tentang apa yang telah dipelajari antara lain ibu bias menyebutkan , menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya.

b. Memahami

Suatu kemampuan menyelesaikan dengan cara yang benar tentang obyek yang

diketahui dan diiterprestasikan suatu materi dengan benar.Seseorang atau ibu

yamg telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menjelaskan, menyimpulkan, tentang materi yang dipelajari.

c. Aplikasi

kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau

kondisi yang nyata.

d. Analisa

Suatu kemampuan menjabarkan obyek kedalam komponen tetapi masih dalam

suatu struktur organisasi tersebut.

e. Sintesis

Page 6: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

Menunjukan suatu kemampuan intuk meletakkan atau menghubungkan bagian-

bagian didalam suatu bentuk keseluruhan.

f. Evaluasi

Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian criteria yang telah

ditentukan.

3. Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan terhadap imunisasi.

a. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu. Jadi dapat

berbuat dan mengisi kehidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Pendidikan mengandung informasi misalnya mengenai hal-hal yang menunjang

kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut Y.B Mantra

yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003) pendidikan dapat mempengaruhi seseorang

termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup pembangunan kesehatan.

b. Penyuluhan Imunisasi oleh Bidan

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari suatu pelayanan kesehatan

yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam mencapai KKBS.

Pelayanan yang diberikan dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

c. Usia

Usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun.

Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih

Page 7: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang

yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari pada orang yang belum cukup tinggi

kedewasaanya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwa nya.

B. Definisi Imunisasi

1. Definisi konsep dasar imunisasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:

a. Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan

memasukkan sesuatu kedalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang

sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. (blog-indonesia,2008)

b. Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi berarti

diberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap

suatu penyakit, tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.

( Notoatmodjo,2003)

c. Menurut pendapat dr.Karel,SpA, ”Imunisasi adalah cara untuk menimbulkan/

meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga

kelak bila ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya sakit

ringan.

Dengan banyaknya analisa dari para ahli, peneliti mengambil kesimpulan bahwa

imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada anak atau

seseorang terhadap penyakit tersebut.

2. Dalam tubuh bayi atau anak ada dua jenis kekebalan yang bekerja yaitu:

a. Kekebalan aktif

Page 8: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

Kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak

terhadap suatu penyakit tertentu dimana prosesnya lambat tetapi dapat bertahan

lama.

1) Kekebalan aktif alamiah

Dimana tubuh anak membuat kekebalan sendiri setelah mengalami atau

sembuh dari suatu penyakit misalnya anak telah menderita campak. Setelah

sembuh anak tidak akan terserang campak lagi, karena tubuhnya telah

membuat zat penolakan terhadap penyakit tersebut.

2) Kekebalan aktif buatan

Kekebalan yang dibuat tubuh setelah mendapat vaksin (imunisasi), misalnya

anak diberikan vaksinasi BCG, DPT, HB, Polio dan lainnya.

b. Kekebalan pasif

Kekebalan pasif yaitu tubuh anak tidak membuat zat anti body sendiri tetapi

kekebalan tersebut diperoleh dari luar setelah memperoleh zat penolakan,

sehingga proses cepat tetapi tidak tahan lama.

Kekebalan pasif ini terjadi dengan 2 cara:

1) Kekebalan pasif alamiah/ kekebalan pasif bawaan kekebalan yang diperoleh

bayi sejak lahir dari ibunya. Kekebalan ini tidak berlangsung lama ( kira-kira

hanya sekitar 5 bulan setelah bayi lahir )misalnya difteri, morbili dan tetanus.

2) Kekebalan pasif buatan dimana kekebalan ini diperoleh setelah mendapat

suntikan zat penolakan.

Page 9: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

3. Tujuan Pemberian Imunisasi

a. Untuk mencegah terjadinya infeksi tertentu

b. Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapt mencegah gejala yang

dapat menimbulkan cacat atau kematian.

4. Syarat Pemberian Imunisasi

a. Bayi dalam keadaan sehat

b. Bayi umur 0-11 bulan

5. Tujuh macam penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi:

a. TBC

b. Polio myelitis (kelumpuhan)

c. Difteri

d. Pertusis

e. Titanus

f. Hepatitis

g. Campak

6. Macam-macam Imunisasi

a. BCG

Page 10: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

1) Gunanya :memberikan kekebalan terhadap penyakit tuberkolosis (TBC).

Kekebalan yang diperoleh anak tidak mutlak 100%, jadi

kemungkinan anak akan menderita penyakit TBC ringan, akan

tetapi terhindar dari TBC berat-ringan.

2) Tempat penyuntikan : pada lengan kanan atas.

3) Kontra indikasi :

a) Anak yang sakit kulit atau infeksi kulit ditempat penyuntikan .

b) Anak yang telah menderita penyakit TBC.

4) Efek samping

a) Reaksi normal

(1) Setelah 2-3 minggu pada tempat penyuntikan akan terjadi

pembengkakan kecil berwarna merah kemudian akan menjadi luka

dengan diameter 10 mm.

(2) Hal ini perlu diberitahukan kepada ibu agar tidak memberikan

apapun pada luka tersebut dan diberikan atau bila ditutup dengan

menggunakan kain kasa kering dan bersih.

(3) Luka tersebut akan sembuh sendiri dan meninggalkan jaringan

parut (scar) dengan diametr 5-7 mm.

b) Reaksi berat

Page 11: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

(1) kadang-kadang terjadi peradangan setempat yang agak

berat/abces yang lebih luas.

(2) Pembengkakan pada kelenjar limfe pada leher atau ketiak.

b. DPT ( Diphteri, Pertusis, Tetanus )

1) Gunanya : Memberikan kekebalan terhadap penyakit dipteri, pertusi, tetanus.

2) Tempat penyuntikan : Dipaha bagian luar

3) Kontra indikasi :

a) Panas diatas 38º C

b) Reaksi berlebihan setelah pemberian imunisasi DPT sebelumnya

seperti panas tinggi dengan kejang, penurunan kesadaran dan syok.

4) Efek samping :

a) Reaksi lokal

(1) Terjadi pembengkakan dan rasa nyeri pada tempat penyuntikan

disertai demam ringan selama 1-2 hari.

(2) Pada keadaan pertama (reaksi lokal) ibu tidak perlu panic sebab

panas akan sembuh dan itu berarti kekebalan sudah dimiliki

oleh bayi.

b) Reaksi Umum

(1) Demam tinggi, kejang dan syok berat.

Page 12: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

(2) Pada keadaan kedua ( reaksi umum atau reaksi yang lebih berat )

sebaiknya ibu konsultasi pada bidan atau dokter.

c. Hepatitis B

1) Gunanya : memberi kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis

2) Tempat penyuntikan : Dipaha bagian luar

3) Kontra indikasi : tidak ada

4) Efek samping : Pada umumnya tidak ada

d. Polio

1) Gunanya : memberikan kekebalan terhadap penyakit polio nyelitis

2) Cara pemberian : Diteteskan langsung kedalam mulut 2 tetes

3) Kontra indikasi:

a) Anak menderita diare berat

b) Anak sakit panas

4) Efek samping :

a) Reaksi yang timbul biasanya hampir tidak ada, kalaupun ada hanya

berak-berak ringan

b) Efek samping hampir tidak ada,bila ada hanya berupa kelumpuhan

pada anggota gerak dan tertular kasus polio orang dewasa.

Page 13: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

c) Kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi polio adalah 45-100%.

e) Campak

1) Gunakan : memberi kekebalan terhadap penyakit campak.

2) Tempat penyuntikan : Pada lengan kiri atas

3) Kontra indikasi :

a) Panas lebih dari 38ºC

b) Anak yang sakit parah

c) Anak yang menderita TBC tanpa pengobatan

d) Anak yang defisiensi gizi dalam derjat berat

e) Riwayat kejang demam

4) Efek samping :

a) Panas lebih dari 38ºC

b) Kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada hari ke

10-12

c) Dapat terjadi radang otak dalam 30 hari setelah penyuntikan tetapi

kejadian ini jarang terjadi.

7. Tabel Jadwal Pemberian Imunisasi

Page 14: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

Vaksinasi Pemberian

Imunisasi

Selang Waktu

Pemberian

Umur

BCG

DPT

HB

HB Uniject

Polio

Campak

1x

3x

DPT I,II III

3x

HB I,II,III

1x

4x

Polio I,II,III,IV

1x

-

4 Minggu

4 Minggu

-

4 Minggu

-

0 – 12 Bulan

2 – 12 Bulan

0 – 12 Bulan

0 – 2 hari

0 – 12 Bulan

9 – 12 Bulan

Sumber : Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia,2009

C. KERANGKA KONSEPTUAL

Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Puskesmas

Grajagan Kecamatan Purwoharjo

Page 15: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

Sumber : Notoatmodjo 2003 dan Arikunto 2006

Keterangan :

: Di teliti

: Tidak di teliti

Adapun variabel yang diteliti adalah pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar

lengkap meliputi: pengertian, tujuan dan manfaat, efek samping, penatalaksanaan.

Sedangkan faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan, usia, dan

penyuluhan oleh bidan.

Page 16: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

Pengetahuan adalah suatu yang diketahui, yang ditangkap dengan panca indera

manusia baik secara formal maupun informal. Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu

tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi diharapkan semakin mudah dalam

menerima informasi tentang imunisasi dasar lengkap.

BAB 3

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancang Bangun Penelitian

Desain penelitian yang di gunakan dalam penlitian ini adalah penelitian yang

berbentuk penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode

penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif

tentang suatu keadaan secara obyektif. (Notoatmodjo 2005)

B. Variabel

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan peneliti,

sering kali di katakan variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperan

dalam peristiwa atau gejala yang akan di teliti (Arikunto, 2006).

Dalam penelitian ini variabelnya adalah pengetahuan ibu tentang imunisasi

dasar lengkap pada bayi.

1. Definisi Opersional18

Page 17: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

Variabel Definisi

operasional

Kriteria Alat ukur Skala

Pengetahuan

, pemahaman

imunisasi

dan

penerapan.

Segala sesuatu

yang dipahami,

dimengerti oleh

ibu tentang

imunisasi.

Pengertian,

tujuan manfaat,

efek samping

dan

penatalaksanaan.

Baik: 76-100%

Cukup : 56-

75%

Kurang :

40-55%

Tidak baik :

≤40%

(Arikunto,2006

)

Quesioner Ordinal

C. Populasi

Adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan di teliti (Arikunto, 2006)

Berdasarkan pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa populasi adalah semua objek

yang di amati dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang

mempunyai bayi umur 0-12 bulan. Dalam penelitian ini populasinya adalah 30 orang.

D. Sampel

Adalah sebagian dari keseluruhan objek yang di teliti dan di anggap mewakili

seluruh populasi (Arikunto,2006). Besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang /

total sampling.(Arikunto,2006)

Page 18: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian di lakukan di Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo .

2. Waktu penelitian di lakukan pada tanggal 4-14 agustus 2009.

F. Tehnik dan Instrumen Pengumpulan Data

Dari hasil data dengan menggunakan rekam medik secara deskripif melalui tabel

distribusi yang dikonfirmasikan dalam bentuk prosentase dan narasi.

Langkah – langkah pengolahan data sebagai berikut :

1. Editing

Proses editing dengan memeriksa kembali data yang telah dikumpulkan rekam medik

ini berarti semua data harus diteliti kelengkapan data yang diberikan.

2. Coding

Untuk memudahkan dalam pengolahan data maka untuk setiap jawaban dari

kuesioner yang telah disebarkan diberi kode sesuai dengan arakter.

3. Skoring

Tahap ini dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban atau hasil observasi sehingga

setiap responden atau hasil observasi dapat diberikan skor. Tidak ada pedoman yang

baku untuk scoring namun scoring harus diberikan.

4. Tabulating

Mentabulasi dengan memuat tabel-tabel sesuai dengan analisis yang dibutuhkan.

Page 19: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

G. Tehnik Analisa Data

Menurut Arikunto (2006) setelah data terkumpul melalui kuesioner ditabulasi

dan dikelompokkan sesuai dengan variable yang diteliti, jawban seluruh responden dari

masing-masing dikalikan 100% dan hasilnya berupa prosentase.

Selain itu juga dilakukan cara pemberian skore dalam

penelitian dimana tiap jawaban benar skornya 1 (satu) bila salah nilainya 0 (nol)

Cara pemberian skore dalam penelitian ini digunakan rumus:

P =

Keterangan

P = Prosentase

∑f = Skor yang didapat

h = Jumlah pertanyaan

Dengan kriteria nilai sebagai berikut:

Baik : 76-100% (13-16 jawaban yang benar)

Cukup : 56-75% (09-12 jawaban yang benar)

Kurang : 40-55% ( 05-08 jawaban yang banar)

Tidak baik : ≤40% ( 01-04 jawaban yang benar)

Page 20: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

( Arikunto, 2006)

H. Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini terleih dahulu harus mengajukan izin kepada

Kepala Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo yang digunakan sebagai tempat

penelitian. Setelah mendapat persetujuan kemudian di lakukan penelitian dengan

menekankan kepada masalah etika yang meliputi:

1. Informed Concent (Lembar persetujuan menjadi subjek)

Lembar persetujuan menjadi subjek akan diedarkan sebelum penelitian di

lakukan pada seluruh subjek yang akan di teliti. Hal ini akan dilakukan dengan tujuan

untuk menghindari kesalahpahaman dalam dan sesudah dilakukan penelitian. Jika

subjek bersedia di teliti maka subjek harus menandatangani lembar persetujuan. Jika

subjek menolak dijadikan responden maka peneliti tetap menghormati hak-hak

subjek.

2. Anomity

Demi menjaga kerahasiaan dan identitas subjek, maka peneliti tidak

mencantumkan nama subjek pada lembar kuisioner hanya saja lembar tersebut di beri

kode nomor tertentu.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Informasi yang telah di kumpulkan subjek di jamin kerahasiaannya oleh peneliti.

I. Keterbatasan Penelitian

Page 21: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

Keterbatasan penelitian dalam hal ini mencakup kelemahan atau hambatan yang

dirasakan dalam penelitian yaitu:

1. Sampel

Sampel yang digunakan terbatas sehingga untuk memperoleh hasil penelitian yang

akurat belum dapat di capai.

2. Waktu Penelitian Terbatas

Waktu penelitian sangat terbatas sehingga hasilnya kurang dari sempurna dan

kurang memuaskan.

3. Instrument Pengumpula Data

Instrument pengumpulan data memiliki jawaban yang banyak di pengaruhi oleh

sikap dan jawaban-jawaban pribadi sehingga hasilnya kurang memuaskan secara

kualitatif.

4. Peneliti

Peneliti belum memiliki pengalaman dan belum pernah meneliti sehingga hasil

penelitian yang di lakukan kurang sempurna.

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menguraikan tentang hasil penelitian yang dilaksanankan

di Puskesmas Grajagan Purwoharjo pada bulan Agustus.

A. HASIL PENELITIAN

Page 22: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Grajagan terletak di Curahjati. Batasan wilayah Puskesmas

Grajagan yaitu :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Glagahagung Kecamatan Purwoharjo

b. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bangorejo Kecamatan Bangorejo

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Pantai Grajagan Kecamatan Purwoharjo

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sumberasri Kecamatan Purwoharjo

Tenaga kesehatan di puskesmas grajagan antara lain :

a. Dokter umum : 1 orang

b. Dokter gigi : 1 orang

c. Bidan : 11 orang

d. Perawat : 9 orang

e. Staf TU : 3 orang

2. Data Umum

a. Responden menurut umur

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi umur ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan di Puskesmas GrajaganTanggal 4-14 Agustus Tahun 2009.

No Usia Frekuensi (f) Prosentase (%)1.

2.

3.

<20

21 – 35

>35

6

23

1

20

76.67

3.33Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui sebagian besar responden berumur

21-35 tahun yaitu 23 responden (76.67%).

b. Karakteristik responden menurut pendidikan

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi pendidikan ibu yang mempunyai anak usia 0-12 bulan di Puskesmas Grajagan Tanggal 4-14 Agustus Tahun 2009.

No Pendidikan Frekuensi (f) Prosentase (%)

Page 23: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

1.

2.

3.

4.

SD

SMP

SMA

Perguruan tinggi

12

11

6

1

40

36.67

20

3.33Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui sebagian berpendidikan SD yaitu 12

responden (40%).

3. Data khusus

a. Data pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi

Tabel 4.3 Distribusi pengetahuan ibu yang mempunyai anak usia 0-12 bulan tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi di Puskesmas Grajagan 4-14 Agustus Tahun 2009

No Pengetahuan Frekuensi (f) Prosentase (%)1.

2.

3.

4

Baik

Cukup

Kurang

Tidak baik

5

16

5

4

16.67

53.33

16.67

13.33Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui lebih dari 50 %

berpengetahuan cukup yaitu 16 responden (53,33%).

b. Data pengetahun ibu balita tentang pengertian stimulasi anak usia 0-3 tahun.

Tabel 4.4 Distribusi pengetahuan ibu mempunyai anak usia0-12 bulan tentang pengertian imunisasi dasar lengkap pada bayi di

puskesmas Grajagan 4-14 Agustus Tahun 2009.

No Pengetahuan Frekuensi (f) Prosentase (%)1.

2.

3.

4.

Baik

Cukup

Kurang

Tidak baik

8

9

8

5

26.67

30

26.67

16.66Jumlah 30 100

Page 24: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui kurang dari 50 % yaitu 9

responden (30%) memiliki pengetahuan tentang pengertian imunisasi dalam

batasan yang cukup.

c. Data pengetahuan ibu balita tentang tujuan dan manfaat imunisasi dasar lengkap

pada bayi.

Tabel 4.5 Distribusi pengetahuan ibu yan mempunyai bayi usia 0-12 bulan tentang tujuan dan manfaat imunisasi dasar lengkap di Puskesmas Grajagan Tanal 4-14 Agustus Tahun 2009.

No Pengetahuan Frekuensi (f) Prosentase (%)1.

2.

3.

4.

Baik

Cukup

Kurang

Tidak baik

7

8

12

3

23.33

26.67

40

10Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui sebagian besar memiliki

pengetahuan kurang tentang tujuan dan manfaat dasar lengkap yaitu 12

responden (40%).

d. Data pengetahuan ibu balita tentang efek samping imunisasi dasar lengkap pada

bayi.

Tabel 4.6 Distribusi pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi dasar lengkap di Puskesmas Grajagan

No Pengetahuan Frekuensi (f) Prosentase (%)1.

2.

3.

4.

Baik

Cukup

Kurang

Tidak baik

5

5

11

9

16.67

16.67

36.66

30Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui sebagian besar responden

memiliki pengetahuan kurang tentang efek samping imunisasi dasar lengkap

yaitu 11responden (36.66%).

Page 25: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

e. Data pengetahuan ibu balita tentang penatalaksanaan imunisasi dasar lengkap

pada bayi.

Tabel 4.7 Distribusi pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan tentang penatalaksanaan iminisasi pada bayi di Puskesmas Grajagan tanggal 4-14 Agustus 2009

Berdasarkan

tabel 4.7diatas dapat

diketahui sebagian

besar memiliki pengetahuan cukup tentang penaalaksanaan imunisasi pada bayi yaitu

13responden (43.33%).

B. Pembahasan

1. Pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi di Puskesmas

Grajagan.

Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang didapat bahwa lebih dari 50%

berpengetahuan cukup yaitu 16 responden (53,33%).

Hasil analisis ini didukung oleh umur responden.Dari data dapat diketahui

bahwa sebagian besar responden berumur 21-35 tahun yaitu 23 responden

(76.67%).dan kurang dari 50% responden berumur <> 35 ahun yaitu1 responden

(3.33%)

Usia 21-35 tahun merupakan usia yang reproduktif bagi seseorang untuk dapat

memotivasi diri memperoleh pengetahuan yang sebanyak banyaknya. Usia adalah

umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Jadi

semakin matang usia seseorang, maka dalam memahami suatu masalah akan lebih

mudah dan dapat menambah pengetahuan (Nursalam dan Pariani, 2001).

No Pengetahuan Frekuensi (f) Prosentase (%)1.

2.

3.

4.

Baik

Cukup

Kurang

Tidak Baik

5

13

8

4

16.67

43.33

26.67

13.33Jumlah 30 100

Page 26: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

Semakin banyak umur atau semakin tua seseorang maka akan mempunyai

kesempatan dan waktu yang lebih lama dalam mendapatkan informasi dan

pengetahuan. Dengan demikian semakin tua umur responden maka tingkat

pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi semakin baik.

Hasil analisis juga dipengaruhi oleh pendidikan responden. Berdasarkan data

diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan SD yaitu 12

responden (40%), responden berpendidikan SMP yaitu 11 responden

(36.67%),responden berpendidikan SMA yaitu 6 responden (20%) dan responden

berpendidikan perguruan tinggi yaitu 1 responden (3.33%)

Menurut Nursalam (2001) bahwa makin tinggi pendidikan seseorang, maka

makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang

dimiliki. Responden yang berpendidikan tinggi akan mudah menyerap informasi,

sehingga ilmu pengetahuan yang dimiliki lebih tinggi namun sebaliknya orang tua

yang berpendidikan rendah akan mengalami hambatan dalam penyerapan informasi

sehingga ilmu yang dimiliki juga lebih rendah yang berdampak pada kehidupannya.

Penelitian ini didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang imunisasi

dasar lengkap pada bayi lebih dari 50% (53,33%) cukup. Hal ini dikarenakan

informasi mengenai imunisasi dasar lengkap pada bayi adalah informasi khusus

yang tidak didapat di bangku sekolah atau Perguruan tinggi umum kecuali sekolah

kesehatan. Adapun informasi mengenai imunisasi dasar lengkap biasanya diperoleh

melalui penyuluhan kesehatan atau melalui tenaga kesehatan baik dipuskesmas atau

posyandu.

Dengan demikian pemberian informasi mengenai imunisasi dasar lengkap

pada bayi yang diberikan akan mudah diterima oleh responden sehingga akan

Page 27: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

semakin termotivasi untuk membawa bayinya untuk mendapatkan imunisasi dasar

lengkap.

2 Pengetahuan ibu balita tentang pengertian imunisasi dasar lengkap pada bayi secara

khusus.

Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang didapat bahwa kurang dari 50%

berpengetahuan cukup yaitu 9 responden (30%) kurang dari 50% berpengetahuan

baik yaitu 8 responden (26.67%), dan kurang dari 50% berpengetahuan kurang yaitu

8 responden (26.67%) dan kurang dari 50% berpengetahuan tidak baik yaitu 5

responden (16.66%). Hal ini dapat dilihat dari jawaban yang benar pada kuisioner

tentang pengertian imunisasi dasar lengkap pada bayi dikutip dari Oktaria (2007).

Hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan mereka rata-rata rendah (SD) dan

cukup yaitu SMP dan SMA disamping itu juga di tunjang sebelumnya mereka ada

yang pernah mendapatkan informasi tentang imunisasi dasar lengkap dari media atau

penyuluhan, pencapaian pengetahuan cukup diatas mungkin disebabkan adanya

pengalaman dalam penerapan imunisasi dasar lengkap dan pernah mendapat

informasi.

Meskipun ada responden berlatar belakang pendidikan hanya SMP namun

pernah mendapat informasi dari media atau penyuluhan dan mempunyai pengalaman

tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi. Hal ini disebabkan oleh informasi yang

didapat menurut Notoatmodjo (2005) mengatakan pengalaman merupakan guru

yang baik, yang bermakna bahwa pengalamn itu merupakan sumber pengetahuan

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, dan pengalaman pribadipun dapat

digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.

Kurang dari 50% responden memiliki pengetahuan kurang 5 responden

(16.67%). Hal ini dapat dilatar belakangi pendidikan SD dan SMP disamping itu

Page 28: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

juga tidak pernah mendapatkan informasi dan tidak memiliki pengalaman sama

sekali dalam pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi. Hal ini dapat diperkuat

oleh Notoatmodjo (2005) bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan.

Pendidikan berhubungan dengan transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan,

ketrampilan dan aspek kelakuan yang lain, dan merupakan proses belajar dan

mengajar. Pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapakan (Notoatmodjo

2003).

3 Pengetahuan ibu balita tentang tujuan dan manfaat imunisasi dasar lengkap pada bayi.

Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang didapat diketahui bahwa dari 30

responden kurang dari 50% berpengetahuan kurang yaitu 12 responden (40%) dan

berpengetahuan baik yaitu 7 responden (23.33%).

Sebagian besar responden menjawab pada item soal yang benar tentang tujuan

imunisasi pada bayi yaitu untuk memberi kekebalan pada anak dikutip oleh

(Notoatnodjo, 2003) hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan yang cukup

dan kurang yaitu SMP dan SD disamping itu juga tidak pernah mendapat informasi.

Kurang dari 50% berpengetahuan tidak baik yaitu 3 responden (10%). Hal ini

dapat dilihat dari jawaban yang salah tentang tujuan manfaat imunisasi pada item.

Hal ini dapat dilatarbelakangi pendidikan yang kurang tidak pernah mendapatkan

informasi tentang imunisasi pada anak dan sama sekali tidak memiliki pengalaman

tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi. Hal ini diperkuat oleh Notoatmodjo

(2005) bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan.

4. Pengetahuan ibu balita tentang efek samping imunisasi dasar lengkap pada bayi.

Berdasarkan analisa dan interpretasi data dapat diketahui bahwa sebagian

besar berpengetahuan kurang yaitu 11 responden (36.66%), kurang dari 50%

Page 29: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

berpengetahuan tidak baik yaitu 9 responden (30%), dan berpengetahuan cukup

yaitu 5 responden (16,67%) dan berpengetahuan baik yaitu 5 responden (16.67%).

Sebagian besar responden berpengetahuan kurang yaitu 11 responden

(36.66%). Hal ini dilihat dari jawaban yang benar pada item soal efek samping

imunisasi dasar lengkap pada bayi dengan memberikan penyuluhan tentang

imunisasi dasar lengkap. Hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan yang

rendah, di samping itu juga di tunjang sebelumnya mereka ada yang pernah

mendapatkan informasi tentang efek samping imunisasi dasar lengkap pada bayi.

Kurang dari 50% responden memiliki pengetahuan baik yaitu 5 responden

(16.67%). Hal ini dapat dilihat dari semua jawaban item soal yang benar. Hal ini

dapat diperkuat dengan jawaban responden tentang penatalaksanaan imunisasi dasar

lengkap. Responden pernah mendapatkan informasi dari media dan penyuluhan, dan

sebagian besar resonden berpendidikan rendah dan kurang yaitu SD dan SMP.

Hal ini dimungkinkan karena memahami informasi tentang imunisasi dasar

lengkap pada bayi yang diperoleh, menurut Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa

memahami yaitu suatu kemampuan untuk menjelaskan atau menginterprestasikan

secara benar tentang obyek yang diketahui dan dan dapat di interprestasikan dengan

benar. Hal ini di sesuaikan dengan pendapat kuliah bidan (2009) yang menyatakan

bahwa dengan pendidikan yang baik orang tua dapat menerima informasi dari luar.

Kurang dari 50% berpengetahuan kurang yaitu 5 responden (16,67%). Hal ini

di lihat dari item soal tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi. Pencapaian

pengetahuan kurang hal ini di sebabkan pendidikan yang rendah sama sekali tidak

mempunyai pengalaman dan tidak pernah mendapatkan informasi. Hal ini di perkuat

oleh Notoatmodjo (2003) bahwa pengalaman merupakan guru yang baik untuk

memperoleh pengetahuan.

Page 30: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

5. Pengetahuan ibu balita tentang penatalaksanaan imunisasi dasar lengkap pada bayi

Berdasarkan anlisa dan interpretasi data dapat diketahui bahwa sebagian besar

berpengetahuan cukup yaitu 13 responden (43.33%), kurang dari 50%

berpengetahuan kurang 8 responden (26.67%), 5 responden (16.67%)

berpengetahuan baik dan 4 responden (13.33) berpengetahuan tidak baik.

Sebagian besar responden berpengetahuan cukup yaitu 13 responden

(43.33%). Hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan rendah dan cukup

yaitu SD dan SMP, meskipun berpendidikan rendah mereka juga pernah mendapat

informasi tentang imunisasi dasar lengkap. Hal ini dapat diperkuat Notoatmodjo

(2005) menyatakan bahwa pengalaman merupakan guru yang baik yang bermakna

bahwa pengalaman itu sumber pengetahuan untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan.

Sebagian besar responden berpengetahuan cukup yaitu 13 responden

(43.33%). Hal ini dapat dilihat dari latar pendidikan dan mempunyai pengalaman

dalam mengimunisasi bayi, pada umumnya semakin tinggi pendidikan maka akan

semakin baik pula pengetahuannya. Pengetahuan itu sendiri merupakan domain yang

sangat penting utnuk terbentuknya perilaku seseorang (Notoatmodjo,2003)

Berdasarkan uraian diatas, semakin tinggi pendidikan maka semakin baik pula

dalam mengaplikasikan materi dalam perkembangan anak yang diperoleh.

Responden yang berpendidikan tinggi akan lebih baik dalam keaktifan membawa

anak untuk mendapat imunisasi dibandingkan dengan responden yang berpendidikan

rendah dan tidak pernah mendapatkan informasi.

Meskipun ada responden yang tidak mempunyai pengalaman dalam pemberian

imunisasi pada bayi namun berpendidikan tinggi dan pernah mendapat informasi

akan membentuk pengetahuan yang baik. Hal ini di mungkinkan karena memahami

Page 31: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

informasi tentang perkembangan anak yang diperoleh, menurut Notoatmodjo (2003)

mengatakan bahwa memahami yaitu suatu kemampuan utnuk menjelaskan atau

menginterprestasikan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

diinterprestasikan dengan benar.

Kurang dari 50% berpengetahuan tidak baik yaitu responden 4 (13.33%),

pencapaian pengetahuan tidak baik mungkin disebabkan pendidikan yang rendah.

Sama sekali tidak mempunyai pengalaman dan tidak pernah mendapat informasi.

Hal ini diperkuat oleh Notoatmodjo (2005) bahwa pengalaman merupakan guru

yang baik dan merupakan sumber pengetahuan untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan.

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan disajikan hasil kesimpulan dan saran dari penelitian

tentang pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi di Puskesmas

Grajagan.

A. Simpulan

Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan ibu balita tentang imunisasi

dasar lengkap pada bayi di Puskesmas Grajagan Purwoharjo sebagian besar

berpengetahuan cukup yaitu 16 responden (53.33%).

B. Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk penelitian selanjutnya kaitannya

dengan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi.

Page 32: Kti Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

2. Bagi tempat penelitian

a. Meningkatkan pelayanan terhadap imunisasi dasar pada bayi.

b. Melaksanakan swipping pada bayi yang belum mendapatkan imunisasi.

3. Bagi Instansi Kesehatan/ Perpustakaan

a. Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan pada bayi usia 0-12 bulan.

b.

37

lebih memperbanyak referensi bahan mata kuliah tentang ilmukesehatan anak terutama imunisasi.

4. Bagi masyarakat

Masyarakat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan terutama

tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi.