kritis beneran

4
1. Riwayat Penyakit dahulu : a. Infeksi Riwayat Penyakit Keluarga : a. HT b. Menderita penyakit PJK Pemeriksaan Laboratorium : a. Kolestrol b. Enzim Jantung : CK/CKMB, Troponin T Life style : a. Obesitas Data BB dan TB b. Aktivitas c. Merokok d. Konsumsi Alkohol Riwayat Pendidikan Psikosial : a. Stress 2. Interpretasi EKG kasus 1 : Pada Lead II, III, dan AVF terdapat ST Elevasi Inferior Dicurigai PJK pada bagian kanan karena terdapat gambaran V3R dan V4R 3. Urutan Intervensi : 1) Laksanankan strategi reperfusi untuk pasien datang dalam 12 jam sejak gejala iskemia muncul : a. Rekam ECG pada 12 lead b. Pasang infus c. Anti nyeri d. Lakukan tes lab darah 2) Lakukan manajemen awal dengan kolaborasi pemberian MONA- Morfin Sulfat-Oksigen-Nitrogliserin-Aspirin dengan urutan pemberian Aspirin-Oksigen-Nitrogliserin-Morfin sulfat -Aspirin diberikan dengan pertimbangan keperawatan pada pasien yang memiliki kontraindikasi peptik ulcer, penyakit hepar, kelainan perdarahan, dan alergi pada aspirin.

Upload: grandisdeka

Post on 13-Jul-2016

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

knbkn

TRANSCRIPT

Page 1: Kritis beneran

1. Riwayat Penyakit dahulu :a. InfeksiRiwayat Penyakit Keluarga : a. HTb. Menderita penyakit PJKPemeriksaan Laboratorium :a. Kolestrolb. Enzim Jantung : CK/CKMB, Troponin T

Life style :

a. Obesitas Data BB dan TBb. Aktivitasc. Merokokd. Konsumsi Alkohol

Riwayat Pendidikan

Psikosial :

a. Stress

2. Interpretasi EKG kasus 1 :

Pada Lead II, III, dan AVF terdapat ST Elevasi Inferior

Dicurigai PJK pada bagian kanan karena terdapat gambaran V3R dan V4R

3. Urutan Intervensi :1) Laksanankan strategi reperfusi untuk pasien datang dalam 12 jam sejak gejala iskemia

muncul :a. Rekam ECG pada 12 leadb. Pasang infusc. Anti nyerid. Lakukan tes lab darah

2) Lakukan manajemen awal dengan kolaborasi pemberian MONA-Morfin Sulfat-Oksigen-Nitrogliserin-Aspirin dengan urutan pemberian Aspirin-Oksigen-Nitrogliserin-Morfin sulfat-Aspirin diberikan dengan pertimbangan keperawatan pada pasien yang memiliki kontraindikasi peptik ulcer, penyakit hepar, kelainan perdarahan, dan alergi pada aspirin.-Oksigen diberikan dengan pertimbangan keperawatan untuk mempertahankan SaO2 >90%-Nitrogliserin diberikan dengan pertimbangan kaji respon nyeri pasien, Monitor tekanan darah, hentikan pengobatan jika tekanan darah sistolik <90/ 100 mmHg-Morfin sulfat diberikan dengan indikasi ketika nyeri tidak berubah dengan pemberian nitrogliserin.

3) Penanganan nyeri akut:

Page 2: Kritis beneran

a. Lakukan tindakan emergensi : Airway, breathing, circulation serta kebutuhan defibrilasi

b. Berikan Aspirin, oksigen, nitrogliserin dan morfinc. Buat rekaman EKG 12 lead dan lakukan monitoring EKGd. Berikan posisi semi fowler, ciptakan lingkungan tenang. Berikan penjelasan

tentang intervensi yang akan diberikan untuk mengurangi cemase. Jika memungkinkan, ajarkan teknik nafas dalamf. Tetap tenang, dampingi pasien, kaji keluhan dan tanda vital 5 menit setelah

pemberian obat. Evaluasi kondisi pasien tiap 5 menit : nyeri PQRST, TTVg. Lapor dokter jika kondisi pasien memburuk

Perfusi jaringan jantung tidak efektif :

a. Berikan terapi: aspirin, fibrinolitik, glikoprotein, beta nloker, ACE inhibitor Evaluasi ESO: Krakles, wheezing, hipoglikemia, depresi, mimpi buruk, pelupa, hipotensi, penurunan produksi urin, batuk

b. Kolaborasi tindakan PTCA

Intoleransi aktivitas :

a. Pada fase akut: Istorahat dan batasi aktivitas, bantu ADLb. Independen ambulasi: ambulasi dalam kamar atau dari kamar ke kamar mandi:

jalan kaki di lorong bertahap 15, 30, dan 60 meter tiga kali sehari. Latih juga pasien mulai mandi air hangat 5-10 menit, kursi harus tersedia di KM

c. Anjurkan melakukan latihan yang terdiri dari pemanasan, latihan dan pendinginan sesuai toleransi pasien

d. Jika memungkinkan anjurkan untuk latihan beban, tetapi hindari aktivitas yang meningkatkan tekanan intra abdomen

e. Kaji TTV dan level fatigue untuk setiap peningkatan level aktivitas. Penurunan sisitolik >20 mmHg, Perubahan N 20x/menit, sesak, nyeri dada menunjukkan intoleransi aktivitas. Jangan lanjutkan latihan ke tahap selanjutnya dan laporkan ke dokter.

4. Karena arteri pada kasus 1 mengalami oklusi keseluruhan sehingga menciptakan gejala yang berbeda pada kasus 2 dimana arteri mengalami oklusi sebagian, sehingga gangguan sirkulasi jantung tidak lebih berat dari pada kasus 1.

5. Pendidikan kesehatan yang harus diberikan adalah pasien diminta untuk mematuhi aturan pengobatan yang telah ditetapkan dan mau untuk merubah pola hidup yang sesuai agar tidak terjadi kekambuhan.

Page 3: Kritis beneran

CK/CKMB, Troponin T meningkat/normal

Faktor resiko : Usia, Jenis kelamin, Keturunan, Ras, Nutrisi (tinggi lipid, Lemak, kolestrol,

kalori), merokok, Penyakit (Hipertensi, DM), kurang aktifitas, Stress

Plak, Trombosis, dan spasme arteri

Ruptur plak, Trombosis

Oklusi

Gangguan suplai oksigen jantung

Metabolisme anaerob: pH sel turun

Infark subendokard

ST elevasi menetap

Oklusi Sebagian

STEMI

Gangguan suplai oksigen jantung

Metabolisme anaerob: pH sel turun

Iskemia miokard

CK/CKMB normal atau meningkat, Troponin T meningkat

NSTEMI

ST Depresi dan atau inverse gelombang T

CK/CKMB dan atau Troponin T normal

ANGINA

6. Peta Konsep :

7. Gambar D Ventrikular Fibrilasi/vt??