makalah beneran

45
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia untuk dapat melakukan berbagai aktivitas baik secara fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara lengkap dan bukan hanya sekedar tidak mengidap penyakit atau kelemahan (WHO : Organisasi Kesehatan Sedunia). Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia baik masyarakat swasta maupun masyarakat Pemerintah (Depkes RI, 2004:3). Tujuan pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia sehat 2010 mengacu pada Undang-Undang R.I No.23 tahun 1992 tentang kesehatan, adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik Indonesia (Depkes RI, 2000:1)

Upload: sipiangin

Post on 11-Aug-2015

96 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH BENERAN

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia untuk dapat

melakukan berbagai aktivitas baik secara fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara

lengkap dan bukan hanya sekedar tidak mengidap penyakit atau kelemahan (WHO :

Organisasi Kesehatan Sedunia). Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujudnya derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan

tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia baik masyarakat swasta

maupun masyarakat Pemerintah (Depkes RI, 2004:3).

Tujuan pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia sehat 2010 mengacu pada

Undang-Undang R.I No.23 tahun 1992 tentang kesehatan, adalah meningkatkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara

Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam

lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang

bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh

wilayah Republik Indonesia (Depkes RI, 2000:1)

Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia 2010 tersebut sekiranya harus

diperhitungkan dengan lebih mengembangkan upaya-upaya promotif kesehatan, preventif

maupun kuratif kepada semua kalangan masyarakat Indonesia baik secara individu

maupun kelompok. Pembangunan kesehatan meliputi sejumlah bidang kesehatan,

termasuk pembangunan bidang kesehatan gigi dan mulut. Seperti telah diketahui berbagai

pelayanan kesehatan gigi dan mulut telah banyak dilakukan, namun tetap saja angka

penyakit gigi dan mulut cenderung meningkat. Hal ini disebabkan masih rendahnya

kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut.

Page 2: MAKALAH BENERAN

Kesehatan gigi merupakan suatu masalah yang selayaknya mendapatkan perhatian

dalam porsi besar, sampai saat ini masalah kesehatan gigi yang banyak ditemukan adalah

kasus karies gigi, karena prevalensinya cukup tinggi dalam ilmu Kedokteran Gigi di

Indonesia. Berdasarkan hasil studi morbiditas Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)-

Survey Kesehatan Nasional (SURKENAS) tahun 2004 menyebutkan bahwa prevalensi

karies gigi di Indonesia adalah 90,05 %. Hal ini merupakan salah satu bukti tidak

terawatnya kondisi gigi dan mulut masyarakat Indonesia. Gigi yang berlubang memang

tidak sehat, namun masyarakat di Indonesia masih belum mempertimbangkan kesehatan

gigi dan mulutnya. Terbukti dari separuh masyarakat Indonesia berusia 10 tahun

mengidap masalah karies atau lubang gigi yang masih banyak belum teratasi

(www.purbalinggakab.go.id).

Melihat keadaan ini sudah sangat jelas bahwa pencegahan untuk menanggulangi

permasalahan tersebut perlu digalakkan. Salah satu upaya pencegahan tersebut adalah

mengurangi angka indeks karies dengan tindakan konservatif (penambalan). Penambalan

gigi adalah suatu tindakan perawatan dengan cara meletakkan suatu bahan tambal pada

lubang gigi yang telah dibersihkan dengan pengeboran. Tujuan pengeboran adalah untuk

mengangkat dan membersihkan struktur gigi yang telah dirusak oleh asam yang

diproduksi bakteri. Setelah struktur yang rusak ini dibersihkan, lubang gigi yang baru

harus diisi kembali untuk mengembalikan fungsi gigi seperti semula, juga untuk

mencegah proses kerusakan gigi yang lebih lanjut sehingga mencegah terjadinya

pencabutan. Bahan yang dipakai untuk menambal gigi sangat bervariasi, bahan yang

paling sering diaplikasikan oleh dokter gigi adalah komposit, glasionomer, dan amalgam

(Donna, 2007:89;90)

Sejauh ini tambalan amalgam perak merupakan material restoratif yang paling

penting dalam sejarah kedokteran gigi. Telah miliaran tambalan amalgam yang dibuat

sejak formulasi awalnya diperkenalkan pada abad ke-19. pelopornya adalah Dokter Gigi

Perancis yang bernama Onesiphore Taveau dan ahli kimia Inggris Charles Bell yang

mengalgamasikan tambalan dari koin perak atau Ag dengan merkuri atau Hg (Preben,

1998:1).

Kontroversi mengenai amalgam bermunculan karena diikuti dengan laporan

mengenai berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh tambalan amalgam, baik oleh

individu dan kelompok pasien yang menggunakan tambalan amalgam maupun dari tenaga

Page 3: MAKALAH BENERAN

kesehatan gigi yang menangani tambalan amalgam tersebut. Kontroversi mengenai

dampak penggunaan tambalan amalgam tersebut terkenal dengan “Perang Amalgam”.

Perang amalgam tersebut justru telah menginisiasi didirikannya Sekolah Kedokteran Gigi

yang pertama didunia yaitu “Baltimore College of Dentistry”. Dengan didirikannya

sekolah kedokteran gigi tersebut, amalgam kemudian diterima sebagai bahan tumpat yang

ternyata paling banyak digunakan karena kebaikan fisiknya serta ketahanannya dalam

rongga mulut. Namun dibalik kelebihan amalgam tersebut, ternyata campuran perak dan

merkuri ini juga menimbulkan dampak negatif kepada tenaga kesehatan dan pasien.

Namun paparan yang terjadi pada dokter gigi dan perawat jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan pasien. Dengan demikian merkuri jauh lebih berbahaya bagi tenaga

kesehatan gigi daripada pasien, dan para pembantu dokter gigi adalah yang tertinggi

resikonya (Edi, 2005:237;239).

Pro dan kontra mengenai amalgam memang tetap ada. Mengingat adanya dampak

positif yang dihasilkan dan juga diiringi oleh dampak negatif yang ditimbulkan. Amalgam

memang masih digunakan di beberapa negara, dan belum ada larangan jelas mengenai

penggunaannya. Namun negara seperti Jepang telah menolak penggunaan amalgam

karena sifatnya toksik yang mengandung merkuri, dan ada penelitian yang menunjukkan

orang dengan tambalan amalgam yang banyak menunjukkaan tingkat imun yang lebih

rendah dibanding orang yang tidak menggunakan amalgam (www.pdgi-online.com).

Bekerja dilingkungan yang banyak mengandung bahan kimia, misalnya diruang

praktek atau klinik gigi akan menyebabkan efek negatif bagi kita sendiri. Banyak bahan

kimia yang berbahaya, diantaranya merkuri. Ancaman terhadap manusia semakin besar

ketika bahan beracun itu tersimpan dalam mulut manusia sebagai amalgam penambal gigi

(www.kompas.co.id). Karena sifatnya yang mudah berinteraksi dengan air, maka merkuri

dengan mudah memasuki tubuh melalui tiga cara, yakni melalui kulit, inhalasi

(pernafasan) maupun lewat makanan. Pekerja yang biasa menggunakan merkuri beresiko

tinggi menghirup uap merkuri lewat hidungnya. Uap yang terhirup ini dapat

menyebabkan gangguan pada saluran pernafasan dan paru (www.tabloidnova.com).

Waktu dan cara terpaparnya pasien dengan tenaga kesehatan gigipun berbeda. Jika

pasien dapat terpapar pada waktu tindakan kondensasi, burnishing, pengukiran,

pemolesan dan pembongkaran tumpatan, tenaga kesehatan gigi akan terpapar dari mulai

menakar atau menimbang alloy dan merkuri sampai pemolesan serta pada waktu

Page 4: MAKALAH BENERAN

membongkar tumpatan, ditambah lagi dengan adanya sisa-sisa merkuri yang tercecer

yang tidak ditampung sebagaimana mestinya. Cara terpaparnya para tenaga kesehatan

gigi selain dari uapnya, juga dari kontak langsung pada waktu pemerasan dan mulling

yang dilakukan dengan tangan yang hanya dilapisi dengan kain kasa. Setiap tindakan

klinis diatas dapat meningkatkan tingkat konsentrasi Hg pada udara sekitarnya.

Disamping bernafas dalam udara yang telah terpolusi Hg, sumber pemajanan Hg yang

lain dapat pula berasal dari kontak langsung operator dengan amalgam yang belum

mengeras (Edi, 2005:239)

Dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa sesungguhnya tambalan amalgam

sangat berbahaya terutama bagi tenaga kesehatan gigi, hal ini disebabkan oleh adanya

kandungan merkuri berbahaya yang terkandung di dalam tambalan amalgam tersebut.

Namun pada hakikatnya tambalan amalgam tidak dapat lagi terlepas dari dunia

konservasi gigi. Maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai pengaruh

yang ditimbulkan oleh merkuri dalam proses pembuatan tambalan amalgam bagi tenaga

kesehatan gigi dan mulut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah komposisi dan sifat dari amalgam sebagai bahan tumpatan?

2. Bagaimanakah dasar pertimbangan penggunaan amalgam sebagai bahan restorasi?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui komposisi dan sifat dari amalgam sebagai bahan tumpatan.

2. Mengetahui dasar pertimbangan penggunaan amalgam sebagai bahan restorasi.

Page 5: MAKALAH BENERAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah

Amalgam gigi diperkenalkan pertama kali pada tahun 1826 sebagai ‘pasta perak’.

Tumpatan amalgam awal dibuat dari koin perak yang dicampur dengan merkuri, tetapi bahan

ini tidak dapat diandalkan dan pada abad kesembilanbelas dinyatakan sebagai suatu tindakan

malpraktek oleh the American Society of Dental Surgeon (Eccles, 1994:85)

2.2 Definisi

Amalgam didefinisikan sebagai suatu alloy merkuri dengan satu atau beberapa logam

lain seperti perak, timah, tembaga dan seng. Logam-Iogam lain juga dapat ditambahkan

kedalam alloy dalam jumlah tertentu seperti platinum dan palladium. Amalgam memiliki

sifat-sifat fisis yaitu perubahan dimensi dan memiliki kekuatan untuk menahan tekanan

pengunyahan. Alloy yang digunakan bersama dengan merkuri untuk keperluan kedokteran

gigi biasanya disebut dengan dental amalgam alloy. Merkuri dicampur dengan bubuk alloy

membentuk suatu bahan plastis yang kemudian dimasukkan ke dalam kavitas gigi yang telah

dipreparasi. Amalgam sebagai bahan tumpatan lebih kuat dari semua jenis bahan tumpatan

untuk gigi posterior lainnya. Pemanipulasian amalgam terdiri dari mixing, triturasi,

kondensasi, triming dan karving serta polishing yang dapat mempengaruhi sifat-sifat fisisnya

seperti tekanan kondensasi yang tinggi menghasilkan kekuatan yang lebih besar (Dr Defelice,

2005).

Page 6: MAKALAH BENERAN

2.3. Sifat Kimia-Fisik Amalgam

LOGAM

Logam adalah substansi kimia opak mengkilap yang merupakan penghantar

(konduktor) panas/listrik yang baik serta bila dipoles merupakan pemantul /reflector

sinar baik.

(Kenneth J.anusavice.2004)

IKATAN LOGAM

Selain ikatan ionik dan kovalen,juga dapat diikat dengan interaksi atomic primer

yang disebut sebagai ikatan logam metalik yang terjadi antara electron electron valensi .

Sifat menghantar energy pada logam dihubungkan dengan gerak electron electron bebas

yang ada pada logam. (Kenneth J.anusavice.2004)

LOGAM CAMPUR

Page 7: MAKALAH BENERAN

Untuk mengoptimalkan sifat kebanyakan dari logam yang biasa digunakan adalah

campuran dari dua atau lebih unsur logam/pada beberapa keadaan,logam dengan non

logam.Logam campur ialah campuran padat dari logam dengan satu atau lebih unsur non

logam/logam lain.(Kenneth J.anusavice.2004)

Amalgam adalah logam campur khusus yang mengandung merkuri sebagai salah

satu konstituennya. (Kenneth J.anusavice.2004)

Alloy amalgam secara meluas diklasifikasikan menjadi 2: (Bryson D Petter.2002)

1.Low cooper alloy

2.High cooper alloy

Pada saat triturasi, low cooper alloy dan merkuri membentuk reaksi:

ɣ(Ag3Sn ) + Hg ɣ1(Ag2Hg3) + ɣ(Sn7-8Hg) +unreacted ɣ(Ag3Sn)

Pada saat triturasi, high cooper alloy dan merkuri membentuk reaksi:

ɣ(Ag3Sn ) + (Ag-Cu)eutetic + Hg ɣ1(Ag2Hg3) + ɣ2(Sn7-8Hg) +unreacted (Ag-

Cu)eutetic

dengan reaksi selanjutnya,slow solid state reaction:

ɣ2(Sn7-8Hg) + (Ag-Cu)eutetic ƞ’(Cu6Sn5) + ɣ1(Ag2Hg3) + unreacted (Ag-Cu)eutetic

Perbedaan antara low cooper dan high cooper amalgam tidak hanya pada

presentase tembaga saja tetapi juga efek dari kandungan tembaga yang lebih tinggi

dengan reaksi amalgam. High cooper menjadi pilihan karena memiliki kekuatan mekanis,

ketahanan terhadap korosi dan integritas bagian tepi lebih baik dibandingkan dengan low

cooper alloy (Bryson D Petter, 2002)

Klasifikasi tambahan dibedakan lagi menjadi logam campur gabungan dan logam

capur komposisi tunggal (Kenneth J.anusavice, 2004)

Page 8: MAKALAH BENERAN

Logam campur gabungan

Logam campur eutetik perak tembaga (Ag-Cu) ditambahkan pada partikel logam campur

rendah tembaga lathe cut.dengan reaksi:

Partikel logam campur(β+ɣ) + (Ag-Cu)eutetic + Hgɣ1 + ƞ + partikel logam campur dari

kedua tipe yang tidak digunakan. (Kenneth J.anusavice.2004)

Logam campur komposisi tunggal

Keberhasilan amalgam gabungan membawa kepada dikembangkannya jenis logam campur

lain yang kandungan tembaganya tinggi berbeda dengan bubuk logam campur

gabungan,setiap partikel pada bubuk logam campur ini mempunyai komposisi kimia yang

sama.Dengan reaksi:

Partikel logam campur Ag-Sn-CU + Hg ɣ1 + ƞ + partikel logam campur yang tidak

terkonsumsi. (Kenneth J.anusavice.2004)

STABILITAS DIMENSIONAL

Perubahan dimensional. Amlgam dapat memuai atau menyusut, tergantung pada cara

manipulasinya. Idealnya, perubahan dimensi kecil saja. Kontraksi yang hebat dapat

menyebabkan terbentuknya kebocoran mikro dan karies sekunder. Ekspansi yang berlebihan

dapat menimbulkan tekanan pada pulpa dan kepekaan pasca operatif. Protrusi dari restorasi

juga dapat diakibatkan oleh ekspansi yang berlebihan. (Kenneth J.anusavice.2004)

Perubahan dimensional dari amalgam tergantung pada seberapa banyak amalgam

tertekan sewaktu pengerasan dan kapan pengukuran dimulai. Spesifikasi ADA No. 1

menyebutkan bahwa amalgam dapat berkontraksi atau berekspansi lebih dari 20 mikro

meter/cm, diukur pada 370 C,5 menit dan 24 jam sesudah dimulainya triturasi, dengan alat

yang keakuratannya setidaknya sampai 0,5 mikro meter. Ukuran bahan contoh pada dasarnya

setara dengan ketebalan yang digunakan pada restorasi amalgam yang besar. (Kenneth

J.anusavice.2004)

Page 9: MAKALAH BENERAN

Teori perubahan dimensi. Sebagian besar amalgam modern menunjukkan kontraksi bersih

sewaktu ditriturasi dengan amalgamator mekanis dan dievaluasi dengan prosedur ADA.

Gambaran klasik dari perubahan dimensional adalah bila contoh bahan mengalami kontraksi

awal kira-kira 20 menit sesudah dimulainya triturasi dan kemudian mulai berekspansi.

(Kenneth J.anusavice.2004)

Jika logam campur dan merkuri diaduk, kontraksi terjadi sewaktu partikel-partikel

larut (dan menjadi lebih kecil) dan terbentuk fase gamma 1. Perhitungan menunjukkan bahwa

volume akhir dari gamma 1 lebih kecil dibanding jumlah volume awal dari perak dan cairan

merkuri yang digunakan untuk menghasilkan gamma 1. Oleh karena itu, kontraksi berlanjut

selama pertumbuhan gamma 1 terus berlangsung. Sewaktu kristal gamma 1 terbentuk, kristal

akan saling bertumpang tindih satu sama lain. Jika kondisinhya tepat, gamma 1 yang

tumpang tindih ini akan menghasilkan tekanan ke arah luar yang cenderung melawan

kontraksi. (Kenneth J.anusavice.2004)

Jika jumlah cairan merkuri yang ada cukup untuk menghasilkan matriks plastik,

ekspansi akan terjadi bila kristal-kristal gamma 1 bertumpang tindih. Sesudah matriks gamma

1 yang kaku terbentuk, pertumbuhan kristal gamma 1 tidak dapat mendorong matriks untuk

berekspansi. Alih-alih, kristal-kristal gamma 1 bertumbuh menjadi jala yang mengandung

merkuri,memakan merkuri dan menghasilkan reaksi berkelanjutan. (Kenneth

J.anusavice.2004)

Menurut model yang sudah disebutkan di atas, jika ada cukup merkuri di dalam

campuran sewaktu pengukuran perubahan dimensi dimulai, ekspansi akan terlihat. Jika

sebaliknya, akan terlihat kontraksi. Oleh karena itu, manipulasi, seperti rasio merkuri:logam

campur yang lebih rendah dan tekanan kondensasi yang lebih tinggi, yang menghasilkan

campuran dengan merkuri lebih sedikit, cenderung menimbulkan kontraksi. Tekanan

kondensasi yang tinggi akan memeras merkuri keluar dari amalgam, menghasilkan rasio

merkuri:logam campur yang lebih rendah dan menimbulkan kontraksi. Selain itu, prosedur

manipulasi yang mempercepat pengerasan dan konsumsi merkuri juga mengundang

terjadinya kontraksi, termasuk waktu triturasi yang lebih lama dan pemakaian logam campur

dengan ukuran partikel yang lebih kecil. Ukuran partikel yang lebih kecil akan mempercepat

konsumsi merkuri karena partikel-partikel yang kecil mempunyai daerah permukaan yang

lebih besar per unit massa dibanding partikel yang lebih besar. Karena daerah permukaan

yang terlarut lebih besar, perak akan masuk ke larutan dengan lebih cepat gamma 1 akan

Page 10: MAKALAH BENERAN

terbentuk dari larutan dengan lebih cepat, dan konsumsi merkuri akan dipercepat. (Kenneth

J.anusavice.2004)

Efek kontaminasi cairan. Semua observasi yang disajikan sejauh ini dikaitkan dengan

perubahan dimensional yang terjadi selama 24 jam pertama saja. Beberapa amalgam

gabungan sesungguhnya terus berekspansi untuk setidaknya 2 tahun. Ekspansi ini dapat

dihubungkan dengan tidak adanya beberapa atau semua gamma 2 pada amalgam dengan

kandungan tembaga yang tinggi atau transformasi ke keadaan padat yang terus berlangsung

untuk waktu yang panjang. Akan tetapi, jika dimanipulasi dengan tepat, sebagian besar

amalgam menunjukkan perubahan dimensi lebih lanjut yang kecil sesudah 24 jam. (Kenneth

J.anusavice.2004)

Meskipun demikian, jika amalgam rendah tembaga atau kaya tembaga yang

mengandung seng terkontaminasi oleh cairan selama triturasi atau kondensasi, ekspansi yang

besar. Ekspansi ini biasanya dimulai sesudah 3-5 hari dan dapat berlanjut selama berbulan-

bulan, mencapai nilai lebih dari 400 mikro meter (4%). Jenis ekspansi ini disebut sebagai

ekspansi tertunda atau ekspansi sekunder. (Kenneth J.anusavice.2004)

Ekspansi tertunda dikaitkan dengan seng yang terdapat dalam amalgam. Efek ini

disebabkan oleh reaksi seng dengan air dan tidak terlihat pada amalgam yang tidak

mengandung seng. Jelas diperlihatkan bahwa substansi yang mengkontaminasi adalah air.

Hidrogen yang terbentuk oleh aksi elektrolitik mencangkup seng dan air. Hidrogen ini tidak

berkombinasi dengan amalgam tetapi terkumpul di dalam restorasi, menaikkan tekanan

internal ke tingkat yang cukup tinggi untuk menyebabkan amalgam berubah bentuk, jadi

menimbulkan ekspansi. Kontaminasi dari amalgam dapat terjadi pada hampir segala waktu

selama manipulasi dan dimasukkannya ke dalam kavitas. Jika amalgam yang mengandung

seng tersentuh tangan selama triturasi atau kondensasi, sekresi kulit cenderung masuk ke

dalam amalgam. Jika daerah kerja tidak dijaga agar tetap kering, amalgam dapat

terkontaminasi oleh saliva selama kondensasi. Ringkasnya, setiap kontaminasi cairan pada

amalgam yang mengandung seng, dari manapun sumbernya, sebelum amalgam dimasukkan

ke dalam kavitas yang sudah dipreparasi, dapat menimbulkan ekspansi tertunda. Kontaminasi

ini harus terjadi selama triturasi atau kondensasi;sesudah amlgam dikondensasi, permukaan

luarnya akan berkontak dengan saliva tanpa menimbulkan ekspansi tertunda. (Kenneth

J.anusavice.2004)

Page 11: MAKALAH BENERAN

MAS ADIEP!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! THIS IS YOUR SPACE

2.4 Sifat Rheologi

INI DATA NYA ALEXA DAN IDA LAIDA !!!!

2.5 Kekurangan dan Kelebihan Amalgam

Amalgam adalah bahan tambal berbahan dasar logam, di mana komponen utamanya:

a). Likuid, yaitu logam merkuri.

b). Bubuk, yaitu logam paduan yang kandungan utamanya terdiri dari perak, timah, dan

tembaga. Selain itu juga terkandung logam-logam lain dengan persentase yang lebih kecil.

Seperti bahan restorasi lainnya yang memiliki kekurangan dan kelebihan, amalgam juga

memiliki kekurangan dan kelebihan sebagai berikut :

(Nadia Tiara Putri;2010)

Kelebihan :

a). Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat dibandingkan

dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan kunyah, sehingga amalgam dapat bertahan

dalam jangka waktu yang sangat lama di dalam mulut (pada beberapa penelitian dilaporkan

Page 12: MAKALAH BENERAN

amalgam bertahan hingga lebih dari 15 tahun dengan kondisi yang baik) asalkan tahap-tahap

penambalan sesuai dengan prosedur.

b). Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada umumnya

lama kelamaan akan mengalami aus karena faktor-faktor dalam mulut yang saling

berinteraksi seperti gaya kunyah dan cairan mulut.

c). Penambalan dengan amalgam relatif lebih simpel dan mudah dan tidak terlalu “technique

sensitive” bila dibandingkan dengan resin komposit, di mana sedikit kesalahan dalam salah

satu tahapannya akan sangat mempengaruhi ketahanan dan kekuatan bahan tambal resin

komposit.

d). Biayanya relatif lebih rendah

(Nadia Tiara Putri;2010)

Kekurangan :

a). Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan warna gigi, sehingga

tidak dapat diindikasikan untuk gigi depan atau di mana pertimbangan estetis sangat

diutamakan.

b). Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus di mana tepi-tepi tambalan yang berbatasan

langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi sehingga tampak

membayang kehitaman.

c). Pada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang ternyata alergi dengan logam yang

terkandung dalam bahan tambal amalgam. Selain itu, beberapa waktu setelah penambalan

pasien terkadang sering mengeluhkan adanya rasa sensitif terhadap rangsang panas atau

dingin. Namun umumnya keluhan tersebut tidak berlangsung lama dan berangsur hilang

setelah pasien dapat beradaptasi.

d). Hingga kini issue tentang toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri yang

dikandungnya masih hangat dibicarakan. Pada negara-negara tertentu ada yang sudah

memberlakukan larangan bagi penggunaan amalgam sebagai bahan tambal.

(Nadia Tiara Putri;2010)

2.6 Biokompatibilitas

Page 13: MAKALAH BENERAN

Merkuri dan bio kompatibilitas

Mercury adalah suatu Metal Toxis yang berada pada lingkungan baik bersifat organik

maupun non organik yang berada pada bentuk satu ke bentuk lain seperti pada tanah, udara,

dan air. Adapun sumber merkuri ini ditinjau dari senyawa kimia yaitu Elemental yang terdiri

dari Liquid Metal, Iorganik Salt yang terdiri dari Methyl, Ethyl, Dimethyl, Phenyl Organik

Group (Atjeh Student’s of Health Organization/ ASHO). Pada temperatur kamar Hg atau

merkuri adalah cairan logam putih keperakan, dalam bentuk logamnya, valensinya adalah nol

(Hgo) dan dalam bentuk senyawaan bervalensi dua (Preben, 1998:4).

Logam merkuri atau air raksa mempunyai nama kimia hidragycum yang berarti perak cair,

logam merkuri dilambangkan dengan Hg. Merkuri telah dikenal manusia sejak manusia

mengenal peradaban. Logam ini dihasilkan dari bijih sinabar. Merkuri yang telah dilepaskan

kemudian dikondensasi, sehingga diperoleh logam cair murni. Logam cair inilah yang

kemudian digunakan oleh manusia untuk bermacam-macam keperluan (Heryando, 1994:94).

Menurut Budiawan (2006: cit www.tabloidnova.com) merkuri atau air raksa atau

Hydragyricum (Hg), merupakan satu-satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair,

tidak berbau, berwarna keperakan, dan mengkilap. Merkuri akan menguap bila dipanaskan

sampai suhu 357‘C. Dan berdasarkan sumber berita yang didapat dari Posted Resource

Centre Online Digital Library pada bulan Agustus tahun 2005 mengatakan bahwa merkuri

atau air raksa merupakan satu-satunya logam berat berwarna putih keperakan dalam bentuk

cair pada suhu kamar. Merkuri cukup berbahaya dan beracun yang juga terbagi dalam

beberapa bentuk yang tidak berbau. Dan merkuri ini lebih dikenal dengan simbol kimianya

yaitu Hg ([email protected]).

Merkuri atau air raksa adalah logam yang secara alami , satu-satunya logam, yang pada suhu

kamar berwujud cair. Logam murninya berwarna keperakan, cairan tak berbau, mengkilap.

Bila dipanaskan sampai suhu 357 derajat celcius air raksa akan menguap

(281online.tripod.com).

Merkuri ini berada dalam tiga bentuk yaitu elemen metalik, garam anorganik dan organik,

misalnya metal merkuri, etil merkuri, fenil merkuri (www.gatra.com). Air raksa atau merkuri

Page 14: MAKALAH BENERAN

(Hg) merupakan suatu bahan kimia yang diperlukan dan dipakai oleh banyak industri seperti

industri cat, farmasi serta dipakai sebagai bahan campuran tumpatan gigi yaitu amalgam

(www.kompas.co.id).

Sifat-sifat umum dari merkuri adalah berbentuk cair, sehingga mudah menyebar di

permukaan air dan sulit dikumpulkan, bersifat mudah berubah menjadi gas dan uap (volatil)

sehingga dapat mencemari lingkungan, dapat diubah oleh mikroorganisme yang terdapat di

dalam air (laut, sungai, danau) menjadi komponen metil merkuri yang sangat beracun,

dimana dengan adanya rantai makanan memungkinkan terkumpul di dalam tubuh hewan dan

manusia, mengalami pemindahan tempat (translokasi) pada tanaman dan hewan

(www.pikiran-rakyat.com).

Standar yang ditetapkan badan-badan internasional untuk merkuri adalah sebagai berikut : di

air minum 2 ppb (2 gr dalam 1.000.000.000 (satu milyar gr air atau kira-kira satu juta liter)).

Di makanan laut 1 ppm (1 gram tiap satu juta gram) atau satu gram dalam 10 ton makanan.

Di udara 0,1 mg (miligram) metil merkuri setiap 1 m3, 0,05 mg/m3 logam merkuri untuk

orang-orang yang bekerja 40 jam seminggu/ 8 jam sehari (281online.tripod.com).

FDA: AMALGAM AMAN UNTUK TAMBAL GIGI

Jumat, 31 Juli 2009 | 09:42 WIB

Kompas, Priyombodo

KOMPAS.com - Perbaikan gigi berlubang menggunakan materi amalgam (berwarna silver)

dinyatakan aman oleh Food and Drug Administration (FDA) karena dinilai merkuri yang

dipakai masih dalam kadar rendah dan tidak membahayakan pasien. Keputusan ini dibuat di

tengah kontroversi yang sedang hangat seputar materi penambal gigi tersebut. Meski

demikian, FDA tetap melakukan pengawasan terhadap penambal gigi mengandung merkuri

dan mengkategorikan amalgam dalam kategori kedua, berisiko menengah.

Penambal gigi amalgam, dipakai dalam perbaikan karies gigi, mengandung merkuri cair dan

bubuk yang mengandung perak, timah, tembaga, besi, dan metal lainnya. Saat penambal ini

digunakan dalam gigi atau dipakai untuk mengunyah, merkuri akan menguap. Menurut FDA,

dalam level tinggi, merkuri akan menyebabkan gangguan ginjal dan otak. Organsiasi

Page 15: MAKALAH BENERAN

penentang penggunaan merkuri menyebut keputusan FDA tersebut sebagai "kejam".

Sedangkan the American Dental Association menyatakan mendukung keputusan FDA ini.

Dalam pernyataannya, FDA mengatakan bukti-bukti yang ada, mengenai bahaya amalgam

merkuri, belum cukup kuat. "Studi klinis yang sudah dilakukan cukup lama terhadap orang

dewasa dan anak berusia 6 tahun yang menggunakan penambal gigi amalgam tidak

menunjukkan kaitan antara amalgam dan dampak kesehatan," kata Susan Runner, direktur

Division of Anesthesiology, General Hospital, Infection Control, and Dental Devices in the

Center for Devices and Radiological Health FDA.

Bukti ilmiah terhadap dampak penambal gigi merkuri terhadap perkembangan janin dan anak

berusia di bawah 6 tahun dianggap masih sedikit. Namun, Runner juga mengakui tidak ada

bukti ilmiah yang menyebutkan amalgam tidak berisiko.

Selama 20 tahun terakhir, menurut Runner, FDA telah menerima 141 laporan keluhan terkait

amalgam gigi, namun tidak ada yang menyebabkan kematian.

Kini, keputusan menggunakan materi penambal gigi dikembalikan kepada pasien dan dokter

gigi. Saat ini tren penggunaan amalgam untuk menambal gigi memang makin menurun.

Bahkan menurut seorang dokter gigi Michael Sesemann, kini amalgam sudah tidak dipakai

lagi. Sebagai gantinya, dokter merekomendasikan penggunaan penambal gigi berbahan

porselen atau komposit putih sewarna dengan gigi.

BERBAHAYAKAH TAMBAL GIGI BERBAHAN MERKURI?

Vera Farah Bararah - detikHealth - Jumat, 08/01/2010 10:05 WIB

Saskatchewan, Kanada, Tambal gigi dengan amalgam yang berbahan merkuri sudah ratusan

tahun digunakan. Namun dalam beberapa tahun terakhir amalgam diduga berpotensi

membuat orang terkena racun merkuri. Benarkah tambal gigi amalgam berbahaya? Yang

jelas hingga saat ini belum ada pihak yang membuktikan dampak bahaya dari amalgam.

Pihak Food and Drug Administration (FDA) Amerika juga mengatakan amalgam aman

karena kadar merkuri yang digunakan rendah. Campuran zat yang mengandung merkuri itu

dinilai hampir ideal dalam mengembalikan fungsi gigi karena pemasangannya yang mudah,

meminimalkan perubahan yang terjadi serta memiliki kekuatan tekanan yang tinggi sehingga

lebih awet. FDA menilai tambal gigi amalgam masih lebih besar keuntungan dari pada

Page 16: MAKALAH BENERAN

ancaman risikonya. Sebaliknya beberapa negara Eropa sudah melarang penggunaan bahan

merkuri untuk tambal gigi.

Meski bahaya nyata dari merkuri ini belum terlihat, tapi merkuri diketahui bisa memasuki

sistem tubuh manusia melalui penguapan air raksanya yang terhirup, tertelan bersama air liur

atau masuk ke dalam pembuluh darah. Ilmuwan dari University of Saskatchewan menemukan

fakta baru dari aktivitas bahan merkuri untuk tambal gigi. Seperti dilansir SunTimes, Jumat

(8/1/2010), peneliti menemukan campuran merkuri di bahan tambal gigi bisa berubah dari

waktu ke waktu dan tingkat keracunan juga berbeda. Dengan menggunakan teknik X-ray

khusus, para ilmuwan menganalisis permukaan tambalan logam yang baru dibuat dan

membandingkannya dengan tambalan gigi yang sudah berusia 20 tahun dari sebuah klinik

gigi.

Campuran tambalan baru mengandung logam merkuri yang dapat beracun sedangkan

tambalan yang sudah berusia 20 tahun mengandung bentuk merkuri yang tidak berbahaya.

Profesor George Graham yang memimpin penelitian itu mengungkapkan, penggunaan

merkuri (Hg) bisa menghasilkan elektron Hg LIII XAS yang dapat membentuk beta-HgS

pada permukaan campuran tambalan gigi, yaitu suatu bentuk kimia yang biounavailable

(sudah tidak hidup) dan tidak akan menimbulkan bahaya beracun.

Sifat air raksa atau merkuri di permukaan amalgam yang telah lama hilang hingga 95 persen

yang diduga hilang saat pembentukan beta-HgS. Penemuan ini telah dipublikasikan dalam

American Chemical Society's Journal of Chemical Research in Toxicology. Merkuri yang

asli mengalami reaksi kimia yang signifikan dari waktu ke waktu. Dengan adanya perbedaan

kandungan, hal ini mengisyaratkan bahwa adanya pelepasan merkuri di dalam tubuh.

Meskipun bentuk terakhir dari merkuri yang tersisa kurang beracun, tapi tetap saja hal ini

menunjukkan bahwa bentuk merkuri yang beracun ada kemungkinan masuk ke dalam tubuh.

Ditambahkan Graham yang harus menjadi perhatian khusus justru sifat merkuri yang telah

hilang tersebut. Apapun penyebabnya, tapi kandungan merkuri yang hilang tersebut harus

menjadi perhatian khusus. Karena keracunan merkuri baru akan timbul setelah jangka waktu

yang panjang, akibat adanya akumulasi logam merkuri dari dalam tubuh yang bisa berisiko

terhadap kesehatan. Penggunaan tambal gigi dengan amalgam sendiri kini mulai menurun

Page 17: MAKALAH BENERAN

dan banyak ahli gigi yang mulai menggunakan penambal gigi berbahan porselen atau

komposit putih berwarna seperti gigi.(ver/ir)

Pengertian Biokompatibilitas

Biokompatibilitas dapat diartikan sebagai kehidupan harmonis antara bahan dan lingkungan

yang tidak mempunyai pengaruh toksik atau jejas terhadap fungsi biologi. Biokompatibilitas

berhubungan dengan uji biologis yang merupakan interaksi antara sifat fisika atau mekanik

melalui degenerasi sel, kematian sel dan beberapa tipe nekrosis. Tujuan biokompatibilitas

adalah untuk mengeliminasi komponen bahan yang berpotensi merusakan jaringan rongga

mulut.

Sebuah bahan dikatakan biokompatible ketika bahan tersebut tidak merusak lingkungan

biologis di sekitarnya. Syarat biokompatibilitas bahan kedokteran gigi adalah:

1. Tidak membahayakan pulpa dan jaringan lunak.

2. Tidak mengandung bahan toksik yang dapat berdifusi, terlepas dan diabsorbsi dalam

sistem sirkulasi.

3. Bebas dari agent yang dapat menyebabkan reaksi alergi.

4. Tidak berpotensi sebagai bahan karsinogenik.

Biokompatibilitas Amalgam

Amalgam merupakan bahan yang paling sering digunakan karena bahan ini dapat bertahan

lama sebagai bahan tumpatan, mudah memanipulasinya, mudah beradaptasi dengan cairan

mulut dan harganya relatif murah. Namun, mengenai masalah efek samping yang

ditimbulkan oleh bahan ini masih dipertanyakan karena masih ada anggapan bahwa amalgam

berbahaya bagi kesehatan tubuh pasien, hal ini karena di dalam amalgam terkandung merkuri.

Merkuri dalam keadaan bebas sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat meracuni tubuh

oleh karena itu merkuri di dalam amalgam dianggap berbahaya. Bahaya merkuri ini tidak

hanya mengancam kesehatan pasien tetapi juga dokter gigi itu sendiri, uap merkuri yang

terhirup pada saat mengaduk amalgam dapat menimbulkan efek toksik kumulatif pada dokter

gigi tersebut.

Merkuri yang terkandung dalam amalgam memamg dapat melakukan penetrasi ke dalam

Page 18: MAKALAH BENERAN

struktur gigi. Merkuri yang telah msuk ke dalam dentin dapat menyebabkan terjadinya

diskolorisasi pada gigi, tidak hanya itu saja merkuri juga dapat berpenetrasi sampai pada

pulpa gigi sehingga malah terjadi inflamasi pada gigi tersebut. Selain itu, tumpatan amalgam

juga melepaskan sebagian kecil merkuri pada saat penguyahan makanan sehingga sebagian

merkuri masuk dalam tubuh, hal ini juga semakin menambah keraguan atas tingkat

biokompatibilitas dari amalgam itu sendiri.

Keraguan atas tingkat biokompatibilitas amalgam terhadap kesehatan tubuh seharusnya tidak

perlu terjadi karena sebetulnya mengenai kemungkinan reaksi toksik pada pasien akidat

penetrasi merkuri pada gigi serta alergi yang ditimbulkannya belum begitu jelas. Kontak

pasien dengan uap merkuri selama pengisian tumpatan amalgam begitu singkat dan jumlah

uap merkuri begitu kecil untuk dapat membahayakan tubuh. Bahaya pemakaian amalgam

telah banyak dipelajari, perkiraan yang paling bisa diandalkan adalah bahwa merkuri dari

tumpatan amalgam tidak cukup signifikan untuk dapat meracuni pasien. 

sumber: http://ilmudoktergigi.blogspot.com/

Batas maksimum yang disarankan untuk mengkonsumsi merkuri adalah 0,3 mg per orang per

minggu atau 0,005 mg per kg berat badan dan dari jumlah tersebut tidak boleh lebih dari 0,2

mg sebagai metal merkuri (Winarno,1992:239).

Kadar Merkuri dalam Tambalan Amalgam

Amalgam dental adalah campuran suatu bubuk alloy dengan Hg yang jika telah

mengeras membentuk massa yang solid dengan kekuatan tinggi. Pada umumnya bubuk alloy

terdiri atas perak 70 %, timah 12-30 %, tembaga 5-30 % dan seng 0-2 %, bergantung kepada

macam alloynya. Amalgam perak yang telah mengeras (set) terdiri atas 43-50 % Hg yang

bergabung baik dengan perak maupun dengan timah (Preben, 1998:42).

Page 19: MAKALAH BENERAN

Amalgam dental dibuat dengan mencampur Alloy Ag-Sn dengan Hg, hasilnya

adalah pasta kental yang dapat dimasukkan ke dalam kavitas sebelum mengeras. Amalgam

yang digunakan untuk menambal gigi memang mengandung merkuri dalam bentuk cair

sebanyak 43 – 54 %, namun ketika akan digunakan untuk menambal terlebih dahulu

dicampur dengan bahan-bahan lain yakni bubuk amalgam yang terdiri dari Perak, Tembaga,

Timah dan kadang-kadang sejumlah Zn, Paladium, atau Indium (www.kompas.com).

Drg. C. Maulani mengemukakan pendapat yang sama mengenai kadar merkuri

dalam tambalan amalgam bahwa amalgam yang digunakan untuk menambal gigi memang

mengandung merkuri (dalam bentuk liquid/cair) sebanyak 43-54 %, namun untuk menjadi

tambalan, dicampur dengan bahan-bahan lain yakni bubuk amalgam (amalgam alloy)

sebanyak 57-46 %, terdiri dari perak, tembaga, timah dan kadang-kadang sejumlah Zn,

palladium atau indium (http://cyberman.cbn.net.id/).

Bahaya Merkuri dalam Proses Pembuatan Tambalan Amalgam bagi Tenaga Kesehatan

Gigi dan Mulut

Sinar ultra ungu yang merupakan gelombang pendek elektromagnetik berdaya

mengubah reaksi redoks menjadi reaksi radikal pada partikel atau senyawa yang mampu

menyimpan energi yang berasal dari sinar itu lalu memindahkannya ke molekul lain bila ada

faktor pemicu. Dengan masuknya sinar ultraviolet kebumi maka manusia yang didalam

tubuhnya terkandung senyawa sentizer tinggi seperti merkuri, antibiotik dan zat warna

tertentu akan mengalami gangguan kesehatan. Karena merkuri, antibiotik dan zat warna

mampu menyerap sinar elektromagnetik bergelombang pendek dengan sangat cepat. Begitu

pula halnya pada merkuri penambalan gigi, merkuri ini akan menyerap energi dari sinar

ultraviolet kemudian melepaskannya dalam bentuk uap merkuri atau Hg

(www.kompas.co.id). Unsur uap Hg merupakan salah satu unsur yang membahayakan

kesehatan di lingkungan pekerjaan dan yang paling lama dipermasalahkan serta sumber

umum yang paling banyak terjadi adalah pemajanan oleh tambalan amalgam (Preben:

1998:5).

Pencemaran air raksa terhadap lingkungan hidup akan menimbulkan dampak negatif

pada kesehatan manusia. Pencemaran tersebut akan mengakibatkan terjadinya toksisitas atau

keracunan tubuh manusia. Pencemaran air raksa di lingkungan kerja dokter gigi, dapat terjadi

pada pemakaian amalgam sebagai tumpatan gigi (Halinda, 2002:35).

Page 20: MAKALAH BENERAN

Keracunan air raksa terjadi karena terbentuknya senyawa yang mudah diserap yaitu

air raksa yang teroksidasi atau terikat dengan sulfida. Air raksa mudah pula diabsorpsi

melalui kulit karena mudah larut dalam lemak. Dalam darah, air raksa diikat oleh protein

plasma dan eritrosit. Keracunan akut air raksa menunjukkan gejala-gejala seperti

berkurangnya pengeluaran air seni sampai berhenti sama sekali, rasa haus, adanya rasa sakit

dan terbakar pada kerongkongan dan perut, pusing, penglihatan menjadi kabur, tremor,

muntah darah, diare disertai lendir dan darah, sukar berbicara, menelan dan bernafas, nadi

cepat dan tidak teratur serta kulit pucat dan dingin. Sedangkan pada keracunan kronis akan

terjadi perubahan kepribadian tremor dan kejang radang selaput mata serta kebutaan, ketidak

teraturan bunyi jantung, halusinasi, urtikaria, erythema, depresi mental dan lain-lain (Harmas,

1996:38).

Munculnya berbagai tanda dan gejala keracunan merkuri pada seseorang sangat

bervariasi dan tidak pula pada kadar yang sama. Untuk mencapai kadar tertentu di dalam

tubuh manusia, bisa memerlukan waktu yang sama. Untuk mencapai kadar tertentu di dalam

tubuh manusia, bisa memerlukan waktu yang sangat panjang, sampai beberapa puluh tahun.

Tergantung kadar merkuri yang masuk ke dalam tubuh melalui rantai makanan maupun pintu

masuk seperti lewat udara (inhalasi) serta kulit. Keracunan merkuri sekurangnya

menimbulkan tanda dan gejala pada syaraf, saluran pencernaan dan kulit. Tanda dan gejala

pada sitem syaraf pusat antara lain berupa gemetar (tremor), kejang, penglihatan menjadi

kabur (rabun) sampai kelumpuhan. Ada gejala sistem syaraf pusat lain yang jarang disadari,

yaitu berupa sukar tidur (insomnia), ketakutan, gangguan kepribadian, depresi sampai pikun

(www.suaramerdeka.com).

Pendapat lain juga menyebutkan bahwa keracunan merkuri terutama menyebabkan

perusakan susunan syaraf pusat dan ginjal. Pada keracunan akut dapat menimbulkan

gangguan pada sistem saluran pencernaan dan pernafasan. Methyl merkuri dapat menembus

blood brain barrier dan menimbulkan kerusakan di otak dan bersifat irreversible. Hubungan

kadar merkuri dengan dampak kesehatan yang ditimbulkan adalah bila kadar Hg dalam urine

20 ug/l biasanya tidak ada gejala. Bila kadarnya 20-100 ug/l terjadi penurunan respons

konduksi syaraf, gangguan bicara dan tremor. Bila kadarnya 100-500 ug/l menyebabkan

tremor, kehilangan daya ingat, irritable dan kelainan syaraf lainnya. Sedangkan kadar 500-

1000 ug/l akan disertai gangguan ginjal (www.depkes.go.id). Tingkat konsentrasi Hg tenaga

kesehatan gigi dapat diketahui terutama dari rambut, kuku, darah dan urin. Selanjutnya,

Page 21: MAKALAH BENERAN

meskipun baru sedikit, telah pula diperiksa tingkat konsentrasi Hg di dalam organ dokter gigi

melalui autopsi (Preben, 1998:34).

Pencegahan terhadap Keracunan Merkuri dalam Proses Pembuatan Tambalan

Amalgam bagi Tenaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Konsentrasi Hg yang tinggi dalam udara telah ditemukan pada sejumlah tempat

praktek dokter gigi, dan tingkat pemajanan Hg terhadap tenaga kesehatan gigi ternyata sedikit

lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok lain. Dengan demikian standar higiene Hg yang

tinggi mutlak diperlukan untuk meminimalkan resiko yang membahayakan kesehatan.

Faktor-faktor utama yang penting dalam higiene Hg untuk ruang praktek dokter gigi adalah

penataan ruang praktek dan berbagai pekerjaan rutin yang dikerjakan sehari-hari dalam

menangani Hg. Para tenaga kesehatan gigi harus selalu waspada akan potensi bahaya logam

ini yang cukup tinggi. Pengarahan-pengarahan berlandaskan situasi dan praktek masing-

masing tempat praktek harus dibuat dan dibahas bersama-sama dengan para tenaga kesehatan

gigi lainnya (Preben, 1998:95).

Mengingat sukarnya penanggulangan keracunan merkuri, tindakan prevensi di kamar

praktek bagi para dokter gigi perlu dilakukan. Pertama-tama agar tindakan pencegahan

tersebut lebih disadari kegunaannya, sebaiknya para dokter gigi juga harus menyadari bahwa

merkuri dapat menimbulkan keracunan karena uapnya. Merkuri juga dapat menguap pada

temperatur kamar, karena itu baik penyimpanan maupun penangannya harus dilakukan

dengan hati-hati dan menurut aturan. Keadaan kamar praktek juga harus diperhatikan agar

bersih dari merkuri dan apabila tercecer dapat dilakukan pembersihan dengan lebih mudah

(Edi, 2005:243).

Uap Hg bebas dapat menimbulkan bahaya keracunan bagi dokter gigi dan asistennya,

tetapi apabila telah berikatan dengan alloy sebagaimana halnya dalam amalgam, bahaya itu

tidak ada lagi. Untuk mengurangi bahayanya, Hg harus selalu disimpan dalam tempat tertutup

dan dijauhkan dari panas. Jika Hg dituangkan kedalam reservoir mesin pencampuran

hendaknya dilakukan diatas suatu nampan hingga Hg yang mungkin tercecer mudah

dikumpulkan. Ceceran Hg harus segera dibersihkan dan ditaruh di tempat tertutup berisi air

bersama-sama dengan sisa amalgam. Ceceran Hg yang terlihat dan dapat dijangkau sebaiknya

dikumpulkan dengan selembar kertas tebal kemudian disedot dengan pipet plastik sekali

pakai lalu ditumpahkan di botol tempat sisa amalgam. Cara ini lebih baik ketimbang

Page 22: MAKALAH BENERAN

menggunakan kertas timah yang diperoleh dari pembungkus film rontgen karena walaupun

Hg akan bereaksi dengan timah namun kertas timah yang telah terkontaminasi ini

memerlukan penyimpanan yang aman pula (Pitt, 1993:63).

Selain hal diatas upaya pencegahan pencemaran air raksa pada lingkungan kerja dokter gigi

dapat dilakukan beberapa hal berikut, diantaranya adalah 1)monitoring tingkat air raksa baik

di dalam udara ruang kerja maupun di dalam tubuh petugas yang bekerja di lingkungan kerja

kedokteran gigi, 2) ruangan kerja atau praktek harus mempunyai ventilasi yang baik, 3)

hindarkan pemakaian karpet pada ruang kerja atau ruang praktek, 4) air raksa harus disimpan

dalam botol atau wadah yang tidak gampang pecah dan mempunyai tutup yang baik, 5)

jangan memeras amalgam dengan tangan telanjang, 6) selalu memakai masker terutama

dalam menangani tumpatan amalgam, 7) buanglah amalgam yang tidak terpakai dalam wadah

yang mengandung air (Harmas, 1996:39). Dalam pembongkaran restorasi amalgam

penggunaan semprotan air pendingin, terutama dikombinasikan dengan penyedot bervolume

tinggi, akan mengurangi kandungan Hg di didaerah atau zona praktek (Preben, 1998:99).

Hal senada juga dirangkum oleh Edi (2005:246), bahwa kamar praktek harus diatur

sedemikian rupa sehingga ventilasi cukup baik. Karpet tidak dianjurkan untuk kamar praktek,

tetapi lantai sebaiknya dilapisi dengan polivinil chloride yang tidak porous. Lapisan ini

sebaiknya juga diteruskan pada dinding sekeliling kamar praktek setinggi 10 cm. Cara

pembersihan merkuri tidak boleh dengan menyapu, tetapi sebaiknya disedot. Dengan

menyapu, merkuri mungkin akan lebih tersebar. Dan jika tidak mungkin untuk dikumpulkan

sebaiknya ditaburi dengan bubuk sulfur untuk mengikat dan menghindari penguapannya.

Semprotan air dan penyedot yang cukup kuat harus digunakan pada waktu

mengasahdanmembongkar tumpatan amalgam. Dengan menggunakan air dan penyedot

tersebut uap merkuri dari pembongkaran tumpatan amalgam akan tersedot dan udara di

sekitar tempat kerja tidak mengandung uap merkuri. Kebersihan para tenaga kesehatan gigi

harus diperhatikan, termasuk ganti pakaian setiap hari, penggunaan masker, dan sarung

tangan jika membersihkan sisa-sisa amalgam yang tercecer. Jangan menggunakan perhiasan

pada waktu menumpat dengan amalgam, sebaiknya tidak menyimpan makanan, minuman

dalam kamar praktek. Dianjurkan pula untuk memeriksakan konsentrasi uap merkuri dalam

kamar praktek secara periodik. Pemeriksaan tahunan terhadap keracunan merkuri juga

sebaiknya dilakukan untuk para tenaga kesehatan gigi (Edi, 2005:246)

Page 23: MAKALAH BENERAN

2.7 Manipulasi Klinis

Desain Kavitas

Harus eliminasi jaringan karies

- Penetrasi bakteri dari margin.

- Amalgam bukan bioaktifitas

Tidak adeshif ke jaringan gigi

- Email tidak di dukung dentin harus diangkat

- Sudut tepi amalgam dalam kavitas > 70º

Triturasi

Tujuannya untuk membasahi seluruh permukaan partiket alloydengan merkuri menjadi

amalgamasi (alloy amalgam).

Triturasi yang benar.

- Bila dijatuhkan dari ketinggian 30 cmalloy amalgam tetap utuh dan mengkilap.

Efek Triturasi yang salah:

1. Over Triturasi.

o Alloy panas

o Sulit di lepas oleh kapsul

o Mengkilap basah dan lembek.

o Plastisitas

o Wetting

o Kotraksi akhir

2. Under Triturasi

o Alloy kering dan rapuh.

o Wetting tidak sempurna

Page 24: MAKALAH BENERAN

o Kekuatan rendah

o Porositas

o Permukaan kasar

o Korosi

Packability

Adalah resistensi amalgam terhadapgaya- gaya kondensasi dalam peletakan, juga bervariasi

berdasarkan ukuran dan distribusi antara jenis partikel.

Bentuk partikel amalgam :

- Lathe- cut: bentuk irregular dengan pemotongan ingot alloy homogenisasifase- fase

Ag-Sn (У) dengan beberapa regiofase Cu₃Sn (ɛ).

- Admixed: campuran merupakan modifikasi sifat- sifat pemakaian tujuannya untuk

packability.

- Spherical: bentuk bulat dengan atomisasi alloy (liquit) kedalam cairan gas. Tidak

homogenisasi pada fase ɛ tersebut dalam matriks fase У.

Spherical saja mudah dipadatkan, kerna partikel bergerak angan mudah

dibawah kondensor.

Condensation

Adalah peletakan amalgam secara incremental dalam kavitas dan penekanan tiap increment

ke increment sebelum nya harus bermasa yang homogeny.

Tujuan :

- Adaptasi amalgam ke margin, dinding dan sudut kavitas.

- Minimalisasi rongga dan lapisan antara increment.

- Meningkatkan sifat fisik.

- Menghilangkan mercury berlebih.

Page 25: MAKALAH BENERAN

Condensation lebih baik dengan instrument yang permukaan rata dan ukuran kecil tekanan

lenih besar.

o Lathe – cut small plugger.

o Blended small flat plugger.

o Spherical plugger paling besar yang bisa masuk kavitas.

Peletakan

Dalam waktu 3 menit setelah triturasi selesai.

Carving

o Pola anatomis yang dalam atau tajam inisiasi retakan.

o Over-carve Kontak dengan gigi antagonis tidak baik sehingga

mengubah oklusi.

Burnishing

o Pre-carve Burnishing

- Untuk 15 detik tekanan ringan, dengan bernisher yang besar,

dari arah tengah restorasi keluar arah margin.

- Untuk membuang mercury berlebih.

o Final Burnishing.

Page 26: MAKALAH BENERAN

2.8 Bahan restorasi lain

Tambalan komposit

Tambalan komposit merupakan campuran bahan kuarsa dengan resin yang menghasilkan

tambalan yang berwarna seperti gigi, bahkan dapat meniru warna transparan email. Ada salah

kaprah yang berkembang di masyarakat, bahwa tambalan komposit adalah tambalan LASER.

Yang benar adalah sinar halogen yang berwarna biru digunakan untuk membantu proses

pengerasan komposit. Tambalan komposit yang kecil ataud sedang dapat bertahan terhadap

tekanan kunyah. Perlekatan tambalan komposit pada dinding lubang gigi sangat baik. Selain

itu tidak banyak struktur gigi yang harus diambil untuk menambalkan komposit pada lubang

gigi. (Viariani;2008)

Tambalan komposit relatif berharga lebih mahal dibanding bahan amalgam, bergantung pada

besar-kecilnya tambalan serta tingkat kesulitan dalam melakukan penambalan. Diperlukan

waktu yang lebih lama untuk menambalkan komposit dibanding menambalkan amalgam.

Untuk dapat menambalkan komposit, lubang harus bersih dan kering. Karena itu sulit untuk

menambal lubang yang berada di bawah tepi gusi. Selain itu tambalan komposit akan akan

berubah warna sejalan dengan waktu.

(Viariani;2008)

Tambalan Ionomer kaca dan ionomer resin

Ionomer kaca merupakan bahan tambalan yang berwarna seperti gigi, terbuat dari campuran

bubuk kaca dan asam akrilik. Bahan ini dapat digunakan untuk menambal lubang, khususnya

pada permukaan gigi. Ionomer kaca melepaskan sejumlah kecil fluoride yang bermanfaat

bagi pasien yang berisiko tinggi terhadap karies.

(Viariani;2008)

Sedikit struktur gigi yang diambil untuk menyiapkan gigi yang akan ditambal ionomer kaca.

Karena mudah pecah, bahan ini tidak dapat digunakan untuk menambal gigi belakang yang

digunakan untuk mengunyah.(Viariani;2008)

Page 27: MAKALAH BENERAN

Ionomer resin terbuat dari bubuk kaca dan asam akrilik dan resin akrilik. Digunakan untuk

menambal lubang yang sangat kecil pada bagian gigi yang tidak menanggung beban kunyah,

karena mudah patah. Ionomer kaca dan ionomer resin berwarna seperti warna gigi tapi tidak

dapat menyerupai warna email yang transparan. Kedua bahan ini jarang menimbulkan reaksi

alergi.

(Viariani;2008)

Porselen

Porselen digunakan sebagai inlay, onlay, crown atau veneer, Veneer adalah lapisan porselan

sangat tipis yang ditempatkan pada gigi menggantikan email. Biasanya digunakan untuk

memperbaiki penampilan gigi yang berwarna kurang baik. Bahan porselen sangat baik secara

estetika karena warnanya yang sangat mirip dengan warna gigi. Pemasangan restorasi

porselen beresiko pecah bila diletakkan dengan tekanan atau bila terbentur. Kekuatannya

tergantung pada ketebalan porselen dan kemampuannya melekat pada gigi. Setelah melekat

pada gigi, porselen sangat kuat, tapi akan mengikis gigi antagonisnya bila permukaannya

kasar.

(Viariani;2008)

Logam berlapis porselen

Dibandingkan dengan porselen, restorasi ini sangat kuat karena kombinasinya dengan

kekuatan logam, karena itu sering digunakan untuk membuat crown atau jembatan. Banyak

struktur gigi yang harus diambil untuk memberi tempat bagi restorasi jenis ini. Kadang-

kadang muncul rasa tidak nyaman bila terkena rangsang panas atau dingin di awal

penggunaan dan beberapa orang menunjukkan reaksi alergi terhadap beberapa jenis logam

yang digunakan dalam restorasi.

(Viariani;2008)

Alloy emas

Page 28: MAKALAH BENERAN

Alloy emas terdiri dari emas, tembaga dan logam lain, terutama digunakan untuk crown,

inlay, onlay dan jembatan. Alloy ini tahan karat. Kekuatannya yang besar sehingga sulit

pecah maupun terkikis, memungkinkan dokter gigi untuk mengambil sesedikit mungkin

struktur gigi yang akan direstorasi. Alloy ini tidak merusak gigi antagonis dan tidak pernah

memunculkan reaksi alergi. Namun, warnanya tidak bagus karena tidak seperti warna gigi.

(Viariani;2008)

2.9 Klasifikasi karies

Klasifikasi Karies Gigi

1. Berdasarkan Stadium Karies (dalamnya karies)21

a. Karies Superfisialis

di mana karies baru mengenai enamel saja, sedang dentin belum terkena.

Page 29: MAKALAH BENERAN

Gambar 2.4. Karies Superfisialis

b. Karies Media

di mana karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin.

Gambar 2.5. Karies Media21

c. Karies Profunda

di mana karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang-kadang sudah

mengenai pulpa.

Page 30: MAKALAH BENERAN

Gambar 2.6. Karies Profunda21

(Baum.philips.lund.1997)

2. Berdasarkan Keparahan atau Kecepatan Berkembangnya18,19

a. Karies Ringan

Kasusnya disebut ringan jika serangan karies hanya pada gigi yang paling rentan

seperti pit (depresi yang kecil, besarnya seujung jarung yang terdapat pada

permukaan oklusal dari gigi molar) dan fisure (suatu celah yang dalam dan

memanjang pada permukaan gigi) sedangkan kedalaman kariesnya hanya

mengenai lapisan email (iritasi pulpa). (Baum.philips.lund.1997)

b. Karies Sedang

Kasusnya dikatakan sedang jika serangan karies meliputi permukaan oklusal dan

aproksimal gigi posterior. Kedalaman karies sudah mengenai lapisan dentin

(hiperemi pulpa). (Baum.philips.lund.1997)

c. Karies Berat/Parah

Kasusnya dikatakan berat jika serangan juga meliputi gigi anterior yang biasanya

bebas karies. Kedalaman karies sudah mengenai pulpa, baik pulpa tertutup maupun

pulpa terbuka (pulpitis dan gangren pulpa). Karies pada gigi anterior dan posterior

sudah meluas ke bagian pulpa.

(Baum.philips.lund.1997)

Menurut Dr G.V. Black bahwa klasifikasi karies gigi dapat dibagi atas 5, yaitu22:

a. Kelas I adalah karies yang mengenai permukaan oklusal gigi posterior.

Page 31: MAKALAH BENERAN

b. Kelas II adalah karies gigi yang sudah mengenai permukaan oklusal dan bagian

aproksimal gigi posterior.

c. Kelas III adalah karies yang mengenai bagian aproksimal gigi anterior.

d. Kelas IV adalah karies yang sudah mengenai bagian aproksimal dan meluas ke bagian

insisal gigi anterior.

e. Kelas V adalah karies yang mengenai bagian servikal gigi anterior dan posterior.

f. klas VI* terjadi pada ujung tonjol gigi posterior dan edge insisa gigi insisivus.

(dtambahkan oleh back untuk daerah-daerah geografis tertentu)

(buku konversasi gigi edisi III Baum.philips.lund.1997.hal 49-51)

(Baum.philips.lund.1997)

BAB III

KONSEP MAPPING

BAB IV

PEMBAHASAN

BAB V

KESIMPULAN

Page 32: MAKALAH BENERAN

BAB VI

SARAN

DAFTAR PUSTAKA