kpd induksi persalinan baruww

Upload: greend-che-chubbye

Post on 10-Jul-2015

391 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ASUHAN KEBIDANANPADA Ny. S G1P0000 ATERM JANIN TUNGGAL HIDUP, INPARTU,DENGAN KPD DI RUANG VK OBGIN RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN TANGGAL 04 16 juli 2011

OLEH : SITI UMI HANIK NIM : 09.02.104

AKES RAJEKWESI BOJONEGORO PRODI DIII KEBIDANAN

TAHUN AKADEMIK 2010/2011BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Definisi ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. KPD preterm adalah KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 17 jam sebelum waktunya melahirkan. Kejadian KPD berkisar 5-10% dari semua kelahiran dan KPD preterm terjadi 1% dari semua kehamilan. 70% kasus KPD terjadi pada kehamilan cukup bulan. KPD merupakan penyebab kelahiran prematur sebanyak 30%. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Untuk menerapkan asuhan kebidanan pada ibu KPD dengan pendekatan manajemen kebidanan Hellen Varney 1.2.2 Tujuan Khusus 1. Melakukan pengkajian data pada Ny. S dengan KPD 2. Mengetahui diagnosa / masalah yang ditemukan pada Ny. S dengan KPD 3. Mengetahui diagnosa / masalah potensial yang mungkin dapat terjadi 4. Melakukan antisipasi dan tindakan segera 5. Melakukan suatu perencanaan / intervensi pada Ny. S dengan KPD 6. Melaksanakan rencana yang telah disusun 7. Mengevaluasi pelaksanaan dan rencana yang telah diberikan pada Ny. S dengan KPD 1.3 Ruang Lingkup Dalam pembuatan laporan asuhan kebidanan ini dibatasi tentang asuhan kebidanan pada Ny. S GIP0000 dengan KPD. 1.4 Metode Penulisan Metode penulisan menggunakan 7 langkah Hellen Varney dengan sumber :

2

1. Studi praktek lapangan dan mencoba literatur tentang KPD 2. Teknik pengumpulan data a. pasien b. Observasi dan pemeriksaan fisik : data diperoleh mulai dari teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi 1.5 Pelaksanaan Praktek lapangan dilakukan di RSUD Dr. R. Koesma Tuban ruang VK Obsgin mulai tanggal 04 sampai dengan 16 Juli 2011. 1.6 Sistematika Penulisan BAB 1 : Berisikan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode penulisan, pelaksanaan dan sistematika penulisan. BAB 2 : Berisikan tinjauan pustaka yang terdiri dari konsep dasar tentang ketuban pecah dini (KPD) dan konsep dasar asuhan kebidanan menurut Hellen Varney BAB 3 : Berisikan tinjauan kasus, pada bab ini yang dibahas adalah pengkajian, diagnosa / masalah diagnosa / masalah potensial, antisipasi tindakan, intervensi / perencanaan, implementasi / pelaksanaan dan evaluasi. BAB 4 : Berisikan kesimpulan dan saran, dalam bab ini penulis mengemukakan kesimpulan dan saran sebagai hasil dari semua pembahasan baik yang bersifat teori maupun praktek. DAFTAR PUSTAKA Anamnesa / wawancara : tanya jawab langsung dengan

3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar KPD (Ketuban Pecah Dini) A. Definisi Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. KPD preterm adalah KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan. Kejadian KPD berkisar 5-10% dari semua kelahiran, dan KPD preterm terjadi 1% dari semua kehamilan 70% kasus KPD terjadi pada kehamilan cukup bulan. KPD merupakan penyebab kelahiran prematur sebanyak 30%. B. Penyebab Pada sebagian kasus, penyebabnya sebelum ditemukan. Faktor yang disebutkan memiliki kaitan dengan KPD yaitu riwayat kelahiran prematur, merokok dan pendarahan selama kehamilan. Beberapa risiko dari KPD : 1. Inkompetensi serviks (leher rahim) 2. Polihidramnion (cairan ketuban berlebih) 3. Riwayat KPD sebelumnya 4. Kelainan dan kerusakan selaput ketuban 5. Kehamilan kembar 6. Trauma 7. Serviks (leher rahim) yang pendek (< 25 mm) pada usia kehamilan 23 minggu 8. Infeksi pada kehamilan seperti bakterial vaginosis C. Patofisiologi Banyak teori, mulai dari defekt kromosom kelainan kolagen, sampai infeksi. Pada sebagian besar kasus ternyata berhubungan dengan infeksi (sampai 65%) High virulensi : bacteroides Low virulensi : lactobacillus

4

Kolagen terdapat pada lapisan kompakta amnion, fibroblas, sistensis maupun degradasi jaringan kolagen dikontrol oleh sistem aktifitas dan inhibisi interleukim-1 (IL-1) dan protaglandin. Jika ada infeksi dan inflamasi, terjadi peningkatan aktifitas IL-1 dan protaglandin, menghasilkan kolagenase jaringan, sehingga terjadi depolimerasi kolagen pada selaput kerien / amnion, menyebabkan ketuban tipis, lemah dan mudah pecah spontan. D. Tanda dan Gejala Tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina. Aroma ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes atau menetes, dengan ari pucat dan bergaris warna darah. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering, karena terus diproduksi sampai kelahiran. Tetapi bila anda duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah terletak dibawah biasanya mengganjal atau menyumbat kebocoran untuk sementara. Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin bertambah cepat merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi. E. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan secara langsung cairan yang merembes tersebut dapat dilakukan dengan kertas intrazine, kertas ini mengukur pH (asam-basa). pH normal dari vagina adalah 4-4,7 sedangkan pH cairan ketuban adalah 7,17,3. Tes tersebut dapat memiliki hasil positif yang salah apabila terdapat keterlibatan trikomonas, darah semen, lendir leher rahim, dan air seni. Pemeriksaan melalui ultrasonografi (USG) dapat digunakan untuk mengkonfirmasi jumlah air ketuban yang terdapat didalam rahim. F. Komplikasi KPD Komplikasi paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah sindrom distren pernapasan, yang terjadi pada 10-40% bayi baru lahir. Risiko infeksi meningkat pada kejadian KPD. Semua ibu hamil dengan KPD prematur sebaiknya dievaluasi untuk kemungkinan terjadinya karioamnionitis (radang pada korion dan amnion) selain itu kejadian prolamp atau keluarnya tali pusat dapat terjadi pada KPD. Risiko kecacatan dan kematian janin meningkat pada KPD preterm. Hiploplasia paru merupakan komplikasi fatal yang terjadi pada KPD preterm. Kejadiannya hampir 100% apabila KPD preterm ini terjadi pada usia kehamilan kurang dari 23 minggu.

5

Terapi Apabila terjadi pecah ketuban, maka segeralah pergi ke rumah sakit. Dokter kandungan akan mendiskusikan rencana terapi yang akan dilakukan, dan hal tersebut tergantung dari berapa usia kehamilan dan tanda-tanda infeksi yang terjadi. Risiko kelahiran bayi prematur adalah risiko terbesar kedua setelah infeksi akibat ketuban pecah dini. Pemeriksaan mengenai kematangan dari paru, janin sebaiknya dilakukan trauma pada usia kehamilan 32-34 minggu. Hasil dari kemampuan janin untuk hidup sangat menentukan langkah yang akan diambil. Kontraksi akan terjadi dalam waktu 24 jam setelah ketuban pecah apabila kehamilan memasuki fase akhir. Semakin dini ketuban pecah terjadi maka semakin lama jarak antara ketuban pecah dengan kontraksi. Jika tanggal persalinan sebenarnya belum tiba, dokter biasanya akan menginduksi persalinan dengan pemberian oksitosin (perangsang kontraksi) dalam 6 hingga 24 jam setelah pecahnya ketuban. Tetapi jika memang sudah masuk tanggal persalinan dokter tak akan menunggu selama itu untuk memberi induksi pada ibu, karena menunda induksi bisa meningkatkan resiko infeksi. Apabila paru bayi belum matang dan tidak terdapat infeksi setelah kejadian KPD, maka istirahat dan penundaan kelahiran (bila belum waktunya melahirkan) menggunakan magnesium sulfat dan obat biotik. Apabila paru janin sudah matang atau terdapat infeksi setelah kejadian KPD, maka induksi untuk melahirkan mungkin diperlukan. Penggunaan steroid untuk pematangan paru janin masih merupakan kontroversi dalam KPD. Penelitian terbaru menemukan keuntungan serta tidak adanya resiko peningkatan terjadinya infeksi pada ibu dan janin. Steroid berguna untuk mematangkan paru janin, mengurangi resiko sindrom distress pernapasan pada janin, serta pendarahan pada otak. Penggunaan antibiotik pada kasus KPD memiliki 2 alasan yang pertama adalah penggunaan antibiotik untuk mencegah infeksi setelah kejadian KPD preterm. Dan yang kedua adalah berdasarkan hipotesis bahwa KPD dapat disebabkan oleh infeksi dan sebaliknya KPD preterm dapat menyebabkan infeksi. Keuntungan didapatkan pada wanita hamil dengan KPD yang menyebabkan antibiotik yaitu proses kelahiran diperlambat. 2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut Hellen Varney Manajemen kebidanan adalah suatu metode pendekatan pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pada pila pikir dan tindakan

6

berdasarkan teori ilmiah penemuan-penemuan keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien. (Varney, 1997)

BAB 3 TINJAUAN KASUS

3.1 Pengumpulan Data / Pengkajian MKB pada tanggal : 08 Juli 2010 A. Nama klien Umur Agama Pendidikan Pekerjaan No. Reg Data Subyektif : Ny. S : 28 th : Islam : SMP : IRT : 096313 Nama suami : Tn. H Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : 24 th : Islam : SMP : Wiraswasta : Ds.Mondokan 1. Identitas / biodata Jam : 05.00 WIB

Lama menikah: 1 tahun 2. Riwayat menstruasi Siklus Lamanya Warnanya Bau : teratur : 7 hari : merah segar : anyir Menarche HPHT TTP : 13 tahun : 4-10-2010 : 11-07-2011

Dysmenorea : tidak ada Flour albus : ya sebelum haid 3. Keluhan utama 4. Ibu mengatakan kehamilan pertama usia kehamilan 9 bulan mengeluh kenceng-kenceng dan mengelurkan cairan tanggal 8 juli 2011 jam 01.00 WIB.No Suami ke UK Persal Penol BB/PB Umur sekaran g L/P H/M Menetek i KB -

5. Riwayat kehamilan ini / TT

7

Ibu mengatakan bahwa ini adalah kehamilan ke 1 dengan usia kehamilan 36 minggu. Gerak janin terasa pada kehamilan 4 bulan. ANC di BPS B selama 3 kali, imunisasi 1 kali.

6. Riwayat kesehatan Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular atau menurun seperti jantung, ginjal, asma / TB paru, hepatitis, DM, hipertensi dan lain-lain. Riwayat penyakit keluarga / keturunan Dari pihak ibu atau pihak suami tidak ada keturunan kembar dan dari keluarga tidak ada penyakit keturunan atau menurun. Perilaku kesehatan Ibu mengatakan baik sebelum / selama hamil klien tidak pernah minum-minuman keras (alkohol), merokok, minum jamu dan berperilaku lain yang dapat mengganggu kesehatan. 7. Riwayat psikologis Ibu mengatakan bahwa kehamilan ini adalah direncanakan, suami dan keluarga menerima dengan senang hati karena anak adalah anugrah dan berharap kehamilan ini dapat berjalan normal sampai dengan lahir. 8. Pola kehidupan sehari-hari Pola Nutrisi

Sebelum hamil Sesudah hamil Ibu mengatakan bahwa ia makan sehari Ibu mengatakan bahwa ia makan 3x nasi dengan lauk pauk (tahu, tempe, sehari 3x nasi dengan lauk (tahu, ikan) sayur dan minum air + 7-8 tempe, ikan) sayur dan minum gelas/hari. Pola Eliminasi air + 7-8 gelas/hari.

Sebelum hamil Sesudah hamil Ibu mengatakan sehari BAB 1-2x dan Ibu mengatakan sehari BAB 1BAK 5-6x/hari 2x dan BAK sama hanya akhirakhir lebih sering Pola Aktivitas

8

Ibu

Sebelum hamil Sesudah hamil mengatakan bahwa sehari-hari Ibu mengatakan bahwa seharirumah seperti menyapu,

melakukan pekerjaan rumah seperti hari ibu melakukan pekerjaan menyapu, mengepel dan memasak mengepel, memasak dan aktifitas yang lainnya. B. Kesadaran KU BB / TB Nadi Data Obyektif : Composmentis : Baik : 62 kg / 158 cm : 80x/menit TD : 120/80 mmHg RR : 20x/mnt S : 370C

1. Pemeriksaan Umum

Inspeksi a. Rambut : hitam, bersih, tidak rontok b. Muka : muda ikterus c. Mulut gigi kering d. Leher jugularis tyroid getah bening Pembesaran : tidak ada Pembesaran : tidak ada Pembesaran : tidak ada Struma : tidak ada kelenjar kelenjar vena Lidah pucat : tidak pucat Stomatitis : Bibir kering tidak ada : tidak Gigi : tidak ada caries Sclera : putih, tidak ada Cloasma gravidarum tidak ada Conjungtiva : merah :

9

e. Payudara f. Perut kehamilan selama 40 detik g. Vulva h. Anus : tidak ada hemoroid i. Ekstremitas atas dan bawah : tidak ada odem dan varices Palpasi Mc. Donald : TFU 35 cm Leopold I Leopold II : TFU 3 jari dibawah px pada bagian fundus teraba lunak dan tidak melenting (bokong) : Pada bagian kiri teraba tahanan keras, memanjang seperti papan (puki) dan pada bagian kanan ibu teraba bagian terkecil janin Leopold III : Bagian terendah janin teraba dan melenting (kepala) dan sudah masuk PAP Leopold IV : Teraba 3/5 bagian Auskultasi DJJ : terdengar 10-11-11 Perkusi Reflek patella : +/+ 2. Pemeriksaan Fisik Warna : merah kebiruan tidak ada flour albus tidak ada tidak ada : (-) Luka parut : Keluaran : Varices Odema : : Strie Linea : : albican nigra tidak ada Pembesaran : sesuai Bentuk Areola : : simetris hiperpigmentasi : menonjol colostrum

Putting susu Keluaran :

Luka parut :

His ada 3 kali dalam 10 menit

Cairan ketuban

10

Vagina toucher (tanggal 08 juli 2011, jam : 05.15 WIB) Pembukaan 2 hari longgar, effacement : 25%, konsistensi lunak, ketuban sudah pecah, presentasi belakang kepala hodge I. II. Diagnosa GIP0000 usia kehamilan 36 minggu, tunggal, aterm, hidup, letak kepala, ketuban pecah dini. III. Identifikasi Masalah Potensial Terjadinnya partus lama Infeksi pada ibu dan janin Fibris IV. Identifikasi Kebutuhan Segera Kolaborasi dengan dokter SPOG untuk pemberian terapi

INTERVENSI 1. lakukan pendekatan pada klien

RASIONAL 1.menjalin kerjasama dan hubungan lebih erat kepada ibu sehingga lebih terbuka dan mudah dalam tindakan selanjutnya 2.jelaskan pada ibu bahwa kehamilan 2.untuk mendapatkan penatalaksanaan harus segera dilahirkan yang intensifsehingga ibu tidak kaget 3.Berikan infuse RL 20 tetes / menit 3.Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang 4.Hindari pemeriksaan pervag yang 4.Meminimalkan terjadinya infeksi sering dan mencegah infeksi lebih lanjut 5.Lakukan observasi TTV,CHPB 5.Untuk mengetahui perubahan pada kondisi ibu 6.Anjurkan pada ibu untuk 6.Untuk memenuhi kebutuhan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan tidak diperbolehkan pantang terhadap makanan tertentu 7.Lakukan kolaborasi dengan dokter 7.Untuk menentukan tindakan dan terapi selanjutnya V. Implementasi Tanggal/Jam 08 Juli 2011 05.15 1. Implementasi / Pelaksanaan Memperkenalkan diri Paraf

bahwa kita adalah petugas yang akan membantu ibu

11

dalam proses persalinan selama bertugas. 05.30 05.45 2. menjauhi vena 3. kolaborasi dengan dokter tablet / vaginam 05.50 Cefotaxin CHPB / 2 jam 06.00 tpm 4. Menjaga privasi pasien dengan menyuruh ibu menggunakan kain panjang dan menutup tirai saat melakukan tindakan. 5. pasien minum 6. CHPB Data Observasi CHPBTgl/Jam 08-07-11 05.45 06.00 06.15 06.30 06.45 3 x 10' 30" 3 x 10' 30" 3 x 10' 35" 3 x 10' 40" 11-10-11 10-11-10 11-11-11 10-11-11 Hodge II His 3 x 10' 20" DJJ 11-10-10 Penurunan Keterangan Hodge I Membantu pasien BAK Membantu pasien mobilisasi Memberikan nutrisi Membantu pasien relaksasi Personal hygiene

Menjelaskan Melakukan tes

kondisi ibu dan janinnya saat ini baik-baik saja antibiotik cefotaxim secara IC pada lengan bawah Melakukan Gastrul Hidrasi RL Antibiotik Observasi Pasang infus

RL grojok 1 fles sambung dan drip aline F 20

Menyiapkan makan Menyuapi Memberi Melakukan observasi

12

07.00 07.15 07.30

3 x 10' 45" 3 x 10' 45" 3 x 10' 45"

11-11-11 11-10-10 11-10-11 Hodge III

Membantu px BAB Observasi Melakukan pertolongan persalinan normal

1. Persiapan persalinan Persiapan alat partus set : 2 buah klem, 1 buah gunting episiotomi, 1 buah gunting tali pusat, 1 buah gunting cooker, 1 buah nail foodle, kasa steril, pengikat tali pusat, 2 pasang handscoon steril, kapas DTT, 1 ampul oksitosin, betadin Persiapan petugas : APD (celemek-handscoon) Pengetahuan dan ketrampilan Persiapan lingkungan : menutup tirai Ruangan terang, bersih dan hangat 2. Pimpin persalinan Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian Mendekatkan alat dan membuka partus set, lalu Setelah kepala bayi tampak 5-6 cm membuka vulva Setelah kepala bayi lahir, lalu pegang secara bipariental

dibawah bokong ibu memakai handscoon steril anjurkan ibu untuk meneran perlahan dengan lembut gerakan kepala kebawah dan distal bahu depan muncul dibawah arcus pubis dan kemudian keatas dan distal untuk melahirkan bahu belakang Setelah kedua bahu lahir, geser tangan kebawah kearah perineum ibu untuk penyanggahan kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri tubuh dan memegang lengan dan siku sebelah atas Setelah tubuh lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung bokong, tungkai dan kaki, pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya. Tanggal 08 juli 2011 Bayi lahir spontan perempuan BB:2900 gram jam:08.00 WIB

13

PB:49 AS:7-8

Tanda-tanda pelepasan plasenta : - Perubahan bentuk dan tinggi uterus - Tali pusat memanjang - Semburan darah mendadak dan singkat : Pelaksanaan manajemen aktif kala III Pemberian suntikan oksitosin Periksa uterus untuk memastikan tidak ada bayi yang lain disuntik atas paha bagian luar + 5 cm dari vulva Letakkan tangan yang lain pada abdomen ibu. Gunakan tangan ini untuk meraba kontraksi uterus dan menekan uterus saat melakukan penegangan pada tali pusat. Bila plasenta belum lepas Saat mulai kontraksi, tunggu hingga uterus berkontraksi kembali regangkan tali pusat ke arah bawah, lakukan tekanan dorso kranial hingga tali pusat makin menjulur dan korpus uteri bergerak keatas menandakan plasenta telah lepas dan dapat dilahirkan Setelah plasenta terpisah, anjurkan ibu untuk meneran agar plasenta terdorong keluar Penegangan tali pusat terkendali Berdiri disamping ibu Pindah klem pada tali pusat Segera (dalam 1 menit setelah bayi lahir) suntik oksitosin 10 unit IM pada 1/3 bagian Beritahu ibu bahwa ia akan

14

melalui introitus vagina, tetapi tegakkan tali pusat dengan arah sejajar lantai Pada saat plasenta terlihat di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan mengangkat tali pusat kearah dan menopang plasenta dengan tangan lainnya untuk dikatakan dalam wajah penampang Lakukan penarikan dengan Masase fundus uteri pada fundus berkontraksi Periksa Periksa Periksa plasenta kembali kontraksi dan uterus uterus selaputnya untuk memastikan keduanya lengkap dan utuh setelah 1-2 menit untuk memastikan uterus berkontraksi setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama 1 jam kedua pasca persalinan. Perdarahan + 200 cc TFU : 2 jari dibawah pusat Laserasi pada perineum dan vulva : ada derajat II Menejemen aktif kala IV Menilai kehilangan darah melihat volume darah yang terkumpul atau Dengan lembut gerakkan tangan dengan arah memutar pada fundus uteri supaya uterus Letakkan telapak tangan lembut dan perlahan-lahan untuk melahirkan selaput ketuban

dengan

memperkirakan berapa banyak botol 500 ml dapat menampung semua darah tersebut. Mengukur jumlah kehilangan darah melalui penampakan gejala dan tekanan darah. Apabila perdarahan menyebabkan ibu lemas, pusing dan kesadaran menurun serta tekanand arah sistolik turun lebih dari 10 mmHg dari kondisi sebelumnya maka telah terjadi

15

perdarahan > 500 ml bila ibu mengalami syok hipovolemik maka ibu telah kehilangan darah 50% dari total jumlah darah ibu (200-250 ml) Pencegahan infeksi Setelah persalinan dekontaminasi alas plastik, tempat tidur dan matras dengan larutan klorin 0,5% kemudian dicuci dengan ditergen dan bilas dengan air bersih. Pemantauan keadaan umum ibu Memantau tekanan darah, nadi, TFU, kandung kemih dan darah yang keluar setiap 15 menit 1 jam pertama dan setiap 30 menit selama 1 jam kedua. Memantau temperatur tubuh setiap jam dalam 2 jam pertama pasca persalinan Observasi Kala IV Tanggal Jam TD Nadi Suhu TFU Kontra ksi 8-7-2011 08.30 08.45 09.00 09.15 09.30 09.45 120/80 120/80 120/80 120/80 120/80 120/80 80 82 81 80 85 85 36,5 36,7 36,5 36,8 36,8 36,5 2 jari bawah baik pusat 2 jari bawah baik pusat Setinggi pusat Setinggi pusat Setinggi pusat Setinggi pusat baik baik baik baik Kandun perdaraha g kemih kosong kosong 300cc kosong kosong kosong n 5cc -

VI.EVALUASI

16

7. 11.50 WIB

Tanggal 08 juli 2011

Jam

:

S : Ibu mengatakan bahwa ia merasa lebih lega karena proses persalinannya berjalan dengan baik dan lancar O : KU TD N S RR : Baik : 120/80 mmHg : 80x/mnt : 370C : 20x/mnt

Perdarahan + 200 cc TFU : 2 jari dibawah pusat A : G1P10001 dalam 2 jam post partum P : KIE pada ibu dan keluarga untuk Pindah di ruang nifas pukul rencana KB sesuai dengan pilihan ibu dan suami 11.00 WIB

17

BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. KPD preterm adalah KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan. Kejadian KPD berkisar 5-10% dari semua kelahiran, dan KPD preterm terjadi 1% dari semua kehamilan 70% kasus KPD terjadi pada kehamilan cukup bulan. KPD merupakan penyebab kelahiran prematur sebanyak 30%. 4.2 Saran 4.2.1 Bagi Mahasiswa Diharapkan mahasiswa selalu meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan serta actitude dalam memberikan pelayanan. Mengaplikasi teori yang telah didapat sehingga bisa didapatkan hasil yang maksimal juga. 4.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan Khususnya bidan, hendaknya memberikan asuhan kebidanan berdasarkan standart profesi kebidanan dan diharapkan mampu mengidentifikasi sedini mungkin adanya komplikasi pada ibu hamil. 4.2.3 Bagi Institusi Diharapkan memberi ungkapan dan asuhan kepada mahasiswa dengan membuat laporan dalam melaksanakan tugas praktek.

18

DAFTAR PUSTAKA

Saifudin Abdul Bari. 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP Helen Varney. 2000. Buku Saku Bidan. Jakarta IBG Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Rustam Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : Penerbit : Buku Kedokteran. EGC Sumber kalbe.co.id

19

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan asuhan kebidanan pada Ny. S dengan KPD (Ketuban Pecah Dini) telah disetujui dan dilaksanakan di ruang VK. Obsgin RSUD Dr. R. Koesma Tuban pada tanggal 04-16 Juli 2011.

Mengetahui Kepala VK. Obsgin RSUD Dr. R. Koesma Tuban Pembimbing Ruangan

Hj. SUDJILISWATI,Amd.Keb

Hj.IRIANI PANE, Amd.Keb

Pembimbing lahan Akademik

Pembimbing Akademik

EKA RAHAYU PL,M.Kes

WORO TRI U, SST.M.Kes

20

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan limpahan rahmat, taufik dan hidayahNya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini sengaja saya buat untuk memenuhi tugas laporan dalam setiap periode praktek klinik yang telah diprogramkan dan dengan itu diharapkan mahasiswa dapat menerapkan asuhan kebidanan yang telah didapatkan. Pada kesempatan ini tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Hj. Nursanti selaku Direktur RSUD Dr. R. Koesma Tuban yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan praktek klinik di RSUD Dr. R. Koesma Tuban 2. F.Tien Hariatien selaku Direktur AKES RAJEKWESI Bojonegoro yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan praktek klinik 3. Endang TA, Amd.Keb, S.Sos selaku Ketua Komite Keperawatan 4. Esti Widyastuti,SST selaku koordinator praktek klinik 5. Woro Tri Utami,SST.M.Kes selaku dosen pembimbing akademik AKES RAJEKWESI Bojonegoro 6. Hj. Sudjiliswati selaku kepala ruangan VK Obsgin RSUD Dr. R. Koesma Tuban yang telah memberikan kesempatan dan bimbingan kepada saya dalam melaksanakan praktek klinik 7. Seluruh pembimbing dan staf ruang VK Obsgin RSUD Dr. R. Koesma Tuban atas asuhan, perhatian, bimbingan dan kesempatan yang telah diberikan kepada saya selama melaksanakan praktek klinik 8. Teman-teman dan pihak lain yang telah membantu dalam membuat makalah ini Tentunya dalam penyusunan makalah ini masih perlu penyempurnaan, sehingga saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat saya harapkan untuk memperbaiki makalah saya selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya, dan mahasiswa AKBID Rajekwesi bojonegoro pada khususnya.

21

Wassalamualaikum Wr. Wb. Tuban, 13 juli 2011

Penulis

ii DAFTAR ISI Halaman Judul .......................................................................................................... i Lembar Pengesahan .................................................................................................. ii Kata Pengantar .......................................................................................................... iii Daftar Isi ................................................................................................................... iv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 2.1 2.2 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 4.1 4.2 Latar Belakang .................................................................................. 1 Tujuan ............................................................................................... 1 Ruang Lingkup .................................................................................. 1 Metode Penulisan .............................................................................. 1 Pelaksanaan ....................................................................................... 2 Sistematika Penulisan ....................................................................... 2 Konsep Dasar tentang KPD (Ketuban Pecah Dini) .......................... 3 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Hellen Varney ............................ 5 Pengkajian ......................................................................................... 6 Diagnosa / Masalah ........................................................................... 9 Diagnosa / Masalah Potensial ........................................................... 10 Tindakan Segera ................................................................................ 10 Intervensi / Perencanaan ................................................................... 10 Implementasi / Pelaksanaan .............................................................. 11 Evaluasi ............................................................................................. 12 Kesimpulan ....................................................................................... 17 Saran ................................................................................................. 17

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 TINJAUAN KASUS

BAB 4 PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 18

22 iv