kpd 2
DESCRIPTION
hjjTRANSCRIPT
KETUBAN PECAH DINI
DEFINISI Ketuban pecah dini atau yang sering disebut dengan
KPD adalah ketuban pecah spontan tanpa diikuti tanda-tanda persalinan, ketuban pecah sebelum pembukaan 3 cm (primigravida) atau sebelum 5 cm (multigravida) (Hilal Ahmar, 2010).
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu maka disebut ketuban pecah dini pada kehamilan prematur (Sarwono, 2008).
ETIOLOGI
Serviks inkopeten Polihidramnion Infeksi (bakterial vaginosis) Riwayat KPD sebelumnya Merokok selama kehamilan Trauma Makrosomia Kelainan letak
PATOFISIOLOGI
Infeksi
kontraksi uterus dan peregangan
berulang
Pembesaran uterus
gerakan janin
MMP tidak seimbang
FAKTOR LAIN
aktifitas iL-1 dan
prostaglandin
kolagenase jaringan
depolimerasi kolagen pada
selaput korion/ amnion,
ketuban tipis,Lemah(rapuh)mudah pecah spontan.
GEJALA KLINIS
keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina, cairan vagina berbau amis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes atau menetes
Janin mudah diraba. Tidak adanya his dalam satu jam Nyeri uterus, denyut jantung janin yang
semakin cepat serta perdarahan pervaginam sedikit (jrg terjadi)
DIAGNOSIS Anamnesis
Penderita merasa basah dari vaginanya atau mengeluarkan cairan banyak dari jalan lahir.Kadang kala cairan seperti urin
InspeksiPengamatan biasa akan tampak keluarnya cairan dari vagina, bila ketuban baru pecah, dan jumlah airnya masih banyak, pemeriksaan ini akan makin jelas.
Pemeriksaan InspekuloMerupakan langkah pertama untuk mendiagnosis KPD karena pemeriksaan dalam seperti vaginal toucher dapat meningkatkan resiko infeksi
Pemeriksaan Lab-Pemeriksaan alpha – fetoprotein (AFP)-Pemeriksaan darah lengkap dan kultur dari urinalisa- Tes lakmus- Tes pakis
Pemeriksaan USG
PENATALAKSANAAN Konservatif Jika tidak ada infeksi dan kehamilan < 37 minggu:# Berikan antibiotika untuk mengurangi morbiditas ibu
dan janin:• Ampisilin 4 x 500mg selama 7 hari ditambah eritromisin 250mg per oral 3 kali per hari selama 7 hari.
# Berikan kotikosteroid kepada ibu untuk memperbaiki kematangan paru janin:• Betametason 12mg I.M. dalam 2 dosis setiap 12 jam,• Atau deksmetason 6mg I.M. dalam 4 dosis setiap 6 jam.(catatan: Jangan berikan kortikosteroid jika ada infeksi)
# Lakukan persalinan pada kehamilan 37 minggu.# Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi
persalinan preterm.
Aktif
Jika tidak terdapat infeksi dan kehamilan > 37 minggu:
# Jika ketuban telah pecah > 18jam, berikan antibiotika profilaksis untuk mengurangi risiko infeksi streptokokus grub B:
• Ampisilin 2 g I.V. setiap 6 jam,
• Atau penisilin G 2 juta unit I.V. setiap 6jam sampai persalinan,
( Jika tidak ada infeksi paskapersalinan, hentikan antibiotika)
# Nilai serviks:
• Jika serviks sudah matang, lakukan induksi persalinan dengan oksitoksin,
• Jika serviks belum matang, matangkan dengan prostaglandin dan infus oksitosin, atau lahirkan dengan seksio sesarea.
KOMPLIKASI Persalinan Prematur Infeksi Komplikasi Ibu:
Endometritis Penurunan aktifitas miometrium (distonia, atonia) Sepsis (daerah uterus dan intramnion memiliki
vaskularisasi sangat banyak) Syok septik sampai kematian ibu.
Komplikasi Janin : Asfiksia janin Sepsis perinatal sampai kematian janin.
Hipoksia dan Asfiksia
PROGOSIS
Prognosis dari KPD tergantung pada waktu terjadinya, lebih cepat kehamilan, lebih sedikit bayi yang dapat bertahan
DAFTAR PUSTAKA Bagus, Ida : Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi:
EGC, 2004. Sarwono : Ilmu Kebidanan: PT Bina Pustaka, 2009 Bullard I, Vermillion S, Soper D: Clinical intraamniotic
infection and the outcome for very low birth weight neonates [abstract] Am J Obstet Gynecol 187;S73, 2002
Cunningham FG et al : Preterm Labor in “ Williams Obstetrics” , 22nd ed, McGraw-Hill, 2005
DeCherney AH. Nathan L : Late Pregnancy Complication in Current Obstetrics and Gynecologic Diagnosis and Treatment , McGraw Hill Companies, 2003
TERIMA KASIH