kp 9.2 hipersensivitas
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
1/23
Dasar-Dasar Reaksi
Hipersensivitas
Dr. Indra Z Sp.THT-KLProgram Studi Pendidikan okter
Universitas Malikussaleh
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
2/23
HIPERSENSIVITAS:
- RESPON IMUN YANG BERLEBIHAN
-TIDAK DI INGINKAN
- MENIMBULKAN KERUSAKAN JARINGAN
Von Pirquet (1906) mengusulkan nama Alergi
yang berarti reaksi yang berlebihanSekarang istilah Hipersensivitas = Alergi
Kondisi badan yang berubah setelah
berkontak dengan antigen sehingga antigen ituatau antigen yang mirip dengannya dapatmenimbulkan reaksi patologis dalam tubuh
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
3/23
Semula reaksi alergi dibagi 2 golongan
berdasarkan kecepatan timbulnya reaksi:
1. Tipe Cepat (immediate type, antibody-mediated)2. Tipe lambat (delayed type, cell mediated)
Coombs dan Gell membagi 4 jenis reaksi
hipersensivitas:
Tipe I Anafilaksis
Tipe II Cytotoxic
Tipe III Complex-mediated
Tipe IV Cell-mediated (delayed type)
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
4/23
Ditambah 1 jenis reaksi lain yaitu:
Tipe V Stimulatory hypersensivityReaksi tipe I, II, III dan V berdasarkan reaksi antara
antigen dan antibodi humoral dan digolongkan
dalam jenis reaksi tipe cepat, walaupunkecepatan timbulnya reaksi mungkin berbeda.
Reaksi tipe IV mengikutsertakan reseptor padapermukaan sel limfosit (cell mediated) dankarena reaksinya lambat disebut tipe lambat(delayed type)
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
5/23
Manifestasi dan Mekanisme Reaksi
Hipersensivitas
Tipe I Reaksi hipersensivitas cepat
(Ig.E dan Ig, lain)
Tipe II Antibodi terhadap sel
(Ig.G dan Ig.M)
Tipe III Kompleks antibodi-antigen
(biasanya Ig.G)
Tipe IV Hipersensivitas lambat
(sel yang disensitisasi)
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
6/23
Reaksi Tipe I
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
7/23
Antigen masuk kedlm tubuh akan ditangkapolehfagosit, diproses lalu dipresentasikan ke sel Th2. Sel yangakhir melepas sitokin dan merangsang sel B untuk
membentuk Ig. E.
Ig.E akan diikat terutama oleh sel mast melaluireseptor Fc (jg oleh basofil dan eosinofil).
Bila ada alergen yang sama masuk ke tubuhakan diikat oleh Ig.E tadi (spesifik) danmenimbulkan degranulasi sel mast. Degranulasi tsb
mengeluarkan berbagai mediator yang di dapatdalam granul2 sel dan menimbulkan gejala padareaksi hipersensivitastipe I.
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
8/23
Reaksi Tipe I disebut juga reaksi cepat atau anaphylactic
(ana = balik, phylaksis = perlindungan)
Artinya respon imun yang seharusnya melindungi, justru
merusak jaringan
Anaphylaxis = antiphylaxis pertama kali dikemukan oleh
Richet dan Portier (1902)Mediator yang sering keluar keluar pada saat degranulasi
adalah Histamin, Prostaglandin, Serotonin, SRS-A, Kinin
dan ECF-A
Penyakit yang sering timbul segera sesudah tubuh
terpajan dengan alergen adalah asma bronkial, rinitis
alergi, urtikaria dan dermatitis atopi
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
9/23
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
10/23
Reaksi Tipe II
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
11/23
Terjadi oleh karena dibentuk antibodi jenis Ig.Gatau Ig.M terhadap antigen yang merupakan
bagian sel pejamu.
Antibodi tersebut dapat mensensitisasi sel K
sebagai efektor antibody dependent cell
cytotoxycity (ADCC) atau mengaktifkankomplemen dan menimbulkan lisis
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
12/23
Contoh reaksi tipe II adalah:
* Destruksi sel darah merah akibat reaksi
transfusi
* Anemia hemolitik pada bayi baru lahiratau karena obat seperti penisilin, kinin
dan sulfonamid
* Myastenia gravis
* Tyrotoksikosis
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
13/23
Reaksi Tipe III
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
14/23
Reaksi tipe ini terjadi akibat endapan
kompleks antigen-antibodi dalam jaringan
atau pembuluh darah
Antibodi disini biasanya jenis Ig.GKompleks tersebut mengaktifkan
komplemen yang kemudian melepas
berbagai mediator terutama MCFMakrofag yang dikerahkan ke tempat
tersebut akan merusak jaringan sekitarnya
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
15/23
Antigen dapat berasal dari infeksi kuman
patogen yang persisten (spt malaria), bahan
yg terhirup (spora jamur yg menimbulkan
alveolitis ekstrinsik alergi) atau dari jaringan
sendiri (penyakit autoimun)
Infeksi tersebut disertai antigen dlm jumlah
yang berlebihan, tetapi tidak disertai respon
antibodi yang efektif
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
16/23
Reaksi Tipe IV
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
17/23
Reaksi tipe lambat (timbul lebih dari 24 jam
setelah tubuh terpajan antigen)
Sel Limfosit-T dgn reseptor spesifik pdpermukaannya akan dirangsang oleh
antigen yang sesuai dan mengeluarkan zatdisebut limfokin.
Limfosit yg terangsang mengalamitransformasi mjd besar spt limfoblas ygmampu merusak sel target ygmengandung antigen dipermukaannya
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
18/23
Antigen yg menyebabkan reaksi ini mungkinberhubungan atau telah diolah oleh sel macrofag
dan bereaksi dengan reseptor dipermukaan sel
limfosit yang pernah berkontak dengan antigenyang sama dan beredar sebagai sel memori.
Setelah berkontak dgn antigen, sel itu berubah
menjadi blast cell dan mengalami mitosis sambil
mengeluarkan zat-zat:
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
19/23
a. Macrophage migration inhibition factor (MIF)
Zat ini dpt menahan migrasi sel makrofag in vitrodan mengubah morfologi dan sifat sel itu
menjadi sangat aktif.
Yg menyebabkan perubahan ini adalah MAF shgsel makrofag itu mjd lbh efektif untuk
mematikan kuman yg telah difagositosis
olehnya.
Hal yg serupa terjadi thd sel tumor dimana sel
makrofag dirangsang oleh zat yg dinamakan
spesific macrophage arming factor (SMAF)
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
20/23
b. Monocyte chemotactic factor
Sel monosit akan bergerak ke arah dimana
terdapat kosentrasi tinggi dari zat itu
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
21/23
c. Skin reaction factor
Meninggikan permibialitas pembuluh darah danmenyebabkan eksudasi sel leukosit
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
22/23
d. Faktor lain
Terdapat pula faktor yang
merangsang mitosis pada
sel limfosit netral yang
bersifat sitotoksik
terhadap beberapa sel
-
8/13/2019 Kp 9.2 Hipersensivitas
23/23
Reaksi Tipe V
Ada banyak sel didalam badan ygfungsinya tergantung dari instruksi yg
diterima melalui zat tertentu misalnyahormon, yg menempel pd permukaan selmelalui reseptor khas.
Misalnya TSH melekat pada permukaan seltiroid dan merangsang aktivitas sel itu.