korban praktik poligami -...

188
KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami Daerah Ibu Kota Jakarta Timur Oleh: AINUL YAQIN NIM : 103045128133 KONSENTRASI KEPIDANAAN ISLAM ( JINAYAH SYAR’IYAH ) PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

Upload: nguyendieu

Post on 27-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

KORBAN PRAKTIK POLIGAMI

( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami Daerah Ibu Kota Jakarta Timur

Oleh:

AINUL YAQIN NIM : 103045128133

KONSENTRASI KEPIDANAAN ISLAM ( JINAYAH SYAR’IYAH ) PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1429 H / 2008 M

Page 2: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

KORBAN PRAKTIK POLIGAMI

( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami Daerah Ibu Kota Jakarta Timur

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Oleh:

AINUL YAQIN NIM : 103045128133

KONSENTRASI KEPIDANAAN ISLAM ( JINAYAH SYAR’IYAH ) PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1429 H / 2008 M

Page 3: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan jiblakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 27 Rajab 1429 H. 30 Juli 2008 M.

Penulis

Page 4: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

KORBAN PRAKTIK POLIGAMI

(Analisis Hukum Islam)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Oleh :

AINUL YAQIN

NIM : 103045128133

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Abdurrahman Dahlan, MA Sri Hidayati, M.Ag.

NIP: 150 234 469 NIP: 150 282 403

KONSENTRASI KEPIDANAAN ISLAM ( JINAYAH SYAR’IYAH )

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 5: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul KORBAN PRAKTIK POLIGAMI (ANALISIS HUKUM

ISLAM) telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Syari’ah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 08 September

2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Hukum Islam (SHI) pada Program Studi Jinayah Siyasah Konsentrasi

Kepidanaan Islam.

Jakarta, 08 Ramadhan 1429 H 08 september 2008 M Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum

Prof. Dr.H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 150 210 422

PANITIA UJIAN MUNAQASAH

1. Ketua : Asmawi, M.Ag. (.............................) NIP. 150 282 394

2. Sekretaris : Sri Hidayati, M.Ag. (..............................) NIP. 150 282 403

3. Pembimbing I : Dr. Abdurrahman Dahlan, M.A (..............................) NIP. 150 234 496

4. Pembimbing II: Sri Hidayati, M.Ag (..............................) NIP. 150 282 403

5. Penguji I : Asmawi, M.Ag. (..............................) NIP. 150 282 394

6. Penguji II : Drs. H. Tabrani Syabirin, LC.M.Ag. (..............................) NIP. 150 312 427

Page 6: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

M O T T O

“Ingatlah, Hanya dengan mengingat Allahlah Hati menjadi tenteram”.

(QS. Ar-Raad: 28)

Tidak kah telah kami lapangkan dadamu untukmu?

Dan kami lepaskan bebanmu daripada mu

Yang memberatkan punggungmu

Dan kami meninggikan bagimu sebutan (nama-Mu)

Sebab sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

Maka apabila kamu telah selesai, (urusan dunia) maka

Bersungguh-sungguhlah (dalam beribadah)

Dan hanya kepada Tuhanmu lah berharap.

(QS. Al-Insyirah: 1-8)

Page 7: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

ABSTRAK

Maraknya kasus kekerasan dalam rumah tangga, mulai dari penganiayaan,

pemukulan bahkan sampai hal yang lebih tragis lagi. Kini banyak dibicarakan

diberbagai tempat mulai dari media massa, televisi dan lainnya. Bahkan tidak jarang

kita melihat langsung terjadinya kasus kekerasan tersebut disekitar lingkungan kita.

Hal itu banyak membicarakan penderiataan yang dialami oleh istri dan bahkan anak.

Penderitaan yang dialami korban seakan tidak ada habisnya. Adanya kasus-kasus

yang terjadi pada sebuah keluarga dapat menimbulkan citra buruk bagi tujuan

perkawinan.

Keharmunisan dalam sebuah keluarga adalah merupakan manhaj dan tujuan

pokok dari adanya perkawinan. Lalu bagaimana keharmunisan akan di dapat dalam

sebuah keluarga kalau dalam keluarga itu sendiri tidak ada keadilan.

Keadilan yang dimaksud adalah keadilan dalam hal materiel dan immateriel.

Baik adil dalam pembagian nafkah maupun adil dalam pembagian malam seperti

yang seharusnya dilakukan oleh keluarga yang berpoligami. Bukan kekerasan yang

didapatkan oleh istri, pemukulan, penganiayaan bahkan kekerasan lainnya.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan sejumlah kasus tentang

poligami dan dampaknya terhadap keutuhan suatu keluarga. Kedua fenomena ini

dalam kajiannya senantiasa dikaitkan dengan hukum Islam. Sejalan dengan metode

penelitian yang digunakan, format penyajiannya lebih menekankan pada data dan

analisis yang bernuansa kualitatif. Dalam penelitian ini ditentukan bahwa semua

Page 8: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

respinden adalah perempuan, dengan alasan karena mereka yang sering kali menjadi

pihak yang sangat dirugikan dari praktek poligami yang dilakukan para suami.

Pendekatan kualitatif digunakan pada tiga pertimbangan pokok. Pertama,

menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila apabila berhadapan dengan

gejala yang kompleks. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat

hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih

dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap

pola-pola nilai yang dihadapi. Pendekatan ini juga didasarkan pada pertimbangan

bahwa pendekatan kualitatif dapat menampilkan data-data dan informasi kepada

tingkat abstraksi yang lebih tinggi.

Dari hasil pengolahan data membuktikan bahwa perkawinan poligami

merupakan perkawinan yang tidak ideal. Hal ini dibuktikan dari banyaknya kekerasan

yang dilakukan oleh para suami terhadap para istri dalam keluarga poligami.

Kekerasan tersebut tidak hanya berbentuk kekerasan fisik tapi juga berbentuk

kekerasan psikis. Disamping itu juga istri tua lebih kurang diperhatikan dalam

pembagian nafkah, baik nafkah lahir maupun nafkah bathin.

Mengingat hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat ketidakharmunisan

bahkan terjadinya kekerasan dalam keluarga poligami, maka disarankan kepada

semua pihak terutama para suami untuk lebih hati-hati dalam melakukan poligami.

Meskipun, disamping itu poligami buhan hal yang dilarang tapi ingat, keadilan adalah

manhaj dan tujuan dari adanya perkawinan itu sendiri, bukan sebaliknya. Poligami

akan menjadi haram dilakukan kalau dalam prakteknya tidak ada keadilan.

Page 9: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

بــــــسم اهللا الرحمن الرحيمKATA PENGANTAR

Alhamdulillah, tiada kata yang pantas untuk diucapkan selain rasa syukur

penulis kehadirat Allah SWT, Dialah sumber tertinggi spirit, optimisme, dan energi

bagi penulis sehingga skripsi ini terselesaikan meskipun melalui proses yang dalam

pengalaman pribadi peneliti.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah

SAW yang telah mengantarkan manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang

terang benderang beserta para sahabat dan keluarganya beliau yang telah

memperjuangkan agama Allah SWT dalam berbagai gelombang kehidupan, hingga

berakhir dengan kemenangan dan kejayaan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan. Walaupun waktu, tenaga, dan pikiran

telah diperjuangkan dengan segala keterbatasan kemampuan yang penulis miliki,

demi terselesaikannya skripsi ini agar bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya.

Penulis sangat berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu

penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai salah satu

syarat untuk mencapai gelar sarjana hukum Islam. Oleh karena itu, penulis

menghaturkan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

Page 10: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

1. Teristimewa, yang tercinta Bapak dan Ibu, dengan curahan cinta dan kasih

sayangnya telah memberikan semua bantuan yang tiada habisnya kepada

penulis. Dengan bangga penulis persembahkan skripsi ini sebagai bukti

tanggung jawab penulis merinci jasa dan kebaikan beliau berdua. “ Semoga

Allah selalu menyertai dalam setiap langkah beliau”.

2. Prof. Dr. Drs. H. Amin Suma, SH, MA.MM. Selaku Dekan Fakultas Syari’ah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bpk. Asmawi, M.Ag. selaku ketua program studi dan Ibu Sri Hidayati, M.Ag.

selaku sekretaris program studi Jinayah Siyasah yang selalu memberikan

kemudahan demi lancarnya dan terselesaikannya skripsi ini.

4. Bpk Dr. Abdurrahman Dahlan, MA selaku pembimbing I dan Ibu Sri

Hidayati, M.Ag. selaku pembimbing II. Terima kasih atas kebaikan dan

kesabaranya dalam membimbing penulis, semoga waktu, tenaga dan pikiran

yang tersita untuk membimbing penulis selalu dicatat sebagai amal ibadah.

5. Dr. H. Mujar Ibnu Syarif, M.Ag. Selaku pembantu Dekan Fakultas Syari’ah

dan Hukum.

6. Para dosen dan staf karyawan Fakultas Syari’ah dan Hukum yang telah

membantu memberi kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan skripsi.

7. Bapak ketua dan wakil ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur serta para

informan khususnya, terima kasih karena telah banyak membantu

berpartisipasi dengan meluangkan waktunya dalam proses wawancara.

Semoga Allah memberikan yang terbaik bagi kalian.

Page 11: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

8. Semua teman-teman Fakultas Syari’ah dan Hukum Angkatan 2003,

khususnya temen-temen kelas PI, terima kasih atas senyuman dan kebaikan

kalian semangat kalian yang selalu diberikan kepada penulis

9. Semua pihak yang terkait yang tidak disebutkan satu-persatu, terima kasih

telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya, hanya kepada Allah semua amal baik tersebut penulis kembalikan,

semoga mendapat balasan yang berlipat ganda. Hanya kepada Allah penulis berserah

diri dan memohon ridhanya dalam menggapai masa depan yang cerah. Amin

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari

sistematika bahasa maupun dari segi materi yang terkandung. Atas dasar ini,

komentar, saran, dan kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan.

Semoga skripsi ini dapat membuka cakrawala yang lebih luas bagi pembaca sekalian

dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 27 Rajab 1429 H. 30 Juli 2008 M.

Penulis

Page 12: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

KORBAN PRAKTIK POLIGAMI: (Analisis Hukum Islam)

HALAMAN JUDUL .............................................................................................

LEMBAR PERNYATAAN................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI .......................................................................... iii

MOTTO ................................................................................................................ iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................ 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 7

D. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan....................................... 8

E. Sistematika Penulisan ................................................................... 10

BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG POLIGAMI

A. Pengertian Poligami ....................................................................... 19

B. Dasar Hukum dan Pengaturan Poligami ....................................... 20

C. Praktik Poligami Rasulullah SAW................................................. 25

BAB III : GAMBARAN UMUM TENTANG KORBAN

PRAKTIK POLIGAMI

A. Motif Terjadinya Praktik Poligami ............................................... 37

B. Dampak Negatif Terjadinya Praktik Poligami terhadap Istri ........ 40

C. Sisi Negatif Terjadinya Praktik Poligami terhadap Anak ............ 42

D. Realitas Kehidupan Praktik Poligami ........................................... 50

BAB IV : ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG KORBAN

PRAKTIK POLIGAMI

Page 13: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

A. Poligami dalam Pandangan Ulama Mazhab ................................. 55

B. Pandangan Ulama tentang Berlaku Adil terhadap Para Istri ......... 61

C. Fenomena Poligami: Gambaran Kasus .......................................... 69

D. Tinjauan Hukum Islam terhadap Korban Praktik Poligami........... 75

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 83

B. Saran-saran .................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 86

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 90

Page 14: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Allah SWT. Menciptakan semua makhluk yang ada di alam raya ini

berpasang-pasangan, seperti ada siang dan malam, jantan dan batina, termasuk

tumbuh-tumbuhan pun masing-masing mempunyai pasangannya, begitu seterusnya.

Demikian juga manusia, yang dikenal dengan istilah laki-laki dan wanita. Melalui

pasangan ini, maka berkembanglah manusia dan hewan serta makhluk lainnya yang

membentuk sebuah kelompok yang menghuni bumi ini.1

Kehidupan rumah tangga merupakan dasar bagi kehidupan manusia dan

merupakan faktor utama dalam membina masyarakat. Dari sebuah keluarga, segala

suasana yang harmonis dan bahagia. Mereka akan mudah bersosialisasi dengan baik

kepada anggota masyarakat di lingkungannya, karena sudah terbiasa bersikap baik

seperti yang telah dilakukan di dalam keluarganya. Suamilah sebagai kepala keluarga

dalam sebuah rumah tangga yang mempunyai kewajiban dalam membina sebuah

keluarga yang harmonis dan sejahtera. Suami sebagai kepala keluarga yang

dihasilkan oleh sebuah perjanjian dalam perkawinan. Hal ini telah tercantum dalam

al-Qur’an surat Yasin/36 ayat 36:

1 Muhammad Ali al-Barr, Hikmah Kejadian Alam Semesta (Kuala Lumpur: Darul Nu’man,

2001), h. 7.

Page 15: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

☺ ☺

“Maha Suci Tuhan yang Telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (QS. Yasin/36: 36).

⌧ ☯

⌧ “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu.” (QS. An-Nisa’/4: 1).

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia, sempurna, dan

istimewa serta telah dilantik sebagai khalifah di muka bumi sejak awal kejadiannya.

Mulai dari pasangan Nabi Adam dan Hawa, maka berkembangbiaklah keturunan

manusia di bumi ini hingga hari kiamat nanti.2

Untuk memlihara kesucian dan kemuliaan manusia, Allah telah menetapkan

syariat sebagai pedoman bagi kehidupan dan kemaslahatan hambanya, yaitu undang-

undang perkawinan atau hukum keluarga (mu’amalah ahliyah). Perkawinan

2 Syahrun Nasution, Fiqh Lengkap Perkawinan, cet. II (Kuala Lumpur: Pustaka Syuhada,

1993), h. 3.

Page 16: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

merupakan salah satu kaedah bagi pembentukan keluarga dan untuk menciptakan

regenerasi/keturunan. Ia merupakan salah satu daripada sunnah Rasulullah SAW.3

Perjanjian yang dibuat oleh seorang muslim untuk menjadikan seorang

muslimah sebagai istri adalah perjanjian yang dibuat atas nama Allah SWT. Oleh

karena itu, seorang suami tidak boleh semena-semena terhadap istrinya, seperti

menceraikan istri tanpa alasan, berlaku kasar terhadap istri, berpoligami tanpa alasan

yang dapat dibenarkan dan mendapat idzin dari istri pertama.4

Salah satu bentuk perkawinan yang diatur dalam Islam ialah poligami, ia

adalah salah satu bentuk perkawinan yang sangat terkenal sejak zaman jahiliyah

sampai sekarang. Poligami dalam pengertian umum bermaksudnya seorang laki-laki

yang mengawini lebih dari seorang perempuan tanpa ada batasan dan syarat tertentu.

Tetapi setelah Islam datang, maka ajaran ini menetapkan batasan jumlah perempuan

yang boleh dinikahi dalam satu masa dan berdasarkan syarat-syarat kelayakan bagi

orang yang hendak melakukan poligami.5

Poligami tidak boleh dilakukan secara sembarangan oleh suami. Jangan

karena istri sudah tidak cantik lagi lalu cintanya kepada istri pudar begitu saja,

kemudian ia memutuskan untuk menikah lagi. Pernikahan bukan semata-mata karena

ketampanan atau kecantikan, kekayaan atau harta benda dan bukan pula karena

3 Walid Muhammad ‘Afif, Panduan dan Tata Cara Lengkap Kelahiran, Pernikahan dan Kematian menurut Aturan Islam (Kuala Lumpur: Pustaka Syuhada, 1996), h. 78.

4 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia (Jakarta: Akademika Pressindo, 2004),

h. 127.

5 M. Haswadi, Poligami dan Perspektif Islam, Makalah Hukum Islam di Indonesia (Jakarta:

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, 2006), h. 2.

Page 17: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

tujuan-tujuan lain yang bersifat duniawi. Namun pernikahan adalah perjanjian yang

sangat kokoh antara suami-istri dilandasi dengan rasa kasih sayang agar tercipta

keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.

Lembaga bantuan hukum APIK (LBH-APIK) menyatakan tentang semakin

meningkatnya jumlah kekerasan dalam keluarga. Pada tahun 2001 terdapat 3.169

kasus, tahun 2002 meningkat 62 % menjadi 5.163 kasus, tahun 2003 meningkat 51 %

menjadi 7.787 kasus, tahun 2004 meningkat 80 % menjadi 14.020 kasus, dan pada

tahun 2005 meningkat 45 % menjadi 20.391 kasus.6

Berdasarkan data tersebut 82 % adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga,

termasuk kasus poligami. Bahkan tahun-tahun berikutnya dipastikan jumlah tersebut

akan semakin meningkat.

Poligami bagaikan kata yang menggambarkan kesan buruk dan meresahkan

mayoritas kaum perempuan, bahkan merupakan kata yang sangat dibenci oleh

mereka. Kebencian itu timbul karena adanya semacam rasa tidak percaya terhadap

adanya keadilan dalam poligami, yang mana hal tersebut akan menyebabkan

ketidakharmonisan (keretakan) dalam rumah tangga. Memang hal ini tidak mustahil

terjadi, karena secara realitas biasanya suami lebih memperhatikan dan mencintai istri

muda dari pada istri tua. Sehingga muncullah berbagai macam problem psikologis

yang berbeda dalam bentuk konflik internal keluarga, baik di antara sesama istri

maupun anak-anak. Menjadi persoalan kemudian adalah bagaimana hakikat dari pada

keadilan yang merupakan syarat dari pada poligami tersebut – termasuk bagaimana

6 LBH.APIK,”Kekerasan Dalam Rumah Tangga”, diakses pada 13 November 2007 dari

http://www.lbh-apik.or.id/kdrt.htm.

Page 18: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

mewujudkannya di tengah-tengah keluarga sebagaimana yang dimaksud dalam

Islam.7

Islam tidak melarang umatnya melakukan poligami (membolehkan seorang

laki-laki memiliki empat orang istri dalam satu masa), namun kebolehan ini dengan

syarat ia mampu berbuat adil di antara istri-istrinya. Sebagaimana firman Allah SWT:

...

“… Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (QS. An-Nisa’/4: 3).

Pada ayat di atas, poligami memang dibolehkan. Namun pada tataran

praktiknya, poligami sering disalahgunakan sehingga kesucian poligami ternodai dan

dianggap oleh sebagian besar perempuan sebagai penyebab hancurnya keutuhan suatu

keluarga. Anggapan tersebut karena didasarkan pada mayoritas para suami yang

berpoligami tidak lagi memperhatikan dan melaksanakan keadilan di antara para istri

dan anak-anaknya. Akhirnya, istri tidak hormat dan tidak taat lagi kepada suami,

adanya permusuhan di antara istri-istri, permusuhan di antara anak-anak, pembagian

nafkah yang tidak adil merata, tempat tinggal yang tidak sama nilainya, padahal

pembagian dalam hal yang sifatnya lahiriyah seperti ini sangat mungkin dilakukan

oleh suami yang berpoligami. Dan inilah pengertian keadilan yang dimaksud oleh

7 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, h. 126.

Page 19: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

surat an-Nisa’ ayat 3, sekaligus syarat yang membolehkan para suami berpoligami

bilamana diiringi sebab-sebab dan faktor-faktor si istri tidak mampu lagi

melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri.8

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti praktik

poligami dan dampaknya terhadap keluarga, dan mengangkatnya menjadi sebuah

karya tulis yaitu skripsi sebagai gambaran sisi lain kehidupan berpoligami.

Disamping itu juga poligami menjadi bahan diskusi yang aktual di kalangan pemikir

muslim kontemporer, sehingga banyak kalangan yang menyempatkan diri mengulas

dan membahas soal tersebut. Diantaranya; karya Dr. ‘aisyah bintusy Syathi’9 - karya

Arij Abdurrahman As-Sanan - Karya Dr. Karim Hilmi Farhat Ahmad.10 Dari

beberapa karya tersebut peneliti melihat belum ada yang mengupas secara husus

tentang korban praktik poligami, padahal penelitian ini menurut penulis sangat

penting untuk diteliti. Namun demikian, karya-karya tersebut masih punya relevansi

dan bisa dijadikan acuan dalam penelitian ini. Selanjutnya skripsi ini penulis memberi

judul: “KORBAN PRAKTIK POLIGAMI (Analisis Hukum Islam)”.

Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk mempermudah penulisan dalam skripsi ini, maka perlu bagi penulis

untuk membatasi ruang lingkup dari permasalahan yang akan dibahas pada kajian ini.

8 Ibid.

9 ‘Aisyah Bintusy Syathi’, Istri-istri Nabi Saw: Poligami di Mata Seorang Ahli Tafsir Wanita (Bandung: Pustaka Hidayah, 2004). 10 Karim Hilmi Farhat Ahmad, Poligami Berkah atau Musibah? (Jakarta: Senayan Publishing, 2007).

Page 20: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Agar pembahasan dalam skripsi ini jelas dan terarah penulis hanya akan

memfokuskan permasalahan mengenai pembahasan yang berkaitan dengan korban

praktik poligami yang terjadi dalam suatu keluarga, yang pokok bahasannya

dititikberatkan kepada akibat-akibat atau dampak terjadinya praktik poligami.

Berdasarkan pembatasan di atas, maka rumusan yang diajukan adalah sebagai

berikut:

Apa motif terjadinya praktik poligami?

Bagaimana dampak poligami terhadap keharmonisan rumah tangga?

Bagaimana pandangan hukum Islam tentang korban praktik poligami?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dengan mengacu kepada permasalahan sebagaimana penulis rumuskan di

atas, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, di antaranya:

Untuk mengetahui dan menjelaskan motif terjadinya praktik poligami.

Untuk mengetahui dampak terjadinya praktik poligami terhadap keharmunisan

rumah tangga.

Untuk mengetahui bagaimana pandangan hukum Islam tentang korban praktik

poligami.

Sedangkan manfaat yang dapat dipetik dari penelitian ini adalah:

1. Menjelaskan dan mengetahui secara umum motif terjadinya praktik poligami.

2. Memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang dampak terjadinya

praktik poligami terhadap keharmunisan rumah tangga.

Page 21: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam

pelaksaan praktik poligami sehingga pelaksanaanya sesuai dengan syariat

Islam.

4. Menjadi sumbangan sederhana bagi wacana keilmuan tentang praktik

poligami dari sudut pandang Islam.

Metode Penelitian Dan Teknik Penulisan

Dilihat dari segi tujuannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif.

Sedangkan dilihat dari segi jenis data, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.

Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan studi kepustakaan,

yakni dengan cara mencatat dan mendokumentasikan informasi dari bahan-bahan

tertulis, yaitu dengan mengumpulkan data-data yang bersifat normatif (al-Qur’an dan

al-Sunnah) sebagai landasan analisis serta pendapat-pendapat para ahli fikih dari

berbagai literatur yang ada seperti buku-buku, jurnal, makalah serta tulisan-tulisan

lain yang ada relevansinya dengan penelitian ini.

Di samping itu diterapkan juga studi lapangan, teknik observasi dan teknik

wawancara. Observasi dan wawancara dilakukan untuk memperoleh data-data primer

yang diperlukan pada korban praktik poligami. Peneliti sendiri merupakan alat

pengumpul data yang utama. Adapun teknik wawancara yang digunakan adalah

teknik wawancara mendalam (in-depth interviuw) yang tidak terstruktur.11

11 Wawancara tak terstruktur digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal. Hasil wawancara ini menekankan kekecualian penyimpangan, penafsiran yang tidak lazim, penafsiran kembali, pendekatan baru, pandangan ahli, atau perspektif tunggal. Wawancara jenis ini biasanya dilakukan ketika pewawancara berhubungan dengan orang “penting”. Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 139.

Page 22: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Teknik observasi diterapkan dengan cara turun langsung mengamati objek

penelitian mengenai keadaan yang sebenarnya terjadi di lapangan yang berkaitan

dengan korban praktik poligami.

Teknik wawancara diterapkan dengan cara mewawancarai yang berkenaan

dengan hal-hal yang berkaitan dengan pokok bahasan yang akan dibahas. Wawancara

dilakukan dengan pihak-pihak terkait.

Populasi pada penelitian ini, sebagaimana (data tahun 2007) yang penulis

dapatkan dari Pengadilan Agama Jakarta Timur, terdapat 30 kasus (keluarga) korban

praktik poligami. Dari populasi tersebut di atas, sebanyak 10% akan dijadikan

informan, yaitu sebanyak 3 orang yang kesemuanya bertempat tinggal di kawasan

Bekasi Jakarta Timur. Ditetapkan informan semuanya perempuan, karena secara

umum yang selalu menjadi korban praktik poligami adalah pihak perempuan.

Analisis data dengan menggunakan teknik analitis kualitatif bersifat iteratif

(berkelanjutan) dan dikembangkan sepanjang program. Maksudnya, analisis data

tidak dilakukan setelah pengumpulan data selesai, tetapi dilaksanakan mulai

penetapan masalah, pengumpulan data dan setelah data terkumpulkan. Dengan

demikian, peneliti dapat mengetahui kekurangan data yang harus dikumpulkan dan

dapat mengetahui metode mana yang harus dipakai pada tahap berikutnya.12

Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan secara induktif, yaitu penulis

berangkat dari fakta-fakta dan ketentuan-ketentuan yang bersifat khusus, kemudian

12 Ibid., h. 192

Page 23: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

membuat generalisasi analisis sehingga dapat ditarik kesimpulan yang bersifat

umum.13

Adapun Teknik dan sistematika Penulisan skripsi berpedoman pada Buku

Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Tahun 2007.14

Sistematika Penulisan

Adapun sistematika pembahasan skripsi ini terdiri dari lima bab yang terdiri

dari beberapa sub bab. Secara sistematis bab-bab tersebut adalah sebagai berikut:

Bab pertama diawali dengan pendahuluan yang menjadi alasan diangkatnya

kajian ini. Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan masalah dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab kedua menjelaskan tinjauan umum tentang poligami, yang meliputi:

pengertian poligami, dasar hukumdan pengetahuan poligami dan praktik poligami

Rasulullah saw.

Bab ketiga menguraikan gambaran umum tentang korban praktik poligami.

Pada bab ini menjelaskan tentang motif terjadinya praktik poligami, dampak negatif

praktik poligami terhadap istri, sisi negatif terjadinya praktik poligami terhadap anak,

dan realitas kehidupan praktik poligami.

13 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 1986), h. 5 14 Djawahir Hejazziey, dkk., Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta: Fakultas Syari’ah dan Hukum, 2007), Cet. Pertama.

Page 24: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Bab keempat merupakan inti persolan yang diangkat dalam skripsi ini, yaitu

berupaya menerangkan analisis hukum Islam tentang korban praktik poligami, yang

meliputi: poligami dalam pandangan ulama mazhab, pandangan ulama tentang

berlaku adil terhadap para istri, fenomena poligami: gambaran kasus, dan terakhir

tinjauan hukum Islam terhadap korban praktik poligami.

Bab kelima merupakan akhir atau penutup dari penulisan skripsi ini, berisi

kesimpulan dan saran-saran. Pada bagian penutup ini merupakan jawaban terhadap

beberapa pertanyaan yang termuat dalam rumusan masalah.

* * *

Page 25: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG POLIGAMI

Pengertian Poligami

Salah satu bentuk perkawinan yang sering diperbincangkan dalam masyarakat

muslim adalah poligami. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai poligami, berikut

ini akan diperjelas dahulu sepintas lalu apakah yang dimaksud dengan poligami itu.

Menurut tinjauan bahasa, poligami ( الزوجات تعدد ) yaitu berbilangan isteri.

Kata poligami adalah berasal dari bahasa Yunani, poly atau polos yang berarti banyak

dan gamien atau gamos yang berarti kawin/perkawinan. Jadi, secara bahasa poligami

berarti suatu perkawinan yang banyak atau suatu perkawinan yang lebih dari seorang,

baik pria maupun wanita.15

Sedangkan dalam pengertian umum yang berlaku dalam masyarakat kita

sekarang ini, poligami diartikan seorang laki-laki yang mengawini beberapa wanita.

Poligami dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Poliandri, yaitu perkawinan seorang perempuan dengan beberapa orang laki-

laki. Poliandri tidak banyak dipraktikkan, hanya dapat ditemukan pada suku-

suku tertentu, seperti pada suku Tuda dan beberapa suku di Tibet.16

15 Kafrawi Ridwan (ed.), dkk., Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, cet. x (Jakarta: PT. Ichtiar

Baru Vanhoeve, 1997), h. 107.

16 Musdah Mulia, Pandangan Islam Tentang Poligami (Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan

Jender dengan Perserikatan Solidaritas dan The Asia Foundation, 1999), cet. Pertama, h. 2.

Page 26: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

2. Poligini, yaitu perkawinan antara seorang laki-laki dengan beberapa orang

perempuan.17

Namun dalam perkembangannya, istilah poligini jarang sekali kita dengar,

bahkan bisa dikatakan praktis istilah ini tidak dipakai lagi di kalangan masyarakat.

Sehingga istilah poligami secara langsung menggantikan istilah poligini dengan

mengartikan sebagai perkawinan antara seorang laki-laki dengan beberapa orang

perempuan disebut dengan poligami, dan kata ini dipergunakan sebagai lawan

poliandri.

Lawan dari poligami yang sebenarnya adalah monogami, monogami berasal

dari bahasa Yunani, mono yang berarti satu dan gamien atau gamos yang berarti

perkawinan. Jadi monogami adalah satu perkawinan yang hanya memperbolehkan

seorang laki-laki mempunyai satu isteri.18 Monogami ini merupakan satu prinsip

bahwa suami hanya mempunyai satu isteri pada jangka masa tertentu.

Poligami merupakan sebuah persoalan yang tak pernah sepi dari perdebatan

terutama kaum perempuan dalam Islam. Bahkan di kalangan pengamat luar Islam,

menganggap dibolehkannya melakukan poligami ini membuktikan bahwa Islam

sangat mengabaikan konsep demokrasi dan hak-hak asasi manusia dalam kehidupan

suami isteri. Poligami menurut mereka, merupakan salah satu bentuk diskriminasi

terhadap kaum perempuan (isteri).19

17 Kafrawi Ridwan (ed.), dkk., Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, h. 62

18 Ibid. h. 63 19 Syafiq Hasyim, Hal-hal Yang Tak Terpikirkan tentang Isu-isu Keperempuanan dalam

Islam, cet. II (Bandung: Mizan, 2001), h. 159.

Page 27: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Dasar Hukum dan Pengaturan Poligami

Dalam hukum Islam, poligami biasa dikenal dengan الزوجات تعدد yang berarti

berbilangnya isteri, maksudnya seorang suami yang memiliki isteri lebih dari seorang

dalam waktu yang bersamaan.20

Terbukanya pintu poligami dalam ajaran Islam telah tersurat dalam firman

Allah SWT:

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (Q.S. an-Nisa’/4: 3)

Dan juga dalam ayat 129:

⌧ ☺ ☺ ⌧

☺ ⌧

20 Abd. Aziz Dahlan, et.al., Ensiklopedi Hukum Islam, cet. VII (Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van

Hoeve, 1996), h. 1187.

Page 28: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

⌧ ⌧ ☺

“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, Karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. an-Nisa’/4: 129) Kedua ayat di atas, dengan jelas menunjukkan bahwa asas perkawinan dalam

Islam adalah asas monogami. Poligami dibolehkan, apabila syarat-syaratnya

terpenuhi dan dapat menjamin keadilan suami kepada isteri-isterinya dapat dipenuhi.

Syarat keadilan tersebut menurut ayat 129, terutama dalam hal membagi cinta

tidak dapat dilakukan. Namun demikian, hukum Islam tidak menutup rapat pintu

kemungkinan untuk berpoligami, atau beristeri lebih dari seorang perempuan,

sepanjang persyaratan keadilan materi di antara isteri dapat dipenuhi dengan baik.21

Terdapat beberapa pendapat tentang hukum poligami, ada yang mengatakan

mubah, sunnah, bahkan ada yang mengatakan bahwa poligami adalah haram. Namun

sebagian kalangan berpendapat, bahwa poligami merupakan suatu perkara yang

sunnah. Karena poligami adalah perkara yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad

saw. Semua perkara yang pernah dilakukan oleh Nabi baik berupa ucapan maupun

perbuatan merupakan sunnah bagi kita semua.22

21 Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), h. 170

22 Mushfir Al-Jahrani, Poligami dan Berbagai Persepsi, terj. Moh. Suten Ritonga, cet. II

(Jakarta: Gema Insani Press, 1997), h. 67.

Page 29: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Menurut Mahmud Syaltut mantan Syeikh Al-Azhar, sebagaimana dikutip oleh

Dr. Huzaimah Tahido Yanggo, MA., hukum poligami adalah mubah.23 Poligami

diperbolehkan selama tidak takut atau tidak dikhawatirkan terjadinya penganiayaan

terhadap para isteri. Jika terdapat kekhawatiran terhadap kemungkinan terjadinya

penganiayaan dan untuk melepaskan diri dari perbuatan dosa yang dikhawatirkan itu,

maka dianjurkan bagi laki-laki untuk mencukupkan satu isteri saja. Dengan demikian,

jelas bahwa kebolehan poligami adalah terkait dengan terjaminnya keadilan dan tidak

terjadinya penganiayaan terhadap si isteri.

Az-Zamakhsyari dalam kitabnya Al-Kassyaf, mengatakan bahwa poligami

menurut syari’at Islam adalah suatu rukhshah (kelonggaran) ketika darurat. Sama

halnya dengan rukhshah bagi musafir dan orang sakit yang dibolehkan buka puasa

ketika dalam perjalanan. Darurat yang dimaksud adalah berkaitan dengan tabiat laki-

laki dari segi kecenderungannya untuk bergaul lebih dari seorang isteri.

Kecenderungan yang ada pada diri laki-laki itulah seandainya syari’at Islam tidak

memberikan kelonggaran niscaya akan membawa kepada perzinahan, oleh sebab itu

poligami diperbolehkan dalam Islam.24

Menurut Muhammad Abduh, sebagaimana juga dikutip oleh Huzaimah

Tahido Yango, mengatakan: Bahwa haram berpoligami bagi seseorang yang merasa

khawatir akan berlaku tidak adil. Poligami dalam pandangan Abduh, boleh jika dalam

23 Huzaimah Tahido Yanggo, “Pandangan Islam Tentang Gender”, dalam Membincang

Feminisme: Diskursus Gender Perspektif Islam (Surabaya: Risalah Gusti, 1996), h. 2.

24 Muhammad bin ‘Umar az-Zamakhsyari al-Khawarizmi, Al-Kassyaf, Juz I (Lubnan: Dar al-

Fikr, 1977), h. 497.

Page 30: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

keadaan darurat, yaitu jika isteri tidak bisa memberikan keturunan (mandul).

Kebolehan poligami dalam keadaan darurat sama dengan hukum memakan bangkai,

darah dan babi. Umat Islam dilarang memakan bangkai, darah dan babi bilamana

dalam keadaan darurat atau terpaksa maka kita boleh memakannya (QS. 2: 137). Jadi,

hukum poligami itu sama dengan memakan bangkai, darah atau babi yang boleh

dilakukan dalam keadaan darurat saja.25

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hukum poligami terlingkup dari

beberapa hukum yang diantaranya sunnah, haram, wajib, mubah dan makruh. Namun,

pada tingkat pelaksanaannya sangat tergantung pada kondisi seorang laki-laki terkait

dengan kebutuhannya terhadap poligami dan kemampuannya memenuhi hak-hak

istri-istrinya.

Pada ayat tersebut (QS. 4:3), dijelaskan bahwa poligami dihalalkan dengan

anjuran berlaku adil. Jika syarat ini tidak dapat dipenuhi, dimana seorang suami yakin

bahwa ia akan terjatuh kepada suatu kezaliman dan menyakiti istri-istrinya, dan tidak

dapat memenuhi hak-hak mereka dengan adil, maka poligami menjadi haram. Jika ia

merasa kemungkinan besar menzalimi salah satu istrinya, maka poligami menjadi

makruh. Namun jika ia yakin akan terjatuh kepada perbuatan zina jika tidak

berpoligami, maka poligami menjadi wajib atasnya.

Praktik Poligami Rasulullah SAW

25 Huzaimah Tahido Yanggo, “Pandangan Islam Tentang Gender”, dalam Membincang

Feminisme: Diskursus Gender Perspektif Islam, h. 2

Page 31: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Tidak sedikit orang yang keliru dalam memahami praktik poligami Nabi

Muhammad saw., termasuk kaum muslim sendiri. Ada anggapan bahwa Nabi

melakukan poligami dengan tujuan sebagaimana yang dilakukan banyak orang yakni

hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis semata.26

Sesungguhnya motif yang paling mendasar dari setiap perkawinan Nabi

Muhammad saw. adalah “Islamisasi” yang merupakan tugas utama beliau. Ekspresi

dakwah tercermin dalam segala aktifitas beliau baik berupa perbuatan, perkataan

maupun persetujuan beliau. Dari motifasi dakwah di atas terbawa pula motifasi lain

seperti politik, sosial kemanusiaan dan akhlak. Namun dari itu semua, dapat

dikembalikan pada satu tujuan yaitu dakwah untuk mensyiarkan Islam.27

Tidak juga dapat dikatakan bahwa Rasulullah saw. kawin lebih dari satu

hendaknya diteladani, karena tidak semua apa yang dilakukan Rasulullah saw. perlu

diteladani, sebagaimana tidak semua yang wajib atau terlarang bagi beliau, wajib dan

terlarang pula bagi ummatnya. Bukankah Rasulullah saw. antara lain wajib bangun

shalat malam dan tidak boleh menerima zakat? Bukankah tidak batal wudhu’ beliau

bila tertidur? Bukankah ada hak-hak bagi seorang pemimpin guna menyukseskan

misinya? Atau apakah mereka yang menyatakan itu benar-benar ingin meneladani

Rasulullah saw. dalam perkawinannya? Kalau benar demikian, maka perlu mereka

sadar bahwa semua wanita yang beliau kawini, kecuali ‘Aisyah ra., adalah janda-

janda, dan kesemuanya untuk tujuan menyukseskan dakwah, atau membantu dan

26 Musdah Mulia, Pandangan Islam Tentang Poligami, h. 17

27 Asro Sosroatmojo, et. all., Hukum Perkawinan di Indonesia, cet. III (Jakarta: Bulan

Bintang, 1981), h. 84-85.

Page 32: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

menyelamatkan para wanita yang kehilangan suaminya, yang pada umumnya

bukanlah wanita-wanita yang dikenal memiliki daya tarik yang memikat.28

Adapun istri-istri Rasulullah saw. penulis uraikan sebagai berikut:

Khadijah binti Khuailid

Rasulullah saw. menikahi Khadijah binti Khuailid dalam usia 25 tahun,

sedangkan Khadijah berumur 40 tahun. Beliau tidak menikah lagi dengan wanita

lain sampai Khadijah meninggal dunia pada usia 65 tahun. Perkawinan dengan

Sayyidah Khadijah berlangsung selama 15 tahun sebelum kenabian. Dan setelah

beliau diangkat sebagai nabi, khadijah orang pertama beriman.29

Saudah binti Zam’ah

Saudah adalah orang pertama dinikahi Rasulullah saw. sepeninggal Khadijah.

Usianya hampir mendekati 60 tahun. Ia tidak memiliki paras yang cantik dan

bukan wanita yang kaya raya. Ia hanyalah wanita muslimah yang ikut hijrah

bersama suaminya ke negeri Habasyah, karena ancaman Kafir Quraisy.

Sekembalinya dari negeri Habasyah, suami Saudah yaitu Sakran Ibnu Amr Ibn

Abi Syams meninggal dunia dan Saudah menjadi Janda. Tiada tempat untuk

berlindung terkecuali kembali ke pangkuan keluarganya yang musyrik. Jika hal

itu terjadi, tentu keluarga Saudah memaksa dirinya untuk kembali ke agama

sebelumnya atau dipaksa menikah dengan laki-laki musyrik seperti keluarga lain.

28 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur'an, Vol. 2,

(Jakarta: Lentera Hati, 2000), cet. Pertama, h. 326

29 Abduttawab Haikal, Rahasia Perkawinan Rasulullah SAW; Poligami dalam Islam VS.

Monogami Barat, terj. Ilyas Ismail al-Sendany (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993), cet. Pertama, h. 114

Page 33: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Untuk menyelamatkannya dari berbagai fitnah tersebut, maka Nabi

mengawininya ia selamat dari ancaman kaumnya dan tetap menjadi orang

beriman. Perkawinan Nabi dengan Saudah ini berlangsung di Mekkah sebelum

hijrah ke Madinah.30

Aisyah binti Abu Bakar

Perkawinan Nabi dengan ‘Aisyah merupakan salah satu upaya penyebaran

ajaran hukum-hukum Islam. Walaupun hikmah ini ada pada setiap istri beliau,

namun ‘Aisyah adalah istri Nabi yang paling berperan dalam masalah ini. ‘Aisyah

adalah istri yang paling banyak meriwayatkan hadis dan paling banyak

memberikan informasi tentang ketentuan yang berlaku dalam keluarga Nabi.

Allah SWT. memilihkan Nabi saw. seorang gadis yang jenius dan mempunyai

pemikiran-pemikiran yang cemerlang yaitu ‘Aisyah.

Perkawinan Nabi dengan ‘Aisyah berlangsung di Mekkah. Pada waktu

‘Aisyah baru berusia 6 tahun. Namun bersama sebagai suami istri mulai dirintis

beliau di Madinah. ‘Aisyah adalah satu-satunya istri Nabi yang masih gadis.

Dialah istri beliau yang paling dicintai. Namun beliau tetap adil dalam hal-hal

yang lain. Selian itu, perkawinan Nabi dengan ‘Aisyah juga merupakan

penghargaan terhadap Abu Bakar yang selalu mendampingi Nabi dikala suka

maupun duka. Dengan kedudukan Abu Bakar sebagai mertua membuat

kedudukannya semakin terhormat dan mulia.31

30 Ibid., h. 114-115 31 Ibid., h. 115-116.

Page 34: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Hafshah binti Umar Ibn al-Khatthab

Perkawinan Nabi dengan Hafshah dimaksudkan untuk menghormati keberadaan

Hafshah yang suaminya meninggal dalam perang Badar, sekaligus untuk

melegakan hati sahabat beliau yaitu Umar Ibn al-Khatthab yang merasa sedih

karena anaknya hidup sendiri, setelah Umar menawarkan Hafshah kepada Abu

Bakar dan Utsman untuk dipersuntingnya, namun keduanya tidak menyambutnya.

Ketika itu Umar r.a. mengadukan kesedihannya kepada Nabi Muhammad saw.

yang kemudian bersedia mengawini Hafshah r.a. demi persahabatan dan demi

tidak membedakan antara Umar dengan Abu Bakar yang sebelumnya telah

dikawini putrinya, yakni ‘Aisyah r.a.32

Zainab binti Jahsyin

Perkawinan Nabi dengan Zainab juga atas perintah Allah SWT. untuk

merombak warisan Jahiliyah. Perkawinan ini terjadi setelah Zainab diceraikan

suaminya Zaid bin Haritsah yang merupakan anak angkat Nabi Muhammad saw.

Rumah tangga mereka tidak bahagia sehingga mereka bercerai, dan sebagai

penanggung jawab perkawinan itu, Nabi Muhammad mengawininya atas perintah

Allah, sekaligus untuk membatalkan adat Jahiliyah yang menganggap anak

angkat sebagai anak kandung, sehingga tidak boleh mengawini bekas istrinya.33

Allah menjelaskan hikmah perkawinan Nabi Muhammad saw. dengan Zainab

ini dalam surat al-Ahzab ayat 37:

32 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, h. 326. 33 Ibid., h. 327.

Page 35: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

“Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.” (QS. al-Ahzab: 37). Karena ayat inilah Zainab seperti diceritakan Imam Bukhari dalam kitab

shahih-nya membanggakan terhadap istri-istri Nabi yang lain, seperti

perkatannya:

)البخاري رواه( .سماوات سبع فوق من تعالى اهللا وزوجني أهاليكن زوجكن“Kalian (istri-istri Nabi yang lain) dikawinkan oleh keluargamu sendiri sedang aku dikawinkan oleh Allah, dzat yang berada di luar tujuh langit.”34 Dari perkawinan Nabi di atas, umat Islam mendapatkan ketentuan undang-

undang pengangkatan anak yang baru secara islami, pengganti undang-undang

pengangkatan anak tradisi Jahiliyah. Sejak ini sistem Jahiliyah itu dinyatakan

tidak berlaku, karena itu Muhammad bukanlah bapaknya Zaid, juga bukan bapak

siapa-siapa. Akan tetapi beliau adalah Rasulullah, Nabi akhir zaman.35

Juwairiyah binti Harits

34 Abdullah Muhammad bin Isma’il al-Bukhari, Shahih al-Bukhari (Beirut: Dar al-Fikr,

1414H / 1994 M), h. 153. 35 Abduttawab Haikal, Rahasia Perkawinan Rasulullah SAW; Poligami dalam Islam VS.

Monogami Barat, h. 118-119.

Page 36: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Perkawinan Nabi dengan Juwairiyah bertujuan untuk membebaskan sistem

perbudakan yang diakibatkan dari pertempuran antara kaum muslimin dengan

Bani Mushthaliq, yang mana umat Islam dapat menawan dua ratus keluarga yang

berisikan wanita-wanita dan anak-anaknya. Salah satu dari mereka yang tertawan

adalah Juwairiyah binti Harits. Rasulullah kemudian membebaskannya dan

mengawininya pada pertengahan tahun 6 Hijriyah.

Demi menghormati Juwairiyah, para sahabat yang menawan anggota

keluarganya kemudian membebaskan sebanyak dua ratus keluarga istri Rasulullah

ini. Setelah mereka terbebas, mereka berbondong-bondong memeluk Islam. Hal

ini tentu saja memperkuat Islam dan umat Islam.36

Hindun binti Abu Ummayyah (Ummu Salamah)

Perkawinan Nabi dengan Ummu Salamah bertujuan untuk menolong anak-anak

yatim Abu Salamah (suami Hindun binti Abi Ummayah), Abu Salamah gugur

pada perang Uhud, ia meninggalkan seorang istri yaitu Ummu Salamah dan anak-

anak yang masih kecil-kecil, lalu Rasulullah saw. menikahi Ummu Salamah demi

menentramkan jiwanya dan menyelamatkan anak-anaknya. Ummu Salamah

bukanlah wanita cantik, muda dan kaya.37

Zainab binti Khuzaimah

Perkawinan Nabi dengan Zainab binti Khuzaimah bertujuan untuk mendorong

wanita agar berakhlak dan berhati mulia, karena Zainab memiliki sifat ini dan

36 Ibid., h. 120. 37 Ibid., h. 121.

Page 37: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

tentunya sesuai dengan kepribadian Rasulullah saw. Walaupun Zainab bukan

termasuk yang cantik dan kaya, namun ia dikenal sebagai wanita yang santun,

lebih-lebih terhadap orang miskin dan anak-anak yatim, sehingga pada zaman

jahiliyah ia diberi gelar sebagai “Ummul Masakin”, yang artinya ibunya orang-

orang miskin.38

Ummu Habibah (Ramlah)

Perkawinan Nabi dengan Ummu Habibah bertujuan untuk melunakkan hati

pemimpin-pemimpin musyrik, ini terlihat ketika ayah dari Ummu Habibah yang

bernama Abi Sufyan bin Harb. Ia adalah salah seorang tokoh Kafir Quraisy yang

pada saat itu anak buahnya berbondong-bondong masuk Islam.

Ummu Habibah bukanlah seorang yang cantik, muda dan kaya raya, ia

hanyalah seorang janda dari suaminya yang bernama Ubaidillah Ibn Jahsyin yang

murtad dan masuk kristen sewaktu mereka dan rombongan umat Islam hijrah ke

Ethiopia untuk kedua kalinya.39

Shafiyah binti Huyai

Perkawinan Nabi dengan Shafiyah binti Huyai bertujuan politis. Shafiyah

merupakan putri keturunan Israel, yang amat terpandang yang berasal dari tokoh-

tokoh bangsawan Bani Nazhir. Ayahnya meninggal dunia pada perang Bani

38 Ibid., h. 122.

39 Ibid.

Page 38: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Quraizhah, sedangkan suaminya, Kinanah Ibn Abi Huqaq, termasuk pemimpin

Yahudi, terbunuh pada perang Khaibar.

Shafiyah bukanlah wanita yang cantik, melainkan ia termasuk wanita yang

bertubuh pendek. Nabi memilih dia, membebaskan dan mengawininya. Nabi

memberi kebebasan kepada Shafiyah untuk kembali kepada keluarganya atau

tetap menjadi istri Nabi. Penawaran pembebasan itu dilakukan karena menghargai

kedudukan Shafiyah sebagai seorang putri bangsawan yang berdarah Israel.

Shafiyah membulatkan tekad untuk tetap bersama Nabi. Perkawinan ini

mempunyai dampak positif terhadap musuh-musuh Islam dari kalangan Yahudi.

Mereka tidak lagi memusuhi Islam, bahkan sebagian dari mereka memeluk agama

Islam.40

Maimunah binti Harits Ibn Hazn al-Hilaliyah

Perkawinan Nabi dengan Maimunah bertujuan untuk melunakkan hati

pemimpin orang-orang musyrik. Ia adalah bibi Abdullah Ibn Abbas, Khalid bin

Walid. Kerabat Maimunah banyak berasal dari keluarga Bani Hasyim dan Bani

Makhzum, dan ini juga merupakan salah satu sebab mengapa Nabi saw. menikahi

Maimunah binti Harits Ibn Hazn al-Hilaliyah.41

Itulah istri-istri Nabi Muhammad saw. yang keseluruhannya janda, kecuali

‘Aisyah, dan yang beliau kawini setelah bermonogami hingga usia lima puluh

40 Ibid., h. 123. 41 Ibid.

Page 39: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

tahun lebih dan selama hidup bersama ibu putra-putrinya, Khadijah r.a., istri

pertama dan tercinta beliau. Istri-istri yang disebut di atas inilah yang seringkali

disoroti oleh mereka yang tidak mau tahu atau enggan memahami latar belakang

perkawinan itu.

Di samping alasan-alasan yang telah dikemukakan di atas, pernikahan Nabi

Muhammad saw. sampai memiliki sembilan orang istri merupakan kekhususan yang

diberikan oleh Allah SWT. kepada beliau, sebagaimana firman-Nya:

☺ ☺ ⌧

⌧ ☺ ⌧ ⌧ ⌧ ☺

“Hai nabi, Sesungguhnya kami telah menghalalkan bagimu isteri- isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada nabi kalau nabi

Page 40: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya kami telah mengetahui apa yang kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. al-Ahzab: 50).

M. Quraish Shihab menjelaskan dengan mengutip pendapat Sayyid Quthub,

bahwa ayat ini berkaitan dengan ayat-ayat sebelumnya menyangkut pengaturan

kehidupan bermasyarakat kaum muslimin. Kalau ayat sebelumnya menguraikan

persoalan hukum yang berkaitan dengan masyarakat umum, maka ayat ini berkaitan

dengan pribadi Nabi saw. dan istri-istri beliau – yang berbeda dengan wanita-wanita

lain seperti telah ditegaskan oleh ayat 32 pada surat al-Ahzab ini. Sebelum turunnya

ayat ini, Allah SWT. Telah menetapkan bahwa pria muslim tidak boleh menghimpun

dalam saat yang sama lebih dari empat orang wanita (Q.S. an-Nisa’: 4). Ketika itu

Nabi saw. Memiliki sembilan orang istri. Mereka semua telah menjadi Ummahat al-

Mu’minin, dan semua telah rela memilih Allah dan Rasul-Nya walau hidup dalam

kesederhanaan.42

Di samping itu, Rasulullah saw. pun menikahi mereka atas pertimbangan

kemaslahatan dakwah dan dalam konteks pemberdayaan (pemeliharaan kaum lemah).

Dari hal ini, sangat berat bagi mereka jika Rasulullah saw. Menceraikannya, karena

tidak mungkin lagi mereka mendapatkan jodoh setelah pintu pernikahan mereka

ditutup oleh Allah SWT. (sebagaimana dijelaskan dalam ayat 53 surat al-Ahzab),

berbeda dengan wanita-wanita lain. Atas dasar inilah, maka Allah membenarkan

Rasulullah saw. mempertahankan perkawinan beliau dengan mereka, dan dalam saat

42 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, h. 299.

Page 41: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

yang sama beliau tidak lagi diperkenankan menikahi wanita lain, tidak juga

mengganti salah seorang di antara mereka dengan wanita lain.43 Demikian lebih

kurang apa yang dipaparkan oleh Quraish Shihab.

Dalam ayat di atas, terdapat pernyataan المؤمنين دون من لك خالصة (hanya khusus

bagimu, bukan untuk semua orang mukmin), menurut para mufassir merupakan

penegasan bahwa hal tersebut hanya khusus buat Nabi Muhammad saw. tidak berlaku

kepada semua orang mukmin secara keseluruhan.44 Kata خالصة adalah kata mashdar

muakkad (bentuk kata yang memperkuat dan mempertegas) semua kandungan pada

kalimat sebelumnya. Dengan kata lain kalimat seperti itu berarti: Kami (Allah) telah

mengkhususkan bagimu (Muhammad saw.) penghalalan terhadap siapa saja yang

telah kami halalkan.45

Dengan demikian, hemat penulis, jelas bahwa poligami yang dilakukan

Rasulullah saw. merupakan kekhususan bagi beliau, bukanlah suatu sunnah yang

dianjurkan atau harus dilaksanakan oleh semua ummatnya.

* * *

43 Ibid., h. 300

44 Ibid., h. 302 45 Yusuf Qardhawi, Terjehaman Huda Al-Islam Fatawa Mu’ashirah (Surabaya: Risalah

Gusti, 1994), cet. Pertama, h. 213.

Page 42: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG KORBAN PRAKTIK POLIGAMI

A. Motif Terjadinya Praktik Poligami

Kalau kita mengkaji perihal poligami tentu akan didapatkan bahwa poligami

dilaksanakan dengan berbagai motifasi. Ada di antaranya bermotif penyaluran hasrat

seksual semata, kemegahan diri, kebutuhan ekonomis, menata pembagian kerja,

untuk memperoleh keturunan atau mempertahankan bahkan meningkatkan mutu gen

melalui generasi, dan motif-motif lain seperti motif Rasulullah saw. berpoligami

dengan motif untuk mendukung keberhasilan dakwahnya atau perjuangan ajaran

Islam,46 sebagaimana penulis telah uraikan pada bab dua tentang tujuan perkawinan

Nabi Muhammad saw. dengan istri-istrinya.

Mushfir Al-Jahrani mengutip pendapat Musthafa As-Syiba’i membagi alasan-

alasan berpoligami secara umum ke dalam dua motif, yaitu: Motif sosial dan Motif

pribadi. 2

1. Motif sosial

Motif sosial ini berupa fakta sejarah yang terjadi pada masyarakat dunia, yakni

bahwa:

a. Jumlah wanita ternyata secara kuantitas melebihi jumlah laki-laki.

46 Ahmad Kuzari, Nikah Sebagai Perikatan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), h. 159.

2 Mushfir Al-Jahrani, Poligami dan Berbagai Persepsi, terj. Moh. Suten Ritonga, cet. II (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), h. 47.

Page 43: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

b. Kurangnya jumlah laki-laki akibat terjadinya peperangan yang mengakibatkan

banyaknya janda-janda yang terabaikan tanpa suami.

2. Motif pribadi

Motif pribadi ini berupa hal-hal yang melekat pada diri suami atau istri yang

bersangkutan. Motif ini sangat subjektif mengingat betapa seorang istri selalu

harus selalu mengalah dami kebahagiaan sang suami tanpa ada yang peduli

terhadap kebahagiaannya.

Sehubungan dengan motif ini, orang yang melakukan poligami harus

mempunyai alasan yang dapat dibenarkan dan dapat dipertanggung jawabkan, di

antaranya:

a. Sebab yang ada pada wanita itu sendiri, seperti: sakit keras yang

menyebabkan dirinya tidak dapat melaksanakan kewajibannya sebagai

seorang istri, mandul, lemah nafsu seksnya, panjang masa haid dan nifasnya,

kurang setia sehingga menyebabkan hubungan tidak intim, atau mengidap

penyakit kronis. Suami dalam kondisi itu ada dalam dua pilihan, yaitu:

menceraikan istrinya yang dalam keadaan sakit dan tentunya perbuatan ini

tidak berprikemanusiaan, kecuali atas izinnya karen tidak mau dipoligami

walaupun dalam keadaan sakit keras. Atau suami menikah lagi dengan

perempuan lain dan menetapkan istrinya yang pertama tetap mempunyai hak

Page 44: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

untuk mendapatkan nafkah termasuk di dalamnya biaya pengobatan. Dan hal

ini adalah pilihan yang tepat dan lebih bijaksana dari keduanya.47

b. Sebab yang berada pada diri suami, seperti: suami memiliki kemauan

seksualitas yang sangat tinggi sehingga tidak cukup hanya dengan seorang

istri, ingin memiliki keturunan yang banyak karena mampu memenuhi

kebutuhan hidup dan pendidikan kepada anak-anaknya, suami sangat

mencintai perempuan lain khawatir berbuat zina, suami suka bepergian jauh

dan tidak memungkinkan untuk selalu membawa istrinya bersama.

c. Sebab yang berupa kejadian yang bersifat pribadi, seperti ada kerabat yang

menjanda dan membawa tanggungan banyak anak, maka ia mengawininya

untuk menanggung nafkah mereka.48

Selain motif di atas, menurut Musjfir Al-Jahrani, ada dua motif lagi yang

menjadi alasan seseorang melakukan poligami, yaitu:

1. Motif yang bersifat ekonomis, seperti poligami untuk membantu usaha atau

pekerjaannya. Contohnya yang terjadi pada masyarakat agraris.

2. Motif yang bersifat tidak menentu, seperti seseorang yang pekerjaannya

mengharuskan dia untuk hidup merantau dalam waktu yang cukup lama dan tidak

47 Abduttawab Haikal, Rahasia Perkawinan Rasulullah SAW; Poligami dalam Islam VS.

Monogami Barat, terj. Ilyas Ismail al-Sendany (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993), cet. Pertama, h. 57-63.

48 Ibid., h. 63-65

Page 45: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

mampu membawa istrinya, karena khawatir melakukan perzinahan maka lebih

baik menikah lagi (berpoligami).49

Itulah beberapa motif seseorang melakukan poligami, tentu saja kebolehan itu

dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan syari’at Islam, seperti keharusan berbuat

adil dan memperlakukan dengan baik terhadap semua istri-istrinya.

B. Dampak Negatif Terjadinya Praktik Poligami terhadap Istri

Pada dasarnya dampak psikologis yang terjadi pada sebuah keluarga yang

berpoligami tidak hanya terjadi pada istri dan anak-anaknya, tetapi bisa juga terjadi

kepada suami. Seorang suami atau pelaku poligami adalah seseorang yang dituntut

untuk berlaku adil dan dituntut untuk selalu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya

dalam dua, tiga atau empat keluarga yang dipimpinnya. Apabila suami yang

berpoligami tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka ia akan berusaha untuk

menutup-nutupi keterbatasan atau kesalahannya agar kharisma dan wibawanya

sebagai seorang suami dan seorang ayah tidak ternodai akibat ulah perbuatannya.

Pada kondisi seperti inilah suami berbuat kebohongan kepada istri yang satu dan

kepada yang lainnya.

Adapun dampak psikologis yang terjadi pada istri, salah satu akibat dari

poligami adalah bermula dari masalah cemburu, terlebih lagi terhadap istri yang

dipoligami tanpa izinnya. Maka ia akan merasa dikhianati cintanya, akan marah dan

49 Mushfir Al-Jahrani, Poligami dan Berbagai Persepsi, h. 64

Page 46: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

sakit hati. Adapun dampak yang umum terjadi terhadap istri yang suaminya

berpoligami adalah sebagai berikut:50

1. Munculnya perasaan inferior, menyalahkan diri sendiri, istri merasa tindakan

suaminya berpoligami adalah akibat ketidakmampuan dirinya memenuhi

kebutuhan biologis suaminya atau tidak dapat memenuhi kewajiban lainnya

sebagai seorang istri.

2. Selama masa perkawinan, sudah ketergantungan secara ekonomi kepada suami.

Ada beberapa suami memang dapat berlaku adil terhadap istri-istrinya. Tetapi

tidak jarang pula dalam praktiknya, suami lebih mementingkan istri muda dan

menelantarkan istri tua dan anak-anaknya terdahulu. Akibatnya istri yang tidak

memiliki pekerjaan akan sangat kesulitan menutupi kebutuhan sehari-harinya.

3. Hal lain yang sering kita saksikan akibat adanya poligami adalah seringnya terjadi

kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak yang dikenal dengan istilah KDRT

(Kekerasan dalam Rumah Tangga), baik kekerasan fisik, ekonomi, seksual

maupun psikologis.

4. Mayoritas laki-laki yang berpoligami, melakukan perkawinan dengan wanita lain

di bawah tangan, yaitu perkawinan yang tidak dicatatkan pada kantor pencatatan

nikah (Kantor Catatan Sipil atau Kantor Urusan Agama). Perkawinan yang tidak

dicatatkan dianggap tidak sah oleh negara, walaupun perkawinan tersebut sah

menurut agama. Bilamana hal ini terjadi, maka yang dirugikan adalah pihak

perempuan karena perkawinan tersebut dianggap tidak pernah terjadi oleh negara.

50 Eni Setiati, Hitam putih Poligami; Menelaah Perkawinan Poligami Sebagai Sebuah

Fenomena (Jakarta: Cisera Publishing, 2007), cet. Pertama, h. 41.

Page 47: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Ini berarti bahwa segala konsekwensinya juga dianggap tidak ada, seperti harta

gono gini, hak waris dan sebagainya.

5. Budaya perkawinan poligami dikhawatirkan menjadi pemicu munculnya penyakit

menular seksual (PMS) dan bahkan rentan terjangkit virus HIV/AIDS.51 Namun,

hal ini terbantahkan dengan tujuan disyariatkannya poligami dalam Islam, karena

Islam tidak akan mensyariatkan sesuatu yang akan membawa kemudharatan bagi

umat manusia.

C. Sisi Negatif Terjadinya Praktik Poligami terhadap Anak

Tidak diragukan lagi bahwa orang tua memiliki tanggung jawab menyiapkan

putra putrinya, mendidik mereka menuju kehidupan yang baik dan memberikan

pertolongan dengan berbagai macam petunjuk sehingga kebahagiaan mereka dapat

diwujudkan, sesuai dengan firman Allah surat At-Tahrim ayat 6 :

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim : 6).52

Oleh karena itu, seorang anak membutuhkan pemeliharaan jiwa, pemberian

rasa cinta dan kasih sayang orang tuanya. Dengan kasih sayang itulah mereka akan

51 Ibid., h. 42

52 Moh. Rifa’i, Tafsir Al-Qur'an al-Karim; Terjemah/Tafsir Al-Qur'an (Semarang: CV.

Wicaksana, 1993), cet. Pertama, h. 1006.

Page 48: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

tumbuh dengan lurus, selamat dan terlepas dari kompleksitas penyakit jiwa dan

kerapuhan pribadi.

Anak-anak selalu menjadi korban bila suatu kehidupan keluarga tidak

seimbang, penuh konflik dan pertengkaran orang tua, perkembangan akan terhambat,

ia bisa menjadi anak bermasalah. Seorang anak memerlukan kasih sayang dari ayah

dan ibunya. Bisa terjadi bahwa orang tua yang merasa dibohongi bersekutu dengan

anaknya melawan bapaknya, ketidakharmonisan dalam kehidupan keluarga menjadi

nyata. Cara menghadapi situasi yang tidak menyenangkan ini bisa dengan membolos

sekolah atau berkelahi dengan teman-teman, anak-anak yang sering terombang-

ambing dalam menentukan kepada siapa (ayah/ibu) mereka harus loyal. Bila konflik

loyalitas terjadi, anak-anak sering bereaksi dengan mencoba melindungi secara

berlebihan salah satu orang tua dengan mengabaikan kebutuhan sendiri untuk

menyenangkan mereka, tetapi lama kelamaan bisa menjadi depresif dan melakukan

tindakan yang destruktif.53

Dampak negatif dari kehidupan keluarga di atas, tidak akan hilang walaupun

anak sudah meninggalkan rumah tangga. Kualitas rumah tangga atau kehidupan

keluarga jelas memerankan peranan yang amat signifikan dalam membentuk karakter

dan kepribadian anak. Misalnya rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh

kematian ayah atau ibu, perceraian antara ayah dengan ibu, hidup terpisah, poligami,

ayah mempunyai simpanan “istri lain”, keluarga yang diliputi konflik keras, semua

53 Utami Munandar, Bungan Rampai Psikologi Perkembangan Pribadi Dari Bayi Sampai

Lanjut Usia (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 2001), cet. Pertama, h. 176.

Page 49: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

itu merupakan sumber yang subur untuk memunculkan kenakalan remaja. Adapun

sebabnya antara lain sebagai berikut:

1. Anak kurang mendapatkan perhatian, kasih sayang dan tuntunan pendidikan

pendidikan, terutama bimbingan ayah, karena ayah dan ibunya masing-masing

sibuk mengurusi permasalahan serta konflik batin sendiri.

2. Tidak terpenuhinya kebutuhan fisik maupun psikis anak. Keinginan dan harapan

anak tidak bisa tersalur dengan baik dan memuaskan, atau tidak mendapatkan

kompensasinya.

3. Anak-anak tidak pernah mendapatkan latihan fisik dan mental yang sangat

diperlukan untuk hidup susila. Mereka tidak dibiasakan dengan hidup disiplin dan

kontrol diri yang baik.54

Sebagai akibatnya dari ketiga pengabaian di atas, anak menjadi bingung,

risau, sedih, malu, sering diliputi perasaan dendam dan benci, sehingga anak menjadi

kacau dan liar. Di kemudian hari mereka mencari kompensasi bagi kerisauan batin

sendiri di luar lingkungan keluarga, yaitu menjadi anggota dari suatu kelompok

kriminal; lalu melakukan banyak perbuatan brandalan dan kriminal.

Adakalanya ia secara terang-terangan menunjukkan ketidakpuasan terhadap

orang tuanya, dan mulai melawan atau memberontak, sambil melakukan tindakan

yang destruktif, baik terhadap orang tua maupun terhadap dunia luar yang kelihatan

tidak ramah baginya. Tegasnya, anak-anak yang merasa tidak bahagia dipenuhi

banyak konflik batin serta mengalami frustasi terus menerus akan menjadi sangat

54 Kartini Kartono, Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja, cet. v (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2002), h. 59.

Page 50: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

agresif. Kemudian ia mulai mengadakan “serangan-serangan kemarahan” ke dunia

sekitar, menteror lingkungan, mengambil milik orang lain dan sebagainya. Semua itu

dilakukan sebagai tindakan penyalur atau pelepas bagi semua ketegangan, kerisauan

dan dendam hatinya.55

Fakta menunjukkan bahwa tingkah laku delinkuen (perilaku yang

menyimpang aturan) tidak hanya terbatas pada strata sosial di bawah dan strata

ekonomi rendah saja, akan tetapi juga muncul pada semua kelas, khususnya pada

keluarga berantakan. Semua bentuk ketegangan batin dan bentuk konflik keluarga itu

mengakibatkan ketidak seimbangan kehidupan psikis anak. Di samping itu, juga akan

mengakibatkan tidak berkembangnya tokoh (sosok) ayah sebagai sumber otoritas

bagi anak laki-laki. Sehingga anak berkembang menjadi kasar, binal, brutal, tidak

terkendali, sangat agresif dan kriminal.

Peran orang tua sebagai tempat orientasi dan identifikasi bagi seorang anak

dalam perkembangan psikisnya tidak bisa digantikan. Kalau seorang anak tidak bisa

menjalin hubungan keakraban yang tetap dengan satu atau dua orang, maka

perkembangan afektif, mental dan sosial secara sehat dan seimbang dari anak tersebut

akan terancam.56

Selanjutnya, pola keluarga yang patologis (dalam keadaan sakit atau

abnormal/ gangguan jiwa) selalu membutuhkan masalah psikologis, konflik terbuka

dan tertutup, serta menjadi penyebab utama timbulnya kenakalan remaja. Misalnya

55 Ibid., h. 61

56 Johannes Muller, Pendidikan sebagai Jalan Pembebasan Manusia dari Cengkraman

Kemelaratan? (Jakarta: Prisma, 1980), h. 45.

Page 51: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

90 % dari keluarga tidak bahagia dan berantakan akan mengembangkan emosi

kepedihan dan sikap negatif pada lingkungannya. Anak juga ikut menjadi tidak

bahagia dan bingung. Misalnya anak merasa ditolak oleh orang tua, menjadi iri

terhadap adik atau kakaknya, merasa minder kepada teman-temannya, selalu

menderita konflik batin yang serius dan lain sebagainya.57

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa anak akan menjadi kriminal dan

melakukan pola kebiasaan delinkuen sangat bergantung kepada interaksi yang

kompleks dari berbagai penyebab sebagai latar belakangnya. Jadi, ada interrelasi

internal dan eksternal dari macam-macam variabel yang membawa anak-anak ke

jalan kriminal.

Namun demikian, variabel-variabel yang memberikan dampak buruk itu dapat

dikompensir oleh beberapa peristiwa berikut:

a. Pengaruh buruk subkultur gang delinkuen (suatu budaya tingkah laku yang

selalu melanggar aturan) yang ada di sekitar (misalnya daerah rawan/kriminal,

kampung miskin, tetangga yang a-susila, daerah yang tradisional yang cepat

berubah dan lain-lain) itu dapat dikompensir (diatasi atau diimbangi) oleh

keluarga yang kohesif (sebuah keluarga yang memiliki hubungan yang sangat

erat/kokoh), penuh perhatian dan kasih sayang, serta akrab dalam bantu

membantu (bergotong-royong).

b. Ayah yang kejam, sadis, suka mengabaikan bahkan menolak anak laki-

lakinya, dapat dikompensir oleh sikap ibu yang lembut, penuh cinta kasih,

57 Kartini Kartono, Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja, h. 62

Page 52: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

sehingga anak tidak menjadi delinkuen karena masih memiliki tempat

bertumpu.

c. Tidak konsekwen pendisiplinan terhadap anak, dan kontroversi antara proses

pendisiplinan dengan perbuatan nyata orang tua, mendorong timbulnya

kriminalitas anak remaja. Hal ini bisa dikompensir oleh disiplin yang

diterapkan dengan baik dan contoh perilaku orang tua yang utama.58

Biasanya antara ketiga hal di atas, terdapat jalinan yang akrab, yang bisa

mencetak anak-anak delinkuen atau justru memberantasnya. Oleh karena itu, usaha

preventif dan rehabilitatif terhadap anak-anak jahat itu sangat bergantung pada

kondisi ketiga peristiwa di atas.

Dampak psikologi pada anak akibat dari beberapa hal di atas akan membawa

pengaruh pada mental kejiwaan. Anak akan menjadi rendah diri, pendiam, tidak dapat

bergaul dengan teman-temannya. Dengan demikian, keluarga yang kurang harmonis

akan mengakibatkan anak menjadi kurang cerdas/pemurung. Sebagaimana Sarlito

Wirawan Sarwono mengatakan:

“Anak yang kurang mendapat perhatian orang tua kabanyakan menjadi pemurung, tidak semangat dan daya tangkapnya kurang baik, karena itu perkembangan kecerdasannyapun terbelakang.”59 Dari pernyataan di atas, penulis berkesimpulan bahwa dalam keluarga

berpoligami apabila berkurangnya perhatian orang tua terhadap anak-anaknya akan

menyebabkan anak tersebut kurang cerdas dan ini akan berpengaruh kepada prestasi

58 Ibid., h. 64 59 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi (Jakrta: Bulan Bintang, 1976), cet.

Pertama, h. 34.

Page 53: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

belajar si anak. Tetapi keadaan ini dapat pula terjadi pada keluarga monogami, hal ini

tergantung dari kemampuan orang tua dalam memberikan perhatian dan kasih sayang

pada anaknya.

Agar anak sukses dalam belajar, maka faktor pendukungnya harus terpenuhi.

Belajar adalah suatu proses yang memerlukan banyak faktor pendukung. Bilamana

salah satu faktor tidak terpenuhi maka kegiatannya akan terganggu. Faktor tersebut

yakni lingkungan suasana keluarga yang harmonis dan menunjang proses kegiatan

belajar sang anak.

Suasana rumah yang selalu tegang, selalu berada dalam kesedihan dan sering

terjadi pertikaian antara ayah dan ibu akan melahirkan anak yang tidak sehat

mentalnya. Jika sudah demikian, maka tidak heran jika anak memilih menghabiskan

waktu di luar rumah bersama teman-temannya. Dan melupakan tugasnya yakni

belajar. Hal ini akan terjadi dalam keluarga poligami, di mana tidak ada kerukunan

keluarga dan keharmonisan yang menyebabkan anak-anaknya menjadi korban.

Sehubungan dengan ini, Syekh Muhammad Abduh, dalam kritiknya terhadap

poligami, mengatakan:

“Pada masa permulaan Islam betul ada faedahnya poligami dan belum ada lagi bahaya sebagaimana yang kelihatan di zaman sekarang, kalau ada bahayanya maka bahaya itu tidak melampaui perempuan yang dimadu. Adapun di zaman sekarang bahaya permaduan telah mengenai anak, suami dan karib kerabat yang lain. Perempuan yang dimadu telah menyebabkan permusuhan di antara semua karib kerabat, maka rusak binasalah keluarga karena permaduan.”60

60 Humaidi Tatapangarsa, Hakikat Poligami dalam Islam (Surabaya: Usaha Nasional, t.t), h.

39

Page 54: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Dari uaraian di atas, penulis dapat simpulkan bahwa keluarga yang tidak

harmonis dimana suasana rumahnya tidak menunjang untuk proses kegiatan belajar

anak, karena seringnya terjadi konflik antara kedua orang tua akan mengganggu

proses kegiatan belajar anak. Apalagi sarana/fasilitas belajar anak kurang memadai.

Hal ini dapat dilihat dari nilai prestasi belajar anak.

Oleh karena itu, Peranan keadaan keluarga terhadap perkembangan anak tidak

hanya terbatas pada situasi sosio ekonomi atau keutuhan struktur dan keutuhan

interaksinya. Juga cara-cara dan sikap dalam pergaulannya memegang peranan yang

cukup penting di dalamnya. Hal ini mudah diterima apabila kita ingat bahwa keluarga

itu sudah merupakan sebuah kelompok sosial dengan tujuan-tujuan, struktur, norma-

norma, yang sangat mempengaruhi individu yang menjadi anggota kelompok

tersebut.

D. Realitas Kehidupan Praktik Poligami

Landasan pembenaran bagi kebolehan berpoligami di kalangan umat Islam

adalah Q.S. an-Nisa’/4: 3 yang di dalamnya terkandung pembicaraan anak yatim.

Surat an-Nisa’ ini merupakan surat yang diturunkan di kota Madinah, terdiri dari 176

ayat dan merupakan surat terpanjang setelah surat al-Baqarah. Surat ini dinamakan

surat an-Nisa’ dikarenakan di dalamnya banyak membicarakan perempuan.

Ada juga yang beranggapan bahwa poligami merupakan sunnah Rasulullah,

karena beliau melakukannya. Maka tidak jarang orang yang mau berpoligami

berlindung di balik alasan melaksanakan sunnah rasul.

Page 55: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Dalam sejarah Nabi Muhammad saw. telah dijelaskan bahwa poligami

hanyalah “persoalan budaya”, yang sudah ada sejak berabad-abad sebelum Islam

datang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Bahkan poligami dipraktikkan secara luas

di kalangan Yunani, Persia dan Mesir kuno. Di jazirah Arab sendiri pun jauh sebelum

Islam masyarakatnya telah mempraktikkan poligami, malahan poligami yang tak

terbatas, jadi bukan sunnah. Hal ini berarti, poligami terjadi pada kehidupan

masyarakat dan menyebar luas adalah karena pengaruh pemahaman budaya

lingkungan dan tingkat kehidupan sosial yang berbeda. Dan kini dilakukan setelah

wafatnya Nabi oleh mereka yang memiliki kemampuan materi berlebih, bukan

menekankan unsur kemuliaan hati untuk melindungi anak yatim dan kaum janda.61

Adapun realitas kehidupan berpoligami dapat ditinjau dari beberapa sudut

pandang sebagai berikut:

1. Poligami dalam sudut pandang budaya

Pandangan poligami dari sudut budaya berkembang dari meluasnya

praktik perkawinan poligami mulai dari kalangan non priyayi: umumnya

dilakukan orang sebagai strategi pertahanan hidup untuk penghematan

pengelolaan sumber daya. Misalnya, lewat perkawinan poligami laki-laki itu

tanpa susah payah akan memperoleh tenaga kerja ganda tanpa upah. Kultur ini

dibawa migrasi ke kota meskipun struktur sosial telah berubah.

61 Eni Setiati, Hitam putih Poligami; Menelaah Perkawinan Poligami Sebagai Sebuah

Fenomena, h. 27 .

Page 56: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Sementara untuk kalangan priyayi: perkawinan poligami ditujukan pada

pemenuhan kebutuhan biologis, disepadankan dengan harta dan takhta yang

berguna untuk mendukung penyempurna derajat sosial lelaki priyayi tersebut.62

Dengan cara pandang di atas, menjadi jelas bahwa poligami merupakan

proses dehumanisasi perempuan. Yang dimaksud dehumanisasi dalam konteks

poligami ini adalah manakala perempuan yang dipoligami mengalami self-

depreciation. Di mana perempuan tersebut mengijinkan atau setuju dengan

tindakan poligami meskipun di dasar hatinya ia mengalami penderitaan lahir batin

luar biasa.

Namun, tidak sedikit perempuan yang dipoligami menganggap

penderitaan itu adalah pengorbanan yang sudah sepatutnya dijalani karena

kepatuhannya sebagai seorang istri terhadap suami (orang kerap menyebutnya

istri yang shalihah), atau poligami itu terjadi karena ketidakmampuannya

menolak karena kesalahannya sendiri (misal perempuan itu tidak mampu

memberi keturunan kepada suaminya).

2. Poligami dalam sudut pandang demografis

Sedangkan poligami dalam sudut pandang demografis adalah tergambar

dari pelaku poligami yang melakukan perkawinan tersebut dengan alasan untuk

menutupi kesenjangan jumlah penduduk yang tidak seimbang antara laki-laki dan

62 Ibid.

Page 57: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

perempuan. Mereka beranggapan jumlah perempuan lebih banyak dibanding

dengan jumlah laki-laki.63

3. Poligami dalam sudut pandang agama

Poligami ditinjau dari sudut agama, sebagaimana penulis kemukakan di

awal didasarkan pada Q.S. an-Nisa’/4: 3. Dasar argumentasi poligami dari sudut

pandang agama ini dilihat sebagai jalan darurat (emergency exit) sebagaimana

diungkapkan Aa Gym yang melakukan perkawinan poligami atas dasar ini).64

Namun sesungguhnya, pilihan perkawinan dalam bentuk monogami atau

poligami adalah hak pribadi seseorang dan tidak perlu diributkan. Karena pada

dasarnya keputusan untuk menikah adalah hak pribadi seseorang yang tidak boleh

kita campuri. Yang perlu ditekankan dari persoalan poligami ini adalah prinsip

dasar syari’ah, yaitu keadilan. Dimana seorang laki-laki yang melakukan

poligami harus memiliki kemampuan untuk bersikap adil terhadap istri-istri yang

dinikahinya. Sehingga dalam kehidupan perkawinannya kelak akan membawa ke-

mashlahat-an dan tidak mendatangkan mudharat atau kerusakan (mafsadah).

Persoalannya kemudian adalah mengapa orang-orang cenderung kepada

poligami? Karena banyak orang yang berpoligami dengan alasan menjalankan

hukum Allah tetapi meninggalkan kewajiban untuk adil. Sedangkan manhaj Ilahi

harus diamalkan seutuhnya. Mengapa kebanyakan istri membenci poligami?

Karena banyak didapatkan apabila suami menikah dengan wanita lain, dia

63 Ibid., h. 28

64 Ibid.

Page 58: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

berpaling kepada istri barunya, lebih mencintai dan menyayangi dari istri tuanya.

Oleh karena itu, wajar bila perempuan membenci suaminya menikah dengan

perempuan lain.65

Dengan demikian, dapat penulis tegaskan bahwa orang yang mengambil

syariat-Nya dalam poligami, maka dia juga harus menjalankan syariat-Nya untuk

berlaku adil di antara istri-istrinya. Karena bila mereka tidak melakukan hal

tersebut, maka mereka telah melanggar hukum Allah untuk berlaku adil terhadap

istri-istrinya. Oleh karena itu, rusaknya hukum Allah terjadi karena orang hanya

menjalankan hukum secara terpisah-pisah, tanpa melaksanakan aspek yang lain.

Permasalahan poligami ini lebih baik dilihat dengan cara yang mudah dan jelas,

serta harus dilihat sebagai permasalahan serius dan realistis yang terkait erat

dengan masyarakat.

65 Karim Hilmi Farhat Ahmad, POLIGAMI; Berkah atau Musibah? (Jakarta: Senayan Publishing, 2007), cet. Pertama, h. 34.

Page 59: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

BAB IV

ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG KORBAN PRAKTIK POLIGAMI

A. Poligami dalam Pandangan Ulama Mazhab

Salah satu persoalan fiqh munakahah yang sampai saat ini masih ramai

menjadi bahan diskusi di kalangan umat Islam adalah poligami. Poligami adalah

sistem yang telah lahir sebelum Islam. Islam muncul di tengah-tengah sistem yang

mempraktikkan poligami. Poligami menjadi sebuah sistem yang melekat di Arab,

yang dilaksanakan semata-mata untuk kebutuhan biologis dan beberapa aspek

masyarakat. Islam sendiri tidak memisahkan antara kehidupan bangsa Arab pada

masa jahiliyah dengan bangsa Arab pada masa Islam, tetapi Islam membersihkan pola

kehidupan tersebut dengan mempertahankan kebaikan yang terkandung di dalamnya,

membuang segala hal yang seharusnya dibuang, dan meluruskannya dengan tujuan

yang sesuai.

Islam tidak melarang umatnya untuk berpoligami dan tidak pula mengajaknya

secara mutlak tanpa batasan. Tetapi Islam membatasinya dengan ikatan keimanan

yang terkandung dalam nash al-Qur'an dengan cara membatasinya, cukup dengan

empat perempuan, di mana sebelum Islam tidak terdapat batasan jumlah perempuan

yang boleh dinikahi. Allah SWT. berfirman:

Page 60: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (QS. An-Nisa’/4: 3). Ayat di atas menunjukkan bahwa kemudahan berpoligami dan pembatasannya

dengan empat perempuan tergabung dalam satu ayat dengan rasa takut sebagai

perbandingan untuk berlaku zalim atau tidak adil.66

Ketentuan poligami ini diperbolehkan dengan bersyarat. Ayat di atas secara

lebih khusus merujuk kepada keadilan yang harus dilaksanakan terhadap anak-anak

yatim. Ayat ini turun setelah perang Uhud, ketika Umat Islam dibebankan dengan

banyaknya anak yatim, janda dan tawanan perang. Maka pelaksanaan poligami itu

diatur dengan prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan terbesar.67

Apabila seorang lelaki merasa tidak akan mampu berbuat adil, atau tidak

memiliki harta untuk membiayai istri-istrinya, dia harus menahan diri dengan hanya

menikahi satu istri saja. Imam Malik berkata dalam al-Muwattha’, sebagaimana

dikutip oleh A. Rahman, bahwa Ghailan bin Salman memeluk Islam sedang

mempunyai sepuluh istri.68 Maka Rasulullah SAW. Bersabda:

66 Karim Hilmi Farhat Ahmat, POLIGAMI: Berkah atau Musibah? Terj. Munirul Abidin dan

Farhan (Jakarta: Senayan Publishing, 2007), cet. Pertama, h. 18.

67 Asghar Ali Engineer, Hak-hak perempuan dalam Islam, terj. Farid Wajidi dan Cici Farkha

Assegaf, cet. II (Yogyakarta: LSPPA, 2000), h. 153. 68 A. Rahman I. Doi., Penjelasan Lengkap Hukum-hukum Allah (Syari’ah) (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2000), cet. Pertama, h. 192.

Page 61: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

سائرهن فارق أربعا منهن أمسك“Peliharalah empat orang istri di antara mereka dan bebaskanlah (ceraikanlah) yang lainnya.” (HR. Imam Malik).

Begitu pula Abu Daud meriwayatkan dari Haris bin Qais:

عليه الله صلى للنبي ذلك فذآرت سوةن ثمان وعندي أسلمت: قال أربعا منهن اختر وسلم عليه الله صلى النبي فقال وسلم

“Haris bin Qais berkata: “Aku memeluk Islam sedang aku memiliki delapan orang istri. Aku mengadukan hal ini kepada Nabi SAW., beliau bersabda: “Pilihlah empat istri saja dari mereka.” (HR. Abu Daud).

Mempunyai lebih dari satu istri sangat penting bagi si suami berlaku seadil

mungkin terhadap setiap istrinya. Tujuan utama perkawinan dalam Islam adalah

menciptakan suatu keluarga yang sejahtera, suami dan istri-istrinya serta anak-

anaknya hidup rukun dan damai, berkasih sayang dan sejahtera sebagaimana yang

dimaksudkan dalam al-Qur'an surah ar-Rum/30 ayat 21:69

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Rum/30: 21). Istri memliki hak atas suami yang telah mengakadnya. Suami harus

melaksanakan kewajibannya. Apabila seseorang memiliki istri yang lain, maka dia

69 Ibid., h. 193

Page 62: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

harus adil. Membatasi laki-laki untuk menikah dengan empat perempuan merupakan

usaha yang paling dekat supaya berbuat adil daripada memiliki istri lebih.

Teradapat beberapa pendapat yang menafsirkan QS. An-Nisa’/4: 3 di atas, di

antaranya: pandangan yang dikemukakan Al-Qurthubi, menurutnya, ayat tersebut

menjelaskan bahwa kaum laki-laki diperintahkan untuk mengawini wanita-wanita

pilihannya dengan cara yang baik, yaitu sesuai dengan syari`at agama. Ia boleh

mengawini wanita pilihannya sebanyak dua, tiga atau empat, jika dapat berbuat adil.

Akan tetapi jika tidak dapat berbuat adil, sebaiknya ia mengawini seorang saja, atau

cukup budak yang ia miliki.70

Ibn Jarîr al-Thabarî mengatakan bahwa surat al-Nisâ’ ayat 3 mengandung pengertian

kekhawatiran tidak mempunyai seorang wali yang berbuat adil terhadap harta anak

yatim. Jika sudah khawatir terhadap anak yatim, mestinya demikian juga khawatir

terhadap wanita. Maka janganlah menikahi mereka kecuali dengan wanita yang

kalian yakin bisa berbuat adil ketika berpoligami, cukuplah menikah dengan seorang

wanita saja. Bahkan kalau dengan itu pun masih ada kekhawatiran, maka cukup

menikahi budak yang dimiliki. Sebab, menurut al-Thabarî, dengan menikahi budak

lebih memungkinkan untuk tidak akan berbuat penyelewengan.71

Sementara Ibnu ‘Arabi berpendapat, “Yang dimaksud dengan khauf (takut)

dalam ayat di atas adalah berdasarkan pada perkiraan. Atau kalian boleh menikah

70 Al-Qurthubi, Al-Jami li Ahkam al-Qur’an, Juz XVII, cet. II (Beirut: Dar al-Fikr, 1962, h. 97. 71 Abi Ja’far Muhammad bin Jarir al-Thabari, Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an, Jus IV, (Berut: Dar al-Fikr, 1398/1978), h. 155.

Page 63: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

dengan empat perempuan, tetapi apabila menurut perkiraan (prasangka) kalian tidak

dapat berbuat adil maka menikahlah dengan tiga perempuan. Jika menurut prasangka

kalian tidak bisa berbuat adil, maka menikahlah dengan dua perempuan, dan jika

menurut prasangka kalian tidak bisa berbuat adil, maka menikahlah dengan satu

perempuan saja.72

Adapun makna firman Allah swt. “Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu

senangi,” adalah nikahilah perempuan yang boleh kalian nikahi, bukan yang dilarang

untuk dinikahi. Kalian semua hendaknya menikah dengan dua, tiga, atau empat.

Apabila kalian takut tidak bisa berbuat adil – yang harus diemban – sebagaimana

yang diwajibkan oleh Allah SWT. bagi kalian, maka nikahlah kalian dengan satu

perempuan saja. Apabila kalian tidak bisa berbuat adil maka menikahlah dengan satu

(istri) saja, maknanya adalah, “Apabila kalian takut tidak akan berbuat adil terhadap

dua istrimu, maka nikahlah dengan satu perempuan saja, kemudian berkata, ‘Apabila

kalian masih juga tidak bisa berbuat adil, maka cukuplah dengan budak yang kalian

miliki.”73

Berbeda dari pendapat di atas, Menurut Mahmoud Muhamed Taha, poligami

bukan ajaran murni Islam. Prinsip murni Islam adalah perkawinan antara satu laki-

laki dan satu perempuan tanpa perceraian.74 Namun, pendapat tersebut ditolak oleh

jumhur ulama’. Sementara menurut Rasyid Ridha, jika diktum QS. An-Nisa’/4 ayat:

129 dikaitkan dengan QS. An-Nisa’/4 ayat: 3 tersebut, menunjukkan bahwa poligami

72 Ibnu ‘Arabi, Ahkam al-Qur'an, Jilid 1, h. 313. 73 Muhammad Ibn Jarir ath-Thabari, Tafsir ath-Thabari, Jilid 7, h. 842-843. 74 Lihat, Mahmoud Muhamed Taha, Syari’ah Demokratik, terj. Nur Rachman, (Surabaya: ELSAD, 1996), cet Pertama, h. 204.

Page 64: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

itu diharamkan bagi mereka yang akan berlaku zalim terhadap kaum wanita lantaran

tidak adil terhadap istri-istrinya. Itulah sebabnya, maka kaum pria wajib memiliki

keteguhan hati dalam menjaga perasaannya. Menurut Ridha ada tiga hal pokok

dalam masalah ini, yaitu: pertama, Islam tidak mewajibkan atau melarang poligami,

melainkan sebagai petunjuk bahwa sedikit sekali pelaku poligami yang bebas dari

kezaliman. Kedua, Islam tidak secara mutlak mengharamkan, juga tidak terlalu

longgar, sebuah hukum yang universal untuk semua kondisi. Ketiga, persoalan ini

didudukkan dalam hukum mubah dengan syarat yang telah ditentukan, yang harus

dipertimbangkan betul mudharatnya, dan akan membawa manfaat bagi mereka yang

mempraktikkannya manakala semua hukum Islam yang berkenaan dengan itu

dipenuhi.75

Dari uraian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa ayat tersebut tidak

mewajibkan poligami atau menganjurkannya, ia hanya berbicara tentang bolehnya

poligami, dan itu pun merupakan pintu darurat kecil, yang hanya dilalui saat amat

diperlukan dan dengan syarat yang tidak ringan. Oleh karena itu, pembahasan tentang

poligami dalam syari`at al-Qur’an, hendaknya tidak ditinjau dari segi ideal atau baik

dan buruknya, tetapi harus dilihat dari sudut pandang pengaturan hukum, dalam

aneka kondisi yang mungkin terjadi.

B. Pandangan Ulama tentang Hukum Berlaku Adil terhadap Para Istri

75 Muhammad Rasyid Ridha, Panggilan Islam Terhadap Wanita, terj. Afif Muhammad, (Bandung: Pustaka, 1986), cet. Pertama, h. 55-56.

Page 65: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Islam datang untuk mengikat poligami dengan keadilan dan membatasinya

serta tidak membiarkan permasalahan yang ada di dalamnya karena syahwat laki-laki

saja. Keadilan terhadap para istri adalah sebab kestabilan hidup berumah tangga, dan

jalan menuju terwujudnya pergaulan dan perlakuan baik yang diperintahkan oleh

Allah SWT. dalam firman-Nya:

... ☺ ...

“Dan bergaullah dengan mereka secara patut.” (QS. an-Nisa’/4: 19).

Oleh sebab itu, para ulama telah sepakat berdasarkan dalil-dalil yang amat

kuat bahwa berlaku adil terhadap semua istri adalah kewajiban seorang suami,

sekaligus dihalalkannya poligami, sebagaimana dalam surat an-Nisa’ ayat 3. Keadilan

yang dimaksud adalah keadilan yang bersifat materialis yang dapat kontrol suami dan

menjadi kesanggupannya, seperti: perlakuan baik, pembagian waktu dalam

bermalam, dan pemberian nafkah hidup.76

Sedangkan yang berhubungan dengan hati, maka dia tidak mungkin dapat

melakukannya, karena berada di luar kontrol suami atau di luar kesanggupannya:

seperti: perasaan cinta, kecenderungan hati dan hubungan seksual. Maka dalam hal

ini suami tidak dituntut mewujudkannya karena berada di luar kekuasaan manusia

yang mustahil dapat dipenuhinya.77 Sebagaimana firman Allah SWT:

76 Arij Abdurrahman As-Sanan, Memahami Keadilan dalam Poligami (Jakarta: PT.

Globalmedia Cipta Publishing, 2003), h. 49-50; lihat juga Yusuf Qardhawi, Kedudukan Wanita dalam Islam, h. 124-126.

77 Wahbah Zuhaili, Tafsir Munir, cet. III (Damaskus: Dar al-Fikr, 1991), h. 235.

Page 66: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

⌧ ☺ ☺ ⌧

☺ ⌧

⌧ ⌧ ☺

“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, Karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. an-Nisa’/4: 129). Menurut Muhammad Ibnu Ali Asy-Syaukani, bahwa adil dalam ayat tersebut

( النساء بين تعدلوا أن تستطيعوا ولن ) adalah adil dalam hal cinta dan kasih sayang, serta

keinginan dalam bersetubuh.78 Jadi seseorang tidak akan sanggup untuk berlaku adil

kepada istri-istrinya dalam hal cinta dan bersetubuh. Oleh karenanya, dalam ayat

tersebut juga ditegaskan agar jangan terlalu cenderung kepada salah satunya sehingga

yang lain menjadi terkatung-katung.

Ibnu ‘Arabi juga mempunyai pendapat yang sama dengan pendapat di atas,

bahwa adil yang dimaksud dalam ayat 129 surat an-Nisa’ ini adalah adil dalam hal

cinta dan bersetubuh. Menurutnya, adil dalam cinta diluar kesanggupan seseorang,

sebab hanya ada dalam genggaman Allah SWT yang membolak-balikkan hati

menurut kehendak-Nya.79

78 Muhammad Ibnu Ali Ibnu Muhammad Asy-Syaukani, Fath al-Qadir al-Jami’ Baina Fanni

al-Riwayat wa al-Dirayah min al-Tafsir, Juz. I (Beirut: Lubnan: Dar al-Ma’arif, 1997), h. 666.

79 Ibnu ‘Arabi, Ahkam al-Qur'an, Jilid 1, h. 313

Page 67: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Dari penjelasan di atas, dapatlah penulis simpulkan bahwa seseorang wajib

berlaku adil dalam hal materi dan terus berusaha pula untuk dapat berlaku adil dalam

hal immateri (cinta dan bersetubuh), dengan memperlakukan (bergaul) secara patut

terhadap semua istrinya. Walaupun dalam hal immateri ini tidak bisa diwujudkan,

sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam surat an-Nisa’ ayat 129 di atas, namun tetap

harus berusaha agar terus berlaku adil sebagaimana yang telah dilakukan Rasulullah

saw. Ketika beliau membagi waktunya untuk istri-istrinya nabi bersabda:

بين قسمي وسلم عليه الله صلى الله رسول آان: قالت عائشة عن تملك فيما تلمني فلا أملك فيما قسمتي هذا اللهم ويقول فيعدل نسائه وابن وأحمد ماجة وابن والنسائي والترمذي داود أبو رواه (أملك ولا )شيبة أبي

“Dari ‘Aisyah ia berkata: Rasulullah selalu membagi giliran di antara istri-istrinya dengan adil, kemudian beliau berdo’a: “Ya Allah inilah pembagian yang dapat aku lakukan janganlah Engkau mencelaku dalam hal yang aku tidak kuasa melakukannya.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah).80

Rasulullah saw. mengakui bahwa berlaku adil dalam membagi cinta bukan

kemampuan manusia dan bukan pula wewenangnya, maka beliau berdoa, memohon

agar tidak dicela akibat tidak mampu berlaku adil dalam hal ini. Namun beliau telah

berupaya untuk berlaku adil dalam pembagian harta. Beliau sangat mencintai ‘Aisyah

namun kecintaannya bukan semata-mata kepada penampilan ‘Aisyah sebagai wanita

yang termuda, akan tetapi karena ada hal lain yang sangat berguna bagi kepentingan

dakwah. ‘Aisyah berperan sebagai penyambung lidah Rasulullah terutama kepada

80 Al-Maktabah al-Syamilah, Abû al-Husain Muslim bin al-Hajjâj al-Qusyairî an-Naisâbûrî:

Shahîh Muslim, (al-Ishdar al-Tsani, al-Qism: Kutub al-Mutun) Juz VII, h. 378.

.

Page 68: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

kaum wanita. Meskipun demikian, kecintaan tersebut tidak mengalahkan kecintaan

kepada istrinya yang pertama dan lebih tua lima belas tahun usianya dari beliau

sendiri, yaitu Sayyidah Khadijah.81

Zhahir hadits di atas, menunjukkan bahwa hal-hal yang menjadi kesanggupan

suami harus dilakukan dengan adil, sedangkan hal-hal yang berada di luar

kesanggupannya tidak wajib dilakukan dengan adil seperti jumlah hubungan seksual,

jumlah ciuman, karena hal-hal seperti ini tidak mungkin dapat dihitung. Oleh karena

itu para ulama sepakat bahwa keadilan di sini tidak diwajibkan.82

Menurut Abu Daud, yang dimaksud dengan Engkau kuasai tetapi tidak aku

kuasai adalah “hati”. Sedangkan menurut al-Khattabi, hadits ini menunjukkan

sebagai penguat adanya wajib melakukan pembagian kepada istri-istrinya yang

merdeka, dan dimakruhkan bersifat berat sebelah dalam menggaulinya yang berarti

mengurangi haknya, tetapi bukan terlarang untuk lebih mencintai yang satu dengan

yang lainnya, karena soal cinta itu di luar kemampuannya.

Di dalam hadits lain Rasulullah saw. bersabda:

له آانت من قال وسلم عليه الله صلى النبي عن: قال هريرة أبي عن ابوداود رواه (مائل وشقه القيامة يوم جاء إحداهما إلى فمال امرأتان

)ماجة وابن والترمذي“Dari Abu Hurairah ia berkata: dari Nabi Muhmaad saw. beliau bersabda: Barangsiapa yang mempunyai dua orang istri, lalu memberatkan salah

81 Syaiful Islam Mubarak, Poligami yang Didambakan Wanita (Bandung: Syamil Cipta

Media, 2003), h. 89. 82 Arij Abdurrahman As-Sanan, Memahami Keadilan Poligami, h. 52.

Page 69: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

satunya, maka ia akan datang di hari kiamat nanti dengan bahunya miring.” (HR. Abu Daud, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).83

Mengenai soal keadilan ini, Muhammad Abduh dalam Tafsir al-Manar

menjelaskan, sebagaimana dikutip oleh Abdul Natsir al-‘Athar, adil adalah seorang

suami menjadikan pergaulan dengan istri-istrinya itu seperti dua karung yang sama

beratnya, sedangkan ia letakkan di atas daun timbangan, maka jika tidak sanggup

mencintai istri-istrinya dengan cara yang sama, janganlah memberatkan timbangan

kepada yang satu, sehingga yang lain seperti tergantung pada daun timbangan yang

satu lagi.84

Kaum pria diperintahkan untuk memelihara istri-istrinya dengan cara adil dan

baik, bahkan bila seorang laki-laki ternyata bosan dan tidak menyukai istrinya, dia

tidak boleh memperlakukannya dengan tidak baik sebab boleh jadi, dia menemukan

sifat-sifat lain yang baik dan mengimbangi sifat-sifat yang tidak disukainya.85

Masalah keadilan ini dijelaskan kembali oleh Sayyid Sabiq, bahwa yang

dimaksud dengan adil adalah adil dalam urusan makanan, tempat tinggal, pakaian,

menginap (bermalam) dan segala yang bersifat lahiriyah tanpa membedakan antara

istri yang kaya dengan yang miskin, dari keturunan ningrat atau anak petani.86

83 Muhammad bin Ali bin Muhammad Asy-Syaukani, Fath al-Qadir al-Jami’ Baina Fanni al-

Riwayat wa al-Dirayah min al-Tafsir, Juz. I, h. 216. 84 Abdul Natsir Taufiq al-‘Atthar, Poligami Ditinjau dari Segi Agama, Sosial dan Perundang-

undangan (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), cet. Pertama, h. 154.

85 Jamilah Jones dan Abu Aminah Philips, Monogami dan Poligini dalam Islam, (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 1996), cet. Pertama, h. 55.

86 Sayyid Sabiq, Fiqh as-Sunnah, cet. IV (Beirut: Dar al-Fikr 1403/1983), h. 98.

Page 70: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Adil yang berkaitan dengan bermalamnya seorang suami dengan istri-istrinya

harus sama walaupun istri sedang haid, sehat, sakit atau nifas. Karena yang dimaksud

dengan bermalamnya seorang suami di sini adalah hiburan dan kesenangan bagi istri

karena seorang suami terhibur oleh istrinya meskipun tanpa berstubuh.

Penyemarataan dalam hal jima’ tidak wajib tetapi diberlakukan sebagai sunnah,

dengan rincian waktu yang disunnahkan adalah satu hari satu malam untuk setiap

istri. Menginapnya seorang suami di rumah istrinya tidak boleh lebih dari tiga malam,

kecuali atas kesepakatan istri-istrinya.87

Dalam masalah penggiliran terutama bila suami baru menikah dengan seorang

gadis, maka bagi suami melaksanakan giliran selama tujuh hari berturut-turut, setelah

itu menyamakan di antara mereka, disunnahkan dimulai pada istri pertama. Jika yang

dinikahinya adalah seorang janda, maka yang harus dilalui adalah tiga hari berturut-

turut, kemudian membagi rata di antara mereka setelahnya, sesuai dengan hadits Nabi

Muhammad saw:

أنس عن قلابة أبي عن خالد عن هشيم أخبرنا يحيى بن يحيى حدثنا تزوج وإذا سبعا عندها أقام الثيب على البكر تزوج إذا قال مالك بن

)مسلم رواه. (اثلاث عندها أقام البكر على الثيب“Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, telah memberitakan kabar kepada kami Hasyim dari Khalid dari Ibn Qilabah dari Anas bin Malik ia berkata: “Apabila kamu telah mengawini seorang gadis, maka menginaplah selama tujuh hari, sedangkan bagi seorang janda adalah tiga hari.” (HR. Imam Muslim).88

87 Mushfir Al-Jahrani, Poligami dan Berbagai Persepsi, terj. Moh. Suten Ritonga, cet. II (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), h. 60-61.

88 Al-Maktabah al-Syamilah, Abû al-Husain Muslim bin al-Hajjâj al-Qusyairî an-Naisâbûrî:

Shahîh Muslim, (al-Ishdar al-Tsani, al-Qism: Kutub al-Mutun) Juz VII, h. 378..

Page 71: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Kemudian kewajiban memberi nafkah terhadap para istrinya pada dasarnya

dituntut menurut kadar kemampuan suami, hanya saja suami diwajibkan berlaku adil

terhadap para istrinya beserta keluarga yang menjadi tanggungannya. Baik berupa

makanan atau pakaian yang berhubungan dengan kebutuhan berumah tangga.

Demikian masalah keadilan yang harus dipenuhi oleh seorang suami sebagai salah

satu syarat diperbolehkannya berpoligami.

Namun, nafkah dalam konteks zaman sekarang ini tidak cukup hanya dengan

memberi makan, pakaian, dan tempat tinggal, tetapi membutuhkan pendidikan bagi

anak-ananknya dan harta benda untuk kelancaran pendidikannya. Apabila tidak bisa

mengolah hartanya, maka poligami hanya akan menjadi faktor peningkatan

kemiskinan dan kebodohan. Oleh karena itu, Islam tidak hanya mensyaratkan adil

kepada istri-istrinya, tetapi juga mampu memberi nafkah kepada keluarganya.

Dari uraian-uraian di atas, hemat penulis, sudah jelas bahwa pembahasan

tentang “adil” merupakan puncak dalam manhaj dan tujuan ini, serta menjadi inti

terpenting darinya. Seharusnya keadilan diperhatikan untuk membangun dan

menyatukan keluarga. Keadilan adalah batu pertama dalam membangun masyarakat

dan poin terpenting dalam masyarakat secara menyeluruh. Demikian juga pemberian

nafkah kepada keluarga, karena dalam keluarga terdapat generasi penerus. Apabila

tidak dilaksanakan keadilan, kasih sayang dan kesejahteraan, maka tidak akan terbina

masyarakat yang penuh kasih sayang, keselamatan dan kesejahteraan, malah yang

terjadi sebaliknya yaitu korban dari praktik poligami. Islam telah mengingatkan

manusia bahwa monogami tak ubahnya seperti kebutuhan dalam kehidupan

Page 72: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

bermasyarakat, dan poligami seperti halnya obat yang digunakan untuk mengobati

penyakit dalam masyarakat sebagai sebuah solusi.

C. Fenomena Poligami: Gambaran Kasus

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan sejumlah kasus tentang

poligami dan dampaknya terhadap keutuhan suatu keluarga. Kedua fenomena ini

dalam kajiannya senantiasa dikaitkan dengan hukum Islam. Sejalan dengan metode

penelitian yang digunakan, format penyajiannya lebih menekankan pada data dan

analisis yang bernuansa kualitatif. Sejak awal dalam penelitian ini ditentukan bahwa

semua responden adalah perempuan, dengan alasan karena mereka yang sering kali

menjadi pihak yang sangat dirugikan dari praktik poligami yang dilakukan oleh para

suami.

Dalam pengumpulan data lapangan, penekanan diletakkan pada kelengkapan

data sesuai dengan tujuan penelitian dan tidak pada jumlah responden. Data sekunder

didapatkan dari berbagai leteratur seperti: buku-buku, jurnal, majalah, artikel dan

makalah-makalah yang relevan dengan penelitian ini. Dari hasil temuan di lapangan

penulis uraikan tiga kasus korban praktik poligami sebagai berikut:

Kasus 1: IH, 39 tahun, ibu rumah tangga, pendidikan SMA

IH adalah salah seorang ibu rumah tangga, yang saat ini ia berusia 39 tahun.

Sekitar empat tahun yang lalu ia menikah dengan seorang pria (SM) yang secara

kebetulan seusia dengannya (39 tahun). Ia melangsungkan pernikahannya tepatnya

Page 73: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

pada tangga 02 Oktober 2004, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan KUA Muara

Gembong Bekasi, Jakarta Timur.

Setelah menikah keduanya hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri

dengan baik, dan bertempat tinggal bersama di Cilangkap, Jakart Timur, selama 1

tahun 6 bulan dan keduanya belum dikaruniai keturunan. Namun dengan berjalannya

waktu, kehidupan rumah tangga keduanya mulai goyah dan terjadi perselisihan dan

pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan Februari tahun 2006.

Perselisihan dan pertengkaran antara IH dan MS semakin tajam dan memuncak

terjadi pada bulan September tahun 2006.

Menurut keterangan IH penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran

tersebut dipicu oleh perbuatan MS yang telah menikah lagi dengan wanita lain EL

sekitar bulan Februari 2006. Sejak MS menikah lagi tidak memperdulikan IH lebih

mementingkan diri sendiri. Selain itu, MS pisah rumah sejak bulan September 2006

sampai sekarang dan tidak pernah memberikan nafkah lahir batin.

IH sebenarnya telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan MS secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

Dengan keadaan seperti itu, maka IH merasa rumah tangganya tidak bisa

dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang

berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka IH

berkesimpulan lebih baik bercerai. Akhirnya pada hari rabu tanggal 03 Januari 2007

ia mengajukan gugat cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Timur.89

89 Wawancara Pribadi dengan Ida Herawati, Cipayung. 16 Maret 2008.

Page 74: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Kasus 2: SZ, 31 tahun, ibu rumah tangga, pendidikan SMA

Tidak jauh berbeda dengan kasus di atas, yang dialami oleh SZ umur 31 tahun

salah seorang ibu rumah tangga. Ia menikah dengan HW yang saat ini berusia 33

tahun, salah seorang karyawan swasta. SZ dan HW melangsungkan pernikahan pada

hari Rabu, tanggal 07 Juli 1993 di KUA Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur.

Setelah menikah keduanya tinggal di Condet Batu Ampar Jakarta Timur.

selama 14 tahun mereka berdua membangun rumah tangga yang harmonis, dalam

Islam disebut dengan keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Dalam kurun waktu

14 tahun itu mereka dikarunia empat orang anak. Yaitu: CN (13 tahun), RZ (11

tahun), HZ (9 tahun) dan AD (7 tahun).

Jika dilihat dari segi waktu, SZ dan HW tentu cukup lama membina

kehidupan rumah tangganya. Namun, lamanya waktu dalam membina rumah tangga

ternyata bukan suatu jaminan bagi keutuhan struktur keluarga tersebut. Karena

kehidupan rumah tangga SZ dan HW mulai goyah dan terjadi perselisihan dan

pertengkaran sejak Juli tahun 2006 lalu. Dan puncaknya terjadi pada bulan Agustus

tahun 2006.

Adapun penyebab terjadinya perselisahan tersebut, karena HW menikah lagi

dengan wanita lain (RM) tanpa seizinnya. Menurut SZ sejak bulan Agustus 2006 HW

tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami, yaitu tidak memberi nafkah

lahir dan nafkah batin sejak Juli 2006 sampai sekarang. Dengan sebab-sebab tersebut

Page 75: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

maka SZ lebih memilih cerai daripada ia harus hidup dimadu. Akhirnya, pada tanggal

03 Januari 2007 ia mengajukan gugat cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Timur.90

Kasus 3: SS, 28 tahun, pekerjaan swasta, pendidikan SMA

SS seorang karyawati swasta umur 28 tahun, tinggal di Kelurahan Pulogebang

Kecamatan Cakung Kota Jakarta Timur, menikah dengan seorang pria (WW) umur

32 tahun seorang karyawan swasta yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur.

Keduanya menikah pada hari kamis, tanggal 9 September 1999 KUA Kecamatan

Cakung, Jakarta Timur.

Setelah menikah SS dan WW mereka memutuskan tinggal di Surabaya Jawa

Timur. Sebagaimana layaknya suami istri rumah tangga mereka rukun. Hubungan

harmonis yang dibangun oleh SS dan WW ini hanya bertahan selama 3 tahun, dan

dalam waktu tiga tahun itu mereka belum dikarunia keturunan. Namun, sejak bulan

September tahun 2002 kehidupan rumah tangga mereka mulai goyah dan terjadi

perselisihan. Perselisihan tersebut kian hari kian bertambah tajam dan sulit diatasi.

Penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut dipicu oleh

perbuatan WW yang menikah lagi dengan wanita lain (DS) dan telah mempunyai 1

orang anak. Selain itu, WW pernah menyakiti badan jasmani SS dengan cara

memukul dengan tangan yang terkena bagian wajah sampai memar. Puncak dari

perselisihan ini sejak tahun 2003 WW tidak memberikan nafkah lahir dan batin

sampai sekarang (2007) kurang lebih 4 tahun.

90 Wawancara Pribadi dengan Siti Zahrah. Batu Ampar, 23 Maret 2008.

Page 76: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada bulan

Desember tahun 2002 hingga sekarang kurang lebih 4 tahun, SS dan WW telah

berpisah tempat tinggal karena WW telah pergi meninggalkan kediaman bersama,

yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini SS bertempat tinggal di Jakarta Timur

dan WW bertempat tinggal di Surabaya, Jawa Timur. Otomatis sejak berpisah selama

4 tahun meskipun belum resmi bercerai, maka hak dan kewajiban suami istri tidak

terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu WW tidak lagi melaksanakan

kewajibannya sebagai suami terhadap SS sebagai istrinya. Akhirnya, pada tanggal 18

April 2007 ia mengajukan gugat cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Timur.91

Dari uraian di atas (kasus 1, 2 dan 3), dapat diketahui bahwa orang-orang

yang mempraktikkan poligami belum menjalankan syari’at poligami dengan baik.

Mereka melakukan poligami hanya melihat segi kebolehannya saja, tetapi tidak

berlaku adil kepada istri-istrinya. Mereka hanya mengambil hukum Allah untuk

bersenang-senang saja. Padahal sangat jelas di dalam Islam bahwa kebolehan

berpoligami apabila dipastikan mampu berlaku adil kepada semua istrinya,

sebagaimana firman Allah SWT:

...

“…Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (QS. An-Nisa’/4 : 3).

91 Wawancara Pribadi dengan Sulis Setiawati. Pulo Gebang, 30 Maret 2008.

Page 77: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Dari ayat tersebut, sudah jelas bahwa pembahasan tentang adil adalah puncak

dalam manhaj dan tujuan poligami ini, serta menjadi inti terpenting darinya.92

Masyarakat Indonesia yang mayoritas Islam banyak menentang perkawinan poligami,

bukan karena mereka tidak mengerti bahwa poligami itu boleh (halal). Tetapi karena

buruknya praktik tersebut akhirnya berdampak pada perpecahan dan kebencian.

Umat Islam tahu bahwa secara agama perkawinan poligami itu halal dan

didukung oleh hadits dan al-Qur'an. Masyarakat bersikap kontroversi terhadap

poligami – terutama kaum perempuan – didasarkan pada rasa prihatin terhadap kaum

istri atau wanita yang menjadi objek dimadu dan menjadi pihak yang peling dirugikan

atau teraniaya, sebagaimana gambaran kasus di atas. Sehingga muncul anggapan

bahwa perkawinan poligami adalah perkawinan yang tidak ideal, dan perkawinan

monogamilah yang merupakan perkawinan yang ideal.

Sejalan dengan hasil kasus penelitian ini berdasarkan data dari LBH-APIK,

tercatat selama tahun 2001-2003 terdapat lebih dari 58 kasus poligami yang

memperlihatkan bentuk-bentuk kekerasan terhadap istri-istri dan anak-anak. Bentuk

kekerasan fisik tersebut dilakukan oleh suami atau laki-laki poligami terhadap istri

dan anak-anak mereka dimulai dari tekanan psikis, ancaman dan teror serta

pengabaian hak seksual istri.93

Oleh karena itu, menurut LBH-APIK, perlu kiranya negara kita mengeluarkan

UU yang mengatur bagi pelaku poligami yang melindungi anak dan istri. Sehingga

92 Karim Hilmi Farhat Ahmat, POLIGAMI: Berkah atau Musibah? h. 41.

93 Eni Setiati, Hitam Putih Poligami; Menelaah Perkawinan Poligami Sebagai Sebuah

Fenomena, (Jakarta: Cisera Publishing, 2007), cet. Pertama, h. 48.

Page 78: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

wacana perkawinan poligami tidak disalahtafsirkan karena adanya pembenaran dari

sisi agama saja, akan tetapi juga melindungi wanita dan anak-anak yang menjadi

bagian dari lingkup perkawinan poligami.94

D. Tinjauan Hukum Islam terhadap Korban Praktik Poligami

Sebagaimana telah dijelaskan pada sub-sub bab sebelumnya, bahwa poligami

merupakan syari’at terdahulu dan pernah pula dijalankan oleh para nabi sebelum nabi

Muhammad SAW. Islam dalam mengatur syari’at (undang-undang) tentang poligami

juga undang-undang perkawinan, bukanlah membuat hal baru yang belum dikenal

sebelumnya. Islam hanya menetapkan apa yang diperlukan menurut hukum alam dan

perikemanusiaan dengan mengubah yang perlu diperbaiki dan dapat menjamin

kebahagiaan hidup umat manusia. Terkait dengan persoalan poligami ini – menurut

Mahmud Syaltut – setidaknya ada dua segi yang diperbaiki oleh Islam sebagaimana

berikut:

1. Menetapkan bilangan sampai ke batas yang memenuhi fitrah (sifat) laki-laki,

sehingga dia tidak terpengaruh oleh suatu kondisi di mana akan kelebihan atau

bahkan kekurangan wanita.

2. Diwajibkan kepada laki-laki untuk berlaku adil menghadapi kepentingan

hidup di antara istri-istrinya, sebab keadilan itulah yang mampu menolong

keutuhan keluarga yang akan mengantarkan kepada kehidupan keluarga yang

94 Ibid., h. 49

Page 79: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

sakinah, mawaddah wa rahmah. Di samping dapat menyelamatkan kaum

suami dari perbuatan dosa atau aniaya (berbuat tidak adil kepada istrinya).95

Ketentuan ini telah disepakati oleh ahli hukum dan sesuai dengan al-Qur'an

surat an-Nisa’ ayat 3, Allah SWT. berfirman:

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (Q.S. an-Nisa’/4: 3). Berdasarkan ayat tersebut, dapat dilihat bahwa penekanan ayat tentang

poligami ini bukan kepada mengawini lebih dari seorang perempuan, tetapi kepada

berbuat adil kepada anak-anak yatim. Di sini harus diingat bahwa pada masa itu

mereka yang bertugas memelihara kekayaan anak yatim sering berbuat tidak

semestinya dan kadang-kadang melakukan hal itu dengan mengawini mereka tanpa

membayar maskawin. Al-Qur'an ingin memperbaiki perbuatan yang salah tersebut.

Inilah sebabnya, menurut Shahih Muslim sebagaimana dikutip oleh Asghar Ali

Engineer, ‘Aisyah memahami ayat ini dengan pengertian bahwa jika para pemelihara

95 Mahmud Syaltut, Akidah dan Syari’ah Islam I, terj. Fachruddin HS. dan Nasharuddin

Thaha, cet. II (Jakarta: Bumi Aksara, 1990), h. 196.

Page 80: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

anak-anak perempuan yatim khawatir dengan mengawini mereka tidak akan mampu

berbuat adil kepada perempuan tersebut, mereka sebaiknya mengawini perempuan

lain.96 Dengan demikian, ayat ini bukanlah pembolehan yang bersifat umum tetapi

merujuk kepada suatu konteks yang jelas dimana keadilan terhadap anak-anak

perempuan yatim lebih sentral daripada mengawini lebih dari seorang istri pada saat

yang sama. Konteks ini tentu saja tidak boleh diabaikan.

Harus dicatat di sini bahwa pada masa jahiliyah (periode pra-Islam) tidak ada

pembatasan tentang jumlah perempuan yang boleh dikawini. Maka sangat jelas,

pembatasan menjadi empat istri merupakan sebuah reformasi, yakni pengurangan

yang sangat drastis dalam kondisi yang berlaku saat itu. Dilihat dari perspektif ini,

orang dapat memahami maksud sebenarnya dari pembolehan kawin sampai empat

istri. Namun, kaum muslim sendiri memperlakukannya sebagai izin yang bersifat

umum dan mengabaikan syarat-syarat diperbolehkannya untuk melakukan

poligami.97

Dengan demikian, cukup jelas bahwa pada teori dan praktik menunjukkan

sejak masa Rasulullah, bahwa poligami itu hukum asalnya adalah boleh selama

seseorang yang melakukan poligami ini tidak khawatir akan berbuat aniaya (tidak

adil) terhadap istrinya. Jika dia khawatir akan berbuat aniaya, tentu saja kebolehan

poligami menjadi terlarang untuk menyelamatkan dirinya dari perbuatan dosa.

96 Asghar Ali Engineer, Hak-hak Perempuan dalam Islam, h. 154.

97 Ibid., h. 156

Page 81: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Terkait dengan tiga kasus poligami dalam penelitian ini, hasil penelitian

menunjukkan bahwa para suami telah berbuat tidak adil kepada istri-istrinya, seperti

pada kasus IH bahwa setelah suaminya menikah lagi, ia tidak memperdulikannya dan

lebih mementingkan diri sendiri. Demikian juga pada kasus SZ setelah suaminya

menikah dengan perempuan lain ternyata suaminya tidak lagi melaksanakan

kewajibannya sebagai suami, yaitu tidak memberikan nafkah lahir dan batin kurang

lebih satu tahun. Tidak jauh berbeda kasus ketiga yaitu SS bahwa setelah suaminya

menikah lagi tidak menunaikan kewajibannya sebagai suami, SS tidak mendapatkan

nafkah lahir dan batin kurang lebih empat tahun bahkan sempat terjadi kekerasan

fisik dalam rumah tangganya. Dengan sebab keadaan seperti itulah akhirnya mereka

(IH, SZ dan SS) menggugat cerai suaminya ke pengadilan. Mereka inilah dalam

pandangan penulis sebagai korban praktik poligami.

Perceraian diperbolehkan dalam Islam karena pernikahan dianggap sebagai

sebuah kontrak/akad yang dapat diputuskan baik karena kehendak keduanya atau

karena kehendak salah satu pihaknya. Perceraian memang merusakkan hubungan di

antara dua manusia dan karena itu sedapat mungkin harus dihindari. Namun, dalam

keadaan-keadaan tertentu (termasuk seperti kasus korban praktik poligami di atas),

perceraian mutlak diperlukan. Pernikahan tidak dapat selalu dianggap sebagai ikatan

yang tidak dapat diputuskan. Allah SWT. berfirman:

⌧ ⌧ ⌧

☺ “Jika keduanya bercerai, Maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masingnya dari limpahan karunia-Nya. Dan adalah Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa’/4: 130).

Page 82: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Berdasarkan ayat tersebut, menurut M. Quraish Shihab, jika keadilan minimal

itu tidak dapat diwujudkan dan perdamaian yang dianjurkan pun gagal, maka tidak

ada jalan lain yang dapat ditempuh kecuali bercerai secara baik. Ini karena tujuan

perkawinan adalah lahirnya ketenangan dan kedamaian dalam kehidupan rumah

tangga suami istri. Jika keduanya, yakni pasangan suami istri itu tidak menemukan

titik temu shingga mereka bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada

masing-masing, yang boleh jadi masing-masing mendapat pasangan baru, atau

masing-masing merasa puas hidup sendiri dengan aneka kesibukan atau apa saja dari

keluasan karunia-Nya. Dan adalah Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha

Bijaksana dalam segala ketetapan-Nya.98

Lebih lanjut M. Quraish Shihab menyatakan, pada ayat tersebut ada dua sifat

Allah SWT. Pertama, Maha Luas karunia-Nya. Hal ini adalah menjadi argumen bagi

aneka anugerah-Nya, sekaligus mengisyaratkan bahwa perceraian boleh jadi lebih

baik dari percekcokan yang berkesinambungan dalam rumah tangga.99 Sebagaimana

yang terjadi dalam tiga kasus di atas.

Kedua, Maha Bijaksana, sebagai argumen tentang kebenaran dan ketepatan

ketetapan-Nya, antara lain menyangkut perceraian. Dahulu, sementara orientalis

mengecam Islam karena membenarkan perceraian, tetapi kini, tidak sedikit pakar non

muslim yang kemudian mengakui penting dan tepatnya jalan keluar yang diajarkan

98 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur'an, Vo. 2,

(Jakarta: Lentera Hati, 2000), cet. Pertama, h. 582-583.

99 Ibid., h. 583

Page 83: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

ayat ini. Apalagi seperti terbaca di atas, perceraian baru dibenarkan setelah semua

jalan untuk kelanggengan perkawinan telah di tempuh.100

Islam juga memperbolehkan perempuan mempunyai hak cerai. Seorang

perempuan dapat membatalkan pernikahannya dalam bentuk perceraian yang dikenal

dengan khulu’.101 Islam barangkali merupakan agama pertama di dunia yang telah

mengakui adanya hak semacam ini. Di dalam al-Qur'an Allah SWT. berfirman:

... ⌧ ☺

“jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, Maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, Maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Baqarah/2: 229). Ayat inilah yang menjadi dasar hukum khulu' dan penerimaan 'iwadh. Khulu'

yaitu permintaan cerai kepada suami dengan pembayaran yang disebut 'iwadh. Harus

dicatat bahwa hak istri untuk khulu’ adalah mutlak dan tidak seorang pun dapat

menghalangi menggunakannya. Seorang istri dapat mengajukan khulu’ ke pangadilan

dan memenangkan pemutusan hubungan perkawinannya secara hukum karena adanya

cacat fisik pada suaminya, perlakuan yang buruk atau kekejaman yang dibenarkan

secara hukum. Yang termasuk sebagai dharar banyak jenisnya dan tentu saja

100 Ibid.

101 Asghar Ali Engineer, Hak-hak Perempuan dalam Islam, h. 211.

Page 84: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

berbeda-beda antara satu tempat dengan tempat lainnya. Ketidakmampuan atau

ketidakmauan suami bercampur dengan istrinya karena dia dihukum penjara seumur

hidup, atau karena sudah tidak sayang dan tidak cinta lagi, maka hal ini merupakan

dharar. Tidak hanya itu, jika suami menjadi tidak mampu memenuhi kewajibannya

sebagai suami, seperti memberikan tempat tinggal dan nafkah, maka istri dapat

menggunakan haknya untuk khulu’.102

Bahkan dalam suatu hadits dikisahkan kasus Jamilah, istri Tsabit Ibn Qais.

Jamilah sangat tidak puas dengan perkawinannya walaupun tidak ada perselisihan

antara suami dan istri. Dengan pilu dia menyatakan kepada Nabi bahwa dia tidak

menemukan kasalahan pada diri suaminya dalam hal moral dan agamanya; tetapi dia

sama sekali tidak menyukainya. Nabi mengizinkannya bercerai asalkan dia

mengambalikan kepada suaminya kebun buah-buahan yang telah diberikan

kepadanya sebagai mas kawin. Dan ternyata Jamilah bersedia mengembalikannya,

maka keduanya bercerailah.103

Dari uraian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa perempuan memiliki hak-

hak di samping kewajibannya yang harus dipenuhi oleh kaum laki-laki, dan mendapat

tempat/kedudukan yang seimbang dengan laki-laki dalam kehidupan rumah tangga.

Islam membukakan jalan keluar pada wanita (istri) bilamana keadaan rumah

tangganya tidak harmonis untuk membawa perkaranya kepada qadhi (hakim

pengadilan) dan dibuktikannya di depan pengadilan itu segala penderitaan yang

102 Ibid., h. 212-213

103 Mahmud Syaltut, Akidah dan Syari’ah Islam, h. 185.

Page 85: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

ditanggungnya. Berdasarkan pertimbangan demikian, hakim boleh menceraikan

perempuan itu dari suaminya, yaitu dibebaskan dari segala siksaan dan kekejaman

suaminya, baik penderitaan jasmani maupun rohani.

Jelaslah, kepentingan-kepentingan perempuan telah dipertimbangkan sedapat

mungkin dalam masalah perceraian, bahkan oleh para fuqaha dalam perumusan

hukum-hukum syari’ah. Dengan demikian, apa yang telah dilakukan oleh IH, SZ dan

SS mengajukan gugat cerai terhadap suaminya yang dianggap tidak memenuhi

kewajibannya sebagai seorang suami, tentu saja mendapat tempat dalam hukum Islam

dan pengadilan dapat mengabulkan gugatan cerai tersebut selama mereka dapat

mempertenggung jawabkannya.

* * *

Page 86: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian pembahasan yang telah penulis paparkan, dapat ditarik suatu

kesimpulan sebagai berikut:

1. Adapun motif dari praktik poligami secara umum dapat diklasifikasikan ke

dalam dua macam, yaitu motif sosial dan motif pribadi. Motif sosial tidak

terlepas dari kondisi sosial masyarakat, seperti banyaknya jumlah wanita

ketimbang laki-laki akibat suatu peperangan yang mengakibatkan banyak

janda yang tanpa suami. Di samping itu, motif dakwah sebagaimana yang

dilaksanakan oleh Rasulullah SAW. Sedangkan motif pribadi adalah sesuatu

yang melekat pada diri suami atau si istri. Dan motif ini sangat subjektif

mengingat superiornya seorang laki-laki terhadap istrinya. Sehingga tidak

jarang pada motif pribadi ini pihak perempuan yang sering dirugikan, karena

istri harus selalu mengalah walaupun harus menanggung penderitaan perasaan

tertekan yang amat mendalam.

2. Berdasarkan hasil penelitian lapangan, bahwa praktik poligami sebagian besar

menyebabkan pada kehancuran rumah tangga yang berakhir dengan

percaraian. Sekalipun tidak bercerai keharmonisan dan keutuhan interaksi di

dalamnya tidak berjalan seimbang dan harmonis. Hal ini disebabkan oleh

praktik poligami yang disalahgunakan, yaitu orang yang melakukan poligami

hanya melihat aspek kehalalannya saja, sementara keharusan berbuat adil

Page 87: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

yang diperintahkan oleh syariat Islam yang sekaligus menjadi syarat kehalalan

poligami tidak dilaksanakan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa mereka

yang berpoligami tidak lagi memberi nafkah (baik lahir dan batin) kepada istri

pertamanya secara adil, karena lebih mementingkan kepentingan dirinya dan

lebih memihak kepada istri mudanya. Poligami semacam inilah yang menurut

sebagian ulama terlarang bahkan diharamkan karena berbuat ke-zhalim-an.

3. Menurut hukum Islam poligami bukanlah hal yang diperbolehkan secara

longgar, tetapi ia diperbolehkan dalam konteks tertentu, yakni dipenuhinya

prasyarat keadilan atau mampu berlaku adil terhadap semua istri-istrinya.

Oleh karena itu, pembahasan tentang poligami dalam syariat Islam,

hendaknya tidak ditinjau dari segi ideal atau baik dan buruknya, tetapi harus

dilihat dari sudut pandang pengaturan hukum, dalam aneka kondisi yang

mungkin terjadi.

B. Saran-saran

1. Bagi orang yang hendak melakukan poligami perlu dipikirkan secara matang

agar tidak melanggar ketentuan-ketentuan agama dan berbuat zalim kepada

istrinya. Jika sekiranya tidak yakin –sebagaimana penjelasan Ibn Jarir at-

Thabari– mampu berbuat adil, maka sebaiknya menahan diri dan

mencukupkan dengan satu istri saja agar tidak terjerumus ke lembah kehinaan.

2. Demikian juga, bagi kaum perempuan, hendaknya meningkatkan

keseimbangan kemajuan perempuan dengan kesadaran akan kodratnya serta

membangun persepsi masyarakat terhadap tanggung jawab perempuan

Page 88: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

muslimah dalam aspek kehidupan, sehingga tercipta keselarasan pada

peningkatan mutu perempuan dan pandangan masyarakat terutama laki-laki.

3. Kepada umat Islam hendaknya tidak dengan mudah membenarkan kawin di

bawah tangan dan sebaiknya tercatat di PPN KUA Kecamatan. Karena dengan

memberikan peluang yang seluas-luasnya kasus kawin di bawah tangan ini

khawatir dengan mudah dan gampang para suami menikah lagi dengan

perempuan lain karena berlindung dibalik keabsahan secara agama.

4. Kepada pemerintah, terutama PPN KUA Kecamatan hendaknya lebih

meningkatkan lagi usaha dan upaya dalam memberikan penyuluhan dan

penyadaran kepada masyarakat luas akan pentingnya menikah di hadapan

pejabat PPN KUA Kecamatan dan tercatat dengan bukti Akta Nikah guna

melindungi hak-hak perempuan agar tidak menjadi korban kaum pria yang

tidak bertanggung jawab.

Page 89: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

DAFTAR PUSTAKA

‘Afif, Walid Muhammad, Panduan dan Tata Cara Lengkap Kelahiran, Pernikahan

dan Kematian menurut Aturan Islam, Kuala Lumpur: Pustaka Syuhada, 1996

Al-‘Atthar, Abdul Natsir Taufiq, Poligami Ditinjau dari Segi Agama, Sosial dan Perundang-undangan, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), cet. Ke-1, h. 154

Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia pasal 58 ayat 1 huruf a, Jakarta: Akademika Pressindo, 2004

Ahmad, Karim Hilmi Farhat, POLIGAMI: Berkah atau Musibah? Terj. Munirul Abidin dan Farhan, Jakarta: Senayan Publishing, 2007, cet. Ke-1

Al-Barr, Muhammad Ali, Hikmah Kejadian Alam Semesta, Kuala Lumpur, Darul Nu’man, 2001

CD Program al-Maktabah al-Syamilah; al-Ishdar al-Tsani, al-Qism: Kutub al-Mutun.

Dahlan, Abd. Aziz, et.al., Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996, cet. Ke-7

Doi., A. Rahman I., Penjelasan Lengkap Hukum-hukum Allah (Syari’ah), Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000, cet. Ke-1

Engineer, Asghar Ali, Hak-hak perempuan dalam Islam, terj. Farid Wajidi dan Cici Farkha Assegaf, Yogyakarta: LSPPA, 2000, cet. Ke-2

Haikal, Abduttawab, Rahasia Perkawinan Rasulullah SAW; Poligami dalam Islam VS. Monogami Barat, terj. Ilyas Ismail al-Sendany, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993, cet. Ke-1

Haswadi, M., Poligami dan Perspektif Islam, Makalah Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, 2006

Hasyim, Syafiq, Hal-hal Yang Tak Terpikirkan tentang Isu-isu Keperempuanan dalam Islam, Bandung: Mizan, 2001, cet. Ke-2

Al-Jahrani, Mushfir, Poligami dan Berbagai Persepsi, terj. Moh. Suten Ritonga, Jakarta: Gema Insani Press, 1997, cet. Ke-2

Kartono, Kartini, Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, cet. Ke-5

Khawarizmi, Muhammad bin ‘Umar az-Zamakhsyari al- Al-Kassyaf, Juz I, Lubnan: Dar al-Fikr, 1977

Page 90: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Kuzari, Ahmad, Nikah Sebagai Perikatan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995

Malik, Imam, Al-Muwattha’, Juz. IV, dalam al-Maktabah al-Syamilah al-Qism kutub al-mutun.

Moleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000

Mubarak, Syaiful Islam, Poligami yang Didambakan Wanita, Bandung: Syamil Cipta Media, 2003

Mulia, Musdah, Pandangan Islam Tentang Poligami, Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan Jender dengan Perserikatan Solidaritas dan The Asia Foundation, 1999, cet. Ke-1

Muller, Johannes, Pendidikan sebagai Jalan Pembebasan Manusia dari Cengkraman Kemelaratan? Jakarta: Prisma, 1980

Munandar, Utami, Bungan Rampai Psikologi Perkembangan Pribadi Dari Bayi Sampai Lanjut Usia, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 2001, cet. Ke-1

Naisâbûrî, Abû al-Husain Muslim bin al-Hajjâj al-Qusyairî an- Shahîh Muslim, Juz VII, h. 378, dalam CD Program al-Maktabah al-Syamilah al-Ishdar al-Tsani, al-Qism: Kutub al-Mutun.

Nasuhi, Hamid, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Desertasi), Jakarta: CeQDA, 2007, cet. ke-2

Nasution, Syahrun, Fiqh Lengkap Perkawinan, Kuala Lumpur: Pustaka Syuhada, 1993, cet. Ke-2

Philips, Jamilah Jones dan Abu Aminah, Monogami dan Poligini dalam Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996, cet. Ke-1

Qardhawi, Yusuf, Terjehaman Huda Al-Islam Fatawa Mu’ashirah, Surabaya: Risalah Gusti, 1994, cet. Ke-1

Al-Qurthubi, Al-Jami li Ahkam al-Qur’an, Juz XVII, Beirut: Dar al-Fikr, 1962, cet. Ke-2

Ridha, Muhammad Rasyid, Panggilan Islam Terhadap Wanita, terj. Afif Muhammad, Bandung: Pustaka, 1986, cet. Ke-1

Ridwan, Kafrawi (ed.), dkk., Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Jakarta: PT. Ichtiar Baru Vanhoeve, 1997, cet. Ke-10

Rifa’i, Moh., Tafsir Al-Qur'an al-Karim; Terjemah/Tafsir Al-Qur'an, Semarang: CV. Wicaksana, 1993, cet. Ke-1

Page 91: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Rofiq, Ahmad, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995

As-Sanan, Arij Abdurrahman, Memahami Keadilan dalam Poligami, Jakarta: PT. Globalmedia Cipta Publishing, 2003

Sarwono, Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, Jakrta: Bulan Bintang, 1976, cet. Ke-1

Setiati, Eni, Hitam putih Poligami; Menelaah Perkawinan Poligami Sebagai Sebuah Fenomena, Jakarta: Cisera Publishing, 2007, cet. Ke-1

Setiati, Eni, Hitam Putih Poligami; Menelaah Perkawinan Poligami Sebagai Sebuah Fenomena, Jakarta: Cisera Publishing, 2007, cet. Ke-1

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur'an, Vol. 2, Jakarta: Lentera Hati, 2000, cet. Ke-1

Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1986

Sosroatmojo, Asro, et. all., Hukum Perkawinan di Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1981, cet. Ke-3

Syaltut, Mahmud, Akidah dan Syari’ah Islam I, terj. Fachruddin HS. dan Nasharuddin Thaha, Jakarta: Bumi Aksara, 1990, cet. Ke-2

Syathi’, ‘Aisyah Bintusy, Istri-istri Nabi Saw: Poligami di Mata Seorang Ahli Tafsir Wanita, Bandung: Pustaka Hidayah, 2004

Asy-Syaukani, Muhammad Ibnu Ali Ibnu Muhammad, Fath al-Qadir al-Jami’ Baina Fanni al-Riwayat wa al-Dirayah min al-Tafsir, Juz. I, Beirut: Lubnan: Dar al-Ma’arif, 1997

Taha, Mahmoud Muhamed, Syari’ah Demokratik, terj. Nur Rachman, Surabaya: ELSAD, 1996, cet ke-1

Tatapangarsa, Humaidi, Hakikat Poligami dalam Islam, Surabaya: Usaha Nasional, t.t.

Al-Thabari, Abi Ja’far Muhammad bin Jarir, Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an, Juz IV, Beirut: Dar al-Fikr, 1398/1978

Yanggo, Huzaimah Tahido, “Pandangan Islam Tentang Gender”, dalam Membincang Feminisme: Diskursus Gender Perspektif Islam, Surabaya: Risalah Gusti, 1996

Zuhaili, Wahbah, Tafsir Munir, Damaskus: Dar al-Fikr, 1991, cet. Ke-3

Page 92: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Hejazziey, Djawahir. dkk, “Pedoman Penulisan Skripsi”, Jakarta: Fakultas Syari’ah dan Hukum, 2007, Cet-1

Page 93: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 94: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

PEDOMAN WAWANCARA

1. Berapa lama anda menikah ?

2. Bagaimana kehidupan anda selama menikah ?

3. Berapa lama anda menjalani hubungan baik tersebut ?

4. Berapa lama anda mendapatkan perlakuan buruk dari suami anda ?

5. Perlakuan buruk seperti apa yang anda alami ?

6. Semenjak kapan suami anda berlaku kasar terhadap anda ?

7. Apakah suami anda melakukan kekerasan fisik terhadap anda ?

8. Apakah suami anda melakukan kekerasan psikis terhadap anda ?

9. Bagaimana anda menyikapi perlakuan buruk suami anda ?

10. Sejauh mana anda bertahan dengan perlakuan suami anda ?

11. Apa penyebab perlakuan buruk suami anda ?

12. Apakah perlakuan buruk suami anda ada kaitannya dengan menikahnya

kembali suami anda ?

13. Apakah sebelum suami anda menikah lagi pernah melakukan kekerasan

seperti yang dilakukan kepada anda saat ini ?

14. Disamping kekerasan yang dilakukan kepada anda, masihkah ada perhatian

suami anda terhadap anda selayaknya seorang suami ?

15. Bagaimana dengan pembagian nafkah lahir bathin terhadap anda ?

16. Tidak adil seperti apa ?

17. Bagaimana dengan pembagian waktu suami anda ?

Page 95: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

18. Apakah suami anda memberikan nafkah lahir terhadap anda ?

19. Apakah suami anda memberikan nafkah bathin dengan layak terhadap anda ?

20. Lalu bagaimana anda menyikapi pembagian yang tidak adil tersebut ?

21. Langkah apa yang anda tempuh untuk menyelesaikan hal tersebut ?

22. Pernahkah anda mencoba bermusyawarah dengan suami anda ?

23. Bagaimana dengan perubahan sikap suami anda setelah bermusyawarah

dengan anda ?

24. Apa harapan terahir anda kepada suami anda ?

25. Bagaimana sikap anda setelah tidak berhasil dengan cara musyawarah ?

26. Kenapa anda memilih berpisah dengan suami anda ?

27. Tidakkah ada jalan lain yang bisa anda lakukan selain cerai ?

Jakarta, 27 Rajab 1429 H 30 Juli 2008 M

Penulis

Page 96: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

1. Ida Herawati Binti M.Suganda, umur 39 tahun, Agama Islam, pendidikan

SMA, pekerjaan -, tempat tinggal di Jalan Raya Cipayung Setu Gg. Ralin RT.001

RW. 004 No. 64 Kelurahan Cilangkap Kecamatan Cipayung Kota Jakarta Timur,

selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Mursid Bin H. Lipi, umur 39 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan

Dagang, tempat tinggal di Jalan Jl. Usman RT.12 RW. 11 Kelurahan Kelapa Dua

Wetan Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat;

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain bernama 'Ela' setidaknya

bulan Oktober 2006

b. Tergugat tidak memperdulikan penggugat lebih mementingkan diri sendiri

c. Tergugat telah pisah rumah sejak bulan September 2006 sampai sekarang

d. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir batin sejak September 2006 sampai

sekarang

2. Siti Zahroh binti H. Abdilah, umur 31 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA,

pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Batu Jamrud RT.014 RW.

02 No. 6 Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Kramatjati Kota Jakarta Timur,

selanjutnya disebut Penggugat;

Page 97: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Heryawan bin HM Daud, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan STM,

pekerjaan swasta, tempat tinggal di Jalan Lapangan RT.004 RW. 03 No. 118

Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Kramatjati Kota Jakarta Timur, selanjutnya

disebut Tergugat;

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat menikah lagi dengan wanita lain yang bernama Rahmawati

b. Tergugat tidak memberi nafkah lahir sejak Agustus 2006 dan nafkah bathin

sejak Juli 2006 sampai sekarang Januari 2007

c. Tergugat pergi meninggalkan tempat tinggal sejak Bulan Agustus 2006

3. RR.Vivanda Widayanti Putri Binti R.Widodo, umur 37 tahun, Agama Islam,

pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan

Kav.Marinir Blok AC / 3 RT.001 RW. 013 No. 3 Kelurahan Pondok Kelapa

Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Garuman Bin H.Moh. Anwar, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan S1,

pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Jalan Kav.Marinir Blok AC / 3 RT.001

RW. 013 No. 3 Kelurahan Pondok Kelapa Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta

Timur, selanjutnya disebut Tergugat;

Page 98: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan batin sejak tahun 2005 sampai

sekarang

b. Tergugat sudah menikah lagi dengan wanita lain yang bernama El Vrisna

pada tahun 2005

4. Ir. Rina Pradipta Djaidun binti Djaidun Kromodiharjo, umur 42 tahun,

Agama Islam, pendidikan S1, pekerjaan swasta, tempat tinggal di Jalan Kp.

Rawa Domba RT.02 RW. 07 No. 78 Kelurahan Duren Sawit Kecamatan Duren

Sawit Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat, nama :

Ir. Oce Setiyawan bin R. Moeharam, umur 54 tahun, agama Islam, pendidikan

S1, pekerjaan swasta, tempat tinggal di Jalan Kp. Rawa Domba RT.02 RW. 07

No. 78 Kelurahan Duren Sawit Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur,

selanjutnya disebut Tergugat;

Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat berubah menjadi tidak

harmonis lagi dan goyah, setidaknya terjadi mulai bulan Oktober tahun 2006,

disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut :

a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain yang bernama Dian tanpa ijin

penggugat sejak bulan September 2006

Page 99: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

b. Tergugat tidak memperdulikan penggugat dan lebih mementingkan diri

sendiri

c. Tergugat tidak ada komunikasi lagi dengan penggugat sehingga hubungan

keluarga sudah tidak harmonis lagi

5. Sri Turiyati Binti Totong, umur 25 tahun, Agama Islam, pendidikan SD,

pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Jalan Pengaten Ali RT.003 RW.

006 Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur, selanjutnya

disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat, nama :

Maryanto Bin Sanangwar, umur 26 tahun, agama Islam, pendidikan -, pekerjaan

-, tempat tinggal di Jalan Pengaten Ali RT.003 RW. 006 Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur, Sekarang tidak diketahui alamatnya

dengan jelas dan pasti di wilayah Republik Indonesia selanjutnya disebut

Tergugat;

Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat berubah menjadi tidak

harmonis lagi dan goyah, setidaknya terjadi mulai bulan Januari tahun 2002,

disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut :

a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain tanpa izin penggugat

b. Tergugat tidak memperdulikan penguggut dan lebih mementingkan diri

sendiri

Page 100: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

c. Tergugat telah pisah rumah sejak bulan Juli tahun 2003 selama 2 tahun 6

bulan

d. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan batin selama 2 tahun 6 bulan

6. Etika Dewi binti Made Kawiana, umur 41 tahun, Agama Islam, pendidikan S1,

pekerjaan karyawati, tempat tinggal di Jalan Porselen Raya Kp Ambon RT.016

RW. 003 No. 20 Kelurahan Rawamangun Kecamatan Pulogadung Kota Jakarta

Timur, selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Kade Budiyasa bin I Ketut Bidja, umur 41 tahun, agama Islam, pendidikan S1,

pekerjaan swasta, tempat tinggal di Jalan Pratekan Gg. H. Sabirin II RT.012 RW.

03 No. 34 Kelurahan Rawamangun Kecamatan Pulogadung Kota Jakarta Timur,

selanjutnya disebut Tergugat;

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain tanpa ijin penggugat dan

sudah dikaruniaianak

b. Tergugat tidak memperdulikan penggugat lebih mementingkan diri sendiri

c. Tergugat tidak bertanggung jawab dalam keuangan

7. Supriyati binti San Muhidi, umur 44 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA,

pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Raya Bekasi KM.18 RT.007

Page 101: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

RW. 007 No. 21 Kelurahan Jati Negara Kaum Kecamatan Pulogadung Kota

Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Chaerudin bin Cholid, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan SMA,

pekerjaan -, tempat tinggal di Jalan Lembaga Pemasyarakatan Cipinang Jakarta

Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat;

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tegugat tidak memberikan nafkah lahir sejak tahun 2004 sampai sekarang

kurang lebih 2 tahun

b. Tergugat sudah menikah dengan wanita lain tanpa ijin penggugat

c. Tergugat dan penggugat berbeda pendapat/ paham satu sama lain

d. Tergugat dan penggugat sudah tidak ada komunikasi lagi

e. Tergugat terlibat dalam hal tindak pidana sehingga dipenjarakan di LP

Cipinang Jakarta Timur

8. Aroh binti Arsyad, umur 33 tahun, Agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan

ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan H. Siun RT.001 RW. 005 No. 119

Kelurahan Ceger Kecamatan Cipayung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut

Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat, nama :

Page 102: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Carim bin Suryadi , umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan

supir, tempat tinggal di Jalan H. Siun RT.001 RW. 005 No. 119 Kelurahan Ceger

Kecamatan Cipayung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat;

Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat berubah menjadi tidak

harmonis lagi dan goyah, setidaknya terjadi mulai bulan Juli tahun 1997,

disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut :

a. Tergugat sudah menikah lagi dengan wanita lain yang bernama Ida tanpa ijin

penggugat

b. Tergugat jarang pulang dan baru pulang 1 bulan lamanya

c. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir bathin sejak Juni 2006 sampai saat

ini Januari 2007

9. Ellystyawati Dwi Cahyani Binti Soepardjo BA, umur 37 tahun, Agama Islam,

pendidikan SMA, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Jalan Damai

RT.02 RW. 08 No. 72 Kelurahan Pulogebang Kecamatan Cakung Kota Jakarta

Timur, selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Eko Darmayanto Bin Supartoyo, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan S-1,

pekerjaan PNS Pajak, tempat tinggal di Jalan Mutiara RT.21 RW. 06 No. 12A

Page 103: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Kelurahan Jati Kecamatan Pulogadung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut

Tergugat;

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. tergugat telah menikah lagi dengan anita lain tanpa ijin penggugat

b. tergugat sering pergi meninggalkan rumah baru pulang 7 hari lamanya tanpa

alasan yang jelas

c. tergugat pernah mengusir penggugat pulang kerumah orang tua yang terjadi

pada tanggal16 Juli 2007

d. selain itu tergugat sering mengatakan cerai kepada penggugat.

10. Nurbani binti Abu Bakar, umur 33 tahun, Agama Islam, pendidikan S2,

pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Pedati RT.007 RW. 009 No.

15B Kelurahan Rawa Bunga Kecamatan Jatinegara Kota Jakarta Timur,

selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Drs. Yaya Mulyana bin A. Sanusi, umur 42 tahun, agama Islam, pendidikan S1,

pekerjaan swasta, tempat tinggal di Jalan Kp. Jati RT.002 RW. 001 No. 18

Kelurahan Jatinegara Kecamatan Cakung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut

Tergugat;

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

Page 104: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

a. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan bathin sejak Oktober

2006sampai sekarang Januari 2007

b. Tergugat dan penggugat berbeda pendapat/ paham satu sama lain tidak dapat

menerima satu sama lain

c. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain yang bernama Tati Mulyati

tanpa ijin penggugat

d. Tergugat tidak peduli dalam urusan rumah tangganya

11. Yufriska Pancowati binti Edy Purwanto, umur 23 tahun, Agama Islam,

pendidikan D3, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Raya

Skadron Gg. Ahmad RT.006 RW. 003 No. 93 Kelurahan Makasar Kecamatan

Makasar Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Febri Yudhista bin Teddy Achmadi, umur 26 tahun, agama Islam, pendidikan

D3, pekerjaan tidak ada, tempat tinggal di Jalan Villa Tangerang Indah RT.03

RW. 010 No. Blok CA Kelurahan Gebang Raya Kecamatan Periuk Tangerang,

selanjutnya disebut Tergugat;

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan bathin sejak Mei 2006

b. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain yang bernama Dewi Purnama

Sari dan sudah mempunyai anak

Page 105: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

c. Tergugat telah pergi meninggalkan tempat tinggal tanpa ijin penggugat sejak

Mei 2006

12. Munawaroh Binti Nasrip, umur 32 tahun, Agama Islam, pendidikan SD,

pekerjaan Pembantu Rumah Tangga, tempat tinggal di Jalan Anggur Kav. DKI

Blok E 1/15 RT.001 RW. 008 No. 15 Kelurahan Cipayung Kecamatan Cipayung

Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Taufik Bin Jaka, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Supir,

tempat tinggal di Jalan Nurul Hidayah Pintu Air Gang Masjid 2 RT.08 RW. 06

Kelurahan Cipayung Kecamatan Cipayung Kota Jakarta Timur, selanjutnya

disebut Tergugat;

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. tergugat telah menikah lagi tanpa ijjin penggugat

b. tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan batin sejak Juni 2001 sampai

sekarang kurang lebih 5 tahun 2 bulan

c. tergugat sering menyakiti badan jasmani penggugat dengan cara memukul

dengan tangan dan kaki yang terkena bagian punggung dan lengan sampai

memar

Page 106: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

13. Kartikawati Binti Rochadi, umur 38 tahun, Agama Islam, pendidikan SMEA,

pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Jalan Kaja RT.01 RW. 11 No. 23

Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur,

selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat, nama :

Jamalludin Bin Muhasim, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan SMA,

pekerjaan , tempat tinggal di Jalan Kaja RT.01 RW. 11 No. 23 Kelurahan Kelapa

Dua Wetan Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur, Sekarang tidak diketahui

alamatnya dengan jelas dan pasti di wilayah Republik Indonesia selanjutnya

disebut Tergugat;

Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat berubah menjadi tidak

harmonis lagi dan goyah, setidaknya terjadi mulai bulan Januari tahun 2006,

disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut :

a. tergugat telah menikah lagi dengan perempuan lain dan telah mempunyai

anak, tanpa ijin penggugat

b. tergugat tidak memberikan nafkah lahir sejak tahun 2003 sedangkan nafkah

batin sejak Oktober 2006

c. tergugat telah pergi meninggalkan rumah sejak Oktober 2006 sampai sekarang

kurang lebih 5 bulan

d. tergugat tidak memperdulikan penggugat lebih mementingkan diri dalam

urusan rumah tangga.

Page 107: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

14. Tyti Mintarsih binti Didi Kusumaningrat, umur 47 tahun, Agama Islam,

pendidikan D3, pekerjaan wiraswasta, tempat tinggal di Jalan Malaka IV RT.003

RW. 008 No. Blok 2/15 Kelurahan Malaka Sari Kecamatan Duren Sawit Kota

Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat, nama :

Muhardy Ratu Yang Sakti bin Awaludin, umur 54 tahun, agama Islam,

pendidikan S1, pekerjaan swasta, tempat tinggal di Jalan Malaka IV RT.003 RW.

008 No. Blok 2/15 Kelurahan Malaka Sari Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta

Timur, selanjutnya disebut Tergugat;

Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat berubah menjadi tidak

harmonis lagi dan goyah, setidaknya terjadi mulai bulan Januari tahun 2004,

disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut :

a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita yang bernama Erni binti Hamzah

di PPN KUA Kec. Situ Raja, Sumedang, Jawa Barat (wanita malam dengan

alamat Balai rakyat III/ 4A RT.013 RW. 01 Kel. Pondok Bambu ( Asrama DKI

Jakarta Timur) dengan menggunakan identitas palsu dan tanpa ijin penggugat

b. Penggugat merasa dibohongi oleh tergugat dalam segala hal

c. Penggugat merasa harga diri terkucilkan serta tidak memperdulikan

penggugat

Page 108: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

d. Tergugat tidak rutin dan tidak mencukupi dalam memberikan nafkah lahir/

uang belanja selama pernikahan

e. Tergugat mempunyai sifat egois tidak memperdulikan rumah tangganya

f. Tergugat tidak menghargai penggugat sebagai penggugat sebagai istri tidak

mau menerima pendapat penggugat

g. Tergugat selalu curiga terhadap penggugat masalah keuangan, lebih

mementingkan kepada orang lain

h. Penggugat merasa terganggu dengan teror yang dilakukan oleh keluarga Erni (

selingkuhan tergugat)

15. Tri Komala Iriani binti Lalu Nuh, umur 44 tahun, Agama Islam, pendidikan

SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Pedati RT.04 RW. 10

No. 27A Kelurahan Bidara Cina Kecamatan Jatinegara Kota Jakarta Timur,

selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat, nama :

M. Yusman bin Mahasiun, umur 51 tahun, agama Islam, pendidikan D3,

pekerjaan wiraswasta, tempat tinggal di Jalan Pedati RT.04 RW. 10 No. 27A

Kelurahan Bidara Cina Kecamatan Jatinegara Kota Jakarta Timur, Sekarang tidak

diketahui alamatnya dengan jelas dan pasti di wilayah Republik Indonesia

selanjutnya disebut Tergugat;

Page 109: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat berubah menjadi tidak

harmonis lagi dan goyah, setidaknya terjadi mulai bulan ........... tahun 1985,

disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut :

a. Tergugat tidak mencukupi nafkah lahir kepada penggugat

b. Tergugat menikah lagi dengan wanita lain pada tahun 1985

c. Tergugat menikah lagi dengan wanita lain bernama Zakiah di NTB tahun

1999

d. Tergugat memukul dan menendang penggugat mengenai bagian muka dan

perut penggugat pada tahun 2005

e. Tergugat meninggalkan penggugat dengan alasan bekerja pada tanggal 2

Agustus 2006 sampai dengan sekarang dan tidak diketahui lagi alamatnya

f. Tergugat tidak memberi nafkah lahir kepada penggugat sejak bulan Nopember

2006 sampai dengan sekarang

g. Tergugat tidak memberi nafkah batin kepada penggugat sejak tanggal bulan

Juli tahun 2006 sampai dengan sekarang

16. Faridah binti A. Bahri, umur 60 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA,

pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Condet Raya Gg. Seruni II

RT.04 RW. 06 No. 13 Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramatjati Kota Jakarta

Timur, selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat, nama :

Page 110: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Suhaimi bin Achmad , umur 60 tahun, agama Islam, pendidikan SMA,

pekerjaan Pensiunan Pemda, tempat tinggal di Jalan Condet Raya Gg. Seruni II

RT.04 RW. 06 No. 13 Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramatjati Kota Jakarta

Timur, selanjutnya disebut Tergugat;

Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat berubah menjadi tidak

harmonis lagi dan goyah, setidaknya terjadi tahun 2003, disebabkan oleh hal - hal

sebagai berikut :

a. Tergugat telah menikan lagi dengan wanita lain yang bernama Een

b. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan bathin sejak tahun 2003 sampai

sekarang kurang lebih 4 tahun

c. Tergugat berbeda pendapat satu sama lain dalam urusan rumah tangga

d. Tergugat pernah menyakiti badan jasmani penggugat dengan cara memukul

dengan tangan yang terkena bagian kepala, wajah penggugat hingga sakit dan

terakhir Januari 2007

17. Sulys Setyawati binti Suratmin, umur 28 tahun, Agama Islam, pendidikan

SMA, pekerjaan swasta, tempat tinggal di Jalan Bojong Rangkong RT.016 RW.

08 No. 23 Kelurahan Pulogebang Kecamatan Cakung Kota Jakarta Timur,

selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Page 111: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Wawan Herwindo bin Soetomo, umur 32 tahun, agama Islam, pendidikan SMA,

pekerjaan swasta, tempat tinggal di Jalan Perumahan Rungkut Mananggal

Harapan RT.- RW. - No. Blok D/7 Surabaya, Jawa Timur, selanjutnya disebut

Tergugat;

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain yang bernama Desi dan telah

mempunyai 1 orang anak

b. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan bathin sejak tahun 2003 sampai

sekarang kurang lebih 4 tahun

c. Tergugat pernah menyakiti badan jasmani penggugat dengan cara memukul

dengan tangan yang terkena bagian wajah sampai memar terakhir Desember

2002

d. Tergugat dan penggugat telah pisah rumah sejak Desember 2002

18. Fatimah binti Djamsari, umur 32 tahun, Agama Islam, pendidikan , pekerjaan

swasta, tempat tinggal di Jalan Cibubur VI RT.005 RW. 04 No. 36 Kelurahan

Cibubur Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Ir. Abas Srianto bin Soegiarto, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan ,

pekerjaan swasta, tempat tinggal di Jalan Gg. Ganceng RT.004 RW. 006 No. 18

Page 112: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Kelurahan Jatiranggon Kecamatan Jatisampurna Bekasi, selanjutnya disebut

Tergugat;

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat sebelum menikah dengan penggugat telah mempunyai istri dan 3

orang anak tanpa sepengetahuan penggugat

b. Tergugat sering pergi meninggalkan rumah dan baru pulang 3 hari lamanya

tanpa alasan yang jelas

c. Tergugat tidak bertanggung jawab dalam hal keuangan

d. Tergugat pergi meninggalkan tempat tinggal sejak Agustus 2004 tanpa ijin

penggugat

19. Wawat Rosilawati binti D. Edi Ruswandi , umur 44 tahun, Agama Islam,

pendidikan D2, pekerjaan PNS (Guru), tempat tinggal di Jalan Lingkar Duren

Sawit RT.001 RW. 010 No. 1617 Kelurahan Duren Sawit Kecamatan Duren

Sawit Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat, nama :

H. Saaman bin H. Naimin, umur 46 tahun, agama Islam, pendidikan S1,

pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Jalan Lingkar Duren Sawit RT.001 RW.

010 No. 1617 Kelurahan Duren Sawit Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta

Timur, selanjutnya disebut Tergugat;

Page 113: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat berubah menjadi tidak

harmonis lagi dan goyah, setidaknya terjadi mulai bulan Februari tahun 2006,

disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut :

a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain tanpa ijin penggugat

20. Neni Heryanti binti Sobandi, umur 38 tahun, Agama Islam, pendidikan D3,

pekerjaan Karyawati Swasta, tempat tinggal di Jalan Rawa Kuning No. 40 RT.08

RW. 02 Kelurahan Pulogebang Kecamatan Cakung Kota Jakarta Timur,

selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Gatot Kardio Subagio bin Muchamad Arief Roesman, umur 37 tahun, agama

Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Karyawan Swasta, tempat tinggal di Jalan

Arjuna V No. 89 RT.09 RW. 20 Kelurahan Mekar Jaya Kecamatan Sukma Jaya

Depok, selanjutnya disebut Tergugat;

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. tergugat menikah dengan wanita lain yang bernama Marti.

b. tergugat pernah menyakiti badan/jasmani penggugat dengan cara memukul

yang terkena bagian punggung

c. tergugat tidak memperdulikan penggugat dan lebih mementingkan diri sendiri

d. selain, itu penggugat dan tergugat telah pisah rumah selama 1 tahun 7 bulan.

Page 114: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

21. Ari Istikomah Binti Isnaeni, umur 28 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA,

pekerjaan karyawati Swasta, tempat tinggal di Jalan Jaha RT.03 RW. 10 No. 30

Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo Kota Jakarta Timur, selanjutnya

disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Asep Nurul Huda Bin Misar , umur 28 tahun, agama Islam, pendidikan SMA,

pekerjaan tidak bekerja, tempat tinggal di Jalan Kp. Cibodas RT.02 RW. 02

Kelurahan Cibodas... Kecamatan Cibodas Tanggerang, selanjutnya disebut

Tergugat;

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. tergugat menikah lagi dengan wanita lain tanpa ijin penggugat

b. tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan bathin sejak Mei 2006

c. teergugat telah pergi meninggalkan rumah sejak Mei 2006 sampai saat ini

kurang lebih 1 tahun

22. Ari Istikomah Binti Isnaeni, umur 28 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA,

pekerjaan karyawati Swasta, tempat tinggal di Jalan Jaha RT.03 RW. 10 No. 30

Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo Kota Jakarta Timur, selanjutnya

disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Page 115: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Asep Nurul Huda Bin Misar , umur 28 tahun, agama Islam, pendidikan SMA,

pekerjaan tidak bekerja, tempat tinggal di Jalan Kp. Cibodas RT.02 RW. 02

Kelurahan Cibodas... Kecamatan Cibodas Tanggerang, selanjutnya disebut

Tergugat;

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. tergugat menikah lagi dengan wanita lain tanpa ijin penggugat

b. tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan bathin sejak Mei 2006

c. teergugat telah pergi meninggalkan rumah sejak Mei 2006 sampai saat ini

kurang lebih 1 tahun

23. Nani binti Tohir , umur 49 tahun, Agama Islam, pendidikan Tidak Sekolah,

pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Mandor Hasan No. 50

RT.010 RW. 001 Kelurahan Bambu Apus Kecamatan Cipayung Kota Jakarta

Timur, selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

M. Yani bin Marzuki, umur 50 tahun, agama Islam, pendidikan Tidak Sekolah,

pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Jalan Penganten Ali d/a Ibu Maryani/

Bang Iyan RT.012 RW. 06 Kelurahan Rambutan Kecamatan Ciracas Kota

Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat;

Page 116: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain

b. Tergugat suka berjudi ( Kartu), Minum- minuman keras

c. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan bathin sejak tahun 2000 sampai

saat ini kurang lebih 7 tahun

d. Tergugat pernah menyakiti badan jasmani penggugat dengan cara memukul

dengan tangan yang terkena bagian muka penggugat sampai memar

e. Tergugat pergi meninggalkan rumah sejak tahun 2000 sampai saat ini kurang

lebih 7 tahun

24. Sri Handayani binti Suhendar, umur 33 tahun, Agama Islam, pendidikan

SMEA, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Taruna Jaya No. 11

RT.006 RW. 005 Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur,

selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat, nama :

Nur Iman Gusnizal bin Mardjali, umur 36 tahun, agama Islam, pendidikan

SMA, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Jalan Taruna Jaya No. 11 RT.006

RW. 005 Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur, selanjutnya

disebut Tergugat;

Page 117: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat berubah menjadi tidak

harmonis lagi dan goyah, setidaknya terjadi mulai bulan November tahun 2006,

disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut :

a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain Watih tanpa ijin penggugat

b. Tergugat dalam memberikan nafkah lahir/ uang belanja tidak rutin dan tidak

mencukupi

c. Tergugat pernah menyakiti badan jasmani penggugat dengan cara memukul,

menendang, mencekik penggugat sampai memar terakhir Mei 2007

d. Tergugat selalu berkata kasar kepada penggugat seperti Anjing, Babi

e. Tergugat sering mengancam penggugat dengan senjata tajam hingga

penggugat merasa tertekan bathinnya

25. Purwaningsih binti Toenggono, umur 32 tahun, Agama Islam, pendidikan

SMA, pekerjaan Karyawati Swasta, tempat tinggal di Jalan Pulo Nangka Barat II

RT.05 RW. 016 No. 111 Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung Kota

Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Edwin Sonata bin Subiyanto , umur 34 tahun, agama Islam, pendidikan SMA,

pekerjaan Karyawan Swasta, tempat tinggal di Jalan Rawa Sari Barat XII/E

RT.08 RW. 01 No. 94 Kelurahan Cempaka Putih Timur Kecamatan Cempaka

Putih Jakarta Pusat, selanjutnya disebut Tergugat;

Page 118: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat sebelum menikah dengan pengugat tergugat telah menikah lagi

dengan wanita lain tanpa sepengetahuan penggugat

b. Tergugat tidak memperdulikan penggugat lebih mementingkan diri sendiri

c. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir/ uang belanja sejak awal manikah

Mei 2007 sampai saat ini Juli 2007

d. Tergugat tidak menghargai penggugat dan keluarga

e. Tergugat pernah menyakiti badan jasmani penggugat dengan cara memukul

dengan tangan terakhir tanggal 14 Juni 2007

26. Dian Ika Prabawati binti Usman, umur 27 tahun, Agama Islam, pendidikan

SMA, pekerjaan Karyawati , tempat tinggal di Jalan Pancawarga 32 No. 25

RT.005 RW. 014 Kelurahan Cipinang Besar Selatan Kecamatan Jatinegara Kota

Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Nasir bin Eddy Yusliman, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan SMA,

pekerjaan Karyawan, tempat tinggal di Jalan Basuki Rahmat No. 16 RT.002 RW.

014 Kelurahan Cipinang Muara Kecamatan Jatinegara Kota Jakarta Timur,

selanjutnya disebut Tergugat;

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat menikah lagi dengan seorang wanita lain yang bernama Pegi

Page 119: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

b. Tergugat egois tidak memperdulikan penggugat lebih mementingkan diri

sendiri

c. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan bathin sejak tahun 2004 kurang

lebih 3 tahun

d. Tergugat setuju untuk bercerai sesuai dengan surat pernyataan tergugat

tertanggal 23 Mei 2007

e. Tergugat dan penggugat telah pisah rumah sejak tahun 2004 kurang lebih 3

tahun

27. Yuliana binti Iyan Rosyid , umur 30 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA,

pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Nakula I Blok U/10 RT.003

RW. 006 Kelurahan Duren Sawit Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur,

selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

M. Taufik bin H. Abd Muis, umur 45 tahun, agama Islam, pendidikan S1,

pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Jalan Kp. Melayu Kecil III Bukit Duri

RT.005 RW. 009 No. 160 Kelurahan Bukit Duri Kecamatan Tebet Kota Jakarta

Selatan, selanjutnya disebut Tergugat;

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat telah menikah dengan wanita lain sebelum menikah dengan

penggugat tanpa sepengetahuan penggugat

Page 120: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

b. Tergugat tidak memperdulikan penggugat dan anak lebih mementingkan diri

sendiri

c. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir bathin sejak Desember 2006 sampai

saat ini kurang lebih 7 bulan

d. Tergugat telah menlakukan hutang piutang dengan pihak rumah sakit yang

menyebabkan penggugat ditagih oleh pihak rumah sakit

e. Tergugat pernah menyakiti badan jasmani penggugat dengan cara memukul

yang terkena bagian mata penggugat sampai memar, jari tangan penggugat

hingga patah tahun 2004 dan terakhir tahun 2006 yang menyebabkan jari kaki

penggugat patah

f. Tergugat dan penggugat pisah rumah sejak September 2006 sampai saat ini

kurang lebih 10 bulan

28. Nurlinawati Binti Dasan, umur 24 tahun, Agama Islam, pendidikan SMP,

pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Jalan Kampung Pulo Jahe

RT.009 RW. 005 No. 27 Kelurahan Jatinegara Kecamatan Cakung Kota Jakarta

Timur, selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Hamda Bin M. Arief machmud, umur 26 tahun, agama Islam, pendidikan SMU,

pekerjaan Karyawan Sawsta, tempat tinggal di Jalan Cipinang Pulo Maja RT.002

Page 121: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

RW. 013 No. 07 Kelurahan Cipinang Besar Utara Kecamatan Jatinegara Kota

Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat;

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. tergugat menikah lagi dengan perempuan lain yangbernama Ayu

b. tergugat dalam memberikan nafkah tidak mencukupi kebutuhan rumah

tangga dan tidak rutin

c. tergugat tidak jujur dalam hal keuangan dan pekerjaan

d. tergugat telah pisah rumah sejak Juni 2007 sampai saat ini kurang lebih 1

bulan, tanpa nafkah lahir dan batin

29. Anik Ekowati binti Salim, umur 29 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA,

pekerjaan Kaeryawati, tempat tinggal di Jalan Cipinang Muara I RT.012 RW.

003 No. 21 Kelurahan Pondok Bambu Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta

Timur, selanjutnya disebut Penggugat;

mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Saimurgan bin Karyosuwito, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan SMP,

pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Jalan Pondok Kelapa VI A Blok C2/13

RT.10 RW. 04 Kelurahan Pondok Kelapa Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta

Timur, selanjutnya disebut Tergugat;

Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

Page 122: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain yang bernama Wartini tanpa

ijin penggugat

b. Tergugat telah melakukan hutang piutang dengan orang lain tanpa

sepengetahuan penggugat dan akhirnya menjadi tanggungan penggugat

c. Tergugat pernah menyakiti badan jasmani penggugat dengan cara memukul,

mencekik, penggugat

d. Tergugat dalam memberikan nafkah lahir tidak rutin dan tidak mencukupi

DAFTAR KORBAN PRAKTIK POLIGAMI PENGADILAN AGAMA JAKARTA TIMUR

Cerai Gugat Jakarta, 03 Januari 2007 Kepada Yth. Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur Jl. Raya PKP No.24 Kelapa Dua Wetan, Ciracas Jakarta Timur

Page 123: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Ida Herawati Binti M.Suganda, umur 39 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan -, tempat tinggal di Jalan Raya Cipayung Setu Gg. Ralin RT.001 RW. 004 No. 64 Kelurahan Cilangkap Kecamatan Cipayung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat: Mursid Bin H. Lipi, umur 39 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Dagang, tempat tinggal di Jalan Jl. Usman RT.12 RW. 11 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Sabtu, tanggal 02 Oktober 2004, telah berlangsung pernikahan

antara penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan KUA Muara Gembong, Bekasi dengan Akta Nikah Nomor : 813/29/X/2004 tanggal 04 Oktober 2004.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya bertempat tinggal bersama di di Cilangkap, Jakart Timur, selama 1 tahun 6 bulan. namun belum dikaruniai keturunan

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan Februari tahun 2006,

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan September tahun 2006. 5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain bernama 'Ela' setidaknya bulan Oktober 2006

b. Tergugat tidak memperdulikan penggugat lebih mementingkan diri sendiri c. Tergugat telah pisah rumah sejak bulan September 2006 sampai sekarang d. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir batin sejak September 2006 sampai

sekarang 6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada

bulan..... tahun ..... hingga sekarang kurang lebih .....tahun ....bulan, Penggugat

Page 124: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal/berpisah ranjang karena Penggugat/Tergugat telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Penggugat bertempat tinggal di......... dan Tergugat bertempat tinggal di .....

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama.....tahun ... bulan, maka

hak dan kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap Penggugat

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Mursid Bin H. Lipi, terhadap penggugat Ida

Herawati Binti M.Suganda 3. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih. Cerai Gugat Jakarta, 03 Januari 2007 Assalamu'alaikum wr. wb.

Page 125: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Siti Zahroh binti H. Abdilah, umur 31 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Batu Jamrud RT.014 RW. 02 No. 6 Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Kramatjati Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat: Heryawan bin HM Daud, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan STM, pekerjaan swasta, tempat tinggal di Jalan Lapangan RT.004 RW. 03 No. 118 Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Kramatjati Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Rabu, tanggal 07 Juli 1993, telah berlangsung pernikahan antara

penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur dengan Akta Nikah Nomor : 336/27/VII/1993 tanggal 07 Juli 1993.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya bertempat tinggal bersama di di Condet Batu Ampar Jakarta Timur. selama 13 tahun. dan dikaruniai 4 orang anak bernama : a. Chintia Novianty, lahir 08 November 1994 b. Reza Zam- Zami, lahir 12 Agustus 1997 c. Hernita Zahrah, lahir 20 Agustus 1999 d. Abdil Hernian Dauz, lahir 12 April 2001

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan Juli tahun 2006,

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan Agustus tahun 2006. 5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat menikah lagi dengan wanita lain yang bernama Rahmawati b. Tergugat tidak memberi nafkah lahir sejak Agustus 2006 dan nafkah bathin

sejak Juli 2006 sampai sekarang Januari 2007 c. Tergugat pergi meninggalkan tempat tinggal sejak Bulan Agustus 2006

6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada bulan

Agustus tahun 2006 hingga sekarang kurang lebih 5 bulan, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal karena Penggugat/Tergugat telah pergi

Page 126: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Penggugat bertempat tinggal dijl. Batu Jamrud Condet Jakarta Timur dan Tergugat bertempat tinggal di jl. Lapangan Condet Batu Ampar Jakarta Timur

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama 6 bulan, maka hak dan

kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap Penggugat

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Heryawan bin HM Daud, terhadap penggugat

Siti Zahroh binti H. Abdilah 3. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih. Cerai Gugat

Page 127: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Jakarta, 12 Januari 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : RR.Vivanda Widayanti Putri Binti R.Widodo, umur 37 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Kav.Marinir Blok AC / 3 RT.001 RW. 013 No. 3 Kelurahan Pondok Kelapa Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat: Garuman Bin H.Moh. Anwar, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan S1, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Jalan Kav.Marinir Blok AC / 3 RT.001 RW. 013 No. 3 Kelurahan Pondok Kelapa Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Minggu, tanggal 01 Oktober 1989, telah berlangsung

pernikahan antara penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan Kota Jakarta Timur dengan Akta Nikah Nomor : 482/03/X/1989 tanggal 02 Oktober 1989.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya bertempat tinggal bersama di di Pondok Kelapa, Jakarta Timur selama 16 tahun. dan dikaruniai 3 orang anak bernama : a. 1.Adil Wahyudin Anwar, lahir tanggal 08 Pebruari 1990 b. 2.Amandanu Nur Puteri, Lahir tanggal 18 Agustus 1994 c. 3.Adin Idsansyah Anwar, lahir tanggal 15 Juli 2005

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan ........... tahun 2003,

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan April tahun 2005. 5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. 1.Tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan batin sejak tahun 2005 sampai sekarang

b. 2.Tergugat sudah menikah lagi dengan wanita lain yang bernama El Vrisna pada tahun 2005

Page 128: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada

bulan..... tahun ..... hingga sekarang kurang lebih .....tahun ....bulan, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal/berpisah ranjang karena Penggugat/Tergugat telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Penggugat bertempat tinggal di......... dan Tergugat bertempat tinggal di .....

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama.....tahun ... bulan, maka

hak dan kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap Penggugat

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Garuman Bin H.Moh. Anwar, terhadap

penggugat RR.Vivanda Widayanti Putri Binti R.Widodo 3. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih.

Page 129: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Hal : Cerai Gugat Jakarta, 15 Januari 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Ir. Rina Pradipta Djaidun binti Djaidun Kromodiharjo, umur 42 tahun, Agama Islam, pendidikan S1, pekerjaan swasta, tempat tinggal di Jalan Kp. Rawa Domba RT.02 RW. 07 No. 78 Kelurahan Duren Sawit Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat, nama : Ir. Oce Setiyawan bin R. Moeharam, umur 54 tahun, agama Islam, pendidikan S1, pekerjaan swasta, tempat tinggal di Jalan Kp. Rawa Domba RT.02 RW. 07 No. 78 Kelurahan Duren Sawit Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Senin, tanggal 25 Nopember 1985, telah berlangsung

pernikahan antara penggugat dan tergugat, tercatat di PPN KUA Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur dengan Akta Nikah Nomor : 917/91/IX/1985 tanggal 25 Nopember 1985, Dan setelah akad nikah tergugat mengucapkan sighat taklik talak sebagaimana tertera dalam kutipan akta nikah tersebut.

2. Bahwa setelah menikah kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat dalam

keadaan rukun, dan telah berhubungan badan sebagaimana layaknya suami isteri, dan bertempat tinggal bersama di Jalan Kp. Rawa Domba RT.02 RW. 07 No. 78 Kelurahan Duren Sawit Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur selama 21 tahun. dan dikaruniai 3 orang anak bernama : a. Tia Ardita, lahir 8 September 1986 b. Ines Larisa, lahir 18 Juni 1989 c. Sari Ardisa, lahir 27 Oktober 1993

Page 130: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat berubah menjadi tidak harmonis lagi dan goyah, setidaknya terjadi mulai bulan Oktober tahun 2006, disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut : a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain yang bernama Dian tanpa ijin

penggugat sejak bulan September 2006 b. Tergugat tidak memperdulikan penggugat dan lebih mementingkan diri

sendiri c. Tergugat tidak ada komunikasi lagi dengan penggugat sehingga hubungan

keluarga sudah tidak harmonis lagi 4. Bahwa penggugat dan tergugat masih satu rumah, namun sejak Oktober 2006

kurang lebih 3 bulan sudah pisah ranjang dan sudah tidak berhubungan badan sebagaimana layaknya suami istri

5. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik, tetapi tidak berhasil. 6. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

7. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Ir. Oce Setiyawan bin R. Moeharam, terhadap

penggugat Ir. Rina Pradipta Djaidun binti Djaidun Kromodiharjo 3. Menetapakn anak penggugat dan tergugat yang bernama : Tia Ardita, lahir 8

September 1986 ; Ines Larisa, lahir 18 Juni 1989; Sari Ardisa, lahir 27 Oktober 1993, berada dalam pemeliharaan dan pengasuhan penggugat

4. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku

Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih.

Page 131: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Hal : Cerai Gugat

Jakarta, 22 Januari 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini : Sri Turiyati Binti Totong, umur 25 tahun, Agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Jalan Pengaten Ali RT.003 RW. 006 Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat, nama : Maryanto Bin Sanangwar, umur 26 tahun, agama Islam, pendidikan -, pekerjaan -, tempat tinggal di Jalan Pengaten Ali RT.003 RW. 006 Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur, Sekarang tidak diketahui alamatnya dengan jelas dan pasti di wilayah Republik Indonesia selanjutnya disebut Tergugat; , Tentang permasalahannya : 1. Bahwa pada hari Selasa, tanggal 04 Juli 2000, telah berlangsung pernikahan

antara penggugat dan tergugat, tercatat di PPN KUA Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur dengan Duplikat Nomor : 321/17/VII/2000 tanggal 09 Januari 2007, Dan setelah akad nikah tergugat mengucapkan sighat taklik talak sebagaimana tertera dalam kutipan akta nikah tersebut.

2. Bahwa setelah menikah kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat dalam

keadaan rukun, dan telah berhubungan badan sebagaimana layaknya suami isteri, dan bertempat tinggal bersama di di Ciracas, Jakarta Timur selama 6 tahun. dan dikaruniai 1 orang anak bernama : a. Sinta Riana, lahir tanggal 14 Januari 2001

Page 132: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat berubah menjadi tidak harmonis lagi dan goyah, setidaknya terjadi mulai bulan Januari tahun 2002, disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut : a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain tanpa izin penggugat b. Tergugat tidak memperdulikan penguggut dan lebih mementingkan diri

sendiri c. Tergugat telah pisah rumah sejak bulan Juli tahun 2003 selama 2 tahun 6

bulan d. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan batin selama 2 tahun 6 bulan

4. Bahwa telah berusaha mencari alamat tergugat ke keluarganya di Jakarta maupun

di tempat asalnya kebumen ternyata tidak ada yang mengetahui keberadaan tergugat dimana adanya.

5. Bahwa keadaan ketidakharmonisan rumah tangga penggugat dan tergugat tersebut

diatas diikuti perselisihan dan pertengkaran semakin tajam dan memuncak antara penggugat dan tergugat sejak pada bulan Juli tahun 2003, sehingga penggugat saat ini bertempat tinggal di Jalan Pengaten Ali RT.003 RW. 006 Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur sedangkan tergugat tidak diketahui alamatnya

6. Bahwa anak-anak Penggugat dan Tergugat selama ini tinggal bersama

Penggugat/Tergugat, karena itu untuk kepentingan anak-anak itu sendiri dan rasa kasih sayang Penggugat terhadap mereka, maka Penggugat mohon agar anak-anak tersebut ditetapkan dalam pengasuhan dan pemeliharaan Penggugat.

7. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik, tetapi tidak berhasil. 8. Bahwa berdasarkan data di muka, maka penggugat menderita lahir batin dan

merasa rumah tangga penggugat dan tergugat tidak dapat dipertahankan lagi. Berdasarkan alasan-alasan tersebut di muka, Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur untuk menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut : Primer

1. Mengabulkan gugatan pengguat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Maryanto Bin Sanangwar, terhadap

penggugat Sri Turiyati Binti Totong 3. Menetapkan anak penggugat dan tergugat yang bernama : Sinta Riana, lahir tanggal 14 Januari 2001 berada dalam pemeliharaan dan pengasuhan penggugat

Page 133: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

4. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku

Subsider Atau apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih Cerai Gugat Jakarta, 24 Januari 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Etika Dewi binti Made Kawiana, umur 41 tahun, Agama Islam, pendidikan S1, pekerjaan karyawati, tempat tinggal di Jalan Porselen Raya Kp Ambon RT.016 RW. 003 No. 20 Kelurahan Rawamangun Kecamatan Pulogadung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat: Kade Budiyasa bin I Ketut Bidja, umur 41 tahun, agama Islam, pendidikan S1, pekerjaan swasta, tempat tinggal di Jalan Pratekan Gg. H. Sabirin II RT.012 RW. 03 No. 34 Kelurahan Rawamangun Kecamatan Pulogadung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Minggu, tanggal 14 April 1985, telah berlangsung pernikahan

antara penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat dengan Akta Nikah Nomor : 49/49/IV/1985 tanggal 14 April 1985.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya

Page 134: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

bertempat tinggal bersama di di Kp. Ambon Jakarta Timur selama 21 tahun. namun belum dikaruniai 0 keturunan

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan ........... tahun 1994,

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan Juni tahun 2006. 5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain tanpa ijin penggugat dan sudah dikaruniaianak

b. Tergugat tidak memperdulikan penggugat lebih mementingkan diri sendiri c. Tergugat tidak bertanggung jawab dalam keuangan

6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada

bulan.Juni tahun 2006 hingga sekarang kurang lebih 6 bulan, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal karena Tergugat telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Penggugat bertempat tinggal diKp. Ambon Jakarta Timur dan Tergugat bertempat tinggal di Rawamangun Jakarta Timur

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama 6 bulan, maka hak dan

kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap Penggugat

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Page 135: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Kade Budiman bin I Ketut Bidja, terhadap

penggugat Etika Dewi binti Made Kawiana 3. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih. Cerai Gugat Jakarta, 24 Januari 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Supriyati binti San Muhidi, umur 44 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Raya Bekasi KM.18 RT.007 RW. 007 No. 21 Kelurahan Jati Negara Kaum Kecamatan Pulogadung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat: Chaerudin bin Cholid, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan -, tempat tinggal di Jalan Lembaga Pemasyarakatan Cipinang Jakarta Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Senin, tanggal 21 Januari 1985, telah berlangsung pernikahan

antara penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan Kramat

Page 136: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Jati, Jakarta Timur dengan Akta Nikah Nomor : 1014/86/I/1985 tanggal 21 Januari 1985.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya bertempat tinggal bersama di di Jatinegara Kaum, Jakarta Timur selama 21 tahun. dan dikaruniai 3 orang anak bernama : a. Ferry Hermansyah, lahir tanggal 7 Mei 1985 b. Sandy Ferdiansyah, lahir tanggal 23 Agustus 1986 c. Tommy Triansyah, lahir tanggal 27 Mei 1990

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan ........... tahun 1990,

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan April tahun 1992. 5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tegugat tidak memberikan nafkah lahir sejak tahun 2004 sampai sekarang kurang lebih 2 tahun

b. Tergugat sudah menikah dengan wanita lain tanpa ijin penggugat c. Tergugat dan penggugat berbeda pendapat/ paham satu sama lain d. Tergugat dan penggugat sudah tidak ada komunikasi lagi e. Tergugat terlibat dalam hal tindak pidana sehingga dipenjarakan di LP

Cipinang Jakarta Timur 6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada bulan

September tahun 2006 hingga sekarang kurang lebih 5 bulan, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal karena Tergugat telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Penggugat bertempat tinggal diJatinegara Kaum dan Tergugat bertempat tinggal di LP. Cipinang

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama 6 bulan, maka hak dan

kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap Penggugat

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena

Page 137: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Chaerudin bin Cholid, terhadap penggugat

Supriyati binti San Muhidi 3. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih.

Hal : Cerai Gugat Jakarta, 29 Januari 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Aroh binti Arsyad, umur 33 tahun, Agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan H. Siun RT.001 RW. 005 No. 119 Kelurahan Ceger Kecamatan Cipayung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat, nama : Carim bin Suryadi , umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan supir, tempat tinggal di Jalan H. Siun RT.001 RW. 005 No. 119 Kelurahan Ceger Kecamatan Cipayung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya

Page 138: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

1. Bahwa pada hari Senin, tanggal 26 September 1988, telah berlangsung

pernikahan antara penggugat dan tergugat, tercatat di PPN KUA Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur dengan Akta Nikah Nomor : 728/104/IX/1988 tanggal 26 September 1988, Dan setelah akad nikah tergugat mengucapkan sighat taklik talak sebagaimana tertera dalam kutipan akta nikah tersebut.

2. Bahwa setelah menikah kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat dalam

keadaan rukun, dan telah berhubungan badan sebagaimana layaknya suami isteri, dan bertempat tinggal bersama di di Ceger, Jakarta Timur selama 19 tahun. dan dikaruniai 3 orang anak bernama : a. Hasti Ariyani, lahir tanggal 07 Januari 1990 b. Hadi Haryanto, lahir tanggal 31 Juli 1996 c. Arifatul Ma' rifah, lahir tanggal 13 Nopember 2003

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat berubah menjadi tidak

harmonis lagi dan goyah, setidaknya terjadi mulai bulan Juli tahun 1997, disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut : a. Tergugat sudah menikah lagi dengan wanita lain yang bernama Ida tanpa ijin

penggugat b. Tergugat jarang pulang dan baru pulang 1 bulan lamanya c. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir bathin sejak Juni 2006 sampai saat

ini Januari 2007 4. Bahwa penggugat dan tergugat masih satu rumah, namun sejak Juni 2006 kurang

lebih 6 sudah pisah ranjang dan sudah tidak berhubungan badan sebagaimana layaknya suami istri

5. Bahwa anak-anak Penggugat dan Tergugat selama ini tinggal bersama

Penggugat, karena itu untuk kepentingan anak-anak itu sendiri dan rasa kasih sayang Penggugat terhadap mereka, maka Penggugat mohon agar anak-anak tersebut ditetapkan dalam pengasuhan dan pemeliharaan Penggugat.

6. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik, tetapi tidak berhasil. 7. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

8. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Page 139: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Carmin bin Suryadi , terhadap penggugat Aroh

binti Arsyad 3. Menetapakn anak penggugat dan tergugat yang bernama : Hasti Ariyani, lahir

tanggal 07 Januari 1990; Hadi Haryanto, lahir tanggal 31 Juli 1996; Arifatul Ma' rifah, lahir tanggal 13 Nopember 2003, berada dalam pemeliharaan dan pengasuhan penggugat

4. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku

Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih. Cerai Gugat & Pengasuhan Anak Jakarta, 06 Februari 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Ellystyawati Dwi Cahyani Binti Soepardjo BA, umur 37 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Jalan Damai RT.02 RW. 08 No. 72 Kelurahan Pulogebang Kecamatan Cakung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Page 140: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Eko Darmayanto Bin Supartoyo, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan S-1, pekerjaan PNS Pajak, tempat tinggal di Jalan Mutiara RT.21 RW. 06 No. 12A Kelurahan Jati Kecamatan Pulogadung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Jumat, tanggal 21 Agustus 1992, telah berlangsung pernikahan

antara penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan Cakung, Jakarta Timur dengan Akta Nikah Nomor : 471/84/VIII/1992 tanggal 21 Agustus 1992.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya bertempat tinggal bersama di di Mutiara Raya No. 12 a Jakarta Timur selama 14 tahun. dan dikaruniai 4 orang anak bernama : a. Abdul Hafidzh lahir pada tanggal 09 Agustus 1993 b. Nabila lahir pada tanggal 12 Februari 1995 c. Maryam lahir pada tanggal 12 Maret 1998 d. Muhammad Hanif lahir pada tanggal 28 Agustus 2001

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan ........... tahun 2002,

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan Juli tahun 2006. 5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. tergugat telah menikah lagi dengan anita lain tanpa ijin penggugat b. tergugat sering pergi meninggalkan rumah baru pulang 7 hari lamanya tanpa

alasan yang jelas c. tergugat pernah mengusir penggugat pulang kerumah orang tua yang terjadi

pada tanggal16 Juli 2007 d. selain itu tergugat sering mengatakan cerai kepada penggugat.

6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada bulan

Juli 2006 hingga sekarang kurang lebih 7 bulan, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal karena Penggugat telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Penggugat bertempat tinggal di Jl. Damai Cakung jakarta Timur dan Tergugat bertempat tinggal di Mutiara Raya Pulo Gadung Jakarta Timur.

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama 7 bulan, maka hak dan

kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu

Page 141: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap Penggugat

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

10. Bahwa anak-anak Penggugat dan Tergugat selama ini tinggal bersama

Penggugat, karena itu untuk kepentingan anak-anak itu sendiri dan rasa kasih sayang Penggugat terhadap mereka, maka Penggugat mohon agar anak-anak tersebut ditetapkan dalam pengasuhan dan pemeliharaan Penggugat.

11. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menyatakan talak satu tergugat Eko Darmayanto Bin Supartoyo, terhadap

penggugat Ellystyawati Dwi Cahyani Binti Soepardjo BA 3. Menetapkan anak-anak penggugat dan tergugat masing-masing bernama : Abdul

Hafidzh lahir pada tanggal 09 Agustus 1993; Nabila lahir pada tanggal 12 Februari 1995; Maryam lahir pada tanggal 12 Maret 1998; Muhammad Hanif lahir pada tanggal 28 Agustus 2001

berada dalam pengasuhan dan pemeliharaan penggugat 5. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih.

Page 142: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Cerai Gugat Jakarta, 08 Februari 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Nurbani binti Abu Bakar, umur 33 tahun, Agama Islam, pendidikan S2, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Pedati RT.007 RW. 009 No. 15B

Page 143: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Kelurahan Rawa Bunga Kecamatan Jatinegara Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat: Drs. Yaya Mulyana bin A. Sanusi, umur 42 tahun, agama Islam, pendidikan S1, pekerjaan swasta, tempat tinggal di Jalan Kp. Jati RT.002 RW. 001 No. 18 Kelurahan Jatinegara Kecamatan Cakung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Senin, tanggal 01 Juli 1996, telah berlangsung pernikahan

antara penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur dengan Akta Nikah Nomor : 513/09/VII/1996 tanggal 05 Juli 1996.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya bertempat tinggal bersama di di Rawa Bunga, Jakarta Timur selama 10 tahun. dan dikaruniai 2 orang anak bernama : a. Rizky Nur Fajry, lahir tanggal 4 Mei 1998 b. Irene Irmasari, lahir tanggal 26 Januari 2001

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan September tahun 2006,

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan Oktober tahun 2006. 5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan bathin sejak Oktober 2006sampai sekarang Januari 2007

b. Tergugat dan penggugat berbeda pendapat/ paham satu sama lain tidak dapat menerima satu sama lain

c. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain yang bernama Tati Mulyati tanpa ijin penggugat

d. Tergugat tidak peduli dalam urusan rumah tangganya 6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada bulan

Oktober tahun 2006 hingga sekarang kurang lebih 4 bulan, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal karena Tergugat telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Penggugat

Page 144: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

bertempat tinggal di Rawa Bunga, Jakarta Timur dan Tergugat bertempat tinggal di Jatinegara, Jakarta Timur

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama 4 bulan, maka hak dan

kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap Penggugat

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Drs. Yaya Mulyana bin A. Sanusi, terhadap

penggugat Nurbani binti Abu Bakar 3. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih. Cerai Gugat

Page 145: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Jakarta, 01 Maret 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Yufriska Pancowati binti Edy Purwanto, umur 23 tahun, Agama Islam, pendidikan D3, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Raya Skadron Gg. Ahmad RT.006 RW. 003 No. 93 Kelurahan Makasar Kecamatan Makasar Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat: Febri Yudhista bin Teddy Achmadi, umur 26 tahun, agama Islam, pendidikan D3, pekerjaan tidak ada, tempat tinggal di Jalan Villa Tangerang Indah RT.03 RW. 010 No. Blok CA Kelurahan Gebang Raya Kecamatan Periuk Tangerang, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Sabtu, tanggal 20 Mei 2006, telah berlangsung pernikahan

antara penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan Makasar, Jakarta Timur dengan Akta Nikah Nomor : 698/111/V/2006 tanggal 22 Mei 2006.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya bertempat tinggal bersama di di Kp. Makasar, Jakarta Timur selama 1 bulan. dan dikaruniai 1 orang anak bernama : a. Sharreva Inka Deswita, lahir tanggal 1 Januari 2007

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan ........... tahun 0,

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan Mei tahun 2006. 5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan bathin sejak Mei 2006 b. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain yang bernama Dewi Purnama

Sari dan sudah mempunyai anak c. Tergugat telah pergi meninggalkan tempat tinggal tanpa ijin penggugat sejak

Mei 2006

Page 146: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada bulan Mei tahun 2006 hingga sekarang kurang lebih 9 bulan, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal karena Tergugat telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Penggugat bertempat tinggal diJakarta Timur dan Tergugat bertempat tinggal di Tangerang

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama 9 bulan, maka hak dan

kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap Penggugat

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Febri Yudhista bin Teddy Achmadi, terhadap

penggugat Yufriska Pancowati binti Edy Purwanto 3. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih.

Page 147: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Cerai Gugat Jakarta, 05 Maret 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Munawaroh Binti Nasrip, umur 32 tahun, Agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Pembantu Rumah Tangga, tempat tinggal di Jalan Anggur Kav. DKI Blok E 1/15 RT.001 RW. 008 No. 15 Kelurahan Cipayung Kecamatan Cipayung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat: Taufik Bin Jaka, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Supir, tempat tinggal di Jalan Nurul Hidayah Pintu Air Gang Masjid 2 RT.08 RW. 06 Kelurahan Cipayung Kecamatan Cipayung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Jumat, tanggal 01 September 1995, telah berlangsung

pernikahan antara penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan Moga I, Pemalang dengan Akta Nikah Nomor : 2410/01/IX8/1995 tanggal 01 September 1995.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya bertempat tinggal bersama di di Nurul Hidayah Pintu Air Cipayung Jakarta Timur. selama 10 tahun. dan dikaruniai 1 orang anak bernama : a. Ulum Munafiah lahir pada tanggal 31 Agustus 1996

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan ........... tahun 1997,

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan Juni tahun 2001. 5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. tergugat telah menikah lagi tanpa ijjin penggugat

Page 148: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

b. tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan batin sejak Juni 2001 sampai sekarang kurang lebih 5 tahun 2 bulan

c. tergugat sering menyakiti badan jasmani penggugat dengan cara memukul dengan tangan dan kaki yang terkena bagian punggung dan lengan sampai memar

6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada bulan

Juni 2001 hingga sekarang kurang lebih 5 tahun 2 bulan, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal/berpisah ranjang karena Penggugat/Tergugat telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Penggugat bertempat tinggal di......... dan Tergugat bertempat tinggal di .....

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama 5 tahun 2 bulan, maka hak

dan kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap Penggugat

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Taufik Bin Jaka, terhadap penggugat

Munawaroh Binti Nasrip 3. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya.

Page 149: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih. Hal : Cerai Gugat Jakarta, 20 Maret 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini : Kartikawati Binti Rochadi, umur 38 tahun, Agama Islam, pendidikan SMEA, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Jalan Kaja RT.01 RW. 11 No. 23 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat, nama : Jamalludin Bin Muhasim, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan , tempat tinggal di Jalan Kaja RT.01 RW. 11 No. 23 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur, Sekarang tidak diketahui alamatnya dengan jelas dan pasti di wilayah Republik Indonesia selanjutnya disebut Tergugat; , Tentang permasalahannya : 1. Bahwa pada hari Minggu, tanggal 16 Agustus 1987, telah berlangsung pernikahan

antara penggugat dan tergugat, tercatat di PPN KUA Kecamatan Pasar Rebo,Kota Jakarta Timur dengan Akta Nikah Nomor : 534/164/VIII/1987 tanggal 19 Agustus 1987, Dan setelah akad nikah tergugat mengucapkan sighat taklik talak sebagaimana tertera dalam kutipan akta nikah tersebut.

2. Bahwa setelah menikah kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat dalam

keadaan rukun, dan telah berhubungan badan sebagaimana layaknya suami isteri, dan bertempat tinggal bersama di berpindah pindah terakhir di Kaja Kelapa dua wetan Jakarta Timur selama 8 tahun. dan dikaruniai 2 orang anak bernama : a. Maryanti Nurwulansari lahir pada tanggal 17 Maret 1988 b. Muhamad Farhan lahir pada tanggal 24 Mei 1999

Page 150: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat berubah menjadi tidak

harmonis lagi dan goyah, setidaknya terjadi mulai bulan Januari tahun 2006, disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut : a. tergugat telah menikah lagi dengan perempuan lain dan telah mempunyai

anak, tanpa ijin penggugat b. tergugat tidak memberikan nafkah lahir sejak tahun 2003 sedangkan nafkah

batin sejak Oktober 2006 c. tergugat telah pergi meninggalkan rumah sejak Oktober 2006 sampai sekarang

kurang lebih 5 bulan d. tergugat tidak memperdulikan penggugat lebih mementingkan diri dalam

urusan rumah tangga. 4. Bahwa telah berusaha mencari alamat tergugat ke keluarganya di Jakarta ternyata

tidak ada yang mengetahui keberadaan tergugat dimana adanya. 5. Bahwa keadaan ketidakharmonisan rumah tangga penggugat dan tergugat tersebut

diatas diikuti perselisihan dan pertengkaran semakin tajam dan memuncak antara penggugat dan tergugat sejak pada bulan xxxx tahun , sehingga penggugat saat ini bertempat tinggal di Jalan Kaja RT.01 RW. 11 No. 23 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur sedangkan tergugat tidak diketahui alamatnya

6. Bahwa anak-anak Penggugat dan Tergugat selama ini tinggal bersama Penggugat,

karena itu untuk kepentingan anak-anak itu sendiri dan rasa kasih sayang Penggugat terhadap mereka, maka Penggugat mohon agar anak-anak tersebut ditetapkan dalam pengasuhan dan pemeliharaan Penggugat.

7. Bahwa Penggugat adalah orang yang tidak mampu...... 8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik, tetapi tidak berhasil. 9. Bahwa berdasarkan data di muka, maka penggugat menderita lahir batin dan

merasa rumah tangga penggugat dan tergugat tidak dapat dipertahankan lagi. Berdasarkan alasan-alasan tersebut di muka, Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur untuk menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menyatakan talak satu tergugat Jamalludin Bin Muhasim terhadap

penggugat Kartikawati Binti Rochadi

Page 151: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

3. Menetapkan anak penggugat dan tergugat yang bernama : Maryanti Nurwulansari lahir pada tanggal 17 Maret 1988; Muhamad Farhan lahir pada tanggal 24 Mei 1999, berada dalam pemeliharaan dan pengasuhan penggugat

4. Menetapkan membebaskan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku

Atau apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih

Hal : Cerai Gugat Jakarta, 20 Maret 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Tyti Mintarsih binti Didi Kusumaningrat, umur 47 tahun, Agama Islam, pendidikan D3, pekerjaan wiraswasta, tempat tinggal di Jalan Malaka IV RT.003 RW. 008 No. Blok 2/15 Kelurahan Malaka Sari Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat, nama : Muhardy Ratu Yang Sakti bin Awaludin, umur 54 tahun, agama Islam, pendidikan S1, pekerjaan swasta, tempat tinggal di Jalan Malaka IV RT.003 RW. 008 No. Blok 2/15 Kelurahan Malaka Sari Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Minggu, tanggal 01 April 1979, telah berlangsung pernikahan

antara penggugat dan tergugat, tercatat di PPN KUA Kecamatan Taman Sari, Jakarta Timur dengan Akta Nikah Nomor : 04/4/IV/1979 tanggal 02 April 1979, Dan setelah akad nikah tergugat mengucapkan sighat taklik talak sebagaimana tertera dalam kutipan akta nikah tersebut.

2. Bahwa setelah menikah kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat dalam

keadaan rukun, dan telah berhubungan badan sebagaimana layaknya suami isteri, dan bertempat tinggal bersama di Jalan Malaka IV RT.003 RW. 008 No. Blok

Page 152: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

2/15 Kelurahan Malaka Sari Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur selama 28 tahun. dan dikaruniai 3 orang anak bernama : a. Ratih Hardy Putri, lahir tanggal 28 April 1979 b. Rahma Fitri Hardy, lahir tanggal 31 Juli 1981 c. Agnesia Vica Hardy, lahir tanggal 18 Agustus 1989

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat berubah menjadi tidak

harmonis lagi dan goyah, setidaknya terjadi mulai bulan Januari tahun 2004, disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut : a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita yang bernama Erni binti Hamzah

di PPN KUA Kec. Situ Raja, Sumedang, Jawa Barat (wanita malam dengan alamat Balai rakyat III/ 4A RT.013 RW. 01 Kel. Pondok Bambu ( Asrama DKI Jakarta Timur) dengan menggunakan identitas palsu dan tanpa ijin penggugat

b. Penggugat merasa dibohongi oleh tergugat dalam segala hal c. Penggugat merasa harga diri terkucilkan serta tidak memperdulikan

penggugat d. Tergugat tidak rutin dan tidak mencukupi dalam memberikan nafkah lahir/

uang belanja selama pernikahan e. Tergugat mempunyai sifat egois tidak memperdulikan rumah tangganya f. Tergugat tidak menghargai penggugat sebagai penggugat sebagai istri tidak

mau menerima pendapat penggugat g. Tergugat selalu curiga terhadap penggugat masalah keuangan, lebih

mementingkan kepada orang lain h. Penggugat merasa terganggu dengan teror yang dilakukan oleh keluarga Erni

( selingkuhan tergugat) 4. Bahwa penggugat dan tergugat masih satu rumah, namun sejak Nopember 2006

kurang lebih 5 bulan sudah pisah ranjang dan sudah tidak berhubungan badan sebagaimana layaknya suami istri

5. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik, tetapi tidak berhasil. 6. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

7. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Page 153: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Muhardy Ratu Yang Sakti bin Awaludin,

terhadap penggugat Tyti Mintarsih binti Didi Kusumaningrat 3. Menetapakan anak penggugat dan tergugat yang bernama : Ratih Hardy Putri,

lahir tanggal 28 April 1979; Rahma Fitri Hardy, lahir tanggal 31 Juli 1981; Agnesia Vica Hardy, lahir tanggal 18 Agustus 1989, berada dalam pemeliharaan dan pengasuhan penggugat

4. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku

Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih. Hal : Cerai Gugat Jakarta, 13 April 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini : Tri Komala Iriani binti Lalu Nuh, umur 44 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Pedati RT.04 RW. 10 No. 27A Kelurahan Bidara Cina Kecamatan Jatinegara Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat, nama : M. Yusman bin Mahasiun, umur 51 tahun, agama Islam, pendidikan D3, pekerjaan wiraswasta, tempat tinggal di Jalan Pedati RT.04 RW. 10 No. 27A Kelurahan Bidara Cina Kecamatan Jatinegara Kota Jakarta Timur, Sekarang tidak diketahui alamatnya dengan jelas dan pasti di wilayah Republik Indonesia selanjutnya disebut Tergugat; , Tentang permasalahannya : 1. Bahwa pada hari Minggu, tanggal 04 Desember 1983, telah berlangsung

pernikahan antara penggugat dan tergugat, tercatat di PPN KUA Kecamatan KUA Kecamatan Beji, Bogor dengan Akta Nikah Nomor : 1290/III/1983 tanggal 20

Page 154: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Desember 1983, Dan setelah akad nikah tergugat mengucapkan sighat taklik talak sebagaimana tertera dalam kutipan akta nikah tersebut.

2. Bahwa setelah menikah kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat dalam

keadaan rukun, dan telah berhubungan badan sebagaimana layaknya suami isteri, dan bertempat tinggal bersama di berpindah-pindah tempat tinggal dan terakhir tinggal Bidara Cina, Jakarta Timur selama 24 tahun. dan dikaruniai 3 orang anak bernama : a. Mega Wulandari, umur 23 tahun b. Puspita Apriani, umur 22 tahun c. Kartika, umur 15 tahun

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat berubah menjadi tidak

harmonis lagi dan goyah, setidaknya terjadi mulai bulan ........... tahun 1985, disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut : a. Tergugat tidak mencukupi nafkah lahir kepada penggugat b. Tergugat menikah lagi dengan wanita lain pada tahun 1985 c. Tergugat menikah lagi dengan wanita lain bernama Zakiah di NTB tahun

1999 d. Tergugat memukul dan menendang penggugat mengenai bagian muka dan

perut penggugat pada tahun 2005 e. Tergugat meninggalkan penggugat dengan alasan bekerja pada tanggal 2

Agustus 2006 sampai dengan sekarang dan tidak diketahui lagi alamatnya f. Tergugat tidak memberi nafkah lahir kepada penggugat sejak bulan Nopember

2006 sampai dengan sekarang g. Tergugat tidak memberi nafkah batin kepada penggugat sejak tanggal bulan

Juli tahun 2006 sampai dengan sekarang 4. Bahwa telah berusaha mencari alamat tergugat ke keluarganya di Nusa Tenggara

Barat ternyata tidak ada yang mengetahui keberadaan tergugat dimana adanya. 5. Bahwa keadaan ketidakharmonisan rumah tangga penggugat dan tergugat tersebut

diatas diikuti perselisihan dan pertengkaran semakin tajam dan memuncak antara penggugat dan tergugat sejak pada bulan Agustus tahun 2005, sehingga penggugat saat ini bertempat tinggal di Jalan Pedati RT.04 RW. 10 No. 27A Kelurahan Bidara Cina Kecamatan Jatinegara Kota Jakarta Timur sedangkan tergugat tidak diketahui alamatnya

6. Bahwa anak-anak Penggugat dan Tergugat selama ini tinggal bersama

Penggugat/Tergugat, karena itu untuk kepentingan anak-anak itu sendiri dan rasa kasih sayang Penggugat terhadap mereka, maka Penggugat mohon agar anak-anak tersebut ditetapkan dalam pengasuhan dan pemeliharaan Penggugat.

7. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik, tetapi tidak berhasil.

Page 155: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

8. Bahwa berdasarkan data di muka, maka penggugat menderita lahir batin dan

merasa rumah tangga penggugat dan tergugat tidak dapat dipertahankan lagi. Berdasarkan alasan-alasan tersebut di muka, Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur untuk menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut : Primer

1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat M. Yusman bin Mahasiun, terhadap

penggugat Tri Komala Iriani binti Lalu Nuh 3. Menetapkan anak penggugat dan tergugat yang bernama : Mega Wulandari, umur 23 tahun; Puspita Apriani, umur 22 tahun; Kartika, umur

15 tahun berada dalam pemeliharaan dan pengasuhan penggugat 4. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Subsider Atau apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih

Page 156: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Hal : Cerai Gugat Jakarta, 18 April 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Faridah binti A. Bahri, umur 60 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Condet Raya Gg. Seruni II RT.04 RW. 06 No. 13 Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramatjati Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat, nama : Suhaimi bin Achmad , umur 60 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Pensiunan Pemda, tempat tinggal di Jalan Condet Raya Gg. Seruni II RT.04 RW. 06 No. 13 Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramatjati Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya

Page 157: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

1. Bahwa pada hari Rabu, tanggal 01 September 1971, telah berlangsung pernikahan antara penggugat dan tergugat, tercatat di PPN KUA Kecamatan Tanjung Karang Timur, Tanjung Karang dengan Akta Nikah Nomor : 92/1971 tanggal 12 Oktober 1971, Dan setelah akad nikah tergugat mengucapkan sighat taklik talak sebagaimana tertera dalam kutipan akta nikah tersebut.

2. Bahwa setelah menikah kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat dalam

keadaan rukun, dan telah berhubungan badan sebagaimana layaknya suami isteri, dan bertempat tinggal bersama di Condet, Jakarta Timur selama 35 tahun. dan dikaruniai 5 orang anak bernama : a. Okti Septiana, umur 35 tahun b. Wina Sari Dewi, umur 33 tahun c. Cindo Mauliana, umur 31 tahun d. Andi Akhmad, umur 27 tahun e. Muhammad Royhan, umur 23 tahun

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat berubah menjadi tidak

harmonis lagi dan goyah, setidaknya terjadi mulai bulan ........... tahun 2003, disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut : a. Tergugat telah menikan lagi dengan wanita lain yang bernama Een b. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan bathin sejak tahun 2003 sampai

sekarang kurang lebih 4 tahun c. Tergugat berbeda pendapat satu sama lain dalam urusan rumah tangga d. Tergugat pernah menyakiti badan jasmani penggugat dengan cara memukul

dengan tangan yang terkena bagian kepala, wajah penggugat hingga sakit dan terakhir Januari 2007

4. Bahwa penggugat dan tergugat masih satu rumah, namun sejak tahun 2003

kurang lebih 4 tahun sudah pisah ranjang dan sudah tidak berhubungan badan sebagaimana layaknya suami istri

5. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik, tetapi tidak berhasil. 6. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

7. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Page 158: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Suhaimi bin Achmad , terhadap penggugat

Faridah binti A. Bahri 3. Menetapakan anak penggugat dan tergugat yang bernama : Okti Septiana, umur

35 tahun; Wina Sari Dewi, umur 33 tahun; Cindo Mauliana, umur 31 tahun; Andi Akhmad, umur 27 tahun; Muhammad Royhan, umur 23 tahun, berada dalam pemeliharaan dan pengasuhan penggugat

4. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku

Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih. Cerai Gugat Jakarta, 18 April 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Sulys Setyawati binti Suratmin, umur 28 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan swasta, tempat tinggal di Jalan Bojong Rangkong RT.016 RW. 08 No. 23 Kelurahan Pulogebang Kecamatan Cakung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat: Wawan Herwindo bin Soetomo, umur 32 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan swasta, tempat tinggal di Jalan Perumahan Rungkut Mananggal Harapan RT.- RW. - No. Blok D/7 Surabaya, Jawa Timur, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya

Page 159: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

1. Bahwa pada hari Kamis, tanggal 09 September 1999, telah berlangsung pernikahan antara penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan Cakung, Jakarta Timur dengan Akta Nikah Nomor : 1088/83/IX/1999 tanggal 09 September 1999.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya bertempat tinggal bersama di Jalan Perumahan Rungkut Mananggal Harapan Blok D/7 Surabaya, Jawa Timur selama 3 tahun. namun belum dikaruniai keturunan

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan September tahun 2002,

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan Desember tahun 2002. 5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain yang bernama Desi dan telah mempunyai 1 orang anak

b. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan bathin sejak tahun 2003 sampai sekarang kurang lebih 4 tahun

c. Tergugat pernah menyakiti badan jasmani penggugat dengan cara memukul dengan tangan yang terkena bagian wajah sampai memar terakhir Desember 2002

d. Tergugat dan penggugat telah pisah rumah sejak Desember 2002 6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada bulan

Desember tahun 2002 hingga sekarang kurang lebih 4 tahun , Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal karena Penggugat/Tergugat telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Penggugat bertempat tinggal di Jakarta Timur dan Tergugat bertempat tinggal di Surabaya, Jawa Timur

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama 4 tahun, maka hak dan

kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap Penggugat

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

Page 160: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Wawan Herwindo bin Soetomo, terhadap

penggugat Sulys Setyawati binti Suratmin 3. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih. Cerai Gugat Jakarta, 18 April 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Fatimah binti Djamsari, umur 32 tahun, Agama Islam, pendidikan , pekerjaan swasta, tempat tinggal di Jalan Cibubur VI RT.005 RW. 04 No. 36 Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Page 161: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Ir. Abas Srianto bin Soegiarto, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan , pekerjaan swasta, tempat tinggal di Jalan Gg. Ganceng RT.004 RW. 006 No. 18 Kelurahan Jatiranggon Kecamatan Jatisampurna Bekasi, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Jumat, tanggal 27 Desember 2002, telah berlangsung

pernikahan antara penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur dengan Akta Nikah Nomor : 1490/54/XII/2002 tanggal 27 Desember 2002.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya bertempat tinggal bersama di Cibubur, Jakarta Timur selama 5 bulan. dan dikaruniai 1 orang anak bernama : a. Putri Rania Arfariezki, lahir tanggal 29 Maret 2004

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan Juli tahun 2003,

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan September tahun 2004. 5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat sebelum menikah dengan penggugat telah mempunyai istri dan 3 orang anak tanpa sepengetahuan penggugat

b. Tergugat sering pergi meninggalkan rumah dan baru pulang 3 hari lamanya tanpa alasan yang jelas

c. Tergugat tidak bertanggung jawab dalam hal keuangan d. Tergugat pergi meninggalkan tempat tinggal sejak Agustus 2004 tanpa ijin

penggugat 6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada bulan

Agustus tahun 2004 hingga sekarang kurang lebih 3 tahun, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal/berpisah ranjang karena Tergugat telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Penggugat bertempat tinggal diJakarta Timur dan Tergugat bertempat tinggal di Bekasi

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama 4 tahun , maka hak dan

kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap Penggugat

Page 162: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Ir. Abas Srianto bin Soegiarto, terhadap

penggugat Fatimah binti Djamsari 3. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih.

Hal : Cerai Gugat Jakarta, 07 Mei 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama :

Page 163: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Wawat Rosilawati binti D. Edi Ruswandi , umur 44 tahun, Agama Islam, pendidikan D2, pekerjaan PNS (Guru), tempat tinggal di Jalan Lingkar Duren Sawit RT.001 RW. 010 No. 1617 Kelurahan Duren Sawit Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat, nama : H. Saaman bin H. Naimin, umur 46 tahun, agama Islam, pendidikan S1, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Jalan Lingkar Duren Sawit RT.001 RW. 010 No. 1617 Kelurahan Duren Sawit Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Senin, tanggal 14 Maret 1983, telah berlangsung pernikahan

antara penggugat dan tergugat, tercatat di PPN KUA Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur dengan Akta Nikah Nomor : 251/106/V/1983 tanggal 17 Maret 1983, Dan setelah akad nikah tergugat mengucapkan sighat taklik talak sebagaimana tertera dalam kutipan akta nikah tersebut.

2. Bahwa setelah menikah kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat dalam

keadaan rukun, dan telah berhubungan badan sebagaimana layaknya suami isteri, dan bertempat tinggal bersama di Jalan Lingkar Duren Sawit RT.001 RW. 010 No. 1617 Kelurahan Duren Sawit Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur selama 24 tahun. dan dikaruniai 3 orang anak bernama : a. Noor Sarahwati, tanggal lahir tanggal 30 Oktober 1984 b. Sari Chairunnisa, lahir tanggal 14 September 1985 c. Syifa Fauziyah, lahir tanggal 10 April 1995

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat berubah menjadi tidak

harmonis lagi dan goyah, setidaknya terjadi mulai bulan Februari tahun 2006, disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut : a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain tanpa ijin penggugat

4. Bahwa penggugat dan tergugat masih satu rumah, namun sejak Juni 2006 kurang

lebih 11 bulan sudah pisah ranjang dan sudah tidak berhubungan badan sebagaimana layaknya suami istri

5. Bahwa anak-anak Penggugat dan Tergugat selama ini tinggal bersama Penggugat

danTergugat, karena itu untuk kepentingan anak-anak itu sendiri dan rasa kasih sayang Penggugat terhadap mereka, maka Penggugat mohon agar anak-anak tersebut ditetapkan dalam pengasuhan dan pemeliharaan Penggugat.

Page 164: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

6. Bahwa penggugat pernah mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama Jakarta Timur dengan Nomor perkara 1144/Pdt. G/ 2006/ PAJT, namun dicabut karena rujuk

7. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik, tetapi tidak berhasil. 8. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

9. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat H. Saaman bin H. Naimin, terhadap penggugat

Wawat Rosilawati binti D. Edi Ruswandi 3. Menetapakan anak penggugat dan tergugat yang bernama : Noor Sarahwati,

tanggal lahir tanggal 30 Oktober 1984; Sari Chairunnisa, lahir tanggal 14 September 1985; Syifa Fauziyah, lahir tanggal 10 April 1995, berada dalam pemeliharaan dan pengasuhan penggugat

4. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku

Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih. Cerai Gugat Jakarta, 25 Mei 2007

Page 165: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Neni Heryanti binti Sobandi, umur 38 tahun, Agama Islam, pendidikan D3, pekerjaan Karyawati Swasta, tempat tinggal di Jalan Rawa Kuning No. 40 RT.08 RW. 02 Kelurahan Pulogebang Kecamatan Cakung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat: Gatot Kardio Subagio bin Muchamad Arief Roesman, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Karyawan Swasta, tempat tinggal di Jalan Arjuna V No. 89 RT.09 RW. 20 Kelurahan Mekar Jaya Kecamatan Sukma Jaya Depok, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Minggu, tanggal 01 Oktober 1995, telah berlangsung

pernikahan antara penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur dengan Akta Nikah Nomor : 793 / 07 / X / 1995 tanggal 20 Oktober 1995.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya bertempat tinggal bersama di di Rawa Kuning Rt. 01 Rw. 016 No. 27.B, Jakarta Timur selama 10 tahun . dan dikaruniai 3 orang anak bernama : a. Mesya Althaf Arcadia, lahir tanggal 17 September 1996 b. Almyra Althaf Arcadia, lahir tanggal 8 Agustus 2000 c. Zahrah Zafiera Arcadia, lahir tanggal 6 Maret 2004

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan Februari tahun 2000,

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan September tahun 2005. 5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. tergugat menikah dengan wanita lain yang bernama Marti. b. tergugat pernah menyakiti badan/jasmani penggugat dengan cara memukul

yang terkena bagian punggung c. tergugat tidak memperdulikan penggugat dan lebih mementingkan diri

sendiri d. selain, itu penggugat dan tergugat telah pisah rumah selama 1 tahun 7 bulan.

Page 166: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada bulan

September tahun 2005 hingga sekarang kurang lebih 1 tahun 7 bulan, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal/berpisah ranjang karena Penggugat dan Tergugat telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Penggugat bertempat tinggal di Jl. Rawa Kuning No. 40 dan Tergugat bertempat tinggal di Jl. Arjuna, Depok.

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama 1 tahun 7 bulan, maka hak

dan kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap Penggugat

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Gatot Kardio Subagio bin Muchamad Arief

Roesman, terhadap penggugat Neni Heryanti binti Sobandi 3. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih.

Page 167: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Cerai Gugat Jakarta, 30 Mei 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Ari Istikomah Binti Isnaeni, umur 28 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan karyawati Swasta, tempat tinggal di Jalan Jaha RT.03 RW. 10 No. 30 Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat: Asep Nurul Huda Bin Misar , umur 28 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan tidak bekerja, tempat tinggal di Jalan Kp. Cibodas RT.02 RW. 02 Kelurahan Cibodas... Kecamatan Cibodas Tanggerang, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Jumat, tanggal 12 Desember 2003, telah berlangsung

pernikahan antara penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur dengan Akta Nikah Nomor : 890/30/XII/2003 tanggal 12 Desember 2003.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya bertempat tinggal bersama di Jalan Jaha RT.03 RW. 10 No. 30 Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo Kota Jakarta Timur selama 3 tahun. dan dikaruniai 1 orang anak bernama : a. Navira Sharen Assyfa, lahir tanggal 6 November 2004

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan ........... tahun 2004,

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan Mei tahun 2006. 5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. tergugat menikah lagi dengan wanita lain tanpa ijin penggugat b. tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan bathin sejak Mei 2006

Page 168: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

c. teergugat telah pergi meninggalkan rumah sejak Mei 2006 sampai saat ini kurang lebih 1 tahun

6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada bulan

Mei tahun 2006 hingga sekarang kurang lebih 1 tahun, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal karena Tergugat telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Penggugat bertempat tinggal diJakarta Timur dan Tergugat bertempat tinggal di Tangerang

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama 1 tahun, maka hak dan

kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap Penggugat

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Asep Nurul Huda Bin Misar , terhadap

penggugat Ari Istikomah Binti Isnaeni 3. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih.

Page 169: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Cerai Gugat Jakarta, 30 Mei 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Ari Istikomah Binti Isnaeni, umur 28 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan karyawati Swasta, tempat tinggal di Jalan Jaha RT.03 RW. 10 No. 30 Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat: Asep Nurul Huda Bin Misar , umur 28 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan tidak bekerja, tempat tinggal di Jalan Kp. Cibodas RT.02 RW. 02 Kelurahan Cibodas... Kecamatan Cibodas Tanggerang, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Jumat, tanggal 12 Desember 2003, telah berlangsung

pernikahan antara penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur dengan Akta Nikah Nomor : 890/30/XII/2003 tanggal 12 Desember 2003.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya bertempat tinggal bersama di Jalan Jaha RT.03 RW. 10 No. 30 Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo Kota Jakarta Timur selama 3 tahun. dan dikaruniai 1 orang anak bernama : a. Navira Sharen Assyfa, lahir tanggal 6 November 2004

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan ........... tahun 2004,

Page 170: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin tajam dan memuncak terjadi pada bulan Mei tahun 2006.

5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. tergugat menikah lagi dengan wanita lain tanpa ijin penggugat b. tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan bathin sejak Mei 2006 c. teergugat telah pergi meninggalkan rumah sejak Mei 2006 sampai saat ini

kurang lebih 1 tahun 6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada bulan

Mei tahun 2006 hingga sekarang kurang lebih 1 tahun, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal karena Tergugat telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Penggugat bertempat tinggal diJakarta Timur dan Tergugat bertempat tinggal di Tangerang

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama 1 tahun, maka hak dan

kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap Penggugat

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Asep Nurul Huda Bin Misar , terhadap

penggugat Ari Istikomah Binti Isnaeni 3. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku

Page 171: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih. Cerai Gugat Jakarta, 20 Juni 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Nani binti Tohir , umur 49 tahun, Agama Islam, pendidikan Tidak Sekolah, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Mandor Hasan No. 50 RT.010 RW. 001 Kelurahan Bambu Apus Kecamatan Cipayung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat: M. Yani bin Marzuki, umur 50 tahun, agama Islam, pendidikan Tidak Sekolah, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Jalan Penganten Ali d/a Ibu Maryani/ Bang Iyan RT.012 RW. 06 Kelurahan Rambutan Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Senin, tanggal 04 Desember 1978, telah berlangsung

pernikahan antara penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan dengan Akta Nikah Nomor : 1133/6/XII/1978 tanggal 04 Desember 1978.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya bertempat tinggal bersama di berpindah- pindah terakhir di Bambu Apus selama 21 tahun. dan dikaruniai 5 orang anak bernama : a. Atikah, umur 30 tahun

Page 172: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

b. Eni, umur 28 tahun c. Irfan, umur 26 tahun d. Iwan, umur 24 tahun e. Heri, umur 23 tahun

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan ........... tahun 1998,

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan xxxx tahun 2000. 5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain b. Tergugat suka berjudi ( Kartu), Minum- minuman keras c. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan bathin sejak tahun 2000 sampai

saat ini kurang lebih 7 tahun d. Tergugat pernah menyakiti badan jasmani penggugat dengan cara memukul

dengan tangan yang terkena bagian muka penggugat sampai memar e. Tergugat pergi meninggalkan rumah sejak tahun 2000 sampai saat ini kurang

lebih 7 tahun 6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada tahun

2000 hingga sekarang kurang lebih 7 tahun, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal karena Tergugat telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Penggugat bertempat tinggal di Bambu Apus dan Tergugat bertempat tinggal di Rambutan, Jakarta Timur

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama 7 tahun, maka hak dan

kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap Penggugat

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

Page 173: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat M. Yani bin Marzuki, terhadap penggugat Nani

binti Tohir 3. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih.

Hal : Cerai Gugat Jakarta, 20 Juni 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Sri Handayani binti Suhendar, umur 33 tahun, Agama Islam, pendidikan SMEA, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Taruna Jaya No. 11 RT.006 RW. 005 Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat, nama : Nur Iman Gusnizal bin Mardjali, umur 36 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Jalan Taruna Jaya No. 11 RT.006 RW. 005 Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Jumat, tanggal 17 Januari 1997, telah berlangsung pernikahan

antara penggugat dan tergugat, tercatat di PPN KUA Kecamatan Pataruman,

Page 174: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Ciamis, Jawa Barat dengan Akta Nikah Nomor : 516/29/I/1997 tanggal 17 Januari 1997, Dan setelah akad nikah tergugat mengucapkan sighat taklik talak sebagaimana tertera dalam kutipan akta nikah tersebut.

2. Bahwa setelah menikah kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat dalam

keadaan rukun, dan telah berhubungan badan sebagaimana layaknya suami isteri, dan bertempat tinggal bersama di Jalan Taruna Jaya No. 11 RT.006 RW. 005 Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur selama 10 tahun. dan dikaruniai 2 orang anak bernama : a. M. Irfan Nur Hadi, lahir tanggal 27 Mei 1997 b. Rizky Fajriansyah, lahir tanggal 12 Agustus 1999

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat berubah menjadi tidak

harmonis lagi dan goyah, setidaknya terjadi mulai bulan November tahun 2006, disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut : a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain Watih tanpa ijin penggugat b. Tergugat dalam memberikan nafkah lahir/ uang belanja tidak rutin dan tidak

mencukupi c. Tergugat pernah menyakiti badan jasmani penggugat dengan cara memukul,

menendang, mencekik penggugat sampai memar terakhir Mei 2007 d. Tergugat selalu berkata kasar kepada penggugat seperti Anjing, Babi e. Tergugat sering mengancam penggugat dengan senjata tajam hingga

penggugat merasa tertekan bathinnya 4. Bahwa penggugat dan tergugat masih satu rumah, namun sejak Januari 2007

kurang lebih 5 bulan sudah pisah ranjang dan sudah tidak berhubungan badan sebagaimana layaknya suami istri

5. Bahwa anak-anak Penggugat dan Tergugat selama ini tinggal bersama Penggugat

dan Tergugat, karena itu untuk kepentingan anak-anak itu sendiri dan rasa kasih sayang Penggugat terhadap mereka, maka Penggugat mohon agar anak-anak tersebut ditetapkan dalam pengasuhan dan pemeliharaan Penggugat.

6. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik, tetapi tidak berhasil. 7. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

8. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Page 175: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Nur Iman Gusnizal bin Mardjali, terhadap

penggugat Sri Handayani binti Suhendar 3. Menetapakan anak penggugat dan tergugat yang bernama : , berada dalam

pemeliharaan dan pengasuhan penggugat 4. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih. Cerai Gugat Jakarta, 03 Juli 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Purwaningsih binti Toenggono, umur 32 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Karyawati Swasta, tempat tinggal di Jalan Pulo Nangka Barat II RT.05 RW. 016 No. 111 Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat: Edwin Sonata bin Subiyanto , umur 34 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Karyawan Swasta, tempat tinggal di Jalan Rawa Sari Barat XII/E RT.08 RW. 01 No. 94 Kelurahan Cempaka Putih Timur Kecamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya

Page 176: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

1. Bahwa pada hari Sabtu, tanggal 05 Mei 2007, telah berlangsung pernikahan antara penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur dengan Akta Nikah Nomor : 683/27/V/2007 tanggal 05 Juli 2007.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya bertempat tinggal bersama di Jalan Pulo Nangka Barat II RT.05 RW. 016 No. 111 Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung Kota Jakarta Timur selama 1 bulan. namun belum dikaruniai keturunan

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan Mei tahun 2007,

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan Juni tahun 2007. 5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat sebelum menikah dengan pengugat tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain tanpa sepengetahuan penggugat

b. Tergugat tidak memperdulikan penggugat lebih mementingkan diri sendiri c. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir/ uang belanja sejak awal manikah

Mei 2007 sampai saat ini Juli 2007 d. Tergugat tidak menghargai penggugat dan keluarga e. Tergugat pernah menyakiti badan jasmani penggugat dengan cara memukul

dengan tangan terakhir tanggal 14 Juni 2007 6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada bulan

Mei tahun 2007 hingga sekarang kurang lebih 1 bulan, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal karena Tergugat telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Penggugat bertempat tinggal di Jakarta Timur dan Tergugat bertempat tinggal di Jakarta Pusat

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama 3 minggu, maka hak dan

kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap Penggugat

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

Page 177: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Edwin Sonata bin Subiyanto , terhadap

penggugat Purwaningsih binti Toenggono 3. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih. Cerai Gugat Jakarta, 30 Juli 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Dian Ika Prabawati binti Usman, umur 27 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Karyawati , tempat tinggal di Jalan Pancawarga 32 No. 25 RT.005 RW. 014 Kelurahan Cipinang Besar Selatan Kecamatan Jatinegara Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat:

Page 178: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Nasir bin Eddy Yusliman, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Karyawan, tempat tinggal di Jalan Basuki Rahmat No. 16 RT.002 RW. 014 Kelurahan Cipinang Muara Kecamatan Jatinegara Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Sabtu, tanggal 03 Nopember 2001, telah berlangsung

pernikahan antara penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur dengan Akta Nikah Nomor : 1805/43/XI/2001 tanggal 05 Nopember 2001.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya bertempat tinggal bersama di Jalan Basuki Rahmat No. 16 RT.002 RW. 014 Kelurahan Cipinang Muara Kecamatan Jatinegara Kota Jakarta Timur selama 2 tahun. namun belum dikaruniai keturunan

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan November tahun 2003,

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan Desember tahun 2003. 5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat menikah lagi dengan seorang wanita lain yang bernama Pegi b. Tergugat egois tidak memperdulikan penggugat lebih mementingkan diri

sendiri c. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan bathin sejak tahun 2004 kurang

lebih 3 tahun d. Tergugat setuju untuk bercerai sesuai dengan surat pernyataan tergugat

tertanggal 23 Mei 2007 e. Tergugat dan penggugat telah pisah rumah sejak tahun 2004 kurang lebih 3

tahun 6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada bulan

Dessember tahun 2003 hingga sekarang kurang lebih 3 tahun 6 bulan, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal karena Penggugat telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Penggugat bertempat tinggal diCipinang Besar Selatan dan Tergugat bertempat tinggal di Cipinang Muara

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama 3 tahun, maka hak dan

kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu

Page 179: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap penggugat

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Nasir bin Eddy Yusliman, terhadap penggugat

Dian Ika Prabawati binti Usman 3. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih. Cerai Gugat Jakarta, 03 Agustus 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama :

Page 180: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Yuliana binti Iyan Rosyid , umur 30 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Nakula I Blok U/10 RT.003 RW. 006 Kelurahan Duren Sawit Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat: M. Taufik bin H. Abd Muis, umur 45 tahun, agama Islam, pendidikan S1, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Jalan Kp. Melayu Kecil III Bukit Duri RT.005 RW. 009 No. 160 Kelurahan Bukit Duri Kecamatan Tebet Kota Jakarta Selatan, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Sabtu, tanggal 06 Maret 2004, telah berlangsung pernikahan

antara penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan Cisaat, Sukabumi dengan Akta Nikah Nomor : 206/26/III/2004 tanggal 08 Maret 2004.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya bertempat tinggal bersama di Jalan Nakula I Blok U/10 RT.003 RW. 006 Kelurahan Duren Sawit Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur selama 2 tahun. dan dikaruniai 2 orang anak bernama : a. Rafael Ramdani, lahir tanggal 9 Oktober 2005 b. Mikhael Israardani, meninggal tanggal 19 Maret 2007 pada usia 7 bulan

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan September tahun 2006,

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan Januari tahun 2007. 5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat telah menikah dengan wanita lain sebelum menikah dengan penggugat tanpa sepengetahuan penggugat

b. Tergugat tidak memperdulikan penggugat dan anak lebih mementingkan diri sendiri

c. Tergugat tidak memberikan nafkah lahir bathin sejak Desember 2006 sampai saat ini kurang lebih 7 bulan

d. Tergugat telah menlakukan hutang piutang dengan pihak rumah sakit yang menyebabkan penggugat ditagih oleh pihak rumah sakit

e. Tergugat pernah menyakiti badan jasmani penggugat dengan cara memukul yang terkena bagian mata penggugat sampai memar, jari tangan penggugat

Page 181: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

hingga patah tahun 2004 dan terakhir tahun 2006 yang menyebabkan jari kaki penggugat patah

f. Tergugat dan penggugat pisah rumah sejak September 2006 sampai saat ini kurang lebih 10 bulan

6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada bulan

September tahun 2006 hingga sekarang kurang lebih 10 bulan, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal karena Tergugat telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Penggugat bertempat tinggal di Duren Sawit dan Tergugat bertempat tinggal di Tebet, Jakarta Selatan

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama 7 bulan, maka hak dan

kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap penggugat

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat M. Taufik bin H. Abd Muis, terhadap penggugat

Yuliana binti Iyan Rosyid 3. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya.

Page 182: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih. Cerai Gugat Jakarta, 01 Agustus 2007

Page 183: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Nurlinawati Binti Dasan, umur 24 tahun, Agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Jalan Kampung Pulo Jahe RT.009 RW. 005 No. 27 Kelurahan Jatinegara Kecamatan Cakung Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat: Hamda Bin M. Arief machmud, umur 26 tahun, agama Islam, pendidikan SMU, pekerjaan Karyawan Sawsta, tempat tinggal di Jalan Cipinang Pulo Maja RT.002 RW. 013 No. 07 Kelurahan Cipinang Besar Utara Kecamatan Jatinegara Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Sabtu, tanggal 20 April 2002, telah berlangsung pernikahan

antara penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan Cakung,Kota Jakarta Timur dengan Akta Nikah Nomor : 794/113/IV/2002 tanggal 22 April 2002.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya bertempat tinggal bersama di di Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur selama 5 tahun 3 bulan. dan dikaruniai 1 orang anak bernama : a. Nanda Chairina Sabilla, umur 4 tahun

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan ........... tahun 2006,

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan Juni tahun 2007. 5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. tergugat menikah lagi dengan perempuan lain yangbernama Ayu b. tergugat dalam memberikan nafkah tidak mencukupi kebutuhan rumah

tangga dan tidak rutin c. tergugat tidak jujur dalam hal keuangan dan pekerjaan d. tergugat telah pisah rumah sejak Juni 2007 sampai saat ini kurang lebih 1

bulan, tanpa nafkah lahir dan batin

Page 184: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada bulan Juni 2007 hingga sekarang kurang lebih1bulan, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggalkarena Penggugat telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Penggugat bertempat tinggal di cakung, Jakarta Timur dan Tergugat bertempat tinggal di Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama1 bulan, maka hak dan

kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap penggugat.

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat , terhadap penggugat Nurlinawati Binti Dasan 3. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih.

Page 185: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami
Page 186: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Cerai Gugat Jakarta, 27 Agustus 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Anik Ekowati binti Salim, umur 29 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Kaeryawati, tempat tinggal di Jalan Cipinang Muara I RT.012 RW. 003 No. 21 Kelurahan Pondok Bambu Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat; mengajukan gugatan cerai terhadap suami Penggugat: Saimurgan bin Karyosuwito, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Jalan Pondok Kelapa VI A Blok C2/13 RT.10 RW. 04 Kelurahan Pondok Kelapa Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut Tergugat; Tentang permasalahannya 1. Bahwa pada hari Sabtu, tanggal 21 Februari 1998, telah berlangsung pernikahan

antara penggugat dan tergugat, dihadapan pejabat PPN KUA Kecamatan Bangilan, Tuban, Jawa Timur dengan Akta Nikah Nomor : 392/44/II/1998 tanggal 21 Februari 1998.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana

layaknya suami istri dengan baik, telah/belum berhubungan badan dan keduanya bertempat tinggal bersama di Cipinang Muara I selama 9 tahun. dan dikaruniai 1 orang anak bernama : a. Eka Nurul Fajria, lahir tanggal 1 Maret 1999

3. Bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat mulai goyah dan terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi sejak bulan ........... tahun 2005,

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan Agustus tahun 2007. 5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena :

a. Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain yang bernama Wartini tanpa ijin penggugat

b. Tergugat telah melakukan hutang piutang dengan orang lain tanpa sepengetahuan penggugat dan akhirnya menjadi tanggungan penggugat

Page 187: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

c. Tergugat pernah menyakiti badan jasmani penggugat dengan cara memukul, mencekik, penggugat

d. Tergugat dalam memberikan nafkah lahir tidak rutin dan tidak mencukupi 6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya pada bulan

Agustus tahun 2007 hingga sekarang kurang lebih 1 minggu, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal karena Penggugat telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini Tergugat bertempat tinggal di Cipinang Muara I dan Tergugat bertempat tinggal di Pondok Kelapa

7. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama 1 minggu , maka hak dan

kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap penggugat

8. Bahwa penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan / cara

bermusyawarah atau berbicara dengan tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil.

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka penggugat merasa rumah

tangga antara penggugat dan tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan tergugat

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka alasan dan dalil gugatan

penggugat tersebut telah memenuhi maksud / tuntutan pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Berdasarkan alasan - alasan tersebut di muka, penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur/Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya. 2. Menjatuhkan talak satu tergugat Saimurgan bin Karyosuwito, terhadap penggugat

Anik Ekowati binti Salim 3. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang - undangan

yang berlaku Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya. Demikian gugatan ini diajukan, selanjutnya penggugat mengucapkan terima kasih.

Page 188: KORBAN PRAKTIK POLIGAMI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7460/1/AINUL...KORBAN PRAKTIK POLIGAMI ( ANALISIS HUKUM ISLAM ) Studi Kasus Poligami

Wassalamualaikum wr. Wb. Hormat Penggugat, Anik Ekowati binti Salim