kopling tidak tetap dan rem.docx

26
ELEMEN MESIN KOPLING TIDAK TETAP DAN REM OLEH SEPTIAN KURNIAJI 125214060 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVESITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013

Upload: gregorius-septian-kurniaji

Post on 17-Oct-2015

383 views

Category:

Documents


82 download

TRANSCRIPT

ELEMEN MESINKOPLING TIDAK TETAP DAN REM

OLEHSEPTIAN KURNIAJI125214060

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVESITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA2013KOPLING TIDAK TETAP

Merupakan elemen mesin yang menghubungkan poros penggerak ke poros yang digerakkan, dengan putaran yang konstan dalam meneruskan daya, serta dapat melepas hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam ataupun berputarLetak Kopling

Cara Kerja:Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong bantalan luncur kebelakang. bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekananpegas.

Pada saat pelat tekan bergerak mundur, pelat kopling terbebas dari roda penerus dan perpindahan daya terputus. bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas koplingakan mendorong pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi perpindahan daya.Pada saat pelat tekan bergerak kedepan,pelat kopling akan menarik bantalan luncur, sehingga pedal kopling kembali ke posisi semula. selain secara mekanik,sebagai mekanisme pelepas hubungan. Salah satu fungsi dari kampas kopling adalah sebagai penghubung antara mesin dan transmisi, jadi klo mesin kuat, kemudian beban kendaraan berlebih maka yang akan kalah adalah koplingnya (penyambungnya) jadi kasihan sekali nasib si Kopling, dia harus ekstra keras untuk menghubungkan keduanya, klo gak kuat ya akhirnya timbul gesekan...yang akan berakibat kopling goser (geser) sehingga terbakar dech kopling kita, klo diteruskan kopling bisa cepet habis dan harus diganti....

Sekarang sudah banyak digunakan sistem hidrolik dan booster. secara umum,sistem hidrolik dan hidrolik booster adalah sama. perbedaannya adalah pada sistem hidrolik booster , digunakan booster untuk memperkecil daya tekan padapedal kopling. pemilihan sistem yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan.Pada sistem hidrolik, pada saat pedal kopling ditekan, maka batang penerus akan mendorong piston pada master silinder kopling, fluidapada sistem akan meneruskan daya ini keselinder pada unit kopling, dan piston silinder unit koplingakan mendorong tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas,sehingga penerusan daya dari motor ke transmisi terputus.Cara kerja sistem hidrolik ini sama seperti cara kerja pada sistem rem. Kebocoran sistem hidrolik akan mengganggu proses pelepasan hubungan.

Macam-macam kopling tidak tetapa.Kopling cakarKonstruksi kopling ini adalah yang paling sederhana dari antara kopling tak tetap lainnya. Kopling cakar persegi dapat meneruskan momen dalam dua arah putaran, tetapi tidak dapat dihubungkan dalam keadaan berputar. Dengan demikian tidak dapat sepenuhnya berfungsi sebagai kopling tak tetap yang sebenarnya. Sebaliknya, kopling cakar spiral dapat dihubungkan dalam keadaan berputar, tetapi hanya baik untuk satu arah putaran saja. Namun demikian, karena timbulnya tumbukan yang besar jika dihubungkan dalam keadaan berputar, maka cara menghubungkan semacam ini hanya boleh dilakukan jika poros penggerak mempunyai putaran kurang dari 50 (rpm).

b.Kopling platKopling plat adalah suatu kopling yang menggunakan satu plat atau lebih yang dipasang diantara kedua poros serta membuat kontak dengan poros tersebut sehingga terjadi penerusan gaya melalui gesekan antara sesamanya.Konstruksi kopling ini cukup sederhana dan dapat dihubungkan dan dilepaskan dalam keadaan berputar. Karena itu kopling ini sangat banyak dipakai. Kopling plat dapat dibagi atas kopling plat tunggal dan kopling plat ganda, yaitu berdasarkan banyaknya plat gesek yang dipakai, juga dapat dibagi atas kopling basah dan kering, serta atas dasar cara pelayanannya (manual, hidrolik, numatik, dan elektromagnitis). Macam mana yang akan dipilih tergantug pada tujuan, kondisi kerja, lingkungan , dsb.

c.Kopling kerucut.Kopling kerucut adalah suatu kopling gesek dengan konstruksi sederhana dan mempunyai keuntungan diman dengan gaya aksial yang kecil dapat ditransmisikan momen besar. Kopling macam ini dahulu banyak dipakai tetapi sekarang tidak lagi, karena daya yang diteruskan tidak seragam. Meskipun demikian, dalam keadaan dimana bentuk plat tidak dikehendaki, dan ada kemungkinan terkena minyak, kopling kerucut sering lebih menguntungkan.

d.Kopling friwilDalam permesinan sering kali diperlukan kopling yang dapat lepas dengan sendirinya bila poros penggerak mulai berputar lebih lambat atau dalam arah berlawanan dari poros yang digerakkan. Kopling friwil adalah kopling yang dikembangkan untuk maksud tersebut.Bola-bola rol yang dipasang didalam ruangan yang bentuknya sedemikian rupa sehingga jika poros penggerak (bagian dalam) berputar searah jarum jam, maka gesekan yang timbul akan menyebabkan rol atau bola terjepit diantara poros penggerak dan cincin luar, sehingga cincin luar bersama poros yang digerakkan akan berputar meneruskan daya.Jika poros penggerak berputar berlawanan arah jarum jam, atau jika poros yang digerakkan berputar lebih cepat daripada poros penggerak, maka bola atau rol akan lepas dari jepitan sehingga tidak terjadi penerusan momen lagi. Kopling ini sangat banyak gunanya dalam otomatisasi mekanis.Suatu bentuk lain dari kopling semacam ini, menggunakan bentuk kam(nok) sebagai pengganti bola atau rol dan disebut kopling kam.

2.1.1Kopling Tidak TetapKopling tidak tetap adalah kopling yang digunakan untuk menghubungkan poros penggerak dan poros yang digerakkan dengan putaran yang sama saat meneruskan daya. Kopling juga dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut dalam keadaan diam maupun berputar tanpa harus menghentikan putaran dari poros penggerak.Kopling tak tetap meliputi:1.Kopling cakar, terdiri dari:a.Kopling cakar persegib.Kopling cakar spiral

c. Kopling kerucutd. Kopling friwil2.Kopling pelat, terdiri dari:a. Menurut jumlah pelatnya:Kopling pelat tunggalKopling pelat banyak

b.Menurut cara pelayanannya:Kopling pelat cara manualKopling pelat cara hidrolikKopling pelat cara pneumatikc.Menurut pelumasannya:Kopling pelat keringKopling pelat basah

Secara umum kopling pelat adalah kopling yang menggunakan satu pelat atau lebih yang dipasang diantara kedua poros serta membuat kontak dengan poros tersebut, sehingga terjadi penerusan daya melalui gesekan antara sesamanya. Konstruksi kopling ini cukup sederhana, dapat dihubungkan dan dilepaskan dalam keadaan berputar karena itu kopling ini sangat banyak dipakai.Komponen Utama KoplingRoda PenerusSelain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai dudukan hampir seluruh komponen kopling.Pelat KoplingKopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi. Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek tinggi.Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keling (rivet).Pelat TekanPelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat kopling dan roda penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya.Unit Plat PenekanSebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas digunakan untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda penerus. jumlah pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus dipindahkan.Mekanisme PenggerakKomponen penting lainnya pada kopling ialah mekanisme pemutusan hubungan (tuas tekan). mekanisme ini di lengkapi dengan bantalan bola, bantalan bola diikat pada bantalan luncur yang akan bergerak maju/mundur pada sambungan.

Bantalan bola yang dilengkapi dengan permukaan tekan akan mendorong tuas tekan.Rumah KoplingRumah kopling terbuat dari besi tuang atau aluminium. rumah kopling menutupi seluruh unit kopling dan mekanisme penggerak. rumah kopling umumnyamempunyai daerah terbuka yang berfungsi sebagai saluran sirkulasi udara.

Cara Kerja KoplingPada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong bantalan luncur kebelakang. bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekananpegas.Pada saat pelat tekan bergerak mundur, pelat kopling terbebas dari roda penerus dan perpindahan daya terputus. bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling akan mendorong pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi perpindahan daya.Pada saat pelat tekan bergerak kedepan,pelat kopling akan menarik bantalan luncur, sehingga pedal kopling kembali ke posisi semula. selain secara mekanik, sebagai mekanisme pelepas hubungan.Sekarang sudah banyak digunakan sistem hidrolik dan booster. secara umum, sistem hidrolik dan hidrolik booster adalah sama. perbedaannya adalah pada sistem hidrolik booster , digunakan booster untuk memperkecil daya tekan pada pedal kopling. pemilihan sistem yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan. Pada sistem hidrolik, pada saat pedal kopling ditekan, maka batang penerus akan mendorong piston pada master silinder kopling, fluidapada sistem akan meneruskan daya ini keselinder pada unit kopling, dan piston silinder unit kopling akan mendorong tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas,

sehingga penerusan daya dari motor ke transmisi terputus.Cara kerja sistem hidrolik ini sama seperti cara kerja pada sistem rem. Kebocoran sistem hidrolik akan mengganggu proses pelepasan hubungan.PemeliharaanGangguan pada sistem kopling relatif kecil.salah satu penyetelan yang dilakukan hanya pada gerak bebas kopling. bila gerak kerja pedal kopling telah terlalu dalam, periksa kondisi pelat kopling, bila sudah terlalu tipis, ganti pelat kopling.Rumus-rumus yang DigunakanTorsi maksimum Kopling platgesekbekerjakarena adanya gaya gesek (U) denganpermukaan, sehinggamenyebabkanterjadinya momen puntir pada porosyangdi gerakkan. Momen inibekerja dalam waktu tr sampai putaran keduaporossama. Pada keaadan terhubung tidak terjadi slip dan putaran kedua porossama dengan putaran awal poros penggerak, sehingga dapat dibuat persamaan : Mr = Mb + Mh Dimana : Mr=Torsi gesek[kgf.cm]Mb=momen puntir poros transmisi[kgf.cm]Mh=Torsi percepatan[kgf.cm]Nilai Mh dapat dihitung dengan persamaan : Mh = 71620N n Dengan : Mh= Torsi maksimum[kgf.cm]N = Daya maksimum[hp]N =putaran poros[rpm]71620 =konstanta korelasi satuan Teori GesekHarga torsi gesek didapat dari hubungan :Mr = C . MhDengan :Mr=Torsi gesek [kgf.cm]C=KonstantaHarga C dapat dipilih dari tabel pada lampiran, harga ini berkisar antara 2-3 untuk kendaraan mobil.Kerja Gesek dan Daya GesekKerja gesek ditentukan dari hubungan antara torsi, putaran, dam waktu terjadinya slip yaitu :Ar =Mr.n.tr 1910 Dimana : Ar=Kerja gesek[kgf.cm]Mr=Torsi gesek[kgf.cm]n=Putaran[rpm]tR= Waktu penyambungan / slip[detik]1910=Faktor korelasi satuan Harga daya gesek dapat ditentukan dari hubungan kerja gesek dengan frekuensi penggunaan kopling, yaitu jumlah penekanan atau pelepasan kopling persatuan waktu yaitu : Nr =Ar .z 27x104 Dimana : Nr= Daya gesek [hp]z= Frekuensi penekanan kopling dalam satu jam27104= Faktor korelasi satuanDiameter Rata-rata Plat GesekDiameter rata-rata plat gesek ditentukan dengan menggunakan persamaan untuk diameter rata-rata, yaitu : d= 71,5 NR 0,4 b 1/ 2 . j.n KT .d Dengan : d =Diameter rata-rata pelat[cm]b =Ratio antara lebar pelat terhadap diameter rata-rata d KT=Parameter koefisien gesek n=PutaranPengujian Harga KT dan KUUntuk memeriksa apakah harga KT dan KU masih dalam batas-batas yang diizinkan setelah adanya pembulatan-pembulatan dalam perhitungan, maka jika harga KT tidak berbeda jauh dengan pemilihan harga awal dan harga KU masih berkisar antara2-8 maka rancangan ini dapat dilanjutkan :KT=N f .10001/ 2 b.d. j.vKU= 2.M r b.d 2 . j Kecepatan tangensial adalah :v = .d.n60Luas Bidang TekanTekanan permukaan terjadi akibat adanya gaya tekan yang mengenai satuan luas bidang tekan, gaya ini dipengaruhi oleh koefisien gesek sebesar = 0.3, dan ini adalah koefisien gesek bahan permukaan pelat gesek yang kita pilah. Luas bidang tekan sama dengan luas permukaan pelat dan dapat diperoleh dari hubungan :F= .b.d.j.Y Dimana : F= Luas bidang tekan[cm2] = Faktor koreksi luas permukaan akibat penguranganYluas alur Tekanan Rata-rata PermukaanTekanan rata-rata dicari dari hubungan torsi maksimum, diameter rata-rata,koefisien gesekan dan luas bidang tekan : 2.M r p = .d.F Dimana : =Tekanan permukaan rata-rata[kgf/cm2] p=Koefisien gesek F= Luas bidang tekan[cm2]Tekanan Maksimum PermukaanTekanan permukaan maksimum digunakan untuk memilih pelat gesek yang cocok dan aman. Pada lampiran tebal tertulis harga-harga tekanan untuk bahan pelat gesek. Hubungan antara tekanan maksimum dan tekanan rata-rata adalah :Pmax = d2 p [kgf/cm ]dtUmur Pelat GesekDaya saing pelat gesek sangat ditentukan oleh umur dari pelat gesek itu. Umur pelat gesek ditentukan dari hubungan antara volume keausan spesifik dan gaya gesek, sedangkan untuk menghitung volume keausan digunakan rumus :Vv = F.SvDengan : Vv= Volume keausan[cm3]F= Luas permukaan bidang tekan [cm2]Sv= Batas keausan[cm]Umur pelat gesek akhirnya dapat ditentukan dari persamaan :LBB=Vv Q .NR v Dimana : LBB= Umur pelat gesek[jam]Vv= Volume keausan[cm3]Qv = Keausan spesifikTemperatur Kerja Plat dan KoplingTemperature kerja kopling harus memenuhi temperature yang diizinkan, karena apabila melewati batas yang diizinkan akan menyebabkan pelat gesek cepat sekali aus sehingga umur kopling akan lebih pendek. Temperature kerja kopling dipengaruhi oleh koefisien perpindahan panas dari rumah kopling, luas perpindaha panas dan temperature sekeliling, temperature kerja kopling adalah :t = tL+tdengan :t= Temperatur kerja koplingtL= Temperatur lingkungant= Kenaikan temperatureSemua parameter dalam satuan C. sementara itu kenaikan temperatur dapat diketahui dengan persamaan : t =632.NR F .aK K Dengan : FK= Luas permukaan bidang pendingin[m2]K= Koefisien perpindahan panas [kkal/mC.jam] luas permukaan bidang pendingin dapat diketahui dengan rumus : FK= .dk.bk + .(dk 2 di 2 ) 4 Dimana : dk= Diameter terluar atau diameter rumah kopling[cm]bk= Lebar rumah kopling [cm]koefisien perpindahan panas, dari rumah kopling dapat diketahui dari hubungan berikut :K = 4.5+6(vk)3/4

dengan :vk=.dk .n60 vk= Kecepatan tangensial rumah kopling [m/det]maka kenaikan temperatur dapat dihitung dari hubungan sebagai berikut :ts= 632.NR F .ak kdengan : NR= Daya gesekFk= Luas permukaaan bidang pendinginAk=Koefisien perpindahan panasPemasangan Paku Keling Paku keeling yangdipasang pada pelat gesek dan pelat penghubungberfungsi untuk meneruskan putaran pelat gesek ke pelat penghubung dan seterusnya ke HUB, dan selanjutnya keporos. Untuk perhitungan pemasangan paku keeling didapat dengan menggunakan perhitungan berikut. Gaya yang dialami oleh setiap paku keeling didapatkan dengan menggunakan persamaan berikut :Fk=2.M R Z Dengan : Fk= Gaya yang diterima masing-masing paku keelingMR= Torsi gesekZ= Jumlah paku keelingDimensi paku keeling diketahui dengan menggunakan persamaan berikut :d=4.Fk.3,14dengan : Fk= Gaya yang diterima masing-masing paku keeling=Tegangan geser material paku keeling3.2.1. Analisis PegasPegas berfungsi sebagai peredam getaran dan penahan gaya permukaan terhadap pelat gesek. Pegas ini juga berfungsi sebagai penerus daya dari HUB kepelat. Pada pegas ini bekerja momen torsi yang mengakibatkan tegangan geser. Tegangan ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :=Mt2..r2 .h Dengan : Mt= Momen torsi maksimumh= Panjang pegasr= Diameter pegas3.2.2.Analisis Tegangan Pada Pegas DiafragmaPada rumah kopling terdapat pegas diafragma yang berbentuk cincin (bellivelle spring) pada pegas ini terdapat gaya P yang dapat melakukan pemasangan dan palepasan kopling. Tengangan yang terjadi pada pegas ini didapat dari persamaan berikut :=Ki.E.t 2 b2 Ki= Konstanta pegas untuk steel bellivelle springT= Tebal pegasE= Modulus elastisitas

REM

Secara umum rem bisa diartikan adalah sebuah peranti/alat yang digunakan untuk memperlambat atau bahkan menghentikan laju gerkan roda. Karena roda di perlambat maka, secara otomatis gerkan kendaraan menjadi lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan. Pada rem generatif, sebagian energi ini pula dapat dipulihkan dan disimpan dalam roda gila ( Flywheel ), kapasitor, atau diubah menjadi arus bolak-balik oleh suatu alternator yang selanjutnya dilakukan melalui suatu penyearah ( rectifier ) dan disimpan dalam baterai untuk pengguna lain.REM Berfungsi untuk menguraigi kecepatan mobil atu menghentikan kendaraa yang sedang berjalan serta memberi kemungkinan dapat memarkir kendaraan di tempat menurunTujuan dari pemasangan rem adalah untuk menurut kemampuan dan kemauan pengemudi dalam mengurangi kecepetan, berhenti ataupun memarkir pada jalan yang mendaki dan mengontrol terhadap kecepatan Energi kinetik meningkat sebanyak pangkat 2 kecepatan ( E=1/2 m.v2 ). Ini artinya bahwa jika kecepatan suatu kendaraan meningkat 2 kali, ia memiliki 4 kali lebih banyak energi. Rem harus membuang 4 kali lebih banyak energi untuk menghentikannya dan konsekuensinya jarak yang dibutuhkan untuk pengereman juga empat kali lebih jauh.

Sistem rem dalam teknik otomotif ialah suatu sistem yang memiliki fungsi untuk :Mengurangi kecepatan kendaraan.Menghentikan kendaraan yang sedang berjalan dan,Menjaga kendaraan agar tetap berhenti.

Sedangkan komponen utama dalam sistem rem terdiri dari :1.Pedal rem atau tuas rem2.Penguat atau Booster3.Silinder master ( Master cylinder ) dan,4.Saluran pengereman atau Kabel ( lines )SISTEM PENGEREMAN 1.Rem drum : adalah rem bekerja atas dasar gesekan antara sepatu rem dengan drum yang ikut berputar dengan putaran roda kendaraan. Agar gesekan dapat memperlambat kendaraan dengan baik maka, sepatu rem di buat dari bahan yang mempunyai koefisien gesek yang tinggi. Rem drum memiliki kelemahan jika terendam air, tidak dapat berfungsi dengan baik karena koefisien gesek berkurang secara significant. Oleh karena itu parts ini mulai ditinggalkan dalam dunia otomotif dan kemudian menggantinya dengan rem cakram. 2.Rem cakram : adalah perangkat pengereman yang digunakan pada kendaraan modern. Cara kerja rem ini ialah dengan cara menjepit cakram yang biasanya dipasangkan pada roda kendaraan, untuk menjepit cakram digunakan caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem ( brake pads ) ke cakram. Rem ini juga digunakan pada kereta api, sepeda motor dan juga sepeda. Sementara pada mobil balap, bahan yangdigunakan biasanya dikeramik agar lebih tahan panas yang ditimbulkan selama proses pengereman.

Sistem rem pada kendaraan merupakan salah satu komponen penting keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan bahaya, dan ini penting sekali dalam pekerjaan membongkar, memeriksa, menyetel dan memperbaiki serta merakitnya dengan secermat mungkin. Adapun fungsi dari sistem rem itu sendiri adalah :1. Untuk mengurangi kecepatan sampai menghentikan kendaraan.2. Mengontrol kecepatan selama berkendara.3. Untuk menahan kendaraan pada saat parkir dan berhenti pada jalan yang menurun atau menanjak.

Prinsip kerja sistem rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar sehingga putarannya akan melambat. Oleh sebab itu komponen rem yang bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk pada saat bekerja dalam suhu tinggi. Sistem rem mobil diklasifikasikan berdasar : Lokasi pemasangan : pada roda (wheel brake) dan Propeller shaft (center brake) prosedur operasi : Manual type (parking brakes) dan foot pressure brakes (servis brakes) Kontruksi : Internal expansion (drum brakes), external expansion, Disk brakes Mekanisme : Mechanikal types, Hydraulic types, Pneumatic Types, Vacuum types, Exhaust brakes.Sistem rem hidraulisSistem rem hidraulis adalah sistem rem yang mekanisme pemindahan tenaga dari pengemudi menggunakan media fluida (cairan/minyak) untuk melakukan pengereman pada roda. Komponen utama dari sistem rem hidraulis terdiri dari Brake pedal, brake booster, master cylinder, brake pipe, proportioning valve, caliper(tipe disk brake), wheel cylinder (tipe drum brake).

Brake boosterPada mobil untuk melakukan pengereman pada keempat roda hanya dilakukan pada satu brake pedal, sehingga dapat anda bayangkan betapa beratnya kerja brake pedal untuk memperbesar tekanan dari pengemudi. Oleh sebab itu dibutuhkan komponen tambahan yaitu brake booster yang berfungsi untuk memperingan kerja pedal dengan meningkatkan tenaga pengemudi empat sampai lima kali lipat memanfaatkan kevakuman intake manifold pada saat mesin hidup.

Prinsip kerja brake booster memanfaatkan tenaga kevakuman yang di hasilkan oleh intake manifold pada saat mesin hidup, Seperti yang terdapat pada gambar diatas, terdapat 2 chamber (vacuum chamber dan Variable pressure chamber) pada booster yang masing-masing dipisahkan oleh diaphragm. Input shaft(operating rod) berhubungan dengan brake pedal dan mengatur buka tutupnya atmospheric vacuum port yang berhubungan dengan variable pressure chamber. Fulcrum plate menempel pada diaphragm ditahan oleh spring dan berhubungan dengan master cylinder push rod. Kemudian Vacuum connection berhubungan dengan selang vacuum ke intake manifold.Secara sederhana kerja brake booster yaitupada saat mesin hidup vacuum chamber akan terjadi kevakuman karena vacuum chamber dan variable pressure chamber tidak terbuka maka diapragm tidak akan mendorong fulcrum plate.