kopling tetap.pdf

Upload: khairultulah

Post on 09-Oct-2015

1.090 views

Category:

Documents


200 download

TRANSCRIPT

  • ELEMEN MESIN II

    34

    ELEMEN MESIN II

    PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

    FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

    2014

  • 35

    BAGIAN II

    KOPLING

    1. Kopling Tetap

    Elemen Mesin yang digunakan sebagai penghubung 2 poros secara

    tetap, dimana hubungan tidak bisa dilepas pada waktu poros berputar.

    Kopling Tidak Tetap :

    Elemen Mesin yang digunakan sebagai penghubung 2 poros secara tetap,

    tetapi hubungannya dapat dilepas atau dihubungkan langsung dalam

    keadaan poros penggerak berputar.

    Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus

    putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara

    pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbu kedua poros tersebut terletak pada

    satu garis lurus atau dapat sedikit berbeda sumbunya, jadi kopling tetap

    selalu dalam keadaan terhubung.

    Klasifikasi Kopling Tetap

    a. Kopling Kaku

    Kopling kaku digunakan bila kedua poros dihubungkan dengan

    sumbu segaris. Kopling ini dipakai pada poros mesin dan transmisi

    umum di pabrik-pabrik.

    1. Kopling bus

    2. Kopling flens kaku

  • 36

    3. Kopling flens tempa

    b. Kopling Luwes / Fleksibel

    Menghubungkan 2 poros secara tetap, dimana posisi relative kedua

    poros bisa berubah.

    1. Kopling flens luwes

    2. Kopling karet ban

    3. Kopling karet bintang

    4. Kopling gigi

    5. Kopling rantai

    c. Kopling Universal

    Menghubungkan 2 poros yang membentuk sudut (sumbu poros

    berpotongan) melebihi yang dapat diberikan oleh kopling fleksibel

    1. Kopling universal hook / joint

    2. Kopling universal kecepatan tetap

  • 37

    Gambar 1. Jenis kopling tetap

    Kopling flens kaku terdiri atas naf dengan flens yang terbuat dari besi cor

    atau baja cor dan dipasang pada ujung poros dengan diberi pasak serta

    diikat dengan baut pada flensnya.

    Pada waktu pemasangan, sumbu kedua poros harus segaris sebelu baut-

    baut flens dikeraskan.

  • 38

    Dalam perencanaan kopling, pertama harus diketahui daya dan putaran

    yang akan diteruskan poros penggerak, jika diameter poros penggerak

    sudah tertentu seperti pada poros motor listrik periksalah diameter tersebut

    dan ambil diameter yang sama untuk poros yang digerakkan.

    Syarat-syarat konstruksi kopling:

    1. Ringan, dengan diameter sekecil mungkin

    2. Garis sumbu kedua poros yang dihubungkan harus betul-betul

    berimpit (centering harus sempurna), kecuali untuk kopling

    fleksibel

    3. Titik berat kopling harus terletak pada sumbu poros

    4. Mudah dipasang/dilepas

    5. Tidak boleh ada bagian-bagian yang menonjol keluar

    Dalam menentukan pemilihan jenis kopling, faktor-faktor yang perlu

    diperhatikan antara lain:

    1. Besar torsi yang harus diteruskan

    2. Hubungan poros tetap atau dapat selip (berubah sumbunya)

    3. Besar ketidaksentrisan yang harus ditolerir poros

    4. Perlu dilumasi atau dirawat

    5. Mudah dibongkar pada pemasangan dan pelepasan kopling

    6. Kopling bekerja pada keadaan yang kurang baik

    7. Perkiraan umurnya

    8. Harganya

  • 39

    Gambar 2. Bentuk dan ukuran kopling flens kaku

    Jika kopling dipasang pada poros dengan menggunakan pasak, tentukan

    diameter luar kopling sedemikian rupa hingga harga diameter poros yang

    diperoleh dari perhitungan terletak antara harga diameter lubang

    maksimum minimum.

  • 40

    Tabel 1. Bahan untuk flens dan baut kopling tetap

    KOPLING KARET BAN

    Mesin-mesin yang dihubungkan dengan penggeraknya melalui kopling

    flens kaku, memerlukan penyetelan yang sangat teliti agar kedua sumbu

    poros yang saling dihubungkan dapat menjadi satu garis lurus. Selain itu

    getaran dan tumbukan yang terjadi dalam penerusan daya antara mesin

    penggerak dan yang digerakkan tidak dapat diredam sehingga dapat

  • 41

    memperpendek umur mesin serta menimbulkan bunyi berisik, untuk

    menghindari kesulitan maka dipilih kopling karet ban. Kopling ini dapat

    bekerja dengan baik meskipun kedua sumbu poros yang dihubungkan

    tidak benar-benar lurus.

    Meskipun terjadi kesalahan dalam pemasangan poros, dalam batas-batas

    tertentu kopling ini masih dapat meneruskan daya dengan halus.

    Pemasangan dan pelepasan juga dapat dilakukan dengan mudah karena

    hubungan dilakukan dengan jepitan baut pada ban karetnya. Variasi beban

    dapat diserap oleh ban karet, sedangkan hubungan listrik antara kedua

    poros dapat dicegah.

    Gambar 3. Daerah kesalahan yang diperbolehkan pada

    kopling karet ban

  • 42

    Gambar 4. Susunan kopling karet ban dan variasi momen puntir

    Misalkan momen puntir yang diteruskan bervariasi seperti gambar di atas,

    garis putus-putus menyatakan momen puntir Tm (kg.mm) yang dihitung

    dari daya nominal P (kW) dan putaran n1 (rpm) dari suatu motor listrik.

    Motor tersebut mampu memberikan daya tambahan yang cukup besar

    sesuai dengan permintaan di atas daya rata-rata yang sesungguhnya.

    ).(1074,91

    5 mmkgn

    PxxTm

    Bila variasi momen sangat besar kalikan harga Tmax (kg.mm) yang terbesar

    dalam satu putaran dengan faktor koreksi yang sama fc

    maxTfT cd

    Pilihlah momen yang lebih rendah Td daripada momen normal maksimu

    dari kopling standar Tu (kg.mm)

    Untuk menghitung diameter poros

    3/1

    1,5

    d

    a

    s Td

  • 43

    Dengan a adalah tegangan geser (kg/mm2)

    Tabel 2. Faktor koreksi

  • 44

    Jika diameter luar dari bagian piringan dan silinder adalah d1 dan d2 (mm)

    maka tegangan geser a (kg/mm2) yang timbul pada bagian yang

    menempel adalah:

    24

    22

    211

    dS

    ddS da T

    da T /

    24

    22

    211

    dS

    ddS

    Gambar 5. Lambang pada kopling karet ban

    Tabel 2. Ukuran dasar dan kapasitas kopling karet ban

  • 45

    Contoh:

    Sebuah kompresor yang menimbulkan variasi momen puntir seperti

    gambar dibawah dalam satu putaran poros, digerakkan oleh sebuah motor

    induksi sebesar 5,5 kW pada 950 rpm. Motor tersebut mempunyai poros

    berdiameter 42 mm, 6 buah katup. Tentukan diameter poros kopling.

    Diketahui bahan poros S45C dan nomor kopling 265.

    Jawab.

    1. P = 5,5 (kW), n1 = 960 rpm

  • 46

    2. ).(1074,91

    5 mmkgn

    PxxTm . Tm = 9,74 x 10

    5 x 5,5/960 =

    5580 (kg.mm)

    3. Tmax = 11000 (kg.mm), v = 2 (jumlah puncak dalam satu putaran)

    4. Dari tabel 2, fc = 3,0

    5. maxTfT cd . Td = 3,0 x 11000 = 33000 (kg.mm)

    6. No. 265 (mm)

    Momen normal maksimum Tu = 36 (kg.m) 33000 (kg.mm)

    B = 140 mm, C = 100 mm, L = 71 mm, F = 14 mm, d = 12 mm

    n = 2 x 6 (dalam table)

    7. Bahan poros S45C

    0,6,.58 12 SfmmkgB

    Dengan alur pasak Sf2 = 2,5

    8. 87,35,20,6

    58

    xa kg/mm

    2

    9. mmxds 1,353300087,3

    1,53/1

    Diameter poros sebesar 35,1 mm dipandang cukup, tetapi karena

    diameter poros motor adalah 42 mm, maka diameter yang sama

    juga harus diambil untuk poros yang digerakkan.

    KOPLING FLUIDA

    Bila suatu impeller fluida pompa dan raner turbin dipasang saling

    berhadapan, dimana keduanya berada dalam suatu ruangan yang berisi

    minyak, maka poros input yang dihubungkan dengan impeller pompa

  • 47

    diputar, minyak yang mengalir tersebut akan menggerakkan raner turbin

    yang dihubungkan dengan poros output

    Gambar 6. Kopling fluida

    Kopling fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan

    daya besar. Keuntungan dari kopling ini adalah getaran dari sisi penggerak

    dan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan. Oleh karena itu

    umur mesin dan peralatan yang dihubungkannya akan menjadi lebih

    panjang dibandingkan dengan pemakain kopling tetap biasa.

  • 48

    Gambar 7. Karakteristik hubungan langsung dengan motor dibandingkan

    dengan hubungan melalui kopling fluida

  • 49

    Gambar 8. Macam Kopling Fluida

  • 50

    Gambar 9. Dimensi kopling fluidaA

    Contoh untuk penggunaan konveyor sabuk sering di start dan hentikan

  • 51

    Dua macam kopling tetap

    Bagan kopling plat

  • 52

    2. KOPLING TIDAK TETAP

    Kopling Tidak Tetap :

    Elemen Mesin yang digunakan sebagai penghubung 2 poros secara tetap,

    tetapi hubungannya dapat dilepas atau dihubungkan langsung dalam

    keadaan poros penggerak berputar.

    Macam-macam kopling tidak tetap

    1. Kopling cakar

    2. Kopling plat

    3. Kopling kerucut

    4. Koling friwil

    Kopling cakar

    Meneruskan momen dengan kontak positip (tidak dengan perantaraan

    gesekan) hingga tidak dapat slip. Konstruksinya adalah sederhana (lihat

    gambar)

    Gambar 10. Kopling tak tetap persegi dan spiral

  • 53

    Kopling cakar persegi dapat meneruskan momen dalam dua arah putaran

    tetapi tidak dapat dihubungkan dalam keadaan berputar. Denngan

    demikian tidak dapat sepenuhnya berfungsi sebagai kopling tidak tetap

    yang sebenarnya. Sebaliknya kopling cakar spiral dapat dihubungkan

    dalam keadaan berputar tetapi hanya baik untuk satu putaran saja (hanya

    boleh untuk putaran dibawah 50 rpm).

    Gambar 11. lambang-lambang kopling cakar

    LIHAT GAMBAR-GAMBAR DI BAWAH

    Bagan kopling plat

  • 54

  • 55

  • 56

    Penggolongan kopling

  • 57