kopkun corner edisi 1
DESCRIPTION
Buletin Bulanan Kopkun Corner diterbitkan oleh Koperasi Kampus Unsoed (Kopkun) Purwokerto, Jawa Tengah. Tentang Kopkun di www.kopkun.comTRANSCRIPT
Dinamika RAT IV Kopkun 1
Belajar Menulis & Wir-
ausaha di Kopkun Aja! 2
Anak Muda & Media
Sosial 2
Huawei, Keajaiban
China 3
600 Celengan Sudah
Disebar! 3
K(e)rea(k)tif 4
Kopkun.com
R apat Anggota Tahunan atau kaprahnya
disebut RAT tahun ini mengambil tema
“Tempat Baru, Semangat Baru”. Tema
ini diinspirasi kepindahan gedung Kop-
kun dari depan kampus Fisip ke Kom-
plek Ruko depan Kantor SKB.
RAT IV ini dihadiri 193 anggota dan 22 tamu
undangan. Rapat anggota itu dibuka pukul 09.10
menit. Hadir di acara tersebut, Kepala Disperindag-
kop Kab. Banyumas, Prof. Rubiyanto Misman selaku
Pembina, wakil dari Dekopinda, LSM, Pers Maha-
siswa, BEM/ UKM/ HMJ dan tamu undangan lain-
nya.
Setelah itu, sidang-sidang dimulai pukul 11.00. Sidang Pleno dipimpin Ari
Adjie, Aditya Jiwanggoro dan Junita Wulandari sebagai Presidium Sidang Tetap.
Sesi pertama, LPJ Pengurus yang disampaikan M. Arsad Dalimunte yang mene-
gaskan target SHU tahun buku 2010 tercapai. Sedang LPJ pengawas disampai-
kan Sarwono Adiyanto yang memberi catatan kinerja tahun 2010, perlu pening-
katan pelayanan, pengembangan usaha dan lainnya.
Setelah sesi LPJ, para anggota memberi pandangan umumnya. Ada yang
mengomentari tentang jumlah anggota, tentang simpan-pinjam dan sebagainya.
Satu per satu dijawab oleh Pengurus secara bergantian. Dengan tetap memper-
hatikan berbagai kekurangan dan kerja keras, anggota sepakat bahwa LPJ Pengu-
rus diterima.
Rapat yang diadakan di Aula Justisia III Fak. Hukum Unsoed itu mulai gay-
eng saat membahas rekomendasi. Ada enam butir rekomendasi anggota untuk
tahun buku 2011: 1. Melakukan pergantian antarwaktu terhadap pengawas yang
mengundurkan diri dan menetapkan Bapak Sarwono sebagai Ketua Pengawas. 2.
Dalam rangka meningkatkan transaksi anggota, Pengurus mengeluarkan voucher
belanja setiap bulan selama setahun totalnya 5 juta rupiah. 3. Target kenaikan
SHU 2011 adalah 35% dari tahun sebelumnya. 4. LPJ tahun depan melampirkan
lembar evaluasi anggota berdasar poin 5. Pengurus mengeluarkan anggota jika
tidak membayar SP/SW selama 12 bulan. 6. Bersama Pengawas dan anggota,
Pengurus berusaha meningkatkan jumlah anggota.
Rapat itu ditutup pukul 15.20 dengan diakhiri pembagian kalender 2011 dan
voucher belanja di Kopkun Swalayan. Kemudian seluruh panitia bersama pengu-
rus foto dan meneguhkan komitmen, “Dalam koperasi tidak ada kata “aku”,
yang ada adalah “kita”. Dan kita harus lebih baik di tahun mendatang. Dan ha-
rumlah Kopkun!” demikian Pak Arsad menyemangati. []
Pembagian voucher belanja di
Kopkun Swalayan khusus
untuk anggota pada RAT IV,
31 Maret 2011.
Dinamika RAT IV Kopkun
Eidisi 1 Mei 2011
Volume I, Issue 1
Inside this issue:
Pojok Kopkun
• Ada voucher belanja tiap bulan di Kopkun
Swalayan.
• Ada sekolah menulis & entrepreneur di Kop-
kun.
• Yang jauh jadi dekat, yang dekat jadi jauh.
• 100% saham Huawei dimiliki karyawannya.
• 600 celengan, bukan angka kecil, bukan?
Selengkapnya, baca!
Kopkun Corner
L ho kok, apa nyambungnya belajar menulis dan
wirausaha di Kopkun? Bukankah Kopkun itu
koperasi? Memang benar Kopkun itu koperasi dan
koperasi itu tak semata mengelola usaha. Tetapi juga
sebuah gerakan sosial-budaya.
Pada 28 Februari 2011, Kopkun merilis Sekolah
Menulis Storia dan Sekolah Entrepreneur Creativa.
Storia diperuntukkan kepada para penulis pemula atau
siapapun yang ingin belajar menulis. Sedang Creativa
diperuntukkan kepada para entrepreneur muda atau
siapapun yang ingin belajar berwirausaha.
Storia diampu oleh mentor berpengalaman dari
para penulis senior di Purwokerto. Creativa diampu
oleh para ahli di bidangnya. Ada yang General Man-
ager sampai yang Wakil Direktur perusahaan tertentu.
Dua sekolah itu diselenggarakan tiap bulan. Pada
Gelombang I ada 23 peserta dan II ada 28 peserta.
Sedang Creativa berturut-
turut mencapai 14 pe-
serta.
Dua sekolah itu ter-
buka untuk mahasiswa/
pelajar dan umum. Untuk
mahasiswa/ pelajar di-
minta commitment fee
sebesar Rp. 25.000. Se-
dang umum Rp. 50.000.
Bagi anggota Kopkun,
ada diskon 20%. Fasilitas
sekolah itu: makalah,
sertifikat & pendampin-
gan.
Yang tertarik si-
lahkan langsung daftar! []
Belajar Menulis & Wirausaha, di Kopkun Aja!
Social media, connecting
peoples.
Suasana belajar di kelas Sekolah
Entrepreneur Creativa.
usia 18-24 tahun (41%). Disusul rentang usia 25-34 tahun (24%).
Anak muda yang intensif bergelut dengan media sosial melahirkan kebiasaan baru. Kebiasaan itu, bangun pagi hal pertama yang dilakukan: mengambil ponsel, meng-update status atau sekedar melihat news feed di fesbuk. Bahkan saat ini, anak muda lebih suka membaca situs berita online ketimbang teve. Di kafe-kafe, anak muda sibuk dengan laptop-nya daripada ngobrol dengan teman atau pacarnya.
Sampai titik ini, pengaruh media sosial membuat interaksi secara langsung semakin berkurang. Orang lebih suka menghabiskan waktunya dengan laptop atau ponsel dibanding ngobrol dengan teman. Pola ini membuat anak muda menjadi sibuk dengan dunianya sendiri. Jika tidak diperhatikan dengan baik, tentu saja akan mempertinggi karakter indi-vidualisme mereka.
Dalam “Cracking Zone”, Rhenald Kasali mem-baca paradoks media sosial ini dengan baik, “Yang jauh jadi dekat. Yang dekat jadi jauh”. Dan nam-paknya pernyataan itu perlu dicermati baik-baik oleh anak muda Indonesia. Anak muda yang sedang ker-anjingan bermedia sosial, waspadalah, waspadalah! [Fuad Hasan, Siswa Sekolah Menulis Storia Gel. II ]
Anak Muda & Media Sosial
P engguna media sosial seperti twitter, fesbuk atau blog men-
ingkat pesat lima tahun terakhir. Data saling silang.com, pada bulan Januari 2011 menyebut pengguna fesbuk di Indonesia nomor dua di dunia. Pengguna fesbuk di Indonesia mencapai 34.999.080 akun. Se-dang, akun twitter men-duduki peringkat kedua se-Asia Pasifik dengan 4.883.228 akun. Dan pengguna blog Indone-sia saat ini mencapai 4.131.861 akun.
Fenomena media sosial benar-benar sudah menjangkiti anak muda Indonesia. Data itu men-yebut kebanyakan peng-guna fesbuk di Indone-sia adalah anak muda
Dalam “Cracking
Zone”, Rhenald Kasali
membaca paradoks
media sosial ini
dengan baik, “Yang
jauh jadi dekat. Yang
dekat jadi jauh”.
Page 2 Kopkun Corner Volume 1 , I s sue 1
A nak-anak muda Kopkun sedang gila! Mereka
ingin memecahkan Rekor MURI 10.000 maha-
siswa Unsoed punya celengan di kamarnya masing-
masing. Gerakan itu mereka sebut “Muda, Nabung
Yuk!”.
Berbeda dengan yang lain, gerakan ini tak sebatas
kampanye. Tetapi juga memproduksi celengan. Celen-
gan dibuat dengan botol air minum bekas. Setelah
dipermak sedemikian rupa dan ditempeli setiker nan
menggoda, celengan siap diedarkan.
Saat ini sudah 600 celengan tersebar luas. Pemi-
natnya ternyata bukan hanya mahasiswa. Beberapa
masyarakat umum pun ingin memiliki. Tentu saja,
tidak bisa dilarang. Pasalnya, semangat gerakan ini
adalah membangkitkan kembali budaya menabung
yang lamat-lamat diting-
gal orang.
Gerakan ini mem-
buka diri bagi mahasiswa
yang ingin menjadi rela-
wan. Tentu saja, kerja
sosial! “Sampai saat ini
ada 22 relawan yang siap
tempur”, begitu ujar
Firman, Koordinator
Tim. Terus semangat ya
Pak Koordinator![]
600 Celengan Sudah Disebar!
1.000 celengan yang dibuat
oleh relawan Muda, Nabung
Yuk!
Logo perusahaan Huawei,
China. Pencapaiannya benar-
benar mengagumkan.
patan Huawei baru 100 juta dollar Amerika. Pada akhir 2009 pendapatannya melesat mencapai 21,8 miliar dollar Amerika dan ditargetkan meningkat 20 persen pada tahun 2010. Saat ini Huawei melayani 45 dari 50 operator papan atas di seluruh dunia. Teknologi Huawei telah diaplikasikan di lebih dari 100 negara. Ada 30 ribu karyawan bekerja di sana. Mereka tidak hanya warga negara China, tapi juga mancanegara. Mereka menyebut kantor pusat ini sebagai "kampus" karena di sinilah tempat orang belajar, meneliti, mengembangkan, dan menjual berbagai produk teknologi komunikasi informasi. Perusahaan yang 100 persen sahamnya dimiliki karyawan ini adalah perusahaan yang energik. Aura semangat orang muda meletup-letup di sana. Media Relation Manager Huawei Vic Go menye-butkan, jumlah karyawan Huawei di seluruh dunia mencapai 95 ribu orang. Dari jumlah itu, 46 persen atau 43.700 di antaranya bekerja untuk departemen riset dan pengembangan. "Usia rata-rata karyawan Huawei adalah 29 tahun. Sekitar 70 persen dari mereka yang bekerja di departemen ini bergelar Master dan Doktor lulusan luar negeri," jelas Vic. Huawei menginvestasikan 10 persen revenue-nya setiap tahun untuk Departemen Riset dan Pengem-bangan. Tahun 2009 dana yang digelontorkan untuk departemen ini mencapai 1,95 miliar dollar AS. Angka investasi yang tidak sedikit, bukan? [Dikutip & diringkas dari: Kompas.com]
A wal tahun 2000 Huawei, vendor
teknologi komunikasi asal China, masih dipan-dang sebagai "Daud", perusahaan kecil, yang menantang "Goliath", perusahaan raksasa seperti Ericsson, Nokia dan lainnya. Tapi, "anak bawang" yang didirikan oleh seorang bekas per-wira Tentara Pembe-basan Rakyat, Ren Zhengfei, pada tahun 1988, kini telah men-jelma menjadi "Goliath" baru. Di awal tahun 2000, Huawei mempekerjakan tak lebih dari 20 ribu pegawai di seluruh dunia. Kini, dalam 10 tahun, jumlah pega-wainya meningkat ham-pir 500 persen yaitu mencapai 95 ribu orang, 27 ribu di antaranya tersebar di luar China. Pada tahun 2000 penda-
“Perusahaan yang 100
persen sahamnya
dimiliki karyawan ini
adalah perusahaan
yang energik. Aura
semangat orang muda
meletup-letup di sana.”
Page 3 Kopkun Corner Volume 1 , I s sue 1
Huawei, Keajaiban China
B anyak yang bertanya bagaimana menjadi anggota
Kopkun? Edisi kali ini akan kami beberkan mu-
dahnya menjadi anggota: 1. Mengisi formulir pen-
daftaran 2. Mengikuti Pendidikan Dasar (wajib) 3.
Menyelesaikan administrasi termasuk membayar Sim-
panan Pokok Rp. 1.000 dan Simpanan Wajib Rp.
10.000. Kelengkapan yang perlu disiapkan: foto kopi
KTP/ KTM dan pas foto 4x6/ 3x4 dua lembar.
Keuntungan jadi anggota Kopkun: 1. Diskon 5%
untuk produk tertentu di Kopkun Swalayan 2. Diskon
20% untuk Sekolah Menulis Storia & Entrepreneur
Creativa. 3. Belajar berwirausaha, kepemimpinan dan
manjerial. 4. Berpeluang menjadi parttimer dan atau
fasilitator 5. Kemanfaatan dalam bentuk sosial-budaya
lainnya. Lebih lengkapnya datang langsung ke
Kopkun Lt.2. Kami tunggu ya!
Sekretariat:
Kopkun Lt. 2 Jl. HR. Boenyamin
Komplek Ruko Depan SKB Purwokerto
(0281) 7647601 | www.kopkun.com |
Enak Diliat, Gampang Dimiliki!
Tim Redaksi Jadi Anggota & Keuntungannya
K ata di atas hasil “perkawinan silang” yang sering
kita pakai dalam canda. Gen asalnya, “kere” dan
“aktif”. Kere dalam bahasa Jawa artinya “miskin”. Aktif
menunjuk suatu kondisi “berusaha”.
Kondisi miskin setara dengan kondisi terbatas. Ter-
batas itu laksana terperangkap di sebuah kotak, di sebuah
keadaan. Ia dibatasi sekat-sekat tertentu.
Pola pikir kere-aktif setara dengan berpikir “out of
the box”. Ia aktif keluar dari ke-kere-an. Artinya aktif
keluar dari kondisi-kondisi yang membatasi.
Sering orang bilang berawal dari ke-kere-an atau
kondisi terbatas, kita menjadi kreatif. Tak ada rotan, akar
pun jadi, kata pepatah. Karena keterbatasan, kita dituntut
mendayagunakan apa-apa yang ada. Tentu saja, proses ini
menyiratkan agar kita lebih fokus pada potensi daripada
masalah.
Potensi merupakan segala ihwal yang kita punya.
Sedang masalah adalah jarak antara harapan dengan ken-
yataan. Orang kreatif fokus pada bagaimana menday-
agunakan segala ihwal untuk mewujudkan harapannya.
Potensi yang jelas ada adalah pikiran. Dalam pikiran
terkandung pola-pikir. John Naisbit, seorang futurolog,
mengingatkan, perubahan
pola pikir (mind set) akan
melahirkan perubahan
besar.
Perubahan pola pikir
seperti merubah pondasi
suatu bangunan. Bila pon-
dasi melengkung, maka
dinding dan lain seba-
gainya akan mengikuti.
Dan di sinilah orang-orang
kreatif unggul.
Kreativitas bukan
sesuatu yang terberi. Krea-
tivitas dapat dilatih. Misal-
nya, biasakan mencari dan
menyiapkan alternatif
dalam pemecahan ma-
salah. Sederhananya, jika
hari ini hujan, ada payung,
rain coat, daun pisang dan
seterusnya. Tinggal kita
pilih yang mana. []
K(e)rea(k)tif
Kreatifitas sering disimbol-
kan “bohlam lampu”. Ia
memberi terang.
Jl. HR. Boenyamin 78A (Samping Jl. G. Cerme) | FB:
Penanggungjawab: Ketua Kopkun
Redaktur Pelaksana: Renadi Yogantara
Editor: Firdaus Putra
Layouter: Renadi Yogantara
Distribusi: Junita, Fandi dan Firman
Oleh: Firdaus Putra, S.Sos.
(Manager Organisasi Kopkun)